Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Faras Ivandi

Kelas : Hukum Ketenagakerjaan (B)

NIM : E0021281

TUGAS HUKUM KETENAGAKERJAAN

Dalam hukum ketenagakerjaan, perlindungan tenaga kerja mendapat perhatian khusus, sesuai
tujuan keadilan sosial, yang diwujudkan dengan melindungi pekerja terhadap kekuasaan yg tidak
terbatas dari majikan atau penguasa, melalui sarana hukum yang ada. Jelaskan dan berikan
pendapat terkait dengan prinsip perlindungan tenaga kerja dengan berlakunya UU Cipta Kerja.

Jawab :

Undang-Undang Cipta Kerja, atau lebih umum dikenal sebagai UU Cipta Kerja, adalah peraturan
yang diberlakukan di Indonesia dengan maksud untuk menyederhanakan peraturan dan
meningkatkan suasana investasi di negara tersebut. UU ini melibatkan berbagai aspek kebijakan,
termasuk modifikasi dalam domain ketenagakerjaan. Terdapat sorotan khusus terhadap prinsip
perlindungan tenaga kerja dalam konteks UU Cipta Kerja karena adanya perubahan substansial
terhadap regulasi ketenagakerjaan di Indonesia.

Prinsip perlindungan tenaga kerja merujuk pada usaha untuk memberikan perlindungan terhadap
status, posisi, atau hak-hak warga negara sebagai penduduk suatu negara, termasuk melalui sistem
hukum. Perlindungan tenaga kerja mendapat perhatian khusus dalam ranah hukum
ketenagakerjaan. Beberapa ketentuan dalam UU Ketenagakerjaan dan UU Cipta Kerja telah
mengatur prinsip-prinsip perlindungan tenaga kerja, antara lain:

1. Maksud dari pembangunan ketenagakerjaan adalah memberikan perlindungan kepada tenaga


kerja guna mencapai kesejahteraan.
2. Perlindungan ekonomis, yakni upaya untuk menjamin penghasilan yang mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari tenaga kerja dan keluarganya, termasuk jika tenaga kerja
tersebut tidak dapat lagi bekerja karena alasan di luar kendali mereka.
3. Perlindungan kepastian hukum, yang mencakup ketetapan hukum dalam perundang-
undangan, termasuk perintah, larangan, dan sanksi pelanggaran yang bersifat tegas dan
memaksa.
4. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan peluang yang setara tanpa adanya diskriminasi dalam
mendapatkan pekerjaan.

Dalam UU Cipta Kerja, terdapat sejumlah perubahan yang diharapkan dapat meningkatkan
perlindungan bagi tenaga kerja. Beberapa di antaranya mencakup:

1. Fokus perlindungan pada UMKM dan pekerja menjadi prioritas dalam RUU Cipta Kerja,
dengan memberikan kemudahan dan kepastian dalam perizinan usaha, penyederhanaan
birokrasi dan perizinan, penciptaan ekosistem investasi yang kondusif, dan pembukaan
lapangan kerja untuk menjawab pertumbuhan angkatan kerja.
2. Jaminan kepastian pemberian pesangon dengan diterapkannya program jaminan kehilangan
pekerjaan yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan, yang berlandaskan pada prinsip asuransi
sosial.
3. Penambahan alasan yang memungkinkan perusahaan melakukan PHK, seperti efisiensi,
penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan perusahaan, penundaan
kewajiban pembayaran utang, perbuatan merugikan pekerja/buruh, dan pekerja/buruh yang
mengalami sakit berkepanjangan atau cacat akibat kecelakaan kerja dan tidak dapat bekerja
setelah melewati batas 12 bulan.

Meski demikian, UU Cipta Kerja juga menuai kritik karena dianggap dapat mengancam hak-hak
tenaga kerja. Misalnya, kritik terhadap penghapusan pesangon bagi ahli waris atau keluarga jika
pekerja meninggal. Selain itu, ada keprihatinan terhadap potensi eksploitasi dan pengurangan hak
tenaga kerja akibat fleksibilitas yang diberikan kepada pengusaha. Beberapa ketentuan
perlindungan tenaga kerja yang dipangkas juga dianggap dapat meningkatkan risiko pekerjaan
yang tidak stabil dan tidak aman. Permasalahan perlindungan tenaga kerja yang belum teratasi
menunjukkan perlunya kebijakan dan tindakan lebih lanjut dari pemerintah untuk mencapai
keadilan dalam melindungi seluruh tenaga kerja.

Anda mungkin juga menyukai