Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sausan Firdaus Hikmatul Mukhsinin

NIM : V1420076

1. *Desentralisasi merupakan penyerahan urusan kepentingan pemerintahan yang diberikan oleh


pemerintah pusat kepada daerah otonom yang berdasarkan sesuai asas otonomi.
* Dekonsentrasi ialah urusan pemerintahan (kewenangan pemerintah pusat) yang dilimpahkan
sebagian kepada gubernur yang merupakan wakil pemerintah pusat, kepada instansi vertikal
diwilayah tertentu, dan atau kepada gubernur atau bupati/walikota sebagai penanggung jawab
pemerintah umum.
* Tugas Pembantuan merupakan pemberian penugasan yang diberikan kepada daerah otonom
yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk melaksanakan sebagian urusan yang merupakan
kewenangan pemerintah pusat/pemerintah daerah provinsi kepada daerah kabupaten atau kota
untuk melakukan melaksanakan sebagian urusan yang menjadi kewenangan dari daerah provinsi.

2.
a. *Rencana pembangunan jangka panjang
-penyiapan rancangan RPJP Nasional
-musrenbang jangka panjang nasional(dengan menyertakan masyarakat) yang dilaksanakan oleh
menteri
-menyusun rancangan akhir RPJP Nasional
- RPJP Nasional ditetapkan dengan UU
* Rencana pembangunan jangka menengah
-menyiapkan rancangan awal RPJM Nasional
-menyusun rancangan RPJM Nasional
-musrenbang RPJM yang dilakukan oleh menteri
-RPJM Nasional ditetapkan dengan Peraturan Presiden
* Rencana pembangunan tahunan
-menyiapkan rancangan awal RKP
-mengkoordinasi penyusunan rancangan RKP
-musrenbang penyusunan RKP oleh menteri
-menyusun rancangan akhir RKP
-RKP dijadikan sebagai pedoman menyusun RAPBN
-RKP ditetapkan berdasar Peraturan Presiden

b.
-penyiapan konsep pokok pokok kebijakan fiskal dan ekonomi makro.
-asumsi dasar ekonomi makro digunakan sebagai acuan penyusunan kapasitas fiskal oleh
pemerintah
-perencanaa kegiatan dan anggaran yang akan menghasilkan rencana kerja
-ditetapkan oleh DPR dan mendapat persetujuan presiden
-pembahasan oleh kementerian negara/lembaga yang akan menghasilkan RUU APBN
-penyerahan RUU kepada DPR

c. Perencanaan yang dilakukan berdasar dengan UU no 25 tahun 2004 tentang SPPN


berhubungan penganggaran bagi negara yang sesuai dengan UU no 17 tahun 2003 tentang
keuangan negara, dimana hasil dari perencanaan tersebut akan dijadikan sebagai pedoman
dalam penyusunan RAPBN negara.

3. Proyeksi keuangan dalam penyusunan APBN berfungsi untuk menentukan jumlah anggaran
yang akan diperlukan untuk keperluan belanja operasional, yang merupakan pengeluaran yang
bersifat wajib demi menjamin keberlangsungan proses kinerja negara. Dengan adanya proyeksi
tersebut, pemerintah dapat menentukan keputusan yang tepat.

4.
*Swakelola tipe I (dimana pekerjaan yang akan diswakelola itu merupakan dan fungsi dari K/L/PD
yang bersangkutan. Contoh : BPKAD kota tasikmalaya melakukan swakelola pemerintahan
kantor.)
*Swakelola tipe II (K/LPD bertugas sebagai penanggung jawab, yang secara keahlian diberikan
kepada pelaksana (institusi diluar K/L/PD. Contoh : Bappeda provinsi jawa barat bekerja sama
dengan BPS untuk melakukan survey ekonomi.)
*Swakelola tipe III (swakelola dilakukan oleh organisasi masyarakat. Contoh : Indonesia
Corruption Watch(ICW) melakukan swakelola kepada suatu instansi.)
*Swakelola tipe IV (pekerjaan yang memerlukan partisipasi masyarakat secara Lansung. Contoh :
Perbaikan saluran air di suatu desa, dan pemeliharaan disekitar lingkungan wisata bali.)

5.
a. Dalam kasus tersebut bisa saja terjadi karena tidak adanya transparansi yang dilakukan dengan
baik. Akuntanbilitas juga kurang diterapkan dengan baik sehingga prosesur dalam penerimaan
hibah kurang bisa dipertanggung jawabkan. Selin itu, Dalam perencanaan dan penganggaran
tersebut juga kurang berhati hati dalam pengambilan keputusan nya.

b. Sebaiknya pemda lebih meningkatkan transparansi kepada pihak yang berkepentingan. Selain
itu dalam akuntanbilitas juga harus diperbaiki dengan semaksimal mungkin agar bisa
dipertanggung jawabkan. Selain itu, pemda juga harus berhati hati dalam mengambil keputusan
agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai