Anda di halaman 1dari 2

3.

Utilitarianisme sebagai Proses dan sebagai Standar


Penilaian

Secara umum etika utilitarianisme dapat dipakai dalam dua wujud yang berbeda. Pertama, etika
itilitarianisme dipakai sebagai proses untuk mengambil sebuah keputusan, kebijaksanaan, ataupun
untuk bertindak. Dengan kata lain, etika utilitarianisme dipakai sebagai prosedur untuk mengambil
keputusan. Ia menjadi sebuah metode untuk bisa mengambil keputusan yang tepat tentang tindakan
atau kebijaksanaan yang akan dilakukan.

Dalam hal ini, ketiga kriteria yang diajukan di atas lalu menjadi pegangan konkret untuk
menentukan pilihan yang tepat dari sekian banyak alternatif yang dihadapi. Hanya saja ketiganya
berfungsidi sini sebagai tujuan, sebagai sasaran yang akan di capai. Maksimalisasi kegunaan, keuntungan
dan kebahagiaan lalu di anggap sebagai tujuan tindakan atau kebijaksanaan yang akan dilakukan dan
karena itu telah menjadi pertimbangan pokok didalamnya. Atau, ketiganya sudah diperhitungkan dalam
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan atau kebijaksanaan tertentu.

Dalam wujud yang pertama ini, etika utilitarianisme dipakai untuk perencanaan, untuk
mengatur sasaran dan target yang hendak dicapai. Artinya, kriteria etika utilitarianisme menjadi dasar
utama dalam penyusunan program atau perencanaan, khususnya dari suatu kegitan yang menyangkut
kepentingan banya orang. Kriteria etika utilitarianisme lalu berfungsi juga sebagai kriteria seleksi bagi
setiap alternatif yang bisa di ambil. Artinya, semua alternatif yang ada lal dipilih berdasarkan sejauh
mana alternatif itu punya kemungkinan untuk mendatangkan manfaat terbesar bagi sebanyk mungkin
orang.

Kedua, etika utilitarianisme juga dipakai sebagai standar penilaian bagi tindakan atau
kebijaksanaan yang telah diakukan. Dalam hal ini, ketiga kriteria di atas lalu benar benar di pakai sebagai
kriteria untuk menilai apakah suatu tindakan atau kenijaksanaan yang telah dilakukan memang baik atau
tidak. Ketiganya menjadi standar mengenai baik tau tidaknya suatu tindakan. Dalam hal ini, prosedur
atau metode tndakan dan kebikasanaan lalu menjadi titik penting. Yang paling pokok adalah menilai
tindakan atau kebijaksanaan yang telah terjadi berdasarkan akibat atau konseuensinya, yaitu sejauh
mana ia mendatangkan hasil terbaik bagi banyak orang. Itu berarti, bisa saja pertimbangan dalam
mengambil keputusan untuk bertindak bukanlah pertimbangan utiliter.juga bisa saja hasil tersebut
bukanlah sasaran atau target yang ingin dicapai. Tapi, terlepas dari emua itu tindakan tersebut baik atau
tidak hanya dinilai sebagai hasil yang dicapai, yaitu berdasarkan manfaat terbesar yang dicapai bagi
banyak orang, atau sebaliknya kalau tindakan itu dinilai jelek secara moral, berdasarkan kerugian
terbesar yang ditimbulkannya bagi banyak orang.
Ini berrti, pada wujud yang kedua, etika utilitarianisme sangat tepat untuk evaluasi
kebijaksanaan atau proyek yang sudah dijalankan. Terlepas dari apapun pertimbangan yang dipakai
dalam menjalankan kebijaksanaan atau proyek tertentu, kriteria etika utilitarianisme menjadi pegangan
utama dalam evaluasi mengenai berhasil tidaknya, baik tidaknya, suatu kebijaksanaan atau rogram
tertentu.

Dalam banyak hal sesungguhnya kedua wujud tersebut di gunkan secara bersamaan karena
keduanya berkaitan erat satu sama lain. Dalam membuat perencanaan, kriteria etika utilitarianisme
dapat dipakai juga sebagai standar penilaian. Hanya saja apa yang dinilai baru merupakan bakal tindakan
atau kebijaksanaan. Maka, hasil atau akibat dari bakal tindakan atau kebijaksanaan itu baru merupakan
kemungkinan atau dugaan-dugaan kuat dan juga sangat mungkin masuk akal atau bisa terjadi. Dalam
wujud ini, etika utilitarianisme sebagai standar penilaian dapat dipakai untuk mencari jalan keluar atau
pemecahan atas akibat negatif tertentu yang tidak diinginkan yang diduga akan terjadi sehubungan
dengan bakal tindakan atau kebijaksanaan yang akan di ambil itu. Ia lalu dapat berpengaruh untuk
megubah atau merevisi kebijaksanaan itu dari awal. Dengan kata lain, dalam membuat perencanaan,
kiteria etika utilitarianisme sebagai tujuan dapat digunakan sekaligus sebagai standar penilaian bagi
bakal kegiatan sebagai perealisasian rencana tersebut sebagai baik atau tidak.

Sebagai penilaian atas tindakan atau kebijaksanaan yang sudah terjadi, kriteria etika
utilitsrianisme dapat juga sekaligus berfungsi sebagai sasaran atau tujuan ketika kebijaksanaan atau
program tertentu yang telah dijalankan itu akan direvisi. Pada tingkat ini, etika utilitarianisme sabagai
standar penilaian berfungsi sekaligus sebagai sasaran akhir dari sabuah kebijaksanaan atau program
yang ingin direvisi.

Anda mungkin juga menyukai