Oktober 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)
Strategi Pemasaran Hotel Pasca Bencana Gempa Bumi Di Hotel Kota Mataram
Dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Muhammad Ihdal Karomi1, Firman Koma Febdilan2, Yoyok Antoni3, AA. Ngurah Sedana
Putra4, Ayu Gardenia Lantang5
Program Studi Devisi Kamar, Politeknik Pariwisata Lombok, Indonesia
email: ihdal.karomi@ppl.ac.id
Abstrak. Tujuan penelitian ini antara lain adalah untuk mengetahui strategi pemasaran internal
dan eksternal beberapa hotel di kota Mataram dan beberapa hotel di Yogyakarta pasca bencana gempa
bumi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif analisis
Penelitian ini berlokasi di beberapa Hotel di Kota Mataram dan beberapa Hotel di Yogyakarta karena
di dasarkan pada beberapa pertimbangan: dua lokasi penelitian ini pernah mengalami bencana yang
sama (gempa bumi) dan merupakan daerah wisata yang menjadi kunjungan favorit wisatawan domestik
maupun mancanegara. Strategi pemasaran internal pasca bencana gempa bumi oleh hotel di Kota
Mataram dan Yogyakarta yang berfokus pada karyawan dan strategi pemasaran eksternal dengan fokus
tamu atau pelanggan menggunakan dan melibatkan semua sumber daya yang dimiliki. Strategi
penentuan harga, hotel yang ada di Kota Mataram dan Yogyakarta. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan tingkat okupansi. Dari segi strategi promosi hotel, dilakukan promosi bisnis dan promosi
tanggungjawab sosial. Melakukan promosi lewat OTA, media sosial, instansi pemerintah dan swasta
melalui kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan okupansi hotel.
Abstract. The purpose of this research is to find out the internal and external marketing
strategies of several hotels in the city of Mataram and several hotels in Yogyakarta in the aftermath of
the earthquake. This study uses a qualitative research method through a descriptive analysis approach.
This research is located in several Hotels in the City of Mataram and several Hotels in Yogyakarta
because it is based on several considerations: the two locations of this study have experienced the same
disaster (earthquake) and is a tourist area that becomes favorite visit of domestic and foreign tourists.
Post-earthquake internal marketing strategies by hotels in Mataram and Yogyakarta City that focus on
employees and external marketing strategies with a focus on guests or customers using and involving
all available resources. Pricing strategies, hotels in Mataram and Yogyakarta. This is done to increase
the level of occupancy. In terms of hotel promotion strategies, business promotion and social
responsibility promotion are carried out. Promoting through OTA, social media, government agencies
and the private sector through activities that can increase hotel occupancy.
dan menyebabkan 4.674 orang meninggal dunia seluruh komponen pemasaran yang dapat
serta 19.897 orang luka-luka. Tidak hanya itu, digunakan dan dikontrol oleh perusahaan untuk
sebanyak 96.730 rumah rata tanah dan 117.075 memuaskan pelanggan dan mencapai tujuan
rumah rusak berat. Pemerintah Indonesia perusahaan. Menurut Sofjan Assauri (2013:12),
memperkirakan kerugian yang diakibatkan oleh Manajemen Pemasaran adalah kegiatan
gempa selama 52 detik itu mencapai Rp29,1 menganalisis, merencanakan, melaksanakan
triliun. (https://tirto.id/bkWg, diakses Oktober dan mengendalikan program-program yang
2019) disusun dalam pembentukan, pembangunan,
Untuk mendapatkan gambaran yang utuh dan pemeliharaan keuntungan dari pertukaran/
mengenai strategi pemasaran hotel, maka fokus transaksi melalui sasaran pasar dengan harapan
penelitian program studi tidak hanya sebatas untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan)
hotel yang ada di kota Mataram, tapi juga hotel dalam jangka panjang. Menurut Suparyanto &
yang ada di Yogyakarta, dengan Rosad (2015:1), manajemen pemasaran adalah
mempertimbangkan Yogyakarta dahulunya juga proses menganalisis, merencanakan, mengatur,
pernah mengalami bencana yang serupa dengan dan mengelola program- program yang
yang ada di kota Mataram dan hotel di daerah mencakup pengkonsepan, penetapan harga,
tersebut kami nilai berhasil di dalam mengelola promosi dan distribusi dari produk, jasa dan
kembali bisnis perhotelan melalui strategi gagasan yang dirancang utnuk menciptakan dan
pemasaran yang tepat. memelihara pertukarn yang menguntungkan
Oleh karena itu, dianggap perlu mengangkat dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan
isu ini ke dalam sebuah penelitian kelompok perusahaan.
Program Studi Divisi Kamar, dengan judul
Strategi Pemasaran Hotel Pasca Bencana METODE PENELITIAN
Gempa Bumi di Hotel Kota Mataram dan Penelitian ini menggunakan metode
Yogyakarta. penelitian kualitatif melalui pendekatan
deskriptif analisis, sebagai prosedur penelitian
TINJAUAN PUSTAKA yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas kata tertulis atau lisan dari perilaku yang dapat
untuk menciptakan, memperkenalkan, dan diamati. Tim peneliti turun langsung ke
menyerahkan barang atau jasa kepada lapangan dan mengobservasi, mengamati, dan
konsumen dan perusahaan lain. Menurut langsung berinteraksi dengan pihak-pihak yang
Kotler (2005:17) “Marketing mix is the set of mendukung terjawabnya rumusan masalah dari
marketing tools that the firm uses to pursue its penelitian ini.
marketing objective in the target market.”, Penelitian ini berlokasi di Kota Mataram
pemasaran diartikan seperangkat alat sebanyak 7 (tujuh) hotel yakni Hotel Golden
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk Palace, Hotel Santika, Hotel Lombok Astoria,
terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya Hotel Lombok Garden, Hotel Puri Indah, Hotel
di pasar sasaran. Menurut Zeithaml dan Bitner, Lombok Raya dan Svarga Resort. Untuk di
dikutip oleh Ratih Hurriyati (2005:28) Yogyakarta yakni Hotel Santika Premier, The
“Marketing mix defined as the elements an Phoenix Hotel dan Prima Inn. Pemilihan hotel
organization appear as core decision variables di Yogyakarta di dasarkan pada beberapa
in any marketing text or marketing plan.” Yaitu pertimbangan: dua lokasi penelitian ini pernah
elemen-elemen organisasi perusahaan yang mengalami bencana yang sama (gempa bumi)
dapat dikontrol oleh perusahaan dalam dan merupakan daerah wisata yang menjadi
melakukan komunikasi dengan konsumen dan kunjungan favorit wisatawan domestik maupun
akan dipakai untuk memuaskan konsumen, atau mancanegara. Selain itu, alasan kami
bisa diartikan bahwa bauran pemasaran adalah menjadikan Hotel di daerah Yogyakarta sebagai
Jurnal Ilmiah Mandala Education 3
Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 6. No. 2. Oktober 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)
membantu dalam pemulihan, bangunan- pada tahun 2018. Kondisi sosial masyarakat di
bangunan terdampak tidak dimunculkan atau era disruptif teknologi internet saat ini
tidak diupload. Kelebihan di Lombok pasca menyebabkan begitu cepatnya informasi
gempa bumi, masyarakat semakin sadar menyebar. Masifnya pemberitaan pada saat dan
terutama pelaku atau industri pariwisata pasca terjadinya gempa di Lombok tahun 2018
terutama industri hotel terhadap keadaan silam melalui postingan di media sosial dan
darurat kebencanaan. Pelaksanaan Safety aplikasi percakapan dapat kita rasakan
briefing dilakukan secara rutin kepada dampaknya, bahkan sampai hari ini. Sementara
pengguna hotel. bencana gempa bumi di Yogyakarta pada tahun
Kelemahan di Lombok, semakin masivnya 2006 lalu, oleh tim peneliti menilai tren
media sosial, masyarakat dengan mudahnya penggunaan media sosial dan aplikasi
mengupload bencana yang terjadi atau dampak percakapan belum tumbuh pesat seperti saat ini.
dari bencana di media sosial, sehingga Seperti yang dilakukan oleh Hotel Santika
memperburuk citra daerah yang tidak aman dan Premier Yogyakarta dan The Phoenix Hotel
sering terjadi bencana. Kelemahan juga Yogyakarta, pemberitaan yang positif hanya
terdapat di Yogyakarta karena hanya dilakukan oleh pihak hotel, yakni melalui
memasarkan akomodasi di Yogyakarta secara bagian hubungan public (public relation) dan
konvensional. bagian marketing komunikasi. Karyawan
Pemasaran Internal Hotel Pasca Bencana mereka hanya dihimbau agar tidak bercerita
Gempa Bumi kepada masyarakat ataupun tamu mengenai
Yogyakarta pernah mengalami musibah kondisi tempat kerja mereka yang rusak akibat
yang serupa dengan Lombok, tepatnya bencana gempa.
gempa bumi di tahun 2006. Dampak psikologis Strategi Pemasaran Eksternal Hotel Pasca
berupa rasa trauma yang menghinggapi Bencana Gempa Bumi di Kota Mataram dan
masyarakat dan bangunan fisik yang rusak juga Yogyakarta.
turut dirasakan. Infrastruktur dan bangunan Produk
publik mengalami kerusakan yang signifikan, Berangkat dari pertanyaan tim peneliti
termasuk bangunan hotel dan akomodasi kepada pengelola hotel di Kota Mataram dan
lainnya. Program pemasaran internal yang Yogyakarta, yaitu “Permasalahan apakah yang
dilakukan oleh pihak hotel di Yogyakarta juga muncul terkait produk (fisik & pelayanan) yang
sama seperti yang dilakukan di Kota Mataram, ditawarkan Hotel akibat bencana gempa yang
yaitu memulihkan mental karyawan melalui terjadi?”, keseluruhan dari mereka menjawab
kegiatan trauma healing serta melakukan terdapat kerusakan fisik dengan skala yang
pengecekan fisik bangunan tentang kelayakan beragam, mulai dari kerusakan ringan, sedang,
dan keamanan bangunan untuk ditempati atau sampai berat. Baik hotel yang ada di Kota
digunakan oleh pihak atau instansi yang Mataram dan Yogyakarta pasca gempa yang
berwenang yang berhak memberikan sertifikasi terjadi dengan sesegera mungkin melakukan
kelayakan bangunan. perbaikan dan peningkatan pelayanan baik pada
Perbedaan yang paling signifikan mengenai produk nyata, tidak nyata, perishabel dan non
strategi pemasaran internal hotel di Kota perishable. Melakukan perbaikan dan
Mataram dan Yogyakarta adalah terletak pada peningkatan baik secara fisik dan non fisik
cara penanganan berita dan konten terkait untuk menarik calon tamu agar menginap di
bencana gempa bumi yang telah terjadi. Faktor hotel tersebut. Pasca gempa yang terjadi, hotel
yang menurut kami sangat mempengaruhi hal menggunakan waktu untuk berbenah dan
tersebut adalah timeline yang sangat berbeda memperbaiki fasilitas yang mengalami
antara gempa yang terjadi di Yogyakarta pada kerusakan sehingga pada saat hotel membuka
tahun 2006 dengan apa yang dialami Lombok kembali (grand opening), fasilitas sudah dapat
Jurnal Ilmiah Mandala Education 5
Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 6. No. 2. Oktober 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)
dinikmati kembali seperti semula, bahkan cukup tinggi, hal ini dikarenakan banyak tamu
fasilitas dan pelayanan yang diberikan ada yang yang menginap atau tinggal di hotel yang
terbarukan. Melalui strategi pemasaran yang berlantai maksimal 2 (dua) lantai. Tamu merasa
ditetapkan pascagempa, maka pada tahun 2019 lebih aman dan nyaman menginap di hotel yang
di bulan Juni keuntungan mencapai 9% dan berlantai hanya maksimal 2 (dua) lantai.
pada bulan Juli ada peningkatan 3% mencapai Promosi
12%. Promosi (promotion) merupakan kegiatan
Harga (Price) yang dilakukan perusahaan
Harga (price) adalah suatu sistem untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan
manajemen perusahaan yang akan sebagai alat untuk
menentukan harga dasar yang tepat bagi produk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan
atau jasa dan harus pembelian atau penggunaan jasa
menentukan strategi yang menyangkut sesuai dengan kebutuhan (Lupiyoadi, 2013:92).
potongan harga, pembayaran ongkos Berikut ini akan dijabarkan hasil
angkut dan berbagai variabel yang wawancara tim peneliti dengan hotel yang ada
bersangkutan (Kotler & Keller, 2016:47). di Kota Mataram dan Yogyakarta, terkait
Pricing strategy di dalam bisnis perhotelan pertanyaan yang diberikan antara lain “Strategi
ditetapkan dengan tujuan untuk: Meningkatkan promosi apa sajakah yang dilakukan hotel
penjualan produk dan jasa hotel, dalam memasarkan produknya pasca bencana
mempertahankan dan meningkatkan market terjadi?”.
share, menstabilkan tingkat harga/rate produk Hotel yang ada di Kota Mataram dan
atau jasa hotel. Yogyakarta memiliki beberapa persamaan dan
Dari hasil wawancara tim peneliti dengan perbedaan di dalam menerapkan strategi
hotel yang ada di Kota Mataram dan pemasaran pasca bencana yang mereka miliki,
Yogyakarta, pertanyaan yang diberikan antara dalam hal ini strategi promosi. Persamaan yang
lain “Strategi pemasaran apakah yang dilakukan pertama adalah kedua hotel di daerah ini sama-
hotel, dalam hal ini yang berkaitan dengan sama memanfaatkan media cetak dan elektronik
rate/harga dari produk yang ditawarkan pasca untuk memrpomosikan produk dan jasa hotel
bencana terjadi? mereka pasca bencana. Pihak manajemen hotel
Pricing strategy yang dilakukan Hotel di Kota Mataram dan Yogyakarta memberikan
Lombok Raya, untuk harga atau rate yang informasi melalui media cetak dan elektronik
diterapkan tidak ada perubahan seperti biasa terkait hal-hal yang sudah mereka lakukan
sebelum adanya gempa. Hal yang dilakukan pasca gempa yang terjadi. Promosi yang
adalah menambah jadwal promosi dengan mereka lakukan terbagi menjadi 2 (dua)
terjun ke lapangan dalam hal ini mendorong tim segmen; promosi bisnis dan promosi
sales marketing mereka agar lebih aktif lagi tanggungjawab sosial. Promosi bisnis yang
dalam mempromosikan hotel. Berbeda dengan dilakukan adalah dengan mengkomunikasikan
Hotel Lombok Garden yang melakukan upaya yang dilakukan oleh hotel untuk
penuruan harga kamar sampai dengan 10-15% mengembalikan kepercayaan konsumen
dari harga normal. Penurunan harga/rate yang terhadap bisnis mereka, meliputi: perbaikan
mereka berlakukan tidak mempengaruhi bangunan, sarana, prasarana, dan penambahan
kondisi jumlah karyawan. Hal ini dilakukan fasilitas hotel pasca bencana; jaminan
oleh pihak manajemen agar tidak memberatkan mendapatkan pelayanan yang terbaik, jaminan
beban ekonomi karyawan yang sudah terpuruk keamanan dan kenyamanan bagi tamu yang
karena tidak adanya uang service. Penurunan akan menggunakan fasilitas yang disediakan
harga yang dilakukan oleh Hotel Lombok oleh hotel; pemberian potongan harga, dan lain-
Garden diikuti dengan jumlah okupansi yang lain. Sementara promosi tanggungjawab sosial
Jurnal Ilmiah Mandala Education 6
Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 6. No. 2. Oktober 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)
yang dilakukan adalah dengan 2018. Era saat ini dikenal juga dengan era
mengkomunikasikan aktifitas sosial hotel yang disruptif teknologi yang menyebabkan begitu
terlibat di dalam program trauma healing bagi cepatnya informasi menyebar. Media sosial,
karyawan dan kegiatan bakti sosial di daerah aplikasi percakapan, dan aplikasi Online Travel
terdampak bencana. Agent (OTA) merupakan beberapa tren yang
Persamaan yang kedua adalah dengan ikut digandrungi wisatawan saat ini. Sebagai
terlibat dalam mempromosikan daerah mereka contohnya Svarga Resort; sebelum bencana
yang terdampak bencana bersama semua pihak gempa terjadi, 70% pejualan kamar mereka
yang ada di dalam unsur Pentahelix. Unsur berasal dari OTA. Sedangkan, pasca gempa
Pentahelix itu adalah Pemerintah; Akademisi; pemasaran didukung oleh OTA sekitar 80%,
Asosiasi; Komunitas dan Media, yang saling bahkan manajemen hotel mereka juga
terkait satu sama lain. Dukungan dari menyatakan tidak hanya OTA yang
pemerintah pusat dan daerah ialah dengan cara mendukung promosi mereka, namun mereka
menunjuk Kota Mataram dan Yogyakarta juga yang mendukung promosi OTA.
sebagai pusat kegiatan meeting. Ini dilakukan Sementara di Yogyakarta pada tahun 2006 lalu,
dalam rangka menjamin kepercayaan setiap promosi hotel baik oleh Santika Premier
wisatawan yang nantinya akan berkunjung Yogyakarta dan The Phoenix Hotel Yogyakarta
bahwa Kota Mataram dan Yogyakarta itu sudah pasca gempa dilakukan dengan cara-cara yang
aman untuk dikunjungi. Dengan konvensional, yaitu melalui website yang
dilaksanakannya meeting di daerah yang mereka kelola sendiri, email, pengiriman
terdampak bencana tersebut, diharapkan dapat program promosi ke instansi-instansi baik
membantu secara finansial hotel-hotel yang pemerintah maupun swasta, dan lain—lain.
terdampak secara fisik dan ekonomi oleh
bencana gempa. Dukungan dari asosiasi KESIMPULAN
diberikan melalui dilaksankannya berbagai Strategi pemasaran pasca bencana gempa
macam kegiatan baik itu oleh Asita, Astindo, bumi oleh hotel di Kota Mataram dan
PHRI, INCCA, dan lain-lain; melalui Kegiatan Yogyakarta dilakukan melalui program srategi
Table Top, Travel Fair, Sales Missions, Fam pemasaran internal yakni : trauma healing pada
Trip dan sebagainya; yang menjadikan daerah karyawan, safety briefing untuk karyawan,
terdampak bencana sebagai tempat upgrade knowledge kepada karyawan tentang
dilaksanakannya kegiatan tersebut. Dukungan kekuatan dan struktur bangunan hotel yang
dari masyarakat Kota Mataram dan Yogyakarta kokoh dan masih aman, menghimbau kepada
yang turut bergerak untuk membenahi tempat- seluruh karyawan agar tidak mempublikasikan
tempat yang terdampak gempa agar wisatawan atau mengkomunikasikan hal-hal yang
tidak merasa takut dan terganggu oleh puing- berkaitan dengan kondisi hotel pasca bencana.
puing bangunan yang roboh akibat gempa yang Mendorong karyawan melakukan pemberitaan
terjadi. Dukungan dari akademisi adalah yang positif ke media massa maupun media
dengan melakukan kajian kebencaan di daerah sosial yang mereka miliki, melakukan upaya
terdampak bencana dalam rangka menyiapkan peningkatan kerjasama dan kesadaran kolektif
program mitigasi atau pengelolaan sistem seluruh karyawan untuk melakukan penyebaran
manajemen krisis kepariwisataan di masa yang berita maupun konten positif terkait hotel
akan datang. tempat mereka bekerja dengan sekaligus
Perbedaan yang paling fundamental dari memberikan sanksi apabila terdapat karyawa
strategi promosi pasca bencana gempa yang yang melanggar karena memposting hal-hal
dilakukan hotel di Kota Mataram dan hotel di yang kurang tepat di aplikasi percakapan
Yogyakarta adalah berdasarkan kondisi yang maupun media sosial yang mereka miliki.
jauh sangat berbeda di tahun 2006 dan tahun
Jurnal Ilmiah Mandala Education 7
Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 6. No. 2. Oktober 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)