TENTANG
BUPATI KARIMUN,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
Pemerintah Kabupaten Karimun telah membentuk
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun
2016-2021 yang merupakan dokumen perencanaan
pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahunan
sebagai penjabaran dari visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi, arah kebijakan dan program pembangunan
Kepala Daerah ;
b. bahwa untuk menyelaraskan Pembangunan Daerah
dengan Kebijakan Nasional perlu menyesuaikan
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun
2016-2021 ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 ;
2. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan
Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak,
Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten
Kuantan Singingi, dan Kota Batam (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902), yang
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga
Atas Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan
Hulu, Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun,
Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan
Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4880) ;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286) ;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) ;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ;
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700) ;
7. Undang-Undang 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kaliterakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310) ;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4664);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4815);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817 ;
13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015 – 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 3;
14. Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Perda tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah ;
15. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2
Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau
Provinsi Tahun 2009 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Kepulauan Riau 53);
16 Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 8
Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021
(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Provinsi
Tahun 2016 Nomor 8 , Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Kepulauan Riau 42 ) ;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 6 Tahun
2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Kabupaten Karimun Tahun 2006-2025 (Lembaran
Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2005 Nomor 7) ;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 5 Tahun
2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Karimun 2016-2021
(Lembaran Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2016
Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Karimun Nomor 2) ;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun
2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Karimun Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten
Karimun Tahun 2012 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Karimun Nomor 3) ;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Karimun Tahun
2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Karimun Nomor 3)
BUPATI KARIMUN,
AUNUR RAFIQ
MUHD. FIRMANSYAH
TENTANG
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2016-20
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1.Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2.Dasar Hukum Penyusunan............................................................................................... 1
1.3.Hubungan Antar Dokumen .............................................................................................. 3
1.3.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-
2019................................................................................................................. 4
1.3.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Kepulauan Riau 2016-2021 ............................................................................ 6
1.3.3. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Karimun 2006-2025 ........................................................................................ 7
1.3.4. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karimun 2011-2031 ...... 7
1.4.Sistematika Penulisan .................................................................................................... 19
1.5.Maksud dan Tujuan........................................................................................................ 21
BAB X PENUTUP.............................................................................................................267
Diacu
RPJP Provinsi
Diacu
Pedoman
Pedoman Dijabarkan
RPJP
RPJM Kabupaten RKP Kabupaten
Kabupaten
Renstra Pedoman
Renja SKPD
SKPD
Sub bab ini dimaksudkan untuk menunjukkan keterkaitan RPJMD Kabupaten Karimun
dengan dokumen-dokumen perencanaan lainnya sehingga terbangun keselarasan perencanaan
baik secara vertikal maupun horizontal. RPJMD selaras secara vertikal jika mengacu terhadap
dokumen perencanaan diatasnya berupa RPJPD Kabupaten Karimun dan RPJMN sebagaimana
prinsip pembangunan daerah yang tertuang dalam Permendageri Nomor 54 Tahun 2010 yaitu: i)
perencanaan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional; ii) mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah; dan iii)
dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai
dinamika perkembangan daerah dan nasional. Bahasan mengenai bagaimana pemetaan
kebijakan pembangunan yang hierarkis akan mempengaruhi pembangunan.
1.3.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kepulauan Riau
2016-2021
RPJPD menjadi landasan dalam penyusunan RPJMD. RPJMD harus sinergis dan searah
dengan RPJPD yang tertuang dalam visi, misi dan arah kebijakan RPJPD diukur dalam masa 20
tahunan. Pencapaian dan ukuran keberhasilan pembangunan dibagi menjadi empat tahapan
dalam periode lima tahunan. RPJMD merupakan penjabaran dari tahapan pembangunan periode
lima tahunan dari rencana yang tertuang dalam RPJPD, oleh karena itu dokumen RPJMD
memuat arahan kebijakan dalam pencapaian visi misi jangka panjang serta sasaran pokok dan
prioritas-prioritas program pada masing-masing tahapan. Kondisi saat ini, dokumen RPJMD
Kabupaten Karimun 2016-2021 telah memasuki tahapan ketiga dari RPJPD Kabupaten Karimun
2006-2025.
Fokus utama RPJPD adalah i) pengembangkan potensi pertanian, perikanan, dan
kelautan berbasis ekonomi kerakyatan ii) meningkatkan pertumbuhan industri kecil, menengah,
dan besar serta koperasi dengan struktur yang kuat melalui keterkaitan antar sektor dan antar
industri, serta mewujudkan pusat perdagangan dan jasa modern dengan dukungan agrobisnis
dan agroindustri, iii) Menngkatkan kualitas sumber daya manusia, iv) mewujudkan good
governance (ketatapemerintahan yang baik), dan v) meningkatkan pembangunan infrastruktur
perkotaan dan pedesaan serta kawasan pesisir dan perbatasan,
Untuk itu strategi yang digunakan adalah i) menghimpun sumber daya dari kegiatan
ekspor (terutama perikanan laut dan pertanian dengan didukung prasarana pelabuhan dan Free
Trade Zone dan pengembangan pariwisata disertai dengan investasi pembangunan terutama
peningkatan kemampuan SDM), ii) meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat
serta aktualisasi ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat dengan tetap menjaga eksistensi
budaya sehingga dapat mewujudkan insan yang cerdas, sehat dan berakhlak yang dapat
mendorong pembangunan di segala sektor”, iii) meningkatkan pengelolaan dan pemafaatan
sumberdaya kelautan dan perikanan yang berwawasan lingkungan serta menciptakan iklim
berusaha yang kondusif untuk investor ,dan iv) meningkatkan infrastruktur dan pelayanan pada
sektor industri.
Tata ruang merupakan perwujudan dari struktur ruang dan pola ruang. Penelaahan
rencana tata ruang bertujuan untuk melihat kerangka pemanfaatan ruang daerah dalam lima
tahun mendatang. Prosesnya adalah dengan melihat dan menelaah kedalaman rencana pada
masing-masing bagian dari rencana struktur ruang dan rencana pola ruang yang termaktub
dalam indikasi program pemanfaatan ruang baik tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten.
Program pemanfaatan ruang adalah program yang disusun dalam rangka mewujudkan rencana
tata ruang yang bersifat indikatif, melalui sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan baik di
pusat maupun di daerah secara terpadu.
Hal-hal yang sudah ditetapkan dalam Struktur Ruang RTRWN yang harus dicantumkan
dalam Rencana Struktur Ruang Kabupaten Karimun meliputi:
1. Sistem perkotaan: PKW terletak di Ibukota Kabupaten Karimun yaitu Kota Tanjung Balai
Karimun.
2. Kawasan Strategis Nasional sebagai Kawasan perbatasan laut RI yaitu Pulau Karimun
Kecil dan Pulau Iyu Kecil.
3. Jaringan Jalan yang terdapat dalam SK Menteri No. 630 tahun 2009 tentang status jalan
yang termasuk ruas jalan KP 1 adalah:
a. Tanjung Balai – Meral sepanjang 3.350 Km.
b. Meral – Parit Rampak sepanjang 6.706 Km.
c. Parit Rampak – Pelabuhan Roro sepanjang 3.160 Km
d. Parit Rampak – Parit Benut sepanjang 2.485 Km.
e. Parit Benut – SP Jeletung 1.416 Km.
f. SP Jeletung – Pasir Panjang sepanjang 9.524 Km.
Nb: RTRW Provinsi telah mncantumkan SK Jalan nasional terbaru yaitu Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 248/KPTS/M/2015
tentang Penetapan Jalan Dalam Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya Sebagai
Jalan Arteri (JAP) dan Jalan Kolektor 1 (JKP - 1).
4. Transportasi laut : Pelabuhan Nasional Tanjung Balai Karimun (RTRWN).
Hal-hal yang sudah ditetapkan dalam Struktur Ruang RTRW Provinsi Kepulauan Riau yang
harus dicantumkan dalam Rencana Struktur Ruang Kabupaten Karimun meliputi:
1. Sistem perkotaan : PKL terletak di Kota Meral (Ibukota Kecamatan Meral), Kota Moro
(Ibukota Kecamatan Moro) dan Kota Tanjung Batu (Ibukota Kecamatan Kundur).
2. Jaringan Jalan Kolektor Primer 2, yaitu :
a. Sp. Sei Bati – Sp. Pongkar;
Tabel 1.1. Sistem Perkotaan Menurut RTRW Kabupaten Karimun 2011-2031 (lanjutan)
Hir
N
Kota ark Peran Kota Fungsi Kecamatan
o
i
7 Simpul transportasi laut Nasional
8 Kawasan permukiman perkotaan
4 Meral PKL 1 Pusat pelayanan keuangan beberapa kecamatan 1 Kawasan industri
2 Pusat pengolahan atau pengumpulan barang 2 Kawasan
beberapa kecamatan pertambangan
3 Simpul Transportasi beberapa kecamatan 3 Kawasan wisata
4 Jasa Pemerintahan kecamatan 4 Kegiatan maritim
5 Pusat perdagangan dan jasa skala kecamatan 5 Permukiman skala
besar
6 Sebagai kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan 6 Pusat Pemerintahan
Bebas Batam, Bintan dan Karimun
7 Kawasan permukiman perkotaan
5 Sawang PPK 1 Pusat pengumpulan barang skala lokal 1 Kawasan
permukiman
perdesaan
2 Pusat pelayanan keuangan lokal 2 Kawasan pertanian
3 Pusat perdagangan dan jasa skala lokal 3 Kawasan
perkebunan
4 Pusat pendidikan dan kesehatan skala lokal 4 Kawasan Wisata
5 Simpul transportasi lokal 5 Kegiatan
pertambangan
6 Kawasan permukiman perkotaan 6 Kegiatan perikanan
6 Tanjung PPK 1 Pusat pengumpulan barang skala lokal 1 Kawasan
Tabel 1.1. Sistem Perkotaan Menurut RTRW Kabupaten Karimun 2011-2031 (lanjutan)
N Hir
Kota Peran Kota Fungsi Kecamatan
o arki
7 Buru PPK 1 Pusat pengumpulan barang skala lokal 1 Kawasan
permukiman
perdesaan
2 Pusat pelayanan keuangan lokal 2 Kawasan
pertanian
3 Pusat perdagangan dan jasa skala lokal 3 Kawasan Wisata
4 Pusat pendidikan dan kesehatan skala lokal 4 Kegiatan
pertambangan
5 Simpul transportasi lokal 5 Kegiatan
perikanan
6 Kawasan permukiman perkotaan
8 Durai PPK 1 Pusat pengumpulan barang skala lokal 1 Kawasan
permukiman
perdesaan
2 Pusat pelayanan keuangan lokal 2 Kawasan
pertanian
3 Pusat perdagangan dan jasa skala lokal 3 Kawasan Wisata
4 Pusat pendidikan dan kesehatan skala lokal 4 Kegiatan
pertambangan
5 Simpul transportasi lokal Dan kawasan permukiman 5 Kegiatan
perkotaan perikanan
9 Tebing PPK 1 Pusat pengumpulan barang skala lokal 1 Kawasan industri
2 Pusat pelayanan keuangan lokal 2 Kawasan wisata
3 Pusat perdagangan dan jasa skala lokal 3 Kegiatan maritim
4 Pusat pendidikan dan kesehatan skala lokal 4 Permukiman
skala besar
5 Simpul transportasi lokal Dan kawasan permukiman
perkotaan
6 Kawasan Perdagangan dan pelabuhan bebas
Selanjutnya rencana pola ruang bagian kedua adalah rencana kawasan budidaya
yang perwujudannya dibagi ke dalam 10 (sepuluh) program. Program-program tersebut
antara lain Perwujudan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) pada kawasan yang termasuk HTR
di seluruh wilayah Kabupaten Karimun. Program tersebut dilaksanakan lima tahun ke-II.
Program berikutnya adalah perwujudan kawasan pertanian di Kecamatan Kundur Utara
dan pertanian lahan kering serta holtikultura di Kecamatan Kundur, Kundur Barat, Kundur
Utara dan Buru. Kedua program tersebut dilaksanakan dari lima tahun ke-II sampai tahun
ke-III
Program selanjutnya adalah perwujudan kawasan perkebunan di Kecamatan
Kundur, Kundur Barat, Kundur Utara dan Buru. Sedangkan perwujudan kawasan
perikanan berlokasi di Pulau Kundur, Pulau Belat, Pulau Sugi, Pulau Papan, Pulau Mandar,
Kecamatan Buru, Durai, Tebing, Meral, dan Kundur Barat. Untuk pelaksanaannya kedua
program tersebut akan diwujudkan dari lima tahun ke-II sampai lima tahun ke-III.
Perwujudan kawasan pesisir, perwujudan pengembangan pertambangan dan
energi akan dilaksanakan di seluruh Kecamatan Kabupaten Karimun dilanjutkan kembali
setelah RPJM periode sebelumnya dengan alokasi waktu pelaksanaan dari lima tahun
Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2031
Tabel 2.1. Persentase Luas Wilayah Daratan, Lautan dan Jumlah Pulau Menurut Kecamatan di
Kabupaten Karimun Tahun 2015
Daratan Lautan
Kecamatan Jumlah Pulau
km2 % km2
%
Moro 1.168,80 76,56 1.668,44 25,83 87
Durai 52,00 3,41 1.480,54 22,92 44
Pembagian Administrasi
Wilayah Administrasi Ibu Kota Kecamatan
Kelurahan Desa Dusun RW RT
Moro Moro 2 10 26 49 139
Durai Telaga Tujuh - 4 13 13 36
Kundur Tanjung batu 3 3 13 51 145
Kundur Utara Tanjung Berlian 1 4 17 43 93
Kundur Barat Sawang 1 4 16 44 111
Ungar Sei Buluh 1 3 9 23 47
Belat Sebele - 6 16 28 65
Karimun Tanjung Balai Kota 6 3 7 39 139
Buru Buru 2 2 6 29 64
Meral Meral Kota 6 - - 30 119
Tebing Tebing 5 1 2 24 73
Meral Barat Darussalam 2 2 4 19 55
Jumlah 29 42 129 392 1.086
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2016
Kemiringan (%) Keterangan Cakupan Wilayah Total (Km2) Total Luas (Km2)
0-3 Datar Keseluruhan Pulau 768,4
Pulau Kundur 263,31
Pulau Karimun Besar 68,05
Pulau Gunung Papan 26,84
Pulau Belat 33,65
Pulau Buru 17,09
Pulau Sugi 44,51
Pulau Combol 44,51
Pulau Karimun Kecil 1,48
Pulau Durian 8,44
Pulau Citlim 18,40
Pulau Parit 10,25
Pulau Sugi Bawah 17,60
Pulau Asam 3,48
3-8 Landai – Berombak Pulau Kundur 9,40 81,66
Pulau Karimun Besar 9,87
Pulau Gunung Papan 4,47
Pulau Belat 1,5
Pulau Sugi 2,31
Pulau Combol 7,79
Pulau Durian 10,25
PulauParit 2,1
Pulau Sugi Bawah 1,26
Pulau Panjang 1,56
Kemiringan (%) Keterangan Cakupan Wilayah Total (Km2) Total Luas (Km2)
15-30 Berbukit Pulau Karimun Besar 8,55 14,4
Pulau Gunung Papan 1,65
Pulau Combol 4,2
30-45 Agak curam Pulau Karimun Besar 3,2 7,54
Pulau Karimun Kecil 2,86
Pulau Gunung Papan 1,48
Jumlah 958,2
Sumber : Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2031
2.1.4. Batimetri
Berdasarkan data kontur dasar perairan Pusat Penelitian Geologi Kelautan (tahun
1995), kondisi kedalaman laut di wilayah Kabupaten Karimun termasuk ke dalam perairan
dangkal, yakni pada kedalaman nol sampai 40 meter dibawah permukaan air laut. Titik
kedalaman paling dalam berada di Selat Durian dengan kedalaman 40 meter dibawah
permukaan air laut, sedangkan kondisi batimetri paling dangkal berada pada pantai-
pantai tepi pesisir kepulauan berada pada kedalaman nol sampai 15 meter di bawah
permukaan air laut. Persebaran lokasi kedalamannya disajikan pada Peta Batimetri
Kabupaten Karimun berikut:
2.1.5.1. Stratigrafi
Mata air memiliki peranan yang sangat penting sebagai penyedia kebutuhan
sumber daya air bagi masyarakat. Keberadaan mata air yang terjaga menjadi indikasi
kualitas lingkungan yang baik karena terjaganya fungsi hidrologi dan hutan alam sebagai
penyimpan stok air. Air Terjun Pongkar yang terletak di bagian utara Pulau Karimun Besar
merupakan salah satu potret terjaganya mata air di Kabupaten Karimun. Potensi Air
Tabel 2.5. Parameter Kualitas Air Pada Beberapa Lokasi di Kabupaten Karimun
2.1.8. Klimatologi
Tabel 2.6. Rata-rata Penyinaran Matahari, Curah Hujan dan Jumlah Hari Curah Hujan di Tanjung
Balai Karimun per Bulan Tahun 2015
Bulan Penyinaran Matahari (%) Curah Hujan (mm) Jumlah Hari Curah Hujan
Januari 72 42 11
Pebruari 67 100 7
Maret 80 56 9
April 71 60 19
Mei 55 168 22
Juni 60 197 13
Bulan
Type
Basah Kering
A1 >9 <2
A2 >9 2-3
B1 7-9 <2
B2 7-9 2-3
B3 7-9 4-6
C1 7-9 <2
C2 7-9 2-3
C3 7-9 4-6
D1 7-9 <2
D2 7-9 2-3
D3 7-9 4-6
E1 <3 <2
E2 <3 2-3
E3 <3 >7
Sumber : Hasil Analasis (Perda Kabupaten Karimun Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten
Karimun Tahun 2011-2031)
No Penggunaan Lahan Ha %
1 Belukar 17.761 11,65
2 Kebun 1.841 1,2
3 Rawa 202 0,13
4 Awan (tidak terdeteksi citra satelit) 12.529 8,22
No Penggunaan Lahan Ha %
5 Tanah Kosong 10.927 7,16
6 Lahan kering campuran 44.613 29,27
7 Belukar rawa 10.014 6,57
8 Lahan kering 22.580 14,81
9 Pertambangan 3.198 2,1
10 Permukiman 2.404 1,57
11 Hutan 6.557 4,3
12 Hutan Mangrove 19.773 12,97
Jumlah 152.399 17.761
Sumber : Hasil interprestasi citra landsat etm 5 + 7 tahun 2008 dalam Perda Kabupaten Karimun Nomor
7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Karimun Tahun 2011-2031
Tipe pasang surut Kabupaten Karimun adalah tipe ganda (semi diurnal) yang
berarti dalam jangka waktu 24 jam terdapat dua kali pasang dan dua kali surut. Selisih
pasang tertinggi dengan surut terendah pada saat pasang purnama (3,7 m). Adapun
selisih pada saat pasang perbani (0,2 m) (Daftar Pasang Surut Kepulauan Indonesia Tahun
2007, Dishidros TNI-AL, stasiun pengukuran Pasir Panjang Pulau Karimun Besar).
2.1.10.2. Karakteristik Garis Pantai
Karakteristik garis pantai dapat dilihat dari materi batuan penyusun dan tingkat
kemiringan lahan. Morfologi pantai di Kabupaten Karimun pada umumnya termasuk
landai hingga sedang. Relief tebing hanya berada di sebagian Pulau Karimun Besar yaitu di
Tanjung Melolo, Tanjung Puluh, Tanjung Selayang sampai Tanjung Bulak Asap; Pulau
Tambelas dan Pulau Karimun Kecil di ujung Utara dan Selatan. Adapun jika ditinjau dari
material penyusunnya cukup bervariasi antara pantai lumpur, pantai pasir, dan karang
(coral).
2.1.11. Potensi Pengembangan Wilayah
Tabel 2.10. Jumlah Armada Penangkapan Ikan dan Alat Penangkap Ikan yang Beroperasi menurut
Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2015
Tabel 2.11. Volume Produksi dan Nilai Perikanan menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun
(Ton dan Rp), 2015
Tabel 2.11. Volume Produksi dan Nilai Perikanan menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun
(Ton dan Rp), 2015 (lanjutan)
Penangkapan Budidaya Pengolahan
No Kecamatan Produksi Produksi Produksi
Nilai (Rp) Nilai (Rp) Nilai (Rp)
(ton) (ton) (ton)
10 Meral 3.432,86 12.564.267.600 715,86 2.361.836.898 147,65 590.600.000
11 Tebing 2.722,62 9.964.789.200 289,86 956.335.098 1,80 7.200.000
12 Meral Barat 2.297,04 8.407.166.400 22,40 73.904.320 50,59 202.360.000
Karimun 39.240,00 145.448.400.000 3.240,00 10.689.732.000 870,00 3.480.000.000
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun tahun 2015 dalam Kabupaten Karimun Dalam
Angka Tahun 2015
B. Perikanan Budidaya
Kegiatan budidaya perikanan laut (mariculture) terbagi ke dalam dua kategori,
yakni kegiatan budidaya perikanan untuk pembesaran dan kegiatan perikanan untuk
pembenihan. Kegiatan budidaya perikanan laut di Kabupaten Karimun berkembang
dengan fokus pembesaran dengan stok benih berasal dari alam. Kegiatan budidaya
tambak di Kabupaten Karimun tersebar di pesisir pulau terutama di Pulau Karimun Besar,
Pulau Kundur dan Pulau Sugi.
Dalam mendukung pengembangan sub-sektor budidaya perikanan, Kabupaten
Karimun melakukan optimalisasi potensi budidaya perikanan dengan mengembangkan
Keramba Jaring Apung, Keramba Tancap, Tambak, Kolam, dan Rumput Laut. Kegiatan
budidaya perikanan dengan keramba jaring apung (KJA) menjadi tolok ukur langkah awal
kegiatan perikanan budidaya. Jenis ikan yang dibudidayakan adalah jenis kerapu
(groupers) dan kakap (snappers). Salah satu pelaku budidaya dari sektor swasta adalah PT
Indomarine yang memiliki konsesi 2,94 hektar di Desa Kaban, Kecamatan Moro. Berikut
ini adalah tabel potensi dan realiasi jenis budidaya perikanan dan kelautan di Kabupaten
Karimun sampai dengan tahun 2009.
Jenis Budidaya
Kecamatan Keramba Jaring Apung Keramba Tancap Tambak Kolam Rumput Laut
Potensi Realisasi Potensi Realisasi Potensi Realisasi Potensi Realisasi Potensi Realisasi
Moro 1.000 428 243 - 12 2 20 9 445 130
Durai 29 0,5 3 2 35 0,5 25 4 60 2,5
Kundur/ Kundur Utara/ Kundur Barat 1.750 28 400 4 325 29,5 6 0,6 8 -
Karimun 100 - 80 20 401 1 1 1 12 -
Buru 10.500 100 750 - 1.045 0,11 175 0,23 960 0,20
Meral 110 - - - 0,25 - 10,04 4,12 28 0,32
Tebing 50 4 108 18 2 - 19,82 9,42 2 2
Kabupaten Karimun 13.539 560,5 1.584 44 1.820,25 33,11 256,86 28,37 1.515 135,02
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun Tahun 2010
Tabel 2.13. Nilai Produksi Perikanan menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun 2015
Nilai Produksi (Rp)
Kecamatan
Penangkapan Budidaya Pengolahan
Moro 14.467.394.400 5.383.137.880 594.800.000
Durai 10.447.433.400. 168.264.300 26.600.000
Kundur 17.053.623.600. 521.685.316 303.800.000
Kundur Utara 10.910.533.200. 386.282.044 37.520.000
Kundur Barat 4.267.340.400. 4.487.048 471.000.000
Ungar 14.556.735.000. 179.613.892 363.080.000
Belat 24.623.418.600. 15.176.780 183.560.000
Karimun 9.882.732.000. 446.461.276 255.600.000
Buru 8.302.966.200. 192.547.148 443.880.000
Meral 12.564.267.600. 2.361.836.898 590.600.000
Tebing 9.964.789.200. 956.335.098 7.200.000
Meral Barat 8.407.166.400. 73.904.320 202.360.000
Jumlah 145.448.400.000. 10.689.732.000 3.480.000.000
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun tahun 2015 dalam Kabupaten Karimun
Dalam Angka Tahun 2016
Tabel 2.14. Jumlah Nelayan Perikanan Laut yang Menggunakan Kapal Bermotor Menurut Status
Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2015
Banyaknya Nelayan
Kecamatan
Pemilik Buruh Nelayan Jumlah
Moro 2.094 438 2.532
Durai 386 81 467
Kundur 88 12 100
Kundur Utara 6 3 9
Kundur Barat 273 59 332
Ungar 282 25 307
Belat 183 5 188
Karimun 300 34 334
Buru 431 - 431
Meral 559 82 641
Tebing 312 28 340
Meral Barat 138 5 143
Jumlah 5.502 772 5.5824
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun dalam Kabupaten Karimun Dalam Angka,
2016
Tabel 2.17. Produktifitas Tanaman Pangan di Kabupaten Karimun Menurut Jenis Tanaman dan
Kecamatan Tahun 2015 (kuintal per hektar)
Kecamatan Padi Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Kedelai
Moro - - - - - -
Durai - - - - - -
Kundur - - 124,98 - - -
Kundur Utara 34,54 28,85 127.70 - 10,16 -
Kundur Barat - - 120,04 80,32 9,987 10,,39
Ungar - - - - - -
Belat - - 114,15 79,12 - -
Karimun - - - - - -
Buru 27,68 25,35 123,78 - - -
Meral - 35,26 122,30 - - -
Tebing - 30,65 117,34 - 10,08 -
Jumlah 33,72 30,09 122,21 79,92 10,07 10,39
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2016
C. Perkebunan
Tabel 2.18. Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun
Tahun 2015 (Ton)
D. Peternakan
Salah satu sasaran pembangunan sub sektor peternakan adalah untuk
meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat.
Pada tahun 2013 populasi ternak besar yang tercatat adalah sapi sebanyak 1.051 ekor,
kambing 9.053 ekor dan babi 665 ekor. Dari ketiga ternak besar yang diusahakan jenis
yang mengalami peningkatan populasi adalah kambing.
Tabel 2.19. Populasi Ternak Besar Menurut Jenis dan Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun
2015
Kecamatan Sapi Kerbau Kambing Babi
Moro 116 - 213 -
Durai 7 - 504 -
Kundur 169 - 349 100
Kundur Utara 304 - 2.719 190
Kundur Barat 267 - 2.887 375
Sementara itu pada jenis ternak unggas, jumlah ternak yang diusahakan pada
tahun 2015, tercatat jenis ayam ras pedaging sebanyak 80.665 ekor, ayam bukan ras
80.857 ekor, puyuh 6.000 ekor dan itik 224 ekor.
Tabel 2.20. Populasi Ternak Unggas menurut Jenis dan Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun
2015
Kabupaten Karimun memiliki potensi sumber daya mineral atau bahan galian
yang beragam. Bahan galian dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu logam dan non
logam.
a. Logam. Sumber daya logam di Kabupaten Karimun antara lain bijih timah, bauksit dan
bijih besi.
b. Non Logam. Kabupaten Karimun memiliki potensi sumber daya non logam seperti
batu granit, pasir laut, pasir darat, batu apung dan batu andesit. Bahan galian banyak
14,000,000 13,189,086
12,528,527
11,964,640
12,000,000
9,879,865
10,000,000
8,337,006
8,000,000
6,000,000
4,000,000
2,000,000
0
2010 2011 2012 2013 2014
2.1.11.4. Pariwisata
Tabel 2.22. Laju Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Kabupaten Karimun Tahun 2004-2015
Jika dilihat antar bulan dalam satu tahun, data tahun 2014 menunjukkan bahwa
bulan Desember adalah bulan puncak kunjungan wisatawan. Tentunya hal ini terkait
dengan libur akhir tahun. Bulan paling sepi adalah bulan Agustus dan kondisi ini
diperkirakan terkait dengan masa awal masuk sekolah.
12,000 10,927
10,074
10,000 8,945 8,731
8,329 8,338 8,164 7,938
7,621 7,545 7,777
8,000 6,343
6,000
4,000
2,000
A. Air bersih
Dalam mendukung pemenuhan pasokan air bersih di Pemerintah Kabupaten
Karimun melalui perusahaan air minum daerahnya dalam hal ini UUAB Tanjung Balai
Karimun, UUAB Tanjung Batu dan UUAB Moro, telah memfasilitasi pemenuhan pasokan
air bersih kepada masyarakat. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, meningkat
pula jumlah kebutuhan air bersih. Berdasarkan data Perusda UUAB Kabupaten Karimun,
jumlah pelanggan air bersih dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Ketersediaan air
bersih di Kabupaten Karimun belum semuanya tersalurkan ke pelanggan. Jumlah
pelanggan UUAB Tanjung Balai Karimun, merupakan jumlah pelanggan terbanyak dari tiga
UUAB yang ada.
Tabel 2.24. Produksi Air Bersih dan Jumlah Pelanggan PDAM Kabupaten Karimun Tahun 2015
B. Listrik
Dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, pihak Pemerintah Kabupaten
Karimun melalui PT. PLN Karimun telah mengembangkan jaringan listrik, beberapa unit,
Tabel 2.25. Banyaknya Mesin, Daya Terpasang, Produksi dan Distribusi menurut Wilayah Kerja PT.
PLN Karimun Tahun 2016
KVA Jumlah
Jenis Pengelolaan KVA Tersedia
Terpasang Pelanggan
Kabupaten Karimun 38.870 54.862 53.398
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2016
2.1.11.6. Perdagangan
Tabel 2.26. Volume dan Nilai Ekspor Kabupaten Karimun menurut Pelabuhan Tahun 2015
Singapura 98%
Gambar 2.5. Volume ekspor Kabupaten Karimun menurut Tujuan Negara Tahun 2015
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun
Pada Tahun 2015 ekspor Kabupaten Karimun paling besar dikirim ke Singapura
sebanyak 98 persen, sisanya 2 persen dikirim ke Australia, Brunei Darussalam, Tiongkok,
Saudi Arabia dan negara lainnya. Neraca Perdagangan Pelabuhan Tanjung Batu pada
tahun 2015 sebesar $255.825.214, impor sebesar $305.491.306 dan ekspor sebesar
$561.316.520.
$600,000,000
$561,316,520
$500,000,000
$400,000,000
$300,000,000 $305,491,306
$255,825,214
$200,000,000
$100,000,000
$-
Moro Sulit Pasir Panjang Tanjung Batu Tanjung Balai
Ekspor Impor Neraca Perdagangan Karimun
Gambar 2.6. Neraca Perdagangan menurut Pelabuhan di Kabupaten Karimun Tahun 2015
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun
2.1.11.7. Perindustrian
Potensi pengembangan wilayah pada perindustrian dalam hal ini meliputi jenis
industri kecil dan industri besar dan menengah. Basis industri hasil perhitungan LQ
terlihat pada tabel dibawah ini.
LQ Jenis Industri
No Kecamatan
Besar dan Menengah Kecil
Tabel 2.28. Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang menurut Klasifikasi Industri Pengolahan di
Kabupaten Karimun Tahun 2015
Jumlah Jumlah
Klasifikasi Industri Pengolahan
Industri Tenaga Kerja
Makanan dan Minuman 5 191
Pakaian Jadi - -
Kayu, Barang dari Kayu (tidak termasuk furniture) dan barang- - -
barang anyaman
Karet dan barang dari karet - -
Barang Galian Bukan Logam - -
Barang-barang dari logam kecuali mesin dan peralatannya 1 2.006
Mesin dan perlengkapannya - -
Mesin listrik lainnya dan perlengkapannya - -
Radio, televisi, dan peralatan telekomunikasi, - -
Angkutan, selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih 3 1.850
Furnitur dan pengolahan lainnya - -
Jumlah 9 4.047
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2015
Banjir terjadi disebabkan karena faktor alami dan faktor manusia. Faktor alami
dapat diidentifikasi dari keadaan morfologi wilayah yang berupa dataran, kerapatan dan
jenis penggunaan lahan, curah hujan yang tinggi sehingga ketika terjadinya hujan aliran
sungai atau debit sungai akan meningkat/meluap. Faktor manusia ikut berpengaruh
terhadap terjadinya banjir karena adanya penggundulan hutan di daerah hulu, sehingga
aliran permukaan langsung menjadi aliran sungai. Banjir erat kaitannya dengan drainase
permukaan tanah. Drainase di sini adalah drainase yang menunjukkan lamanya atau
seringnya tanah tergenang air. Dengan demikian drainase ini sangat dipengaruhi oleh
sifat-sifat fisik tanah lainnya seperti lereng, tekstur tanah, konsistensi/porositas tanah.
Daerah banjir dapat terjadi di dataran aluvial bekas rawa, daerah tersebut
merupakan tempat yang sering tergenang air. Tanggul sungai dan sempadan sungai yang
sudah rusak dan tidak dapat berfungsi menahan luapan air, akan mempermudah aliran
menyebar ke kiri kanan sungai. Sebaran kawasan berpotensi banjir terdapat pada daerah
yang mempunyai karakter pantai mangrove/rawa dan jenis tanahnya organosol/ gambut.
Kawasan tersebut hampir tersebar di sepanjang pesisir pulau-pulau di Kabupaten
Karimun. Mangrove di Pulau Karimun Besar yaitu di bagian Selatan Kecamatan Tebing dan
Meral, merupakan daerah yang relatif sedikit dibandingkan pulau-pulau lainnya. Daerah
yang mempunyai lahan rawa lebih banyak di Kecamatan Moro.
2.1.12.3. Abrasi Pantai
Abrasi merupakan erosi yang terjadi di daerah sekitar pantai karena arus dan
gelombang yang mengikis bentuk lahan pantai (mangrove, karang/batuan, berpasir.
Tingkat erosi yang ditimbulkan berbeda sesuai dengan kecepatan arus/gelombang dalam
Zone sesar aktif yang terdapat di Kepulauan Indonesia mengikuti zone subduksi
tumbukan lempeng yang terbentang dari Barat hingga Timur Negara Indonesia. Zona
sesar aktif akan berasosiasi dengan pusat-pusat gempa yang dikenal sebagai kegempaan
sesar aktif yang meningkat. Adanya sesar terbentuk karena patahan yang bergeser sesuai
arah sesarnya. Pada zone sesar ini merupakan daerah yang lemah karena adanya
perlapisan batuan yang berbeda antara lain tingkat pelapukannya, batuan penyusun
bahkan formasi batuannya.
Zone gempa di Kabupaten Karimun berdasarkan pada peta isoseisma (Beca
Carter Holling dan Ferner Ltd, 1976) mempunyai percepatan maksimum 0,05 g.
Berdasarkan peta wilayah rawan bencana gempa bumi Indonesia (Kertapati E, Suhaemi,
A., Djuanda,A., 2001) di Kabupaten Karimun termasuk pada daerah yang berintensitas
gempa rendahan atau setara dengan skala maksimum IV MMI digolongkan sebagai
wilayah yang relatif aman terhadap kerusakan akibat gempa untuk bangunan teknik di
atasnya (Penyusunan Zoning Regulation KEK, 2007).
2.1.13. Demografi
A. Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh empat komponen, yaitu kelahiran
(fertilisasi), kematian (mortalitas), migrasi masuk (in-migration) dan migrasi keluar (out-
migration). Indikator tingkat pertumbuhan penduduk berguna untuk memprediksi jumlah
penduduk di suatu wilayah dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya prdiksi jumlah
penduduk pada masa yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk di
berbagai bidang.
Pada tahun 2012 terjadi pemekaran kecamatan di Kabupaten Karimun, yang
tadinya terdiri dari 9 kecamatan menjadi 12 kecamatan berdasarkan Perda Nomor 2
tahun 2012, dengan 42 desa dan 29 kelurahan. Sehingga komposisi jumlah penduduk di
Kecamatan yang dimekarkan sebelumnya berubah.
Tabel 2.29. Laju Pertumbuhan Jumlah Penduduk di Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
Jumlah penduduk Kabupaten Karimun tahun 2015 mencapai 225.298 jiwa, terdiri
114.922 laki-laki, dan 110.376 perempuan. Dengan demikian rasio jenis kelamin secara
total mencapai 104. Jika ditinjau menurut kepadatan,wilayah yang paling padat penduduk
pada tahun 2015 adalah Kecamatan Karimun dengan jumlah 732 jiwa/km2, sedangkan
wilayah yang paling jarang penduduk berada di Kecamatan Moro dengan jumlah 39
jiwa/km2. Secara umum, kepadatan penduduk Kabupaten Karimun sebesar 148 jiwa/km 2,
meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 146 jiwa/km2.
Tabel 2.30. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten
Karimun 2010, 2014 dan 2015
Laju Pertumbuhan
Jumlah Penduduk
No Kecamatan Penduduk per Tahun
2010 2014 2015 2010-2014 2014-2015
1 Moro 17.512 17.880 17.363 2,10 -2,89
2 Durai 5.821 6.038 5.899 3,73 -2,29
3 Kundur 28.667 29.054 28.340 1,35 -2,46
4 Kundur Utara 10.956 11.535 11.571 5,28 0,32
5 Kundur Barat 16.146 16.893 17.042 4,63 0,88
6 Ungar 5.211 5.983 5.980 14,81 -0,04
7 Belat 6.110 6.456 6.238 5,66 -3,38
8 Karimun 42.601 44.624 43.760 4,75 -1,94
9 Buru 8.967 9.047 8.910 0,89 -1,52
10 Meral 36.922 38.640 40.956 4,65 6,00
11 Tebing 23.017 24.788 25.848 7,69 4,28
12 Meral Barat 10.631 12.181 13.391 14,58 9,94
Karimun 212.561 223.117 225.298 5,99 0,98
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka Tahun 2016
Pada tahun 2015 jumlah penduduk Kabupaten Karimun berjumlah 225.298 jiwa,
jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2014 yang berjumlah 223.117. Kecamatan
8 7.2
Batam
7.55
6 6.68 Tanjung
3.87 pinang
4 3.28
3.72
2
2.01
0
2011 2012 2013 2014
Gambar 2.7. Inflasi IKH Kota Batam dan Kota Tanjung Pinang tahun 2011-2014 (sebagai referensi)
Sumber: Kabupaten Karimun Da;am Angka Tahun 2014
Salah satu cara untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk adalah dengan
melihat nilai PDRB per kapita. PDRB per kapita dihitung dengan cara membagi total PDRB
dengan jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang digunakan untuk membagi adalah
jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Berdasarkan PDRB per kapita dapat diketahui
besarnya pendapatan yang dihasilkan oleh setiap penduduk di Kabupaten Karimun. PDRB
per kapita merupakan salah satu indikator produktivitas penduduk dan dapat dihitung
atas dasar harga berlaku dan harga konstan.
Selama kurun waktu lima tahun terhitung 2011 hingga 2015, nilai PDRB per
Kapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Karimun mengalami pertumbuhan yang cukup
baik dengan nilai PDRB per kapita sebesar 28.582.705,7 juta rupiah pada tahun 2011
menjadi 47.320.095,1 juta rupiah pada tahun 2015. Peningkatan yang signifikan terjadi
pada tahun 2015 sebesar 8.485.093,3 juta rupiah. Dengan rata-rata pertumbuhan 13,53
persen per tahun. Dengan pertumbuhan PDRB per kapita ini, artinya tingkat kemakmuran
di Kabupaten Karimun meningkat.
Tabel 2.33. PDRB Per kapita Atas Dasar harga konstan Tahun s.d 2015 Kabupaten Karimun
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
PDRB Per Kpaita Atas 27.168.524,1 28.826.257,5 30.533.265,8 32.325.776,9 36.377.147,8
Dasar Harga Berlaku
(Rp/jiwa)
Sumber : Diolah dari PDRB Kabupaten Karimun, 2014
Pada lima tahun terakhir terhitung tahun 2011 hingga 2015, jumlah penduduk
di atas garis kemiskinan di Kabupaten Karimun mengalami peningkatan tiap tahunnya
hingga pada akhirnya menurun sebanyak 268 jiwa penduduk pada tahun 2015. Tercatat
dari 12.817 jiwa penduduk pada tahun 2011 terus mengalami peningkatan hingga
berjumlah 15.116 jiwa penduduk pada tahun 2015.
Penduduk miskin di Kabupaten Karimun terbilang tinggi jika dibandingkan tujuh
kabupaten kota di Provinsi Kepulauan Riau.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2012, Kabupaten Karimun menduduki
posisi ketiga termiskin di Provinsi Kepulauan Riau setelah Kota Tanjung Pinang dan Kota
Bintan. Perbandingan antara kabupaten-kota pada tahun 2012 di Provinsi Kepulauan
Riau, penduduk miskin di Kabupaten Karimun menempati ketiga tertinggi setelah
Kabupaten Lingga sebesar 14,17 persen dan Kota Tanjung Pinang yang tercatat 11,04
persen.
Pada 2012, karena berbagai permasalahan ekonomi yang timbul, penduduk
miskin di Kabupaten Karimun 6,37 persen. Padahal diketahui angka kemiskinan sejak
2009-2011, menurun secara bertahap. Dari 7,29 persen pada 2009 menjadi turun
menjadi 7,21 persen pada 2010. Angka kemiskinan kembali turun lumayan besar sekitar
Garis kemiskinan adalah nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk
memenuhi standar minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan
yang dibutuhkan oleh individu untuk hidup layak. Garis Kemiskinan di Kabupaten Karimun
pada tahun 2015 tercatat sebesar 324.432 rupiah per bulan. Angka ini jauh lebih tinggi
dibandingkan pada tahun 2011 yakni sebesar 269.423 rupiah per bulan. Garis kemiskinan
di Kabupaten Karimun menunjukkan peningkatan tiap tahunnya. Namun masih jauh
berada di bawah Garis Kemiskinan Provinsi Kapulauan Riau yang mencapai 480.812
rupiah per bulan pada tahun 2014.
2.2.1.5. Angka Kriminalitas yang Tertangani
Tabel 2.36. Perkembangan Angka Melek Huruf Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d 2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang 142.681 144.960 146.374 149.069 149.422
bisa membaca dan menulis
2 Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas 148.071 149.706 150.359 152.970 153.285
3 Angka Melek Huruf 96,36 96,83 97,35 97,45 97,48
Sumber: BPS Kabupaten Karimun 2014
8.3 8.27
8.25
8.25 8.22
8.2 8.16
8.14
8.15
8.1
8.05
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 2.8. Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Karimun 2011- 2015
Sumber : BPS Karimun 2014
Tabel 2.37. Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten karimun Tahun 2011 s.d 2015
Tabel 2.38. Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten
Karimun
Tabel 2.39. Jumlah Kematian Bayi, Kelahiran Hidup, Angka Kematian Bayi dan Angka Kelangsungan
Hidup Bayi Kabupaten Karimun tahun 2011-2015
69.2 69.13
69.1 69.01
69 68.93
68.9
68.77
68.8
68.7
68.6 68.51
68.5
68.4
68.3
68.2
2011 2012 2013 2014 2015
Tabel 2.40. Jumlah Balita, Balita yang mengalami gizi buruk, dan persentase balita Gizi Buru di
Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
Dari tabel tersebut, diketahui bahwa jumlah balita gizi buruk mengalami
penurunan yang sangat drastis pada taun 2012 dan meningkat tajam pada tahun 2014
dari 20 balita menjadi 204 balita.
2.2.3. Fokus Seni Budaya Dan Olahraga
Fokus seni budaya mencakup jumlah kelompok seni budaya dan jumlah gedung
olahraga. Pencapaian pembangunan seni, budaya dan olahraga dapat dilihat berdasarkan
indikator jumlah grup kesenian, jumlah gedung kesenian, jumlah klub olahraga, dan
jumlah gedung olahraga. Capaian pembangunan seni, budaya, dan olahraga Kabupaten
karimun Tahun 2013 disajikan dalam tabel di bawah ini.
110
105
100
95
90
85
80
Yang Masih Aktif
75
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
TARI 48 28 50 49 45 49
MUSIK 5 4 5 5 26 27
Kompang 105 87 104 104 42 51
Rebana 83 82 62 62 45 49
No Kecamatan Jumlah
1 Karimun -
2 Meral Barat 1
3 Tebing -
4 Kundur -
5 Kundur Barat -
6 Kundur Utara -
7 Buru -
8 Moro -
Tabel 2.41. Jumlah Gedung Olahraga per Kecamatan Tahun 2016 (lanjutan)
No Kecamatan Jumlah
9 Belat -
10 Ungar -
11 Belat -
12 Durai -
JUMLAH 1
Sumber : Kantor Pemuda dan Olahraga
Jumlah gedung olahraga yang ada di kabupaten Karimun tercatat sebanyak satu
gedung yang berada di Kecamatan Meral Barat. Sehingga dapat diperoleh rasio jumlah
gedung sebesar 0,01. Jika melihat dari rasio jumlah gedung olahraga per 10.000
penduduk maka di dapat nilai 0,01. Angka yang cukup rendah ini bukan berarti
mengindikasikan bahwa minat penduduk Kota Bogor kecil terhadap bidang olahraga, bisa
saja banyak penduduk yang melakukan aktivitas olahraganya di luar (outdoor).
Jumlah Klub
No Kecamatan
Sepak Bola Bola Volly Sepak Takraw Badminton Sepeda
1 Karimun 4 4 2 2 2
2 Meral Barat 4 2 1 - -
3 Tebing 4 2 1 - -
4 Kundur 4 1 1 - -
5 Kundur Barat 4 1 1 - -
6 Kundur Utara 4 1 1 - -
7 Buru 4 1 1 - -
8 Moro 4 1 1 - -
9 Belat 4 1 2 2 1
10 Ungar 4 1 1 - -
11 Belat 4 1 1 - -
12 Durai 4 1 1 - -
Jumlah 48 17 14 4 3
Sumber : Kantor Pemuda dan Olahraga
Berbeda halnya dengan minimnya jumlah gedung olahraga di Kota Bogor, jumlah
klub olahraga di Kabupaten Karimun terbilang cukup memadai. Hal ini terelihat dari cukup
banyaknya jenis dan jumlah klub yang ada di kabupaten Karimun. Pada tahun 2016 di
kabupaten Karimun untuk klub sepakbola terdapat 48 klub dengan jumlah klub menyebar
secara merata di tiap kecamatan sebanyak empat klub. Untuk klub bola volly terdapat 17
klub, dimana Kecamatan Karimun memiliki jumlah klub terbanyak yaitu empat klub. Klub
sepak takraw terdapat sebanyak 14 klub dengan Kecamatan Karimun memiliki dua kblu
sedangkan kecamatan lainnya memiliki satu klub. Klub badminton dan sepakbola hanya
dimiliki di dua kecamatan yaitu Kecamatan Karimun dan Kecamatan Belat.
Pada tahun 2016, terdapat 50 atlet berprestasi yang ada di Kabupaten Karimun.
Kecamatan Karimun tercatat merupakan kecamatan dengan jumlah atlet paling banyak
Tabel 2.44. Ketersediaan Sekolah dan Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2015
Kelompok Umur Jumlah Penduduk Jumlah Gedung Sekolah Rasio
7-12 tahun 30.239 147 48,61
13-15 tahun 13.442 59 43,89
16-18 tahun 10.472 31 29,60
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun
2.3.1.2. Kesehatan
Tabel 2.45. Perkembangan Jumlah Balita dan Posyandu Kabupaten Karimun 2011-2015
Tahun
Indikator
2011 2012 2013 2014
Jumlah Posyandu 202 215 214 217
Jumlah Balita 20.960 21.121 21.291 21.446
Rasio per 1.000 balita 9,64 10,18 10,05 10,12
Sumber : Diolah dari Kabupaten Karimun Dalam Angka
Tabel 2.46. Jumlah dan Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Menurut Kecamatan Tahun 2014
Kabupaten Karimun
Balai
Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Jumlah Rumah sakit Puskesmas pengobatan
Tahun pembantu keliling darat keliling laut
penduduk umum
Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio
2014 223.117 2 0,01 9 0,04 37 0,17 11 0,05 3 0,01 12 0,05
2013 282.475 2 0,01 9 0,03 39 0,14 20 0,07 3 0,01 9 0,03
2012 280.949 2 0,01 9 0,03 37 0,13 17 0,06 2 0,01 9 0,03
2011 272.985 2 0,01 9 0,03 37 0,14 18 0,07 2 0,01 9 0,03
Tabel 2.47. Rasio Tempat Ibadah per Satuan Penduduk Tahun 2011-2015
Tabel 2.48. Jumlah Produksi Air dan Jumlah Pelanggan PDAM Kabupaten Karimun
Jumlah Produksi Jumlah Yang Disalurkan Jumlah Nilai Produksi
Tahun
(m3) (m3) Pelanggan (Rp)
2014 - 1.269.994 5.890 4.312.360.900
2013 2.192.479 1.366.173 5.703 4.629.108.200
2012 - 1.353.943 5.497 4.535.578.700
2011 - 1.177.812 4.837 3.629.999.900
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun Tahun 2015
2.3.1.4. Perhubungan
Tabel 2.50. Jumlah Angkutan Darat menurut Jenis di Kabupaten Karimun Tahun 2011-2014
2.3.1.5. Ketenagakerjaan
B. Aktivitas kerja
Jenis usaha yang dijalankan masyarakat di Kabupaten Karimun sangat beragam.
Namun sektor pertanian merupakan jenis pekerjaan yang paling mendominasi menyerap
tenaga kerja, dengan persentase sebesar 28,77 persen. Lapangan usaha kedua yang
banyak digeluti masyarakat di Kabupaten Karimun yaitu bidang jasa.
Tabel 2.52. Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di
Kabupaten Karimun, 2010-2015
Persentase
Lapangan Usaha
2010 2011 2012 2013 2014 2015
01. Pertanian 31,79 24,33 30,12 24,47 23,94 28,77
02. Pertambangan 4,25 4,51 3,35 4,05 3,61 4,27
03. Industri 2,72 6,29 7,55 8,39 7,74 8,74
04. Listrik, Gas, dan Air 0,50 0,52 1,19 1,37 1,10 0,39
05. Konstruksi 12,03 10,64 10,40 14,06 14,10 11,14
06. Perdagangan 18,12 24,98 20,63 21,79 22,34 17,69
07. Angkutan dan Komunikasi 5,81 7,13 5,90 5,59 6,10 6,39
08. Keuangan 0,63 0,39 2,31 0,73 1,24 2,30
09. Jasa 20,10 21,01 18,54 19,56 19,84 20,32
10. Lainnya 4,04 0,30 - - -
Jumlah 100 100 100 100 100 100
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka
C. Pengangguran
Tabel 2.53. Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan di Kabupaten Karimun
Tahun 2011-2015
Tingkat Pendidikan 2010 2011 2012 2013 2014
Tidak Tamat SD 8 2 10 9 11
SD 78 21 26 23 14
SLTP 139 60 61 42 32
SLTA 1.041 1.136 680 556 350
Diploma I/II 6 2 3 - 80
Akademi/Diploma III 100 71 58 160 -
Sarjana 162 112 146 422 249
S2/S3 - - - - 1
Jumlah 1.534 1.404 984 1.212 737
Sumber : Kabupaten Karimun Dalam Angka
Tabel 2.54. Rasio Penduduk yang Bekerja terhadap Angkatan Kerja Kabupaten Karimun Tahun
2011-2015
Tabel 2.55. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Karimun
tahun 2011-2015
Tabel 2.56. Jumlah Organisasi Sosial/LSM dan Ormas di Kabupaten Karimun Tahun 2008-2014
Tahun Jenis Organisasi Jumlah/ Total
Tabel 2.57. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 Penduduk
2.3.1.8. Perpustakaan
Tabel 2.58. Jumlah Buku Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Karimun Menurut
Golongan/Kelas Tahun 2010-2014
Golongan/Klas 2011 2012 2013 2014
Karya Umum 429 429 1.075 528
Tabel 2.58. Jumlah Buku Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Karimun Menurut
Golongan/Kelas Tahun 2010-2014 (lanjutan)
Tabel 2.59. Jumlah Pengunjung Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun, 2011-
2014
Anggota 2011 2012 2013 2014
Anak – anak 1.223 1.060 285 93
Pelajar 3.550 3.148 5.722 4.495
Mahasiswa 723 430 667 535
Guru 189 131 192 133
Pegawai 76 4 116 48
Swasta/Umum 494 378 613 518
Jumlah 6.255 5.151 7.595 5.822
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2015
Jumlah anggota Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun dari
tahun ke tahun terjadi peningkatan. Pada tabel berikut dapat dilihat perkembangan
jumlah anggota Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Karimun. Terlihat
jumlah pengunjung pada tahun 2014 sebanyak 5.689 orang. dengan kelompok paling
banyak kelompok pelajar sebanyak 2.608 orang.
Pada tahun 2015, luas lahan sawah yang ada di Kabupaten Karimun sebanyak
194 hektar yang berada di Kecamatan Kundur Barat sebanayk 155 hektar tadah hujan,
Kecamatan Kundur Utara sebanyak 10 hektar tadah hujan dan Kecamatan Buru sebanyak
29 hektar tadah hujan.
Tabel 2.61. Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan di Kabupaten Karimun
(ha), 2015
Kecamatan Irigasi Tadah Hujan Jumlah
Karimun - - -
Meral Barat - - -
Tebing - - -
Kundur - - -
Kundur Barat - 155 155
Kundur Utara - 10 10
Buru - 29 29
Moro - - -
Belat - - -
Ungar - - -
Belat - - -
Durai - - -
Jumlah - 194 194
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2016
Tabel 2.62. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Menurut Jenis dan Kecamatan di
Kabupaten Karimun, 2015
Kecamatan Luas
Produksi Prodktivitas Luas panen Produksi Prodktivitas
panen
(Ton) (kuintal/ha) (Ha) (Ton) (kuintal/ha)
(Ha)
Karimun - - - - - -
Meral Barat - - - - - -
Tebing - - - - - -
Kundur - - - - - -
Kundur Barat - - - - - -
Kundur Utara 38 131 34,54 - - -
Buru 5 14 27,68 - - -
Tabel 2.62. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Menurut Jenis dan Kecamatan di
Kabupaten Karimun, 2015 (lanjutan)
Padi Sawah Padi Ladang
Kecamatan Luas
Produksi Prodktivitas Luas panen Produksi Prodktivitas
panen
(Ton) (kuintal/ha) (Ha) (Ton) (kuintal/ha)
(Ha)
Moro - - - - - -
Belat - - - - - -
Ungar - - - - - -
Belat - - - - - -
Durai - - - - - -
Total 43 145 33,72 0 0 0
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2016
Tabel 2.63. Produksi Buah-buahan Menurut Kecamatan dan Jenis Buah di Kabupaten Karimun,
2015
Kecamatan Mangga Durian Jeruk Pisang Pepaya Nanas lainnya
Moro 182 105 0 0 0 0 238
Durai 180 95 0 63 0 0 210
Kundur 575 921 0 111 39 450 5.547
Kundur Utara 34 8.400 20 83 0 180 2.072
Kundur Barat 2.024 14.700 242 2.400 4.442 509 43.804
2.3.2.2. Peternakan
Secara umum, populasi ternak yang tercatat pada tahun 2015 adalah sapi
potong, kambing, bbai, ayam kampong dan itik. Ternak sapi potong ada sebanyak 802
ekor sedangkan ternak kambing ada sebanyak 1.354 ekor. Selain hewan ternak, ada juga
yang mengelola unggas yaitu ayam kampung dan itik. Populasi ayam kampung tercatat
sebanyak 3.656 ekor dan populasi itik sebanyak 1.350 ekor.
Tabel 2.64. Populasi Ternak Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di Kabupaten Karimun, 2015
2.3.2.3. Perikanan
Pada tahun 2015 produksi perikanan di Kabupaten Karimun dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu produksi penangkapan, produksi budiday dan produksi pengolahan. Dari
ketiga jenis tersebut prduksi penangkapan menempati urutan pertama dengan volume
sebesar 39.240 ton, kemudian disusul dengan produksi budidaya dengan volume sebesar
3.240 dan terakhir produksi pengolahan dengan volume sebesar 870 ton.
Tabel 2.65. Volume Produksi Perikanan menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun (Ton), 2015
Produksi
Kecamatan
Penangkapan Budidaya Pengolahan
Tabel 2.66. Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik PT. PLN (Persero) pada Cabang/Ranting
Kabupaten Karimun, 2015
Tabel 2.67. Jumlah Kwh Terjual menurut Golongan Tarif Listrik PT. PLN (Persero) pada
Cabang/Ranting Kabupaten Karimun, 2015
KWH Terjual
Unit
Sosial Rumah Tangga Bisnis Pemerintah Multiguna
Kabupaten Karimun 5.320.396 114.142.241 6.329.731 11.260.568 500.567
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2016
Pemuda adalah masa depan bangsa karena ditangan pemuda akan diserahkan
estafet pembangunan pada masa yang akan datang. Pemuda diharapkan dapat menjadi
pilar dan penggerak roda pembangunan daerah. Organisasi pemuda dapat mengambil
bagian dalam pembangunan daerah. Kelembagaan yang mengurusi kepemudaan salah
satunya adalah karang taruna. Pada tahun 2014, jumlah karang taruna yang terdapat di
80
60
40 28
19 22
20 9
0
2010 2011 2012 2013 2014
Gambar 2.11. Jumlah Karang Taruna dan Anak Binaan di Kabupaten Karimun
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2015
Aspek daya saing daerah dapat mengukur tingkat kemampuan ekonomi suatu
daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan dengan tetap terbuka
pada persaingan dengan propinsi dan kabupaten/kota lainnya yang berdekatan,
domestik, atau internasional. Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan
ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber
daya manusia.
2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah
Sumber: Buku Fakta dan Analisa-Review RTRW Kabupaten Karimun tahun 2011-2031
Ketersediaan Fasilitas Bank dan Non Bank sangat penting dalam rangka
menunjang aspek daya saing daerah. Dengan adanya fasilitas tersebut segala urusan
berkaitan dengan jasa dan lalu lintas keuangan dapat berjalan dengan lancar.
Indikator kinerja berkaitan dengan fasilitas bank dan non bank salah satunya dapat
dilihat dari jenis dan jumlah bank serta cabang-cabangnya.
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut fungsinya, bank dibagi menjadi bank umum dan bank perkreditan rakyat
(BPR).
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPR adalah bank yang melak sanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Terdapat 26 bank yang ada di Kabupaten Karimun berdasarkan jenis pada
tahun 2014 yang terdiri dari 16 bank umum dan sepuluh BPR. Selengkapnya dapat
dilihat pada Gambar 2.12.
12
10
10
8
8
4 4
4
0
Bank Umum Pemerintah Bank Umum Swasta Bank Pembangunan Bank Perkreditan Rakyat
Daerah
Gambar 2.12. Jumlah dan Jenis Bank di Kabupaten Karimun Tahun 2014
Sumber : Karimun Dalam Angka 2015
970,064
1,000,000
900,000
800,000
700,000
600,000
500,000
400,000
300,000 167,858
132,072
200,000
100,000 4,401 824 665
0
UUAB TG. Balai Karimun UUAB TG. Batu UUAB Moro
Gambar 2.13. Jumlah Produksi Air dan Jumlah Pelanggan PDAM Kabupaten Karimun, 2014
Sumber : Karimun Dalam Angka Tahun 2015
Fokus iklim berinvestasi sangat dipengaruhi oleh rasa aman yang diciptakan
agar investor tertarik untuk berinvestasi. Salah satu hal yang menjadi halangan
terbesar dalam mewujudkan ketentraman dan ketertiban yaitu kriminalitas.
Ketentraman dan ketertiban umum yang kondusif menggambarkan bahwa dispilin
hukum berjalan dengan baik. Ketentraman dan ketertiban umum sangat berdampak
positif dalam meningkatkan kenyamanan berinvestasi. Investasi menjadi faktor yang
sangat penting karena berperan terhadap pertumbuhan ekonomi. Investasi akan
memberikan banyak manfaat terhadap banyak pihak, baik investor, masyarakat dan
pemerintah. Investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan
lapangan kerja baru sehingga diharapkan akan mengurangi beban pengangguran dan
kemiskinan.
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan fokus iklim berinvestasi salah
satunya dapat dilihat dari indikator kinerja: Fasilitas Bank dan Non Bank, Angka
Kriminalitas, Jumlah Demonstrasi, Kemudahan Perizinan, Pengenaan Pajak Daerah,
Peraturan Daerah (Perda) yang Mendukung Iklim Usaha dan Status Kelurahan
(persentase kelurahan berstatus swasembada terhadap total kelurahan). Berikut ini
disajikan beberapa contoh hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada fokus
kemampuan ekonomi daerah, sebagai berikut:
2.4.2.1. Status Desa
Fokus Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor penting yang tidak
dapat diabaikan dalam kerangka pembangunan daerah. Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan pembangunan daerah. Perlu adanya
upaya dalam peningkatan terhadap kualitas sumber daya manusia, salah satunya
melalui pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk
meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia sehingga kualitas sumber daya
manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Pendidikan juga merupakan
salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia serta
kualitas tenaga kerja. Semakin besar jumlah tenaga kerja maka semakin besar
kapasitas penduduk usia kerja untuk menopang penduduk usia tidak produktif. Oleh
karenanya pembangunan SDM harus benar-benar diarahkan dan ditingkatkan agar
mampu dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil, kreatif, disiplin, profesional
dan mampu memanfaatkan, mengembangkan serta menguasai ilmu dan teknologi
yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan nasional.
Analisis kinerja atas fokus sumber daya manusia dilakukan terhadap indikator-
indikator: Kualitas Tenaga Kerja dan Tingkat Ketergantungan.
2.4.3.1. Kualitas Tenaga Kerja
Kualitas SDM berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia
untuk mengisi kesempatan kerja di dalam negeri dan di luar negeri. Artinya semakin
tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin
baik kualitas tenaga kerjanya. Kualitas tenaga kerja di suatu wilayah sangat
ditentukan oleh tingkat pendidikan. Kualitas tenaga kerja pada suatu daerah dapat
dilihat dari tingkat pendidikan penduduk yang telah menyelesaikan S1, S2 dan S3.
Sejalan dengan konsep otonomi daerah, masing-masing daerah memiliki hak dan
kewajiban untuk mengatur dan mengurus daerahnya sendiri. Pemerintah daerah
diharapkan mampu menggerakkan roda pemerintahan, melaksanakan pembangunan,
serta memberikan pelayanan publik dengan sebaik-baiknya demi terwujudnya visi
pembangunan daerah. Kesuksesan penyelenggaraan pemerintahan daerah sangat
tergantung pada kapasitas anggaran daerah yang dicerminkan oleh Pendapatan Daerah,
Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah.
Bab ini memberikan gambaran tentang kapasitas keuangan Kabupaten Karimun
dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa pengelolaan
keuangan daerah diwujudkan dalam suatu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), maka analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap APBD dan
laporan keuangan daerah pada umumnya. Data tahun 2011 hingga tahun 2015 yang
disajikan dalam bab ini sudah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu
1,400.00 120
105.06 103.08
1,200.00 95.55
94.3 100
1,000.00 84
Rupiah (Rp) dalam Miliar
80
Presentase (%)
800.00
60
1,054.15
1,050.86
600.00
968.68
966.93
40
781.64
400.00
20
200.00
0.00 0
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 3.1. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
Dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 merupakan realisasi pendapatan tertinggi
sebesar Rp 1.054.154.143.520,16 dari target sebesar Rp 1.103.209.455.811,00 atau
mencapai 95,55 persen. Sedangkan kondisi yang paling ideal terjadi pada tahun 2012
dimana realisasi sebesar Rp 966.927.582.225,56 atau melebihi target mencapai 105,06
persen dari target sebesar Rp 920,390,779,189.00, diikuti tahun 2013 dengan realisasi
sebesar Rp 1.050.857.576.155,72 atau melebihi target mencapai 103,08 persen dari
target sebesar Rp 1.019.491.460.381,00.
67.40
66.54
61.71
70.00
60.31
54.68
60.00
50.00
Persentase (%)
37.23
30.81
40.00
29.44
25.94
25.08
30.00
20.00
8.88
8.76
8.38
8.09
6.66
10.00
-
2011 2012 2013 2014 2015
Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Transfer Lain lain Pendapatan yang Sah
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa Pendapatan Transfer merupakan sumber
komponen pendapatan dengan kontribusi tertinggi, yaitu rata-rata mencapai 62,28
persen. PAD Kabupaten Karimun merupakan komponen pendapatan dengan kontribusi
tertinggi kedua, yaitu mencapai 29.59 persen, sedangkan kontribusi pendapatan
terendah berasal dari Lain lain Pendapatan Daerah yang Sah, yaitu mencapai 8,11 persen.
295.41 124
300.00
255.63 260.23 122
Dalam Milyar Rupiah (Rp.)
Persentase (%)
186.21 184.33 118
200.00
149.81 116
150.00
114
TARGET REALISASI %
Gambar 3.3. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2015
85.62
82.36
81.91
90.00
64.05
80.00
70.00
Persentase (%)
60.00
50.00
25.94
25.94
40.00
15.67
15.21
30.00
12.06
10.50
10.01
20.00 9.85
2.33
1.69
1.36
2.25
0.63
0.61
0.62
10.00
-
2011 2012 2013 2014 2015
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain PAD yang Sah
Gambar 3.4. Konstribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
a. Pajak Daerah
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) merupakan komponen utama PAD.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, pajak daerah yang dapat dipungut
oleh daerah ada 16 jenis, meliputi 5 jenis yang dapat dipungut oleh Provinsi dan 11 jenis
yang dapat dipungut oleh Kabupaten/Kota.
295.41 124
300.00
255.63 260.23 122
Dalam Milyar Rupiah (Rp.)
- 106
2011 2012 2013 2014 2015
TARGET REALISASI %
Gambar 3.5. Target dan Realisasi Pajak Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
Pajak daerah terdiri atas pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame,
pajak penerangan, pajak air tanah, pajak sarang burung walet, pajak mineral bukan logam
b. Retribusi Daerah
Retribusi Daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 adalah
pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi
atau Badan. Ada tiga jenis retribusi daerah yang memberikan hasil yaitu: (1) retribusi jasa
umum; (2) retribusi jasa usaha dan (3) retribusi perijinan tertentu.
Adapun target dan realisasi Retribusi Daerah Kabupaten Karimun pada Tahun
Anggaran 2011 sampai dengan Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada gambar berikut
ini:
295.41 124
300.00
255.63 260.23 122
Dalam Milyar Rupiah (Rp.)
Persentase (%)
186.21 184.33 118
200.00
149.81 116
150.00
114
- 106
2011 2012 2013 2014 2015
TARGET REALISASI %
Gambar 3.6. Target dan Realisasi Retribusi Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 merupakan pendapatan
retribusi daerah tertinggi, yaitu sebesar Rp 23.712.853.059,21 dari target sebesar Rp
17.656.312.100,00 atau mencapai 134,30 persen. Sedangkan pada tahun berikutnya
pendapatan yang berasal dari retribusi berlangsung secara fluktuatif. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya adalah pendapatan dari hasil retribusi jasa umum yang
menurun dakibat menurunnya retribusi pelayanan kesehatan.
7.00 120
109.98
Dalam Milyar Rupiah (Rp.)
Persentase (%)
4.00
60
6.25
5.62
3.00
5.11
40
2.00
24.32
2.24
2.24
2.21
20
1.91
1.73
1.00
1.53
1.52
- 0
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 3.7. Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Kabupaten
Karimun Tahun 2011-2015
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 merupakan pendapatan
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan daerah tertinggi, yaitu sebesar Rp
5.615.480.239,71 dari target sebesar Rp 5.106.070.160,00 atau mencapai 109,98 persen.
Sedangkan pada tahun berikutnya pendapatan yang berasal dari sektor ini terus menurun
yaitu hanya mencapai kisaran sekitar Rp 1.000.000.000,00 s.d Rp 2.000.000.000,00.
5.00
80.00
Persentase (%)
4.00
60.00
6.25
5.62
3.00
5.11
40.00
2.00
24.32
2.24
2.24
2.21
20.00
1.91
1.73
1.00
1.53
1.52
- -
2011 2012 2013 2014 2015
TARGET REALISASI %
Gambar 3.8. Target dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Kabupaten Karimun
Tahun 2011-2015
Lain- lain PAD yang sah merupakan satu-satunya komponen PAD yang terus
menunjukan kontribusi yang cukup strategis, hal ini dapat dilihat selama tahun 2011 s.d.
2015 realisasi lain-lain PAD yang sah selalu melebihi target yang ditetapkan. Pendapatani
tertinggi terjadi pada tahun 2015 sebesar Rp 54.863.374.868,86 atau mencapai 177,85
persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 44.325.573.600,00.
2. Pendapatan Transfer
Berdasarkan amanat Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dijelaskan bahwa
penerimaan Pemerintah Pusat dibagihasilkan kepada daerah dalam bentuk Dana
Perimbangan. Penerimaan ini merupakan kelompok sumber pendanaan pelaksanaan
desentralisasi yang alokasinya merupakan transfer dari Pemerintah Pusat kepada Daerah
dan merupakan satu kesatuan dalam Pendapatan Daerah yang termaktub dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
NO URAIAN TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) % BERTAMBAH / BERKURANG (Rp) KONTRIBUSI (%)
1 Pendapatan Transfer 2011 566.795.978.225,00 471.376.169.544,71 83,17 - 95.419.808.680,29 100,00
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 545.910.978.225,00 444.452.083.429,00 81,41 - 101.458.894.796,00 94,29
Dana Bagi Hasil Pajak 61.782.193.095,00 65.500.027.233,00 106,02 3.717.834.138,00 13,90
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumberdaya Alam) 329.427.426.130,00 215.250.376.196,00 67,18 - 114.177.049.934,00 45,66
Dana Alokasi Umum (DAU) 159.844.759.000,00 159.844.980.000,00 100,00 221.000,00 33,91
Dana Alokasi Khusus (DAK) 3.856.600.000,00 3.856.700.000,00 100,00 100.000,00 0,82
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - - - - -
Dana Otonomi Khusus - - - - -
Dana Penyesuaian - - - - -
Transfer Pemerintah Provinsi 20.885.000.000,00 26.924.086.115,71 128,92 6.039.086.115,71 5,71
Dana Bagi Hasil Pajak 20.885.000.000,00 26.924.086.115,71 128,92 6.039.086.115,71 5,71
Dana Bagi Hasil Lainnya - - - - -
2 Pendapatan Transfer 2012 633.585.141.681,00 643.418.126.721,00 101,55 9.832.985.040,00 100,00
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 604.572.866.581,00 615.584.901.229,00 101,82 11.012.034.648,00 95,67
Dana Bagi Hasil Pajak 70.414.843.831,00 65.090.015.705,00 92,44 - 5.324.828.126,00 10,12
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumberdaya Alam) 282.972.616.750,00 299.309.479.324,00 105,77 16.336.862.574,00 46,52
Dana Alokasi Umum (DAU) 246.833.306.000,00 246.833.306.000,00 100,00 - 38,36
Dana Alokasi Khusus (DAK) 4.352.100.000,00 4.352.100.000,00 100,00 - 0,68
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - - - - -
Dana Otonomi Khusus - - - - -
Dana Penyesuaian - - - - -
Transfer Pemerintah Provinsi 29.012.275.100,00 27.833.225.492,00 95,94 - 1.179.049.608,00 4,33
Dana Bagi Hasil Pajak 29.012.275.100,00 27.833.225.492,00 95,94 - 1.179.049.608,00 4,33
Dana Bagi Hasil Lainnya - - - - -
800.00 120
101.55 99.36
700.00
100
83.17 90.57
600.00
Rupiah (Rp) dalam Miliar
71.39 80
500.00
Presentase (%)
741.93
400.00 60
718.22
712.84
708.26
650.47
643.42
633.59
566.80
300.00
529.70
471.38
40
200.00
20
100.00
- 0
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 3.9. Target dan Realisasi Pendapatan Transfer Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
50.00
40.00
Presentase (%)
56.51
30.00
49.84
46.52
45.66
43.24
40.87
38.36
37.07
20.00
33.91
10.10
22.75
10.00
13.90
10.12
1.53
1.43
0.82
0.68
9.41
7.86
5.27
-
2011 2012 2013 2014 2015
60.00
80.00
65.50
Persentase (%)
50.00
66.64
65.09
58.96
40.00 60.00
51.15
64.96
70.41
30.00
40.00
61.78
27.93
20.00
20.00
10.00
49.62
47.37
- -
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 3.11. Target dan Realisasi Bagi Hasil Pajak Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
350.00 120.00
105.77
300.00 95.71
100.00
Dalalm Milyar Rupiah (Rp.)
81.36
250.00
80.00
299.31
67.18
Persentase (%)
289.43
200.00
241.11
302.40
60.00
215.25
329.43
150.00 42.95
282.97
296.34
40.00
280.61
100.00
120.53
50.00 20.00
- -
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 3.12. Target dan Realisasi Bagi Hasil Bukan Pajak Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 merupakan realisasi
pendapatan Bagi Hasil Pajak tertinggi, yaitu sebesar Rp 66.643.102.508,00 dari target
sebesar Rp 64.956.469.215,00 atau mencapai 102.60 persen. Sedangkan kondisi yang
paling ideal terjadi pada Tahun 2012 dimana realisasi sebesar Rp 299.309.479.324,00
atau melebihi target mencapai 105,77 persen dari target sebesar Rp 282.972.616.750,00.
250.00
80.00
299.31
Persentase (%)
324.17
306.22
200.00
324.17
60.00
306.22
299.31
150.00
246.83
246.83
40.00
100.00
159.84
159.84
50.00 20.00
- -
2011 2012 2013 2014 2015
TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) %
Gambar 3.13. Target dan Realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2015
Dari grafik diatas digambarkan bahwa pada Tahun 2011 s.d 2015, DAU terus
meningkat secara signifikan dengan realisasi anggaran mencapai 100 persen selama
kurun waktu lima tahun.
66.89
70.00
100.00
53.52
Dalam Milyar Rupiah (Rp.)
Persentase (%)
50.00
80.00
40.00 60.00
30.00
40.00
10.82
10.82
20.00
9.31
9.31
4.35
4.35
20.00
3.86
3.86
10.00
- -
2011 2012 2013 2014 2015
TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) %
Gambar 3.14. Target dan Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Karimun Tahun 2011-
2015
140 120
109.75
99.60 98.54
120 100
Rupiah (Rp) dalam Miliar
100
81.49 80
Presentase (%)
80
59.50 60
114.49
60
93.29
40
81.01
73.81
71.07
70.04
69.70
40
69.55
47.74
20
20
28.41
0 0
2011 2012 2013 2014 2015
TARGET REALISASI %
Gambar 3.15. Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah Kabupaten Karimun Tahun
2011-2015
TARGET REALISASI %
92
1,200.00 90.03
90
Rupiah (Rp) dalam Miliar
1,000.00
86.63 88
Presentase (%)
800.00 86
600.00 82.39 84
82
400.00
80
1,029.13
1,072.87
1,224.83
1,128.00
1,162.60
1,201.13
891.50
988.22
889.65
989.64
200.00
78
- 76
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 3.16. Target dan Realisasi Belanja Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
1. Belanja Operasi
Rincian Anggaran Belanja Operasi Kabupaten Karimun Tahun 2011 s.d 2015 dan
realisasinya berdasarkan data pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten
Karimun dapat dilihat pada tabel berikut:
1,200.00 96
93.80
93.42
94
1,000.00
92.34
92
Rupiah (Rp) dalam Miliar
800.00 90.36
Presentase (%)
90
600.00
88
86.22
400.00
86
1,024.54
1,037.31
200.00
84
794.64
718.01
833.06
781.45
863.10
946.05
923.90
894.36
- 82
2011 2012 2013 2014 2015
TARGET REALISASI %
Gambar 3.17. Target dan Realisasi Belanja Operasi Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
2. Belanja Modal
Belanja Modal terdiri atas: Belanja Tanah; Belanja Peralatan dan Mesin; Belanja
Gedung dan Bangunan; Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan; Belanja Aset Tetap Lainnya;
dan Belanja Aset Lainnya. Rincian dari masing – masing kelompok belanja tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:
200.00 73.99 80
69.63
Rupiah (Rp) dalam Miliar
70
58.34
Presentase (%)
150.00 60
50
100.00 40
30
50.00 20
173.14
154.61
181.60
233.99
107.66
238.05
209.31
199.69
163.33
95.28
10
- 0
2011 2012 2013 2014 2015
TARGET REALISASI %
Gambar 3.18. Target dan Realisasi Belanja Modal Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
Selama lima tahun terakhir, proporsi belanja pegawai berada dalam rentang
42,29 persen s.d. 51,99 persen terhadap total pengeluaran (belanja ditambah dengan
pembiayaan pengeluaran). Artinya, sekitar separuh anggaran dialokasikan untuk belanja
pegawai.
No Uraian 2011 (Rp) 2012 (Rp) 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp)
1 Realisasi Pendapatan Daerah 781.638.109.865,67 966.927.582.225,56 1.050.857.576.155,72 1.054.154.143.520,16 968.683.374.362,93
Dikurangi realisasi:
2 Belanja Daerah 891.504.855.827,00 889.652.864.763,60 1.072.869.565.607,00 1.127.995.594.487,00 989.642.700.657,50
3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah - 27.857.582.105,00 - 243.330.800,00 500.000.000,00
Surplus riil (+)/ Defisit riil (-) -109.866.745.961,33 49.417.135.356,96 -22.011.989.451,28 -74.084.781.766,84 -21.459.326.294,57
Sumber: diolah dari Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun, 2016
Tabel 3.11. Perkembangan Pembiayaan Daerah dan SiLPA Kabupaten Karimun Tahun 2011-2015
REALISASI 2011 REALISASI 2012 REALISASI 2013 REALISASI 2014 REALISASI 2015
URAIAN
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
PENERIMAAN DAERAH
Penggunaan SILPA Tahun Lalu 200.370.515.018,21 95.690.188.549,88 145.107.323.906,84 123.879.016.428,58 50.031.990.375,72
Pencairan Dana Cadangan - -
Hasil Penjualan Kekayaan Negara yang Dipisahkan - -
Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - -
Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - -
Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - -
Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - -
Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi - -
Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 5.186.419.493,00 -
Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara - -
Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - -
Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya - -
Penerimaan Kembali Pinjaman Daerah - Dana Bergulir - - 783.681.973,00 237.755.714,00 107.884.513,00
Jumlah Penerimaan Pembiayaan 205.556.934.511,21 95.690.188.549,88 145.891.005.879,84 124.116.772.142,56 50.139.874.888,72
PENGELUARAN DAERAH
Pembentukan Dana Cadangan - -
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah - - 500.000.000,00
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - -
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - -
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - -
Sumber: diolah dari Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun, 2016
3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Dalam bagian ini diuraikan mengenai analisis belanja periodik yang wajib dan
mengikat, serta pengeluaran periodik prioritas utama. Pengeluaran periodik wajib dan
mengikat serta prioritas utama adalah belanja dan pembiayaan yang wajib dikeluarkan
untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan.
Sumber: diolah dari Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun, 2016
2015
2011 2012 2013 2014
(belum diaudit)
Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta 891.504.855.827,00 917.510.446.869,00 1.072.869.565.607,00 1.128.238.925.287,00 740.642.119.740,00
Prioritas Utama Kabupaten Karimun (Rp)
Pendapatan Daerah (Rp) 781.638.109.865,67 966.927.582.225,56 1.050.857.576.155,72 1.054.154.143.520,16 968.683.374.362,93
Proporsi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat 114,06 94,89 102,09 107,03 72,74
serta Prioritas Utama Kabupaten Karimun terhadap
Pendapatan Daerah (%)
Dalam bagian ini diuraikan mengenai proyeksi berdasarkan data masa lalu dan
asumsi yang digunakan untuk memproyeksi serta kebijakan-kebijakan yang
mempengaruhi proyeksi data. Proyeksi kedepan dilakukan dengan melihat hasil analisis
kinerja pertumbuhan realisasi APBD dari tahun 2011-2015, yang telah dilakukan pada sub
bab sebelumnya. Rata-rata pertumbuhan pendapatan, serta belanja adalah hal yang
menjadi dasar untuk memproyeksikan pendapatan dan belanja ditahun periode RPJM ini
tahun 2016 – 2021. Proyeksi pendapatan tahun 2016 – 2021 dilakukan dengan
menggunakan persentase rata-rata pertumbuhan pendapatan yang diperoleh dari tahun
2011 – 2015. Sedangkan untuk proyeksi di luar pendapatan daerah, dilakukan dengan
menggunakan rata-rata proporsi masing-masing komponen.
Proyeksi diluar komponen pendapatan daerah dilakukan dengan tidak
menggunakan persentase rata-rata pertumbuhan pendapatan yang diperoleh dari tahun
2011 – 2015, akan tetapi didapat dari rata-rata proporsi masing-masing komponen.
Seperti yang terlihat bahwa rata-rata pertumbuhan di luar komponen pendapatan daerah
dari tahun 2011 – 2016 sangat fluktuatif yang diakibatkan oleh komponen dana
perimbangan. Nilai pertumbuhan yang fluktuatif yang tidak logis tidak dapat digunakan
untuk memproyeksi pendapatan.
Komponen pada pendapatan asli daerah memiliki rata-rata pertumbuhan yang
positif kecuali pada komponen Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan yang
memiliki rata-rata pertumbuhan negatif dengan nilai sebesar -7,54%. Berdasarkan
beberapa komponen pengeluaran yang memiliki nilai rata-rata pertumbuhan negatif,
maka Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten
Karimun pada 2016 – 2017 mengalami jumlah yang mengalami penurunan. Sedangkan
pada tahun selanjutnya yaitu di tahun 2017 – 2021, hasil Proyeksi Pengeluaran Periodik
Wajib Mengikat serta Prioritas Utama mengalami peningkatan.
Rata-rata
Realisasi 2015 Anggaran 2016* 2017 2018
Pertumbuhan
Belanja Operasi 894.358.912.209,00 1.074.166.544.036,00 1.088.352.148.698,14 1.111.942.661.895,29
a. Belanja Pegawai 8,13% 514.737.636.824,00 608.186.641.560,00 610.000.000.000,00 620.000.000.000,00
b. Belanja Barang dan Jasa 2,86% 266.929.655.158,00 388.261.635.501,00 399.352.148.698,14 410.442.661.895,29
c. Belanja Bunga - - - -
d. Belanja Subsidi - - - -
e. Belanja Hibah 25,25% 70.214.882.800,00 27.944.000.000,00 28.000.000.000,00 29.000.000.000,00
f. Belanja Bantuan Sosial -20,01% 8.863.425.120,00 5.605.000.000,00 6.000.000.000,00 6.500.000.000,00
g. Belanja Bantuan Keuangan 30,93% 33.613.312.307,00 44.169.266.975,00 45.000.000.000,00 46.000.000.000,00
Belanja Modal 95.283.788.488,50 270.017.831.852,00 94.481.822.017,05 94.041.898.414,08
a. Belanja Tanah -31,63% 454.000.000,00 7.540.000.000,00 200.000.000,00 200.000.000,00
b. Belanja Peralatan dan Mesin 20,54% 19.184.850.225,00 19.920.379.961,00 20.000.000.000,00 20.000.000.000,00
c. Belanja Gedung dan Bangunan 4,24% 9.607.667.396,00 31.566.918.010,00 10.422.973.834,21 10.830.627.053,31
d. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan -1,30% 64.954.001.827,00 209.840.806.881,00 63.258.848.182,84 62.411.271.360,76
e. Belanja Aset Tetap Lainnya 57,40% 878.049.000,00 1.137.727.000,00 400.000.000,00 400.000.000,00
f. Belanja Aset Lainnya 205.220.000,00 12.000.000,00 200.000.000,00 200.000.000,00
Belanja Tak Terduga 500.000.000,00 900.000.000,00 200.000.000,00 200.000.000,00
Pembiayaan Pengeluaran 2.112.512.812,00 2.112.512.812,00 2.112.512.812,00
a. Pembentukan Dana Cadangan - - -
b. Pembayaran Utang Lainnya 112.512.812,00 112.512.812,00 112.512.812,00
c. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00
Daerah
Jumlah Proyeksi 1.347.196.888.700,00 1.185.146.483.527,19 1.208.297.073.121,36
Sumber: diolah dari Dinas Pendapatan Daerah dan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun. 2016
f. Tenaga Kerja
Kualitas sumber daya manusia menjadi penunjang utama dalam menjalankan berbagai
jenis pengusahaan. Rendahnya kemampuan dan keterampilan pegawai atau tenaga kerja
menjadi lemahnya geliat sektor industri dan bidang usaha lain.
Beberapa permasalahan pada bidang tenaga kerja yang ditemui di Kabupaten Karimun
sebagai berikut:
a. Ekonomi
Beberapa permasalahan pada bidang ekonomi yang ditemui di Kabupaten Karimun
sebagai berikut:
Penanaman Modal
• Realisasi pelaksanaan investasi dan penanaman modal
Tidak semua perusahaan yang berniat untuk berinvestasi di Kabupeten Karimun
merealisasikan melanjutkan investasinya. Terdapat perusahaan yang telah
memiliki izin lokasi tetapi tidak dapat merealisasikan pembebasan lahan, dan ada
juga perusahaan yang telah melakukan pembebasan lahan tetapi belum
melakukan pembangunan.
Perindustrian
• Terbatasnya sarana dan prasarana produksi di bidang perindustrian
Keterbatasan sarana dan prasarana produksi di bidang perindustrian terutama
terjadi pada IKM sehingga tidak dapat memberikan output yang maksimal.
• Belum optimalnya pemanfaatan skema permodalan yang tersedia
Pekerjaan Umum
• Kurangnya infrastruktur jalan di empat pulau besar
Ketersediaan infrastruktur jalan sangat penting perannya dalam peningkatan
pertumbuhan ekonomi karena akan membuka dan memperlancar mobilitas dan
akses orang serta barang antara satu daerah dengan dengan daerah lain. Kondisi
Jaringan jalan di empat pulau besar di Kabupaten Karimun, yaitu Pulau Karimun,
Pulau Kundur dan pulau Sugi bawah (Moro) masih belum memadai dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan nasional. 6 (enam) ruas jalan
nasional dan 10 (sepuluh) ruas jalan provinsi masih sangat kurang dalam
mendukung pengembangan potensi wilayah. Selain itu, Sebagian ruas-ruas jalan
baru yang dibangun di kawasan free trade zone belum dapat berfungsi karena
hambatan penyediaan tanah dan kekurangan alokasi dana.
• Belum optimalnya aksesibilitas di daerah terpencil, dan kawasan perbatasan.
Kabupaten Karimun merupakan kabupaten yang memiliki karakteristik wilayah
kepulauan. Aksesibilitas di daerah terpencil di Kabupaten Karimun belum
memadai disebabkan masih kurangnya jaringan jalan, terutama di kawasan
perbatasan dan di pulau-pulau terdepan/terluar wilayan NKRI. Hal ini dapat
menghambat mobilitas masyarakat dalam mengembangkan potensi wilayah,
peningkatan kesejahteraan, serta pelaksanaan program-program pemerintah.
• Terbatasnya prasarana perumahan dan pemukiman
Jumlah penduduk di Kabupten Karimun mengalami peningkatan setiap tahunnya,
dimana pertumbuhan penduduk di Kabupaten karimun pada tahun 2015 sebesar
1,23 persen dengan jumlah penduduk 225.866 jiwa. Pertambahan penduduk
Perumahan
• Masih terdapat permukiman kumuh yang belum tertangani
Di kawasan perkotaan masih tedapat pemukiman-pemukiman kumuh yang belum
tertata dan tertangani. Terdapat empat kelurahan yang sudah menjadi prioritas
a. Bidang Kesehatan
Masalah pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan tidak terlepas dari peningkatan
jangkauan dan perluasan pelayanan kesehatan, termasuk pembangunan kesehatan di
daerah-daerah terpencil dan daerah perbatasan. Sebagai daerah kepulauan yang memiliki
karakteristik wilayah yang disekat oleh perairan, jangkauan yang cukup luas dan
cenderung tidak mudah, pemerintah Karimun memiliki tantangan untuk mewujudkan
pelayanan yang optimal dan merata bagi seluruh penduduk di Kabupaten Karimun.
Beberapa permasalahan di bidang kesehatan yang ditemukan di Kabupaten Karimun
adalah sebagai berikut:
• Pelayanan kesehatan belum merata dan kurang optimal khususnya untuk daerah
terpencil dengan aksesibilitas yang terbatas (kuantitas dan kualitas tenaga medis
dan fasilitas kesehatan)
Kondisi geografis sering kali menjadi kendala dalam penyelenggaraan upaya
pelayanan kesehatan terutama di daerah terpencil. Akses lokasi yang cenderung
sulit karena minimnya sarana transportasi, rendahnya cakupan telekomunikasi,
fasilitas cukup terbatas dan juga adanya ketergantungan terhadap musim
menjadikan biaya operasional pelayanan kesehatan menjadi sangat mahal.
Sebagai contoh di Kecamatan Karimun, pelayanan kesehatan dengan kualitas
yang cukup baik yaitu dengan tenaga medis yang cukup dan berkualitas serta
fasilitas yang lengkap sangat mudah dijumpai, berbeda halnya dengan Kecamatan
Ungar dan Belat yang tentu saja memiliki pelayanan terbatas. Terbatasnya
pelayanan kesehatan terjadi karena i) jumlah tenaga medis baik dokter, bidan
dan perawat yang jumlahnya terbatas dan tidak merata dan ii) fasilitas kesehatan
(rumah sakit, puskesmas dan posyandu) yang minim.
Hingga tahun 2014, Kabupaten Karimun memiliki sebanyak 95 Dokter, 359
Perawat dan 199 Bidan. Selain jumlahnya yang terbatas, tenaga medis juga masih
terkonsentarasi di pusat pemerintahan atau kota dan tidak tersebar secara
merata sesuai dengan kebutuhan terutama di daerah terpencil. Sementara untuk
fasilitas, saat ini karimun memiliki dua Rumah Sakit, sembilan Puskesmas, 37
Puskesmas Pembantu (Pustu) dan 11 Puskesmas Keliling (Karimun dalam Angka,
2014). Serupa dengan tenaga medis, kesenjangan pelayanan kesehatan juga
4) Pelayanan kesehatan dan pendidikan yang belum optimal dan merata khususnya
untuk daerah terpencil dengan aksesibilitas yang terbatas
Kabupaten Karimun, dengan wilayah kepulauan menghadapi tantangan geografis
untuk memeratakan pelayanan kesehatan dan pendidikan serta memperluas
jangkauan kedua pelayanan tersebut ke seluruh pulau-pulau. Ketimpangan
pelayanan kesehatan dan pendidikan yang termanifestasikan melalui pembangunan
infrastruktur serta sebaran tenaga medis dan tenaga guru menunjukkan rendahnya
aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan. Akses
terhadap layanan pendidikan dan kesehatan terbatas, khusunya di daerah terpencil
dan pulau-pulau kecil. Selian itu, kesehatan lingkungan dan upaya pengelolaan
limbah domestik merupakan hal yang perlu memdapat perhatian pemerintah
daerah.
5.1. Visi
Visi amatlah penting dalam suatu kebijakan pembangunan mengingat visi adalah
rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Dengan adanya visi, maka segala sumber daya dapat digunakan secara terarah guna
mewujudkan kondisi akhir yang dicita-citakan melalui serangkaian tahapan perjalanan.
Oleh karena itu, visi pembangunan mempunyai berbagai fungsi antara lain adalah (i)
sebagai arah bagi semua kebijakan pembangunan, (ii) sebagai tujuan dan sasaran akhir
yang hendak dicapai oleh kebijakan pembangunan, (iii) sebagai acuan dalam penyusunan
program dan anggaran pembangunan, dan (iv) sebagai sarana untuk melakukan
pengawasan dan evaluasi terhadap semua kebijakan pembangunan.
Lebih jauh, visi pembangunan dapat menjadi pranata yang berfungsi sebagai
pedoman perilaku pembangunan, sebagai alat pemersatu masyarakat dalam
pembangunan, dan sebagai sarana pengendali sosial dalam pembangunan. Jadi,
penentuan visi pembangunan dengan misi dan strategi pencapaiannya amatlah penting
agar proses pembangunan dapat dilaksanakan dengan arah dan kebijakan yang jelas.
Berdasarkan pemahaman atas isu strategis pembangunan yang potensial dihadapi
pada periode 2016-2021, arahan dari RPJPD Kabupaten Karimun 2006-2025, serta arahan
dari visi dan misi RPJMN 2015-2019, maka kami merumuskan visi pembangunan daerah
Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021 adalah:
Pengertian dari masing-masing kata kunci yang terkandung dalam Visi tersebut
adalah sebagai berikut:
1. “Pusat pertumbuhan"
memiliki arti bahwa Kabupaten Karimun sebagai kawasan strategis nasional,
berbentuk Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB), yang
memerankan dirinya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi bagi wilayah lain
didalam kabupaten dan antar daerah sekelilingnya. Sebagai lokomotif penggerak,
maka pusat pertumbuhan ini memerankan fungsinya melalui pemusatan kegiatan
industri manufaktur dan perdagangan serta peningkatan nilai tambah bagi komoditas
unggulan lokal.
2. “Berbasis maritim”
5.2. Misi
Untuk mewujdukan visi, misi dan prioritas pembangunan tersebut juga dijunjung
slogan “BERSIH” yaitu; Beriman, Sehat, Indah dan Harmonis. Bersih dalam hal ini baik
Berdasarkan misi yang ditetapkan tersebut, maka tujuan, sasaran dan Indikator
sasaran pembangunan Kabupaten Karimun untuk lima tahun ke depan yang hendak
dicapai adalah sebagai berikut:
Misi 2 Membangun Ekonomi Kerakyatan yang Tangguh Berbasis Sumber Daya Maritime dan Pertanian
Meningkatkan Kesejahteraan Nilai Tukar Petani >101 >105,9 >105,9
Masyarakat Berbasis Maritime Nilai Tukar Nelayan 103% 110% 110%
dan Pertanian
Ketersediaan Pangan 17,170 18,355 18,355
Pokok
Memantapkan Kewirausahaan Nilai Kredit yang 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3
petani dan nelayan tersalurkan untuk petani
dan nelayan (milyar)
Persentase Petani dan 60 65 70 75 80 90 90
nelayan Yang Menerima
Kredit
Meningkatnya produktivitas dan 1. Jumlah Produksi Tanaman Pangan dan Perkebunan (ton per tahun)
produksi sektor pertanian dan
perikanan
Padi 110 150 200 250 350 375 375
Jagung 230 270 300 320 350 350 350
Karet 3.623 3.650 3.700 3.800 3.900 4.000 4.000
Kelapa 770 800 820 830 850 900 900
Misi 4 Membangun Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas dan Kompetitif Serta Menjawab Kebutuhan Daerah
Mewujudkan sumber daya Indeks Pembangunan 69,84 72,80 72,80
manusia (SDM) berkualitas guna Manusia
menekan kemiskinan dan
kesenjangan sosial
Menurunnya penduduk miskin Persentase Penduduk 6,77 6,72 6,68 6,64 6,59 6,55 6,55
dan ketimpangan antar wilayah Miskin
Meningkatnya Derajat Angka Kematian Ibu 151 325 325 300 300 300 300
Kesehatan (AKI)
Anngka Kematian Bayi 14,1 24 23 22 21 20 20
(AKB)
Prevalensi Terhadap 0,06 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5
Penyakit HIV/AIDS
Angka Harapan Hidup 70,28 70,54 70,80 71,06 71,32 71,59 71,59
Meningkatnya Kualitas Angka partisipasi Kasar (APK), Pendidikan Dasar Sederajat
Pendidikan
SD/MI 106,31 107 107,35 107,7 108 108,35 108,35
SMP/MTs 99,29 101,25 101,65 101,95 102,3 102,65 102,65
1.2.2. Angka partisipasi Murni (APM), Pendidikan Dasar Sederajat
SD/MI 97,25 97,6 97,95 98,3 99 99,3 99,3
SMP/MTs 71,28 75 80 85 90 95 95
6.1. Strategi
Misi 2 Membangun Ekonomi Kerakyatan yang Tangguh Berbasis Sumber Daya Maritime dan Pertanian
1. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Berbasis 1. Memantapkan Kewirausahaan petani 1. Peningkatan Kualitas SDM Petani dan Nelayan
Maritime dan Pertanian dan nelayan 2. Peningkatan kualitas aparatur pendamping nelayan
3. Peningkatan Akses Permodalan Bagi Petani dan Nealayan
2. Meningkatnya produktivitas dan 1. Peningkatan ketersediaan dan kualitas sarana dan
produksi sektor pertanian dan prasarana pertanian dan perikanan
perikanan 2. Penerapan teknologi guna meningkatkan produktivitas hasil
pertanian dan perikanan
3. Ketersediaan Pangan Pokok 1. Penguatan cadangan pangan pokok
2. Peningkatan akses masyarakat terhadap pangan
pokok
2. Berkembangnya Usaha Ekonomi Kreatif 1. Peningkatan kualitas produk Usaha Ekonomi Kreatif Sektor
Sektor Wisata Wisata
2. Peningkatan akses permodalan bagi usaha ekonomi kreatif
sektor wisata
Terwujudnya karimun sebagai Peningkatan Kualitas SDM Meningkatkan kualitas SDM pariwisata melalui X X X X
daerah wisata Pariwisata keterlibatan dalam asosiasi pariwisata
Menyelenggarakan Pelatihan Bagi Pelaku Pariwisata X X X X X
Lokal
Ketersediaan dan Kualitas sarana Meningkatkan ketersediaan trasportasi menuju X X X X X
dan prasarana pendukung destinasi Wisata
pariwisata Meningkatkan sarana dan prasarana wisata di destinasi X X X X X
pariwisa.
Peningkatan Peran Serta Meningkatkan peran serta masyarakat menuju sadar X X X X X X
Masyarakat menuju sadar wisata wisata
Peningkatan Kerja sama dengan Menjalin kerjasama sama dengan agen-agen perjalanan X X X X X X
berbagai stakeholder pariwisata wisata dalam publikasi dan penyelenggaraan pusat
informasi pariwisata
Membangun kerjasama dengan pengelola penginapan. X X X X X X
Menyelenggarakan event-event wisata dan mengemas X X X X X X
paket-paket wisata menjadi produk unggulan wisata
Peningkatan Investasi Untuk Meningkatkan promosi investasi di sektor pariwisata X X X X
Pengembangan Destinasi Wisata Memberikan insentif non fiskal untuk menarik investor X X X X X X
dalam mengembangkan pariwisata daerah.
Berkembangnya Usaha Ekonomi Peningkatan kualitas produk Usaha Mendorong pelaku usaha ekonomi kreatif untuk X X X X
Kreatif Sektor Wisata Ekonomi Kreatif Sektor Wisata meningkatkan mutu dan standar produk yang
tersertifikasi dan terstandarisasi.
Peningkatan akses permodalan Melakukan kerjasama lembaga keuangan (bank dan non X X X X
bagi usaha ekonomi kreatif sektor bank) untukmeningkatkan akses permodalan bagi
wisata pelaku usaha ekonomi kreatif sektor wisata.
Misi 4. Membangun Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas dan Kompetitif Serta Menjawab Kebutuhan Daerah
Meningkatnya Derajat Peningkatan dan Pemerataan Sarana Memberikan pelatihan dalam meningkatkan kemampuan dan X X X X X X
Kesehatan dan Prasarana Kesehatan perubahan perilaku masyarakat miskin
Mendorong akses modal dan pemasaran X X X X X X
Memberikan pendampingan yang berkelanjutan X X X X X X
Pelayanan Kesehatan dasar sesuai standar X X X X X X
Meningkatkan jangkauan pasilitas pelayanan Kesehatan dasar X X X X X X
terutama daerah terpencil
Peningkatan dan Pemerataan Tenaga Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan dan Non Kesehatan X X X X X X
Peningkatan Upaya Preventif Mensosialisasikan pola hidup sehat dan tindakan Preventif X X X X X X
terhadap penyakit menular dan pencegahan penyakit menulat dan endemik dilingkungan
endemik masyarakat
Menjalin kerjasama dengan LSM dan pemangku kepentingan X X X X X X
yang peduli terhadap penyakit menular dan endemik
Pendampingan dan Pengawasan ODHA dalam konsumsi obat X X X X X X
Meningkatnya Kualitas Peningkatan Pemerataan kualitas Menerapkan Standar Pelayanan Minimun (SPM) untuk X X X X
Pendidikan sarana dan prasarana pendidikan pendidikan PAUD, Non Formal danjenjang pendidikan
dasarsebagai upaya untuk mempersempit kesenjangan
kualitas pelayanan pendidikan
Menambah dan memperbaiki ruang kelas, laboratorium, X X X X X X
perpustakaan
Mengadakan sarana seperti meubelair, alat laboratorium, X X X X X X
media pembelajaran, buku referensi pendidikan, dan buku-
buku perpustakaan
Peningkatan dan Pemerataan Jumlah Menjalin kerjasama dan membangun koordinasi antara X X X X X
Peningkatan akses masyarakat Menyediakan bantuan bagi keluarga kurang mampu melalui X X X X X X
terhadap pelayanan pendidikan Kartu Indonesia Pintar dan menengah
Koordinasi dengan instansi terkait dalam penyediaan sarana X X X X
transportasi dalam membuka akses masyarakat terhadap
fasilitas pendidikan
Mengembangkan program pendidikan non formal khusus di X X X X X X
komunitas penduduk terasing dengan melibatkan stakeholder
Mengembangkan program sosialisasi dan pendekaan X X X X X X
masyarakat dalam meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang pentingnya pendidikan menengah untuk mendorong
kemauan orangtua menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih
tinggi
Meningkatnya Peningkatan kualitas dan kapasitas Membangun dan mengembangkan Balai Latihan kerja (BLK) X X X X
Meningkatnya Penciptaan ruang dan iklim kreatif Menciptakan ruang-ruang kreatifitas bagi masyarakat dalam X X X X X X
prestasidan peran bagi pemuda yang dapat mendorong mengembangkan kreasi dan inovasi seperti kelompok-
pemuda dalam pengembangan inovasi dan kreasi kelompok kreatif yang didukung oleh pemerintah daerah
pembangunan Melakukan pembinaan, pelatihan dan mengadakan X X X X X X
pertukaran pemuda dalam rangka meningkatkan kompetensi,
termasuk dalam bidang olahraga
Menyelenggarakan lomba kepemudaan dan olahraga X X X X X X
Mendukung partisipasi pemuda untuk menunjukan X X X X X X
kreatifitasnya pada ajang level daerah, nasional, maupun
internasional
Peningkatan kualitas dan kuantitas Melakukan perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana X X X X X X
sarana dan prasarana kepemudaan kepemudaan dan olah raga
dan olah raga
Meningkatnya Peningkatan pengarusutamaan Meningkatkan partisipasi dan ruang untuk perempuan dalam X X X X X X
Terkendalinya laju Peningkatan pelayanan keluarga Menjaring pasangan muda untuk ikut serta dalam program KB X X X X X X
Pertumbuhan berencana untuk mewujudkan melalui berbagai program dan media promosi
Penduduk ketahanan keluarga
Terjaganya kelestarian Perlindungan pesisir dari abrasi dan Membangun tanggul break water untuk X X X X X X
Sasaran Strategi Arah Kebijakan 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Terpeliharanya Peningkatan kualitas pengelolaan Meningkatkan kualitas pengelolaan PD yang terkait dalam upaya X X X X X X
nilai-nilai warisan PD yang terkait dalam upaya perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya
budaya perlindungan, pengembangan
dan pemanfaatan warisan budaya
Peningkatan peran dan fungsi Meningkatkan peran tokoh-tokoh adat dalam pembangunan X X X X X X
lembaga adat dan komunitas Meningkatkan pemberdayaan lembaga adat dan komunitas budaya X X X X X X
budaya
Pengembanganseni dan budaya Membina kelompok sanggar seni dan budaya lokal X X X X X X
lokal daerah sehingga dikenal Menyelenggarakan festival seni dan budaya X X X X X X
hingga tingkat nasional dan
Mempromosikan seni dan budaya melayu ke tingkat nasional dan X X X X X X
internasional
internasional melalui keikutsertaan dalam ajang seni budaya yang
diselenggarakan ditingkat nasional hingga internasional
Meningkatkan partisipasi dalam penyelenggaran event seni dan X X X X X X
budaya di dalam dan luar negeri
Tabel 6.3. Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu Indikatif Kabupaten Karimun
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Perangkat
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/ Program Kinerja Awal Daerah
(tujuan/impact/ 2017 2018 2019 2020 2021 pada akhir
Pembangunan Daerah RPJMD Penanggung
outcome) periode RPJMD
(2016) Jawab
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17
Mengembangkan Pusat Pertumbuhan yang Handal dan Berdaya Saing Melalui Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
1. Mewujudkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi 6.18 6-7 6-7 6-7 6-7 6-7 6-7 BPS
Pertumbuhan Ekonomi Baru
di Luar KPBPB
1. Meningkatnya aktivitas Nilai Ekspor USD 472,176,265 472,176,265 472,176,265 472,176,265 472,176,265 472,176,265 Badan
ekonomi di pusat 472,176,265 Penanaman
pertumbuhan ekonomi baru Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
Nilai Investasi (milyar) 21,546,8 21,600 21,700 21,800 21,900 22,000 22,000 Badan
Penanaman
Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
Jumlah Kawasan 3 4 5 6 7 8 8 Dinas Pekerjaan
Strategis Umum dan
Penataan Ruang
Program Peningkatan dan Persentase peningkatan US$ 2.5 300 2.5 850 2.5 935 2.5 1,029 2.5 1,131 12.5 Dinas
Pengembangan Ekspor Nilai Ekspor (%) 472.176.265 Perdagangan,
Program Perencanaan Tersedianya dukumen 100% 100% 725 100% 2,055 100% 2,145 100% 2,080 100% 1,735 100% Bapperlitbang
Pembangunan perencanaan ekonomi
Persentase tingkat 0% 0% 25% 30% 50% 70% 70% Bapperlitbang
partisipasi dunia usaha
dalam pembangunan
daerah
Persentase IKD bidang 72% 72% 72% 78% 80% 85% 85% Bapperlitbang
ekonomi yang
mencapai target
Membangun Ekonomi Kerakyatan yang Tangguh Berbasis Sumber Daya Maritime dan Pertanian
1. Meningkatkan Nilai Tukar Petani >101 >101 >102 >103 >104 >105,9 >105,9 Dinas Pangan
Kesejahteraan Masyarakat dan Pertanian
Program pemberdayaan Persentase Kelompok 20% 104% 350 22% 400 24% 450 26% 500 28% 550 28% Dinas Kelautan
masyarakat pesisir Usaha Perikanan dan Perikanan
Pemula, Madya dan
Utama
Program Pengembangan Perluasan akses KUKM 1000 100 176 100 4,083 100 4,266 100 4,692 100 5,162 500 Dinas
Sistem Pendukung Usaha ke pembiayaan dan Perdagangan,
Bagi Usaha Mikro Kecil layanan keuangan Koperasi, UKM
Menengah lainnya dan ESDM
1.2. Meningkatnya Jumlah Produksi Tanaman Pangan dan Perkebunan (ton per tahun) Dinas Pangan
produktivitas dan produksi Padi 110 150 200 250 350 375 375 dan Pertanian
sektor pertanian dan
Jagung 230 270 300 320 350 350 350
Program peningkatan Jumlah Produksi 200 250 3,000 300 3,860 400 4,030 500 5,520 550 5,910 600 Dinas Pangan
produksi Pertanian / Perkebunan dan Pertanian
pertanian/perkebunan
Program Peningkatan Jumlah Beras 1243 1243 1,465 1243 1,734 1243 1,574 1243 2,385 1243 1,716 1243 Seluruh
Ketahanan Pangan tersalurkan (Ton) Kecamatan
(pertanian/perkebunan) Jumlah Kec. Yang 12 Kec 12 Kec 115 12 Kec 225 12 Kec 200 12 Kec 250 12 Kec 300 12 Kec Dinas
menerapkan Baku Kesehatan
Mutu Pangan
Jumlah Kasus 2 2 350 2 350 3 450 4 550 5 650 6 Dinas Pangan
Kelangkaan Barang dan Pertanian
Pokok dan Esensial
Program pengembangan Jumlah Produksi 6,000 7,000 1,525 8,000 1,550 9,000 1,575 10,000 1,600 11,000 1,650 11,000 Dinas Kelautan
budidaya perikanan Perikanan Budidaya dan Perikanan
Program optimalisasi Persentase Pengelolaan 80% 82% 510 84% 520 86% 530 88% 540 90% 560 90% Dinas Kelautan
pengelolaan dan dan Pemasaran dan Perikanan
pemasaran produksi Produksi Usaha
1.3. Tercapainya Konsumsi Konsumsi Energi 1921,2 1940 1960 1980 2000 2020 2020 Dinas Pangan
Energi Pangan Pangan Perkapita dan Pertanian
Program Peningkatan Jumlah Beras 1243 1243 1,465 1243 1,734 1243 1,574 1243 2,385 1243 1,716 1243 Seluruh
Ketahanan Pangan tersalurkan (Ton) Kecamatan
(pertanian/perkebunan)
Program Peningkatan Jumlah Desa Rawan 2 2 500 3 700 3 900 4 1200 5 1350 5 Dinas Pangan
Ketersediaan, Akses dan Pangan dan Pertanian
Distribusi Pangan
2. Mengembangkan Potensi Pendapatan Asli Daerah 13,2 16,4 20,4 25,2 31,3 38,8 38,8 Dispenda/Pariw
Wisata (PAD) Sektor Wisata isata
(milyar)
1. Terwujudnya karimun Jumlah kunjungan 99,802 101,796 102,796 103,794 104,792 105,790 105,790 Dinas
sebagai daerah wisata wisatawan Pariwisata dan
Kebudayaan
Rata - rata lama 0,9 hari 1,2 hari 1,4 hari 1,6 hari 2,0 hari 2,2 hari 2,2 hari Dinas
wisatawan menginap Pariwisata dan
Kebudayaan
Program Pengembangan Jumlah kunjungan 99,026 101.796 8,435 102.796 9,555 103.794 10,755 104.792 11,775 105.79 13,175 105.790 Org Dinas
Pemasaran Pariwisata wisata asing Pariwisata dan
Kebudayaan
Program Pengembangan Persentase objek wisata 35% 35% 8730 40% 11482 45% 12165 50% 15489 50% 15452 50% Dinas
Destinasi Pariwisata yang berkualitas baik Pariwisata dan
(%) Kebudayaan
2. Berkembangnya Usaha Jumlah Produk Ekonomi 3,218 3,282 3,346 3,411 3,475 3,540 3,540 Dinas
Ekonomi Kreatif Sektor Kreatif sektor wisata Pariwisata dan
Wisata Kebudayaan
dan Dinas
Perdagangan
Koperasi, UKM
dan ESDM
Jumlah Pelaku Usaha 23 24 24 25 26 26 26 Dinas
Ekonomi Kreatif sektor Pariwisata dan
wisata Kebudayaan
dan Dinas
Perdagangan
Koperasi, UKM
dan ESDM
Program Pembangunan Persentase tersedianya 20% 40% 130 66% 1,935 53% 940 0% 0 0% 0 99% Dinas
Prasarana dan Fasilitas fasilitas prasarana Perhubungan
Perhubungan perhubungan
Program Rehabilitasi dan Persentase sarana dan 26% 32% 1,700 35% 5,000 40% 2,324 45% 2,224 49% 2,124 49% Dinas
Pemeliharaan Prasarana prasarana perhubungan Perhubungan
dan Fasilitas Perhubungan terpelihara
2. Meningkatnya Persentase Rumah 48,23% 50,23% 60,23% 70,23% 80,23% 90,23% 90,23% Dinas Pekerjaan
Pemerataan Infrastruktur Tangga (RT) yang Umum dan
Dasar menggunakan air bersih Penataan Ruang
Proporsi panjang 34,63% 36,37% 37,84% 39,20% 40,44% 41,57% 41,57% Dinas Pekerjaan
jaringan jalan aspal Umum dan
Persentase Wilayah 81,69% 85% 90% 94% 97% 100 100 Bagian Humas
Terlayani Jaringan
Telekomunikasi.
Program Pengembangan Luas kawasan yang 485 40 15,000 45 24,000 50 33,000 55 42,000 58 51,000 733 Dinas Pekerjaan
dan Pengelolaan Jaringan memiliki saluran air Umum dan
Irigasi, Rawa dan Jaringan dalam kondisi baik Penataan Ruang
Pengairan Lainnya
Program pembangunan Panjang jalan yang 1055.31 22.66 60,989 24.92 67,088 27.41 73,797 30.16 81,177 33.17 89,295 1,194 Dinas Pekerjaan
jalan dan jembatan dibangun (km) Umum dan
Penataan
Ruang,
Program Proporsi panjang 34.63 36.37 94,562 37.84 101,865 39.2 105,526 40.44 108,864 41.57 111,906 41.57 Dinas Pekerjaan
rehabilitasi/pemeliharaan jaringan jalan aspal Umum dan
jalan dan jembatan dalam kondisi baik (%) Penataan
Ruang,Kec.Kund
ur,Kec.Buru,Kec
.Kundur Utara,
Kec.Durai,Kec.K
arimun,Kec.Kun
dur Barat,
Kec.Ungar,
Kec.Meral,Kec.
Meral Barat,
Kec.Tebing, dan
Kec.Moro
Program Pengembangan Jumlah Pengunjung 17.000 24.000 12,225 25.500 Orang 14,684 36.500 14,984 37.500 15,314 28.500 16,314 30.000 Sekretariat
Komunikasi, Informasi dan Webside Pemda Orang Orang Orang Orang Orang Orang Daerah, Dinas
Media Massa Karimun Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil,Dinas
Perhubungan,B
adan
Kepegawaian
dan
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Membangun Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas dan Kompetitif Serta Menjawab Kebutuhan Daerah
Mewujudkan sumber daya Indeks Pembangunan 69.84 70.42 71.01 71.60 72.20 72.80 72.80 Seluruh
manusia (SDM) berkualitas Manusia OPD/BPS
guna menekan kemiskinan
dan kesenjangan sosial
1. Menurunnya penduduk Persentase Penduduk 6.77 6.72 6.68 6.64 6.59 6.55 6.55 Seluruh
miskin dan ketimpangan Miskin OPD/BPS
antar wilayah
Program Pemberdayaan Persentase PMKS yang 1.39% 0.73% 670 0.76% 735 0.80% 768 0.87% 810 1% 843 5.55% Dinas Sosial
Fakir Miskin, Komunitas diberdayakan
Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya
2. Meningkatnya Derajat Angka Kematian Ibu 151 325 325 300 300 300 300 Dinas
Kesehatan (AKI) Kesehatan/BPS
Anngka Kematian Bayi 14,1 24 23 22 21 20 20 Dinas
(AKB) Kesehatan/BPS
Prevalensi Terhadap 0,06 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 Dinas
Penyakit HIV/AIDS Kesehatan/BPS
Angka Harapan Hidup 70.28 70.54 70.80 71.06 71.32 71.59 71.59 Seluruh
OPD/BPS
Program peningkatan Menurunnya AKI dan 12 Kec 12 Kec 1,112 12 Kec 1,050 12 Kec 1,300 12 Kec 1,500 12 Kec 2,000 12 Kec Dinas
keselamatan ibu AKB Kesehatan
melahirkan dan anak
Program Perbaikan Gizi Meningkatnya Gizi 12 Kec 12 Kec 180 12 Kec 215 12 Kec 250 12 Kec 300 12 Kec 350 12 Kec Dinas
Masyrakat Masyarakat Kesehatan
Program pencegahan dan Menurunnya Angka 12 Kec 12 Kec 1,501 12 Kec 2,950 12 Kec 3,250 12 Kec 3,500 12 Kec 3,550 12 Kec Dinas
penanggulangan penyakit Kesakitan Dan Kesehatan
menular Kematian
Program Upaya Kesehatan Meningkatnya 12 Kec 12 Kec 4,947 12 Kec 6,150 12 Kec 8,000 12 Kec 10,000 12 Kec 12,000 12 Kec Dinas
Masyarakat Pelayanan Kesehatan Kesehatan,
Badan
Pengelolaan
Keuangan dan
Aset Daerah
(BPKAD)
Program Wajib Belajar Angka Partisipasi Kasar 106.31 107 143,180 107.35 141,230 107.7 145,830 108 143,780 108.35 141,230 108.35 Dinas
Pendidikan Dasar Sembilan (APK) SD/MI Pendidikan
Tahun Angka Partisipasi Kasar 99.29 101.25 101.65 101.95 102.3 102.65 102.65 Dinas
(APK) SMP/MTs Pendidikan
Angka Partisipasi Murni 97.25 97.6 97.95 98.3 99 99.3 99.3 Dinas
(APM) SD/MI Pendidikan
Angka Partisipasi Murni 71.28 75 80 85 90 95 95 Dinas
Program Pendidikan Non Persentase Lembaga 40% 40% 13,510 60% 12,300 80% 12,535 100% 11,040 100% 12,370 100% Dinas
Formal Kursus dan Pelatihan Pendidikan
yang Terakreditasi
4. Meningkatnya Tingkat Partisipasi 59.94 60.19 60.45 60.71 60.98 61.22 61.22 Dinas Tenaga
Pertumbuhan Tenaga Kerja Angkatan Kerja Kerja dan
Lokal Perindustrian
Persentase 33 35 35,8 36,3 36,7 37,2 37,2 Dinas Tenaga
Peningkatan Kerja dan
Penerimaan Tenaga Perindustrian
Kerja Lokal
Program Peningkatan Persentase tenaga kerja 35% 35% 370 36% 750 36% 800 37% 845 37% 890 37% Dinas Tenaga
Kesempatan dan Perluasan lokal yang diterima Kerja dan
Kerja perusahaan Perindustrian
Program Peningkatan Persentase tenaga kerja Na 85% 3,005 87% 7,870 89% 50,765 90% 11,645 92% 11,830 100% Dinas Tenaga
Kualitas dan Produktivitas lokal yang memperoleh Kerja dan
tenaga kerja sertifikat kompetensi Perindustrian
5. Meningkatnya prestasi Jumlah atlet yang 107 114 154 100 130 115 115 Dinas
dan peran pemuda dalam berprestasi di bidang Kepemudaan
pembangunan Olah Raga tingkat dan Olahraga
regional dan nasional dan Dinas
Pendidikan
2. Terjaganya kelestarian Indeks Kualitas 40.25 55-60 60-65 66,5-68,5 66,5-68,5 66,5-68,5 66,5-68,5 Dinas
lingkungan hidup Lingkungan Hidup Lingkungan
Hidup
Nilai Adipura 76,44 >76 >76 >76 >76 >76 >76 Dinas
Lingkungan
Hidup dan
Luas Ruang Terbuka 186016 ha 196,016 208,016 222,016 238,016 256,016 25.6016 ha Dinas
Hijau Lingkungan
Hidup, Dinas
Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
dan Dinas
Perumahan
Kawasan
Permukiman
dan Kebersihan
Luas Kawasan Rawan Na 17190 Btg/ 17190 Btg/ 17190 Btg/ 17190 Btg/ 17190 Btg/ 68760 Btg/ Dinas
Bencana yang 27,5Ha 27,5Ha 27,5Ha 27,5Ha 27,5Ha 110Ha Lingkungan
Tertangani Hidup, Dinas
Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
dan Dinas
Perumahan
Kawasan
Permukiman
dan Kebersihan
Program Pengendalian Indeks Capaian 40.25 40-42 1,337 42-45 3,790 45-48 4,055 48-50 3,925 50-52,5 5,765 50-52,5 Dinas
Program Pengembangan Persentase sampah 70% 70% 1,600 71% 1,350 73% 1,000 73% 1,120 74% 1,200 74% Dinas
Kinerja Pengolahan tertagani Lingkungan
Sampah Hidup
Program Peningkatan Realisasi peningkatan Na 10% 1,650 15% 1,560 20% 1,280 25% 1,420 30% 1,300 30% Dinas
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ruang Terbuka Hijau Perumahan
(%) Kawasan
Kebersihan dan
Permukiman
Program Pengelolaan Luas Ruang Terbuka 186,016 196,016 Hektar 3,018 208,016 8,360 222,016 Hektar 10,538 238,016 Hektar 10,103 256,016 11,841 256,016 Dinas
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Hijau (RTH) Yang Hektar Hektar Hektar Hektar Lingkungan
Terkelola Hidup, Dinas
Perumahan
Kawasan
Kebersihan dan
Permukiman,
Kec.Kundur,
Kec.Kuba,
Kec.Kuta,
Kec.Ungar,
Kec.Belat,
Kec.Buru,
Kec.Karimun,
Program Pengelolaan Jumlah warisan budaya 1 CB 1 CB 2,300 2 CB 3,910 3 CB 3,470 4 CB 3,730 5 CB 5,030 5 CB Dinas
Kekayaan Budaya yang ditetapkan dalam Pariwisata dan
warisan budaya benda Kebudayaan
dan warisan budaya tak
benda
Program Pengelolaan Jumlah prestasi sanggar 1 1 9,150 2 10,215 3 11,045 4 11,605 5 12,305 5 Dinas
Keragaman Budaya seni dan budaya dalam Pariwisata dan
event nasional Kebudayaan
2. Meningkatnya aktivitas- Jumlah calon jemaan 127 188 180 111 106 129 129 Sekretariat
aktivitas keagamaan haji yang mendaftar Daerah/Bagian
Kesra &
Keagamaan
Program Peningkatan Jumlah kegiatan 50 Keg 58 Keg 10,430 58 Keg 16,834 58 Keg 13,760 58 Keg 14,961 58 Keg 14,691 58 Keg Sekretariat
Kualitas Keimanan dan keagamaan yang Daerah (Bagian
Ketaqwaan dilaksanakan Kesejahteraan
dan
Kemasyarakata
n), Sekretariat
Dewan, Dinas
Pendidikan,
Seluruh
Kecamatan,
Dinas Pemuda
dan Olahraga
Mewujudkan Birokrasi Yang Profesional, Bersih dan Melayani
Mewujudkan Tata Kelola Indeks Reformasi 52 52,3 52,5 53 53,5 54 54 Inspektorat
Pemerintahan yang Baik Birokrasi Daerah
(Good Governance) Melalui
Pemantapan Reformasi
Birokrasi
Program peningkatan Tingkat kesesuaian hasil Na 80% 15,220 85% 18,025 90% 18,065 95% 18,435 100% 18,630 100% Sekretariat
sistem pengawasan pengawasan dengan Daerah (Bagian
internal dan pengendalian Program Pengawasan Pemerintahan
pelaksanaan kebijakan (PKPT) Umum),
KDH Inspektorat
Daerah,Badan
Pendapatan
Daerah, Dinas
Penanaman
Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
Program Peningkatan dan Rasio Keserasian 100% 100% 7,795 100% 9,870 100% 8,120 100% 8,230 100% 8,180 100% Dinas PP,KB,PP
Pengembangan Belanja Daerah dan
Pengelolaan Keuangan Perlindungan
Daerah Anak, Dinas
Perhubungan,
Dinas Pariwiata
dan
Kebudayaan,Ba
dan
Pengelolaan
Keuangan dan
Aset Daerah
(BPKAD), Dinas
Pemuda dan
Meningkatnya kualitas Indeks Kepuasan Indeks >3 >3 >3 >3 >3 >3 Inspektorat
pelayanan Masyarakat Kepuasan Daerah
Masyarakat
Program pembinaan dan Persentase pegawai 70% 75% 8,591 80% 30,225 85% 26,655 90% 8,656 95% 8,666 95% Sekretariat
pengembangan aparatur berkinerja baik Daerah (Bagian
Pemerintahan
Umum), Dinas
Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil,Badan
Kepegawaian
dan
Pengembangan
Sumberdaya
Manusia, Dinas
Perpustakaan
dan Kearsipan,
Proyeksi
Kode Kapasitas Riil / Belanja
2017 2018 2019 2020 2021
KAPASITAS RIIL KEUANGAN
2 BELANJA 1.334.087.222.093.00 1.452.764.856.245.00 1.452.764.856.245.00 1.452.764.856.245.00 1.452.764.856.245.00
2.1 Belanja Tidak Langsung 490.939.779.920.00 510.590.034.902.00 510.590.034.902.00 510.590.034.902.00 510.590.034.902.00
2.1.1 Belanja Pegawai 425.451.180.594.00 414.667.954.227.00 414.667.954.227.00 414.667.954.227.00 414.667.954.227.00
2.1.2 Belanja Bunga 0 0 0 0 0
2.1.3 Belanja Subsidi 0 0 0 0 0
2.1.4 Belanja Hibah 8.137.800.000.00 8.183.400.000.00 8.183.400.000.00 8.183.400.000.00 8.183.400.000.00
2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 219.000.000.00 1.515.194.500.00 1.515.194.500.00 1.515.194.500.00 1.515.194.500.00
2.1.6 Belanja Bagi Hasil 0 0 0 0 0
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan 55.631.799.326.00 85.473.468.175.00 85.473.468.175.00 85.473.468.175.00 85.473.468.175.00
2.1.8 Belanja Tidak Terduga 1.500.000.000.00 750.000.000.00 750.000.000.00 750.000.000.00 750.000.000.00
2.2 Belanja Langsung 843.147.442.173.00 942.174.821.343.00 942.174.821.343.00 942.174.821.343.00 942.174.821.343.00
2.2.1 Belanja Pegawai 178.012.460.000.00 192.093.569.000.00 192.093.569.000.00 192.093.569.000.00 192.093.569.000.00
2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 419.248.515.653.00 446.125.075.403.00 446.125.075.403.00 446.125.075.403.00 446.125.075.403.00
2.2.3 Belanja Modal 245.886.466.520.00 303.956.176.940.00 303.956.176.940.00 303.956.176.940.00 303.956.176.940.00
Kondisi
Kinerja
Capaian kinerja program dan kerangka pendanaan (juta Rp) Akhir OPD Penanggung Jawab
Baseline RPJMD
No Kode Program Indikator Kinerja 2021
2016
2017 2018 2019 2020 2021
Targe Targe
Target Rp Target Rp Rp Target Rp Rp
t t
4 URUSAN PEMERINTAHAN FUNGSI PENUNJANG
4.1 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
4.1.7.1.2 1 Program Pelayanan Administrasi Realisasi Pemenuhan Rencana 100% 196,679 100% 229,120 100% 240,723 100% 250,206 100% 263,334 100% Seluruh OPD
Perkantoran Pelayanan Administrasi
Perkantoran
4.1.7.1.2 2 Program Peningkatan Sarana dan Realisasi Pemenuhan Terhadap 100% 38,071 100% 75,409 100% 106,219 100% 94,987 100% 100,372 100% Seluruh OPD
Prasarana Aparatur Sarana Prasarana Aparatur
4.1.7.1.2 3 Program Peningkatan Disiplin Tingkat Disiplin Pegawai 100% 6,444 100% 9,861 100% 11,553 100% 10,704 100% 10,662 100% Seluruh OPD
Aparatur
4.1.7.1.2 4 Program Peningkatan Kapasitas Rata-Rata Capaian Kinerja ASN 100% 20,600 100% 43,847 100% 42,742 100% 43,279 100% 46,305 100% Seluruh OPD
Sumber Daya Aparatur
4.1.7.1.2 5 Program Pembinaan dan Peningkatan Pesentase pelaksanaan pemilihan 100% 100% - 100% 250 100% 260 100% 275 100% - 100% Sekretariat Daerah (Bagian
Administrasi Pemerintah Desa Kepala Desa Pemerintahan Umum)
4.1.7.1.2 6 Program Pembinaan dan Fasilitasi Persentase RT/RW Se-Kabupaten 100% 100% 7,686 100% 11,374 100% 16,108 100% 14,516 100% 15,543 100% Sekretariat Daerah (Bagian
Daerah Bawahan Karimun yang dibina Pemerintahan Umum), Seluruh
Kecamatan
4.1.7.1.2 7 Program Penataan Kelembagaan Realisasi Perda SOTK 1 Perda 2 Perda - 2 Perda 1,550 2 1,315 2 Perda 1,130 2 1,420 11 Perda Sekretariat Daerah (Bagian
Perangkat Daerah Perda Perda Organisasi dan Kopri)
4.1.7.1.2 8 Program Penataan Peraturan Produk hukum daerah yang 531 543 8,275 555 10,645 564 10,783 560 10,848 561 9,681 3218 Sekretariat Daerah (Bagian
Perundag-Undangan diterbitkan Organisasi Kopri), Dinas
Kependudukan dan Pencatatan
Sipil, Dinas PP,KB,PP dan
Perlindungan Anak, Sekretariat
Dewan, Dinas Perhubungan,
Dinas Perumahan Kawasan
Permukiman dan
Kebersihan,Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan,Badan
Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia, Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan,Dinas
Tenaga Kerja dan Perindustrian,
Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah (BPKAD), Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu, Dinas
Perdagangan, Koperasi, UKM dan
ESDM, Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang
4.1.7.1.1 9 Program Peningkatan Sistem Tingkat kesesuaian hasil Na 80% 19,530 85% 20,135 90% 20,175 95% 20,945 100% 20,740 100% Sekretariat Daerah (Bagian
Pengawasan Internal dan Pengendalian pengawasan dengan Program Pemerintahan Umum),
Pelaksanaan Kebijakan KDH Pengawasan (PKPT) Inspektorat Daerah,Badan
Pendapatan Daerah, Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
4.4 KEUANGAN
4.4.7.1.1 26 Program Peningkatan dan Opini BPK terhadap keuangan WTP WTP 9,588 WTP 13,629 WTP 12,299 WTP 12,382 WTP 13,365 WTP Sekretariat Daerah,Dinas
Pengembangan Pengelolaan Keuangan daerah PP,KB,PP dan Perlindungan Anak,
Daerah Dinas Perhubungan, Dinas
Pariwiata dan Kebudayaan,Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD), Dinas Pemuda
dan Olahraga,Dinas Sosial
4.4.7.1.1 27 Program Perencanaan dan Pencapaian Target Penerimaan 321 304 2,185 307 3,072 312 3,085 316 3,282 321 2,860 321 Milyar Badan Pendapatan Daerah
Pengembangan Pengelolaan Pajak Pajak Daerah (Milyar)
Daerah
4.4.7.1.1 28 Program Peningkatan Pengembangan Nilai AKIP OPD >80 5,761 >80 7,690 >80 8,643 >80 9,027 >80 9,210 >80 Seluruh OPD
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
4.5 KEPEGAWAIAN
4.5.7.1.2 29 Program Pendidikan Kedinasan Terselenggaranya Pendidikan Dinkes Dinkes dan 1,150 Dinkes 1,795 Dinkes 2,970 Dinkes 3,735 Dinkes 3,895 Dinkes dan Dinas Kesehatan
kedinasan dan 12 12 UPTD dan 12 dan 12 dan 12 dan 12 12 UPTD
UPTD UPTD UPTD UPTD UPTD
4.5.7.1.2 30 Program Pembinaan dan Persentase pegawai berkinerja 70% 75% 10,166 80% 23,565 85% 20,510 90% 21,385 95% 23,175 95% Sekretariat Daerah (Bagian
Pengembangan Aparatur baik Pemerintahan Umum), Dinas
Kependudukan dan Pencatatan
Sipil,Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumberdaya
Manusia, Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan, Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu, Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang,Dinas Perikanan dan
Kelautan,Dinas Tenaga Kerja dan
Perindustrian
4.5.7.1.2 31 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas Persentase pelaksanaan 0 0 - 40% 150 50% 175 60% 200 70% 225 70% Sekretariat Daerah (Bagian
PNS persemayaman/pemakaman bagi Hukum,Bagian Pemerintahan
ASN Umum,Bagian Layanan
Pengadaan,Bagian
Perekonomian)
4.7 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
4.7.7.1.1 32 Program Penelitian dan Pengembangan Tersedianya Dokumen 100% 670 100% 5,220 100% 3,090 100% 2,640 100% 2,700 75% Bapperlitbang
Daerah studi/analisis/kajian penelitian
dan pengembangan
Persentase kajian penelitian dan 100% 100% 100% 100% 100% 75% Bapperlitbang
pengembangan yang
ditindaklanjuti
4.7.7.1.1 33 Program Peningkatan Layanan Izin Jumlah izin Penelitian yang 50% 50% 150 60% 300 70% 350 80% 380 90% 400 90% Badan Kesatuan Bangsa dan
Penelitian Bagi Masyarakat diterbitkan Politik
2.2.4.1.6 122 Program Peningkatan Kualitas Hidup Jumlah desa layak anak 0 0 1,400 8 1,400 8 1,500 12 1,500 11 1,500 11 Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
Perlindungan Perempuan & Anak
Perlindungan Anak
2.2.4.1.6 123 Program Peningkatan Kualitas Persentase keluarga pra sejahtera 0 14,6% 3130 14,5% 3430 14,4% 3430 14,3% 3430 14,2% 3430 14,2% Dinas PP,KB,PP dan Perlindungan
Pemberdayaan Kesejahteraa Keluarga Anak
2.3 PANGAN
2.3.2.1.3 124 Program Peningkatan Ketahanan Jumlah Beras tersalurkan (Ton) 1243 1243 3,307 1243 1,454 1243 1,820 1243 1,965 1243 2,081 1243 Ton Seluruh Kecamatan, Dinas
Pangan Kesehatan, Dinas Pangan dan
Pertanian
2.11.2.2.2 176 Program Penguatan Kelembagaan Jumlah koperasi yang diawasi dan 63 70 0 75 1,231 80 1,354 85 1,490 90 1,638 90 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Koperasi ditingkatkan kualitas UKM dan ESDM
kelembagaan dan usahanya
2.11.2.2.2 177 Program Peningkatan Kualitas Persentase koperasi aktif 18% 18% 900 19% 1,540 20% 1,694 21% 1,863 22% 2,050 23% Dinas Perdagangan, Koperasi,
Kelembagaan Koperasi UKM dan ESDM
2.11.2.2.2 178 Program Peningkatan Penghidupan Jumlah usaha mikro (UMi) 2.142 210 200 210 417 210 459 210 505 210 555 1050 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro UKM dan ESDM
2.11.2.2.2 179 Program Pengembangan Jumlah debitur kredit UKM yang 5% 850 5% 935 5% 1,029 5% 1,131 5% 1,244 25% Dinas Perdagangan, Koperasi,
Kewirausahaan dan keunggulan diawasi UKM dan ESDM
kompetitif Usaha Kecil Menengah
2.11.2.2.2 180 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Jumlah Usaha Kecil Menengah 0 1 3,500 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Menengah yang Kondusif (UKM) UKM dan ESDM
2.11.2.2.2 181 Program Pengembangan Sistem Perluasan akses KUKM ke 3.228 300 576 300 3,208 300 3,529 300 3,882 300 4,270 1500 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro pembiayaan dan layanan UKM dan ESDM
Kecil Menengah keuangan lainnya
2.12 PENANAMAN MODAL
2.12.1.1.1 182 Program Program Peningkatan Peningkatan jenis produk Na 100% 738 100% 3,991 100% 3,713 100% 4,069 100% 4,248 100% Dinas Perdagangan, Koperasi,
Promosi dan Kerjasama Investasi unggulan yang dipromosikan dan UKM dan ESDM, Dinas
Jumlah Investor Baru Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
2.12.1.1.1 183 Program Peningkatan Iklim Investasi Nilai Investasi 100 M 100 M 0 100 M 1,825 100 M 2,672 100 M 2,775 100 M 2,360 500 M Dinas Penanaman Modal dan
dan Realisasi Investasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu
2.12.7.1.2 184 Program Peningkatan dan Persentase Izin Tepat Waktu 92% 92% 1,350 93% 3,275 93% 2,888 94% 3,081 95% 3,226 96% Dinas Penanaman Modal dan
Pengembangan Pelayanan Perizinan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
2.13 KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
2.13.4.1.5 185 Program Pembinaan dan Persentase ASN yang mengikuti 0 60% 200 70% 600 80% 675 90% 750 100% 825 100% Sekretariat Daerah
Pemasyarakatan Olahraga kegiatan olahraga
2.13.4.1.5 186 Program Pengembangan Keserasian Persentase Kegiatan 100% 100% 250 100% 375 100% 302 100% 332 100% 332 100% Dinas Pemuda dan Olahraga
dan Kebijakan Pemuda Pengembangan Keserasian dan
Kebijakan Pemuda
2.13.4.1.5 187 Program Peningkatan Peran Serta Persentase kegiatan peran serta Na 100% 4,430 100% 6,699 100% 7,279 100% 7,894 100% 7,894 100% Dinas Pemuda dan Olahraga, Kec.
Kepemudaan. kepemudaan Ungar
2.13.4.1.5 188 Program Peningkatan Upaya Persentase Kegiatan Upaya 100% 100% 1,185 100% 1,303 100% 1,433 100% 1,577 100% 1,577 100% Dinas Pemuda dan Olahraga
Penumbuhan Kewirausahaan dan Penumbuhan Kewirausahaan dan
Kecakapan Hidup Pemuda Kecakapan Hidup Pemuda
2.13.4.1.5 189 Program Upaya Pencegahan Persentase Kegiatan Upaya na 100% 400 100% 690 100% 759 100% 834 100% 834 100% Dinas Pemuda dan Olahraga
Penyalahgunaan Narkoba Pencegahan Penyalahgunaan
Narkoba
2.13.4.1.5 190 Program Pengembangan Kebijakan Persentase Kegiatan na 100% 400 100% 820 100% 927 100% 1,108 100% 1,108 100% Dinas Pemuda dan Olahraga
dan Manajemen Olahraga. Pengembangan Kebijakan dan
Manajemen Olahraga.
2.13.4.1.5 191 Program Pembinaan dan Persentase Kegiatan 100% 100% 7,230 100% 21,043 100% 14,100 100% 15,416 100% 15,416 100% Dinas Pemuda dan Olahraga
Pemasyarakatan Olahraga. Pengembangan Kebijakan dan
Manajemen Olahraga.
2.13.4.1.5 192 Program Peningkatan Sarana dan Persentase Kegiatan Peningkatan 100% 100% 2,455 100% 6,675 100% 51,000 100% 11,000 100% 9,000 100% Dinas Pemuda dan Olahraga
Prasarana Olahraga Sarana Dan Prasarana
2.13.4.1.5 193 Program Pembinaan dan Pemasalan Jumlah Cabang Olahraga yang di NA 33 1,300 33 2,325 33 2,850 33 3,835 33 3,960 33 Cabang Seluruh Kecamatan
2.16 KEBUDAYAAN
2.16.6.1.1 196 Program Pengembangan Nilai Budaya Persentase gedung pemerintah 1,96% 5% 820 10% 990 15% 1,160 20% 1,280 25% 1,900 25% Dinas Pariwisata dan
yang bercirikan ornament khas Kebudayaan
melayu
2.16.6.1.1 197 Program Pengelolaan Kekayaan Jumlah warisan budaya yang 1 CB 1 CB 1,900 2 CB 3,450 3 CB 3,060 4 CB 3,260 5 CB 4,480 5 CB Dinas Pariwisata dan
Budaya ditetapkan dalam warisan budaya Kebudayaan
benda dan warisan budaya tak
benda
2.16.6.1.1 198 Program Pengembangan Kerja Sama Jumlah lembaga adat dan 7 7 650 7 1,200 8 3,040 9 3,260 10 1,650 10 Dinas Pariwisata dan
Pengelola Kekayaan Budaya komunitas budaya yang aktif Kebudayaan
(Paguyuban)
2.16.6.1.1 199 Program Pengelolaan Keragaman Jumlah prestasi sanggar seni dan 1 1 8,750 2 10,865 3 12,635 4 13,590 5 14,785 5 Dinas Pariwisata dan
Budaya budaya dalam event nasional Kebudayaan
2.17 PERPUSTAKAAN
2.17.4.1.3 200 Program Pengembangan Budaya Baca Persentase Pengunjung 12,8% 13,4% 2,660 13,4% 4,135 13,6% 5,025 13,8% 4,300 13,9% 5,840 14% Dinas Perpustakaan dan
dan Pembinaan Perpustakaan Perpustakaan Kearsipan
KEARSIPAN
2.17.4.1.3 201 Program Penyelamatan dan Pelestarian Jumlah Arsip yang diselamatkan 2 9 335 10 510 12 630 12 717 12 710 12 Dinas Perpustakaan dan
Dokumen/Arsip Daerah Kearsipan
3. URUSAN PILIHAN
3.1 KELAUTAN DAN PERIKANAN
3.1.2.1.1 202 Program Pemberdayaan Masyarakat Nilai Indeks Tukar Nelayan 103% 104% 770 105% 1,000 107% 1,300 108% 1,500 110% 1,220 110% Dinas Kelautan dan Perikanan
Pesisir
3.1.2.1.1 203 Program Pengembangan Perikanan Persentase Nilai Produksi 40,000 43,000 3,500 44,000 16,000 45,000 18,250 46,000 20,250 47,000 21,250 40,000 Dinas Kelautan dan Perikanan
Tangkap Perikanan Tangkap
3.1.2.1.1 204 Program Pemberdayaan Masyarakat Persentase Pengawasan Terhadap 70% 72% 510 74% 520 76% 530 78% 540 80% 560 80% Dinas Kelautan dan Perikanan
dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan
Sumber Daya Kelautan Perikana
3.1.2.1.2 205 Program Pengembangan Budidaya Jumlah Produksi Perikanan 6,000 7,000 1,525 8,000 1,650 9,000 2,900 10,000 2,900 11,000 2,150 11,000 Dinas Kelautan dan Perikanan
Perikanan Budidaya
3.1.2.1.2 206 Program Optimalisasi Pengelolaan dan Persentase Pengelolaan dan 80% 82% 510 84% 520 86% 530 88% 540 90% 560 90% Dinas Kelautan dan Perikanan
Pemasaran Produksi Perikanan Pemasaran Produksi Usaha
Perikanan
3.1.2.1.2 207 Program Pengembangan Kawasan Persentase Peningkatan 80% 82% 575 84% 600 86% 625 88% 650 90% 700 90% Dinas Kelautan dan Perikanan
Budidaya Laut, Air Payau dan Air Pengembangan Kawasan Potensi
Tawar Budidaya Air Laut, Air Tawar dan
Air Payau
3.2 PARIWISATA
3.2.2.2.1 208 Program Pengembangan Pemasaran Jumlah kunjungan wisata asing 99,026 101.796 7,935 102.796 10,705 103.79 11,680 104.792 13,145 105.790 14,625 105.790 Org Dinas Pariwisata dan
Pariwisata 4 Kebudayaan
3.2.2.2.1 209 Program Pengembangan Destinasi Persentase objek wisata yang 35% 35% 8,730 40% 15,008 45% 19,958 50% 29,191 50% 25,956 50% Dinas Pariwisata dan
Pariwisata berkualitas baik (%) Kebudayaan
3.3.2.1.1 216 Program Peningkatan Kesejahteraan Nilai Tukar Petani (NTP) 104 3,530 104 6,340 104 6,620 105 7,710 107 11,140 107 Dinas Pangan dan Pertanian
Petani
3.3.2.1.1 217 Program Pengembangan Agribisnis Jumlah Poktan Penerima PUAP 15 200 16 250 17 350 18 400 19 500 20 Dinas Pangan dan Pertanian
Perdesaan (PUAP) yang Aktif
3.3.2.1.2 218 Program Pencegahan dan Persentase Kasus Penyakit Hewan 65% 65% 1,000 70% 1,100 75% 1,250 80% 1,950 85% 2,000 85% Dinas Pangan dan Pertanian
Penanggulangan Penyakit Ternak Ternak yang Tertangani (%)
3.3.2.1.1 219 Program Pemberdayaan Penyuluh Jumlah Penyuluh yang 32 32 3,000 33 3,100 34 3,200 35 3,400 36 3,420 37 Dinas Pangan dan Pertanian
Pertanian / Perkebunan Lapangan Diberdayakan
3.4 KEHUTANAN
Sub ini menetapkan beberapa indikator kinerja sebagai penciri keberhasilan dalam
penyelenggaraan pembangunan sekaligus sebagai indikator pembanding antar wilayah.
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran
keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah pada akhir
periode masa jabatan. Indikator kinerja daerah dapat disusun berdasarkan indikator dari
program prioritas yang telah ditetapkan (outcomes) atau kompositnya (impact).
Indikator kinerja daerah dibagi dalam tiga aspek meliputi: (i) aspek kesejahteraan
masyarakat, (ii) aspek pelayanan umum, dan (iii) aspek daya saing daerah. Gambaran
lengkap kondisi dan rencana capaian kinerja selama lima tahun Pemerintah Kabupaten
Karimun dapat dilihat pada tabel berikut ini.