PENDAHULUAN
melaksanakan
pembangunan
harus
menyusun
rencana
instrumen
dan
pertanggungjawaban
pertanggungjawaban
program-program
anggaran,
Rencana
masa
kepemimpinan
Bupati
terpilih
untuk
lima
tahun
Oleh
karena itu, janji Visi dan Misi Bupati masa kampanye, perlu dirumuskan
sebagai suatu pedoman dasar (guidance) agar keadaan yang dicita-citakan
dalam visi dan misi dapat dilaksanakan dalam kegiatan Pembangunan
Daerah untuk jangka lima tahun. Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah tersebut diarahkan untuk menjamin tercapainya
tujuan pembangunan daerah.
Konsep pembangunan Jangka Menengah Daerah diperlukan agar hasilhasil pembangunan yang sudah dicapai dalam kepemimpinan yang lalu,
mempunyai kesinambungan dengan kegiatan pembangunan untuk lima
tahun kedepan dalam kerangka pembangunan jangka panjang sehingga
permasalahan yang sedang dihadapi dan tantangan kedepan dapat
terselesaikan secara keberlanjutan dan sistematis. Rencana Jangka
Menengah mencakup berbagai aspek penting kehidupan bermasyarakat
dan berpemerintahan daerah, dengan skala prioritas yang akan
tujuan dan
perlu
pertanggungjawaban
menerapkan
yang
tepat,
dan
jelas,
mengembangkan
dan
nyata,
sistem
sehingga
secara
berdayaguna,
bersih
berkesinambungan,
dan
menjabarkan visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Deli
Serdang terpilih
cita-cita
pembangunan
masyarakat
Kabupaten
Deli
Serdang.
Selanjutnya RPJM Daerah ini menjadi pedoman dalam penyusunan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis Satuan
Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) bagi unit satuan kerja dibawah
lingkungan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
2.
3.
Undang-Undang
Perencanaan
Republik
Nomor
25
Pembangunan
Indonesia
Tahun
Tahun
2004
Nasional
2004
tentang
Sistem
(Lembaran
Nomor
104,
Negara
Tambahan
6.
Peraturan
Pemerintah
Penyusunan
Rencana
Nomor
Kerja
21
dan
Tahun
Anggaran
2004
tentang
Kementerian
Negara/Lembaga;
7.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
58
Tahun
2005
tentang
9.
Tata
Cara
Penyusunan
Pengendalian
Evaluasi
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
2.
Surat
Edaran
Bersama
Menteri
Negara
Perencanaan
RPJMD
DENGAN
DOKUMEN
PERENCANAAN
LAINNYA
Sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah, maka Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Deli
Serdang tahun 2009-2014 harus selaras dengan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Deli Serdang dengan
memperhatikan RPJM Nasional, RPJM Daerah Provinsi Sumatera Utara
dan RPJP Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Kedudukan dan fungsi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) adalah sebagai Dokumen Kerangka Dasar Perencanaan
Pembangunan Daerah yang merupakan dasar rujukan bagi Satuan Kerja
Perangkat
Daerah
untuk
menyusun
Renstra
SKPD.
Selanjutnya
berikut :
BAB I
Pendahuluan
sistematika penulisan.
BAB II
Gambaran umum
kondisi daerah
berisi
tentang
kondisi
geografis,
perekonomian daerah, sosial dan budaya
daerah,
sarana
dan
prasarana,
pemerintahan umum,
perkembangan,
penyelenggaraan otonomi daerah, issue
dan permasalahan strategis daerah
BAB III
BAB IV
berisi
tentang
analisis
lingkungan
external, faktor-faktor penentu kunci
keberhasilan, langkah langkah strategis,
analisis skala prioritas
BAB V
BAB VI
BAB VII
Program
Pembangunan
Daerah
BAB VIII
Indikasi Rencana
Program Prioritas
yang disertai
kebutuhan
pendanaan
BAB IX
Pedoman Transisi
dan Kaedah
Pelaksanaan
Transisi
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. KONDISI GEOGRAFIS
Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari negara Republik Indonesia,
dan
dalam
hirarki
berikutnya
adalah
salah
satu
daerah
dari
33
dengan Undang Undang No. 36 Tahun 2003, sehingga berbagai potensi daerah
yang dimiliki ikut berpengaruh. Dengan terjadinya pemekaran daerah, maka
luas wilayah Kabupaten Deli Serdang menjadi 2.497,72 Km, yang terhampar
mencapai 3,34 persen dari luas Sumatera Utara.
dan
Secara geografis Kabupaten Deli Serdang terletak pada posisi 02057 s/d 3016
Lintang Utara dan 98033 s/d 99027 Bujur Timur. Kabupaten Deli Serdang
terletak di wilayah pantai timur Propinsi Sumatera Utara dengan batas-batas
administratif sebagai berikut:
o Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Selat Malaka;
o Di bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Simalungun;
o Di bagian Timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai; dan
o Di bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Langkat
Di awal pemerintahannya Kota Medan menjadi pusat pemerintahan, karena
memang dalam sejarahnya sebagian besar wilayah kota Medan adalah Tanah
Deli yang merupakan daerah Kabupaten Deli Serdang. Sekitar tahun 1980-an,
pemerintahan daerah ini pindah ke Lubuk Pakam, sebuah kota kecil yang
terletak di pinggir jalan lintas Sumatera lebih kurang 30 kilometer dari Kota
Medan yang telah ditetapkan menjadi ibukota Kabupaten Deli Serdang.
Secara administratif Wilayah Kabupaten Deli Serdang terbagi dalam 22
wilayah kecamatan, 380 desa dan 14 kelurahan. Jarak antara masing-masing
ibukota kecamatan dengan pusat pemerintahan Kabupaten Deli Serdang,
Kota Lubuk Pakam adalah bervariasi antara antara 4 hingga 71 kilometer.
Ibukota kecamatan yang paling jauh ke ibukota Kabupaten adalah Sibolangit
dan STM Hulu yakni 71 kilometer.
Secara topografis daerah Kabupaten Deli Serdang sebagian besar terletak di
daerah pantai timur Sumatera utara dan secara umum terletak di ketinggian
0-1000 m di atas permukaan laut, dengan pembagian wilayah bedasarkan
elevasi (ketinggian) sebagai berikut :
G.Meriah
Tiga Juhar
Sibolangit
Kutalimbaru
Pancur Batu
Namorambe
Biru-Biru
Talun Kenas
B. Purba
Galang
Tg. Morawa
Patumbak
Deli Tua
Sunggal
Hp. Perak
Helvetia
Tembung
Batang Kuis
Pantai Labu
Beringin
Lubuk Pakam
Pagar Merbau
12
20
30
14
25
36
17
15
24
28
25
8
3
17
20
5
18
11
19
11
6
16
---------1
1
-3
---2
---7
--
403
380
14
Jumlah/Total
Sumber : Deli Serdang dalam Angka 2007
65
71
71
54
48
48
55
37
25
18
12
46
42
40
56
52
42
12
11
6
-4
76,65
223,38
179,96
174,92
122,53
62,30
89,69
190,50
129,95
150,29
131,75
46,79
9,36
92,52
230,15
127,23
190,79
40,34
81,85
52,69
31,19
62,89
-- 2.497,72
berbeda
dengan keadaan di Sumatera Utara. Terdapat dua musim yang utama yaitu
musim hujan dan musim kemarau. Dan suhu rata-rata perbulan minimun
23,9 C dan maksimun 32, 4 C.
3
4
Indikator
makro
Ekonomi
Pertumbuhan
Ekonomi
(persen)
PDRB Atas
Dasar Berlaku
(juta Rupiah)
Inflasi
Kumulatif
Pendapatan
perkapita (RP)
2004
2005
2006
2007
2008
4.08
4.97
5.45
5.74
5.82
15.861.076,59
19.136.227,10
21,459,069.56
26,041,990.00
30,166,830.00
6.28
6.13
15,449,619.65
17.559.157,06
10,356,240.98
12,191,490.71
13,231,921.29
3
4
Indikator makro
Ekonomi
Pertumbuhan
Ekonomi
(persen)
PDRB Atas
Dasar Berlaku
(juta Rupiah)
Inflasi Kumulatif
Pendapatan
perkapita (Rp)
2009
2010
2011
2012
2013
2014
5.94
5.96
6.1
6.23
6.38
6.52
35,444,757.55
41,646,100.63
48,932,418.14
57,493,535.03
67,552,487.61
79,371,334.18
6.46
6.5
6.58
6.66
6.74
6.82
23,860,265.75
28,243,725.62
33,432,487.52
39,574,496.54
46,844,877.31
55,450,927.30
Peningkatan PDRB Kabupaten Deli Serdang dari tahun ke tahun tidak terlepas
dari kontribusi beberapa sektor yang mempengaruhi PDRB tersebut. Jika
membandingkan kontribusi setiap sektor terhadap jumlah PDRB di Kabupaten
Deli Serdang dalam kurun waktu tahun 2004 sampai dengan 2008 terlihat
bahwa sektor primer menunjukkan trend menurun dari tahun ke tahun
kontribusinya terhadap PDRB yakni 11,75%. Sektor pertanian sendiri
memberikan kontribusi sebesar 10,80%.
Satu hal yang menarik untuk diungkapkan adalah tingginya kontribusi sektor
sekunder pada tahun 2008 yakni 51,44%. Berdasarkan hasil analisis awal, pada
tahun 2004 sektor industri menyumbangkan 45,11% terhadap PDRB. Hal ini
akan terus berkembang dari tahun ke tahun sehingga diproyeksikan pada
tahun 2014 sektor sekunder secara keseluruhan akan memberi kontribusi 57%
terhadap PDRB lebih besar dibandingkan sektor tersier yakni 37,65%.
Deli
2004
2005
2006
2007*)
2008**)
2009
2010
2011
2012
2013
2014
PRIMER
PERTANIAN
PERTAMBANGAN
DAN
PENGGALIAN
SEKUNDER
INDUSTRI
LISTRIK, GAS &
A. MINUM
BANGUNAN
TERSIER
PERDAGANGAN.,
HOTEL &
RESTORAN
16.12
15.29
14.25
13.34
13.24
12.19
12.13
11.13
11.75
10.82
10.60
9.74
9.57
8.76
8.64
7.89
7.79
7.10
7.04
6.39
6.35
5.75
0.83
47.55
45.11
0.91
48.82
46.22
1.05
51.96
49.38
1
51.2
48.8
0.93
51.44
49.1
0.86
52.26
50.15
0.80
53.12
51.22
0.75
54.03
52.32
0.70
54.98
53.44
0.65
55.97
54.58
0.60
57.00
55.75
0.3
2.14
36.32
0.26
2.34
36.89
0.26
2.32
34.79
0.23
2.17
36.67
0.22
2.12
36.77
0.20
1.91
36.89
0.18
1.72
37.01
0.16
1.55
37.16
0.14
1.39
37.31
0.13
1.25
37.47
0.12
1.13
37.65
20.91
21.51
19.11
21.54
21.66
21.93
22.20
22.48
22.76
23.04
23.33
2.21
1.97
1.87
1.69
1.6
1.48
1.36
1.26
1.16
1.07
0.99
2.26
10.94
2.21
11.2
2.23
11.58
2.21
11.23
2.33
11.18
2.35
11.13
2.37
11.08
2.39
11.03
2.41
10.98
2.43
10.93
2.45
10.88
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100.0
PENGANGKUTAN
& KOMUNIKASI
KEUANGAN,
PERSEWAAN
DAN JASA
PERUSAHAAN
JASA - JASA
PDRB / GRDP
*) Angka revisi
2.2.1
Tenaga Kerja
di bidang
kerja
ini
diantaranya
masih
tingginya
angka
pengangguran.
TABEL 2.5
GAMBAR.2.1
15.56
Pertambangan/Penggalian
0.26
1.21
6.26
33.91
Industri Pengolahan
17.12
10.41
0.76
0.06
14.45
TABEL 2.6
Pengangkutan Dan
Komunikasi
Keuangan, Asuransi, Usaha
Persewaan Bangunan, Tanah
Dan Jasa Perusahaan
Jasa Kemasyarakatan
Lainnya
TABEL 2.7
TABEL
Indikasi Kesejahteraan Sosial
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
2014
% Penduduk Miskin
5,05
4,87
4,69
4,51
4,33
4,15
IPM
74,4
74,7
75,1
75,6
77,7
77,8
% Pengangguran
Terbuka
9,36
9,22
9,08
8,80
8,52
8,24
termasuk
dalam urusan
wajib
koperasi
dan UKM,
Perkembangan koperasi dan usaha kecil dan menengah memiliki potensi yang
besar dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Kabupaten Deli Serdang.
Hal ini ditunjukkan dengan keberadaan koperasi dan UKM yang mampu
bertahan pada saat krisis ekonomi serta terus berkembang dari tahun ke
tahun.
modal
masuk
dalam
urusan
wajib
Penanaman
Modal,
Kemasyarakatan
Desa
yang
berperan
sebagai
mitra
kerja
masyarakat,
serta
pembangunan.
menumbuhkan
meningkatkan
peran
prakarsa
aktif
dan
kreativitas
masyarakat
dalam
Dengan visi
2.2.5. Pertanian
Kabupaten Deli Serdang merupakan daerah agraris dimana sektor pertanian
masih merupakan sektor yang penting. Berdasarkan pekerjaan/mata
pencaharian penduduk
penduduk
Dari
Pada tahun 2008 luas areal perkebunan di Kabupaten Deli Serdang meningkat
dibanding tahun sebelumnya yaitu mencapai 1,56%. Tahun 2007 luas areal
perkebunan masih 34.918,74 hektar, namun pada tahun 2008 menjadi 35.463,95
hektar (Tabel 2.12). Ini memberikan gambaran kepada kita bahwa animo
masyarakat untuk berkebun masih besar. Dengan potensi luas areal
perkebunan
rakyat
tersebut
ditambah
dengan
program-program
Secara umum populasi ternak di wilayah Kabupaten Deli Serdang pada tahun
2008 meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya, terutama populasi sapi
potong, kambing dan domba (Tabel 2.13). Keberhasilan ini tidak terlepas dari
peranan Dinas Pertanian dan masyarakat peternak dalam menerapkan
teknologi di bidang peternakan seperti inseminasi buatan pada sapi dan
kegiatan pencegahan dan pengobatan penyakit pada ternak. Hal ini perlu
lebih ditingkatkan lagi untuk memenuhi kebutuhan pangan asal hewani.
TABEL 2.13 POPULASI TERNAK
DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2004 -2008
pupuk
dan
obat-obatan)
dan
infrastruktur
pertanian
(irigasi
dan
Selama lima tahun terakhir ( tahun 2004 s/d 2008 ) produksi susu sapi
meningkat pesat, begitu juga dengan produksi daging domba dan kambing.
Jika dibandingkan antara tahun 2007 dengan 2008 produksi daging domba
meningkat sebesar 161%, sedangkan produksi daging kambing meningkat
sebesar 55% dan produksi susu sapi meningkat 4,7% ( Tabel 2.18 ). Angka
angka ini menunjukkan bahwa keberhasilan pembangunan pertanian di
bidang peternakan cukup baik. Seiring dengan pertambahan penduduk
Kabupaten Deli Serdang kebutuhan akan pangan asal hewani akan meningkat
pula. Oleh karena itu program/ kegiatan pemerintah di bidang peternakan ini
akan tetap ditingkatkan. Sehingga proyeksi dari tahun 2009 2014 dapat
tercapai.
TABEL 2.19 JUMLAH PRODUKSI PERTERNAKAN
DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2008 2014
Jalan Usaha Tani ( JUT ) merupakan salah satu sub kegiatan Pembangunan
Sarana
dan
Prasarana
Pasar
Kecamatan/Pedesaan
Produksi
Hasil
Prasarana
Pasar
Kecamatan/Pedesaan
Produksi
Hasil
2.2.6 Kehutanan
Kabupaten Deli Serdang dengan luas wilayahnya + 249.772 Ha, dan
berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 44/Menhut-II/2005 tanggal
16 Pebruari 2005 seluas + 80.083,68 Ha (32,06 %) merupakan kawasan hutan
yang terdiri dari hutan suaka alam, hutan lindung, hutan produksi dan hutan
produksi terbatas. Dari luas kawasan hutan tersebut sebagian besar berfungsi
lindung sebagai penyangga sistem kehidupan untuk wilayah Deli Serdang
dan Kodya Medan.
TABEL 2.22 HUTAN MENURUT FUNGSINYA
No
Luas
Ket.
Hutan (Ha)
1.
2.
Hutan Lindung
7.465,18
3.
7.654,28
4.
Hutan Produksi
41.843,27
5.
Hutan Konversi
936,08
Luas Hutan
22.184,87
80.083,68
Hasil kajian terhadap citra landsat yang dilakukan oleh Balai Pemantapan
Kawasan Hutan Wilayah I Medan tahun 2003, diperoleh indikasi bahwa
kawasan hutan dan lahan yang perlu direhabilitasi di Kabupaten Deli Serdang
adalah Prioritas I pada DAS Ular seluas 37.982,60 Ha, Prioritas II pada DAS
Belawan, Deli, Percut, Belumai dan DAS Padang seluas 129.887,98 Ha dan
Prioritas III pada DAS Bah Hapal seluas 1.060,30 Ha.
Adanya data lahan kiritis secara digital merupakan modal dasar untuk
melaksanakan dan memprogramkan :
1)
2)
3)
Penyedian energi listrik untuk kebutuhan RT, industri komersial dll sampai
dengan tahun 2009 secara nasional masih mengalami defisit sehingga hal ini
menyebabkan salah satu faktor rendahnya laju investasi di Kabupaten Deli
Serdang. Penyediaan energi listrik di Kabupaten Deli Serdang dikelola oleh
Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dalam rangka peningkatan pasok energi
listrik untuk berbagai kebutuhan di Kabupaten Deli Serdang, diharapkan PLN
dapat meningkatkan kapasitasnya. Potensi pertambangan yang terdapat di
Kabupaten Deli Serdang yang sudah dikelola atau sudah di keluarkan izin
pertambangannya adalah bahan tambang galian gol C yaitu berupa pasir,
batu dan tanah timbun. Ada beberapa kecamatan yang memiliki potensi bahan
tambang golongan C antara lain , pasir laut di Kecamatan Pantai Labu,
pasir, batu dan tanah timbun di Kecamatan Kutalimbaru, Bangun Purba, STM
Hilir, Galang, Sibiru-Biru, Namorambe. Pengangkutan bahan galian gol C
ini telah menyebabkan terjadinya kerusakan infrastruktur jalan.
2.2.8. Kelautan dan Perikanan
Produksi perikanan Kabupaten Deli Serdang berasal dari produksi perikanan
tangkap (Perikanan laut dan perairan umum), produksi perikanan budidaya
(budidaya air payau/pertambakan, budidaya laut dan budidaya air tawar).
Dalam kurun waktu 5 tahun dari tahun 2004-tahun 2008 produksi perikanan
tangkap masih mendominasi produksi perikanan Kabupaten Deli Serdang,
dengan jumlah produksi tahun 2008 sebesar 18.684,67 ton. Produksi perikanan
budidaya pada tahun 2008 sebesar 5.364,36 ton atau 22,31 % dari produksi
perikanan Kabupaten Deli Serdang.
disease) yang sampai saat ini belum ditemui teknologi untuk mengatasinya.
Namun untuk mengatasi dilakukan perbaikan ekologi di sepanjang pesisir
pantai melalui penanaman hutan mangrove (pohon bakau) dan mensosialisasi
budidaya rumput laut jenis Glasilaria yang diyakini akan mampu
menstabilkan kondisi kualitas air.
Sektor Perikanan dan Kelautan Kabupaten Deli Serdang pada kurun waktu
lima tahun dapat menyumbang penyerapan tenaga kerja dan sekaligus
membuka lapangan kerja baik dari Perikanan tangkap (nelayan) maupun
perikanan budidaya (pembudidaya) termasuk juga hasil ikutan dari produk
perikanan tersebut yaitu di bidang industri pengolahan ikan dan perdagangan
produk perikanan. Pada tahun 2008 dari Sektor Perikanan dan Kelautan
terserap tenaga kerja sebanyak
13.258 orang.
komoditas ikan di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2008 sebesar 26,06 kg.
Perkembangan penduduk yang ada di Kabupaten Deli Serdang perlu
dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi perikanan melalui
usaha ekstensifikasi, intensifikasi dan revitalisasi perikanan.
2004
2005
Tahun
2006
2007
2008
65 km
15.981,6
ton
65 km
16.677,7
ton
65 km
17.097,31
ton
65 km
18.396,10
ton
65 km
18.684,67
ton
3.997,0 ton
3.526,9
ton
1,196 ton
3.527.0 ton
3.703,28 ton
3.979.74 ton
1,203 ton
0,56 ton
1,251 ton
0,62 ton
1,384 ton
1.125,75 Ha
1.241,25 Ha
1.241,25 Ha
518.7 Ha
39,80 Ha
1.077 Ha
1.100,3
Ha
642,2 Ha
41.36 Ha
1.077 Ha
648,42 Ha
45,60 Ha
1.077 Ha
653,89 Ha
58,43 Ha
1.128 Ha
659,38 Ha
57,60 Ha
1.128 Ha
1.065 unit
638 unit
639 unit
1.016 unit
1.115 unit
563 unit
1.117 unit
536 unit
1.105 unit
533 unit
993 unit
113 unit
-
1.162 unit
55 unit
-
526 unit
472 unit
-
524 unit
521 unit
4 unit
546 unit
545 unit
4 unit
6.864 org
1.626 org
433 org
893 org
8.678 org
2.235 org
460 org
1.016 org
8.973 org
2.791 org
267 org
1.111 org
8.955 org
2.985 org
245 org
1.066 org
8.958 org
2.987 org
243 org
1.070 org
26,06 kg
No.
1.
Uraian
Produksi Perikanan
- Panjang garis pantai
- Perikanan Laut
2.
3.
Budidaya Air
Payau/Pertambakan
Budidaya laut
Budidaya Air Tawar
758 ton
1.056,4 Ha
4.
Nelayan dan Pembudidaya
Ikan
-
5.
Nelayan Laut
* Waktu Penuh
* Sambilan
Nelayan Perairan Umum
Pembudidaya Ikan
rata-rata 1,10
produksi dan pasar serta perluasan pangsa pasar lokal dan regional,
Meningkatkan pengembangan pasar dan sistem distribusi barang dan jasa,
Meningkatkan pengawasan peredaran barang dan perlindungan konsumen.
Di Indonesia industri pengolahan dibagi menurut jumlah tenaga kerjanya
yaitu berskala besar, sedang, kecil dan rumah tangga. Data industri besar dan
sedang dikumpulkan oleh BPS sedangkan data industri kecil dan rumah
tangga diperoleh dari dinas Kopperindag dan penanaman modal Kabupaten
Deli Serdang.
Pada tahun 2007 perusahaan industri besar di Deli Serdang berjumlah 171
perusahaan sedangkan industri sedang berjumlah 153 perusahaan.
Sektor
TABEL 2. 24 BANYAKNYA PERUSAHAAN DAN TENAGA KERJA SERTA NILAI HARGA RIEL
MENURUT SEKTOR INDUSTRI (FORMAL) DI KABUPATEN DELI SERDANG
Nilai
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Bidang Usaha
Industri Pengalengan Kepiting
dan Biota Perairan
Industri Minyak Makan dari Inti
Sawit
Industri Minuman Suplemen dari
Kelapa
Industri Minyak Makan Nabati
Industri Penggilingan Jagung
Industri Penggilingan Tepung
Beras, Lada, Merica, dll
Industri
Pengupasan
dan
Pembersihan Kopi
Industri
Pengupasan
dan
Pembersihan Pinang
Industri Pengolahan Tepung Ikan
dan Tepung Udang
Industri Roti dan Sejenisnya
Industri Pengolahan Kopi / Kopi
Instan / Kopi Bubuk
Industri Tauco
Industri Tahu / Tahu Basah
Industri Kerupuk dan Sejenisnya
Industri Makanan Linnya / Chiki /
Makanan Snack / Jelly
Industri
Minuman
Ringan
beraroma
Industri Air Minum dalam
Kemasan
Unit Usaha
Tenaga
Kerja
(Rp. 000)
Investasi
Produksi
Bahan
Baku
Penolong
40
470000
3246000
1832100
120000
150000
16000
2
1
-
10
48
-
80000
1360000
-
65000
7060000
-
34000
3480000
-
11
190000
321000
170000
20
190000
215000
105000
131
395000
1240200
670700
1
2
11
5
19
250000
70000
275000
109000
181500
885000
49500
99000
439000
50
1750000
4593000
2494000
12
150000
180000
961600
86
1015000
5490000
881900
2
-
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
Industri Mie
Industri Pakaian Jadi / Baby Set
dan Orang Dewasa
Industri Sepatu harian
Industri Penggergajian Kayu /
Moulding
Industri Menir/Bedak
Industri Barang dari Kayu
Industri Kertas Tissue
Industri Kertas Budaya
Industri Kotak dari Karton
Industri Percetakan / Kertas Surat
Industri Percetakan / Amplop /
Kertas Komputer
Industri Pengolahan Aspal / Hot
Mix
Industri Kimia Dasar Organik /
Minyak Pencegah Karat
Industri Lilin
Industri Pupuk
Industri Cat
Industri Sabun / Sabun Mandi
Industri Pestisida
Industri Pembuatan Tinta Sablon
Industri Kemasan / Kantong dari
Plastik
Industri Kotak dari Plastik / Kotak
CD
Industri Barang dari Karet / Tapak
Sepatu
Industri Batu Bata
Industri Penggilingan Batu Kapur
Industri Barang dari Semen / Riol,
Cone Blok
Industri Barang dari Semen
Industri Pengecoran Besi dan
Baja
Industri Peleburan Timah /
Aluminium
Industri Bengkel Las
Industri Barang dari Aluminium /
Rak Piring
Industri Pengerjaan Barang dari
Logam
Industri Alat Dapur dari Bambu
Industri Barang dari Kawat
Industri Pembuatan Timbangan
Industri Pengemasan Pupuk
Industri Antena Parabola
Industri Tangkai Sapu
13
165000
760000
406000
8
-
150000
-
80000
-
46000
-
3
1
1
2
1
1
1
102
2
15
53
30
35
47
920000
10000
175000
580000
200000
270000
5420000
2401000
51500
400000
2715000
742000
625000
26956000
1318400
36000
205000
1275000
370000
306500
12805000
1
2
1
2
1
10
15
30
22
20
-
200000
235000
100000
50000
300000
-
342000
334000
451000
560000
251000
-
190000
120000
281400
284000
104800
-
350
2500000
8615000
4750000
2
2
17
18
300000
700000
305000
1375000
165000
700000
1
1
25
10
400000
200000
1180000
594500
505000
274000
1
1
35
11
300000
175000
920000
460000
400000
221300
160000
310000
170000
1
1
1
8
5
10
10
16
120000
10000
150000
150000
150000
301000
55000
381400
1050000
395700
151000
21000
190500
531400
201800
1
1
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
50000
75000
39000
9
2
69
20
900000
395000
2052000
1080000
110000
560000
170000
280000
120000
10
175000
250000
109000
43
30
750000
350000
2140000
1050000
1218000
491000
65
-
755000
-
5642000
-
3895000
-
1
-
1
1
1
3
1
120000
145000
75000
1
1
14
5
15
42
30000
60000
925
60000
76000
1741000
31000
35000
881900
1
1
1
1
1
10
6
19
10
8
250000
50000
600000
120000
180000
2730000
50000
8132226
91500
169000
1195000
26000
5043000
45100
86000
1
3
1
10
65
30
330000
755000
200000
1049000
5042000
975000
450000
3895000
450000
1
1
1
1
1
1
4
6
15
10
11
7
10000
60000
350000
100000
170000
25000
45000
65000
794000
415000
407000
160000
18000
29500
260000
235000
210000
76000
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
Industri
Alat
Musik
Non
Tradisional / Loudspeaker
Industri meja Billiard
Industri Daur Ulang Plastik / Biji
Plastik
Industri Daur Ulang / Sarang
Telur
Industri Bahan Kimia / Zinc Oxid
Pencucian Sarang Burung Walet
Industri Penyamakan Kulit
Industri Fiberglass
Industri Pengemasan Minyak
Pelumas
Industri Pengemasan
Pemberantas Hama
Industri Pengemasan Bahan
Tambahan Makanan
Industri Air Batteray
Industri Mancis Gas
Pengemasan Barang Barang
Rekondisi Mesin -Mesin
2
1
40
6
380000
100000
1036000
180000
530000
90000
25
150000
643000
365500
1
1
1
1
1
9
30
11
10
25
150000
460000
50000
100000
270000
265000
6152000
115000
380000
672000
134000
3595000
50000
200000
310000
100000
290000
135000
125000
95000
45000
1
1
1
1
1
10
2
200
12
10
100000
9000
250000
100000
190000
65000
10500
3400000
265000
495000
34000
4500
1810000
110000
105000
2004
-3
2005
-4
Gunung Meriah
S.T.M Hulu
Kutalimbaru
Sibolangit
Pancur Batu
Namo Rambe
Biru biru
8
9
2006
-5
2007
-6
36
13
10
31
78
38
35
31
19
18
22
18
S.T.M Hilir
21
12
11
Bangun Purba
10
10
Galang
11
Tanjung Morawa
12
26
50
50
34
177
258
187
161
Patumbak
31
41
41
16
13
Deli Tua
34
38
37
33
14
Sunggal
87
172
135
108
15
Hamparan Perak
31
91
52
25
16
Labuhan Deli
17
18
31
37
38
27
189
300
182
216
Batang Kuis
24
59
26
33
19
Pantai Labu
45
25
20
20
Beringin
45
58
36
27
21
Lubuk Pakam
109
147
118
121
22
Pagar Merbau
25
22
12
11
880
1534
1045
923
Jumlah/Total
Sumber : Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Deli Serdang 2007
Dari data yang terlihat bahwa terjadi peningkatan jumlah unit usaha yang
mendaftarkan usahanya dari tahun 2004 s.d.2007, ini artinya pertumbuhan
dunia usaha dan peluang bisnis menggambarkan kondisi yang cukup baik di
Kabupaten Deli Serdang.
Pasar yang ada di Deli Serdang merupakan pasar tradisional yang bersifat
kompetitif,yaitu pasar yang memiliki banyak penjual dan pembeli barang atau
jasa,jadi tidak ada satu pedagang atau satu pembeli
yang dapat
Pasar yang bersifat kompetitif tersebut ada dua bentuk dalam hal
pengelolannya,yakni :
a. Pasar tradisional yang dikelola Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
Pasar yang dikelola oleh Pemerintah merupakan tempat bertemu antara
penjual dan pembeli barang-barang dan jasa yang pengelolaannya di
bawah Pemerintah.
b. Pasar tradisional yang dikelola oleh pihak swasta.
Pasar swasta merupakan tempat bertemu antara penjual dan pembeli
barang-barang dan jasa yang pengelolaannya dibawah pihak swasta.
Selain hal tersebut diatas ada pasar modern yang terdapat di kabupten Deli
Serdang yaitu, Deli Mas Plaza di Kecamatan Lubuk Pakam, Suzuya di
Kecamatan
tinggi
2.3.
2.3.1
Kependudukan
distribusi
Perempuan
Laki Laki
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5- 9
0- 4
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok yang telah dan akan dilaksanakan
sebagai upaya untuk memberdayakan fungsi dan peran Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Deli Serdang dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan kepada masyarakat dibidang Pendaftaran Penduduk dan
Pencatatan Sipil untuk
dengan
mengembangkan
jaringan
komunikasi
data
yang
dan
berkesinambungan,
terarah
dan
sekaligus
merangsang
keswadayaan
masyarakat;
dan
Pengembangan
kapasitas
2.3.2 Kesehatan
Pembangunan
kesehatan
di
Kabupaten
Deli
Serdang
telah
berhasil
Puskesmas keliling roda-4, 104 patroli kesehatan roda-2, 1 unit mobil promosi
kesehatan, 1 unit ambulans gawat darurat penanggulangan bencana dan
penyakit menular dan 34 unit mesin fogging. Sedangkan untuk pelayanan
rujukan terdapat 1 unit rumah sakit pemerintah dan 14 unit rumah sakit
swasta. Selain itu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) telah
membuahkan hasil yang dapat dilihat dari partisipasi masyarakat dalam
penyediaan lahan untuk pembangunan 95 unit Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) dan adanya 1.367 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) hasil
partisipasi masyarakat.
TABEL 2.32 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KECAMATAN
DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2008
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
KECAMATAN
RUMAH
SAKIT
UMUM
KAPASITAS
TEMPAT
TIDUR
PUSKE
SMAS
PUSKESMAS
PEMBANTU
RUMAH
BERSALIN
BALAI
PENGOBATAN
SWASTA
4
3
1
1
3
3
-
191
161
47
230
176
-
1
1
2
1
2
1
1
1
1
2
2
1
1
3
2
1
3
1
1
1
2
1
2
3
5
4
6
5
3
5
5
6
8
2
1
6
6
3
10
4
5
5
4
5
3
2
3
3
1
3
9
8
3
18
9
7
30
3
0
4
7
-
1
2
1
10
5
5
3
9
10
21
3
3
21
12
7
27
9
2
7
14
-
15
805
32
103
113
172
Gunung Meriah
STM Hulu
Sibolangit
Kutalimbaru
Pancur Batu
Namorambe
Biru-Biru
STM Hilir
Bangun Purba
Galang
Tanjung Morawa
Patumbak
Deli Tua
Sunggal
Hamparan Perak
Labuhan Deli
Percut Sei Tuan
Batang Kuis
Pantai Labu
Beringin
Lubuk Pakam
Pagar Merbau
JUMLAH
Dengan tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan ini, dan diikuti
dengan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan,
telah berhasil
AKB
: 26,9 / 1.000 KH
28 / 1.000 KH
Jumlah kematian bayi di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008 adalah 126 kasus
dari 40.472 kelahiran hidup (KH), angka ini mengalami peningkatan bila
dibandingkan tahun tahun- tahun sebelumnya. Hal ini karena sistem pendataan,
pelacakan dan pelaporan yang semakin baik. Jadi Angka Kematian bayi (AKB)
di Kabupaten Deli Serdang tahun 2008 mencapai 3,11 per 1.000 KH, dimana
angka ini lebih rendah dibandingkan dengan AKB nasional (26,9 / 1.000 KH)
dan AKB Propinsi Sumatera Utara (28 / 1.000 KH) tahun 2007. Demikian juga
Jumlah kasus penderita TB Paru BTA (+) di Kabupaten Deli Serdang tahun 2008
sebanyak 1.276 orang dan upaya pengobatan terhadap penderita cukup baik
yaitu dengan angka kesembuhan BTA (+) sebesar 94,58%. Jumlah penderita
pneumonia pada Balita dari tahun ke tahun terus meningkat, seluruh penderita
tersebut (100%) telah ditangani oleh petugas kesehatan, upaya yang dilakukan
adalah penemuan kasus secara dini dan penanganan/pencegahan dengan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Pada tahun 2008 Dinas Kesehatan
Kabupaten Deli Serdang telah melakukan sero survey dengan hasil dari 123
orang yang diperiksa terdapat 58 kasus HIV dan 65 AIDS. Selanjutnya seluruh
penderita HIV/AIDS tersebut mendapat penanganan medis. Namun demikian
karena kasus HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, maka diperkirakan
masih ada lebih dari 123 orang yang hidup dengan HIV/AIDS yang
keberadaannya belum diketahui. Penanggulangan HIV/AIDS diharapkan lebih
maksimal dengan adanya klinik VCT di Puskesmas dan RSUD Deli Serdang
serta adanya Kelompok Peduli HIV/AIDS di masyarakat.
TABEL 2.35
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) berhasil ditekan, hal ini terlihat dari
jumlah kasus yang menurun dari 433 kasus di tahun 2007 menjadi 325 kasus di
tahun 2008. Upaya antisipasi adalah dengan penyediaan mesin fogging di
setiap Puskesmas sehingga apabila terjadi kasus di suatu wilayah dapat
sesegera mungkin dilakukan fogging. Disamping itu karena letak Kabupaten
Deli Serdang berbatasan dengan Kota Medan dan Binjai yang dapat memberi
pengaruh
pada
kejadian
kasus
DBD,
maka
dilakukan
kerjasama
Status gizi Balita di Kabupaten Deli Serdang juga mengalami perbaikan dan
peningkatan yang cukup berarti. Untuk kasus Balita dengan gizi buruk, pada
tahun 2008 dilaporkan terdapat 8 kasus dari 164.472 Balita yang ada. Upaya
yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan gizi pada Balita dan ibu hamil
yaitu dengan penimbangan balita dan ibu hamil rutin setiap bulan pada
kegiatan Posyandu dan pemberian makanan tambahan disamping kegiatan
lainnya.
TABEL 2.36 JUMLAH KASUS PENYAKIT MENURUT KECAMATAN DAN JENISNYA TAHUN 2008
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Gunung Meriah
STM Hulu
Sibolangit
Kutalimbaru
Pancur Batu
Namorambe
Biru-Biru
STM Hilir
Bangun Purba
Galang
Tanjung Morawa
Patumbak
Deli Tua
Sunggal
Hamparan Perak
Labuhan Deli
Percut Sei Tuan
Batang Kuis
Pantai Labu
Beringin
Lubuk Pakam
Pagar Merbau
Jumlah
dr.
Spesialis/dr.
Umum/drg
Perawat
& Bidan
Farmasi
Gizi
Teknisi
Medis
Sanitasi
Kesmas
Jlh
4
2
11
7
15
9
5
4
3
4
12
8
5
28
10
7
18
9
3
9
8
5
13
32
63
43
121
97
58
41
35
84
141
42
28
149
96
40
169
60
39
40
73
43
1
2
1
8
1
2
1
1
6
2
2
12
2
1
10
4
1
1
5
1
1
2
1
5
1
1
1
2
3
2
1
2
4
1
4
2
1
1
4
1
1
1
3
1
5
2
1
1
3
1
2
2
2
2
4
1
1
1
-
1
3
2
5
1
2
1
2
2
1
4
1
1
1
1
1
1
3
-
1
1
1
2
2
2
2
3
4
3
4
2
-
20
38
84
56
161
113
67
51
40
93
169
59
42
197
115
55
210
77
46
52
96
50
186
1507
64
40
34
33
27
1891
Pendidikan
Satuan Pendidikan
S -1
Total
S -2
1
2
3
4
5
6
7
SD
5,789
4,744
6
MI
650
112
SMP
893
4,118
20
MTs
335
1,384
SMA
399
2,460
32
MA
43
483
1
SMK
326
2,053
8
Total
8,435 15,354
67
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang tahun 2008
10,539
762
5,031
1,719
2,891
527
2,387
23,856
Jika di lihat tabel di atas, kualifikasi guru tingkat satuan pendidikan SD/MI
masih di bawah 50 % yang memiliki S1/D4, sementara kualifikasi guru
tingkat satuan pendidikan SMP/MTs, SMA/MA dan SMK sudah di atas 80 %
yang memiliki kualifikasi S-1/D4.
Untuk Data APK dan APM 5 tahun terakhir, sebagai berikut :
TABEL 2.39 APK DAN APM 5 TAHUN TERAKHIR
III-65
Kecamatan
Pancur Batu
Patumbak
Namorambe
Sekolah
Negeri
28
17
14
Rombongan Belajar
Swasta
Negeri
8
11
10
III-66
209
222
93
Swasta
65
71
72
Guru
Negeri
392
359
200
Jumlah Murid
Swasta
117
114
105
Negeri
6,842
7,978
2,264
Swasta
1,866
2,415
1,664
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Gunung Meriah
Labuhan Deli
Deli Tua
Bangun Purba
Tanjung Morawa
Lubuk Pakam
STM Hilir
Kuta Limbaru
Pagar Merbau
STM Hulu
Biru-Biru
Pantai Labu
Sibolangit
Batang Kuis
Hamparan Perak
Galang
Beringin
Sunggal
Percut Sei Tuan
Jumlah
6
11
9
25
53
32
22
27
18
15
17
21
20
20
63
42
23
42
67
592
11
5
5
11
11
4
1
1
5
3
1
10
4
3
31
38
173
36
119
129
150
545
277
145
170
135
88
126
153
120
183
481
273
178
392
731
4,955
94
70
30
86
86
24
6
6
30
18
6
77
22
22
239
269
1,293
43
192
198
511
838
474
265
314
206
142
246
242
191
299
773
471
286
647
1,154
8,443
157
134
40
142
138
32
6
4
42
25
6
123
38
30
388
455
2,096
333
3,987
4,709
3,464
19,409
8,559
3,369
3,846
4,035
1,704
3,577
4,908
2,432
6,230
15,389
7,765
5,271
14,084
26,032
156,187
3,489
2,557
608
2,756
2,626
553
82
57
634
328
197
2,902
424
921
9,191
9,590
42,860
Kecamatan
Pancur Batu
Patumbak
Namorambe
Gunung Meriah
Sekolah
Rombongan Belajar
Negeri
Swasta
3
2
2
1
8
5
4
-
Negeri
54
19
24
6
III-67
Swasta
47
28
14
-
Guru
Negeri
206
84
80
18
Jumlah Murid
Swasta
148
96
75
-
Negeri
2,212
739
836
155
Swasta
1,642
1,150
408
-
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Labuhan Deli
Deli Tua
Bangun Purba
Tanjung Morawa
Lubuk Pakam
STM Hilir
Kuta Limbaru
Pagar Merbau
STM Hulu
Biru-Biru
Pantai Labu
Sibolangit
Batang Kuis
Hamparan Perak
Galang
Beringin
Sunggal
Percut Sei Tuan
Jumlah
2
2
3
3
3
1
2
1
1
1
2
1
1
2
2
1
4
5
45
6
8
1
14
15
4
4
4
2
4
3
4
4
13
6
8
19
26
162
27
44
32
55
67
8
22
14
6
12
25
9
24
27
28
4
61
87
655
69
67
1
130
79
16
24
15
9
15
9
24
32
78
29
46
126
184
1,042
102
138
80
163
188
35
76
47
24
42
63
29
72
80
75
13
180
296
2,091
163
158
8
290
259
56
47
39
34
53
40
87
89
237
83
131
327
520
2,940
1,031
1,735
1,166
2,220
2,758
153
847
543
222
438
881
216
1,035
1,061
1,098
120
2,380
3,359
25,205
2,989
2,657
29
5,204
3,067
520
820
513
330
555
321
823
1,257
3,276
1,080
1,754
4,543
6,951
39,889
Kecamatan
1 Pancur Batu
2 Patumbak
3 Namorambe
Sekolah
Negeri Swasta
1
5
4
1
3
Rombongan Belajar
Negeri
Swasta
25
25
15
7
7
III-68
Guru
Negeri Swasta
110
104
60
41
48
Jumlah Murid
Negeri
Swasta
1,054
894
398
228
141
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Gunung Meriah
1
3
Labuhan Deli
1
4
12
39
Deli Tua
1
7
9
58
Bangun Purba
1
2
11
8
Tanjung Morawa
1
11
24
54
Lubuk Pakam
2
10
44
76
STM Hilir
2
11
Kuta Limbaru
1
2
10
15
Pagar Merbau
1
3
STM Hulu
1
5
Biru-Biru
3
11
Pantai Labu
2
6
Sibolangit
1
1
9
9
Batang Kuis
1
3
15
10
Hamparan Perak
1
7
13
23
Galang
1
3
14
16
Beringin
4
13
Sunggal
1
7
13
28
Percut Sei Tuan
1
15
21
78
Jumlah
16
97
230
510
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang tahun 2008
11
49
36
46
85
161
36
39
57
55
45
50
81
902
111
185
40
192
268
33
61
17
23
47
31
27
52
131
71
67
113
308
1,989
68
452
334
398
1,001
1,743
376
251
584
458
546
510
861
8,864
1,768
2,153
195
1,975
2,955
361
346
114
142
338
151
407
345
801
644
459
854
2,644
18,085
III-69
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Bangun Purba
4
Tanjung Morawa
11
Lubuk Pakam
1
13
22
STM Hilir
Kuta Limbaru
1
4
Pagar Merbau
1
STM Hulu
Biru-Biru
2
Pantai Labu
Sibolangit
Batang Kuis
2
Hamparan Perak
6
Galang
8
Beringin
7
Sunggal
11
Percut Sei Tuan
1
11
33
Jumlah
3
97
59
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang tahun 2008
17
82
88
2
8
10
30
49
35
46
89
659
128
21
169
318
81
199
292
15
38
34
108
173
131
189
285
2,069
979
101
1,213
2,293
451
3,321
3,087
45
344
374
1,187
1,562
1,260
1,452
3,009
24,534
Dan salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) utama, yang terdapat di
Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang adalah Hill Park, yang
merupakan tempat permainan yang dilengkapi dengan peralatan permainan
modern yang sangat ramai dikunjungi dan merupakan Theme Park terbesar
yang terdapat di Sumatera Utara.
Walaupun berbagai kegiatan dalam rangka penataan fasilitas wisata telah
dilakukan, namun masih terdapat kekurangan penataan fasilitas penunjang
untuk mewujudkan rasa aman, senang dan nyaman bagi wisatawan domestik
maupun luar negeri. Selain pengelolaan yang belum optimal, juga belum
adanya momen-momen khusus pariwisata seni dan budaya dalam skala
regional/belum masuk dalam kalender wisata.
Obyek wisata yang ada, sebenarnya memiliki potensi cukup menjanjikan
untuk dikembangkan yang terdiri dari wisata alam, pemandian alam,
panorama, air panas, cagar alam, dan wisata pantai. Beberapa peluang
investasi pada pengembangan pariwisata di Kabupaten Deli Serdang antara
lain adalah, membangun fasilitas penginapan, restoran, kios souvenir,
pemasaran barang-barang souvenir, buah-buahan, perbaikan jalan menuju
obyek wisata, fasilitas komunikasi, sarana permainan anak-anak, kolam
renang, dan lain sebagainya. Sektor pariwisata perlu dikembangkan secara
terpadu dengan sektor lainnya seperti pertanian, industri kecil, dan jasa
sehingga terdapat saling keterkaitan antar sektor.
III-71
pada
sebuah
kawasan
wisata
belum
dapat
memenuhi
budaya
di
wilayah
ini.
Namun
demikian,
pengaruh
untuk
menjaga
stabilitas
keamanan,
ketertiban
daerah,
daerah,
pengembangan
ipoleksosbud,
peningkatan
penegakan
wawasan
dan
kebangsaan
kepastian
hukum
dan
serta
III-74
JALAN NEGARA
2007
2008
(2)
(3)
109,410
109,410
109,410
109,410
JALAN PROPINSI
2007
2008
(4)
(5)
187,880
187,880
STATUS JALAN
JALAN KABUPATEN
2007
2008
(6)
(7)
187,880
-
945,400
1,106,250
61,100
617,384
1,186,314
1,568,375
34,059
15,958
270,848
-
187,880
2,730,134
3,075,554
JALAN DESA
2007
2008
(8)
(9)
3,300,000
-
3,300,000
III-76
Panjang
jalan Kabupaten di
Kabupaten Deli Serdang pada akhir tahun 2008 sudah mencapai 3.075 Km.
TABEL 2.47 PANJANG JALAN MENURUT KONDISI JALAN
RINCIAN
(1)
KONDISI JALAN
Baik
a.
Sedang
b.
Rusak
c.
Rusak Berat
d.
Tidak Dirinci
e.
Jumlah II
JALAN NEGARA
2007
2008
(2)
(3)
97,390
9,930
2,090
109,410
109,410
109,410
JALAN PROPINSI
2007
2008
(4)
(5)
130,360
27,720
25,500
4,300
187,880
KONDISI JALAN
JALAN KABUPATEN
2007
2008
(6)
(7)
103,210
20,000
22,500
42,170
-
986,200
930,150
92,800
103,600
617,384
1,229.998
1,673.080
74.240
98.236
-
187,880
2,730,134
3,075.55
JALAN DESA
2007
2008
(8)
(9)
3,300,000
-
3,300,000
alternatif
moda
angkutan
yang
diunggulkan
untuk
Pengairan
TABEL 2.48 KONDISI BIDANG PENGAIRAN
dikarenakan distribusi yang tidak merata baik secara spasial maupun waktu,
sehingga air yang dapat disediakan tidak sesuai dengan kebutuhan, baik
dalam perspektif jumlah maupun waktu.
Ketersediaan air yang sangat melimpah pada musim hujan, yang selain
menimbulkan manfaat, pada saat yang sama juga akan menimbulkan potensi
bahaya kemanusian berupa banjir. Sedangkan pada musim kemarau,
kelangkaan air telah pula menimbulkan potensi bahaya kemanusian lainnya
berupa kekeringan yang berkepanjangan.
Dalam hubungan ini, beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) yang memiliki
peran penting dalam penyediaan sumber air sebagian telah mengalami
kerusakan sehingga mengakibatkan menurunnya nilai kemanfaatan air
sehubungan penurunan fungsi daerah tangkapan dan resapan air.
Kondisi Daerah Irigasi (D.I) tahun 2009 di Kabupaten Deli Serdang yang
merupakan kewenangan Kabupaten ada sebanyak 117 DI dengan luas areal
23.253 ha. Dari luas tersebut 3.179 ha adalah irigasi teknis, seluas + 19.534
Ha irigasi semi teknis. Dengan luasan Daerah Irigasi tersebut masih tedapat
kondisi sarana dan prasarana irigasi yang masih memprihatinkan. Pada
tahun 2008 yang lalu belum semua Daerah Irigasi yang merupakan
kewenangan
kabupaten
dapat
ditangani
baik
secara
pemeliharaan
III-80
2.4.2.Penataan Ruang
Penyelenggaraan urusan pemerintah Kabupaten Deli Serdang di bidang
penataan ruang termasuk dalam urusan wajib tata ruang, dilaksanakan untuk
penyusunan dokumen rencana tata ruang yang berkualitas dan komprehensif
diarahkan untuk mendorong sinergi antara prioritas pembangunan daerah
dengan
memperhatikan
beberapa
III-81
permasalahan
strategis,
termasuk
pengganti
dari
Undang-Undang
Nomor
24
Tahun
1992,
pedoman
dalam
pelaksanaan
pembangunan
baik
yang
sebesar-besarnya untuk
III-82
dilaksanakan untuk
lingkungan hidup.
Sasaran Pembangunan Lingkungan Hidup diarahkan pada;
1. Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
2. Pembinaan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Pemantauan/rehabilitasi lahan kritis.
2.4.4 Pertanahan
Komposisi
penggunaan
lahan
di
wilayah
Kabupten
Deli
Serdang
III-83
- H u t a n
7%
- Semak / Alang-Alang
12%
20%
9%
- Perkebunan Besar
- Perkebunan Rakyat
- Tegalan / Kebun Campuran
25%
16%
- Sawah
11%
- Perkampungan / Pemukiman
tidak
tercatat
dengan
akurat,
sehingga
kemungkinan
Lahan perkebunan
rakyat 550 Ha per tahun. Lahan perkebunan besar ditambah dengan lahan
perkebunan rakyat pada tahun 1995 tercata seluas 83.784 Ha dan tahun 2004
seluas 91.805 Ha atau naik sebesar 7.021 ha dalam waktu 9 tahun atau
meningkat rata-rata 780 Ha Pertahun.
III-84
irigasi cenderung
berkurang yakni 26.209 Ha pada tahun 1995 menurun menjadi 24.478 ha pada
tahun 2004 atau berkurang sebear 1.731 Ha dalam 9 tahun atau berkurang
rata-rata 192 Ha pertahun.
TABEL 2.51
III-85
mentalnya menjadi lebih baik. Hal ini karena kesehatan badan dan mental
adalah satu kesatuan, dan saling terkait.
Menyadari pentingnya penyediaan pemukiman dan perumahan yang baik
dan sehat bagi masyarakatnya, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang melalui
kewenangan penerbitan ijin pembangunan perumahan dan pemukiman
melaksanakan fungsi pengawasan guna menjamin pembangunan perumahan
dan pemukiman dilaksanakan dengan baik dan memperhatikan aspek
kesehatan lingkungan.
Kondisi umum daerah saat ini khusus prasarana dan sarana, perumahan dan
permukiman masih jauh dari yang diharapkan dalam mewujudkan kawasan
perumahan dan permukiman yang berwawasan lingkungan. Sejak Tahun
Anggaran 2006, Dinas Cipta Karya dan Pertambangan (dh. Dinas
Permukiman, Pengembangan Wilayah dan Pertambangan) telah berupaya
untuk melakukan penataan kawasan perumahan dan permukiman. Adapun
hasil yang dicapai sampai saat ini :
1. Jalan lingkungan
: 140.558 m
2. Drainase lingkungan
67.780 m
: 36
- perpipaan
: 14 unit
: 3 kecamatan
perencanaan,
pelaksanaan,
dan
pengendalian
pembangunan;
III-88
20%
Golongan I
31%
Golongan II
Golongan III
Golongan IV
48%
III-89
1%
5%
89%
Setda
Badan
Dinas
Kantor
Kecamatan
baik
untuk
melakukan
rekruitment,
peningkatan
kapasitas,
2.5.4 Statistik
Badan Pusat Statistik yang pada tahun tahun sebelumnya hanya menyajikan
data/indikator makro, sesuai permintaan baik lembaga/intansi pusat/
daerah telah berupaya dengan bekerja sama dengan Pemerintah lembaga
pemerintah terkait menyajikan data mikro, yang dapat di manfaatkan
khususnya dalam penyedian data yang terkait dengan operasional. Kedepan
Badan
Pusat
Statistik
penyempurnaan
dan
kabupaten
pengembangan
Deli
Serdang
statistik
melalui
program
tetap
menjamin
akan
menjawab
tantangan
perkembangan
teknologi
yang
sangat
harus
didukung
sarana
III-91
penunjang
yang
sejalan
dengan
c. Bagian Keuangan
4. Badan Daerah sebanyak 8 SKPD, meliputi :
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
b. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
c. Badan Pemberdayaan Masyarakat
d. Badan Kesatuan Bangsa
e. Badan Keluarga Berencana dan Pemeberdayaan Perempuan
f. Badan Ketahanan Pangan
g. Inspektorat
h. Badan Rumah Sakit Umum
5. Dinas Daerah sebanyak 17 SKPD, meliputi :
a. Dinas Pertanian
b. Dinas Perikanan dan Kelautan
c. Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi
d. Dinas Kehutanan
e. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
f. Dinas Kesehatan
g. Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga
h. Dinas Pekerjaan Umum
i. Dinas Perhubungan
j.
k. Dinas Pasar
l. Dinas Cipta Karya dan Pertambangan
m. Dinas kependudukan dan Catatan Sipil
n. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
o. Dinas Sosial
p. Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
q. Dinas Informasi dan Komunikasi
6. Kantor sebanyak 9 , meliputi :
a. Kantor Penanaman Modal
b. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
III-93
2.7
semakin
meningkat
belum
signifikan
berkontribusi
kepada
pemerintah.
Dari
sisi
pembiayaan
maka
Pemkab
akan
peningkatan
III-95
Belum
jelasnya
standar/ukuran
dalam
menentukan
permasalahan
mendasar
yang
memerlukan
perhatian
III-96
dan
pengelolaan
sumberdaya
pelatihan
dan
lembaga
III-97
teknologi para petani dan nelayan, fluktuasi harga dan kelangkaan BBM,
serta kurangnya pengawasan atas penggunaan bahan berbahaya untuk
menangkap dan mengawetkan ikan.
Selaras dengan hal tersebut diatas maka program pembangunan pertanian
dimasa mendatang akan dititik beratkan pada peningkatan produksi dan
produkitivitas serta nilai tambah hasil pertanian, perkebunan, peternakan,
dan perikanan. Seiring dengan pertambahan penduduk maka kebutuhan
akan pangan asal tumbuhan maupun hewani akan meningkat pula..
Belum optimalnya pengelolaan perikanan laut, padahal dengan panjang
pantai sepanjang + 65 km, wilayah laut Deli Serdang sangat potensial untuk
pengembangan usaha perikanan laut. Masih terbatasnya sarana prasarana
perikanan laut, penggunaan teknologi yang masih sangat terbatas, serta
III-98
faktor cuaca masih menjadi persoalan utama yang dihadapi oleh para
nelayan.
yang
berkaitan
dengan
keberadaan
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) antara lain: anak balita terlantar, anak terlantar,
anak nakal anak jalanan, wanita rawan sosial
Deli
Serdang
2. Terbatasnya bantuan dan perhatian pada korban bencana alam,
terutama penanganan pasca bencana.
3. Terbatasnya bantuan dan perhatian terhadap keluarga prasejahtera dan Gakin.
4. Besarnya potensi bencana alam dan bencana sosial
5. Berpindahanya gepeng dan anak jalanan dari kota Medan ke
Kabupaten Deli Serdang karena jarak yang begitu dekat.
6. Rendahnya kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial
7. Rendahnya kualitas SDM Karang Taruna, PSM dan Orsos sebagai
potensi sumber kesejahteraan sosial.
III-99
Masalah dan tantangan yang akan dihadapi Kabupaten Deli Serdang yaitu
pengangguran dan kemiskinan. Pada Tahun 2007 jumlah penduduk
miskin/pra sejahtera dengan alasan ekonomi sebesar 26.091 KK atau 7,5 %
dari jumlah KK Kabupaten Deli Serdang sebesar 343.708 KK. Untuk
mengurangi jumlah penduduk miskin perlu adanya upaya terpadu antara
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan masyarakat dengan melaksanakan
kegiatan yang mampu meningkatkan pendapatan penduduk miskin Dari segi
jumlah penduduk
di Kabupaten
perempuan
analisa
profil
kependudukan
diatas
permasalahan
dibidang
III-100
rata-rata
3.11%
per
tahun
mengakibatkan
Pendidikan
Pendidikan merupakan investasi jangka panjang dibidang sumber daya
sebagai sarana mengantisipasi kebutuhan sumber daya manusia berkualitas
dimasa depan. Tantangan pembangunan dimasa depan menuntut sumber
daya yang berpendidikan tinggi dengan ketrampilan yang berdaya saing.
Permasalahan yang dihadapi
1. Kualitas dan kuantitas pendidikan dasar dan menengah masih relatif
rendah
2. Sarana dan prasarana pendukung pendidikan dasar dan menengah
masih terbatas
3. Kualitas SDM tenaga pendidik yang belum optimal
III-103
dan
perkembangan
permukiman.
Selain
itu
ada
beberapa
kebutuhan
pembangunan
prasarana
jalan
dan
Data base jalan / jembatan dan Sumber Daya Air (SDA) yang tersedia,
kurang relevan terhadap kondisi saat ini.
III-105
serta
desakan
pertambahan
penduduk
maka
Perumahan
Urusan perumahan dan permukiman meliputi pelayanan pengembangan
perumahan dan permukiman mencakup prasarana dasar dan prasarana
penunjang yang dapat menunjang kualitas hidup meliputi : perumahan, air
bersih dan air limbah, persampahan, Drainase, ruang terbuka hijau,
pertamanan dan pemakaman serta penerangan jalan umum.
Adapun permasalahan urusan perumahan dan pemukiman Pemerintah
Kabupaten Deli Serdang sebagai berikut:
1. Masih
kecilnya
investasi
perumahan
untuk
masyarakat
2. Masih
terbatasnya
mendukung
kemampuan
penyediaan
pemerintah
perumahan
daerah
beserta
untuk
sarana
dan
prasarananya.
3. Masih banyaknya rumah tidak layak huni, dan terbatasnya
kemampuan masyarakat berpenghasilan rendah akan tempat
tinggal dan lingkungan hunian yang sehat.
4. Menurunnya
kondisi
prasarana
publik
dan
bangunan
Pemerintah;
5. Pelayanan air bersih belum optimal, disebabkan rendahnya
kualitas
pengelolaan
meningkatnya
pelayanan
tingkat
air
kebocoran
minum
dan
tingkat
oleh
PDAM,
pendapatan
yang
dilakukan
masyarakat
yang
tidak
selaras
dengan
III-108
besar lahan kritis terjadi akibat adanya alih fungsi hutan yang yang tidak
sesuai dengan peruntukannya.
Kawasan pantai secara umum merupakan kawasan lindung yang harus
dijaga kelestariannya. Kawasan yang harus dilindungi tersebut berupa hutan
mangrove. Mangrove selain berfungsi sebagai penangkis ombak yang dapat
merusak pantai juga berfungsi sebagai tempat hidup organisme laut. Apabila
kegiatan pengrusakan ini tidak segera dikendalikan maka dikhawatirkan
akan terjadi kerusakan lingkungan pantai yang lebih parah lagi.
Masih belum optimalnya penyelenggaraan penataan ruang khususnya
dengan belum lengkapnya dokumen tata ruang di tiap-tiap kecamatan, serta
belum tersosialisasinya rencana tata ruang kepada seluruh stake hoder, masih
kurangnya pengawasan dan perizinan terhadap penggunaan ruang, serta
masih lemahnya pengawasan dan pemberian sanksi terhadap pelanggaran
tata ruang.
Masih rendahnya tingkat penataan kota yang berwawasan lingkungan yang
dalam jangka panjang akan berefek pada meningkatnya pemanasan global,
termasuk rawan bencana banjir karena kurangnya ruang terbuka dan
kawasan resapan air.
Fokus utama masalah lingkungan di Kabupaten Deli Serdang dimasa
mendatang adalah pembangunan yang menjamin lingkungan hidup yang
berkelanjutan.
Selaras dengan hal tersebut, kegiatan pemulihan lingkungan juga akan
dilakukan terhadap kawasan yang telah mengalami kerusakan dan
melakukan pencegahan atau melindungi kawasan yang mengalami gangguan
atau ancaman kerusakan.
III-109
Pendidikan
2.
Kesehatan
3.
Pekerjaan Umum
4.
Perumahan
5.
Perataan ruang
6.
Perencaaan Pembangunan
7.
Perhubungan
8.
Lingkungan Hidup
9.
10.
Pemberdayaan perempuan
11.
12.
Sosial
13.
Tenaga Kerja
14.
15.
Penanaman Modal
16.
Kebudayaan
17.
18.
19.
Pemerintahan Umum
20.
Kepegawaian
21.
22.
Kearsipan
23.
Pertanian
2.
Kehutanan
3.
4.
Pariwisata
5.
6.
Perdagangan
III-111
7.
Perindustrian
8.
Transmigrasi
dan
permasalahan
strategis
dalam
aspek
Penataan
Urusan
Pemerintahan yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
kelurahan
untuk
meningkatkan
pelayanan
kepada
masyarakat.
6.
fungsi yang terdapat dalam struktur organisasi dimana PNS tersebut bekerja.
III-112
pendidikan
telah
diupayakan
melalui
berbagai
program
kualitas
sumber
daya
manusia
aparat/petugas
bidang
pelayanan publik.
Selain itu, layanan publik dibidang investasi juga merupakan hal yang patut
menjadi perhatian agar para investor teransang untuk menanamkan
modlanya didaerah ini yang tentunya didukung peraturan perijinan yang
jelas dan akuntabel. Dengan dekikian akan memberikan kepastian berusaha
dan terciptanya efisiensi usaha.
Peningkatan mutu pelayanan masyarkat khususnya dibidang
investasi,
Pemkab Deli Serdagn telah memiliki lembaga teknis daerah yaitu Kantor
Penanaman Modal Kabupaten Deli Serdang yang tugasnya memberikan
pelayanan proses penertiban ijin usaha secara terpadu.
Beberapa pelayanan perijinan yang telah ditangani Kantor Penanaman Modal
Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut :
1. Izin mendirikan Bangunan dengan luas 80 200 m
2. Izin Bengkel Umum
3. Izin Keyboard, Kolam Pancing, Rumah Makan dan Salon Kecantikan
4. Izin Gangguan (HO) non Industri
5. Izin Usaha Perdagangan dan Daftar Ulan SIUP
6. Izin Usaha Penggilingan Padi Huller dan Penyosohan Beras.
Isu dan permasalahan satrategis dalan aspek pelayanan publik adalah sebagai
berikut :
III-113
rentang
kendali
pelayanan
dari
pusat-pusat
pelayanan
kecamatan
4. Belum optimalnya registrasi penduduk sehingga mempersulit dalam
pendistribusian Bansos.
5. Belum optimalnya akses informasi pelayanan
6. Belum berfungsinya pelayanan administrasi e goverment secara otomasi
administrasi.
7. Belum tersusunnya dan teridentifikasinya standar pelayanan konsumen.
8. Kurang optimalnya inovasi dalam pelayanan baik administrasi maupun
barang dan jasa.
9. Belum
meratanya
penyebaran
fasilitas
pelayanan
publik
baik
2.8.1 Kemiskinan
Di Kabupaten Deli Serdang masih terdapat masyarakat miskin, pada tahu
2007 jumlah penduduk miskin/pra sejahtera dengan alasan ekonomi sebesar
26,001 KK atau 7.5 % dari jumlah KK yaitu sebanyak 343, 708 KK. Berbagai
upaya telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Deli Serdang, contohnya
melakukan gerakan terpadu pengentasan kemiskinan, program pengentasan
kemiskinan perkotaan dan lain sebagainya. Dan di masa yang akan datang,
hal ini merupakan prioritas program.
Kabupaten
Deli
Serdang,
namun
karena
banyaknya
Sebagian
besar
lahan
di
Deli
Serdang
lahan
pertanian
namun
pemerintah
yang
disebabkan
oleh
tingginya
kompleksitas
dan
keterpaduan
tugas
dan
fungsi
penyelenggaraan
III-118
Pemilihan Umum
Jumlah
Jumlah
Tingkat
Pemilih
Suara sah
Partisipasi
Gubernur/Wakil
989.502
603.416
61.88%
Bupati/Wakil
1.181.807
504.989
45.52%
Legislatif
1.192.837
641.489
56.19%
Presiden/Wakil
1.250.540
751.181
61.58%
1.
2.
Isue sara dan potensi konflik horizontal terkait dengan pilkada dan
pelaksanaan otonomi daerah.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Hal-hal lain yang masih terus diwaspadai baik sebagai potensi gangguan
kamtibmas dan kerawanan adalah:
1.
2.
3.
2.8.10 Pariwisata
Sebagian objek wisata di Kabupaten Deli Serdang adalah wisata alam.
Walaupun berbagai kegiatan dalam rangka penataan fasilitas wisata telah
dilakukan, namun masih terdapat kekurangan fasilitas penunjang untuk
mewujudkan rasa aman, senang dan nyaman bagi wisatawan domestik
maupun luar negeri.
III-120
kesehatan, Selain itu illegal loging dan perladangan berpindah pindah telah
menimbulkan makin meluasnya lahan kritis. Kawasan lindung dan ruang
terbuka hijau di kabupaten Deli Serdang, luasannya sesuai yang diamanatkan
dalam peraturan dan ketentuan yang berlaku belum tercapai.
2.8.12
Pelayanan perizinan
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH SERTA KERANGKA
PENDANAAN
3.1. ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI MAKRO DAERAH
Kebijakan pengelolaan keuangan daerah tidak terlepas dari kebijakan desentralisasi dan
otonomi daerah yang dilakukan dengan menekankan pada prinsip keadilan, kepatutan, dan
manfaat sebagai konsekuensi hubungan keuangan antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah. Terbitnya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagai pengganti Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 memberikan warna baru dan
landasan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004
tersebut bertumpu pada upaya peningkatan efisiensi, efektifitas, akuntabilitas, dan transparansi
pengelolaan keuangan publik baik dari sisi pendapatan maupun belanja.
III-122
3. Disiplin anggaran ;
4. Keadilan ;
5. Efisiensi dan efektifitas anggaran.
3.2
Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan, serta penerimaan daerah lainnya. Hal ini
dimungkinkan karena Pendapatan Daerah dalam struktur APBD Deli serdang masih
merupakan komponen yang sangat penting peranannya dalam mendukung keberlanjutan
penyelenggaraan pemerintahan daerah maupun pelayanan publik.
Pengelolaan pendapatan daerah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 - 2014 diarahkan
pada intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan
penerimaan lainnya guna lebih mengoptimalisasi kinerja pemerintah daerah dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu kebijakan pengelolaan keuangan daerah
diarahkan untuk mencegah kebocoran dalam pengelolaan penerimaan keuangan daerah.
Selanjutnya kebijakan pengelolaan pendapatan daerah diarahkan untuk melakukan langkahlangkah pro-justiticia bagi wajib pajak yang tidak mau mentaati kewajiban pada waktunya.
3.3
ditujukan pada peningkatan proporsi belanja untuk kepentingan dan kebutuhan masyarakat
Kabupaten Deli serdang antara lain: percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,
pembangunan infrastruktur, meningkatkan pertumbuhan produktivitas dan meningkatnya daya
saing serta nilai tambah produk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, menjaga
kelestarian lingkungan serta peningkatan Sumber Daya Manusia dengan tetap memperhatikan
proporsi dan eksistensi penyelenggaraan pemerintahan.
Dalam rangka memperbesar proporsi belanja untuk pelayanan publik maka perlu
efisiensi pada belanja aparatur dengan melakukan evaluasi serta perampingan SOTK (Struktur
Organisasi dan Tata Kerja). Alokasi belanja aparatur juga diupayakan semaksimal mungkin
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan publik. Disamping itu perlu disiplin anggaran
dan mempertajam skala prioritas program yang sangat dibutuhkan untuk kepentingan
masyarakat Kabupaten Deli serdang yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
III-123
3.5
Pendapatan Daerah Kabupaten Deli serdang dari tahun ke tahun secara umum mengalami
kenaikan. Selama ini pendapatan daerah bersumber dari:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
2. Dana Perimbangan
3. Dana bagi hasil Provinsi
4. Lain-lain pendapatan daerah yang sah
Pengelolaan pendapatan daerah akan menekankan pada keserasian antara kebutuhan biaya
dan pendapatan. Prinsip bahwa nilai tambah pendapatan daerah akan digunakan sebesarbesarnya untuk kesejahteraan rakyat merupakan upaya mobilitas sumber daya lokal melalui
peningkatan pendapatan daerah tidak akan menimbulkan gangguan terhadap alokasi sumber
III-124
Dalam nilai nominal, total PAD Kabupaten Deli Serdang naik dari Rp. 46 milyar pada tahun
2004 menjadi Rp. 114 milyar pada tahun 2008. Dalam pada itu kontribusi pajak daerah adalah
Rp37.924 milyar pada tahun 2004 dan meningkat menjadi Rp.65.732 milyar pada tahun 2008..
Penerimaan pendapatan daerah mulai tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 16.58% dan
pada tahun 2006 mengalami peningkatan sebesar 64.5%, dan pada tahun 2007 naik sebesar
21.46% sementara tahun 2008 hanya sebesar 16.92%. Sedangkan pendapatan asli daerah
(PAD) meningkat setiap tahunnya sebesar rata-rata 26.38% . Hal ini sebagaimana tersebut
dalam Tabel 3.1 berikut ini :
III-125
GAMBAR 3.1 PERTUMBUHAN APBD KAB. DELI SERDANG TAHUN 2004 2008
Sumber: Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Akhir Masa Jabatan Periode 2004-2009
Berdasarkan tabel 3.1 dan gambar 3.1, prosentase kenaikan APBD terjadi secara fluktuatif
akibat dana perimbangan alokasi dan SILPA. Kebijakan Umum Anggaran Pemerintah
Kabupaten Deli Serdang khususnya komponen pendapatan daerah yaitu untuk menjamin
kenaikan pendapatan daerah secara bertahap dan berkelanjutan melalui penggalian sumbersumber pendapatan baru, penyesuaian tarif pajak dan retribusi yang telah ditetapkan dalam
peraturan dan undang-undang, peningkatan kesadaran wajib pajak, transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah serta mengusahakan kenaikan dana perimbangan
dan dana otonomi khusus dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara maupun pemerintah pusat
melalui penyampaian data yang valid serta pendekatan secara pro-aktif.
Salah satu ukuran untuk mengetahui kemampuan Pemerintah Daerah dalam menjalankan
fungsi pelayanan masyarakat dapat dilihat dari kapasitas keuangan daerah, yaitu
perbandingan antara Pendapatan Daerah dengan APBD. Kenyataan masih menunjukkan
tingginya ketergantungan daerah terhadap anggaran yang berasal dari dana perimbangan.
Rata-rata besarnya rasio sumbangan PAD terhadap APBD hanya sebesar 8.57%. Kondisi
tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang yang perlu disikapi dengan usaha keras,
agar komposisi perimbangan antara PAD dan pendapatan dari pusat mencapai titik
keseimbangan (equilibrium). Ratio PAD terhadap APBD Kabupaten Deli Serdang tahun 2004
2008 dapat dilihat sebagaimana tersebut dalam tabel 3.2 maupun gambar 3.2 di bawah ini :
III-126
GAMBAR 3.2 RATIO PAD DIBANDING DENGAN APBD KAB. DELI SERDANG
TAHUN 2004 2008
Sumber : L K P J Akhir Masa Jabatan, Pemkab Deli Serdang Periode 2004-2009, diolah
Kontribusi PAD terhadap APBD pada 5 tahun terakhir rata-rata 8,57%. Kontribusi Dana
Perimbangan sebesar 83,91%, kontribusi Lain-lain Pendapatan yang Sah sebesar 7,52%.
Kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang yang perlu disikapi oleh Pemerintah
Kabupaten Deli Serdang dengan usaha keras.
Kontribusi PAD, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan yang Sah serta Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Tahun yang Lalu terhadap APBD Kabupaten Deli serdang tahun 2002 2006 dapat dilihat sebagaimana tersebut dalam tabel berikut :
III-127
TABEL 3.3 KONTRIBUSI PAD, DANA PERIMBANGAN DAN BAGI HASIL BUKAN PAJAK
TERHADAP APBD DELI SERDANG TAHUN 2004 2008
Dana Perimbangan
APBD
20.00%
0.00%
Dana Perimbangan
APBD
2004
2005
2006
2007
2008
88.51%
78.42%
87.81%
83.80%
81.02%
100%
100%
100%
100%
100%
Sumber : L K P J Akhir Masa Jabatan, Pemkab Deli Serdang Periode 2004-2009, diolah
Sedangkan kontribusi dana perimbangan terhadap total APBD rata-rata pada setiap tahun
anggaran sebesar 83,91%. Terlihat bahwa Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dalam setiap
tahun anggaran sangat tinggi ketergantungannya pada pemerintah Pusat dan hal tersebut
diprediksi akan terus terjadi pada lima tahun yang akan datang.
III-128
Sumber : L K P J Akhir Masa Jabatan, Pemkab Deli Serdang Periode 2004-2009, diolah
III-129
III-130
TABEL 3.4 PROYEKSI ANGGARAN PENDAPATAN DAERAH (PAD, DANA PERIMBANGAN, PENDAPATAN DAERAH LAIN-LAIN YANG SAH) DARI TAHUN 2009 S/D 2014
III-
131
Kebijakan pengelolaan pendapatan daerah diarahkan untuk menggali dan mengoptimalkan sumbersumber pendapatan daerah melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah,
optimalisasi asset dan kekayaan pemerintah daerah termasuk mengembangkan sektor-sektor potensial
yang selama ini belum optimal. Optimalisasi peningkatkan pendapatan daerah terhadap obyek yang
betulbetul potensial dilakukan dengan tidak memberatkan masyarakat serta tidak merusak
lingkungan
3.5.2
Sebagai dasar acuan dalam menetapkan kebijakan arah Belanja Daerah, maka perlu menyimak uraian
kondisi Belanja daerah selang 5 (lima) tahun terakhir sebagaimana digambarkan pada tabel berikut ini:
TABEL 3.5 PERKEMBANGAN TARGET DAN REALISASI BELANJA DAERAH
KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2004-2008
Sumber: LKPJ Akhir Masa Jabatan Pemkab Deli Serdang Periode 2004-2009, diolah
GAMBAR 3.5 TARGET DAN REALISASI BELANJA DAERAH KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2004-2008
Sumber
LKP J Akhir Masa Jabatan, Pemkab Deli Serdang Periode 2004-2009, diolah
Memperhatikan isi tabel dan gambar tersebut diatas, maka dapat dijelaskan bahwa baik target maupun
realisasi belanja mengalami peningkatan, adapun rata-rata peningkatan belanja setiap tahun sebesar
23%, namun bila dilihat perkembangan pertahun terlihat bahwa pada tahun 2005 terjadi penurunan
realisasi belanja sebesar 14% dari tahun sebelumnya.
Pembelanjaan anggaran terdiri dari belanja rutin dan belanja pembangunan. Belanja rutin meliputi
belanja pegawai, belanja operasional, dan pemeliharaan. Belanja pembangunan meliputi belanja yang
terkait langsung dengan program dan kegiatan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.
Struktur anggaran pada tahun 2003 mengalami perubahan sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 29 Tahun 2002 sehingga mulai tahun 2003 tidak dikenal lagi belanja rutin dan belanja
pembangunan dalam struktur APBD. Anggaran belanja dalam APBD tahun 2003 sampai tahun 2006
dibagi ke dalam belanja aparatur dan belanja publik, sedangkan pada tahun 2007 sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 anggaran belanja dibagi ke dalam belanja
langsung dan tidak langsung dan tidak dikenal lagi belanja aparatur dan belanja publik.
Dalam lima tahun terakhir 2004 sampai dengan 2008 rasio perbandingan anggaran belanja aparatur
terhadap total APBD mengalami penurunan dari 73% pada tahun 2005 menjadi 56% pada tahun 2006.
Penurunan persentase belanja apartur diharapkan akan dapat terjadi pada tahun-tahun yang akan
datang, sehingga alokasi belanja pembangunan dapat meningkat secara terus menerus. Untuk lebih
rincinya mengenai rasio perbandingan antara belanja rutin dan belanja pembangunan dapat dilihat
pada tabel berikut:
GAMBAR 3.6 PERBANDINGAN BELANJA APARATUR DAN BELANJA PELAYAN PUBLIK TAHUN
2005 - 2008
Sumber : L K P J Akhir Masa Jabatan, Pemkab Deli Serdang Periode 2004-2009, diolah
Gambaran pengelolaan belanja daerah sebagaimana tersebut dalam tabel maupun gambar di atas,
menunjukkan bahwa anggaran belanja aparatur yang sebagian besar digunakan untuk membiayai
kegiatan operasional pemerintahan masih mendominasi belanja pemerintah daerah dibandingkan
dengan belanja publik yang merupakan representasi anggaran yang pro-publik.
Adapun anggaran belanja daerah pada tahun 2009 s/d 2014, dapat diproyeksikan akan mengalami
pertumbuhan rata-rata sebesar 5,88%. Hal ini ditentukan dengan memperhatikan keadaan kenaikan 5
(lima) tahun sebelumnya dan mengasumsikan keadaan 5 (lima) tahun mendatang.
Distribusi peningkatan pertumbuhan belanja tahun 2009-2014 dapat dilihat pada Tabel dan Gambar
dibawah ini.
TABEL 3.7 PROYEKSI BELANJA DAERAH
KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2009 2014
Mencermati besarnya belanja yang harus dikeluarkan pada lima tahun mendatang diperlukan upaya
secara serius untuk mengelola belanja daerah sesuai dengan arah dan kebijakan yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu arah pengelolaan belanja harus digunakan sebesar-besarnya untuk
kepentingan publik terutama masyarakat miskin, dikelola dengan hasil yang baik dan biaya rendah
(work better dan cost less) melalui pendekatan kinerja disetiap organisasi terkait, didasarkan pada
standar analisa biaya, standar harga, tolok ukur kinerja dan standar pelayanan minimal serta
memperhatikan prinsip value for money. Identifikasi belanja pengeluaran akan dibedakan menurut
belanja langsung dan belanja tidak langsung guna meningkatkan aspek transparansi. Kriteria tersebut
bertitik tolak dari indikator kegiatan yang dilakukan. Proporsi belanja daerah tidak langsung maupun
langsung dari tahun 2009 2014 dapat diproyeksikan dalam tabel dibawah ini.
TABEL 3.8 PROYEKSI PROPORSI BELANJA DAERAH
KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2009 2014
BAB IV
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
Kinerja sangat dipengaruhi oleh bagaimana suatu organisasi (pemerintahan)
menerima sukses atau mengalami kegagalan dari suatu misi organisasi pemerintah.
Faktor-faktor keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi dalam
rangka pencapaian tujuan dan misi organisasi pemerintahan secara sinergis dan
efisien.
4.1 ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL (ALI)
Berdasarkan kajian Analisis Lingkungan Internal (ALI) terdapat beberapa hal yang
merupakan unsur kekuatan yaitu:
1. Letaknya strategis;
2. Memiliki garis pantai yang cukup panjang dan potensinya;
3. Memiliki sumber daya alam yang cukup luas;
4. Memiliki jumlah penduduk dan angkatan kerja yang cukup besar;
5. Kuantitas SDM aparatur cukup tersedia;
6. Adanya konsep Ceria dalam rangka percepatan penurunan angka kematian
ibu dan anak;
7. Adanya konsep Cerdas dalam mendukung program peningkatan
pendidikan;
8. Adanya konsep Gerakan Deli Serdang Membangun dalam peningkatan
pembangunan infrastruktur.
Adapun yang merupakan unsur kelemahan yaitu:
1. Keterbatasan kemampuan pendanaan pembangunan Pemerintah Kabupaten
Deli Serdang;
2. Pemberdayaan masyarakat dan perempuan belum optimal;
3. Belum optimalnya produk perundang-undangan daerah ;
Ada tiga hal mendasar yang menjadi kata kunci keberhasilan pelaksanaan RPJMD,
yaitu: pertama sharing of power (pembagian kewenangan), kedua distribution of income
(pemerataan pendapatan), dan ketiga empowering (pemberdayaan dan partisipasi).
Pembangunan yang selama ini dilakukan oleh pemerintah sebagai motor penggerak
utama harus diubah karena paradigma semacam itu terbukti menciptakan pola
pembangunan yang sentralistis serta menciptakan ketergantungan masyarakat
terhadap pemerintah. Di samping itu juga mematikan inisiatif dan partisipasi
masyarakat.
efektif-efisien,
dan
terselenggaranya
pelayanan
prima
masyarakat.
4.4 LANGKAH- LANGKAH STRATEGIS
Berdasarkan pencermatan terhadap hal-hal di atas maka langkah-langkah strategis
yang telah ditempuh di tahun-tahun sebelumnya dan akan terus dilanjutkan dalam
kurun waktu 2009 - 2014 oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, adalah sebagai
berikut:
1. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan yang
berkualitas
2. Percepatan pembangunan infrastruktur dan lingkungan hidup
3. Peningkatan
kapasitas
perekonomian
daerah
melalui
peningkatan
abadi dan berlaku global, tidak mengenal waktu dan tempat. Karena itu tidak untuk
dihindari atau ditutupi tapi harus dibuka guna mendorong prakarsa kreatif dan
kolektif menuju pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Berkaitan dengan hal tersebut dan dikaitkan dengan Visi pembangunan daerah
yang mengedepankan kesejahteraan, bukan berarti aspek berkelanjutan dan
berkeadilan
menjadi
ditinggalkan.
Persoalan
penentuan
prioritas
fokus
dampak
yang
besar
terhadap
pencapaian
sasaran-sasaran
5. Realistis untuk dilaksanakan dan diselesaikan dalam kurun waktu lima tahun.
Adapun yang menjadi prioritas pembangunan daerah dalam rangka mencapai Visi
- Misi Pembangunan di Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut;
a. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui percepatan
pembangunan pendidikan, kesehatan dan perekonomian daerah;
b. Pembangunan Infrastruktur dan lingkungan hidup;
c. Peningkatan kapasitas perekonomian daerah melalui peningkatan
produktifitas, pengembangan potensi daerah dan iklim investasi;
d. Pengembangan wawasan kebangsaan dan pengeloaan kebudayaan daerah;
e. Percepatan pengurangan jumlah penduduk miskin;
f. Tata kelola pemerintahan yang baik.
Keempat Prioritas tersebut diatas, dilaksanakan secara terfokus dalam rangka
percepatan penanggulangan kemiskinan, yang merupakan masalah strategis di
Kabupaten Deli Serdang khususnya dan di Negara Republik Indonesia secara
umum.
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
PEMBANGUNAN DAERAH
5.1
VISI
Berdasarkan kondisi saat ini dan isu-isu strategis pada 5 tahun mendatang, serta
penggalian aspirasi dan persepsi masyarakat yang telah dilakukan, maka Visi
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang pada Tahun 2009-2014 adalah :
Deli Serdang yang maju dengan masyarakatnya yang religius,
sejahtera bersatu dalam kebhinekaan melalui pemerataan
pembangunan, pemanfaatan sumber daya yang adil dan penegakan
hukum yang ditopang oleh tata pemerintahan yang baik.
5.2
MISI
Untuk memberikan kejelasan agar tidak menimbulkan asumsi dan persepsi yang
berbeda, perlu dijelaskan arti yang terkandung dalam visi dimaksud yaitu:
a)
maju,
penerapan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi,
c)
d)
adalah
mendorong
terciptanya
supremasi
hukum
dan
mendorong
pembangunan
sistem
yang
akuntabel,
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN DAERAH
6.1 STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH
1. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas;
2. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat;
3. Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan lingkungan hidup;
4. Peningkatan produktifitas dan kualitas produk serta pengembangan potensi
ekonomi lokal dalam rangka peningkatan daya saing daerah.
5. Pengembangan wawasan kebangsaan;
6. Peningkatan pemanfaatan nilai seni dan budaya;
7. Peningkatan keluarga sejahtera melalui pemberdayaan perempuan dan
keluarga berencana;
8. Percepatan pengurangan penduduk miskin;
9. Perbaikan sistem kearsipan dan informasi;
10. Peningkatan profesionalisme aparatur dalam rangka peningkatan kualitas
pelayanan publik;
11. Peningkatan penataan peraturan daerah.
6.2 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
Dalam upaya mencapai pelaksanaan visi dan misi Kabupaten Deli Serdang
diperlukan arah kebijakan pembangunan yang memuat rencana arah kebijakan
pembangunan sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan di berbagai aspek. Arah
kebijakan pembangunan daerah dijabarkan sebagai berikut :
1. Menyediakan prasarana dan sarana dalam rangka peningkatan kapasitas dan
aksesibilitas dan kualitas SDM, diarahkan kepada peningkatan akses masyarakat
terhadap pendidikan yang berkualitas antara lain melalui penyediaan beasiswa bagi
siswa rawan putus sekolah khususnya siswa kurang mampu, peningkatan kualitas
pelayanan pendidikan dasar secara menyeluruh dan sistematis dengan penekanan
pada peningkatan kualitas guru, kurikulum, dan sarana prasarana penunjang,
Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan kesetaraan
dan pengembangan
perumahan/perkotaan,
pengembangan
kinerja
pengelolaan
melalui pengembangan
produk-produk unggulan,
a.
f.
upaya
kesehatan
lingkungan
di
lingkungan
pemukiman,
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
e. Meningkatkan
kualitas
lingkungan
dengan
pembangunan
Kampung
Terpadu.
f. Meningkatkan peran masyarakat dan komunitas profesional dalam urusan
Perumahan Rakyat.
g. Menyelenggarakan program Gerakan Deli Serdang Membangun (GDSM).
h. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) lainnya urusan wajib
Perumahan Rakyat.
kerjasama
perencanaan
pembangunan
infrastruktur,
peran
masyarakat
dan
komunitas
profesional
dalam
perencanaan pembangunan.
j.
dan meningkatkan
peran
masyarakat
dan
komunitas
profesional
dalam
k. Merevitalisasi BLK.
l. Meningkatkan
peran
masyarakat
dan
komunitas
profesional
dalam
Meningkatkan
peran
masyarakat
dan
komunitas
profesional
dalam
peran
masyarakat
dan
komunitas
profesional
dalam
peran
masyarakat
dan
komunitas
profesional
dalam
penegakkan
hukum
atas
penyimpangan
peraturan
perundang-undangan.
n. Mengimplementasikan sistem akuntansi keuangan pemerintah.
o. Menerapkan teknologi informasi pada semua tingkat pemerintahan untuk
mempermudah dan mempercepat pelayanan.
p. Kerjasama pemerintah daerah dengan TNI, Polri, Kejaksaan dan Pengadilan
dalam rangka meningkatkan ketahanan dan stabilitas politik, ekonomi, sosial
budaya dan keamanan di wilayah Kabupaten Deli Serdang.
q. Memenuhi
kebutuhan
sarana
prasarana
penyelenggaraan
urusan
Pemerintahan Umum.
r. Memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) lainnya urusan wajib
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah dan Kepegawaian
yang menyeluruh,
urusan
Statistik
dengan
urusan
Perencanaan
Pembangunan.
b. Menyediakan statistik dasar untuk setiap urusan wajib dan pilihan.
c. Pengembangan data/informasi/statistik daerah.
e. Peningkatan
pemasaran
hasil
produksi
pertanian,
perkebunan
dan
peternakan.
f. Peningkatan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan.
g. Fasilitasi akses petani/peternak terhadap modal, pasar, teknologi dan
manajemen menjadi lebih mudah dalam upaya menjadi petani/peternak
modern.
6.2.2.2
Urusan Kehutanan
kebijakan
Kehutanan
yang
menyeluruh,
terpadu
dan
6.2.2.3
6.2.2.4
Urusan Pariwisata
6.2.2.5
peran
masyarakat
dan
komunitas
profesional
dalam
6.2.2.6
Urusan Perdagangan
6.2.2.7
Urusan Perindustrian
peran
masyarakat
dan
komunitas
profesional
dalam
BAB VII
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Guna mendukung tercapainya sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, ditetapkan
program-program pembangunan yang terdiri dari program prioritas, program
SKPD, program lintas SKPD, dan program kewilayahan.
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah atau masyarakat yang dikoordinasikan oleh
instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi
anggaran.
7.1 Prioritas Pembangunan
Sesuai dengan prioritas Nasional yang dikaitkan dengan urusan rumah tangga yang
menjadi kewenangan kabupanten, prioritas pembangunan daerah dalam rangka
mencapai Visi - Misi pembangunan di Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai
berikut;
g. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui percepatan
pembangunan pendidikan, kesehatan dan perekonomian daerah;
h. Pembangunan Infrastruktur dan lingkungan hidup;
i. Peningkatan
kapasitas
perekonomian
daerah
melalui
peningkatan
d. Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui Kelompok Kegiatan
di Masyarakat
7.1.2 Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan lingkungan hidup
Pada strategi Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan lingkungan hidup,
dengan program, sebagai berikut:
a.
f.
f.
j.
strategi
Peningkatan
profesionalisme
aparatur
dalam
rangka
f.
j.
e.
f.
j.
f.
f.
j.
f.
e.
Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
f.
g. Program pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan dikawasankawasan konservasi laut dan hutan.
h. Program pengendalian kebakaran hutan.
i.
j.
d. Program
peningkatan
peran
serta
dan
kesetaraan
jender
pembangunan
e.
dalam
f.
f.
Program yang akan dilaksanakan berkenaan dengan urusan kesatuan bangsa dan
politik dalam negeri meliputi:
a.
f.
f.
j.
k.
Urusan Kepegawaian
a.
c.
Pengembangan Agribisnis
f.
j.
7.2.2.2 Kehutanan
Program yang akan dilaksanaan untuk urusan kehutanan antara lain:
a.
f.
Program
peningkatan
kesadaran
dan
penegakan
hukum
dalam
f.
7.2.2.6 Perdagangan.
Program yang akan dilaksanaan untuk urusan perdagangan antara lain:
a.
f.
Uraian
Pembangunan Jalan Sejajar Medan
Binjai
Pembangunan Ruas Jalan Tanjung
Morawa Seribu Dolok Tongging
(Rawasaring)
Pembangunan TPA Regional
Pembangunan Ruas Jalan Lingkar
terluar (Outer Regional) Kota Medan
(Kolonel Bejo)
Pembangunan
jalan
menelususri
pantai Kab. Langkat Deli Serdang
Serdang Bedagai
Pembangunan jembatan Sei Ular di
Kec. Pantai Labu dan Desa Paku Kec.
Galang
Pembangunan jalan Tembus Kec. STM
Hulu Kabupaten Karo
Penataan batas Wilayah Kabupaten
Deli Serdang dengan Kabupaten/Kota
Tetangga
Keterpaduan Pembangunan Jaringan
Jalan
dengan
Kabupaten/Kota
Tetangga
Pembangunan Pusat Olah Raga
Kerjasama Pengendalian Tata Ruang
Pemkab
Karo
dan
Pemkab
Serdang
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS
Untuk menjabarkan visi dan misi Kepala Daerah selama lima tahun ke depan
diperlukan sasaran-sasaran yang akan dicapai yang disertai dengan indikatorindikator terukur. Hal ini sangat membantu dalam mempertajam prioritas kegiatan
dan sekaligus dukungan penganggarannya. Berikut ditampilkan Matrik Visi, Misi
dan Rencana Tindak Pembangunan Kabupaten Deli Serdang 2009-2014.
BAB IX
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH
PELAKSANAAN
9.1. Program Transisi
Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan daerah dan mengisi
kekosongan rencana pembangunan daerah tahun 2015 (Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Tahun 2015) yang diperlukan sebagai pedoman bagi
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
2015, maka dalam rangka menjembatani kekosongan dokumen perencanaan
jangka menengah pada akhir jabatan Kepala Daerah untuk masa bakti 20092014, dapat digunakan program program indikatif Tahun 2014 sebagai dasar
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2015, sebelum
Kepala Daerah masa bakti 2015-2019 terpilih.
9.2. Kaidah Pelaksanaan
Selanjutnya perlu diperhatikan koordinasi antar program, agar tercipta efisiensi
dan efektifitas baik dalam pembiayaan maupun lama waktu pelaksanaan.
Untuk itu, diperlukan kaidah pelaksanaan yang menjamin terciptanya tata
pemerintahan yang baik, khususnya untuk mengurangi tumpang tindih
pelaksanaan antar program. Selain itu, tujuan adanya kaidah ini adalah
kelanjutan program yang dilakukan. Dengan tata pemerintahan yang baik,
diharapkan implementasi program menjadi lebih terukur dampaknya.
9.2.1. RPJM Daerah merupakan pedoman bagi SKPD dalam menyusun
Renstra SKPD
Dokumen RPJM Daerah ini, yang disusun mulai Tahun 20092014
merupakan penerjemahan visi dan misi bupati terpilih. Dengan
terbatas,
berdampak
pada
pilihanpilihan
kegiatan
yang