Anda di halaman 1dari 285

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN


NOMOR 8 TAHUN 2017

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG


RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2016-2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
Pemerintah Kabupaten Karimun telah membentuk
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun
2016-2021 yang merupakan dokumen perencanaan
pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahunan
sebagai penjabaran dari visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi, arah kebijakan dan program pembangunan
Kepala Daerah ;
b. bahwa untuk menyelaraskan Pembangunan Daerah
dengan Kebijakan Nasional perlu menyesuaikan
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun
2016-2021 ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 ;
2. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan
Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak,
Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten
Kuantan Singingi, dan Kota Batam (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902), yang
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga
Atas Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan
Hulu, Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun,
Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan
Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4880) ;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286) ;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) ;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ;
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700) ;
7. Undang-Undang 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kaliterakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310) ;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4664);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4815);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817 ;
13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015 – 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 3;
14. Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Perda tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah ;
15. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2
Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau
Provinsi Tahun 2009 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Kepulauan Riau 53);
16 Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 8
Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021
(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Provinsi
Tahun 2016 Nomor 8 , Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Kepulauan Riau 42 ) ;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 6 Tahun
2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Kabupaten Karimun Tahun 2006-2025 (Lembaran
Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2005 Nomor 7) ;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 5 Tahun
2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Karimun 2016-2021
(Lembaran Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2016
Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Karimun Nomor 2) ;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun
2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Karimun Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten
Karimun Tahun 2012 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Karimun Nomor 3) ;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Karimun Tahun
2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Karimun Nomor 3)

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KARIMUN
Dan
BUPATI KARIMUN
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS


PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
(RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2016-2021.
Pasal 1
Lampiran Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah
Kabupaten Karimun Tahun 2016 Nomor 5), di ubah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 2
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Daerah Kabupaten Karimun.

Ditetapkan di Tanjung Balai Karimun


Pada tanggal 3 November 2017

BUPATI KARIMUN,

AUNUR RAFIQ

Diundangkan di Tanjung Balai Karimun


pada tanggal 22 Desember 2017

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

MUHD. FIRMANSYAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2017 NOMOR 8


NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN
PROVINSI KEPULAUAN RIAU : ( 8/63/2017)
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN
NOMOR TAHUN 2017
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2016-2021
I. UMUM
Perubahan regulasi tentang Perangkat Daerah diawali dengan
terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 dan Peraturan
Daerah Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah, kemudian adanya surat edaran bersama
Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas Republik Indonesia Nomor 050/4936/SJ,
Nomor 0430/M.PPN/12/2016 tetang Petunjuk Pelaksanaan Penyelarasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 tanggal 23
Desember 2016 serta hasil evaluasi Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara Reformasi Birokrasi terkait penetapan Indikator Tujuan
dan Indikator Sasaran dalam RPJMD Kabupaten Karimun Tahun 2016-
2021 dan terbitnya Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Perda tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah, mendorong dilakukannya penyesuaian
terhadap Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021.
Berdasarkan pertimbangan teknis lainnya maka dilakukan perubahan
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021.
Rancangan Peraturan Daerah Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karimun Tahun 2016-
2021 pada prinsipnya menyesuaikan dan mensinkronkan materi di
masing-masing Bab yang meliputi :
BAB I : PENDAHULUAN
Menyesuaikan tentang latar belakang, dasar hukum
penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika
penulisan, serta maksud dan tujuan penyusunan RPJMD
Kabupaten Karimun.
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Menyesuaikan penyajian data tentang kondisi Kabupaten
Karimun secara komprehensif sebagai basis atau pijakan
dalam penyusunan perencanaan. Aspek yang dibahas
diantaranya (i) geografi dan demografi, (ii) kesejahteraan
masyarakat, (iii) pelayanan umum, serta (iv) daya saing
daerah.
BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN
Bab ini menguraikan analisis pengelolaan keuangan
daerah yang pada dasarnya dimaksudkan untuk
menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau
kemampuan keuangan daerah dalam mendanai
penyelenggaraan pembangunan daerah.
BAB IV : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab ini memuat berbagai permasalahan pembangunan dan
isu strategis yang akan menentukan kinerja pembangunan
.dalam 5 (lima) tahun mendatang.
BAB V : VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
Bab ini menjelaskan visi dan misi Pemerintah Daerah
Kabupaten Karimun untuk kurun waktu 5 (lima) tahun ke
depan, menyesuaikan terhadap indikator sasaran)
BAB VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab ini memuat dan menjelaskan strategi dan arah
kebijakan pembangunan Kabupaten Karimun untuk kurun
waktu 5 (lima) tahun ke depan, menyesuaikan terhadap
arah kebijakan sesuai perubahan nomenklatur Perangkat
Daerah berdasarkan pembagian urusan pemerintahan
BAB VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Bab ini menjelaskan mengenai kebijakan umum yang akan
diambil dalam pembangunan jangka menengah dan
disertai dengan program pembangunan daerah yang akan
direncanakan, menyesuaikan kebijakan umum dan
program pembangunan daerah sesuai perangkat daerah
baru dan pembagian urusan serta program prioritas
BAB VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Dalam Bab ini diuraikan hubungan urusan Pemerintah
dengan OPD terkait beserta program yang menjadi
tanggungjawab OPD, menyesuaikan indikasi rencana
program prioritas sesuai perangkat daerah baru
BAB IX : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Dalam bab ini ditetapkan dan dijelaskan mengenai
indikator kinerja daerah Kabupaten Karimun dalam 5
(lima) tahun ke depan, menyesuaikan dengan pembagian
urusan.
BAB X : PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Bab terakhir ini memuat pedoman transisi implementasi
PERUBAHAN RPJMD dari periode sebelum dan
sesudahnya, serta dan kaidah pelaksanaannya.
BAB XI : PENUTUP

II. PASAL DEMI PASAL


Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 4


LAMPIRAN :
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN
NOMOR 8 TAHUN 2017
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN
2016-2021
`

TENTANG
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2016-20
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .........................................................................................................................i

DAFTAR TABEL ................................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1.Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2.Dasar Hukum Penyusunan............................................................................................... 1
1.3.Hubungan Antar Dokumen .............................................................................................. 3
1.3.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-
2019................................................................................................................. 4
1.3.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Kepulauan Riau 2016-2021 ............................................................................ 6
1.3.3. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Karimun 2006-2025 ........................................................................................ 7
1.3.4. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karimun 2011-2031 ...... 7
1.4.Sistematika Penulisan .................................................................................................... 19
1.5.Maksud dan Tujuan........................................................................................................ 21

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ................................................................22


2.1.Aspek Geografi dan Demografi ..................................................................................... 22
2.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi .......................................................... 22
2.1.2. Letak dan Kondisi Geografis ......................................................................... 23
2.1.3. Topografi ....................................................................................................... 25
2.1.4. Batimetri........................................................................................................ 26
2.1.5. Geologi .......................................................................................................... 28
2.1.6. Litologi Bawah Laut....................................................................................... 29
2.1.7. Hidrologi ........................................................................................................ 29
2.1.8. Klimatologi .................................................................................................... 32
2.1.9. Penggunaan Lahan ....................................................................................... 33
2.1.10.Kondisi Pesisir dan Laut ................................................................................... 35
2.1.11.Potensi Pengembangan Wilayah .................................................................... 35
2.1.12.Kawasan Rawan Bencana ................................................................................ 50
2.1.13.Demografi ......................................................................................................... 51
2.2.Aspek Kesejahteraan Masyarakat ................................................................................. 53
2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ........................................ 53
2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial .......................................................................... 62
2.2.3. Fokus Seni Budaya Dan Olahraga................................................................. 67
2.3.Aspek Pelayanan Umum ................................................................................................ 70
2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib ....................................................................... 70
2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan...................................................................... 80
2.4.Aspek Daya Saing Daerah .............................................................................................. 84

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 i


2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah ..................................................................... 84
2.4.2. Iklim Berinvestasi .......................................................................................... 89
2.4.3. Sumber Daya Manusia.................................................................................. 90

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA


PENDANAAN ....................................................................................................95
3.1.Kinerja Keuangan Masa Lalu.......................................................................................... 95
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD............................................................................ 95
3.1.2. Neraca Daerah ............................................................................................ 125
3.2.Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu ............................................................. 132
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran................................................................. 132
3.2.2. Analisis Pembiayaan ................................................................................... 132
3.3.Kerangka Pendanaan ................................................................................................... 137
3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas
Utama .......................................................................................................... 137
3.3.2. Proyeksi Berdasarkan Data Masa Lalu ....................................................... 140
3.3.3. Penghitungan Kerangka Pendanaan .......................................................... 146

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS .............................................................................149


4.1.Permasalahan Daerah.................................................................................................. 149
4.1.1. Tata Kelola Pemerintahan, Hukum dan Budaya........................................ 149
4.1.2. Sektor Primer dan Lingkungan ................................................................... 152
4.1.3. Ekonomi dan Infrastruktur ......................................................................... 160
4.1.4. Sosial dan Kesejahteraan Rakyat ............................................................... 164
4.2.Isu-Isu Strategis ............................................................................................................ 170

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN.....................................................................180


5.1.Visi................................................................................................................................. 180
5.2.Misi................................................................................................................................ 181
5.3.Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran ....................................................................... 185

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN......................................................................195


6.1.Strategi.......................................................................................................................... 195
6.2.Arah Kebijakan.............................................................................................................. 201

BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM PERANGKAT


DAERAH .........................................................................................................237

BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH ...................................257

BAB IX PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN...........................................265


9.1.Pedoman Transisi ......................................................................................................... 265
9.2.Kaidah Pelaksanan........................................................................................................ 265

BAB X PENUTUP.............................................................................................................267

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 ii


RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Sistem Perkotaan Menurut RTRW Kabupaten Karimun 2011-2031............................... 11


Tabel 1.2. Perwujudan Rencana Struktur Ruang Kabupaten Karimun ............................................ 15
Tabel 1.3. Perwujudan Rencana Pola Ruang Kabupaten Karimun ................................................... 18
Tabel 2.1. Persentase Luas Wilayah Daratan, Lautan dan Jumlah Pulau Menurut
Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2015 .............................................................. 22
Tabel 2.2. Pembagian Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Ibukota Kecamatan di
Kabupaten Karimun 2015 ................................................................................................. 23
Tabel 2.3. Gambaran Tingkat Kemiringan Wilayah di Kabupaten Karimun ..................................... 25
Tabel 2.4. Kedalaman Dasar Perairan Kabupaten Karimun .............................................................. 27
Tabel 2.5. Parameter Kualitas Air Pada Beberapa Lokasi di Kabupaten Karimun ........................... 32
Tabel 2.6. Rata-rata Penyinaran Matahari, Curah Hujan dan Jumlah Hari Curah Hujan di
Tanjung Balai Karimun per Bulan Tahun 2015................................................................. 32
Tabel 2.7. Tipe Iklim Menurut Schmidt Ferguson ............................................................................. 33
Tabel 2.8. Penggunaan Lahan di Kabupaten Karimun ...................................................................... 34
Tabel 2.9. Daftar Hutan Lindung di Kabupaten Karimun Tahun 2009 ............................................. 35
Tabel 2.10. Jumlah Armada Penangkapan Ikan dan Alat Penangkap Ikan yang Beroperasi
menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2015............................................... 36
Tabel 2.11. Volume Produksi dan Nilai Perikanan menurut Kecamatan di Kabupaten
Karimun (Ton dan Rp), 2015 ............................................................................................. 36
Tabel 2.12. Potensi dan Pemanfaatan Budidaya Perikanan & Kelautan Menurut Kecamatan
di Kabupaten Karimun Tahun 2009 .................................................................................. 38
Tabel 2.13. Nilai Produksi Perikanan menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun 2015 ................. 39
Tabel 2.14. Jumlah Nelayan Perikanan Laut yang Menggunakan Kapal Bermotor Menurut
Status Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2015 ................................................... 39
Tabel 2.15. Jenis Tanah di Kabupaten Karimun .................................................................................. 40
Tabel 2.16. Kesesuaian Lahan Di Kabupaten Karimun ........................................................................ 41
Tabel 2.17. Produktifitas Tanaman Pangan di Kabupaten Karimun Menurut Jenis Tanaman
dan Kecamatan Tahun 2015 (kuintal per hektar) ............................................................ 41
Tabel 2.18. Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan di Kabupaten
Karimun Tahun 2015 (Ton) ............................................................................................... 42
Tabel 2.19. Populasi Ternak Besar Menurut Jenis dan Kecamatan di Kabupaten Karimun
Tahun 2015 ........................................................................................................................ 42
Tabel 2.20. Populasi Ternak Unggas menurut Jenis dan Kecamatan di Kabupaten Karimun
Tahun 2015 ........................................................................................................................ 43
Tabel 2.21. Persebaran Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun.................................................. 44
Tabel 2.22. Laju Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Kabupaten Karimun Tahun 2004-
2015 ................................................................................................................................... 45
Tabel 2.23. Jenis Objek Wisata Kabupaten Karimun........................................................................... 46
Tabel 2.24. Produksi Air Bersih dan Jumlah Pelanggan PDAM Kabupaten Karimun Tahun
2015 ................................................................................................................................... 46
Tabel 2.25. Banyaknya Mesin, Daya Terpasang, Produksi dan Distribusi menurut Wilayah
Kerja PT. PLN Karimun Tahun 2016 .................................................................................. 47
Tabel 2.26. Volume dan Nilai Ekspor Kabupaten Karimun menurut Pelabuhan Tahun 2015 .......... 47
Tabel 2.27. LQ Sektor Industri Tahun 2008 Di Kabupaten Karimun................................................... 48

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 iv


Tabel 2.28. Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang menurut Klasifikasi Industri
Pengolahan di Kabupaten Karimun Tahun 2015 ............................................................. 49
Tabel 2.29. Laju Pertumbuhan Jumlah Penduduk di Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015.......... 51
Tabel 2.30. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di
Kabupaten Karimun 2010, 2014 dan 2015 ...................................................................... 52
Tabel 2.31. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kabupaten Karimun Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2011 s.d 2015 (dalam juta rupiah) ......................................................... 55
Tabel 2.32. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kabupaten Karimun Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2011 s.d 2015 (dalam juta rupiah) .......................................................... 57
Tabel 2.33. PDRB Per kapita Atas Dasar harga konstan Tahun s.d 2015 Kabupaten Karimun ......... 59
Tabel 2.34. Persentase Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan di Kabupaten Karimun
Tahun 2011 s.d. 2015........................................................................................................ 61
Tabel 2.35. Angka Kriminalitas Yang Tertangani di Kabupaten Karimun ........................................... 62
Tabel 2.36. Perkembangan Angka Melek Huruf Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d 2015............ 62
Tabel 2.37. Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten karimun Tahun 2011
s.d 2015.............................................................................................................................. 64
Tabel 2.38. Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten
Karimun.............................................................................................................................. 65
Tabel 2.39. Jumlah Kematian Bayi, Kelahiran Hidup, Angka Kematian Bayi dan Angka
Kelangsungan Hidup Bayi Kabupaten Karimun tahun 2011-2015.................................. 65
Tabel 2.40. Jumlah Balita, Balita yang mengalami gizi buruk, dan persentase balita Gizi Buru
di Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 ........................................................................ 67
Tabel 2.41. Jumlah Gedung Olahraga per Kecamatan Tahun 2016 ................................................... 68
Tabel 2.42. Jumlah Klub Olahraga Berdasarkan Jenis dan Kecamatan Tahun 2016 ......................... 69
Tabel 2.43. Jumlah Atlet Berprestasi menurut Kecamatan ................................................................ 69
Tabel 2.45. Perkembangan Jumlah Balita dan Posyandu Kabupaten Karimun 2011-2015 .............. 71
Tabel 2.46. Jumlah dan Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Menurut Kecamatan Tahun
2014 Kabupaten Karimun ................................................................................................. 71
Tabel 2.47. Rasio Tempat Ibadah per Satuan Penduduk Tahun 2011-2015 ..................................... 72
Tabel 2.48. Jumlah Produksi Air dan Jumlah Pelanggan PDAM Kabupaten Karimun ....................... 73
Tabel 2.49. Realisasi Pembangunan Jalan menurut Jenis Permukaan (m) ........................................ 74
Tabel 2.51. Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama Selama
Seminggu yang Lalu dan Jenis Kelamin di Kabupaten Karimun 2011-2015 ................... 75
Tabel 2.52. Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha
di Kabupaten Karimun, 2010-2015 .................................................................................. 75
Tabel 2.53. Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan di Kabupaten
Karimun Tahun 2011-2015 ............................................................................................... 76
Tabel 2.54. Rasio Penduduk yang Bekerja terhadap Angkatan Kerja Kabupaten Karimun
Tahun 2011-2015 .............................................................................................................. 77
Tabel 2.55. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten
Karimun tahun 2011-2015................................................................................................ 77
Tabel 2.56. Jumlah Organisasi Sosial/LSM dan Ormas di Kabupaten Karimun Tahun 2008-
2014 ................................................................................................................................... 77
Tabel 2.57. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 Penduduk................................................ 78
Tabel 2.58. Jumlah Buku Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Karimun
Menurut Golongan/Kelas Tahun 2010-2014 ................................................................... 78
Tabel 2.59. Jumlah Pengunjung Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten
Karimun, 2011-2014.......................................................................................................... 79
Tabel 2.60. Jumlah Anggota Perpustakaan Kantor Perpustakaan danKearsipan Daerah
Kabupaten Karimun Tahun 2010-2014 ............................................................................ 80

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 v


Tabel 2.61. Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan di Kabupaten
Karimun (ha), 2015............................................................................................................ 80
Tabel 2.62. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Menurut Jenis dan Kecamatan di
Kabupaten Karimun, 2015 ................................................................................................ 81
Tabel 2.63. Produksi Buah-buahan Menurut Kecamatan dan Jenis Buah di Kabupaten
Karimun, 2015 ................................................................................................................... 81
Tabel 2.64. Populasi Ternak Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di Kabupaten Karimun,
2015 ................................................................................................................................... 82
Tabel 2.65. Volume Produksi Perikanan menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun (Ton),
2015 ................................................................................................................................... 82
Tabel 2.66. Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik PT. PLN (Persero) pada
Cabang/Ranting Kabupaten Karimun, 2015..................................................................... 83
Tabel 2.67. Jumlah Kwh Terjual menurut Golongan Tarif Listrik PT. PLN (Persero) pada
Cabang/Ranting Kabupaten Karimun, 2015..................................................................... 83
Tabel 2.68. Penggunaan Lahan di Kabupaten Karimun ...................................................................... 85
Tabel 2.69. Luas Kawasan Budidaya dan Kawasan Non Budidaya ..................................................... 86
Tabel 2.70. Pencari Kerja menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan di Kabupaten
Karimun Tahun 2010-2015 ............................................................................................... 91
Tabel 2.71. Rasio Ketergantungan Muda Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015............................ 92
Tabel 2.72. Rasio Ketergantungan Tua Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 ............................... 92
Tabel 2.73. Rasio Ketergantungan Total Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 ............................. 93
Tabel 3.1. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 ........ 97
Tabel 3.2. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karimun Tahun
2011 s.d. 2015 .................................................................................................................100
Tabel 3.3. Target dan Realisasi Pendapatan Transfer Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d.
2015 .................................................................................................................................108
Tabel 3.4. Target dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah Kabupaten Karimun Tahun
2011 s.d. 2015 .................................................................................................................116
Tabel 3.5. Komposisi Belanja Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d. 2015.....................................118
Tabel 3.6. Target dan Realisasi Belanja Operasi Pemerintah Kabupaten Karimun Tahun
2011 s.d. 2015 .................................................................................................................120
Tabel 3.7. Rincian Target dan Realisasi Belanja Modal Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d.
2015 .................................................................................................................................123
Tabel 3.8. Neraca Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 ................................................127
Tabel 3.9. Proporsi Penggunaan Anggaran 2010-2015 ..................................................................132
Tabel 3.10. Defisit Riil Anggaran Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015........................................134
Tabel 3.11. Perkembangan Pembiayaan Daerah dan SiLPA Kabupaten Karimun Tahun
2011-2015........................................................................................................................135
Tabel 3.12. Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten
Karimun 2011-2015.........................................................................................................138
Tabel 3.13. Perbandingan antara Pendapatan Daerah dan Pengeluaran Periodik Wajib
Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 .....................139
Tabel 3.14. Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021 .........................141
Tabel 3.15. Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib Mengikat serta Prioritas Utama
Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021 ..........................................................................143
Tabel 3.16. Perbandingan antara Proyeksi Pendapatan Daerah dan Proyeksi Pengeluaran
Periodik Wajib Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Karimun Tahun
2016-2021........................................................................................................................145
Tabel 3.17. Kerangka Pendanaan Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021 ......................................147
Tabel 5.1. Rumusan Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran ..........................................................186

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 vi


Tabel 5.2. Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target Jangka Menengah Kabupaten
Karimun............................................................................................................................188
Tabel 6.1. Rumusan Strategi ............................................................................................................196
Tabel 6.2. Arahan Kebijakan Pembangunan Kabupaten Karimun .................................................201
Tabel 6.3. Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu Indikatif Kabupaten Karimun .....215
Tabel 7.1. Kerangka pendanaan pembangunandaerah tahun 2017-2021....................................241
Tabel 7.2. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah.................................................242

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 vii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Daerah ....................................................... 4


Gambar 1.2. Struktur ruang ............................................................................................................... 8
Gambar 1.3. Pola ruang .................................................................................................................... 17
Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Karimun....................................................................... 24
Gambar 2.2. Peta Batimetri Kabupaten Karimun............................................................................ 27
Gambar 2.3. Produksi (Ton) Batu Granit di Kabupaten Karimun ................................................... 44
Gambar 2.4. Jumlah Wisatawan Mancanegara Kabupaten Karimun Tahun 2014 ........................ 45
Gambar 2.5. Volume ekspor Kabupaten Karimun menurut Tujuan Negara Tahun 2015 ............. 48
Gambar 2.6. Neraca Perdagangan menurut Pelabuhan di Kabupaten Karimun Tahun 2015 ...... 48
Gambar 2.7. Inflasi IKH Kota Batam dan Kota Tanjung Pinang tahun 2011-2014 (sebagai
referensi)...................................................................................................................... 59
Gambar 2.8. Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Karimun 2011- 2015 ............................. 63
Gambar 2.9. Angka Harapan Hidup Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015................................. 66
Gambar 2.10. Jumlah Sanggar Kesenian Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016 ........................... 67
Gambar 2.11. Jumlah Karang Taruna dan Anak Binaan di Kabupaten Karimun .............................. 84
Gambar 2.12. Jumlah dan Jenis Bank di Kabupaten Karimun Tahun 2014 ...................................... 87
Gambar 2.13. Jumlah Produksi Air dan Jumlah Pelanggan PDAM Kabupaten Karimun, 2014 ....... 88
Gambar 3.1. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2015 ............................................................................................................................. 98
Gambar 3.2. Konstribusi Pendapatan Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 ................ 99
Gambar 3.3. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karimun Tahun
2011-2015..................................................................................................................102
Gambar 3.4. Konstribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2015 ...........................................................................................................................103
Gambar 3.5. Target dan Realisasi Pajak Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 ...........103
Gambar 3.6. Target dan Realisasi Retribusi Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 .....104
Gambar 3.7. Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 ....................................................................105
Gambar 3.8. Target dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Kabupaten
Karimun Tahun 2011-2015 .......................................................................................106
Gambar 3.9. Target dan Realisasi Pendapatan Transfer Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2015 ...........................................................................................................................111
Gambar 3.10. Konstribusi Pendapatan Transfer Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015.............112
Gambar 3.11. Target dan Realisasi Bagi Hasil Pajak Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 .......113
Gambar 3.12. Target dan Realisasi Bagi Hasil Bukan Pajak Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2015 ...........................................................................................................................113
Gambar 3.13. Target dan Realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Karimun Tahun
2011-2015..................................................................................................................114
Gambar 3.14. Target dan Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Karimun Tahun
2011-2015..................................................................................................................115

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 viii


Gambar 3.15. Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah Kabupaten Karimun
Tahun 2011-2015 ......................................................................................................117
Gambar 3.16. Target dan Realisasi Belanja Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 .....................119
Gambar 3.17. Target dan Realisasi Belanja Operasi Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 .......122
Gambar 3.18. Target dan Realisasi Belanja Modal Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 .........125

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 ix


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perencanaan pembangunan daerah merupakan salah satu perwujudan dari otonomi


daerah, dimana daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahannya menurut azas otonomi dan tugas pembantuan. Perencanaan
pembangunan daerah menjadi instrumen untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat dan meningkatkan daya saing daerah sebagaimana arahan dari otonomi itu sendiri.
Perencanaan pembangunan daerah harus sesuai dengan potensi sumber daya wilayah dengan
pemilihan alternatif-alternatif program untuk menjawab isu-isu strategis pembangunan daerah.
Berdasarkan jangka waktunya, perencanaan pembangunan daerah dibagi atas Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) untuk periode 20 (dua puluh) tahun, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) untuk periode lima tahun, dan Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) untuk periode satu tahun. Meskipun terbagi berdasarkan jangka
waktu, pada prinsipnya perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dimana
RPJP menjadi pedoman bagi penyusunan RPJM dan RPJM kemudian dijabarkan dalam RKPD.
Kesatuan tersebut tidak hanya antara dokumen perencanaan pembangunan daerah saja,
tetapi juga satu kesatuan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan dokumen
perencanaan pembangunan nasional. Kesatuan ini akan membuat target pembangunan
nasional, target pembangunan provinsi, dan target pembangunan dilaksanakan berdasarkan
kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah sesuai dinamika perkembangan daerah
dan nasional.
Setelah kepala suatu daerah terpilih dan dilantik, daerah diamanatkan untuk menyusun
sebuah dokumen perencanaan pembangunan, yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD). Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 mengamanatkan bahwa RPJMD
ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) paling lama enam bulan setelah Kepala Daerah
terpilih dilantik. Terpilihnya Kepala Daerah Kabupaten Karimun periode 2016-2021 yang baru
dan pelantikannya pada bulan April 2016 menjadi momentum penyusunan RPJMD Kabupaten
Karimun 2016-2021.
Dengan basis kondisi dan potensi daerah yang akurat, maka pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya yang tersedia dapat direncanakan secara lebih efektif dan efisien
demi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pencapaian visi pembangunan daerah
Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021 yaitu “Terwujudnya Kabupaten Karimun Sebagai Pusat
Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Maritim yang Terdepan Berlandaskan Iman dan Taqwa”.
1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Landasan hukum yang melatarbelakangi kegiatan Penyusunan RPJMD Kabupaten Karimun


2016-2021 ini adalah :
a. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan,
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun,
Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 3902), sebagaiman telah diubah beberapa kali terakir dengan
Undang-undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang
Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu,
Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 1


Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880);
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
e. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
f. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
g. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
h. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
i. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
j. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4576);
k. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
l. Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
m. Peraturan Pemerintah nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
n. Peraturan Pemerintah nomor 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
o. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5887);
p. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015-2019;

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 2


q. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
r. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
s. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 06 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Karimun 2006-2025;
t. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 19 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2007 Nomor
19);
u. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016 (Berita Daerah
Kabupaten Karimun Tahun 2011 Nomor 8).
v. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Karimun Tahun 2011-2031.

1.3. Hubungan Antar Dokumen


Untuk mewujudkan penyelenggaraan pembangunan, pemerintah daerah mengeluarkan
sejumlah dokumen perencanaan pembangunan, yakni Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM),
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah (PD),
dan Rencana Kerja PD (Renja-PD). Dokumen-dokumen perencanaan terbagi menurut rentang
waktu menjadi dokumen perencanaan jangka panjang untuk kurun waktu 20 (dua puluh) tahun
(RPJP dan RTRW), perencanaan jangka menengah untuk kurun waktu 5 tahun (RPJM dan
Renstra-PD), serta perencanaan jangka pendek untuk kurun waktu tahunan (RKPD dan Renja-
PD).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karimun
merupakan dokumen perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode lima tahun ke depan, yang
memuat penjabaran Visi, Misi dan Program Kepala Daerah terpilih yang penyusunannya
berpedoman pada RPJPD dengan memperhatikan RPJM Nasional dan RPJM Provinsi. RPJMD
memuat Arah Kebijakan Keuangan Daerah, Strategi Pembangunan Daerah, Kebijakan Umum,
dan Program PD, Program Lintas PD, dan Program Kewilayahan disertai dengan Rencana-
rencana Kerja dalam Kerangka Regulasi dan Kerangka Pendanaan yang bersifat indikatif. Di
dalam RPJMD ini juga termuat penerjemahan Visi Misi Kepala Daerah ke dalam Tujuan, Sasaran,
Strategi, Arah Kebijakan pembangunan yang mampu merespon kebutuhan dan aspirasi
masyarakat serta kesepakatan tentang tolak ukur kinerja keberhasilan pembangunan daerah
selama lima tahun ke depan.
RPJMD merupakan pedoman dalam penyusunan dokumen perencanaan PD, baik dalam
perencanaan jangka menengah (Renstra PD) maupun perencanaan tahunan (Renja PD). Renstra
PD menjadi acuan bagi penyusunan Renja PD dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) PD. RKPD
dan RKA–PD inilah yang selanjutnya menjadi bahan penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD).
Dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran bersifat hierarkis, artinya dokumen
dengan jangka waktu lebih panjang menjadi rujukan bagi dokumen dengan jangka waktu lebih
pendek, serta dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah yang lebih tinggi menjadi rujukan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 3


bagi dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah di bawahnya seperti yang ditunjukkan pada
gambar berikut.

Diacu
RPJP Provinsi
Diacu
Pedoman

RPJP RPJM Diperhatikan RPJM Dijabarkan


Nasional Pedoman Nasional Provinsi RKP Prov

Diperhatikan Diperhatikan Diserasikan Melalui


Diacu Musrenbang

Pedoman Dijabarkan
RPJP
RPJM Kabupaten RKP Kabupaten
Kabupaten

Pedoman Bahan Diacu Bahan

Renstra Pedoman
Renja SKPD
SKPD

Gambar 1.1. Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Daerah

Sub bab ini dimaksudkan untuk menunjukkan keterkaitan RPJMD Kabupaten Karimun
dengan dokumen-dokumen perencanaan lainnya sehingga terbangun keselarasan perencanaan
baik secara vertikal maupun horizontal. RPJMD selaras secara vertikal jika mengacu terhadap
dokumen perencanaan diatasnya berupa RPJPD Kabupaten Karimun dan RPJMN sebagaimana
prinsip pembangunan daerah yang tertuang dalam Permendageri Nomor 54 Tahun 2010 yaitu: i)
perencanaan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional; ii) mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah; dan iii)
dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai
dinamika perkembangan daerah dan nasional. Bahasan mengenai bagaimana pemetaan
kebijakan pembangunan yang hierarkis akan mempengaruhi pembangunan.

1.3.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019

Pembangunan Indonesia sebagaimana termuat pada RPJMN periode 2015-2019


diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat dalam pembangunan dengan
memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Membangun dari pinggirian berarti mendorong
kegiatan ekonomi yang selama ini kurang diprioritaskan oleh pemerintah salah satunya wilayah
perbatasan.
Sehubungan dengan hal tersebut pembangunan perlu dimulai dengan meletakan dasar-
dasar kebijakan desentralisasi asimetris yaitu dengan melaksanakan kebijakan keberpihakan
kepada daerah-daerah yang saat ini masih tertinggal, terutama (a) kawasan perbatasan dan
pulau-pulau terluar; (b) daerah tertinggal dan terpencil; (c) desa tertinggal; dan (d) daerah-
daerah yang kapasitas pemerintahannya belum cukup memadai. Arah kebijakan yang hendak
dilakukan di wilayah Sumatera adalah: 1) pengembangan kawasan strategis; 2) pengembangan
kawasan perkotaan dan perdesaan; 3) pengembangan kawasan perbatasan; 4) penanggulangan
bencana; dan 5) penataan ruang wilayah Sumatera. Sementara untuk tema besar
pengembangannya adalah: i) salah satu pintu gerbang Indonesia dalam perdagangan
internasional; ii) lumbung energi nasional termasuk pengembangan energi terbarukan biomas;
iii) pengembangan hilirisasi komoditas batu bara; iv) industri berbasis komoditas kelapa sawit,
karet, timah, bauksit, dan kaolin; dan v) percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim
(kelautan) melalui pengembangan industri perikanan, pariwisata bahari, industri perkebunan
dan industri pertambangan.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 4


Sebagaimana termuat di dalam RPJMN, yang menetapkan Kabupaten Karimun sebagai
salah satu Kawasan Strategis Nasional (KSN) yaitu sebagailokasi prioritas pengembangan
kawasan perbatasan wilayah Pulau Sumatera yang diarahkan menjadi pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi yang memiliki skala ekonomi dengan orientasi daya saing nasional dan internasional
berbasis produksi dan pengolahan hasil bumi serta menjadi lumbung energi nasional.
Arah kebijakan berikutnya yaitu Sumatera sebagai wilayah pengembangan kawasan
perkotaan dan perdesaan. Pembangunan wilayah perkotaan di wilayah Sumatera difokuskan
untuk membangun kota berkelanjutan dan berdaya saing menuju masyarakat kota yang
sejahtera berdasarkan karakter fisik, potensi ekonomi dan budaya lokal. Sementara
pengembangan wilayah perdesaan difokuskan pada meningkatkan kesejahteraan masyarakat
desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan
kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, membangun potensi ekonomi lokal,
serta pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Selain itu juga
pembangunan perdesaan fokus membangun keterkaitan ekonomi lokal antara perkotaan dan
perdesaan.
Berikutnya RPJMN memprioritaskan pada pengembangan kawasan perbatasan. Arah
kebijakannya adalah meningkatkan peran sebagai halaman depan negara yang maju dan
berdaulat. RPJMN juga menetapkan Tanjung Balai Karimun sebagai salah satu prioritas lokasi
pengambangan kegiataan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Nasional. Pengembangan perbatasan
fokus pada: i) mengembangkan pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan
terpadu (satu atap) di PKSN;ii) merevitalisasi aktivitas lintas batas di pintu-pintu alternatif (ilegal)
di kawasan perbatasan Riau dan Kepulauan Riau; dan iii) mempercepat pembangunan di
Kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) tahun 2015-2019. Adapun kecamatan yang masuk dalam
daftar wilayah strategis perbatasan tersebut adalah Kecamatan Kundur, Meral, Moro, Unggar,
Meral Barat, Tebing.
Percepatan pembangunan kawasan strategis dilakukan melalui strategi sebagai berikut:
1. Mengembangkan industri manufaktur unggulan kawasan berorientasi ekspor di Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Karimun.
2. Percepatan pembangunan infrastruktur pengembangan PLTG/MG 40 MW, PLTMG
Tanjung Batu-1 15 MW, PLTS TB. Karimun 2,5 MW (Nawacita), PLTS Tanjung Batu 1 MW
(Nawacita) dan PLTU Peakaer 20 MW di Tanjung Balai Karimun.
3. Pengembangan kawasan strategis perbatasan.
4. Pembangunan Serat Optik antar seluruh kabupaten/kota
5. Pengembangan transmisi penyiaran TVRI.
Strategi pengembangan kawasan perbatasan diarahkan untuk mewujudkan kemudahan
aktivitas masyarakat kawasan perbatasan dalam berhubungan dengan negara tetangga dan
pengelolaan sumber daya darat dan laut untuk menciptakan kawasan perbatasan yang
berdaulat. Strategi tersebut diantaranya:
1. Penguatan pengelolaan dan fasilitasi penegasan, pemeliharaan dan pengamanan
kawasan perbatasan Sumatera
2. Pengembangan ekonomi lokal secara terpadu pada kawasan perbatasan negara di
Wilayah Sumatera.
3. Penguatan konektivitas dan Sistem Logistik Nasional (Sislognas), baik ke pusat
pertumbuhan maupun konektivitas dengan negara tetangga.
4. Penguatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) berdaya saing agar mampu mengelola sumber daya alam di kawasan
perbatasan darat dan laut, mampu melakukan aktivitas perdagangan dengan negara
tetangga dan turut mendukung upaya peningkatan kedaulatan Negara.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 5


5. Penguatan regulasi dan insentif. Dalam upaya mendukung pengembangan kawasan
perbatasan negara
Arah kebijakan berikutnya adalah penanggulangan bencana melalui mengurangi indeks
risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan wilayah dan meningkatkan ketangguhan
pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat terhadap bencana. Untuk mencapai hal
tersebut, maka strategi yang dilakukan adalah: i) internalisasi pengurangan risiko bencana dalam
kerangka pembangunan berkelanjutan; ii) penurunan kerentanan terhadap bencana; dan iii)
peningkatan kapasitas penyelenggaraan penanggulangan bencana. Kabupaten karimun sendiri
merupakan kabupaten dengan tingkat kerawanan dan tingkat risiko sedang terhadap bencana.
Berikutnya, pengembangan wilayah Sumatera difokuskan pada penataan ruang wiayah.
Arah kebijakannya adalah: i) mewujudkan pusat pertumbuhan baru di wilayah pesisir barat dan
wilayah pesisir timur Pulau Sumatera dilakukan dengan pengembangan kawasan perkotaan
nasional berbasis sumber daya alam dan jasa lingkungan di wilayah pesisir barat dan wilayah
pesisir timur Pulau Sumatera dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup; ii) mewujudkan jaringan transportasi antarmoda yang dapat meningkatkan
keterkaitan antarwilayah, efisiensi ekonomi, serta membuka keterisolasian wilayah; dan iii)
mewujudkan kelestarian kawasan berfungsi lindung bervegetasi hutan tetap paling sedikit 40
persen dari luas Pulau Sumatera sesuai dengan kondisi ekosistemnya. Untuk mewujudkan hal
tersebut pemerintah membuat strategi pengembangan pusat kegiatan.
Berdasarakan aspek kebencanaan yang bersumber dari BNPB menyatakan bahwa i)
tanah longsor/ gerakan tanah tersebar di seluruh Kabupaten dengan tingkat bahaya sedang ii)
puting beliung Tersebar di seluruh Kabupaten dengan tingkat bahaya sedang, iii) gempa bumi
tersebar di seluruh Kabupaten dengan tingkat bahaya rendah.
Berdasarkan aspek kehutanan, menyatakan bahwa Hutan Lindung di Kabupaten Karimun
tersebar pada Pulau Karimun Besar, Pulau Karimun Kecil. Selainitu kabupaten karimun juga
ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

1.3.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kepulauan Riau
2016-2021

Dalam Rancangan RPJMD Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016–2021, pengembangan


wilayah di Kabupaten Karimun ditujukan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing
komoditas unggulan meliputi komoditas padi sawah, hortikultura, peternakan dan perikanan,
didukung dengan industri pengolahan yang berorientasi ekspor, perdagangan dan jasa, serta
pariwisata. Adapun arah kebijakan selama enam tahun kedepan, pengembangan wilayah
Provinsi Kepulauan Riau diprioritaskan pada:
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan, peternakan, dengan
arah kebijakan:
a. Pengembangan pola intensifikasi dan diversifikasi pertanian dan perkebunan
sehingga produksi pertanian dapat berorientasi pasar.
b. Peningkatan intensifikasi produk holtikultura dan peternakan dengan pemanfaatan
lahan kosong dan pekarangan di perkotaan.
c. Perlu didukung sarana dan prasarana produksi yang kontinuitas terkait dengan
intensifikasi dan diversifikasi pola tanam.
2. Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan dan produk kelautan dengan arah
kebijakan:
a. Peningkatan pemanfaatan lahan non produktif sebagai lahan budidaya perikanan
darat (ikan lele, gurame dan nila).
b. Pengembangan budidaya perikanan laut dengan sistem jaring apung atau keramba
didukung pemenuhan pasokan bibit dan pakan ikan secara kontinyu.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 6


c. Intensifikasi produk perikanan air tawar maupun laut serta produk olahannya di
kawasan minapolitan.
3. Mengembangkan industri manufaktur unggulan berorientasi ekspor.
4. Membangun akses jalan ruas kawasan industri menuju pusat-pusat distribusi logistik
(pelabuhan) dan menuju pusat-pusat kegiatan terdekat.
5. Menyiapkan sarana dan prasarana perdagangan bebas dan pelabuhan bebas.
6. Mengembangkan pariwisata dengan memanfaatkan fasilitas pelabuhan bebas

1.3.3. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Karimun


2006-2025

RPJPD menjadi landasan dalam penyusunan RPJMD. RPJMD harus sinergis dan searah
dengan RPJPD yang tertuang dalam visi, misi dan arah kebijakan RPJPD diukur dalam masa 20
tahunan. Pencapaian dan ukuran keberhasilan pembangunan dibagi menjadi empat tahapan
dalam periode lima tahunan. RPJMD merupakan penjabaran dari tahapan pembangunan periode
lima tahunan dari rencana yang tertuang dalam RPJPD, oleh karena itu dokumen RPJMD
memuat arahan kebijakan dalam pencapaian visi misi jangka panjang serta sasaran pokok dan
prioritas-prioritas program pada masing-masing tahapan. Kondisi saat ini, dokumen RPJMD
Kabupaten Karimun 2016-2021 telah memasuki tahapan ketiga dari RPJPD Kabupaten Karimun
2006-2025.
Fokus utama RPJPD adalah i) pengembangkan potensi pertanian, perikanan, dan
kelautan berbasis ekonomi kerakyatan ii) meningkatkan pertumbuhan industri kecil, menengah,
dan besar serta koperasi dengan struktur yang kuat melalui keterkaitan antar sektor dan antar
industri, serta mewujudkan pusat perdagangan dan jasa modern dengan dukungan agrobisnis
dan agroindustri, iii) Menngkatkan kualitas sumber daya manusia, iv) mewujudkan good
governance (ketatapemerintahan yang baik), dan v) meningkatkan pembangunan infrastruktur
perkotaan dan pedesaan serta kawasan pesisir dan perbatasan,
Untuk itu strategi yang digunakan adalah i) menghimpun sumber daya dari kegiatan
ekspor (terutama perikanan laut dan pertanian dengan didukung prasarana pelabuhan dan Free
Trade Zone dan pengembangan pariwisata disertai dengan investasi pembangunan terutama
peningkatan kemampuan SDM), ii) meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat
serta aktualisasi ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat dengan tetap menjaga eksistensi
budaya sehingga dapat mewujudkan insan yang cerdas, sehat dan berakhlak yang dapat
mendorong pembangunan di segala sektor”, iii) meningkatkan pengelolaan dan pemafaatan
sumberdaya kelautan dan perikanan yang berwawasan lingkungan serta menciptakan iklim
berusaha yang kondusif untuk investor ,dan iv) meningkatkan infrastruktur dan pelayanan pada
sektor industri.

1.3.4. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karimun 2011-2031

Tata ruang merupakan perwujudan dari struktur ruang dan pola ruang. Penelaahan
rencana tata ruang bertujuan untuk melihat kerangka pemanfaatan ruang daerah dalam lima
tahun mendatang. Prosesnya adalah dengan melihat dan menelaah kedalaman rencana pada
masing-masing bagian dari rencana struktur ruang dan rencana pola ruang yang termaktub
dalam indikasi program pemanfaatan ruang baik tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten.
Program pemanfaatan ruang adalah program yang disusun dalam rangka mewujudkan rencana
tata ruang yang bersifat indikatif, melalui sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan baik di
pusat maupun di daerah secara terpadu.

1. Rencana Struktur Ruang

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 7


Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana
dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara
hierarkis memiliki hubungan fungsional.

Gambar 1.2. Struktur ruang

Hal-hal yang sudah ditetapkan dalam Struktur Ruang RTRWN yang harus dicantumkan
dalam Rencana Struktur Ruang Kabupaten Karimun meliputi:
1. Sistem perkotaan: PKW terletak di Ibukota Kabupaten Karimun yaitu Kota Tanjung Balai
Karimun.
2. Kawasan Strategis Nasional sebagai Kawasan perbatasan laut RI yaitu Pulau Karimun
Kecil dan Pulau Iyu Kecil.
3. Jaringan Jalan yang terdapat dalam SK Menteri No. 630 tahun 2009 tentang status jalan
yang termasuk ruas jalan KP 1 adalah:
a. Tanjung Balai – Meral sepanjang 3.350 Km.
b. Meral – Parit Rampak sepanjang 6.706 Km.
c. Parit Rampak – Pelabuhan Roro sepanjang 3.160 Km
d. Parit Rampak – Parit Benut sepanjang 2.485 Km.
e. Parit Benut – SP Jeletung 1.416 Km.
f. SP Jeletung – Pasir Panjang sepanjang 9.524 Km.
Nb: RTRW Provinsi telah mncantumkan SK Jalan nasional terbaru yaitu Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 248/KPTS/M/2015
tentang Penetapan Jalan Dalam Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya Sebagai
Jalan Arteri (JAP) dan Jalan Kolektor 1 (JKP - 1).
4. Transportasi laut : Pelabuhan Nasional Tanjung Balai Karimun (RTRWN).
Hal-hal yang sudah ditetapkan dalam Struktur Ruang RTRW Provinsi Kepulauan Riau yang
harus dicantumkan dalam Rencana Struktur Ruang Kabupaten Karimun meliputi:
1. Sistem perkotaan : PKL terletak di Kota Meral (Ibukota Kecamatan Meral), Kota Moro
(Ibukota Kecamatan Moro) dan Kota Tanjung Batu (Ibukota Kecamatan Kundur).
2. Jaringan Jalan Kolektor Primer 2, yaitu :
a. Sp. Sei Bati – Sp. Pongkar;

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 8


b. Sp. Pongkar – Pelabuhan Malarko;
c. Baran I – Kapling;
d. Simpang RSUD – Simpang Stadion;
e. Tanjung Balai – Sungai Bati;
f. Jalan pesisir pantai Karimun;
g. Simpang Urung – Pelabuhan Tanjung Berlian;
h. Sawang – Pelabuhan Selat Beliah;
i. Simpang Tanjung Berlian – Simpang Sawang.
Nb: RTRW Provinsi telah mencantumkan SK Gubernur Kepulauan Riau Nomor 1863
Tahun 2016 tentang ruas jalan menurut statusnya sebagai jalan Provinsi Kepulauan
Riau.
3. Pembangunan Jembatan antar Pulau Karimun dan Pulau Kundur.
4. Pengembangan jaringan lintas angkutan penyeberangan sebagai sarana jembatan
bergerak yang menghubungkan antar pulau untuk jangka pendek adalah:
a. Lintas Penyeberangan Tanjung Balai Karimun – Mengkapan (Sumatera)
b. Lintas Penyeberangan Tanjungpinang – Tanjung Balai Karimun
5. Pengembangan jaringan lintas angkutan penyeberangan antar pulau jangka menengah
berupa Lintas penyeberangan Tanjung Balai Karimun – Selat Belia (Kab. Karimun);
6. Transportasi laut berupa ;
a. Pelabuhan utama yaitu Pelabuhan Tanjung Balai Karimun;
b. Pelabuhan pengumpul, terdiri atas (i) Pelabuhan Tanjung Berlian, (ii) Pelabuhan
Buru, (iii) Pelabuhan Parit Rampak, (iv) Pelabuhan Tanjung Batu, (v) Pelabuhan
Malarko, (vi) Pelabuhan Tanjung Tiram, (vii) Pelabuhan Parit Rampak (bongkar
muat), (viii) Pelabuhan Roro Selat Beliah, (ix) Pelabuhan Moro, dan (x) Pelabuhan
Durai.
c. Pelabuhan pengumpan lokal terdiri atas (i) Pelabuhan Boom Panjang, (ii) Pelabuhan
Rakyat, dan (iii) tambatan perahu yang terdapat di pulau-pulau.
7. Bandara pengumpan yaitu Bandar Udara Sei Bati.
Rencana sistem perkotaan merupakan susunan kawasan perkotaan yang berfungsi
sebagai pusat kegiatan di dalam wilayah kabupaten yang membentuk hirarki pelayanan. Adapun
Sistem Perkotaan di Kabupaten Karimun sebagai berikut :
1. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) Kota Sawang (ibukota Kecamatan Kundur Barat) dengan
fungsi kecamatan sebagai kawasan permukiman perdesaan, Kawasan perkebunan
(gambir, kelapa, karet dan buah-buahan), kawasan pertanian, kawasan wisata, kegiatan
pertambangan dan kegiatan perikanan.
2. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) Kota Tanjung Berlian (Ibukota Kecamatan Kundur Utara)
dengan fungsi kecamatan sebagai kawasan permukiman perdesaan, Kawasan pertanian,
Kawasan perkebunan (gambir,kelapa,karet dan buah-buahan), kawasan wisata, kegiatan
pertambangan, kegiatan perikanan, pusat agropolis.
3. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) Kota Buru (Ibukota Kecamatan Buru) dengan fungsi
kecamatan sebagai kawasan permukiman perdesaan, kawasan perkebunan, kegiatan
pertambangan dan kegiatan perikanan.
4. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) Kota Durai (Ibukota Kecamatan Durai) dengan fungsi
kecamatan sebagai kawasan permukiman perdesaan, kawasan perkebunan, kawasan
wisata, kegiatan pertambangan dan darat dan kegiatan perikanan.
5. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) Kota Tebing (Kec Tebing) dengan fungsi kecamatan
sebagai kawasan industri, kawasan wisata, kegiatan maritim, permukiman skala besar.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 9


Untuk lebih jelasnya mengenai sistem perkotaan yang ada dapat dilihat pada Tabel 1.1.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 10


Tabel 1.1. Sistem Perkotaan Menurut RTRW Kabupaten Karimun 2011-2031

No Kota Hirarki Peran Kota Fungsi Kecamatan


1 Tanjung Balai Karimun PKW 1 Pusat pemerintahan Kawasan perkotaan
Kabupaten Karimun
2 Sebagai Pusat dari
Kawasan
Perdagangan Bebas
dan Pelabuhan Bebas
Batam, Bintan dan
Karimun
3 Sebagai pusat
perdagangan dan
pelayanan jasa serta
pariwisata
4 Sebagai pusat koleksi
dan distribusi tingkat
regional
5 Sebagai simpul
transportasi laut
nasional dan
transportasi udara
regional
6 Pusat pelayanan
keuangan beberapa
Kabupaten
7 Jasa publik lainnya
untuk beberapa
Kabupaten
8 Kawasan permukiman
perkotaan
2 Tanjung Batu PKL 1 Pusat pelayanan 1 Kegiatan pariwisata
keuangan beberapa
kecamatan
2 Pusat pengolahan 2 Kawasan permukiman perdesaan
atau pengumpulan
barang beberapa
kecamatan
3 Simpul Transportasi 3 Kawasan pertanian
beberapa kecamatan
4 Jasa Pemerintahan 4 Kawasan perkebunan
kecamatan
5 Pusat perdagangan 5 Kegiatan perikanan
dan jasa skala
kecamatan
6 Sebagai pusat 6 Kegiatan pertambangan
pendukung kegiatan
industri pertanian dan
perkebunan
7 Kawasan permukiman

RPJMD Kabupaten Karimun 2016-2021


No Kota Hirarki Peran Kota Fungsi Kecamatan
perkotaan
3 Moro PKL 1 Pusat pelayanan 1 Kawasan wisata
keuangan beberapa
kecamatan
2 Pusat pengolahan 2 Kegiatan perikanan
atau pengumpulan
barang beberapa
kecamatan
3 Simpul Transportasi 3 Kawasan pertambangan
beberapa kecamatan
4 Jasa Pemerintahan 4 Kawasan minapolitan
kecamatan
5 Pusat perdagangan 5 Kawasan permukiman perdesaan
dan jasa skala
kecamatan
6 Sebagai pusat 6 Kawasan pertanian
pendukung industri
perikanan

Tabel 1.1. Sistem Perkotaan Menurut RTRW Kabupaten Karimun 2011-2031 (lanjutan)

Hir
N
Kota ark Peran Kota Fungsi Kecamatan
o
i
7 Simpul transportasi laut Nasional
8 Kawasan permukiman perkotaan
4 Meral PKL 1 Pusat pelayanan keuangan beberapa kecamatan 1 Kawasan industri
2 Pusat pengolahan atau pengumpulan barang 2 Kawasan
beberapa kecamatan pertambangan
3 Simpul Transportasi beberapa kecamatan 3 Kawasan wisata
4 Jasa Pemerintahan kecamatan 4 Kegiatan maritim
5 Pusat perdagangan dan jasa skala kecamatan 5 Permukiman skala
besar
6 Sebagai kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan 6 Pusat Pemerintahan
Bebas Batam, Bintan dan Karimun
7 Kawasan permukiman perkotaan
5 Sawang PPK 1 Pusat pengumpulan barang skala lokal 1 Kawasan
permukiman
perdesaan
2 Pusat pelayanan keuangan lokal 2 Kawasan pertanian
3 Pusat perdagangan dan jasa skala lokal 3 Kawasan
perkebunan
4 Pusat pendidikan dan kesehatan skala lokal 4 Kawasan Wisata
5 Simpul transportasi lokal 5 Kegiatan
pertambangan
6 Kawasan permukiman perkotaan 6 Kegiatan perikanan
6 Tanjung PPK 1 Pusat pengumpulan barang skala lokal 1 Kawasan

RPJMD Kabupaten Karimun 2016-2021


Hir
N
Kota ark Peran Kota Fungsi Kecamatan
o
i
Berlian permukiman
perdesaan
2 Pusat pelayanan keuangan lokal 2 Kawasan pertanian
3 Pusat perdagangan dan jasa skala lokal 3 Kawasan
perkebunan
4 Pusat pendidikan dan kesehatan skala lokal 4 Kawasan Wisata
5 Simpul transportasi lokal 5 Pusat agropolis
6 Kawasan permukiman perkotaan 6 Kegiatan
pertambangan
7 Kegiatan perikanan

Tabel 1.1. Sistem Perkotaan Menurut RTRW Kabupaten Karimun 2011-2031 (lanjutan)

N Hir
Kota Peran Kota Fungsi Kecamatan
o arki
7 Buru PPK 1 Pusat pengumpulan barang skala lokal 1 Kawasan
permukiman
perdesaan
2 Pusat pelayanan keuangan lokal 2 Kawasan
pertanian
3 Pusat perdagangan dan jasa skala lokal 3 Kawasan Wisata
4 Pusat pendidikan dan kesehatan skala lokal 4 Kegiatan
pertambangan
5 Simpul transportasi lokal 5 Kegiatan
perikanan
6 Kawasan permukiman perkotaan
8 Durai PPK 1 Pusat pengumpulan barang skala lokal 1 Kawasan
permukiman
perdesaan
2 Pusat pelayanan keuangan lokal 2 Kawasan
pertanian
3 Pusat perdagangan dan jasa skala lokal 3 Kawasan Wisata
4 Pusat pendidikan dan kesehatan skala lokal 4 Kegiatan
pertambangan
5 Simpul transportasi lokal Dan kawasan permukiman 5 Kegiatan
perkotaan perikanan
9 Tebing PPK 1 Pusat pengumpulan barang skala lokal 1 Kawasan industri
2 Pusat pelayanan keuangan lokal 2 Kawasan wisata
3 Pusat perdagangan dan jasa skala lokal 3 Kegiatan maritim
4 Pusat pendidikan dan kesehatan skala lokal 4 Permukiman
skala besar
5 Simpul transportasi lokal Dan kawasan permukiman
perkotaan
6 Kawasan Perdagangan dan pelabuhan bebas

RPJMD Kabupaten Karimun 2016-2021


Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 07 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2031

RPJMD Kabupaten Karimun 2016-2021


Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karimun 2010-2030 memuat program-
program pemanfaatan ruang yang dibagi jangka waktu pelaksanaannya menjadi empat
tahap dengan masing-masing tahap berdurasi lima tahun. RPJM Kabupaten Karimun
2016-2021 tentunya perlu menyelaraskan muatannya dengan program pemanfataan
ruang khususnya di tahap 2 dan 3 (2015-2019 dan 2020-2024).
Indikasi program pemanfaatan ruang kabupaten 2011-2031 menyatakan bahwa
Rencana Jaringan Transportasi meliputi Perwujudan Sistem Prasarana Transportasi baik
darat, laut dan udara. Pada Perwujudan Sistem Prasarana Transportasi Darat, indikasi
program terletak pada peningkatan jalan dan peningkatan serta pembangunan terminal.
Peningkatan jalan ini meliputi jalan kolektor primer 1, kolektor primer 2, kolektor primer
4, lokal primer dan jalan lingkungan. Semua peningkatan jalan dilanjutkan pada lima
tahun ke-II setelah periodesebelumnya juga laksanakan, kecuali peningkatan jalan
lingkungan yang akan dilaksanakan sampai pada tahapan lima tahun ke-IV pada pulau-
pulau kecil di Kabupaten Karimun.
Rencana struktur ruang Kabupaten Karimun selanjutnya adalah rencana
pengembangan pusat kegiatan, dimana PKW terletak di Tanjung Balai Karimun sedangkan
untuk PKL terletak di Meral, Moro dan Tanjung Batu. Program peningkatan fungsi
terhadap kedua hal tersebut masih akan dilakukan pada lima tahun ke II sampai lima
tahun ke-IV setelah periode sebelumnya juga dlaksanakan. Kemudian pusat-pusat
kegiatan/permukiman pada tingkatan PPK Tebing pada lima tahun ke-II.

Tabel 1.2. Perwujudan Rencana Struktur Ruang Kabupaten Karimun


Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW
Rencana Lima Lima
No Struktur Arah pemanfaatan tahun ke- tahun ke-
Ruang Lokasi
Ruang/Indikasi Program II (2015- III (2020-
2019) 2024)
I. Rencana jaringan transportasi
I.1 Perwujudan Peningkatan jalan Tg Balai - Meral x
sistem prasarana kolektor primer 1 Meral - Parit Rampak x
transportasi darat Parit rampak - Pel. Roro x
Parit rmapak - Parit Benut x
Parit Benut - SP Jelutung x
Sp Jelutung - Pasir x
Panjang
Peningkatan jalan Sp seibati - Sp pongkar x
kolektor primer 2 Sp Pongkar - Pel. Malarko x
Sp Kapling - Sp RSUD x
SP RSUD - Sp stadion x
Peningkatan jalan PKW Tanjung Balai x
kolektor primer 4 Karimun - PPK
Tebing - Bandara Seibati x

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 15


Tabel 1.2. Perwujudan Rencana Struktur Ruang Kabupaten Karimun (lanjutan)
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW
Lima Lima
Rencana Struktur Arah pemanfaatan
No tahun ke- tahun ke-
Ruang Ruang/Indikasi Lokasi
II (2015- III (2020-
Program
2019) 2024)
Peningkatan jalan PKL Mera l- PPK Tebing x
lokal primer PKL Tanjung Batu - PPK x
Sawang
PPK Tebing - PPK Tanjung x
Berlian
PPK Tanjung Berlian - PPK x
Sawang
PPK Buru x
PKL Moro x
PPK Durai x
P Belat x
P Combol x
P Beram x
Peningkatan jalan Pulau-pulau kecil x x
lingkungan
II. Rencana jaringan energi
II.1 Sistem Jaringan Peningkatan Layanan Seluruh Kecamatan x x
Prasarana Energi Pembangunan Tebing x x
Pembangkit Seluruh Kecamatan x x
III. Rencana jaringan telekomunikasi
III.1 Sistem Jaringan Peningkatan Seluruh wilayah x x
Prasarana permukiman
Telekomunikasi
IV. Rencana sistem jaringan sumber daya air
IV.1 Sistem Jaringan Kawasan Resapan Air Kabupaten Karimun
Prasarana Sumber Irigasi Pulau Kundur x x
Daya Air Air Bersih Seluruh Kecamatan x x
V. Rencana pengembangan pusat kegiatan
V.1 PKW Tanjung Balai Peningkatan fungsi Kota Tanjung Balai x x
Karimun Karimun
V.2 PKL Meral Peningkatan fungsi Meral x x
V.3 PKL Moro Peningkatan fungsi Moro x x
V.4 PKL Tanjung Batu Peningkatan fungsi Tanjung Batu x x
V.6 PPK Tanjung Berlian Peningkatan fungsi Tanjung Berlian x
V.9 PPK Tebing Peningkatan fungsi Tebing x
VI. Rencana Sistem Lainnya
VI.1 Sistem Jaringan Air Limbah Seluruh pusat x x
Lainnya Drainase pelayanan x x
kawasan/lingkungan
Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2031

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 16


2. Rencana Pola Ruang
Rencana pola ruang bagian pertama adalah rencana kawasan lindung dimana
perwujudan kawasan hutan lindung dan mangrove dilaksanakan dalam lima tahun RPJMD
periode 2016-2021, yang akan dilaksanakan di Kecamatan Tebing, Meral, Moro, Kundur,
dan Kundur Utara.

Gambar 1.3. Pola ruang

Selanjutnya rencana pola ruang bagian kedua adalah rencana kawasan budidaya
yang perwujudannya dibagi ke dalam 10 (sepuluh) program. Program-program tersebut
antara lain Perwujudan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) pada kawasan yang termasuk HTR
di seluruh wilayah Kabupaten Karimun. Program tersebut dilaksanakan lima tahun ke-II.
Program berikutnya adalah perwujudan kawasan pertanian di Kecamatan Kundur Utara
dan pertanian lahan kering serta holtikultura di Kecamatan Kundur, Kundur Barat, Kundur
Utara dan Buru. Kedua program tersebut dilaksanakan dari lima tahun ke-II sampai tahun
ke-III
Program selanjutnya adalah perwujudan kawasan perkebunan di Kecamatan
Kundur, Kundur Barat, Kundur Utara dan Buru. Sedangkan perwujudan kawasan
perikanan berlokasi di Pulau Kundur, Pulau Belat, Pulau Sugi, Pulau Papan, Pulau Mandar,
Kecamatan Buru, Durai, Tebing, Meral, dan Kundur Barat. Untuk pelaksanaannya kedua
program tersebut akan diwujudkan dari lima tahun ke-II sampai lima tahun ke-III.
Perwujudan kawasan pesisir, perwujudan pengembangan pertambangan dan
energi akan dilaksanakan di seluruh Kecamatan Kabupaten Karimun dilanjutkan kembali
setelah RPJM periode sebelumnya dengan alokasi waktu pelaksanaan dari lima tahun

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 17


pelaksanaan RPJMD tahun 2016-2021 untuk kawasan pesisir dan pengembangan
pertambangan dan energi. Sedangkan untuk perwujudan kawasan pariwisata akan
dilaksanakan pada seluruh wilayah pariwisata Kabupaten Karimun dari lima tahun ke-II
sampai lima tahun ke-IV, melanjutkan setelah sebelumnya juga telah dilaksanakan pada
lima tahun pertama. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3. Perwujudan Rencana Pola Ruang Kabupaten Karimun


Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW
Rencana Pola Lima Lima
No Arah pemanfaatan
Ruang Lokasi tahun ke- tahun ke-
Ruang/Indikasi Program
II III
I. Rencana kawasan lindung
I.1 Perwujudan Perwujudan Kawasan Hutan Kecamatan Tebing x x
Kawasan Lindung Lindung dan Mangrove Meral x x
Moro x x
Kundur x x
Kundur Utara x x
II. Rencana kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis
II.1 Perwujudan Perwujudan HTR Kawasan yang termasuk x x
Kawasan Budidaya HTR
Perwujudan Kawasan Pertanian Kecamatan Kundur Utara x x
Perwujudan Pertanian Lahan Kecamatan Kundur x x
Kering dan Holtikultura Kundur Barat x x
Kundur Utara x x
Buru x x
Perwujudan Kawasan Kecamatan Kundur x x
Perkebunan Kundur Barat x x
Kundur Utara x x
Buru x x
Perwujudan Kawasan Pulau Kundur x x
Perikanan Pulau Belat x x
Pulau Sugi x x
Pulau Papan x x
Pulau Mandar x x
Kecamatan Buru x x
Durai x x
Tebing x x
Meral x x
Kundur Barat x x
Perwujudan Kawasan Pesisir Kabupaten Karimun x x
Perwujduan Pengembangan Kabupaten Karimun x x
Pertambangan dan Energi
Perwujudan Kawasan Seluruh wilayah x x
Pariwisata Pariwisata Kabupaten
Karimun

Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2031

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 18


1.4. Sistematika Penulisan
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, maka dokumen RPJMD Kabupaten Karimun disajikan dalam sistematika sebagai
berikut.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
1.3. Hubungan Antar Dokumen
1.3.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2015-2019
1.3.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Kepulauan Riau 2016-2021
1.3.3. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Karimun 2006-2025
1.3.4. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karimun
2011-2031
1.4. Sistematika Penulisan
1.5. Maksud dan Tujuan
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi
2.1.2. Letak dan Kondisi Geografis
2.1.3. Topografi
2.1.4. Batimetri
2.1.5. Geologi
2.1.6. Litologi Bawah Laut
2.1.7. Hidrologi
2.1.8. Klimatologi
2.1.9. Penggunaan Lahan
2.1.10. Kondisi Pesisir dan Laut
2.1.11. Potensi Pengembangan Wilayah
2.1.12. Kawasan Rawan Bencana
2.1.13. Demografi
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial
2.2.3. Fokus Seni Budaya Dan Olahraga
2.3. Aspek Pelayanan Umum
2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib
2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 19


2.4. Aspek Daya Saing Daerah
2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah
2.4.2. Iklim Berinvestasi
2.4.3. Sumber Daya Manusia
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA
PENDANAAN
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD
3.1.2. Neraca Daerah
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran
3.2.2. Analisis Pembiayaan
3.3. Kerangka Pendanaan
3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat
serta Prioritas Utama
3.3.2. Proyeksi Berdasarkan Data Masa Lalu
3.3.3. Penghitungan Kerangka Pendanaan
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
4.1. Permasalahan Daerah
4.1.1. Tata Kelola Pemerintahan, Hukum dan Budaya
4.1.2. Sektor Primer dan Lingkungan
4.1.3. Ekonomi dan Infrastruktur
4.1.4. Sosial dan Kesejahteraan Rakyat
4.2. Isu-Isu Strategis

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN


5.1. Visi
5.2. Misi
5.3. Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1. Strategi
6.2. Arah Kebijakan
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN
PENDANAAN
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
10.1. Pedoman Transisi
10.2. Kaidah Pelaksanan
BAB XI PENUTUP

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 20


1.5. Maksud dan Tujuan
Maksud kegiatan Penyusunan RPJMD Kabupaten Karimun 2016-2021 ini adalah
upaya mewujudkan pembangunan Kabupaten Karimun berdasarkan pilihan-pilihan
prioritas yang diharapkan mampu mencapai pemenuhan kebutuhan/kesejahteraan
masyarakat luas secara berkelanjutan dengan keseimbangan kepentingan ekonomi dan
lingkungan hidup. Upaya pencapaian harapan masyarakat itu dilakukan secara terencana,
bertahap dan terarah dengan peran serta semua pihak pelaku pembangunan sumber
daya secara efektif efisien.
Tujuan dari kegiatan Penyusunan RPJMD Kabupaten Karimun 2016-2021 ini adalah
merumuskan, mengintegrasikan, mensinkronkan, mensinergikan kebijakan, strategi dan
program-program pembangunan sesuai dengan kondisi dan dinamika berbagai faktor
(internal Kabupaten Karimun, dan eksternal pada tingkat nasional dan provinsi) yang
saling terkait dan mempengaruhi di dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan
pembangunan Kabupaten Karimun.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 21


BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi

Pembahasan mengenai Aspek Geografi dan Demografi berisikan tentang kondisi


umum geografi daerah, potensi pengembangan wilayah, dan wilayah rawan bencana.
Dalam bagian ini, dijelaskan pula mengenai kondisi demografi seperti ukuran, struktur
dan distribusi penduduk.

2.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Karimun merupakan salah satu wilayah administrasi yang bercirikan


kepulauan karena memiliki bentangan alam laut (seascape) berupa pulau-pulau kecil.
Sebagai kabupaten yang bercirikan kepulauan, Kabupaten Karimun memiliki total jumlah
pulau sebanyak 251 pulau dan 57 di antaranya berpenghuni (BPS, 2014). Keseluruhan
pulau di Kabupaten Karimun sudah memiliki nama dan termasuk ke dalam kategori pulau-
pulau kecil karena memiliki luasan di bawah dari 2000 km² berdasarkan Undang-Undang
Nomor 1 tahun 2014. Dua pulau yang saat ini menjadi sentra kegiatan ekonomi
masyarakat serta permukiman adalah Pulau Kundur dan Pulau Karimun.
Secara keseluruhan total luas daratan dan perairan Kabupaten Karimun kurang
lebih 7.984 km² dengan persentase luas darat dan laut masing-masing 19,09 persen dan
80,91 persen. Mengacu pada Undang-Undang 23 tahun 2014 tentang pemerintahan
daerah, maka kabupaten saat ini tidak lagi memiliki hak kelola atas ruang laut nol sampai
empat mil yang diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan atau ke arah perairan
kepulauan. Terdapat pembagian wilayah pengelolaan ruang laut, yakni wilayah ruang laut
nol sampai dua belas mil berada pada pengelolaan pemerintah provinsi. Terdapat
pembagian wewenang antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah provinsi,
dimana pemerintah kabupaten berwenang mengelola sumber daya kelautan
berkewajiban untuk melakukan pemberdayaan nelayan kecil. Kendati begitu, wilayah
administrasi pemerintah kabupaten tetap terdiri atas lingkup darat (pulau-pulau) dan
perairan (laut hingga empat mil). Berdasarkan pembagian luas wilayah administrasi
kecamatan meliputi darat dan laut, maka Kecamatan Moro memiliki luas paling besar
dengan persentase daratan 76,56 persen dan laut 25,83 persen (Tabel 2.1).

Tabel 2.1. Persentase Luas Wilayah Daratan, Lautan dan Jumlah Pulau Menurut Kecamatan di
Kabupaten Karimun Tahun 2015

Daratan Lautan
Kecamatan Jumlah Pulau
km2 % km2
%
Moro 1.168,80 76,56 1.668,44 25,83 87
Durai 52,00 3,41 1.480,54 22,92 44

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 22


Daratan Lautan
Kecamatan Jumlah Pulau
km2 % km2 %
Kundur* 34,30 2,25 449,93 6,96 26
Kundur Utara** 29,50 1,94 509,15 7,88 23
Kundur Barat 21,70 1,42 267,12 4,13 12
Karimun 49,90 3,27 404,06 6,25 24
Buru 17,80 1,17 366,88 5,68 6
Meral*** 80,00 5,25 515,41 7,98 23
Tebing*** 72,00 4,72 798,47 12,36 6
Jumlah 1.526,00 19,09 6.460,00 80,91 251
* tergabung dengan Kecamatan Ungar
** tergabung dengan Kecamatan Belat
*** tergabung dengan Kecamatan Meral Barat
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2016

Berdasarkan pembagian wilayah adminstrasi, Kabupaten Karimun terdiri atas 12


Kecamatan, 42 desa, dan 29 kelurahan, sedangkan jumlah Rukun Kampung (RK)/Rukun
Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) secara keseluruhan adalah sebanyak 392 RK/RW
dan 1.086 RT. Pusat kegiatan pemerintah dan ibu kota kabupaten terletak di Tanjung
Balai, Kecamatan Karimun. Lebih rinci disajikan pada Tabel 2.2 mengenai pembagian
wilayah administrasi kecamatan, kelurahan, desa, serta RK/RW dan RT di Kabupaten
Karimun.

Tabel 2.2. Pembagian Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Ibukota Kecamatan di


Kabupaten Karimun 2015

Pembagian Administrasi
Wilayah Administrasi Ibu Kota Kecamatan
Kelurahan Desa Dusun RW RT
Moro Moro 2 10 26 49 139
Durai Telaga Tujuh - 4 13 13 36
Kundur Tanjung batu 3 3 13 51 145
Kundur Utara Tanjung Berlian 1 4 17 43 93
Kundur Barat Sawang 1 4 16 44 111
Ungar Sei Buluh 1 3 9 23 47
Belat Sebele - 6 16 28 65
Karimun Tanjung Balai Kota 6 3 7 39 139
Buru Buru 2 2 6 29 64
Meral Meral Kota 6 - - 30 119
Tebing Tebing 5 1 2 24 73
Meral Barat Darussalam 2 2 4 19 55
Jumlah 29 42 129 392 1.086
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2016

2.1.2. Letak dan Kondisi Geografis

Kabupaten Karimun teletak pada koordinat 00º24’36” LU sampai 01º13’12” LU


dan 103º13’12” BT sampai 104º00’36” BT dengan wilayah laut yang berada dalam batas

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 23


wilayah empat mil yang diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah
perairan kepulauan. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) ini diatur dalam Undang-Undang
Nomor 22 tahun 1999 dan Undang- Undang Nomor 5 tahun 1983.
Kabupaten Karimun termasuk ke dalam wilayah yang sangat strategis untuk
pengembangan kegiatan ekonomi. Letaknya berbatasan langsung dengan dua negara
tetangga, yakni Malaysia dan Singapura, serta hanya disatukan dengan perairan Selat
Singapura (Phllip channel). Selain itu, wilayah administrasi Kabupaten Karimun berbatasan
dengan Kota Batam, sebagian Kepulauan Riau dan sebagian wilayah Provinsi Riau.
Berdasarkan aspek geostrategisnya, maka Kabupaten Karimun menjadi salah satu dari
empat kabupaten yang sebagian wilayahnya ditetapkan sebagai Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB atau Free Trade Zone/FTZ). Tiga kawasan KPBPB
lainnya adalah Sabang, Bintan, dan Batam.
Batas-batas Kabupaten Karimun, yaitu:
Utara : Selat Singapura (Philip Channel), Selat Malaka dan Semenanjung
Malaysia.
Selatan : Kecamatan Kateman (Kabupaten Indragiri Hilir) dan Kabupaten Lingga.
Barat : Kecamatan Rangsang, Kecamatan Tebing Tinggi (Kabupaten Kepulauan
Meranti) dan Kecamatan Kuala Kampar (Kabupaten Pelalawan).
Timur : Kecamatan Belakang Padang (Kota Batam).

Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Karimun


Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten KarimunTahun 2011-
2031

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 24


2.1.3. Topografi

Topografi di Kabupaten Karimun memiliki keragaman, yakni datar, berombak,


bergelombang, berbukit dan bergunung. Ketinggian tempat (altitude) di Kabupaten
Karimun berkisar 0 sampai 478 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan puncak
tertinggi Gunung Jantan. Topografi Kabupaten Karimun berupa dataran hingga landai
berada pada ketinggian 0 sampai 25 meter dpl. Topografi yang bergelombang berada
pada ketinggian 25 sampai 200 meter dpl. Topografi berupa lereng berbuit berada pada
ketinggian 25 sampai 300 meter dpl. Topografi berupa bukit bergunung berada pada
ketinggian hingga 478 meter yang terletak di Gunung Jantan, Gunung Betina, dan Gunung
Papan. Berdasarkan hasil interpretasi dan analisis Peta Topografi skala 1:50.000, tingkat
kemiringan lereng di Kabupaten Karimun dapat dikelompokkan menjadi lima kelas (Tabel
2.3).

Tabel 2.3. Gambaran Tingkat Kemiringan Wilayah di Kabupaten Karimun

Kemiringan (%) Keterangan Cakupan Wilayah Total (Km2) Total Luas (Km2)
0-3 Datar Keseluruhan Pulau 768,4
Pulau Kundur 263,31
Pulau Karimun Besar 68,05
Pulau Gunung Papan 26,84
Pulau Belat 33,65
Pulau Buru 17,09
Pulau Sugi 44,51
Pulau Combol 44,51
Pulau Karimun Kecil 1,48
Pulau Durian 8,44
Pulau Citlim 18,40
Pulau Parit 10,25
Pulau Sugi Bawah 17,60
Pulau Asam 3,48
3-8 Landai – Berombak Pulau Kundur 9,40 81,66
Pulau Karimun Besar 9,87
Pulau Gunung Papan 4,47
Pulau Belat 1,5
Pulau Sugi 2,31
Pulau Combol 7,79
Pulau Durian 10,25
PulauParit 2,1
Pulau Sugi Bawah 1,26
Pulau Panjang 1,56

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 25


8-15 Bergelombang Pulau Karimun besar 8,21 86.20
Pulau Combol 6,42
Pulau Sugi 20,89
Pulau Kundur 29,96
Pulau Karimun Kecil 4,02

Kemiringan (%) Keterangan Cakupan Wilayah Total (Km2) Total Luas (Km2)
15-30 Berbukit Pulau Karimun Besar 8,55 14,4
Pulau Gunung Papan 1,65
Pulau Combol 4,2
30-45 Agak curam Pulau Karimun Besar 3,2 7,54
Pulau Karimun Kecil 2,86
Pulau Gunung Papan 1,48
Jumlah 958,2
Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2031

2.1.4. Batimetri

Berdasarkan data kontur dasar perairan Pusat Penelitian Geologi Kelautan (tahun
1995), kondisi kedalaman laut di wilayah Kabupaten Karimun termasuk ke dalam perairan
dangkal, yakni pada kedalaman nol sampai 40 meter dibawah permukaan air laut. Titik
kedalaman paling dalam berada di Selat Durian dengan kedalaman 40 meter dibawah
permukaan air laut, sedangkan kondisi batimetri paling dangkal berada pada pantai-
pantai tepi pesisir kepulauan berada pada kedalaman nol sampai 15 meter di bawah
permukaan air laut. Persebaran lokasi kedalamannya disajikan pada Peta Batimetri
Kabupaten Karimun berikut:

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 26


Gambar 2.2. Peta Batimetri Kabupaten Karimun
Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 07 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2031

Tabel 2.4. Kedalaman Dasar Perairan Kabupaten Karimun


Kedalaman Laut
No Kawasan Laut Kabupaten Karimun
(m)
1 Selat Malaka mendekati Pulau Karimun Besar dan Pulau Karimun Kecil ke 20 - 30
Selatan Tenggara
2 Selat Durian 20 - 30 – 35 - 40
3 Laut tepi pantai-pantai kepulauan 2 – 5 – 10 - 15
4 Selat di antara gugus pulau :
Selat Gelam 10 – 20
Selat pada gugus pulau; Pulau Papan, Pulau Parit, Pulau Buru, Pulau 5 – 20
Belat dan Pulau Kundur
5 Selat di antara pulau-pulau :
Selat Combol 20 – 35
Selat Sulit 12 – 20
Selat Sugi 14 – 35
6 Kedalaman laut di pantai Pulau Combol, Pulau Sugi dan Pulau Moro/ Pulau 10 – 15 - 23 -30
Durian
7 Laut di seputar gugus Pulau Sanglar, Pulau Durai 10 – 15 – 20 - 30
Sumber : Pusat Penelitian Geologi Kelautan (PPGL, 1995) dalam Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun
2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun 2011-2031

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 27


2.1.5. Geologi

2.1.5.1. Stratigrafi

Stratigrafi geologi Kabupaten Karimun merupakan bagian dari stratigrafi geologi


Kepulauan Riau yang dapat dibagi menjadi tiga periode yaitu Paleozonik Akhir, Mesozoik
dan Tersier Tengah-Akhir. Berdasarkan pada litologi penyusunnya dari Peta Geologi Skala
1:250.000 lembar Bengkalis dan Siak Sri Indrapura-Tanjung Pinang oleh N.R. Cameron,
S.A. Ghazali dan S.J. Thompson (1982), Kabupaten Karimun terbagi menjadi satuan-
satuan batuan/formasi, antara lain Formasi Berakit (Kompleks batuan Malihan), Formasi
Semarung, Formasi Pancur, Formasi Durianglang, Formasi Malang (MPm), Granit, Kuarsir
Porfir, Formasi Tanjung Kerontang, Endapan Permukaan Tua (Qp) dan Endapan
permukaan Muda (Qp).
2.1.5.2. Struktur Geologi

Secara struktur dan tektonik, Kabupaten Karimun didominasi oleh aktivitas


tektonik berumur mesozoikum dengan unsur struktur utama adalah lipatan dan sesar.
Struktur tersebut terdapat di daerah pegunungan, umumnya membentuk punggungan-
punggungan dan kelurusan. Lipatan, dijumpai pada batuan berumur kapur dengan
karakteristik berarah Barat Laut-Tenggara, diperkirakan sangat berkorelasi dengan
kompresi tektonik berarah Timur Laut-Barat Daya, lipatan yang terjadi mencerminkan
kelurusan regional dari Benua Asia/Semenanjung Malaya.
Kenampakan sesar diisi oleh retas-retas batuan beku, khusus untuk Pulau
Kundur dan Pulau Moro serta pulau di sekitarnya, terdapat daerah-daerah perbukitan
yang berisikan granit yang telah mengalami pengekaran, pelipatan, dan pensesaran pada
saat proses berlangsung cekungan. Transgresi secara global juga terjadi pada cekungan ini
yang disusul dengan endapan-endapan sedimen sebagai sumber energi, minyak, dan gas
bumi, batubara dan gambut serta endapan mineral (RTRW Kabupaten Karimun 2011-
2031).
2.1.5.3. Tekstur dan Jenis Tanah

Tekstur tanah di Kabupaten Karimun dibedakan menjadi tekstur halus (liat),


tekstur sedang (lempung), dan tekstur kasar. Berdasarkan jenis tanahnya, dapat
dibedakan menjadi lima macam jenis tanah yang terdiri dari organosol, glei humus,
podsolik merah kuning, latosol, dan aluvial.
1. Tanah organosol : tanah ini tersebar di pulau-pulau kecil dan dijumpai di pesisir
pantai Kabupaten Karimun.
2. Glei humus : mempunyai solum kurang dari satu meter dengan warna umum
kelabu kelam sampai hitam.
3. Tanah podsolik merah kuning : jenis tanah ini terdapat di Pulau Sugi. Tanah ini
cocok untuk kegiatan pertanian dan perkebunan.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 28


4. Tanah latosol : jenis tanah ini dijumpai di Pulau Karimun Besar, Pulau Kundur, dan
beberapa pulau kecil sekitarnya dan sebagian besar gugus pulau yang ada di
Kecamatan Moro.
5. Tanah aluvial : jenis tanah ini terdapat di Pulau Karimun Besar dan Pulau Kundur.
2.1.6. Litologi Bawah Laut

Berdasarkan hasil penyelidikan seismik pantul (PPGL,1995) di sekitar perairan


Riau Kepulauan diperoleh gambaran umum geologi dasar laut yang dimungkinkan
mempunyai urutan lapisan yang dapat dibagi menjadi 2 bagian besar batuan yaitu :
1. Unit batuan dasar zcustic basement. Berdasarkan reflektor, unit ini dapat dibagi
menjadi batuan granit dan batuan meta sedimen. Batuan meta sedimen dicirikan
dengan pola lapisan yang sub-paralel dan tidak menerus.
2. Unit sedimen muda. Dicirikan oleh reflktor paralel, tegas, dan menerus, yang
mencerminkan pola sedimentasi pada lingkungan berenergi rendah. Unit ini
terletak paling atas dari unit yang lain dan merupakan sedimen termuda.
Pengerukan material di dasar perairan daerah sekitar Pulau Sugi, Pulau Sugi
Bawah, Pulau Durian, dan Pulau Sanglar berupa unit sedimen termuda. Hal
tersebut berdasarkan pada penampang seismik dengan daerah lain di sekitar
perairan Kepulauan Riau, Pulau Bintan Selatan (PPGL, 1995).
Kandungan geologi atau batuan di dasar perairan Kabupaten Karimun kaya akan bahan
mineral tambang, di antaranya yaitu :
1. Bahan galian bijih timah; berada di dasar perairan sebelah Barat Pulau Karimun
Besar, dasar perairan sebelah Barat Pulau Kundur, dasar perairan sekitar Gugusan
Pulau Durai, dasar perairan sebelah Selatan Pulau Citlim, serta dasar perairan
sebelah Timur Pulau Karimun Kecil.
2. Bahan galian pasir laut; berada di dasar perairan sebelah utara dan selatan
gugusan Pulau Combol, serta dasar perairan sekitar gugusan Pulau Durai.
2.1.7. Hidrologi

Pulau-pulau kecil di Kabupaten Karimun memiliki daya tangkapan air berbeda-


beda sesuai dengan luas penampang dan bentukan cekungan pulau. Pulau Karimun
merupakan pulau dengan catchment area yang baik karena mempunyai daerah resapan
yang optimal dengan luas pulau yang cukup besar sehingga mampu menampung dan
menyimpan air lebih banyak dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya. Kenampakan
morfologi di sebelah utara Pulau Karimun merupakan perbukitan yang berfungsi sebagai
kawasan penyangga yang dapat menopang kawasan di bawahnya sebagai penyedia
sumber daya air.
Mayarakat di Kabupaten Karimun memanfaatkan sumber daya air yang berasal
dari berbagai sumber air untuk berbagai keperluan domestik, irigasi atau pertanian,
pelayaran, industri, wisata dan lain-lain. Sumber air yang dimanfaatkan berasal dari air
permukaan dan air bawah permukaan (air tanah). Air di dalam sistem sungai, sistem
irigasi, sistem drainase, waduk, danau/kolong termasuk ke dalam air permukaan.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 29


Sedangkan air tanah/sumur dan mata air termasuk ke dalam air bawah permukaan atau
air tanah.

2.1.7.1. Air Permukaan

Sungai-sungai yang mengalir di pulau-pulau kecil di Kabupaten Karimun terbagi


menjadi dua jenis sungai berdasarkan waktu-musimnya, yaitu sungai perennial dan sungai
musiman (intermittent). Sungai perennial adalah sungai yang mengalir sepanjang tahun.
Jenis sungai perennial tidak tergantung pada pola perubahan musim dan memiliki
ketersediaan stok sumber daya air yang selalu tersedia, baik di musim penghujan maupun
di musim kemarau. Sumber air jenis sungai perennial berasal dari mata air yang berada di
daerah hulu sungai.
Sungai musiman adalah sungai yang alirannya sangat dipengaruhi oleh keadaan
musim. Pada saat musim penghujan volume air yang masuk ke dalam sungai meningkat
karena adanya limpasan air hujan yang masuk dari lereng-lereng dan bukit sehingga
menyebabkan debit aliran air sungai meningkat. Namun jenis sungai musiman akan
memiliki debit aliran air yang sangat rendah bahkan tanpa aliran sama sekali ketika musim
kemarau datang. Sumber air pada sungai jenis musiman adalah limpasan air permukaan
dari lereng-lereng dan bukit.
Sungai perennial di Kabupaten Karimun meliputi Sungai Sememal, Sungai Bati,
Sungai Lakam, Sungai Busung dan Sungai Raya berada di Pulau Karimun Besar. Sungai
Kundur, Sungai Sanglang, Sungai Sawang dan Sungai Layang berada di Pulau Kundur serta
Sungai Sugi berada di Pulau Sugi. Banyaknya jenis sungai perennial di Kabupaten Karimun
terutama di Pulau Karimun, Pulau Sugi dan Pulau Kundur merupakan potensi besar untuk
mengembangkan kegiatan pertanian berbasis lahan dan sungai dapat dimanfaatkan
sebagai fungsi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim seperti yang berdampak pada
bencana banjir dan kekeringan.
Morfologi sungai di Kabupaten Karimun pada umumnya sama dengan sungai-
sungai lainnya yang menunjukan pelebaran badan sungai di daerah hilir dan penyempitan
badan sungai di daerah hulu. Hal tersebut yang menyebabkan pengaruh atas kecepatan
aliran permukaan sungai. Pada bagian hilir sungai, badan sungai cendrung membentuk
kelokan terutama pada kemiringan lereng nol sampai tiga persen. Pada bagian hulu yang
cendrung berada pada kemiringan lereng di atas 30 persen menjadi pertemuan anakan
sungai sehingga menyerupai huruf “V”. Pola aliran sungai di Pulau Karimun Besar dan
Pulau Kundur yang memiliki daya tangkap air lebih besar cenderung memiliki pola
dendritik yang mencerminkan homogenitas material penyusunnya.
Air kolong, adalah genangan air yang terdapat pada kolong-kolong bekas
penambangan timah berbentuk kolam atau situ, berukuran beberapa ratus meter hingga
puluhan hektar. Kedalaman kolong berkisar antara beberapa meter hingga sampai lebih
dari 20 meter. Air kolong tersebut dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar maupun
sumber air minum yang dikelola oleh PDAM.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 30


Seperti halnya pada batuan granit di Kabupaten Karimun merupakan jenis
batuan beku (masif) yang memiliki mineral kuarsa lebih dari 10 persen, namun dengan
adanya sistem kekar dan tingkat pelapukan maka jenis batuannya dapat bertindak
sebagai akuifer. Beberapa lokasi yang ditambang yaitu pemboran batuan granit kemudian
dibuat sumur, hasilnya air tanah dapat keluar. Zone akuifer batuan granit dari hasil
penelitiannya PT. Yodha Karya (2003) dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Zone 1, berupa lapisan timbunan yang terdiri dari pecahan batu granit, material
penyusun lapisan ini umumnya bersifat lepas sehingga membentuk rongga-rongga
yang saling berhubungan. Jika di atas lapisan ini terdapat air, maka lapisan tersebut
akan meresap ke dalam lapisan, selanjutnya mengalir melalui rongga dan butir dan
akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Bila lapisan ini telah jenuh, maka air yang
telah berada di atasnya tidak dapat meresap lagi, dan menyebabkan terjadinya
genangan air atau aliran permukaan.
2. Zone 2, terdapat di lapisan bawah Zone 1, merupakan batuan granit yang memiliki
rekahan. Meskipun rekahan-rekahan tersebut pada awalnya terbentuk secara alami,
namun akibat adanya kegiatan peledakan menyebabkan makin bertambah besar dan
bertambah banyak, sehingga air yang terdapat pada zone 1 mengalir ke zone 2
melalui rekahan- rekahan yang saling berhubungan dan terakumulasi pada suatu
tempat. Keterdapatan air tanah di Kabupaten Karimun dapat di bedakan menjadi tiga
jenis akuifer, yaitu akuifer berproduksi sedang, akuifer produktivitas kecil dan akuifer
air tanah langka (peta hidrogeologi).
• Akuifer dengan produktivitas sedang yaitu akuifer tidak menerus, keterusan
rendah, muka air tanah umumnya beragam, debit lebih dari lima liter per-detik.
Persebaran jenis akuifer ini menempati sebagian besar Pulau Karimun Besar,
Pulau Kundur, Pulau Gunung Papan, Pulau Belat, Pulau Parit dan bagian pantai
Pulau Buru.
• Akuifer dengan produktivitas kecil, muncul setempat, umumnya keterusan sangat
rendah, air tanah dangkal setempat dalam jumlah yang terbatas dapat diperoleh
pada zone pelapukan batuan padu atau di daerah dataran. Sebaran jenis akuifer
ini di bagian Tengah Pulau Karimun Besar, Pulau Kundur, Pulau Belat, Pulau Parit,
Pulau Buru dan pulau kecil lainnya.
• Daerah air tanah langka dengan akuifernya pasir dari lapukan granit, celahan atau
rekahan granit itu sendiri dimana produktivitasnya sangat kecil terdapat di
daerah perbukitan Pulau Karimun Besar, sebagian kecil Pulau Kundur, Pulau
Gunung Papan dan Pulau Parit.
2.1.7.2. Mata Air

Mata air memiliki peranan yang sangat penting sebagai penyedia kebutuhan
sumber daya air bagi masyarakat. Keberadaan mata air yang terjaga menjadi indikasi
kualitas lingkungan yang baik karena terjaganya fungsi hidrologi dan hutan alam sebagai
penyimpan stok air. Air Terjun Pongkar yang terletak di bagian utara Pulau Karimun Besar
merupakan salah satu potret terjaganya mata air di Kabupaten Karimun. Potensi Air

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 31


Terjun Pongkar dapat dimanfaatkan sebagai sumber air minum, irigasi pertanian, wisata,
dan lainnya bagi masyarakat. Pemanfaatan mata air di Kabupaten Karimun baru sebatas
di Air Terjun Pongkar di Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Pulau Karimun Besar.
Selain mata air di Air Terjun Pongkar, di Kabupaten Karimun terdapat mata air
lainnya terutama di wilayah hulu sungai, seperti di Sungai Kundur, Kecamatan Kundur.
Mata air tersebut biasanya terletak di bagian lereng-lereng sekitar hulu sungai. Rata-rata
kecepatan aliran permukaan mata air 0,5 sampai 2 liter per-detik.

Tabel 2.5. Parameter Kualitas Air Pada Beberapa Lokasi di Kabupaten Karimun

DO NH3 NO2 NO3 PO4 CaCO3


Lokasi Suhu (oC) pH Salinitas (ppt)
(ppm) (ppm) (ppm) (ppm) (ppm) (ppm)
Standar baku mutu 28-32 7-8,5 32-34 5-7,5 <0,5 <25 <50 5-10 >150
P. Kundur 29,5 7,0 39,0 6,0 0,40 15,0 19,5 3,5 190
P. Durian 30,0 6,9 37,5 5,5 0,35 17,5 22,0 6,0 200
P. Tulang 30,0 7,2 37,0 5,9 0,30 18,5 19,0 5,7 185
P. Nipah 30,5 7,3 37,0 6,10 0,15 14,0 20,5 7,1 190
Sumber : RPJMD Kepulauan Riau Tahun 2010-2015

2.1.8. Klimatologi

Kabupaten Karimun termasuk ke dalam tipe iklim basah karena sangat


dipengaruhi oleh perubahan arah angin yang melintas. Berdasarkan arahnya, angin
berasal dari arah Utara, Timur Laut, Barat Laut, Tenggara, Selatan, dan sebelah Barat Laut
Kabupaten Karimun. Pada puncak musim penghujan, yaitu bulan Desember dan Januari,
kecapatan rata-rata angin di Kabupaten Karimun mencapai titik maksimum sampai lima
knot per-hari.
Layaknya kabupaten lain di Indonesia yang termasuk ke dalam daerah tropis,
Kabupaten Karimun hanya mengenal dua musim, yaitu musim kemarau dan musim
penghujan. Musim kemarau di Kabupaten Karimun ditandai dengan jumlah curah hujan
yang rendah pada bulan Pebruari dan Maret tahun 2014 (1 dan 7 hari curah hujan).
Berdasarkan data dari stasiun BMG Tanjung Balai Karimun, rata-rata curah hujan
tahun 2016 di Kabupaten Karimun sebesar 122 milimeter, dimana curah hujan terendah
terjadi di bulan Januari, yaitu 42 mm dan tertinggi terjadi di bulan November, yaitu 236
mm. Jumlah hari hujan terbanyak selama 24 hari terjadi di bulan November.

Tabel 2.6. Rata-rata Penyinaran Matahari, Curah Hujan dan Jumlah Hari Curah Hujan di Tanjung
Balai Karimun per Bulan Tahun 2015

Bulan Penyinaran Matahari (%) Curah Hujan (mm) Jumlah Hari Curah Hujan
Januari 72 42 11
Pebruari 67 100 7
Maret 80 56 9
April 71 60 19
Mei 55 168 22
Juni 60 197 13

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 32


Juli 70 92 12
Agustus 57 104 16
September 38 182 12
Oktober 51 97 9
Nopember 50 236 24
Desember 48 128 21
Rata-rata 2014 49 186,7 15
Rata-rata 2013 52 188,6 14
Rata-rata 2012 51 221,325 18,25
Rata-rata 2011 53 238,3 17
Rata-rata 2010 52 193,7 16
Rata-rata 2009 53 188,4 16
Sumber : Stasiun Meteorologi & Geofisika Tanjung Balai Karimun dalam Kabupaten Karimun Dalam Angka
Tahun 2016

Perubahan cuaca dipengaruhi unsur-unsur iklim seperti temperatur, suhu dan


curah hujan. Menurut Schmidt dan Ferguson, tipe iklim Kabupaten Karimun bertipe A2
dengan bulan basah lebih dari sembilan bulan dan bulan kering terjadi dua hingga tiga
bulan dalam setahun.

Tabel 2.7. Tipe Iklim Menurut Schmidt Ferguson

Bulan
Type
Basah Kering
A1 >9 <2
A2 >9 2-3
B1 7-9 <2
B2 7-9 2-3
B3 7-9 4-6
C1 7-9 <2
C2 7-9 2-3
C3 7-9 4-6
D1 7-9 <2
D2 7-9 2-3
D3 7-9 4-6
E1 <3 <2
E2 <3 2-3
E3 <3 >7
Sumber : Hasil Analasis (Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten
Karimun Tahun 2011-2031)

2.1.9. Penggunaan Lahan

Jenis penggunaan lahan di Kabupaten Karimun berupa lahan kering campuran,


semak belukar, kebun, rawa, belukar rawa, tanah kosong, hutan, pertambangan,
permukiman, lahan kering, dan hutan mangrove. Persentase penggunaan lahan paling

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 33


tinggi terhadap luas daratan Kabupaten Karimun, yaitu 152.400 hektar terutama berupa
lahan kering campuran (29,27%), lahan kering (14,21%), dan hutan mangrove (12,97%),
sedangkan penggunaan lahan untuk kegiatan pertambangan (2,1%). Penggunaan lahan di
Kabupaten Karimun sangat bertumpu pada sektor perkebunan dan pertanian (total luas
kebun, lahan kering campuran, dan lahan kering) dengan total persentase sekitar 45,28
persen dari total luasan daratan pulau kabupaten (Tabel 2.8).

Tabel 2.8. Penggunaan Lahan di Kabupaten Karimun

No Penggunaan Lahan Ha %
1 Belukar 17.761 11,65
2 Kebun 1.841 1,2
3 Rawa 202 0,13
4 Awan (tidak terdeteksi citra satelit) 12.529 8,22

Tabel 2.8. Penggunaan Lahan di Kabupaten Karimun (lanjutan)

No Penggunaan Lahan Ha %
5 Tanah Kosong 10.927 7,16
6 Lahan kering campuran 44.613 29,27
7 Belukar rawa 10.014 6,57
8 Lahan kering 22.580 14,81
9 Pertambangan 3.198 2,1
10 Permukiman 2.404 1,57
11 Hutan 6.557 4,3
12 Hutan Mangrove 19.773 12,97
Jumlah 152.399 17.761
Sumber : Hasil interprestasi citra landsat etm 5 + 7 tahun 2008 dalam Perda Kabupaten Karimun Nomor
7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun 2011-2031

Tutupan hutan di Kabupaten Karimun berdasarkan hasil interpretasi citra landsat


tahun 2008 seluas 26.330 hektar dan 5.773,21 hektar di antaranya merupakan Kawasan
Hutan Lindung meliputi: Hutan Lindung Pulau Karimun Kecil (380,39 hektar), Hutan
Lindung Gunung Jantan-Betina (1.584,42 hektar), Hutan Lindung Pulau Combol (1.978,80
hektar), Hutan lindung Pulau Panjang (463,3 hektar), dan Hutan lindung Pulau Durian
(1.366,30 hektar) (Tabel 2.9). Amanah Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang
Penataan Ruang mewajibkan setiap daerah memiliki kawasan hutan lindung seluas 30
persen dari total luas daratan kabupaten. Persentase Kawasan Hutan L:indung terhadap
luas daratan pulau di Kabupaten Karimun adalah 13 persen.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 34


Tabel 2.9. Daftar Hutan Lindung di Kabupaten Karimun Tahun 2009
No Nama/Lokasi hutan Lindung Luas (Ha)
1 P. Karimun Kecil 380,39
2 Gn. Jantan-Gn. Betina 1.584,42
3 P. Combol 1.978,80
4 P. Panjang 463,3
5 P. Durian 1.366,30
Jumlah 5.773,21
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Peternakan Provinsi kepulauan Riau Tahun 2009

2.1.10. Kondisi Pesisir dan Laut

Kabupaten Karimun merupakan kabupaten yang bercirikan kepulauan. Bentang


alam laut yang mendominasi wilayah administrasi Kabupaten Karimun berupa gugusan
pulau-pulau kecil yang saling menyatu dengan selat-selat kepulauan. Hal tersebut yang
menyebabkan bahwa Kabupaten Karimun sangat terpengaruh oleh kondisi pesisir dan
laut sekitar.
2.1.10.1. Pasang Surut

Tipe pasang surut Kabupaten Karimun adalah tipe ganda (semi diurnal) yang
berarti dalam jangka waktu 24 jam terdapat dua kali pasang dan dua kali surut. Selisih
pasang tertinggi dengan surut terendah pada saat pasang purnama (3,7 m). Adapun
selisih pada saat pasang perbani (0,2 m) (Daftar Pasang Surut Kepulauan Indonesia Tahun
2007, Dishidros TNI-AL, stasiun pengukuran Pasir Panjang Pulau Karimun Besar).
2.1.10.2. Karakteristik Garis Pantai

Karakteristik garis pantai dapat dilihat dari materi batuan penyusun dan tingkat
kemiringan lahan. Morfologi pantai di Kabupaten Karimun pada umumnya termasuk
landai hingga sedang. Relief tebing hanya berada di sebagian Pulau Karimun Besar yaitu di
Tanjung Melolo, Tanjung Puluh, Tanjung Selayang sampai Tanjung Bulak Asap; Pulau
Tambelas dan Pulau Karimun Kecil di ujung Utara dan Selatan. Adapun jika ditinjau dari
material penyusunnya cukup bervariasi antara pantai lumpur, pantai pasir, dan karang
(coral).
2.1.11. Potensi Pengembangan Wilayah

2.1.11.1. Kelautan dan Perikanan

Potensi pengembangan wilayah dalam sub sektor bidang kelautan dan


perikanan dibedakan atas kegiatan perikanan tangkap, kegiatan perikanan budidaya,
konservasi kelautan, dan kegiatan pengolahan hasil perairan. Hal tersebut didasarkan
pada kondisi dan potensi yang dimiliki Kabupaten Karimun dalam sub-sektor bidang
kelautan dan perikanan. Kegiatan yang berbasiskan kelautan dan perikanan sangat
strategis untuk mendukung pengembangan wilayah terutama dalam hal penguatan
ekonomi masyarakat.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 35


A. Perikanan Tangkap
Hampir seluruh hamparan perairan Kabupaten Karimun merupakan potensi area
penangkapan ikan (fishing ground pontensial). Perairan Kabupaten Karimun yang khas
dengan gugusan pulau-pulau kecil dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka,
menjadi habitat dan jalur ruaya berbagai jenis ikan ekonomis penting. Bahkan sangat
memungkinkan menjadi jalur lintas ruaya dan area mencari makan (feeding ground) jenis
mamalia laut seperti lumba-lumba dan paus.

Tabel 2.10. Jumlah Armada Penangkapan Ikan dan Alat Penangkap Ikan yang Beroperasi menurut
Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2015

Perahu Perahu Perahu


No Kecamatan <5GT 5<GT<30 >30GT Jumlah Total
Tanpa Motor Bermotor Motor Tempel
1 Moro 494 476 181 875 29 17 2.072
2 Durai 93 117 1 221 - - 432
3 Kundur 59 47 1 11 - - 118
4 Kundur Utara 241 27 2 15 1 - 286
5 Kundur Barat 156 169 3 271 - - 599
6 Ungar 154 86 3 81 - - 324
7 Belat 149 19 - 55 - - 223
8 Karimun 127 80 7 98 40 - 352
9 Buru 225 138 8 172 22 - 565
10 Meral 92 62 11 184 372 173 894
11 Tebing 163 49 57 105 1 - 375
12 Meral Barat 191 28 - 35 - - 254
Karimun 2.144 1.298 274 2.123 465 190 6.494
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2016

Kegiatan penangkapan ikan sangat bergantung pada teknologi penangkapan ikan


termasuk alat penangkapan serta teknologi pendukung yang digunakan. Jenis kapal
bermotor dan kapal tanpa motor umum digunakan oleh nelayan di Kabupaten Karimun.
Selain itu, kegiatan penangkapan juga sangat bergantung pada kondisi osenografi, stok
sumber daya, dan kemampuan nelayan dalam mengoperasikan sarana penangkapan.
Dalam mendukung kegiatan penangkapan ikan, Kabupaten Karimun membagi daerah
operasi dalam 3 wilayah penangkapan, yakni (i) wilayah I yang meliputi: Karimun, Buru,
Meral dan Tebing; (ii) wilayah II yang meliputi: Kundur, Kundur Utara dan Kundur Barat;
dan (iii) wilayah III yang meliputi: Moro dan Durai. Jumlah kapal penangkapan ikan yang
beroperasi di perairan Kabupaten Karimun pada tahun 2014 berjumlah 6.483 kapal.

Tabel 2.11. Volume Produksi dan Nilai Perikanan menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun
(Ton dan Rp), 2015

Penangkapan Budidaya Pengolahan


No Kecamatan Produksi Produksi Produksi
Nilai (Rp) Nilai (Rp) Nilai (Rp)
(ton) (ton) (ton)
1 Moro 3.452,84 14.467.394.400 1.631,60 5.383.137.880 148,70

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 36


Penangkapan Budidaya Pengolahan
No Kecamatan Produksi Produksi Produksi
Nilai (Rp) Nilai (Rp) Nilai (Rp)
(ton) (ton) (ton)
2 Durai 2.854,49 10.447.433.400 51,00 168.264.300 6,65
3 Kundur 4.659,46 17.053.623.600 158,12 521.685.316 75,95
4 Kundur Utara 2.981,02 10.910.533.200 117,08 386.282.044 9,38
5 Kundur Barat 1.165,94 4.267.340.400 1,36 4.487.048 117,75
6 Ungar 3.977,25 14.556.735.000 54,44 179.613.892 90,77
7 Belat 6.727,71 24.623.418.600 4,60 15.176.780 45,89
8 Karimun 2.700,20 9.882.732.000 135,32 446.461.276 63,90
9 Buru 2.268,57 8.302.966.200 58,36 192.547.148 110,97

Tabel 2.11. Volume Produksi dan Nilai Perikanan menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun
(Ton dan Rp), 2015 (lanjutan)
Penangkapan Budidaya Pengolahan
No Kecamatan Produksi Produksi Produksi
Nilai (Rp) Nilai (Rp) Nilai (Rp)
(ton) (ton) (ton)
10 Meral 3.432,86 12.564.267.600 715,86 2.361.836.898 147,65 590.600.000
11 Tebing 2.722,62 9.964.789.200 289,86 956.335.098 1,80 7.200.000
12 Meral Barat 2.297,04 8.407.166.400 22,40 73.904.320 50,59 202.360.000
Karimun 39.240,00 145.448.400.000 3.240,00 10.689.732.000 870,00 3.480.000.000
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun tahun 2015 dalam Kabupaten Karimun Dalam
Angka Tahun 2015

B. Perikanan Budidaya
Kegiatan budidaya perikanan laut (mariculture) terbagi ke dalam dua kategori,
yakni kegiatan budidaya perikanan untuk pembesaran dan kegiatan perikanan untuk
pembenihan. Kegiatan budidaya perikanan laut di Kabupaten Karimun berkembang
dengan fokus pembesaran dengan stok benih berasal dari alam. Kegiatan budidaya
tambak di Kabupaten Karimun tersebar di pesisir pulau terutama di Pulau Karimun Besar,
Pulau Kundur dan Pulau Sugi.
Dalam mendukung pengembangan sub-sektor budidaya perikanan, Kabupaten
Karimun melakukan optimalisasi potensi budidaya perikanan dengan mengembangkan
Keramba Jaring Apung, Keramba Tancap, Tambak, Kolam, dan Rumput Laut. Kegiatan
budidaya perikanan dengan keramba jaring apung (KJA) menjadi tolok ukur langkah awal
kegiatan perikanan budidaya. Jenis ikan yang dibudidayakan adalah jenis kerapu
(groupers) dan kakap (snappers). Salah satu pelaku budidaya dari sektor swasta adalah PT
Indomarine yang memiliki konsesi 2,94 hektar di Desa Kaban, Kecamatan Moro. Berikut
ini adalah tabel potensi dan realiasi jenis budidaya perikanan dan kelautan di Kabupaten
Karimun sampai dengan tahun 2009.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 37


Tabel 2.12. Potensi dan Pemanfaatan Budidaya Perikanan & Kelautan Menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2009

Jenis Budidaya
Kecamatan Keramba Jaring Apung Keramba Tancap Tambak Kolam Rumput Laut
Potensi Realisasi Potensi Realisasi Potensi Realisasi Potensi Realisasi Potensi Realisasi
Moro 1.000 428 243 - 12 2 20 9 445 130
Durai 29 0,5 3 2 35 0,5 25 4 60 2,5
Kundur/ Kundur Utara/ Kundur Barat 1.750 28 400 4 325 29,5 6 0,6 8 -
Karimun 100 - 80 20 401 1 1 1 12 -
Buru 10.500 100 750 - 1.045 0,11 175 0,23 960 0,20
Meral 110 - - - 0,25 - 10,04 4,12 28 0,32
Tebing 50 4 108 18 2 - 19,82 9,42 2 2
Kabupaten Karimun 13.539 560,5 1.584 44 1.820,25 33,11 256,86 28,37 1.515 135,02
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun Tahun 2010

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 38


Jika dilihat data pada tabel diatas maka jenis budidaya yang realisasinya melebihi
potensinya terdapat pada keramba jaring apung dan rumput laut, sedangkan jenis
budidaya lain misalnya keramba tancap, tambak dan kolam, realisasinya masih dibawah
potensi yang dimiliki. Hal ini menunjukkan ketiga jenis budidaya tersebut perlu mendapat
perhatian pemerintah untuk dikembangkan.

Tabel 2.13. Nilai Produksi Perikanan menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun 2015
Nilai Produksi (Rp)
Kecamatan
Penangkapan Budidaya Pengolahan
Moro 14.467.394.400 5.383.137.880 594.800.000
Durai 10.447.433.400. 168.264.300 26.600.000
Kundur 17.053.623.600. 521.685.316 303.800.000
Kundur Utara 10.910.533.200. 386.282.044 37.520.000
Kundur Barat 4.267.340.400. 4.487.048 471.000.000
Ungar 14.556.735.000. 179.613.892 363.080.000
Belat 24.623.418.600. 15.176.780 183.560.000
Karimun 9.882.732.000. 446.461.276 255.600.000
Buru 8.302.966.200. 192.547.148 443.880.000
Meral 12.564.267.600. 2.361.836.898 590.600.000
Tebing 9.964.789.200. 956.335.098 7.200.000
Meral Barat 8.407.166.400. 73.904.320 202.360.000
Jumlah 145.448.400.000. 10.689.732.000 3.480.000.000
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun tahun 2015 dalam Kabupaten Karimun
Dalam Angka Tahun 2016

Tabel 2.14. Jumlah Nelayan Perikanan Laut yang Menggunakan Kapal Bermotor Menurut Status
Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2015

Banyaknya Nelayan
Kecamatan
Pemilik Buruh Nelayan Jumlah
Moro 2.094 438 2.532
Durai 386 81 467
Kundur 88 12 100
Kundur Utara 6 3 9
Kundur Barat 273 59 332
Ungar 282 25 307
Belat 183 5 188
Karimun 300 34 334
Buru 431 - 431
Meral 559 82 641
Tebing 312 28 340
Meral Barat 138 5 143
Jumlah 5.502 772 5.5824
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun dalam Kabupaten Karimun Dalam Angka,
2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 39


C. Konservasi Kelautan
Berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 dan perubahannya
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
salah satu mandat yang harus dijalankan adalah melakukan pengelolaan wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil dengan menggunakan sistem zonasi. Salah satu sistem zonasi yang
banyak berlaku di Indonesia adalah kawasan konservasi. Kawasan konservasi sendiri
diartikan sebagai sebuah wilayah yang dikelola secara sistem zonasi untuk kepentingan
ekosistem, konservasi jenis ikan serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Karimun terdiri atas ratusan pulau kecil. Lokasi geostrategisnya
menjadikan Kabupaten Karimun sangatlah penting untuk pengembangan ekonomi
kedepannya. Keberadaan kawasan konservasi di Kabupaten Karimun dapat menjadi pusat
kegiatan pariwisata berbasis kelauatan terutama dengan ikon pulau-pulau kecil. Selain itu,
menggunakan sistem zonasi pada kawasan konservasi menjamin habitat ikan dan
ekosistem terumbu karang tetap eksis.
D. Pengolahan Hasil Perairan
Pengolahan hasil perairan termasuk ke dalam proses peningkatan nilai tambah
pendapatan melalui pengolahan produk mentah menjadi setengah jadi maupun siap
konsumsi. Pengolahan hasil perairan dapat dibedakan atas tradisonal dan non tradisional.
Pengolahan hasil perairan di Kabupaten Karimun belum banyak dikembangkan masih
terbatas pada cara penggaraman dan pengeringan.
2.1.11.2. Pertanian

Sektor pertanian merupakan pengelompokan atas lima sub sektor, yaitu


pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan.
Masyarakat di Kabupaten Karimun menjadikan sektor pertanian sebagai kegiatan yang
menjadi sumber penghasilan utama.
A. Kesesuaian lahan
Berdasarkan keadaan dan jenis tanah di Kabupaten Karimun, yaitu berupa
gabungan Entisol, Hislosol, dan Ulisol. Adapun keberadaan lereng-lereng di Kabupaten
Karimun menjadi faktor pembatas kesesuaian lahan untuk ditanami. Jenis tanah Entisol
yang paling luas di Kabupaten Karimun cocok untuk kegiatan pertanian namum
eksistingnya digunakan sebagai permukiman. Detail mengenai kesesuaian tanah di
Kabupaten Karimun tersaji pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.15. Jenis Tanah di Kabupaten Karimun


No Jenis Tanah Luas (Ha) %
1 Entisol ( aluvial , Ulosol ) 109.510 71,85
2 Hislosol ( organosol ) 36.760 24,12
3 Ulisol ( glei humus, podsolik merah kuning ) 6.130 4,03
Total 152.400 100
Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun
2011-2031

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 40


Berbagai komoditas yang cocok untuk dikembangkan di Kabupaten Karimun
berdasarkan kesesuaian lahannya. Komoditas yang paling cocok untuk dikembangkan
karena memiliki luas lahan yang besar, yaitu pisang, nanas, karet, dan tebu dengan luas
lahan sampai 414,8 hektar. Komoditas lainnya yang cocok karena kesesuaian lahannya
untuk dikembangkan adalah pasture, jambu monyet, kelapa, lada, kapas, tidal, sagu, teh,
dan tembakau.

Tabel 2.16. Kesesuaian Lahan Di Kabupaten Karimun

No Kesesuaian Lahan Luas Lahan (Ha)


1 Pisang, Nanas, Karet dan Tebu 414,8
2 Pasture, Jambu Monyet, Kelapa dan Lada 227,3
3 Kapas 187,5
4 Tidal dan Sagu 189,2
5 Teh 9.533
6 Tembakau 38,09
Sumber : Hasil Analisis GIS, 2010 (Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW
Kabupaten Karimun Tahun 2011-2031)

B. Pertanian Tanaman Pangan


Tanaman pangan tercatat ada enam jenis yang diusahakan di Kabupaten Karimun,
yaitu padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, talas dan kacang tanah. Keenam jenis
tanaman pangan tersebut diusahakan secara merata hampir di seluruh wilayah
Kabupaten Karimun, kecuali di Kecamatan Durai. Produktifitas tanaman pangan pada
tahun 2015 yang nilai paling tinggi adalah ubi jalar dan ubi kayu.

Tabel 2.17. Produktifitas Tanaman Pangan di Kabupaten Karimun Menurut Jenis Tanaman dan
Kecamatan Tahun 2015 (kuintal per hektar)

Kecamatan Padi Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Kedelai
Moro - - - - - -
Durai - - - - - -
Kundur - - 124,98 - - -
Kundur Utara 34,54 28,85 127.70 - 10,16 -
Kundur Barat - - 120,04 80,32 9,987 10,,39
Ungar - - - - - -
Belat - - 114,15 79,12 - -
Karimun - - - - - -
Buru 27,68 25,35 123,78 - - -
Meral - 35,26 122,30 - - -
Tebing - 30,65 117,34 - 10,08 -
Jumlah 33,72 30,09 122,21 79,92 10,07 10,39
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2016

C. Perkebunan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 41


Tanaman perkebunan yang banyak diusahakan di Kabupaten Karimun di antaranya
adalah karet, kelapa, cengkeh, kopi, lada, dan gambir. Jenis usaha perkebunan yang
diusahakan di Kabupaten Karimun seluruhnya merupakan perkebunan rakyat. Jenis
tanaman yang menjadi primadona di kalangan petani perkebunan adalah tanaman karet
dan kelapa. Daerah penghasil utama kedua jenis tanaman ini terdapat di Pulau Kundur.
Pada tahun 2015 hasil komoditas perkebunan di Kabupaten Karimun mengalami
peningkatan.

Tabel 2.18. Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun
Tahun 2015 (Ton)

Kecamatan Karet Kelapa Cengkeh Sagu Kelapa Sawit Gambir


Moro 11 18 - - - -
Durai 15 18 - - - -
Kundur 544 297 - 30 3,5 3
Kundur Utara 1.453 117,7 - 14 4 30
Kundur Barat 216 136 - 99,7 10 89
Ungar 318 189 - 375 - -
Belat 1.381 107 - 458 2 9
Karimun 30 30 - 15 - -
Buru 53 35 - 1 - -
Meral 2 26 - - - -
Tebing 6 15 - - - -
Meral Barat 3 25 - - -
Jumlah 4.032 1.013,7 - 992.7 19,5 131
2013 4.009 1.000 - 714 19 115
2012 2.045 984 1 1585 12 96
2011 5.601 1.434 0.63 0.63 - 356,9
2010 5.601 1.434 1.4 1.4 - 356,8
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2015

D. Peternakan
Salah satu sasaran pembangunan sub sektor peternakan adalah untuk
meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat.
Pada tahun 2013 populasi ternak besar yang tercatat adalah sapi sebanyak 1.051 ekor,
kambing 9.053 ekor dan babi 665 ekor. Dari ketiga ternak besar yang diusahakan jenis
yang mengalami peningkatan populasi adalah kambing.
Tabel 2.19. Populasi Ternak Besar Menurut Jenis dan Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun
2015
Kecamatan Sapi Kerbau Kambing Babi
Moro 116 - 213 -
Durai 7 - 504 -
Kundur 169 - 349 100
Kundur Utara 304 - 2.719 190
Kundur Barat 267 - 2.887 375

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 42


Ungar - - 387 -
Belat 79 - 1.336 -
Karimun 35 - 99 -
Buru 15 - 228 -
Meral 3 - 95 -
Tebing 29 - 749 -
Meral Barat 27 - 87 -
Jumlah 1.051 - 9.053 665
2013 1.364 - 6.667 2.283
2012 997 19 2.920 2.263
2011 1.220 - 6.261 2.283
2010 1.125 - 6.505 2.183
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2015

Sementara itu pada jenis ternak unggas, jumlah ternak yang diusahakan pada
tahun 2015, tercatat jenis ayam ras pedaging sebanyak 80.665 ekor, ayam bukan ras
80.857 ekor, puyuh 6.000 ekor dan itik 224 ekor.

Tabel 2.20. Populasi Ternak Unggas menurut Jenis dan Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun
2015

Kecamatan Ayam Ras Ayam Bukan Ras Puyuh Itik


Moro - 563 - -
Durai - - - -
Kundur 47.000 79.500 6.000 -
Kundur Utara 24.000 - - -
Kundur Barat 9.500 - - 200
Ungar - - - -
Belat - 90 - -
Karimun - - - -
Buru 155 704 - 24
Meral - - - -
Tebing - - - -
Meral Barat - - - -
Jumlah 80.655 80.857 6.000 224
Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Karimun

2.1.11.3. Energi dan Sumber Daya Mineral

Kabupaten Karimun memiliki potensi sumber daya mineral atau bahan galian
yang beragam. Bahan galian dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu logam dan non
logam.
a. Logam. Sumber daya logam di Kabupaten Karimun antara lain bijih timah, bauksit dan
bijih besi.
b. Non Logam. Kabupaten Karimun memiliki potensi sumber daya non logam seperti
batu granit, pasir laut, pasir darat, batu apung dan batu andesit. Bahan galian banyak

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 43


terdapat pada pulau-pulau yang memiliki kemampuan menangkap air lebih optimal
dengan luas penampang yang besar, seperti Pulau Karimun Besar, Pulau Kundur, dan
Pulau Sugi.

Tabel 2.21. Persebaran Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun


Sumberdaya
Daratan/Perairan
Mineral
Batuan granit Sebagian besar berada di Pulau Karimun Besar dan Pulau Karimun Kecil, serta
Pulau Kundur (granit Kundur)
Bijih timah Berada di dasar perairan sebelah Barat Pulau Karimun Besar, dasar perairan
sebelah Barat Pulau Kundur, dasar perairan sekitar Gugusan Pulau Durai, dasar
perairan sebelah Selatan Pulau Citlim, serta dasar perairan sebelah Timur Pulau
Karimun Kecil
Pasir laut Berada di dasar perairan sebelah Utara dan Selatan gugusan Pulau Combol,
serta dasar perairan seputar gugusan Pulau Durai
Pasir darat Terkonsentrasi pada bagian utara Pulau Sugi dan Pulau Combol, Kecamatan Moro
Bauksit dan Meliputi Pulau Tambelas Pulau Merak, Pulau Parit, Pulau Papan, Pulau Belat,
bijih besi Pulau Ngai, Pulau Peropos P. Durian, Pulau Sekajang, Pulau Panjang,
Pulau Degong, Pulau Beneh, Pulau Kas dan Pulau Sanglar
Batu andesit Terdapat di Pulau Sugi dan Pulau Combol, Kecamatan Moro
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun (Perda Kabupaten
Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun 2011-2031)

Dalam beberapa tahun terakhir, kontribusi sektor pertambangan terhadap


PDRB Kabupaten Karimun cenderung mengalami penurunan.

14,000,000 13,189,086
12,528,527
11,964,640
12,000,000
9,879,865
10,000,000
8,337,006
8,000,000

6,000,000

4,000,000

2,000,000

0
2010 2011 2012 2013 2014

Gambar 2.3. Produksi (Ton) Batu Granit di Kabupaten Karimun


Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi

2.1.11.4. Pariwisata

Kunjungan wisatawan ke Karimun mengalami fluktuasi dari tahun 2004 sampai


2014. Berdasarkan data kedatangan wisatawan mancanegara dari tahun 2004 sampai

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 44


2014, penurunan tertinggi nilainya pada tahun 2009. Terjadi peningkatan kunjungan pada
tahun 2011 dan 2012, masing-masing sebesar 3,46 persen dan 2,97 persen.

Tabel 2.22. Laju Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Kabupaten Karimun Tahun 2004-2015

Tahun Wisatawan Mancanegara Laju Kedatangan


2004 229,459 3,84
2005 195,041 -15
2006 167,538 -14
2007 152,463 -8,99
2008 136,322 -10,58
2009 101,632 -.24,48
2010 100,908 -0,71
2011 104,397 3,46
2012 107,499 2,97
2013 104,889 -2,43
2014 100,782 -3,92
2015 88,597 -12
Sumber : Badan Pusat Statisk Kabupaten Karimun Tahun 2015

Jika dilihat antar bulan dalam satu tahun, data tahun 2014 menunjukkan bahwa
bulan Desember adalah bulan puncak kunjungan wisatawan. Tentunya hal ini terkait
dengan libur akhir tahun. Bulan paling sepi adalah bulan Agustus dan kondisi ini
diperkirakan terkait dengan masa awal masuk sekolah.

12,000 10,927
10,074
10,000 8,945 8,731
8,329 8,338 8,164 7,938
7,621 7,545 7,777
8,000 6,343
6,000

4,000

2,000

Gambar 2.4. Jumlah Wisatawan Mancanegara Kabupaten Karimun Tahun 2014


Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2015

A. Obyek Wisata Kabupaten Karimun


Obyek wisata memiliki pengaruh yang tinggi terhadap kedatangan wisatawan
domestik dan mancanegara. Beberapa obyek wisata yang tersedia di Kabupaten Karimun
antara lain berupa Objek Wisata Religius, Objek Wisata Budaya/Sejarah, Objek Wisata
Alam, Objek Wisata Pantai dan Agro Wisata.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 45


Tabel 2.23. Jenis Objek Wisata Kabupaten Karimun
No. Jenis Objek Wisata Objek Wisata
1 Objek Wisata Mesjid Tua R. Abdul Gani, Mesjid Al Mubarak Meral, Klenteng Tua,
Religius Gereja
2 Objek Wisata Prasasti Pasir Panjang, Makam Badang, Keramat Tanjung Gelam, Adat
Budaya/Sejarah Perkawinan, Barongsai, Reog, Mandi Syafar, Sampan Layar Jong,
Kesenian Kompang
3 Objek Wisata Alam Air Terjun Pongkar, Air Panas Tanjung Utan, AirTerjun Bukit Tembaga
(sememal)
4 Objek Wisata Pantai Pantai Pongkar, Pantai Pelawan, Pantai Lubuk, Pantai Gading, Resort
Telunas, Pantai Sugi-Moro, Pantai Pulau Tulang,
Pantai Timun
5 Agro Wisata Agrowisata Durian, Agrowisata Nenas, Agrowisata Rambutan,
Agrowisata Cempedak
Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun
2011-2031

2.1.11.5. Air Bersih dan Listrik

A. Air bersih
Dalam mendukung pemenuhan pasokan air bersih di Pemerintah Kabupaten
Karimun melalui perusahaan air minum daerahnya dalam hal ini UUAB Tanjung Balai
Karimun, UUAB Tanjung Batu dan UUAB Moro, telah memfasilitasi pemenuhan pasokan
air bersih kepada masyarakat. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, meningkat
pula jumlah kebutuhan air bersih. Berdasarkan data Perusda UUAB Kabupaten Karimun,
jumlah pelanggan air bersih dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Ketersediaan air
bersih di Kabupaten Karimun belum semuanya tersalurkan ke pelanggan. Jumlah
pelanggan UUAB Tanjung Balai Karimun, merupakan jumlah pelanggan terbanyak dari tiga
UUAB yang ada.

Tabel 2.24. Produksi Air Bersih dan Jumlah Pelanggan PDAM Kabupaten Karimun Tahun 2015

Nama Perusahaan Air Jumlah Yang Disalurkan Jumlah Nilai Produksi


Minum (m3) Pelanggan (Rp)
UUAB Tg. Balai Karimun 970.064 4.401 3.304.324.800
UUAB Tg. Batu 167.858 824 524.639.900
UUAB Moro 132.072 665 483.396.200
Jumlah 1.269.994 5.890 4.312.360.900
Sumber : PDAM Kabupaten Karimun

B. Listrik
Dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, pihak Pemerintah Kabupaten
Karimun melalui PT. PLN Karimun telah mengembangkan jaringan listrik, beberapa unit,

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 46


seperti Unit Ranting Tanjung Balai Karimun yang meliputi Tanjung Balai Karimun, Pulau
Buru dan Parit dan Unit Ranting Tanjung Batu, yang meliputi Tanjung Batu dan Moro.
Kemudian unit Urung yang terinterkoneksi dengan sistem Tanjung Batu meliputi Tanjung
Pelanduk, Sugie, Alai, Pauh, Durai dan Pulau Jang. Kemudian Unit Teluk Padang yang
terinterkoneksi dengan sistem Tanjung Batu pula yang meliputi Panarah.

Tabel 2.25. Banyaknya Mesin, Daya Terpasang, Produksi dan Distribusi menurut Wilayah Kerja PT.
PLN Karimun Tahun 2016

KVA Jumlah
Jenis Pengelolaan KVA Tersedia
Terpasang Pelanggan
Kabupaten Karimun 38.870 54.862 53.398
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2016

2.1.11.6. Perdagangan

Statistik perdagangan luar negeri merupakan rekapitulasi pengumpulan data


tentang ekspor dan impor suatu negara, atau daerah dalam negara tersebut terhadap
negara lain. Statistik ekspor impor ini dapat menjadi suatu informasi yang berguna bagi
negara atau daerah tersebut dalam menyikapi dinamika perdagangan luar negeri yang
terjadi. Neraca perdagangan merupakan selisih nilai ekspor dan nilai impor. Neraca
perdagangan yang bernilai positif merupakan nilai pendapatan yang diperoleh negara
pengekspor. Kabupaten Karimun memiliki empat pelabuhan ekspor impor, yaitu
Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Pelabuhan Pasir Panjang, Pelabuhan Tanjung Batu, dan
Pelabuhan Moro Sulit. Pada tahun 2014 tercatat 9.840.977.667 kg material diekspor dari
pelabuhan tersebut dengan nilai US $333.427.986.

Tabel 2.26. Volume dan Nilai Ekspor Kabupaten Karimun menurut Pelabuhan Tahun 2015

Espor tahun 2014


Pelabuhan
Volume (Kg) Nilai (USD)
Moro Sulit 15.045.880 51.035.919
Pasir Panjang 289.714.000 1.636.455
Tanjung Batu 2.987.950 553.369
Tanjung Balai Karimun 9.533.229.837 280.202.243
Jumlah 9.840.977.667 333.427.986
2014 10.166.312.628 568.154.676
2013 13.700.011.389 532.068.075
2012 10.208.854.902 329.403.809
2011 9.469.150.887 254.851.056
2010 5.029.828.376 177.133.031
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun Tahun 2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 47


Australia, Brunei Darussalam,
Tiongkok, Saudi Arabia, dll
2%

Singapura 98%

Gambar 2.5. Volume ekspor Kabupaten Karimun menurut Tujuan Negara Tahun 2015
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun

Pada Tahun 2015 ekspor Kabupaten Karimun paling besar dikirim ke Singapura
sebanyak 98 persen, sisanya 2 persen dikirim ke Australia, Brunei Darussalam, Tiongkok,
Saudi Arabia dan negara lainnya. Neraca Perdagangan Pelabuhan Tanjung Batu pada
tahun 2015 sebesar $255.825.214, impor sebesar $305.491.306 dan ekspor sebesar
$561.316.520.

$600,000,000
$561,316,520
$500,000,000

$400,000,000

$300,000,000 $305,491,306
$255,825,214
$200,000,000

$100,000,000

$-
Moro Sulit Pasir Panjang Tanjung Batu Tanjung Balai
Ekspor Impor Neraca Perdagangan Karimun

Gambar 2.6. Neraca Perdagangan menurut Pelabuhan di Kabupaten Karimun Tahun 2015
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun

2.1.11.7. Perindustrian

Potensi pengembangan wilayah pada perindustrian dalam hal ini meliputi jenis
industri kecil dan industri besar dan menengah. Basis industri hasil perhitungan LQ
terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.27. LQ Sektor Industri Tahun 2008 Di Kabupaten Karimun

LQ Jenis Industri
No Kecamatan
Besar dan Menengah Kecil

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 48


LQ Jenis Industri
No Kecamatan
Besar dan Menengah Kecil
1 Moro 0,81 1,39
2 Durai - 3,11
3 Kundur 0,06 2,99
4 Kundur Utara - 3,11
5 Kundur Barat - 3,11
6 Karimun 0,13 2,84
7 Buru - 3,11
8 Meral 1,31 0,35
9 Tebing 0,54 1,98
Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2031

Berdasarkan Tabel 2.27 penghitungan LQ sektor industri Kabupaten Karimun


tahun 2008 menyatakan bahwa: (a) Basis industri kecil berada di tiap Kecamatan di
Kabupaten Karimun kecuali Kecamatan Meral, (b) Basis Industri Besar dan Menengah
berada di Kecamatan Meral.
Sementara jika dilihat dari jumlah perusahaan industri besar/ sedang menurut
klasifikasi industri pengolahan menunjukkan bahwa bahwa perusahaan makanan dan
minuman merupakan industri terbanyak, dari enam industri pengolahan di Kabupaten
Karimun, lima industri merupakan industri pengolahan makanan dan minuman, dengan
jumlah tenaga kerja 191 orang dari total tenaga kerja industri pengolahan sebanyak 243
orang. Sisanya merupakan industri pengolahan angkutan, selain kendaraan bermotor
roda empat atau lebih terdiri dari satu perusahaan.

Tabel 2.28. Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang menurut Klasifikasi Industri Pengolahan di
Kabupaten Karimun Tahun 2015
Jumlah Jumlah
Klasifikasi Industri Pengolahan
Industri Tenaga Kerja
Makanan dan Minuman 5 191
Pakaian Jadi - -
Kayu, Barang dari Kayu (tidak termasuk furniture) dan barang- - -
barang anyaman
Karet dan barang dari karet - -
Barang Galian Bukan Logam - -
Barang-barang dari logam kecuali mesin dan peralatannya 1 2.006
Mesin dan perlengkapannya - -
Mesin listrik lainnya dan perlengkapannya - -
Radio, televisi, dan peralatan telekomunikasi, - -
Angkutan, selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih 3 1.850
Furnitur dan pengolahan lainnya - -
Jumlah 9 4.047
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2015

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 49


2.1.12. Kawasan Rawan Bencana

Pengertian kawasan rawan bencana adalah daerah yang pernah mengalami


bencana atau daerah yang mempunyai potensi terjadinya bencana. Daerah rawan
bencana di Kabupaten Karimun dapat diidentifikasi salah satunya dari kondisi morfologi
wilayah, sifat fisik tanah dan batuan serta keadaan curah hujan.

2.1.12.1. Gerakan Tanah/Longsor

Kawasan gerakan tanah di Kabupaten Karimun dapat di bagi menjadi tiga


kelompok yaitu;
1. Zona Potensi Gerakan Tanah Rendah, Sebaran daerahnya meliputi sebagian besar
Kabupaten Karimun.
2. Zona Potensi Gerakan Tanah Sedang, Sebaran potensi gerakan tanah sedang antara
lain Kecamatan Tebing, Meral, Buru, dan Moro serta sebagian kecil Kecamatan
Kundur Barat.
3. Zone Potensi Gerakan Tanah Tinggi, Sebaran potensi gerakan tanah tinggi antara lain
Kecamatan Tebing, Meral, Buru, dan Moro.
2.1.12.2. Banjir

Banjir terjadi disebabkan karena faktor alami dan faktor manusia. Faktor alami
dapat diidentifikasi dari keadaan morfologi wilayah yang berupa dataran, kerapatan dan
jenis penggunaan lahan, curah hujan yang tinggi sehingga ketika terjadinya hujan aliran
sungai atau debit sungai akan meningkat/meluap. Faktor manusia ikut berpengaruh
terhadap terjadinya banjir karena adanya penggundulan hutan di daerah hulu, sehingga
aliran permukaan langsung menjadi aliran sungai. Banjir erat kaitannya dengan drainase
permukaan tanah. Drainase di sini adalah drainase yang menunjukkan lamanya atau
seringnya tanah tergenang air. Dengan demikian drainase ini sangat dipengaruhi oleh
sifat-sifat fisik tanah lainnya seperti lereng, tekstur tanah, konsistensi/porositas tanah.
Daerah banjir dapat terjadi di dataran aluvial bekas rawa, daerah tersebut
merupakan tempat yang sering tergenang air. Tanggul sungai dan sempadan sungai yang
sudah rusak dan tidak dapat berfungsi menahan luapan air, akan mempermudah aliran
menyebar ke kiri kanan sungai. Sebaran kawasan berpotensi banjir terdapat pada daerah
yang mempunyai karakter pantai mangrove/rawa dan jenis tanahnya organosol/ gambut.
Kawasan tersebut hampir tersebar di sepanjang pesisir pulau-pulau di Kabupaten
Karimun. Mangrove di Pulau Karimun Besar yaitu di bagian Selatan Kecamatan Tebing dan
Meral, merupakan daerah yang relatif sedikit dibandingkan pulau-pulau lainnya. Daerah
yang mempunyai lahan rawa lebih banyak di Kecamatan Moro.
2.1.12.3. Abrasi Pantai

Abrasi merupakan erosi yang terjadi di daerah sekitar pantai karena arus dan
gelombang yang mengikis bentuk lahan pantai (mangrove, karang/batuan, berpasir.
Tingkat erosi yang ditimbulkan berbeda sesuai dengan kecepatan arus/gelombang dalam

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 50


mengikis tebing/bibir pantainya. Arus dan gelombang di Kabupaten Karimun terutama
sangat dipengaruhi oleh pola Angin Barat, Selatan dan Utara. Walaupun pada umumnya
arus permukaan konstan, namun di beberapa tempat kecepatan arus permukaan di laut
meningkat yang dipengaruhi antara lain oleh letak keberadaan pulau dengan pulau
lainnya dan keberadaanya dengan perairan lepas serta pola arah angin lokal. Sebaran
abrasi di Kabupaten Karimun dapat terjadi pada karakteristik pantai berpasir, berpasir-
berlumpur dan pantai berkarang. Di Pulau Karimun Besar terdapat di pantai Barat
Kecamatan Meral, bagian Selatan Pulau Kundur dan sebelah Selatan Pulau Belat.
2.1.12.4. Kegempaan dan Zona Sesar Aktif

Zone sesar aktif yang terdapat di Kepulauan Indonesia mengikuti zone subduksi
tumbukan lempeng yang terbentang dari Barat hingga Timur Negara Indonesia. Zona
sesar aktif akan berasosiasi dengan pusat-pusat gempa yang dikenal sebagai kegempaan
sesar aktif yang meningkat. Adanya sesar terbentuk karena patahan yang bergeser sesuai
arah sesarnya. Pada zone sesar ini merupakan daerah yang lemah karena adanya
perlapisan batuan yang berbeda antara lain tingkat pelapukannya, batuan penyusun
bahkan formasi batuannya.
Zone gempa di Kabupaten Karimun berdasarkan pada peta isoseisma (Beca
Carter Holling dan Ferner Ltd, 1976) mempunyai percepatan maksimum 0,05 g.
Berdasarkan peta wilayah rawan bencana gempa bumi Indonesia (Kertapati E, Suhaemi,
A., Djuanda,A., 2001) di Kabupaten Karimun termasuk pada daerah yang berintensitas
gempa rendahan atau setara dengan skala maksimum IV MMI digolongkan sebagai
wilayah yang relatif aman terhadap kerusakan akibat gempa untuk bangunan teknik di
atasnya (Penyusunan Zoning Regulation KEK, 2007).
2.1.13. Demografi

A. Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh empat komponen, yaitu kelahiran
(fertilisasi), kematian (mortalitas), migrasi masuk (in-migration) dan migrasi keluar (out-
migration). Indikator tingkat pertumbuhan penduduk berguna untuk memprediksi jumlah
penduduk di suatu wilayah dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya prdiksi jumlah
penduduk pada masa yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk di
berbagai bidang.
Pada tahun 2012 terjadi pemekaran kecamatan di Kabupaten Karimun, yang
tadinya terdiri dari 9 kecamatan menjadi 12 kecamatan berdasarkan Perda Nomor 2
tahun 2012, dengan 42 desa dan 29 kelurahan. Sehingga komposisi jumlah penduduk di
Kecamatan yang dimekarkan sebelumnya berubah.

Tabel 2.29. Laju Pertumbuhan Jumlah Penduduk di Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

Luas daratan Jumlah Penduduk


No Kecamatan
(km²) 2011 2012 2013 2014 2015
1 Moro 447,92 20.452 21.026 20.764 17.880 17.363

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 51


Luas daratan Jumlah Penduduk
No Kecamatan
(km²) 2011 2012 2013 2014 2015
2 Durai 62,98 7.520 7.287 7.331 6.038 5.899
3 Kundur 83,74 42.664 44.092 37.699 29.054 28.340
4 Kundur utara 245,65 22.849 21.852 13.928 11.535 11.571
5 Kundur barat 189,92 19.239 19.625 19.683 16.893 17.042
6 Ungar 55,53 6.633 5.983 5.980
7 Belat 109,34 7.726 6.456 6.238
8 Karimun 59,76 61.426 63.612 63.512 44.624 43.760
9 Buru 73,4 11.235 11.521 11.504 9.047 8.910
10 Meral 57,85 56.909 59.509 49.726 38.640 40.956
11 Tebing 76,35 30.691 32.425 29.054 24.788 25.848
12 Meral Barat 61,55 14.915 12.181 13.391
Jumlah 1.523,99 272.985 280.949 282.475 223.119 225.298
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun Tahun 2016

Jumlah penduduk Kabupaten Karimun tahun 2015 mencapai 225.298 jiwa, terdiri
114.922 laki-laki, dan 110.376 perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin secara
total mencapai 104. Jika ditinjau menurut kepadatan,wilayah yang paling padat penduduk
pada tahun 2015 adalah Kecamatan Karimun dengan jumlah 732 jiwa/km2, sedangkan
wilayah yang paling jarang penduduk berada di Kecamatan Moro dengan jumlah 39
jiwa/km2. Secara umum, kepadatan penduduk Kabupaten Karimun sebesar 148 jiwa/km 2,
meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 146 jiwa/km2.

Tabel 2.30. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten
Karimun 2010, 2014 dan 2015
Laju Pertumbuhan
Jumlah Penduduk
No Kecamatan Penduduk per Tahun
2010 2014 2015 2010-2014 2014-2015
1 Moro 17.512 17.880 17.363 2,10 -2,89
2 Durai 5.821 6.038 5.899 3,73 -2,29
3 Kundur 28.667 29.054 28.340 1,35 -2,46
4 Kundur Utara 10.956 11.535 11.571 5,28 0,32
5 Kundur Barat 16.146 16.893 17.042 4,63 0,88
6 Ungar 5.211 5.983 5.980 14,81 -0,04
7 Belat 6.110 6.456 6.238 5,66 -3,38
8 Karimun 42.601 44.624 43.760 4,75 -1,94
9 Buru 8.967 9.047 8.910 0,89 -1,52
10 Meral 36.922 38.640 40.956 4,65 6,00
11 Tebing 23.017 24.788 25.848 7,69 4,28
12 Meral Barat 10.631 12.181 13.391 14,58 9,94
Karimun 212.561 223.117 225.298 5,99 0,98
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2016

Pada tahun 2015 jumlah penduduk Kabupaten Karimun berjumlah 225.298 jiwa,
jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2014 yang berjumlah 223.117. Kecamatan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 52


dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Karimun dengan jumlah
penduduk sebesar 43.760 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Karimun pada
periode tahun 2010-2014 adalah sebesar 5,99 sedangkan laju pertumbuhan penduduk
pada tahun 2015 adalah sebesar 0,98. Kecamatan dengan laju pertumbuhan tertinggi
adalah Kecamatan Meral Barat dengan laju pertumbuhan pada tahun 2015 sebesar
9,994, sedangkan kecamatan dengan laju pertumbuhan penduduk terendah adalah
Kecamatan Belat dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2015 sebesar -3,38.

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Aspek kesejahteraan masyarakat terdiri dari kesejahteraan dan pemerataan


ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan olahraga. Keberhasilan pelaksanaan
pembangunan dari aspek kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator
kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial serta seni budaya dan
olahraga.
2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Pemerintah Kabupaten Karimun hendak menunjukkan bahwa kemajuan


pembangunan sebagaimana yang dicita-citakan tidak timpang atau terpaku hanya pada
kemajuan secara ekonomi tetapi juga menghendaki kemajuan secara sosial. Bisa difahami
bahwa antara kemajuan ekonomi dengan kemajuan sosial menjadi satu kesatuan yang
tidak terpisahkan. Pertumbuhan secara ekonomi akan mendorong kemajuan sosial dan
sebaliknya bahwa kemajuan ekonomi tidak akan terwujud jika aspek sosial dalam hal ini
SDMnya belum maju.

Kemajuan secara ekonomi tercermin berdasarkan pertumbuhan ekonomi.


Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah keadaan dimana ekonomi dalam Kabupaten
Karimun megalami peningkatan seperti halnya yang diharapkan. Kemajuan sosial dicirikan
berdasarkan indikator Indeks Pembagunan Manusia (IPM).
2.2.1.1. Pertumbuhan PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai


tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu dalam
kurun waktu tertentu (satu tahun), atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa
akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah tertentu dalam kurun
waktu tertentu (satu tahun).
Terdapat dua perhitungan produk domestik regional bruto yakni berdasar harga
berlaku yang dipengaruhi oleh inflasi dan atas dasar harga konstan yang tidak mendapat
pengaruh dari inflasi. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah
barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada setiap tahunnya. Sedangkan
PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung
menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai dasar. PDRB atas dasar harga berlaku

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 53


digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi. Sedangkan harga konstan
digunakan untuk mengetahui pertambahan ekonomi dari tahun ke tahun.
Pertumbuhan perekonomian Kabupaten Karimun dapat dilihat menggunakan
data indeks beratai PDRB atas dasar harga konstan. Kondisi perekonomian Kabupaten
Karimun dalam kurun lima tahun terakhir menunjukan tren ke arah perbaikan yang
ditunjukkan dari pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan seri 2010 selama empat
tahun terakhir yang mengalami pertumbuhan positif. Nilai PDRB atas dasar harga konstan
pada tahun 2011 sempat mengalami penurunan sebesar 5,94 persen, namun setelahnya
mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
9,51 persen. Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2015 dengan
peningkatan sebesar 448.443,15 juta rupiah dari 6.359.685,8 juta pada tahun 2014
menjadi 7.245.337,2 juta rupiah pada tahun 2015. Pertumbuhan ini didukung oleh
peningkatan nilai pada sektor Industri Pengolahan, Konstruksi, dan Perdagangan Besar
dan Eceran; reparasi mobil dan sepeda motor.
Pada tahun 2011 hingga tahun 2013, sektor Pertanian memiliki kontribusi paling
tinggi pada nilai PDRB atas dasar harga konstan, namun demikian nilainya terus menurun
hingga tahun 2015 secara signifikan hingga posisinya sebagai penyumbang nilai terbesar
digantikan oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
yang nilai kontribusinya terus merangkak naik.
Perkembangan nilai PDRB atas dasar harga konstan dan kontribusi masing-
masing sektor PDRB Kabupaten Karimun selama lima tahun dari tahun 2011 hingga 2015
dapat dilihat pada tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 54


Tabel 2.31. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kabupaten Karimun Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011 s.d 2015 (dalam juta rupiah)

2011 2012 2013 2014 2015


No Sektor
(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %
1 Pertanian,Kehutanan,danPerikanan 1.056.231,3 17,99 1.115.235,8 17,71 1.177.229,1 17,46 1.242.005,1 17,22 1.380.007,4 16,84
2 Pertambangan&penggalian 724.749,6 12,34 2.447,6 12,34 2.962,1 12,23 3.237,8 11,87 3.788,7 11,64
3 Industripengolahan 810.803,0 13,81 876.724,6 13,92 945.134,2 14,01 1.016.566,0 14,09 1.187.282,8 14,49
4 PengadaanListrikdanGas 18.140,2 0,30 19.095,8 0,31 19.095,8 0,28 20.040,2 0,28 22.476,4 0,27
5 PengadaanAir,PengelolaanSampah,LimbahdanDaurUlang 2.648,5 - 2.859,6 0,05 3.049,0 0,05 3.248,2 0,05 3.499,3 0,04
6 Konstruksi 816.488,3 13,90 893.177,6 14,18 977.734,4 14,50 1.078.972,8 14,96 1.279.581,1 15,61
7 PerdaganganBesardanEceran;ReparasiMobildanSepedaMotor 995.978,1 16,96 1.075.416,8 17,08 1.168.950,8 17,33 1.261.388,5 17,49 1.422.780,7 17,36
8 TransportasidanPergudangan 187.603,7 3,19 206.588,7 3,28 229.686,7 3,41 257.042,9 3,56 306.711,3 3,74
9 PenyediaanAkomodasidanMakanMinum 120.731,7 2,06 128.432,4 2,04 135.656,2 2,01 144.194,2 2,00 162.959,8 1,99
10 InformasidanKomunikasi 207.038,7 3,53 217.771,3 3,46 227.323,7 3,37 237.351,2 3,29 260.455,6 3,18
11 JasaKeuangandanAsuransi 103.619,0 1,76 109.684,0 1,74 115.715,4 1,72 122.323,1 1,70 135.650,9 1,66
12 RealEstate 192.058,0 3,27 205.339,6 3,26 217.094,6 3,22 230.937,0 3,20 259.070,6 3,16
13 JasaPerusahaan 867,6 0,01 937,9 0,01 1.016,0 0,02 1.104,6 0,02 1.293,5 0,02
14 AdministrasiPemerintahan,PertahanandanJaminanSosialWajib 232.437,3 3,96 243.067,9 3,86 255.579,0 3,79 269.578,3 3,74 294.563,0 3,59
15 JasaPendidikan 211.363,1 3,60 222.472,7 3,53 231.301,8 3,43 241.927,6 3,35 263.968,5 3,22
16 JasaKesehatandanKegiatanSosial 101.819,8 1,73 106.831,3 1,70 113.115,2 1,68 120.946,1 1,68 137.440,6 1,68
17 Jasalainnya 89.790,0 1,53 97.213,9 1,54 101.833,5 1,51 108.822,3 1,51 123.807,1 1,51
PDRB 5.872.367,8 100,00 5.523.297,7 100,00 5.922.477,6 100,00 6.359.685,8 100,00 7.245.337,2 100,00

Sumber : Diolah dari data BPS Kabupaten Karimun 2014

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 55


Nilai PDRB atas dasar harga berlaku menunjukkan pergeseran struktur ekonomi
Kabupaten Karimun. Dari tren yang terjadi dalam kurun waktu lima tahun terhitung 2011
hingga 2015, nilai PDRB atas dasar harga berlaku mengalami kenaikan yang cukup
signifikan, pertumbuhan ini juga di sumbang oleh peningkatan nilai yang terjadi tiap
tahun pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor,
sektor konstruksi dan industri pengolahan. Dari nilai PDRB berdasarkan harga berlaku,
diketahui bahwa struktur perekonomian Kabupaten Karimun mengalami pergeseran.
Pada tahun 2011 hingga 2013, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memiliki
kontribusi terbesar hingga 17,76 persen pada tahun 2013, namun kondisi ini bergeser
pada tahun 2014 digantikan oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor yang pada tahun 2015 memiliki kontribusi sebesar 17,66 persen.
Meskipun nilai PDRB sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan mengalami
peningkatan tiap tahunnya, namun persentase kontribusinya dalam nilai PDRB Kabupaten
terus mengalami penurunan. Hal ini tentunya cukup menghawatirkan mengingat sektor
ini merupakan sektor unggulan dari Kabupaten Karimun. Pertumbuhan nilai PDRB pada
lima tahun terakhir dapat dilihat ada tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 56


Tabel 2.32. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kabupaten Karimun Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 s.d 2015 (dalam juta rupiah)

2011 2012 2013 2014 2015


No Sektor
(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.096.877,0 17,75 1.226.770,7 17,65 1.373.284,4 17,76 1.472.846,7 17,00 1.734.064,1 16,27
2 Pertambangan & penggalian 737.732,8 11,94 829.317,9 11,93 877.689,5 11,35 997.844,0 11,52 1.150.865,2 10,79
3 Industri pengolahan 868.790,1 14,06 996.321,5 14,33 1.110.982,9 14,36 1.229.782,1 14,19 1.548.083,6 14,52
4 Pengadaan Listrik dan Gas 20.797,2 0,30 23.518,1 0,34 23.742,9 0,31 21.689,4 0,25 25.255,2 0,24
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan 2.664,8 - 2.995,1 0,04 3.286,3 0,04 3.655,5 0,04 4.404,7 0,04
Daur Ulang
6 Konstruksi 912.942,2 14,78 1.048.320,9 15,08 1.202.722,7 15,55 1.374.153,9 15,86 1.772.378,5 16,62
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil 1.067.228,2 17,27 1.179.211,8 16,96 1.297.783,9 16,78 1.506.311,1 17,38 1.885.394,4 17,68
dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 190.675,3 3,09 221.247,5 3,18 263.480,9 3,41 323.796,5 3,74 436.935,2 4,10
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 122.963,8 1,99 136.961,1 1,97 153.655,2 1,99 171.116,6 1,97 215.482,2 2,02
10 Informasi dan Komunikasi 201.930,4 3,27 214.907,5 3,09 227.005,0 2,94 241.108,8 2,78 270.032,9 2,53
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 107.973,1 1,75 118.145,4 1,70 130.123,2 1,68 143.632,4 1,66 178.417,1 1,67
12 Real Estate 199.650,4 3,23 221.949,8 3,19 243.554,4 3,15 271.536,1 3,13 339.350,0 3,18
13 Jasa Perusahaan 844,9 0,01 944,4 0,01 1.071,5 0,01 1.211,9 0,01 1.554,6 0,01
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 237.303,3 3,84 267.421,2 3,85 314.109,4 4,06 345.551,4 3,99 413.641,6 3,88
dan Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 214.229,2 3,47 245.400,7 3,53 268.097,2 3,47 290.284,9 3,35 344.491,3 3,23
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 104.599,1 1,69 112.742,1 1,62 125.760,7 1,63 140.039,3 1,62 173.880,4 1,63
17 Jasa lainnya 90.835,7 1,47 105.774,7 1,52 117.666,1 1,52 130.188,5 1,50 166.891,6 1,57
PDRB atas dasar harga berlaku 6.178.037,5 100,00 6.951.950,6 100,00 7.734.016,4 100,00 8.664.749,1 100,00 10.661.122,8 100,00
Sumber : Diolah dari PDRB Kabupaten Karimun, 2014

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 57


2.2.1.2. Laju Inflasi

Inflasi merupakan peristiwa perubahan harga yang dapat dihitung dengan


membandingkan indeks harga pada suatu periode dengan periode lainnya. Tingkat inflasi
yang tidak diikuti oleh peningkatan pendapatan menyebabkan menurunnya daya beli
masyarakat.
Inflasi yang populer adalah inflasi yang diturunkan dari IHK yang merupakan
gambaran perkembangan harga pada tingkat konsumen. Indeks harga Konsumen
(consumer price index) adalah nomor indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang
dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga (household). IHK merupakan persentase
yang digunakan untuk menganalisis tingkat/laju inflasi. IHK juga merupakan indikator
yang digunakan pemerintah untuk mengukur inflasi di Indonesia dan juga sebagai
pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak lainnya. Untuk
memperkirakan nilai IHK pada masa depan, ekonom menggunakan indeks harga
produsen, yaitu harga rata-rata bahan mentah yang dibutuhkan produsen untuk
membuat produknya. Untuk mengukur tingkat harga secara makro, biasanya
menggunakan pengukuran Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI).
IHK dapat diartikan sebagai indeks harga dari biaya sekumpulan barang konsumsi yang
masing-masing diberi bobot menurut proporsi belanja masyarakat untuk komoditi yang
bersangkutan. IHK mengukur harga sekumpulan barang tertentu (seperti bahan makanan
pokok, sandang, perumahan, dan aneka barang dan jasa) yang dibeli konsumen.
Inflasi lain adalah inflasi yang diturunkan dari indeks harga implisit PDRB atau
disebut dengan inflasi PDRB. Inflasi jenis ini dapat dipandang sebagai gambaran
perkembangan harga ditingkat produsen.
Indeks Implisit PDRB secara umum mengalami kenaikan terus menerus. Pada
tahun 2013 nilai indeks implisit tercatat 114,7 dan pada tahun 2014 menjadi 119,7 atau
mengalami peningkatan 4,42 persen.
Laju Inflasi Kabupaten Karimun menggunakan Kota Batam dan Tanjung Pinang
sebagai acuan. Laju inflasi kota Batam berdasarkan harga konsumen pada tahun 2014
mencapai 6,68 persen, mengalami sedikit penurunan dibanding periode seblumya yang
sebesar 7,55. Demikian halnya dengan inflasi Kota Tanjung Pinang yang juga mengalami
penurunan dari 9,72 pada 2013 menjadi 87,2 pada tahun 2014.
Nilai inflasi Kabupaten Karimun pada bulan Juni 2015 di tercatat sebesar 0,36
persen. Dari 24 kabupaten/kota IHK di Sumatera, tercatat sebanyak 22 kota mengalami
inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 1,44 persen dan
inflasi terendah terjadi di Kota Palembang sebesar 0,39 persen. Sebaliknya, hanya Kota
Pangkal Pinang yang mengalami deflasi sebesar 0,14 persen.
Inflasi di Kabupaten Karimun disebabkan oleh naiknya seluruh indeks enam
kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,20 persen; kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,45 persen; kelompok
perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar sebesar 0,28 persen; kelompok sandang

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 58


sebesar 1,14 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,17 persen;
dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,48 persen.
Sebaliknya, satu kelompok mengalami penurunan indeks harga yaitu kelompok kesehatan
sebesar 0,03 persen.
12
9.72
10

8 7.2
Batam
7.55
6 6.68 Tanjung
3.87 pinang
4 3.28

3.72
2
2.01
0
2011 2012 2013 2014

Gambar 2.7. Inflasi IKH Kota Batam dan Kota Tanjung Pinang tahun 2011-2014 (sebagai referensi)
Sumber: Kabupaten Karimun Da;am Angka Tahun 2014

2.2.1.3. PDRB per Kapita dan Indeks Gini

Salah satu cara untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk adalah dengan
melihat nilai PDRB per kapita. PDRB per kapita dihitung dengan cara membagi total PDRB
dengan jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang digunakan untuk membagi adalah
jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Berdasarkan PDRB per kapita dapat diketahui
besarnya pendapatan yang dihasilkan oleh setiap penduduk di Kabupaten Karimun. PDRB
per kapita merupakan salah satu indikator produktivitas penduduk dan dapat dihitung
atas dasar harga berlaku dan harga konstan.
Selama kurun waktu lima tahun terhitung 2011 hingga 2015, nilai PDRB per
Kapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Karimun mengalami pertumbuhan yang cukup
baik dengan nilai PDRB per kapita sebesar 28.582.705,7 juta rupiah pada tahun 2011
menjadi 47.320.095,1 juta rupiah pada tahun 2015. Peningkatan yang signifikan terjadi
pada tahun 2015 sebesar 8.485.093,3 juta rupiah. Dengan rata-rata pertumbuhan 13,53
persen per tahun. Dengan pertumbuhan PDRB per kapita ini, artinya tingkat kemakmuran
di Kabupaten Karimun meningkat.

Tabel 2.33. PDRB Per kapita Atas Dasar harga konstan Tahun s.d 2015 Kabupaten Karimun
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
PDRB Per Kpaita Atas 27.168.524,1 28.826.257,5 30.533.265,8 32.325.776,9 36.377.147,8
Dasar Harga Berlaku
(Rp/jiwa)
Sumber : Diolah dari PDRB Kabupaten Karimun, 2014

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 59


Kelemahan dari perhitungan PDRB per kapita dalam melihat tingkat
kemakmuran masyarakat adalah bahwa nilai tersebut tidak menunjukkan aspek distribusi
pendapatan. Akibatnya angka PDB per kapita kurang memberikan gambaran yang lebih
rinci tentang kondisi kemakmuran suatu negara. Karena itu, perlu dilihat gambaran
tingkat pemerataan distribusi pendapatan masyarakat yang dapat ditunjukkan
menggunakan indeks Gini.
Indeks Gini merupakan gambaran tingkat pemerataan distribusi pendapatan
masyarakat. Indeks Gini adalah ukuran ketimpangan ekonomi dalam distribusi
pendapatan yang ditentukan dengan Koefisien Gini Rasio antara 0-1 (> 0 dan < 1),
semakin rendah Koefisien Gini maka pendapatan suatu wilayah/ daerah semakin merata.
Kategori ketimpangan tinggi apabila Indeks Gini lebih besar dari 0,5 dan kategori rendah
dengan Indeks Gini dibawah 0,5 (tinggi > 0,5 dan rendah < 0,5).
Indeks Gini Kabupaten Karimun pada tahun 2013 mengalami Penurunan dari
0,28 menjadi 0,25 atau turun sebesar 0,03 poin. Nilai ini berada di bawah indeks gini
Provinsi Kapulauan Riau yang berada pada angka 0,36 pada tahun 2013 dan 0,40 pada
tahun 2014. Angka ini menunjukkan bahwa pemerataan pendapatan di Kabupaten
Karimun mencapai level rendah. Memberikan arti bahwa kesenjangan pendapatan
terhadap penduduk kelas menengah keatas semakin mengecil. Tingkat kemakmuran
masyarakat yang ditunuukkan dengan pertumbuhan PDRB per kapita yang baik yang
artinya kegiatan ekonomi Kabupaten Karimun yang terus tumbuh pesat juga dapat
dirasakan dampaknya oleh penduduk miskin.

2.2.1.4. Persentase Penduduk di atas Garis Kemiskinan

Pada lima tahun terakhir terhitung tahun 2011 hingga 2015, jumlah penduduk
di atas garis kemiskinan di Kabupaten Karimun mengalami peningkatan tiap tahunnya
hingga pada akhirnya menurun sebanyak 268 jiwa penduduk pada tahun 2015. Tercatat
dari 12.817 jiwa penduduk pada tahun 2011 terus mengalami peningkatan hingga
berjumlah 15.116 jiwa penduduk pada tahun 2015.
Penduduk miskin di Kabupaten Karimun terbilang tinggi jika dibandingkan tujuh
kabupaten kota di Provinsi Kepulauan Riau.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2012, Kabupaten Karimun menduduki
posisi ketiga termiskin di Provinsi Kepulauan Riau setelah Kota Tanjung Pinang dan Kota
Bintan. Perbandingan antara kabupaten-kota pada tahun 2012 di Provinsi Kepulauan
Riau, penduduk miskin di Kabupaten Karimun menempati ketiga tertinggi setelah
Kabupaten Lingga sebesar 14,17 persen dan Kota Tanjung Pinang yang tercatat 11,04
persen.
Pada 2012, karena berbagai permasalahan ekonomi yang timbul, penduduk
miskin di Kabupaten Karimun 6,37 persen. Padahal diketahui angka kemiskinan sejak
2009-2011, menurun secara bertahap. Dari 7,29 persen pada 2009 menjadi turun
menjadi 7,21 persen pada 2010. Angka kemiskinan kembali turun lumayan besar sekitar

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 60


5,93 persen pada 2011. Kemudian angka ini meningkat menjadi 6,37 persen pada 2012.
Diduga penurunan penduduk miskin pada tiga kurun waktu 2009-2011 merupakan
dampak dari ini dampak dari hasil transfer pendapatan berbagai program pembangunan.
Termasuk di dalamnya terdapat jaring pengaman sosial yang dirancang khusus untuk
mengatasi dampak negatif krisis.
Persentase penduduk miskin dari tahun 2011 terus meningkat hingga tahun
2014, yang pada akhirnya sedikir mengalami penurunan pada tahun 2015 dari 6,87
persen menjadi 6,71 persen. Keberhasilan ini diduga salah satunya berkat program
pengentasan kemiskinan yang dilakukan melalui sharing dengan pemerintah Provinsi
Kepulauan Riau.
Tabel 2.34. Persentase Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan di Kabupaten Karimun Tahun 2011
s.d. 2015
Jumlah Persentase Garis Kemiskinan
No Tahun
penduduk miskin (jiwa) Penduduk Miskin (%) (Rupiah/ bulan)
1 2011 12.817 5,93 269.423
2 2012 13.917 6,37 274.080
3 2013 14.777 6,69 288.856
4 2014 15.384 6,85 299.538
5 2015 15.116 6,71 324.437
Sumber : BPS Karimun, 2014

Garis kemiskinan adalah nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk
memenuhi standar minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan
yang dibutuhkan oleh individu untuk hidup layak. Garis Kemiskinan di Kabupaten Karimun
pada tahun 2015 tercatat sebesar 324.432 rupiah per bulan. Angka ini jauh lebih tinggi
dibandingkan pada tahun 2011 yakni sebesar 269.423 rupiah per bulan. Garis kemiskinan
di Kabupaten Karimun menunjukkan peningkatan tiap tahunnya. Namun masih jauh
berada di bawah Garis Kemiskinan Provinsi Kapulauan Riau yang mencapai 480.812
rupiah per bulan pada tahun 2014.
2.2.1.5. Angka Kriminalitas yang Tertangani

Sebagai kawasan perbatasan, Kabupaten Karimun memiliki banyak sekali


tantangan dalam menanggulangi kasus-kasus kriminalitas, Kasus kriminalitas yang
mencuat bukan lagi merupakan maslah sepele, namun terkadang menjadi permaslahan
Nasional, termasuk menyangkut arus barang dan manusia secara illegal yang terjadi di
kawasan perbatasan. Angka Kriminalitas Kabupaten Karimun sempat mengalami
penurunan yang drastic dari angka 12,10 pada tahun 2012 menjadi 4,96 pada tahun 2013
Namun demikian angka ini meningkat lagi pada tahun 2014 menjadi 8,78.
Jika angka kriminalitas pada suatu daerah semakin rendah, maka hal ini
menggambarkan tingginya rasa aman masyarakat. Begitu juga sebaliknya jika angka
kriminalitas tinggi maka rasa aman masyarakat semakin rendah.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 61


Tabel 2.35. Angka Kriminalitas Yang Tertangani di Kabupaten Karimun
Tindak Kriminal Tindak Kriminal Angka Kriminalitas
Tahun
Dilaporkan diselesaikan yang Tertangani
2011 439 303 11,14
2012 472 340 12,10
2013 246 140 4,96
2014 308 196 8,78
Sumber : Diolah dari data Polres Kabupaten Karimun, 2015

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial

Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan terhadap indikator


angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, Angka Partisipasi Kasar, angka
pendidikan yang ditamatkan, Angka Partisipasi Murni, Angka Kelangsungan Hidup Bayi,
angka usia harapan hidup, persentase penduduk yang memiliki lahan, dan rasio penduduk
yang bekerja. Hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada fokus kesejahteraan
sosial, sebagai berikut:
2.2.2.1. Pendidikan

Pembangunan pendidikan dalam fokus kesejahteraan sosial dapat dilihat dari


beberapa indikator pendidikan antara lain Angka Melek Huruf, Angka Rata-Rata Lama
Sekolah, Angka Partisipasi Murni, Angka Putus Sekolah dan Angka Pendidikan yang
Ditamatkan.
A. Angka Melek Huruf
Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Karimun mengalami peningkatan pada kurun
waktu lima tahun terakhir. Pada tahun 2011 tercatat AMH 96,36 yang memiliki
peningkatan tiap tahunnya hingga mencapai 97,48 pada tahun 2015. Bila angka melek
huruf tersebut diterjemahkan maka artinya dari setiap 100 orang penduduk di Kabupaten
Karimun, pada tahun 2015, terdapat tiga orang yang tidak bisa membaca.
Pada tahun 2015 Kabupaten Karimun tercatat memliki 149.422 jiwa penduduk
pada kelompok usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis. Angka ini
meningkat 353 jiwa daripada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 149.069 jiwa.
Berikut adalah data Perkembangan AMH pada lima titik tahun.

Tabel 2.36. Perkembangan Angka Melek Huruf Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d 2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang 142.681 144.960 146.374 149.069 149.422
bisa membaca dan menulis
2 Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas 148.071 149.706 150.359 152.970 153.285
3 Angka Melek Huruf 96,36 96,83 97,35 97,45 97,48
Sumber: BPS Kabupaten Karimun 2014

B. Angka rata-rata lama sekolah

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 62


Angka rata-rata lama sekolah menunjukan rata-rata lama penduduk Kabupaten
Karimun dalam mengenyam pendidikan formal. Angka rata-rata lama sekolah Kabupaten
Karimun pada lim atahun terakhir ini tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan
dengan rata-rata 8,27 pada tahun 2015. Artinya penduduk di Kabupaten Karimun
umumnya bersekolah hanya sampai dengan kelas dua pada tingkat Sekolah Menengah
Pertama (Kelas VIII).

8.3 8.27
8.25
8.25 8.22

8.2 8.16
8.14
8.15

8.1

8.05
2011 2012 2013 2014 2015

Gambar 2.8. Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Karimun 2011- 2015
Sumber : BPS Karimun 2014

C. Angka Partisipasi Kasar (APK)


Secara konseptual, APK adalah proporsi anak sekolah aktif pada suatu jenjang
pendidikan tertentu terhadap penduduk pada kelompok usia sekolah tertentu. Sejak
tahun 2007 Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B, dan Paket C) turut diperhitungkan.
Tujuan mengukur APK adalah untuk menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara
umum pada suatu tingkat pendidikan di suatu wilayah.
APK yang tinggi tentu menunjukkan tingginya tingkat partisipasi sekolah, tanpa
memperhatikan ketepatan usia sekolah pada jenjang pendidikannya. Jika nilai APK
mendekati atau lebih dari 100 persen menunjukkan bahwa ada penduduk yang sekolah
belum mencukupi umur dan atau melebihi umur yang seharusnya. Selain itu juga dapat
menunjukkan bahwa wilayah tersebut mampu menampung penduduk usia sekolah lebih
dari target yang sesungguhnya.
Angka Partisipasi Kasar sekolah di Kabupaten Karimun untuk tingkat pendidikan
SD/MI selalu berada pada angka diatas 100 persen dan mengalami peningkatan terus
menerus selama kurun waktu lima tahun (2011 hingga 2015). Pada tahun 2015 APK
Kabupaten Karimun tercatat sebesar 111,04 persen. Artinya Kabupaten Karimun mampu
menampung penduduk usia sekolah tingkat SD/MI melebihi proporsi yang seharusnya.
Angka Partisipasi Kasar untuk tingkat pendidikan SMP/MTs mengalami penurunan
pada tahun 2012 dan 2015 dengan angka 93,18 pada tahun 2015. Hal ini menunjukkan
diduga masih terdapat kurang lebih tujuh persen dari total penduduk usia SMP/MTs yang
belum mengenyam pendidikan dasar tingkat SMP/MTs.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 63


Pada jenjang pendidikan SMA/MA/SMK, APK Kabupaten Karimun mengalami
penurunan pada tahun 2012 dan 2014 kemudian meningkat kembali pada tahun 2015
meskipun angkanya masih dibawah capaian pada tahun 2013.

Tabel 2.37. Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten karimun Tahun 2011 s.d 2015

No Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015


1 SD/MI
1.1 jumlah siswa yang bersekolah di jenjang 29.192 30.679 31.439 31.754 33.577
pendidikan SD/MI
1.2 jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun 28.940 29.274 29.612 29.928 30.239
1.3 APK SD/MI 100,87 104,8 106,17 106,1 111,04
2 SMP/MTs
2.1. jumlah siswa yang bersekolah di jenjang 12.254 11.949 12.672 12.793 12.525
pendidikan SMP/MTs
2.2. jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun 12.789 12.956 13.129 13.286 13.442
2.3 APK SMP/MTs 95,82 92,23 96,52 96,29 93,18
3 SMA/MA/SMK
3.1. jumlah siswa yang bersekolah di jenjang 7.496 7.621 8.580 8.607 8.281
pendidikan SMA/MA/SMK
3.2. jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun 10.002 10.123 10.245 10.362 10.472
3.3 APK SMA/MA/SMK 67,78 50,5 55,68 49,73 54,88
Sumber : BPS Kabupaten Karimun 2014

D. Angka Partisipasi Murni (APM)


APM adalah proporsi penduduk pada kelompok usia jenjang pendidikan tertentu
yang masih bersekolah terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut. Sejak tahun
2007, Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B, dan Paket C) turut diperhitungkan.
Sedangkan kegunaan atau tujuan pengukuran APM adalah untuk mengukur daya serap
sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah.
APM menunjukkan seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat
memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai pada jenjang pendidikannya. Jika APM = 100,
berarti seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu. Maka sesungguhnya
keberhasilan pelayanan pendidikan di suatu wilayah dilihat dari indikator Angka
Partisipasi Murni (APM).
APM Kabuaten Karimun ada jenjang pendidikan AD/MI mengalami peningkatan
yang baik dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Peningkatan terus terjadi hingga
mencapai angka 98,06 pada tahun 2015. Hal ini menunjukkan bahwa daya serap
pendidikan terhadap usia sekolah terus membaik, namun masih terdapat dua persen
penduduk yangbelum dapat bersekolah tepat waktu sesuai dengan usianya.
APM pada jenjang pendidikan dasar tingkat SMP/MTs mengalami penurunan
drastic pada tahun 2012, kemudian mengalami peningkatan hingga peningkatan yang
signifikan pada tahun 2015. Pada 2015, APM Kabupaten Karimun adalah 84,22 yang

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 64


artinya masih terdapat kurang lebih 20 persen penduduk pada usia jenjang pendidikan
menengah tingkat SMP/MTs yang belum terserap pendidikan pada jenjang tersebut.

Tabel 2.38. Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten
Karimun

No Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015


1 SD/MI
1.1. Jumlah siswa kelompok usia 7-12 tahun yang 24.567 24.558 26.396 26.352 29.651
bersekolah di jenjang pendidikan SD/MI
1.2. Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun 28.940 29.274 29.612 29.928 30.239
1.3. APM SD/MI 84,89 83,89 89,14 88,05 98,06
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah siswa kelompok usia 13-15 tahun yang 9.356 7.632 7.971 8.785 11.321
bersekolah di jenjang pendidikan SMP/MTs
2.2. Jumlahpenduduk kelompok usia 13-15 tahun 12.789 12.956 13.129 13.286 13.442
2.3. APM SMP/MTs 73,16 58,91 60,71 66,12 84,22
3 SMA/MA/SMK
3.1. Jumlah siswa kelompok usia 16-18 tahun yang 6.779 5.112 5.704 5.153 5.747
bersekolah di jenjang pendidikan SMA/MA/SMK
3.2. Jumlahpenduduk kelompok usia 16-18 tahun 10.002 10.123 10.245 10.362 10.472
3.3. APM SMA/MA/SMK 67,78 50,5 55,68 49,73 54,88
Sumber : BPS Kabupaten Karimun, 2014

APM pada jenjang pendidikan SMA/MA/SMK meskipun akhirnya meningkat di


tahun 2015, sebelumnya mengalami penurunan pada tahun 2012 dan 2014. APM tahun
2015 sebesar 54,88 menunjukkan bahwa daya serap pendidikan jenjang SM/MA/SMK
masih belum baik.
2.2.2.2. Kesehatan

Kualitas kesehatan pada fokus kesejahteraan masyarakat ini diukur dengan


indikator Angka Kelangsungan Hidup Bayi, Angka Harapan Hidup, dan persentase balita
gizi buruk dan kesempatan kerja dengan analisa indikator sebagai berikut:
A. Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB)
Kesehatan merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap
kualitas sumberdaya manusia. Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah terwujudnya
derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan
umum. AKHB Kabupaten Karimun trennya terus menurun dalam kurun waktu empat
tahun terhitung 2011 hingga 2014. Pada tahun 2014, AKHB Kabupaten Karimun sebesar
978,73 menggambarkan peluang bayi yang hidup usia di bawah 1 tahun diantara 1.000
bayi yang lahir adalah sebanyak 978,73 bayi.

Tabel 2.39. Jumlah Kematian Bayi, Kelahiran Hidup, Angka Kematian Bayi dan Angka Kelangsungan
Hidup Bayi Kabupaten Karimun tahun 2011-2015

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 65


Jumlah Kematian Bayi Usia >1 Tahun 4 3 7 5 NA
Jumlah Kelahiran Hidup 4.587 5.059 4.753 4.890 NA
Angka Kematian Bayi (AKB) 13,73 15,22 15,99 21,27 NA
Angka Kelangsungan Hidup Bayi 986,27 984,78 984,01 978,73 NA
Sumber : BPS Kabupaten Karimun 2013

B. Angka Harapan Hidup (AHH)


AHH merupakan rata-rata perkiraan banyaknya tahun yang dapat ditempuh
seseorang selama hidupnya. Indikator ini sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk khususnya di bidang
kesehatan. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, AHH Kabupaten Karimun terus
meningkat, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kesejahteraan di bidang kesehatan
pada tiap tahunnya. Pada tahun 2015, AHH Kabupaten Karimun mencapai 69,13

69.2 69.13

69.1 69.01
69 68.93

68.9
68.77
68.8

68.7

68.6 68.51
68.5

68.4

68.3

68.2
2011 2012 2013 2014 2015

Gambar 2.9. Angka Harapan Hidup Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015


Sumber : BPS Kabupaten Karimun 2015

Peningkatan AHH d Kabupaten Karimun cukup baik walaupun peningkatan dari


tahun ketahun tidak begitu signifikan, untuk itu beberapa variabel yang memiliki
hubungan terhadap angka harapan hidup perlu lebih diperhatikan lagi, seperti persentase
penolong persalinan medis, jumlah dokter, persentase angka kesakitan, keadaan
lingkungan perumahan dan penyediaan air bersih sehingga peningkatan AHH di
Kabupaten Karimun lebih signifikan di tahun yang akan datang.
C. Persentase Balita Gizi Buruk
Persentase balita gizi buruk adalah persentase balita dalam kondisi gizi buruk
terhadap jumlah balita secara keseluruhan. Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses
terjadinya kekurangan gizi menahun. Status gizi balita secara sederhana dapat diketahui

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 66


dengan membandingkan antara berat badan menurut umur maupun menurut panjang
badannya dengan rujukan (standar) yang telah ditetapkan. Apabila berat badan menurut
umur sesuai dengan standar, balita dapat disebut gizi baik. Namun, jika sedikit di bawah
standar dapat dikatakan gizi kurang dan apabila jauh di bawah standar dikatakan gizi
buruk.

Tabel 2.40. Jumlah Balita, Balita yang mengalami gizi buruk, dan persentase balita Gizi Buru di
Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


Jumlah Balita 20.960 21.121 21.291 21.446 21.595
Jumlah Balita Gizi Buruk 310 16 20 204 NA
Persentase Balita Gizi Buruk 0,015 0,001 0,001 0,010 NA
Sumber : diolah dari BPD Kabupaten Karimun 2014

Dari tabel tersebut, diketahui bahwa jumlah balita gizi buruk mengalami
penurunan yang sangat drastis pada taun 2012 dan meningkat tajam pada tahun 2014
dari 20 balita menjadi 204 balita.
2.2.3. Fokus Seni Budaya Dan Olahraga

Fokus seni budaya mencakup jumlah kelompok seni budaya dan jumlah gedung
olahraga. Pencapaian pembangunan seni, budaya dan olahraga dapat dilihat berdasarkan
indikator jumlah grup kesenian, jumlah gedung kesenian, jumlah klub olahraga, dan
jumlah gedung olahraga. Capaian pembangunan seni, budaya, dan olahraga Kabupaten
karimun Tahun 2013 disajikan dalam tabel di bawah ini.
110
105
100
95
90
85
80
Yang Masih Aktif

75
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
TARI 48 28 50 49 45 49
MUSIK 5 4 5 5 26 27
Kompang 105 87 104 104 42 51
Rebana 83 82 62 62 45 49

Gambar 2.10. Jumlah Sanggar Kesenian Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 67


Sumber: Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Karimun

Berdasarkan tabel di atas ditunjukkan bahwa jumlah sanggar kesenian di


Kabupaten Karimun pada rentang waktu tahun 2011 hingga tahun 2016 mengalami
fluktuasi. Untuk Sanggar tari mengalami penurunan yang cukup signifikan di tahun 2012,
akan tetpai mengalami peningkatan kembali di tahun 2016 sehingga berjumlah 49
sanggar tari. Untuk sanggar musik mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tahun
2015 dan tahun 2016, apabila dari tahun 2011 hingga tahun 2014 jumlah sanggar tari
berjumlah lima sanggar di tahun 2015 menjadi 26 sanggar dan 27 sanggar di tahun 2016.
Pertumbuhan sanggar kompang mengalami fluktuasi dan di tahun 2015 dan 2016
mengalami penurunan yang cukup berarti. Apabila di tahun 2014 memiliki sanggar
sebanyak 104 sanggar di tahun 2015 enurun menjadi 42 sanggar dan 51 sanggar di tahun
2016. Sanggar rebana pun mengalami fluktasi dari tahun 2011 hingga tahun 2016. Sama
halnya dengan sanggar lainnya, sanggar rebana pun mengalami penurunan di tahun 2015
dan 2016. Pada tahun 2014 Kabupaten Karimun memiliki 62 sanggar rebana, di tahun
2015 turun menjadi 45 sanggar rebana dan 49 sanggar di tahun 2016.

Tabel 2.41. Jumlah Gedung Olahraga per Kecamatan Tahun 2016

No Kecamatan Jumlah
1 Karimun -
2 Meral Barat 1
3 Tebing -
4 Kundur -
5 Kundur Barat -
6 Kundur Utara -
7 Buru -
8 Moro -

Tabel 2.41. Jumlah Gedung Olahraga per Kecamatan Tahun 2016 (lanjutan)
No Kecamatan Jumlah
9 Belat -
10 Ungar -
11 Belat -
12 Durai -
JUMLAH 1
Sumber : Kantor Pemuda dan Olahraga

Jumlah gedung olahraga yang ada di kabupaten Karimun tercatat sebanyak satu
gedung yang berada di Kecamatan Meral Barat. Sehingga dapat diperoleh rasio jumlah
gedung sebesar 0,01. Jika melihat dari rasio jumlah gedung olahraga per 10.000
penduduk maka di dapat nilai 0,01. Angka yang cukup rendah ini bukan berarti
mengindikasikan bahwa minat penduduk Kota Bogor kecil terhadap bidang olahraga, bisa
saja banyak penduduk yang melakukan aktivitas olahraganya di luar (outdoor).

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 68


Tabel 2.42. Jumlah Klub Olahraga Berdasarkan Jenis dan Kecamatan Tahun 2016

Jumlah Klub
No Kecamatan
Sepak Bola Bola Volly Sepak Takraw Badminton Sepeda
1 Karimun 4 4 2 2 2
2 Meral Barat 4 2 1 - -
3 Tebing 4 2 1 - -
4 Kundur 4 1 1 - -
5 Kundur Barat 4 1 1 - -
6 Kundur Utara 4 1 1 - -
7 Buru 4 1 1 - -
8 Moro 4 1 1 - -
9 Belat 4 1 2 2 1
10 Ungar 4 1 1 - -
11 Belat 4 1 1 - -
12 Durai 4 1 1 - -
Jumlah 48 17 14 4 3
Sumber : Kantor Pemuda dan Olahraga

Berbeda halnya dengan minimnya jumlah gedung olahraga di Kota Bogor, jumlah
klub olahraga di Kabupaten Karimun terbilang cukup memadai. Hal ini terelihat dari cukup
banyaknya jenis dan jumlah klub yang ada di kabupaten Karimun. Pada tahun 2016 di
kabupaten Karimun untuk klub sepakbola terdapat 48 klub dengan jumlah klub menyebar
secara merata di tiap kecamatan sebanyak empat klub. Untuk klub bola volly terdapat 17
klub, dimana Kecamatan Karimun memiliki jumlah klub terbanyak yaitu empat klub. Klub
sepak takraw terdapat sebanyak 14 klub dengan Kecamatan Karimun memiliki dua kblu
sedangkan kecamatan lainnya memiliki satu klub. Klub badminton dan sepakbola hanya
dimiliki di dua kecamatan yaitu Kecamatan Karimun dan Kecamatan Belat.

Tabel 2.43. Jumlah Atlet Berprestasi menurut Kecamatan


No Kecamatan Atlet
1 Karimun 10
2 Meral Barat 5
3 Tebing 6
4 Kundur 8
5 Kundur Barat 5
6 Kundur Utara 3
7 Buru 3
8 Moro 6
9 Belat 2
10 Ungar -
11 Belat -
12 Durai 2
JUMLAH 50
Sumber : Kantor Pemuda dan Olahraga

Pada tahun 2016, terdapat 50 atlet berprestasi yang ada di Kabupaten Karimun.
Kecamatan Karimun tercatat merupakan kecamatan dengan jumlah atlet paling banyak

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 69


yaitu sebanyak sepuluh atlet, sedangkan Kecamatan Ungar dan Kecamatan Belat tidak
memiliki atlet berprestasi.
2.3. Aspek Pelayanan Umum
2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib
2.3.1.1. Pendidikan

A. Rasio Ketersediaan Sekolah


Rasio Ketersediaan Sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan per 10.000
jumlah penduduk usia pendidikan (dasar, menengah dan atas). Rasio ini mengindikasikan
kemampuan seluruh sekolah yang ada di suatu daerah untuk menampung semua
penduduk usia pendidikan sekolah. Dengan demikian juga mencerminkan kemampuan
daerah dalam menyelenggarakan layanan pendidikan. dimana makin tinggi nilai indikator
ini, makin tinggi kemampuan suatu daerah dalam menyelenggarakan layanan pendidikan.
Rasio ketersediaan sekolah di Kabupaten Karimun pada tahun 2015 paling tinggi
pada pendidikan dasar (SD/MI), untuk rentang umur 7-12 tahun dengan rasio 48,61.
Diikuti oleh rasio pada tingat pendidikan menengah pertama (SMP/MTs) sebesar 43,89
dan tingak SMA/SMK/MA sebesar 29,60.

Tabel 2.44. Ketersediaan Sekolah dan Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2015
Kelompok Umur Jumlah Penduduk Jumlah Gedung Sekolah Rasio
7-12 tahun 30.239 147 48,61
13-15 tahun 13.442 59 43,89
16-18 tahun 10.472 31 29,60
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun

2.3.1.2. Kesehatan

A. Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) per Satuan Balita


Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (Departemen Kesehatan RI, 2004).
Posyandu merupakan pos pelayanan terpadu untuk kegiatan pelayanan terpadu
untuk imunisasi, kesehatan ibu dan anak, Keluarga Berencana, penanggulangan diare dan
gizi (melakukan penimbangan dan pemberian makanan tambahan untuk balita).
Posyandu diselenggarakan oleh masyarakat melalui kader kesehatan di bawah bimbingan
Puskesmas. Posyandu merupakan suatu kegiatan perwujudan peran serta masyarakat
yang dikelola oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat dalam mencapai
pelayanan kesehatan yang lebih baik
Tujuan Posyandu adalah untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi,
anak balita dan angka kelahiran. Selain itu, Posyandu juga bertujuan untuk mempercepat
penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS), serta agar masyarakat
dapat mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 70


sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Posyandu yang sudah ada dimasyarakat
sangat berperan dalam mendukung pencapaian pembangunan kesehatan ibu dan anak.
Rasio Posyandu per satuan balita adalah jumlah posyandu per 1.000 balita. Rasio
Posyandu per satuan balita digunakan untuk mengukur ketersediaan Posyandu
berdasarkan jumlah balita yang ada. Semakin besar nilai rasio ini, makin tinggi tingkat
kemampuan dalam penyelenggaraan layanan bidang kesehatan.

Tabel 2.45. Perkembangan Jumlah Balita dan Posyandu Kabupaten Karimun 2011-2015

Tahun
Indikator
2011 2012 2013 2014
Jumlah Posyandu 202 215 214 217
Jumlah Balita 20.960 21.121 21.291 21.446
Rasio per 1.000 balita 9,64 10,18 10,05 10,12
Sumber : Diolah dari Kabupaten Karimun Dalam Angka

B. Rasio Rumah Sakit, Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas Pembantu


Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Rasio sarana kesehatan terhadap jumlah penduduk menggambarkan penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan. Sarana pelayanan kesehatan ialah Rumah Sakit, Puskesmas,
Puskesmas pembantu, Puskesmas Keliling, balai Pengobatan dan lain-lain. Rasio ini
berupa perbandingan antara jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu dengan jumlah
sarana pelayanan kesehatan yang terdapat di wilayah tersebut.
Dari rasio ini dapat diketahui banyaknya penduduk yang harus dilayani oleh sebuah
sarana pelayanan kesehatan. Angka ini dapat digunakan sebagai indikator untuk menilai
kecukupan penyediaan sarana pelayanan kesehatan. Indikator tersebut harus disertai
dengan kriteria standar dan target yag diinginkan. Kriteria standar untuk kecukupan tidak
sama pada setiap wilayah, tergantung dari kebutuhan masyarakat dan jenis pelayanan.
Karena itu sebaiknya kriteria standat ditentukan oleh masing-masing daerah.
Perhitungan rasio ini pada berbagai wilayah akan menghasilkan distribusi sarana
kesehatan yang dapat digunakan sebagai pegangan untuk menyusun rancana
pemerataan saran pelayanan kesehatan.

Tabel 2.46. Jumlah dan Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Menurut Kecamatan Tahun 2014
Kabupaten Karimun
Balai
Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Jumlah Rumah sakit Puskesmas pengobatan
Tahun pembantu keliling darat keliling laut
penduduk umum
Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio
2014 223.117 2 0,01 9 0,04 37 0,17 11 0,05 3 0,01 12 0,05
2013 282.475 2 0,01 9 0,03 39 0,14 20 0,07 3 0,01 9 0,03
2012 280.949 2 0,01 9 0,03 37 0,13 17 0,06 2 0,01 9 0,03
2011 272.985 2 0,01 9 0,03 37 0,14 18 0,07 2 0,01 9 0,03

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 71


Sumber : Diolah dari Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2016

2.3.1.3. Sarana dan Prasarana Umum

A. Rasio Tempat Ibadah per Satuan Penduduk


Agama memiliki peran penting dalam pembangunan di masyarakat. Banyak pihak
menyetujui pendapat ini. Pembangunan agama merupakan aspek penting yang tidak
terpisahkan dari pembangunan nasional, yang merupakan bentuk pengamalan dari sila
pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Pembangunan agama diharapkan
dapat menciptakan sumberdaya manusia yang memiliki akhlak dan moral serta sehat
jasmani dan rohani. Melalui pembangunan agama juga dapat ditingkatkan kerukunan
antar umat beragama sehingga dapat hidup berdampingan secara harmonis dan saling
menghormati.
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk adalah jumlah ketersediaan tempat
ibadah per 1.000 jumlah penduduk. Indikator ini mencerminkan kemampuan dalam
menyediakan sarana peribadatan yang memungkinkan setiap penduduk menjalankan
ibadah menurut agama dan kepercayaannya sebagaimana diamanatkan oleh Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
Masyarakat Kabupaten Karimun merupakan masyarakat yang majemuk dari sisi
agama dan keyakinan, namun kerukunan hidup antar umat beragama di Kabupaten
Karimun tetap terjaga. Rasio tempat ibadah persatuan penduduk di Kabupaten Karimun,
pada tahun 2014 sebesar 2,42, pada tahun 2014 sebesar 2,43 dan pada tahun 2013
sebesar 1,88. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.47. Rasio Tempat Ibadah per Satuan Penduduk Tahun 2011-2015

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


Jumlah tempat ibadah 526 505 530 542 NA
Jumlah penduduk 272.985 280.949 282.475 223117 225.866
Rasio tempat ibadah persatuan penduduk 1,93 1,80 1,88 2,43 NA
Sumber : Diolah dari Karimun Dalam Angka Tahun 2012-2016

B. Listrik dan Air Bersih


Sektor ketenagalistrikan memegang peranan yang penting dalam pembangunan.
Selain menjadi bagian yang menyatu dari mesin pertumbuhan ekonomi, juga merupakan
komponen sentral pembangunan berkelanjutan. Sebagai faktor produksi, tersedianya
tenaga listrik yang cukup menentukan laju kecepatan pembangunan pada sektor lain
seperti sektor industri, pertanian, pertambangan, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
Pembangunan sektor-sektor ini adalah sangat vital bagi tercapainya tujuan pembangunan
seperti menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan daerah,
mengubah struktur ekonomi dan lain-lain. Di samping itu tersebarnya tenaga listrik di
kalangan masyarakat luas, untuk keperluan sehari-hari akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 72


Sebagian besar kebutuhan listrik di Kabupaten Karimun dipenuhi oleh PT.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero. Namun, sampai dengan tahun 2014, belum
semua wilayah di Kabupaten Karimun telah tersambung dalam jaringan PLN. Oleh karena
itu, sebagian masyarakat mengusahakan nya secara swasembada, yaitu melalui
perusahaan non PLN yang dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pemda), koperasi, maupun
perusahaan swasta lainnya. Secara operasional,produksi listrik PLN di Kabupaten Karimun
berasal dari Ranting Tanjung Balai dan Ranting Tanjung Batu.
Air bersih merupakan kebutuhan utama masyatakat. Keterbatasan penyediaan air
bersih masyarakat yang berkualitas dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat,
produktifitas ekonomi dan kualitas kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Pertumbuhan penduduk membutuhkan peningkatan saranan dan pasarana penunjang
pemenuhan kebutuhan air bersih untuk kebutuhan masyarakat. Peningkatan sarana dan
prasarana air bersih dilakukan agar pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air bersih
dapat terlayani dengan baik.
Terdapat tiga perusahaan penyedia air minum untuk kebutuhan masyarakat di
Kapupaten Karimun, yaitu Unit Usaha Air Minum (UUAB) Tg. Balai Karimun, UUAB Tg.
Batu dan UUAB Moro.

Tabel 2.48. Jumlah Produksi Air dan Jumlah Pelanggan PDAM Kabupaten Karimun
Jumlah Produksi Jumlah Yang Disalurkan Jumlah Nilai Produksi
Tahun
(m3) (m3) Pelanggan (Rp)
2014 - 1.269.994 5.890 4.312.360.900
2013 2.192.479 1.366.173 5.703 4.629.108.200
2012 - 1.353.943 5.497 4.535.578.700
2011 - 1.177.812 4.837 3.629.999.900
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun Tahun 2015

2.3.1.4. Perhubungan

Pembangunan sarana perhubungan sangat penting dalam menunjang


keberhasilan peningkatan ekonomi daerah. Sarana perhubungan merupakan bagian dari
sistem transportasi untuk mendukung pelayanan mobilitas masyarakat dan sumberdaya
lainnya sehingga mendukung terjadinya pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya sarana
perhubungan diharapkan dapat menghilangkan isolasi suatu wilayah dan memberi
dampak terhadap perkembangan semua sektor seperti perdagangan, industri dan
pelayanan masyarakat dan sektor lainnya. Sarana perhubungan mempermudah akses
bagi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari serta mempermudah aktifitas
ekonomi masyarakat. Sehingga dengan aksesibilitas yang baik ke kesemua wilayah dapat
meningkatkan pemeraan pembangunan antar wilayah.
Peningkatan sarana pehubungan diantaranya dengan pembangunan sarana
jalan, terminal, pelabuhan dan lain-lain. Pada Tabel 2.49 dapat dilihat perkembangan
pembangunan jalan di Kabupaten Karimun pada tahun 2015.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 73


Tabel 2.49. Realisasi Pembangunan Jalan menurut Jenis Permukaan (m)

Jenis Permukaan Jalan


Tahun
Aspal Kerikil, semen, lapen Tanah Jumlah
2014 18.647 10.977 15.411 45.035
2013 40.270 21.367 8.670 70.307
2012 14.228 32.565 9.246 56.039
2011 42.761 16.755 5.194 64.710
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun Tahun 2015

Perkembangan angkutan darat di Kabupaten Karimun dapat dilihat pada tabel


berikut.

Tabel 2.50. Jumlah Angkutan Darat menurut Jenis di Kabupaten Karimun Tahun 2011-2014

Jenis Transportasi 2011 2012 2013 2014


Ojek 51 276 51 345
Becak -- -- -- 60
Taksi 196 196 196 45
Oplet 2.456 2.406 366 306
Bis 123 119 116 116
Pick-up 566 620 680 760
Truk 1.280 740 789 833
Jumlah 4.672 4.357 2.198 2.465
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2015

2.3.1.5. Ketenagakerjaan

A. Angkatan kerja (labor force)


Angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja (berusia 15 - 65
tahun), baik yang sudah bekerja, belum bekerja atau sedang mencari pekerjaan.
Kelompok umur tersebut merupakan kelompok usia produktif. Akan tetapi tidak semua
penduduk yang memasuki usia kerja termasuk angkatan kerja. Sebab penduduk yang
tidak akif dalam kegiatan ekonomi tidak termasuk dalam kelompok angkatan kerja seperti
ibu rumah tangga, pelajar/mahasiswa.
Angkatan kerja membutuhkan lapangan pekerjaan, laju pertambahan penduduk
dan pertumbuhan angkatan kerja perlu diikuti dengan pertumbuhan lapangan kerja.
Karena jika tidak diikuti dengan penambahan lapangan pekerjaan maka akan
menyebabkan tingginya angka pengangguran.
Dari data penduduk usia 15 tahun ke atas Kabupaten Karimun tahun 2015,
diketahui jumlah angkatan kerja laki-laki sebesar 82,30 persen, dan jumlah angkatan kerja
perempuan sebesar 35,35 persen. Sedangkan yang bukan angkatan kerja, laki-laki sebesar
17,70 persen dan perempuan sebesar 64,65 persen. Dari data angkatan kerja juga
diketahui penduduk yang merupakan pencari kerja laki-laki sebesar 4,88 persen dan
pencari kerja perempuan sebesar 1,80 persen.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 74


Tabel 2.51. Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama Selama
Seminggu yang Lalu dan Jenis Kelamin di Kabupaten Karimun 2011-2015

2011 2012 2013 2014 2015


No Kegiatan Utama
L P L P L P L P L P
1 Angkatan Kerja 88,04 42,90 80,79 36,20 81,95 41,99 84,90 42,27 82,30 35,35
a. Bekerja 84,00 37,83 76,45 33,90 79,14 38,27 79,14 40,13 77,42 33,54
b. Mencari kerja 4,04 5,07 4,34 2,30 2,81 3,72 5,76 2,14 4,88 1,80
2 Bukan Angkatan 11,95 57,10 19,22 63,79 18,05 58,01 15,10 57,73 17,70 64,65
Kerja
a. Sekolah 9,16 8,74 10,86 11,72 11,75 9,28 6,74 7,32 7,85 9,37
b. Mengurus RT 0,75 47,02 0,08 51,02 0,63 46,52 1,38 47,93 0,44 52,25
c. Lainnya 2,04 1,34 8,28 1,05 5,67 2,21 6,98 2,48 9,40 3,04
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2015

B. Aktivitas kerja
Jenis usaha yang dijalankan masyarakat di Kabupaten Karimun sangat beragam.
Namun sektor pertanian merupakan jenis pekerjaan yang paling mendominasi menyerap
tenaga kerja, dengan persentase sebesar 28,77 persen. Lapangan usaha kedua yang
banyak digeluti masyarakat di Kabupaten Karimun yaitu bidang jasa.

Tabel 2.52. Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di
Kabupaten Karimun, 2010-2015
Persentase
Lapangan Usaha
2010 2011 2012 2013 2014 2015
01. Pertanian 31,79 24,33 30,12 24,47 23,94 28,77
02. Pertambangan 4,25 4,51 3,35 4,05 3,61 4,27
03. Industri 2,72 6,29 7,55 8,39 7,74 8,74
04. Listrik, Gas, dan Air 0,50 0,52 1,19 1,37 1,10 0,39
05. Konstruksi 12,03 10,64 10,40 14,06 14,10 11,14
06. Perdagangan 18,12 24,98 20,63 21,79 22,34 17,69
07. Angkutan dan Komunikasi 5,81 7,13 5,90 5,59 6,10 6,39
08. Keuangan 0,63 0,39 2,31 0,73 1,24 2,30
09. Jasa 20,10 21,01 18,54 19,56 19,84 20,32
10. Lainnya 4,04 0,30 - - -
Jumlah 100 100 100 100 100 100
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka

C. Pengangguran

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 75


Dalam Kependudukan ketenagakerjaan merupakan suatu fenomena yang perlu
mendapat perhatian cukup serius. Dengan bertambahnya jumlah penduduk berarti akan
meningkatkan penyediaan jumlah tenaga kerja. Bila hal tersebut tidak diiringi dengan
penyerapan tenaga kerja secara optimal akan mengakibatkan tingginya tingkat
pengangguran. Jumlah pencari kerja di Kabupaten Karimun pada tahun 2014 sebanyak
737 orang. Pencari kerja terbanyak didominasi oleh lulusan SLTA. Jumlah pencari kerja di
tahun 2014 menurun cukup signifikan apabila dibandngkan dengan tahu sebelumnya
(2013).

Tabel 2.53. Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan di Kabupaten Karimun
Tahun 2011-2015
Tingkat Pendidikan 2010 2011 2012 2013 2014
Tidak Tamat SD 8 2 10 9 11
SD 78 21 26 23 14
SLTP 139 60 61 42 32
SLTA 1.041 1.136 680 556 350
Diploma I/II 6 2 3 - 80
Akademi/Diploma III 100 71 58 160 -
Sarjana 162 112 146 422 249
S2/S3 - - - - 1
Jumlah 1.534 1.404 984 1.212 737
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka

D. Kesempatan Kerja (Rasio Penduduk yang Bekerja)


Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja dengan
kemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi
dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan kerja. Dengan demikian, dapat
menyerap pertambahan angkatan kerja.
Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti peluang atau keadaan yang
menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia dan
sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan
keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing. Kesempatan Kerja (demand for
labour) adalah suatu keadaan yang menggambarkan/ketersediaan pekerjaan (lapangan
kerja untuk diisi oleh para pencari kerja). Dengan demikian kesempatan kerja dapat
diartikan sebagai permintaan atas tenaga kerja.
Sementara itu, angkatan kerja (labour force) menurut Soemitro Djojohadikusumo
didefinisikan sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang
sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif.
Kesempatan kerja dapat ditunjukkan dari rasio penduduk yang bekerja yang
merupakan perbandingan jumlah penduduk yang bekerja terhadap jumlah angkatan
kerja. Rasio penduduk yang bekerja Kabupaten Karimun pada tahun 2015 mencapai 0,94,
yang artinya sebanyak 94 persen dari angkatan kerja yang ada di Kabupaten Karimun

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 76


memperoleh kesempatan kerja sedangkan enam persen masih mencari kerja atau
pengangguran.

Tabel 2.54. Rasio Penduduk yang Bekerja terhadap Angkatan Kerja Kabupaten Karimun Tahun
2011-2015

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


Rasio Penduduk yang Bekerja terhadap Angkatan Kerja 0,93 0,94 0, 94 0,93 0,94
Sumber : BPS Kabupaten Karimun 2015

Mayoritas penduduk di Kabupaten Karimun bekerja pada sektor pertanian,


perkebunan, kehutanan, dan perikanan yang ditunjukan dengan persentase tertinggi
pada tahun 2015, disusul dengan sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi.

Tabel 2.55. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Karimun
tahun 2011-2015

No Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015


1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan & 24,33 30,12 24,47 23,96 28,77
Perikanan
2 Pertambangan dan Penggalian 4,51 3,35 4,05 3,6 4,27
3 Industri 6,29 7,55 8,39 7,74 8,74
4 Listrik, Gas dan Air Minum 0,52 1,19 1,37 1,13 0,39
5 Konstruksi 10,64 10,40 14,05 14,1 11,14
6 Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 24,98 20,63 21,79 22,34 17,69
7 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 7,13 5,90 5,59 6,1 6,39
8 Lmbg Keuangan, Real Estate, Ush Persewaan & Jasa 0,39 2,31 0,73 1,24 2,30
Perusahaan
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 21,21 18,54 19,56 19,79 20,32
JUMLAH 100 100 100 100 100
Sumber : BPS Kabupaten Karimun 2015

2.3.1.6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

A. Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang aktif


Organisasi masyarakat sipil seperti organisasi masyarakat (ormas) dan LSM
merupakan wadah bagi masyarakat untuk berekspresi dan berpartisipasi dalam
pembangunan. Jumlah ormas dan LSM di Kabupaten Karimun meningkat setiap tahun
kecuali di tahun 2014 mengalami penurunan. Pada tahun 2014 terdapat sebanyak 205
organisasi. Dengan peningkatan jumlah tersebut dapat dikatakan peran dan partisipasi
masyarakat meningkat dalam pembangunan.

Tabel 2.56. Jumlah Organisasi Sosial/LSM dan Ormas di Kabupaten Karimun Tahun 2008-2014
Tahun Jenis Organisasi Jumlah/ Total

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 77


Organisasi/ LSM Ormas
2008 48 93 141
2009 54 96 150
2010 68 101 169
2011 73 113 186
2012 74 126 200
2013 75 132 207
2014 81 124 205
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka

2.3.1.7. Penyelenggaraan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

A. Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk


Satuan Polisi Pamong Praja dibentuk dalam rangka menjamin ketenteraman dan
ketertiban umum serta untuk menegakkan Peraturan Daerah. Rasio jumlah Polisi Pamong
Praja adalah perbandingan jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk. Rasio
jumlah Polisi Pamong Praja mencerminkan tingkat kemampuan untuk menjamin
ketenteraman, ketertiban umum dan penegakan peraturan daerah.
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Kabupaten Karimun pada
tahun 2015 sebesar 4,8. Terjadi penurunan dari tahun 2014 yang memilki rasio sebesar
5,2.

Tabel 2.57. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 Penduduk

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


Jumlah polisi pamong praja 133 117 116 117 109
Jumlah penduduk 272.985 280.949 282.475 223.117 225.866
Rasio 4,9 4,2 4,1 5,2 4,8
Sumber : Karimun Dalam Angka, LKPJ AMJ Tahun 2016

2.3.1.8. Perpustakaan

Perpustaaan berperan penting untuk menambah pengetahuan dan wawasan


masyarakat serta meningkatkan minat baca terutama generasi muda. Ketersediaan buku
merupakan salah satu hal penting untuk menarik masyarakat untuk datang ke
perpustakaan.
Pada tabel berikut dapat dilihat jumlah buku yang tersedia di Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun menurut golongan. Dari tahun 2011
hingga tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah buku yang ada di Perpustakaan daerah.

Tabel 2.58. Jumlah Buku Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Karimun Menurut
Golongan/Kelas Tahun 2010-2014
Golongan/Klas 2011 2012 2013 2014
Karya Umum 429 429 1.075 528

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 78


1. Ilmu Filsafat 1.018 1.018 3.229 1.168
2. Agama 2.425 2.425 2.425 3.298
3. Ilmu Sosial 4.262 4.262 4.675 5.018
4. Bahasa 545 545 623 628
5. Ilmu Murni 1.030 1.030 1.067 1.089
6. Teknologi 4.213 4.213 4.436 5.502
7. Seni Olahraga 1.270 1.270 1.350 1.670
8. Sastra 2.062 2.062 2.824 3.028
9. Geografi/Sejarah 1.605 1.605 1.850 1.909
Fiksi 2.964 2.964 2.964 2.964

Tabel 2.58. Jumlah Buku Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Karimun Menurut
Golongan/Kelas Tahun 2010-2014 (lanjutan)

Golongan/Klas 2011 2012 2013 2014


Referensi 171 171 681 681
Perguruan Tinggi 1.130 1.130 1.130 1.131
Deposit 363 1.316
Majalah/Terbitan Berkala 441 593
E-Book 939
Jumlah/ Total 23.124 23.124 29.133 31.462
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2015

Jumlah pengunjung Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun


fluktuatif setiap tahun. Pada tabel berikut diketahui jumlah pengunjung dari tahun 2011
hingga 2014. Jumlah pengunjung pada tahun 2014 sebanyak 5.822 pengunjung, dengan
kelompok yang paling banyak yaitu pelajar sebesar.

Tabel 2.59. Jumlah Pengunjung Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun, 2011-
2014
Anggota 2011 2012 2013 2014
Anak – anak 1.223 1.060 285 93
Pelajar 3.550 3.148 5.722 4.495
Mahasiswa 723 430 667 535
Guru 189 131 192 133
Pegawai 76 4 116 48
Swasta/Umum 494 378 613 518
Jumlah 6.255 5.151 7.595 5.822
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2015

Jumlah anggota Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun dari
tahun ke tahun terjadi peningkatan. Pada tabel berikut dapat dilihat perkembangan
jumlah anggota Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun. Terlihat
jumlah pengunjung pada tahun 2014 sebanyak 5.689 orang. dengan kelompok paling
banyak kelompok pelajar sebanyak 2.608 orang.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 79


Tabel 2.60. Jumlah Anggota Perpustakaan Kantor Perpustakaan danKearsipan Daerah Kabupaten
Karimun Tahun 2010-2014
Anggota 2010 2011 2012 2013 2014
Anak – anak 488 488 488 488 488
Pelajar 2.228 2.344 2.458 2.572 2.608
Mahasiswa 234 279 320 343 372
Guru 253 273 293 301 317
Pegawai 644 668 719 736 740
Swasta/Umum 977 1.045 1.097 1.131 1.164
Jumlah 4.824 5.097 5.375 5.571 5.689
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2015

2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan


2.3.2.1. Pertanian

Pada tahun 2015, luas lahan sawah yang ada di Kabupaten Karimun sebanyak
194 hektar yang berada di Kecamatan Kundur Barat sebanayk 155 hektar tadah hujan,
Kecamatan Kundur Utara sebanyak 10 hektar tadah hujan dan Kecamatan Buru sebanyak
29 hektar tadah hujan.

Tabel 2.61. Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan di Kabupaten Karimun
(ha), 2015
Kecamatan Irigasi Tadah Hujan Jumlah
Karimun - - -
Meral Barat - - -
Tebing - - -
Kundur - - -
Kundur Barat - 155 155
Kundur Utara - 10 10
Buru - 29 29
Moro - - -
Belat - - -
Ungar - - -
Belat - - -
Durai - - -
Jumlah - 194 194
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2016

Walau bukan termasuk daerah penghasil beras, namun Kabupaten Karimun


masih memiliki potensi yang dapat lebih dikembangkan lagi pada sektor ini. Dua

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 80


kecamatan, yaitu Kundur Utara dan Buru yang memiliki lahan sawah. Luas panen padi di
tahun 2016 seluas 43 Ha dengan produksi padi sawah sebanyak 145 ton.

Tabel 2.62. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Menurut Jenis dan Kecamatan di
Kabupaten Karimun, 2015

Padi Sawah Padi Ladang

Kecamatan Luas
Produksi Prodktivitas Luas panen Produksi Prodktivitas
panen
(Ton) (kuintal/ha) (Ha) (Ton) (kuintal/ha)
(Ha)
Karimun - - - - - -
Meral Barat - - - - - -
Tebing - - - - - -
Kundur - - - - - -
Kundur Barat - - - - - -
Kundur Utara 38 131 34,54 - - -
Buru 5 14 27,68 - - -

Tabel 2.62. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Menurut Jenis dan Kecamatan di
Kabupaten Karimun, 2015 (lanjutan)
Padi Sawah Padi Ladang

Kecamatan Luas
Produksi Prodktivitas Luas panen Produksi Prodktivitas
panen
(Ton) (kuintal/ha) (Ha) (Ton) (kuintal/ha)
(Ha)
Moro - - - - - -
Belat - - - - - -
Ungar - - - - - -
Belat - - - - - -
Durai - - - - - -
Total 43 145 33,72 0 0 0
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2016

Kabupaten Karimun juga menghasilkan buah-buahan. Jenis buah-buahannya


yaitu mangga, durian, jeruk, pisang, pepaya, nanas dan lainnya. Produksi buah terbesar di
tahun 2015 adalah lainnya dengan jumlah produksi 63.000 ton.

Tabel 2.63. Produksi Buah-buahan Menurut Kecamatan dan Jenis Buah di Kabupaten Karimun,
2015
Kecamatan Mangga Durian Jeruk Pisang Pepaya Nanas lainnya
Moro 182 105 0 0 0 0 238
Durai 180 95 0 63 0 0 210
Kundur 575 921 0 111 39 450 5.547
Kundur Utara 34 8.400 20 83 0 180 2.072
Kundur Barat 2.024 14.700 242 2.400 4.442 509 43.804

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 81


Ungar 0 40 0 39 8 0 84
Belat 73 2.250 0 143 14 120 4.850
Karimun 600 100 0 66 0 0 365
Buru 318 2.000 20 354 816 30 2.847
Meral 35 16 0 277 57 0 104
Tebing 530 235 0 70 204 0 985
Meral Barat 141 27 0 967 405 0 705
Total 4.692 28.889 282 4.4573 5.985 1.289 63.010
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2016

2.3.2.2. Peternakan

Secara umum, populasi ternak yang tercatat pada tahun 2015 adalah sapi
potong, kambing, bbai, ayam kampong dan itik. Ternak sapi potong ada sebanyak 802
ekor sedangkan ternak kambing ada sebanyak 1.354 ekor. Selain hewan ternak, ada juga
yang mengelola unggas yaitu ayam kampung dan itik. Populasi ayam kampung tercatat
sebanyak 3.656 ekor dan populasi itik sebanyak 1.350 ekor.

Tabel 2.64. Populasi Ternak Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di Kabupaten Karimun, 2015

Kecamatan Sapi Potong Kambing Babi Ayam Kampung Itik


Moro 116 79 56 124 -
Durai 10 65 23 124 -
Kundur 106 229 314 540 200
Kundur Utara 148 132 157 470 150
Kundur Barat 162 154 269 300 350
Ungar 32 55 - 222 -
Belat 22 45 - 232 -
Karimun 25 30 83 345 -
Buru 13 52 58 245 500
Meral 90 210 80 400 20
Tebing 30 150 354 300 80
Meral Barat 48 154 154 354 50
Total 802 1.354 1.539 3.656 1.350
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2016

2.3.2.3. Perikanan
Pada tahun 2015 produksi perikanan di Kabupaten Karimun dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu produksi penangkapan, produksi budiday dan produksi pengolahan. Dari
ketiga jenis tersebut prduksi penangkapan menempati urutan pertama dengan volume
sebesar 39.240 ton, kemudian disusul dengan produksi budidaya dengan volume sebesar
3.240 dan terakhir produksi pengolahan dengan volume sebesar 870 ton.

Tabel 2.65. Volume Produksi Perikanan menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun (Ton), 2015
Produksi
Kecamatan
Penangkapan Budidaya Pengolahan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 82


Produksi
Kecamatan
Penangkapan Budidaya Pengolahan
Moro 3.452,84 1.631,60 148,70
Durai 2.85449 51,00 6,65
Kundur 4.659,46 158,12 75,95
Kundur Utara 2.981,02 117,08 9,38
Kundur Barat 1.165,94 1,36 117,75
Ungar 3.977,25 54,44 9077
Belat 6.727,71 4,60 45,89
Karimun 2.700,20 135,32 63,90
Buru 2.268,57 58,36 110,97
Meral 3.432,85 715,86 147,65
Tebing 2.722,62 289,86 1,80
Meral Barat 2.297,04 22,40 50,59
Total 39.240,00 3.240,00 870,00
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2016

2.3.2.4. Energi dan Sumber Daya Air Minum

Sebagai suatu kebutuhan vital dalam kehidupan, listrik memerlukan


penanganan yang serius. Bila kedua sektor ini mengalami gangguan dalam
operasionalnya, maka dapat dipastikan akan berakibat pada terganggunya kelangsungan
pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat. Jumlah daerah yang dialiri listrik
PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang terdaftar pada satu rayon di Kabupaten
Karimun.

Tabel 2.66. Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik PT. PLN (Persero) pada Cabang/Ranting
Kabupaten Karimun, 2015

Jenis Pengelolaan KVA Tersedia KVA Terpasang Jumlah Pelanggan


Kabupaten Karimun 38.870 54.862 53.398
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2016

Tabel 2.67. Jumlah Kwh Terjual menurut Golongan Tarif Listrik PT. PLN (Persero) pada
Cabang/Ranting Kabupaten Karimun, 2015

KWH Terjual
Unit
Sosial Rumah Tangga Bisnis Pemerintah Multiguna
Kabupaten Karimun 5.320.396 114.142.241 6.329.731 11.260.568 500.567
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2016

2.3.2.5. Pemuda dan Olah Raga

Pemuda adalah masa depan bangsa karena ditangan pemuda akan diserahkan
estafet pembangunan pada masa yang akan datang. Pemuda diharapkan dapat menjadi
pilar dan penggerak roda pembangunan daerah. Organisasi pemuda dapat mengambil
bagian dalam pembangunan daerah. Kelembagaan yang mengurusi kepemudaan salah
satunya adalah karang taruna. Pada tahun 2014, jumlah karang taruna yang terdapat di

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 83


Kabupaten Karimun sebanyak 22 karang taruna dan anak binaan, yang tersebar di semua
kecamatan.
120
104
100

80

60

40 28
19 22
20 9

0
2010 2011 2012 2013 2014

Gambar 2.11. Jumlah Karang Taruna dan Anak Binaan di Kabupaten Karimun
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2015

2.4. Aspek Daya Saing Daerah

Aspek daya saing daerah dapat mengukur tingkat kemampuan ekonomi suatu
daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan dengan tetap terbuka
pada persaingan dengan propinsi dan kabupaten/kota lainnya yang berdekatan,
domestik, atau internasional. Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan
ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber
daya manusia.
2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah

Analisis kinerja atas fokus kemampuan ekonomi daerah dilakukan terhadap


Indikator-Indikator: pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita, pengeluaran
konsumsi non-pangan rumah tangga per kapita, nilai tukar petani dan produktivitas
total daerah. Berikut ini disajikan beberapa contoh hasil analisis dari beberapa
indikator kinerja pada fokus kemampuan ekonomi daerah, sebagai berikut:
2.4.1.1. Angka Konsumsi Rumah Tangga per Kapita

Fasilitas wilayah atau infrastruktur adalah penunjang daya saing daerah


dalam hubungannya dengan ketersediaan fasilitas untuk mendukung ekonomi
daerah di berbagai sektor di daerah dan antar-wilayah. Semakin lengkap ketersediaan
wilayah/infrastruktur, maka semakin kuat dalam menghadapi daya saing daerah.
Gambaran umum kondisi daya saing daerah terkait dengan fasilitas
wilayah/infrastruktur dapat dilihat dari: aksesibilitas daerah, penataan wilayah,
fasilitas bank dan non bank, ketersediaan air bersih, fasilitas listrik, ketersediaan
restoran dan rumah makan serta ketersediaan penginapan. Berikut ini disajikan
beberapa contoh hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada fokus fasilitas
wilayah/infrastruktur, sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 84


2.4.1.2. Aksesibilitas Daerah

A. Rasio Panjang Jalan


Rasio panjang jalan terhadap jumlah kendaraan merupakan salah satu indikator
penting aksesibilitas daerah yang digunakan untuk melihat ketersediaan sarana jala n
terhadap jumlah kendaraan dalam rangka memberikan kemudahan akses bagi
seluruh masyarakat dalam melakukan segala aktivitas di semua lokasi dengan kondisi
dan karakteristik fisik yang berbeda.
Jumlah perjalanan yang dilakukan setiap individu saat ini semakin meningkat
seiring dengan meningkatnya pula jumlah penduduk serta perekonomian suatu
daerah. Untuk memenuhi kebutuhan akan transportasi yang saat ini semakin tinggi
perlu adanya upaya untuk meningkatkan transportasi yang disertai dengan
peningkatan sarana dan prasarana transportasi.
Panjang jaringan jalan yang tersedia menurut jenis permukaan di Kabupaten
Karimun pada tahun 2014 mencapai 610,8 km yang terdiri atas 454,7 kilometer jalan
aspal, 72,1 kilometer jalan kerikil,semen dan 83,9 km jalan tanah. Berdasarkan status
jalan, panjang jalan yang tersedia pada tahun 2014 terdiri dari jalan negara sepanjang
26,6 kilometer, jalan provinsi sepanjang 124,8 kilometer dan jalan kabupaten
sepanjang 459,3 kilometer.
Pada tahun yang sama, jumlah kendaraan pribadi roda empat yang terdaftar
mencapai 77.210 unit. Ditambah dengan jumlah angkutan roda empat yang
mencapai 6.598 unit, maka total kendaraan roda empat pada tahun 2014 mencapai
83.808 unit.
2.4.1.3. Penataan Wilayah
A. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Karimun terbagi menjadi 11 jenis, yaitu
belukar, permukiman, hutan lindung, pertanian, perkebunan, kota baru, hutan
mangrove, pertambangan, lahan terbuka, industri dan lainnya. Luas penggunaan
lahan di Kabupaten Karimun mencapai 152.400,00 hektar, penggunaan lahan
tertinggi adalah belukar dengan luas mencapai 103.326,44 hektar sedangkan
penggunaan lahan terendah adalah lahan terbuka dengan luas sebesar 276,693
hektar.
Tabel 2.68. Penggunaan Lahan di Kabupaten Karimun

Penggunan Lahan Luas (Ha)


Belukar 103.326,44
Permukiman 3.796,68
Hutan 6.041,80
Pertanian 6.041,80
Perkebunan 13.829,35
Kota baru 1.664,36
Hutan Mangrove 11.922,11

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 85


Pertambangan 1.999,92
Lahan terbuka 276,693
Industri 300,862
Lainnya (Danau/Kolong) 296,006
Jumlah 152.400,00
Sumber : Buku Fakta dan Analisa-Review RTRW Kabupaten Karimun tahun 2011-2031
Terdapat tujuh jenis kawasan berdasarkan Luas kawasan baik budidaya
maupun non budidaya yang ada di Kabupaten Karimun. Ketujuh kawasan tersebut
adalah berupa hutan lindung, Mangrove (HPT Bakau), Sempadan danau, Sempadan
pantai, Sempadan Sungai, Resapan air dan Kawasan lindung. Luas kawasan tertinggi
yaitu kawasan lindung seluas 13.794 hektar (9,05%), disusul sempadan pantai dengan
luas 12.569 hektar (8,24%). Sementara kawasan tersempit adalah Mangrove (HPT
Bakau) yang hanya mempunyai luas 222,2 hektar (0,17%). Selengkapnya mengenai
luasan kawasan budidaya dan non budidaya tersebut tersaji pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.69. Luas Kawasan Budidaya dan Kawasan Non Budidaya


No Jenis Kawasan Luas (ha) %
1 Hutan Lindung 5.773,21 4,37
2 Mangrove ( HPT Bakau ) 222,2 0,17
3 Sempadan danau 1.481 1
4 Sempadan pantai 12.569 8,24
5 Sempadan Sungai 8.724 5,7
6 Resapan air 3.285 2,2
7 Kawasan lindung 13.794 9,05
Total Kawasan lindung 46.028,50 69,8
Luas daratan Kab Karimun 152.400
Luas budidaya 106.371
Ket : Sempadan danau dijumlahkan dengan luasan danau nya
Luasan Ht lindung dan Mangrove sesuai paduserasi

Sumber: Buku Fakta dan Analisa-Review RTRW Kabupaten Karimun tahun 2011-2031

B. Luas Kawasan Industri


Berdasarkan Laporan Akhir Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karimun
2011-2031, kawasan industri direncanakan seluas 6.669,17 hektar. Kawasan industri
tersebut tersebar di enam kecamatan meliputi kecamatan Meral, Tebing, Karimun,
Kundur Barat, Kundur Utara, dan Moro. Kawasan industri terluas direncanakan
berada di kecamatan Meral dengan luas 3.587,43 hektar sedangkan yang paling kecil
berada di kecamatan Moro dengan luas 191,54 hektar. Dengan luas daratan
mencapai 1.524 km2 (152.400 hektar), maka persentase kawasan industri terhadap
total luas daratan Kabupaten Karimun mencapai 4,38 persen

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 86


2.4.1.4. Fasilitas Bank dan Non Bank

Ketersediaan Fasilitas Bank dan Non Bank sangat penting dalam rangka
menunjang aspek daya saing daerah. Dengan adanya fasilitas tersebut segala urusan
berkaitan dengan jasa dan lalu lintas keuangan dapat berjalan dengan lancar.
Indikator kinerja berkaitan dengan fasilitas bank dan non bank salah satunya dapat
dilihat dari jenis dan jumlah bank serta cabang-cabangnya.
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut fungsinya, bank dibagi menjadi bank umum dan bank perkreditan rakyat
(BPR).
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPR adalah bank yang melak sanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Terdapat 26 bank yang ada di Kabupaten Karimun berdasarkan jenis pada
tahun 2014 yang terdiri dari 16 bank umum dan sepuluh BPR. Selengkapnya dapat
dilihat pada Gambar 2.12.
12

10
10

8
8

4 4
4

0
Bank Umum Pemerintah Bank Umum Swasta Bank Pembangunan Bank Perkreditan Rakyat
Daerah

Gambar 2.12. Jumlah dan Jenis Bank di Kabupaten Karimun Tahun 2014
Sumber : Karimun Dalam Angka 2015

2.4.1.5. Ketersediaan Air Bersih

Sebagai suatu kebutuhan vital dalam kehidupan, air minum memerlukan


penanganan yang serius. Bila kedua sektor ini mengalami gangguan dalam

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 87


operasionalnya, maka dapat dipastikan akan berakibat pada terganggunya
kelangsungan pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat.
Ketersediaan air bersih yang sehat sangat dibutuhkan masyarakat,
mengingat pula wilayah geografis Kabupaten Karimun yang merupakan kepulauan.
Terdapat tiga perusahaan air minum yang memenuhi kebutuhan masyarakat
Karimun, yaitu Unit Usaha Air Minum (UUAB) Tanjung Balai Karimun, UUAB Tanjung
Batu, dan UUAB Moro. Jumlah air yang disalurkan dari ketiga UUAB tersebut pada
tahun 2014 mencapai 1.269.994 meter kubik dan nilai produksi mencapai Rp
4.312.360.900.

970,064
1,000,000
900,000
800,000
700,000
600,000
500,000
400,000
300,000 167,858
132,072
200,000
100,000 4,401 824 665
0
UUAB TG. Balai Karimun UUAB TG. Batu UUAB Moro

Jumlah yang Disalurkan Jumlah Pelanggan

Gambar 2.13. Jumlah Produksi Air dan Jumlah Pelanggan PDAM Kabupaten Karimun, 2014
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2015

2.4.1.6. Ketersediaan Listrik

Pada tahun 2014 sebagian besar kebutuhan listrik di Kabupaten Karimun


dipenuhi oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero. Namun, sampai dengan
tahun 2014, belum semua wilayah di Kabupaten Karimun telah tersambung dalam
jaringan PLN. Oleh karena itu, sebagian masyarakat mengusahakannya secara
swasembada, yaitu melalui perusahaan non PLN yang dikelola oleh Pemerintah
Daerah (Pemda), koperasi, maupun perusahaan swasta lainnya.
Secara operasional, produksi listrik PLN di Kabupaten Karimun berasal dari
dua unit, yaitu Ranting Tanjung Balai dan Ranting Tanjung Batu. Pada tahun 2014,
kVA yang tersedia di Karimun sebesar 59.544 kVA (Tabel 6.3.1). Dari kVA yang
tersedia tersebut, jumlah kWh terbanyak yang terjual adalah untuk rumah tangga
(108.282.636 kWh).

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 88


2.4.2. Iklim Berinvestasi

Fokus iklim berinvestasi sangat dipengaruhi oleh rasa aman yang diciptakan
agar investor tertarik untuk berinvestasi. Salah satu hal yang menjadi halangan
terbesar dalam mewujudkan ketentraman dan ketertiban yaitu kriminalitas.
Ketentraman dan ketertiban umum yang kondusif menggambarkan bahwa dispilin
hukum berjalan dengan baik. Ketentraman dan ketertiban umum sangat berdampak
positif dalam meningkatkan kenyamanan berinvestasi. Investasi menjadi faktor yang
sangat penting karena berperan terhadap pertumbuhan ekonomi. Investasi akan
memberikan banyak manfaat terhadap banyak pihak, baik investor, masyarakat dan
pemerintah. Investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan
lapangan kerja baru sehingga diharapkan akan mengurangi beban pengangguran dan
kemiskinan.
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan fokus iklim berinvestasi salah
satunya dapat dilihat dari indikator kinerja: Fasilitas Bank dan Non Bank, Angka
Kriminalitas, Jumlah Demonstrasi, Kemudahan Perizinan, Pengenaan Pajak Daerah,
Peraturan Daerah (Perda) yang Mendukung Iklim Usaha dan Status Kelurahan
(persentase kelurahan berstatus swasembada terhadap total kelurahan). Berikut ini
disajikan beberapa contoh hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada fokus
kemampuan ekonomi daerah, sebagai berikut:
2.4.2.1. Status Desa

Pembangunan desa dalam jangka panjang ditujukan untuk memperkuat


dasar-dasar sosial ekonomi per desa yang memiliki hubungan fungsional yang kuat
dan mendasar dengan kota-kota dan wilayah di sekitarnya. Pembangunan desa dan
pembangunan sektor yang lain di setiap desa akan mempercepat pertumbuhan desa
menjadi Desa Swasembada yang memiliki ketahanan di segala bidang dan dengan
demikian dapat mendukung pemantapan ketahanan nasional. Berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penyusunan dan
Pendayagunaan Data Profil Desa dan Desa. Berdasarkan statusnya, desa
diklasifikasikan menjadi tiga, yakni Desa Swadaya (tradisional); Desa Swakarya
(transisional); dan Desa Swasembada (berkembang).
Desa Swadaya adalah desa yang memiliki potensi tertentu tetapi dikelola
dengan sebaik-baiknya, dengan ciri: daerahnya terisolir dengan daerah lainnya,
penduduknya jarang, mata pencaharian homogen yang bersifat agraris, bersifat
tertutup, masyarakat memegang teguh adat, teknologi masih rendah, sarana dan
prasarana sangat kurang, hubungan antarmanusia sangat erat, pengawasan sosial
dilakukan oleh keluarga.
Desa Swakarya adalah peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju
desa swasembada. Ciri-ciri desa swakarya adalah kebiasaan atau adat istiadat sudah
tidak mengikat penuh, sudah mulai mempergunakan alat-alat dan teknologi, sudah
tidak terisolasi lagi walau letaknya jauh dari pusat perekonomian, telah memiliki

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 89


tingkat perekonomian, pendidikan, jalur lalu lintas dan prasarana lain, jalur lalu lintas
antara Desa dan kota sudah agak lancar.
Desa Swasembada adalah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya
manusia dan juga dalam hal dana modal sehingga sudah dapat memanfaatkan dan
menggunakan segala potensi fisik dan non fisik desa secara maksimal. Kehidupan
desa swasembada sudah mirip kota yang modern dengan pekerjaan mata pencarian
yang beraneka ragam serta sarana dan prasarana yang cukup lengkap untuk
menunjang kehidupan masyarakat perdesaan yang maju.
Pada tahun 2014, setelah mengalami pemekaran wilayah, jumlah desa dan
kelurahan yang ada di Kabupaten Karimun sebanyak 71 desa/kelurahan. Terdiri atas
42 daerah berstatus desa dan 29 kelurahan. Sedangkan jumlah RW/RT secara
keseluruhan adalah sebanyak 392 RK/RW dan 1.086 RT. Semenjak tahun 2006,
seluruh desa dan seluruh kelurahan telah tergolong sebagai desa swasembada. Tidak
ada lagi desa/kelurahan yang berstatus desa swadaya dan swakarsa (Kabupaten
Karimun Dalam Angka 2015).
2.4.3. Sumber Daya Manusia

Fokus Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor penting yang tidak
dapat diabaikan dalam kerangka pembangunan daerah. Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan pembangunan daerah. Perlu adanya
upaya dalam peningkatan terhadap kualitas sumber daya manusia, salah satunya
melalui pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk
meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia sehingga kualitas sumber daya
manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Pendidikan juga merupakan
salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia serta
kualitas tenaga kerja. Semakin besar jumlah tenaga kerja maka semakin besar
kapasitas penduduk usia kerja untuk menopang penduduk usia tidak produktif. Oleh
karenanya pembangunan SDM harus benar-benar diarahkan dan ditingkatkan agar
mampu dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil, kreatif, disiplin, profesional
dan mampu memanfaatkan, mengembangkan serta menguasai ilmu dan teknologi
yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan nasional.
Analisis kinerja atas fokus sumber daya manusia dilakukan terhadap indikator-
indikator: Kualitas Tenaga Kerja dan Tingkat Ketergantungan.
2.4.3.1. Kualitas Tenaga Kerja

Kualitas SDM berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia
untuk mengisi kesempatan kerja di dalam negeri dan di luar negeri. Artinya semakin
tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin
baik kualitas tenaga kerjanya. Kualitas tenaga kerja di suatu wilayah sangat
ditentukan oleh tingkat pendidikan. Kualitas tenaga kerja pada suatu daerah dapat
dilihat dari tingkat pendidikan penduduk yang telah menyelesaikan S1, S2 dan S3.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 90


Jumlah pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Karimun tahun 2014 sebanyak 737 jiwa. Jumlah tertinggi adalah pencari kerja dengan
kualifikasi pendidikan SLTA, yaitu sebanyak 350 orang atau 47,49 persen, kemudian
berpendidikan Sarjana/S1 sebanyak 249 orang atau sekitar 33,79 persen, kemudian
berpendidikan D I-II sebanyak 80 orang atau sekitar 10,85 persen.
Kualitas tenaga kerja merupakan salah satu permasalahan yang ada,
mengingat jumlah lulusan S1/S2/S3 masih terbilang kecil yang berbanding lurus
dengan kecilnya rasio S1/S2/S3. Pada tahun 2011 rasio lulusan sebesar 5,18; dan
meningkat di tahun 2012 menjadi 6,68, mengalami kenaikan yang cukup signifikani di
tahun 2013 menjadi 19,11 dan mengalami penurunan di tahun 2014 menjadi 11,20,
dan menurun kembali secara signifikan pada tahun 2015 menjadi 2,04. Pada tahun
2015 rasio lulusan S1/S2/S3 mencapai angka 2,04 per 10.000 penduduk. Pada selang
waktu tahun 2011 sampai tahun 2015 rasio lulusan S1/S2/S3 terus mengalami
peningkatan, kecuali di tahun 2014 dan 2015. Secara keseluruhan hal ini menunjukan
bahwa kesadaran akan pentingnya pendidikan semakin meningkat pula. Selain itu,
peluang untuk mendapatkan lapangan pekerjaan atau menciptakan peluang usaha
lebih besar bagi mereka yang berpendidikan tinggi dibandingkan dengan mereka
yang berpendidikan rendah. Selengkapnya mengenai rasio lulusan S1/S2/S3 tersaj i
pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.70. Pencari Kerja menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan di Kabupaten Karimun
Tahun 2010-2015

Tingkat Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015


Tidak Tamat SD 2 10 9 11 -
SD 21 26 23 14 48
SLTP 60 61 42 32 53
SLTA 1136 680 556 350 310
Diploma I/II 2 3 - 80 9
Akademi/ Diploma III 71 58 160 - -
Sarjana 112 146 422 249 46
S2/ S3 - - - 1 1
Jumlah 1.404 984 1.212 737 466
Jumlah Lulusan S1/S2/S3 112 146 422 250 46
Jumlah Penduduk 216.146 218.475 220.882 223.117 225.298
Rasio lulusan S1/S2/S3 5,18 6,68 19,11 11,20 2,04
Sumber: Kabupaten Karimun Dalam Angka 2016

2.4.3.2. Rasio Ketergantungan


Rasio Ketergantungan (dependency ratio) adalah perbandingan antara
jumlah penduduk belum produktif (umur 0-14 tahun) ditambah dengan jumlah
penduduk non produktif (umur 65 tahun ke atas) dibandingkan dengan jumlah
pendduk produktif (umur 15-64 tahun). Rasio Ketergantungan dapat dilihat
berdasarkan usia, yaitu Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 91


Tingkat ketergantungan penduduk digunakan untuk melihat gambaran
besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif
terhadap penduduk yang tidak produktif. Penduduk muda berusia di bawah 15 tahun
umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis
masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu,
penduduk berusia di atas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah
melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja
yang dianggap sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa
besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak
terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis
penduduk dari sisi demografi.
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator
yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu daerah. Semakin
tingginya rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum
produktif dan tidak produktif lagi, sedangkan rasio ketergantungan yang semakin
rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Rasio Ketergantungan Muda merupakan perbandingan jumlah penduduk
usia belum produktif (usia 0-14 tahun) dengan jumlah penduduk usia produktif (usia
15-64 tahun). Rasio Ketergantungan Muda mengalami penurunan pada selang waktu
antara tahun 2010 sampai 2015. Pada tahun 2015 rasio ketergantungan muda
sebesar 48,70; angka berarti bahwa setiap 100 orang yang berusia produktif harus
menanggung kurang lebih 49 orang usia belum produktif (usia 0-14 tahun).

Tabel 2.71. Rasio Ketergantungan Muda Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


1 Jumlah Penduduk Usia 0-14 tahun 68.554 74.556 74.596 70.120 70.792
2 Jumlah Penduduk Usia 15 – 64 tahun 191.861 194.212 195.650 143.995 145.356
Rasio Ketergantungan Muda 35,73 38,39 38,13 48,70 48,70
Sumber: Diolah dari Karimun Dalam Angka Tahun 2011 - 2016

Rasio Ketergantungan Tua merupakan perbandingan jumlah penduduk usia


tidak produktif (usia 65 tahun ke atas) dengan jumlah penduduk usia produktif (usia
15-64 tahun). Rasio ketergantungan tua mengalami penurunan dalam selang waktu
antara tahun 2011 hingga tahun 2015. Pada tahun 2015 rasio ketergantungan tua
sebesar 6,29, angka ini berarti setiap 100 orang berusia produktif harus menanggung
kurang lebih 6 orang usia tidak produktif.

Tabel 2.72. Rasio Ketergantungan Tua Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


1 Jumlah Penduduk Usia > 65 tahun 12.570 12.181 12.229 8.975 9.150
2 Jumlah Penduduk Usia 15 – 64 tahun 191.861 194.212 195.650 143.995 145.356

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 92


Rasio Ketergantungan 6,55 6,27 6,25 6,23 6,29
Sumber: Diolah dari Karimun Dalam Angka Tahun 2011 - 2016

Rasio Ketergantungann total merupakan rasio ketergantungan dengan


membandingkan jumlah penduduk usia belum produktif (usia < 15 tahun) dan jumlah
penduduk usia tidak produktif (usia > 64 tahun) dengan jumlah penduduk produktif
(usia 15-64 tahun). Rasio ketergantungan Kabupaten Karimun mengalami fluktuasi
pada selang waktu antara tahun 2011 hingga tahun 2015. Dimana pada tahun 2015
rasio ketergantungan mencapai 55,00. Angka ini berarti setiap 100 orang berusia
produktif harus menanggung kurang lebih 55 usia belum produktif dan usia tidak
produktif. Salah satu ciri keberhasilan pembangunan dalam bidang kependudukan
adalah terjadinya perubahan komposisi penduduk menurut umur, yaitu semakin
rendahnya jumlah penduduk tidak produktif, terutama kelompok penduduk usia 0
hingga 14 tahun. Pada tahun 2014, rasio ketergantungan Kabupaten Karimun
merupakan rasio tertinggi dalam kurun waktu empat tahun, sehingga beban yang
harus ditanggung oleh usia produktif semakin besar.

Tabel 2.73. Rasio Ketergantungan Total Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015


No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Penduduk Usia 0-14 tahun 68.554 74.556 74.596 70.120 70.792
2 Jumlah Penduduk Usia > 65 tahun 12.570 12.181 12.229 8.975 9.150
3 Jumlah Penduduk Usia Tidak Produktif 81.124 86.737 86.825 79.095 79.942
4 Jumlah Penduduk Usia 15 – 64 tahun 191.861 194.212 195.650 143.995 145.356
Rasio Ketergantungan 42,28 44,66 44,38 54,93 55,00
Sumber: Diolah dari Karimun Dalam Angka Tahun 2011-2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 93


BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN

Sejalan dengan konsep otonomi daerah, masing-masing daerah memiliki hak dan
kewajiban untuk mengatur dan mengurus daerahnya sendiri. Pemerintah daerah
diharapkan mampu menggerakkan roda pemerintahan, melaksanakan pembangunan,
serta memberikan pelayanan publik dengan sebaik-baiknya demi terwujudnya visi
pembangunan daerah. Kesuksesan penyelenggaraan pemerintahan daerah sangat
tergantung pada kapasitas anggaran daerah yang dicerminkan oleh Pendapatan Daerah,
Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah.
Bab ini memberikan gambaran tentang kapasitas keuangan Kabupaten Karimun
dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa pengelolaan
keuangan daerah diwujudkan dalam suatu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), maka analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap APBD dan
laporan keuangan daerah pada umumnya. Data tahun 2011 hingga tahun 2015 yang
disajikan dalam bab ini sudah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu

Sub bab ini menguraikan tentang kinerja pelaksanaan APBD tahun-tahun


sebelumnya. Kinerja pelaksanaan APBD diketahui dari kinerja pendapatan daerah dan
kinerja belanja daerah.
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD

3.1.1.1. Pendapatan Daerah

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendageri) Nomor 13 Tahun


2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana terakhir diubah
dengan Permendageri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, disebutkan bahwa Pendapatan Daerah adalah hak pemerintah daerah yang
diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Pendapatan daerah diperoleh melalui
sumber-sumber meliputi: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan (Pendapatan
Transfer) dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.
Total realisasi pendapatan selama periode 2011 s.d. 2015 adalah sebesar Rp
4.822.260.786.130,04 atau mencapai 95,96 persen di bawah total target sebesar Rp
5.025.078.144.637,00. Hal ini terjadi karena besarnya defisit pada Tahun Anggaran 2015
yang sebagian besar disebabkan oleh pemangkasan Dana Bagi Hasil (DBH) Minyak dan
Gas (Migas) oleh pemerintah pusat. Hal ini tentunya berdampak pada pembangunan
fasilitas umum untuk kepentingan masyarakat.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 95


Sepanjang lima tahun (2011-2014), jumlah Pendapatan Daerah Kabupaten
Karimun mengalami peningkatan sebesar 34,86 persen, sementara pada tahun 2015
mengalami penurunan sebesar 8,11 persen. Apabila dilihat dari capaian (perbandingan
target dan realisasi pendapatan), maka hanya pendapatan pada tahun 2012 dan 2013
yang berhasil mencapai target.
Penganggaran komponen pendapatan daerah setelah perubahan APBD pada
tahun berikutnya sebagian besar di atas realisasi tahun sebelumnya, yang berarti bahwa
penganggaran terhadap pendapatan daerah sudah mendekati ideal.
Realisasi pendapatan pada tahun 2015 mencapai Rp 968.683.374.362,93
atau 84,00 persen dari target pendapatan sebesar Rp 1.153.130.611.639,00.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 96


Tabel 3.1. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
TARGET REALISASI PERTUMBUHAN BERTAMBAH /
TAHUN URAIAN CAPAIAN (%) KONTRIBUSI (%)
(Rp) (Rp) REALISASI (%) BERKURANG (Rp)
2011 1. Pendapatan Asli Daerah 192.361.917.752,00 240.819.873.680,96 125,19 - 48.457.955.928,96 30,81
2. Pendapatan Transfer 566.795.978.225,00 471.376.169.544,71 83,17 - -95.419.808.680,29 60,31
3. Lain lain Pendapatan yang Sah 69.697.941.640,00 69.442.066.640,00 99,63 - -255.875.000,00 8,88
Jumlah Pendapatan 2011 828.855.837.617,00 781.638.109.865,67 94,30 - -47.217.727.751,33 100,00
2012 1. Pendapatan Asli Daerah 212.990.832.087,00 242.500.827.678,85 113,86 0,70 29.509.995.591,85 25,08
2. Pendapatan Transfer 633.585.141.681,00 643.418.126.721,00 101,55 36,50 9.832.985.040,00 66,54
3. Lain lain Pendapatan yang Sah 73.814.805.421,00 81.008.627.825,71 109,75 16,66 7.193.822.404,71 8,38
Jumlah Pendapatan 2012 920.390.779.189,00 966.927.582.225,56 105,06 23,71 46.536.803.036,56 100,00
2013 1. Pendapatan Asli Daerah 235.577.627.132,00 272.557.903.988,63 115,70 12,39 36.980.276.856,63 25,94
2. Pendapatan Transfer 712.840.844.472,00 708.261.585.390,09 99,36 10,08 -4.579.259.081,91 67,40
3. Lain lain Pendapatan yang Sah 71.072.988.777,00 70.038.086.777,00 98,54 -13,54 -1.034.902.000,00 6,66
Jumlah Pendapatan 2013 1.019.491.460.381,00 1.050.857.576.155,72 103,08 8,68 31.366.115.774,72 100,00
2014 1. Pendapatan Asli Daerah 270.504.314.805,00 310.386.407.101,08 114,74 13,88 39.882.092.296,08 29,44
2. Pendapatan Transfer 718.218.483.059,00 650.473.950.472,08 90,57 -8,16 -67.744.532.586,92 61,71
3. Lain lain Pendapatan yang Sah 114.486.657.947,00 92.293.785.947,00 81,49 31,78 -22.192.872.000,00 8,76
Jumlah Pendapatan 2014 1.103.209.455.811,00 1.054.154.143.520,16 95,55 0,31 -49.055.312.290,84 100,00
2015 1. Pendapatan Asli Daerah 311.963.968.752,00 360.641.751.642,93 115,60 16,19 48.677.782.890,93 37,23
2. Pendapatan Transfer 741.932.644.986,00 529.695.138.720,00 71,39 -18,57 -212.237.506.266,00 54,68
3. Lain lain Pendapatan yang Sah 99.233.997.901,00 78.346.484.000,00 78,95 -15,11 -20.887.513.901,00 8,09
Jumlah Pendapatan 2015 1.153.130.611.639,00 968.683.374.362,93 84,00 -8,11 -184.447.237.276,07 100,00
TOTAL 5.025.078.144.637,00 4.822.260.786.130,04 95,96 6,15 -202.817.358.506,96 -
Rata-Rata Pertumbuhan (%) PAD (0.70+12.39+13.88+16.19) / 4 10,79 Kontribusi 29,59
Pendapatan Transfer (36.50+10.08-8.16-18.57) / 4 4,96 Kontribusi 62,28
Lain-lain Pendapatan yang Sah (16.66-13.54+31.78-15.11) / 4 4,94 Kontribusi 8,11
Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Karimun, Tahun 2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 97


Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun Pendapatan
Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Kabupaten Karimun sebagian besar mengalami pertumbuhan. Rata-rata pertumbuhan
pendapatan tertinggi ada pada komponen PAD, yang tumbuh sebesar 10,79 persen,
diikuti oleh Pendapatan Transfer sebesar 4,96 persen dan komponen Lain-lain
Pendapatan yang Sah sebesar 4,94 persen. Gambaran realisasi ketiga komponen
pendapatan daerah pada gambar sebagai berikut:

1,400.00 120

105.06 103.08
1,200.00 95.55
94.3 100

1,000.00 84
Rupiah (Rp) dalam Miliar

80

Presentase (%)
800.00
60

1,054.15
1,050.86
600.00

968.68
966.93

40
781.64

400.00

20
200.00

0.00 0
2011 2012 2013 2014 2015

Target Realisasi Capaian (%)

Gambar 3.1. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

Dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 merupakan realisasi pendapatan tertinggi
sebesar Rp 1.054.154.143.520,16 dari target sebesar Rp 1.103.209.455.811,00 atau
mencapai 95,55 persen. Sedangkan kondisi yang paling ideal terjadi pada tahun 2012
dimana realisasi sebesar Rp 966.927.582.225,56 atau melebihi target mencapai 105,06
persen dari target sebesar Rp 920,390,779,189.00, diikuti tahun 2013 dengan realisasi
sebesar Rp 1.050.857.576.155,72 atau melebihi target mencapai 103,08 persen dari
target sebesar Rp 1.019.491.460.381,00.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 98


80.00

67.40
66.54

61.71
70.00

60.31

54.68
60.00

50.00
Persentase (%)

37.23
30.81
40.00

29.44
25.94
25.08
30.00

20.00
8.88

8.76
8.38

8.09
6.66
10.00

-
2011 2012 2013 2014 2015

Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Transfer Lain lain Pendapatan yang Sah

Gambar 3.2. Konstribusi Pendapatan Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa Pendapatan Transfer merupakan sumber
komponen pendapatan dengan kontribusi tertinggi, yaitu rata-rata mencapai 62,28
persen. PAD Kabupaten Karimun merupakan komponen pendapatan dengan kontribusi
tertinggi kedua, yaitu mencapai 29.59 persen, sedangkan kontribusi pendapatan
terendah berasal dari Lain lain Pendapatan Daerah yang Sah, yaitu mencapai 8,11 persen.

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)


PAD sebagai salah satu sumber keuangan daerah memiliki peran vital dalam rangka
desentralisasi fiskal mengingat keterbatasan keuangan negara dalam membantu
membiayai pembangunan di daerah. Kemampuan daerah dalam memajukan
perekonomian daerahnya salah satunya dapat terlihat dalam perkembangan PAD.
Besaran PAD dapat menjadi salah satu indikator dalam menilai peran dan kemampuan
Daerah dalam membiayai pembangunan dan rumah tangganya sendiri (self-supporting).
PAD memiliki posisi strategis dalam proses pelaksanaan pembangunan daerah, karena
digunakan untuk membiayai belanja pembangunan setiap tahunnya.
PAD bersumber dari: (1) Pendapatan Pajak Daerah; (2) Pendapatan Retribusi
Daerah; (3) Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan; serta (4)
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Secara lengkap rekapitulasi target dan
realisasi PAD dapat dilihat pada tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 99


Tabel 3.2. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d. 2015

TARGET REALISASI BERTAMBAH / BERKURANG KONTRiBUSI


NO URAIAN %
(Rp.) (Rp.) (Rp) (%)
1 Pendapatan Asli Daerah 2011 192.361.917.752,00 240.819.873.680,96 125,19 48.457.955.928,96 100,00
Pajak Daerah 149.812.935.492,00 186.210.331.736,00 124,30 36.397.396.244,00 77,32
Retribusi Daerah 17.656.312.100,00 23.712.853.059,21 134,30 6.056.540.959,21 9,85
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 5.106.070.160,00 5.615.480.239,71 109,98 509.410.079,71 2,33
Lain-lain PAD yang Sah 19.786.600.000,00 25.281.208.646,04 127,77 5.494.608.646,04 10,50

2 Pendapatan Asli Daerah 2012 212.990.832.087,00 242.500.827.678,85 113,86 29.509.995.591,85 100,00


Pajak Daerah 184.333.503.108,00 207.619.420.256,00 112,63 23.285.917.148,00 85,62
Retribusi Daerah 5.953.505.988,00 4.109.610.213,75 69,03 - 1.843.895.774,25 1,69
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 6.250.000.000,00 1.519.718.101,00 24,32 - 4.730.281.899,00 0,63
Lain-lain PAD yang Sah 16.453.822.991,00 29.252.079.108,10 177,78 12.798.256.117,10 12,06

3 Pendapatan Asli Daerah 2013 235.577.627.132,00 272.557.903.988,63 115,70 36.980.276.856,63 100,00


Pajak Daerah 199.260.800.000,00 224.889.123.013,50 112,86 25.628.323.013,50 25,94
Retribusi Daerah 4.033.450.000,00 4.436.346.049,00 109,99 402.896.049,00 64,05
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 1.733.377.132,00 1.533.377.132,00 88,46 - 200.000.000,00 10,01
Lain-lain PAD yang Sah 30.550.000.000,00 41.699.057.794,13 136,49 11.149.057.794,13 25,94

4 Pendapatan Asli Daerah 2014 270.504.314.805,00 310.386.407.101,08 114,74 39.882.092.296,08 100,00


Pajak Daerah 226.712.264.814,00 255.628.164.000,45 112,75 28.915.899.186,45 82,36
Retribusi Daerah 5.437.619.868,00 4.219.989.130,99 77,61 - 1.217.630.737,01 1,36
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 2.207.066.091,00 1.907.066.091,00 86,41 - 300.000.000,00 0,61
Lain-lain PAD yang Sah 36.147.364.032,00 48.631.187.878,64 134,54 12.483.823.846,64 15,67

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 100


Tabel 3.2. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d. 2015 (lanjutan)
TARGET REALISASI BERTAMBAH / BERKURANG KONTRiBUSI
NO URAIAN %
(Rp.) (Rp.) (Rp) (%)
5 Pendapatan Asli Daerah 2015 311.963.968.752,00 360.641.751.641,93 115,60 48.677.782.889,93 100,00
Pajak Daerah 260.234.682.211,00 295.408.411.995,31 113,52 35.173.729.784,31 81,91
Retribusi Daerah 5.162.690.000,00 8.128.941.837,76 157,79 2.966.251.837,76 2,25
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 2.241.022.941,00 2.241.022.941,00 100,00 - 0,62
Lain-lain PAD yang Sah 44.325.573.600,00 54.863.374.868,86 177,85 10.537.801.268,86 15,21

Jumlah 1.223.398.660.528,00 1.426.906.764.091,45 116,63 203.508.103.563,45 100,00


Kontribusi Pajak Daerah Tahun 2011 s.d. 2015 70,63
kontribusi Retribusi Daerah Tahun 2011 s.d. 2015 15,84
Kontribusi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Tahun 2011 s.d. 2015 2,84
Kontribusi Lain-Lain PAD yang Sah Tahun 2011 s.d. 2015 15,88
Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Karimun, Tahun 2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 101


Total target anggaran pendapatan Kabupaten Karimun yang berasal dari bagian
PAD tahun 2011 s.d. 2015 adalah sebesar Rp 1.223.398.660.528,00 dan dapat
direalisasikan sebesar Rp 1.426.906.764.091,45 atau mencapai 116,63 persen. Kontribusi
PAD terbesar barasal dari Pajak Daerah, yaitu mencapai 70,63 persen. Kontribusi terbesar
kedua dari Lain-lain PAD yang sah sebesar 18,88 persen. Kontribusi terbesar ketiga dari
berasal dari Retribusi Daerah sebesar 15,84 persen, sedangkan kontribusi terendah
berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar 2,84 persen.

350.00 124.30 126

295.41 124
300.00
255.63 260.23 122
Dalam Milyar Rupiah (Rp.)

250.00 224.89 226.71 120


207.62 199.26

Persentase (%)
186.21 184.33 118
200.00
149.81 116
150.00
114

100.00 113.52 112


112.86 112.75
112.63
110
50.00
108
- 106
2011 2012 2013 2014 2015

TARGET REALISASI %

Gambar 3.3. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2015

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 102


77.32

85.62

82.36

81.91
90.00

64.05
80.00
70.00
Persentase (%)
60.00
50.00

25.94
25.94
40.00

15.67

15.21
30.00

12.06
10.50

10.01
20.00 9.85
2.33

1.69

1.36

2.25
0.63

0.61

0.62
10.00
-
2011 2012 2013 2014 2015

Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain PAD yang Sah

Gambar 3.4. Konstribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
a. Pajak Daerah
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) merupakan komponen utama PAD.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, pajak daerah yang dapat dipungut
oleh daerah ada 16 jenis, meliputi 5 jenis yang dapat dipungut oleh Provinsi dan 11 jenis
yang dapat dipungut oleh Kabupaten/Kota.

350.00 124.30 126

295.41 124
300.00
255.63 260.23 122
Dalam Milyar Rupiah (Rp.)

250.00 224.89 226.71 120


207.62 199.26
Persentase (%)

186.21 184.33 118


200.00
149.81 116
150.00
114

100.00 113.52 112


112.86 112.75
112.63
110
50.00
108

- 106
2011 2012 2013 2014 2015

TARGET REALISASI %

Gambar 3.5. Target dan Realisasi Pajak Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

Pajak daerah terdiri atas pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame,
pajak penerangan, pajak air tanah, pajak sarang burung walet, pajak mineral bukan logam

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 103


dan batuan, pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan dan PBB Pedesaan dan
Perkotaan. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 merupakan
pendapatan pajak daerah tertinggi, yaitu sebesar Rp 295.408.411.995,31 dari target
sebesar Rp 260.234.682.211,00 atau mencapai 113,52 persen.

b. Retribusi Daerah
Retribusi Daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 adalah
pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi
atau Badan. Ada tiga jenis retribusi daerah yang memberikan hasil yaitu: (1) retribusi jasa
umum; (2) retribusi jasa usaha dan (3) retribusi perijinan tertentu.
Adapun target dan realisasi Retribusi Daerah Kabupaten Karimun pada Tahun
Anggaran 2011 sampai dengan Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada gambar berikut
ini:

350.00 124.30 126

295.41 124
300.00
255.63 260.23 122
Dalam Milyar Rupiah (Rp.)

250.00 224.89 226.71 120


207.62 199.26

Persentase (%)
186.21 184.33 118
200.00
149.81 116
150.00
114

100.00 113.52 112


112.86 112.75
112.63
110
50.00
108

- 106
2011 2012 2013 2014 2015

TARGET REALISASI %

Gambar 3.6. Target dan Realisasi Retribusi Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 merupakan pendapatan
retribusi daerah tertinggi, yaitu sebesar Rp 23.712.853.059,21 dari target sebesar Rp
17.656.312.100,00 atau mencapai 134,30 persen. Sedangkan pada tahun berikutnya
pendapatan yang berasal dari retribusi berlangsung secara fluktuatif. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya adalah pendapatan dari hasil retribusi jasa umum yang
menurun dakibat menurunnya retribusi pelayanan kesehatan.

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 104


Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan merupakan penerimaan
daerah yang berasal dari hasil perusahaan milik daerah (BUMD) seperti Perusahan Daerah
Air Minum (PDAM), Bank Pembangunan Daerah (BPD), badan kredit kecamatan, pasar,
tempat hiburan/rekreasi, villa, dan lain-lain keuntungannya dan pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan. Tujuan dibentuknya BUMD secara umum adalah untuk
melaksanakan pembangunan daerah melalui pelayanan jasa kepada masyarakat,
penyelenggaraan kemanfaatan umum, dan peningkatan penghasilan Pemerintah Daerah.
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan antara lain bagian laba, deviden, dan
penjualan saham milik daerah.
PAD yang berasal dari bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik
daerah/BUMD ini merupakan sektor PAD dengan kontrisbusi terendah.

7.00 120
109.98
Dalam Milyar Rupiah (Rp.)

6.00 100.00 100


88.46
5.00 86.41
80

Persentase (%)
4.00
60
6.25
5.62

3.00
5.11

40
2.00
24.32
2.24
2.24
2.21

20
1.91
1.73

1.00
1.53
1.52

- 0
2011 2012 2013 2014 2015

TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) %

Gambar 3.7. Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Kabupaten
Karimun Tahun 2011-2015

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 merupakan pendapatan
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan daerah tertinggi, yaitu sebesar Rp
5.615.480.239,71 dari target sebesar Rp 5.106.070.160,00 atau mencapai 109,98 persen.
Sedangkan pada tahun berikutnya pendapatan yang berasal dari sektor ini terus menurun
yaitu hanya mencapai kisaran sekitar Rp 1.000.000.000,00 s.d Rp 2.000.000.000,00.

d. Lain- Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah


Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 menjelaskan PAD yang sah, disediakan
untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis pajak dan
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Pendapatan ini juga merupakan
penerimaan daerah yang berasal dari lain-lain milik pemerintah daerah. Komponen ini
mempunyai sifat yang pembuka bagi pemerintah daerah untuk melakukan kegiatan yang

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 105


menghasilkan baik berupa materi dalam kegitan tersebut bertujuan untuk menunjang,
melapangkan, atau memantapkan suatu kebijakan daerah disuatu bidang tertentu.
Komponen pendapatan dari Lain-Lain PAD yang Sah terdiri atas: (1) Hasil Penjualan
Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan; (2) Penerimaan Jasa Giro; (3) Tuntutan Ganti
Kerugian Daerah (TGR); (4) Pendapatan Denda Pajak; (5) Pendapatan dan Pengembalian
dari PD; (6) Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum; (7) Pendapatan dan Pemanfaatan
Kekayaan Daerah; (8) Penerimaan Setoran dari Lembaga lain - PT. Taspen; (9) Pendapatan
Lainnya, Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
109.98
7.00 100.00 120.00
86.41
6.00 88.46 100.00
Dalam Milyar Rupiah (Rp.)

5.00
80.00

Persentase (%)
4.00
60.00
6.25
5.62

3.00
5.11

40.00
2.00
24.32

2.24
2.24
2.21

20.00
1.91
1.73

1.00
1.53
1.52

- -
2011 2012 2013 2014 2015

TARGET REALISASI %

Gambar 3.8. Target dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Kabupaten Karimun
Tahun 2011-2015

Lain- lain PAD yang sah merupakan satu-satunya komponen PAD yang terus
menunjukan kontribusi yang cukup strategis, hal ini dapat dilihat selama tahun 2011 s.d.
2015 realisasi lain-lain PAD yang sah selalu melebihi target yang ditetapkan. Pendapatani
tertinggi terjadi pada tahun 2015 sebesar Rp 54.863.374.868,86 atau mencapai 177,85
persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 44.325.573.600,00.

2. Pendapatan Transfer
Berdasarkan amanat Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dijelaskan bahwa
penerimaan Pemerintah Pusat dibagihasilkan kepada daerah dalam bentuk Dana
Perimbangan. Penerimaan ini merupakan kelompok sumber pendanaan pelaksanaan
desentralisasi yang alokasinya merupakan transfer dari Pemerintah Pusat kepada Daerah
dan merupakan satu kesatuan dalam Pendapatan Daerah yang termaktub dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 106


Kebijakan perimbangan keuangan ditekankan pada empat tujuan utama, yaitu: (a)
memberikan sumber dana bagi daerah otonom untuk melaksanakan urusan yang
diserahkan yang menjadi tanggungjawabnya; (b) mengurangi kesenjangan fiskal antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan antar pemerintah daerah, (c)
meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan publik dan mengurangi kesenjangan
kesejahteraan dan pelayanan publik antar daerah; serta (d) meningkatkan efisiensi,
efektifitas dan akuntabilitas pengelolaan sumber daya daerah, khususnya sumber daya
keuangan.
Pendapatan Transfer terdiri dari: (a) Transfer Pemerintah Pusat – Dana
Perimbangan, (b) Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya, dan (c) Transfer Pemerintah
Provinsi. Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi, yang terdiri atas Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak, DBH Bukan
Pajak (Suberdaya Alam), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Rincian dari anggaran pendapatan daerah yang berasal dari Pendapatan Transfer dapat
dilihat pada tabel berikut ini:

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 107


Tabel 3.3. Target dan Realisasi Pendapatan Transfer Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d. 2015

NO URAIAN TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) % BERTAMBAH / BERKURANG (Rp) KONTRIBUSI (%)
1 Pendapatan Transfer 2011 566.795.978.225,00 471.376.169.544,71 83,17 - 95.419.808.680,29 100,00
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 545.910.978.225,00 444.452.083.429,00 81,41 - 101.458.894.796,00 94,29
Dana Bagi Hasil Pajak 61.782.193.095,00 65.500.027.233,00 106,02 3.717.834.138,00 13,90
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumberdaya Alam) 329.427.426.130,00 215.250.376.196,00 67,18 - 114.177.049.934,00 45,66
Dana Alokasi Umum (DAU) 159.844.759.000,00 159.844.980.000,00 100,00 221.000,00 33,91
Dana Alokasi Khusus (DAK) 3.856.600.000,00 3.856.700.000,00 100,00 100.000,00 0,82
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - - - - -
Dana Otonomi Khusus - - - - -
Dana Penyesuaian - - - - -
Transfer Pemerintah Provinsi 20.885.000.000,00 26.924.086.115,71 128,92 6.039.086.115,71 5,71
Dana Bagi Hasil Pajak 20.885.000.000,00 26.924.086.115,71 128,92 6.039.086.115,71 5,71
Dana Bagi Hasil Lainnya - - - - -
2 Pendapatan Transfer 2012 633.585.141.681,00 643.418.126.721,00 101,55 9.832.985.040,00 100,00
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 604.572.866.581,00 615.584.901.229,00 101,82 11.012.034.648,00 95,67
Dana Bagi Hasil Pajak 70.414.843.831,00 65.090.015.705,00 92,44 - 5.324.828.126,00 10,12
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumberdaya Alam) 282.972.616.750,00 299.309.479.324,00 105,77 16.336.862.574,00 46,52
Dana Alokasi Umum (DAU) 246.833.306.000,00 246.833.306.000,00 100,00 - 38,36
Dana Alokasi Khusus (DAK) 4.352.100.000,00 4.352.100.000,00 100,00 - 0,68
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - - - - -
Dana Otonomi Khusus - - - - -
Dana Penyesuaian - - - - -
Transfer Pemerintah Provinsi 29.012.275.100,00 27.833.225.492,00 95,94 - 1.179.049.608,00 4,33
Dana Bagi Hasil Pajak 29.012.275.100,00 27.833.225.492,00 95,94 - 1.179.049.608,00 4,33
Dana Bagi Hasil Lainnya - - - - -

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 108


Tabel 3.3. Target dan Realisasi Pendapatan Transfer Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d. 2015 (lanjutan)
NO URAIAN TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) % BERTAMBAH / BERKURANG (Rp) KONTRIBUSI (%)
3 Pendapatan Transfer 2013 712.840.844.472,00 708.261.585.390,09 99,36 - 4.579.259.081,91 100,00
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 684.395.213.115,00 673.121.433.215,00 98,35 - 11.273.779.900,00 95,04
Dana Bagi Hasil Pajak 64.956.469.215,00 66.643.102.508,00 102,60 1.686.633.293,00 9,41
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumberdaya Alam) 302.395.026.901,00 289.434.613.707,00 95,71 - 12.960.413.194,00 40,87
Dana Alokasi Umum (DAU) 306.219.557.000,00 306.219.557.000,00 100,00 - 43,24
Dana Alokasi Khusus (DAK) 10.824.160.000,00 10.824.160.000,00 100,00 - 1,53
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - - - - -
Dana Otonomi Khusus - - - - -
Dana Penyesuaian - - - - -
Transfer Pemerintah Provinsi 28.445.631.357,00 35.140.152.175,09 123,53 6.694.520.818,09 4,96
Dana Bagi Hasil Pajak 28.445.631.357,00 35.140.152.175,09 123,53 6.694.520.818,09 4,96
Dana Bagi Hasil Lainnya - - - - -
4 Pendapatan Transfer 2014 718.218.483.059,00 650.473.950.472,08 90,57 - 67.744.532.586,92 100,00
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 679.435.733.706,48 625.739.901.134,00 92,10 - 53.695.832.572,48 96,20
Dana Bagi Hasil Pajak 49.620.482.987,00 51.149.045.843,00 103,08 1.528.562.856,00 7,86
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumberdaya Alam) 296.338.252.719,48 241.113.857.291,00 81,36 - 55.224.395.428,48 37,07
Dana Alokasi Umum (DAU) 324.170.518.000,00 324.170.518.000,00 100,00 - 49,84
Dana Alokasi Khusus (DAK) 9.306.480.000,00 9.306.480.000,00 100,00 - 1,43
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - - - - -
Dana Otonomi Khusus - - - - -
Dana Penyesuaian - - - - -
Transfer Pemerintah Provinsi 38.782.749.352,52 24.734.049.338,08 63,78 - 14.048.700.014,44 3,80
Dana Bagi Hasil Pajak 38.782.749.352,52 24.734.049.338,08 63,78 - 14.048.700.014,44 3,80
Dana Bagi Hasil Lainnya - - - - -

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 109


Tabel 3.3. Target dan Realisasi Pendapatan Transfer Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d. 2015 (lanjutan)
NO URAIAN TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) % BERTAMBAH / BERKURANG (Rp) KONTRIBUSI (%)
5 Pendapatan Transfer 2015 741.932.644.986,00 529.695.138.720,00 71,39 - 212.237.506.266,00 100,00
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 694.187.718.353,00 501.286.982.173,00 72,21 - 192.900.736.180,00 94,64
Dana Bagi Hasil Pajak 47.365.539.000,00 27.929.072.750,00 58,96 - 19.436.466.250,00 5,27
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumberdaya Alam) 280.614.740.353,00 120.529.292.423,00 42,95 - 160.085.447.930,00 22,75
Dana Alokasi Umum (DAU) 299.313.329.000,00 299.313.329.000,00 100,00 - 56,51
Dana Alokasi Khusus (DAK) 66.894.110.000,00 53.515.288.000,00 80,00 - 13.378.822.000,00 10,10
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - - - - -
Dana Otonomi Khusus - - - - -
Dana Penyesuaian - - - - -
Transfer Pemerintah Provinsi 47.744.926.633,00 28.408.156.547,00 59,50 - 19.336.770.086,00 5,36
Dana Bagi Hasil Pajak 47.744.926.633,00 28.408.156.547,00 59,50 - 19.336.770.086,00 5,36
Dana Bagi Hasil Lainnya - - - - -
JUMLAH 3.373.373.092.423,00 3.003.224.970.847,88 89,03 - 370.148.121.575,12 100,00
Kontribusi Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan Tahun 2011 s.d. 2015 95,23713105
Kontribusi Dana Alokasi Umum Tahun 2011 s.d. 2015 44,50
Kontribusi Dana Alokasi Khusus Tahun 2011 s.d. 2015 2,73
Kontribusi Transfer Pemerintah Provinsi 4,76
Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Karimun, Tahun 2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 110


Dana Perimbangan selain dimaksudkan untuk membantu daerah dalam mendanai
kewenangannya, juga bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sumber pendanaan
pemerintahan antara pusat dan daerah serta untuk mengurangi kesenjangan pendanaan
pemerintahan antar daerah. Meskipun demikian, pemerintah mengakui kebijakan
transfer ke daerah dalam mengurangi ketimpangan vertikal antara pusat dan daerah
melalui DBH dan meminimalkan kesenjangan fiskal antar daerah melalui DAU dan DAK,
Pemerintah tentunya terus berupaya untuk melakukan reformulasi kebijakan dana
perimbangan setiap tahun sehingga diharapkan dapat mendukung kebutuhan pendanaan
pembangunan, terutama bagi daerah-daerah marjinal. Jika kita melihat komposisi sumber
pendapatan tiap daerah (kabupaten/kota), dana perimbangan ini mempunyai peran yang
sangat vital.
Total target anggaran pendapatan Kabupaten Karimun yang berasal dari Dana
Perimbangan/Pendapatan Transfer tahun 2011 s.d. 2015 adalah sebesar Rp
3.208.502.509.980.48 dan dapat direalisasikan sebesar Rp 2.860.185.301.180,00 atau
mencapai 89,14 persen. Dimana kontribusi tertinggi dana perimbangan barasal dari Dana
Alokasi Umum, yaitu mencapai 44.50 persen. Sementara kontribusi dari DAK sebesar 2.73
persen.

TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) %

800.00 120
101.55 99.36
700.00
100
83.17 90.57
600.00
Rupiah (Rp) dalam Miliar

71.39 80
500.00

Presentase (%)
741.93

400.00 60
718.22
712.84
708.26

650.47
643.42
633.59
566.80

300.00
529.70
471.38

40

200.00

20
100.00

- 0
2011 2012 2013 2014 2015

Gambar 3.9. Target dan Realisasi Pendapatan Transfer Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 111


60.00

50.00

40.00
Presentase (%)

56.51
30.00

49.84
46.52
45.66

43.24
40.87
38.36

37.07
20.00
33.91

10.10
22.75
10.00
13.90

10.12

1.53

1.43
0.82

0.68

9.41

7.86

5.27
-
2011 2012 2013 2014 2015

Dana Bagi Hasil Pajak


Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumberdaya Alam)
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Khusus (DAK)

Gambar 3.10. Konstribusi Pendapatan Transfer Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

a. Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak


Penerimaan pajak yang diperoleh Pemerintah dalam APBN dibagihasilkan kepada
Daerah dengan proporsi yang telah ditetapkan berdasarkan Undang- Undang Nomor 33
Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 yang ditujukan dalam
rangka memperkecil kesenjangan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah
untuk mendanai penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
Komponen penerimaan dari Bagi Hasil Pajak terdiri atas: (1) Bagi Hasil dari Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB); (2) Bagi Hasil dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB); (3) Bagi Hasil dari Upah Pungut PBB; dan (4) Bagi Hasil dari Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29. Sedangkan komponen penerimaan Bagi Hasil
Bukan Pajak/Sumber Daya Alam terdiri atas: (1) Bagi Hasil dari Iuran Hak Pengusahaan
Hutan; (2) Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan; (3) Bagi Hasil dari Pertambangan
Minyak Bumi; (4) Bagi Hasil dari Pertambangan Panas Bumi; (5) Bagi Hasil dari
Pertambangan Umum; dan (6) Bagi Hasil dari Gas Bumi.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 112


80.00 120.00
106.02 103.08
102.60
70.00
92.44 100.00
Dalalm Milyar Rupiah (Rp.)

60.00
80.00

65.50

Persentase (%)
50.00

66.64
65.09
58.96
40.00 60.00

51.15
64.96
70.41
30.00
40.00
61.78

27.93
20.00
20.00
10.00

49.62

47.37
- -
2011 2012 2013 2014 2015

TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) %

Gambar 3.11. Target dan Realisasi Bagi Hasil Pajak Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

350.00 120.00
105.77
300.00 95.71
100.00
Dalalm Milyar Rupiah (Rp.)

81.36
250.00
80.00
299.31

67.18

Persentase (%)
289.43

200.00
241.11
302.40

60.00
215.25
329.43

150.00 42.95
282.97

296.34

40.00
280.61

100.00
120.53

50.00 20.00

- -
2011 2012 2013 2014 2015

TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) %

Gambar 3.12. Target dan Realisasi Bagi Hasil Bukan Pajak Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 merupakan realisasi
pendapatan Bagi Hasil Pajak tertinggi, yaitu sebesar Rp 66.643.102.508,00 dari target
sebesar Rp 64.956.469.215,00 atau mencapai 102.60 persen. Sedangkan kondisi yang
paling ideal terjadi pada Tahun 2012 dimana realisasi sebesar Rp 299.309.479.324,00
atau melebihi target mencapai 105,77 persen dari target sebesar Rp 282.972.616.750,00.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 113


b. Dana Alokasi Umum (DAU)
Desentralisasi fungsi atau pemberian kewenangan ke daerah-daerah harus diikuti
oleh desentralisasi fiskal (keuangan) karena daerah membutuhkan sumber-sumber
pendapatan baru dan perimbangan keuangan untuk menjalankan fungsi tersebut (money
follows function). Salah satunya Dana Alokasi Umum (DAU) yang menjadi bagian dana
perimbangan. DAU sebenarnya bertujuan menjaga peimbangan atau pemerataan antar
daerah yang dibagi berdasarkan kebutuhan daerah yang tercermin dari jumlah penduduk,
luas wilayah, keadaan geografis dan tingkat pendapatan masyarakat.
DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-daerah untuk mendanai kebutuhan
Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. Adapun perkembangan DAU Kabupaten
Karimun pada Tahun Anggaran 2011 sampai dengan Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat
pada Gambar berikut ini :
350.00 120.00
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
300.00 100.00
Dalam Milyar Rupiah (Rp.)

250.00
80.00

299.31

Persentase (%)
324.17
306.22

200.00
324.17

60.00
306.22

299.31
150.00
246.83
246.83

40.00
100.00
159.84
159.84

50.00 20.00

- -
2011 2012 2013 2014 2015
TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) %

Gambar 3.13. Target dan Realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2015

Dari grafik diatas digambarkan bahwa pada Tahun 2011 s.d 2015, DAU terus
meningkat secara signifikan dengan realisasi anggaran mencapai 100 persen selama
kurun waktu lima tahun.

c. Dana Alokasi Khusus (DAK)


DAK merupakan dana yang berasal dari APBN, yang dialokasikan kepada daerah
untuk membantu membiayai kebutuhan tertentu. DAK dapat dialokasikan dari APBN
kepada Daerah tertentu untuk membiayai dana dalam APBN, yang dimaksud sebagai
daerah tertentu adalah daerah-daerah yang mempunyai kebutuhan yang bersifat khusus.
Berdasarkan UU NO. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dengan Pemerintah Daerah Pasal 39 menyebutkan bahwa DAK dialokasikan kepada

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 114


Daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan Urusan Daerah sesuai
dengan fungsi yang ditetapkan dalam APBN.
DAK digunakan untuk membiayai investasi pengadaan dan/atau peningkatan
prasarana dan sarana fisik secara ekonomis untuk jangka panjang. Dalam keadaan
tertentu, DAK dapat membantu biaya pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan
sarana tertentu untuk periode terbatas, tidak melebihi tiga tahun.
Dari Tahun 2011 s.d 2013, DAK terus meningkat, turun pada tahun 2014 kemudian
naik signifikan pada tahun 2015. Realisasi anggaran DAK mencapai 100 persen selama
sampai dengan tahun 2014. Pada tahun 2015, DAK naik menjadi sebesar Rp
53.515.288.000,00 atau mencapai 80,00 persen.
80.00 120.00

66.89
70.00
100.00

53.52
Dalam Milyar Rupiah (Rp.)

60.00 100.00 100.00 100.00 100.00


80.00

Persentase (%)
50.00
80.00
40.00 60.00

30.00
40.00
10.82
10.82

20.00
9.31
9.31
4.35
4.35

20.00
3.86
3.86

10.00

- -
2011 2012 2013 2014 2015
TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) %

Gambar 3.14. Target dan Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2015

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah


Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah yang berasal dari Pendapatan Hibah, Dana
Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana
Penyesuaian dan Otonomi Khusus, dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah
Daerah Lainnya
Adapun rincian dari anggaran Pendapatan Daerah yang berasal dari lain-lain
pendapatan yang sah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 115


Tabel 3.4. Target dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d. 2015
TARGET REALISASI BERTAMBAH /
NO URAIAN % KONTRBUSI (%)
(Rp.) (Rp.) BERKURANG (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
1 Lain-lain Pendapatan yang Sah 2011 69.697.941.640,00 69.552.066.640,00 99,60 - 145.875.000,00 100,00
Pendapatan Hibah - - - - -
Pendapatan Dana Darurat
Pendapatan Lainnya 69.697.941.640,00 69.552.066.640,00 99,60 - 145.875.000,00 100,00
2 Lain-lain Pendapatan yang Sah 2012 73.814.805.421,00 81.008.627.825,71 109,75 7.193.822.404,71 100,00
Pendapatan Hibah 7.000.000.000,00 6.170.988.320,00 88,16 - 829.011.680,00 7,62
Pendapatan Dana Darurat - - - - -
Pendapatan Lainnya 66.814.805.421,00 74.837.639.505,71 112,01 8.022.834.084,71 92,38
3 Lain-lain Pendapatan yg Sah 2013 71.072.988.777,00 70.038.088.777,00 98,54 - 1.034.900.000,00 100,00
Pendapatan Hibah 7.000.000.000,00 5.965.098.000,00 85,22 - 1.034.902.000,00 8,52
Pendapatan Dana Darurat - - - - -
Pendapatan Lainnya 64.072.988.777,00 64.072.988.777,00 100,00 - 91,48
4 Lain-lain Pendapatan yg Sah 2014 114.486.657.947,00 93.293.785.947,00 81,49 - 21.192.872.000,00 100,00
Pendapatan Hibah 4.500.000.000,00 - - - 4.500.000.000,00 -
Pendapatan Dana Darurat - - - - -
Pendapatan Lainnya 109.986.657.947,00 93.293.785.947,00 84,12 - 16.692.872.000,00 100,00
5 Lain-lain Pendapatan yang Sah 2015 47.744.926.633,00 28.408.156.547,00 59,50 - 19.336.770.086,00 100,00
Pendapatan Hibah - - - - -
Pendapatan Dana Darurat 47.744.926.633,00 28.408.156.547,00 59,50 - 19.336.770.086,00 100,00
Pendapatan Lainnya - - - - -
JUMLAH 376.817.320.418,00 342.300.725.736,71 90,84 - 34.516.594.681,29 100,00
Simber: Dinas Pendapatan Kabupaten Karimun, Tahun 2016

RPJMD Kabupaten Karimun 2016-2021 116


Penerimaan Pemerintah Kabupaten Karimun yang bersumber dari Lain-lain
Pendapatan yang Sah terdiri atas: (1) Pendapatan Hibah; (2) Pendapatan Dana Darurat;
dan (3) Pendapatan Lainnya. Total realisasi penerimaan lain-lain pendapatan yang sah
selama tahun 2011 s.d. tahun 2105 adalah Rp 342.300.725.736,71 atau mencapai 90,84
persen dari target penerimaan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp
376.817.320.418,00.
Secara visual target dan realisasi penerimaan lain-lain pendapatan yang sah selama
tahun 2011 s.d. tahun 2105 dapat dilihat pada tabel berikut:

140 120
109.75
99.60 98.54
120 100
Rupiah (Rp) dalam Miliar

100
81.49 80

Presentase (%)
80
59.50 60

114.49
60

93.29
40
81.01
73.81

71.07
70.04
69.70

40
69.55

47.74
20
20

28.41
0 0
2011 2012 2013 2014 2015

TARGET REALISASI %

Gambar 3.15. Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah Kabupaten Karimun Tahun
2011-2015

3.1.1.2. Belanja Daerah

Dalam konteks implementasi otonomi daerah dan desentralisasi fiskal,


Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun selama lebih dari satu dasawarsa ini telah
mengelola dana pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam jumlah
yang cukup besar. Pengelolaan APBD mengacu pada upaya pencapaian visi dan misi
Kabupaten Karimun yang sesuai dengan prioritas nasional, dimana sumber-sumber
pendapatan APBD harus dibelanjakan sesuai dengan prioritas kebijakan dan target yang
akan dicapai sesuai sumber daya yang tersedia baik yang didapatkan melalui skema
transfer maupun perpajakan daerah. Kemampuan daerah dalam mengelola APBD
mencerminkan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai pelaksanaan tugas-
tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial masyarakat.
Belanja Daerah dibagi menjadi: (1) Belanja Operasi; (2) Belanja Modal; dan (3)
Belanja Tak Terduga. Adapun total target Belanja Pemerintah Kabupaten Karimun pada
Tahun 2011 s.d. 2015 adalah sebesar Rp 5.605.910.185.322,65 dan dapat direalisasikan
Rp 4.971.665.581.342,10 atau mencapai 88.69 persen, dengan rincian pada tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 117


Tabel 3.5. Komposisi Belanja Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d. 2015

TARGET REALISASI KONTRIBUSI


NO URAIAN % BERTAMBAH / BERKURANG (Rp)
(Rp.) (Rp.) (%)
1 Komposisi Belanja 2011 1.029.126.352.635,21 891.504.855.827,00 86,63 - 137.621.496.808,21 100,00
a. Belanja Operasi 794.638.625.255,21 718.012.865.496,00 90,36 - 76.625.759.759,21 80,54
b. Belanja Modal 233.987.727.380,00 173.136.990.331,00 73,99 - 60.850.737.049,00 19,42
c. Belanja Tak Terduga 500.000.000,00 355.000.000,00 71,00 - 145.000.000,00 0,04
2 Komposisi Belanja 2012 988.223.385.533,88 889.652.864.763,60 90,03 - 98.570.520.770,28 100,00
a. Belanja Operasi 833.058.539.139,88 781.446.290.609,60 93,80 - 51.612.248.530,28 87,84
b. Belanja Modal 154.624.846.394,00 107.656.574.154,00 69,80 - 46.968.272.240,00 12,10
c. Belanja Tak Terduga 550.000.000,00 550.000.000,00 100,00 - 0,06
3 Komposisi Belanja 2013 1.162.598.784.287,00 1.072.869.565.607,00 92,28 - 89.729.218.680,00 100,00
a. Belanja Operasi 923.902.019.029,00 863.103.980.333,00 93,42 - 60.798.038.696,00 80,45
b. Belanja Modal 238.046.785.258,00 209.306.684.774,00 87,93 - 28.740.100.484,00 19,51
c. Belanja Tak Terduga 650.000.000,00 458.900.500,00 92,28 - 191.099.500,00 0,04
4 Komposisi Belanja 2014 1.224.829.024.399,56 1.127.995.594.487,00 92,09 - 96.833.429.912,56 100,00
a. Belanja Operasi 1.024.543.802.674,56 946.045.442.078,00 92,34 - 78.498.360.596,56 83,87
b. Belanja Modal 199.685.221.725,00 181.601.652.409,00 90,94 - 18.083.569.316,00 16,10
c. Belanja Tak Terduga 600.000.000,00 348.500.000,00 58,08 - 251.500.000,00 0,03
5 Komposisi Belanja 2015 1.201.132.638.467,00 989.642.700.657,50 82,39 - 211.489.937.809,50 100,00
a. Belanja Operasi 1.037.307.270.128,00 894.358.912.209,00 86,22 - 142.948.357.919,00 90,37
b. Belanja Modal 163.325.368.339,00 95.283.788.448,50 58,34 - 68.041.579.890,50 9,63
c. Belanja Tak Terduga 500.000.000,00 - - - 500.000.000,00 -
JUMLAH 5.605.910.185.322,65 4.971.665.581.342,10 88,69 - 634.244.603.980,55
Sumber : Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun, Tahun 2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 118


Target dan realisasi anggaran belanja pada tahun 2012 sedikit mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2011, naik lai selama tahun 2012 s.d. 2014,
lalu turun kembali pada tahun 2015.. Secara visual target dan realisasi belanja dapat
dilihat pada gambar berikut:

TARGET REALISASI %

1,400.00 92.28 92.09 94

92
1,200.00 90.03
90
Rupiah (Rp) dalam Miliar

1,000.00
86.63 88

Presentase (%)
800.00 86

600.00 82.39 84

82
400.00
80
1,029.13

1,072.87

1,224.83
1,128.00
1,162.60

1,201.13
891.50

988.22
889.65

989.64
200.00
78

- 76
2011 2012 2013 2014 2015

Gambar 3.16. Target dan Realisasi Belanja Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

1. Belanja Operasi
Rincian Anggaran Belanja Operasi Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d 2015 dan
realisasinya berdasarkan data pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten
Karimun dapat dilihat pada tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Karimun 2016-2021 119


Tabel 3.6. Target dan Realisasi Belanja Operasi Pemerintah Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d. 2015
TARGET REALISASI KONTRiBUSI
NO URAIAN % BERTAMBAH / BERKURANG (Rp)
(Rp.) (Rp.) (%)
1 Belanja Operasi 2011 794.638.625.255,21 718.012.865.496,00 90,36 - 76.625.759.759,21 100,00
a. Belanja Pegawai 412.701.871.858,21 377.040.257.152,00 91,36 - 35.661.614.706,21 52,51
b. Belanja Barang dan Jasa 265.686.921.987,00 245.961.100.724,00 92,58 - 19.725.821.263,00 34,26
c. Belanja Bunga - - - - -
d. Belanja Subsidi - - - - -
e. Belanja Hibah 37.430.274.750,00 34.099.752.341,00 91,10 - 3.330.522.409,00 4,75
f. Belanja Bantuan Sosial 48.864.190.000,00 48.655.535.279,00 99,57 - 208.654.721,00 6,78
g. Belanja Bantuan Keuangan 29.955.366.660,00 12.256.220.000,00 40,91 - 17.699.146.660,00 1,71
2 Belanja Operasi 2012 833.058.539.139,88 781.446.290.609,60 93,80 - 51.612.248.530,28 100,00
a. Belanja Pegawai 454.407.715.154,88 421.667.684.148,00 92,80 - 32.740.031.006,88 53,96
b. Belanja Barang dan Jasa 283.267.599.639,00 266.080.074.282,60 93,93 - 17.187.525.356,40 34,05
c. Belanja Bunga - - - - -
d. Belanja Subsidi - - - - -
e. Belanja Hibah 41.379.650.000,00 40.383.706.900,00 97,59 - 995.943.100,00 5,17
f. Belanja Bantuan Sosial 39.630.600.000,00 39.602.600.000,00 99,93 - 28.000.000,00 5,07
g. Belanja Bantuan Keuangan 14.372.974.346,00 13.712.225.279,00 95,40 - 660.749.067,00 1,75
3 Belanja Operasi 2013 923.902.019.029,00 863.103.980.333,00 93,42 - 60.798.038.696,00 100,00
a. Belanja Pegawai 488.380.816.705,00 453.586.619.462,00 92,88 - 34.794.197.243,00 52,55
b. Belanja Barang dan Jasa 318.281.080.978,00 298.743.544.741,00 93,86 - 19.537.536.237,00 34,61
c. Belanja Bunga - - - - -
d. Belanja Subsidi - - - - -
e. Belanja Hibah 36.592.000.000,00 33.825.000.000,00 92,44 - 2.767.000.000,00 3,92
f. Belanja Bantuan Sosial 60.031.695.000,00 56.399.274.050,00 93,95 - 3.632.420.950,00 6,53
g. Belanja Bantuan Keuangan 20.616.426.346,00 20.549.542.080,00 99,68 - 66.884.266,00 2,38

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 120


Tabel 3.6. Target dan Realisasi Belanja Operasi Pemerintah Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d. 2015 (lanjutan)
TARGET REALISASI KONTRIBUSI
NO URAIAN % BERTAMBAH / BERKURANG (Rp)
(Rp.) (Rp.) (%)
4 Belanja Operasi 2014 1.024.543.802.674,56 946.045.442.078,00 92,34 - 78.498.360.596,56 100,00
a. Belanja Pegawai 539.617.685.748,56 492.955.996.674,00 91,35 - 46.661.689.074,56 52,11
b. Belanja Barang dan Jasa 351.690.706.736,00 325.595.374.836,00 92,58 - 26.095.331.900,00 34,42
c. Belanja Bunga - - - - -
d. Belanja Subsidi - - - - -
e. Belanja Hibah 67.887.300.000,00 63.926.245.000,00 94,17 - 3.961.055.000,00 6,76
f. Belanja Bantuan Sosial 43.876.365.000,00 42.460.996.858,00 96,77 - 1.415.368.142,00 4,49
g. Belanja Bantuan Keuangan 21.471.745.190,00 21.104.818.710,00 98,29 - 366.926.480,00 2,23
5 Belanja Operasi 2015 1.037.307.270.128,00 894.358.912.209,00 86,22 - 142.948.357.919,00 100,00
a. Belanja Pegawai 566.680.653.869,00 514.737.636.824,00 90,83 - 51.943.017.045,00 57,55
b. Belanja Barang dan Jasa 334.033.833.934,00 266.929.655.158,00 79,91 - 67.104.178.776,00 29,85
c. Belanja Bunga - - - - -
d. Belanja Subsidi - - - - -
e. Belanja Hibah 89.636.967.250,00 70.214.882.800,00 78,33 - 19.422.084.450,00 7,85
f. Belanja Bantuan Sosial 11.471.800.000,00 8.863.425.120,00 77,26 - 2.608.374.880,00 0,99
g. Belanja Bantuan Keuangan 35.484.015.075,00 33.613.312.307,00 94,73 - 1.870.702.768,00 3,76
JUMLAH 4.613.450.256.226,65 4.202.967.490.725,60 91,10 - 410.482.765.501,05
Sumber : Bagian Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun, Tahun 2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 121


Pada kelompok belanja ini terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa,
Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, dan Belanja
Bantuan Keuangan. Target Anggaran Belanja Tidak Langsung Tahun 2011 s.d. 2015
sebesar Rp 4.613.450.256.226,65 dan dapat direalisasikan sebesar Rp
4.202.967.490.725,60 atau mencapai 91,10 persen.
Secara visual komposisi target dan realisasi belanja operasi Kabupaten Karimun
Tahun 2011 s.d 2015 dapat dilihat dalam gambar berikut :

1,200.00 96
93.80
93.42
94
1,000.00
92.34

92
Rupiah (Rp) dalam Miliar

800.00 90.36

Presentase (%)
90
600.00
88
86.22
400.00
86
1,024.54

1,037.31
200.00
84
794.64
718.01

833.06
781.45

863.10

946.05
923.90

894.36
- 82
2011 2012 2013 2014 2015

TARGET REALISASI %

Gambar 3.17. Target dan Realisasi Belanja Operasi Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

2. Belanja Modal
Belanja Modal terdiri atas: Belanja Tanah; Belanja Peralatan dan Mesin; Belanja
Gedung dan Bangunan; Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan; Belanja Aset Tetap Lainnya;
dan Belanja Aset Lainnya. Rincian dari masing – masing kelompok belanja tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 122


Tabel 3.7. Rincian Target dan Realisasi Belanja Modal Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d. 2015

TARGET REALISASI KONTRIBUSI


NO URAIAN % BERTAMBAH / BERKURANG (Rp)
(Rp.) (Rp.) (%)
1 Belanja Modal 2011 233.987.727.380,00 173.136.990.331,00 73,99 - 60.850.737.049,00 100,00
a. Belanja Tanah 23.853.474.300,00 4.239.755.613,00 17,77 - 19.613.718.687,00 2,45
b. Belanja Peralatan dan Mesin 14.720.176.080,00 12.682.956.800,00 86,16 - 2.037.219.280,00 7,33
c. Belanja Gedung dan Bangunan 43.969.353.000,00 37.719.916.323,00 85,79 - 6.249.436.677,00 21,79
d. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 150.557.243.000,00 117.850.073.595,00 78,28 - 32.707.169.405,00 68,07
e. Belanja Aset Tetap Lainnya 887.481.000,00 644.288.000,00 72,60 - 243.193.000,00 0,37
f. Belanja Aset Lainnya - - - - -
2 Belanja Modal 2012 154.614.846.394,00 107.656.574.154,00 69,63 - 46.958.272.240,00 100,00
a. Belanja Tanah 10.554.795.000,00 5.766.759.721,00 54,64 - 4.788.035.279,00 5,36
b. Belanja Peralatan dan Mesin 12.593.455.250,00 12.076.233.400,00 95,89 - 517.221.850,00 11,22
c. Belanja Gedung dan Bangunan 34.771.027.467,00 24.851.026.466,00 71,47 - 9.920.001.001,00 23,08
d. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 95.595.318.677,00 64.139.245.617,00 67,09 - 31.456.073.060,00 59,58
e. Belanja Aset Tetap Lainnya 590.250.000,00 331.750.000,00 56,20 - 258.500.000,00 0,31
f. Belanja Aset Lainnya 510.000.000,00 491.558.950,00 96,38 - 18.441.050,00 0,46
3 Belanja Modal 2013 238.046.765.258,00 209.306.684.774,00 87,93 - 28.740.080.484,00 100,00
a. Belanja Tanah 11.179.630.000,00 2.850.021.500,00 25,49 - 8.329.608.500,00 1,36
b. Belanja Peralatan dan Mesin 27.183.459.200,00 25.917.798.000,00 95,34 - 1.265.661.200,00 12,38
c. Belanja Gedung dan Bangunan 79.768.000.960,00 68.654.419.910,00 86,07 - 11.113.581.050,00 32,80
d. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 118.624.225.098,00 110.677.504.364,00 93,30 - 7.946.720.734,00 52,88
e. Belanja Aset Tetap Lainnya 1.291.450.000,00 1.206.941.000,00 93,46 - 84.509.000,00 0,58
f. Belanja Aset Lainnya - - - - -

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 123


Tabel 3.7. Rincian Target dan Realisasi Belanja Modal Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d. 2015 (lanjutan)
TARGET REALISASI KONTRIBUSI
NO URAIAN % BERTAMBAH / BERKURANG (Rp)
(Rp.) (Rp.) (%)
4 Belanja Modal 2014 199.685.221.725,00 181.601.652.409,00 90,94 - 18.083.569.316,00 100,00
a. Belanja Tanah 8.691.500.000,00 1.783.289.000,00 20,52 - 6.908.211.000,00 0,98
b. Belanja Peralatan dan Mesin 22.475.803.428,00 21.152.821.240,00 94,11 - 1.322.982.188,00 11,65
c. Belanja Gedung dan Bangunan 26.778.715.289,00 25.327.201.540,00 94,58 - 1.451.513.749,00 13,95
d. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 139.059.888.008,00 130.719.070.549,00 94,00 - 8.340.817.459,00 71,98
e. Belanja Aset Tetap Lainnya 2.079.315.000,00 2.075.937.697,00 99,84 - 3.377.303,00 1,14
f. Belanja Aset Lainnya 600.000.000,00 543.332.383,00 90,56 - 56.667.617,00 0,30
5 Belanja Modal 2015 163.325.368.339,00 95.283.788.488,50 58,34 - 68.041.579.850,50 100,00
a. Belanja Tanah 454.000.000,00 454.000.000,00 100,00 - 0,48
b. Belanja Peralatan dan Mesin 23.736.333.782,00 19.184.850.225,00 80,82 - 4.551.483.557,00 20,13
c. Belanja Gedung dan Bangunan 20.692.983.972,00 9.607.667.396,00 46,43 - 11.085.316.576,00 10,08
d. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 117.300.270.585,00 64.954.001.827,00 55,37 - 52.346.268.758,00 68,17
e. Belanja Aset Tetap Lainnya 884.780.000,00 878.049.000,00 99,24 - 6.731.000,00 0,92
f. Belanja Aset Lainnya 257.000.000,00 205.220.000,00 79,85 - 51.780.000,00 0,22
JUMLAH 989.659.929.096,00 766.985.690.156,50 77,50 - 222.674.238.939,50
Sumber : Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun, Tahun 2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 124


Pengelolaan keuangan daerah yang berorientasi pada kepentingan publik (public
oriented) tidak saja terlihat pada besarnya proporsi pengalokasian anggaran untuk
kepentingan publik, tetapi juga dapat dilihat dari berapa besar tingkat penyerapan
realisasi belanja daerah (spending performances) terutama belanja barang untuk
pemeliharaan dan belanja modal dalam mendanai penyediaan sarana dan prasarana
pelayanan dasar di daerah.
Total target belanja modal yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Karimun Tahun
2011 s.d. 2015 mencapai Rp 989.659.929.096,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp
766.985.690.156,50 atau mencapai 77,50 persen.
Secara visual komposisi target dan realisasi belanja modal pada APBD Kabupaten
Karimun Tahun Anggaran 2011-2015 dapat dilihat dalam gambar berikut :

250.00 90.94 100


87.93
90

200.00 73.99 80
69.63
Rupiah (Rp) dalam Miliar

70
58.34

Presentase (%)
150.00 60

50

100.00 40

30

50.00 20
173.14

154.61

181.60
233.99

107.66

238.05
209.31

199.69

163.33
95.28

10

- 0
2011 2012 2013 2014 2015

TARGET REALISASI %
Gambar 3.18. Target dan Realisasi Belanja Modal Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

3.1.2. Neraca Daerah

Neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan serta


kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah. Neraca daerah
menggambarkan tiga aspek yang meliputi aspek aset, kewajiban dan ekuitas.
Aspek aset di bagi kedalam beberapa jenis, yaitu Aset Lancar, Investasi Jangka
Panjang, Aset Tetap, Dana Cadangan dan Aset Lainnya. Aset Lancar adalah aset yang
dapat berupa uang tunai atau kas dan aset kekayaan lainnya yang diharapkan bisa
dikonversi menjadi kas maupun dijual/dikonsumsi habis dalam waktu tidak lebih dari satu
tahun buku. Sedangkan Aset Tetap adalah aset yang umur ekonomisnya lebih dari satu
tahun, seperti tanah, bangunan kendaraan, mesin dan sebagainya. Usia kegunaan
ekonomis aset tak lancar biasanya melampaui jangka satu tahun dan tidak dimaksudkan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 125


untuk dijual, melainkan untuk memfasilitasi keberlangsungan aktivitas pemerintahan
daerah.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, Kewajiban adalah sebagai utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah.
Kewajiban terbagi ke dalam Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang.
Ekuitas dana didefinisikan sebagai kekayaan bersih pemerintah daerah yang
merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah daerah. Ekuitas dana disajikan
berdasarkan likuiditasnya dan terbagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu Ekuitas Dana
Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana Lancar adalah
selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek. Ekuitas Dana Lancar terdiri
dari: Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA), Pendapatan yang Ditangguhkan, Cadangan
Piutang, Cadangan Persediaan dan Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang
Jangka Pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah daerah yang
tertanam dalam aset nonlancar selain dana cadangan, dikurangi dengan kewajiban jangka
panjang. Ekuitas Dana Investasi terdiri dari: Diinvestasikan dalam Investasi Jangka
Panjang, Diinvestasikan dalam Aset Tetap, Diinvestasikan dalam Aset Lainnya (tidak
termasuk Dana Cadangan), dan Dana yang Harus disediakan Untuk Pembayaran Utang
Jangka Panjang. Ekuitas Dana Cadangan merupakan dana yang diinvestasikan dalam Dana
Cadangan.
Menurut Neraca Daerah, total aset pemerintah Kabupaten Karimun yang tercatat
pada tahun 2015 sebesar Rp 1.982.068.246.445,04. Aset yang paling besar
peningkatannya adalah pada Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan yang mengalami peningkatan
sebesar Rp 521.160.733.978,23 atau mengalami peningkatan sebesar 23,05 persen
dibanding tahun 2011.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 126


Tabel 3.8. Neraca Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
Nilai (Rp)
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
ASET
ASET LANCAR
Kas di Kas Daerah 74.706.345.096,88 119.773.304.502,72 90.167.145.260,56 26.285.160.518,74 1.121.263.810,67
Kas di Bendahara Penerimaan 23.719.700,00 42.238.000,00 8.924.500,00 80,00 1.465.000,00
Kas di Bendahara Pengeluaran 20.983.900.953,00 17.656.634.562,00 21.359.577.718,00 1.884.660.669,00 228.880.688.700,00
- - - - 961.516.933,12
Kas di Bendahara Penerimaan JKN - 773.342.852,00 -
Kas di BLUD RSUD - 7.677.766.661,12 12.345.241.536,00 21.089.877.041,98 25.268.787.678,48
Investasi Jangka Pendek - - - - -
Piutang Pajak 840.860.022,00 8.110.307.878,00 13.837.903.430,00 51.192.406.385,00 46.181.807.349,00
Penyisihan Piutang Pajak Tidak Tertagih - - -
Piutang Retribusi 3.229.237.178,65 1.563.384.832,69 - - -
Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Negara - - - - -
Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - - - - -
Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Pusat - - - - -
Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya - - - - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran - - - - -
Bagian Lancar Tuntutan Perbandaharaan - - - - -
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi - - - - -
Piutang Dana Bagi Hasil Pemerintah Provinsi 4.395.565.330,00 9.912.321.531,00 - - -
Piutang Lainnya - - 13.225.765.648,26 28.669.860.187,86 52.397.859.723,59
Penyisihan Piutang Lainnya (BLUD) - - - -56.515.838,55 -
Persediaan 7.532.064.169,00 7.622.365.420,29 5.179.383.236,53 5.820.733.113,03 6.037.856.702,14
Jumlah Aset Lancar 111.711.692.449,53 172.358.323.387,82 156.123.941.329,35 107.319.204.346,21 116.934.285.185,17

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 127


Tabel 3.8. Neraca Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 (lanjutan)
Nilai (Rp)
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
ASET
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen
Pinjaman kepada Perusahaan Negara - - - - -
Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - - - - -
Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya - - - - -
Investasi dalam Surat Utang Negara - - - - -
Investasi dalam Proyek Pembangunan - - - - -
Investasi Non Permanen Lainnya 12.878.917.388,00 12.878.917.388,00 534.215.491,50 11.857.479.701,00 11.749.595.188,00
Dana Bergulir Diragukan Tertagih - -11.938.529.348,25 - -11.602.425.250,00 -11.704.187.738,00
Jumlah Investasi Non Permanen 12.878.917.388,00 940.388.039,75 534.215.491,50 255.054.451,00 45.407.450,00
Investasi Permanen
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (PMP) 16.507.033.600,00 19.710.156.353,68 19.403.526.238,61 19.408.578.811,85 20.240.178.770,52
Investasi Permanen Lainnya - - - - -
Jumlah Investasi Permanen 16.507.033.600,00 19.710.156.353,68 19.403.526.238,61 19.408.578.811,85 20.240.178.770,52
Jumlah Investasi Jangka Panjang 29.385.950.988,00 20.650.544.393,43 19.937.741.730,11 19.663.633.262,85 20.285.586.220,52
ASET TETAP
Tanah 460.497.387.613,00 466.303.147.334,00 469.766.879.754,00 470.885.170.754,00 471.223.270.754,00
Peralatan dan Mesin 160.281.560.800,00 170.905.473.450,00 195.746.645.450,00 199.873.927.708,00 214.684.341.109,50
Gedung dan Bangunan 449.238.726.516,00 469.801.814.103,11 507.488.021.419,11 556.160.677.700,42 585.969.435.404,29
Jalan, Irigasi dan Jaringan 423.535.922.157,00 693.740.875.034,89 782.583.942.276,89 873.536.938.670,12 944.696.656.135,23
Aset tetap Lainnya 7.803.069.000,00 7.750.076.000,00 9.419.392.000,00 7.059.664.371,00 7.904.665.371,00
Konstruksi dalam Pengerjaan 171.252.177.803,00 1.856.610.000,00 65.926.634.178,00 73.089.899.867,00 145.569.395.548,89
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap - - - - -528.495.753.314,00
Jumlah Aset Tetap 1.672.608.843.889,00 1.810.357.995.922,00 2.030.931.515.078,00 2.180.606.279.070,54 1.841.552.011.008,91

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 128


Tabel 3.8. Neraca Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 (lanjutan)
Nilai (Rp)
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
ASET
DANA CADANGAN
Dana Cadangan - - - - -
Jumlah Dana Cadangan - - - - -
ASET LAINNYA
Tagihan Penjualan Angsuran - - - -
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan - - - - -
Tagihan Tuntutan Ganti Rugi - - - - -
Kemitraan dengan Pihak Ketiga - - - - -
Aset Tak Berwujud 1.028.878.000,00 1.115.778.000,00 1.415.260.000,00 1.614.100.000,00 2.636.291.500,00
Aset Lain-Lain 148.393.000,00 148.393.000,00 148.393.000,00 148.393.000,00 654.030.863,44
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya - - - - -3.958.333,00
Kas yang Dibatasi Penggunaannya - - - - 10.000.000,00
Jumlah Aset Lainnya 1.177.271.000,00 1.264.171.000,00 1.563.653.000,00 1.762.493.000,00 3.296.364.030,44
JUMLAH ASET 1.814.883.758.326,53 2.004.631.034.703,25 2.208.556.851.137,46 2.309.351.609.679,60 1.982.068.246.445,04

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 129


Tabel 3.8. Neraca Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 (lanjutan)
Nilai (Rp)
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 57.500,00 381.819,00 1.295.244,00 1.050.706,00 1.888.636.100,00
Utang Bunga - - - - -
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - - - -
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - - -
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - - - -
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - - -
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Obligasi - - - -
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Lainnya - - - - 3.144.733.694,00
Pendapatan Diterima di Muka - 2.141.381.000,00
Utang Beban - 41.257.898.331,66
Utang Jangka Pendek Lainnya 28.824.472.437,82 2.760.613.233,76 5.614.292.520,47 20.625.366.377,50 49.088.384.877,72
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 28.824.529.937,82 2.760.995.052,76 5.615.587.764,47 20.626.417.083,50 95.651.284.264,38
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - - - - -
Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - - - -
Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - - - - -
Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - - - -
Utang Dalam Negeri - Obligasi - - - - -
Utang Jangka Panjang Lainnya - - - - 22.330.158.037,95
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang - - - - 22.330.158.037,95
JUMLAH KEWAJIBAN 28.824.529.937,82 2.760.995.052,76 5.615.587.764,47 20.626.417.083,50 117.981.442.302,33

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 130


Tabel 3.8. Neraca Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 (lanjutan)
Nilai (Rp)
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 95.690.188.549,88 145.107.323.906,84 123.870.495.870,56 50.031.990.375,72 -
Pendapatan yang Ditangguhkan 23.719.700,00 42.238.000,00 9.097.900,00 80,00 -
Cadangan Piutang 8.465.662.530,65 19.586.014.241,69 27.063.669.078,26 51.465.430.071,46 -
Cadangan Persediaan 7.532.064.169,00 7.622.365.420,29 5.179.383.236,53 5.820.733.113,03 -
Dana Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek -28.824.472.437,82 -2.760.613.233,76 -5.614.292.520,47 -20.625.366.377,50 -
Jumlah Ekuitas Dana Lancar 82.887.162.511,71 169.597.328.335,06 150.508.353.564,88 86.692.787.262,71 -
Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 29.385.950.988,00 20.650.544.393,43 19.937.741.730,11 19.663.633.262,85 -
Diinvestasikan dalam Aset Tetap 1.672.608.843.889,00 1.810.357.995.922,00 2.030.931.515.078,00 2.180.606.279.070,54 -
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 1.177.271.000,00 1.264.171.000,00 1.563.653.000,00 1.762.493.000,00 -
Dana Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang - - - - -
Jumlah Ekuitas Dana Investasi 1.703.172.065.877,00 1.832.272.711.315,43 2.052.432.909.808,11 2.202.032.405.333,39 -
Ekuitas Dana Cadangan
Diinvestasikan dalam Dana Cadangan - - - - -
Jumlah Ekuitas Dana Cadangan - - - - -
JUMLAH EKUITAS DANA 1.786.059.228.388,71 2.001.870.039.650,49 2.202.941.263.372,99 2.288.725.192.596,10 1.864.086.804.142,71
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 1.814.883.758.326,53 2.004.631.034.703,25 2.208556851137.46 2.309.351.609.679,60 1.982.068.246.445,04

Sumber : Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun, Tahun 2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 131


3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
Sub bab ini menguraikan kebijakan pengelolaan keuangan pada tahun-tahun
sebelumnya. Kebijakan pengelolaan keuangan dicerminkan dari proporsi penggunaan
anggaran untuk pemenuhan kebutuhan aparatur terhadap total belanja keseluruhan dan
proporsi pendapatan daerah terhadap belanja daerah.

3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran

Selama lima tahun terakhir, proporsi belanja pegawai berada dalam rentang
42,29 persen s.d. 51,99 persen terhadap total pengeluaran (belanja ditambah dengan
pembiayaan pengeluaran). Artinya, sekitar separuh anggaran dialokasikan untuk belanja
pegawai.

Tabel 3.9. Proporsi Penggunaan Anggaran 2010-2015


Proporsi Total Belanja
Total Belanja Total Pengeluaran (Belanja +
Tahun Pegawai terhadap Total
No Pegawai Pembiayaan Pengeluaran)
Anggaran Pengeluaran
(Rp) (Rp) (%)
1 2011 377.040.257.152,00 891.504.855.827,00 42,29
2 2012 421.667.684.148,00 917.510.446.868,60 45,96
3 2013 453.586.619.462,00 1.072.869.565.607,00 42,28
4 2014 492.955.996.674,00 1.128.238.925.287,00 43,69
5 2015 514.737.636.824,00 990.142.700.657,50 51,99
Sumber: diolah dari Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun, 2015

3.2.2. Analisis Pembiayaan

Analisis pembiayaan bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh


kebijakan pengelolaan keuangan daerah terhadap surplus/defisit belanja daerah pada
tahun-tahun anggaran sebelumnya. Hasil analisis digunakan sebagai bahan untuk
menentukan kebijakan pembiayaan di masa datang utamanya dalam hal penghitungan
kapasitas pendanaan pembangunan daerah.
Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan
untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah. Selisih lebih
pendapatan daerah terhadap belanja daerah disebut surplus anggaran sedangkan selisih
kurang pendapatan daerah terhadap belanja daerah disebut defisit anggaran. Kebijakan
yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karimun terkait dengan pembiayaan daerah
dalam APBD adalah menganut sistem defisit anggaran yaitu menggunakan perkiraan
pendapatan daerah yang lebih kecil dibandingkan dengan perkiraan belanja daerah.
Selanjutnya selisih kurang pendapatan daerah terhadap belanja daerah tersebut akan
ditutupi dari penerimaan pembiayan daerah.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006.
pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 132


Penerimaan pembiayaan berasal dari: (i) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun
sebelumnya (SILPA); (ii) pencairan dana cadangan; (iii) hasil penjualan kekayaan daerah
yang dipisahkan; (iv) penerimaan kembali pinjaman daerah; dan (v) penerimaan piutang
daerah. Sedangkan pengeluaran pembiayaan digunakan untuk: (i) pembentukan dana
cadangan; (ii) penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah; (iii) pembayaran pokok
hutang; dan (iv) pemberian pinjaman daerah.
Struktur APBD memperlihatkan bahwa komponen pembiayaan merupakan
komponen yang dipergunakan untuk mengantisipasi surplus/defisit anggaran. Dalam arti
bahwa komponen pembiayaan merupakan transaksi keuangan daerah untuk menutupi
selisih antara anggaran pendapatan dan anggaran belanja daerah. Kebijakan pembiayaan
daerah didasari oleh pandangan bahwa setiap kewajiban yang menjadi tanggung jawab
Pemerintah Daerah secara konsisten dapat dilaksanakan sesuai tugas pokok, fungsi dan
tanggung jawab yang diemban, serta guna menjaga kredibilitas Pemerintah Daerah.
Tabel-tabel berikut memaparkan Defisit Rill dan Pembiayaan Daerah Kabupaten
Karimun dalam Tahun Anggaran 2011 sampai dengan 2015.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 133


Tabel 3.10. Defisit Riil Anggaran Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

No Uraian 2011 (Rp) 2012 (Rp) 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp)
1 Realisasi Pendapatan Daerah 781.638.109.865,67 966.927.582.225,56 1.050.857.576.155,72 1.054.154.143.520,16 968.683.374.362,93
Dikurangi realisasi:
2 Belanja Daerah 891.504.855.827,00 889.652.864.763,60 1.072.869.565.607,00 1.127.995.594.487,00 989.642.700.657,50
3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah - 27.857.582.105,00 - 243.330.800,00 500.000.000,00
Surplus riil (+)/ Defisit riil (-) -109.866.745.961,33 49.417.135.356,96 -22.011.989.451,28 -74.084.781.766,84 -21.459.326.294,57
Sumber: diolah dari Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun, 2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 134


Tercatat bahwa anggaran mengalami surplus riil pada tahun 2012 sebesar Rp 49.417.135.356,96. Anggaran mengalami defisit riil pada tahun
2011, 2013, 2014 dan 2015, masing-masing sebesar Rp 109.866.745.961,33, Rp 22.011.989.451,28, Rp 74.084.781.766,84 dan Rp 21.459.326.294,57.
Defisit riil yang terjadi ditutupi oleh penerimaan pembiayaan daerah.

Tabel 3.11. Perkembangan Pembiayaan Daerah dan SiLPA Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
REALISASI 2011 REALISASI 2012 REALISASI 2013 REALISASI 2014 REALISASI 2015
URAIAN
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
PENERIMAAN DAERAH
Penggunaan SILPA Tahun Lalu 200.370.515.018,21 95.690.188.549,88 145.107.323.906,84 123.879.016.428,58 50.031.990.375,72
Pencairan Dana Cadangan - -
Hasil Penjualan Kekayaan Negara yang Dipisahkan - -
Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - -
Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - -
Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - -
Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - -
Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi - -
Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 5.186.419.493,00 -
Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara - -
Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - -
Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya - -
Penerimaan Kembali Pinjaman Daerah - Dana Bergulir - - 783.681.973,00 237.755.714,00 107.884.513,00
Jumlah Penerimaan Pembiayaan 205.556.934.511,21 95.690.188.549,88 145.891.005.879,84 124.116.772.142,56 50.139.874.888,72
PENGELUARAN DAERAH
Pembentukan Dana Cadangan - -
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah - - 500.000.000,00
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - -
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - -
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - -

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 135


Tabel 3.11. Perkembangan Pembiayaan Daerah dan SiLPA Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015 (lanjutan)
REALISASI 2011 REALISASI 2012 REALISASI 2013 REALISASI 2014 REALISASI 2015
URAIAN
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - -
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi - -
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya - 27.857.582.105,00 243.330.800,00
Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara - -
Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - -
Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya - -
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan - 27.857.582.105,00 243.330.800,00 500.000.000,00
PEMBIAYAAN NETTO 205.556.934.511,21 67.832.606.444,88 145.891.005.879,84 123.873.441.342,56 49.639.874.888,72
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN 95.690.188.549,88 145.107.323.906,84 123.879.016.428,56 50.031.990.375,72 28.680.548.594,15

Sumber: diolah dari Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun, 2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 136


1) Penerimaan Pembiayaan Daerah
Realisasi penerimaan pembiayaan daerah Kabupaten Karimun adalah sebesar Rp
205.556.934.511.21 pada tahun 2011, Rp 95.690.188.549,88 pada tahun 2012, Rp
145.891.005.879,84 pada tahun 2013, Rp 124.116.772.142,56 pada tahun 2014 dan Rp
50.139.874.888,72 pada tahun 2015.

2) Pengeluaran Pembiayaan Daerah


Realisasi pengeluaran pembiayaan daerah Kabupaten Karimun adalah sebesar Rp
27.857.582.105,00, tahun 2012, Rp 243.330.800,00 pada tahun 2014, dan Rp
500.000.000,00 pada tahun 2015.

3.3. Kerangka Pendanaan

Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan


daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka
menengah daerah selama lima tahun ke depan, baik yang menyangkut Urusan Wajib
maupun Urusan Pilihan. Suatu kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan
daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran
pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama.

3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

Dalam bagian ini diuraikan mengenai analisis belanja periodik yang wajib dan
mengikat, serta pengeluaran periodik prioritas utama. Pengeluaran periodik wajib dan
mengikat serta prioritas utama adalah belanja dan pembiayaan yang wajib dikeluarkan
untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 137


Tabel 3.12. Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Karimun 2011-2015
Pengeluaran Periodik Wajib Rata-rata
2015
No dan Mengikat serta Prioritas Utama 2011 2012 2013 2014 Pertumbuhan
(belum diaudit)
Kabupaten Karimun (%)
A Belanja Tidak Langsung
a. Gaji dan Tunjangan PNS 170.006.332.915,00 185.362.824.334,00 197.777.047.067,00 207.801.156.528,00 223.005.597.278,00 6.23
b. Tambahan Penghasilan PNS 116.378.614.125,00 129.837.207.650,00 136.870.840.818,00 156.112.766.000,00 157.877.577.555,00 7.13
c. Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan dan 2.062.800.000,00 2.818.800.000,00 2.868.000.000,00 2.868.000.000,00 2.768.000.000,00 6.84
Anggota DPRD serta KDH/WKDH
d. Belanja Pemungutan Pajak Daerah 9.775.964.112,00 12.749.308.096,00 10.298.831.843,00 11.419.874.146,00 12.408.754.544,00 5.39
e. Belanja Hibah 34.099.752.341,00 40.383.706.900,00 33.825.000.000,00 63.928.245.000,00 70.214.882.800,00 21.18
f. Belanja Batuan Sosial 48.655.535.279,00 39.602.600.000,00 56.399.274.050,00 42.460.996.858,00 8.863.425.120,00 -16.36
g. Belanja Keuangan Desa 12.256.220.000,00 13.712.225.279,00 20.549.542.080,00 21.104.828.710,00 33.613.312.307,00 34.85
h. Belanja Tidak Terduga 355.000.000,00 550.000.000,00 458.900.500,00 348.500.000,00 0,00 -20.00
Sub Total 393.590.218.772,00 425.016.672.259,00 459.047.436.358,00 506.044.367.242,00 508.751.549.604,00 5.85
B Belanja Langsung
a. Belanja Pegawai 78.816.546.000,00 90.899.544.068,00 105.771.899.734,00 114.754.200.000,00 118.487.507.700,00 10.07
b. Belanja Barang Jasa 245.961.100.724,00 266.080.074.282,00 298.743.544.741,00 325.595.374.836,00 266.929.655.158,00 1.71
c. Belanja Modal 173.136.990.331,00 107.656.574.154,00 209.306.684.774,00 181.601.652.409,00 95.283.788.448,50 -8.99
Sub Total 497.914.637.055,00 464.636.192.504,00 613.822.129.249,00 621.951.227.245,00 480.700.951.306,50 -0.69
C Pembiayaan Pengeluaran
a. Pembentukan dana cadangan 0,00 0,00
b. Pembayaran pokok utang 0,00 27.857.582.105,00 0,00 243.330.800,00 0,00
c. Penyertaan modal 0,00 0,00 0,00 0,00 500.000.000,00
Sub Total 0,00 27.857.582.105,00 0,00 243.330.800,00 500,000,000
TOTAL (A+B+C) 891.504.855.827,00 917.510.446.869,00 1.072.869.565.607,00 1.128.238.925.287,00 740.642.119.740,00 -3.38

Sumber: diolah dari Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun, 2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 138


Tabel 3.13. Perbandingan antara Pendapatan Daerah dan Pengeluaran Periodik Wajib Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015

2015
2011 2012 2013 2014
(belum diaudit)
Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta 891.504.855.827,00 917.510.446.869,00 1.072.869.565.607,00 1.128.238.925.287,00 740.642.119.740,00
Prioritas Utama Kabupaten Karimun (Rp)
Pendapatan Daerah (Rp) 781.638.109.865,67 966.927.582.225,56 1.050.857.576.155,72 1.054.154.143.520,16 968.683.374.362,93

Proporsi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat 114,06 94,89 102,09 107,03 72,74
serta Prioritas Utama Kabupaten Karimun terhadap
Pendapatan Daerah (%)

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 139


Sepanjang kurun waktu tahun 2011 sampai dengan 2014, pengeluaran periodik
wajib dan mengikat serta prioritas utama mengalami peningkatan setiap tahunnya
dengan besaran kenaikan 2,92 persen pada tahun 2012, 16,93 persen pada tahun 2013
dan 5,16 persen pada tahun 2014, dengan rata-rata kenaikan sebesar 8,34 persen per
tahun. Peningkatan pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama
berimplikasi terhadap proporsinya atas pendapatan daerah.
Proporsi pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama terhadap
pendapatan daerah Kabupaten Karimun berfluktuasi. Pada tahun 2011 adalah sebesar
114,06 persen, menurun menjadi 94,89 persen pada tahun 2012, kemudian meningkat
menjadi 102,09 persen pada tahun 2013, dan meningkat lagi menjadi 107,03 persen di
tahun 2014.

3.3.2. Proyeksi Berdasarkan Data Masa Lalu

Dalam bagian ini diuraikan mengenai proyeksi berdasarkan data masa lalu dan
asumsi yang digunakan untuk memproyeksi serta kebijakan-kebijakan yang
mempengaruhi proyeksi data. Proyeksi kedepan dilakukan dengan melihat hasil analisis
kinerja pertumbuhan realisasi APBD dari tahun 2011-2015, yang telah dilakukan pada sub
bab sebelumnya. Rata-rata pertumbuhan pendapatan, serta belanja adalah hal yang
menjadi dasar untuk memproyeksikan pendapatan dan belanja ditahun periode RPJM ini
tahun 2016 – 2021. Proyeksi pendapatan tahun 2016 – 2021 dilakukan dengan
menggunakan persentase rata-rata pertumbuhan pendapatan yang diperoleh dari tahun
2011 – 2015. Sedangkan untuk proyeksi di luar pendapatan daerah, dilakukan dengan
menggunakan rata-rata proporsi masing-masing komponen.
Proyeksi diluar komponen pendapatan daerah dilakukan dengan tidak
menggunakan persentase rata-rata pertumbuhan pendapatan yang diperoleh dari tahun
2011 – 2015, akan tetapi didapat dari rata-rata proporsi masing-masing komponen.
Seperti yang terlihat bahwa rata-rata pertumbuhan di luar komponen pendapatan daerah
dari tahun 2011 – 2016 sangat fluktuatif yang diakibatkan oleh komponen dana
perimbangan. Nilai pertumbuhan yang fluktuatif yang tidak logis tidak dapat digunakan
untuk memproyeksi pendapatan.
Komponen pada pendapatan asli daerah memiliki rata-rata pertumbuhan yang
positif kecuali pada komponen Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan yang
memiliki rata-rata pertumbuhan negatif dengan nilai sebesar -7,54%. Berdasarkan
beberapa komponen pengeluaran yang memiliki nilai rata-rata pertumbuhan negatif,
maka Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten
Karimun pada 2016 – 2017 mengalami jumlah yang mengalami penurunan. Sedangkan
pada tahun selanjutnya yaitu di tahun 2017 – 2021, hasil Proyeksi Pengeluaran Periodik
Wajib Mengikat serta Prioritas Utama mengalami peningkatan.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 140


Tabel 3.14. Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021

Rata-rata Pertumbuhan Realisasi 2015 2016* 2017 2018


A. Pendapatan Asli Daerah 360.641.751.641,93 371.028.305.606,11 405.349.771.304,12 436.769.925.349,04
Pajak Daerah 12,26% 295.408.411.995,31 254.100.349.434,00 285.253.052.274,61 316.405.755.115,22
Retribusi Daerah 3,25% 8.128.941.837,76 8.229.267.825,19 8.496.719.029,51 8.764.170.233,83
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan -7,54% 2.241.022.941,00 1.646.241.853,00 1.600.000.000,00 1.600.000.000,00
Lain-lain PAD yang Sah 21,92% 54.863.374.868,86 107.052.446.493,92 110.000.000.000,00 110.000.000.000,00
B. Pendapatan Transfer 529.695.138.720,00 819.321.167.816,00 833.106.869.438,75 836.961.613.441,49
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 501.286.982.173,00 735.506.490.380,00 746.176.272.505,84 746.915.097.011,69
Dana Bagi Hasil Pajak -16,72% 27.929.072.750,00 55.129.741.950,00 60.000.000.000,00 60.000.000.000,00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumberdaya Alam) -7,74% 120.529.292.423,00 118.473.512.050,00 120.000.000.000,00 120.000.000.000,00
Dana Alokasi Umum (DAU) 0,19% 299.313.329.000,00 385.437.448.000,00 386.176.272.505,84 386.915.097.011,69
Dana Alokasi Khusus (DAK) 155,64% 53.515.288.000,00 176.465.788.380,00 180.000.000.000,00 180.000.000.000,00
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - - - -
Dana Otonomi Khusus - - - -
Dana Penyesuaian - - - -
Transfer Pemerintah Provinsi 28.408.156.547,00 83.814.677.436,00 86.930.596.932,90 90.046.516.429,81
Dana Bagi Hasil Pajak 3,72% 28.408.156.547,00 83.814.677.436,00 86.930.596.932,90 90.046.516.429,81
Dana Bagi Hasil Lainnya - - - -
C. Lain-lain Pendapatan yang Sah 28.408.156.547,00 51.679.427.000,00 50.000.000.000,00 50.000.000.000,00
Pendapatan Hibah - - - -
Pendapatan Dana Darurat 28.408.156.547,00 - - -
Pendapatan Lainnya -15,29% - 51.679.427.000,00 50.000.000.000,00 50.000.000.000,00
Jumlah Proyeksi Pendapatan Daerah 1.181.609.002.313,00 1.288.456.640.742,86 1.323.731.538.790,54

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 141


Tabel 3.14. Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021 (lanjutan)

Rata-rata Pertumbuhan 2019 2020 2021


A. Pendapatan Asli Daerah 468.190.079.393,97 499.610.233.438,90 531.030.387.483,83
Pajak Daerah 12,26% 347.558.457.955,83 378.711.160.796,43 409.863.863.637,04
Retribusi Daerah 3,25% 9.031.621.438,15 9.299.072.642,46 9.566.523.846,78
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan -7,54% 1.600.000.000,00 1.600.000.000,00 1.600.000.000,00
Lain-lain PAD yang Sah 21,92% 110.000.000.000,00 110.000.000.000,00 110.000.000.000,00
B. Pendapatan Transfer 840.816.357.444,24 844.671.101.446,98 848.525.845.449,73
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 747.653.921.517,53 748.392.746.023,37 749.131.570.529,21
Dana Bagi Hasil Pajak -16,72% 60.000.000.000,00 60.000.000.000,00 60.000.000.000,00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumberdaya Alam) -7,74% 120.000.000.000,00 120.000.000.000,00 120.000.000.000,00
Dana Alokasi Umum (DAU) 0,19% 387.653.921.517,53 388.392.746.023,37 389.131.570.529,21
Dana Alokasi Khusus (DAK) 155,64% 180.000.000.000,00 180.000.000.000,00 180.000.000.000,00
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - - -
Dana Otonomi Khusus - - -
Dana Penyesuaian - - -
Transfer Pemerintah Provinsi 93.162.435.926,71 96.278.355.423,61 99.394.274.920,52
Dana Bagi Hasil Pajak 3,72% 93.162.435.926,71 96.278.355.423,61 99.394.274.920,52
Dana Bagi Hasil Lainnya - - -
C. Lain-lain Pendapatan yang Sah 50.000.000.000,00 50.000.000.000,00 50.000.000.000,00
Pendapatan Hibah - - -
Pendapatan Dana Darurat - - -
Pendapatan Lainnya -15,29% 50.000.000.000,00 50.000.000.000,00 50.000.000.000,00
Jumlah Proyeksi Pendapatan Daerah 1.359.006.436.838,21 1.394.281.334.885,88 1.429.556.232.933,56
Sumber: diolah dari data Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Karimun, 2016
*untuk tahun 2016 diambil nilai Anggaran tahun 2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 142


Tabel 3.15. Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021

Rata-rata
Realisasi 2015 Anggaran 2016* 2017 2018
Pertumbuhan
Belanja Operasi 894.358.912.209,00 1.074.166.544.036,00 1.088.352.148.698,14 1.111.942.661.895,29
a. Belanja Pegawai 8,13% 514.737.636.824,00 608.186.641.560,00 610.000.000.000,00 620.000.000.000,00
b. Belanja Barang dan Jasa 2,86% 266.929.655.158,00 388.261.635.501,00 399.352.148.698,14 410.442.661.895,29
c. Belanja Bunga - - - -
d. Belanja Subsidi - - - -
e. Belanja Hibah 25,25% 70.214.882.800,00 27.944.000.000,00 28.000.000.000,00 29.000.000.000,00
f. Belanja Bantuan Sosial -20,01% 8.863.425.120,00 5.605.000.000,00 6.000.000.000,00 6.500.000.000,00
g. Belanja Bantuan Keuangan 30,93% 33.613.312.307,00 44.169.266.975,00 45.000.000.000,00 46.000.000.000,00
Belanja Modal 95.283.788.488,50 270.017.831.852,00 94.481.822.017,05 94.041.898.414,08
a. Belanja Tanah -31,63% 454.000.000,00 7.540.000.000,00 200.000.000,00 200.000.000,00
b. Belanja Peralatan dan Mesin 20,54% 19.184.850.225,00 19.920.379.961,00 20.000.000.000,00 20.000.000.000,00
c. Belanja Gedung dan Bangunan 4,24% 9.607.667.396,00 31.566.918.010,00 10.422.973.834,21 10.830.627.053,31
d. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan -1,30% 64.954.001.827,00 209.840.806.881,00 63.258.848.182,84 62.411.271.360,76
e. Belanja Aset Tetap Lainnya 57,40% 878.049.000,00 1.137.727.000,00 400.000.000,00 400.000.000,00
f. Belanja Aset Lainnya 205.220.000,00 12.000.000,00 200.000.000,00 200.000.000,00
Belanja Tak Terduga 500.000.000,00 900.000.000,00 200.000.000,00 200.000.000,00
Pembiayaan Pengeluaran 2.112.512.812,00 2.112.512.812,00 2.112.512.812,00
a. Pembentukan Dana Cadangan - - -
b. Pembayaran Utang Lainnya 112.512.812,00 112.512.812,00 112.512.812,00
c. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00
Daerah
Jumlah Proyeksi 1.347.196.888.700,00 1.185.146.483.527,19 1.208.297.073.121,36

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 143


Tabel 3.15. Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021 (lanjutan)

Rata-rata Pertumbuhan 2019 2020 2021


Belanja Operasi 1.135.533.175.092,43 1.159.123.688.289,57 1.182.714.201.486,72
a. Belanja Pegawai 8,13% 630.000.000.000,00 640.000.000.000,00 650.000.000.000,00
b. Belanja Barang dan Jasa 2,86% 421.533.175.092,43 432.623.688.289,57 443.714.201.486,72
c. Belanja Bunga - - -
d. Belanja Subsidi - - -
e. Belanja Hibah 25,25% 30.000.000.000,00 31.000.000.000,00 32.000.000.000,00
f. Belanja Bantuan Sosial -20,01% 7.000.000.000,00 7.500.000.000,00 8.000.000.000,00
g. Belanja Bantuan Keuangan 30,93% 47.000.000.000,00 48.000.000.000,00 49.000.000.000,00
Belanja Modal 93.601.974.811,10 93.162.051.208,13 92.722.127.605,15
a. Belanja Tanah -31,63% 200.000.000,00 200.000.000,00 200.000.000,00
b. Belanja Peralatan dan Mesin 20,54% 20.000.000.000,00 20.000.000.000,00 20.000.000.000,00
c. Belanja Gedung dan Bangunan 4,24% 11.238.280.272,42 11.645.933.491,52 12.053.586.710,63
d. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan -1,30% 61.563.694.538,68 60.716.117.716,61 59.868.540.894,53
e. Belanja Aset Tetap Lainnya 57,40% 400.000.000,00 400.000.000,00 400.000.000,00
f. Belanja Aset Lainnya 200.000.000,00 200.000.000,00 200.000.000,00
Belanja Tak Terduga 200.000.000,00 200.000.000,00 200.000.000,00
Pembiayaan Pengeluaran 2.112.512.812,00 2.112.512.812,00 2.112.512.812,00
a. Pembentukan Dana Cadangan - - -
b. Pembayaran Utang Lainnya 112.512.812,00 112.512.812,00 112.512.812,00
c. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00
Jumlah Proyeksi 1.231.447.662.715,53 1.254.598.252.309,70 1.277.748.841.903,87
Sumber : Diolah dari Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun, 2016
*untuk tahun 2016 diambil nilai Anggaran tahun 2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 144


Tabel 3.16. Perbandingan antara Proyeksi Pendapatan Daerah dan Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Karimun Tahun
2016-2021

Proyeksi 2016 2017 2018 2019 2020 2021


Pendapatan Daerah 1.181.609.002.313,00 1.288.456.640.742,86 1.323.731.538.790,54 1.359.006.436.838,21 1.394.281.334.885,88 1.429.556.232.933,56
Pengeluaran Periodik 1.347.196.888.700,00 1.185.146.483.527,19 1.208.297.073.121,36 1.231.447.662.715,53 1.254.598.252.309,70 1.277.748.841.903,87
Wajib dan Mengikat serta
Prioritas Utama (Rp)
Persentase Pengeluaran 114,0137631 91,98186777 91,27961658 90,6138212 89,98171466 89,38080311
Periodik Wajib & Mengikat
serta Prioritas Utama thdp
Pendapatan Daerah (%)
Sumber: diolah dari data Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Karimun dan Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun, 2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 145


3.3.3. Penghitungan Kerangka Pendanaan

Dalam bagian ini diuraikan mengenai penghitungan kerangka pendanaan untuk


mengetahui kapasitas riil kemampuan keuangan daerah dan rencana penggunaannya.
Perhitungan kerangka pendanaan bertujuan untuk memprediksi kemampuan keuangan
daerah untuk membiayai pembangunan daerah tiap tahunnya. Besarnya pendapatan
daerah hasil prediksi yang dilakukan pada bab sebelumnya, adalah besaran keuangan
daerah yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan daerah, namun
sebelumnya harus dikurangi pengeluaran besaran belanja dan pengeluaran pembiayaan
yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. Kapasitas riil itulah yang digunakan
sebagai sumber pembiayaan bagi program-program prioritas maupun belanja tidak
langsung.
Persentase kapasitas riil terhadap pendapatan Kabupaten Karimun menunjukkan
nilai 0.10% pada tahun 2017 dan diproyeksikan meningkat sampai pada tahun 2021
mencapai 0.13%. Kapasitas riil tersebut dialokasikan terhadap rencana pengeluaran yang
dibagi menjadi dua prioritas pengeluaran. Pembagian persentase terhadap kedua
prioritas ini adalah sebesar 80% untuk rencana alokasi pengeluaran prioritas I dan 20%
untuk rencana alokasi pengeluaran prioritas II. Berdasarkan rencana alokasi pengeluaran
terhadap kapasitas riil tersebut, status anggaran Kabupaten Karimun dinilai berimbang
dari tahun 2016 sampai pada tahun 2021 atau masa akhir RPJMD. Selanjutnya untuk
Kerangka Pendanaan Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021 ditunjukkan pada tabel
berikut di bawah ini.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 146


Tabel 3.17. Kerangka Pendanaan Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021
Proyeksi (Rp)
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Pendapatan
1.181.609.002.313,00 1.288.456.640.742,86 1.323.731.538.790,54 1.359.006.436.838,21 1.394.281.334.885,88 1.429.556.232.933,56
2 Pencairan dana cadangan
3 Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran 165.587.886.387,00 28.680.548.594,15 28.680.548.594,15 28.680.548.594,15 28.680.548.594,15 28.680.548.594,15
(disamakan dengan 2015)
Total penerimaan 1.317.137.189.337,01 1.352.412.087.384,69 1.387.686.985.432,36 1.422.961.883.480,03 1.458.236.781.527,71
1.347.196.888.700,00
Dikurangi:
4 Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang 1.347.196.888.700,00 1.185.146.483.527,19 1.208.297.073.121,36 1.231.447.662.715,53 1.254.598.252.309,70
Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 1.277.748.841.903,87
Kapasitas riil kemampuan keuangan - 131.990.705.809,82 144.115.014.263,32 156.239.322.716,83 168.363.631.170,33 180.487.939.623,84
% kapasitas riil terhadap pendapatan daerah - 0,10 0,11 0,11 0,12 0,13
(%)
Rencana alokasi pengeluaran
5 Rencana alokasi pengeluaran prioritas I 105.592.564.647,86 115.292.011.410,66 124.991.458.173,46 134.690.904.936,27 144.390.351.699,07
(80%)
6 Rencana alokasi pengeluaran prioritas II 26.398.141.161,96 28.823.002.852,66 31.247.864.543,37 33.672.726.234,07 36.097.587.924,77
(20%)
Surplus anggaran riil atau berimbang Berimbang Berimbang Berimbang Berimbang Berimbang Berimbang

Sumber: diolah dari Dinas Pendapatan Daerah dan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun. 2016

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 147


BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1. Permasalahan Daerah

Berdasarkan hasil kajian, ditemui permasalahan-permasalahan daerah Kabupaten


Karimun yang diuraikan ke dalam empat kelompok permasalahan, yakni (i) Tata Kelola
Pemerintahan, Hukum, dan Budaya, (ii) Sektor Primer dan Lingkungan, (iii) Ekonomi dan
Infrastruktur, dan (iv) Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat.
4.1.1. Tata Kelola Pemerintahan, Hukum dan Budaya

a. Tata Kelola Pemerintahan


Kepemerintahan atau dalam bahasa Inggris “Governance” memiliki makna “the act,
fact, manner of governing” berarti tindakan, fakta, pola dan kegiatan atau
penyelenggaraan pemerintahan. Sementara menurut Farazmand (2004) “Terdapat
tiga komponen kunci dari governance yaitu negara dan institusi, organisasi
masyarakat sipil yang diabaikan dalam sistem dan sektor swasta yang seharusnya
tidak terlibat dalam proses atau dinamika pemerintahan.” Dengan demikian,
governance merupakan pengelolaan urusan kepemerintahan yang melibatkan ketiga
unsur yaitu pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam segala bidang baik bidang
politik, sosial, budaya, maupun administrasi. Istilah governance disebut juga dengan
tata kelola.
Tata Kelola Pemerintahan berkaitan erat dengan Urusan Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian. Urusan ini diselenggarakan dalam cakupan yang cukup
luas dan kompleks yang meliputi upaya peningkatan kapasitas sumber daya aparatur,
pengelolaan keuangan dan organisasi pemerintah daerah, pembinaan dan
pengembangan aparatur, peningkatan pelayanan kehidupan beragama, peningkatan
kapasitas lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dan penataan peraturan Perundang-
Undangan.
Permasalahan yang ditemui di Kabupaten Karimun terkait tata kelola pemerintahan
adalah sebagai berikut:
• Belum optimalnya koordinasi antar Perangkat Daerah (PD)
Koordinasi antar PD di Kabupaten Karimun belum optimal, sehingga
menyebabkan kinerja pemerintah daerah terhambat. Sebagai contoh,
pengelolaan keuangan daerah masih dilaksanakan oleh PD yang terpisah-pisah
dalam pengelolaan pendapatan, keuangan, maupun aset, sehingga menyulitkan
tata usaha pelaporan keuangan daerah. Koordinasi antara PD dan PPKD dalam
sinkronisasi data penerimaan dan pengeluaran APBD juga masih kurang. Contoh
lain adalah basis data yang masih belum reliable, masih ditemukan perbedaan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 149


antar satu PD dengan PD lain, misalnya data luas kecamatan dan jumlah
penduduk. Hal ini berimplikasi pada kesulitan mengukur capaian pembangunan,
mengingat banyaknya indikator pembangunan berbasis luas wilayah dan jumlah
penduduk. Salah satu penyebab lain belum optimalnya koordinasi antar PD
adalah masih kuatnya ego sektoral PD.
• Belum optimalnya keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahan
Di Era Reformasi, partisipasi diberi makna sebagai keterlibatan masyarakat dalam
proses politik yang seluas-luasnya baik dalam proses pengambilan keputusan dan
monitoring kebijakan yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka. Berbagai
peraturan yang memberikan ruang bagi partisipasi masyarakat secara substantive
belum mengatur bagaimana partisipasi masyarakat itu dilaksanakan. Pelibatan
masyarakat dalam Proses pembuatan kebijakan pembangunan diatur secara
bertahap sesuai dengan Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Negara Perncanaaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas. Kondisi
ini menunjukkan bahwa proses penyusunan kebijakan pembangunan bersifat
elitis, dalam arti pemerintahlah yang menjadi penentu kebijakan pembangunan,
sedangkan masyarakat berperan memberikan masukan kepada pemerintah
tentang apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Pemerintah baik pusat maupun daerah memiliki kewajiban untuk memfasilitasi
keterlibatan masyarakat dalam pemerintahan, namun demikian praktek
penyeleggaraannya seringkali belum sesuai sebagaimana diidealkan.
Beberapa kendala yang dihadapi pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam
kebijakan pembangunan yaitu: (1) instrumen hukum tidak mengatur secara
eksplisit bagaimana, dimana dan siapa yang dilibatkan dalam pengambilan
keputusan publik: (2) para pihak dan kelompok organisasi kemasyarakatan yang
bergerak di berbagai bidang memiliki keterbatasan dalam membawa aspirasi
rakyat; (3) Belum ada jaminan dan kepastian terhadap tindak lanjut dari
keterlibatan masyarakat, sehingga yang diaspirasikan seringkali tidak
terimplementasikan.
• Belum optimalnya pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Permasalahan ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Karimun namun menjadi
tantangan bagi seluruh daerah di penjuru Indonesia. Tantangan dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih sebagai bentuk dari Reformasi
Birokrasi belum sepenuhnya dapat dielaborasi dalam perencanaan dan program
yang nyata. Pemerintah sendiri nampaknya sulit menentukan bentuk dari
keberhasilan penyelenggaraan Reformasi Birokrasi, sehingga sulit juga
menentukan target-terget kinerja. Komponen yang terdapat dalam
penyelenggaraan reformasi birokrasi perlu diterjemahkan menjadi bentuk konkrit
yang dapat diimplementasikan dan dicapai.
• Perlunya peningkatan kualitas pelayanan publik

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 150


Berbagai kepentingan masyarakat yang ingin memperoleh Pelayanan sesuai
dengan haknya merupakan tugas bagi instansi pemerintahan untuk menyediakan
kepentingan publik (masyarakat). Pelayanan publik merupakan bentuk pelayanan
pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat. Dengan demikian pelayanan
publik harus diupayakan mudah untuk diakses. Sebagai wilayah kepulauan, hal ini
merupakan tantangan tersendiri bagi Kabupaten Karimun. Perlu inovasi dan
strategi dalam penyelenggaraan pelayanan publik untuk mengatasi permasalaahn
akses. Selain jarak dan waktu, kinerja dari aparat pemerintah, ketepatan waktu,
keterjangkauan biaya, lokasi, dan fasilitas juga menentukan kualitas pelayanan
publik yang dapat diukur melalui Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Beberapa
pemberitaan media massa masih memuat kurangnya pelayanan publik di
Kabupaten Karimun, seperti terlambatnya petugas dan penyelesaian urusan.
b. Hukum
Upaya perlindungan hukum dan penegakan hukum yang konsisten akan memberikan
landasan kuat bagi terselenggaranya pembangunan daerah di segala bidang. Namun
dalam pelaksanaannya, diperlukan proses dan waktu agar supremasi hukum tersebut
dapat terwujud dan memberikan implikasi menyeluruh terhadap pembangunan
daerah.
Permasalahan yang ditemui di Kabupaten Karimun terkait hukum adalah sebagai
berikut:
• Belum tegasnya penerapan aturan hukum tentang perlindungan perempuan
dan anak.
Di Kabupaten Karimun belum ada aturan hukum yang tegas terkait
perlindungan perempuan dan anak. Jumlah kasus kekerasan terhadap
perempuan jauh bertambah dari 0,007 pada kondisi awal menjadi 0,026 pada
tahun 2014.
• Masih rendahnya beberapa aspek penegakan hukum di bidang lingkungan
hidup
Diantara indikator-indikator kinerja sasaran meningkatnya penegakan hukum di
bidang lingkungan hidup, penegakan hukum bagi perusahaan yang menerapkan
good mining practice masih sangat rendah yakini kenaikan 5 persen dari 15
persen yang ditargetkan, dan cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan
AMDAL dan UKL/UKP masih sedang.
c. Budaya
Pemerintah daerah memiliki peran yang cukup strategis dalam melestarikan dan
mengembangkan nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat. Dengan berkembangnya
teknologi informasi dan komunikasi serta globalisasi yang sedikit banyak
menimbulkan efek negatif bagi perkembangan budaya lokal, pemerintah
berkewajiban membuat kebijakan–kebijakan yang mengarah pada upaya pelestarian
daerah.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 151


Permasalahan yang ditemui di Kabupaten Karimun terkait budaya adalah sebagai
berikut:
• Kurangnya pendataan aset budaya daerah
Aset budaya daerah, baik peninggalan budaya, peninggalan sejarah (heritage),
maupun aset yang masih ‘hidup’ seperti sanggar-sanggar seni, belum terdata
dengan baik, sehingga kurang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
pembinaan karakter masyarakat daerah maupun untuk menunjang
perkembangan pariwisata daerah.
• Kurangnya promosi budaya Kabupaten Karimun ke luar daerah
Kurangnya promosi budaya ke luar daerah, baik domestik maupun mancanegara,
merupkan salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya jumlah kunjungan
wisatawan ke Kabupaten Karimun. Selain pariwisata bahari, budaya juga
merupakan aset pariwisata Kabupaten Karimun.
• Menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karimun
Pariwisata bahari, budaya serta kawasan perbatasan di Kabupaten Karimun
belum berkembang dengan baik. Dari target akhir capaian RPJMD 2011-2015
sebesar 125.000 wisatawan, jumlah wisatawan hanya naik dari 100.908
wisatawan pada tahun 2011 menjadi 105.331 wisatawan pada tahun 2014.
Jumlah wisatawan mancanegara mengalami penurunan dari tahun 2004
(229.459) hingga 2014 yang hanya mencapai 100.782 wisatawan mancanegara

4.1.2. Sektor Primer dan Lingkungan

a. Perikanan dan Kelautan


Kabupaten Karimun sangat identik dengan bentang alam laut (seascape) karena
disusun atas 251 pulau-pulau kecil. Lebih dari 80 persen luas wilayahnya merupakan
perairan, bahkan berhadapan langsung dengan dua negara tetangga, yaitu Singapura dan
Malaysia. Sudah seharusnya Kabupaten Karimun menjadi kabupaten yang unggul dalam
bidang kelautan dan perikanan. Baik dalam kegiatan perikanan tangkap, budidaya,
pengolahan dan diverisifikasi hasil laut, serta konservasi kelautan.
1) Perikanan Tangkap
Potensi perikanan Kabupaten Karimun masih ditopang oleh keberadaan nelayan-
nelayan tradisonal yang sangat bergantung pada kondisi musim angin. Selain itu,
jangkauan operasi penangkapan ikan oleh nelayan juga sangat bergantung pada
kondisi armada penangkapan, teknologi penangkapan, serta kapasitas sumber
daya manusia yang belum memenuhi kapasitas yang mumpuni. Hamparan
perairan yang luas seharusnya bisa dijejaki oleh nelayan untuk mengidentifkasi
dan mengektraksi sumber daya perikanan yang belum termanfaatkan secara
optimal.
Berikut penjabaran permasalahan-permasalahan yang ada di Kabupaten Karimun
lingkup perikanan tangkap:
• Produktivitas perikanan yang belum optimal.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 152


- Jangkauan daerah penangkapan ikan yang terbatas.
- Armada penangkapan yang kurang handal dengan berbagai kondisi musim
angin.
- Teknologi penangkapan ikan yang digunakan tidak beragam, terbatas pada
musim angin dan kemampuan pengoperasian.
- Kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang belum ramah terhadap
perkembangan teknologi perikanan tangkap.
- Jangkauan nelayan terhadap informasi teknologi perikanan tangkap yang
tidak meluas dan merata.
- Terbatasnya akses nelayan terhadap sarana dan prasarana pendukung
kegiatan perikanan seperti sentra produk alat tangkap, stasiun pengisian
bahan bakar yang memadai, pelabuhan perikanan, Tempat Pelelangan Ikan
(TPI) dan sentra penjualan produk perikanan.
- Perbantuan alat tangkap bagi nelayan sering kali tidak tepat sasaran.
- Tidak tersedianya data sumber daya perikanan terkait jenis sumber daya
serta sebarannya
- Tidak tersedianya data dan informasi dalam bentuk spasial dan non spasial
terkait potensi biodiversitas eksosistem terumbu karang, lamun, mangrove,
dan estuaria.
- Tidak adanya data yang kuat dan mampu dipercaya terkait potensi
penangkapan lestari (maximum sustainable yield) berdasarkan jenisnya di
perairan Kabupaten Karimun.
- Masyarakat pesisir belum berdaya untuk bangkit secara mandiri
memasarkan produk hasil perikanan tangkap hingga ke luar negeri.
• Penanganan dan penegakan hukum laut yang belum menyeluruh.
- Kelembagaan pengawasan wilayah perbatasan Indonesia belum
terintegrasi dengan pemerintahan daerah
- Keterlibatan publik dalam menciptakan perairan yang aman dan lestari
sebagai kelembagaan pengawasan masih rendah.
- Penanganan kasus-kasus perikanan dan kelautan yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, yaitu perikanan illegal,
perikanan yang melanggar aturan, dan perikanan yang tidak dilaporkan
(illegal, unreported, unregulated) belum dijalankan sepenuhnya.
- Kewenangan dalam penanganan kasus perikanan dan kelautan terhambat
pada keberadaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sehingga kerap kali
masalah tidak dapat diselesaikan tanpa adanya proses penyidikan.
- Belum adanya mekanisme penanganan dan pengawasan kasus perikanan
dan kelautan yang melibatkan berbagai stakeholder seperti kepolisian,
pengadilan negeri, kesyahbandaran, TNI Angkatan Laut, dan PD terkait.
2) Perikanan Budidaya
Kegiatan budidaya sangat bergantung pada kemajuan pengetahuan untuk
menopang proses di hulu hingga hilir, seperti kemampuan merekayasa
lingkungan terkontrol layaknya keadaan di alam. Menciptakan lingkungan seperti

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 153


yang dimaksudkan tersebut guna menghendaki adanya proses metabolisme
tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Salah satunya ditandai dengan
kemampuan bereproduksi.
Berikut penjabaran permasalahan-permasalahan yang ada di Kabupaten Karimun
lingkup perikanan budidaya:
• Produksi perikanan dari hasil kegiatan budidaya belum dioptimalkan.
- Keragaman jenis sumber daya yang diusahakan dalam kegiatan perikanan
budidaya masih rendah. Masih banyak jenis sumber daya yang potensi
untuk dikembangkan di Kabupaten Karimun. Rendahnya pengaplikasian
teknologi budidaya yang ramah lingkungan penting untuk diupayakan
sebagai syarat dapat memenuhi kebutuhan pasar global.
- Adanya ketergantungan pada ketersediaan pakan buatan. Industri
pengolahan produksi pakan harus seimbang dengan kebutuhan pakan.
Pakan dapat dihasilkan dari berbagai sumber. Salah satunya limbah ikan
atau tulang ikan.
- Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang seperti keramba jaring
(apung, tancap), armada pengangkut hasil budidaya, dan pelabuhan
penimbangan, tempat pendaratan ikan, dan pelelangan ikan.
- Tidak tersedianya akses pasar yang dikembangkan dan dikelola oleh
masyarakat lokal untuk mendistribusikan hasil perikanan budidaya ke luar
negeri. Kelembagaan dalam mendukung terbukanya akses pasar penting
untuk dibentuk dan dikuatkan. Masyarakat karena tidak berdaya dengan
kondisi pasar yang tertutup menyebabkan lemahnya semangat kegiatan
budidaya.
• Pengembangan kegiatan budidaya terbatas pada teknologi dan informasi
- Masyarakat pesisir belum akrab terhadap kegiatan budidaya perikanan.
Kecendrungan nelayan masih terbatas pada perikanan tangkap sesuai
dengan keahlian dari kesehari-harian yang diturunkan secara trurn
temurun dari leluhur. Kemampuan sumber daya manusia sebagai pelaku
utama sangat berpengaruh akan keberhasilan budiaya perikanan.
- Kegiatan budidaya terbatas pada upaya pembesaran. Belum maksimalnya
upaya pengembangan kegiatan budidaya dalam menghasilkan benih
unggul sehingga menyebabkan ketergantungan terhadap ketersediaan stok
benih dari luar Kabupaten Karimun.
- Tidak tersedianya bahan indukan unggul untuk menopang kebutuhan
kegiatan budidaya.
- Penilaian terhadap kesesuaian wilayah perairan terhadap jenis dan besaran
kegiatan budidaya yang tepat untuk dikembangkan direalisasikan.
- Tidak adanya penilaian terhadap kapasitas daya dukung perairan untuk
kegiatan budidaya.

3) Pengolahan dan Diversifikasi Hasil Laut

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 154


Berikut penjabaran permasalahan-permasalahan yang ada di Kabupaten Karimun
lingkup pengolahan dan diversifikasi hasil laut:
• Geliat minat usaha industri pengolahan masih lesu.
• Masih banyak potensi sumber daya perikanan yang tidak termanfaatkan
menjadi produk olahan. Potensi sumber daya perikanan terbatas pada
penjualan dalam bentuk hidup dan segar.
• Kemampuan untuk menurunkan produk mentah menjadi turunan-
turunannya tidak banyak tereksplor dengan baik.
• Belum banyak kelembagaan masyarakat terkait industri pengolahan.
• Kelembagaan keuangan seperti koperasi dan perbankan belum berkontribusi
banyak terhadap pengembangan usaha pegolahan produk perikanan. Modal
keuangan menjadi salah satu factor penting yang harus hadir dalam usaha
ini.
• Akses pasar international menuju kemandirian ekonomi kerakyatan belum
terbuka secara sepenuhnya. Masyarakat masih terbelenggu dengan adanya
sistem pasar tertutup antara hubungan patron-client. Masyarakat tidak
memiliki daya tawar terhadap produk yang dijualnya.
• Sarana pengolahan seperti ketersediaan listrik, alat pengolah, dan bahan-
bahan pengolahan belum tercukupi sepenuhnya. Khusus pada alat dan
bahan pengolahan masih bersumber dari luar daerah. Kedua factor tersebut
belum mampu diciptakan di dalam daerah.
4) Konservasi Kelautan
Konservasi merupakan upaya pemanfaatan sumber daya alam secara
berkelanjutan. Konservasi juga diartikan sebagai upaya pengelolaan yang diatur
melalui sistem zonasi untuk kepentingan keberlangsungan ekologi dan
kesejahteraan masyarakat. Tidak adanya kawasan yang diperuntukan untuk
mengonservasi sumber daya laut termasuk ekosistem pesisir belum bisa
menjamin keberlangsungan ekologi dan ketersediaan sumber daya perikanan di
dalamnya yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.
Berikut penjabaran permasalahan-permasalahan yang ada di Kabupaten Karimun
konservasi kelautan:
• Pencemaran pesisir yang terjadi diakibatkan oleh aktivitas pertambangan
yang mengancam atas keberlangsungan eksistensi eksosistem pesisir dan
entitas pulau-pulau kecil. Pertambangan merupakan kegiatan ekstraktif yang
tidak dapat dipulihkan menjadi kondisi semula. Kegiatan pertambangan di
pulau-pulau kecil tidak mengindahkan peraturan perundang-undang di
Republik Indonesia, yakni Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014 perubahan
atas Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 terkait Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
• Tidak adanya kawasan konservasi perairan yang dikelola oleh pemerintah
Kabupaten Karimun sebagai upaya untuk melindungi ekosistem terumbu
karang, mangrove, lamun, dan jenis ikan yang dilindungi perundang-
undangan. Selain itu untuk menyediakan stok sumber daya perikanan secara

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 155


berkelanjutan. Kabupaten Karimun belum berkontribusi terhadap target
Republik Indonesia untuk mencapai 20 juta hektar kawasan konservasi
perairan. Pertambangan terhadap pulau-pulau kecil sangat mengancam
kelestarian eksositem yang saling terkait dan produktivitas perikanan
Kabupaten Karimun.
b. Pertanian
Sektor pertanian merupakan sektor utama penopang ekonomi sebagian besar
masyarakat Kabupaten Karimun. Terlepas dari tingginya pertumbuhan sektor industri
pengolahan, secara struktur ekonomi Kabupaten Karimun masih didominansi oleh sektor
pertanian. Berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Karimun pada
tahun 2014, sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar kedua perekonomian
Kabupaten Karimun setelah sektor perdagangan, yaitu sebesar 16,52 persen.
Beberapa permasalahan pada bidang pertanian yang terdapat di Kabupaten Karimun
sebagai berikut:
• Belum memadainya infrastruktur pertanian.
Peningkatan jaringan irigasi terutama tersier masih diperlukan agar menjangkau ke
area-area pertanian untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Dari 428 ha luas
daerah irigasi yang telah dibangun diperkirakan masih sekitar 198 ha daerah irigasi
yang belum dapat berfungsi secara optimal karena belum adanya jaringan irigasi,
dan masih rendahnya keterlibatan petani dan stakeholder lainnya dalam pengelolaan
jaringan irigasi.
• Kurangnya akses permodalan bagi petani
Keterbatasan modal pertanian merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi
petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Kebutuhan permodalan ini
diataranya untuk penyediaan bibit, pupuk dan pestisida, dan alat-alat pertanian.
Saat ini di Kabupaten baru terdapat satu lembaga permodalan yang menyalurkan
kredit dibidang pertanian yaitu Lembaga Keuangan Kawasan (LKK). Program
penguatan permodalan juga telah dilakukan oleh BPKP dan Badan Ketahanan Pangan
Provinsi Kepulauan Riau melalui program dana bergulir selanjutnya disalurkan
melalui Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan Gabungan Kelompok
Tani (Gapoktan). LKK sendiri dimulai sejak tahun 2013 sedangkan dana bergulir
dimulai sejak tahun 2013. Namun kelembagaan permodalan bagi ini masih perlu
ditingkatkan atau ditambah agar mempermudah akses permodalan bagi petani.
• Masih kurangnya kualitas SDM petani
Usaha pertanian di kabupaten Karimun masih dikelola secara tradisional dengan
menggunakan peralatan dan teknologi sedehana. Kualitas SDM petani di Kabupaten
Karimun masih perlu ditingkatkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Kurangnya pembinaan teknis bagi petani menyebabkan petani memilih trail and
error pengembangan usaha, sehingga biaya produksi menjadi tinggi dan
kemungkinan gagal juga tinggi.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 156


Program pembinaan terhadap petani sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Karimun, dimana hingga tahun 2014, sebanyak 316 kelompok petani telah berhasil
dibina oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Karimun. Namun upaya
pembinaan petani tetap perlu dilakukan agar pengetahuan dan kemampuan petani
lebih memadai dalam penguasaan teknik budidaya, manajemen usaha dan
penerapan teknonologi pertanian/perkebunan.
• Rendahnya harga komoditas pertanian
Tingginya biaya produksi, menyebabkan harga komoditas pertanian di Kabupaten
Karimun kalah bersain dengan komoditas/produk dari luar. Selain itu, penurunan
harga komoditas karet menjadi permasalahan yang dihadapi oleh petani karet.
• Banyak lahan tidur
Cukup banyak lahan tidur yang terdapat di Kabupaten Karimun, penyebabnya karena
ditelantarkan oleh pemiliknya atau kekurangan modal untuk mengelola. Banyaknya
lahan tidur menyebabkan tidak termanfaatkannya potensi pertanian secara baik.
• Kurangnya industri olahan produk pertanian
Pengolahan hasil pertanian bermanfaat untuk menciptakan nilai tambah hasil
pertanian yang berdampak pada peningkatan pendapatan petani. Namun belum ada
industri pengolahan hasil pertanian di Kabupaten Karimun sehingga potensi
peningkatan nilai tambah belum termanfaat.
c. Pariwisata
Letak geostrategis Kabupaten Karimun yang menguntungkan karena berbatasan langsung
dengan dua negara tetangga Republik Indonesia belum dimanfaatkan secara cerdik bagi
pengembangan kegiatan pariwisata. Sebagai kabupaten yang bercirikan kepulauan terdiri
atas 251 pulau-pulau kecil memiliki banyak pilihan destinasi wisata untuk menyerap
wisatawan mancanegara.
Beberapa permasalahan pada bidang pariwisata yang terdapat di Kabupaten Karimun
sebagai berikut:
• Destinasi wisata yang ditawarkan kepada wisatawan belum beragam dan mewakili
karakteristik ekosistem di Kabupaten Karimun.
Penilaian terhadap potensi dan kapasitas daya dukung terhadap objek wisata belum
dilakukan. Pulau-pulau kecil di Kabupaten Karimun belum memiliki kelayakan status
untuk dijadikan destinasi wisata. Keterlibatan publik dalam mengembangkan
destinasi juga masih rendah. Padahal atraksi budaya dan ritual keseharian
masyarakat di Kabupaten Karimun potensi untuk dipertunjukan. Upaya pemanfaatan
ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil belum optimal. Masih mungkin
ditemukannya destinasi-destinasi baru pemanfaatan jasa lingkungan melalui
eksplorasi dan kajian mendalam.
• Kelembagaan masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan wisata masih rendah.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 157


Belum kuatnya peran dan kontribusi masyarakat dalam kegiatan usaha bidang
pariwisata sebagai rutinitas yang bernilai ekonomi. Peran masyarakat belum mengisi
kekosongan ketersediaan transportasi publik untuk kegiatan wisata.
• Ketersediaan fasilitas penginapan berupa hotel dan resort yang bergantung pada
sektor swasta.
Masyarakat belum dilibatkan dalam mengembangkan tempat penginapan seperti
homestay di setiap destinasi wisata.
• Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung sektor kepariwisataan dan
kebudayaan daerah.
Pelabuhan orang perlu dibangun guna memudahkan distribusi wisatawan ke setiap
destinasi wisata pilihan. Infrastruktur yang sudah terbangun belum dikelola dengan
sistem manajemen yang baik. Pengembangan pariwisata belum ditunjang dengan
promosi daerah yang intensif dan meluas.
• Tidak adanya destinasi yang dipilih sebagai ikon atau yang menjadi identik di
Kabupaten Karimun.
d. Lingkungan
Kerusakan atas lingkungan berpotensi mengancam pada eksistensi makhluk hidup
termasuk kualitas hidup manusia. Beberapa permasalahan pada bidang lingkungan yang
terdapat di Kabupaten Karimun sebagai berikut:
• Penggundulan hutan di daerah hulu, sehingga aliran permukaan langsung menjadi
aliran sungai. Sebaran kawasan berpotensi banjir terdapat pada daerah yang
mempunyai karakter pantai mangrove/rawa dan jenis tanahnya organosol/ gambut.
Kawasan tersebut hampir tersebar di sepanjang pesisir pulau-pulau di Kabupaten
Karimun. Mangrove di Pulau Karimun Besar yaitu di bagian Selatan Kecamatan
Tebing dan Meral, merupakan daerah yang relatif sedikit dibandingkan pulau-pulau
lainnya. Daerah yang mempunyai lahan rawa lebih banyak di Kecamatan Moro.
• Sebaran abrasi di Kabupaten Karimun dapat terjadi pada karakteristik pantai
berpasir, berpasir-berlumpur dan pantai berkarang. Di Pulau Karimun Besar terdapat
di pantai Barat Kecamatan Meral, bagian Selatan Pulau Kundur dan sebelah Selatan
Pulau Belat.
• Pencemaran di darat dan laut Kabupaten Karimun memperburuk kualitas perairan.
Pencemaran ditimbulkan dari aktivitas pertambangan. Kegiatan pertambangan di
pulau-pulau kecil selain melanggar undang-undang juga karena berbahaya bagi
keberlangsungan berbagai ekosistem pesisir termasuk kelimpahan sumber daya
perikanan yang kini masih ada. Wilayah pesisir terutama hutan mangrove dikenal
sebagai nursery bagi ikan dan biota laut lainnya.
• Tidak terkelolanya dengan baik sampah dari masyarakat.
Keterlibatan masyarakat dalam menjadikan sampah tidak bernilai menjadi bernilai
terbatas pada teori. Distribusi sampah menuju Tempat Pembuangan Sampah
Terpadu (TPST) terkendala pada ketersediaan moda transportasi. Terlebih sampah-

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 158


sampah masyarakat yang dihasilkan dari pulau-pulau kecil lainnya yang terpisah jauh
dari TPST. Distribusi sampah dari pulau ke pulau tidak berjalan dengan baik. Belum
ada sistem pengolahan dan pengelolaan sampah di pulau-pulau kecil.
e. Kehutanan
Hutan sumber kehidupan, hutan sumber air, dan hutan milik warga. Pentingnya hutan
sudah jelas tidak bisa dibantahkan lagi. Namun upaya dalam pengelolaan hutan masih
banyak permasalahan yang dihadapi. Hutan menjadi komoditas yang hanya dikenal kayu
nya. Belum banyak komoditas hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan yang
dimanfaatkan guna sebagai strategi penghentian kehilangan tutupan hutan alam.
Kelembagaan masyarakat belum banyak dilibatkan sebagai mitra sekaligus pengambil
manfaat lestari sumber daya hutan.
Beberapa permasalahan pada subsektor kehutanan yang terdapat di Kabupaten Karimun
sebagai berikut:
Tata Kelola Kehutanan
• Belum tercapainya minimal luasan kawasan hutan lindung sesuai dengan amanah
Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007. Penetapan kawasan hutan lindung 30
persen perlu dilakukan tanpa harus menunggu pelepasan kawasan hutan menjadi
non kawasan hutan. Pelepasan kawasan kewenangannya ada pada menteri
kehutanan. Penentuan kawasan lindung perlu dilakukan secara tersebar memenuhi
pulau-pulau kecil yang berhutan mengingat kemandirian dan kerentanan pulau-
pulau kecil tinggi.
• Penataan batas dan temu gelang pada setiap kawasan hutan tidak jalankan dan
melibatkan masyarakat lokal.
• Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) sebagai pengelola kawasan hutan di tingkat tapak
tidak berjalan. Manajemen kerja KPH tidak sepenuhnya dijalankan untuk mengatasi
konflik-konflik yang basisnya lahan dan hutan dengan masyarakat.
• Pelepasan kawasan hutan menjadi non kawasan hutan mengancam terhadap
keberlangsungan dan ketersediaan fungsi hidrologis pulau-pulau kecil.
Keterlibatan Publik
• Masyarakat tidak dilibatkan dalam penunjukan kawasan hutan (TGHK).
Setelah ditunjuk sebagai kawasan hutan, tidak ada upaya untuk menetapkan
kawasan karena tata batas yang tidak berjalan. Keterlibatan publik juga sangat
rendah sehingga kegiatan pengawasan yang bersifat sukarela tidak berjalan

f. Tenaga Kerja
Kualitas sumber daya manusia menjadi penunjang utama dalam menjalankan berbagai
jenis pengusahaan. Rendahnya kemampuan dan keterampilan pegawai atau tenaga kerja
menjadi lemahnya geliat sektor industri dan bidang usaha lain.
Beberapa permasalahan pada bidang tenaga kerja yang ditemui di Kabupaten Karimun
sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 159


• Upah minimum yang dibawah Upah Minimum kabupaten. Banyak perusahaan yang
tidak mematuhi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja.
• Masih banyak perusahaan yang tidak membuat perjanjian kerja.
• Jaminan sosial tenaga kerja tidak dijalankan secara menyeluruh dan serius.
Komitmen perusahaan untuk melindungi para tenaga kerja wanita belum
direalisasikan.
• Belum terpenuhinya sumber daya pegawai pada bidang-bidang usaha yang spesifik.
• Rendahnya kemampuan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan khusus
pada bidang-bidang usaha.
• Kurangnya minat dalam mengupayakan aktivitas yang berdasar pada sumberdaya
alam, seperti bertani, berladang, melaut, budidaya.
• Kualitas tenaga kerja merupakan salah satu permasalahan yang ada, mengingat
jumlah lulusan S1/S2/S3 masih terbilang kecil yang berbanding lurus dengan kecilnya
rasio S1/S2/S3. Rasio lulusan S1/S2/S3 mengalami fruktuasi, pada tahun 2015 rasio
lulusan S1/S2/S3 mencapai angka 2,04 per 10.000 penduduk. Pada selang waktu
tahun 2011 sampai tahun 2015 rasio lulusan S1/S2/S3 terus mengalami peningkatan,
kecuali di tahun 2014 dan 2015.
• Tingginya rasio ketergantungan. Pada tahun 2014, rasio ketergantungan Kabupaten
Karimun merupakan rasio tertinggi dalam kurun waktu empat tahun, sehingga beban
yang harus ditanggung oleh usia produktif semakin besar.

4.1.3. Ekonomi dan Infrastruktur

a. Ekonomi
Beberapa permasalahan pada bidang ekonomi yang ditemui di Kabupaten Karimun
sebagai berikut:
Penanaman Modal
• Realisasi pelaksanaan investasi dan penanaman modal
Tidak semua perusahaan yang berniat untuk berinvestasi di Kabupeten Karimun
merealisasikan melanjutkan investasinya. Terdapat perusahaan yang telah
memiliki izin lokasi tetapi tidak dapat merealisasikan pembebasan lahan, dan ada
juga perusahaan yang telah melakukan pembebasan lahan tetapi belum
melakukan pembangunan.

Perindustrian
• Terbatasnya sarana dan prasarana produksi di bidang perindustrian
Keterbatasan sarana dan prasarana produksi di bidang perindustrian terutama
terjadi pada IKM sehingga tidak dapat memberikan output yang maksimal.
• Belum optimalnya pemanfaatan skema permodalan yang tersedia

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 160


Permasalahan permodalan juga terutama dialami oleh IKM dalam pengembangan
usaha, terutama untuk pemenuhan alat produksi.
• Rendahnya kerjasama (kemitraan) antara pelaku IKM dengan perusahaan-
perusahaan berskala besar khususnya BUMN dan swasta nasional lainnya.
• Ketersediaan daya listrik untuk industri
Jumlah ketersediaan daya listrik untuk kebutuhan industri belum memadai.
disebabkan belum adanya penambahan daya PLN yang dikhususkan untuk
industri, sedangkan pihak swasta (Karimun Power Plant & SOMA) baru akan
beroperasi pada tahun 2017 dengan total daya diperkirakan mencapai 100 MW.
b. Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur merupakan aspek penting untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi, dimana pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipisahkan
dengan ketersediaan infrastruktur Perannya sebagai penggerak di sektor
perekonomian akan mampu menjadi pendorong berkembangnya sektor-sektor lain
yang terkait. Selain itu, ketersediaan infrastruktur juga sebagai penunjang
kesejahteraan masyarakat. Permasalahan berkaitan dengan infrastruktur di
Kabupaten karimun sebagai berikut:

Pekerjaan Umum
• Kurangnya infrastruktur jalan di empat pulau besar
Ketersediaan infrastruktur jalan sangat penting perannya dalam peningkatan
pertumbuhan ekonomi karena akan membuka dan memperlancar mobilitas dan
akses orang serta barang antara satu daerah dengan dengan daerah lain. Kondisi
Jaringan jalan di empat pulau besar di Kabupaten Karimun, yaitu Pulau Karimun,
Pulau Kundur dan pulau Sugi bawah (Moro) masih belum memadai dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan nasional. 6 (enam) ruas jalan
nasional dan 10 (sepuluh) ruas jalan provinsi masih sangat kurang dalam
mendukung pengembangan potensi wilayah. Selain itu, Sebagian ruas-ruas jalan
baru yang dibangun di kawasan free trade zone belum dapat berfungsi karena
hambatan penyediaan tanah dan kekurangan alokasi dana.
• Belum optimalnya aksesibilitas di daerah terpencil, dan kawasan perbatasan.
Kabupaten Karimun merupakan kabupaten yang memiliki karakteristik wilayah
kepulauan. Aksesibilitas di daerah terpencil di Kabupaten Karimun belum
memadai disebabkan masih kurangnya jaringan jalan, terutama di kawasan
perbatasan dan di pulau-pulau terdepan/terluar wilayan NKRI. Hal ini dapat
menghambat mobilitas masyarakat dalam mengembangkan potensi wilayah,
peningkatan kesejahteraan, serta pelaksanaan program-program pemerintah.
• Terbatasnya prasarana perumahan dan pemukiman
Jumlah penduduk di Kabupten Karimun mengalami peningkatan setiap tahunnya,
dimana pertumbuhan penduduk di Kabupaten karimun pada tahun 2015 sebesar
1,23 persen dengan jumlah penduduk 225.866 jiwa. Pertambahan penduduk

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 161


menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan sarana perumahan dan
pemukiman. Permasalahan yang dihadapi Kabupeten karimun berkaitan dengan
perumahan dan pemukiman adalah Terbatasnya prasarana perumahan dan
pemukiman, serta tingkat penyediaan Kawasan Siap Bangun (Kasiba), Lingkungan
Siap Bangun (Lisiba), Rumah Rusun (Rusun), Rumah Sederhana (RS).
• Rendahnya akses air bersih bagi masyarakat miskin terutama di pulau-pulau
terpencil
Ketersediaan ar bersih merupakan kebutuhan vital masyarakat dan menjadi
permasalahan penting yang dihadapi oleh daerah pulau-pulau kecil. Kondisi
geografis Kabupaten Karimun yang terdiri dari banyak pulau, dengan masyarakat
yang juga tersebar, merupakan tantangan tersendiri bagi Kabupaten karimun
dalam pembangunan infrastrultur air bersih untuk pemenuhan kebutuhan air
bersih bagi masyarakat. Hingga tahun 2014, Persentase Rumah Tangga (RT) yang
menggunakan air bersih di Kabupaten Karimun baru sebesar 41.77%.
Infrastruktur air bersih di Kabupaten Karimun belum sepenuhnya dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat miskin.
Masyarakat miskin masih kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk
kebutuhan sehari-hari terutama di daerah pulau-pulau kecil-terpencil.
• Belum adanya masterplan pengendalian banjir pulau karimun dan pulau lainnya.
Dengan wilayah yang merupakan pulau-pulau kecil, Kabupupaten Karimun
memiliki resiko terjadinya banjir rob, terutama pada kawasan-kawasan padat
pemukinan dengan saluran drainase yang kurang baik. Mitigasi atau pencegahan
perlu dilakukan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kerugian akibat
banjir. Kabupaten Karimun belum memiliki masterplan pengendalian banjir baik
di pulau Karimun maupun di pulau-pulau lainnya
Perhubungan
• Kurangnya SDM dalam pengelolaan pelabuhan
Kabupaten Karimun memiliki empat pelabuhan ekspor impor, yaitu pelabuhan
Moro Sulit, pelabuahan Tanjung Balai Karimun, pelabuhan Pasir Panjang, dan
pelabuhan Tanjung Batu. Pengelolaan pelabuhan harus dikelola secara
professional oleh sumberdaya manusia yang handal, apalagi Kabupaten Karimun
memiliki kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. Namun salah satu
permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan pelabuhan yaitu masih
kurangnya kualitas SDM. Peningkatan kualitas SDM masih diperlukan untuk
peningkatan pengelolaan dan pelayanan di Pelabuhan,
• Jumlah rute yang sudah dilayani trayek angkutan umum yang tidak memenuhi
target karena akses jalan di pulau-pulau terluar belum memadai.
Kondisi Infrastruktur jalan di Kabupaten karimun belum memadai, terutama di
daerah atau pulau-pulau terpencil, sehingga aksesibilitas antar daerah juga belum
memadai. Sehingga jumlah trayek-trayek angkutan umum belum menjangkau
menjangkau ke semua daerah.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 162


• Kurangnya sarana dan prasarana perhubungan
Permasalahan sarana dan prasarana perhubungan laut di Kabupaten Karimun
diantaranya belum memiliki pelabuhan utama dalam menunjang kegiatan industri
di kawasan FTZ. Pembangunan Pelabuhan utama sudah dilakukan tahun 2008
oleh Kementrian Perhubungan, namun terhenti di tahun 2013 (mencapai 70%)
dikarenakan causeway yang tidak layak dan kurangnya lahan di sisi darat dari hasil
audit Irjen Perhubungan. Sedangkan permasalahan pada sarana dan prasarana
angkutan darat diantaranya Jumlah rute yang sudah dilayani trayek angkutan
umum yang belum menjangkau semua wilayah yang disebabkan akses jalan di
pulau-pulau terluar belum memadai, selain itu penambahan rute di pulau besar
hanya dapat ditambah apabila pembangunan jalan menuju bandara dan objek
wisata telah selesai dilaksanakan. Selain itu, saat ini di Kabupaten karimun
terdapat 2 teminal. Penambahan terminal belum dapat dilakukan kerena
kurangnya ketersediaan lahan yang sesuai untuk terminal.

Komunikasi dan Informatika


• Belum optimalnya pemanfaatan sistem informasi berbasis web untuk sosialisasi
program pembangunan kepada masyarakat.
Pemanfaat teknologi informasi dan komunikasi saat ini menjadi kebutuhan dalam
berbagai bidang, termasuk dalam mendukung kegiatan pemerintahan. Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang
disebut dengan e-government, yang merupakan sistem informasi berbasis web,
dapat mendukung peningkatan pengelolaan pemerintaan yang lebih efisien, dan
meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan berbagai pihak seperti
dunia usaha dan masyarakat. Dengan pemanfaatn teknologi informasi dan
komunikasi, masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi tentang
kebijakan-kebijakan dan program-program pemerintah serta dapat memberi
masukan terhadap kebijakan dan program yang sedang dijalankan pemerintah.
Pemanfaatan sistem informasi berbasis web di Kabupaten Karimun belum
optimal dijalankan dalam mensosialisasikan kebijakan dan program
pembangunan kepada masyarakat, baik sosialisasi kebijakan dan kegiatan kepala
pemerintahan maupun program-program PD yang ada di lingkup pemerintahan
Kabupaten Karimun.
• Kurangnya kualitas dan kuantitas SDM bidang informatika dan komunikasi.
Kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia bidang teknologi informasi dan
komunikasi di Kabupaten karimun masih kurang, sehingga pengembangan dan
pengelolaan sistem informasi berbasis web belum optimal dijalankan.

Perumahan
• Masih terdapat permukiman kumuh yang belum tertangani
Di kawasan perkotaan masih tedapat pemukiman-pemukiman kumuh yang belum
tertata dan tertangani. Terdapat empat kelurahan yang sudah menjadi prioritas

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 163


penganganan pemukiman kumuh di Kabupaten Karimun, yaitu Kelurahan Baran
Timur, Kelurahan Baran Barat, Kelurahan Sungai Lakam Timur dan Kelurahan
Sungai Lakam Barat. Pemukiman kumuh diantaranya disebabkan karena buruknya
sistem sanitasi pemukiman.
• Sarana dan prasarana lingkungan perumahan belum terpenuhi, terutama sistem
drainase dan limbah rumah tangga serta persampahan skala lingkungan
Pemenuhan standar lingkungan yang memenuhi standar hidup sehat masih perlu
ditingkatkan di kabupaten karimun, melalui penyediaan jalan lingkungan,
pengelolaan sanitasi dan pengembangan drainase.
4.1.4. Sosial dan Kesejahteraan Rakyat

a. Bidang Kesehatan
Masalah pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan tidak terlepas dari peningkatan
jangkauan dan perluasan pelayanan kesehatan, termasuk pembangunan kesehatan di
daerah-daerah terpencil dan daerah perbatasan. Sebagai daerah kepulauan yang memiliki
karakteristik wilayah yang disekat oleh perairan, jangkauan yang cukup luas dan
cenderung tidak mudah, pemerintah Karimun memiliki tantangan untuk mewujudkan
pelayanan yang optimal dan merata bagi seluruh penduduk di Kabupaten Karimun.
Beberapa permasalahan di bidang kesehatan yang ditemukan di Kabupaten Karimun
adalah sebagai berikut:
• Pelayanan kesehatan belum merata dan kurang optimal khususnya untuk daerah
terpencil dengan aksesibilitas yang terbatas (kuantitas dan kualitas tenaga medis
dan fasilitas kesehatan)
Kondisi geografis sering kali menjadi kendala dalam penyelenggaraan upaya
pelayanan kesehatan terutama di daerah terpencil. Akses lokasi yang cenderung
sulit karena minimnya sarana transportasi, rendahnya cakupan telekomunikasi,
fasilitas cukup terbatas dan juga adanya ketergantungan terhadap musim
menjadikan biaya operasional pelayanan kesehatan menjadi sangat mahal.
Sebagai contoh di Kecamatan Karimun, pelayanan kesehatan dengan kualitas
yang cukup baik yaitu dengan tenaga medis yang cukup dan berkualitas serta
fasilitas yang lengkap sangat mudah dijumpai, berbeda halnya dengan Kecamatan
Ungar dan Belat yang tentu saja memiliki pelayanan terbatas. Terbatasnya
pelayanan kesehatan terjadi karena i) jumlah tenaga medis baik dokter, bidan
dan perawat yang jumlahnya terbatas dan tidak merata dan ii) fasilitas kesehatan
(rumah sakit, puskesmas dan posyandu) yang minim.
Hingga tahun 2014, Kabupaten Karimun memiliki sebanyak 95 Dokter, 359
Perawat dan 199 Bidan. Selain jumlahnya yang terbatas, tenaga medis juga masih
terkonsentarasi di pusat pemerintahan atau kota dan tidak tersebar secara
merata sesuai dengan kebutuhan terutama di daerah terpencil. Sementara untuk
fasilitas, saat ini karimun memiliki dua Rumah Sakit, sembilan Puskesmas, 37
Puskesmas Pembantu (Pustu) dan 11 Puskesmas Keliling (Karimun dalam Angka,
2014). Serupa dengan tenaga medis, kesenjangan pelayanan kesehatan juga

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 164


terjadi dalam hal kuantitas dan kualiatas fasilitas kesehatan yang tidak merata di
seluruh wilayah di Kabupaten Karimun. Bahkan di beberapa kecamatan seperti
Kecamatan Ungar dan Belat fasilitas kesehatan yang dimiliki hanya berupa Pustu
saja. Permasalahan ini tentusaja mempengaruhi pencapaian penyelenggaraan
upaya kesehatan Kabupaten Karimun terhadap cakupan program kesehatan
secara keseluruhan serta membuat pelayanan kesehatan di Kabupaten Karimun
relatif tertinggal dibanding daerah lainnya.
• Angka kematian ibu, bayi dan balita serta Gizi Buruk dalam beberapa tahun
terakhir mengalami peningkatan
Hasil evaluasi RPJMD Kabupaten Karimun tahun 2015 menyebutkan bahwa angka
kematian ibu (AKI) mengalami peningkatan yaitu sebanyak 265/100.000
penduduk, angka kematian balita (AKB) sebanyak 21,2/1.000 kelahiran dan angka
kelangsungan hidup bayi sebanyak 811/1.000 kelahiran. Permasalah tersebut
erat kaitannya dengan kesenjangan pelayanan kesehatan sebagaimana dijelaskan
sebelumnya.
• Belum optimalnya upaya preventif dalam menghadapi permasalahan kesehatan
dengan menerapan pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat
• Belum optimalnya peran sektor swasta dalam pembangunan berwawasan
kesehatan
b. Bidang Pendidikan
Dewasa ini, pemerintah daerah dihadapkan dengan persaingan bukan saja yang
bersumber dari dalam negeri tetapi juga dengan skala yang lebih luas yaitu kompetisi
yang berasal dari luar negeri terutama menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
Ditengah-tengah tantangan tersebut, pemerintah dituntut untuk menciptakan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah daerah
perlu lebih mengedepankan upaya peningkatan kualitas SDM melalui program-program
pembangunan yang lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pendidikan, baik
formal maupun non formal.
Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin baik kualitas sumber daya manusianya, dan
akan semakin majulah daerah tersebut. Pendidikan merupakan sarana untuk membentuk
manusia-manusia yang terampil dan produktif, sehingga dapat mempercepat
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam institusi terkecil seperti rumah tangga,
pendidikan seyogyanya telah menjadi kebutuhan utama. Kewajiban pemerintah untuk
memfasilitasi hal tersebut, karena bagaimanapun juga SDM yang bermutu merupakan
syarat utama bagi terwujudnya kemajuan daerah. Beberapa permasalahan di bidang
pendidikan yang ditemukan di Kabupaten Karimun adalah sebagai berikut:
• Perlu ditingkatkannya kualitas tenaga pendidik dan fasilitas pendidikan.
Berbicara soal pendidikan sebagai upaya peningkatan kualitas SDM, ada beberapa
faktor yang sangat mempengaruhi yaitu tenaga pendidik, dan ketersediaan
sarana prasarana (sarana utama maupun sarana pendukung). Tidak hanya cukup
dalam arti tercukupi secara jumlah akan tetapi juga kualitas pendidik dan fasilitas

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 165


pendidikan. Kabupaten Karimun saat ini memiliki 1944 guru dan 229 skolah mulai
dari jenjang pendididkan dasar hingga pendidikan menengah atas serta memiliki
delapan sekolah vokasional
• Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Karimun pada khususnya sedang
dihadapkan permasalahan degradasi moral para generasi penerus
Dewasa ini, Indonesia pada umumnya sedang dihadapan dengan permasalah
terjadinya degradasi moral para penerus bangsa. Korupsi terjadi diberbagai lini
mulai dari level bawah hingga level pengambil kebijakan. Masalah lainnya seperti
narkoba, pergaulan bebas dan kenakalan remaja marak terjadi di mana-mana.
Sikap abai terhadap fenomena tersebut akan memenghambat terwujudnya
kemajuan daerah sebagai visi utama pemerintahan Kabupaten Karimun. Oleh
karena itu, pendidikan karakter, nilai dan norma wajib menjadi prioritas dan
ditanamkan semenjak dini
• Arah pendidikan belum berorientasi dan memiliki relevansi terhadap kebutuhaan
daerah
Faktor penting lainnya adalah mempersiapkan generasi penerus dengan
pengembangan SDM yang memiliki relevansi dengan kebutuhan potensi wilayah.
Sebagai contoh Kabupaten Karimun memiliki potensi yang cukup besar dalam
sektor pertanian dalam arti luas. Di sisi lain, Kabpaten Karimun memiliki peluang
begitu besar dengan Karimun juga merupakan kawasan perdagangan bebas.
Informasi lainnya adalah saat ini PAD Kabupaten Karimun bersumber dari sektor
galian C yang tentusaja akan semakin berkurang dan suatu saat akan habis. Untuk
menjaga eksistensi Kabupaten Karimun dimasa mendatang, pemerintah wajib
mempersiapkan SDM yang mumpuni dalam hal ekonomi yang bersumber dari
sektor perindustrian dan sektor jasa. SDM yang mumpuni dibidang ekonomi
penting untuk bisa memanfaatkan peluang usaha dan mengembangkan sektor
tersebut dimasa mendatang.
c. Kemiskinan
Salah satu indikator berhasilnya pemerintah yaitu ketika pemerintah mampu
menanggulangi masalah kemiskinan. Tidak hanya cukup dengan menurunkan jumlah
masyarakat miskin tetapi juga menuntaskan sumber utama penyebab kemiskinan.
Kemiskinan erat kaitannya dengan rendahnya kualitas sumberdaya manusia suatu
daerah. Beberapa permasalahan terkait kemiskinan yang ditemukan di Kabupaten
Karimun adalah sebagai berikut:
• Angka kemiskinan masih cukup tinggi, pemerintah belum berhasil mengentaskan
kemiskinan
Hingga tahun 2014, jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) di kabupaten 8578 jiwa
• Upaya penanggulangan kemiskinan belum cukup optimal
Seluruh RTM mendapatkan bantuan dalam upaya meringankan beban
pengeluaran dalam bentuk bantuan beras miskin. Kecamatan dengan jumlah
penerima manfaat (beneficiary) terbanyak yaitu Kecamatan Moro dengan 1.401

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 166


RTM, sedangkan Kecamatan dengan penerima manfaat paling sedikit yaitu
Kecamatan Ungar dengan 216 RTM. Program bantuan lainnya yang juga diberikan
kepada masyarakat miskin yaitu berupa bantuan dalam bentuk renovasi rumah
tidak layak huni. Pada tahun 2014, pemerintah Kabupaten Karimun bekerjasama
dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat melakukan program Kredit
Usaha Bersama (KUBE). Semula, KUBE digadang-gadang sebagai salah satu
instrument paling efektif dalam mengentaskan kemiskinan. Hanyasaja, dalam
implementasinya KUBE digulirkan kepada masyarkat hanya sebatas bantuan
(charity) tanpa adanya pendampingan. Hingga tahun 2014, jumlah penerima
bantuan KUBE sebanyak 266 kelompok. Dari jumlah tersebut, belum diketahui
berapa kelompok yang bertaham dan berhasil dalam mengembangakan
usahanya.
d. Pemberdayaan Perempuan
Pemberdayaan perempuan merupakan upaya untuk mengatasi hambatan guna mencapai
pemerataan atau persamaan bagi laki-laki dan perempuan pada setiap tingkat proses
pembangunan. Mengukur keberhasilan program pembangunan menurut perspektif
gender, tidak hanya dilihat dari peningkatan kesejahteraan masyarakat atau penurunan
tingkat kemiskinan. Tetapi lebih kepada sejauh mana program mampu memberdayakan
perempuan. Dalam mengukur pengaruh sebuah kebijakan, dan atau program
pembangunan terhadap masyarakat menurut perspektif gender. Di Kabupaten Karimun
ditemukan permasalahan-permasalahan yang terkait dengan pemberdayaan perempuan,
diantaranya adalah:
• Kurangnya pengenalan tentang fungsi dan peranan Pemberdayaan perempuan
terhadap kasus-kasus yang muncul di masyarakat.
• Kurangnya keterlibatan dalam mendorong penegakan hukum terhadap kasus
tindak kekerasan dalam rumah tangga
• Lemahnya peran lembaga desa dan pemuka agama dalam upaya pencegahan
terhadap terjadinya kasus tindak kekerasan dalam rumah tangga
• Masih kurangnya program yang responsif gender baik di lingkungan
pemerintahan maupun di lembaga-lembaga swasta.
• Kurangnya pemahaman aparatur dan masyarakat tentang kesetaraan gender
• Masih rendahnya Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Nilai Indeks 

Pemberdayaan Gender (IDG) di Kabupaten Karimun. 

• Kasus-kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak masih menjadi 

fenomena gunung es. 

• Masih rendahnya pemahaman politik pada kaum perempuan
e. Partisipasi Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pembangunan desa dalam jangka panjang ditunjukkan untuk memperkuat dasar-dasar
sosial ekonomi pedesaan yang memiliki hubungan fungsional yang kuat dan mendasar

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 167


dengan kota-kota dan wilayah disekitarnya. Pembangunan desa dan pembangunan sektor
yang lain disetiap pedesaan akan mempercepat pertumbuhan desa menjadi desa
swasembada yang memiliki ketahanan di segala bidang dan dengan demikian dapat
mendukung pemantapan ketahanan nasional. Dalam rangka mencapai tujuan itu,
pembangunan desa diarahkan untuk mengembangkan sumber daya manusianya yang
merupakan bagian terbesar penduduk Indonesia, dengan meningkatkan kualitas hidup,
kemampuan, keterampilan dan prakarsanya, dalam memanfaatkan berbagai potensi desa
maupun peluang yang ada untuk berkembang.
Terdapat beberapa permasalahan terkait pembedayaan masyarakat desa:
• Belum optimalnya peran dan fungsi LPM dan KPM di tiap-tiap desa/kelurahan
• Belum terlaksananya pembinaan adminsitrasi dan manajemen desa/kelurahan
yang berkesinambungan dari setiap PD terkait
f. Kependudukan
Pembangunan kependudukan ditujukan untuk menciptakan keadaan penduduk tumbuh
seimbang dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera.
Penduduk memegang peranan penting dalam upaya memperlancar proses pembangunan
nasional dan daerah, karena penduduk merupakan subyek sekaligus obyek dalam
pembangunan (people-centered development) yang seharusnya mendapat manfaat dari
pembangunan itu sendiri. Oleh karena itu, permasalahan dan isu-isu strategis terkait
dengan pembangunan kependudukan menjadi penting untuk segera diselesaikan.
Permasalahan yang terkait pembangunan kependudukan di Kabupaten Karimun meliputi:
• Masih tingginya laju pertumbuhan dan jumlah penduduk
Jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Karimun dalam kurun waktu lima tahun
terakhir terus mengalami peningkatan, akan tetapi pada tahun 2015 jumlah
penduduk mengalami penurunan cukup signifikan yakni dari 282.475 jiwa
menjadi 223.117 (penurunan sejumlah 59.358 jiwa atau 21 persen).
• Kesenjangan jumlah penduduk antar wilayah.
Dari hasil pencacahan Sensus Penduduk Tahun 2010 yang dilakukan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Kabupaten Karimun sebanyak 212.561
jiwa yang mencakup yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak
130.443 jiwa atau 61,37 persen dan di daerah perdesaan sebanyak 82.118 jiwa
atau 38,63 persen. Persentase distribusi penduduk menurut kecamatan
bervariasi dari yang terendah sebesar 2,74 persen di Kecamatan Durai hingga
yang tertinggi sebesar 20,99 persen di Kecamatan Meral. Penduduk laki-laki
Kabupaten Karimun sebanyak 108 923 jiwa dan perempuan sebanyak 103.638
jiwa. Sex ratio penduduk Kabupaten Karimun adalah 105, berarti terdapat 105
laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Sex ratio menurut kecamatan yang
terendah adalah Kecamatan Kundur sebesar 99 dan tertinggi adalah Kecamatan
Durai sebesar 109.
g. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 168


Keluarga Berencana (KB atau family planning) merupakan upaya yang dilakukan untuk
menciptakan keluarga yang berkualitas melalui program kependudukan. Upaya-upaya
tersebut dianggap berhasil bila diikuti dengan adanya pemberdayaan keluarga lainnya
seperti peningkatan kualitas penduduk, perumahan ekonomi dan lain-lain. Pelaksanaan
Program KB masih diharapkan mampu menekan laju pertumbuhan penduduk yang secara
signifikan akan berpengaruh terhadap potensi peningkatan kesejahteraan. Namun
demikian dalam pelaksanaannya masih menghadapi berbagai masalah antara lain
mangement pelaksanaan program, masih rendahnya tingkat kesertaan KB secara mandiri,
tingkat kebutuhan masyarakat yang masih sangat perlu ditingkatkan, berkembangnya
tuntutan masyarakat tentang pelayanan Keluarga Berencana dan tuntutan kualitas
pelayanan dan jaminan ketersediaan alat kontrasepsi serta pengayomannya.
Permasalahan yang terdapat di Kabupaten Karimun terkait keluarga berencana dan
keluarga sejahtera adalah:
• Masih rendahnya pemahaman tentang manfaat program KB
• Terbatasnya kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia pengelola program KB.
h. Kepemudaan dan Olah Raga
Pembinaan terhadap generasi muda dalam meningkatkan semangat dan rasa kebangsaan
harus dilakukan. Pengembangan kepemudaan dilakukan dalam rangka peningkatan
kemampuan dan kekuatan fisik, daya nalar, keterampilan kerja, kreativitas, kecerdasan,
kemandirian berwiraswasta, dan peningkatan kemampuan dalam memanfaatkan,
membangkitkan dan menguasai IPTEK. Pengembangan ini berkaitan dengan upaya
peningkatan kualitas pemuda sebagai insan pelopor dan penggerak pembangunan, serta
sebagai sumber daya manusia yang mampu menghadapi berbagai tantangan serta
memanfaatkan peluang untuk berperan serta dalam pembangunan.
Kegiatan olahraga juga merupakan salah satu bentuk dari pendidikan. Pendidikan jasmani
merupakan rangkaian dari aktivitas jasmani, bermain dan berolah raga, untuk
membangun peserta didik yang sehat dan kuat sehingga dapat menghasilkan prestasi
akademik yang tinggi. Selain itu pendidik jasmani yang dilakukan sejak dini merupakan
awal pengembangan prestasi olahraga. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya
pembinaan pendidikan jasmani, baik melalui jalur sekolah maupun luar sekolah yang
harus dilakukan sejak usia muda. Terdapat permasalahan terkait Kepemudaan dan Olah
Raga di Kabupaten Karimun, diantaranya adalah :
• Masih kurangnya fasilitas keolahragaan dan kepemudaan terutama di wilayah
terpencil.
• Masih kurangnya sumberdaya pelatih bidang olahraga yang ada di Kabupaten
Karimun yang menyebabkan kurangnya prestasi olahraga di Kabupaten Karimun.
• Masih kurangnya event-event olahraga guna menunjang prestasi baik di tingkat
kabupaten, provinsi, maupun nasional.
i. Bidang Sosial Lainnya

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 169


Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial merupakan salah satu prioritas
pembangunan bidang sosial terutama perlindungan terhadap mereka yang termasuk ke
dalam kelompok penduduk miskin dan rentan. Perlindungan dan kesejahteraan sosial di
Indonesia diwujudkan dalam bentuk bantuan sosial dan jaminan sosial. Dalam
meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan para Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS). Pembangunan sosial yang telah dilaksanakan selama ini diharapkan
mampu menyelesaikan permasalahan sosial seperti kemiskinan, ketelantaran, kecacatan,
ketunasosialan, keterpencilan, dan penanganan korban akibat kejadian bencana alam
serta bencana sosial.
Salah satu penyebab timbulkan masalah kesejahteraan sosial di Kabupaten Karimun
diantaranya adalah belum optimal pelaksanaan bantuan sosial akibat kondisi geografis.
Kondisi geografis Kabupaten Karimun di kelilingi oleh lautan dengan gugusan pulau besar
dan kecil sejumlah 249 pulau, yang terdiri dari 54 pulau telah berpenduduk dan 195 pulau
lainnya belum berpenghuni. Hal ini menyebabkan kurangnya keterjangkauan wilayah
yang menyebabkan belum optimalnya pelaksanaan bantuan sosial ke berbagai wilayah di
Kabupaten Karimun.

4.2. Isu-Isu Strategis


Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas
(daerah/masyarakat) di masa datang. Suatu kondisi/hal dikatakan termasuk isu strategis
adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, maka akan menimbulkan kerugian yang
lebih besar; atau sebaliknya, apabila tidak dimanfaatkan, maka akan menghilangkan
peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Beberapa
karakteristik lain suatu isu strategis adalah kondisi/hal tersebut bersifat penting,
mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian dan
menentukan tujuan di masa yang akan datang.

Berdasarkan hasil pembobotan terhadap isu-isu yang ditemui di Kabupaten
Karimun, disimpulkan Isu-Isu Strategis Kabupaten Karimun 2016-2021 adalah sebagai
berikut:
1. Perlunya konektivitas antar pulau untuk menunjang aktivitas ekonomi
masyarakat
2. Subsektor perikanan dan perkebunan adalah subsektor utama yang perlu
dikembangkan sebagai penopang kegiatan produksi rakyat
3. Status Kabupaten Karimun sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas (KPBPB) dapat mendorong akselerasi pembangunan ekonomi
4. Pelayanan kesehatan belum optimal dan merata khususnya untuk daerah
terpencil dengan aksesibilitas yang terbatas
5. Pentingnya pengembangan teknologi dan akses terhadap informasi terkait
aktivitas perikanan tangkap.
6. Perlunya menetapkan zonasi kawasan perikanan tangkap dan budidaya secara
partisipatif

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 170


7. Pentingnya menjadi yang terdepan dalam pengembangan potensi pesisir dan
pulau-pulau kecil
8. Praktek pertambangan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil mengancam
keseimbangan ekosistem dalam jangka panjang
Isu-isu strategis di atas dijabarkan berikut ini.
1) Perlunya konektivitas antar pulau untuk menunjang aktivitas ekonomi
masyarakat
Konektivitas antar wilayah menjadi konsekuensi wajib sebuah daerah kepulauan,
demikian halnya dengan Kabupaten Karimun sebagai wilayah perbatasan dengan
gugusan 251 pulau di dalamnya. Keterbatasan transportasi dan komunikasi
berdampak pada terbatasnya mobilitas serta kelancaran arus barang dan jasa
sehingga mempengaruhi percepatan pencapaian pembangunan dan pemerataan
ekonomi masyarakat.
Pemerintah pusat juga meletakkan perhatian khusus terhadap permasalahan
konektivitas dalam rangka peningkatan pemerataan pembangunan khususnya di
wilayah perbatasan. Arah kebijakan utama pembangunan wilayah nasional
difokuskan untuk mempercepat pemerataan pembangunan antar wilayah.
Keterkaitan antara pusat pertumbuhan wilayah dan daerah sekitarnya perlu
difasilitasi dengan infrastruktur wilayah yang terintegrasi dan terhubung dengan baik
dan terpadu, khususnya infrastruktur jalan dan perhubungan, baik perhubungan laut
maupun udara, termasuk jaringan informasi dan komunikasi, serta pasokan energi,
sehingga tercipta konektivitas nasional, baik secara domestik maupun secara
internasional (locally integrated, internationally connected). Prioritas khusus akan
diberikan pada peningkatan fungsi dan peran perhubungan laut untuk mewujudkan
poros maritim dunia. 

Tujuan penguatan konektivitas adalah untuk (a) menghubungkan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi untuk memaksimalkan pertumbuhan berdasarkan prinsip
keterpaduan melalui inter-modal supply chained system; (b) memperluas
pertumbuhan ekonomi dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi ke wilayah
belakangnya (hinterland) (c) menyebarkan manfaat pembangunan secara luas
melalui peningkatan konektivitas dan pelayanan dasar ke daerah tertinggal, terpencil
dan perbatasan.
Perwujudan konektivitas antar pulau dilakukan dengan: (a) mempercepat
pembangunan sistem, sarana dan prasarana transportasi yang terintegrasi antara
laut, darat, dan udara untuk memperlancar arus barang, jasa, penduduk, dan modal;
(b) menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi
perdagangan dan pertukaran informasi antar wilayah; (c) mempercepat pemenuhan
suplai energi untuk memenuhi kebutuhan domestik dan industri. 

Peningkatan pemerataan pembangunan di kawasan perbatasan salah satunya
dilakukan dengan penguatan sistem transportasi laut dengan peningkatan utilisasi

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 171


Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan Sea Lane of Communication (SLOC) melalui
perwujudan Pelabuhan Depan, Pendulum Nusantara dan “Short Sea Shipping”.
Dalam mempercepat pengembangan kawasan perbatasan, strategi pembangunan di
tingkat nasional ditembuh dengan membangun konektivitas simpul transportasi
utama pusat kegiatan strategis nasional dengan desa-desa di kecamatan lokasi
prioritas perbatasan dan kecamatan di sekitarnya, Pusat Kegiatan Wilayah (ibukota
kabupaten), Pusat Kegiatan Nasional (ibukota provinsi), dan menghubungkan dengan
negara tetangga, serta membangun konektivitas melalui pelayanan transportasi laut
untuk meningkatkan kualitas dan intensitas pelayanan terhadap wilayah perbatasan
laut. 

Kunci utama dalam menangani persoalan konektivitas adalah pembangunan
infrastruktur dan penyediaan fasilitas dalam rangka pemenuhan kebutuhan
transportasi dan komunikasi. Peningkatan infrastruktur yang dititik- beratkan pada
upaya untuk meningkatkan konektivitas dilakukan dengan membangun integrasi
domestik antar pulau dan antar wilayah dalam Kabupaten yang akan berujung pada
meningkatnya efisiensi ekonomi dan kelancaran arus barang dan jasa antar pulau
dan antar wilayah.
Sebagai kawasan perbatasan sekaligus etalase nagara, penting bagi Kabupaten
Karimun untuk membangun infrastruktur pelabuhan yang menunjang aktivitas
perdagangan internasional. Kabupaten Karimun sebagai kabupaten kepulauan yang
terletak strategis di jalur perdagangan internasional Selat Malaka memiliki potensi
sangat besar sebagai pusat perdagangan. Pelabuhan merupakan prasyarat penting
penunjang aktivitas perdangangan internasional. Ditambah lagi dengan adanya
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Karimun di utara Pulau
Karimun, maka sangat penting bagi Kabupaten Karimun untuk memiliki pelabuhan
dagang dan dan pelabuhan penumpang berikut infrastruktur pelabuhan yang
mumpuni.
Pelabuhan utama sempat dimulai pada tahun 2008 lalu tertunda pada tahun 2013
(mencapai 70 persen) dikarenakan caseway yang tidak layak dan kurangnya lahan di
sisi darat dari hasil audit Irjen Perhubungan. Pembangunan pelabuhan utama
tersebut perlu diteruskan, dengan menjawab kendala untuk memenuhi standar dan
peraturan yang berlaku. Keberadaan pelabuhan tersebut penting untuk menangkap
peluang-peluang yang dapat memajukan ekonomi setempat dan wilayah.
Dalam pemenuhan kebutuhan akan sarana transportasi dan komunikasi, pemerintah
daerah harus pandai dalam menggalang kerjasama berbagai pihak dan
mendatangkan investasi, karena pembangunan infrastruktur dengan biaya yang
cukup besar tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah dengan mengandalkan
sumberdaya dan sumber dana yang ada.
Lebih lanjut lagi, dalam menunjang aktivitas kegiatan ekonomi tentu saja tidak cukup
hanya dengan mantapnya konektivitas. Pemenuhan terhadap utilitas dasar
masyarakat juga merupakan hal yang mutlak dipeuhi. Sebagai daerah kepulauan,

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 172


Kabupaten Karimun rentan terhadap permasalahan kesenjangan pemenuhan
pelayanan utilitas dasar. Sebagai contoh, di pulau-pulau kecil, pulau terluar dan
pulau terpencil, akses masyarakat terhadap air bersih dan listrik masih terbatas.
Dengan meningkatnya pemenuhan terhadap utilitas dasar tersebut, diharapkan
dapat mendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Selain persoalan terkait
kesenjangan dapat teratasi, upaya tersebut pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat.

2) Subsektor perikanan dan perkebunan adalah subsektor utama yang perlu


dikembangkan sebagai penopang kegiatan produksi rakyat
Subsektor perikanan merupakan produksi usaha rakyat terbesar bagi Kabupaten
Karimun. Diantara 54.223 Kepala Keluarga di Kabupaten Karimun pada tahun 2014
(dari populasi 223.117 jiwa), 6.336 jiwa di antaranya berprofesi sebagai nelayan
tangkap. Nelayan tangkap di Kabupaten Karimun menyumbang nilai produksi
sebesar 708.798.502.000 rupiah dengan jumlah produksi sebesar 36.193,78 ton.
Selain itu subsektor perikanan menyumbang 15.529 ton ikan ekspor ke berbagai
negara tetangga, terutama Singapura.
Begitu juga yang terpotret pada subsektor perkebunan. Pada tahun 2014, produksi
perkebunan yang dikelola oleh rakyat Kabupaten Karimun sebesar 5.155,70 ton
dengan produk unggulan berupa karet. Selain karet, yang banyak diusahakan dalam
bidang subsektor adalah gambir, kelapa, cengkeh, sagu, dan kelapa sawit. Data
persentase penggunaan lahan menunjukkan bahwa persentase penggunaan lahan
sebagai lahan perkebunan memiliki persentase sebesar 9,07 persen. Angka tersebut
merupakan luasan terbesar untuk pemanfaatan lahan produktif, sedangkan seluas
67,79 persen dari total lahan berupa belukar.
Subsektor perikanan dan perkebunan merupakan usaha rakyat yang penting untuk
dikembangkan karena kondisi kedua subsektor yang menjadi tumpuan hidup banyak
masyarakat serta potensinya untuk ditingkatkan produksinya. Mempertahankan
eksistensi usaha perikanan dan perkebunan menjadi hal mutlak yang harus
dilakukan. Lahan perkebunan dan wilayah perairan yang menjadi sumber
penghidupan rakyat harus dijamin keberadaan fungsi dan peruntukan bagi usaha
rakyat. Penguasaan lahan dan wilayah yang berbasis korporasi secara masif yang
mengancam sumber-sumber penghidupan dan eksistensi usaha rakyat perlu
dihindari. Selain itu diperlukan dukungan teknologi dan informasi untuk
meningkatkan produktivitas yang menguntungkan nelayan dan petani, serta
membangun ekonomi kerakyatan yang unggul.

3) Status Kabupaten Karimun sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan


Bebas (KPBPB) dapat mendorong akselerasi pembangunan ekonomi
Peluang pembangunan ekonomi yang tumbuh secara pesat ditunjang oleh posisi
geografis Kabupaten Karimun sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas (KPBPB). Produksi sektor pertanian terutama subsektor perikanan dan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 173


perkebunan sebagai usaha rakyat, disamping industri besar dan sedang, memiliki
potensi untuk menembus pasar internasional melalui pengembangan produk yang
terstandardisasi dan berkualitas ekspor. Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam,
dan negara tetangga Republik Indoensia lainnya dapat dijadikan sebagai konsumen
terbesar dan target pemasaran.
Lesunya geliat industri di Kabupaten Karimun menunjukan belum optimalnya
pemanfaatan arus hilir pemasaran produk di Kabupaten Karimun dalam menembus
pasar internasional. Pada tahun 2014 jumlah perusahaan industri besar-sedang di
Kabupaten Karimun hanya sembilan industri. KPBPB hanya ditunjang oleh
keberadaan empat pelabuhan, yaitu Moro Sulit, Tanjung Balai Karimun, Tanjung
Batu, dan Pasir Panjang. Pelabuhan aktif yang dicirikan dengan nilai produksi ekspor
tertinggi, yaitu pelabuhan Tanjung Balai Karimun dengan nilai ekspor 561,316,520
dollar Amerika Serikat.
KPBPB di Kabupaten Karimun juga berpeluang untuk meningkatkan iklim industri
rakyat di bidang pengolahan. Pengolahan digunakan untuk meningkatkan mutu dan
nilai jual suatu produk sehingga memiliki harga jual yang lebih bernilai tinggi. Produk
yang dijual tidak selamanya dalam bentuk mentah, sehingga tumbuhnya industri
pengolahan mampu mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Karimun.
Diplomasi antar pemerintah Indonesia dengan negara tujuan ekspor juga penting
untuk dibangun. Membuka jaringan pasar internasional ke negara tetangga dengan
cara promosi dan nota kesepakatan kerjasama ekspor-impor produk.
Secara geografis, Kabupaten Karimun merupakan daerah yang strategis untuk
memenuhi kebutuhan impor dari negara tetangga. Tapi, perlu dipahami bahwa
Kabupaten Karimun juga sangat bergantung terhadap produk-produk yang
bersumber dari luar daerah, baik dalam maupun luar negeri. Bahkan untuk
kebutuhan pangan, Kabupaten Karimun memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi
terhadap produk impor. Menyikapi hal tersebut, pemerintah daerah dituntut
memperketat arus masuk produk impor pangan untuk memastikan bahwa produk-
produk tersebut aman dikonsumsi oleh masyarakat.

4) Pelayanan kesehatan dan pendidikan yang belum optimal dan merata khususnya
untuk daerah terpencil dengan aksesibilitas yang terbatas
Kabupaten Karimun, dengan wilayah kepulauan menghadapi tantangan geografis
untuk memeratakan pelayanan kesehatan dan pendidikan serta memperluas
jangkauan kedua pelayanan tersebut ke seluruh pulau-pulau. Ketimpangan
pelayanan kesehatan dan pendidikan yang termanifestasikan melalui pembangunan
infrastruktur serta sebaran tenaga medis dan tenaga guru menunjukkan rendahnya
aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan. Akses
terhadap layanan pendidikan dan kesehatan terbatas, khusunya di daerah terpencil
dan pulau-pulau kecil. Selian itu, kesehatan lingkungan dan upaya pengelolaan
limbah domestik merupakan hal yang perlu memdapat perhatian pemerintah
daerah.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 174


Infrastruktur dasar fasilitas kesehatan dan pendidikan yang belum mampu
menjangkau desa-desa di pulau-pulau kecil dan terluar mengakibatkan pelayanan
dasar masih jauh dari maksimal, padahal keberadaan fasilitas dasar inilah yang
merupakan bentuk konkret peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Selain
infrastruktur, ketersediaan sumberdaya manusia dengan kuantitas yang cukup dan
kualitas yang baik merupakan hal penting dalam menjamin terpenuhinya layanan
dasar bagi masyarakat. Hal ini dititikberatkan pada ketersediaan tenaga medis dan
tenaga guru dengan komposisi yang belum seimbang antar desa-desa dan pulau-
pulau kecil. Melalui pembangunan infrastruktur yang merata, penyediaan tenaga
kesehatan dan tenaga guru menjadi tidak hanya terkonsentrasi di kota-kota saja
melainkan juga di desa-desa terpencil, sehingga menjadikan aksesibilitas layanan
kesehatan dan layanan pendidikan dapat semakin meningkat.

5) Pentingnya pengembangan teknologi dan akses terhadap informasi terkait


aktivitas perikanan tangkap
Pengembangan teknologi dan informasi dapat dijadikan sebagai strategi
meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan tangkap dari tahun ke tahun.
Kapasitas armada kapal penangkapan ikan, teknologi penangkapan ikan dan lama
melaut merupakan kendala yang harus diantisipasi oleh nelayan. Pendekatan
teknologi dan informasi menjadi alternatif yang digunakan agar intensitas nelayan
dalam menangkap ikan meningkat karena tidak terbatas.
Dalam melakukan operasi penangkapan, informasi terkait sumber daya ikan yang
akan dijadikan sebagai target penangkapan harus dikuasai oleh nelayan, terutama
terkait lokasi, cara penangkapan yang lestari, karakteristik oseanografi, dan
kelimpahan sumber daya yang terkandung. Penting membangun sistem informasi
pemerintah atau pengelola yang dapat diterima dengan baik oleh nelayan. Penting
bagi nelayan untuk mendapat informasi terkait daerah operasi penangkapan
Informasi terkait daerah penangkapan ikan penting untuk diketahui terkait
peruntukan ruang laut, jenis sumber daya yang melimpah, dan lain-lain, juga guna
meminimalisir tertangkapnya jenis ikan yang dilindungi secara hukum nasional
maupun hukum internasional. Nelayan juga penting untuk mengenal jenis-jenis
sumber daya yang termasuk ke dalam nilai ekonomis, begitu pula jenis-jenis ikan
yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia sebagai bentuk upaya
konservasi jenis ikan di perairan Indonesia.
Teknologi harus seiring dengan kaidah-kaidah kelestarian lingkungan. Alat tangkap
yang merusak kualitas lingkungan seharusnya sudah tidak lagi dimanfaatkan di
perairan Kabupaten Karimun. Penggunaan alat tangkap yang merusak harus
digantikan dengan alat tangkap yang ramah lingkungan namun tetap
memperhatikan tingkat produktivitasnya.
Penguasaan teknologi dan informasi oleh nelayan diharapkan mampu meningkatkan
keberdayaan nelayan akan persaingan ruang dan sumber daya ikan. Melalui
teknologi dan informasi armada penangkapan semakin meningkat kapasitasnya,

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 175


teknologi penangkapan semakin canggih dan efektif, serta tersedianya informasi
daerah penangkapan ikan yang disesuaikan dengan jenis kapal, alat tangkap, dan
target penangkapan ikan.

6) Perlunya menetapkan zonasi kawasan perikanan tangkap dan budidaya


secara partisipatif
Kabupaten Karimun sangat bergantung pada eksistensi usaha bidang subsektor
perikanan. Usaha di bidang perikanan mencakup perikanan tangkap, perikanan
budidaya, dan pengolahan hasil laut. Hulu dari segala permasalahan yang ada harus
diurai terutama untuk menjamin wilayah perairan memang diperuntukan bagi
nelayan tradisonal di Kabupaten Karimun. Mengingat masih banyak laporan
persaingan wilayah daerah tangkapan ikan dengan daerah lain yang memiliki
teknologi penangkapan lebih canggih dan berkapasitas besar (non tradisional/ diatas
5 GT). Pemerintah daerah harus dapat berperan aktif mengkoordinasikan
penyelesain konflik nelayan daerah ini dengan provinsi, terlepas dari konflik tersebut
berlangsung bukan di ranah kabupaten.
Sebagai daerah kepulauan, masa depan Kabupaten Karimun berada di laut.
Kabupaten Karimun memiliki peluang begitu besar terhadap usaha di bidang
perikanan. Tercatat produksi perikanan tangkap di Kabupaten Karimun pada tahun
2014 mencapai 131.375,2 ton atau meningkat hingga 75,5 persen dibandingkan
dengan tahun sebelumnya yaitu 74.837,4 ton di tahun 2013 (statistik daerah
Kabupaten Karimun tahun 2015). Meskipun meningkat, dengan semakin maraknya
aktivitas pertambangan di pesisir dikhawatirkan akan menurunkan kualitas perairan
sehingga berdampak terhadap menurunnya hasil perikanan tangkap. Hal tersebut
sekaligus akan mengancam eksistensi masyarakat yang sebagian besar berprofesi
sebagai nelayan tradisional.
Amanah Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014 terkait Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil salah satunya mewajibkan melakukan penyusunan Rencana
Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) di setiap provinsi di Indonesia
yang memiliki wilayah laut. Zonasi mencakup perairan pesisir dan daratan di pulau-
pulau kecil. Zonasi dimaksudkan sebagai pengelolaan dan penataan ruang di laut
untuk menghindari konflik sumber daya dan ketidaksesuaian peruntukan fungsi.
Zonasi dimaksudkan juga untuk menghindari tumpang tindih penggunaan ruang,
antara pariwisata, perikanan tangkap, budidaya, dan pelayaran laut.
Kabupaten Karimun yang bercirikan kepulauan menjadikan amanah undang-undang
tersebut sebagai semangat tersendiri yang mesti dijalankan. Mengingat lebih kurang
80 persen wilayah Kabupaten Karimun merupakan perairan laut dan tersusun atas
gugusan pulau-pulau kecil yang berjumlah 251 pulau. Bahkan, Kabupaten Karimun
bergantung pada aktivitas-aktivitas usaha perikanan yang dilakukan oleh nelayan
tradisional.
Nelayan tradisional di Kabupaten Karimun memiliki kontribusi yang sangat tinggi
dalam meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan. Tercatat bahwa nilai

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 176


produksi perikanan tangkap, budidaya, dan pengolahan sebesar 829 milyar rupiah
pada tahun 2014. Meningkat dari tahun sebelumnya 2013, yaitu hanya sebesar 790
milyar rupiah. Artinya geliat upaya (kapasitas armada, jumlah nelayan, teknologi)
usaha di bidang perikanan terus meningkat. Namun wilayah laut memiliki luasan
yang tetap sehingga perlu dilakukan zonasi.
Kawasan perikanan tradisional dan kawasan budidaya dimaksudkan untuk menjamin
eksistensi aktivitas nelayan untuk menangkap ikan dan melakukan budidaya
perikanan. Selain itu, zonasi juga dimaksudkan untuk kegiatan upaya-upaya
pelestarian lingkungan seperti kawasan konservasi perairan yang juga dikelola
melalui sistem zonasi.
Target pemerintah dalam mewujudkan 20 juta hektar kawasan konservasi perairan
pada tahun 2020, juga menggunakan sistem zonasi, yakni membagi kegiatan dalam
bentuk-bentuk zona perikanan tangkap, budidaya, pariwisata, pelayaran, dan zona
inti sesuai kondisi wilayahnya. Pembagian zona tersebut bertujuan untuk kelestarian
eksosistem perairan beserta sumber daya ikan yang terkandung di dalamnya dan
kesejahteraan masyarakat sekitar.

7) Pentingnya menjadi yang terdepan dalam pengembangan potensi pesisir


dan pulau-pulau kecil
Kabupaten Karimun memiliki kekayaan alam yang luar biasa,. Sebagai kepulauan
dengan pesisir dan pulau-pulau kecilnya yang kaya menyembunyikan banyak potensi
yang dapat dikembangkan dan memberi manfaat baik bagi daerah dan masyarakat di
dalamnya. Pengembangan potensi pesisir dan pulau-pulau kecil di Karimun dapat
diarahkan pada beberapa hal, yakni (i) peningkatan nilai ekonomi mengingat lokasi
tersebut merupakan fishing ground yang menguntungkan bagi nelayan-nelayan
tradisional; (ii) pengembangan pariwisata, (iii) dengan kekayaan biodiversitasnya
sangat menjanjikan sebagai laboratorium penelitian bawah laut; dan (iv) sebagai
etalase Negara, eksistensi pesisir dan pulau-pulau kecil berikut ekosistem di
dalamnya harus dijaga sebagai salah satu bentuk kedaulatan bangsa. Privatisasi
pulau-pulau kecil oleh investor terutama asing harus menjadi perhatian khusus agar
jumlahnya tidak bertambah.
Potensi alam yang luar biasa yang dimiliki Kabupaten Karimun sangatlah menjanjikan
bagi pengembangan ekonomi daerah. Salah satunya pengembangan destinasi wisata
pesisir dan pulau-pulau kecil di wilayah perbatasan negara. Bentang alam laut
(seascape) yang dimiliki Kabupaten Karimun membentang seluas 6,460 km 2, yang
sangat potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata. Terlebih tersusun
atas spot-spot sebaran pulau-pulau kecil di antaranya yang menjadi perpaduan
antara daratan dan laut.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 177


Saat ini belum ada studi terkait potret ekologi perairan di Kabupaten Karimun yang
menjelaskan status keanekaragaman dan daya dukung lingkungan. Daftar jenis ikan
dan biota laut lainnya seperti pari, hiu, penyu, lumba-umba, dan paus belum
terekam dengan baik sebagai daya tarik wisata. Daya tarik wisata yang menyajikan
atraksi fauna/biota akuatik. Karakteristik ekosistem pesisir juga belum terpetakan
secara menyeluruh terkait sebaran dan jenis yang menempati.
Niat luhur sebagai destinasi wisata internasional yang menyajikan panorama alam
perpaduan pulau-pulau kecil dan laut perlu juga ditunjang dengan sarana dan
prasarana yang sesuai. Fasilitas penginapan seperti hotel, resort, dan homestay
penting dibangun dengan mempertimbangkan kaidah daya dukung lingkungan.
Trasnportasi yang menghubungkan antar destinasi wisata dari satu pulau ke pulau
lainnya penting untuk dibangun sebagai konektivitas antar pulau yang terhubung.
Jejaring antar destinasi wisata penting dibentuk untuk menghidupkan perputaran
ekonomi di masing-masing lokasi. Selain itu juga sebagai penguat kebudayaan lokal
daerah yang harus dijaga karena terhubung oleh transaksi dan komunikasi antar
masyarakat lokal.
Budaya lokal yang memiliki nilai dalam mewarnai aktivitas pariwisata di Kabupaten
Karimun belum banyak tereksplorasi secara menyeluruh. Budaya melayu yang
sebagian besar dimiliki oleh masyarakat di Kabupaten Karimun penting untuk dijaga
dan dikuatkan. Salah satunya dengan cara komodifikasi budaya. Komodifikasi budaya
melayu diartikan sebagai menggantikan nilai guna pada budaya lokal menjadi barang
yang bernilai tukar.

8) Praktek pertambangan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil mengancam


keseimbangan ekosistem dalam jangka panjang
Komoditas pertambangan di Kabupaten Karimun antara lain Batu granit, biji timah,
pasir laut, pasir darat, bauksit dan bijih besi, dan batu andesit dengan persentase
penggunaan lahan untuk pertambangan mencapai 2,1 persen dari luasan lahan
kabupaten karimun.
Tercatat sebanyak lebih dari 900 perusahaan pertambangan batu granit yang
beroperasi di Kabupaten Karimun dan jumlahnya diperkirakan akan terus meningkat.
Aktivitas pertambangan berdampak pada pencemaran pesisir yang mengancam atas
keberlangsungan eksistensi eksosistem pesisir dan entitas pulau-pulau kecil.
Pertambangan merupakan kegiatan ekstraktif yang tidak dapat dipulihkan menjadi
kondisi semula. Kegiatan pertambangan di pulau-pulau kecil tidak mengindahkan
peraturan perundang-undang di Republik Indonesia, yakni Undang-Undang Nomor 1
tahun 2014 perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 terkait
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Pertambangan terhadap pulau-pulau kecil sangat mengancam kelestarian eksositem
yang saling terkait dan produktivitas perikanan Kabupaten Karimun. Pencemaran di
darat dan laut akibat aktivitas pertambangan di Kabupaten Karimun memperburuk

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 178


kualitas perairan. . Kegiatan pertambangan di pulau-pulau kecil selain melanggar
undang-undang juga karena berbahaya bagi keberlangsungan berbagai ekosistem
pesisir termasuk kelimpahan sumber daya perikanan yang kini masih ada. Wilayah
pesisir terutama hutan mangrove dikenal sebagai nursery bagi ikan dan biota laut
lainnya.
Pada tahun 2014, terdapat permaslaahan mengenai pengeluaran puluhan Izin Usaha
Pertambangan (IUP) yang diduga diterbitkan secara serampangan tanpa ada
tindakan dari pihak terkait. Pengaplingan kawasan kepulauan seperti Karimun
menjadi wilayah tambang terus terjadi tanpa terkendali. Tambang di Kepulauan
Karimun berpotensi merusak lingkungan hidup, meningkatkan konflik, dan
memiskinkan masyarakat di sekitar lokasi pertambangan. Persoalan tambang di
Karimun khususnya pertambangan timah laut dan granit saat ini sudah berada di titik
nadir. Persoalan ini sudah menjadi persoalan nasional.
Sektor pertambangan, pada tahun 2013 pernah tercatat berkontribusi dalam
peningkatan pendapatan pajak asli daerah (PAD) Kabupaten Karimun. PAD di sektor
tambang mencapai Rp205 miliar, atau melebihi target yang ditetapkan sebesar
Rp183 miliar, atau terealiasi sebesar 112 persen. PAD yang bersumber dari tambang
mendominasi di Karimun dan angkanya melebihi target. Namun demikian, dalam
beberapa tahun terakhir, kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kabupaten
Karimun cenderung mengalami penurunan. Kontribusi pada tahun 2013 sebesar
12.23 persen menurun pada tahun 2014 menjadi 11.87 persen dan terus menurun
pada tahun 2015 menjadi 11.64 persen. Produksi batu granit yang meningkat pada
tahun 2013 sebesar 13.189.086 ton menjadi 11.964.640 ton pada tahun 2014.
Melihat penurunan produksi dan kontribusi PDRB pada sektor pertambangan
dibandingkan dengan dampak lingkungan yang ditimbulkan, dan permasalahan
pengeluaran ijin usaha, maka pemberian ijin usaha pertambangan perlu dikaji lebih
lanjut dan disarankan untuk moratorium pengeluaran perijinan demi
keberlangsungan ekosistem pesisir yang lebih lestari.

9) Meningkatnya permasalahan sosial kemasyarakatan


Dewasa ini, Kabupaten Karimun dihadapkan dengan permasalahan ancaman
terjadinya degradasi moral generasi penerus. Ancaman moral ini diindikasikan
dengan semakin banyaknya permasalahan sosial kemasyarakatan, seperti peredaran
narkoba, prostitusi terselubung dan kasus HIV/AIDS semakin meningkat.
Kabupaten Karimun cukup rentan terhadap rusaknya moral akibat pengaruh budaya
luar. Kebijakan peningkatan ekonomi daerah yang bersumber dari sektor jasa
pariwisata berpeluang menambah kerentanan tersebut. Untuk itu, pemerintah
dituntut untuk tidak hanya memprioritaskan pada aspek ekonomi saja, akan tetapi
perlu juga mengantisipasi dampak yang ditimbulkannya. Sebagai contoh, pemerintah
menggencarkan program keteladanan, menginternalisasikan nilai-nilai agama dan
budaya didalam kehidupan sehingga pengaruh-pengaruh negatif dan permasalahan-
permasalahan sosial kemasyarakatan tersebut dapat diminimalisir.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 179


BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1. Visi
Visi amatlah penting dalam suatu kebijakan pembangunan mengingat visi adalah
rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Dengan adanya visi, maka segala sumber daya dapat digunakan secara terarah guna
mewujudkan kondisi akhir yang dicita-citakan melalui serangkaian tahapan perjalanan.
Oleh karena itu, visi pembangunan mempunyai berbagai fungsi antara lain adalah (i)
sebagai arah bagi semua kebijakan pembangunan, (ii) sebagai tujuan dan sasaran akhir
yang hendak dicapai oleh kebijakan pembangunan, (iii) sebagai acuan dalam penyusunan
program dan anggaran pembangunan, dan (iv) sebagai sarana untuk melakukan
pengawasan dan evaluasi terhadap semua kebijakan pembangunan.
Lebih jauh, visi pembangunan dapat menjadi pranata yang berfungsi sebagai
pedoman perilaku pembangunan, sebagai alat pemersatu masyarakat dalam
pembangunan, dan sebagai sarana pengendali sosial dalam pembangunan. Jadi,
penentuan visi pembangunan dengan misi dan strategi pencapaiannya amatlah penting
agar proses pembangunan dapat dilaksanakan dengan arah dan kebijakan yang jelas.
Berdasarkan pemahaman atas isu strategis pembangunan yang potensial dihadapi
pada periode 2016-2021, arahan dari RPJPD Kabupaten Karimun 2006-2025, serta arahan
dari visi dan misi RPJMN 2015-2019, maka kami merumuskan visi pembangunan daerah
Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021 adalah:

“ Terwujudnya Kabupaten Karimun Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Berbasis


Maritim yang Terdepan Berlandaskan Iman dan Taqwa”

Pengertian dari masing-masing kata kunci yang terkandung dalam Visi tersebut
adalah sebagai berikut:


1. “Pusat pertumbuhan"
memiliki arti bahwa Kabupaten Karimun sebagai kawasan strategis nasional,
berbentuk Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB), yang
memerankan dirinya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi bagi wilayah lain
didalam kabupaten dan antar daerah sekelilingnya. Sebagai lokomotif penggerak,
maka pusat pertumbuhan ini memerankan fungsinya melalui pemusatan kegiatan
industri manufaktur dan perdagangan serta peningkatan nilai tambah bagi komoditas
unggulan lokal.
2. “Berbasis maritim”

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 180


menandaskan kehendak untuk mengoptimalkan rahmat yang dimiliki Kabupaten
Karimun, yaitu sumber daya kelautan dan perikanan yang unggul, baik dalam bentuk
barang (seperti produk perikanan) maupun jasa (seperti alur pelayaran), mulai dari
hulu hingga hilirnya, mulai dari sektor primer hingga tersier, sebagai modal guna
mewujudkan rakyat yang semakin sejahtera.
3. “Terdepan”
merujuk pada dua hal, pertama adalah posisi geostrategis Kabupaten Karimun yang
menjadi kawasan perbatasan negara, berbatasan laut dengan negara Singapura dan
Malaysia. Menggunakan pengertian dari kacamata posisi geostrategis ini, maka
“terdepan” juga menandaskan makna bahwa kawasan perbatasan negara tidak lagi
menjadi halaman belakang, melainkan harus menjadi beranda depan negara yang
representatif dan atraktif. Dan hal ini dimulai dari Kabupaten Karimun. Kedua,
“terdepan” juga merujuk pada kondisi yang lebih maju yang hendak diukir oleh
pemerintahan daerah pada periode lima tahun mendatang, khususnya kemajuan
dalam bidang ekonomi, infrastruktur, sosial budaya, lingkungan hidup, dan reformasi
birokrasi.
4. “Berlandaskan iman dan taqwa”
memiliki arti bahwa membangun daerah dilakukan dengan tetap mengedepankan
upaya untuk membangun manusianya, khususnya dari sisi akhlak dan moral yang
bersumber pada nilai-nilai agama. Membangun manusia yang sehat, cerdas, dan
terampil adalah perlu tetapi belum cukup untuk mewujudkan manusia seutuhnya jika
tidak diiringi dengan membangun akhlak yang baik dan moral yang terjunjung. Upaya
ini menjadi semakin menemukan konteksnya ketika interaksi antar bangsa dan
budaya menjadi semakin intens, pertukaran informasi menjadi semakin terbuka,
sehingga nilai-nilai agama diharapkan dapat menjadi penapis dari berbagai pengaruh
negatif, sekaligus memperkukuh insan yang berakhlakul karimah.

5.2. Misi

Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Karimun 2016-2021 tersebut,


maka ditempuh melalui tujuh misi pembangunan sebagai berikut:

1. Mengembangkan pusat pertumbuhan yang handal dan berdaya saing melalui
kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. (TERDEPAN DALAM DAYA SAING)
2. Membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh berbasis sumber daya maritim dan
pertanian. (TERDEPAN DALAM BIDANG EKONOMI) 

3. Memperkuat konektivitas antar wilayah dan pemerataan pembangunan. (TERDEPAN
DALAM INFRASTRUKTUR) 

4. Membangun sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan kompetitif serta
menjawab kebutuhan daerah. (TERDEPAN DI BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN)
5. Menjaga fungsi dan kelestarian lingkungan hidup. (TERDEPAN DALAM MELESTARIKAN
LINGKUNGAN HIDUP) 


RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 181


6. Membangun masyarakat yang berbudaya berlandaskan iman dan taqwa. (TERDEPAN
DALAM BUDAYA DAN KEAGAMAAN) 

7. Mewujudkan birokrasi yang profesional, bersih, dan melayani (TERDEPAN DALAM
PELAYANAN BIROKRASI)
Adapun Penjelasan konsep dari masing-masing Misi adalah sebagai berikut:
1) Mengembangkan pusat pertumbuhan yang handal dan berdaya saing melalui
kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas.
Dimaksudkan untuk mengoptimalkan keberadaan kawasan perdagangan bebas dan
pelabuhan bebas sehingga Kabupaten Karimun dapat menjelma menjadi pusat pertumbuhan
yang handal dan berdaya saing bagi kawasan di sekitarnya. “Handal” dimaksudkan sebagai
pusat pertumbuhan yang dapat mengemban fungsinya dengan baik, yaitu i) menjadi pusat
kegiatan industri manufaktur dan perdagangan, ii) meningkatkan nilai tambah produk
komoditas unggulan yang berasal dari desa-desa, wilayah-wilayah tertinggal, dan kawasan
perbatasan, iii) melancarkan distribusi pemasaran baik nasional maupun global, iv) menjadi
lokomotif pendorong bagi kawasan-kawasan di sekitarnya melalui efek pengganda (multiplier
effect)/spread effect yang dihasilkan. 
“Berdaya saing” dimaksudkan bahwa pusat
pertumbuhan di Kabupaten 
Karimun haruslah menjelma menjadi pusat pertumbuhan
dengan kinerja yang unggul dibanding Kawasan Strategis Nasional sejenis, serta atraktif bagi
investasi. “Berdaya saing” juga mengimplikasikan bahwa pusat kegiatan industri manufaktur
dan perdagangan yang dikembangkan adalah pusat yang memiliki penciri/karakter/kekhasan,
yaitu adalah pusat industri manufaktur maritim.

2) Membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh berbasis sumber daya maritim


dan pertanian.
“Ekonomi kerakyatan yang tangguh” dimaksudkan sebagai jenis-jenis aktivitas
ekonomi yang digeluti oleh sebagian besar masyarakat, dengan skala usaha dari
mikro hingga menengah, yang dapat i) memberikan penghidupan yang layak bagi
para pelakunya, ii) memberikan lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja di lingkungan
sekitarnya, serta iii) memiliki ketahanan terhadap berbagai gejolak ekonomi yang
mungkin timbul. 
“Berbasis sumber daya maritim” dimaksudkan sebagai jenis-jenis
aktivitas ekonomi yang menggunakan sumber daya pesisir, kelautan, dan perikanan
sebagai modalnya. Sumber daya yang dimanfaatkan dapat dalam bentuk barang
(seperti ikan hasil tangkapan), ataupun dalam bentuk jasa (seperti transportasi,
pariwisata). Sektor yang digerakkan mencakup sektor primer (perikanan tangkap dan
budidaya), sektor sekunder (usaha pengolahan), dan sektor tersier (sektor jasa-jasa).
“Pertanian” yang dimaksud khususnya adalah subsektor perikanan, perkebunan, dan
pertanian pangan. Tiga subsektor ini memiliki orientasi yang 
berbeda-beda, orientasi
peningkatan adalah untuk subsektor perikanan dan perkebunan mengingat kedua
subsektor ini telah teruji sebagai subsektor utama yang menghasilkan produktivitas
bagi masyarakat, sedangkan orientasi untuk mempertahankan adalah untuk
subsektor pertanian tanaman pangan mengingat meskipun secara luasan dan
produksi subsektor ini relatif kecil, dan bahkan terus mengalami penurunan, namun

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 182


mempertahankannya menjadi penting sebagai bagian dari upaya menguatkan
ketahanan pangan.
3) Memperkuat konektivitas antar wilayah dan pemerataan pembangunan.
“Konektivitas” dimaksudkan sebagai segala sarana dan prasarana yang 
dibutuhkan
untuk memperlancar arus keluar-masuk orang, barang, jasa, dan informasi. Untuk itu,
sarana dan prasarana yang utama dikembangkan adalah pada sektor perhubungan,
transportasi, dan komunikasi. Konektivitas yang kuat adalah konektivitas yang tanpa
kendala yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian wilayah. 
“Antar
wilayah” yang dimaksudkan adalah memperkuat konektivitas antar pulau 
dalam satu
kabupaten, antar wilayah dalam satu pulau, antar kabupaten, dan antar negara.
Khusus untuk konektivitas antar negara, yang diperkuat adalah Kabupaten Karimun
sebagai pintu gerbang internasional.
“Pemerataan pembangunan” yang dimaksud
adalah penyediaan sarana dan prasarana pelayanan publik (khususnya pendidikan,
kesehatan, dan administrasi pemerintahan) yang tersedia secara merata antar pulau
dan antar wilayah dalam satu pulau. Dengan pemerataan itu, maka tidak ada lagi
kesenjangan pemberian pelayanan publik karena faktor lokasi geografis. Selain itu,
“pemerataan pembangunan” juga dimaksud untuk memperkuat Pusat Kegiatan Lokal
(PKL) diluar Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Tanjung Balai Karimun sehingga
pertumbuhan dapat lebih tersebar dan merata. 

4) Membangun sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan kompetitif serta
menjawab kebutuhan daerah.
“Sumber daya manusia yang sehat, cerdas” adalah sumber daya manusia yang secara
fisik jasmani sehat, serta memiliki penguasaan ilmu, pengetahuan, dan keterampilan.
Untuk itu, dua sektor utama yang paling berperan guna membangunnya adalah
sektor kesehatan dan pendidikan. 
“Kompetitif” dimaksudkan sebagai sumber daya
manusia yang dapat bersaing dengan angkatan kerja pendatang, khususnya pada
posisi-posisi yang membutuhkan keterampilan sedang hingga tinggi. Dengan semakin
terbukanya Kabupaten Karimun, ditambah lagi dengan pemberlakukan Masyarakat
Ekonomi ASEAN pada akhir 2015, maka membangun daya saing angkatan kerja lokal
menjadi semakin mutlak untuk dikedepankan.
“Menjawab kebutuhan daerah”
dimaksudkan sebagai standar kualifikasi angkatan kerja yang dapat memenuhi
kebutuhan tenaga kerja dari sektor-sektor yang berkembang dan akan dikembangkan
di Kabupaten Karimun. Diantara sektor-sektor tersebut, penekanan khusus perlu
diberikan pada kebutuhan dari sektor industri manufaktur, perikanan, perkebunan,
dan pertanian tanaman pangan. Termasuk dari “menjawab kebutuhan daerah”
adalah berkembangnya wirausahawan-wirausahawan yang mampu menciptakan
lapangan pekerjaannya sendiri baik pada sektor industri pengolahan, perikanan,
perkebunan, maupun pertanian tanaman pangan.
5) Menjaga fungsi dan kelestarian lingkungan hidup
Yang dimaksudkan dari misi ini adalah bahwa Kabupaten Karimun tidak hendak
melaksanakan upaya-upaya konservasi secara ekstrem, namun sepanjang fungsi

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 183


lingkungan hidup tidak terganggu dan tetap terjaga, maka aktivitas pembangunan
dapat tetap dijalankan. Jadi, titik tekan kelestarian adalah kelestarian pada fungsi
lingkungan hidup, bukan pada entitasnya. Dalam upaya melestarikan fungsi ini,
termasuk diantaranya adalah memastikan bahwa semua jenis aktivitas ekonomi pada
sektor industri, perikanan, perkebunan, dan pertanian tanaman pangan adalah
aktivitas- aktivitas ekonomi yang ramah lingkungan dengan dampak yang terkelola.
Fungsi-fungsi lingkungan hidup ini menjadi mutlak untuk dilestarikan mengingat
pembangunan tidak akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan tanpanya, ditambah
lagi karakteristik Kabupaten Karimun sebagai pulau- pulau kecil yang memiliki
kerentanan ekologis yang lebih dibanding pada pulau-pulau besar. 

6) Membangun masyarakat yang berbudaya berlandaskan iman dan taqwa
“Masyarakat yang berbudaya” adalah masyarakat yang tidak meninggalkan identitas
luhurnya sebagai warga dari kebudayaan setempat, senantiasa menjaga dan
mengamalkan kearifan-kearifan tradisional yang diturunkan dari generasi ke generasi,
mengekspresikan kekayaan budayanya melalui aktivitas-aktivitas dan benda-benda
budaya. Dan budaya setempat yang dimaksud adalah budaya Melayu yang menjadi
karakter, namun dengan 
tetap menghargai keberadaan budaya-budaya lain yang
hadir, sebagai perwujudan akan pluralisme dan heterogenitas masyarakat Kabupaten
Karimun.
“Berlandaskan Iman dan Taqwa” dimaksudkan sebagai upaya untuk
meletakkan nilai-nilai agama sebagai landasan dalam kehidupan masyarakat.
Landasan iman dan taqwa ini tercermin dari sikap dan prilaku masyarakat yang
berakhlak mulia, suasana kehidupan yang agamis dan kehidupan antar umat
beragama yang harmonis. Masyarakat yang berbudaya berlandaskan iman dan taqwa
ini diharapkan menjadi filter dan benteng terhadap arus masuk informasi dan budaya
dari luar yang bersifat negatif, sehingga masyarakat Kabupaten Karimun tetap teguh
dan menjadi masyarakat yang berkarakter.
7) Mewujudkan birokrasi yang profesional, bersih, dan melayani.
“Birokrasi yang profesional, bersih, dan melayani” adalah birokrasi yang sesuai
dengan sasaran dari agenda nasional tentang reformasi birokrasi. “Profesional”
adalah birokrasi yang memiliki kapasitas dan akuntabilitas yang tinggi, “bersih" adalah
birokrasi yang bebas dari praktek-praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme, “melayani"
adalah birokrasi yang senantiasa memberikan pelayanan publik yang berkualitas.
Birokrasi yang bersih adalah birokrasi yang berakhlak, sehingga rumusan ini
melengkapi rumusan misi sebelumnya tentang masyarakat yang berakhlak. Birokrasi
yang profesional dan melayani adalah jenis birokrasi yang mutlak dibutuhkan ketika
Kabupaten Karimun hendak menjelma menjadi pusat pertumbuhan yang handal dan
berdaya saing, mengingat birokrasi menjadi satu faktor penentu atraktif tidaknya
berinvestasi dan menjalankan usaha di kabupaten ini.

Untuk mewujdukan visi, misi dan prioritas pembangunan tersebut juga dijunjung
slogan “BERSIH” yaitu; Beriman, Sehat, Indah dan Harmonis. Bersih dalam hal ini baik

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 184


secara lingkungan fisik maupun lingkungan sosial, baik bersih dalam dimensi lahir maupun
bathin. dimana untuk menuju pembangunan ekonomi yang berkelanjutan sebagai pusat
pertumbuhan ekonomi baru yang terdepan pasti memiliki dampak lingkungan baik fisik
maupun sosial, sehigga Kabupaten Karimun harus dibawa untuk mempersiapkan diri baik
secara fisik, sosial maupun landasan spiritual.
Untuk melaksanakan slogan tersebut maka telah ditetapkan pula 4(empat) azam
sebagai motor penggerak pembangunan yaitu:
Azam Peningkatan Iman dan Taqwa
Dimaksudkan sebagai upaya untuk menanamkan sikap mental berbudi luhur dan
berakhlak mulia serta memiliki sandaran vertikal yang kokoh sehinggga pelaksanaan
pembangunan akan lebih terarah dan bertanggung jawab.
Azam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Dimaksudkan sebagai upaya untuk menyiapkan SDM yang berkualitas, sehingga
mampu menggali dan mengembangkan asset dan potensi yang ada.
Azam Pembangunan Ekonomi yang Berdimensi Kerakyatan
Dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat, antara lain melalui peningkatan sarana dan prasarana produksi, sehingga
pertumbuhan ekonomi berlangsung secara sinergis dengan pemerataan pendapatan.
Azam Pengembangan Seni dan Budaya
Dimaksudkan sebagai upaya menggali khazanah budaya Melayu yang merupakan
ciri khas daerah sehingga mampu mempertahankan kepribadian dengan nilai luhur
bangsa dari pengaruh dan tantangan yang datang dari luar.

5.3. Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran

Berdasarkan misi yang ditetapkan tersebut, maka tujuan, sasaran dan Indikator
sasaran pembangunan Kabupaten Karimun untuk lima tahun ke depan yang hendak
dicapai adalah sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 185


Tabel 5.1. Rumusan Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran

Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran


Mengembangkan Pusat Pertumbuhan Mewujudkan Pusat Pertumbuhan Pertumbuhan Ekonomi Meningkatnya aktivitas ekonomi di pusat
yang Handal dan Berdaya Saing Melalui Ekonomi Baru di Luar KPBPB pertumbuhan ekonomi baru
Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas
Membangun Ekonomi Kerakyatan yang Meningkatkan Kesejahteraan Nilai Tukar Petani Memantapkan Kewirausahaan petani dan
Tangguh Berbasis Sumber Daya Maritime Masyarakat Berbasis Maritime nelayan
dan Pertanian dan Pertanian Nilai Tukar Nelayan Meningkatnya produktivitas dan produksi
sektor pertanian dan perikanan
Ketersediaan Pangan Pokok Tercapainya Konsumsi Energi Pangan
Mengembangkan Potensi Wisata Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sektor Terwujudnya karimun sebagai daerah
Wisata wisata
Berkembangnya Usaha Ekonomi Kreatif
Sektor Wisata
Memperkuat Konektivitas Antar Wilayah Menghubungkan Antar Wilayah Jumlah Wilayah Terhubung Secara Meningkatnya sarana dan prasarana
dan Pemerataan Pembangunan Dengan Infrastruktur Yang Andal Memadai (dengan kriteria Panjang Jalan, penghubung antar wilayah
Dalam Mengembangkan Kawasan Jumlah Pelabuhan dan Akses Jaringan Meningkatnya Pemerataan Infrastruktur
Pusat Pertumbuhan Telekomunikasi Dasar
Membangun Sumber Daya Manusia yang Mewujudkan sumber daya Indeks Pembangunan Manusia Menurunnya penduduk miskin dan
Sehat, Cerdas dan Kompetitif Serta manusia (SDM) berkualitas guna ketimpangan antar wilayah
Menjawab Kebutuhan Daerah menekan kemiskinan dan Meningkatnya Derajat Kesehatan
kesenjangan sosial
Meningkatnya Kualitas Pendidikan
Meningkatnya Pertumbuhan Tenaga Kerja
Lokal
Meningkatnya prestasi dan peran pemuda
dalam pembangunan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 186


Misi Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Meningkatnya Keberdayaan Perempuan dan
Kesetaraan Gender
Terkendalinya laju Pertumbuhan Penduduk
Menjaga Fungsi dan Kelestarian Meningkatkan Kualitas Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Terwujudnya Pola dan struktur ruang yang
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup sesuai dengan tata Ruang wilayah
Terjaganya kelestarian lingkungan hidup
Meningkatkan Pelestarian budaya Jumlah zakat terkumpul di BAZ (Rp Terpeliharanya nilai-nilai warisan budaya
lokal dan kehidupan beragama milyar) Meningkatnya aktivitas-aktivitas keagamaan
dalam bermasyarakat
Mewujudkan Birokrasi Yang Profesional, Mewujudkan Tata Kelola Indeks Reformasi Birokrasi Meningkatnya transparansi dan
Bersih dan Melayan Pemerintahan yang Baik (Good akuntabilitas pemerintah
Governance) Melalui Pemantapan Meningkatnya kualitas pelayanan
Reformasi Birokrasi

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 187


Tabel 5.2. Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target Jangka Menengah Kabupaten Karimun

Misi/Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Target


Kondisi awal Kondisi Akhir
Pembangunan Daerah (tujuan/impact) 2017 2018 2019 2020 2021
Misi 1 Mengembangkan Pusat Pertumbuhan yang Handal dan Berdaya Saing Melalui Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
Mewujudkan Pusat Pertumbuhan Pertumbuhan Ekonomi 6,18 6-7 6-7
Ekonomi Baru di Luar KPBPB
Meningkatnya aktivitas Nilai Ekspor (USD) 472.176.265 472.176.265 472.176.265 472.176.265 472.176.265 472.176.265 472.176.265
ekonomi di pusat pertumbuhan Nilai Investasi (milyar) 21.546,8 21.600 21.700 21.800 21.900 22.000 22.000
ekonomi baru
Jumlah Kawasan 3 4 5 6 7 8 8
Strategis

Misi 2 Membangun Ekonomi Kerakyatan yang Tangguh Berbasis Sumber Daya Maritime dan Pertanian
Meningkatkan Kesejahteraan Nilai Tukar Petani >101 >105,9 >105,9
Masyarakat Berbasis Maritime Nilai Tukar Nelayan 103% 110% 110%
dan Pertanian
Ketersediaan Pangan 17,170 18,355 18,355
Pokok
Memantapkan Kewirausahaan Nilai Kredit yang 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3
petani dan nelayan tersalurkan untuk petani
dan nelayan (milyar)
Persentase Petani dan 60 65 70 75 80 90 90
nelayan Yang Menerima
Kredit
Meningkatnya produktivitas dan 1. Jumlah Produksi Tanaman Pangan dan Perkebunan (ton per tahun)
produksi sektor pertanian dan
perikanan
Padi 110 150 200 250 350 375 375
Jagung 230 270 300 320 350 350 350
Karet 3.623 3.650 3.700 3.800 3.900 4.000 4.000
Kelapa 770 800 820 830 850 900 900

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 188


Misi/Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Target
Kondisi awal Kondisi Akhir
Pembangunan Daerah (tujuan/impact) 2017 2018 2019 2020 2021
2. Produktivitas komoditas tanaman pangan dan perkebunan (ton/ha)
Padi 2,3 2,3 2,3 2,4 2,5 2,5 2,5
Jagung 2,8 2,8 2,8 2,9 3 3 3
Karet 0,34 0,34 0,36 0,38 0,6 0,6 0,6
Kelapa 0,57 0,60 0,65 0,7 0,8 0,8 0,8
3. Jumlah Produksi 48.000 ton 50.000 ton 52.000 ton 54.000 ton 56.000 ton 58.000 ton 58.000 ton
Perikanan
4. Jumlah Eksport Usaha 6.200 ton 6.800 ton 7.000 ton 7.200 ton 7.800 ton 8.000 ton 8.000 ton
Perikanan
Tercapainya Konsumsi Energi Konsumsi Energi Pangan 1921,2 1940 1960 1980 2000 2020 2020
Pangan Perkapita
Mengembangkan Potensi Wisata Pendapatan Asli Daerah 13,2 38,8 38,8
(PAD) Sektor Wisata
(milyar)
Terwujudnya karimun sebagai 1. Jumlah kunjungan 99.802 101.796 102.796 103.794 104.792 105.790 105.790
daerah wisata wisatawan
2. Rata - rata lama 0,9 hari 1,2 hari 1,4 hari 1,6 hari 2,0 hari 2,2 hari 2,2 hari
wisatawan menginap
Berkembangnya Usaha Ekonomi 1. Jumlah Produk 3.218 3.282 3.346 3.411 3.475 3.540 3.540
Kreatif Sektor Wisata Ekonomi Kreatif
sektor wisata
2. Jumlah Pelaku Usaha 23 24 24 25 26 26 26
Ekonomi Kreatif
sektor wisata
3. Jumlah Modal Usaha 28.100 28.662 29.224 29.786 30.348 30.910 30.910
Ekonomi Kreatif
sektor wisata (juta)

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 189


Misi/Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Target
Kondisi awal Kondisi Akhir
Pembangunan Daerah (tujuan/impact) 2017 2018 2019 2020 2021
Misi 3 Memperkuat Konektivitas Antar Wilayah dan Pemerataan Pembangunan
Menghubungkan Antar Wilayah Persentase Wilayah 50 80 80
Dengan Infrastruktur Yang Andal Terhubung Secara
Dalam Mengembangkan Memadai (dengan
Kawasan Pusat Pertumbuhan kriteria Panjang Jalan,
Jumlah Pelabuhan dan
Akses Jaringan
Telekomunikasi
Meningkatnya sarana dan 1. Panjang Jalan 307,98 km 321,98 km 334,98 km 346,98 km 357,98 km 367,98 km 367,98 km
prasarana penghubung antar terhubung antar
wilayah wilayah dalam
kondisi baik
2. Jumlah Titik Akses 943 953 963 973 983 993 993
Penghubung dari
Ibukota Kecamatan
ke kawasan
pemukiman
penduduk minimal
dilalui roda 4
3. Persentase Pulau 28,57% 28,57% 31,4% 31,4% 62,9% 68,6% 68,6%
Berpenghuni yang
terjangkau
transportasi laut
reguler
4. Persentase 74,56% 79,82% 81,58% 83,33% 85,09% 86,84% 86,84%
Pelabuhan yang
memadai
Meningkatnya Pemerataan 1. Persentase Rumah 48,23% 50,23% 60,23% 70,23% 80,23% 90,23% 90,23%
Infrastruktur Dasar Tangga (RT) yang
menggunakan air
bersih

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 190


Misi/Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Target
Kondisi awal Kondisi Akhir
Pembangunan Daerah (tujuan/impact) 2017 2018 2019 2020 2021
2. Proporsi panjang 34,63% 36,37% 37,84% 39,20% 40,44% 41,57% 41,57%
jaringan jalan aspal
dalam kondisi baik
3. Persentase Wilayah 81,69% 85% 90% 94% 97% 100 100
Terlayani Jaringan
Telekomunikasi.

Misi 4 Membangun Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas dan Kompetitif Serta Menjawab Kebutuhan Daerah
Mewujudkan sumber daya Indeks Pembangunan 69,84 72,80 72,80
manusia (SDM) berkualitas guna Manusia
menekan kemiskinan dan
kesenjangan sosial
Menurunnya penduduk miskin Persentase Penduduk 6,77 6,72 6,68 6,64 6,59 6,55 6,55
dan ketimpangan antar wilayah Miskin
Meningkatnya Derajat Angka Kematian Ibu 151 325 325 300 300 300 300
Kesehatan (AKI)
Anngka Kematian Bayi 14,1 24 23 22 21 20 20
(AKB)
Prevalensi Terhadap 0,06 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5
Penyakit HIV/AIDS
Angka Harapan Hidup 70,28 70,54 70,80 71,06 71,32 71,59 71,59
Meningkatnya Kualitas Angka partisipasi Kasar (APK), Pendidikan Dasar Sederajat
Pendidikan
SD/MI 106,31 107 107,35 107,7 108 108,35 108,35
SMP/MTs 99,29 101,25 101,65 101,95 102,3 102,65 102,65
1.2.2. Angka partisipasi Murni (APM), Pendidikan Dasar Sederajat
SD/MI 97,25 97,6 97,95 98,3 99 99,3 99,3
SMP/MTs 71,28 75 80 85 90 95 95

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 191


Misi/Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Target
Kondisi awal Kondisi Akhir
Pembangunan Daerah (tujuan/impact) 2017 2018 2019 2020 2021
1.2.3. Angka Pendidikan yang Ditamatkan
SD 57,978 54,000 52,000 50,000 48,000 46,000 46,000
SMP 33,500 34,500 35,500 36,500 37,500 38,500 38,500
1.2.4. Angka Melek 97,6 98,1 98,65 99,05 99,55 99,89 99,89
Huruf
1.2.5. Angka Harapan 11,9 11,96 12,01 12,07 12,12 12,15 12,15
lama Sekolah
Meningkatnya Pertumbuhan Tingkat Partisipasi 59,94 60,19 60,45 60,71 60,98 61,22 61,22
Tenaga Kerja Lokal Angkatan Kerja
Persentase Peningkatan 33 35 35,8 36,3 36,7 37,2 37,2
Penerimaan Tenaga
Kerja Lokal
Meningkatnya prestasi dan 1. Jumlah atlet yang 107 114 154 100 130 115 115
peran pemuda dalam berprestasi di bidang
pembangunan Olah Raga tingkat
regional dan nasional
2. Persentase pemuda 0,019 0,035 0,053 0,070 0,087 0,104 0,104
sebagai motivator
pembangunan
Meningkatnya Keberdayaan 1. Indeks Pembangunan 91,16 91,48 91,7 92,25 92,52 92,79 92,79
Perempuan dan Kesetaraan Gender
Gender 2. Persentase Partisipasi 52,91% 52,95% 53% 53,05% 53,10% 53,15% 53,15%
Perempuan di
Lembaga Pemerintah
Terkendalinya laju 1. Laju pertumbuhan 0,88% 0,84% 0,85% 0,71% 0,70% 0,54% 0,54%
Pertumbuhan Penduduk penduduk (LPP)
2. Cakupan Pasangan 78% 78,2% 78,5% 78,7% 79,2% 79% 79%
Usia Subur Subur
Peserta KB.Aktif

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 192


Misi/Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Target
Kondisi awal Kondisi Akhir
Pembangunan Daerah (tujuan/impact) 2017 2018 2019 2020 2021
Misi 5 Menjaga Fungsi dan Kelestarian Lingkungan Hidup
Meningkatkan Kualitas Indeks Kualitas 40,25 66,5-68,5 66,5-68,5
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Terwujudnya Pola dan struktur Persentase 96,57% 96,75% 66,96% 97,15% 97,25% 97,50% 97,50%
ruang yang sesuai dengan tata Pemanfaatan Ruang
Ruang wilayah yang sesuai dengan tata
ruang
Terjaganya kelestarian 1. Indeks Kualitas 40,25 55-60 60-65 66,5-68,5 66,5-68,5 66,5-68,5 66,5-68,5
lingkungan hidup Lingkungan Hidup
2. Nilai Adipura 76,44 >76 >76 >76 >76 >76 >76
3. Luas Ruang Terbuka 186.016 ha 196.016 208.016 222.016 238.016 256.016 25.6016 ha
Hijau
4. Luas Kawasan Rawan Na 27,5Ha 27,5Ha 27,5Ha 27,5Ha 27,5Ha 110Ha
Bencana yang
Tertangani

Misi 6 Membangun Masyarakat Yang Berbudaya Berlandaskan Iman dan Taqwa


Meningkatkan Pelestarian Jumlah zakat terkumpul 2.1 2.2 2.2
budaya lokal dan kehidupan di BAZ
beragama dalam bermasyarakat (Rp milyar)
Terpeliharanya nilai-nilai 1. Persentase gedung 1,96 1,96 3 4 5 7 7
warisan budaya bangunan yang
bercirikan ornament
khas melayu
2. Jumlah Sanggar Seni 87 87 87 88 89 90 90
Budaya yang Aktif
Meningkatnya aktivitas- Jumlah calon jemaan 127 188 180 111 106 129 129
aktivitas keagamaan haji yang mendaftar
Jumlah Muzaki 394 420 450 500 550 620 620

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 193


Misi/Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Target
Kondisi awal Kondisi Akhir
Pembangunan Daerah (tujuan/impact) 2017 2018 2019 2020 2021
Misi 7 Mewujudkan Birokrasi Yang Profesional, Bersih dan Melayani
Mewujudkan Tata Kelola Indeks Reformasi 52 54 54
Pemerintahan yang Baik (Good Birokrasi
Governance) Melalui
Pemantapan Reformasi Birokrasi
Meningkatnya transparansi dan 1. Indeks akuntabiltas 70,24 72 75 78 80 80,5 80,5
akuntabilitas pemerintah
2. Opini BPK terhadap WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
pengelolaan keuangan
daerah
3. Indeks Reformasi 52 52,3 52,5 53 53,5 54 54
Birokrasi
Meningkatnya kualitas Indeks Kepuasan >3 >3 >3 >3 >3 >3 >3
pelayanan Masyarakat

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 194


BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif


tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan
efektif dan efisien. Strategi harus dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan
pembangunan daerah (strategy focussed-management). Rumusan strategi berupa
pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang
selanjutnya diperjelas horison waktunya dengan serangkaian arah kebijakan.

6.1. Strategi

Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program- program indikatif


untuk mewujudkan visi dan misi. Satu strategi dapat terhubung dengan pencapaian satu
sasaran. Dalam hal beberapa sasaran bersifat inherent dengan satu tema, satu strategi
dapat dirumuskan untuk mencapai gabungan beberapa sasaran tersebut.
Dalam mencapai pembangunan Kabupaten Karimun lima tahun ke depan, maka
terdapat strategi-strategi dari setiap sasaran yang disampaikan sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 195


Tabel 6.1. Rumusan Strategi

Tujuan Sasaran Strategi


Misi 1 Mengembangkan Pusat Pertumbuhan yang Handal dan Berdaya Saing Melalui Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
1. Mewujudkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru di 1. Meningkatnya aktivitas ekonomi di 1. Pengembangan kemitraan antara pemerintah daerah dan
Luar KPBPB pusat pertumbuhan ekonomi baru pelaku usaha dalam mengembangkan pusat pertumbuhan
ekonomi baru
2. Penyempurnaan dan perbaikan regulasi, kebijakan dan
sistem untuk mendukung kepastian berusaha
3. Penyediaan Informasi tentang peluang investasi yang
lengkap dan akurat
4. Percepatan Pembanguan dan peningkatan infrastruktur
penunjang kawasan strategis

Misi 2 Membangun Ekonomi Kerakyatan yang Tangguh Berbasis Sumber Daya Maritime dan Pertanian
1. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Berbasis 1. Memantapkan Kewirausahaan petani 1. Peningkatan Kualitas SDM Petani dan Nelayan
Maritime dan Pertanian dan nelayan 2. Peningkatan kualitas aparatur pendamping nelayan
3. Peningkatan Akses Permodalan Bagi Petani dan Nealayan
2. Meningkatnya produktivitas dan 1. Peningkatan ketersediaan dan kualitas sarana dan
produksi sektor pertanian dan prasarana pertanian dan perikanan
perikanan 2. Penerapan teknologi guna meningkatkan produktivitas hasil
pertanian dan perikanan
3. Ketersediaan Pangan Pokok 1. Penguatan cadangan pangan pokok
2. Peningkatan akses masyarakat terhadap pangan
pokok

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 196


Tujuan Sasaran Strategi
2. Mengembangkan Potensi Wisata 1. Terwujudnya karimun sebagai daerah 1. Peningkatan Kualitas SDM Pariwisata
wisata 2. Ketersediaan dan Kualitas sarana dan prasarana pendukung
pariwisata
3. Peningkatan Peran Serta Masyarakat menuju sadar wisata
4. Peningkatan Kerja sama dengan berbagai stakeholder
pariwisata
5. Peningkatan Investasi Untuk Pengembangan Destinasi
Wisata

2. Berkembangnya Usaha Ekonomi Kreatif 1. Peningkatan kualitas produk Usaha Ekonomi Kreatif Sektor
Sektor Wisata Wisata
2. Peningkatan akses permodalan bagi usaha ekonomi kreatif
sektor wisata

Misi 3 Memperkuat Konektivitas Antar Wilayah dan Pemerataan Pembangunan


1. Menghubungkan Antar Wilayah Dengan Infrastruktur 1. Meningkatnya sarana dan prasarana 1. Peningkatan sarana dan prasarana transportasi yang
Yang Andal Dalam Mengembangkan Kawasan Pusat penghubung antar wilayah menjangkau ke seluruh wilayah
Pertumbuhan 2. Pemanfaatan Integrasi program provinsi dan pusat yang
diperuntukkan bagi wilayah perbatasan dan pulau-pulau
kecil terluar

2. Meningkatnya Pemerataan 1. Penyediaan layanan air bersih


Infrastruktur Dasar 2. Peningkatan akses masyarakat terhadap layanan
telekomunikasi

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 197


Tujuan Sasaran Strategi
Misi 4 Membangun Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas dan Kompetitif Serta Menjawab Kebutuhan Daerah
1. Mewujudkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas 1. Menurunnya penduduk miskin dan 1. Peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar dan upaya
guna menekan kemiskinan dan kesenjangan sosial ketimpangan antar wilayah pemberdayaan masyarakat miskin

2. Meningkatnya Derajat Kesehatan 1. Peningkatan dan Pemerataan Sarana dan Prasarana


Kesehatan
2. Peningkatan dan Pemerataan Tenaga Kesehatan dan non
kesehatan
3. Peningkatan Upaya Preventif terhadap penyakit menular
dan endemik
4. Peningkatan peran upaya kesehatan berbasis masyarakat

3. Meningkatnya Kualitas Pendidikan 1. Peningkatan Pemerataan kualitas sarana dan prasarana


pendidikan
2. Peningkatan dan Pemerataan Jumlah dan Kualitas Guru
3. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam proses
pembelajaran dan pendidikan
4. Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan
pendidikan
4. Meningkatnya Pertumbuhan Tenaga 1. Peningkatan kualitas dan kapasitas SDM dengan dukungan
Kerja Lokal program pelatihan ketrampilan sesuai dengan karakteristik
daerah
5. Meningkatnya prestasi dan peran 1. Penciptaan ruang dan iklim kreatif bagi pemuda yang dapat
pemuda dalam pembangunan mendorong pengembangan inovasi dan kreasi
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
kepemudaan dan olah raga
3. Peningkatan Minat Baca dan Belajar Masyarakat

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 198


Tujuan Sasaran Strategi
6. Meningkatnya Keberdayaan 1. Peningkatan pengarusutamaan gender dalam
Perempuan dan Kesetaraan Gender pembangunan
7. Terkendalinya laju Pertumbuhan 1. Peningkatan pelayanan keluarga berencana untuk
Penduduk mewujudkan ketahanan keluarga

Misi 5 Menjaga Fungsi dan Kelestarian Lingkungan Hidup


1. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup 1. Terwujudnya Pola dan struktur ruang 1. Tersusunnya kebijakan penataan ruang yang berwawasan
yang sesuai dengan tata Ruang wilayah lingkungan dan layak anak
2. Implementasi penataan ruang secara tegas sesuai rencana
tata ruang dan upaya preventif untuk mengurangi
pelanggaran tata ruang

2. Terjaganya kelestarian lingkungan 1. Perlindungan pesisir dari abrasi dan erosi


hidup 2. Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
3. Pemeliharaan dan pemulihan daerah tangkapan air
4. Peningkatan kualitas sumberdaya air dan lahan secara
terpadu dan berkelanjutan
5. Peningkatan pelayanan sampah
6. Peningkatan fasilitas pengelolaan sampah melalui
penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle)
7. Peningkatan kapasitas pengelolaan limbah industri dan
penegakan hukum lingkungan
8. Pengendalian pencemaran akibat limbah ke badan air dan
kerusakan sumberdaya air

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 199


Tujuan Sasaran Strategi
Misi 6 Membangun Masyarakat Yang Berbudaya Berlandaskan Iman dan Taqwa
1. Meningkatkan Pelestarian budaya lokal dan 1. Terpeliharanya nilai-nilai warisan 1. Peningkatan kualitas pengelolaan PD yang terkait dalam
kehidupan beragama dalam bermasyarakat budaya upaya perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan
warisan budaya
2. Dokumentasi dan publikasi warisan budaya baik bendawi
(tangible) maupun bukan bendawi (intangible)
3. Perkuatan upaya pelestarian warisan budaya
4. Peningkatan peran dan fungsi lembaga adat dan komunitas
budaya
5. Pengembangan seni dan budaya lokal daerah sehingga
dikenal hingga tingkat nasional dan internasional

2. Meningkatnya aktivitas-aktivitas 1. Peningkatan kerukunan antar pemeluk agama


keagamaan 2. Peningkatan jumlah muzaki
3. Peningkatan jumlah jamaah haji yang mendaftar di
Kabupaten Karimun
4. Peningkatan kesadaran dan kerukunan hidup
bermasyarakat

Misi 7 Mewujudkan Birokrasi Yang Profesional, Bersih dan Melayani


1. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik 1. Meningkatkan Transparansi dan 1. Penyelenggaraan Pemerintah yang bersih dan bebas KKN
(Good Governance) Melalui Pemantapan Reformasi Akuntabilitas Pemerintah
Birokrasi 2. Meningkatkan Akuntabilitas Pelayanan 2. Peningkatan Kemudahan Masyarakat Dalam Mengakses
Pelayanan Publik

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 200


6.2. Arah Kebijakan
Strategi harus dirumuskan secara spesifik terhadap horizon waktu. Dengan arah
kebijakan, strategi dapat diterangkan secara logis kapan suatu strategi dijalankan
mendahului atau menjadi prasyarat bagi strategi lainnya. Urut-urutan strategi dari tahun
ke tahun selama lima tahun dipandu dan dijelaskan dengan arah kebijakan. Arah
kebijakan memperjelas kapan suatu sasaran dapat dicapai dari waktu ke waktu.
Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi sehingga memiliki fokus
serta sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Penekanan fokus atau tema setiap
tahun selama periode RPJMD memiliki kesinambungan dalam rangka mencapai visi, misi,
tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun tema pembangunan RPJM Kabupaten
Karimun periode 2017-2021 adalah:

Tabel 6.2. Arahan Kebijakan Pembangunan Kabupaten Karimun


2017 2018 2019 2020 2021
Mempercepat Peningkatan dan Meningkatkan Mengakselerasi Memantabkan
Pembangunan Pemerataan kualitas dan pertumbuhan pembangunan
Infrastruktur dan Infrastruktur, pemerataan ekonomi berbasis ekonomi
Ekonomi Berbasis Pengembangan infrastruktur, serta maritim demi berbasis maritim
Maritim untuk Sumber Daya memperkuat mewujudkan yang maju dan
Melanjutkan Manusia (SDM) dan sinergitas dunia kesejahteraan berkelanjutan
Pembangunan Optimalisasi Sumber usaha dalam masyarakat
yang Berkualitas DAya Alam (SDA) membangun
Berbasis Maritim Kabupaten
Menuju Karimun Karimun yang
yang Terdepan berdaya saing
dibidang maritim

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 201


Misi 1. Mengembangkan Pusat Pertumbuhan yang Handal dan Berdaya Saing Melalui Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

Sasaran Strategi ArahKebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021


Meningkatnya aktivitas Pengembangan kemitraan antara pemerintah Mendorong kemitraan antara pemerintah daerah X X X X X X
ekonomi di pusat daerah dan pelaku usaha dalam dan pelaku usaha dalam mengembangkan pusat
pertumbuhan ekonomi mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi pertumbuhan ekonomi baru.
baru baru Mendorong Kemintraan Guna Membuka X X X X X X
Lapangan Kerja dan Kesempatan Bekerja Bagi
Masyarakat.
Penyempurnaan dan perbaikan regulasi, Menyempurnakan dan memperbaiki regulasi dan X X X X X X
kebijakan dan sistem untuk mendukung kebijakan terkait investasi dan penanaman modal
kepastian berusaha untuk mendukung kepastian berusaha bagi
investor
Memperbaiki sistem prosedur perizinan usaha. X X X X X X
Penyediaan Informasi tentang peluang investasi Membangun basis data investasi yang lengkap X X X
yang lengkap dan akurat dan akurat
Mendiseminasikan informasi peluang investasi X X X X X X
melalui penyelenggaraan kegiatan dan promosi
Percepatan Pembanguan Membangun dan meningkatkaninfrastruktur X X X X X X
danpeningkataninfrastruktur penunjang dasar sesuai kebutuhan kawasan stragis
kawasan strategis

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 202


Misi 2. Membangun Ekonomi Kerakyatan yang Tangguh Berbasis Sumber Daya Maritime dan Pertanian

Sasaran Strategi ArahKebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021


Memantapkan Kewirausahaan Peningkatan Kualitas SDM Petani Melakukan Pembinaan Terhadap Petani dan Nelayan X X X X X X
petani dan nelayan dan Nelayan Meningkatkan kemampuan managemen usaha nelayan X X X X X X
dan pembudidaya
Meningkatkan kelas kelompok nelayan dan X X X X X X
pembudidaya
Peningkatan kualitas aparatur meningkatkan pengetahun aparatur pendamping X X X X X X
pendamping nelayan nelayan secara teknis melalui pelatihan
Peningkatan Akses Permodalan Melakukan kerjasama lembaga keuangan (bank dan non X X X X X
Bagi Petani dan Nealayan bank) untukmeningkatkan akses permodalan bagi petani
dan nelayan.
Meningkatnya produktivitas Peningkatan ketersediaan dan Membangun dan memelihara irigasi pertanian
dan produksi sektor pertanian kualitas sarana dan prasarana Menyediakan dan menyalurkan Benih Unggul, Pupuk, X X X X X
dan perikanan pertanian dan perikanan Alsintan dan sarana pertanian
Meningkatkan Kapasitas Armanda Perikanan Tangkap X X X X X X
Meningkatkan Pengadaan Alat Penangkap Ikan dan Alat X X X X X X
Bantu Tangkap Ikan Yang Ramah Lingkungan
Meningkatkan Ketersediaan Pakan dan Indukan Dalam X X X X X X
Daerah Bekerja sama dengan BBI, BBIL, dan BB
Meningkatkan Ketersediaan Alat dan Bahan Budidaya X X X X X X
Perikanan Dalam Daerah.
Penerapan teknologi guna Melakukan inovasi budidaya pertanian dan perikanan X X X X X X
meningkatkan produktivitas hasil (penerapan teknologi tepat guna)
pertanian dan perikanan Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan untuk X X X X X X
meningkatakan produktivitas hasil pertanian dan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 203


Sasaran Strategi ArahKebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021
perikanan
Tercapainya Konsumsi Energi Penguatan cadangan pangan Optimalisasi lahan tanaman pangan X X X X X X
Pangan pokok Operasional Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten X X X X X X
Karimun

Peningkatan akses masyarakat Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga X X X X X X


terhadap pangan pokok Pangan

Terwujudnya karimun sebagai Peningkatan Kualitas SDM Meningkatkan kualitas SDM pariwisata melalui X X X X
daerah wisata Pariwisata keterlibatan dalam asosiasi pariwisata
Menyelenggarakan Pelatihan Bagi Pelaku Pariwisata X X X X X
Lokal
Ketersediaan dan Kualitas sarana Meningkatkan ketersediaan trasportasi menuju X X X X X
dan prasarana pendukung destinasi Wisata
pariwisata Meningkatkan sarana dan prasarana wisata di destinasi X X X X X
pariwisa.
Peningkatan Peran Serta Meningkatkan peran serta masyarakat menuju sadar X X X X X X
Masyarakat menuju sadar wisata wisata
Peningkatan Kerja sama dengan Menjalin kerjasama sama dengan agen-agen perjalanan X X X X X X
berbagai stakeholder pariwisata wisata dalam publikasi dan penyelenggaraan pusat
informasi pariwisata
Membangun kerjasama dengan pengelola penginapan. X X X X X X
Menyelenggarakan event-event wisata dan mengemas X X X X X X
paket-paket wisata menjadi produk unggulan wisata
Peningkatan Investasi Untuk Meningkatkan promosi investasi di sektor pariwisata X X X X
Pengembangan Destinasi Wisata Memberikan insentif non fiskal untuk menarik investor X X X X X X
dalam mengembangkan pariwisata daerah.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 204


Sasaran Strategi ArahKebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Berkembangnya Usaha Ekonomi Peningkatan kualitas produk Usaha Mendorong pelaku usaha ekonomi kreatif untuk X X X X
Kreatif Sektor Wisata Ekonomi Kreatif Sektor Wisata meningkatkan mutu dan standar produk yang
tersertifikasi dan terstandarisasi.
Peningkatan akses permodalan Melakukan kerjasama lembaga keuangan (bank dan non X X X X
bagi usaha ekonomi kreatif sektor bank) untukmeningkatkan akses permodalan bagi
wisata pelaku usaha ekonomi kreatif sektor wisata.

Misi 3. Memperkuat Konektivitas Antar Wilayah dan Pemerataan Pembangunan

Sasaran Strategi ArahKebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021


Meningkatnya sarana Peningkatan sarana dan prasarana Melakukan Pembangunan Jaringan Jalan yang menjangkau X X X X X X
dan prasarana transportasi yang menjangkau ke ke seluruh wilayah dalam satu pulau secara berkelanjutan
penghubung antar seluruh wilayah Meningkatkan fasilitas keselamatan transportasi daratdan X X X X X X
wilayah laut.
Membangun Pelabuhan dan Peningkatan Sarana dan X X X X X X
Prasarana Fasilitas Pelabuhan yang telah ada
Pemanfaatan Integrasi program Mengkoordinasikan dengan pihak terkait baik tingkat X X X X X X
provinsi dan pusat yang provinsi, pusat maupun swasta
diperuntukkan bagi wilayah Mengusahakan sumber pendanaan dari APBN X X X X X X
perbatasan dan pulau-pulau kecil
Membuat DED rencana program terkait pembangunan, X X X X X X
terluar
peningkatan, pengadaan dan pengelolaan sarana dan
prasarana trasportasi yang diikuti dengan kajian lingkungan.
Meningkatnya Penyediaan layanan air bersih Mengoptimalkan penataan dan Pengelolaan Sumber Air X X X X X X
Pemerataan Baku
Infrastruktur Dasar Meningkatkan sistem pengolahan dan jaringan distribusi air X X X X X X

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 205


Sasaran Strategi ArahKebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021
bersih
Meningkatkan fungsi kawasan resapan air X X X X X X
Membangun reservoir air baku X X X X X X
Membangun saluran distribusi air baku dengan prioritas X X X X X X
pemenuhan air untuk kebutuhan pokok rumah tangga
terutama di wilayah defisit air, pulau-pulau kecil dan
terdepan, kawasan terpencil serta daerah perbatasan.
Peningkatan akses masyarakat Meningkatkan kerjasama dan kesepahaman antara X X X
terhadap layanan telekomunikasi pemerintah daerah dan penyedia jasa/operator
telekomunikasi.

Misi 4. Membangun Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas dan Kompetitif Serta Menjawab Kebutuhan Daerah

Sasaran Strategi ArahKebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021


Menurunnya Peningkatan pemenuhan kebutuhan Melakukan verifikasi dan validasi data terkait jumlah X X X X X X
penduduk miskin dan dasar dan upaya pemberdayaan masyarakat miskin
ketimpangan antar masyarakat miskin
wilayah

Meningkatnya Derajat Peningkatan dan Pemerataan Sarana Memberikan pelatihan dalam meningkatkan kemampuan dan X X X X X X
Kesehatan dan Prasarana Kesehatan perubahan perilaku masyarakat miskin
Mendorong akses modal dan pemasaran X X X X X X
Memberikan pendampingan yang berkelanjutan X X X X X X
Pelayanan Kesehatan dasar sesuai standar X X X X X X
Meningkatkan jangkauan pasilitas pelayanan Kesehatan dasar X X X X X X
terutama daerah terpencil
Peningkatan dan Pemerataan Tenaga Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan dan Non Kesehatan X X X X X X

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 206


Sasaran Strategi ArahKebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kesehatan dan non kesehatan difasilitas pelayanan kesehatan secara merata
Meningkatkan Mutu tenaga kesehatan dan Non kesehatan X X X X X X
dengan peningkatan kompetensi, Pendidikan, Pelatihan dan
Sertifkasi

Peningkatan Upaya Preventif Mensosialisasikan pola hidup sehat dan tindakan Preventif X X X X X X
terhadap penyakit menular dan pencegahan penyakit menulat dan endemik dilingkungan
endemik masyarakat
Menjalin kerjasama dengan LSM dan pemangku kepentingan X X X X X X
yang peduli terhadap penyakit menular dan endemik
Pendampingan dan Pengawasan ODHA dalam konsumsi obat X X X X X X

Peningkatan peran upaya kesehatan Meningkatkan Peran posyandu dan pelayanan X X X X X X


berbasis masyarakat. terintergrasilainnya dalam pendidikan kesehatan dan
pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja dan lansia
Meningkatkan Upaya Pemenuhan gizi masyarakat. X X X X X X

Meningkatnya Kualitas Peningkatan Pemerataan kualitas Menerapkan Standar Pelayanan Minimun (SPM) untuk X X X X
Pendidikan sarana dan prasarana pendidikan pendidikan PAUD, Non Formal danjenjang pendidikan
dasarsebagai upaya untuk mempersempit kesenjangan
kualitas pelayanan pendidikan
Menambah dan memperbaiki ruang kelas, laboratorium, X X X X X X
perpustakaan
Mengadakan sarana seperti meubelair, alat laboratorium, X X X X X X
media pembelajaran, buku referensi pendidikan, dan buku-
buku perpustakaan

Peningkatan dan Pemerataan Jumlah Menjalin kerjasama dan membangun koordinasi antara X X X X X

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 207


Sasaran Strategi ArahKebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021
dan Kualitas Guru Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)dalam menjamin
mutu pendidikan secara merata
Mengelola perekrutan, penempatan dan peningkatan mutu X X X X X
guru secara efektif dan efisien
Mengelola peningkatan mutu guru secara efektif dan efisien X X X X X X
Memberikan jaminan hidup dan fasilitas yang memadai bagi X X X X X X
guru yang ditugaskan di daerah terpencil dalam upaya
pengembangan keilmuan serta promosi kepangkatan karir

Peningkatan Peran Serta Masyarakat Mendorong terciptanya aktivitas belajar di komunitas X X X X X X


dalam proses pembelajaran dan masyarakat
pendidikan Mengoptimalkan fungsi komite sekolah dalam proses X X X X X X
pembelajaran dan pendidikan

Peningkatan akses masyarakat Menyediakan bantuan bagi keluarga kurang mampu melalui X X X X X X
terhadap pelayanan pendidikan Kartu Indonesia Pintar dan menengah
Koordinasi dengan instansi terkait dalam penyediaan sarana X X X X
transportasi dalam membuka akses masyarakat terhadap
fasilitas pendidikan
Mengembangkan program pendidikan non formal khusus di X X X X X X
komunitas penduduk terasing dengan melibatkan stakeholder
Mengembangkan program sosialisasi dan pendekaan X X X X X X
masyarakat dalam meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang pentingnya pendidikan menengah untuk mendorong
kemauan orangtua menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih
tinggi

Meningkatnya Peningkatan kualitas dan kapasitas Membangun dan mengembangkan Balai Latihan kerja (BLK) X X X X

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 208


Sasaran Strategi ArahKebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Pertumbuhan Tenaga SDM dengan dukungan program yang melayani pelatihan keterampilan yang sesuai dengan
Kerja Lokal pelatihan ketrampilan sesuai dengan karakteristik daerah dan keutuhan penerima kerja yang
karakteristik daerah dilengkapi dengan tanaga pendidik yang kompeten,
perlengkapan yang memadai
Meningkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan masyarakat X X X X X X
diberbagai bidang
Menyiapkan kualitas tenaga kerja lokal yang memenuhi X X X X X X
standar kompetensi global

Meningkatnya Penciptaan ruang dan iklim kreatif Menciptakan ruang-ruang kreatifitas bagi masyarakat dalam X X X X X X
prestasidan peran bagi pemuda yang dapat mendorong mengembangkan kreasi dan inovasi seperti kelompok-
pemuda dalam pengembangan inovasi dan kreasi kelompok kreatif yang didukung oleh pemerintah daerah
pembangunan Melakukan pembinaan, pelatihan dan mengadakan X X X X X X
pertukaran pemuda dalam rangka meningkatkan kompetensi,
termasuk dalam bidang olahraga
Menyelenggarakan lomba kepemudaan dan olahraga X X X X X X
Mendukung partisipasi pemuda untuk menunjukan X X X X X X
kreatifitasnya pada ajang level daerah, nasional, maupun
internasional

Peningkatan kualitas dan kuantitas Melakukan perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana X X X X X X
sarana dan prasarana kepemudaan kepemudaan dan olah raga
dan olah raga

Peningkatan Minat Baca dan Belajar Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan daerah.


Masyarakat

Meningkatnya Peningkatan pengarusutamaan Meningkatkan partisipasi dan ruang untuk perempuan dalam X X X X X X

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 209


Sasaran Strategi ArahKebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Keberdayaan gender dalam pembangunan. pembangunan X X X X X X
Perempuan dan
Kesetaraan Gender

Terkendalinya laju Peningkatan pelayanan keluarga Menjaring pasangan muda untuk ikut serta dalam program KB X X X X X X
Pertumbuhan berencana untuk mewujudkan melalui berbagai program dan media promosi
Penduduk ketahanan keluarga

Misi 5. Menjaga Fungsi dan Kelestarian Lingkungan Hidup

Sasaran Strategi ArahKebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021


Terwujudnya Pola dan Tersusunnya kebijakan penataan Mengukuhkan kecamatan dengan tata ruang layak
struktur ruang yang sesuai ruang yang berwawasan lingkungan anak melalui SK
dengan tata Ruang wilayah dan layak anak Membangun taman bermain di setiap kecamatan
Membangun fasilitas pelayanan layak anak seperti
ruang laktasi

Implementasi penataan ruang secara Mengimplementasikan penataan ruang secara X X X X X X


tegas sesuai rencana tata ruang dan tegas sesuai rencana tata ruang dan upaya
upaya preventif untuk mengurangi preventif untuk mengurangi pelanggaran tata
pelanggaran tata ruang ruang
Menyediakan 30 persen dari lahan perumahan X X X X X X
sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan ruang
interaksi sosial
Revisi RTRW sebagai sarana kendali mewujudkan X X X X X X
pemanfaatan ruang yang lestari

Terjaganya kelestarian Perlindungan pesisir dari abrasi dan Membangun tanggul break water untuk X X X X X X

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 210


Sasaran Strategi ArahKebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021
lingkungan hidup erosi melindungi pesisir dari abrasi dan erosi
Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Mengembangkan RTH melalui penyediaan taman X X X X X
(RTH) kota yang menerapkansistem pengelolaan
sampah yang terpadu, disertai sosialisasi dan
edukasi kebersihan pada masyarakat pengunjung
taman
Pemeliharaan dan pemulihandaerah Melakukan konservasi (perlindungan dan X X X
tangkapan air rehabilitasi) daerah tangkapan air
Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam X X X
pengelolaan daerah tangkapan air
Peningkatan kualitas sumberdaya air Meningkatkan kualitas sumberdaya air dan lahan X X X X
dan lahan secara terpadu dan secara terpadu dan berkelanjutan
berkelanjutan
Peningkatan pelayanan sampah Meningkatkan sistem dan kapasitas (prosedur, X X X X X X
sarana prasarana, SDM) pelayanan persampahan
Peningkatanfasilitas pengelolaan Membangun fasilitas pengelolaan sampah melalui X X X X X X
sampah melalui penerapan prinsip 3R penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle)
(reduce, reuse, recycle)
Peningkatan kapasitas pengelolaan Memperkuat mekanisme pemantauan dan sistem X X X X X X
limbah industri dan penegakan hukum informasi lingkungan hidup
lingkungan Meningkatkan kapasitas pengelolaan limbah X X X X X X
industri daerah melalui pengawasan dan
penegakan hukum
Pengendalian pencemaran akibat Mengendalikan pencemaran akibat limbah ke X X X X X X
limbah ke badan air dan kerusakan badan air dan kerusakan sumberdaya air
sumberdaya air Menurunkan beban pencemaran dari limbah X X X X X X
domestik

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 211


Misi 6. Membangun Masyarakat Yang Berbudaya Berlandaskan Iman dan Taqwa

Sasaran Strategi Arah Kebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Terpeliharanya Peningkatan kualitas pengelolaan Meningkatkan kualitas pengelolaan PD yang terkait dalam upaya X X X X X X
nilai-nilai warisan PD yang terkait dalam upaya perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya
budaya perlindungan, pengembangan
dan pemanfaatan warisan budaya

Dokumentasidan publikasi Mendokumentasikan warisan budaya baik bendawi (tangible) maupun X X X X X X


warisan budaya baik bendawi bukan bendawi (intangible) dan mempublikasikannya sehingga
(tangible) maupun bukan menjadi pengetahuan bersama dan bagian dari kekayaan masyarakat
bendawi (intangible)

Perkuatan upaya pelestarian Penyusunan regulasi terkait pelestarian warisan budaya X X X X X X


warisan budaya Mengintensifkan kemitraan antarpihak X X X X X X
Mengembangkan sarana prasarana pendukung khususnya di kawasan X X X X X X
cagar budaya

Peningkatan peran dan fungsi Meningkatkan peran tokoh-tokoh adat dalam pembangunan X X X X X X
lembaga adat dan komunitas Meningkatkan pemberdayaan lembaga adat dan komunitas budaya X X X X X X
budaya

Pengembanganseni dan budaya Membina kelompok sanggar seni dan budaya lokal X X X X X X
lokal daerah sehingga dikenal Menyelenggarakan festival seni dan budaya X X X X X X
hingga tingkat nasional dan
Mempromosikan seni dan budaya melayu ke tingkat nasional dan X X X X X X
internasional
internasional melalui keikutsertaan dalam ajang seni budaya yang
diselenggarakan ditingkat nasional hingga internasional
Meningkatkan partisipasi dalam penyelenggaran event seni dan X X X X X X
budaya di dalam dan luar negeri

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 212


Sasaran Strategi Arah Kebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatnya Peningkatan kerukunan antar Melakukan dialog lintas agama yang intens X X X X X X
aktivitas-aktivitas pemeluk agama Mengoptimalkan keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama X X X X X X
keagamaan (FKUB)
Mengembangkan aktivitas-aktivitas yang dijalankan bersama antar X X X X X X
tokoh dan lembaga agama, seperti adalah bakti sosial
Peningkatan jumlah muzaki Mendorong penyampaian laporan zakat yang terintegrasi di Badan X X X X X X
Amil Zakat Daerah
Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar zakat X X X X X X
Peningkatan jumlah jamaah haji Mendorong kemudahan dalam melaksanakan ibadah haji X X X X X X
yang mendaftar di Kabupaten Meningkatkan pelayanan pelakasanaan ibadah haji yang lebih baik X X X X X X
Karimun
Peningkatan kesadaran dan Meningkatkan kesadaran dan kerukunan hidup bermasyarakat dengan X X X X X X
kerukunan hidup bermasyarakat mengembangkan aktivitas-aktivitas bersama antar elemen masyarakat
Mengedepankan upaya preventif X X X X X X
terhadapkemungkinanberkembangnyapotensi konflik di
dalammasyarakatyangmengandung sentimenSARAdenganmencermati
secara responsif dan mengantisipasi terjadinya konflik secara dini

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 213


Misi 7. Mewujudkan Birokrasi Yang Profesional, Bersih dan Melayani

Sasaran Strategi ArahKebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021


Meningkatkan Transparansi dan Penyelenggaraan Pemerintah yang bersih Pemberdayaan dan Peningkatan kualitas X X X X X X
Akuntabilitas Pemerintah dan bebas KKN aparatur pemerintah
Peningkatan pengawasandan akuntabilitas X X X X X X
kinerja pemerintah
Menyusun dan melaksanakan road map X X X X X X
reformasi birokrasi
Meningkatkan Akuntabilitas Peningkatan Kemudahan Masyarakat Dalam Optimalisasai penggunaan TIK dalam X X X X X X
Pelayanan Mengakses Pelayanan Publik pelayanan publik
Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan X X X X X X
publik yang memadai
Penyusunan dan pelaksanaan standar X X X X X X
pelayanan oleh Pemerintah Daerah

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 214


Program-program pembangunan daerah yang ditampilkan pada tabel berikut ini adalah program-program prioritas yang i)
berhubungan dengan pencapaian sasaran pembangunan daerah dan ii) berhubungan dengan delapan bidang prioritas Kabupaten
Karimun 2017-2021 sebagaimana janji politik Bupati terpilih. Penyajian kebijakan umum dan program pembangunan daerah terdapat
pada tabel berikut:

Tabel 6.3. Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu Indikatif Kabupaten Karimun
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
Mengembangkan Pusat Pertumbuhan yang Handal dan Berdaya Saing Melalui Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
1. Mewujudkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi 6.18 6-7 6-7 6-7 6-7 6-7 6-7 BPS
Pertumbuhan Ekonomi Baru
di Luar KPBPB
1. Meningkatnya aktivitas Nilai Ekspor USD 472,176,265 472,176,265 472,176,265 472,176,265 472,176,265 472,176,265 Badan
ekonomi di pusat 472,176,265 Penanaman
pertumbuhan ekonomi baru Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
Nilai Investasi (milyar) 21,546,8 21,600 21,700 21,800 21,900 22,000 22,000 Badan
Penanaman
Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
Jumlah Kawasan 3 4 5 6 7 8 8 Dinas Pekerjaan
Strategis Umum dan
Penataan Ruang
Program Peningkatan dan Persentase peningkatan US$ 2.5 300 2.5 850 2.5 935 2.5 1,029 2.5 1,131 12.5 Dinas
Pengembangan Ekspor Nilai Ekspor (%) 472.176.265 Perdagangan,

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 215


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
Koperasi, UKM
dan ESDM
Program Peningkatan Peningkatan jenis 70 jenis 75 263 80 276 90 289 100 304 120 319 465 Dinas
Promosi dan Kerjasama produk unggulan yang Perdagangan,
Investasi dipromosikan Koperasi, UKM
dan ESDM
Program Peningkatan Iklim Nilai Investasi 100 M 100 M 0 100 M 1.825 100 M 2.672 100 M 2.775 100 M 2,360 500 M Badan
Investasi dan Realisasi Penanaman
Investasi Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
Program Pengembangan Jumlah kawasan 3 4 15000 5 15000 6 15000 0 0 0 0 6
Wilayah Strategis dan strategis yang
Cepat Tumbuh dikembangkan

Program Perencanaan Tersedianya dukumen 100% 100% 725 100% 2,055 100% 2,145 100% 2,080 100% 1,735 100% Bapperlitbang
Pembangunan perencanaan ekonomi
Persentase tingkat 0% 0% 25% 30% 50% 70% 70% Bapperlitbang
partisipasi dunia usaha
dalam pembangunan
daerah
Persentase IKD bidang 72% 72% 72% 78% 80% 85% 85% Bapperlitbang
ekonomi yang
mencapai target

Membangun Ekonomi Kerakyatan yang Tangguh Berbasis Sumber Daya Maritime dan Pertanian
1. Meningkatkan Nilai Tukar Petani >101 >101 >102 >103 >104 >105,9 >105,9 Dinas Pangan
Kesejahteraan Masyarakat dan Pertanian

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 216


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
Berbasis Maritime dan Nilai Tukar Nelayan 103% 104% 105% 107% 108% 110% 110% Dinas Perikanan
Pertanian Ketersediaan Pangan 17.170 17.500 17.710 17.922 18.137 18.355 18.355 Dinas Pangan
Pokok dan Pertanian

1. 1. Memantapkan Nilai Kredit yang 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3 Dinas


Kewirausahaan petani dan tersalurkan untuk Perdagangan,Ko
nelayan petani dan nelayan perasi, UKM
(milyar) dan ESDM
Persentase Petani dan 60 65 70 75 80 90 90 Dinas
nelayan Yang Perdagangan,Ko
Menerima Kredit perasi, UKM
dan ESDM
Program Peningkatan Jumlah Sarana dan 4 5 2,600 6 3,650 7 4,700 8 5,900 8 6,300 8 Dinas Pangan
Sarana dan Prasarana Prasarana Pertanian dan Pertanian
Pertanian

Program pemberdayaan Persentase Kelompok 20% 104% 350 22% 400 24% 450 26% 500 28% 550 28% Dinas Kelautan
masyarakat pesisir Usaha Perikanan dan Perikanan
Pemula, Madya dan
Utama

Program Pengembangan Perluasan akses KUKM 1000 100 176 100 4,083 100 4,266 100 4,692 100 5,162 500 Dinas
Sistem Pendukung Usaha ke pembiayaan dan Perdagangan,
Bagi Usaha Mikro Kecil layanan keuangan Koperasi, UKM
Menengah lainnya dan ESDM

1.2. Meningkatnya Jumlah Produksi Tanaman Pangan dan Perkebunan (ton per tahun) Dinas Pangan
produktivitas dan produksi Padi 110 150 200 250 350 375 375 dan Pertanian
sektor pertanian dan
Jagung 230 270 300 320 350 350 350

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 217


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
perikanan Karet 3623 3650 3700 3800 3900 4000 4000
Kelapa 770 800 820 830 850 900 900
Produktivitas komoditas tanaman pangan dan perkebunan (ton/ha) Dinas Pangan
Padi 2,3 2,3 2,3 2,4 2,5 2,5 2,5 dan Pertanian

Jagung 2,8 2,8 2,8 2,9 3 3 3


Karet 0,34 0,34 0,36 0,38 0,6 0,6 0,6
Kelapa 0,57 0,60 0,65 0,7 0,8 0,8 0,8
Jumlah Produksi 48.000 ton 50.000 ton 52.000 ton 54.000 ton 56.000 ton 58.000 ton 58.000 ton Dinas Perikanan
Perikanan
Jumlah Eksport Usaha 6.200 ton 6.800 ton 7.000 ton 7.200 ton 7.800 ton 8.000 ton 8.000 ton Dinas Perikanan
Perikanan

Program peningkatan Jumlah Produksi 200 250 3,000 300 3,860 400 4,030 500 5,520 550 5,910 600 Dinas Pangan
produksi Pertanian / Perkebunan dan Pertanian
pertanian/perkebunan
Program Peningkatan Jumlah Beras 1243 1243 1,465 1243 1,734 1243 1,574 1243 2,385 1243 1,716 1243 Seluruh
Ketahanan Pangan tersalurkan (Ton) Kecamatan
(pertanian/perkebunan) Jumlah Kec. Yang 12 Kec 12 Kec 115 12 Kec 225 12 Kec 200 12 Kec 250 12 Kec 300 12 Kec Dinas
menerapkan Baku Kesehatan
Mutu Pangan
Jumlah Kasus 2 2 350 2 350 3 450 4 550 5 650 6 Dinas Pangan
Kelangkaan Barang dan Pertanian
Pokok dan Esensial
Program pengembangan Jumlah Produksi 6,000 7,000 1,525 8,000 1,550 9,000 1,575 10,000 1,600 11,000 1,650 11,000 Dinas Kelautan
budidaya perikanan Perikanan Budidaya dan Perikanan
Program optimalisasi Persentase Pengelolaan 80% 82% 510 84% 520 86% 530 88% 540 90% 560 90% Dinas Kelautan
pengelolaan dan dan Pemasaran dan Perikanan
pemasaran produksi Produksi Usaha

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 218


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
perikanan Perikanan

1.3. Tercapainya Konsumsi Konsumsi Energi 1921,2 1940 1960 1980 2000 2020 2020 Dinas Pangan
Energi Pangan Pangan Perkapita dan Pertanian

Program Peningkatan Jumlah Beras 1243 1243 1,465 1243 1,734 1243 1,574 1243 2,385 1243 1,716 1243 Seluruh
Ketahanan Pangan tersalurkan (Ton) Kecamatan
(pertanian/perkebunan)
Program Peningkatan Jumlah Desa Rawan 2 2 500 3 700 3 900 4 1200 5 1350 5 Dinas Pangan
Ketersediaan, Akses dan Pangan dan Pertanian
Distribusi Pangan

2. Mengembangkan Potensi Pendapatan Asli Daerah 13,2 16,4 20,4 25,2 31,3 38,8 38,8 Dispenda/Pariw
Wisata (PAD) Sektor Wisata isata
(milyar)

1. Terwujudnya karimun Jumlah kunjungan 99,802 101,796 102,796 103,794 104,792 105,790 105,790 Dinas
sebagai daerah wisata wisatawan Pariwisata dan
Kebudayaan
Rata - rata lama 0,9 hari 1,2 hari 1,4 hari 1,6 hari 2,0 hari 2,2 hari 2,2 hari Dinas
wisatawan menginap Pariwisata dan
Kebudayaan

Program Pengembangan Jumlah kunjungan 99,026 101.796 8,435 102.796 9,555 103.794 10,755 104.792 11,775 105.79 13,175 105.790 Org Dinas
Pemasaran Pariwisata wisata asing Pariwisata dan
Kebudayaan

Program Pengembangan Persentase objek wisata 35% 35% 8730 40% 11482 45% 12165 50% 15489 50% 15452 50% Dinas
Destinasi Pariwisata yang berkualitas baik Pariwisata dan
(%) Kebudayaan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 219


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17

2. Berkembangnya Usaha Jumlah Produk Ekonomi 3,218 3,282 3,346 3,411 3,475 3,540 3,540 Dinas
Ekonomi Kreatif Sektor Kreatif sektor wisata Pariwisata dan
Wisata Kebudayaan
dan Dinas
Perdagangan
Koperasi, UKM
dan ESDM
Jumlah Pelaku Usaha 23 24 24 25 26 26 26 Dinas
Ekonomi Kreatif sektor Pariwisata dan
wisata Kebudayaan
dan Dinas
Perdagangan
Koperasi, UKM
dan ESDM

Jumlah Modal Usaha 28,1 28,7 29,2 29,8 30,3 31 31 Dinas


Ekonomi Kreatif sektor Pariwisata dan
wisata (milyar) Kebudayaan
dan Dinas
Perdagangan
Koperasi, UKM
dan ESDM
Program Pengembangan Tingkat kepuasan Na 50% 1300 55% 1850 60% 2480 65% 2940 70% 3450 70% Dinas
Kemitraan wisatawan Pariwisata dan
Kebudayaan
Program penciptaan iklim Jumlah Usaha Kecil 1.800 unit 1 3,500 0 3,850 0 4,235 0 4,659 0 5,124 1 Dinas
usaha Kecil Menengah Menengah (UKM) Perdagangan,
yang konduksif Koperasi, UKM
dan ESDM

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 220


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
Program Pengembangan Perluasan akses KUKM 1000 100 176 100 4,083 100 4,266 100 4,692 100 5,162 500 Dinas
Sistem Pendukung Usaha ke pembiayaan dan Perdagangan,
Bagi Usaha Mikro Kecil layanan keuangan Koperasi, UKM
Menengah lainnya dan ESDM
Memperkuat Konektivitas Antar Wilayah dan Pemerataan Pembangunan
Menghubungkan Antar Persentase Wilayah 50 55 60 65 70 80 80 Dinas Pekerjaan
Wilayah Dengan Infrastruktur Terhubung Secara Umum dan
Yang Andal Dalam Memadai (dengan Penataan Ruang
Mengembangkan Kawasan kriteria Panjang Jalan,
Pusat Pertumbuhan Jumlah Pelabuhan dan
Akses Jaringan
Telekomunikasi
1. Meningkatnya sarana dan Panjang Jalan 307,98 km 321,98 km 334,98 km 346,98 km 357,98 km 367,98 km 367,98 km Dinas Pekerjaan
prasarana penghubung terhubung antar Umum dan
antar wilayah wilayah dalam kondisi Penataan Ruang
baik
Jumlah Titik Akses 943 953 963 973 983 993 993 Dinas Pekerjaan
Penghubung dari Umum dan
Ibukota Kecamatan ke Penataan Ruang
kawasan pemukiman
penduduk minimal
dilalui roda 4
Persentase Pulau 28.57% 28.57% 31.4% 31.4% 62.9% 68.6% 68.6% Dinas
Berpenghuni yang Perhubungan
terjangkau transportasi
laut reguler
Persentase Pelabuhan 74.56% 79.82% 81.58% 83.33% 85.09% 86.84% 86.84% Dinas
yang memadai Perhubungan
Program pembangunan Panjang jalan yang 1055.31 22.66 60,989 24.92 67,088 27.41 73,797 30.16 81,177 33.17 89,295 1,194 Dinas Pekerjaan
jalan dan jembatan dibangun (km) Umum dan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 221


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
Penataan
Ruang,
Program Proporsi panjang 34.63 36.37 94,562 37.84 101,865 39.2 105,526 40.44 108,864 41.57 111,906 41.57 Dinas Pekerjaan
rehabilitasi/pemeliharaan jaringan jalan aspal Umum dan
jalan dan jembatan dalam kondisi baik (%) Penataan
Ruang,Kec.Kund
ur,Kec.Buru,Kec
.Kundur Utara,
Kec.Durai,Kec.K
arimun,Kec.Kun
dur Barat,
Kec.Ungar,
Kec.Meral,Kec.
Meral Barat,
Kec.Tebing, dan
Kec.Moro

Program Pembangunan Persentase tersedianya 20% 40% 130 66% 1,935 53% 940 0% 0 0% 0 99% Dinas
Prasarana dan Fasilitas fasilitas prasarana Perhubungan
Perhubungan perhubungan

Program Rehabilitasi dan Persentase sarana dan 26% 32% 1,700 35% 5,000 40% 2,324 45% 2,224 49% 2,124 49% Dinas
Pemeliharaan Prasarana prasarana perhubungan Perhubungan
dan Fasilitas Perhubungan terpelihara

2. Meningkatnya Persentase Rumah 48,23% 50,23% 60,23% 70,23% 80,23% 90,23% 90,23% Dinas Pekerjaan
Pemerataan Infrastruktur Tangga (RT) yang Umum dan
Dasar menggunakan air bersih Penataan Ruang

Proporsi panjang 34,63% 36,37% 37,84% 39,20% 40,44% 41,57% 41,57% Dinas Pekerjaan
jaringan jalan aspal Umum dan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 222


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
dalam kondisi baik Penataan Ruang

Persentase Wilayah 81,69% 85% 90% 94% 97% 100 100 Bagian Humas
Terlayani Jaringan
Telekomunikasi.

Program Pengembangan Luas kawasan yang 485 40 15,000 45 24,000 50 33,000 55 42,000 58 51,000 733 Dinas Pekerjaan
dan Pengelolaan Jaringan memiliki saluran air Umum dan
Irigasi, Rawa dan Jaringan dalam kondisi baik Penataan Ruang
Pengairan Lainnya

Program pembangunan Panjang jalan yang 1055.31 22.66 60,989 24.92 67,088 27.41 73,797 30.16 81,177 33.17 89,295 1,194 Dinas Pekerjaan
jalan dan jembatan dibangun (km) Umum dan
Penataan
Ruang,
Program Proporsi panjang 34.63 36.37 94,562 37.84 101,865 39.2 105,526 40.44 108,864 41.57 111,906 41.57 Dinas Pekerjaan
rehabilitasi/pemeliharaan jaringan jalan aspal Umum dan
jalan dan jembatan dalam kondisi baik (%) Penataan
Ruang,Kec.Kund
ur,Kec.Buru,Kec
.Kundur Utara,
Kec.Durai,Kec.K
arimun,Kec.Kun
dur Barat,
Kec.Ungar,
Kec.Meral,Kec.
Meral Barat,
Kec.Tebing, dan
Kec.Moro

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 223


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17

Program Pengembangan Jumlah Pengunjung 17.000 24.000 12,225 25.500 Orang 14,684 36.500 14,984 37.500 15,314 28.500 16,314 30.000 Sekretariat
Komunikasi, Informasi dan Webside Pemda Orang Orang Orang Orang Orang Orang Daerah, Dinas
Media Massa Karimun Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil,Dinas
Perhubungan,B
adan
Kepegawaian
dan
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia

Membangun Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas dan Kompetitif Serta Menjawab Kebutuhan Daerah
Mewujudkan sumber daya Indeks Pembangunan 69.84 70.42 71.01 71.60 72.20 72.80 72.80 Seluruh
manusia (SDM) berkualitas Manusia OPD/BPS
guna menekan kemiskinan
dan kesenjangan sosial

1. Menurunnya penduduk Persentase Penduduk 6.77 6.72 6.68 6.64 6.59 6.55 6.55 Seluruh
miskin dan ketimpangan Miskin OPD/BPS
antar wilayah
Program Pemberdayaan Persentase PMKS yang 1.39% 0.73% 670 0.76% 735 0.80% 768 0.87% 810 1% 843 5.55% Dinas Sosial
Fakir Miskin, Komunitas diberdayakan
Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 224


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17

2. Meningkatnya Derajat Angka Kematian Ibu 151 325 325 300 300 300 300 Dinas
Kesehatan (AKI) Kesehatan/BPS
Anngka Kematian Bayi 14,1 24 23 22 21 20 20 Dinas
(AKB) Kesehatan/BPS
Prevalensi Terhadap 0,06 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 Dinas
Penyakit HIV/AIDS Kesehatan/BPS
Angka Harapan Hidup 70.28 70.54 70.80 71.06 71.32 71.59 71.59 Seluruh
OPD/BPS
Program peningkatan Menurunnya AKI dan 12 Kec 12 Kec 1,112 12 Kec 1,050 12 Kec 1,300 12 Kec 1,500 12 Kec 2,000 12 Kec Dinas
keselamatan ibu AKB Kesehatan
melahirkan dan anak
Program Perbaikan Gizi Meningkatnya Gizi 12 Kec 12 Kec 180 12 Kec 215 12 Kec 250 12 Kec 300 12 Kec 350 12 Kec Dinas
Masyrakat Masyarakat Kesehatan
Program pencegahan dan Menurunnya Angka 12 Kec 12 Kec 1,501 12 Kec 2,950 12 Kec 3,250 12 Kec 3,500 12 Kec 3,550 12 Kec Dinas
penanggulangan penyakit Kesakitan Dan Kesehatan
menular Kematian
Program Upaya Kesehatan Meningkatnya 12 Kec 12 Kec 4,947 12 Kec 6,150 12 Kec 8,000 12 Kec 10,000 12 Kec 12,000 12 Kec Dinas
Masyarakat Pelayanan Kesehatan Kesehatan,
Badan
Pengelolaan
Keuangan dan
Aset Daerah
(BPKAD)

3. Meningkatnya Kualitas Angka partisipasi Kasar


Pendidikan (APK), Pendidikan Dasar
Sederajat
SD/MI 106.31 107 107.35 107.7 108 108.35 108.35 Dinas

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 225


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
Pendidikan/BPS
SMP/MTs 99.29 101.25 101.65 101.95 102.3 102.65 102.65 Dinas
Pendidikan/BPS
Angka partisipasi Murni
(APM), Pendidikan
Dasar Sederajat
SD/MI 97.25 97.6 97.95 98.3 99 99.3 99.3 Dinas
Pendidikan/BPS
SMP/MTs 71.28 75 80 85 90 95 95 Dinas
Pendidikan/BPS
Angka Pendidikan yang
Ditamatkan
SD 57.978 54.000 52.000 50.000 48.000 46.000 46.000 Dinas
Pendidikan/BPS
SMP 33.500 34.500 35.500 36.500 37.500 38.500 38.500 Dinas
Pendidikan/BPS
Angka Melek Huruf 97,6 98,1 98,65 99,05 99,55 99,89 99,89 Dinas
Pendidikan/BPS
Angka Harapan lama 11.9 11.96 12.01 12.07 12.12 12.15 12.15 Seluruh
Sekolah OPD/BPS

Program Wajib Belajar Angka Partisipasi Kasar 106.31 107 143,180 107.35 141,230 107.7 145,830 108 143,780 108.35 141,230 108.35 Dinas
Pendidikan Dasar Sembilan (APK) SD/MI Pendidikan
Tahun Angka Partisipasi Kasar 99.29 101.25 101.65 101.95 102.3 102.65 102.65 Dinas
(APK) SMP/MTs Pendidikan
Angka Partisipasi Murni 97.25 97.6 97.95 98.3 99 99.3 99.3 Dinas
(APM) SD/MI Pendidikan
Angka Partisipasi Murni 71.28 75 80 85 90 95 95 Dinas

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 226


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
(APM) SMP/MTs Pendidikan
Angka Harapan Lama 11.9 11.96 12 12 12 12 12,2 Dinas
Sekolah Pendidikan
Angka Pendidikan yang 57.978 54 52 50 48 46 46 Dinas
ditamatkan SD/MI Pendidikan
Angka Pendidikan yang 33.5 34.5 35.5 36.5 37.5 38.5 38.5 Dinas
ditamatkan SMP/MTs Pendidikan

Program Pendidikan Non Persentase Lembaga 40% 40% 13,510 60% 12,300 80% 12,535 100% 11,040 100% 12,370 100% Dinas
Formal Kursus dan Pelatihan Pendidikan
yang Terakreditasi
4. Meningkatnya Tingkat Partisipasi 59.94 60.19 60.45 60.71 60.98 61.22 61.22 Dinas Tenaga
Pertumbuhan Tenaga Kerja Angkatan Kerja Kerja dan
Lokal Perindustrian
Persentase 33 35 35,8 36,3 36,7 37,2 37,2 Dinas Tenaga
Peningkatan Kerja dan
Penerimaan Tenaga Perindustrian
Kerja Lokal
Program Peningkatan Persentase tenaga kerja 35% 35% 370 36% 750 36% 800 37% 845 37% 890 37% Dinas Tenaga
Kesempatan dan Perluasan lokal yang diterima Kerja dan
Kerja perusahaan Perindustrian
Program Peningkatan Persentase tenaga kerja Na 85% 3,005 87% 7,870 89% 50,765 90% 11,645 92% 11,830 100% Dinas Tenaga
Kualitas dan Produktivitas lokal yang memperoleh Kerja dan
tenaga kerja sertifikat kompetensi Perindustrian
5. Meningkatnya prestasi Jumlah atlet yang 107 114 154 100 130 115 115 Dinas
dan peran pemuda dalam berprestasi di bidang Kepemudaan
pembangunan Olah Raga tingkat dan Olahraga
regional dan nasional dan Dinas
Pendidikan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 227


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
Persentase pemuda 0,019 0,035 0,053 0,070 0,087 0,104 0,104 Dinas
sebagai motivator Kepemudaan
pembangunan dan Olahraga
dan Dinas
Pendidikan
Program Pembinaan dan Persentase ASN yang 0 60% 200 70% 600 80% 675 90% 750 100% 825 100% Sekretariat
Pemasyarakatan Olah Raga mengikuti kegiatan Daerah
olahraga
Persentase Kegiatan 100% 100% 7,230 100% 21,043 100% 14,100 100% 15,416 100% 15,416 100% Dinas Pemuda
Pengembangan dan Olahraga
Kebijakan dan
Manajemen Olahraga.
Program peningkatan Persentase kegiatan 100% 100% 4,330 100% 6,599 100% 7,159 100% 7,774 100% 7,774 100% Dinas Pemuda
peran serta kepemudaan peran serta dan Olahraga,
kepemudaan Kec. Ungar
6. Meningkatnya Indeks Pembangunan 91.16 91.48 91.7 92.25 92.52 92.79 92.79 Dinas PP,KB,PP
Keberdayaan Perempuan Gender & PA
dan Kesetaraan Gender 2. Persentase 52.91% 52.95% 53% 53.05% 53.10% 53.15% 53.15% Dinas PP,KB,PP
Partisipasi Perempuan & PA
di Lembaga Pemerintah
Program peningkatan Partisipasi Perempuan 44.98 44.98 1100 45 1150 45.1 1150 45.2 1150 45.3 1150 45.4 Dinas PP,KB,PP
peran serta dan di Lembaga Pemerintah dan
kesetaraan jender dalam Perlindungan
pembangunan Anak
7. Terkendalinya laju Laju pertumbuhan 0.88% 0.84% 0.85% 0.71% 0.70% 0.54% 0.54% Dinas
Pertumbuhan Penduduk penduduk (LPP) Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil/BPS, Dinas
PP,KB,PP & PA
Cakupan Pasangan Usia 78% 78,2% 78,5% 78,7% 79,2% 79% 79% Dinas PP,KB,PP

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 228


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
Subur Subur Peserta & PA
KB.Aktif
Program Pendaftaran dan Persentase data 91% 92% 1,100 94% 1,200 96% 1,300 98% 1,400 98% 1,500 98% Dinas
Imigrasi Penduduk penduduk yg Kependudukan
tercatat/terdata. dan Pencatatan
Sipil,
Program Keluarga Persentase Pemakaian 78,0 78,0 2.395 78.2 2.44 78.5 2.465 78.7 3.13 79 3.165 79.2 Dinas PP,KB,PP
Berencana Kontrasepsi (CPR) dan
Perlindungan
Anak
Menjaga Fungsi dan Kelestarian
Lingkungan Hidup
Meningkatkan Kualitas Indeks Kualitas 40.25 55-60 60-65 66,5-68,5 66,5-68,5 66,5-68,5 66,5-68,5 Dinas
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Lingkungan
Hidup
1. Terwujudnya Pola dan Persentase 96,57 96,75% 96,95 97,15 97,25 97,50 97,50 Dinas Pekerjaan
struktur ruang yang sesuai Pemanfaatan Ruang Umum dan
dengan tata Ruang wilayah yang sesuai dengan tata Penataan Ruang
ruang
Program Pemanfaatan Jumlah Laporan Na 12 200 12 250 12 300 12 350 12 400 12 Dinas Pekerjaan
Ruang Pemanfaatan Ruang Umum dan
Penataan Ruang

2. Terjaganya kelestarian Indeks Kualitas 40.25 55-60 60-65 66,5-68,5 66,5-68,5 66,5-68,5 66,5-68,5 Dinas
lingkungan hidup Lingkungan Hidup Lingkungan
Hidup

Nilai Adipura 76,44 >76 >76 >76 >76 >76 >76 Dinas
Lingkungan
Hidup dan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 229


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
Dinas
Perumahan
Kawasan
Permukiman
dan Kebersihan

Luas Ruang Terbuka 186016 ha 196,016 208,016 222,016 238,016 256,016 25.6016 ha Dinas
Hijau Lingkungan
Hidup, Dinas
Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
dan Dinas
Perumahan
Kawasan
Permukiman
dan Kebersihan
Luas Kawasan Rawan Na 17190 Btg/ 17190 Btg/ 17190 Btg/ 17190 Btg/ 17190 Btg/ 68760 Btg/ Dinas
Bencana yang 27,5Ha 27,5Ha 27,5Ha 27,5Ha 27,5Ha 110Ha Lingkungan
Tertangani Hidup, Dinas
Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
dan Dinas
Perumahan
Kawasan
Permukiman
dan Kebersihan

Program Pengendalian Indeks Capaian 40.25 40-42 1,337 42-45 3,790 45-48 4,055 48-50 3,925 50-52,5 5,765 50-52,5 Dinas

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 230


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
Pencemaran dan Standart Kualitas Lingkungan
Perusakan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup
Hidup Terhadap Pencemaran
Dan Perusakan

Program Pengembangan Persentase sampah 70% 70% 1,600 71% 1,350 73% 1,000 73% 1,120 74% 1,200 74% Dinas
Kinerja Pengolahan tertagani Lingkungan
Sampah Hidup

Program Peningkatan Realisasi peningkatan Na 10% 1,650 15% 1,560 20% 1,280 25% 1,420 30% 1,300 30% Dinas
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ruang Terbuka Hijau Perumahan
(%) Kawasan
Kebersihan dan
Permukiman

Program Pengelolaan Luas Ruang Terbuka 186,016 196,016 Hektar 3,018 208,016 8,360 222,016 Hektar 10,538 238,016 Hektar 10,103 256,016 11,841 256,016 Dinas
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Hijau (RTH) Yang Hektar Hektar Hektar Hektar Lingkungan
Terkelola Hidup, Dinas
Perumahan
Kawasan
Kebersihan dan
Permukiman,
Kec.Kundur,
Kec.Kuba,
Kec.Kuta,
Kec.Ungar,
Kec.Belat,
Kec.Buru,
Kec.Karimun,

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 231


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
Kec.Meral
Barat, Kec.Moro
dan Kec.Durai

Membangun Masyarakat Yang Berbudaya Berlandaskan Iman dan Taqwa


Meningkatkan Pelestarian Jumlah zakat terkumpul 2.119.731.765 2.1500.000.000 2.175.000.000 2.185.000.000 2.195.000.000 2.200.000.000 2.200.000.000 Sekretariat
budaya lokal dan kehidupan di BAZ (Rp milyar) Daerah/Bagian
beragama dalam Kesra &
bermasyarakat Keagamaan

1. Terpeliharanya nilai-nilai Persentase gedung 1,96 1,96 3 4 5 7 7 Dinas


warisan budaya bangunan yang Pariwisata dan
bercirikan ornament Kebudayaan
khas melayu dan Dinas
Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
Jumlah Sanggar Seni 87 87 87 88 89 90 90 Dinas
Budaya yang Aktif Pariwisata dan
Kebudayaan

Program Pengelolaan Jumlah warisan budaya 1 CB 1 CB 2,300 2 CB 3,910 3 CB 3,470 4 CB 3,730 5 CB 5,030 5 CB Dinas
Kekayaan Budaya yang ditetapkan dalam Pariwisata dan
warisan budaya benda Kebudayaan
dan warisan budaya tak
benda

Program Pengelolaan Jumlah prestasi sanggar 1 1 9,150 2 10,215 3 11,045 4 11,605 5 12,305 5 Dinas
Keragaman Budaya seni dan budaya dalam Pariwisata dan
event nasional Kebudayaan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 232


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17

2. Meningkatnya aktivitas- Jumlah calon jemaan 127 188 180 111 106 129 129 Sekretariat
aktivitas keagamaan haji yang mendaftar Daerah/Bagian
Kesra &
Keagamaan

Program Peningkatan Jumlah kegiatan 50 Keg 58 Keg 10,430 58 Keg 16,834 58 Keg 13,760 58 Keg 14,961 58 Keg 14,691 58 Keg Sekretariat
Kualitas Keimanan dan keagamaan yang Daerah (Bagian
Ketaqwaan dilaksanakan Kesejahteraan
dan
Kemasyarakata
n), Sekretariat
Dewan, Dinas
Pendidikan,
Seluruh
Kecamatan,
Dinas Pemuda
dan Olahraga
Mewujudkan Birokrasi Yang Profesional, Bersih dan Melayani
Mewujudkan Tata Kelola Indeks Reformasi 52 52,3 52,5 53 53,5 54 54 Inspektorat
Pemerintahan yang Baik Birokrasi Daerah
(Good Governance) Melalui
Pemantapan Reformasi
Birokrasi

Meningkatnya transparansi Indeks akuntabiltas 70,24 72 75 78 80 80,5 80,5 Inspektorat


dan akuntabilitas Daerah
pemerintah Opini BPK terhadap WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP BPKAD
pengelolaan keuangan
daerah

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 233


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
Indeks Reformasi 52 52,3 52,5 53 53,5 54 54 Inspektorat
Birokrasi Daerah

Program peningkatan Tingkat kesesuaian hasil Na 80% 15,220 85% 18,025 90% 18,065 95% 18,435 100% 18,630 100% Sekretariat
sistem pengawasan pengawasan dengan Daerah (Bagian
internal dan pengendalian Program Pengawasan Pemerintahan
pelaksanaan kebijakan (PKPT) Umum),
KDH Inspektorat
Daerah,Badan
Pendapatan
Daerah, Dinas
Penanaman
Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu

Program Peningkatan dan Rasio Keserasian 100% 100% 7,795 100% 9,870 100% 8,120 100% 8,230 100% 8,180 100% Dinas PP,KB,PP
Pengembangan Belanja Daerah dan
Pengelolaan Keuangan Perlindungan
Daerah Anak, Dinas
Perhubungan,
Dinas Pariwiata
dan
Kebudayaan,Ba
dan
Pengelolaan
Keuangan dan
Aset Daerah
(BPKAD), Dinas
Pemuda dan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 234


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
Olahraga,Dinas
Sosial

Meningkatnya kualitas Indeks Kepuasan Indeks >3 >3 >3 >3 >3 >3 Inspektorat
pelayanan Masyarakat Kepuasan Daerah
Masyarakat

Program pembinaan dan Persentase pegawai 70% 75% 8,591 80% 30,225 85% 26,655 90% 8,656 95% 8,666 95% Sekretariat
pengembangan aparatur berkinerja baik Daerah (Bagian
Pemerintahan
Umum), Dinas
Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil,Badan
Kepegawaian
dan
Pengembangan
Sumberdaya
Manusia, Dinas
Perpustakaan
dan Kearsipan,

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 235


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
Dinas
Penanaman
Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu, Dinas
Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 236


BAB VII
KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH

Program-program sebagaimana dijabarkan pada Bab sebelumnya merupakan


program-program prioritas yang secara khusus berhubungan dengan pencapaian sasaran
pembangunan daerah atau dengan kata lain program prioritas I. Prioritas I merupakan
program pembangunan daerah dengan tema atau program unggulan (dedicated) Kepala
daerah dan amanat/kebijakan nasional yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah
pada tahun rencana.
Program prioritas I harus berhubungan langsung dengan kepentingan publik,
bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang
tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada
capaian visi/misi daerah. Bagi program prioritas I, menjadi tanggung jawab bersama
Kepala PD dengan kepala daerah pada tingkat kebijakan.
Suatu urusan dapat menjadi prioritas I tergantung tujuan dan sasaran
pembangunan dan bagaimana strategi pencapaiannya. Suatu urusan pemerintahan
daerah dapat menjadi strategis di satu tahun atau periode dan sebaliknya, menjadi
operasional di periode berikutnya. Pada periode 2017-2021 prioritas I Kabupaten
Karimun adalah
Misi I, Mengembangkan pusat pertumbuhan yang handal dan berdaya saing melalui
kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas.
Program prioritas pada misi I antara lain :
1. Peningkatan investasi yang memperbanyak lapangan pekerjaan (investasi padat
pekerja) 

2. Peningkatan kualitas tenaga kerja lokal sehingga memenuhi standar internasional
3. Pengembangan infrastruktur utama kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan
bebas (jalan, pelabuhan, bandar udara, listik dan air bersih) 

4. Optimalisasi potensi industri dan jasa maritim 

Misi II, Membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh berbasis sumber daya maritim
dan pertanian.

Program prioritas pada misi II antara lain :
1. Pembinaan penyediaan kemudahan usaha bagi petani dan nelayan 

2. Pengembangan usaha agribisnis pedesaan 

3. Revitalisasi dan peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah 

4. Pengembangan produk UMKM sebagai komoditas ekspor melalui 
standardisasi,
sertifikasi, dan penguatan jaringan pasar 

5. Integrasi industri-industri besar dengan UMKM lokal 


RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 237


6. Penciptaan wirausaha baru melalui pembentukan inkubator bisnis dan

mendorong pengembangan ekonomi kreatif 

7. Pengembangan Kawasan Ekonomi baru Coastal Area 

8. Pengembangan potensi wisata, baik wisata bahari, budaya maupun 
wisata
kawasan perbatasan 

Misi III, Memperkuat konektivitas antar wilayah dan pemerataan pembangunan.

Program prioritas pada misi III antara lain :
1. Pengembangan kawasan agropolitan Kundur 

2. Pengembangan kawasan minapolitan Moro 

3. Pengembangan konektivitas antar pulau yang lancar, aman, nyaman
dan
terjangkau

4. Pemerataan penyediaan pelayanan dasar (listrik, air bersih dan 
telekomunikasi)
5. Percepatan pembangunan di tiga kecamatan pemekaran 

6. Penguatan peran desa dalam pembangunan yang berbasis 
pemberdayaan
masyarakat 

Misi IV, Membangun sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan kompetitif serta
menjawab kebutuhan daerah.

Program prioritas pada misi IV antara lain :
1. Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang terstandarisasi dan terjangkau 
secara
merata 

2. Peningkatan pengetahuan masyarakat menuju SDM yang lebih 
berkualitas 

3. Peningkatan drajat kesehatan dan status gizi masyarakat untuk 
mendukung
kualitas SDM 

4. Apresiasi kreativitas pemuda 

5. Peningkatkan pengarusutamaan gender dalam pembangunan 

Misi V, Menjaga fungsi dan kelestarian lingkungan hidup.
Program prioritas pada misi V antara lain :
1. Peningkatan kualitas dan cakupan Ruang Terbuka Hijau 

2. Peningkatan pengelolaan sampah rumah tangga 

3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dan 
pelestarian
lingkungan hidup 

4. Peningkatan pengelolaan limbah industri 

5. Penetapan dan perlindungan daerah-daerah tangkapan air 

Misi VI, Membangun masyarakat yang berbudaya berlandaskan iman & taqwa.

Program prioritas pada misi VI antara lain :
1. Pembinaan penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Quran dan Madrasah

Diniyah Takmiliyah 

2. Pembinaan dan peningkatan kesejahteraan bagi guru mengaji 

3. Gerakan Karimun menghafal Al-Qur’an (one day one ayat) 

4. Menggalakkan Gerakan Karimun Bersinar (Bersih dari Narkoba) 


RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 238


5. Integrasi budaya Melayu dalam kurikulum pendidikan formal 

6. Penguatan peran lembaga-lembaga adat sebagai pranata kehidupan

bermasyarakat 

Misi VII, Mewujudkan birokrasi yang profesional, bersih, dan melayani.
Program prioritas pada misi VII antara lain :
1. Pendayagunaan dan peningkatan kualitas aparatur pemerintah berbasis 
revolusi
mental
2. Peningkatakn kualitas dan standarisasi pelayanan publik 

3. Menerapkan sistem pengaduan masyarakat yang mudah diakses dan

penanganan pengaduannya dapat dimonitor oleh pelapor 

Dalam hal suatu urusan atau program/kegiatan di dalamnya 
menjadi strategis
maka perencanaan, pengendalian, dan evaluasi yang dilakukan lebih tinggi intensitasnya
dibanding yang operasional. Begitu pula dalam penganggarannya, harus diprioritaskan
terlebih dahulu. Hal demikian karena suatu urusan yang bersifat strategis ditetapkan
temanya karena pengaruhnya yang sangat luas dan urgent untuk diselenggarakannya
sangat tinggi.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 239


Tabel 7.1. Kerangka pendanaan pembangunan daerah tahun 2017-2021

Proyeksi
Kode Kapasitas Riil / Belanja
2017 2018 2019 2020 2021
KAPASITAS RIIL KEUANGAN
2 BELANJA 1.334.087.222.093.00 1.452.764.856.245.00 1.452.764.856.245.00 1.452.764.856.245.00 1.452.764.856.245.00
2.1 Belanja Tidak Langsung 490.939.779.920.00 510.590.034.902.00 510.590.034.902.00 510.590.034.902.00 510.590.034.902.00
2.1.1 Belanja Pegawai 425.451.180.594.00 414.667.954.227.00 414.667.954.227.00 414.667.954.227.00 414.667.954.227.00
2.1.2 Belanja Bunga 0 0 0 0 0
2.1.3 Belanja Subsidi 0 0 0 0 0
2.1.4 Belanja Hibah 8.137.800.000.00 8.183.400.000.00 8.183.400.000.00 8.183.400.000.00 8.183.400.000.00
2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 219.000.000.00 1.515.194.500.00 1.515.194.500.00 1.515.194.500.00 1.515.194.500.00
2.1.6 Belanja Bagi Hasil 0 0 0 0 0
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan 55.631.799.326.00 85.473.468.175.00 85.473.468.175.00 85.473.468.175.00 85.473.468.175.00
2.1.8 Belanja Tidak Terduga 1.500.000.000.00 750.000.000.00 750.000.000.00 750.000.000.00 750.000.000.00
2.2 Belanja Langsung 843.147.442.173.00 942.174.821.343.00 942.174.821.343.00 942.174.821.343.00 942.174.821.343.00
2.2.1 Belanja Pegawai 178.012.460.000.00 192.093.569.000.00 192.093.569.000.00 192.093.569.000.00 192.093.569.000.00
2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 419.248.515.653.00 446.125.075.403.00 446.125.075.403.00 446.125.075.403.00 446.125.075.403.00
2.2.3 Belanja Modal 245.886.466.520.00 303.956.176.940.00 303.956.176.940.00 303.956.176.940.00 303.956.176.940.00

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 241


Tabel 7.2. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

Kondisi
Kinerja
Capaian kinerja program dan kerangka pendanaan (juta Rp) Akhir OPD Penanggung Jawab
Baseline RPJMD
No Kode Program Indikator Kinerja 2021
2016
2017 2018 2019 2020 2021
Targe Targe
Target Rp Target Rp Rp Target Rp Rp
t t
4 URUSAN PEMERINTAHAN FUNGSI PENUNJANG
4.1 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
4.1.7.1.2 1 Program Pelayanan Administrasi Realisasi Pemenuhan Rencana 100% 196,679 100% 229,120 100% 240,723 100% 250,206 100% 263,334 100% Seluruh OPD
Perkantoran Pelayanan Administrasi
Perkantoran
4.1.7.1.2 2 Program Peningkatan Sarana dan Realisasi Pemenuhan Terhadap 100% 38,071 100% 75,409 100% 106,219 100% 94,987 100% 100,372 100% Seluruh OPD
Prasarana Aparatur Sarana Prasarana Aparatur
4.1.7.1.2 3 Program Peningkatan Disiplin Tingkat Disiplin Pegawai 100% 6,444 100% 9,861 100% 11,553 100% 10,704 100% 10,662 100% Seluruh OPD
Aparatur
4.1.7.1.2 4 Program Peningkatan Kapasitas Rata-Rata Capaian Kinerja ASN 100% 20,600 100% 43,847 100% 42,742 100% 43,279 100% 46,305 100% Seluruh OPD
Sumber Daya Aparatur
4.1.7.1.2 5 Program Pembinaan dan Peningkatan Pesentase pelaksanaan pemilihan 100% 100% - 100% 250 100% 260 100% 275 100% - 100% Sekretariat Daerah (Bagian
Administrasi Pemerintah Desa Kepala Desa Pemerintahan Umum)
4.1.7.1.2 6 Program Pembinaan dan Fasilitasi Persentase RT/RW Se-Kabupaten 100% 100% 7,686 100% 11,374 100% 16,108 100% 14,516 100% 15,543 100% Sekretariat Daerah (Bagian
Daerah Bawahan Karimun yang dibina Pemerintahan Umum), Seluruh
Kecamatan
4.1.7.1.2 7 Program Penataan Kelembagaan Realisasi Perda SOTK 1 Perda 2 Perda - 2 Perda 1,550 2 1,315 2 Perda 1,130 2 1,420 11 Perda Sekretariat Daerah (Bagian
Perangkat Daerah Perda Perda Organisasi dan Kopri)
4.1.7.1.2 8 Program Penataan Peraturan Produk hukum daerah yang 531 543 8,275 555 10,645 564 10,783 560 10,848 561 9,681 3218 Sekretariat Daerah (Bagian
Perundag-Undangan diterbitkan Organisasi Kopri), Dinas
Kependudukan dan Pencatatan
Sipil, Dinas PP,KB,PP dan
Perlindungan Anak, Sekretariat
Dewan, Dinas Perhubungan,
Dinas Perumahan Kawasan
Permukiman dan
Kebersihan,Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan,Badan
Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia, Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan,Dinas
Tenaga Kerja dan Perindustrian,
Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah (BPKAD), Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu, Dinas
Perdagangan, Koperasi, UKM dan
ESDM, Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang
4.1.7.1.1 9 Program Peningkatan Sistem Tingkat kesesuaian hasil Na 80% 19,530 85% 20,135 90% 20,175 95% 20,945 100% 20,740 100% Sekretariat Daerah (Bagian
Pengawasan Internal dan Pengendalian pengawasan dengan Program Pemerintahan Umum),
Pelaksanaan Kebijakan KDH Pengawasan (PKPT) Inspektorat Daerah,Badan
Pendapatan Daerah, Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 242


4.1.7.1.2 10 Program Peningkatan Pelayanan Persentase pelayanan kedinasan 100% 100% 7,625 100% 7,920 100% 8,265 100% 8,600 100% 8,960 100% Sekretariat Daerah (Bagian
Kedinasan Kepala Daerah/Wakil KDH/WKDH Protokol dan Rumah Tangga,
Kepala Daerah Bagian Umum)
4.1.7.1.2 11 Program Kerjasama Pembangunan Jumlah naskah kerjasama antara 0 0 300 10 1,175 10 1,495 10 1,625 10 1,770 40 Naskah Sekretariat Daerah (Bagian
pemerintah/pihak swasta dan Naskah Naska Naskah Naska Administrasi Pembangunan dan
pihak lainnya h h Bagian Perbatasan)
4.1.7.1.2 12 Program Peningkatan Kerjasama Antar Jumlah Naskah Kerjasama antara 25 10 Naskah 250 0 - 0 - 0 - 0 - 45 Naskah Sekretariat Daerah (Bagian
Pemerintah Daerah Pemerintah/pihak swasta dan Naskah Administrasi Pembangunan)
pihak lainnya
4.1.7.1.2 13 Program Penataan Daerah Otonomi Persentase Inventarisasi 0 0 - 50% 400 70% 430 90% 220 100% 230 100% Sekretariat Daerah (Bagian
Penamaan Rupabumi Pemerintahan Umum)
4.1.7.1.2 14 Program Penataan Batas Wilayah Jumlah Kecamatan yang ditata 0 2 Kec 2,000 2 Kec 2,100 2 Kec 2,200 2 Kec 2,300 2 Kec 2,400 10 Kec Sekretariat Daerah (Bagian
Kecamatan,Kelurahan dan Desa Pemirintahan Umum)
4.1.7.1.2 15 Progarm Peningkatan Kapasitas Persentase ketersediaan data 75% 100% 25,605 100% 29,941 100% 31,936 100% 32,941 100% 33,321 100% Sekretariat Daerah (Bagian
Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah tunjangan perumahan dan Administrasi Pembangunan,
transportasi anggota DPRD Sekretariat Dewan
4.1.7.1.2 16 Program Peningkatan dan Pembinaan Jumlah desa sadar hukum 0 desa 1 desa 2,305 2 desa 2,310 2 desa 2,020 2 desa 2,465 2 desa 3,355 8 desa Sekretariat Daerah (Bagian
Hukum Hukum)
4.2 PENGAWASAN
4.2.7.1.1 17 Program Peningkatan Profisionalisme Persentase APIP yang mengikuti 0% 80% 1,600 85% 1,600 90% 1,600 95% 1,600 100% 1,600 100% Inspektorat Daerah
Tenaga Pemeriksa dan Aparatur pelatihan
Pengawasan
4.2.7.1.1 18 Program Penataan dan Ketepatan waktu penyelesaian 1 Mingu 1 Mingu 200 1 Mingu 200 1 200 1 Mingu 200 1 200 1 Mingu Inspektorat Daerah
Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan dokumen kebijakan pengawasan Sebelu Sebelum Sebelum Mingu Sebelum Mingu Sebelum
Prosedur Pengawasan m Batas Batas Batas Sebelu Batas Sebelu Batas Waktu
Waktu Waktu Waktu m Waktu m
Batas Batas
Waktu Waktu
4.2.7.1.1 19 Program Penataan dan Jumlah laporan SPM 0 dok/0 0 0 1/150 100 0 110 1/150 0 0 0 2/300 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan buku UKM dan ESDM
Prosedur Pengawasan
4.3 PERENCANAAN
4.3.7.1.2 20 Program Perencanaan Pembangunan Persentase Usulan Masyarakat 80% 80% 9,311 80% 11,300 80% 10,345 80% 10,641 80% 13,500 80% Seluruh OPD
Daerah yang Terakomodir Dalam
Dokumen Perencanaan
4.3.7.1.2 21 Program Perencanaan Pembangunan Tersedianya dukumen 100% 100% 725 100% 2,055 100% 2,145 100% 2,080 100% 1,735 100% Bapperlitbang
Ekonomi perencanaan ekonomi
Persentase tingkat partisipasi 0% 0% 25% 30% 50% 70% 70% Bapperlitbang
dunia usaha dalam pembangunan
daerah
Persentase IKD bidang ekonomi 72% 72% 72% 78% 80% 85% 85% Bapperlitbang
yang mencapai target
4.3.7.1.2 22 Program Perencanaan Prasarana Tersedianya dokumen 100% 100% 550 100% 1,770 100% 2,080 100% 2,270 100% 2,060 100% Bapperlitbang
Wilayah dan Sumber Daya Alam perencanaan Prasarana Wilayah
dan Sumber Daya Alam
Persentase IKD bidang prasarana 72% 72% 75% 78% 80% 85% 85% Bapperlitbang
wilayah dan sumber daya alam
4.3.7.1.2 23 Program Perencanaan Sosial dan Tersedianya dokumen 100% 100% 1,700 100% 3,200 100% 2,040 100% 2,150 100% 2,500 100% Bapperlitbang
Budaya perencanaan sosial budaya dan
pemerintahan
Persentase IKD bidang sosial 72% 72% 75% 78% 80% 85% 85% Bapperlitbang
budaya dan pemerintahan yang
mencapai target

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 243


4.3.7.1.1 24 Program Peningkatan Kapasitas Persentase OPD yang dokumen 76% 76% 380 80% 1,100 82% 300 85% 950 90% 550 90% Bapperlitbang
Kelembagaan Perencanaan perencanaanya selaras dengan
Pembangunan Daerah dokumen perencanaan daerah
4.3.7.1.1 25 Program Evaluasi dan Pelaporan Persentase capaian kinerja 100% 100% 3,270 100% 4,800 100% 5,189 100% 6,460 100% 6,819 100% Bapperlitbang,Dinas Tenaga
Pemerintah Daerah Kerja dan Perindustrian, Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD), Dinas Pangan
dan Pertanian, Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang,

4.4 KEUANGAN
4.4.7.1.1 26 Program Peningkatan dan Opini BPK terhadap keuangan WTP WTP 9,588 WTP 13,629 WTP 12,299 WTP 12,382 WTP 13,365 WTP Sekretariat Daerah,Dinas
Pengembangan Pengelolaan Keuangan daerah PP,KB,PP dan Perlindungan Anak,
Daerah Dinas Perhubungan, Dinas
Pariwiata dan Kebudayaan,Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD), Dinas Pemuda
dan Olahraga,Dinas Sosial
4.4.7.1.1 27 Program Perencanaan dan Pencapaian Target Penerimaan 321 304 2,185 307 3,072 312 3,085 316 3,282 321 2,860 321 Milyar Badan Pendapatan Daerah
Pengembangan Pengelolaan Pajak Pajak Daerah (Milyar)
Daerah
4.4.7.1.1 28 Program Peningkatan Pengembangan Nilai AKIP OPD >80 5,761 >80 7,690 >80 8,643 >80 9,027 >80 9,210 >80 Seluruh OPD
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
4.5 KEPEGAWAIAN
4.5.7.1.2 29 Program Pendidikan Kedinasan Terselenggaranya Pendidikan Dinkes Dinkes dan 1,150 Dinkes 1,795 Dinkes 2,970 Dinkes 3,735 Dinkes 3,895 Dinkes dan Dinas Kesehatan
kedinasan dan 12 12 UPTD dan 12 dan 12 dan 12 dan 12 12 UPTD
UPTD UPTD UPTD UPTD UPTD
4.5.7.1.2 30 Program Pembinaan dan Persentase pegawai berkinerja 70% 75% 10,166 80% 23,565 85% 20,510 90% 21,385 95% 23,175 95% Sekretariat Daerah (Bagian
Pengembangan Aparatur baik Pemerintahan Umum), Dinas
Kependudukan dan Pencatatan
Sipil,Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumberdaya
Manusia, Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan, Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu, Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang,Dinas Perikanan dan
Kelautan,Dinas Tenaga Kerja dan
Perindustrian
4.5.7.1.2 31 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas Persentase pelaksanaan 0 0 - 40% 150 50% 175 60% 200 70% 225 70% Sekretariat Daerah (Bagian
PNS persemayaman/pemakaman bagi Hukum,Bagian Pemerintahan
ASN Umum,Bagian Layanan
Pengadaan,Bagian
Perekonomian)
4.7 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
4.7.7.1.1 32 Program Penelitian dan Pengembangan Tersedianya Dokumen 100% 670 100% 5,220 100% 3,090 100% 2,640 100% 2,700 75% Bapperlitbang
Daerah studi/analisis/kajian penelitian
dan pengembangan
Persentase kajian penelitian dan 100% 100% 100% 100% 100% 75% Bapperlitbang
pengembangan yang
ditindaklanjuti
4.7.7.1.1 33 Program Peningkatan Layanan Izin Jumlah izin Penelitian yang 50% 50% 150 60% 300 70% 350 80% 380 90% 400 90% Badan Kesatuan Bangsa dan
Penelitian Bagi Masyarakat diterbitkan Politik

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 244


1. URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR
1.1. PENDIDIKAN
1.1.4.1.3 34 Program Pendidikan Anak Usia Dini Angka Partisipasi Kasar (APK) 30% 40% 19,539 50% 9,068 60% 7,943 70% 7,193 80% 7,114 80% Dinas Pendidikan
PAUD Usia 3-6 Tahun
1.1.4.1.3 35 Program Wajib Belajar Pendidikan Angka Partisipasi Kasar (APK) 106.31 107 143,180 107.35 141,230 107.7 145,830 107,5 143,780 107,5 141,230 107,5 Dinas Pendidikan
Dasar 9 Tahun SD/MI
Angka Partisipasi Kasar (APK) 99.29 101.25 101.65 101.75 102 102 102 Dinas Pendidikan
SMP/MTs
Angka Partisipasi Murni (APM) 97.25 97.6 97.95 98.3 99 99,3 99,3 Dinas Pendidikan
SD/MI
Angka Partisipasi Murni (APM) 71.28 75 80 85 90 95 95 Dinas Pendidikan
SMP/MTs
Angka Harapan Lama Sekolah 11.9 11.96 12 12 12 12 12,2 Dinas Pendidikan
Angka Pendidikan yang 57.978 54.000 52.000 50.000 48.000 46.000 46.000 Dinas Pendidikan
ditamatkan SD/MI
Angka Pendidikan yang 33.500 34.500 35.500 36.500 38.500 38.500 38.500 Dinas Pendidikan
ditamatkan SMP/MTs
1.1.4.1.3 36 Program Pendidikan Non formal Persentase Lembaga Kursus dan 40% 40% 13,510 60% 12,300 80% 12,535 100% 11,040 100% 12,370 100% Dinas Pendidikan
Pelatihan yang Terakreditasi
1.1.4.1.3 37 Program Peningkatan Mutu Pendidik Persentase guru tersertifikasi 80% 100% 26,645 100% 29,255 100% 31,250 100% 28,850 100% 30,210 100% Dinas Pendidikan, Sekda (Bagian
dan Tenaga Kependidikan Kesejahteraan dan
Kemasyarakatan)
1.1.4.1.3 38 Program Manajemen Pelayanan Persentase Ketersediaan data Na 100% 5,925 100% 5,925 100% 5,925 100% 5,925 100% 5,925 100% Dinas Pendidikan
Pendidikan pendidikan secara berkelanjutan
1.2 KESEHATAN
1.2.4.1.2 39 Program Promosi kesehatan dan Jumlah Promosi Kesehatan 20% 100% 1,329 100% 1,620 100% 2,600 100% 1,815 100% 2,840 100% Dinas Kesehatan ,RSUD
Pemberdayaan Masyarakat Muhammad Sani
1.2.4.1.2 40 Program Standarisasi pelayanan Tercapainya Standarisasi 80% 100% 1,170 100% 1,640 100% 1,360 100% 2,410 100% 2,160 100% Dinas Kesehatan,RSUD
Kesehatan Pelayanan Kesehatan Muhammad Sani
1.2.4.1.2 41 Program Kemitraan Peningkatan Jumlah Kerjasama Pelayanan 23 25 1,400 27 2,745 30 2,805 32 2,866 35 2,928 35 RSUD Muhammad Sani
Pelayanan Kesehatan Kesehatan
1.2.4.1.2 42 Program Pengadaan, peningkatan Persentase Sarana Prasarana 75% 77% 173,268 80% 51,853 83% 103,913 85% 128,035 90% 161,800 100% RSUD Muhammad Sani
sarana dan prasarana rumah Fasilitas Pelayanan Kesehatan
sakit/jiwa/paru-paru/mata dasar Terpenuhi
1.2.4.1.2 43 Program Pemeliharaan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana 75% 77% 1,466 80% 2,448 83% 3,004 85% 3,564 90% 4,138 100% RSUD Muhammad Sani
prasarana rumah sakit/jiwa/paru- rumah sakit yang terpelihara
paru/mata
1.2.4.1.2 44 Program Peningkatan Mutu Pelayanan Persentase pencapaian SPM 100% 100% 68,268 100% 45,000 100% 48,000 100% 50,000 100% 55,000 100% RSUD Muhammad Sani
Kesehatan BLUD
1.2.4.1.2 45 Program Obat dan Perbekalan Tingkat pemenuhan obat dan 10 11 PKM 2,870 13 PKM 2,925 13 3,325 13 PKM 3,390 13 3,810 13 PKM Dinas Kesehatan
Kesehatan BMHP pada unit pelayanan Puskes PKM PKM
kesehatan dasar dan rujukan mas
1.2.4.1.2 46 Program Pencegahan Dan Menurunnya Angka Kesakitan 12 Kec 12 Kec 181 12 Kec 1,150 12 Kec 1,150 12 Kec 1,210 12 Kec 1,275 12 Kec Dinas Kesehatan
Penanggulangan Penyakit Menular Dan Kematian
1.2.4.1.2 47 Program Perbaikan Gizi Masyarakat Meningkatnya Gizi Masyarakat 12 Kec 12 Kec 280 12 Kec 570 12 Kec 710 12 Kec 840 12 Kec 975 12 Kec Dinas Kesehatan
1.2.4.1.2 48 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Menurunnya AKI dan AKB 12 Kec 12 Kec 1,230 12 Kec 2,660 12 Kec 3,130 12 Kec 3,865 12 Kec 4,195 12 Kec Dinas Kesehatan
Melahirkan dan Anak
1.2.4.1.2 49 Program Peningkatan Pelayanan Meningkatnya Pelaya nan 12 Kec 12 Kec 80 12 Kec 510 12 Kec 475 12 Kec 805 12 Kec 645 12 Kec Dinas Kesehatan
Kesehatan Remaja Dan Lansia Kesehatan Remaja Dan Lansia
1.2.4.1.2 50 Program Pengawasan Obat Dan Terkendalinya Obat Dan Makanan 12 Kec 12 Kec 220 12 Kec 980 12 Kec 1.030 12 Kec 1.110 12 Kec 1.180 12 Kec Dinas Kesehatan
Makanan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 245


1.2.4.1.2 51 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Meningkatnya Pelayanan 20% 100% 1,260 100% 1,940 100% 2,030 100% 2,100 100% 2,250 100% Dinas Kesehatan, Badan
Kesehatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD), Sekda (Bagian
Kesejahteraan dan
Kemasyarakatan)
1.2.4.1.2 52 Program Pelayanan Kesehatan Meningkatnya Pelayanan 12 Kec 12 Kec 14,400 12 Kec 16,000 12 Kec 22,000 12 Kec 35,000 12 Kec 37,000 12 Kec Dinas Kesehatan
Penduduk Miskin Kesehatan Penduduk Miskin
1.2.4.1.2 53 Program Pengadaan, Peningkatan dan Meningkatnya Sarana Prasarana 10 PKM 11 PKM 24,200 13 PKM 34,400 13 59,450 13 PKM 60,450 13 75,450 13 PKM Dinas Kesehatan
Perbaikan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan PKM PKM
Puskesmas/Puskemas Pembantu dan
Jaringannya
1.2.4.1.2 54 Program Jaminan Kesehatan Nasional Meningkatnya Pelayanan 10 11 PKM 7,400 13 PKM 11,548 13 14,139 13 PKM 24,065 13 27,765 13 PKM Dinas Kesehatan
Kesehatan Puskes PKM PKM
mas
1.2.4.1.2 55 Program Peningkatan Pelayanan Meningkatnya Kesehatan Anak 12 Kec 12 75 12 75 12 100 12 100 12 150 12 Dinas Kesehatan
Kesehatan Anak Balita Balita
1.3 PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
1.3.1.1.1 56 Program Pengembangan Wilayah Jumlah kawasan strategis yang 3 4 15,000 5 15,000 6 15,000 7 15,000 8 15,000 8 Dinas Pekerjaan Umum dan
Strategis dan Cepat Tumbuh dikembangkan Penataan Ruang
1.3.3.1.1 57 Program Pembangunan Jalan dan Panjang jalan yang dibangun (km) 1055.31 22.66 60,989 24.92 107,088 27.41 153,797 30.16 33.17 119,295 1,194 Dinas Pekerjaan Umum dan
Jembatan; 157,177 Penataan Ruang,
1.3.3.1.2 58 Program Peningkatan Jalan dan Panjang jalan aspal (km) 366.81 80.95 217,911 99.41 389,620 118.69 319,508 138.96 160.41 431,832 965.23 Dinas Pekerjaan Umum dan
Jembatan 374,073 Penataan Ruang
1.3.3.1.1 59 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Proporsi panjang jaringan jalan 159 252 121,558 268 130,566 287 137,604 290 144,425 312 151,599 278 Dinas Pekerjaan Umum dan
Jalan dan Jembatan aspal dalam kondisi baik (% ) Penataan Ruang, Kec.Kundur,
Kec.Buru,Kec.Kundur Utara,
Kec.Durai,Kec.Karimun,Kec.Kund
ur Barat, Kec.Ungar, Kec.Meral,
Kec.Meral Barat, Kec.Tebing, dan
Kec.Moro,Kec.Belat
1.3.3.1.2 60 Program perencanaan pengawasan Jumlah dokumen perencanaan 62 7,046 60 10,000 60 10,000 60 11,150 60 12,300 250 Dinas Pekerjaan Umum dan
dan pengembangan infrastruktur dan pengawasan - Penataan Ruang
1.3.3.1.2 61 Program Pembangunan Saluran panjang konstruksi saluran 53160 6000 10,000 12000 21,000 12000 22,800 12000 24,600 12000 26,400 107,160 Dinas Pekerjaan Umum dan
Drainase/Gorong-Gorong drainase dalam kondisi baik (m) Penataan Ruang
1.3.3.1.2 62 Program Pengembangan Kinerja Persentase Rumah Tangga (RT) 48.23 50.23 5,750 60.23 32,593 70.23 40,000 80.23 56,500 90.23 65,500 90.23 Dinas Pekerjaan Umum dan
Pengelolaan Air Minum dan Air yang menggunakan air bersih Penataan Ruang
Limbah
1.3.3.1.2 63 Program Penyediaan dan Pengelolaan Jumlah lokasi sumber air baku 5 1 1,000 1 5,000 1 10,000 1 15,000 1 20,000 6 Dinas Pekerjaan Umum dan
Air Baku yang dimanfaatkan Penataan Ruang
1.3.3.1.2 64 Program Pengembangan Pengelolaan Jumlah kawasan sumber air 5 0 - 0 - 1 12,000 1 15,000 1 20,000 6 Dinas Pekerjaan Umum dan
dan Konservasi Sungai Danau dan dalam keadaan terjaga Penataan Ruang
Sumber Daya Air Lainnya
1.3.3.1.2 65 Program Pengembangan dan Panjang Jaringan Irigasi dan 0 56500 25,000 91000 36,700 90000 63,225 100000 83,850 81028 101,175 418528 Dinas Pekerjaan Umum dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa dan Saluran Air Penataan Ruang
Jaringan Pengairan Lainnya
1.3.3.1.2 66 Program Peningkatan Sarana dan Persentase Realisasi Pemenuhan 80% 80% 45,447 85% 72,950 90% 93,075 95% 83,203 100% 93,333 100% Dinas Pekerjaan Umum dan
Prasarana Fasilitas Umum terhadap sarana fasilitas umum Penataan Ruang, Dinas
Perdagangan, Koperasi, UKM dan
ESDM
1.3.3.1.2 67 Program Tanggap Darurat Jalan dan Presentase Jalan Kabupaten 45.04 30.03 80,828 24.57 66,132 20.1 54,108 16.45 44,270 13.4 36,221 13.4 Dinas Pekerjaan Umum dan
Jembatan dalam Kondisi Rusak Penataan Ruang
1.3.3.1.2 68 Program Pembangunan Sistem Jumlah sistem informasi/data 0 0 - 3 1,400 2 1,100 2 1,250 2 1,400 9 Dinas Pekerjaan Umum dan
Informasi/data base jalan dan base jalan dan jembatan yang Penataan Ruang
Jembatan didevelopt

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 246


1.3.3.1.2 69 Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Panjang jalan kabupaten dalam 398.74 39.87 107,340 35.89 96,606 32.30 86,946 29.07 78,251 26.16 70,426 26.16 Dinas Pekerjaan Umum dan
Jembatan kondisi rusak berat dan rusak Penataan Ruang
ringan (km)
1.3.5.1.1 70 Program Perencanaan Tata Ruang Jumlah peraturan terkait tata 0 1 2,225 3 5,350 4 6,220 4 9,250 4 12,300 11 Bapperlitbang,Dinas Pekerjaan
ruang yang disahkan Umum dan Penataan Ruang
1.3.5.1.1 71 Program Pengendalian Pemanfaatan Jumlah bangunan yang telah 238 50 600 50 900 50 1,200 50 1,500 50 1,800 488 Dinas Pekerjaan Umum dan
Ruang memiliki Izin Mendirikan Penataan Ruang
Bangunan (IMB)
1.3.5.1.1 72 Program Pemanfaatan Ruang Jumlah Laporan Pemanfaatan 0 2 - 2 1,300 2 1,450 2 1,600 2 1,750 10 Dinas Pekerjaan Umum dan
Ruang Penataan Ruang
1.3.3.1.2 73 Program Pengendalian Banjir Luas kawasan yang dilindungi 355 10 10,000 15 15,000 20 20,000 25 25,000 30 30,000 455 Dinas Pekerjaan Umum dan
dari bahaya banjir (ha) Penataan Ruang
1.3.3.1.2 74 Program Pembangunan Panjang dinding penahan tanah 3500 6,440 5000 9,750 5000 12,500 5000 13,500 5000 15,000 23,500 Dinas Pekerjaan Umum dan
Turap/Talud/Bronjong yang dibangun (km) - Penataan Ruang
1.3.3.1.2 75 Program Pembinaan Pemberdayaan Persentase tingkat pemahaman 0 0 - 100 200 100 250 100 300 100 350 100 Dinas Pekerjaan Umum dan
Jasa Konstruksi bidang jasa konstruksi Penataan Ruang
1.3.3.1.2 76 Program Pengelolaan Batas Wilayah Jumlah Batas Wilayah Negara 2 Tanda 2 Tanda 170 2 Tanda 1,200 2 730 2 Tanda 755 2 1,305 2 Tanda Sekretariat Daerah (Bagian
Negara dan Pulau-Pulau Terkecil yang Dipelihara Batas Batas Batas Tanda Batas Tanda Batas Perbatasan)
Terdepan Batas Batas
1.3.5.1.1 77 Program Pengembangan Wilayah Jumlah Dokumen Pendukung 0 0 400 3 885 0 1,000 0 1,045 0 875 3 Dokumen Sekretariat Daerah (Bagian
Perbatasan Perencanaan Pembangunan Perbatasan)
Daerah
1.3.3.1.2 78 Program Dana Alokasi Khusus (DAK) Persentase Realisasi Pemenuhan 100% 100% 49,375 - - - - - - - - 100% Dinas Pekerjaan Umum dan
Terhadap Program DAK Penataan Ruang, Dinas
Perdagangan, Koperasi, UKM dan
ESDM,Dinas Perikanan,Dinas
Lingkungan hidp

1.4 PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN


1.4.3.1.2 79 Program Pengembangan Perumahan Cakupan rumah tidak layak huni Na 55% 500 8% 3,305 8% 9,735 8% 13,088 7% 12,999 86% Dinas Perumahan Kawasan
yang tertangani (Unit) Kebersihan dan Permukiman
1.4.5.1.2 80 Program Lingkungan Sehat Perumahan Cakupan kawasan permukiman Na 0 0 45% 7,950 50% 8,745 55% 9,619 60% 10,579 60% Dinas Perumahan Kawasan
kumuh yang ditangani (Ha) Kebersihan dan Permukiman
1.4.5.1.1 81 Program pengelolaan areal Cakupan pemakaman yang Na 45 80 50 450 55 645 60 544 65 2,350 65 Dinas Perumahan Kawasan
pemakaman ditangani (Lokasi) Kebersihan dan Permukiman
1.4.5.1.2 82 Program Peningkatan Sarana dan Realisasi pemenuhan sarana dan 3% 10% 700 15% 2,390 20% 1,017 25% 1,210 30% 1,227 100% Dinas Perumahan Kawasan
Prasarana Pertamanan prasarana pertamanan Kebersihan dan Permukiman
1.4.5.1.2 83 Program Penerangan Jalan Umum Panjang jalan umum yang Na 10% 12,325 15% 25,677 20% 26,378 25% 26,660 30% 29,256 30% Dinas Perumahan Kawasan
(PJU) mendapat penerangan Kebersihan dan Permukiman
1.4.3.1.2 84 Program Penyediaan Air Minum dan Cakupan daerah pedesaan yang 48 2 4,000 4 6,000 6 8,000 8 10,000 10 12,000 78 Dinas Pekerjaan Umum dan
Sanitasi Berbasis Masyarakat mendapat pelayanan air bersih Penataan Ruang
(PAMSIMAS)
1.4.3.1.2 85 Program Pembinaan dan Cakupan daerah yang mendapat 0 2 100 6 650 8 750 10 850 12 950 36 Dinas Pekerjaan Umum dan
Pengembangan Infrastruktur pelayanan air bersih dan kawasan Penataan Ruang
Pemukiman kumuh yang ditangani

1.4.3.1.2 86 Program Pengembangan Lingkungan


Jumlah titik akses penghubung 943 953 13,630 963 21,100 973 23,000 983 25,000 993 27,000 993 Dinas Pekerjaan Umum dan
dan Permukiman dari ibukota kecamatan ke Penataan Ruang
kawasan pemukiman penduduk
minimal dilalui roda 4
1.5 KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
1.5.6.1.2 87 Program Peningkatan Kualitas Jumlah kegiatan keagamaan yang 50 Keg 58 Keg 10,744 58 Keg 17,846 58 Keg 19,988 58 Keg 20,750 58 Keg 25,946 58 Keg Sekretariat Daerah (Bagian
Keimanan dan Ketaqwaan dilaksanakan Kesejahteraan dan
Kemasyarakatan), Sekretariat
Dewan, Dinas Pendidikan,Seluruh

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 247


Kecamatan,Dinas Pemuda dan
Olahraga, Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang
1.5.6.1.1 88 Program Pengembangan Wawasan Jumlah upacara hari besar 16 Keg 16 Keg 5,659 17 Keg 7,060 18 Keg 7,560 18 Keg 8,070 19 Keg 8,480 103 Keg Sekretariat Daerah (Bagian
Kebangsaan nasional yang terlaksana Umum,Bagian Protokol dan
Rumah Tangga, Bagian
Pemerintahan Umum, dan
Bagian Organisasi dan Korpri),
Badan Satuan Bangsa dan Politik
1.5.6.1.2 89 Program Kemitraan Pengembangan Jumlah kegiatan keagamaan yang 0 11 Keg 2,510 11 Keg 6,050 11 Keg 6,150 11 Keg 6,260 11 Keg 6,360 11 Keg Sekretariat (Bagian
Wawasan Kebangsaan difasilitasi Pemerintah Desa Kesejahteraan dan
Kemasyarakatan)
1.5.6.1.1 90 Program Peningkatan Keamanan dan Jumlah linmas siaga 20% 100% 1,750 100% 1,945 100% 3,450 100% 3,090 100% 2,340 100% Satuan Polisi Pamong Praja,
Kenyamanan Lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik
1.5.6.1.1 91 Program Pemeliharaan Kantramtibmas Jumlah kecamatan yang di pantau 12 12 1,650 12 1,865 12 1,900 12 1,960 12 2,005 12 Satuan Polisi Pamong Praja,
dan Pencegahan Tindak Kriminal Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik
1.5.7.1.2 92 Program Penegakan Perda dan Perkada Persentase penegakan perda / 100% 100% 350 100% 350 100% 370 100% 370 100% 370 100% Satuan Polisi Pamong Praja
perkada
1.5.7.1.2 93 Program Penegakan Ketentraman dan Cakupan penanganan gangguan 10 kali 10 kali 225 10 kali 218 10 kali 310 10 kali 310 10 kali 310 10 kali Satuan Polisi Pamong Praja
Ketertiban Umum trantibum
1.5.7.1.2 94 Program Peningkatan Pemberantasan Jumlah kasus penyakit 3 kasus 3 kasus 150 3 kasus 620 3 650 3 kasus 650 3 650 3 kasus Satuan Polisi Pamong Praja
Penyakit Masyarakat (Pekat) masyarakat (Pekat) kasus kasus
1.5.7.1.2 95 Program pemberdayaan masyarakat Jumlah linmas yang terlatih 100 org - - 150 org 790 150 810 90 org 90 150 410 700 Org Satuan Polisi Pamong Praja
untuk menjaga ketertiban dan org org
keamanan
1.5.6.1.1 96 Program Fasilitasi Ketahanan Persentase Fasilitiasi Ketahanan 0% 50% 100 60% 3,900 70% 4,130 80% 4,200 85% 4,340 90% Badan Kesatuan Bangsa dan
Ekonomi, Sosial dan Budaya Ekonomi, Sosial dan Budaya Politik
1.5.6.1.1 97 Program Peningkatan Kapasitas Persentase Ormas yang dibina 70% 70% 650 70% 885 70% 1,040 70% 1,195 70% 1,295 70% Badan Kesatuan Bangsa dan
Kelembagaan Organisasi Politik
Kemasyarakatan
1.5.6.1.1 98 Program Pendidikan Politik Partisipasi Penduduk dalam 0% 0% 280 0% 1,210 85% 1,350 0% 1,420 85% 1,420 90% Badan Kesatuan Bangsa dan
Masyarakat Pemilu Politik
1.5.6.1.1 99 Program Pembinaan Pembauran Meningkatnya kerukunan Antar 50% 50% 880 60% 1,390 70% 1,425 80% 1,515 85% 1,600 90% Badan Kesatuan Bangsa dan
Kebangsaan Umat Beragama Politik
1.5.6.1.1 100 Program Pelaksanaan Bela Negara Tingkat kesadaran bela negara 50% 50% 240 55% 300 65% 340 80% 360 85% 400 90% Badan Kesatuan Bangsa dan
semakin Tinggi Politik
1.5.6.1.2 101 Program Penghayatan Nilai-nilai Tingkat Penhayatan masyarakat 50% 50% 240 55% 300 65% 340 80% 360 85% 400 90% Badan Kesatuan Bangsa dan
Sejarah Kebangsaan, Keagamaan dan menjadi bertambah Politik
Kepercayaan
1.5.6.1.1 102 Program Penghayatan dan Pengamalan Tingginya tingkat penghayatan 65% 65% 150 75% 250 85% 300 90% 350 95% 350 100% Badan Kesatuan Bangsa dan
Pancasila dan pangamalan pancasila Politik
1.5.6.1.1 103 Program Fasilitasi Ketahanan Ideologi Jumlah Peserta yg memahami 40% 40% 480 50% 780 65% 890 70% 965 75% 1,065 80% Badan Kesatuan Bangsa dan
Negara ketahanan Ideologi Politik
1.5.6.1.1 104 Program Budaya dan Etika Politik Jumlah tingkat perkembangan 0% 0% 100 70% 860 90% 1,000 90% 1,070 95% 1,200 95% Badan Kesatuan Bangsa dan
ideologi Negara Politik
1.6 SOSIAL
1.6.4.1.1 105 Program Pemberdayaan Fakir Miskin Persentase PMKS yang 1.39% 0.73% 670 0.76% 735 0.80% 768 0.87% 810 1% 843 5.55% Dinas Sosial
Komunitas Adat terpencil dan PMKS diberdayakan
Lainnya
1.6.4.1.1 106 Program Peningkatan Kesejahteraan Jumlah RTSM penerima bantuan 1,195 3,092 428 4,395 517 4,395 690 5,396 710 5,395 740 5395 Dinas Sosial
Keluarga tunai bersyarat (Jiwa)

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 248


1.6.4.1.1 107 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Jumlah penduduk terlantar yg 0 398 1157 412 1208 430 1361 424 1424 439 1365 2103 Dinas Sosial
kesejahteraan Sosial terpenuhi kebutuhan dasarnya
1.6.4.1.1 108 Program Pembinaan para Penyandang Prosentase Penyandang 42% 99% 457 74% 420 71% 418 68% 421 65% 418 41.94% Dinas Sosial
Disabilitas dan Trauma Disabilitas yang mampu hidup
mandiri
1.6.4.1.1 109 Program pencegahan dini dan Prosentase korban bencana yg 75% 77% 570 78% 687 79% 912 80% 955 80% 1000 80% Dinas Sosial
penanggulangan korban bencana ditangani secara cepat dan tepat
waktu (%)
1.6.4.1.1 110 Program Pemberdayaan kelembagaan Prosentase (%) TKSM yang 37,5% 37,5% 620 45% 665 52,5% 665 60% 1,010 67,5% 820 67,5% Dinas Sosial, Kecamatan Meral
kesejahteraan sosial berpartisipasi aktif dalam
penaganan PMKS
1.6.4.1.1 111 Program Pelestarian Nilai Persentase (%) TMP yang terkelola 75% 80% 555 80% 555 80% 575 80% 595 80% 615 80% Dinas Sosial
Kepahlawanan Keperintisan dan secara baik
Kesetiakawanan Sosial
2. URUSAN WAJIB NON PELAYANAN DASAR
2.1 TENAGA KERJA
2.1.4.1.4 112 Program Peningkatan Kualitas dan Persentase tenaga kerja lokal Na 85% 3,005 87% 7,870 89% 54,735 90% 15,775 92% 16,680 100% Dinas Tenaga Kerja dan
Produktivitas Tenaga Kerja yang memperoleh sertifikat Perindustrian
kompetensi
2.1.4.1.4 113 Program Peningkatan Kesempatan dan Persentase tenaga kerja lokal 35% 35% 370 36% 750 36% 2,800 37% 3,055 37% 3,315 37% Dinas Tenaga Kerja dan
Perluasan Kerja yang diterima perusahaan Perindustrian
2.1.4.1.4 114 Program Perlindungan dan Persentase penyelesaian 70% 70% 860 71% 1,510 72% 1,820 73% 2,050 74% 2,250 74% Dinas Tenaga Kerja dan
Pengembangan Lembaga perselisihan melalui Perjanjian Perindustrian
Ketenagakerjaan Bersama (PB)
2.2 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
2.2.4.1.6 115 Program Peningkatan Kualitas hidup Persentase kasus KDRT 0,10% 0,10% 4,830 0.08 4,930 0.06 4,930 0.04 4,930 0.03 4,930 0.01 Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
dan Perlindungan Perempuan Anak
2.2.4.1.6 116 Program peningkatan peran serta dan Partisipasi Perempuan di 44.98 44.98 1475 45 1525 45.1 1525 45.2 1525 45.3 1525 45.4 Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
kesetaraan jender dalam Lembaga Pemerintah Anak
pembangunan
2.2.4.1.6 117 Program Penguatan Kelembagaan Presentase SKPD melakukan Gap 100% 100% 2,300 100% 2,325 100% 2,400 100% 2,600 100% 2,800 100% Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
Pengarusutamaan Gender dan Anak GBS Anak
2.2.4.1.6 118 Program Peningkatan Kualitas Hidup Partisipasi perempuan terlatih 29.5% 29.5% 700 29.60% 800 29.70% 850 29.80% 950 29.90% 950 30% Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
Perempuan Anak
2.2.4.1.6 119 Program Keserasian Kebijakan Persentase lembaga peduli 100% 100% 2,200 100% 2,270 100% 2,290 100% 2,450 100% 2,450 100% Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
Peningkatan Kualitas Anak dan perempuan dan anak yang aktif Anak
perempuan
2.2.4.1.6 120 Program peningkatan penanggulangan Persentase kasus Narkoba, PMS, 0,81 0.81 500 0.8 500 0.79 500 0.78 500 0.77 500 0.76 Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
Narkoba PMS, HIV/AIDS bagi HIV/AIDS Anak
perempuan dan Anak
2.2.4.1.6 121 Program Peningkatan Perlindungan Persentase kasus KDRT yang 100% 100% 300 100% 300 100% 550 100% 550 100% 2250 100% Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
Perempuan dan Anak ditangani Anak

2.2.4.1.6 122 Program Peningkatan Kualitas Hidup Jumlah desa layak anak 0 0 1,400 8 1,400 8 1,500 12 1,500 11 1,500 11 Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
Perlindungan Perempuan & Anak
Perlindungan Anak
2.2.4.1.6 123 Program Peningkatan Kualitas Persentase keluarga pra sejahtera 0 14,6% 3130 14,5% 3430 14,4% 3430 14,3% 3430 14,2% 3430 14,2% Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
Pemberdayaan Kesejahteraa Keluarga Anak

2.3 PANGAN
2.3.2.1.3 124 Program Peningkatan Ketahanan Jumlah Beras tersalurkan (Ton) 1243 1243 3,307 1243 1,454 1243 1,820 1243 1,965 1243 2,081 1243 Ton Seluruh Kecamatan, Dinas
Pangan Kesehatan, Dinas Pangan dan
Pertanian

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 249


2.3.2.1.3 125 Program Peningkatan Mutu dan Persentase Pangan yang 50% 50% 1,600 60% 1,900 65% 2,080 70% 2,270 75% 2,460 80% Dinas Pangan dan Pertanian
Keamanan Pangan Memenuhi Persyarakatan Mutu
dan Keamanan Pangan (%)
2.3.2.1.3 126 Program Peningkatan Ketersediaan, Jumlah Desa Rawan Pangan 2 2 1,550 3 2,930 3 3,130 4 3,290 5 3,450 5 Dinas Pangan dan Pertanian
Akses dan Distribusi Pangan
2.3.2.1.3 127 Program Pengembangan Diversifikasi Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 65 70 1,100 73 1,420 75 1,730 77 2,050 78 2,370 80 Dinas Pangan dan Pertanian
dan Pola Konsumsi Pangan
2.3.2.1.3 128 Program Penanganan Kerawanan Jumlah Kawasan Kerawanan 2 2 950 3 1,230 3 1,500 4 1,770 5 2,050 5 Dinas Pangan dan Pertanian
Pangan Pangan
2.4 PERTANAHAN
2.4.5.1.1 129 Program Penataan Penguasaan, Luas Lahan yang dibebaskan 54.18 Ha 18,863 31 Ha 64,730 31 Ha 65,825 25 Ha 68,029 10 Ha 104,087 54 Ha Dinas Pendidikan, Dinas
Pemilikan, Penggunaan dan Pekerjaan Umum dan Penataan
Pemanfaatan Tanah Ruang, Dinas Perdagangan,
Koperasi, UKM dan ESDM, Dinas
Perhubungan, Dinas Perumahan
Kawasan Permukiman dan
Kebersihan, Dinas Pemuda dan
Olahraga,Dinas Kesehatan, Badan
Pendapatan Daerah
2.5 LINGKUNGAN HIDUP
2.5.5.1.2 130 Program pengendalian pencemaran Indeks Capaian Standart Kualitas 40.25 40-42 1,337 42-45 3,790 45-48 7,590 48-50 5,210 50- 6,535 50-52,5 Dinas Lingkungan Hidup
dan perusakan lingkungan hidup Lingkungan Hidup Terhadap 52,5
Pencemaran Dan Perusakan
2.5.5.1.2 131 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) 186 Ha 196 Ha 3,018 208 Ha 8,730 222 10,518 238 Ha 10,273 256 Ha 12,251 256, Ha Dinas Lingkungan Hidup, Dinas
Hijau (RTH) Yang Terkelola Ha Perumahan Kawasan Kebersihan
dan Permukiman,Kec.Kundur,
Kec.Kuba, Kec.Kuta, Kec.Ungar,
Kec.Belat,
Kec.Buru,Kec.Karimun,Kec.Meral
Barat, Kec.Moro dan
Kec.Durai,Sekretariat Dewan
2.5.5.1.2 132 Program Peningkatan Kualitas dan Jumlah Media/ dan Akses 1 Dok 2 110 5 945 5 745 4 745 4 745 20 Dinas Lingkungan Hidup
Akses Informasi Sumber Daya Alam Informasi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup
2.5.5.1.2 133 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Persentase Rehabilitasi dan Na 0 0 76% 380 78% 380 80% 380 81% 380 81% Dinas Lingkungan Hidup
Cadangan Sumber Daya Alam Pemulihan Cadangan Sumber
Daya Alam Terhadap Adanya
dan/ atau Dugaaan Pencemaran
dan Perusakan LH
2.5.5.1.2 134 Program Pengembangan Kinerja Persentase sampah tertagani 70% 70% 1,600 71% 1,350 73% 5,200 73% 2,580 74% 3,500 74% Dinas Lingkungan Hidup
Pengolahan Sampah
2.5.5.1.2 135 Program Perlindungan dan Konservasi Persentase Luas Sumber Air yang Na 65% 250 68% 535 70% 2,850 72% 1,035 73% 875 73% Dinas Lingkungan Hidup
Sumber Daya Alam Terkelola
2.5.5.1.2 136 Program Peningkatan Ruang Terbuka Realisasi peningkatan Ruang Na 10% 1,650 15% 1,560 20% 1,280 25% 1,420 30% 1,300 30% Dinas Perumahan Kawasan
Hijau (RTH) Terbuka Hijau (%) Kebersihan dan Permukiman
2.5.5.1.2 137 Program Pengembangan Ruang Realisasi Pengembangan Ruang Na 10% 621 15% 4,750 20% 4,880 25% 6,961 30% 7,084 30% Dinas Perumahan Kawasan
Terbuka Hijau (RTH) Terbuka Hijau (%) Kebersihan dan Permukiman
2.5.5.1.2 138 Program Pengembangan Kinerja Persentase Jumlah Volume Na 40% 9,850 45% 18,537 50% 50,805 55% 48,268 60% 35,654 60% Dinas Perumahan Kawasan
Pengelolaan Persampahan Sampah yang Terkendali Kebersihan dan Permukiman
2.5.5.1.2 139 Program Pemberdayaan Masyarakat Tingkat Partisipasi Masyarakat Na 65% 350 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 65% Dinas Perumahan Kawasan
Dalam Menjaga Kebersihan Dalam Penanganan Sampah (%) Kebersihan dan Permukiman
2.5.4.1.2 140 Program Pengembangan Linkungan Terciptanya Lingkungan Sehat 12 Kec 12 Kec 925 12 Kec 1,625 12 Kec 1,925 12 Kec 2,150 12 Kec 2,350 12 Kec Dinas Kesehatan
Sehat Masyarakat
2.6 ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 250


2.6.4.1.7 141 Program Pendaftaran dan Imigrasi Persentase data penduduk yg 91% 92% 1,100 94% 1,200 96% 1,300 98% 1,400 98% 1,500 98% Dinas Kependudukan dan
penduduk. tercatat/terdata. Pencatatan Sipil,
2.6.4.1.7 142 Program Peningkatan catatan sipil Persentase penerbitan dokumen 53% 62% 1,100 64% 1,200 66% 1,300 68.00% 1,400 69% 1,500 69% Dinas Kependudukan dan
pencatatan sipil. Pencatatan Sipil,
2.6.4.1.7 143 Program Informasi dan pengolahan Persentase dan pegelolaan data 75% 80% 1600 85% 1700 90% 1800 95% 1900 100% 2000 100% Dinas Kependudukan dan
data penduduk. penduduk Pencatatan Sipil,
2.7 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
2.7.7.1.2 144 Program Peningkatan Partisipasi Tingkat partisipasi masyarakat 60% 65% 300 70% 2,875 78% 6,450 82% 8,385 85% 8,400 85% Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat Dalam Membangun Desa dalam pembangunan desa Desa
2.7.7.1.2 145 Program Peningkatan Keberdayaan Jumlah Masyarakat yang 0 22 100 130 980 130 1100 130 1,220 130 1,310 6 Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat Perdesaan diberdayakan Desa
2.7.7.1.2 146 Program Pengembangan Lembaga Jumlah BUMDes aktif 7 13 440 14 2,500 15 2,730 17 3,250 19 3,680 20 Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Ekonomi Pedesaan Desa
2.7.7.1.2 147 Program Penguatan Kelembagaan Jumlah Kelembagaan Masyarakat 3 3 150 3 450 3 490 3 550 3 650 800 Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat Desa/ Kelurahan yang mendapat pelatihan dan Desa
pembinaan
2.7.7.1.2 148 Program Peningkatan Kelembagaan Jumlah Kelembagaan Masyarakat 3 3 400 3 1,250 3 1,400 3 1,580 3 1,800 Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat Desa/Kelurahan yang mendapat pelatihan dan Desa
pembinaan
2.7.7.1.2 149 Program Peningkatan Jumlah Aparatur Pemerintah Desa 0 281 423 350 1,326 450 4,745 570 5,145 600 5,200 650 Dinas Pemberdayaan Masyarakat
KapasitasAparatur Pemerintah Desa yang mendapat pelatihan Desa
2.7.7.1.2 150 Program Peningkatan Pemberdayaan Tingkat Pengetahuan Pengelola 84% 84% 200 84% 400 84% 420 84% 450 84% 480 100% Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Pemerintah Desa Keuangan dlm Mengelola Desa
ADD/DD
2.7.7.1.2 151 Program Pengembangan Teknologi Jumlah Teknologi Tepat Guna 21 21 363 29 750 29 800 29 1,050 31 1,200 31 Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Tepat Guna yang dapat di manfaatkan Desa
2.8 PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
2.8.4.1.7 152 Program Keluarga Berencana Persentase Pemakaian 78,0 78,0 3,115 78.2 5,096 78.5 6,561 78.7 6,561 79 6561 79.2 Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
Kontrasepsi (CPR) Anak
2.8.4.1.7 153 Program Kependudukan Keluarga Laju Pertumbuhan Penduduk 0,88 0,88 5500 0.84 5850 0.85 5995 0.71 5.995 0.7 5995 0.54 Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
Berencana Dan Pembangunan Anak
Keluarga (KKBPK)
2.8.4.1.7 154 Program Pembinaan Tenaga Cakupan Anggota BKB yang ber 70,5 70,5 940 70.6 980 70.7 980 70.8 1105 70.9 1105 71 Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
Pendamping Kelompok bina Keluarga KB Anak
Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina
Keluarga Lansia
2.8.4.1.7 155 Program Kesehatan Reproduksi Cakupan PUS yang istrinya 3,5 % 3.5% 940 3.4% 1,010 3.3% 1035 3.20% 1035 3.1% 1035 3% Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
Remaja (KRR) dibawah usia 20 Tahun Anak
2.8.4.1.7 156 Program Pengembangan Pusat Cakupan PUS yang istrinya 3,5 % 3.5% 600 3.4% 700 3.3% 750 3.2% 750 3.1% 750 3% Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
Pelayanan Informasi dan konseling dibawah usia 20 Tahun Anak
(KRR)
2.8.4.1.7 157 Program Dukungan Sarana Pelayanan Persentase Pemakaian 78% 78% 2,500 78% 2,600 78% 2,600 78% 2,650 78% 2,650 78% Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
KB Kontrasepsi (CPR) Anak
2.8.4.1.7 158 Program Peningkatan Kualitas Persentase keluarga Prasejahtera 78,0 78,0 3,115 78.2 5,096 78.5 6,561 78.7 6,561 79 6561 79.2 Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Anak
2.8.4.1.7 159 Program Keluarga Berencana dan Persentase Kader PKK yang aktif 100% 100% 444 100% 1,825 100% 2,566 100% 3,162 100% 3,166 100% Seluruh Kecamatan
Keluarga Sejahtera
2.9 PERHUBUNGAN
2.9.3.1.1 160 Program Pembangunan Prasarana dan Persentase tersedianya fasilitas 20% 40% 130 66% 1,935 53% 3,000 70% 3,000 80% 3,000 99% Dinas Perhubungan
fasilitas Perhubungan prasarana perhubungan
2.9.3.1.1 161 Program Pembangunan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana 67% 71% 2,500 75% 6,200 76% 15,000 78% 20,000 79% 20,000 80 Dinas Perhubungan
Prasarana Perhubungan perhubungan yang memadai

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 251


2.9.3.1.1 162 Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana 50% 50% 1,225 60% 5,800 70% 10,000 75% 10,000 80% 10,000 80% Dinas Perhubungan
Prasarana Perhubungan perhubungan yang memadai
2.9.3.1.1 163 Program Rehabilitasi dan Persentase sarana dan prasarana 26% 32% 1,700 35% 5,000 40% 2,324 45% 2,224 49% 2,124 49% Dinas Perhubungan
Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas perhubungan terpelihara
Perhubungan
2.9.3.1.1 164 Program Peningkatan Pelayanan Persentase kendaraan yang 100% 100% 75 100% 1,200 100% 1,200 100% 1,200 100% 1,650 100% Dinas Perhubungan
Angkutan memenuhi standart keselamatan
2.9.3.1.1 165 Program Pengendalian dan Persentase Pengendalian 100% 100% 120 100% 464 100% 464 100% 464 100% 464 100% Dinas Perhubungan
Pengamanan Lalu Lintas Kemacetan dan Pengaturan Lalu
Lintas
2.9.3.1.1 166 Program Pembangunan Persentase pemenuhan terhadap 0 100 1,563 0 - 0 - 0 - 0 - 100 Dinas Pekerjaan Umum dan
Dermaga/Pelabuhan/Tambatan pembangunan Penataan Ruang
dermaga/pelabuhan/tambatan
perahu
2.10 KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
2.10.7.1.2 167 Program Kerjasama Informasi dengan Persentase Kegiatan 90% 92% 2,038 93% 2,269 94% 2,155 95% 2,155 95% 2,155 95% Sekretariat Dewan
Mass Media
2.10.3.1.2 168 Program Pengembangan, Komunikasi, Jumlah Pengunjung Webside 17.000 24.000 12,325 25.500 14,634 36.500 15,054 37.500 15,414 28.500 15,764 30.000 Sekretariat Daerah, Dinas
Informasi Media Massa Pemda Karimun Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Kependudukan dan Pencatatan
Sipil,Dinas Perhubungan,Badan
Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia, Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
2.10.7.1.2 169 Program Pengembangan Persentase OPD dalam 100% 100% 7,037 100% 12,810 100% 13,483 100% 11,882 100% 12,961 100% Sekretariat Daerah, Dinas
Data/Informasi melaksanakan pemutakhiran Perikanan dan Kelautan,
data/informasi Baperlitbang,Dinas Pendidikan,
Dinas Perumahan Kawasan
Permukiman dan
Kebersihan,Badan Pendapatan
Daerah,Dinas Tenaga Kerja dan
Perindutrian,Dinas
Kesehatan,Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah
(BPKAD), Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu, Dinas Pemuda dan
Olahraga, Dinas Pangan dan
Pertanian, Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang,
Dinas Perdagangan, Koperasi,
UKM dan ESDM,Dinas
Sosial,Sekretariat Dewan
2.10.7.1.2 170 Program Fasilitasi Peningkatan SDM Persentase Pegawai yang memiliki 30% 40% 1,570 50% 2,930 60% 3,575 70% 3,730 80% 3,865 80% Sekretariat Daerah
Bidang Komunikasi dan Informasi keterampilan bidang kehumasa
2.10.7.1.2 171 Program Optimalisasi Pemanfaatan Persentase Pengembangan 20% 30% 520 40% 1,775 50% 2,088 60% 1,682 70% 1,913 70% Sekretariat Daerah, Dinas
Teknologi Informasi Aplikasi Sistem Pelayanan Perdagangan, Koperasi, UKM dan
Informasi ESDM,Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik,Sekretariat Dewan
2.10.7.1.2 172 Program Pemanfaatan Data dan Persentase inovasi pelayanan 100% 100% 1,400 100% 1,500 100% 1,600 100% 1,300 100% 1,800 100% Dinas Kependudukan dan
Inovasi Pelayanan yang terealisasi Pencatatan Sipil,
2.10.7.1.2 173 Program Peningkatan Kualitas Layanan Tingkat Ketersediaan Data Na 100% 545 100% 250 100% 600 100% 250 100% 360 100% Dinas Perpustakaan dan
Informasi Informasi Kearsipan, Dinas Pemuda dan
Olahraga
2.11 KOPERASI,USAHA KECIL DAN MENENGAH

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 252


2.11.2.2.2 174 Program Pengembangan Sistem Jumlah monitoring terhadap para 42 Kali 50 Kali 710 50 Kali 2,194 50 Kali 2,300 50 Kali 2,413 50 Kali 2,512 295 Kali Sekretariat Daerah (Bagian
Pendukung Usaha Mikro Kecil debitur kredit FKPPM Perekonomian)
Menengah
2.11.2.2.2 175 Program Perlindungan Konsumen dan Jumlah Kuota BBM bersubsidi 66.567 66.567 KL 634 67.050 1,415 68.500 1,494 69.600 1,576 70.500 1,662 342.217 KL Sekretariat Daerah (Bagian
Pengamanan Perdagangan yang tersedia KL KL KL KL KL Perekonomian)

2.11.2.2.2 176 Program Penguatan Kelembagaan Jumlah koperasi yang diawasi dan 63 70 0 75 1,231 80 1,354 85 1,490 90 1,638 90 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Koperasi ditingkatkan kualitas UKM dan ESDM
kelembagaan dan usahanya
2.11.2.2.2 177 Program Peningkatan Kualitas Persentase koperasi aktif 18% 18% 900 19% 1,540 20% 1,694 21% 1,863 22% 2,050 23% Dinas Perdagangan, Koperasi,
Kelembagaan Koperasi UKM dan ESDM
2.11.2.2.2 178 Program Peningkatan Penghidupan Jumlah usaha mikro (UMi) 2.142 210 200 210 417 210 459 210 505 210 555 1050 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro UKM dan ESDM
2.11.2.2.2 179 Program Pengembangan Jumlah debitur kredit UKM yang 5% 850 5% 935 5% 1,029 5% 1,131 5% 1,244 25% Dinas Perdagangan, Koperasi,
Kewirausahaan dan keunggulan diawasi UKM dan ESDM
kompetitif Usaha Kecil Menengah
2.11.2.2.2 180 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Jumlah Usaha Kecil Menengah 0 1 3,500 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Menengah yang Kondusif (UKM) UKM dan ESDM
2.11.2.2.2 181 Program Pengembangan Sistem Perluasan akses KUKM ke 3.228 300 576 300 3,208 300 3,529 300 3,882 300 4,270 1500 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro pembiayaan dan layanan UKM dan ESDM
Kecil Menengah keuangan lainnya
2.12 PENANAMAN MODAL
2.12.1.1.1 182 Program Program Peningkatan Peningkatan jenis produk Na 100% 738 100% 3,991 100% 3,713 100% 4,069 100% 4,248 100% Dinas Perdagangan, Koperasi,
Promosi dan Kerjasama Investasi unggulan yang dipromosikan dan UKM dan ESDM, Dinas
Jumlah Investor Baru Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
2.12.1.1.1 183 Program Peningkatan Iklim Investasi Nilai Investasi 100 M 100 M 0 100 M 1,825 100 M 2,672 100 M 2,775 100 M 2,360 500 M Dinas Penanaman Modal dan
dan Realisasi Investasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu
2.12.7.1.2 184 Program Peningkatan dan Persentase Izin Tepat Waktu 92% 92% 1,350 93% 3,275 93% 2,888 94% 3,081 95% 3,226 96% Dinas Penanaman Modal dan
Pengembangan Pelayanan Perizinan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
2.13 KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
2.13.4.1.5 185 Program Pembinaan dan Persentase ASN yang mengikuti 0 60% 200 70% 600 80% 675 90% 750 100% 825 100% Sekretariat Daerah
Pemasyarakatan Olahraga kegiatan olahraga
2.13.4.1.5 186 Program Pengembangan Keserasian Persentase Kegiatan 100% 100% 250 100% 375 100% 302 100% 332 100% 332 100% Dinas Pemuda dan Olahraga
dan Kebijakan Pemuda Pengembangan Keserasian dan
Kebijakan Pemuda
2.13.4.1.5 187 Program Peningkatan Peran Serta Persentase kegiatan peran serta Na 100% 4,430 100% 6,699 100% 7,279 100% 7,894 100% 7,894 100% Dinas Pemuda dan Olahraga, Kec.
Kepemudaan. kepemudaan Ungar
2.13.4.1.5 188 Program Peningkatan Upaya Persentase Kegiatan Upaya 100% 100% 1,185 100% 1,303 100% 1,433 100% 1,577 100% 1,577 100% Dinas Pemuda dan Olahraga
Penumbuhan Kewirausahaan dan Penumbuhan Kewirausahaan dan
Kecakapan Hidup Pemuda Kecakapan Hidup Pemuda
2.13.4.1.5 189 Program Upaya Pencegahan Persentase Kegiatan Upaya na 100% 400 100% 690 100% 759 100% 834 100% 834 100% Dinas Pemuda dan Olahraga
Penyalahgunaan Narkoba Pencegahan Penyalahgunaan
Narkoba
2.13.4.1.5 190 Program Pengembangan Kebijakan Persentase Kegiatan na 100% 400 100% 820 100% 927 100% 1,108 100% 1,108 100% Dinas Pemuda dan Olahraga
dan Manajemen Olahraga. Pengembangan Kebijakan dan
Manajemen Olahraga.
2.13.4.1.5 191 Program Pembinaan dan Persentase Kegiatan 100% 100% 7,230 100% 21,043 100% 14,100 100% 15,416 100% 15,416 100% Dinas Pemuda dan Olahraga
Pemasyarakatan Olahraga. Pengembangan Kebijakan dan
Manajemen Olahraga.
2.13.4.1.5 192 Program Peningkatan Sarana dan Persentase Kegiatan Peningkatan 100% 100% 2,455 100% 6,675 100% 51,000 100% 11,000 100% 9,000 100% Dinas Pemuda dan Olahraga
Prasarana Olahraga Sarana Dan Prasarana
2.13.4.1.5 193 Program Pembinaan dan Pemasalan Jumlah Cabang Olahraga yang di NA 33 1,300 33 2,325 33 2,850 33 3,835 33 3,960 33 Cabang Seluruh Kecamatan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 253


Olahraga lombakan
2.14 STATISTIK
2.14.7.1.1 194 Program Pengembangan Persentase ketersediaan data 100% 100% 330 100% 900 100% 1,415 100% 1,165 100% 1,030 100% Bapperlitbang
Data/Informasi dan Statistik Daerah pembangunan
Persentase aksesibilitas data 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Bapperlitbang
pembangunan
2.15 PERSANDIAN
2.15.7.1.1 195 Program Dukungan Persandian & Persentase pengamanan aset 0 100% 200 100% 320 100% 350 100% 380 100% 410 100% Sekretariat Daerah
Pengamanan Informasi Berklasifikasi daerah

2.16 KEBUDAYAAN
2.16.6.1.1 196 Program Pengembangan Nilai Budaya Persentase gedung pemerintah 1,96% 5% 820 10% 990 15% 1,160 20% 1,280 25% 1,900 25% Dinas Pariwisata dan
yang bercirikan ornament khas Kebudayaan
melayu
2.16.6.1.1 197 Program Pengelolaan Kekayaan Jumlah warisan budaya yang 1 CB 1 CB 1,900 2 CB 3,450 3 CB 3,060 4 CB 3,260 5 CB 4,480 5 CB Dinas Pariwisata dan
Budaya ditetapkan dalam warisan budaya Kebudayaan
benda dan warisan budaya tak
benda
2.16.6.1.1 198 Program Pengembangan Kerja Sama Jumlah lembaga adat dan 7 7 650 7 1,200 8 3,040 9 3,260 10 1,650 10 Dinas Pariwisata dan
Pengelola Kekayaan Budaya komunitas budaya yang aktif Kebudayaan
(Paguyuban)
2.16.6.1.1 199 Program Pengelolaan Keragaman Jumlah prestasi sanggar seni dan 1 1 8,750 2 10,865 3 12,635 4 13,590 5 14,785 5 Dinas Pariwisata dan
Budaya budaya dalam event nasional Kebudayaan
2.17 PERPUSTAKAAN
2.17.4.1.3 200 Program Pengembangan Budaya Baca Persentase Pengunjung 12,8% 13,4% 2,660 13,4% 4,135 13,6% 5,025 13,8% 4,300 13,9% 5,840 14% Dinas Perpustakaan dan
dan Pembinaan Perpustakaan Perpustakaan Kearsipan
KEARSIPAN
2.17.4.1.3 201 Program Penyelamatan dan Pelestarian Jumlah Arsip yang diselamatkan 2 9 335 10 510 12 630 12 717 12 710 12 Dinas Perpustakaan dan
Dokumen/Arsip Daerah Kearsipan
3. URUSAN PILIHAN
3.1 KELAUTAN DAN PERIKANAN
3.1.2.1.1 202 Program Pemberdayaan Masyarakat Nilai Indeks Tukar Nelayan 103% 104% 770 105% 1,000 107% 1,300 108% 1,500 110% 1,220 110% Dinas Kelautan dan Perikanan
Pesisir
3.1.2.1.1 203 Program Pengembangan Perikanan Persentase Nilai Produksi 40,000 43,000 3,500 44,000 16,000 45,000 18,250 46,000 20,250 47,000 21,250 40,000 Dinas Kelautan dan Perikanan
Tangkap Perikanan Tangkap
3.1.2.1.1 204 Program Pemberdayaan Masyarakat Persentase Pengawasan Terhadap 70% 72% 510 74% 520 76% 530 78% 540 80% 560 80% Dinas Kelautan dan Perikanan
dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan
Sumber Daya Kelautan Perikana
3.1.2.1.2 205 Program Pengembangan Budidaya Jumlah Produksi Perikanan 6,000 7,000 1,525 8,000 1,650 9,000 2,900 10,000 2,900 11,000 2,150 11,000 Dinas Kelautan dan Perikanan
Perikanan Budidaya
3.1.2.1.2 206 Program Optimalisasi Pengelolaan dan Persentase Pengelolaan dan 80% 82% 510 84% 520 86% 530 88% 540 90% 560 90% Dinas Kelautan dan Perikanan
Pemasaran Produksi Perikanan Pemasaran Produksi Usaha
Perikanan
3.1.2.1.2 207 Program Pengembangan Kawasan Persentase Peningkatan 80% 82% 575 84% 600 86% 625 88% 650 90% 700 90% Dinas Kelautan dan Perikanan
Budidaya Laut, Air Payau dan Air Pengembangan Kawasan Potensi
Tawar Budidaya Air Laut, Air Tawar dan
Air Payau
3.2 PARIWISATA
3.2.2.2.1 208 Program Pengembangan Pemasaran Jumlah kunjungan wisata asing 99,026 101.796 7,935 102.796 10,705 103.79 11,680 104.792 13,145 105.790 14,625 105.790 Org Dinas Pariwisata dan
Pariwisata 4 Kebudayaan
3.2.2.2.1 209 Program Pengembangan Destinasi Persentase objek wisata yang 35% 35% 8,730 40% 15,008 45% 19,958 50% 29,191 50% 25,956 50% Dinas Pariwisata dan
Pariwisata berkualitas baik (%) Kebudayaan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 254


3.2.2.2.2 210 Program Pengembangan Kemitraan Tingkat kepuasan wisatawan Na 50% 1,300 55% 1,850 60% 2,480 65% 2,940 70% 3,450 70% Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan
3.3 PERTANIAN
3.3.2.1.1 211 Program Peningkatan Sarana dan Jumlah Sarana dan Prasarana 4 5 3,030 6 4,510 7 6,840 8 7,620 8 8,870 8 Dinas Pangan dan Pertanian
Prasarana Pertanian Pertanian
3.3.2.1.2 212 Program Peningkatan Produksi Jumlah Produksi Pertanian / 200 250 4,200 300 5,000 400 5,700 500 6,860 550 7,710 600 Dinas Pangan dan Pertanian
Pertanian / Perkebunan Perkebunan
3.3.2.1.2 213 Program Peningkatan Produksi Jumlah Populasi Ternak 2000 2200 2,570 2,300 2,600 2,400 3,250 2,500 3,600 2,600 4,150 3,000 Dinas Pangan dan Pertanian
Peternakan Ruminasia, Non Ruminansia dan
Unggas
3.3.2.1.2 214 Program Peningkatan Penerapan Jumlah Petani Menerapkan 35 40 650 45 900 50 950 55 1,150 60 1,200 65 Dinas Pangan dan Pertanian
Teknologi Pertanian / Perkebunan Teknologi Tepat Guna
3.3.2.1.2 215 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Nilai Perdagangan Pertanian / 60 60 350 63 750 65 800 67 900 70 950 72 Dinas Pangan dan Pertanian
Produksi Pertanian / Perkebunan Perkebunan Antar Pulau

3.3.2.1.1 216 Program Peningkatan Kesejahteraan Nilai Tukar Petani (NTP) 104 3,530 104 6,340 104 6,620 105 7,710 107 11,140 107 Dinas Pangan dan Pertanian
Petani
3.3.2.1.1 217 Program Pengembangan Agribisnis Jumlah Poktan Penerima PUAP 15 200 16 250 17 350 18 400 19 500 20 Dinas Pangan dan Pertanian
Perdesaan (PUAP) yang Aktif
3.3.2.1.2 218 Program Pencegahan dan Persentase Kasus Penyakit Hewan 65% 65% 1,000 70% 1,100 75% 1,250 80% 1,950 85% 2,000 85% Dinas Pangan dan Pertanian
Penanggulangan Penyakit Ternak Ternak yang Tertangani (%)
3.3.2.1.1 219 Program Pemberdayaan Penyuluh Jumlah Penyuluh yang 32 32 3,000 33 3,100 34 3,200 35 3,400 36 3,420 37 Dinas Pangan dan Pertanian
Pertanian / Perkebunan Lapangan Diberdayakan
3.4 KEHUTANAN

3.5 ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL


3.5.7.1.2 220 Program Pembinaan dan Jumlah aset kelistrikan di 13 0 0 13 907 13 998 13 1,097 13 1,207 52 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Pengembangan ESDM kompleks perkantoran dinas yang UKM dan ESDM
terpelihara
3.5.3.1.2 221 Program Kebijakan Subsidi Listrik Persentase penurunan 5% 5% 0 5% 289 5% 318 5% 350 5% 384 5% Dinas Perdagangan, Koperasi,
Tepat Sasaran masyarakat penerima listrik UKM dan ESDM
subsidi
3.6 PERDAGANGAN
3.6.1.1.1 222 Program Peningkatan Efisiensi Jumlah Barang Kebutuhan Pokok 54 jenis 54 318 54 1,705 54 1,875 54 2,063 54 2,269 54 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Perdagangan Dalam Negeri dan Barang Penting Yg di Pantau UKM dan ESDM.
3.6.1.1.1 223 Program Perlindungan Konsumen dan Jumlah wajib tera/ tera ulang 3,038 2.500 1,567 2.700 2,890 2.800 3,458 3.000 3,814 3.100 4,200 3.100 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Pengamanan Perdagangan yang memiliki alat ukur unit UKM dan ESDM, Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang
3.6.1.1.1 224 Program Pengembangan Perdagangan Jumlah Pasar Berkualitas Baik 7 Unit 1 6,150 1 10,383 1 30,406 1 30,432 1 30,460 250 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Dalam Negeri UKM dan ESDM
3.6.1.1.1 225 Program Pengembangan Perdagangan Jumlah sarana perekonomian 8 unit 1 6,000 1 - 1 - 1 - 1 - 4 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Dalam Negeri (APBN) yang dibangun UKM dan ESDM
3.6.1.1.1 226 Program Pembinaan Pedagang Kaki Persentase PKL yg dibina 10% 10 0 10 298 10 328 10 361 10 397 50 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Lima dan Asongan UKM dan ESDM
3.6.1.1.1 227 Program Peningkatan dan Persentase peningkatan Nilai US$.472 20 300 20 1,175 20 1,293 20 1,422 20 1,564 100 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Pengembangan Ekspor Ekspor (%) .176.26 UKM dan ESDM
5
3.7 PERINDUSTRIAN
3.7.2.2.2 228 Program Pengembangan Industri Kecil Rata-Rata Penyebaran IKM Per- Na 2% 2,060 4% 2,650 3% 20,705 3% 52,355 3% 6,505 10% Dinas Tenaga Kerja dan
dan Menengah Kecamatan Perindustrian
3.7.2.2.2 229 Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Jumlah IKM yang menggunakan Na 5 910 5 1,450 5 1,760 5 1,850 5 1,940 25 Dinas Tenaga Kerja dan
Sistem Produksi Teknologi Perindustrian

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 255


BAB VIII
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

Sub ini menetapkan beberapa indikator kinerja sebagai penciri keberhasilan dalam
penyelenggaraan pembangunan sekaligus sebagai indikator pembanding antar wilayah.
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran
keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah pada akhir
periode masa jabatan. Indikator kinerja daerah dapat disusun berdasarkan indikator dari
program prioritas yang telah ditetapkan (outcomes) atau kompositnya (impact).
Indikator kinerja daerah dibagi dalam tiga aspek meliputi: (i) aspek kesejahteraan
masyarakat, (ii) aspek pelayanan umum, dan (iii) aspek daya saing daerah. Gambaran
lengkap kondisi dan rencana capaian kinerja selama lima tahun Pemerintah Kabupaten
Karimun dapat dilihat pada tabel berikut ini.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 257


Kondisi Capaian kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja OPD
No Satuan Awal Kondisi Akhir
Pembangunan Daerah 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Penanggungjawab
2016
A. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
a. Fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi
1. Pertumbuhan PDRB Persen 6,18 6,18 6-7 6-7 6-7 6-7 6-7 6-7 Seluruh OPD/BPS
2. PDRB per kapita (Rp.juta) Seluruh OPD/BPS
- PDRB per kapita Harga Berlaku Rp.juta) 46,62 46,62 51,45 56,78 62,66 69,15 76,31 76,31 Seluruh OPD/BPS
- PDRB per kapita Harga Konstan 2010 Rp.juta) 35,87** 35,87** 37,89 40,03 42,29 44,67 47,19 47,19 Seluruh OPD/BPS
3. Persentase penduduk miskin (%) Persen 6,77 6,77 6,72 6,68 6,64 6,59 6,55 6,55 Seluruh OPD/BPS
4. Indeks pembangunan manusia 69,84 69,84 70,42 71,01 71,60 72,20 72,80 72,80 Seluruh OPD/BPS
5. Angka harapan lama sekolah Tahun 11,9 11,9 11,96 12,01 12,07 12,12 12,15 12,15 Seluruh OPD/BPS
6. Angka harapan hidup (tahun) Tahun 70,02 70,28 70,54 70,80 71,06 71,32 71,59 71,59 Seluruh OPD/BPS
7. Pengeluaran per kapita disesuaikan (000 Rp 11.468 11.468 11647,45 11829,70 12014,81 12202,81 12393,75 12393,75 Seluruh OPD/BPS
per tahun)
8. Nilai Kredit yang tersalurkan untuk petani dan Rupiah 500.000.000 500.000.000 1.000.000.000 1.500.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 Dinas Perdagangan,
nelayan Koperasi, UKM dan
ESDM
9. Persentase Petani dan Nelayan yang menerima Persen 60 60 65 70 75 80 90 90 Dinas Perdagangan,
kredit Koperasi, UKM dan
ESDM
b. Fokus kesejahteraan Sosial
10. Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 8 8 8,03 8,2 8,35 8,5 9 9 Dinas
Pendidikan/BPS
11. Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD/MI Persen 106,31 106,31 107 107,35 107,7 108 108,35 108,35 Dinas
Pendidikan/BPS
SMP/MTs Persen 99,29 99,29 101,25 101,65 101,95 102,3 102,65 102,65 Dinas
Pendidikan/BPS
12. Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI Persen 97,25 97,25 97,6 97,95 98,3 99 99,3 99,3 Dinas
Pendidikan/BPS
SMP/MTs Persen 71,28 71,28 75 80 85 90 95 95 Dinas
Pendidikan/BPS
B. PELAYANAN UMUM
b. Fokus Layanan Urusan Wajib
1. Pendidikan
13. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Persen Dinas
Pendidikan/BPS
SD/MI 91,25 91,25 93,95 95,65 96,35 98,25 100 100 Dinas
Pendidikan/BPS
SMP/MTs 69,56 69,56 72,85 76,5 81,5 88,5 95,5 95,5 Dinas
Pendidikan/BPS
14. Angka kelulusan (persen) Persen Dinas
Pendidikan/BPS

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 258


Kondisi Capaian kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja OPD
No Satuan Awal Kondisi Akhir
Pembangunan Daerah 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Penanggungjawab
2016
SD/MI 100 100 100 100 100 100 100 100 Dinas
Pendidikan/BPS
SMP/MTs 99,54 99,54 100 100 100 100 100 100 Dinas
Pendidikan/BPS
15. Angka Pendidikan yang ditamatkan Orang
SD/MI 57,978 57,978 54,000 52,000 50,000 48,000 46,000 46,000 Dinas
Pendidikan/BPS
SMP/MTs 33,500 33,500 34,500 35,500 36,500 37,500 38,500 38,500 Dinas
Pendidikan/BPS
16. Angka Melek Huruf Persen 97,6 97,6 98,1 98,65 99,05 99,55 99,89 99,89 Dinas
Pendidikan/BPS
2. Kesehatan
17. % Imunisasi Pada Anak Umur 12-59 Bulan Persen 93,7 93,7 93,7 95 96 98 100 100 Dinas
Kesehatan/BPS
18. % Penduduk Berobat ke Fasilitas Kesehatan Persen 67,1 67,1 70 72 75 78 80 80 Dinas
Kesehatan/BPS
19. Angka Harapan Hidup (tahun) Tahun 70,02 70,02 70,02 70,02 70,03 70,03 70,6 70,6 Dinas
Kesehatan/BPS
20. % Balita yang Persalinannya Dibantu Oleh Persen 83,1 83,1 85 88 90 93 95 95 Dinas
Tenaga Kesehatan Kesehatan/BPS
21. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 151 151 325 325 300 300 300 300 Dinas
Kelahiran Kesehatan/BPS
Hidup
22. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 14,1 14,1 24 23 22 21 20 20 Dinas
Kelahiran Kesehatan/BPS
Hidup
23. Prevalensi Terhadap Penyakit HIV/AIDS 0,06 0,06 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 Dinas
Kesehatan/BPS
24. Prevalensi Kekurangan Gizi Pada Balita Persen 19,6 19,6 17 15 13 11 10 10 Dinas
Kesehatan/BPS
3. Pekerjaan Umum
25. Persentase Wilayah Terhubung Secara Memadai Persen 50 50 55 60 65 70 80 80 Dinas Pekerjaan
(dengan kriteria Panjang Jalan, Jumlah Umum dan
Pelabuhan dan Akses Jaringan Telekomunikasi Penataan Ruang
26. Persentase penanganan sampah (persen) Persen 35% 35% 40% 45% 50% 55% 60% 60% Dinas Perumahan
Kawasan
Permukiman dan
Kebersihan
27. Panjang Jalan Terhubung antar wilayah dalam Kilometer 307,98 307,98 321,98 334,98 346,98 357,98 367,98 367,98 Dinas Pekerjaan
kondisi baik Umum dan
Penataan Ruang
28. Jumlah Titik Akses Penhubung dari Ibukota Titik 943 943 953 963 973 983 993 993 Dinas Pekerjaan
Kecamatan ke Kawasan Pemukiman penduduk Umum dan
minimal dilalui roda 4 Penataan Ruang
29. Proporsi Panjang Jaringan Jalan Aspal Dalam persen 34,63% 34,63% 36,37% 37,84% 39,20% 40,44% 41,57% 41,57% Dinas Pekerjaan
Kondisi Baik Umum dan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 259


Kondisi Capaian kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja OPD
No Satuan Awal Kondisi Akhir
Pembangunan Daerah 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Penanggungjawab
2016
Penataan Ruang
4. Perumahan
30. Rasio rumah layak huni (unit) Unit 29 34 41 49 58 69 82 82 Dinas Perumahan
Kawasan
Permukiman dan
Kebersihan
31. Persentase Permukiman Layak Huni Persen 7,64 7,70 7,77 7,83 7,89 7,94 8,00 8,00 Dinas Perumahan
Kawasan
Permukiman dan
Kebersihan
32. Persentase Rumah Tangga (RT) yang Persen 48,23% 48,23% 50,23% 60,23% 70,23% 80,23% 90,23% 90,23% Dinas Pekerjaan
menggunakan air bersih Umum dan
Penataan Ruang
5. Perhubungan
33. Persentase Pulau Berpenghuni yang terjangkau Persen 28,57% 28,57% 28,57% 31,4% 31,4% 62,9% 68,6% 68,6% Dinas Perhubungan
transportasi laut reguler
34. Persentase Pelabuhan yang Memadai Persen 74,56% 74,56% 79,82% 81,58% 83,33% 85,09% 86,84% 86,84% Dinas Perhubungan
6. Kependudukan dan Catatan Sipil
35. Rasio Penduduk BerKTP 90,71 90,71 90,71 92 94 96 98 98 Dinas
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
36. Kepemilikan akta kelahiran 62,43 62,43 62,43 80 82,5 85 87,5 90 Dinas
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
37. Rasio Anak 0-18 Tahun ber-Akta Kelahiran Persen 62,43 62,43 80 82,50 85 87,50 90 90 Dinas
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
38. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Persen 0,88% 0,88% 0,84% 0,85% 0,71% 0,70% 0,54% 0,54% Dinas
Kependudukan dan
Pencatatan
Sipil/BPS, Dinas
PP,KB,PP & PA
7. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
39. Persentase partisipasi perempuan di lembaga 52,91% 52,91% 52,95% 53% 53,05% 53,10% 53,15% 53,15% Dinas PP,KB,PP & PA
pemerintah
40. Indeks Pembangunan Gender 91,16 91,16 91,48 91,7 92,25 92,52 92,79 92,79 Dinas PP,KB,PP & PA
8. Pengedalian Penduduk dan Keluarga Berencana
41. Cakupan pasangan usia subur peserta KB aktif Persen 78% 78% 78,2% 78,5% 78,7% 79,2% 79% 79% Dinas PP,KB,PP & PA
9. Ketenagakerjaa
42. Tingkat partisipasi angkatan kerja (persen) 59,94 59,94 60,19 60,45 60,71 60,98 61,22 61,22 Dinas Tenaga Kerja
dan Perindustrian
43. Persentase Peningkatan Penerimaan Tenaga Persen 33 33 35 35,8 36,3 36,7 37,2 37,2 Dinas Tenaga Kerja
Kerja Lokal dan Perindustrian
44. Tingkat pengangguran terbuka (persen) 7,23 7,23 6,66 6,15 5,66 5,17 4,70 4,70 Dinas Tenaga Kerja
dan Perindustrian

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 260


Kondisi Capaian kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja OPD
No Satuan Awal Kondisi Akhir
Pembangunan Daerah 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Penanggungjawab
2016
10. Penanaman Modal
45. Nilai Ekspor USD 472 176 265 472 176 265 472 176 265 472 176 265 472 176 265 472 176 265 472 176 265 472 176 265 BPMPT/ Dinas
Perdagangan
Koperasi, UKM dan
ESDM
46. Nilai Investasi Milyar 21.546,8 21.546,8 21.600 21.700 21.800 21.900 22.000 22.000 BPMPT/BPS
11. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
47. Jumlah kasus konflik 0 0 0 0 0 0 0 0 Kesbangpol
48. Jumlah Zakat Terkumpul di (BAZ) Rupiah 2.119.731.765,- 2.119.731.765,- 2.1500.000.000,- 2.175.000.000,- 2.185.000.000,- 2.195.000.000,- 2.200.000.000,- 2.200.000.000,- Sekretariat
Daerah/Bagian
Kesra & Keagamaan
49. Jumlah calon jemaan haji yang mendaftar Orang 127 127 188 180 111 106 129 129 Sekretariat
Daerah/Bagian
Kesra & Keagamaan
50. Jumlah Muzaki Orang 394 394 420 450 500 550 620 620 Sekretariat
Daerah/Bagian
Kesra & Keagamaan
12. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
51. Presentase Desa yang mendirikan BUMDES 7 7 9 13 15 17 19 20 Dinas
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
13. Komunikasi dan Informatika
52. Persentase Penduduk Mengakses Internet 92,74% 92,74% 95 97 98 99 100 100 Bagian Humas
53. Persentase wilayah terlayani jaringan Persen 81,69% 81,69% 85% 90% 94% 97% 100 100 Bagian Humas
telekomunikasi
14. Perpustakaan
54. Jumlah pengunjung perpustakaan daerah Orang 30.332 30.332 30.700 31.000 31.300 31.600 31.900 31.900 Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan
15. Kearsipan
55. Jumlah dokumen arsip daerah yang Orang 5 7 9 10 12 12 12 12 Dinas Perpustakaan
diselamatkan dan Kearsipan
16. Lingkungan Hidup
56. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 40,25 40,25 55-60 60-65 66,5-68,5 66,5-68,5 66,5-68,5 66,5-68,5 Dinas Lingkungan
Hidup
57. Nilai Adipura Re-rata 76,44 76,44 >76 >76 >76 >76 >76 >76 Dinas Lingkungan
Hidup dan Dinas
Perumahan
Kawasan
Permukiman dan
Kebersihan
58. Luas Ruang Terbuka Hijau Hektar 186.016 186.016 196.016 208.016 222.016 238.016 256.016 256.016 Dinas Lingkungan
Hidup, Dinas
Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang
dan Dinas
Perumahan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 261


Kondisi Capaian kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja OPD
No Satuan Awal Kondisi Akhir
Pembangunan Daerah 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Penanggungjawab
2016
Kawasan
Permukiman dan
Kebersihan
59. Luas Kawasan Rawan Bencana yang Tertangani Hektar Na Na 27,5Ha 27,5Ha 27,5Ha 27,5Ha 27,5Ha 110Ha Dinas Lingkungan
Hidup, Dinas
Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang
dan Dinas
Perumahan
Kawasan
Permukiman dan
Kebersihan
17. Penataan Ruang
60. Jumlah Kawasan Strategis 3 3 4 5 6 7 8 8 Dinas Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
Persentase Pemanfaatan Ruang yang sesuai 96,57% 96,57% 96,75% 96,95% 97,15% 97,25% 97,50% 97,50% Dinas Pekerjaan
dengan tataruang Umum dan
Penataan Ruang

61. Jumlah Rekomendasi Pemanfaatan Ruang yang Rekomendas 90 90 55 65 75 85 95 95 Dinas Pekerjaan


dikeluarkan i Umum dan
Penataan Ruang
18. Kepemudaan dan Olahraga
62. Jumlah atlet yang berprestasi di bidang Olah Orang 107 107 114 154 100 130 115 115 Dinas Kepemudaan
Raga tingkat regional dan nasional dan Olahraga dan
Dinas Pendidikan
63. Persentase pemuda sebagai motivator Persen 0,019 0,019 0,035 0,053 0,070 0,087 0,104 0,104 Dinas Kepemudaan
pembangunan dan Olahraga dan
Dinas Pendidikan
19. Kebudayaan
64. Persentase gedung bangunan yang bercirikan Persen 1,96 1,96 1,96 3 4 5 7 7 Dinas Pariwisata dan
ornament khas melayu Kebudayaan dan
Dinas Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
65. Jumlah Sanggar Seni Budaya yang Aktif 87 87 87 87 88 89 90 90 Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan
20. Perencanaan Pembangunan
66. Capaian Sasaran Kinerja Daerah Persen 73 73 70 78 80 85 90 90 Baperlitbang
21 Sosial
67. Persentase Keluarga Miskin dan rentan yang Persen 35-59 35-59 0,73 0,76 0,80 0,87 1,00 40,85 Dinas Sosial
meningkat kualitas hidupnya (14.293 KK atau
51.983 Jiwa)
68. Persentase (%) Korban bencana yang ditangani Persen 76 76 77 78 79 80 80 80 Dinas Sosial
selama masa tanggap darurat secara cepat dan
tepat waktu (%)

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 262


Kondisi Capaian kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja OPD
No Satuan Awal Kondisi Akhir
Pembangunan Daerah 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Penanggungjawab
2016
69. Persentase PMKS yang memperoleh Bantuan Persen 37,96 37,96 38,96 39,96 40,96 41,96 42,00 42,00 Dinas Sosial
Sosial
22. Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat
70. Cakupan Penegakan Perda Kabupaten dan Persen 96 96 96 97 98 99 100 100 Dinas Satuan Polisi
Peraturan Bupati Pamong Praja
c. Fokus Layanan Pilihan
1. Pertanian
71. Nilai Tukar Petani 85,77 (2015) >101 >101 >102 >103 >104 >105,9 >105,9 Dinas Pangan dan
Pertanian
72. Ketersediaan Pangan Pokok Ton 17,170 17,170 17,500 17,710 17,922 18,137 18,355 18,355 Dinas Pangan dan
Pertanian
73. Jumlah Produksi Tanaman Pangan dan Ton/Ha Dinas Pangan dan
Perkebunan Pertanian
Padi Ton/Ha 110 110 150 200 250 350 375 375
Jagung Ton/Ha 230 230 270 300 320 350 350 350
Karet Ton/Ha 3.623 3.623 3.650 3.700 3.800 3.900 4.000 4.000
Kelapa Ton/Ha 770 770 800 820 830 850 900 900
74. Rata-Rata Produktivitas Komoditas Tanaman Ton/Ha Dinas Pangan dan
pangan dan perkebunan Pertanian
Padi Ton/Ha 2,3 2,3 2,3 2,3 2,4 2,5 2,5 2,5
Jagung Ton/Ha 2,8 2,8 2,8 2,8 2,9 3 3 3
Karet Ton/Ha 0,34 0,34 0,34 0,36 0,38 0,6 0,6 0,6
Kelapa Ton/Ha 0,57 0,57 0,60 0,65 0,7 0,8 0,8 0,8
75. Konsumsi Energi Pangan Perkapita Kal/Hari/Kap 1921,2 1921,2 1940 1960 1980 2000 2020 2020 Dinas Pangan dan
Pertanian
3. Perikanan dan kelautan
76. Jumlah Produksi Perikanan Ton 48.000 ton 48.000 ton 50.000 ton 52.000 ton 54.000 ton 56.000 ton 58.000 ton 58.000 ton Dinas Perikanan
77. Jumlah Eksport Usaha Perikanan Ton 6.149 ton 6.200 ton 6.800 ton 7.000 ton 7.200 ton 7.800 ton 8.000 ton 8.000 ton Dinas Perikanan
78. Nilai Tukar Nelayan 103% 103% 104% 105% 107% 108% 110% 110% Dinas Perikanan
4. Pariwisata
79. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sektor Wisata 13.239.627.919 13.239.627.919 16.417.138.619 20.357.251.888 25.242.992.341 31.301.310.502 38.813.625.023 38.813.625.023 Dispenda/Pariwisata
80. Jumlah Kunjungan Wisatawan Orang 99.802 100.800 101.796 102.796 103.794 104.792 105.790 105.790 Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan
81. Rata-Rata Lama Wisaatawan Menginap Hari 0,9 0,9 1,2 1,4 1,6 2,0 2,2 2,2 Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan
82. Jumlah Produk Ekonomi Kreatif Sektor Wisata 3.218 3.218 3.282 3.346 3.411 3.475 3.540 3.540 Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan dan
Dinas Perdagangan
Koperasi, UKM dan
ESDM
83. Jumlah Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif Sektor 23 23 24 24 25 26 26 26 Dinas Pariwisata dan
Wisata Kebudayaan dan
Dinas Perdagangan
Koperasi, UKM dan

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 263


Kondisi Capaian kinerja
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja OPD
No Satuan Awal Kondisi Akhir
Pembangunan Daerah 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Penanggungjawab
2016
ESDM
84. Jumlah Modal Usaha Ekonomi Kreatif Sektor Rupiah 28.100.000.000 28.100.000.000 28.662.000.000 29.224.000.000 29.786.000.000 30.348.000.000 30.910.000.000 30.910.000.000 Dinas Pariwisata dan
Wisata Kebudayaan dan
Dinas Perdagangan
Koperasi, UKM dan
ESDM
d. Fokus Layanan Penunjang Urusan Pemerintahan
1 Keuangan
85. Opini BPK Terhadap Pengelolaan Keuangan WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP BPKAD
Daerah
2 Kepegawaian
86. Indeks Reformasi Birokrasi 52 52 52,3 52,5 53 53,5 54 54 Inspektorat Daerah
87. Indeks maturitas SPIP level 2 2 2 2 3 3 3 3 Inspektorat Daerah
88. Kapabilitas APIP level 2 2 2 2 3 3 3 3 Inspektorat Daerah
89. Indeks Kepuasan Masyarakat level >3 >3 >3 >3 >3 >3 >3 >3 Inspektorat Daerah
90. Indeks akuntabiltas level 70,24 70,24 72 75 78 80 80,5 80,5 Inspektorat Daerah

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 264


BAB IX
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

9.1. Pedoman Transisi

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan


RKPD setelah RPJMD berakhir, maka RPJMD 2016-2021 menjadi pedoman penyusunan
RKPD dan RAPBD tahun pertama di bawah kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih hasil pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) pada periode
berikutnya (2021-2026). Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan tahun pertama dan
bagian yang dak terpisahkan dari RPJMD kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih
hasil pemilukada pada periode berikutnya.
Melalui pedoman transisi ini, maka diharapkan masalah- masalah pembangunan
yang belum seluruhnya tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD dan masalah-
masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa pemerintahan
baru dapat terselesaikan.

9.2. Kaidah Pelaksanan


Guna mendukung efek fitas dan efisiensi implementasi RPJMD, maka diperlukan:
a. konsistensi penyusunan Renstra PD, RKPD, dan Renja PD dengan RPJMD; 

b. pemantauan dan evaluasi kinerja pencapaian program RPJMD; 

c. penguatan kemampuan dan kapasitas DPRD untuk memantau dan mengevaluasi
RPJMD; 

d. penguatan kemampuan dan kapasitas pihak non pemerintah 
(non government
stakeholders) untuk memantau dan mengevaluasi implementasi RPJMD.

Sasaran-sasaran yang ditetapkan dalam RPJM ini dapat dicapai selama ada
sinergitas usaha antara PD dan seluruh komponen masyarakat termasuk dunia usaha.
Oleh karena itulah PD, serta masyarakat termasuk dunia usaha, berkewajiban untuk
melaksanakan program-program dalam RPJMD dengan sebaik- baiknya.
Dalam proses pelaksanaannya, dimungkinkan dilakukan perubahan RPJMD
sepanjang terjadi perubahan-perubahan yang mendasar mencakup antara lain terjadinya
bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan
keamanan, pemekaran daerah, atau perubahan kebijakan. Termasuk perubahan
kebijakan ini adalah kebijakan nasional dan kebijakan daerah seper Rencana Tata Ruang
Wilayah yang menjadi acuan penyusunan RPJMD. Perubahan RPJMD tersebut ditetapkan
dengan Peraturan Daerah, kecuali perubahan pada capaian sasaran tahunan yang dak
mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka menengah,
perubahannya ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 265


BAB X
PENUTUP

RPJMD Kabupaten Karimun tahun 2016-2021 adalah dokumen perencanaan


daerah yang menjadi satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional
dan terintegrasi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). RPJMD Kabupaten
Karimun tahun 2016- 2021 ini juga merupakan tahapan ketiga dari upaya mewujudkan
visi jangka panjang kabupaten yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Karimun 2006-2025 yaitu “Terwujudnya Kabupaten
Karimun yang Maju, Mandiri, Adil, dan Berbudaya berlandaskan Iman dan Taqwa”.
Sebagai sebuah visi jangka panjang, maka diharapkan RPJMD Kabupaten Karimun Tahun
2016-2021 dapat menjadi bagian integral menuju terwujudnya visi tersebut.
Proses penyusunan RPJMD ini dilakukan bersama para pemangku kepentingan
berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing, melalui proses-proses teknokratis,
partsipatif, politis, serta top-down dan bottom-up. Beberapa instrumen yang digunakan
antara lain adalah pelibatan tim ahli, serangkaian diskusi kelompok terfokus, hingga
penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Melalui
rangkaian proses tersebut maka RPJMD telah menjabarkan visi dan misi Kepala Daerah ke
dalam tujuan, sasaran yang terukur, strategi, kebijakan, dan program-program
pembangunan daerah yang dijalankan selama periode masa jabatan Kepala Daerah.
Pada akhirnya, keseluruhan proses hingga tersusunnya dokumen RPJMD ini
ditujukan untuk mewujudkan sinergitas dan keterpaduan pembangunan antar sektor
pemerintahan, antar elemen masyarakat dan antar hirarki pemerintahan. Melalui
sinergitas dan keterpaduan ini, maka visi dan misi Kepala Daerah akan dapat mewujud di
akhir periode perencanaan.

RPJMD Kabupaten Karimun Perubahan 2016-2021 267

Anda mungkin juga menyukai