Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan Daerah di Kota Metro tidak


terlepas dari pembinaan bidang pemerintahan umum yang diantaranya
mencakup upaya untuk memelihara ketentraman dan ketertiban umum.
Ketentraman dan ketertiban umum adalah suatu keadaan dinamis yang
memungkinkan Pemerintah, Pemerintah daerah dan masyarakat dapat
melakukan kegiatannya dengan aman, tentram, tertib dan teratur.

Dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah Kabupaten/Kota satu


diantara yang menjadi urusan wajib Pemerintah Daerah adalah
Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
sebagaimana yang tertulis di dalam Undang-Undang No. 23 tahun 2014 ,
tentang Pemerintahan Daerah pasal 12 ayat (1) butir e. dan berdasarkan
Undang-Undang 23 tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah pasal 255
ayat (1) “ Satuan Polisi Pamong Praja dibentuk untuk menegakkan
Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah, menyelenggarakan
ketertiban umum dan Ketentraman, Serta Menyelenggarakan Pelindungan
Masyarakat “

Selanjutnya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 06 tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Paraja, Satuan Polisi
Pamong Praja merupakan perangkat Pemerintah Daerah dalam memelihara
dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum serta
menegakkan Peraturan Daerah. Dalam konteks ini Polisi Pamong Praja juga
merupakan aparatur Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas Kepala
Daerah, khususnya dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman
dan ketertiban umum, serta menegakkan Peraturan daerah dan Keputusan
Kepala Daerah.

Rencana Strategis (Renstra) disusun untuk jangka waktu 5


(lima) tahun, dan diimplementasikan kedalam Rencana Kerja (Renja)
tahunan, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 12 Tahun 2010, Tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Metro. Satuan Polisi
Pamong Praja dipimpin oleh seorang Kepala Satuan dan berkedudukan di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris

I-1
Daerah yang secara umum bertugas untuk memelihara dan
menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum serta menegakkan
Peraturan daerah dan Keputusan Walikota.

Pembangunan Daerah merupakan subsistem dari pembangunan


Nasional dan Rencana Strategis SKPD merupakan Subsistem dari
Perencanaan Pembangunan Daerah, oleh karenanya penyusunan Rencana
Strategis SKPD harus sinergis dengan Dokumen RPJMD Kota Metro.

Sejalan dengan Tugas Pokok Satuan Polisi Pamong Praja sebagai unsur
dalam menyelenggarakan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta
menegakkan Peraturan Daerah, tersebut, maka di harapkan dapat berperan
dalam menjaga dan melaksanakan Ketentraman dan Ketertiban Umum di
lingkungan Pemerintah dan Masyarakat Kota Metro.

Oleh karenanya secara bertahap terencana Pembinaan dan penataan


Satuan Polisi Pamong Praja perlu di tingkatkan dalam rangka melaksanakan
tugas – tugas pembinaan ketentraman dan ketertiban umum masyarakat
serta tindakan Yustisi/Non Yustisi untuk penegakan pelaksanaan PERDA
serta Peraturan dan Keputusan Walikota agar dapat berjalan lancar, sukses
berhasil guna dan berdayaguna.

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya


disingkat dengan RENSTRA SKPD adalah dokumen Perencanaan SKPD
untuk periode 5 (lima) tahun, yang memuat, tujuan, strategi, kebijakan,
program, dan kegiatan pembangunan disertai dengan indikasi pendanaan
yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat
Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.

Renstra SKPD ini akan dijabarkan kembali dalam Rencana Kerja (Renja
SKPD) yang berfungsi sebagai acuan untuk mengevaluasi keterpaduan
antara perencanaan dengan realisasi berbagai kegiatan dalam kurun waktu
satu tahun anggaran. Renstra SKPD ini juga berfungsi sebagai suatu
mekanisme perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan kegiatan yang
terpadu dan terarah dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang
dimiliki oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Penyusunan RENSTRA Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro ini


berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
serta RENSTRA dan RPJMD Kota Metro Tahun 2016-2021.

I-2
Keterkaitan RENSTRA Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro
dengan dokumen perencanaan tersebut karena merupakan suatu
kesatuan tata cara perencanaan pembangunan, dan sebagai
penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah Kota Metro ke
dalam tujuan, sasaran dan program satuan kerja Perangkat Daerah.
RENSTRA Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro ini nantinya akan
dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) SKPD untuk
menghasilkan Rancangan Kegiatan dan Anggaran SKPD, yang
selanjutnya akan diimplementasikan melalui Rincian APBD.

Tata Cara Penyusunan Renstra SKPD Tahun 2016-2021 adalah


sebagai berikut :
a. Tahap Pertama : Mempelajari Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
terpilih, Kepala SKPD mengkaji implikasi Visi, Misi dan Program
Kepala Daerah terpilih, terhadap tugas Pokok dan Fungsi SKPD yang
dipimpinya.
b. Tahap Kedua : Menyusun Rancangan Renstra SKPD, Kepala SKPD
menyusun rancangan Renstra SKPD berpedoman pada Rancangan
Awal RPJM Daerah yang telah disepakati bersama.
Proses Penyusunan Renstra SKPD :
Langkah-langkah :
1. Menerima secara resmi rancangan awal RPJM Daerah dari Kepala
Bappeda.
2. Melakukan kajian strategis untuk menetapkan strategi dalam
merumuskan kelompok tujuan dan kebijakan dalam pencapaian visi
dan misi SKPD, sesuai tugas dan fungsinya dan berpedoman pada
jabaran visi dan misi Kepala Daerah.
3. Menyusun program sebagai penjabaran kebijakan kedalam kelompok
tujuan, dalam bentuk program-program sesuai kewenangan SKPD.
Lintas SKPD dan program kewilayahan sebagai pelaksanaan tugas
dan fungsinya.
4. Menyusun rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari
program SKPD.
5. Menetapkan lokasi rancangan kegiatan dengan memperhatikan
rencana tata ruang.

I-3
1.2. Landasan Hukum
Landasan Hukum Penyusunan Renstra SKPD Tahun 2016-2021.
1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Dati II Way Kanan, Kabupaten Dati II Lampung Timur, dan
Kotamadya Dati II Metro (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3825);
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
7. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 733, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9. Undang-undang Nomor : 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
10. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
yang telah diubah dengan Undang-undang nomor 9 Tahun 2015.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pembinaan dan

I-4
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 Tentang Pelaporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4124);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 Tentang Pemilihan,
Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4480);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan Informasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah ;
18 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2010
Tentang Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 5094);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

I-5
20. Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 12 Tahun 2010 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 07 Tahun 2008
Tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kota Metro.
21 Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Metro
22 Peraturan Walikota Metro Nomor 31 Tahun 2016 Tentang Susunan
Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Kota Metro
1. 3. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Renstra SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Metro ini adalah sebagai pedoman yang menjadi arahan dalam pelaksanaan
kebijakan dan skala prioritas program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Metro Tahun 2016-2021.

Sedangkan Tujuan penyusunan Renstra SKPD Satuan Polisi Pamong


Praja Kota Metro adalah :

1. Sebagai dokumen acuan resmi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro
dalam menentukan prioritas program dan indikator kegiatan tahunan.
2. Sebagai tolak ukur dan evaluasi kinerja tahunan Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Metro dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Kepala Daerah
Kota Metro.

3. Sebagai pedoman pelaksanaan tugas sebagai instansi teknis Pemerintah


Kota Metro untuk dijabarkan dalam program aksi yang lebih spesifik dan
dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi di lapangan.

1. 4. Sistematika Penulisan
Dokumen RENSTRA Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro ini
disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan.
1.4. Sistematika Penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG


PRAJA

2.1. Tugas, Fungsi, dan Sruktur Organisasi Satuan Polisi Pamong


Praja.

I-6
2.2. Sumberdaya Satuan Polisi Pamong Praja.
2.3. Kinerja Pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Satuan
Polisi Pamong Praja.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI.

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi


Pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja.

3.2. Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih.
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN.

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Satuan Polisi Pamong


Praja.

4.2. Strategi dan Kebijakan Satuan Polisi Pamong Praja.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF.


5.1. Rencana Program dan Kegiatan
5.2. Indikator Kinerja
5.3. Kelompok Sasaran

5.4. Pendanaan Indikatif

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN


DAN SASARAN RPJMD.

6.1 Indikator Kinerja yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran


RPJMD

BAB VII PENUTUP

I-7
I-8

Anda mungkin juga menyukai