Anda di halaman 1dari 7

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

PROSES RECRUITMENT PADA PERUSAHAAN

Oleh :

1. Mutiara Angeline N.P. (062130600167)


2. Sefia Enjelita (062130600169)
3. Zhalsabila Naurah (062130601502)

PROGRAM STUDI DIII ADMINISTRASI BISNIS


JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2023
PROSES RECRUITMENT PERUSAHAAN RAMENATIONS PALEMBANG

1. Menganalisis Kebutuhan Posisi


Jika karyawan lama tidak segera mendapatkan bantuan, beban kerja yang
meningkat akan menurunkan kinerja. Alasan lain yang mungkin untuk kebutuhan
recruitment adalah pembukaan departemen baru atau transfer posisi.

2. Membuat Deskrispi Pekerjaan


Pada bagian ini akan diuraikan apa saja pekerjaan yang akan dilakukan oleh calon
karyawan nantinya. Dari uraian pekerjaan tersebut akan muncul beberapa poin
yang memunculkan kriteria calon pelamar sebagai berikut;
● Keterampilan, bakat, pengetahuan, dan pengalaman
● Kualifikasi yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan, kecuali kandidat
direkrut berdasarkan potensi masa depan seperti fresh graduate
● Kualitas pribadi yang relevan dengan pekerjaan, seperti kemampuan untuk
bekerja dalam tim, kepemimpinan, dan komunikasi

3. Merencanakan Proses Recruitment


Deskripsi pekerjaan, kualifikasi dan pengalaman yang dibutuhkan, dan
menentukan di mana menempatkan iklan pekerjaan di media cetak atau online.
Selain itu, jangan lupa untuk mengidentifikasi penanggung jawab pekerjaan dari
tim pengembangan sumber daya manusia, memantau proses, mengklasifikasikan
pelamar, melakukan wawancara, dan terakhir memberikan kesempatan kerja.

4. Pasang Lowongan
HRD akan mempublikasikan pengumuman internal tentang lowongan kerja baru
untuk mendapatkan lowongan kerja dari sumber daya manusia yang ada.
Kemudian HRD memilih media yang menerbitkan iklan lowongan kerja, seperti
media cetak atau online yang memiliki pangsa pasar pembaca yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Selain itu, HRD juga menggunakan layanan JOBstrett,
Kita lulus, dan grup Facebook.

5. Mencari Kandidat
Mencari kandidat dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu pencarian internal
dan eksternal. Metode internal meliputi referensi dari staf, perencanaan, dan
perekrutan sekunder. Sedangkan, metode eksternal memberi Anda banyak pilihan
talent dari luar organisasi. Anda dapat menarik mereka melalui rekrutmen online,
iklan media, dan jaringan. Unsur-unsur yang sebaiknya termuat dalam iklan
lowongan yaitu :
1. Judul pekerjaan : Lowongan Kerja Kasir Full Time
2. Deskripsi pekerjaan dan kualifikasi
3. Lokasi pekerjaan
4. Jl. Veteran No.1725, Kuto Batu, Kec. Ilir Tim. II, Kota Palembang, Sumatera
Selatan 30114
5. Kompensasi dan benefit
6. Masa kerja dan jenis kontrak
7. Informasi cara mendaftar
8. Profil dan pencapaian perusahaan
9. Budaya dan visi misi perusahaan

6. Memproses Lamaran Kerja dan Melakukan Wawancara


Dengan iklan pekerjaan yang efektif, lamaran pekerjaan akan segera tiba.
Sebelumnya, pastikan tim pengembangan SDM sudah menyiapkan kriteria
seleksi untuk membantu proses eliminasi jika pelamar terlalu banyak. Untuk
menyederhanakan proses, hubungi pelamar yang memenuhi syarat dan
memenuhi syarat melalui telepon atau pesan teks untuk memberitahu mereka
tentang jadwal wawancara yang dijadwalkan.

7. Pilih Kandidat yang Cocok dan Berikan Kesempatan Kerja


Jika semua langkah di atas sudah selesai, maka tim HRD akan siap untuk
menyeleksi kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kemudian,
siapkan penawaran dan kontrak kerja sesuai dengan jabatan dan jabatan. Siapkan
surat pemberitahuan ucapan terima kasih kepada kandidat yang belum diterima.
Ambil langkah ekstra ini untuk menjadikan citra perusahaan lebih baik di mata
para pencari kerja.
HAK DAN KEWAJIBAN KARYAWAN PERUSAHAAN

1. Pengertian Pekerja
Dalam hal ini pengertian dari pekerja atau buruh dapat ditemukan di
dalam ketentuan umum angka 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 yang
menyebutkan yaitu “setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau
imbalan dalam bentuk lain”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
pekerja/buruh adalah orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat
upah pekerja. Sementara itu Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2000 tentang Serikat Pekerja juga memberikan pengertian yang sama dari
definisi pekerja/buruh yaitu “setiap orang yang bekerja dengan menerima upah
atau imbalan dalam bentuk lain”.13
Pekerja/buruh merupakan orang-orang yang bekerja pada suatu tempat,
pekerja tersebut harus tunduk kepada perintah dan peraturan kerja yang diadakan
oleh pengusaha (majikan) yang bertanggung jawab atas lingkungan
perusahaannya yang kemudian atas pekerjaannya pekerjatersebut akan
memperoleh upah dan atau jaminan hidup lainnya yang layak. Hal ini didasarkan
kerena adanya hubungan kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha
(majikan).

2. Hak Pekerja
Agar kesejahteraan di tempat kerja dapat dicapai dan tidak melanggar norma
kemanusiaan, berikut ini beberapa hak yang dimiliki setiap karyawan yang juga
dilindungi oleh undang-undang.
1. Hak untuk mendapatkan upah yang layak (Permenaker Nomor 1 tahun 2017)
Salah satu alasan seseorang rela bekerja dan menukar waktunya adalah
karena dia mengharapkan upah dari pekerjaannya. Hal ini merupakan sebuah
entitas yang dilindungi negara yang terkandung pada UU Ketenagakerjaan
Nomor 13 Tahun 2003.

2. Hak untuk Mendapatkan Pelatihan Kerja


Idealnya, suatu pekerjaan bukan hanya dilakukan untuk menghasilkan
pendapatan saja, tetapi juga dapat memperbanyak atau meningkatkan
pengetahuan si karyawan. Oleh karenanya, karyawan pun memiliki hak
untuk mendapatkan pelatihan kerja seperti tertuang dalam Pasal 11 UU
Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003.
Pasal tersebut memperjelas bahwa tiap-tiap tenaga kerja memiliki hak
untuk memperoleh, meningkatkan, dan/atau mengembangkan kompetensi
kerja sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya masing-masing
melalui pelatihan kerja.

3. Hak atas Penempatan Tenaga Kerja


Kalau yang ini sudah jelas. Para pekerja tak luput dari hak atas
penempatan tenaga kerja. Lebih lanjut, hak ini tertuang dalam Pasal 31 UU
Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 yang menyebutkan bahwa tiap-tiap
tenaga kerja memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam memilih,
mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang
layak di dalam atau di luar negeri.

4. Hak untuk Memiliki Waktu Kerja yang Sesuai


Hak atas waktu kerja yang sesuai ini diatur dalam UU
Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 77 Ayat 2. Waktu kerja
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi :
a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu
untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau
b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu
untuk 5 (lima)hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

5. Hak Untuk Mendapatkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


Kesehatan dan keselamatan dalam bekerja juga termasuk hak yang
mesti didapatkan tiap pekerja sesuai UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun
2003 Pasal 86.
Peraturan tersebut menjelaskan bahwa Setiap pekerja/buruh
mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-
nilai agama

6. Hak Untuk Mendapatkan Kesejahteraan


Hak atas kesejahteraan sendiri diatur dalam UU Ketenagakerjaan
Nomor 13 Tahun 20013 pada pasal 99 yang menyebutkan bahwa tiap-tiap
pekerja/buruh beserta keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial
tenaga kerja.
Jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Hak Ikut Serta Dalam Serikat Pekerja/Buruh


Pada UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 104
disebutkan bahwa setiap pekerja/buruh berhak membentuk dan menjadi
anggota serikat pekerja, di mana serikat pekerja ini dapat menjadi wadah bagi
karyawan untuk menyampaikan aspirasi kepada perusahaan.

8. Hak Untuk Cuti


Selanjutnya, hak karyawan dalam mengambil cuti juga sudah tertuang
peraturannya dalam Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun
2003.
Pada Pasal 79, tertulis bahwa pengusaha wajib memberi waktu
istirahat dan cuti pada pekerja/buruh. Jumlah cuti yang diberikan oleh
perusahaan sekurang-kurangnya 12 hari kerja setelah karyawan yang
bersangkutan bekerja selama 1 tahun secara terus-menerus.

9. Hak Khusus Karyawan Perempuan


Selain cuti pada hari pertama dan kedua saat masa haid, ada beberapa
hak lain yang mesti diperoleh karyawan perempuan sebagaimana diatur
dalam UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003. Hak-hak tersebut
meliputi hak karyawan perempuan untuk memperoleh istirahat selama 1,5
bulan sebelum melahirkan dan untuk perempuan yang mengalami keguguran
pun berhak mendapatkan waktu istirahat selama waktu yang sama
sebagaimana yang sudah dijelaskan pada Pasal 81 Ayat 1 Undang-undang
Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003.

3. Kewajiban Karyawan terhadap Perusahaan

Sebagai karyawan, terdapat beberapa kewajiban yang harus dipenuhi terhadap


perusahaan tempat Anda bekerja. Berikut adalah beberapa kewajiban umum
karyawan terhadap perusahaan:

1. Mematuhi aturan dan kebijakan perusahaan


Karyawan diharapkan untuk mengikuti aturan dan kebijakan yang
ditetapkan oleh perusahaan. Ini termasuk ketentuan terkait waktu kerja, etika
kerja, penggunaan aset perusahaan, dan tindakan yang melanggar hukum.

2. Melaksanakan tugas dengan baik


Karyawan diharapkan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab
mereka sesuai dengan standar yang ditetapkan. Mereka harus bekerja dengan
sungguh-sungguh, produktif, dan menghasilkan kinerja yang baik sesuai
dengan harapan perusahaan.

3. Menjaga kepercayaan dan kerahasiaan


Karyawan memiliki kewajiban untuk menjaga kepercayaan perusahaan
dan menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan kepada mereka dalam
lingkup pekerjaan mereka. Ini mencakup data pelanggan, strategi bisnis,
rahasia dagang, atau informasi rahasia lainnya yang terkait dengan operasional
perusahaan.

4. Berkomunikasi secara efektif


Karyawan diharapkan untuk berkomunikasi secara jelas, terbuka, dan
efektif dengan sesama karyawan, atasan, dan pihak lain yang terkait dengan
pekerjaan mereka. Komunikasi yang baik membantu membangun kerjasama
tim, menghindari kesalahpahaman, dan meningkatkan efisiensi kerja.

5. Memelihara hubungan profesional


Karyawan diharapkan untuk menjaga hubungan profesional yang baik
dengan sesama karyawan dan pihak eksternal yang terkait dengan perusahaan.
Ini termasuk memperlakukan semua orang dengan rasa hormat, toleransi, dan
menghindari konflik yang merugikan perusahaan.

6. Mengikuti pelatihan dan pengembangan


Karyawan diharapkan untuk mengambil bagian dalam pelatihan dan
pengembangan yang disediakan oleh perusahaan guna meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan mereka. Mereka juga harus terbuka terhadap
umpan balik konstruktif dan berusaha untuk terus belajar dan berkembang
dalam pekerjaan mereka.

7. Melaporkan pelanggaran
Jika seorang karyawan mengetahui pelanggaran terhadap aturan atau
kebijakan perusahaan, mereka memiliki kewajiban untuk melaporkannya
kepada atasan atau departemen yang relevan dalam perusahaan. Ini membantu
menjaga integritas perusahaan dan mencegah tindakan yang merugikan.

Anda mungkin juga menyukai