Anda di halaman 1dari 10

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PEKERJA

ATAU BURUH

DISUSUN OLEH:

SALSA BELLA F

20220610158

METODE PENELITIAN HUKUM


Abstrak

Artikel ini menganalisis perlindungan hukum yang diberikan kepada pekerja atau
buruh di Indonesia. Melalui pendekatan hukum positif dan tinjauan terhadap regulasi
ketenagakerjaan yang berlaku, artikel ini membahas hak-hak dasar yang dimiliki para
pekerja, termasuk hak atas upah layak, jam kerja yang adil, dan lingkungan kerja yang aman.
Selain itu, penelitian ini mengevaluasi efektivitas implementasi regulasi tersebut dalam
melindungi pekerja dari diskriminasi, pelecehan, dan kondisi kerja yang merugikan. Analisis
dilakukan terhadap perkembangan terkini dalam hukum ketenagakerjaan, termasuk
perubahan undang-undang terkait perlindungan pekerja selama masa pandemi. Hasilnya
memberikan wawasan mengenai tantangan dan kesempatan dalam meningkatkan
perlindungan hukum bagi pekerja di masa depan.

Kata Kunci: Ketenagakerjaan, Perlindungan Hukum, Pekerja/Buruh, Regulasi Kerja

PENDAHULUAN

Pekerja atau buruh merupakan pilar utama dalam kemajuan ekonomi suatu negara.
Di Indonesia, perlindungan hukum bagi para pekerja menjadi landasan penting dalam
menjaga kesejahteraan mereka dalam lingkungan kerja. Artikel ilmiah ini bertujuan untuk
menganalisis dan mengevaluasi perlindungan hukum yang diberikan kepada pekerja atau
buruh di Indonesia.

Pendekatan ini ditempuh melalui tinjauan mendalam terhadap hukum


ketenagakerjaan yang berlaku, serta pengamatan terhadap implementasi regulasi tersebut
dalam melindungi hak-hak dasar pekerja. Upaya ini dilakukan dengan fokus pada aspek-
aspek penting seperti hak atas upah yang layak, jam kerja yang adil, serta lingkungan kerja
yang aman.
Dalam konteks yang terus berubah, artikel ini juga akan mempertimbangkan
perubahan-perubahan terkini dalam undang-undang ketenagakerjaan, khususnya terkait
adaptasi aturan selama masa pandemi. Analisis ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman lebih mendalam mengenai tantangan dan potensi perbaikan dalam sistem
perlindungan hukum bagi pekerja di Indonesia.

METODE

Penelitian Hukum Normatif

Pendekatan ini melibatkan analisis terhadap Undang-undang (UU) Nomor 13 Tahun


2003 tentang Ketenagakerjaan. Evaluasi mendalam dilakukan terhadap isi regulasi ini untuk
memahami hak-hak pekerja yang dijamin serta kewajiban yang diberlakukan kepada
pengusaha.

Analisis Dokumen

Dokumen-dokumen terkait kasus-kasus hukum yang berkaitan dengan perlindungan


pekerja dapat diselidiki. Putusan-putusan pengadilan, laporan-laporan kecelakaan kerja, atau
keputusan-keputusan dari lembaga pengawas ketenagakerjaan menjadi fokus analisis untuk
mengevaluasi sejauh mana perlindungan hukum diimplementasikan dalam praktiknya.

HASIL

Hasil dari penelitian hukum normatif terhadap Undang-undang Nomor 13 Tahun


2003 tentang Ketenagakerjaan menunjukkan beberapa poin penting terkait perlindungan hak -
hak pekerja dan kewajiban pengusaha:

1. UU ini menetapkan landasan, asas, dan tujuan yang menjadi dasar bagi pengaturan
ketenagakerjaan di Indonesia. Ini termasuk pemberian kesempatan yang sama bagi pekerja,
perencanaan tenaga kerja, pelatihan kerja, penempatan tenaga kerja, serta perluasan
kesempatan kerja.
2. UU ini menetapkan hak-hak dasar bagi pekerja termasuk perlindungan dari diskriminasi,
pengaturan tentang upah yang layak, serta kesejahteraan dalam lingkungan kerja.

3. Regulasi ini juga mengatur hubungan kerja antara pekerja dan pengusaha, menekankan
pentingnya hubungan yang sehat. Sanksi pidana, seperti penjara, kurungan, atau denda,
diberlakukan sebagai bentuk penegakan hukum jika terjadi pelanggaran. Namun, sanksi ini
tidak menghapus kewajiban pengusaha untuk membayar hak-hak pekerja atau buruh yang
terkena dampak.

4. UU ini menetapkan mekanisme pengawasan, penyidikan, dan pembinaan untuk


memastikan implementasi yang tepat dari ketentuan-ketentuan tersebut. Hal ini bertujuan
untuk menjaga kepatuhan pengusaha terhadap hak-hak pekerja.

Dengan demikian, Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


memberikan kerangka hukum yang komprehensif untuk melindungi hak-hak pekerja serta
menegakkan kewajiban bagi pengusaha dalam lingkungan kerja. Sanksi pidana diatur
sebagai langkah penegakan hukum, tetapi tidak mengurangi tanggung jawab pengusaha
untuk memenuhi hak-hak pekerja.

Dalam analisis dokumen terkait kasus-kasus hukum yang berkaitan dengan


perlindungan pekerja di Indonesia, terdapat sorotan terhadap adopsi Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu (PKWT) yang semakin umum dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. PKWT
dianggap efisien bagi perusahaan karena mengurangi biaya dan jumlah karyawan yang
diperlukan untuk mencapai keuntungan maksimal.

Namun, dari perspektif pekerja dengan status PKWT, terdapat kekhawatiran terhadap
ketidakpastian terkait durasi kerja, peluang menjadi karyawan tetap, dan kurangnya jaminan
terkait kemajuan karir serta kesejahteraan yang seharusnya diberikan kepada karyawan.
Salah satu isu yang mencuat adalah kurangnya ketentuan yang jelas mengenai pesangon
ketika kontrak PKWT berakhir.

Dalam konteks ini, Undang-Undang Ketenagakerjaan di Indonesia, khususnya Pasal


150 hingga Pasal 172, memiliki regulasi yang menangani perlindungan hak-hak karyawan
dalam situasi pemutusan hubungan kerja. Pasal 154 ayat (1) dari Undang-Undang
Ketenagakerjaan menetapkan kewajiban bagi perusahaan untuk memberikan pesangon
dan/atau penghargaan kepada karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja serta
mengganti hak-hak yang seharusnya diterima oleh karyawan.

Dari analisis dokumen ini, terlihat bahwa Undang-Undang Ketenagakerjaan secara


hukum memberikan landasan bagi perlindungan hak-hak pekerja yang menghadapi
pemutusan hubungan kerja, termasuk bagi karyawan dengan status PKWT. Namun,
implementasi dan penegakan hak-hak ini dalam praktik di lapangan mungkin memerlukan
evaluasi lebih lanjut untuk memastikan bahwa karyawan benar-benar mendapatkan
perlindungan sesuai yang diamanatkan oleh Undang-Undang.

PEMBAHASAN

Pembahasan dari hasil penelitian hukum normatif terhadap Undang-Undang Nomor


13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyoroti aspek penting terkait perlindungan dan
kewajiban dalam lingkungan kerja. Hal ini menegaskan bahwa UU ini memberikan fondasi
yang kokoh dalam melindungi hak-hak pekerja dan menetapkan tanggung jawab yang harus
diemban oleh pengusaha.

Pertama, Undang-Undang ini memberikan dasar yang kuat untuk pengaturan


ketenagakerjaan di Indonesia dengan memastikan kesempatan yang sama bagi pekerja,
perencanaan tenaga kerja, pelatihan, penempatan, dan perluasan kesempatan kerja. Ini
menjadi landasan penting dalam memberikan keadilan di tempat kerja.

Kedua, UU tersebut melindungi hak-hak dasar pekerja, termasuk perlindungan dari


diskriminasi, regulasi terkait upah yang layak, serta kesejahteraan di lingkungan kerja. Ini
mencerminkan komitmen untuk memastikan kondisi kerja yang adil dan aman bagi semua
pekerja.

Ketiga, regulasi dalam UU ini tidak hanya mengatur hubungan kerja antara pekerja
dan pengusaha, tetapi juga memberikan mekanisme penegakan hukum yang melibatkan
sanksi pidana dalam kasus pelanggaran. Namun, penting untuk dicatat bahwa sanksi ini tidak
menghapus kewajiban pengusaha untuk membayar hak-hak pekerja yang terkena dampak.

Keempat, terdapat perhatian khusus terhadap kasus-kasus pemutusan hubungan kerja,


terutama dalam konteks perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT). Meskipun Undang-Undang
Ketenagakerjaan telah menetapkan regulasi, seperti Pasal 154 ayat (1), yang memerintahkan
pemberian pesangon dan penghargaan kepada karyawan yang mengalami pemutusan
hubungan kerja, implementasi dan pemenuhan hak-hak ini di lapangan dapat menghadapi
tantangan.

Oleh karena itu, meskipun secara teoritis Undang-Undang Ketenagakerjaan


memberikan perlindungan yang substansial bagi pekerja, evaluasi lebih lanjut diperlukan
untuk memastikan bahwa hak-hak ini tidak hanya terdokumentasikan dalam peraturan, tetapi
juga dijalankan dan diawasi secara efektif dalam praktiknya di berbagai industri. Hal ini
dapat menjamin bahwa pekerja, terutama yang berada dalam kontrak PKWT, benar-benar
mendapatkan perlindungan sesuai dengan yang dijanjikan oleh regulasi hukum.

KESIMPULAN

Dari analisis terhadap Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan serta dokumentasi terkait perlindungan pekerja di Indonesia, tergambar
bahwa kerangka hukum yang ada telah memberikan fondasi yang kuat untuk melindungi
hak-hak pekerja. Undang-Undang tersebut mengatur landasan, hak-hak dasar, mekanisme
penegakan, serta perlindungan terhadap karyawan dalam situasi pemutusan hubungan kerja,
termasuk bagi mereka dengan status PKWT.

Meskipun demikian, tantangan terkait implementasi dan penegakan hak-hak ini


masih muncul di lapangan. Terutama dalam konteks kontrak PKWT, kekhawatiran pekerja
terhadap ketidakpastian akan masa kerja, jaminan karier, serta kurangnya kejelasan terkait
pesangon ketika kontrak berakhir menjadi sorotan utama.
Simpulannya, meskipun landasan hukum yang ada memberikan perlindungan yang
substansial bagi pekerja, langkah-langkah lebih lanjut diperlukan dalam memastikan
implementasi yang efektif di lapangan. Evaluasi yang terus-menerus terhadap implementasi
Undang-Undang Ketenagakerjaan, terutama terkait pemenuhan hak-hak karyawan dengan
kontrak PKWT, diperlukan untuk memastikan bahwa perlindungan yang diamanatkan oleh
hukum tidak hanya tersirat dalam aturan, tetapi juga diwujudkan secara nyata dalam
lingkungan kerja. Hal ini akan menjamin kesejahteraan dan keadilan bagi semua pekerja,
sejalan dengan semangat perlindungan hukum yang adil dan menyeluruh.
REFERENSI

Suhartoyo Suhartoyo. (2019). Perlindungan Hukum Bagi Buruh Dalam Sistem Hukum
Ketenagakerjaan Nasional. Administrative Law and Governance Journal, 2(2), 326-
336. https://doi.org/10.14710/alj.v2i2.326-336

Sinaga, N. A., & Zaluchu, T. Perlindungan Hukum Hak-Hak Pekerja dalam Hubungan
Ketenagakerjaan di Indonesia.
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jti/article/download/754/737

Putra, A. A., Budiartha, I. N. P., & Arini, D. G. D. (2020). Perlindungan Hukum Terhadap
Pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu di Indonesia. Jurnal Interpretasi Hukum, 1(2),
12-17. https://doi.org/10.22225/juinhum.v1i2.2428.12-17

Nurcahyo, N. Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Berdasarkan Peraturan Perundang-


undangan di Indonesia. Jurnal Cakrawala Hukum. ISSN PRINT 2356-4962. ISSN
ONLINE 2598-6538. URL: http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jch/

Zakie, M. Perlindungan Hukum Terhadap Buruh Perempuan Pada Malam Hari.


https://journal.uii.ac.id/IUSTUM/article/download/4748/4183/7496

Febiola, S., & Sitabuana, T. H. (2022). Analisis Perlindungan Hukum Ketenagakerjaan


Terhadap Pekerja/Buruh di Indonesia.
https://journal.untar.ac.id/index.php/PSERINA/article/view/19633/12101

Basofi, M. B., & Fatmawati, I. Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja di Indonesia


Berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja. JURNAL KOMUNIKASI &
ADMINISTRASI PUBLIK.
https://jurnal.unived.ac.id/index.php/prof/article/download/3544/3232/

Anzward, B., & Hidayati, R. (2020). Perlindungan Hukum Bagi Pekerja Terhadap Jenis dan
Sifat Pekerjaan dalam Mewujudkan Keadilan. Jurnal Hukum Fakultas Hukum
Universitas Balikpapan, Volume 12(Issue 1), Halaman. DOI: 10.36277/.v12i1.364
Suwantari, I. G. A. D., & Astariyani, N. L. G. Perlindungan Hukum Terhadap Para Pekerja
yang Mengalami Pemutusan Hubungan Kerja karena Dampak Digitalisasi. Program
Kekhususan Hukum Bisnis, Fakultas Hukum, Universitas Udayana.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/download/53864/31941

Soewono, D. H. Analisis Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia. https://hukum.unik-


kediri.ac.id/wp-content/uploads/2019/04/FINAL-3-ANALISIS-HUKUM-
KETENAGAKERJAAN-DI-INDONESIA-JURNAL-INSPIRASI-EDISI-APRIL-
2007-NO.-1-VOL.-2-ISSN-NO.-1907-2015-BY-STKIP-TA.pdf

Ismail, N., & Zainuddin, M. (2018). Hukum dan Fenomena Ketenagakerjaan. Focus: Jurnal
Pekerjaan Sosial, 1(3), 166-182. ISSN: 2620-3367. Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran.

Sinaga, N. A., & Zaluchu, T. Perlindungan Hukum Hak-Hak Pekerja dalam Hubungan
Ketenagakerjaan di Indonesia.
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jti/article/download/754/737

S, U. C. Perlindungan Hukum Ketenagakerjaan terhadap Tenaga Kerja Anak yang Bekerja


di Luar Hubungan Kerja pada Bentuk Pekerjaan Terburuk. Dosen pada Fakultas
Hukum, Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Komunikasi
dan Fakultas Pertanian, Universitas Subang. Alumni Program S2 Ilmu Hukum
UNISBA dan sedang menempuh program doktor (S3) Ilmu Hukum pada Program
Pascasarjana UNISBA. https://media.neliti.com/media/publications/25252-ID-
perlindungan-hukum-ketenagakerjaan-terhadap-tenaga-kerja-anak-yang-bekerja-di-
lu.pdf

Hani, H., & Nurhidayat, N. (2022). Pelaksanaan Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia.


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/PSNH/article/view/24281

Rosita, K., & Waluyo, W. (2023). Hukum Ketenagakerjaan sebagai Instrumen Pelindung
Bagi Tenaga Kerja dan Pengusaha dalam Penanganan Masalah Hubungan Kerja.
Jurnal Hukum dan Pembangunan Ekonomi, Volume 11(Issue 1).
https://jurnal.uns.ac.id/hpe/article/view/68677
Hindarti, E. W. (2012). Hukum Ketenagakerjaan dalam Perspektif Gender (Employment
Law in Gender Perspective). Jurnal Legislasi Indonesia, Volume 9(Issue 1). https://e-
jurnal.peraturan.go.id/index.php/jli/article/view/378

Anda mungkin juga menyukai