Anda di halaman 1dari 220

BUPATI SIJUNJUNG

PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG

NOMOR 1 TAHUN 2018

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN


2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIJUNJUNG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan


dan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
Pemerintah Kabupaten Sijunjung telah menetapkan
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tahun 2016-2021 yang merupakan dokumen
perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5
(lima) tahunan sebagai penjabaran dari visi, misi,
tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program
pembangunan Kepala Daerah;
b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
maka dokumen perencanaan pembangunan daerah
perlu disesuaikan dengan kelembagaan perangkat
daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah tersebut, maka Peraturan Daerah Nomor
7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021 perlu
diubah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan
atas Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tahun 2016-2021.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956
Nomor 25);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten
Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di
Propinsi Sumatera Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4348);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
8. Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5879);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1990 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Dati II
Sawahlunto, Kabupaten Dati II Sawahlunto/
Sijunjung dan Kabupaten Dati II Solok;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4815);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Perubahan Nama Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung
menjadi Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera
Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4832);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
18. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2015–2019 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun
2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian
dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
22. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7
Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (Lembaran Daerah Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2008 Nomor 7);
23. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 13
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Sumatera Barat 2012-2032 (Lembaran
Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012 Nomor
13);
24. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 6
Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun
2016-2021 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2016 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 126), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat
Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 6
Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun
2016-2021 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2018 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 144);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 4
Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Kabupaten Sijunjung Tahun 2005-
2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun
2009 Nomor 4);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 5
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2031 (Lembaran
Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2012 Nomor
Nomor 5);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG

dan

BUPATI SIJUNJUNG

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS


PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH TAHUN 2016-2021.
Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 7


Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tahun 2016-2021( Lembaran Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2016
Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 7 )
diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 1 angka 6, angka 7, angka 15 dan angka 17, diubah,


sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Kabupaten Sijunjung.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas-luasnya dalam sistim dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sijunjung.
5. Bupati adalah Bupati Sijunjung.
6. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah unsur
pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah.
7. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah yang
selanjutnya disingkat Bapppeda adalah Badan Perencanaan, Penelitian
dan Pengembangan Daerah Kabupaten Sijunjung.
8. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa
depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia.
9. Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam
aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses
terhadap pengambilan kebijakan dan berdaya saing.
10. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan
tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku
kepentingan didalamnya guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber
daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam
suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
11. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025
yang selanjutnya disebut RPJPD adalah dokumen perencanaan
pembangunan daerah Kabupaten Sijunjung untuk periode 20 (dua
puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.
12. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya
disingkat RPJMN adalah dokumen perencanaan pembangunan
nasional untuk periode 5 (lima) tahunan.
13. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten selanjutnya disingkat RTRWK
adalah rencana struktur tata ruang Kabupaten Sijunjung yang
mengatur struktur dan pola ruang wilayah Kabupaten.
14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya
disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah Kabupaten
Sijunjung untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2016
sampai dengan tahun 2021, sesuai masa bakti Bupati dan Wakil
Bupati Sijunjung yang terpilih.
15. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut dengan
Renstra Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan perangkat
daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
16. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD
adalah dokumen perencanaan daerah Kabupaten Sijunjung untuk
periode 1 (satu) tahun.
17. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja
Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan perangkat daerah
untuk periode 1 (satu) tahun.
18. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada
akhir periode perencanaan.
19. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
20. Tujuan dan Sasaran adalah arahan bagi pelaksanaan setiap urusan
pemerintahan untuk mewujudkan visi dan misi.
21. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif
untuk mewujudkan visi dan misi.
22. Arah Kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi
yang dipilih agar lebih terarah dan terukur dalam mencapai tujuan dan
sasaran dari waktu ke waktu.
23. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah atau masyarakat
yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan
dan sasaran pembangunan daerah.
24. Indikator Kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau
kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat dan/atau
dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program.
25. Kerangka Pendanaan adalah program dan kegiatan yang disusun untuk
mencapai sasaran hasil pembangunan yang pendanaannya diperoleh
dari anggaran pemerintah/daerah, sebagai bagian integral dari upaya
pembangunan daerah secara utuh.

2. Ketentuan Pasal 6 Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 7 Tahun


2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun
2016-2021 ( Lembaran Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2016 Nomor
7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 7) diubah
sebagai berikut:

Pasal 6

(1) Dokumen RPJMD Tahun 2016-2021 disusun dengan sistematika


sebagai berikut:
a. BAB I : Pendahuluan
b. BAB II : Gambaran Umum Kondisi Daerah
c. BAB III : Gambaran Keuangan Daerah
d. BAB IV : Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Daerah
e. BAB V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
f. BAB VI : Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan
Daerah
g. BAB VII : Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program
Perangkat Daerah
h. BAB VIII : Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
i. BAB IX : Penutup

(2) Mengubah substansi/materi BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V,
BAB VI, BAB VII, BAB VIII, BAB IX pada lampiran Peraturan Daerah
Kabupaten Sijunjung Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun
2016-2021 sehingga menjadi sebagaimana tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal II
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan


Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Sijunjung.

Ditetapkan di Muaro Sijunjung


pada tanggal 13 Agustus 2018
BUPATI SIJUNJUNG,

dto

YUSWIR ARIFIN

Diundangkan di Muaro Sijunjung


pada tanggal 13 Agustus 2018
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SIJUNJUNG,

dto

ZEFNIHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2018 NOMOR 1

NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG


PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 1/64 TAHUN 2018
PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG

NOMOR 1 TAHUN 2018

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2016


TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2016-2021

I. UMUM
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional di Indonesia diatur
melalui Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang hirarki
perencanaan, proses perencanaan, mekanisme perencanaan, isi
rencana, waktu pelaksanaan serta stakeholder perencanaan
pembangunan pada setiap tingkatan yakni nasional, provinsi dan
kabupaten/kota. Selanjutnya, undang-undang tersebut juga
mengamanatkan tentang perlunya dilakukan pengendalian dan
evaluasi terhadap perencanaan yang telah atau sedang dijalankan
untuk dapat mengetahui tingkat capaian pelaksanaan embangunan
berikut masukan kebijakan dan program yang perlu dilakukan untuk
menjamin suksesnya pelaksanaan rencana pada periode yang tersisa.
Perencanaan pembangunan lima tahunan Kabupaten Sijunjung
yang sedang dilaksanakan adalah Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMD) Tahap III dari Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJPD) Periode 2005-2025. RPJMD Kabupaten Sijunjung
2016-2021 tersebut berisikan sembilan prioritas untuk mengatasi
berbagai permasalahan yang ada. Kesembilan prioritas tersebut
adalah sebagai berikut : prioritas Ekonomi yang berdaya saing tinggi,
prioritas Pengembangan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang
didukung infrastruktur, transportasi, industri perdagangan dan
perhotelan serta informasi, komunikasi dan sektor terkait lainnya,
prioritas Membangun ketahanan pangan, prioritas Peningkatan
kualitas pendidikan, prioritas Peningkatan derajat kesehatan
masyarakat, prioritas Peningkatan kinerja dan pelayanan daerah,
prioritas Pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan
dan prioritas Peningkatan kualitas kehidupan beragama, adat dan
sosial budaya.
Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021
tersebut memasuki tahun kedua, namun dengan adanya perubahan
kebijakan nasional maka kebijakan daerah yang telah direncanakan
harus disesuaikan kembali dengan perubahan kebijakan dimaksud.
Perubahan kebijakan nasional meliputi antara lain perubahan
kebijakan nasional di bidang pengalihan kewenangan dari
kabupaten/kota ke provinsi di bidang pendidikan, kehutanan,
perikanan dan kelautan, pertambangan dan energi, serta adanya
perubahan struktur organisasi. Perubahan kebijakan tersebut
membawa dampak terhadap indikator capaian pembangunan, yang
selanjutnya untuk sisa tahun rencana perlu dilakukan penyesuaiaan
kembali capaian pembangunan daerah dengan indikator-indikator
kinerja yang ditetapkan dengan tetap mempertimbangan kemampuan
keuangan daerah serta visi, misi, tujuan, sasaran dan program
prioritas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih.
Berdasarkan evaluasi tersebut di atas, serta dengan mengacu
kepada ketentuan Pasal 50 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 7 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Sijunjung Tahun 2016-2021.

II. PASAL DEMI PASAL


Pasal I
Cukup jelas.
Pasal II
Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 1


LAMPIRAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN
SIJUNJUNG
NOMOR 1 TAHUN 2018
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH
NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR vii
BAB I PENDAHULUAN I-1
1.1. Latar Belakang I-1
1.2. Dasar Hukum Penyusunan I-4
1.3. Hubungan Antar Dokumen I-6
1.4. Maksud dan Tujuan I-10
1.5. Sistematika Penulisan I-10

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-1


2.1. Aspek Geografi dan Demografi II-1
2.1.1. Kondisi Geografis II-1
2.1.2. Kondisi Topografi II-3
2.1.3. Kondisi Geologi dan Kerawanan Bencana II-4
2.1.4. Kondisi Klimatologi II-4
2.1.5. Jenis Tanah II-5
2.1.6. Penggunaan Lahan II-6
2.1.7. Potensi Sumber Daya Alam II-7
2.1.7.1. Perkebunan II-7
2.1.7.2. Pertambangan II-7
2.1.7.3. Pariwisata II-9
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat II-10
2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi II-10
2.2.1.1. Pertumbuhan Ekonomi II-10
2.2.1.2. Perkembangan Struktur Bidang Ekonomi II-12
2.2.1.3. Pendapatan Perkapita II-15
2.2.1.4.Tingkat Pengangguran dan Kemiskinan II-16
2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial II-17
2.2.2.1. Indeks Pembangunan Manusia II-17
2.2.2.2. Indeks Pembangunan Gender II-22
2.3. Aspek Pelayanan Umum II-23
2.3.1. Pelayanan Urusan Wajib II-23
2.3.1.1. Urusan Pendidikan II-23
2.3.1.2. Urusan Kesehatan II-28
2.3.1.3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang II-32
2.3.1.4. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman II-32
2.3.1.5. Urusan Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta II-33
Perlindungan Masyarakat
2.3.1.6. Urusan Perencanaan Pembangunan II-34
2.3.1.7. Urusan Sosial II-35

RPJMD PERUBAHAN i
KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
2.3.1.8. Urusan Tenaga Kerja II-35
2.3.1.9. Urusan Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan II-36
Anak
2.3.1.10. Urusan Pangan II-36
2.3.1.11. Urusan Pertanahan II-37
2.3.1.12. Urusan Lingkungan Hidup II-37
2.3.1.13. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan II-38
Sipil
2.3.1.14. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa II-39
2.3.1.15. Urusan Keluarga BerencanadanKeluarga Sejahtera II-40
2.3.1.16. Urusan Perhubungan II-41
2.3.1.17. Urusan Komunikasi dan Informatika II-41
2.3.1.18. Urusan Otonomi Daerah II-42
2.3.1.19. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah II-43
2.3.1.20. Urusan Penanaman Modal II-44
2.3.1.21. Urusan Kepemudaan dan Olahraga II-45
2.3.1.22. Urusan Statistik II-45
2.3.1.23. Urusan Kebudayaan II-46
2.3.1.24. Urusan Perpustakaan II-46
2.3.1.25. Urusan Kearsipan II-47
2.3.2. Pelayanan Urusan Pilihan II-47
2.3.2.1. Urusan Kelautan dan Perikanan II-47
2.3.2.2. Urusan Pariwisata II-48
2.3.2.3. Urusan Pertanian II-48
2.3.2.4. Urusan Kehutanan II-50
2.3.2.5. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral II-51
2.3.2.6. Urusan Perdagangan II-52
2.3.2.7. Urusan Perindustrian II-53
2.3.2.8. Urusan Transmigrasi II-53
2.4. Aspek Daya Saing Daerah II-54
2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah II-54
2.4.2. Fasilitas Daerah / Infrastruktur II-54
2.4.2.1. Fasilitas Perhubungan II-55
2.4.2.2. Energi Listrik dan Telekomunikasi II-55
2.4.2.3. Rencana Tata Ruang Wilayah II-56
2.4.3. Iklim Berinvestasi II-56
2.4.4. Sumber Daya Manusia II-57

BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH III-1


3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu III-1
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD III-1
3.1.2. Neraca Daerah III-7
3.1.3. Kinerja BUMD dan Badan Usaha Lainnya III-10
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu III-13
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran III-13
3.2.2. Analisis Pembiayaan III-14
3.3. Kerangka Pendanaan III-15
3.3.1. Proyeksi Pendapatan dan Belanja III-16
3.3.2. Penghitungan Kerangka Pendanaan III-17

BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH IV-1


4.1. PermasalahanPembangunan IV-2
4.1.1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat IV-4
4.1.2. Aspek Pelayanan Umum IV-4
4.1.2.1. Pelayanan Urusan Wajib yang Berkaitan dengan IV-4
Pelayanan Dasar

ii RPJMD PERUBAHAN
KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
4.1.2.2. Pelayanan Urusan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan IV-5
Pelayanan Dasar
4.1.2.3. Pelayanan Urusan Pilihan IV-8
4.1.2.4. Pelayanan Lainnya IV-10
4.2. Isu Strategis IV-10

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V-1


5.1. Visi V-1
5.2. Misi V-2
5.3. Tujuan dan Sasaran V-3

BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN VI-1


DAERAH
6.1. Strategi dan Arah Kebijakan VI-1
6.2. Program Pembangunan Daerah VI-10
6.3. Sinkronisasi Antar Dokumen Perencanaan VI-26
6.4. Kebijakan Pembangunan Berdimensi Kewilayahan VI-28
6.5. Kebijakan Pembangunan Lintas Perangkat Daerah VI-28

BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM VII-1


PERANGKAT DAERAH

BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH VIII-1


8.1. Penentuan Indikator Kinerja VIII-1
8.2. Indikator dan Target Kinerja VIII-2

BAB IX PENUTUP IX-1


9.1. Pedoman Transisi IX-1
9.2. Kaidah Pelaksanaan IX-2

RPJMD PERUBAHAN iii


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Sijunjung I-8
Tahun 2011-2031
Tabel 2.1. Luas Wilayah Kecamatan, Jumlah Nagari/Desa dan Jumlah II-3
Jorong/Dusun menurut Kecamatan di Kabupaten Sijunjung
Tabel 2.2 Frekuensi Kejadian Bencana di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 II-4
Tabel 2.3 Perkembangan Iklim di Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015 II-4
Tabel 2.4 Penggunaan Lahan menurut Kecamatan di Kabupaten Sijunjung II-7
Tahun 2015
Tabel 2.5 Potensi Bahan Galian dan Mineral di Kabupaten Sijunjung II-8
Tabel 2.6 Potensi Wisata di Kabupaten Sijunjung II-10
Tabel 2.7 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sijunjung menurut Lapangan II-12
Usaha Tahun 2011-2015
Tabel 2.8 Kontribusi Lapangan Usaha terhadap Produk Domestik Regional Bruto II-13
Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015
Tabel 2.9 Perkembangan Pendapatan Perkapita di Kabupaten Sijunjung Tahun II-16
2010-2015
Tabel 2.10 Tingkat Pengangguran di Kabupaten Sijunjung dan Provinsi Sumatera II-16
Barat Tahun 2010-2015
Tabel 2.11 Angka Kemiskinan di Kabupaten Sijunjung dan Provinsi Sumatera Barat II-17
Tahun 2010-2015
Tabel 2.12 Rasio Ketersediaan Sekolah Dasar terhadap Penduduk Usia II-24
Sekolah Dasar di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 2.13 Rasio Guru Sekolah Dasar terhadap Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten II-24
Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 2.14 Rasio Sekolah Menengah Pertama (SMP) terhadap Penduduk Usia II-25
SMP di Kabupaten SijunjungTahun 2010-2015
Tabel 2.15 Rasio Guru SMP terhadap Siswa di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010- II-25
2015
Tabel 2.16 Rasio Sekolah Menengah Atas (SMA) terhadap Penduduk Usia SMA II-25
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 2.17 Rasio Guru SMA terhadap Siswa di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010- II-26
2015
Tabel 2.18 Angka Partisipasi Kasar menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten II-26
Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 2.19 Angka Partisipasi Murni menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten II-27
Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 2.20 Rasio Jumlah Posyandu terhadap Jumlah Balita (per 1000 Balita) di II-30
Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 2.21 Rasio Jumlah Puskesmas terhadap Jumlah Penduduk (per 30.000 II-31
Penduduk) di Kabupaten SijunjungTahun 2010-2015
Tabel 2.22 Rasio Jumlah Tenaga Kesehatan terhadap Jumlah Penduduk (per II-31
10.000 Penduduk) di KabupatenSijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 2.23 Panjang Jalan dalam Kondisi Baik di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010- II-32
2015
Tabel 2.24 Realisasi Indikator Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan II-33
Permukiman di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 2.25 Perkembangan Kejadian Gangguan Kamtibmas di Kabupaten Sijunjung II-33
Tahun 2010-2015
Tabel 2.26 KetersediaanDokumenPerencanaan Pembangunan Daerah II-34
Tabel 2.27 Perkembangan Indikator Urusan Sosial di Kabupaten Sijunjung Tahun II-35
2010-2015
Tabel 2.28 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan II-36
Anak di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

iv RPJMD PERUBAHAN
KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 2.29 Capaian Kinerja Pembangunan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan II-40
Desa Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 2.30 Capaian Indikator Kinerja Urusan Perhubungan di Kabupaten Sijunjung II-41
Tahun 2010-2015
Tabel 2.31 Nilai, Peringkat, dan Status KinerjaPenyelenggaraanPemerintahan II-43
Daerah KabupatenSijunjungTahun 2010-2015
Tabel 2.32 Perkembangan Indikator Urusan Penanaman Modal di Kabupaten II-44
Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 2.33 Perkembangan Indikator Urusan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten II-45
Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 2.34 Perkembangan Indikator Urusan Kebudayaan di Kabupaten Sijunjung II-46
Tahun 2010-2015
Tabel 2.35 Capaian Kinerja Pembangunan Urusan Perpustakaan di Kabupaten II-47
Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 2.36 Perkembangan Indikator Urusan Kearsipan di Kabupaten Sijunjung II-47
Tahun 2010-2015
Tabel 2.37 Perkembangan Indikator Urusan Pariwisata Kabupaten Sijunjung Tahun II-48
2010-2015
Tabel 2.38 Capaian Indikator Kinerja Urusan Perdagangan di Kabupaten Sijunjung II-53
Tahun 2010-2015
Tabel 2.39 Aspek Kemampuan Ekonomi Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 II-54
Tabel 2.40 Jumlah Izin Prinsip dan Angka Kriminalitas di Kabupaten Sijunjung II-57
Tahun 2010-2015
Tabel 2.41 Rasio Ketergantungan Penduduk Kabupaten Sijunjung Tahun II-58
2010-2015
Tabel 3.1 Rata-Rata Pertumbuhan per Tahun dan Perkembangan Jumlah III-2
Pendapatan Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 3.2 Rata-Rata Pertumbuhan per Tahun dan Perkembangan Kontribusi III-3
Pendapatan Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 3.3 Rata-Rata Pertumbuhan per Tahun dan Perkembangan Jumlah III-4
Belanja Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 3.4 Rata-Rata Pertumbuhan per Tahun dan Perkembangan Jumlah III-5
Belanja Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 3.5 Rata-Rata Pertumbuhan per Tahun dan Perkembangan Kontribusi III-6
Jumlah Belanja Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 3.6 Perkembangan Realisasi Pembiayaan Kabupaten Sijunjung Tahun III-7
2010-2015
Tabel 3.7 Perkembangan Neraca Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 III-8
Tabel 3.8 Perkembangan Rasio Keuangan Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 III-10
Tabel 3.9 Jumlah Aset dan Kewajiban PDAM Tirta Sanjung Buana Tahun III-10
2011-2015
Tabel 3.10 Rugi / Laba PDAM Tirta Sanjung Buana Tahun 2011-2015 III-11
Tabel 3.11 Jumlah Aset dan Kewajiban PD. Kinantan Tahun 2011-2015 III-11
Tabel 3.12 Rugi / Laba PD. Kinantan Tahun 2011-2015 III-11
Tabel 3.13 Jumlah Aset dan Kewajiban PT. Sanjung Husada Mandiri Tahun III-11
2011-2015
Tabel 3.14 Rugi / Laba PT. Sanjung Husada Mandiri Tahun 2011-2015 III-12
Tabel 3.15 Investasi Pemerintah Kabupaten Sijunjung pada Badan Usaha III-12
Tahun 2015
Tabel 3.16 Target Pendapatan Daerah dari BUMD Tahun 2016-2021 III-12
Tabel 3.17 Perkembangan Proporsi Jumlah Belanja Aparatur terhadap Jumlah III-13
Pengeluaran Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 3.18 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten III-14
Sijunjung Tahun 2010-2015
Tabel 3.19 Defisit Riil Anggaran Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 III-15
Tabel 3.20 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 III-16

RPJMD PERUBAHAN v
KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 3.21 Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan untuk Memenuhi III-18
Kebutuhan Pembangunan Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-
2021
Tabel 3.22 Proyeksi Kemampuan Keuangan untuk Memenuhi Kebutuhan III-19
Pembangunan Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021
Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kabupaten Sijunjung Tahun V-3
2016-2021
Tabel 5.2 Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja Sasaran dan Target Kinerja Sasaran V-5
Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021
Tabel 6.1 Keterkaitan antara Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan VI-6
Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021
Tabel 6.2 Hubungan antara Misi dan Prioritas Pembangunan Daerah VI-12
Tabel 6.3 Program Pembangunan Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 VI-13
Tabel 6.4 Sinkronisasi antara Prioritas Nasional, Prioritas Provinsi Sumatera Barat VI-25
dan Prioritas Kabupaten Sijunjung
Tabel 6.5 Sinkronisasi Prioritas Pembangunan Nasional, Provinsi Sumatera Barat, VI-26
dan Kabupaten Sijunjung
Tabel 6.6 Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Program Perangkat Daerah VI-28
Tabel 7.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan VII-2
Pendanaan Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021
Tabel 8.1 Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 VIII-3

vi RPJMD PERUBAHAN
KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hubungan RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 I-9


dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Gambar2.1 Peta Administrasi Kabupaten Sijunjung II-2
Gambar 2.2 Komposisi Penggunaan Lahan di Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 II-6
Gambar 2.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sijunjung dan Provinsi II-11
Sumatera Barat Tahun 2010-2015
Gambar 2.4 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sijunjung Tahun2010-2015 II-18
Gambar 2.5 Perbandingan IPM Kabupaten Sijunjung dengan Kabupten/Kota II-18
Tetangga dan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015
Gambar 2.6 Perkembangan Angka Umur Harapan Hidup Kabupaten Sijunjung II-19
Tahun 2010-2015
Gambar 2.7 Perbandingan Angka Umur Harapan Hidup Kabupaten Sijunjung II-19
dengan Kabupaten/Kota Tetangga dan Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2015
Gambar 2.8 Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Sijunjung Tahun II-20
2010-2015
Gambar 2.9 Perbandingan Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Sijunjung dengan II-20
Kabupaten/Kota Tetangga dan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015
Gambar 2.10 Harapan Lama Sekolah Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 II-21
Gambar 2.11 Perbandingan Harapan Lama Sekolah Kabupaten Sijunjung dengan II-21
Kabupaten/Kota Tetangga dan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015
Gambar 2.12 Pengeluaran Perkapita Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 II-22
Gambar 2.13 Perbandingan Pengeluaran Perkapita Kabupaten Sijunjung dengan II-22
Kabupaten/Kota Tetangga dan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015
Gambar 2.14 Grafik Perkembangan IPG Nasional, Provinsi Sumbar, dan II-23
Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Gambar 2.15 Grafik Perkembangan Rata-Rata Nilai Ujian Nasional (UN) Jenjang II-27
Pendidikan SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-
2015
Gambar 2.16 Grafik Perkembangan Angka Kematian Bayi di Kabupaten Sijunjung II-28
Tahun 2010-2015
Gambar 2.17 Grafik Perkembangan Angka Kematian Balita di Kabupaten Sijunjung II-29
Tahun 2010-2015
Gambar 2.18 Grafik Perkembangan Jumlah Kematian Ibu Melahirkan di II-29
KabupatenSijunjung Tahun 2010-2015
Gambar 2.19 Grafik Perkembangan Angka Gizi Buruk di Kabupaten Sijunjung II-30
Tahun 2010-2015
Gambar 2.20 Grafik Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka di II-36
KabupatenSijunjung dan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015
Gambar 2.21 Grafik Perkembangan Cadangan Pangan Utama dan Desa Mandiri II-37
Pangan (DMP) di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Gambar 2.22 Grafik Perkembangan Pencemaran Status Mutu Air dan Cakupan II-38
Penanganan Sampah di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Gambar 2.23 Grafik Perkembangan Kinerja Pelayanan Kependudukan dan II-39
Pencatatan Sipil di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Gambar 2.24 Grafik Perkembangan Peserta KB Menurut PUS di Kabupaten II-40
Sijunjung Tahun 2010-2015
Gambar 2.25 Grafik Perkembangan Koperasi Aktif dan UMKM yang Memiliki Akses II-44
Permodalan di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Gambar 2.26 Grafik Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya di Kabupaten II-48
Sijunjung Tahun2010-2015

RPJMD PERUBAHAN vii


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Gambar 2.27 Grafik Produksi Produk Produk Unggulan Tanaman Pangan di II-49
Kabupaten Sijunjung Tahun2015
Gambar 2.28 Grafik Produksi Produk Unggulan Hortikultura di Kabupaten Sijunjung II-49
Tahun 2015
Gambar 2.29 Grafik Produksi Produk Unggulan Perkebunandi Kabupaten Sijunjung II-49
Tahun 2015
Gambar 2.30 Grafik Produksi Produk Unggulan Peternakan di Kabupaten Sijunjung II-50
Tahun 2015
Gambar 2.31 Grafik Perkembangan Cakupan Penanganan Lahan Kritis dan Kasus II-50
Illegal Logging di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Gambar 2.32 Grafik Cakupan Penanganan Layanan Listrik Pedesaan di Kabupaten II-51
Sijunjungm Menurut Kecamatan Tahun 2015
Gambar 2.33 Grafik Perkembangan Produksi Batu Bara di Kabupaten Sijunjung II-52
Tahun 2010-2015
Gambar 2.34 Grafik Perkembangan Jumlah Industri Kecil dan Menengah di II-53
Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Gambar 2.35 Grafik Perkembangan Kondisi Jalan Berdasarkan Jenis Kerusakan di II-55
Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Gambar 2.36 Grafik Perkembangan Cakupan Layanan Energi Listrik dan II-56
Telekomunikasi di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Gambar 6.1 Tahapan Utama Pembangunan RPJPD Kabupaten Sijunjung Tahun VI-2
2005-2025

viii RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
1.1. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sijunjung Tahun


2016-2021 disusun dengan merujuk kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah. Seluruh aturan tersebut mengamanatkan bahwa perencanaan daerah dirumuskan secara
transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan
lingkungan.

Pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada daerah diarahkan untuk mempercepat


terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran
serta masyarakat. Di samping itu melalui otonomi yang luas, dalam lingkungan strategis globalisasi,
daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi,
pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

RPJMD PERUBAHAN I-1


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Otonomi daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip negara kesatuan. Dalam negara kesatuan,
kedaulatan hanya ada pada pemerintahan negara atau pemerintahan nasional dan tidak ada
kedaulatan pada daerah. Seluas apapun otonomi yang diberikan kepada daerah, tanggung jawab
akhir penyelenggaraan pemerintahan daerah akan tetap ada di tangan pemerintah pusat. Untuk itu
Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung sebagai bagian dari pemerintahan pada negara kesatuan
Republik Indnesia merupakan satu kesatuan dengan pemerintahan nasional. Sejalan dengan itu,
kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh daerah merupakan bagian integral dari kebijakan
nasional. Oleh sebab itu harus ada keselarasan antara dokumen perencanaan pusat dengan daerah
provinsi dan daerah kabupaten/kota, sehingga pencapaian tujuan nasional juga didukung dan
dilaksanakan secara bersama-sama oleh seluruh daerah. Pembedanya terletak pada bagaimana
daerah dapat memanfaatkan kearifan, potensi, inovasi, daya saing, dan kreativitas daerah untuk
mencapai tujuan nasional tersebut di tingkat lokal yang pada gilirannya akan mendukung pencapaian
tujuan nasional secara keseluruhan. Oleh karena itu, dalam kerangka mewujudkan tujuan bernegara,
pencapaian sasaran prioritas pembangunan nasional perlu dijabarkan ke seluruh tingkat
pemerintahan berdasarkan pembagian urusan pemerintahan.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional


(SPPN) mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan bertujuan untuk: (i) mendukung
koordinasi antar pelaku pembangunan; (ii) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan
Daerah; (iii) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan; (iv) mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan (v) menjamin tercapainya
penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Selanjutnya,
sebagaimana diamanatkan Pasal 258 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, daerah melaksanakan pembangunan untuk peningkatan dan pemerataan
pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan publik dan daya saing daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) merupakan penjabaran dari visi,
misi, dan program presiden terpilih di mana pelaksanaannya mengikuti kaidah-kaidah pelaksanaan
yang mengacu kepada tujuan SPPN. RPJMN dilaksanakan secara tahunan dengan Rencana Kerja
Pemerintah (RKP), demikian pula halnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dilaksanakan secara tahunan dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah disusun perencanaan pembangunan daerah
sebagai satu kesatuan dengan sistem perencanaan pembangunan nasional. Selanjutnya
berdasarkan pasal 15 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah, dinyatakan bahwa
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ditetapkan
paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Untuk Kabupaten Sijunjung, Bupati dan
Wakil Bupati masa bakti 2016-2021 dilantik pada tanggal 17 Februari 2016. Guna mengantisipasi
dan menyusun berbagai strategi dan kebijakan program pembangunan di Kabupaten Sijunjung
secara lebih awal maka penyusunan RPJMD harus segera dilakukan.
Penyusunan RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 mengacu pada RPJPD
Kabupaten Sijunjung Tahun 2005–2025, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Sijunjung Tahun 2011-2031, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2016-2021, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-
2019, dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten Sijunjung, serta masukan dari
konsultasi publik dan Focus Group Discussion (FGD). Untuk implementasinya RPJMD ini
selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang menjadi pedoman
penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setiap tahunnya. Oleh sebab itu
dokumen ini menjadi acuan bagi perangkat daerah di Kabupaten Sijunjung sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya, serta pedoman bagi seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan dalam
mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah.

I-2 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Penyelenggaraan tahapan, tata cara penyusunan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dimaksudkan untuk :
1. Meningkatkan konsistensi antar kebijakan yang dilakukan berbagai organisasi publik dan antara
kebijakan makro dan mikro maupun antara kebijakan dan pelaksanaan;
2. Meningkatkan transparansi dan partisipasi publik dalam proses perumusan kebijakan dan
perencanaan program prioritas;
3. Menyelaraskan perencanaan program dan penganggaran;
4. Meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan sumber daya dan transparansi pengelolaan keuangan
daerah/publik;
5. Terwujudnya penilaian kinerja kebijakan pemerintah yang terukur, perencanaan, dan
pelaksanaan sesuai RPJMD, sehingga tercapai efisiensi dan efektivitas perencanaan
pembangunan.

Penyelenggaraan tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dilakukan dengan pendekatan politik,
teknokratik, partisipatif, atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up) sebagai berikut :
1. Pendekatan Politik, pendekatan ini memandang bahwa pemilihan pasangan kepala daerah
sebagai proses penyusunan rencana program. Pemilihan pasangan kepala daerah dilakukan
berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan para calon kepala daerah pada
saat kampanye.
2. Pendekatan Teknokratik, pendekatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode dan
kerangka berpikir ilmiah dan sistematik oleh lembaga yang secara fungsional bertugas untuk hal
tersebut.
3. Pendekatan Partisipatif, pendekatan ini dilaksanakan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) pembangunan. Pendekatan ini bertujuan untuk mendapatkan aspirasi dan
menciptakan rasa memiliki.
4. Pendekatan atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up), pendekatan ini dilaksanakan
menurut jenjang pemerintahan. Hasil proses tersebut kemudian diselaraskan melalui
musyawarah perencanaan pembangunan daerah.
Semua pendekatan di atas dalam perencanaan pembangunan daerah menggunakan metode dan
kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Metode dan
kerangka berpikir ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis yang terkait dengan perencanaan pembangunan berdasarkan bukti fisik, data dan
informasi yang akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam upaya untuk melaksanakan penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun
2016-2021 maka digunakan kerangka berpikir ilmiah serta langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data dan informasi kondisi saat ini, yang merupakan review terhadap hasil
evaluasi RPJMD tahun 2010-2015, yang meliputi aspek geografi dan demografi, aspek
kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah;
2. Merumuskan permasalahan dan isu-isu strategis pembangunan daerah Kabupaten Sijunjung
dengan jalan mempedomani isu strategis Kepala Daerah serta hasil Evaluasi RPJMD
sebelumnya;
3. Merumuskan tujuan, sasaran, strategi, dan implikasi kebijakan pembangunan daerah Kabupaten
Sijunjung;
4. Merumuskan kriteria untuk dapat memunculkan program-program yang diprioritaskan, menyusun
prioritas program dan indikator kinerja;
5. Memproyeksikan kemampuan keuangan daerah dan sumber daya lainnya berdasarkan
perkembangan kondisi makro ekonomi.

RPJMD PERUBAHAN I-3


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Proses pembahasan dan penetapan dokumen RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun
2016-2021 belum mempertimbangkan pelimpahan kewenangan dari kabupaten/kota ke provinsi,
terjadinya perubahan proyeksi dan alokasi pendanaan dan belanja, perubahan nomenklatur
perangkat daerah serta tugas dan fungsi perangkat daerah sebagai akibat terlambatnya penetapan
dan pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
Sedangkan susunan organisasi perangkat daerah Kabupaten Sijunjung yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah baru ditetapkan pada bulan Desember Tahun 2016, setelah penetapan RPJMD
Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021.

Oleh karena terjadinya perubahan kebijakan nasional tersebut, maka perlu dilakukan
perubahan terhadap RPJMD sebagaimana diatur dalam Pasal 342 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

Selanjutnya berdasarkan Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik
Indonesia Nomor 050/4936/SJ dan Nomor 0430/M.PPN/12/2016 perihal Petunjuk Pelaksanaan
Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional 2015-2019, disampaikan bagi daerah yang melakukan perubahan
RPJMD agar melakukan penyelarasan dengan RPJMN 2015-2019 dengan mengikuti petunjuk
pelaksanaan penyelarasan sebagaimana lampiran surat tersebut.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Dasar hukum penyusunan RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 adalah sebagai
berikut :
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten
Dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1956 Nomor 25);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4725);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);

I-4 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5879);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2008 tentang Perubahan Nama Kabupaten
Sawahlunto/Sijunjung menjadi Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4832);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5887);
15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2015–2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 3);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah;
18. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2008
Nomor 7);
19. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Sumatera Barat 2012-2032 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun
2012 Nomor 13);
20. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021 (Lembaran
Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 126);
21. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2018 Nomor 144);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Sijunjung
Tahun 2009 Nomor 4);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun
2012 Nomor 5);

RPJMD PERUBAHAN I-5


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
24. Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun
2016 Nomor 7);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2016 Nomor 12);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 1 Tahun 2017 tentang Rencana Detail Tata
Ruang Kota Muaro (Lembaran Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2017 Nomor 1);

1.3. Hubungan Antar Dokumen


Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional secara substansi menegaskan bahwa perencanaan pembangunan di Indonesia adalah
sebuah sistem. Keterkaitan dan keselarasan antara setiap komponen perencanaan pembangunan
baik dalam skala lokal, regional maupun nasional dan dokumen-dokumen lainnya menjadi kata kunci
untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan di masa mendatang. Hubungan antara RPJMD
Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 dengan dokumen perencanaan lainnya adalah sebagai
berikut :

1. RPJMD Kabupaten Sijunjung dengan RPJM Nasional

RPJM Nasional Tahun 2015-2019 menyebutkan bahwa visi Indonesia Tahun 2015-2019
adalah Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong. Untuk mencapai visi tersebut maka ditetapkan 9 ( sembilan) misi sebagai berikut; 1)
Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan, 2) Mewujudkan masyarakat maju,
berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum, 3) Mewujudkan politik luar negeri
bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim, 4) Mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera, 5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing,
6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan
kepentingan nasional, 7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Adapun agenda prioritas pembangunan yang ditetapkan yaitu; 1) Menghadirkan kembali negara
untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara, 2)
Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis, dan terpercaya, 3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, 4) Memperkuat kehadiran negara
dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan
terpercaya, 5) Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia, 6) Meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju
dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya, 7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, 8) Melakukan revolusi karakter bangsa,
9) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Sembilan agenda dan prioritas pembangunan pemerintah tersebut, lebih dikenal dengan
program ‘Nawacita’. Agar RPJMN Nasional mampu dioperasionalkan secara optimal dan tercipta
harmonisasi irama pembangunan, RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 wajib
mengacu pada pokok-pokok ‘Nawacita’ tersebut. Pada konteks inilah pendekatan top-down dan
bottom-up diimplementasikan dalam penyusunan RPJMD kabupaten Sijunjung.

2. RPJMD Kabupaten Sijunjung dengan RPJMD Provinsi Sumatera Barat

Visi pembangunan Provinsi Sumatera Barat yang ingin diwujudkan pada periode 2016-2021
adalah : “Terwujudnya Sumatera Barat yang Madani dan Sejahtera”. Visi tersebut diuraikan ke
dalam 5 (lima) misi, yaitu: 1) Meningkatkan tata kehidupan yang harmonis, agamais, beradat, dan
berbudaya berdasarkan falsafah” adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”. 2).
Meningkatkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan profesional. 3). Meningkatkan
I-6 RPJMD PERUBAHAN
KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman, berkarakter, dan berkualitas tinggi. 4).
Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan yang tangguh, produktif, dan berdaya
saing regional dan global, dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pembangunan
daerah. 5). Meningkatkan infrastruktur dan pembangunan yang berkelanjutan serta berwawasan
lingkungan. Penyusunan Visi dan Misi Kabupaten Sijunjung untuk tahun 2016-2021 mendatang
juga didasarkan pada Visi dan Misi Provinsi Sumatera Barat tersebut sehingga diharapkan
rencana pembangunan kabupaten Sijunjung saling bersinergi dengan rencana Pembangunan
Provinsi maupun nasional.

3. RPJMD Kabupaten Sijunjung dengan RPJPD Kabupaten Sijunjung

RPJMD Kabupaten Sijunjung 2010-2015 merupakan rencana pembangunan tahap ketiga


dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sijunjung 2005–
2025. Oleh karena itu, penyusunan RPJMD selain memuat visi, misi dan program Bupati dan
Wakil Bupati terpilih periode 2016-2021, juga harus berpedoman pada visi pembangunan jangka
panjang Kabupaten Sijunjung 2005 – 2025 yaitu : “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten
Sijunjung yang Madani”. Visi tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari visi
pembangunan Provinsi Sumatera Barat yang tertuang dalam RPJP Provinsi Sumatera Barat
2005-2025 yaitu “Menjadi Provinsi Terkemuka Berbasis Sumber Daya Manusia yang
Agamais pada Tahun 2025”.

Tahap ketiga RPJPD Kabupaten Sijunjung 2005-2025 dituangkan ke dalam RPJMD


Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021, dengan fokus memantapkan kesejahteraan dan
kemandirian kehidupan masyarakat secara berkelanjutan bersamaan dengan sudah menguatnya
pondasi perekonomian daerah yang bertumpu pada agribisnis dan agroindustri. Arah untuk
mewujudkan fokus pembangunan tersebut adalah : 1) terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang
tinggi berbasis ekonomi kerakyatan, 2) terwujudnya sumberdaya manusia berkualitas, 3)
terwujudnya pemenuhan kebutuhan infrastruktur, 4) terwujudnya pembangunan daerah yang
merata, berkeadilan dan berwawasan lingkungan dan 5) terwujudnya pemerintahan yang bersih
dan supremasi hukum.

Kelima fokus pembangunan ini ditujukan dalam upaya memperkuat identitas pembangunan
Kabupaten Sijunjung yang konsisten menuju terwujudnya visi dan misi pembangunan Kabupaten
Sijunjung 2005-2025. Penyusunan RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 di samping
menpedomani RTRW dan RPJPD kabupaten, juga mempedomani RPJM Nasional dan RPJMD
Provinsi Sumatera Barat serta memperhatikan RPJMD daerah lainnya, sebagaimana
diamanatkan oleh Pasal 160 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang merupakan upaya sinkronisasi perencanaan
pembangunan yang terintegrasi.

4. RPJMD Kabupaten Sijunjung dengan RTRW Kabupaten Sijunjung

Penyusunan RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 harus memperhatikan berbagai


pola dan struktur tata ruang yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Sijunjung sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang
berkaitan dengan pemanfaatan ruang daerah dalam upaya menyeimbangkan kebutuhan dan
ketersediaan ruang agar mendekati kondisi optimal. Untuk itu maka pendekatan perencanaan
dilakukan dengan menyerasikan kegiatan antar sektor dengan kebutuhan ruang dan potensi
sumberdaya alam yang berasaskan kelestarian lingkungan menuju pembangunan yang
berkelanjutan. Pada dasarnya kedudukan RTRW memiliki keselarasan dengan RPJP dan
RPJMD karena memiliki tujuan yang sama terhadap tujuan pembangunan nasional.

RPJMD PERUBAHAN I-7


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Terkait hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Sijunjung telah menetapkan RTRW Kabupaten
Sijunjung Tahun 2011-2031 melalui Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 5 tahun 2012.
Visi penataan ruang Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2031 adalah “Terwujudnya Ruang
Kabupaten Sijunjung berbasis Pertanian dengan didukung oleh Pertambangan,
Agroindustri dan Pariwisata yang Berwawasan Lingkungan dalam rangka Pemerataan
Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat”. Untuk mewujudkan visi tersebut perlu
adanya kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Sijunjung, sebagaimana
tercantum pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1
Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2031

NO. KEBIJAKAN STRATEGI


1. Peningkatan a. Meningkatkan pemanfaatan potensi pertanian dan perikanan, melalui :
pemanfaatan  meningkatkan kegiatan pertanian melalui pola intensifikasi dan ekstensifikasi
potensi sumber dengan tetap mempertahankan ekosistem lingkungan;
daya alam melalui  meningkatkan pengembangan kawasan agropolitan dengan melengkapi fasilitas
pengelolaan dan perdagangan pusat koleksi distribusi dan jasa pendukung komoditas pertanian
pengolahan produk kawasan;
pertanian,  meningkatkan pengembangan industri berbasis pertanian berupa perlengkapan
perikanan, saprodi dan sarana pendukungnya;
pariwisata dan  meningkatkan pengembangan kegiatan jasa perdagangan untuk mendukung
pertambangan kegiatan primer dan sekunder, serta menciptakan lapangan kerja perdesaan
terutama di kawasan pusat pertumbuhan;
 mengoptimalkan produksi Balai Benih Ikan (BBI) yang ada di Kabupaten Sijunjung;
 menetapkan dan mengembangkan kawasan industri pakan ikan di daerah yang
berpotensi untuk mendukung usaha perikanan;dan
 meningkatkan pengembangan kegiatan jasa perdagangan untuk mendukung
kegiatan pemasaran produksi ikan oleh masyarakat;
b. Meningkatkan pemanfaatan potensi pariwisata, melalui :
 meningkatkan kegiatan pariwisata melalui peningkatan prasarana dan sarana
pendukung,
 pengelolaan objek wisata yang lebih profesional serta pemasaran yang lebih
agresif dan efektif

c. Meningkatkan pemanfaatan potensi pertambangan, melalui :


 peruntukan kawasan untuk sektor pertambangan dan energi;
 peningkatan kegiatan ekplorasi terhadap sumber daya mineral dan migas yang
berwawasan lingkungan, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta;
 pembinaan usaha pertambangan rakyat yang berwawasan lingkungan, sehingga
dapat memberikan kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak
lingkungan;
 mendorong sektor industri pengolahan hasil tambang melalui kemudahan
berinvestasi di sektor pertambangan.
2. Pemanfaatan a. Meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana kawasan perkotaan sesuai hirarki
kawasan hutan dan pelayanan dan tetap memperhatikan kaidah lingkungan, terutama kawasan Ruang
implementasi Terbuka Hijau (RTH) minimal 30%.
pembangunan yang b. Penetapan zona mitigasi bencana atau kawasan rawan bencana di seluruh
berwawasan kecamatan dengan mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang.
lingkungan untuk c. Pembatasan alihfungsi lahan pertanian dengan tetap mempertahankan lahan
kesejahteraan pertanian produktif.
masyarakat d. Meningkatan kualitas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam
secara terpadu dengan provinsi dan kabupaten berbatasan, melalui :
 pemantapan fungsi kawasan lindung;
 prioritas penyelesaian konflik penggunaan ruang berdasarkan aspek hukum dan
mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat;
 sinkronisasi fungsi kawasan lindung dengan provinsi dan kabupaten yang
berbatasan.
3. Peningkatan a. Meningkatan akses wilayah-wilayah yang belum berkembang melalui
pembangunan pengembangan/pembangunan jaringan jalan kabupaten yang dapat menghubungkan
infrastruktur yang seluruh nagari-nagari di Kabupaten Sijunjung.
menunjang b. Meningkatan sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang pengembangan
perekono-mian pusat-pusat primer dan sekunder berupa pengembangan fasilitas di Pusat Kegiatan

I-8 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
NO. KEBIJAKAN STRATEGI
wilayah dengan Lokal (PKL), Pusat Kegiatan Lokal Promosi(PKLp) dan Pusat Pelayanan Kawasan
memperhatikan (PPK).
pemerataan c. Fasilitasi peningkatan fungsi Kota Muaro Sijunjung menjadi Kawasan Pemerintahan,
pembangunan Pendidikan dan Pariwisata melalui kajian wilayah dan kecamatan sekitar sebagai
pendukungnya.
d. Menyusun sinkronisasi penataan ruang kawasan perkotaan Muaro Sijunjung dan
Ibukota Kecamatan terutama sistim jaringan prasarana dan sarana fasilitas perkotaan.
e. Mengembangkan fungsi pusat-pusat kegiatan sesuai dengan potensi kegiatan
wilayah.
f. Mengembangkan kawasan andalan sesuai dengan potensi unggulan yang meliputi
beberapa kawasan strategis yang ditetapkan.

5. RPJMD Kabupaten Sijunjung dengan Renstra Perangkat Daerah

RPJMD Kabupaten Sijunjung juga akan menjadi pedoman untuk penyusunan Rencana
Strategis (Renstra) perangkat daerah. Renstra perangkat daerah merupakan penjabaran teknis
RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan
arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan atau fungsi pemerintahan untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun.

6. RPJMD Kabupaten Sijunjung dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 setiap tahunnya dijabarkan ke dalam Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1
(satu) tahun. RKPD memuat program prioritas dan kegiatan perangkat daerah untuk setiap tahun
rencana yang mengacu pada RPJMD

7. RPJMD Kabupaten Sijunjung dengan Dokumen Lainnya

Untuk saling mensinergikan pembangunan pusat pengembangan kewilayahan dan


sektoral, maka penyusunan RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 juga memperhatikan
keberadaan beberapa dokumen lainnya di luar komponen perencanaan. Adapun contoh dari
dokumen-dokumen lain yang dimaksud meliputi : 1). Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis
RPJMD Perubahan Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021; 2). Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Sumatera Barat (MP3ESB); 3). Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI); (4) Rencana Aksi Pengurangan
Dampak Perubahan Iklim.

Gambar 1.1
Hubungan RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021
dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

RTRW Kabupaten Sijunjung RPJMD Provinsi Sumbar RPJPD Kabupaten Sijunjung


2011-2031 2016-2021 2005-2025

RPJMD
Kab. Sijunjung 2016-2021

Renstra
 KLHS RPJMD Perubahan Perangkat Daerah
Kab. Sijunjung 2016 – 2021
 Evaluasi RPJMD RKPD
 MP3ESB Kab. Sijunjung

RPJMD PERUBAHAN I-9


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
1.4. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016 – 2021 adalah untuk dapat
memberikan arah dan pedoman bagi pelaku pembangunan dalam melaksanakan proses
pembangunan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang sudah ditetapkan.
Tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016 – 2021 adalah :
1. Menjabarkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati dengan memuat arah kebijakan dan program
pembangunan daerah jangka menengah;
2. Menetapkan pedoman untuk penyusunan Rencana Strategis (Renstra) perangkat daerah;
3. Memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta
Rencana Kerja (Renja) perangkat daerah;
4. Mewujudkan pembangunan daerah yang sinergis dan selaras antara pembangunan nasional,
provinsi dan kabupaten serta dengan kabupaten/kota yang berbatasan.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016 – 2021 terdiri dari 10 (sepuluh)
Bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
1.3. Hubungan Antar Dokumen
1.4. Maksud dan Tujuan
1.5. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH


2.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.3. Aspek Pelayanan Umum
2.4. Aspek Daya Saing Daerah

BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH


3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.3. Kerangka Pendanaan

BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH


4.1. Permasalahan Pembangunan
4.2. Isu Strategis

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN


5.1. Visi
5.2. Misi
5.3. Tujuan dan Sasaran

BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN, DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH


6.1. Strategi dan Arah Kebijakan
6.2. Program Pembangunan Daerah
6.3. Sinkronisasi Antar Dokumen Perencanaan
6.4. Kebijakan Pembangunan Berdimensi Kewilayahan
6.5. Kebijakan Pembangunan Lintas Perangkat Daerah

I-10 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM PERANGKAT DAERAH

BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH


8.1. Penentuan Indikator Kinerja
8.2. Indikator dan Target Kinerja

BAB IX PENUTUP
9.1. Pedoman Transisi
9.2. Kaidah Pelaksanaan

RPJMD PERUBAHAN I-11


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
2.1. Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1. Kondisi Geografis


Kabupaten Sijunjung merupakan salah satu daerah dari 19 kabupaten/kota di Provinsi
Sumatera Barat. Kabupaten Sijunjung yang sebelumnya bernama Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung
dibentuk pada tanggal 18 Februari 1949 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Militer Sumatera
Barat Nomor SK/9/GN/IST dan diperkuat oleh Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah.
Perubahan nama Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung menjadi Kabupaten Sijunjung dilakukan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2008 tentang Perubahan Nama Kabupaten
Sawahlunto/Sijunjung menjadi Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat.
Sampai saat ini, Kabupaten Sijunjung telah mengalami tiga kali perubahan wilayah.
Pembentukan Kabupaten Dharmasraya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2003
adalah perubahan terakhir yang terjadi pada Kabupaten Sijunjung. Sebelumnya di Kabupaten
Sawahlunto/Sijunjung terdapat 49% wilayah yang merupakan bagian dari Kabupaten Dharmasraya
sekarang, sehingga saat ini luas wilayah Kabupaten Sijunjung menjadi 3.130,80 km2 atau 7,40% dari
wilayah Provinsi Sumatera Barat dan merupakan Kabupaten terkecil kedua di Provinsi Sumatera
Barat.
Secara geografis posisi astronomis Kabupaten Sijunjung berada pada 0o 18’ 43” Lintang
Selatan (LS) sampai dengan 1o 41’ 46” Lintang Selatan (LS) dan dari 100o 37’ 40” Bujur Timur (BT)
sampai dengan 101o 30’ 52” Bujur Timur (BT). Posisi Kabupaten Sijunjung berada di bagian Timur
Provinsi Sumatera Barat, pada jalur utama yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan
RPJMD PERUBAHAN II-1
KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Provinsi Riau dan Provinsi Jambi. Karena terletak di lokasi persimpangan jalur utama yang cukup
strategis ini, mengakibatkan Kabupaten Sijunjung memiliki potensi dan prospek yang cerah dalam
pengembangan pembangunan bidang ekonomi dan bidang sosial budaya khususnya untuk
pengembangan sektor pariwisata.
Secara topografis wilayah Kabupaten Sijunjung merupakan rangkaian bukit barisan yang
memanjang dari arah Barat Laut ke Tenggara, dengan morfologi daerah dibagi menjadi 3 (tiga)
bagian yaitu terjal pada bagian Barat dan Timur, dataran pada bagian tengah dan perbukitan landai
pada bagian utara dan selatan. Sementara itu, secara administratif Kabupaten Sijunjung terdiri dari 8
kecamatan dengan 60 nagari definitif, 1 nagari persiapan, dan 1 desa.
Batas administrasi Kabupaten Sijunjung adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten 50 Kota dan Kabupaten
Kampar Provinsi Riau;
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau;
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dhamasraya; dan
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Solok dan Kota Sawahlunto.
Untuk lebih jelasnya mengenai wilayah administrasi Kabupaten Sijunjung dapat dilihat dari
peta administrasi Kabupaten Sijunjung di bawah ini.

Gambar 2.1
Peta Administrasi Kabupaten Sijunjung

Sumber : RTRW Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2031

Tiga kecamatan terluas di Kabupaten Sijunjung adalah Kecamatan Kamang Baru dengan
luas 837,8 km, Kecamatan Sijunjung dengan luas 748,0 km, dan Kecamatan Sumpur Kudus dengan
luas 575,4. Selanjutnya jumlah nagari dan jorong yang paling banyak juga terdapat pada ketiga
kecamatan tersebut. Kecamatan Kamang Baru memiliki 11 nagari dan 61 jorong, Kecamatan Sumpur
Kudus memiliki 11 nagari dan 55 jorong, dan Kecamatan Sijunjung memiliki 9 nagari dan 56 jorong.
Ketiga kecamatan yang paling luas tesebut juga memiliki jumlah jorong yang paling banyak.
Kecamatan Kamang Baru memiliki 61 Jorong.

II-2 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Secara lebih rinci terkait data administrasi dan luas wilayah untuk setiap kecamatan di
Kabupaten Sijunjung dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.1
Luas Wilayah Kecamatan, Jumlah Nagari/Desa dan Jumlah Jorong/Dusun
menurut Kecamatan di Kabupaten Sijunjung
Luas Persentase
Jumlah Jumlah
No Kecamatan Wilayah terhadap Luas
Nagari/Desa Jorong/ Dusun
(Km2) Kabupaten (%)
1 Kamang Baru 837,80 28,29 11 61
2 Tanjung Gadang 459,79 16,18 9 41
3 Sijunjung 748,00 18,01 9 56
4 Lubuk Tarok 187,60 6,14 6 24
5 IV Nagari 96,30 3,99 5 17
6 Kupitan 82,01 2,23 3+1 desa 9+5 dusun
7 Koto VII 143,90 4,35 6+1 nagari persiapan 36
8 Sumpur Kudus 575,40 20,81 11 55
60 nagari,
299 jorong,
Jumlah 3.130,80 100 1 nagari persiapan,
5 dusun
1 desa
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2016

2.1.2. Kondisi Topografi


Wilayah Kabupaten Sijunjung memiliki topografi yang berbukit-bukit, terletak pada ketinggian
antara 100 sampai 1.250 m di atas permukaan laut. Gambaran mengenai luas wilayah Kabupaten
Sijunjung berdasarkan kondisi topografi adalah sebagai berikut :
a. Ketinggian <100 mdpl hanya seluas 2.691 ha atau 0,86% dari luas wilayah kabupaten
terdapat di Kecamatan Kamang Baru, Kecamatan IV Nagari, Kecamatan Koto VII, dan
Kecamatan Sijunjung.
b. Ketinggian 100-200 meter dari permukaan laut dengan perkiraan luas 79.257 ha atau 25,32%
dari luas wilayah kabupaten tersebar di seluruh kecamatan dengan luasan terbesar berada di
Kecamatan Kamang Baru dan yang terkecil berada di Kecamatan Tanjung Gadang.
c. Ketinggian 200-300 mdpl seluas 65.163 ha atau 20,9% dari luas wilayah kabupaten tersebar
di seluruh kecamatan dengan luasan terbesar berada di Kecamatan Kamang Baru dan yang
terkecil berada di Kecamatan Koto VII. dari luas wilayah kabupaten
d. Ketinggian 300-400 mdpl seluas 53.719 ha atau 17,15% dari luas wilayah kabupaten tersebar
di seluruh kecamatan dengan luasan terbesar berada di Kecamatan Sumpur Kudus dan yang
terkecil berada di Kecamatan Koto VII.
e. Ketinggian 400-500 mdpl seluas 43.553 ha atau 13,91% dari luas wilayah kabupaten tersebar
di seluruh kecamatan dengan luasan terbesar berada di Kecamatan Sumpur Kudus dan yang
terkecil berada di Kecamatan Koto VII.
f. Ketinggian 500-600 mdpl seluas 27.482 ha atau 8,78% dari luas wilayah kabupaten tersebar
di seluruh kecamatan dengan luasan terbesar berada di Kecamatan Sumpur Kudus dan yang
terkecil berada di Kecamatan Koto VII.
g. Ketinggian 600-700 mdpl seluas 18.016 ha atau 5,76% dari luas wilayah kabupaten tersebar
di seluruh kecamatan kecuali di Kecamatan Kupitan.
h. Ketinggian 700-800 mdpl seluas 10.285 ha atau 3,29% dari luas wilayah kabupaten hanya
terdapat di Kecamatan Kamang Baru, Sumpur Kudus, Tanjung Gadang, Lubuk Tarok, dan
Sijunjung.
i. Ketinggian >800 mdpl seluas 12.914 ha atau 4,12% dari luas wilayah kabupaten hanya
tersebar di Kecamatan Kamang Baru, Sumpur Kudus, Tanjung Gadang, Lubuk Tarok, dan
Sijunjung.
j. Ketinggian 1.250 mdpl hanya berada di Kecamatan Sumpur Kudus.

RPJMD PERUBAHAN II-3


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
2.1.3. Kondisi Geologi dan Kerawanan Bencana
Kabupaten Sijunjung merupakan daerah yang dipenuhi perbukitan dengan lembah yang
curam. Secara geologi, Kabupaten Sijunjung didominasi oleh jenis bebatuan batu apung tufa seluas
76.549 ha atau 24,45%, batu andesit campur tufa seluas 61,833 ha atau 19,75%, batu sabah campur
kwarsa seluas 60.880 ha atau 19,44%, batu napal dan lempung seluas 36.850 ha atau 11,77%, batu
napal gamping seluas 34.640 ha atau 11,06%, batu sabah campur batu gamping seluas 24,405 ha
atau 7,8%, serta beberapa jenis batuan lainnya dalam jumlah yang relatif kecil.

Keadaan yang demikian menyebabkan sering timbulnya bencana alam di Kabupaten


Sijunjung seperti tanah longsor (land slide), gerakan tanah runtuh atau gerakan tanah merayap.
Kejadian bencana alam tersebut terjadi di seluruh kecamatandi Kabupaten Sijunjung, hal ini
menunjukkan wilayah Kabupaten Sijunjung merupakan daerah rawan bencana, terutama longsor dan
banjir yang selalu terjadi setiap tahun. Frekuensi kejadian bencana di Kabupaten Sijunjung dalam
lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.2
Frekuensi Kejadian Bencana di Kabupaten Sijunjung
Tahun 2010-2015
No Jenis Bencana 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Banjir 7 9 24 16 25 9
2 Longsor 17 23 11 13 32 20
3 Kebakaran lahan / kebun 0 1 0 8 22 37
Kebakaran tempat tinggal/pabrik/
4 21 22 11 38 36 3
pasar/gedung
5 Angin kencang/puting 16 7 1 6 17 22
6 Jumlah lokasi bencana 69 65 51 90 138 56
7 Jumlah kecamatan lokasi bencana 7 8 7 8 8 8
Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah

2.1.4. Kondisi Klimatologi


Karakteristik iklim Kabupaten Sijunjung termasuk beriklim tropis tipe B yaitu daerah
bayangan hujan (penerima curah hujan lebih kecil) karena berada di lereng timur Bukit Barisan.
Perubahan iklim global (global climate change) juga dirasakan oleh Kabupaten Sijunjung. Intensitas
curah hujan dan rentang suhu cenderung meningkat. Kondisi ini menunjukkan seringnya terjadi
cuaca ekstrim di mana ketika musim hujan intensitas curah hujan cenderung tinggi dan ketika musim
kemarau suhu udara juga semakin panas. Bulan yang mengalami curah hujan tertinggi juga
mengalami pergeseran di mana pada tahun 2011 curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret
tetapi pada tahun 2013 dan 2015 terjadi pergeseran ke bulan Januari dan Maret.

Perkembangan iklim di Kabupaten Sijunjung tahun 2010-2015 dapat dilihat dalam tabel
berikut :

Tabel 2.3
Perkembangan Iklim di Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015
No Indikator Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Suhu Terendah °C 21 21 21 21 21 21
2. Suhu Tertinggi °C 33 33 33 33 33 33
3. Curah Hujan Terendah mm/th 78 78 78 78 78 78
4. Curah Hujan Tertinggi mm/th 335 335 335 335 335 335
Sumber : Data SIPD Kabupaten Sijunjung 2010-2015

II-4 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
2.1.5. Jenis Tanah
Tanah di Kabupaten Sijunjung memiliki 6 (enam) jenis yang tersebar di seluruh kecamatan,
sebagai berikut :
a. Jenis tanah alluvial disebut juga sebagai tanah tumbuh, tanah endapan, kandungan bahan
organiknya rendah, reaksi tanah asam sampai netral, struktur tanahnya pejal atau tanpa
struktur dan konsistensinya keras waktu kering, teguh waktu lembab, kandungan unsur
haranya relatif kaya dan banyak bergantung pada bahan induknya. Secara keseluruhan tanah
alluvial mempuyai sifat fisik kurang baik sampai sedang, sifat kimia sedang sampai baik,
sehingga produktivitas tanahnya sedang sampai tinggi. Luasan jenis tanah ini adalah 443 ha
atau 0,15% dari luas wilayah kabupaten dan hanya terdapat di Kecamatan Kamang Baru.
b. Jenis tanah andosol yaitu jenis tanah yang berwarna hitam kelam, sangat sarang,
mengandung bahan organik dan lempung tipe amorf, silika, alumina, atau hidroxida besi.
Tanah jenis ini sangat gembur dan memilki ph antara 4,5 sampai 6. Tanah jenis ini hanya
terdapat di Kecamatan IV Nagari, Koto VII, Kupitan, Sijunjung dan Sumpur Kudus dengan
jumlah luasan 21.352 ha atau 6,82% dari luas wilayah kabupaten.
c. Jenis tanah glei humus yatu jenis tanah yang pada umumnya mempunyai solum kurang dari
satu meter dengan warna umum kelabu kelam sampai hitam, lekat jika basah dan keras jika
kering serta mengandung bahan organik lebih dari 3% sehingga Ph nya sedikit asam sampai
netral, tingkat kesuburannya sedang dengan derajat kejenuhan basa lebih dari 60%. Luasan
tanah jenis ini lebih kurang seluas 45.555 ha atau 14,55% dari luas wilayah kabupaten. Jenis
tanah ini terdapat di Kecamatan Sijunjung, Sumpur Kudus, Tanjung Gadang dan yang
terbesar luasannya di Kecamatan Kamang Baru.
d. Jenis tanah kambisol yaitu jenis tanah yang sedikit mengalami pelapukan dengan bahan
induk bertekstur pasir sangat halus dengan luas 145.481 ha atau 45,45% dari luas wilayah
kabupaten. Jenis tanah ini terdapat di seluruh wilayah kecamatan dengan luasan terbesar
berada di Kecamatan Tanjung Gadang.
e. Jenis tanah Latosol yaitu tanah yang telah mengalami pelapukan intensif dan
perkembangan tanah lanjut sehingga terjadi pengurangan unsur basa, bahan organik dan
silika, dan rata-rata berwarna merah. Jenis tanah ini terdapat di Kecamatan IV Nagari,
Kamang Baru, Lubuk Tarok, Sijunjung, dan Tanjung Gadang dengan jumlah luasan
keseluruhan 23.124 ha atau 7,38% dari luas wilayah kabupaten.
f. Jenis tanah podsolik memiliki solum tanah yang agak tebal, yaitu 90-180 cm,tekstur
tanahnya lempung berliat hingga liat, konsistensinya gembur dibagian atas dan teguh di
lapisan bawah, kandungan bahan organiknya kurang dari 5%, kandungan unsur hara
tanaman rendah, reaksi tanah (PH) sangat rendah sampai rendah yaitu antara 4 – 4,5.
Secara keseluruhan tanah ini memiliki sifat kimia yang kurang baik, sifat kimia tidak mantap
karena stabilitas agregatifnya kurang, sehingga mudah terjadi erosi.

Sementara itu, produktivitas tanah yang rendah sampai sedang ternyata mengalami
pertumbuhan dengan baik, tetapi harus dengan perlakuan khusus untuk mencegah erosi, karena
tanah yang bertekstur sedang lebih peka terhadap erosi. Sedangkan tanah dengan tekstur kasar
menyerap air sangat tinggi, tetapi daya simpan air sangat rendah, sehingga kurang cocok untuk
tanaman pangan lahan kering. Jenis tanah ini luasannya mencapai 77.125 ha atau 24,64% dari luas
wilayah kabupaten. Kondisi tanah seperti ini hampir terdapat di seluruh kecamatan dengan jumlah
terbesar berada di Kecamatan Sumpur Kudus dan yang terkecil di Kecamatan Tanjung Gadang.

RPJMD PERUBAHAN II-5


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
2.1.6. Pengunaan Lahan
Komposisi penggunaan lahan di Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 terlihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar 2.2
Komposisi Penggunaan Lahan di Kabupaten Sijunjung Tahun 2015

Perairan Kampung/ Industri Pertambangan


Darat Lainnya Pemukiman 0.01% 0.19%
Tanah Terbuka/ 0.01% 0.03% 1.57%
Tandus/Rusak/ Sawah Irigasi
Kosong *) 2.97%
0.28%
Sawah Non
Padang/Semak/ Irigasi Tanah Kering
Alang-Alang 0.71% 10.00%
6.12%

Kebun Campuran/
Sejenis
3.87%
Hutan Perkebunan
51.03% 23.21%

Sumber : BPS Kabupaten Sijunjung

Secara umum penggunaan lahan di Kabupaten Sijunjung pada tahun 2015 didominasi oleh
hutan dengan luas sebesar 51,03% dan diikuti oleh perkebunan sebesar 23,21%, tanah kering
sebesar 10%, serta padang/semak sebesar 6,12% dari luas wilayah Kabupaten Sijunjung. Kondisi
ini menunjukkan penggunaan lahan di Kabupaten Sijunjung belum dapat dioptimalkan karena
didominasi oleh kawasan hutan. Hal ini membutuhkan adanya arah dan kebijakan pembangunan
untuk mengantisipasi pesatnya dinamika perkembangan dan pertumbuhan penduduk Kabupaten
Sijunjung karena memiliki implikasi terhadap kebutuhan lahan sehingga perlu beberapa penyesuaian
terhadap pengembangannya.

Luas lahan di Kabupaten Sijunjung dari tahun ke tahun mengalami perubahan sesuai
dengan peruntukannya. Perkembangan pembangunan yang pesat baik di sektor pertanian,
perkebunan, pertambangan dan permukiman jelas akan membawa pengaruh yang signifikan terhadap
penggunaan lahan. Luas penggunaan lahan menurut kecamatan di Kabupaten Sijunjung pada tahun
2015, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

II-6 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 2.4
Luas Penggunaan Lahan menurut Kecamatan
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2015
Luas Penggunaan Lahan (ha)
Keca-
No
matan Kebun Perke- Permu- Peru- Sawah Irigasi Perikanan Tanah
Hutan Semak Tambang Total
Campuran bunan kiman mahan Swh Non Irigasi Darat Terbuka
1.337
1 IV Nagari 1.250 9.236 84 190 0 268 28 38 12.529
946 98
Kamang 1.898
2 43.160 32.818 4.672 932 0 298 155 63 88.593
Baru 1.902 4.597
2.056
3 Koto VII 616 9.895 28 505 0 403 34 26 13.608
1.406 45
825
4 Kupitan 331 5.417 61 133 19 184 15 0 6.966
660 0
Lubuk 809
5 6.872 10.599 128 143 0 318 13 12 19.233
Tarok 894 339
2.637
6 Sijunjung 32.694 18.518 36 789 36 603 3 179 56.388
2.019 929
Sumpur 1.631
7 46.183 15.428 114 305 0 287 27 111 65.112
Kudus 1.726 1.026
Tanjung 1.110
8 29.031 18.446 0 194 0 270 0 68 50.651
Gadang 1.076 1.532
12.303
Jumlah 160.137 120.358 5.123 3.136 55 8.566 2.631 275 497 313.080
10.629
Sumber : BPS Kabupaten Sijunjung

2.1.7. Potensi Sumber Daya Alam

2.1.7.1. Perkebunan

Perkebunan merupakan salah satu tiang utama struktur perekonomian Kabupaten


Sijunjung. Beberapa komoditi perkebunan yang ditanam di antaranya adalah karet, kelapa, sawit,
kakao, manggis, dan kopi, baik oleh perkebunan rakyat maupun perkebunan besar. Perkebunan
karet merupakan perkebunan yang yang hampir merata ada di seluruh wilayah Kabupaten Sijunjung.
Berdasarkan analisa GIS yang dilakukan, luas lahan perkebunan yang dikelola secara
intensif/perkebunan besar/plasma di Kabupaten Sijunjung adalah 5.123 ha (1.6% dari luas
kabupaten) dan 120.357 ha ( 38.44%) dari total luas wilayah Kabupaten merupakan kebun
campuran. Komoditas perkebunan yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat adalah karet,
kelapa sawit dan kakao.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung, produksi karet di Kabupaten
Sijunjung tahun 2015 sebesar 27.134 ton dan kelapa sawit sebesar 18.173 ton, dan kakao mencapai
638 ton. Produksi karet, kelapa sawit, dan kakao tertinggi tahun 2015 adalah Kecamatan Kamang
Baru yaitu sebesar 8.850 ton untuk karet atau 32,62% dari produksi kabupaten, 17.625 ton untuk
kelapa sawit atau 96,98% dari produksi kabupaten, dan 165 ton atau sebesar 25,86% dari produksi
Kabupaten Sijunjung.

2.1.7.2. Pertambangan

Kabupaten Sijunjung merupakan wilayah yang kaya akan hasil pertambangan,


terutama batubara dan berbagai bahan mineral lainnya seperti emas, sirtu, dan tanah urug.
Kegiatan ini dilakukan oleh individu dengan status kepemilikan tanah pertambangan berupa milik
sendiri, sewa dan termasuk wilayah sungai. Penambangan dengan status individu ini (berijin/tidak
berijin) dilakukan di beberapa tempat dengan sistem tambang terbuka sehingga menyebabkan
kerusakan lingkungan pada satu daerah terlihat luas.

Berdasarkan peta tambang berizin dan potensi penyebaran bahan tambang di Kabupaten
Sijunjung, beberapa potensi bahan tambang dapat dikembangkan. Untuk lebih jelasnya penyebaran
potensi bahan tambang di Kabupaten Sijunjung dapat dilihat pada tabel berikut :

RPJMD PERUBAHAN II-7


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 2.5
Potensi Bahan Galian dan Mineral di Kabupaten Sijunjung
Jenis Prakiraan
No Lokasi Penyebaran Keterangan
Bahan Galian Potensi
I. BAHAN GALIAN BATUBARA
1. Batu bara  Sei Tambang Terukur 5.904837 ton Nilai Kalori 4.000 - 5.000 kkal/kg PT
Karbindo Abess-yapadhy
Nilai kalori 6.000-7000 kkal/kg

 Sisawah Tereka 4.000.000 ton KUD Sisawah

 Muaro KUD Muaro

 Lubuk Tarab 1.215.000 ton KUD Muaro


Penyelidikan umum

 Parambahan/Bukit Bual Terukur 14.093.000 ton Nilai kalori 6.800 kkal/kg. PT. Allied
Indo Coal.
II BAHAN GALIAN LOGAM
1. Air Raksa  Tersebar di Sibalabu, Sei Sumberdaya Tahap inventarisasi
Tapir Batu Anjung, dan
Gade Talang

2. Besi (Bijih)  Batu Manjulur Sumberdaya Tahap inventarisasi

3. Emas  Tersebar di Sungai Sumberdaya Penyelidikan umum


Batang Kuantan,
Mundam Sakti dan
Sungai Betung

III BAHAN GALIAN INDUSTRI


1. Andesit Tersebar di Perbukitan Salo Sumberdaya Merupakan batuan beku
(Tanjung Gadang), intermediet, andesit berwarna abu-
abu muda

2. Batu kapur  Sumpur Hipotetik 1.018.750.000 ton Penyeledikan umum

 Muaro Hipotetik 2.082.500.000 ton Penyelidikan umum


Tereka

 Bukit Sumanik, Tanjung 348.260.000 ton (210 ha) Penyelidikan umum batu kapur
Lolo, Tanjung Gadang (dolomitan setempat), berwarna
abu-abu muda-tua, putih-
kemerahan, masif, hampir tidak
dijumpai berbentuk kristal-kristal
halus, pejal dan kompak.
Kandungan unsur (%) :
Ca) 29,39-55,40, MgO 0,16-15,31,
Fe2O3 ttd – 2,55, SiO2

3. Batu permata/  Bukit Kulipat dan Kiliran Sumberdaya Tahap inventarisasi


½ permata Jao, Muara Takung, batu silika berwarna putih
Tanjung Gadang kecoklatan, dalam bentuk primer
dan hasil rombakan

4. Batu tulis  Taratak Hipotetik 1.875.00 ton Penyelidikan umum

5. Dolomit  Bukit Batang Dareh, Terduga 40.000.000 ton Penyelidikan umum


Tanjung Lolo, Tanjung Dolomit berwarna abu-abu hingga
Gadang merah kehitaman, masif, keras dan
pejal

6. Fospat  Ngalau Buo, Ngalau Kecil Sumberdaya Penyelidikan umum


dan Muko-muko

7. Grafit  Muaro Takung, Tanjung Sumberdaya Penyelidikan umum


Gadang

II-8 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Jenis Prakiraan
No Lokasi Penyebaran Keterangan
Bahan Galian Potensi
8. Granit  Perbukitan Sibiluru- Terduga Penyelidikan umum
Sumpur (Bukit Talang, 2.400.000.000 m2 Granit berwarna abu-abu bintik hitam,
Lajang, Mambut dam abu-abu kemerahan bintik putih,
Lawan), Tamparungo, keras dan kompak, komposisi utama
Sumpur Kudus. kuarsa dan felspar

 Lubuk Talang, Bancah Sumberdaya Penyelidikan umum


Sibakur (Tj. Gadang), Granit berwarna abu-abu
Bukit Langki, Langki (Tj. kemerahan
Gadang) B. Giri Loyo
(Koto Baru), B. Dadap,
Kampung Dalam
(Sijunjung)

10. Kuarsit  Tamparungo (Sumpur Sumberdaya Penyelidikan umum


Kudus)

11. Marmer  Bukit Talang Liang dan Terduga 90 ha 75.000.000 ton Penyelidikan umum
Bukit Talaung, Tj. Lolo,
Tj. Gadang

 Tampurungo, S. Kudus Terduga 50 ha 2.500.000.000 m3 Penyelidikan umum


 Bukit Sangkar Ayam Tj. Terduga 25 ha 700.000 m3 Penyelidikan umum
Lolo Tj. Gadang

12. Tanah liat  Tersebar disekitar Bukit Sumberdaya Penyelidikan umum


Buluh Kasok, Taratak dan
Simpang IV Pematang
Panjang (Sijunjung

 Perbukitan dan Sumberdaya Penyelidikan umum


pendataran Padang
Laweh, Tj. Ampalu

 Padang Sibusuk, Kupitan Sumberdaya Penyelidikan umum


Kandungan Unsure(%)
Al2O3 20,75, SiO2 58,42, Fe2O3 6,39,
Na2O 0,30, MgO 0,29, CaO 0,12

 Tanjung Lolo, Tanjung Sumberdaya 210 Ha Kandungan 9nsure(%)


Gadang Al2O3 17,34-22,84,
Na2O 0,0011-0,0454, MgO ttd-1,40,
CaO ttd-1,57
13. Pasir kuarsa  Palangki Hipotetik 62,5 juta ton Penyelidikan umum

Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Sijunjung dan BKPM Provinsi Sumatera Barat

2.1.7.3. Pariwisata

Kabupaten Sijunjung merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Barat yang memiliki
potensi wisata yang potensial. Potensi wisata tersebut meliputi potensi wisata alam, wisata budaya,
dan wisata buatan yang tersebar di beberapa kecamatan. Sebagai daerah tujuan wisata dalam
wilayah provinsi, Kabupaten Sijunjung termasuk dalam Destinasi Pariwisata Provinsi (DPP) V
Sumatera Barat yang meliputi wisata alam, wisata budaya/sejarah, dan wisata buatan yang sudah
dapat dijangkau dari segala penjuru dan didukung prasarana jalan yang memadai. Beberapa potensi
wisata yang terdapat di Kabupaten Sijunjung dapat dilihat pada tabel berikut :

RPJMD PERUBAHAN II-9


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 2.6
Potensi Wisata di Kabupaten Sijunjung

No Kecamatan Nama Objek Wisata Jenis Wisata Lokasi


1 Kamang Baru Wahana Wisata Alam Kamang Baru
Murai Tujuah Basanggik Alam Aie Amo
Danau Batang Karing Alam Batang Karing
2 Tanjung Gadang Panorama Bukik Sabalah Alam Pandam
Ngalau Pandam Alam Pandam
3 Sijunjung Ngalau Loguang Alam Aie Angek
Pemandian Aie Angek Alam Aie Angek
Ngalau Palukahan Alam Silokek
Arung Jeram Minat Khusus Batang Kuantan
Ngalau Cigak Alam Silokek
Bersafar Budaya Calau Ma Sijunjung
Perkampungan Adat Budaya Padang Ranah Sijunjung
Ngalau Solok Ambah Alam Solok Ambah
Ngalau Talago Alam Silokek
4 Lubuk Tarok Batu Ajuang Alam Batu Ajuang
Kerajaan Jambu Lipo Budaya Jambu Lipo
Rumah Gadang 13 Ruang Budaya Lubuk Tarok
Aia Tajun Buluah Kasok Alam Taratak
5 IV Nagari Tabek Silacan Alam Ranah Tibarau
6 Kupitan Goa Bukik Panjang Alam Kampung Baru
Lobang Japang Alam Padang Sibusuak
Pemandian Aia Angek Alam Padang Sibusuak
Rumah Gadang Piliang Budaya Padang Sibusuak
7 Koto VII Tabek Gadang Alam Padang Lawas
Makam Syekh Burhanudin Alam Aur Gading
8 Sumpur Kudus Lubuk Pandakian Alam Sumpur Kudus
Air Terjun Koto Salo Alam Koto Salo
Ngalau Sisawah Alam Sisawah
Makam Rajo Ibadat Budaya Sumpur Kudus
Monumen Sejarah PDRI Budaya Sumpur Kudus
Lubuk Hijau Alam Sumpur Kudus
Lubuk Pandakian Alam Sumpur Kudus
Sumber : Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sijunjung

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat


2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
2.2.1.1. Pertumbuhan Ekonomi
Tujuan pembangunan daerah termasuk Kabupaten Sijunjung salah satunya adalah untuk
memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Menurut Mudradjad Kuncoro (2004) dan Bambang
Brojonegoro (2012) pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu alat ukur untuk melihat
perkembangan pembangunan ekonomi suatu daerah. Selanjutnya, tim peneliti dari LPEM FE-UI
(2005) mengemukakan bahwa terjadinya peningkatan dan pemerataan pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi diharapkan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

II-10 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi maka setiap tahapan kegiatan pembangunan
daerah harus memperhatikan kondisi dan perkembangan ekonomi masyarakat, potensi sumber
daya alam dan sumber daya manusia, kemampuan daya saing daerah serta infrastruktur yang
tersedia. Hal ini dijadikan sebagai dasar dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah serta
berbagai macam program dan kegiatan yang relevan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
daerah.

Penyusunan strategi pembangunan jangka menengah maupun jangka panjang untuk


mencapai pertumbuhan ekonomi, membutuhkan penanaman modal yang terencana. Dengan adanya
perencanaan terhadap penanaman modal ini, diharapkan para investor semakin tertarik untuk
menanamkan modalnya di Kabupaten Sijunjung, karena Kabupaten Sijunjung merupakan salah satu
daerah yang bidang ekonominya berpotensi untuk ditumbuhkembangkan di masa mendatang.
Misalnya untuk pengembangan sektor perkebunan seperti tanaman sawit dan tanaman karet sudah
sejalan dengan program MP3ES dan RPJMD Provinsi Sumatera Barat. Di samping itu
pengembangan sektor peternakan sapi serta sektor pertambangan juga memiliki prospek yang cerah
untuk peningkatan perekonomian Kabupaten Sijunjung. Perkembangan perekonomian Kabupaten
Sijunjung dalam beberapa tahun terakhir ini akan terlihat dari perkembangan pertumbuhan ekonomi,
sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.3
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sijunjung
dan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 (%)

6.34
6.4 6.31

6.2 6.14

6 6.11 6.15 6.02


6.02
5.8
5.6 5.85 Sijunjung
5.66
5.6 5.63 Sumbar
5.4
5.41
5.2

5
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : BPS Kabupaten Sijunjung dan BPS Provinsi Sumatera Barat

Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sijunjung selama periode tahun 2010-2015
adalah sebesar 5,94%. Namun dilihat per tahun, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sijunjung dalam
periode tersebut mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 laju pertumbuhan
ekonomi mencapai 5,57% lalu meningkat cukup tinggi pada tahun 2011 menjadi 6,11% dan 6,15%
pada tahun berikutnya, namun kemudian terjadi penurunan sampai tahun 2015 dengan laju
pertumbuhan hanya 5,66% pada tahun 2015 tersebut. Fluktuasi laju pertumbuhan ekonomi juga
terjadi pada untuk Provinsi Sumatera Barat selama periode tahun 2010-2015.

Dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Barat, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten


Sijunjung pada tahun 2010-2012 berada di bawah Sumatera Barat, namun pada tahun 2013-2015
terjadi sebaliknya, di mana laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sijunjung lebih tinggi dari pada laju
pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat.

RPJMD PERUBAHAN II-11


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Sementara itu, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sijunjung menurut lapangan usaha
tahun 2010 tidak dapat disajikan bersamaan dengan tahun 2011-2015, karena pengelompokan
lapangan usaha PDRB tahun 2009 yang digunakan untuk menghitung laju pertumbuhan ekonomi
2009-2010 berbeda dengan tahun 2010-2015. Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Sijunjung selama periode 2011-2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.7
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sijunjung
menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2015 (%)

Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)


No Lapangan Usaha Rata-
2011 2012 2013 2014 2015
Rata
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,97 3,85 4,66 5,18 3,56 4,44
2 Pertambangan dan Penggalian 9,05 5,47 6,93 6,97 6,27 6,94
3 Industri Pengolahan 4,83 7,96 3,03 5,80 4,45 5,21
4 Pengadaan Listrik dan Gas 7,78 8,04 1,89 8,88 1,92 5,70
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
5 7,14 2,06 7,66 2,81 2,82 4,50
Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 7,78 9,05 11,40 6,43 7,05 8,34
Perdagangan Besar dan Eceran,
7 4,89 6,91 4,38 6,47 6,44 5,82
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 2,32 8,52 5,27 8,58 8,07 6,55
Penyediaan Akomodasi dan Makan
9 3,79 3,89 2,58 4,53 5,21 4,00
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 7,56 12,02 11,59 5,43 8,64 9,05
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 6,21 7,26 5,19 5,18 3,27 5,42
12 Real Estat 3,62 4,73 4,51 5,15 4,89 4,58
13 Jasa Perusahaan 3,48 3,74 3,41 4,28 5,55 4,09
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
14 8,48 2,43 3,50 1,22 4,27 3,98
dan Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 9,32 9,61 9,07 8,99 9,06 9,21
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,13 11,34 7,64 7,60 8,10 8,16
17 Jasa lainnya 6,28 9,37 8,51 8,52 8,76 8,29
Sumber : BPS Kabupaten Sijunjung

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi pada setiap lapangan
usaha dalam periode tahun 2011-2015 berfluktuasi. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi
keseluruhan di Kabupaten Sijunjung sebagaimana telah diuraikan dan diperlihatkan melalui
Gambar 2.3. Jika dilihat dari rata-rata pertumbuhan selama periode 2011-2015, lapangan usaha
yang cukup tinggi rata-rata pertumbuhannya adalah jasa pendidikan, informasi dan komunikasi, jasa
lainnya, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, serta konstruksi, masing-masing dengan angka di atas
8,00%.

2.2.1.2. Perkembangan Struktur Bidang Ekonomi


Struktur perekonomian Kabupaten Sijunjung selama periode 2011-2015 masih didominasi
oleh empat lapangan usaha utama yaitu sektor pertanian, kehutanan, perikanan, serta pertambangan
dan penggalian. Perkembangan keempat lapangan usaha tersebut secara makro akan
mempengaruhi peningkatan penerimaan beberapa komponen penerimaan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) yang terkait dengan lapangan usaha tersebut seperti pajak daerah maupun retribusi daerah.

II-12 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Kontribusi masing-masing lapangan usaha ekonomi di Kabupaten Sijunjung selama periode
2011-2015 adalah sebagaimana terdapat dalam gambar di bawah ini :

Tabel 2.8
Kontribusi Lapangan Usaha terhadap Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Sijunjung Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2015 (%)

Kontribusi terhadap PDRB (%)


No Lapangan Usaha Rata-
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata
Pertanian, Kehutanan, dan
1 33,09 33,06 31,97 31,73 31,95 31,77 32,26
Perikanan
2 Pertambangan dan Penggalian 14,72 14,60 14,67 14,64 14,75 14,97 14,73
3 Industri Pengolahan 3,54 3,58 3,58 3,43 3,13 3,05 3,39
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,03 0,03 0,03 0,02 0,03 0,03 0,03
Pengadaan Air, Pengelolaan
5 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 10,79 11,22 11,55 12,08 12,53 12,93 11,85
Perdagangan Besar dan Eceran,
7 11,77 11,69 11,55 11,28 11,00 11,32 11,44
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 7,15 7,00 7,11 7,08 7,20 7,15 7,12
Penyediaan Akomodasi dan Makan
9 0,66 0,65 0,64 0,62 0,64 0,66 0,65
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 3,15 3,00 3,20 3,12 3,06 2,81 3,06
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 2,44 2,40 2,52 2,50 2,52 2,50 2,48
12 Real Estat 1,34 1,25 1,21 1,21 1,22 1,22 1,24
13 Jasa Perusahaan 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
Administrasi Pemerintahan,
14 Pertahanan dan Jaminan Sosial 5,10 5,20 5,36 5,26 4,83 4,37 5,02
Wajib
15 Jasa Pendidikan 3,29 3,42 3,55 3,84 3,93 4,04 3,68
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
16 1,49 1,51 1,62 1,67 1,64 1,61 1,59
Sosial
17 Jasa lainnya 1,36 1,33 1,37 1,48 1,50 1,52 1,43
PDRB Kabupaten Sijunjung 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Sijunjung

Berdasarkan tabel di atas, ternyata rata-rata kontribusi lapangan usaha pertanian, kehutanan
dan perikanan terhadap PDRB Kabupaten Sijunjung tahun 2010-2015 adalah yang paling besar yaitu
32,26%. Kontribusi lapangan usaha terbesar kedua adalah pertambangan dan penggalian di mana
rata-rata kontribusinya selama periode 2010-2015 sebesar 14,73%, dan diikuti oleh lapangan usaha
konstruksi dengan rata-rata kontribusi mencapai sebesar 11,85% serta lapangan usaha
perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan rata-rata kontribusi
sebesar 11,44%.
Perkembangan data selama lima tahun terakhir sebagaimana tabel di atas memperlihatkan
bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Sijunjung merupakan sektor yang
paling dominan dalam mendukung perekonomian daerah. Hal ini juga terlihat dalam penyerapan
tenaga kerja yang cukup tinggi di sektor ini. Pada tahun 2010 jumlah tenaga kerja pada sektor ini
mencapai 10.034 orang atau sebesar 59,45% dari total tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar penduduk Kabupaten Sijunjung bekerja pada sektor pertanian khususnya tanaman
perkebunan.

RPJMD PERUBAHAN II-13


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Sebagaimana yang sudah diuraikan di atas bahwa kontribusi lapangan usaha ekonomi
terbesar terhadap total PDRB Kabupaten Sijunjung adalah lapangan usaha pertanian, kehutanan,
dan perikanan, namun rata-rata pertumbuhannya selama periode 2011-2015 masih di bawah rata-
rata pertumbuhan PDRB yaitu sebesar 4,44%. Sebaliknya untuk lapangan usaha informasi dan
komunikasi, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, serta jasa lainnya, meski memiliki
rata-rata pertumbuhan yang cukup tinggi, namun kontribusinya terhadap perekonomian Kabupaten
Sijunjung masih kecil. Hal yang berbeda dengan perkembangan pertumbuhan lapangan usaha
pertanian dan jasa-jasa tersebut, pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian di samping
kontribusinya cukup besar ternyata pertumbuhannya dari tahun ke tahun juga cukup tinggi. Hal ini
terbukti di mana laju pertumbuhan lapangan usaha pertambangan dan penggalian ini secara rata-
rata lebih besar dari laju pertumbuhan rata-rata PDRB Kabupaten Sijunjung selama periode tahun
2011-2015, yaitu 6,94% dibanding 6,02%. Kenyataan tersebut memberikan gambaran bahwa sektor
pertambangan dan penggalian memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan di masa
mendatang di Kabupaten Sijunjung.
Beberapa sub sektor lapangan usaha ekonomi bidang pertanian lainnya yang memiliki
potensi untuk ditumbuhkembangkan di Kabupaten Sijunjung di masa mendatang adalah sub-sektor
tanaman pangan, hortikultura, peternakan serta sektor perikanan. Komoditi tanaman hortikultura
yang potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Sijunjung antara lain adalah jeruk nipis, jeruk
kesturi, jeruk purut, durian, dan manggis.
Pengembangan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di masa yang akan datang
diharapkan akan dapat meningkatkan penyerapan lapangan kerja dan sekaligus pendapatan
masyarakat. Kenyataan yang demikian diharapkan mampu untuk mendorong percepatan
pembangunan ekonomi masyarakat Kabupaten Sijunjung. Terjadinya perkembangan pembangunan
ekonomi yang pesat tersebut jelas akan membawa pengaruh yang positif terhadap peningkatan
pendapatan masyarakat dan sekaligus peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten
Sijunjung.
Selain potensi sektor pertanian dan perikanan, sektor pertambangan dan penggalian juga
memiliki potensi yang besar untuk ditumbuhkan kembangkan di Kabupaten Sijunjung. Beberapa jenis
mineral yang potensial untuk diekploitasi di Kabupaten Sijunjung di antaranya adalah batubara yang
menggunakan metode tambang terbuka dan tambang bawah tanah, serta mangan yang tersebar di
kecamatan Kamang Baru yaitu di Banjar Tengah, Tanjung Kaliang, dan Timpeh. Biji besi juga
termasuk jenis tambang yang potensial untuk diekploitasi. Jenis biji besi yang ada di Kabupaten
Sijunjung ada dua, yaitu besi primer (Fe) dan hematit (Fe2O3) yang berbutir sangat halus dan
berongga. Kemudian biji emas di Kabupaten Sijunjung yang terbentuk dari hasil dari pelapukan
batuan yang mengandung emas primer dan atau emas placer yang kemudian tertransportasi dan
terendapkan pada cekungan-cekungan sungai. Selain itu, Kabupaten Sijunjung juga kaya dengan
batu gamping yang bentuknya bervariasi. Kabupaten Sijunjung juga memiliki lempung yang
digolongkan sebagai mineral non logam yang dapat digunakan untuk bahan pembuatan keramik dan
bahan baku semen. Mineral lain yang potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Sijunjung adalah
batu granit, batu marmar, andesit, pasir kuarsa, batu silica, dan lainnya
Potensi lainnya yang dimiliki Kabupaten Sijunjung adalah minyak dan gas bumi (migas)
dengan nama Blok Singkarak. Blok Singkarak merupakan bagian dari cekungan ombilin yang
mempunyai luas kurang lebih 3.895,07 km2 yang terletak di beberapa kabupaten termasuk di wilayah
Kabupaten Sijunjung dengan luas sekitar 140.000 ha. Potensi gas methana di Kabupaten Sijunjung
terdapat di beberapa kecamatan. Semua potensi migas ini sedang diupayakan sekarang ini, di mana
sudah mencapai tahap eksplorasi pada beberapa lokasi. Bila sudah dapat diwujudkan nanti sampai
ke eksploitasi, tentu akan membawa prospek yang cerah untuk perkembangan pembangunan di
Kabupaten Sijunjung.
Di samping potensi sektor pertambangan dan penggalian, Pemerintah Kabupaten Sijunjung
juga sedang berupaya untuk mengembangkan sektor industri karena sektor ini juga diharapkan
sebagai salah satu sektor yang dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan
masyarakat. Meskipun belum memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap PDRB saat ini, namun
sektor ini cukup memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan di masa mendatang. Industri
Songket Unggan merupakan salah satu sentra industri yang sangat potensial untuk dapat ditumbuh
II-14 RPJMD PERUBAHAN
KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
kembangkan sehingga dapat membawa harum nama Kabupaten Sijunjung. Pemerintah Daerah telah
melakukan upaya untuk mengembangkan industri songket ini baik secara kedaerahan ataupun
secara nasional. Hal ini terbukti pada tanggal 11 Maret tahun 2014 industri Songket Unggan dari
Kabupaten Sijunjung sudah dimuat di Koran Media Indonesia. Songket Unggan juga beberapa kali
mendapat kesempatan diikutsertakan dalam acara peragaan busana di Jakarta. Hal ini juga sudah
mendapat pengakuan dari Kementerian Perindustrian.
Pembangunan sektor industri sekarang ini di Kabupaten Sijunjung dititikberatkan pada
pengembangan industri kecil, menengah, dan industri rumah tangga. Untuk menumbuhkembangkan
sektor usaha industri kecil maupun industri rumah tangga di Kabupaten Sijunjung maka pemerintah
daerah melalui berbagai macam program berupaya untuk meningkatkan infrastruktur pendukung
berupa sarana dan parasarana transportasi, telekomunikasi dan informasi serta kegiatan promosi.
Berkaitan dengan hal itu pemerintah daerah juga berupaya untuk menarik investor untuk
menumbuhkembangkan usaha industri menengah dan industri besar di masa mendatang. Hal ini
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sijunjung dengan menciptakan iklim berusaha yang aman,
nyaman, dan murah serta memberikan dukungan melalui berbagai cara seperti memberikan
kemudahan dalam pelayanan perizinan.
Selanjutnya, sejalan dengan pengembangan sektor pariwisata nasional dan Provinsi
Sumatera Barat, maka pada periode RPJMD 2016-2021 ini sektor pariwisata juga merupakan salah
satu sektor ekonomi yang memiliki prospek yang cerah untuk ditumbuhkembangkan. Hal ini adalah
sangat wajar sebab di samping Kabupaten Sijunjung memiliki beberapa objek wisata yang cukup
menarik, dukungan dari pemerintah provinsi untuk pengembangan sektor pariwisata juga cukup
tinggi. Beberapa objek wisata yang perlu dikembangkan di Kabupaten Sijunjung pada periode
RPJMD ini adalah berbagai macam objek wisata alam ( ngalau, air terjun, air jeram, goa, pasir putih,
ngalalu basurek) di Silokek, wisata budaya dan sejarah seperti peninggalan penjajah Jepang dan
batu basurek, kampung adat atau kampung tradisi matrilinial yang juga sudah diakui dan dikunjungi
oleh pihak Unesco. Semua potensi objek wisata ini akan semakin menarik bila dikelola secara
profesional serta membangun kerjasama yang efektif baik dengan Provinsi Sumatera Barat maupun
daerah lain yang tertarik.
Di samping beberapa sektor ekonomi seperti yang sudah digambarkan di atas, sektor jasa
pendidikan serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial juga menunjukkan perkembangan kontribusi
yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena semakin tumbuh dan
berkembangnya sektor industri di Kabupaten Sijunjung, sehingga mau tidak mau akan membutuhkan
pelayanan yang berkualitas dari kedua sektor jasa tersebut.
Semua potensi ekonomi yang tersedia jika ditumbuhkembangkan secara sungguh-sungguh
di masa mendatang sudah tentu tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetapi
sekaligus juga akan dapat membawa harum nama Kabupaten Sijunjung di tingkat regional dan
nasional.

2.2.1.3. Pendapatan Perkapita


Untuk mengetahui dan mengevaluasi perkembangan kinerja pembangunan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sijunjung, dapat dianalisis dari perkembangan pendapatan
perkapita masyarakat. Penghitungan pendapatan perkapita masyarakat dapat dilakukan dengan
membagi PDRB atas dasar harga berlaku dengan jumlah penduduk yang ada di Kabupaten
Sijunjung. Pendapatan perkapita Kabupaten Sijunjung ini selanjutnya dapat dijadikan sebagai salah
satu tolok ukur bagi tingkat kemakmuran masyarakat Kabupaten Sijunjung.
Berdasarkan penghitungan di atas ternyata pendapatan perkapita Kabupaten Sijunjung
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 pendapatan perkapita Kabupaten
Sijunjung baru mencapai sebesar Rp 20,48 juta, kemudian meningkat menjadi Rp 31,88 juta pada
tahun 2015. Besarnya pertumbuhan pendapatan perkapita ini berfluktuasi setiap tahunnya, dengan
rata-rata pertumbuhan selama periode tahun 2011-2015 sebesar 9,26%. Pertumbuhan pendapatan
perkapita ini ternyata jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi.

RPJMD PERUBAHAN II-15


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Rincian pendapatan perkapita masyarakat Kabupaten Sijunjung serta laju pertumbuhannya
selama periode tahun 2010-2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.9
Perkembangan Pendapatan Perkapita
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

Pdrb Atas Dasar Jumlah Pendapatan Perkapita


Tahun Harga Berlaku Penduduk Jumlah
(Rp. Juta) (Orang) Pertumbuhan (%)
(Rp. Juta)
2010 4.133.561,40 201.823 20,48 -
2011 4.676.683,10 206.584 22,64 10,53
2012 5.176.467,16 210.675 24,57 8,54
2013 5.734.229,13 214.560 26,73 8,77
2014 6.472.139,44 218.588 29,61 10,79
2015 7.093.840,35 222.512 31,88 7,67
Rata-Rata Pertumbuhan 9,26
Sumber : BPS Kabupaten Sijunjung

2.2.1.4. Tingkat Pengangguran dan Kemiskinan


Berkaitan dengan masalah pengangguran, ternyata Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
telah cukup berhasil meningkatkan kinerja pembangunannya dalam beberapa tahun terakhir yang
terlihat dari tingkat capaian pertumbuhan ekonomi sekitar 6% per tahun. Hal ini juga didukung oleh
angka pengangguran di Sumatera Barat yang mengalami penurunan selama periode 2010-2015.
Pada tahun 2010 angka pengangguran di Sumatera Barat adalah sebesar 6,95% dan kemudian
menurun menjadi 6,52% pada tahun 2015.

Sementara itu, angka pengangguran di Kabupaten Sijunjung jauh lebih rendah dibandingkan
dengan angka pengangguran di tingkat Provinsi Sumatera Barat. Angka pengangguran Kabupaten
Sijunjung pada tahun 2010 adalah sebesar 4,13% dari jumlah angkatan kerja, namun kemudian
mengalami kenaikan menjadi sebesar 4,26% pada tahun 2015. Artinya kinerja Pemerintah Daerah
Kabupaten Sijunjung dalam mengatasi pengangguran selama tahun 2010 sampai dengan tahun
2015 belum maksimal. Namun demikian secara rata-rata selama periode 2010-2015 angka
pengangguran di Kabupaten Sijunjung (4.08%) berada di bawah angka pengangguran rata-rata
Provinsi Sumatera Barat yakni sebesar 7,01%. Untuk lebih jelasnya perbandingan angka
pengangguran Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Sijunjung dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :

Tabel 2.10
Tingkat Penggangguran di Kabupaten Sijunjung dan
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015

Tingkat Pengangguran (%)


Tahun
Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat
2010 4,13 6,95
2011 4,40 8,02
2012 4,33 6,65
2013 3,77 7,02
2014 3,58 6,50
2015 4,26 6,89
Rata-Rata 4,08 7,01
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat

II-16 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Di samping persoalan pengangguran, permasalahan kemiskinan di Indonesia dan termasuk
di Kabupaten Sijunjung juga merupakan hal yang sangat mendasar untuk dibahas dalam beberapa
tahun terakhir ini. Hal ini karena jumlah masyarakat miskin cenderung mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Menurut rumusan Bank Dunia (2007), orang miskin adalah mereka yang hanya
mengkonsumsi AS $ 2 (Rp 19.000) per hari per orang.

Berdasarkan standar ukuran kemiskinan yang dikemukakan oleh Bank Dunia ini, maka
selama periode 2010-2015, angka kemiskinan di Indonesia cenderung menurun, yaitu sebesar
15,42% pada tahun 2010 menjadi 11,37% pada tahun 2015. Kondisi yang hampir sama dengan
Indonesia, angka kemiskinan di Kabupaten Sijunjung juga mengalami penurunan yang cukup
signifikan. Pada tahun 2010 angka kemiskinan di Kabupaten Sijunjung adalah sebesar 10,45% dan
kemudian mengalami penurunan menjadi 7,87% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan angka
kemiskinan Provinsi Sumatera Barat selama periode 2010-2015, ternyata angka kemiskinan
Kabupaten Sijunjung per tahunnya lebih tinggi dibandingkan dengan angka kemiskinan Provinsi
Sumatera Barat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.11
Angka Kemiskinan di Kabupaten Sijunjung
dan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015
Angka Kemiskinan (%)
Tahun
Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat
2010 10,45 9,44
2011 9,94 8,99
2012 8,79 8,00
2013 8,53 7,56
2014 7,74 6,89
2015 7,87 6,71
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial


Indikator untuk mengukur perkembangan kesejahteraan sosial masyarakat untuk suatu
negara maupun daerah yang sering digunakan adalah mengacu kepada target Tujuan
Pembangunan Milenium atau Millennium Development Goals (MDG’s) yaitu Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG).

2.2.2.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator untuk mengetahui tiga dimensi
pokok pembangunan manusia yang mencerminkan status kemampuan dasar penduduk, meliputi :
angka umur harapan hidup untuk mengukur peluang hidup, rata-rata lama sekolah dan angka melek
huruf untuk mengukur status pendidikan serta pengeluaran riil perkapita untuk mengukur akses
terhadap sumberdaya alam serta standar hidup layak. Artinya semakin baik perkembangan ketiga
dimensi variabel tersebut maka akan semakin tinggi pula angka IPM baik untuk daerah maupun
nasional.

Perkembangam IPM Kabupaten Sijunjung dalam periode 2010-2015 menunjukkan


peningkatan yang cukup signifikan, di mana pada tahun 2010 IPM Kabupaten Sijunjung sebesar
62,51 dan kemudian meningkat menjadi sebesar 65,30 pada tahun 2015. Angka IPM Kabupaten
Sijunjung ini termasuk pada golongan IPM menengah yang memiliki nilai batas 65-80. Terjadinya
peningkatan angka IPM Kabupaten Sijunjung dalam kurun waktu 2010-2015 menunjukkan adanya
peningkatan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Sijunjung dari tahun ke tahun.

RPJMD PERUBAHAN II-17


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Meskipun peningkatan angka IPM kabupaten Sijunjung selama periode 2010-2015 relatif
cukup tinggi, akan tetapi bila dibandingkan dengan angka IPM Provinsi Sumatera Barat maupun
nasional ternyata angka IPM Kabupaten Sijunjung masih lebih rendah. Hal ini disebabkan masih
rendahnya angka harapan hidup masyarakat dan rendahnya rata-rata lama sekolah.

Perkembangan angka IPM Kabupaten Sijunjung selama periode 2010-2015 dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.4
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

65.5 65.30
65 64.95
64.48
64.5
64 63.7
63.5
62.92
63 62.51
62.5
62
61.5
61
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat

Selanjutnya jika dibandingkan dengan IPM kabupaten/kota tetangga dan Provinsi Sumatera
Barat, angka IPM Kabupaten Sijunjung memang masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Gambar 2.5
Perbandingan IPM Kabupaten Sijunjung dengan Kabupaten/Kota Tetangga
dan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015

70.00 69.84 69.87 69.98


69.49

68.00 67.12

66.00 65.30

64.00

62.00
Sijunjung Solok Tanah Datar Dharmasraya Sawahlunto Sumatera
Barat

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat

Untuk mengetahui perkembangan masing-masing indikator yang digunakan dalam


menghitung angka IPM Kabupaten Sijunjung periode 2010-2015, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Angka Harapan Hidup
Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Sijunjung dalam periode 2010-2015
cenderung stabil dari tahun ke tahun, dan angkanya masih relatif rendah. Pada tahun 2010 Angka
Harapan Hidup Kabupaten Sijunjung adalah sebesar 64,68 dan mengalami sedikit peningkatan pada

II-18 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
tahun 2015 menjadi sebesar 65,22. Hal ini menunjukkan Kabupaten Sijunjung sudah mampu
mempertahankan kualitas pelayanannya di bidang kesehatan, namun belum bisa meningkatkannya
secara signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.6
Perkembangan Angka Umur Harapan Hidup
Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

65.3
65.22
65.2
65.1
65
64.9
64.8 64.7 64.72 64.72 64.72
64.68
64.7
64.6
64.5
64.4
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat

Jika dibandingkan dengan AHH kabupaten/kota tetangga dan Provinsi Sumatera Barat pada
tahun 2015, AHH Kabupaten Sijunjung ternyata masih relatif rendah. Hal ini memberikan gambaran
masih rendahnya tingkat kesadaran kesehatan yang dimiliki oleh masyarakat. Sebab selama periode
RPJMD 2010-2015, Pemerintah Daerah sudah menyediakan sarana dan parasarana pelayanan
kesehatan masyarakat sampai ke tingkat nagari. Akan tetapi kenyataannya masyarakat belum
memanfaatkan sarana dan prasarana pelayanan tersebut secara maksimum sehingga belum
memberikan dampak yang optimal terhadap peningkatan angka harapan hidup masyarakat
Kabupaten Sijunjung.
Perbandingan AHH Kabupaten Sijunjung dengan beberapa kabupaten/kota tetangga dan
Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2015, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.7
Perbandingan Angka Umur Harapan Hidup Kabupaten Sijunjung
dengan Kabupaten/Kota Tetangga dan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015

71
70.16
70 69.27
69 68.75 68.66
68 67.35
67
66 65.22
65
64
63
62
Sijunjung Solok Tanah Datar Dharmasraya Sawahlunto Sumatera
Barat

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat

RPJMD PERUBAHAN II-19


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
1. Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Sijunjung pada tahun 2015 baru mencapai 7,37 tahun
atau setara dengan pendidikan kelas 2 (dua) SMP. Hal ini berarti masih berada di bawah standar
wajib blajar sembilan tahun. Perkembangan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Sijunjung dalam
periode 2010-2015 tidak mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena
kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya masih rendah, di mana hanya sampai di
tingkat SMP saja. Di samping itu, minat dan motivasi anak-anak untuk melanjutkan sekolah
tampaknya juga masih rendah. Sebagian besar mereka lebih tertarik untuk bekerja di penambangan
emas maupun di kebun sawit dan karet. Kenyataan yang demikian sudah tentu tidak bisa dibiarkan
secara terus menerus, sebab akan menimbulkan rendahnya kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki oleh Kabupaten Sijunjung di masa mendatang. Rata-rata lama sekolah di Kabupaten
Sijunjung dalam periode 2010-2015, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.8
Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

7.35 7.33
7.32
7.3
7.3
7.25
7.2
7.2
7.15 7.1
7.09
7.1
7.05
7
6.95
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat

Jika dibandingkan rata-rata lama sekolah Kabupaten Sijunjung dengan kabupaten/kota


tetangga dan Provinsi Sumatera Barat tahun 2015, ternyata posisinya masih di bawah. Masih
rendahnya rata-rata lama sekolah di Kabupaten Sijunjung memberikan indikasi belum maksimalnya
kualitas pelayanan pendidikan yang diberikan selama ini. Kenyataan ini dapat dilihat pada gambar
doi bawah ini.

Gambar 2.9
Perbandingan Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Sijunjung dengan
Kabupaten/Kota Tetangga dan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015

10 9.66
9 8.42
7.93 8.03
8 7.33 7.57
7
6
5
4
3
2
1
0
Sijunjung Solok Tanah Datar Dharmasraya Sawahlunto Sumatera
Barat

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat

II-20 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
2. Harapan Lama Sekolah
Angka harapan lama sekolah merupakan salah satu variabel yang digunakan untuk
menentukan angka Indek Pembangunan Manusia dengan formula baru. Semakin lama angka
harapan sekolah suatu daerah maka akan semakin tinggi pula angka IPM daerah tersebut.
Perkembangan angka harapan lama sekolah di Kabupaten Sijunjung dari tahun ke tahun meningkat
relatif cukup baik. Pada tahun 2010 angka harapan lama sekolah di Kabupaten Sijunjung baru 10,73
dan kemudian meningkat menjadi 11,94 pada tahun 2015. Untuk lebih jelasnya mengenai
perkembangan angka harapan lama sekolah ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.10
Harapan Lama Sekolah Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

12 11.91 11.94
11.8
11.61
11.6
11.4 11.22
11.2
11 10.83
10.73
10.8
10.6
10.4
10.2
10
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat

Selanjutnya bila angka harapan lama sekolah Kabupaten Sijunjung dibandingkan dengan
angka harapan lama sekolah beberapa kabupaten/kota daerah tetangga, ternyata angka harapan
lama sekolah Kabupaten Sijunjung masih relatif lebih rendah. Hal ini memberikan gambaran bahwa
perkembangan pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Sijunjung memang masih lebih
lambat dibandingkan dengan beberapa daerah tetangga. Tetapi dari segi peningkatannya,
sebenarnya pergerakan angka harapan lama sekolah di Kabupaten Sijunjung tidak terlalu jauh
tertinggal dibandingkan dengan daerah tetangga tersebut. Untuk lebih jelasnya perbandingan angka
harapan lama sekolah tersebut dapat dilihat gambar di bawah ini.

Gambar 2.11
Perbandingan Harapan Lama Sekolah Kabupaten Sijunjung dengan
Kabupaten/Kota Tetangga dan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015

14
13.6
13.5 13.35
13 12.88
12.69
12.36
12.5
11.94
12
11.5
11
Sijunjung Solok Tanah Datar Dharmasraya Sawahlunto Sumatera
Barat

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat

RPJMD PERUBAHAN II-21


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
3. Pengeluaran Perkapita
Pengeluaran perkapita merupakan indikator untuk mengukur kemampuan daya beli
masyarakat. Pengeluaran rill rumah tangga perkapita masyarakat Kabupaten Sijunjung dalam kurun
waktu lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2010 sebesar
Rp.8.868.000 dan kemudian meningkat menjadi sebesar Rp.9.907.000 pada tahun 2015. Namun
angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009. Perkembangan pengeluaran rill
perkapita yang disesuaikan masyarakat Kabupaten Sijunjung periode tahun 2010-2015 dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.12
Pengeluaran Perkapita Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 (Rp. Ribu)

10,000 9,907
9,726
9,599
9,500 9,359
9,146
8,868
9,000

8,500

8,000
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat

Dibandingkan dengan kabupaten/kota tetangga, pengeluaran perkapita masyarakat


Kabupaten Sijunjung pada tahun 2015 lebih tinggi dari Kota Solok dan Kota Sawahlunto, namun lebih
rendah dari Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Tanah Datar, sedangkan dengan Provinsi
Sumatera Barat angkanya juga masih lebih rendah, hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.13
Perbandingan Pengeluaran Perkapita Kabupaten Sijunjung dengan
Kabupaten/Kota Tetangga dan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 (Rp. Ribu)

12,000
9,907 10,014 10,550
10,000 9,228 9,621
8,780
8,000
6,000
4,000
2,000
0
Sijunjung Solok Tanah Datar Dharmasraya Sawahlunto Sumatera
Barat

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat

2.2.2.2. Indeks Pembangunan Gender


Indeks Pembangunan Gender (IPG) merupakan ukuran yang mencerminkan terwujudnya
Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) yang ditandai dengan tidak adanya diskrimiasi antara
perempuan dan laki-laki dalam memperoleh akses, kesempatan berpartisipasi, dan control atas
pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan. Untuk mengukur
tercapainya kesetaraan gender dapat dilihat dari samanya nilai IPG dengan nilai IPM. Adapun
komposit indikator yang digunakan dalam mengukur IPG adalah perbandingan antara perempuan
dan laki-laki berdasarkan angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, dan
pengeluaran perkapita yang disesuaikan.

II-22 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Perkembangan IPG Kabupaten Sijunjung selama periode 2010-2015 menunjukkan
peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2010 angka IPG Kabupaten Sijunjung adalah
sebesar 90,00 dan meningkat menjadi 92,70 pada tahun 2015. Peningkatan IPG dalam kurun waktu
lima tahun terakhir belum menunjukkan adanya kesetaran gender di Kabupaten Sijunjung, karena
masih jauh dari angka IPM yang hanya sebesar 65,45 dalam tahun yang sama.
Berdasarkan grafik di bawah, terlihat bahwa angka IPG Sijunjung masih di bawah angka IPG
Sumbar, tetapi sudah berada di atas IPG nasional selama periode 2010-2015. Perkembangan IPG
Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumbar dan Nasional dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.14
Grafik Perkembangan IPG Nasional, Provinsi Sumatera Barat, dan
Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
95 94.04 94.56
94 92.98 93.03
92.82 92.70
93 91.98 92.24
92 91.08
91 90.46 90.47
90.00
90
89 90.34 90.57
90.07 90.19
88 89.42 89.52
87
86
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Nasional Sumbar Sijunjung

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat

2.3. Aspek Pelayanan Umum


2.3.1. Pelayanan Urusan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
2.3.1.1. Urusan Pendidikan
Kemajuan kualitas pelayanan di bidang pendidikan dapat diukur melalui 2 (dua) aspek, yaitu
ketersedian pelayanan pendidikan dan keterjangkauan pelayanan pendidikan. Aspek ketersedian
pelayanan pendidikan diukur melalui rasio ketersediaan sekolah terhadap jumlah usia anak sekolah
dan rasio guru terhadap siswa dengan metode penghitungan jumlah guru setiap tingkat pendidikan.
Sedangkan aspek keterjangkauan pelayanan pendidikan pencapaiannya dapat dilihat dari Angka
Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) setiap tingkat pendidikan, dan rata-rata nilai
Ujian Nasional (UN).

Urusan pendidikan, mengacu kepada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah merupakan urusan konkuren di mana yang menjadi urusan Pemerintah
Kabupaten adalah jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Sedangkan untuk sekolah
menengah atas, secara penuh urusan ini sudah diserahkan kepada Pemerintah Provinsi terhitung
mulai tahun 2017.

2.3.1.1.1 Ketersediaan Pelayanan Pendidikan


Indikator untuk mengukur ketersediaan pelayanan pendidikan yang lazim digunakan adalah
rasio ketersediaan sekolah setiap tingkat pendidikan dan rasio guru terhadap siswa setiap tingkat
pendidikan. Rasio ketersediaan sekolah dihitung berdasarkan jumlah sekolah setiap tingkat
pendidikan per 10.000 jumlah penduduk usia sekolah. Sedangkan rasio guru terhadap siswa dihitung
berdasarkan jumlah guru setiap tingkat pendidikan per 10.000 jumlah siswa.

RPJMD PERUBAHAN II-23


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
1. Rasio Ketersediaan Sekolah Dasar (SD)
Perkembangan rasio ketersediaan SD di Kabupaten Sijunjung selama periode 2010-2015
relatif cukup stabil, di mana berkisar antara 74 sampai dengan 77. Hal ini berarti untuk 10.000
penduduk usia SD tersedia sebanyak 74 sampai dengan 77 unit sekolah dasar. Kenyataan ini
memberikan gambaran bahwa pertambahan jumlah bangunan SD tidak jauh berbeda dengan
peningkatan jumlah usia anak sekolah SD. Artinya peningkatan untuk keduanya boleh dikatakan
relatif stabil selama periode tersebut. Kenyataan yang demikian memberikan indikasi bahwa
perencanaan pembangunan SD sudah sesuai dengan kebutuhan anak SD yang akan masuk
sekolah. Perkembangan rasio ketersediaan SD per perduduk usia SD selama periode 2010-2015 di
Kabupaten Sijunjung dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.12
Rasio Ketersediaan Sekolah Dasar terhadap Penduduk Usia Sekolah Dasar
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 (per 10.000 Penduduk)
Indikator Rasio Ketersediaan Tahun
Sekolah per Penduduk Usia
Sekolah 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah SD 200 203 204 205 206 206


Jumlah Penduduk Usia 7-12
26.682 26.903 27.398 27.811 26.682 27.234
Tahun
Rasio Ketersediaan Sekolah
74 75 74 73 77 75
per Penduduk Usia Sekolah
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016, diolah

Rasio jumlah guru terhadap siswa SD di Kabupaten Sijunjung dalam periode 2010-2015 juga
mengalami fluktuasi, di mana pada tahun 2010 rasio guru terhadap siswa SD adalah 683 guru untuk
10.000 siswa SD, kemudian turun menjadi 639 guru untuk 10.000 siswa SD pada tahun 2013 dan
kemudian pada tahun 2015 menurun kembali menjadi 623 guru untuk 10.000 siswa SD. Terjadinya
penurunan rasio ini menunjukkan bahwa selama periode 2010-2015 peningkatan jumlah guru tidak
berbanding lurus dengan peningkatan jumlah siswa yang masuk sekolah. Artinya peningkatan jumlah
siswa yang masuk sekolah pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan peningkatan jumlah guru. Rasio guru terhadap siswa SD di Kabupaten Sijunjung Tahun
2010-2015 selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.13
Rasio Guru Sekolah Dasar terhadap Siswa Sekolah Dasar
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 (per 10.000 Siswa SD)

Indikator Rasio Guru Sekolah Tahun


Dasar terhadap Siswa SD 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Guru SD 2.024 2.034 2.044 1.993 2.224 1.951
Siswa SD 29.628 30.213 30.460 31.181 30.854 31.288
Rasio Guru SD terhadap
683 673 671 639 720 623
Siswa SD
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016, diolah

2. Rasio Ketersediaan Sekolah Menengah Pertama (SMP)


Rasio ketersediaan sekolah untuk pendidikan tingkat SMP dalam kurun waktu lima tahun
terakhir sedikit mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 tersedia 40 unit SMP untuk 10.000
penduduk usia SMP, dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 42 unit SMP untuk 10.000 penduduk
usia SMP. Perkembangan rasio ketersediaan SMP terhadap penduduk usia sekolah di Kabupaten
Sijunjung tahun 2010-2015, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

II-24 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 2.14
Rasio Sekolah Menengah Pertama (SMP) terhadap Penduduk Usia SMP
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 (per 10.000 Penduduk)
Indikator Rasio Tahun
Ketersediaan Sekolah per
Penduduk Usia Sekolah 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah SMP 50 50 50 50 51 51
Jumlah Penduduk Usia
12.400 12.401 12.402 11.920 12.489 11.973
13-15 Tahun
Rasio Ketersediaan Sekolah
40 40 40 42 41 42
per Penduduk Usia Sekolah
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016, diolah

Selanjutnya, rasio guru di tingkat SMP terhadap siswa dalam periode 2010-2015 cenderung
menurun di mana pada tahun 2010 sudah mencapai 957 guru untuk 10.000 orang siswa atau satu
orang guru untuk 10 siswa SMP, namun pada tahun 2015 hanya tersedia 830 guru untuk 10.000
siswa atau satu orang guru untuk 12 siswa SMP. Kondisi ini secara kuantitas menunjukkan
penambahan jumlah guru SMP belum sebanding dengan meningkatnya jumlah siswa dari tahun ke
tahun. Perkembangan rasio guru SMP terhadap siswa di Kabupaten Sijunjung tahun 2010-2015
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.15
Rasio Guru SMP terhadap Siswa SMP di Kabupaten Sijunjung
Tahun 2010-2015 (per 10.000 Siswa SMP)

Indikator Rasio Guru SMP Tahun


terhadap Siswa SMP 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Guru SMP 800 800 803 742 783 719

Jumlah Siswa SMP 8.355 8.075 8.006 7.997 9.093 8656


Rasio Guru SMP
957 990 1.002 927 861 830
terhadap Siswa SMP
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016, diolah

3. Rasio Ketersediaan Sekolah Menengah Atas (SMA)


Untuk pendidikan tingkat SMA, rasio ketersediaan sekolah pada tahun 2010 adalah sebesar
24 yang berarti untuk 10.000 penduduk usia 16-18 tahun tersedia 24 unit SMA. Kemudian rasio
ketersediaan sekolah ini menurun pada tahun 2015 menjadi 12 yang bermakna hanya tersedia
sebanyak 12 unit SMA untuk 10.000 penduduk usia 16-18 tahun. Perkembangan rasio ketersediaan
SMA terhadap penduduk usia sekolah di Kabupaten Sijunjung tahun 2010-2015 dapat dilihat pada
tabel berikut ini :

Tabel 2.16
Rasio Sekolah Menengah Atas (SMA) terhadap Penduduk Usia SMA
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 (per 10.000 Penduduk)
Indikator Rasio Tahun
Ketersediaan SMA per
Penduduk Usia SMA 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah SMA 12 12 12 12 13 13
Jumlah Penduduk Usia
4.839 5.493 11.999 10.350 10.550 10.741
16-18 Tahun
Rasio Ketersediaan Sekolah
24 21 10 11 12 12
per Penduduk Usia Sekolah
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016, diolah

RPJMD PERUBAHAN II-25


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Selanjutnya, rasio guru di tingkat SMA terhadap siswa dalam periode 2010-2015 cenderung
stabil selama periode 2010-2015. Pada tahun 2010 rasionya adalah 966 yang berarti tersedia 966
guru untuk 10.000 siswa SMA atau satu guru untuk 10 siswa SMA. Rasio ini menunjukkan
perkembangan yang baik sampai tahun 2013 dengan rasio sebesar 1.074 yang berarti tersedia
sebanyak 1.074 guru untuk 10.000 siswa SMA atau satu guru untuk 6 siswa SMA. Namun pada
tahun berikutnya rasio ini menurun hingga kembali menjadi 966 guru untuk 10.000 siswa SMA pada
tahun 2015. Perkembangan rasio guru SMA terhadap siswa di Kabupaten Sijunjung tahun 2010-
2015, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.17
Rasio Guru SMA terhadap Siswa di Kabupaten Sijunjung
Tahun 2010-2015 (per 10.000 Siswa SMA)

Indikator Rasio Guru Sma Tahun


Terhadap Siswa Sma 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah Guru SMA 418 420 456 661 418 418

Jumlah Siswa SMA 4.326 4.075 4.242 4.265 4.872 4.326


Rasio Guru SMA terhadap Siswa
966 1.030 1.074 1.549 857 966
SMA
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016, diolah

2.3.1.1.2 Keterjangkauan Pelayanan Pendidikan

1. Angka Partisipasi Kasar (APK)


Untuk mengetahui perkembangan keterjangkauan pelayanan pendidikan di Kabupaten
Sijunjung selama periode 2010-2015 dapat dilihat dari perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK)
dan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk setiap jenjang pendidikan. Perkembangan APK untuk jenjang
pendidikan SD di Kabupaten Sijunjung meningkat dari tahun ke tahun dan angkanya berada di atas
100. Hal ini memberikan indikasi bahwa ada pelayanan pendidikan bagi penduduk berumur di luar 7-12
tahun yang diberikan di tingkat SD, pada hal siswa tersebut seharusnya sudah duduk di jenjang
pendidikan SMP, atau belum cukup umur masuk sekolah dasar.

Selanjutnya perkembangan APK untuk jenjang pendidikan SMP dan SMA selama periode
tersebut juga cenderung meningkat. APK pendidikan tingkat SMP tahun 2010 adalah 89,61 kemudian
meningkat menjadi 99,36 pada tahun 2015. Begitu juga APK pendidikan tingkat SMA adalah 52,51,
kemudian meningkat pada tahun 2015 menjadi 87,51. Untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan
APK menurut jenjang pendidikan di Kabupaten Sijunjung selama periode tahun 2010-2015 dapat dilihat
pada tabel berikut :

Tabel 2.18
Angka Partisipasi Kasar menurut Jenjang Pendidikan
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010 – 2015
Angka Partisipasi Kasar (APK)
Tahun
SD SMP SMA
2010 111,69 89,61 52,51
2011 112,54 86,25 73,33
2012 113,20 86,92 76,31
2013 113,50 90,08 80,57
2014 116,31 93,59 85,57
2015 113,49 99,36 87,51
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016

II-26 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
2. Angka Partisipasi Murni (APM)
Selanjutnya bila diperhatikan perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) di Kabupaten
Sijunjung selama periode 2010-2015, ternyata angka APM untuk jenjang pendidikan SD cenderung
meningkat dari 93,43 pada tahun 2010 menjadi 99,70 pada tahun 2014, namun sedikit menurun pada
tahun 2015 menjadi 99,65. Sementara itu untuk jenjang pendidikan SMP, angka APM dalam periode
2010-2015 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, APM jenjang pendidikan SMP adalah
sebesar 63,60 dan menjadi 79,99 pada tahun 2015. Sama halnya dengan APM tingkat pendidikan
SMP, pada tingkat pendidikan SMA juga terjadi peningkatan APM dari tahun ke tahun. Pada tahun
2010 angka APM SMA sebesar 40,31 dan meningkat menjadi 64,96 pada tahun 2015. Peningkatan
ini menunjukkan semakin tingginya cakupan pelayanan pendidikan tingkat SMA. Untuk lebih
jelasnya mengenai APM Kabupaten Sijunjung menurut jenjang pendidikan, dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel 2.19
Angka Partisipasi Murni menurut Jenjang Pendidikan
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010 – 2015
Angka Partisipasi Murni (APM)
Tahun
SD SMP SMA
2010 93,43 63,60 40,31
2011 99,39 68,91 59,35
2012 99,40 73,92 61,13
2013 99,55 78,93 63,63
2014 99,70 79,98 64,95
2015 99,65 79,99 64,96
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016

3. Rata-rata Nilai Ujian Nasional

Gambar 2.15
Grafik Perkembangan Rata-Rata Nilai Ujian Nasional (UN) Jenjang Pendidikan
SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2014

8 7.89 7.66
7.02 7.12 6.87 7.28
7 6.62 6.40 6.36
5.94
6 5.60 5.60 5.69 5.53
5.11
5

0
SD SMP SMA

2010 2011 2012 2013 2014

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung

RPJMD PERUBAHAN II-27


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Perkembangan nilai Ujian Nasional (UN) juga merupakan salah satu indikator yang
menunjukkan keberhasilan di bidang pembangunan pendidikan. Selama periode 2010-2014,
perkembangan nilai UN siswa di Kabupaten Sijunjung terutama untuk jenjang pendidikan SMP dan
SMA masih rendah. Hal ini kemungkinan besar di samping disebabkan oleh rendahnya keseriusan dari
anak didik, juga masih belum meratanya kualitas dan kemampuan guru dalam mengajar. Kenyataan
yang demikian haruslah mendapat perhatian yang serius dari perangkat daerah terkait dalam
pelaksanaan RPJMD 2016-2021 mendatang. Selanjutnya nilai UN tahun 2015 tidak dapat ditampilkan
dalam grafik yang sama karena skala nilainya 0-100, berbeda dengan tahun 2010-2014 dengan skala
nilai 0-10.

2.3.1.2 Urusan Kesehatan


Tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana yang terdapat dalam dokumen RPJMN
maupun RPJMD Provinsi Sumatera Barat serta RPJPD Kabupaten Sijunjung adalah meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat. Derajat kesehatan dapat dilihat dari indikator berkurangnya Angka
Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKBA), Angka Kematian Ibu (AKI) serta gizi buruk.
Keempat indikator tersebut didukung dengan keterjangkauan pelayanan kesehatan baik melalui
peningkatan infrastruktur maupun suprastruktur.
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Sijunjung dalam kurun
waktu lima tahun terakhir (2010-2015) cenderung mengalami penurunan. AKB pada tahun 2010
adalah sebesar 24,49 per 1.000 kelahiran hidup dan mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi
sebesar 16,33 per seribu kelahiran hidup. Kondisi ini menunjukkan adanya peningkatan pelayanan
kesehatan terhadap bayi baik dalam kandungan maupun pasca melahirkan. Perkembangan AKB
Kabupaten Sijunjung tahun 2010-2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.16
Grafik Perkembangan Angka Kematian Bayi di Kabupaten Sijunjung
Tahun 2010-2015 (per 1.000 kelahiran hidup)

25 24.49
21.65 20.94
20 19.00
17.18 16.33
15

10

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016

2. Angka Kematian Balita (AKBA)


Angka Kematian Balita (AKBA) di Kabupaten Sijunjung dalam kurun waktu lima tahun
terakhir (2010-2015) cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2010 AKBA Kabupaten Sijunjung
adalah 27,26 dan mengalami penurunan menjadi sebesar 17,50 pada tahun 2015. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan pelayanan kesehatan balita dalam lima tahun terakhir.
Perkembangan AKBA Kabupaten Sijunjung tahun 2010-2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini :

II-28 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Gambar 2.17
Grafik Perkembangan Angka Kematian Balita di Kabupaten Sijunjung
Tahun 2010-2015 (per 1.000 Balita)

30
27.26 27.12
25 23.35
20.46 20.27
20 17.50

15

10

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Sumber :
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016

3. Jumlah Kematian Ibu Melahirkan


Jumlah kematian ibu melahirkan di Kabupaten Sijunjung dalam kurun waktu lima tahun
terakhir (2010-2015) masih menunjukkan angka relatif baik, di mana pada tahun 2010 mencapai 5
orang. Jumlah kematian ibu terendah tercapai pada tahun 2012 yaitu 1 orang. Pada tahun 2015
jumlah kematian ibu mengalami kenaikan menjadi 4 orang. Perkembangan jumlah kematian ibu
melahirkan di Kabupaten Sijunjung tahun 2010-2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.18
Grafik Perkembangan Jumlah Kematian Ibu Melahirkan di Kabupaten Sijunjung
Tahun 2010-2015 (orang)

5 5 5

4.5
4 4
4
3.5
3
3
2.5
2
1.5 1
1
0.5
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016

4. Prevalensi Gizi Buruk


Prevalensi gizi buruk pada Balita di Kabupaten Sijunjung selama periode 2010-2015
cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2010 angka gizi buruk sebesar 17,6% dan
mengalami penurunan drastis pada tahun 2012 menjadi 2,57%, selanjutnya pada tahun 2013 naik
lagi menjadi 4,81% dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi sebesar 4%.
Terjadinya penurunan angka gizi buruk di Kabupaten Sijunjung selama periode 2010-2015
menunjukkan penanganan gizi buruk dalam kurun waktu lima tahun terakhir sudah optimal. Adapun

RPJMD PERUBAHAN II-29


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
perkembangan angka gizi buruk di Kabupaten Sijunjung selama periode 2010-2015 dapat dilihat
pada gambar berikut ini :

Gambar 2.19
Grafik Perkembangan Angka Gizi Buruk di Kabupaten Sijunjung
Tahun 2010-2015 (%)

18 17.6
16
14
11.7 12.1
12
10
8
6 4.8 4.2
4
4
2
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung

5. Rasio Fasilitas Kesehatan terhadap Penduduk


Untuk mewujudkan masyarakat sehat dan produktif, Pemerintah Kabupaten Sijunjung
berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi seluruh masyarakat Kabupaten
Sijunjung. Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang baik, pemerintah berupaya
untuk menyediakan fasilitas kesehatan, tenaga medis, dan paramedis yang memadai.
Untuk fasilitas posyandu, angka rasio posyandu terhadap jumlah balita (per 1.000 balita)
tahun 2010 sampai dengan 2015 secara rata-rata adalah sebesar 13,7. Angka ini bermakna untuk
1.000 orang balita terdapat 13,7 posyandu. Keberadaan posyandu berperan mendukung penurunan
Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (ibu hamil, melahirkan dan nifas),
pembudayaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera ( NKKBS) serta peningkatan peran
serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan Keluarga
Berencana (KB), dan sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera.

Tabel 2.20
Rasio Jumlah Posyandu terhadap Jumlah Balita (per 1000 Balita)
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

1 Jumlah Posyandu 287 287 288 287 306 307 295

2 Jumlah Balita 21.069 21.069 21.069 21.167 21.245 22.785 21.467

Rasio Posyandu
13,6 13,6 13,7 13,6 14,4 13,5 13,7
terhadap Balita
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016, diolah

Selanjutnya rata-rata rasio jumlah puskesmas terhadap jumlah penduduk selama tahun
2010-2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa tidak ada
penambahan jumlah puskesmas dalam kurun waktu lima tahun terakhir, dan rata-rata rasio jumlah
puskesmas terhadap jumlah penduduk adalah sebesar 1,69 yang bermakna bahwa untuk 30.000
penduduk terdapat 1,69 puskesmas. Angka tersebut sudah memenuhi standar kesehatan yang

II-30 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
berlaku di mana rasio penduduk terhadap jumlah puskesmas adalah satu puskesmas untuk 30.000
penduduk.

Tabel 2.21
Rasio Jumlah Puskesmas terhadap Jumlah Penduduk (per 30.000 Penduduk)
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015

No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata

1 Jumlah Puskesmas 12 12 12 12 12 12 12,0

2 Jumlah Penduduk 206.584 206.584 210.675 214.560 218.588 222.512 214.583,8


Rasio Puskesmas 1.74 1.74 1.71 1.68 1.65 1.62 1.69
terhadap Penduduk
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016, diolah

Selanjutnya rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk merupakan indikator untuk
mengukur ketersediaan tenaga kesehatan untuk mencapai target pembangunan kesehatan tertentu.
Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54 Tahun 2013
tentang Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011–2025, terget rasio tenaga
kesehatan terhadap jumlah penduduk pada tahun 2019 di antaranya rasio dokter umum 45 per
100.000 penduduk, rasio dokter gigi 13 per 100.000 penduduk, rasio perawat 180 per 100.000
penduduk, dan rasio bidan 120 per 100.000 penduduk.

Tabel 2.22
Rasio Jumlah Tenaga Kesehatan terhadap Jumlah Penduduk (per 100.000 penduduk)
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

Tahun
No Uraian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Penduduk 206.584 206.584 210.675 214.560 218.588 222.512
Jumlah Dokter Umum 42 47 30 31 34 35
2
Rasio terhadap Penduduk 20 23 14 14 16 16
Jumah Dokter Gigi 17 14 13 13 16 16
3
Rasio terhadap Penduduk 8 7 6 6 7 7
Jumlah Perawat 165 186 198 174 242 235
4
Rasio terhadap Penduduk 80 90 94 81 111 106
Jumlah Bidan 225 231 217 228 222 222
5
Rasio terhadap Penduduk 109 112 103 106 102 100
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016, diolah

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa rasio masing-masing tenaga kesehatan (dokter
umum, dokter gigi, perawat, dan bidan) terhadap penduduk (per 100.000 pernduduk) masih jauh di
bawah target rasio tahun 2019. Hal ini menunjukkan perlunya penambahan tenaga kesehatan untuk
dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten Sijunjung.

Di samping kebutuhan terhadap beberapa sarana dan prasarana pendukung kesehatan


seperti di atas, maka kebutuhan terhadap sarana dan prasarana pelayanan RSUD juga perlu
mendapat perhatian dalam RPJMD 2016-2021 mendatang. Kebutuhan sarana dan prasarana RSUD
ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas layanan sesuai dengan jenis masing-masing layanan
rumah sakit yang memiliki tipe B. Hal ini juga akan didukung dengan penyediaan lebih kurang 33
orang dokter spesialis di RSUD Sijunjung sampai dengan tahun 2021 mendatang.

RPJMD PERUBAHAN II-31


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
2.3.1.3 Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Keberhasilan program prioritas urusan pekerjaan umum dan penataan ruang merupakan
salah satu indikator capaian makro yang menunjukkan keberhasilan pemerintah daerah dalam
meningkatkan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakatnya. Untuk itu pembangunan urusan
pekerjaan umum dan penataan ruang perlu mengantisipasi dampak globalisasi, perubahan struktur
ekonomi, berkembangnya jasa-jasa, makin tingginya mobilitas tenaga kerja antar daerah serta
munculnya kutub-kutub partumbuhan ekonomi yang baru.
Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan pembangunan yang
pesat akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan prasarana dan sarana dasar seperti perumahan,
transportasi, air bersih, drainase dan pengendalian banjir, sarana persampahan, pengolahan air
limbah dan sebagainya. Oleh karena itu pembangunan prasarana dan sarana dasar di Kabupaten
Sijunjung secara terpadu dan terencana serta berwawasan lingkungan amat penting dan perlu
ditingkatkan. Untuk mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana dasar ini diperlukan tingkat
koordinasi yang tinggi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan
pembangunan tersebut. Kemampuan dan kesiapan aparat pemerintah yang tinggi beserta struktur
organisasi pemerintah yang mantap merupakan faktor yang berpengaruh positif dalam
mengantisipasi pembangunan sarana dan prasarana di wilayah Kabupaten Sijunjung.
Sejalan dengan tuntutan pembangunan sarana prasarana dasar seperti di atas, maka
Pemerintah Kabupaten Sijunjung telah berupaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana dasar
yang berwawasan lingkungan seperti halnya peningkatan tingkat kemantapan jalan. Namun
demikian, Pemerintah Kabupaten Sijunjung masih terkendala dengan tingginya kebutuhan
pembiayaan sarana dan prasarana tersebut. Tingkat kemantapan jalan di Kabupaten Sijunjung
masih terus ditingkatkan secara berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan agar dapat mendorong
percepatan pertumbuhan ekonomi daerah di masa mendatang. Untuk mewujudkan pembangunan
sarana dan prasarana dasar ini maka Pemerintah Kabupaten Sijunjung juga perlu melakukan
koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Panjang jalan dalam kondisi baik di
Kabupaten Sijunjung selama periode 2010-2015 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.23
Panjang Jalan dalam Kondisi Baik
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

Panjang Jalan dalam Kondisi


Tahun Pertumbuhan (%)
Baik (km)
2010 499,44 -
2011 563,12 12,75
2012 588,39 4,49
2013 659,58 12,10
2014 360,98 -45,27
2015 307,03 -14,95
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016

2.3.1.4 Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Keberhasilan urusan perumahan rakyat dan kawasan permukiman antara lain dapat dilihat
dari indikator cakupan akses air minum aman, drainase layak, dan sanitasi layak masyarakat.
Kemampuan pemerintah daerah menyediakan fasilitas tersebut dalam kurun waktu lima tahun
terakhir merupakan menunjukkan salah satu keberhasilan pemerintah daerah dalam menyediakan
pelayanan yang berkualitas bagi masyarakat. Hal ini terbukti dari meningkatnya cakupan akses
masyarakat terhadap air minum aman, drainase layak, dan sanitasi layak selama periode tersebut.
Ketersediaan sumberdaya alam terutama air baku yang cukup banyak di Kabupaten Sijunjung
diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap air minum aman. Tinggal lagi,
bagaimana Pemerintah Kabupaten Sijunjung mampu mengoptimalkan sumberdaya alam yang
II-32 RPJMD PERUBAHAN
KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
tersedia menjadi sumber air minum aman bagi masyarakat. Pencapaian ketiga indikator urusan
perumahan rakyat dan kawasan permukiman di Kabupaten Sijunjung selama periode 2010-2015
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.24
Realisasi Indikator Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

Realisasi (%)
No Indikator
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Cakupan akses air minum
1. 36,46 37,40 39,37 42,56 47,29 63,58
aman masyarakat (%)
Rumah tangga dengan
2. 45,68 46,85 49,32 53,31 59,24 67,70
akses drainase layak (%)
Cakupan akses sanitasi
3. 39,97 41,00 43,16 46,66 51,84 67,73
layak masyarakat (%)
Sumber : Dinas Perkim dan LH Kabupaten Sijunjung

2.3.1.5. Urusan Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat


Indikator yang digunakan untuk melihat capaian kinerja urusan ketenteraman dan ketertiban
umum serta perlindungan masyarakat adalah jumlah kasus tindak pidana kriminal, jumlah kasus
pertikaian antar warga, dan jumlah unjuk rasa yang terjadi. Capaian indikator tersebut di Kabupaten
Sijunjung untuk tahun 2010-2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.25
Perkembangan Kejadian Gangguan Kamtibmas
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010- 2015
No Indikator Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah kasus tindak pidana 151 176 146 113 237 298
kriminal
2 Jumlah kasus pertikaian
- - - - 2 5
antar warga dan nagari
3 Jumlah unjuk rasa (kali) 2 2 2 2 2 1
Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa terjadi fluktuasi kasus tindak pidana kriminal
dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2010 terjadi sebanyak 151 kasus, kemudian meningkat
menjadi 176 kasus pada tahun 2011 dan menurun pada dua tahun berikutnya. Jumlah kasus kembali
meningkat pada tahun 2014 dan 2015, masing-masing dengan jumlah kasus sebanyak 237 dan 298
kasus tindak pidana kriminal. Peningkatan kasus ini perlu disikapi oleh Pemerintah Daerah dan
masyarakat dengan peningkatan keamanan lingkungan guna mengantisipasi terjadinya tindak pidana
kriminal di masa yang akan datang.

Sementara itu, kasus pertikaian antar warga dan nagari terutama di daerah tapal batas antar
Kabupaten masih terjadi dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2014 terjadi sebanyak 2 kasus
pertikaian dan tahun 2015 meningkat menjadi 5 kasus. Secara langsung memang tidak ada dampak
negatif terjadinya pertikaian tersebut terhadap perkembangan pembangunan di Kabupaten Sijunjung
maupun di tingkat nagari, sebab hal tersebut dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat
oleh ninik mamak, tokoh masyarakat serta wali nagari. Namun hal ini perlu mendapatkan perhatian
yang serius dan sungguh-sungguh untuk di masa yang akan datang untuk peningkatan kinerja
urusan ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat yang akan dituangkan

RPJMD PERUBAHAN II-33


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
dalam RPJMD 2016-2021, termasuk penyelesaian batas kabupaten dengan daerah tetangga
sehingga tidak terjadi lagi pertikaian terkait hal tersebut.

Selanjutnya kejadian unjuk rasa di Kabupaten Sijunjung selama periode 2010-2015 tidak
banyak terjadi, di mana pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 masing-masing 2 kali kejadian,
dan pada tahun 2015 hanya terjadi 1 kali. Meskipun ada kegiatan unjuk rasa yang dilakukan oleh
sebagian masyarakat, tetapi itu hanya untuk menunjukkan sikap demokrasi dari kelompok
masyarakat tersebut, dan tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap perkembangan
pembangunan di Kabupaten Sijunjung.

Indikator lainnya yang terkait dengan urusan ketenteraman dan ketertiban umum serta
perlindungan masyarakat yaitu tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan demokrasi di
Kabupaten Sijunjung dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) baik Pemilu Legislatif dan
Pemilu Presiden tahun 2014 menunjukkan hasil yang belum terlalu tinggi. Hal ini terlihat dari tingkat
partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih pada Pemilu Legislatif baru mencapai 61,05%
dari jumlah pemilih sebanyak 148.210 orang, sedangkan dalam Pemilu Presiden mencapai 62,20%
dari jumlah pemilih sebanyak 148.615 orang.

Sementara itu, tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih dalam Pemilihan
Kepala Daerah (Pilkada) Sumatera Barat tahun 2015 mencapai 59,55% dari jumlah pemilih
sebanyak 148.946 orang. Sedangkan dalam pelaksanaan Pilkada Sijunjung dalam tahun yang sama
tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih adalah sebesar 59,90% dari jumlah
pemilih sebanyak 147.785 orang. Hal ini ke depan tentunya perlu disikapi oleh Pemerintah Daerah
dengan meningkatkan pendidikan politik bagi masyarakat sehingga tingkat partisipasi masyarakat
dalam pemilu dan pemilukada dapat ditingkatkan.

2.3.1.6 Urusan Perencanaan Pembangunan

Dokumen perencanaan pembangunan daerah terdiri dari perencanaan jangka panjang,


perencanaan jangka menengah, dan perencanaan tahunan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
sesuai ketentuan yang berlaku. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Sijunjung Tahun 2005-2025 telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Sijunjung Nomor 4 Tahun 2009. Selanjutnya pada tahun 2010 disusun Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2015 dengan berpedoman
pada RPJPD Tahun 2005-2025, namun penetapannya dilakukan dengan Peraturan Bupati Sijunjung
Nomor 42 Tahun 2010. RPJMD ini baru ditetapkan dengan Peraturan Daerah pada tahun 2014 yaitu
Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 2 Tahun 2014. Selama periode 2011-2015, setiap
tahunnya juga telah ditetapkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sijunjung
dengan Peraturan Bupati Sijunjung. RKPD tersebut merupakan dokumen perencanaan
pembangunan tahunan daerah yang disusun dengan menjabarkan program-program pada RPJMD
Tahun 2011-2015 menjadi kegiatan yang lebih rinci. Dokumen perencanaan yang telah dietapkan
terlihat pada Tabel 2.26 di bawah ini :
Tabel 2.26
Ketersediaan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

No Indikator Satuan 2011 2012 2013 2014 2015


1 Tersedianya dokumen RPJPD yang
Ada/ Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
telah ditetapkan dengan Perda
2 Tersedianya dokumen RPJMD yang
Ada/Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Ada
telah ditetapkan dengan Perda
3 Tersedianya dokumen RKPD yang telah
Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
ditetapkan dengan Perbup
4 Penjabaran program RPJMD ke dalam
Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
RKPD
Sumber : Bapppeda Kabupaten Sijunjung

II-34 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
2.3.1.7 Urusan Sosial

Perkembangan indikator urusan sosial berdasarkan data tahun 2010-2015 menunjukkan


bahwa sarana dan prasarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi,
mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir yaitu sebanyak 4 unit pada tahun 2010 dan
bertambah menjadi 5 unit pada tahun 2015. Peningkatan juga terjadi pada indikator Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang memperoleh bantuan dan penanganan PMKS,
sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.27
Perkembangan Indikator Urusan Sosial
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

Tahun
No Indikator Satuan
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Sarana sosial (panti asuhan,
1 panti jompo dan panti Unit 4 4 4 5 5 5
rehabilitasi)
PMKS yang memperoleh
2 Orang 11.999 11.999 11.999 14.803 14.803 14.803
bantuan
3 Penanganan penyandang
masalah kesejahteraan Orang 11.999 11.999 11.999 14.803 14.803 14.803
sosial (PMKS)
4 Jumlah PMKS Orang 14.287 16.587 18.581 16.781 27.531 27.531
Sumber : Data SIPD Kabupaten Sijunjung

2.3.1.8 Urusan Tenaga Kerja

Perkembangan capaian kinerja pembangunan di bidang ketenagakerjaan secara umum


dilihat dari tingkat pengangguran. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) selama periode 2010-2015
di Kabupaten Sijunjung maupun di tingkat Provinsi Sumatera Barat berfluktuasi. Pada tahun 2010
angka TPT di Kabupaten Sijunjung adalah sebesar 4,20% dan kemudian turun menjadi 2,32% pada
tahun 2011. Angka ini kembali meningkat pada tahun 2012 menjadi 4,86%, namun kemudian
menurun kembali pada tahun 2013 menjadi 2,81%. Pada tahun 2014 TPT di Kabupaten Sijunjung
meningkat menjadi 3,22 dan 4,26 pada tahun 2015. Dengan demikian pada periode 2010-2015
terjadi kenaikan TPT dari 4,20% pada tahun 2010 menjadi 4,26% pada tahun 2015. Hal ini
memberikan indikasi bahwa kinerja pelayanan di bidang ketenagakerjaan di Kabupaten Sijunjung
perlu perbaikan di masa mendatang. Namun apabila dibandingkan dengan TPT Provinsi Sumatera
Barat, TPT Kabupaten Sijunjung masih jauh di bawah TPT Sumatera Barat yang juga berfluktuasi
selama periode 2010-2015.

Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Sijunjung dan Provinsi


Sumbar selama periode 2010-2015 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

RPJMD PERUBAHAN II-35


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Gambar 2.20
Grafik Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka
di Kabupaten Sijunjung dan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 (%)

8.00 7.52
6.95 6.97 6.89
7.00
6.21 6.18
6.00
4.86
5.00 4.26
4.20 Sijunjung
4.00 Sumbar
3.22
2.81
3.00 2.32
2.00

1.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat

2.3.1.9 Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Masalah perempuan dan perlindungan anak dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi isu
yang hangat dibicarakan tidak hanya di tingkat pusat saja tetapi sampai ke daerah. Kondisi yang
demikian juga terjadi di Kabupaten Sijunjung. Selama periode 2010-2015 ternyata masalah KDRT
(Kekerasan dalam Rumah Tangga) dan perlindungan anak tampaknya belum optimal. Hal ini terbukti
dengan masih adanya terjadi kasus KDRT. Sedangkan di sisi lain kinerja pembangunan aspek
pelayanan umum dalam urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kabupaten
Sijunjung selama periode 2010-2015 hanya sedikit mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari
adanya peningkatan satu orang perempuan sebagai anggota parlemen. Sementara itu untuk TPAK
perempuan terlihat mengalami fluktuasi. Kondisi yang demikian perlu mendapat perhatian yang
serius dalam pelaksanaan RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021. Adapun perkembangan
masing-masing indikator kinerja, dapat dilihat tabel berikut ini :

Tabel 2.28
Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

No Indikator Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 2015


1 Jumlah kasus KDRT 5 7 6 8 7 6
2 Jumlah Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan
- - - 1 - -
Anak (P2TPA) di tingkat
kabupaten dan kecamatan (unit).
3 Jumlah perempuan di parlemen
2 2 2 2 2 3
(orang)
4 Tingkat partisipasi angkatan kerja
35,46 65,13 66,20 63,31 66,48 55,08
perempuan (TPAK)
5 Jumlah forum anak di tingkat
1 - - - - 1
kabupaten (unit)
Sumber : diolah dari berbagai macam sumber

II-36 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
2.3.1.10 Urusan Pangan

Tujuan pembangunan pangan pada dasarnya merupakan bagian dari ketahanan bangsa.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi IX Tahun 2008
merekomendasikan perlunya mengoptimalkan bahan pangan lokal dan memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat setempat. Hal ini dilakukan dengan jalan mempertimbangkan keseimbangan gizi yang
didukung oleh cita rasa, daya cerna, daya terima masyarakat, kualitas dan kemampuan daya beli
masyarakat. Berdasarkan data yang tersedia selama periode 2010-2015 ternyata perkembangan
cadangan pangan utama dan jumlah Desa Mandiri Pangan (DMP) di Kabupaten Sijunjung
mengalami peningkatan yang signifikan, seperti terlihat dalam gambar berikut :

Gambar 2.21
Grafik Perkembangan Cadangan Pangan Utama dan Desa Mandiri Pangan (DMP)
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

35 35 35 35
30
30
25
25
20
20 16 16
13 13 14
15
10
10
5
0
Cadangan Pangan Utama (ton) Jumlah DMP (nagari)

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : BPS Kabupaten Sijunjung

2.3.1.11 Urusan Pertanahan


Tanah adalah aset masyarakat, aset rakyat, dan aset bangsa. Manajemen aset tanah
sangat penting dirasakan bagi mereka yang berpendapatan sebagai pengusaha dari pada sebagai
pegawai atau buruh. Begitu pentingnya manajemen aset tanah bagi semua, sehingga pada awalnya
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria telah
mengamanatkan bahwa Pemerintah/Negara berkewajiban memimpin penggunaan tanah dan
mengatur hak atas tanah.

Dalam rangka pengamanan serta meningkatkan tertib administrasi pertanahan khususnya


yang berkaitan dengan aset pemerintah daerah, saat ini terus diupayakan secara bertahap dan
periodik melaksanakan pensertifikatan tanah menjadi atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten
Sijunjung.

2.3.1.12 Urusan Lingkungan Hidup


Permasalahan lingkungan hidup merupakan salah satu faktor akibat dari aktifitas kegiatan
manusia serta kerentanan yang terkait dengan bencana alam yang disebabkan oleh proses alami
bumi. Akan tetapi untuk Kabupaten Sijunjung permasalahan lingkungan tampaknya lebih banyak
disebabkan oleh aktifitas kegiatan manusia terutama kegiatan pertambangan seperti masih terjadinya
penambangan emas. Kegiatan penambangan emas tersebut lebih banyak dilakukan masyarakat
pada daerah aliran sungai (DAS), tanpa memperhatikan efek pencemaran lingkungan terutama
penggunaan merkuri pada tambang emas yang akan mengakibatkan dampak buruk pada kesehatan
manusia secara tidak langsung.

RPJMD PERUBAHAN II-37


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Maraknya kegiatan penambangan emas yang dilakukan masyarakat pada daerah aliran
sungai maupun pada lahan kering lainnya dalam beberapa tahun terakhir dan terjadinya perubahan
estetika DAS dan lahan kering telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Kondisi yang
demikian sudah tentu juga membawa dampak buruk terhadap kehidupan masyarakat. Untuk
mengatasi hal tersebut agar tidak meluasnya kerusakan lingkungan, Pemerintah Kabupaten
Sijunjung melakukan pembinaan secara kontinyu kepada masyarakat. Di samping itu pemerintah
daerah juga tetap melakukan pemantauan terhadap kualitas air sungai secara berkala setiap
tahunnya.

Selain itu penanganan sampah juga merupakan isu lingkungan yang perlu mendapat
perhatian. Perkembangan pencemaran status mutu air dan cakupan penanganan sampah di
Kabupaten Sijunjung Tahun 2010 -2015 menunjukkan capaian kinerja yang cukup signifikan seperti
terlihat dalam gambar berikut :

Gambar 2.22
Grafik Perkembangan Pencemaran Status Mutu Air dan Cakupan Penanganan Sampah
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

80 80
70
70 60 57.85 57.85 57.85
60 50 50 50 50 50
50 44.44
40
30
20
10
0
Pencemaran status mutu air sungai Cakupan penanganan sampah

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : BPS Kabupaten Sijunjung

2.3.1.13 Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Penduduk merupakan salah satu modal utama pembangunan yang perlu mendapat
perhatian yang serius, untuk itu perlu penerapan administrasi kependudukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Karena itu pelayanan bidang kependudukan dan
pencatatan sipil menjadi penting dalam perencanaan pembangunan.

Berkaitan dengan hal itu, maka pemerintah telah mengeluarkan Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Informasi Administrasi
Kependudukan. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan sistem tersebut pada tahun 2008 dikeluarkan
Peraturan Presiden Nomor 25 tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran
Penduduk dan Pencatatan Sipil.

Dalam rangka menerapkan hal itu, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung berupaya
untuk menerapkannya secara optimal, namun demikian kinerja pelayanan kependudukan dan
pencatatan sipil periode 2010-2015 belumlah maksimal. Kondisi capaian kinerja tersebut dapat
dilihat pada gambar grafik berikut :

II-38 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Gambar 2.23
Grafik Perkembangan Kinerja Pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

300 293.9 293.9

250

200
154.62
142.97
150

100 79.21 79.21


60.48 67.72
42.58 45.87 47.49 47.83
50

0
Kepemilikan KTP Kepemilikan Akte Kelahiran (per 1000 Pddk)

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: BPS Kabupaten Sijunjung

2.3.1.14 Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Dalam pelaksanaan otonomi daerah saat ini, pemberdayaan masyarakat merupakan


program strategis dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat nagari/desa dalam membangun
sumber daya manusia, ekonomi dan lingkungan. Ketiga aspek tersebut diharapkan dapat
mewujudkan kemandirian masyarakat dalam menggali potensi dan memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi. Pelaksanaan pembangunan urusan pemberdayaan masyarakat nagari/desa
berdasarkan atas tujuan : 1) meningkatkan keberdayaan masyarakat nagari/desa,
2) mengembangkan lembaga-lembaga ekonomi nagari/desa, 3) meningkatkan peranserta
masyarakat dalam pembangunan prasarana wilayah melalui institusi kemasyarakatan,
4) meningkatkan kapasitas aparatur nagari/desa, dan 5) meningkatkan peranserta perempuan dalam
kegiatan usaha ekonomi produktif dan pembangunan lainnya.

Dalam konteks program pemberdayaan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Sijunjung sejak


tahun 2002 telah melahirkan pogram dana partisipatif dan dana block grand. Hingga saat ini
program dana partisipatif masih tetap berjalan, sedangkan dana block grand tidak dilanjutkan karena
adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri) Pedesaan dan
Perkotaan. Di samping program tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan bahwa program
pemberdayaan masyarakat juga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Oleh karena dalam tahun terakhir ini dengan pemerintahan yang baru program PNPM tidak
dilanjutkan kembali, maka penataan dan pengelolaan aset daerah perlu dilaksanakan. Di samping itu
sesuai dengan Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor 141 Tahun 2014 tentang
Penetapan Kabupaten Daerah Tertinggal yang Terentaskan Tahun 2014, Kabupaten Sijunjung sudah
terlepas dari daerah tertinggal.

.Tetapi berdasarkan Keputusan Bupati Sijunjung Nomor 188.45/643/KPTS-BTP-2015


tentang Penetapan Nagari dan Jorong Tertinggal di Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 masih terdapat
16 jorong tertinggal yang terletak di 2 jorong di Kecamatan Kamang Baru, 4 jorong di Kecamatan
Tanjung Gadang, dan 10 jorong di Kecamatan Sumpur Kudus. Ke 16 jorong tertinggal tersebut perlu
mendapat perhatian yang serius dan sungguh-sungguh oleh pemerintah daerah dalam pelaksanaan
program yang dirumuskan dalam RPJMD Kabupaten Sijunjung tahun 2016-2021.

RPJMD PERUBAHAN II-39


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Pencapaian pembangunan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa yang telah
dilaksanakan di Kabupaten Sijunjung selama periode 2010-2015 dapat dilihat tabel berikut ini :

Tabel 2.29
Capaian Kinerja Pembangunan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

No Indikator Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 2015


1 Jumlah unit ekonomi simpan
pinjam nagari/desa (kelompok)
a. Kredit Mikro Nagari (KMN) 55 55 55 55 55 55
b. SPP 27 53 150 58 57 -
2 Keaktifan PKK :
a. Jumlah kelompok PKK 64 64 64 64 65 62
b. Persentase PKK aktif - - - - 100 100
3 Keaktifan Posyandu :
a. Jumlah posyandu 283 287 288 287 306 307
b. Persentase posyandu aktif - - - - 100 100
4 Persentase swadaya
masyarakat terhadap program
pemberdayaan masyarakat :
a. Program Partisipatif 30 45 45 45 45 -
b. PNPM-MP 21 21 31 30 30 -
Sumber : BPMPN Kabupaten Sijunjung, Tahun 2015

2.3.1.15 Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Program Keluarga berencana (KB) dapat dikatakan berhasil apabila angka kepersertaan KB
Mandiri tinggi, kepersertaan KB pria tinggi, dan unmed need yang relatif rendah. Berdasarkan data
yang tersedia di Kabupaten Sijunjung ternyata perkembangan peserta KB selama periode 2010-2012
berdasarkan kelompok Pasangan Usia Subur (PUS) cenderung meningkat, tetapi pada tahun 2013-
2015 sedikit menurun seperti terlihat pada gambar berikut :

Gambar 2.24
Grafik Perkembangan Peserta KB Menurut PUS
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

78.5
78.13
78
77.5
77 76.7 76.8
76.5
76 75.75
75.28 75.28
75.5
75
74.5
74
73.5
Persentase PUS Peserta KB

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan PA Kab. Sijunjung

II-40 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
2.3.1.16 Urusan Perhubungan

Perkembangan capaian kinerja pembangunan urusan perhubungan merupakan salah satu


faktor penting dalam pembangunan di Kabupaten Sijunjung dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan
data yang ada ternyata capaian kinerja urusan perhubungan untuk beberapa indikator kinerja
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Lama pengujian kelayakan angkutan umum pada
tahun 2010 masih 15 menit kemudian menjadi lebih cepat pada tahun 2015 yaitu 8 menit. Jumlah
angkutan umum yang memiliki KIR pada tahun 2010 adalah sebanyak 2.295 unit dan meningkat
menjadi 2.980 unit pada tahun 2015. Sementara itu jumlah angkutan umum pedesaan mengalami
penurunan dari 25 unit pada tahun 2010 menjadi 15 unit pada tahun 2015, sedangkan angkutan
umum antar kota dalam provinsi mengalami peningkatan dari 9 unit pada tahun 2010 menjadi 16 unit
pada tahun 2015.

Rincian pencapaian kinerja pembangunan aspek pelayanan umum urusan perhubungan di


Kabupaten Sijunjung selama periode 2010-2015 pada masing-masing indikator kinerja dapat dilihat
pada tabel berikut ini :

Tabel 2.30
Capaian Indikator Kinerja Urusan Perhubungan
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

No Indikator Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 2015


1. Jumlah Terminal Bis :
Kelas A (Unit) 1 1 1 1 1 1

2. Jumlah Angkutan Darat (Unit) :

a. Antar Kota Dalam Provinsi 9 12 12 12 16 16


b. Angkutan Kota - - - - - -
c. Angkutan Pedesaan 25 25 22 22 15 15
3. Jumlah angkutan umum yang
memiliki KIR (unit) 2.295 2.715 2.895 2.915 2.980 2.980

4. Lama pengujian kelayakan


angkutan umum – KIR (menit) 15 15 14 10 8 8

5. Jumlah izin trayek angkutan


kota/pedesaan yang dikeluarkan 25 25 22 22 15 15

6. Jumlah rambu-rambu jalan yang


terpasang (unit) - 175 195 201 235 235

Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Sijunjung

2.3.1.17 Urusan Komunikasi dan Informatika

Kebijakan tentang pentingnya penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di


lingkungan pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah telah dituangkan dalam Instruksi Presiden
Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government.
Pemerintah mengharapkan dapat melakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di
lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

Menindaklanjuti Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tersebut, Pemerintah Kabupaten Sijunjung


sejak tahun 2009 telah mempunyai website resmi yaitu: www.sijunjung.go.id . Di samping itu,
dilakukan juga pembangunan infrastruktur jaringan komputer (LAN dan WAN) yang dimulai sejak
tahun 2008 dan hingga saat ini terus diupayakan pengembangannya. Pembangunan jaringan
komputer tersebut memungkinkan terkoneksinya setiap perangkat daerah dengan jaringan internet,
sehingga tranformasi data dan informasi antar unit kerja dapat berjalan semakin lancar. Hingga

RPJMD PERUBAHAN II-41


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
tahun 2015, pembangunan infrastruktur jaringan komputer belum meliputi seluruh perangkat daerah
karena keterbatasan pembiayaan pembangunan, sehingga capaian kinerja aspek pelayanan umum
di bidang komunikasi dan informatika belum optimal. Pembangunan jaringan komunikasi dan
informatika di berbagai wilayah juga perlu dikembangkan guna meningkatkan akses masyarakat
untuk memperoleh informasi melalui teknologi informasi karena saat ini fasilitas tersebut masih
terbatas.

2.3.1.18 Urusan Otonomi Daerah

a. Aparatur Pemerintah yang Profesional

Sebagaimana diketahui bahwa pemerintah saat ini sedang melaksanakan reformasi birokrasi
terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya
manusia (SDM) aparatur. Reformasi SDM aparatur antara lain meliputi penataan jumlah dan kualitas
serta distribusi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Reformasi ketatalaksanaan salah satunya adalah
dengan menerapkan pemerintahan elektronik (e-government) baik untuk pelayanan masyarakat
(government to citizen), pelayanan pelaku usaha (government to business), maupun pelayanan
sesama instansi pemerintah (government to government). Sedangkan reformasi kelembagaan
ditindaklanjuti dengan menata kembali organisasi pemerintahan sesuai dengan kebutuhan sehingga
menjadi lebih efisien.

Keberhasilan penyelenggaraan fungsi pemerintahan sangat tergantung pada profesionalitas


aparatur pemerintah. Dalam realitanya, ukuran profesionalitas aparatur pemerintah memang belum
dapat dilaksanakan dengan baik, mengingat alat ukur yang standar masih baru dipersiapkan oleh
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Jumlah PNS pada
Pemerintah Kabupaten Sijunjung pada tahun 2015 adalah sebanyak 4.816 orang (Sijunjung Dalam
Angka 2016). Jumlah PNS tersebut masih kurang dibandingkan dengan kebutuhan PNS menurut
analisis jabatan dan analisis beban kerja yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sijunjung.
Menyikapi hal ini dan sejalan dengan reformasi birokrasi yang diuraikan di atas, maka Pemerintah
Kabupaten Sijunjung melakukan penataan organisasi pemerintah daerah yang diikuti dengan
penataan distribusi PNS sesuai organisasi yang dibentuk. Selanjutnya penerapan e-government
yang sudah mulai dilakukan di Kabupaten Sijunjung diharapkan dapat meningkatkan efisiensi
kebutuhan PNS, sehingga kekurangan jumlah PNS tidak mengurangi kualitas pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat. Hal lain yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sijunjung untuk
mengatasi kekurangan PNS adalah dengan mengangkat pegawai kontrak (THL). Sedangkan untuk
peningkatan kualitas aparatur juga telah dilakukan peningkatan kapasitas dan kompetensi PNS
melalui pendidikan dan pelatihan serta mendorong peningkatan integritas dan kreativitas aparatur
dalam mewujudkan tujuan pembangunan daerah.

b. Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik, Bersih, Transparan dan Akuntabel

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, transparan dan akuntabel antara lain
dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan
nilai kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah, serta opini Badan Pemeriksa Keuangan Daerah
(BPK) terhadap laporan pengelolaan keuangan pemerintah daerah.

Nilai AKIP Kabupaten Sijunjung pada tahun 2012 adalah 29,8 dengan predikat D. Nilai
AKIP tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2013 menjadi 31,87 dengan predikat C.
Selanjutnya pada tahun 2014 dan 2015 juga terjadi peningkatan nilai AKIP yaitu sebesar 33,46 pada
tahun 2014 dan 40,42 pada tahun 2015. Namun peningkatan nilai tersebut masih berada dalam
range predikat yang sama, sehingga predikat AKIP Kabupaten Sijunjung masih tetap C.

Sementara itu nilai dan peringkat kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Sijunjung selama periode tahun 2010-2015 menunjukkan angka yang berfluktuasi. Pada tahun 2010,
peringkat kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sijunjung berada pada posisi

II-42 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
103 dari 346 kabupaten di Indonesia. Peringkat ini menurun pada tahun 2011 menjadi 177 dari 365
kabupaten, namun kembali meningkat pada tahun 2012 menjadi posisi 121 dari 373 kabupaten.
Pada tahun 2013 dan 2014 terjadi penurunan peringkat Kabupaten Sijunjung yaitu peringkat 125 dari
383 kabupaten pada tahun 2013 dan peringkat 129 dari 395 kabupaten pada tahun 2014. Secara
peringkat terjadi penurunan, namun jika dilihat dari nilai kinerja yang diperoleh justru terjadi
peningkatan nilai pada tahun 2013 dan 2014 dibandingkan dengan tahun 2012. Nilai tersebut
masing-masing adalah sebesar 2,6250 pada tahun 2012 dan 2,7289 pada tahun 2013 serta 2,9242
pada tahun 2014. Kinerja penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Sijunjung kembali
menunjukkan peningkatan pada tahun 2015 menjadi peringkat 100 dari 384 kabupaten yang dinilai
dengan nilai 3,1016. Pada tahun 2015 tersebut juga terjadi perubahan status kinerja dari tahun-
tahun sebelumnya, yaitu dari status tinggi dengan nilai di bawah 3,0000 menjadi sangat tinggi karena
memperoleh nilai di atas 3,0000. Hasil ini menunjukkan adanya perbaikan kinerja secara
menyeluruh dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Sijunjung.

Tabel 2.31
Nilai, Peringkat, dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1. Nilai (Skor) 2,7122 2,4940 2,6250 2,7289 2,9242 3,1016


2. Peringkat 103 177 121 125 129 100
Sangat
3. Status Kinerja Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Tinggi

Selanjutnya penyelenggaraan pemerintahan dari sisi pengelolaan keuangan dapat dilihat dari
indikator opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan pemerintah daerah.
Berdasarkan indikator tersebut, diketahui sampai dengan tahun 2015 laporan keuangan Pemerintah
Daerah Kabupaten Sijunjung baru memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang
bermakna bahwa sebagian besar informasi dalam laporan keuangan bebas dari salah saji material,
kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi pengecualian. Hal ini menunjukkan kinerja
pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung perlu ditingkatkan sehingga dapat
memperoleh opini yang lebih baik yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

2.3.1.19 Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu barometer
ekonomi daerah yang berbasis ekonomi kerakyatan di Kabupaten Sijunjung. Perkembangan
persentase jumlah koperasi yang aktif selama periode 2010-2015 di Kabupaten Sijunjung ternyata
mengalami penurunan dari 66,86% pada tahun 2010 menjadi 40,11% pada tahun 2015. Sementara
itu perkembangan UMKM yang memiliki akses permodalan selama periode tersebut sedikit
mengalami peningkatan namun masih tergolong rendah dengan angka di bawah 10%.
Terjadinya penurunan persentase koperasi aktif dan masih rendahnya UMKM yang memiliki
akses permodalan menunjukkan bahwa sasaran pembangunan ekonomi kerakyatan belum tercapai
sesuai dengan yang direncanakan. Oleh karena itu perlu adanya penyempurnaan tentang arah dan
kebijakan pembangunan koperasi dan UMKM di masa mendatang.
Adapun perkembangan persentase jumlah koperasi aktif dan persentase UMKM yang
memiliki akses permodalan di Kabupaten Sijunjung periode 2010-2015 dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :

RPJMD PERUBAHAN II-43


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Gambar 2.25
Grafik Perkembangan Koperasi Aktif dan UMKM yang Memiliki Akses Permodalan
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 (%)
80
66.86
61.67 62.3
60
38.25 39.55 40.11
40

20 7.4 8.55 8.55 8.55


5.21 6.35

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
% Koperasi Aktif % UMKM yang memiliki akses permodalan
Sumber : Dinas Dagperinkop dan UKM Kab. Sijunjung

2.3.1.20 Urusan Penanaman Modal

Jumlah investor dan realisasi investasi berskala nasional (PMDN/PMA) pada indikator
urusan penanaman modal dari tahun 2010-2015 terus meningkat setiap tahunnya. Realisasi
investasi PMDN pada tahun 2010 sebesar Rp30,128 juta meningkat menjadi Rp578,190 juta pada
tahun 2015.
Pencapaian indikator urusan penanaman modal periode tahun 2010-2015 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

Tabel 2.32
Perkembangan Indikator Urusan Penanaman Modal
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Tahun
No Indikator Satuan
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah investor berskala
nasional (PMDN/PMA)
a. Persetujuan
- PMDN Investor 10 25 12 15 18 15
1
- PMA Investor - 2 1 1 1 1
b. Realisasi
- PMDN Investor 10 16 9 7 10 11
- PMA Investor - - - - - 1
a. Rasio daya serap
tenaga kerja
- PMDN Orang/Proyek 223 368 310 4.093 12.829 2.446
- PMA Orang/Proyek - 71 40 4000 35 72
b. Rasio penyerapan
2 tenaga kerja
- PMDN Orang/Pryek 223 238 192 105 676 366
- PMA Orang/Proyek - - - - - 5
a. Nilai realisasi investasi
- PMDN Rp. Juta 30.128 30.634 22.306 170.141 245.490 578.190
- PMA US$ Ribu - - - - - 230.299
Sumber : Dinas PMPTSP Kabupaten Sijunjung

II-44 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
2.3.1.21 Urusan Kepemudaan dan Olahraga

Pencapaian pembangunan urusan kepemudaan dan olahraga periode tahun 2010-2015


secara menunjukkan keberhasilan yang cukup baik. Hal ini terlihat dari jumlah organisasi pemuda
pada tahun 2010 sebanyak 56 organisasi dan meningkat menjadi 65 organisasi pada tahun 2015,
dengan 58 diantaranya merupakan organisasi olahraga.

Tabel 2.33
Perkembangan Indikator Urusan Kepemudaan dan Olahraga
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Tahun
No Indikator Satuan
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah organisasi pemuda Organisasi 56 58 60 63 65 65
2 Jumlah organisasi olahraga Organisasi 2 2 2 3 3 3
Jumlah kegiatan
3 Kegiatan 2 2 2 2 2 2
kepemudaan
4 Jumlah kegiatan olahraga Kegiatan 4 2 2 3 3 3
Gelanggang / balai remaja
5 Unit 3 3 3 14 14 20
(selain milik swasta)
6 Jumlah lapangan olahraga Unit 604 604 618 636 636 633
Sumber : Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sijunjung

2.3.1.22 Urusan Statistik

Pengertian statistik menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik adalah
data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai
sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam penyelenggaraan statistik. Berdasarkan tujuan
pemanfaatannya, jenis statistik dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yakni : a) statistik dasar, b) statistik
sektoral, dan c) statistik khusus. Sesuai kewenangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan statistik dasar merupakan kewenangan
pemerintah pusat, sedangkan penyelenggaraan statistik sektoral merupakan kewenangan
pemerintah daerah. Sedangkan statistik khusus yang pemanfaatannya ditujuan untuk memenuhi
kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan
masyarakat, penyelenggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur
masyarakat lainnya.

Dokumen statistik yang disusun oleh BPS Kabupaten Sijunjung bekerjasama dengan
Pemerintah Kabupaten Sijunjung melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
setiap tahunnya adalah Sijunjung Dalam Angka dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Di
samping itu, pada tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Sijunjung juga menyusun data statistik dengan
melibatkan BPS yaitu profil daerah yang mengambarkan kondisi dan potensi daerah meliputi empat
aspek yang terdiri dari : a) sumber daya manusia, b) sumber daya alam, c) ekonomi dan keuangan
daerah, dan d) infrastruktur.

Adapun beberapa persoalan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan statistik adalah
sebagai berikut :
1. Urusan statistik masih memiliki persoalan terkait dengan validitas data. Karena ditangani secara
bersama antara BPS, perangkat daerah dan instansi serta lembaga terkait lainnya, sering terjadi
perbedaan angka atau data. Hal ini berakibat timbulnya kesulitan dalam pertanggungjawaban
data.
2. Data statistik bersifat dinamis yang menyebabkan penentuan data akhir masih sulit dilakukan
secara cepat, tepat dan akurat.

RPJMD PERUBAHAN II-45


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
3. Munculnya berbagai versi data statistik yang diakibatkan oleh tuntutan peraturan perundang-
undangan yang sering tumpang tindih antara peraturan perundang-undangan yang satu dengan
yang lain, yang mengakibatkan kesulitan bagi lembaga penanggungjawab data dalam
penyediaannya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, beberapa solusi telah dilakukan di antaranya sebagai
berikut :
1. Mengingat banyaknya perangkat daerah/instansi yang berfungsi sebagai penyedia data di
daerah, maka perlu dilaksanakan koordinasi yang intensif dan berkesinambungan dengan
perangkat daerah/instansi tersebut sehingga terjadi komunikasi yang efektif dalam rangka
peningkatan ketepatan, kecepatan dan keakuratan penyediaan data statistik.
2. Dibutuhkan adanya ketegasan dalam pembagian tanggungjawab masing-masing perangkat
daerah/instansi penyedia data agar tidak terjadi duplikasi data, atau sebaliknya ketiadaan data
yang diakibatkan oleh tidak adanya instansi pengampu penyediaan data tertentu.
3. Perlu dilakukan pembinaan terhadap perangkat daerah untuk meningkatkan pengetahuan
aparatur tentang statistik dan pemahaman peraturan perundang-undangan tentang data dan
statistik, terutama statistik sektoral.

2.3.1.23 Urusan Kebudayaan

Perkembangan pencapaian indikator urusan kebudayaan pada periode waktu 2010-2015,


yaitu penyelenggaraan festival seni dan budaya serta benda, situs, dan kawasan cagar budaya yang
dilestarikan disajikan pada tabel di bawah ini. Berdasarkan data pada tabel tersebut, diketahui
jumlah benda, situs, dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan pada tahun 2010 sebanyak 9 buah
dan meningkat menjadi 89 buah pada tahun 2015.

Tabel 2.34
Perkembangan Indikator Urusan Kebudayaan
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
No Indikator Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Penyelenggaraan festival seni dan
1 Kali 1 1 1 1 1 1
budaya
Benda, situs, dan kawasan cagar
2 Buah 9 9 9 11 89 89
budaya yang dilestarikan
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung

2.3.1.24 Urusan Perpustakaan

Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, yang dimaksud


dengan perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya
rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,
penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan bertujuan
memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas
wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu, peningkatan
kualitas pelayanan perpustakaan di Kabupaten Sijunjung akan dapat meningkatkan kualitas dan
kemampuan sumber daya manusia.

Ketersediaan perpustakaan di Kabupaten Sijunjung pada tahun 2010-2015 dapat dilihat


pada tabel berikut ini :

II-46 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 2.35
Capaian Kinerja Pembangunan Urusan Perpustakaan
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

No Indikator Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 2015


1 Jumlah perpustakaan :
- Perpustakan daerah 61 61 61 61 61 61
- Perpustakan keliling 50 50 50 50 50 50
- Perpustakan kecamatan 12 12 12 12 12 12
- Perpustakan sekolah 200 200 200 200 200 200
- Perpustakan non pemerintah 2 2 2 2 2 2
Jumlah anggota perpustakaan
2 218 294 348 437 510 992
daerah (orang)
Jumlah koleksi buku yang tersedia
3 384 396 396 2.917 6.790 7.540
di perpustakaan daerah
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sijunjung

Berdasarkan data di atas, diketahui tidak ada penambahan jumlah perpustakaan selama
periode 2010-2015, namun untuk jumlah anggota perpustakaan daerah terjadi peningkatan dari 218
orang pada tahun 2010 menjadi 992 orang pada tahun 2015. Demikian pula untuk koleksi buku di
perpustakaan daerah juga ada peningkatan dari hanya 384 buku pada tahun 2010 menjadi 7.540
buku pada tahun 2015.

2.3.1.25 Urusan Kearsipan

Pencapaian indikator pembangunan urusan kearsipan periode tahun 2010-2015 menunjukkan


terjadinya peningkatan jumlah perangkat daerah yang telah menerapkan arsip secara baku yaitu dari 3
perangkat daerah pada tahun 2010 menjadi 48 perangkat daerah pada tahun 2015. Sementara itu
untuk peningkatan SDM kearsipan, setiap tahun juga dilakukan pembinaan bagi pengelola kearsipan
dengan jumlah yang dibina setiap tahunnya menyesuaikan dengan dana yang tersedia. Data
selengkapnya terkait pencapaian indikator urusan kearsipan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.36
Perkembangan Indikator Urusan Kearsipan
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

No Indikator Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015


Jumlah perangkat daerah
perangkat 3 dari 43 5 dari 43 8 dari 45 10 dari 46 15 dari 49 48 dari 49
1 yang telah menerapkan
daerah (6,98%) (11,63%) (17,78%) (21,74%) (30,61%) (98,00%)
arsip secara baku
Jumlah SDM pengelola
2 orang 138 145 127 183 213 243
kearsipan yang dibina
Sumber : Data SIPD Kabupaten Sijunjung

2.3.2 Pelayanan Urusan Pilihan

2.3.2.1 Urusan Kelautan dan Perikanan

Perkembangan produksi perikanan melalui program budidaya selama periode 2010-2015


ternyata cenderung meningkat, tetapi produksi ikan melalui perairan umum pada tahun 2015
mengalami penurunan. Terjadinya peningkatan produksi perikanan budidaya ini menunjukkan
pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di 3 (tiga) Balai Benih Ikan (BBI) cukup berhasil.
Adapun perkembangan produksi perikanan di Kabupaten Sijunjung tahun 2015 dapat dilihat pada
gambar berikut :

RPJMD PERUBAHAN II-47


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Gambar 2.26
Grafik Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 (ton)

60000.0
52204.4
50000.0
40519.0
40000.0
31449.3
30000.0
21590.5
20000.0 12686.2 12686.2
10000.0

0.0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : BPS Kabupaten Sijunjung

2.3.2.2 Urusan Pariwisata

Perkembangan pencapaian urusan pariwisata berdasarkan data indikator yang ada, untuk
kunjungan wisata mancanegara dan kunjungan wisata nusantara mengalami kenaikan dalam kurun
waktu 2010-2015 seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.37
Perkembangan Indikator Urusan Pariwisata
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
No Indikator Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Kunjungan wisata orang NA 370 450 65 270 276
mancanegara
2. Kunjungan wisata orang NA 1.700 2.000 4.200 5.963 5.966
nusantara
Sumber : Data SIPD Kabupaten Sijunjung

2.3.2.3 Urusan Pertanian

Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi kerakyatan di


Kabupaten Sijunjung sebagai sumber penyediaan bahan pangan, penyediaan lapangan kerja dan
input bagi sektor industri perkebunan. Selama periode 2010-2015 sektor pertanian memberikan
kontribusi yang cukup besar terhadap PDRB Kabupaten Sijunjung. Akan tetapi selama 5 (lima) tahun
terakhir ini produktivitas masing-masing produk unggulan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan
dan peternakan belumlah maksimal sesuai dengan yang direncanakan. Kondisi yang demikian terjadi
karena terjadinya kompetisi dengan sektor lain dalam hal penggunaan sumber daya lahan dan air.
Adapun pencapaian masing-masing produk unggulan tersebut pada tahun 2015 adalah seperti
terlihat dalam gambar berikut :

II-48 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Gambar 2.27
Grafik Produksi Produk Unggulan Tanaman Pangan
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 (ton)

120,000.00
107,458.47
100,000.00

80,000.00

60,000.00

40,000.00
1,952.72 4,392.00
20,000.00

0.00
PADI JAGUNG UBI KAYU

Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2016

Gambar 2.28
Grafik Produksi Produk Unggulan Hortikultura
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 (ton)

3,000.00
2,714.90
2,500.00
1,985.10
2,000.00

1,500.00

1,000.00
200.00 214.00
500.00

0.00
KACANG PANJANG CABAI DURIAN PISANG

Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2016

Gambar 2.29
Grafik Produksi Produk Unggulan Perkebunan
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 (ton)

30,000.00
27,134.00
25,000.00

20,000.00 18,713.00

15,000.00

10,000.00

5,000.00 638

0.00
KARET KELAPA SAWIT KAKAO

Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2016

RPJMD PERUBAHAN II-49


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Gambar 2.30
Grafik Produksi Produk Unggulan Peternakan
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 (ton)

500.00
450.00 478.94
400.00
350.00
300.00
250.00
200.00
73.51
150.00
100.00
50.00
0.00
SAPI KERBAU

Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2016

2.3.2.4 Urusan Kehutanan

Luas hutan lindung dan hutan konservasi di Kabupaten Sijunjung relatif cukup luas dan
terpelihara dengan baik. Luas kawasan hutan lindung dan hutan konservasi sampai dengan tahun
2015 mencapai sebesar 186.226,64 ha atau 59,48 % dari total luas kabupaten Sijunjung. Sedangkan
luas lahan kritis adalah sebesar 141.792,08 ha atau 96,34% dari total luas hutan. Angka tersebut
menunjukkan bahwa upaya untuk menjaga hutan melalui program rehabilitasi lahan perlu
dioptimalkan melalui pemberdayaan dan partisipasi masyarakat. Di samping itu, Pemerintah
Kabupaten Sijunjung juga berupaya untuk menurunkan kasus illegal logging secara maksimal.
Perkembangan cakupan penanganan lahan kritis dan kasus illegal logging selama periode 2010-
2015 dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.31
Grafik Perkembangan Cakupan Penanganan Lahan Kritis dan Kasus Illegal Logging
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

100 98.88 96.34 96.34


90 84.82 85.29 86.46
80
70
60
50
40
30
20 12
5 3 3 1 1
10
0
Cakupan penanganan lahan kritis (%) Jumlah kasus illegal logging

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: BPS Kabupaten Sijunjung

II-50 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
2.3.2.5 Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral

Program pembangunan energi dan sumber daya mineral memiliki peran penting dalam
memfasilitasi dan penyediaan listrik di Kabupaten Sijunjung sampai ke tingkat nagari maupun jorong.
Penyediaan tenaga listrik yang memadai dan berkualitas merupakan indikator penting untuk
mendukung pembangunan sektor ekonomi lainnya, sehingga ketersediaan energi listrik yang cukup
akan menentukan pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.

Perkembangan cakupan energi listrik pedesaan di Kabupaten Sijunjung hingga tahun 2015
menurut kecamatan belum merata, karena masih ada 4 kecamatan yang belum dialiri listrik 100%.
Adapun capaian layanan listrik pedesaan di Kabupaten Sijunjung sampai dengan tahun 2015
menurut kecamatan dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.32
Grafik Cakupan Penanganan Layanan Listrik Pedesaan
di Kabupaten Sijunjung menurut Kecamatan Tahun 2015 ( % )

100 100 100 100 100


96.3
95
91.67
89.47
90 88.24

85

80

Sumber : BPS Kabupaten Sijunjung

Sementara itu potensi sumber daya mineral yang tersedia di Kabupaten Sijunjung yang baru
diolah berskala besar adalah batu bara, sedangkan potensi lainnya masih diolah dengan skala kecil.
Hal ini disebabkan karena cadangan mineral yang tersedia sebagian besar berada di kawasan hutan
lindung dan konservasi. Perkembangan produksi batu bara selama periode 2010-2015 adalah
berfluktuasi, di mana pada periode 2010-2012 cenderung meningkat, namun pada periode tahun
2013-2015 mengalami penurunan. Di samping batu bara, potensi sumber daya alam lainnya yang
cukup besar adalah minyak dan gas bumi, di mana saat ini sedang dalam proses eksplorasi.

Perkembangan produksi batu bara di Kabupaten Sijunjung periode 2010-2015 dapat dilihat
pada gambar berikut :

RPJMD PERUBAHAN II-51


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Gambar 2.33
Grafik Perkembangan Produksi Batu Bara
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 (ton)

250,000
221,797
215,776

200,000

159,543 155,075
150,000

106,171 108,271

100,000

50,000

-
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Sijunjung

2.3.2.6 Urusan Perdagangan

Capaian kinerja perdagangan dalam negeri di Kabupaten Sijunjung dapat dilihat dari
indikator jumlah sarana perdagangan (pasar rakyat) yang tersedia serta kontribusi dan laju
pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha.

Selama periode 2010-2015 jumlah pasar rakyat di Kabupaten Sijunjung belum mengalami
peningkatan. Hal tersebut terjadi karena jumlah pasar yang ada sudah cukup banyak yang tersebar
di seluruh kecamatan dan sebagian besar nagari sudah memiliki pasar. Fokus Pemerintah Daerah
terhadap pembangunan pasar dalam periode 2010-2015 adalah melakukan revitalisasi terhadap
pasar yang ada, sehingga menjadi pasar yang representatif. Pada tahun 2010, jumlah pasar dengan
kondisi baik ada sebanyak 9 pasar dan meningkat menjadi 19 pasar pada tahun 2015.

Selanjutnya dilihat dari kontribusi PDRB, Sektor perdagangan merupakan 5 (lima) sektor
utama penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Sijunjung dengan kontribusi relatif stabil selama
periode tahun 2010-2015 yang berada pada kisaran angka 11%. Sedangkan dilihat dari laju
pertumbuhan PDRB Sektor Perdagangan, terjadi peningkatan selama periode 2010-2012, kemudian
menurun pada tahun 2013, dan kembali meningkat pada tahun 2014 dan 2015.

Jumlah pasar rakyat, perkembangan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB dan laju
pertumbuhan PDRB sektor perdagangan periode 2010-2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

II-52 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 2.38
Capaian Indikator Kinerja Urusan Perdagangan
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

No Indikator Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 2015


Jumlah Pasar Tradisional Rakyat
1 51 51 51 52 52 53
(Unit)
Jumlah Pasar Rakyat dengan
2 9 9 12 19 19 19
Kondisi Baik (Unit)
Kontribusi Sektor Perdagangan
3 10,99 11,69 11,55 11,28 11,00 11,32
terhadap PDRB ADHB (%)
Laju Pertumbuhan PDRB Sektor
4 4,47 4,89 6,91 4,38 6,47 6,44
Perdagangan ADHK (%)
Sumber : Dinas Dagperinkop dan BPS Kabupaten Sijunjung

2.3.2.7 Urusan Perindustrian

Perkembangan jumlah industri kecil dan menengah di Kabupaten Sijunjung selama periode
2010-2015 secara umum cenderung mengalami penurunan yang sangat tajam. Meskipun pada tahun
2010-2011 jumlah industri kecil dan menengah mengalami peningkatan. Akan tetapi pada tahun
2011 jumlah industri kecil dan menengah mencapai sebanyak 564 unit, dan pada tahun 2015
meningkat sebesar 707 unit. Meskipun terjadi peningkatan jumlah IKM dari tahun 2011 ke tahun
2015 pembinaan terhadap industri kecil dan menengah ini masih harus terus ditingkatan. Akan tetapi
disisi lain Pemerintah daerah tampaknya lebih fokus untuk membina produk unggulan disektor
industri ini yakni produk tenun Unggan dan industri makanan. Perkembangan jumlah industri kecil
dan menengah di Kabupaten Sijunjung periode 2010-2015 dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.34
Grafik Perkembangan Jumlah Industri Kecil dan Menengah
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 ( Unit )

800 707
700 600
564 570 585
600
500
362
400
300
200
100
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Sumber : BPS Kabupaten Sijunjung

2.3.2.8 Urusan Transmigrasi

Pelaksanaan transmigrasi merupakan kerjasama antar pemerintah daerah baik pemerintah


daerah pengirim maupun pemerintah daerah penerima dengan pemerintah pusat sebagai fasilitator.
Pola transmigrasi sudah mencerminkan partisipasi dan keswadayaan masyarakat baik melalui
transmigrasi umum maupun transmigrasi swakarsa.

Transmigrasi merupakan kegiatan lintas bidang, lintas sektor dan lintas daerah, sehingga
program transmigrasi dapat terlaksana oleh adanya minimal dua sumber daya, yaitu sumber daya
RPJMD PERUBAHAN II-53
KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
manusia dan sumber daya alam. Suber daya manusia yang dimiliki daerah asal apabila dipertmukan
dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki daerah tujuan transmigrasi, serta dikelola secara
baik akan mampu menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru, dan pada gilirannya akan menjadi
pusat-pusat perekonomian baru.

Dalam periode tahun 1992 sampai dengan tahun 2001 di Kabupaten Sijunjung telah
dilakukan penempatan transmigran sebanyak 2.732 KK atau 10.805 jiwa yang tersebar di tujuh Unit
Permukiman Transmigrasi (UPT). Sedangkan selama periode 2002 sampai dengan tahun 2015 tidak
ada penempatan transmigran di Kabupaten Sijunjung.

Fokus utama kegiatan transmigrasi adalah penempatan dan membangun lokasi


transmigrasi baru serta meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan para transmigran dan
masyarakat lokal sekitarnya.

2.4 Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing daerah dapat menggambarkan perkembangan kemampuan perekonomian


daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan
tetap terbuka pada persaingan dengan daerah lain baik kabupaten/kota maupun provinsi yang
berdekatan. Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, infrastruktur, iklim,
berinvestasi dan sumber daya manusia.

2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah

Aspek kemampuan ekonomi Kabupaten Sijunjung dapat dilihat dari perkembangan beberapa
indikator yaitu : a). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang merefleksikan tingkat
pertumbuhan ekonomi daerah, b). Pendapatan perkapita, dan c). Nilai Tukar Petani (NTP). Untuk
nilai tukar petani apabila NTP > 100 berarti petani mengalami surplus, bila NTP = 100, artinya petani
mengalami impas atau break event, bila NTP < 100 artinya petani mengalami defisit.

Perkembangan PDRB dan pendapatan perkapita masyarakat Kabupaten Sijunjung periode


2010-2015 menunjukkan angka yang positif, tetapi NTP mengalami penurunan yang cukup
signifikan, sehingga mengakibatkan menurunnya daya beli petani. Perkembangan ketiga indikator
kemampuan daya saing ekonomi Kabupaten Sijunjung selama periode 2010-2015 dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel 2.39
Aspek Kemampuan Ekonomi Kabupaten Sijunjung
Tahun 2010-2015

No Aspek 2010 2011 2012 2013 2014 2015


1 PDRB (Juta Rp) :
a. ADHK 4.133.561,40 4.386.265,70 4.656.082,01 4.941.936.84 5.239.390,26 5.535.886,63
b. ADHB 4.133.561,40 4.676.683.10 5.176.467,16 5.734.229,13 6.472.139,44 7.093.840,35
Pendapatan
2 20,48 22,64 24,57 26,73 29,61 31,88
Perkapita (Juta Rp)
Nilai Tukar Petani
3 100,37 100,72 101,07 98,88 99,93 99,93
(% )
Sumber : BPS Kabupaten Sijunjung

2.4.2. Fasilitas Daerah / Infrastruktur

Ketersediaan infrastruktur merupakan penunjang daya saing daerah untuk mendukung


aktivitas ekonomi pada berbagai sektor pada suatu daerah atau wilayah. Semakin lengkap
ketersediaan infrastruktur, maka semakin kuat daya saing daerah tersebut. Secara umum

II-54 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
ketersediaan infrastruktur suatu daerah dapat dilihat dari: a). fasilitas perhubungan, b). energi listrik
dan komunikasi, dan c). rencana tata ruang wilayah.

2.4.2.1. Fasilitas Perhubungan

Selama periode 2010-2015 perkembangan kondisi jalan yang ada di Kabupaten Sijunjung
terus mengalami penurunan. Penurunan kondisi jalan yang signifikan terjadi pada jalan yang baik
(mantap), di mana tahun 2010 panjang jalan yang baik 499,44 km kemudian turun menjadi 360,98
km pada tahun 2015. Perkembangan jalan yang baik, sedang, rusak ringan dan rusak berat selama
periode 2010-2015 dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.35
Grafik Perkembangan Kondisi Jalan Berdasarkan Jenis Kerusakan
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 (km)

1600

1400 303.64
296.50 304.36 295.73
1200
303.64
194.82 188.25 365.83
1000 221.67 221.61
134.51 203.99 188.25
800 118.21
162.30
128.95
600 203.99
588.39 659.58 260.04
400 563.12
499.44
307.03
200 360.98

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat

Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016

2.4.2.2. Energi Listrik dan Telekomunikasi

Ketersediaan energi listrik di Kabupaten Sijunjung sudah cukup memadai. Hal ini ditunjukkan
dengan cakupan layanan energi listrik untuk setiap nagari dan jorong di mana sampai tahun 2015
mencapai 95%. Artinya hanya 5% saja nagari dan jorong yang belum mendapat layanan listrik.
Sementara itu, ketersediaan sarana telekomunikasi khususnya telepon selular, hingga tahun 2015
telah menjangkau 96,23% dari 60 nagari dan satu desa, dengan jumlah BTS di tahun 2015 sebanyak
89 tower. Perkembangan cakupan layanan energi listrik dan telekomunikasi di Kabupaten Sijunjung
periode 2010-2015 dapat dilihat pada gambar berikut :

RPJMD PERUBAHAN II-55


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Gambar 2.36
Grafik Perkembangan Cakupan Layanan Energi Listrik dan Telekomunikasi
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 ( % )

100 94.23 96.23 96.23


92.57 95.17 95.17 95 95
90 88.52 88.52
84.23
80
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Cakupan layanan energi listrik Cakupan layanan telekomunikasi

Sumber : BPS Kabupaten Sijunjung

2.4.2.3. Rencana Tata Ruang Wilayah

Ketersediaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) akan menambah daya saing
Kabupaten Sijunjung, karena RTRW bertujuan untuk melihat kerangka pemanfaatan ruang daerah
berbasis lingkungan dan pembangunan berkelanjutan untuk jangka waktu 20 tahun. Sehubungan
dengan itu, maka Pemerintah Kabupaten Sijunjung telah menentapkan Peraturan Daerah Nomor 5
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sijunjung Tahun 2011-2031.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sijunjung tersebut maka
untuk RPJMD Tahun 2016-2021 telah ditetapkan beberapa kawasan pembangunan strategis. Untuk
menetapkan kawasan potensial sebagai kawasan strategis sesuai dengan RTRW Kabupaten
Sijunjung, telah ditetapkan 7 (tujuh) wilayah kawasan strategis yaitu : (1) Kawasan Strategis Tanah
Badantuang, (2) Kawasan Strategis Kandang Baru, (3) Kawasan Strategis Aie Amo, (4) Kawasan
Strategis Palangki, (5) Kawasan Strategis Istano Jambu Lipo dan Rumah Gadang 13 Ruang
(Kecamatan Lubuk Tarok), (6) Kawasan Strategis Sumpur Kudus, dan (7) Kawasan Strategis Wisata
MUSIDUGA (Muaro-Silokek-Durian Gadang). Ketujuh kawasan strategis Kabupaten Sijunjung
tersebut dapat dikelompokan menjadi dua bagian yaitu Kawasan Strategis Ekonomi dan Kawasan
Strategis Sosio Kultural, di mana masing-masing kelompok juga memiliki lokasi kawasan
strategisnya.

Selanjutnya, turunan dari RTRW tersebut akan melahirkan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) Kawasan Strategis yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah. Selama periode 2012-2014
telah tersusun sebanyak 1 dokumen teknis RDTR yaitu RDTR Kawasan Perkotaan Muaro Sijunjung
pada tahun 2013 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 1 Tahun
2017.

2.4.3. Iklim Berinvestasi

Investasi yang akan masuk ke suatu daerah sangat ditentukan oleh daya saing investasi
yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan. Salah satu faktor yang dapat menentukan daya saing
investasi daerah dipengaruhi oleh kemudahan dalam perizinan serta kondisi keamanan di daerah
tersebut yang dapat dilihat dari jumlah kasus kriminalitas. Jumlah izin prinsip yang diterbitkan di

II-56 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Kabupaten Sijunjung dalam periode tahun 2010-2015 berfluktuasi. Hal yang sama juga terjadi pada
perkembangan angka kriminalitas di Kabupaten Sijunjung yang juga berfluktuasi dalam periode
2010-2015. Hal ini erat kaitannya dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat, namun angkanya
masih di bawah batas toleransi.

Perkembangan jumlah izin prinsip yang diterbitkan dan angka kriminalitas di Kabupaten
Sijunjung periode 2010-2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.40
Jumlah Izin Prinsip dan Angka Kriminalitas
di Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015

No Aspek 2010 2011 2012 2013 2014 2015


Jumlah izin prinsip yang
1 10 25 12 15 18 15
diterbitkan
2 Jumlah Kasus Kriminalitas 151 176 146 113 237 298

3 Angka Kriminalitas ( % ) 0,65 0,15 0,05 0,05 0,05 0,12


Sumber : Dinas PMPTSP dan BPS Kabupaten Sijunjung

2.4.4. Sumber Daya Manusia

Analisis daya saing sumber daya manusia salah satunya dilakukan dengan melihat rasio
ketergantungan. Rasio ketergantungan dihitung berdasarkan jumlah penduduk usia tidak produktif
(di bawah usia 15 tahun dan di atas 64 tahun) dibagi dengan jumlah penduduk yang berusia produktif
(15-64 tahun) dikali 100. Semakin tingginya persentase rasio ketegantungan menunjukkan semakin
tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk
yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase rasio ketergantungan yang
semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif
untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Rasio ketergantungan di Kabupaten Sijunjung menunjukkan angka yang relatif baik selama
periode 2010-2015. Pada tahun 2010 capaian angkanya adalah 62,41%, hal ini berarti setiap 100
orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungan sebanyak 63 orang yang
belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi. Sedangkan pada tahun 2015, rasio
ketergantungannya hanya 48,47% yang berarti setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap
produktif) mempunyai tanggungan sebanyak 49 orang yang belum produktif dan dianggap tidak
produktif lagi. Keadaan ini menunjukkan semakin membaiknya komposisi penduduk karena beban
ketergantungan penduduk usia produktif yang semakin rendah.

Perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Sijunjung tidak produktif, usia produktif, dan
rasio ketergantungan selama periode 2010-2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

RPJMD PERUBAHAN II-57


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 2.41
Rasio Ketergantungan Penduduk Kabupaten Sijunjung
Tahun 2010-2015

No Aspek 2010 2011 2012 2013 2014 2015


Jumlah Penduduk berusia
1 68.069 67.887 64.242 69.636 70.560 67.913
< 15 Tahun
Jumlah Penduduk berusia
2 9.485 9.816 11.311 9.689 9.915 11.871
> 64 Tahun
Jumlah Penduduk berusia
3 77.554 77.703 75.553 75.553 80.475 13.535
Tidak Produktif
Jumlah Penduduk berusia
4 124.269 126.516 131.921 135.235 138113 164.616
15-64 Tahun

5 Rasio Ketergantungan ( % ) 62,41 61,42 57,27 55,87 58,27 48,47


Sumber : Sijunjung Dalam Angka 2011-2016, diolah

II-58 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Kantor DPRD Kabupaten Sijunjung

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu


Kinerja keuangan daerah selama 5 (lima) tahun terakhit dapat diketahui melalui analisis
terhadap kinerja pelaksanaan APBD yang difokuskan pada kinerja pendapatan daerah, belanja
daerah, kinerja pembiayaan, dan perkembangan neraca daerah. Peranan dan kontribusi kinerja
pelaksanaan keuangan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan
kewenangannya akan tercermin dalam APBD. Untuk dapat mengetahui potensi sumber daya
keuangan daerah, maka perlu dilakukan analisis terhadap kinerja keuangan daerah selama beberapa
tahun terakhir serta beberapa kebijakan yang berkaitan dengan hal tersebut. Karena itu, analisis
kinerja keuangan daerah dimulai dengan analisis kinerja pendapatan daerah, kinerja belanja daerah,
kinerja pembiayaan daerah serta neraca daerah.

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD

Pertumbuhan pendapatan daerah Kabupaten Sijunjung selama 5 (lima) tahun terakhir


menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari cukup besarnya rata-
rata pertumbuhan pendapatan daerah Kabupaten Sijunjung selama periode tahun 2010 hingga tahun
2015 yang mencapai 13,54% per tahun, atau meningkat dari Rp439.095.670.000 pada tahun 2010
menjadi Rp828.391.860.000 pada tahun 2015.

Analisis berdasarkan kelompok pendapatan menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah


(PAD) memberikan kontribusi pertumbuhan paling tinggi dibandingkan dengan kelompok pendapatan
daerah Kabupaten Sijunjung lainnya. Selama kurun waktu tahun 2010-2015, penerimaan PAD

RPJMD PERUBAHAN III-1


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Kabupaten Sijunjung mengalami pertumbuhan secara rata-rata mencapai sebesar 24,23% per tahun,
yaitu meningkat dari Rp21.973.850.000 pada tahun 2010 menjadi Rp65.008.440.000 pada tahun
2015. Jumlah pendapatan dari dana perimbangan mengalami pertumbuhan sebesar 12,24% per
tahun, yaitu meningkat dari Rp347.137.440.000 pada tahun 2010 menjadi Rp618.274.200.000 pada
tahun 2015. Jumlah pendapatan dari sumber lain-lain pendapatan daerah yang sah mengalami rata-
rata pertumbuhan sebesar 15,70% per tahun, yaitu meningkat dari Rp69.984.380.000 pada tahun
2010 menjadi Rp145.109.220.000 pada tahun 2015.

Analisis berdasarkan elemen pendapatan menunjukkan bahwa pendapatan retribusi daerah


memiliki rata-rata pertumbuhan per tahun yang paling tinggi, yaitu sebesar 41,41%, kemudian diikuti
dengan dana bagi hasil bukan pajak dan pendapatan pajak daerah masing-masing sebesar 26,25%
dan 25,83%. Sebagai akibat pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-
P2) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) ke daerah terjadi penurunan
penerimaan dana bagi hasil pajak, sehingga antara tahun 2010-2015 terjadi penurunan pertumbuhan
minus 19,84%. Sedangkan pendapatan daerah yang berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU)
mengalami rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 12,16%.

Perkembangan penerimaan Pendapatan Daerah kabupaten Sijunjung selama periode 2010-


2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1
Rata-Rata Pertumbuhan Per Tahun dan Perkembangan Jumlah
Pendapatan Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 (RpJuta)
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH (RP JUTA) RATA-
RATA
KETERANGAN
TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015 PERTUM-
BUHAN (%)
PENDAPATAN 439,095.67 532,560.76 554,996.13 659,999.87 748,241.68 828,391.86 13.54
PENDAPATAN ASLI DAERAH 21,973.85 27,069.08 33,176.08 38,098.01 54,261.42 65,008.44 24.23
Pendapatan Pajak Daerah 2,783.31 4,606.01 5,275.70 5,701.95 7,839.20 8,778.64 25.83
Pendapatan Retribusi Daerah 3,934.98 4,326.10 7,359.19 12,964.05 17,812.29 22,251.96 41.41
Pendapatan Hasil Pengelolaan
5,210.28 8,393.31 8,574.25 9,173.30 10,012.56 9,636.51 13.09
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
10,045.28 9,743.66 11,966.93 10,258.70 18,597.37 24,341.32 19.36
yang Sah
DANA PERIMBANGAN 347,137.44 397,521.08 460,533.41 541,683.30 600,238.11 618,274.20 12.24
Dana Bagi Hasil Pajak 22,333.84 21,018.06 23,826.40 21,500.95 15,355.25 12,581.32 (10.84)
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak 1,727.72 3,054.84 4,289.14 2,732.04 13,264.40 5,994.88 28.25
Dana Alokasi Umum 291,098.18 331,390.88 389,425.71 448,681.13 498,591.20 516,685.15 12.16
Dana Alokasi Khusus 31,977.70 42,057.30 42,992.15 68,769.17 73,027.26 83,012.85 21.02

LAIN-LAIN PENDAPATAN
69,984.38 107,970.61 61,286.63 80,218.57 93,742.15 145,109.22 15.70
DAERAH YANG SAH
Dana Otonomi Khusus 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Dana Penyesuaian 49,198.75 83,968.05 39,239.32 56,771.45 64,507.06 87,636.63 12.24
Alokasi Dana Desa yang Berasal
18,156.86
dari APBN
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 15,694.56 20,825.62 21,634.71 22,678.79 28,305.88 34,876.23 17.32
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 2,995.20 2,970.40 0.00 0.00 0.00 0.00 100.00)
Pendapatan Hibah 2,095.87 206.54 250.00 768.33 0.00 (100.00)
Pendapatan Lainnya 0.00 0.00 162.60 0.00 929.22 4,439.50

Sumber : BKAD, LKPD Kabupaten Sijunjung beberapa tahun (diolah)

Analisis berdasarkan kontribusi terhadap total pendapatan menunjukkan bahwa


perkembangan pendapatan Kabupaten Sijunjung sebagaimana yang terjadi selama enam tahun
terakhir merupakan capaian yang relatif baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan pertumbuhan
kontribusi masing-masing sumber pendapatan daerah Kabupaten Sijunjung. Kontribusi semua jenis
pendapatan daerah dari sumber PAD dalam enam tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan positif,
kecuali pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Secara total kontribusi
PAD terhadap pendapatan daerah tumbuh sebesar 9,42% per tahun. Kontribusi PAD tersebut
meningkat dari 5,00% pada tahun 2010 menjadi 7,85 % pada tahun 2015.

III-2 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Kontribusi pendapatan dari dana perimbangan pada periode yang sama mengalami
pertumbuhansangat rendah, bahkan mencapai minus sebesar 1,14%. Hal ini antara lain disebabkan
penerimaan pendapatan bagi hasil pajak yang mengalami pertumbuhan minus 21,47%, dan tidak
diimbangi oleh sumber penerimaan dana perimbangan lainnya.

Walaupun dampaknya relatif kecil, namun naiknya kontribusi PAD ini merupakan hal yang
positif, karena menggambarkan kemajuan kemandirian Kabupaten Sijunjung dalam membiayai
kebutuhan pembangunannya. Tabel di bawahini menunjukkan perkembangan kontribusi setiap
komponen pendapatan terhadap total pendapatan daerah Kabupaten Sijunjung.

Tabel 3.2
Rata-rata Pertumbuhan Per Tahun dan Perkembangan Kontribusi
Pendapatan Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 (%)
KONTRIBUSI TERHADAP TOTAL PENDAPATAN (%) RATA-
RATA
KETERANGAN
TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015 PERTUM-
BUHAN (%)
PENDAPATAN 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 -
PENDAPATAN ASLI DAERAH 5.00 5.08 5.98 5.77 7.25 7.85 9.42
Pendapatan Pajak Daerah 0.63 0.86 0.95 0.86 1.05 1.06 10.83
Pendapatan Retribusi Daerah 0.90 0.81 1.33 1.96 2.38 2.69 24.55
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
1.19 1.58 1.54 1.39 1.34 1.16 (0.40)
Daerah Yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 2.29 1.83 2.16 1.55 2.49 2.94 5.13

DANA PERIMBANGAN 79.06 74.64 82.98 82.07 80.22 74.64 (1.14)


Dana Bagi Hasil Pajak 5.09 3.95 4.29 3.26 2.05 1.52 (21.47)
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak 0.39 0.57 0.77 0.41 1.77 0.72 12.96
Dana Alokasi Umum 66.29 62.23 70.17 67.98 66.64 62.37 (1.21)
Dana Alokasi Khusus 7.28 7.90 7.75 10.42 9.76 10.02 6.59
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG
15.94 20.27 11.04 12.15 12.53 17.52 1.91
SAH
Dana Otonomi Khusus 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Dana Penyesuaian 11.20 15.77 7.07 8.60 8.62 10.58 (1.14)
Alokasi Dana Desa yang Berasal dari APBN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.19
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 3.57 3.91 3.90 3.44 3.78 4.21 3.33
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 0.68 0.56 0.00 0.00 0.00 0.00 (100.00)
Pendapatan Hibah 0.48 0.04 0.05 0.12 0.00 0.00 (100.00)
Pendapatan Lainnya 0.00 0.00 0.03 0.00 0.12 0.54

Sumber : BKAD, LKPD Kabupaten Sijunjung beberapa tahun (diolah)

Pengklasifikasian belanja daerah yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) dapat dilakukan berdasarkan berbagai metode, antara lain berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006. Berdasarkan Peraturan Menteri
tersebut, belanja daerah dapat diklasifikasikan menjadi belanja langsung dan belanja tidak langsung.
Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak terkait langsung dengan pelaksanaan program
dan kegiatan. Sedangkan belanja langsung merupakan belanja yang terkait langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan. Oleh sebab itu, pelaksanaan belanja langsung bertujuan untuk
meningkatkan kinerja. Komponen belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja bunga,
belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan dan belanja tidak terduga.
Sedangkan belanja langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja
modal.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, belanja daerah diklasifikasikan atas belanja operasional, belanja modal, belanja tak
terduga, dan transfer bagi hasil ke desa. Belanja operasional mencakup belanja pegawai, belanja
barang, belanja bunga, belanja hibah, belanja bantuan sosial, dan belanja bantuan keuangan.
Sedangkan belanja modal diklasifikasikan sesuai dengan bidang aset, yaitu belanja modal tanah,
peralatan, gedung dan bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya, serta aset lainnya.

RPJMD PERUBAHAN III-3


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Dalam bab ini akan dilakukan pengklasifikasian belanja daerah berdasarkan Permendagri
Nomor 13 tahun 2006 dan PP Nomor 71 tahun 2010.Sesuai dengan kebutuhan pembangunan,
belanja Kabupaten Sijunjung pada kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2015 mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Belanja Kabupaten Sijunjung selama kurun waktu tersebut
mengalami rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 9,32%, yaitu dari Rp478.137.480.000 pada
tahun 2010 menjadi Rp746.572.180.000 pada tahun 2015.

Jika dirangking berdasarkan jumlahnya, tiga kelompok belanja daerah yang terbesar adalah
belanja operasional, belanja modal, dan tidak terduga. Belanja operasional mengalami peningkatan
dari Rp342.164.040.000 pada tahun 2010 menjadi Rp578.837.100.000 pada tahun 2015, atau
mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 11,09% per tahun. Belanja modal mengalami rata-rata
pertumbuhan sebesar 5,02% per tahun, yaitu dari Rp131.243.930.000 pada tahun 2010 menjadi
Rp167.695.080.000 pada tahun 2015. Sedangkan belanja tidak terduga mengalami penurunan dari
Rp4.729.510.000 pada tahun 2010 menjadi Rp40.000.000 pada tahun 2015, atau secara rata-rata
mengalami pertumbuhan sebesar minus 61,50% per tahun.

Tabel berikut memperlihatkan perkembangan belanja daerah Kabupaten Sijunjung yang


disusun berdasarkan standar akuntansi pemerintahan.

Tabel 3.3
Rata-rata Pertumbuhan per Tahun dan Perkembangan
Jumlah Belanja Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 (Rp Juta)
(Klasifikasi Belanja Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan)
JUMLAH BELANJA (RP JUTA) RATA-
RATA
KETERANGAN
TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015 PERTUM-
BUHAN (%)
BELANJA DAERAH 478,137.48 506,271.02 524,593.40 617,162.12 685,373.40 746,572.18 9.32
BELANJA OPERASIONAL 342,164.04 379,761.11 421,550.35 458,028.15 540,593.53 578,837.10 11.09
Belanja Pegawai 245,899.20 280,689.05 316,222.73 345,738.42 387,129.03 398,244.63 10.12
Belanja Barang 64,612.91 79,184.01 83,669.99 96,594.76 109,439.82 160,835.40 20.01
Belanja Subsidi 1,486.40 1,747.25 3,002.00 1,382.34 450.00 0.00 (100.00)
Belanja Hibah 21,843.57 9,934.83 14,620.46 10,686.48 35,961.11 19,587.57 (2.16)
Belanja Bantuan Sosial 8,321.97 8,205.97 4,035.18 3,626.15 7,613.57 169.50 (54.10)
BELANJA MODAL 131,243.93 123,590.90 102,256.55 159,054.41 144,579.54 167,695.08 5.02
Belanja Tanah 313.56 647.13 0.00 0.00 0.00 20.00 (42.33)
Belanja Peralatan dan Mesin 18,482.16 37,708.58 18,006.24 17,718.65 35,206.66 36,494.26 14.58
Belanja Gedung dan Bangunan 45,295.42 40,348.47 42,426.59 82,427.01 55,698.14 57,043.57
4.72
Belanja Jalan, Jaringan & Irigasi 66,984.13 38,087.68 39,832.70 57,806.89 51,656.70 72,388.26 1.56
Belanja Aset Tetap Lainnya 168.66 6,799.03 1,991.02 1,101.85 2,018.04 1,696.33 58.67
Belanja Aset Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 52.65

BELANJA TIDAK TERDUGA 4,729.51 2,919.01 786.50 79.55 200.32 40.00 (61.50)
Belanja Tidak Terduga 4,729.51 2,919.01 786.50 79.55 200.32 40.00 (61.50)

Sumber : BKAD, LKPD Kabupaten Sijunjung beberapa tahun (diolah)

Analisis belanja daerah berdasarkan klasifikasi Permendagri Nomor 13 tahun 2006 dengan
menggunakan data tahun 2010 – 2014 menunjukkan bahwa perkembangan kinerja belanja
Kabupaten Sijunjung cenderung lebih baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan perbandingan tingkat
rata-rata pertumbuhan per tahun masing-masing kelompok belanja daerah. Belanja tidak langsung
mengalami peningkatan sebesar 9,17%, yaitu dari Rp277.951.360.000 pada tahun 2010 menjadi
Rp387.679.760.000 pada tahun 2014. Sedangkan belanja langsung mengalami tingkat pertumbuhan
sebesar 12.33%, atau meningkat dari Rp216.279.840.000 pada tahun 2010 menjadi
Rp320.614.590.000 pada tahun 2014. Sesuai dengan konsep anggaran berbasis kinerja (money
follow program), maka rata-rata pertumbuhan per tahun dari belanja langsung yang lebih besar
dibandingkan dengan belanja tidak langsung menunjukkan kebijakan Kabupaten Sijunjung yang lebih
berorientasi kepada peningkatan kinerja.

III-4 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Lebih tingginya pertumbuhan belanja langsung dibandingkan belanja tidak langsung
menunjukkan keberhasilan kebijakan Kabupaten Sijunjung dalam lima tahun terakhir, yang berarti
kebijakan belanja daerah lebih berorientasi kepada peningkatan kinerja melalui berbagai bentuk
pelayanan yang diberikan. Peningkatan belanja tidak langsung terutama disebabkan peningkatan
belanja pegawai, yaitu dari Rp225.476.200.000 pada tahun 2010 menjadi Rp423.211.350.000 pada
tahun 2015. Hal ini berarti terjadi rata-rata pertumbuhanbelanja pegawai pertahunsebesar 10,60%.
Belanja subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja tidak terduga dalam periode yang sama ternyata
mengalami pertumbuhan yang negatif. Belanja tidak langsung yang mengalami pertumbuhan positif
hanyalah belanja bagi hasil dan belanja bantuan keuangan.

Kinerja belanja yang lebih baik juga ditunjukkan berdasarkan analisis rata-rata pertumbuhan
per tahun untuk setiap elemen belanja langsung. Rata-rata pertumbuhan per tahun belanja langsung
pegawai lebih rendah dibandingkan dengan belanja barang dan jasa. Belanja barang dan jasa
mengalami peningkatan dari Rp64.612.910.000 pada tahun 2010 menjadi Rp164.363.370.000 pada
tahun 2015, atau mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 20,03% per tahun. Namun demikian
karena terbatasnyajumlah dana APBD Kabupaten Sijunjung, mengakibatkan belanja modal hanya
mengalami peningkatan dari Rp131.243.930.000 pada tahun 2010 menjadi Rp159.339.898.000 pada
tahun 2015. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat rata-rata pertumbuhanbelanja modal baru sebesar
5,37% per tahun. Tabel berikut memperlihatkan perkembangan belanja Kabupaten Sijunjung tahun
2010 – 2015 menurut jenis belanja.

Tabel 3.4
Rata-rata pertumbuhan Per Tahun dan Perkembangan
Jumlah Belanja Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 (RpJuta)
(Klasifikasi Belanja Berdasarkan Permendagri 13 Tahun 2006)
JUMLAH BELANJA (RP JUTA) RATA-
RATA
KETERANGAN
TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015 PERTUM-
BUHAN (%)
BELANJA DAERAH 494,231.20 524,189.76 546,754.50 639,410.29 708,294.35 783,048.86 10.55
Belanja Tidak Langsung 277,951.36 298,002.96 335,636.46 352,054.26 387,679.76 423,211.35 9.17
Belanja Pegawai 225,476.20 257,277.16 291,031.24 314,031.56 348,028.57 384,904.32 10.60
Belanja Subsidi 1,486.40 1,747.25 3,002.00 1,382.34 450.00 286.31 (36.38)
Belanja Hibah 21,843.57 9,934.83 14,620.46 10,686.48 8,466.35 8,026.78 (5.19)
Belanja Bantuan Sosial 8,321.97 8,205.97 4,035.18 3,626.15 7,613.57 7,425.76 (2.47)
Belanja Bagi Hasil 360.58 653.57 678.99 795.57 1,117.27 1,335.92 19.57
Belanja Bantuan Keuangan 15,733.13 17,265.17 21,482.10 21,452.61 21,803.68 23,567.65 8.09
Belanja Tidak Terduga 4,729.51 2,919.01 786.50 79.55 200.32 82.01 (59.06)

Belanja Langsung 216,279.84 226,186.80 211,118.03 287,356.03 320,614.59 360,154.32 12.33


Belanja Pegawai 20,423.00 23,411.89 25,191.49 31,706.86 39,100.47 46,390.64 18.64
Belanja Barang dan Jasa 64,612.91 79,184.01 83,669.99 96,594.76 136,934.58 164,363.37 20.03
Belanja Modal 131,243.93 123,590.90 102,256.55 159,054.41 144,579.54 152,339.89 5.37

Sumber : BKAD, LKPD Kabupaten Sijunjung beberapa tahun (diolah)

Analisis lain yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi kinerja belanja Kabupaten Sijunjung
dalam enam tahun terakhir adalah berdasarkan kontribusi setiap kelompok belanja terhadap total
belanja daerah. Kontribusi jumlah belanja pegawai, baik belanja langsung maupun belanja tidak
langsung selama kurun waktu 2010 – 2015mengalami peningkatan dari 53,43% pada tahun 2010
menjadi 53,34% pada tahun 2015. Sedangkan kontribusi belanja modal dalam tahun 2010 – 2015
mengalami penurunan dari 27,45% pada tahun 2010 menjadi 22,46% pada tahun 2015.
Pertumbuhan kontribusi belanja pegawai yang lebih tinggi dibandingkan kontribusi belanja modal
menunjukkan kebijakan belanja yang perlu disempurnakan pada masa datang.

Walaupun rata-rata kontribusi belanja barang dan jasa pada tahun 2010 – 2015 lebih rendah
dibandingan belanja modal, yaitu 16,38% berbanding 23,45%, namun pada tahun terakhir, kontribusi
belanja modal justru lebih rendah daripada belanja barang dan jasa. Kontribusi belanja barang dan
jasa pada tahun 2010-2015 naik dari 13,51% menjadi 21,54%, sedangkan kontribusi belanja modal

RPJMD PERUBAHAN III-5


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
pada periode yang sama turun dari 27,45% menjadi 22,46%. Oleh sebab itu, baik berdasarkan
tingkat rata-rata pertumbuhan per tahun maupun capaian kontribusi belanja modal pada tahun 2010
dan tahun 2015, menunjukkan kinerja kebijakan belanja yang perlu disempurnakan pada tahun-tahun
mendatang. Tabel berikut memperlihatkan perkembangan kontribusi belanja pegawai, belanja barang
dan jasa, belanja modal, dan belanja lainnya.

Tabel 3.5
Rata-rata Pertumbuhan Per Tahun dan Perkembangan
Kontribusi Jumlah Belanja Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015 (%)
(Klasifikasi Belanja Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan)
KONTRIBUSI TERHADAP TOTAL BELANJA (%) RATA-RATA
KETERANGAN PERTUM-
TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015 BUHAN (%)
BELANJA DAERAH 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 -
BELANJA OPERASI 71.56 75.01 80.36 74.22 78.88 77.53 1.62
Belanja Pegawai 51.43 55.44 60.28 56.02 56.48 53.34 0.73
Belanja Barang 13.51 15.64 15.95 15.65 15.97 21.54 9.78
Belanja Subsidi 0.31 0.35 0.57 0.22 0.07 0.00 (100.00)
Belanja Hibah 4.57 1.96 2.79 1.73 5.25 2.62 (10.50)
Belanja Bantuan Sosial 1.74 1.62 0.77 0.59 1.11 0.02 (58.02)

BELANJA MODAL 27.45 24.41 19.49 25.77 21.10 22.46 (3.93)


Belanja Tanah 0.07 0.13 0.00 0.00 0.00 0.00 (47.25)
Belanja Peralatan dan Mesin 3.87 7.45 3.43 2.87 5.14 4.89 4.81
Belanja Gedung dan Bangunan 9.47 7.97 8.09 13.36 8.13 7.64 (4.21)
Belanja Jalan, Jaringan dan Irigasi 14.01 7.52 7.59 9.37 7.54 9.70 (7.10)
Belanja Aset Tetap Lainnya 0.04 1.34 0.38 0.18 0.29 0.23 45.14
Belanja Aset Lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.01

BELANJA TIDAK TERDUGA 0.99 0.58 0.15 0.01 0.03 0.01 (64.78)
Belanja Tidak Terduga 0.99 0.58 0.15 0.01 0.03 0.01 (64.78)

Sumber : BKAD, LKPD Kabupaten Sijunjung beberapa tahun (diolah)

Selanjutnya untuk pembiayaan, secara umum tidak banyak daerah yang membuat kebijakan
pembiayaan yang berpengaruh signifikan terhadap proses pembangunan, kecuali memanfaatkan
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) yang tersedia. Pada kebanyakan daerah, kebijakan yang
dibuat dalam penganggaran adalah kebijakan anggaran berimbang. Hal ini berarti semua SiLPA
tahun sebelumnya direncanakan digunakan untuk menggerakkan pembangunan pada tahun
berikutnya. Hal ini juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sijunjung dalam periode tahun 2010 –
2015.

SiLPA tahun sebelumnya dijadikan sebagai pembiayaan terima dan semua penerimaan
daerah yang dianggarkan seharusnya dapat dibelanjakan. Akan tetapi karena adanya keterbatasan
dalam pelaksanaan anggaran, maka pada setiap tahun selalu terjadi SiLPA. SiLPA Kabupaten
Sijunjung setiap tahun menunjukkan peningkatan dan secara otomasi pembiayaan terima pada tahun
berikutnya juga lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Kondisi pembiayaan demikian belum ideal
karena semua dana yang tersedia seharusnya digunakan sesegera mungkin untuk menggerakkan
pembangunan daerah.Pada tahun 2015, SiLPA Kabupaten Sijunjung berjumlah Rp118.292,70 juta,
padahal pada tahun 2010 jumlah SiLPA ini hanya berjumlah Rp59.286,09 juta. Tabel berikut
memperlihatkan perkembangan realisasi pembiayaan Kabupaten Sijunjung.

III-6 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 3.6
Perkembangan Realisasi Pembiayaan Kabupaten Sijunjung Tahun 2010 – 2015 (RpJuta)
REALISASI PEMBIAYAAN (RPJUTA) RATA-RATA
KETERANGAN PERTUM-
TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015 BUHAN (%)

PENERIMAAN PEMBIAYAAN 119,291.61 61,657.89 65,932.89 68,128.45 75,013.87 104,033.20 (2.70)


Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan
116,952.42 59,286.09 65,932.89 68,128.45 73,727.14 101,630.20 (2.77)
Anggaran (SiLPA)
Penerimaan Kembali Investasi Daerah 2,339.19 2,371.80 0.00 0.00 1,286.73 2,403.00 0.54
PENGELUARAN PEMBIAYAAN 4,870.00 2,744.00 6,046.07 15,000.00 13,331.00 14,700.00 24.73
Penyertaan Modal (Investasi)
2,870.00 600.00 6,046.07 15,000.00 13,331.00 14,700.00 38.64
Pemerintah Daerah
Pemberian Pinjaman Daerah 2,000.00 2,144.00 0.00 0.00 0.00 0.00 (100.00)
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
59,286.09 67,284.90 68,128.45 73,718.03 101,630.20 118,292.70 14.82
(SiLPA)

Sumber : BKAD, LKPD Kabupaten Sijunjung beberapa tahun (diolah)

3.1.2 Neraca Daerah

Neraca mengambarkan tentang aset, kewajiban, dan ekuitas yang dimiliki oleh suatu
organisasi, termasuk organisasi pemerintah daerah. Secara umum, transaksi yang akan
mempengaruhi neraca daerah adalah transaksi yang berasal dari belanja modal dan pembiayaan.
Jika ada belanja modal maka akan terjadi peningkatan aset tetap. Sedangkan jika ada pengeluaran
pembiayaan maka akan terjadi peningkatan investasi jangka panjang, pembentukan dana cadangan
dan atau penurunan kewajiban. Jika ada penerimaan pembiayaan maka akan terjadi penurunan
investasi jangka panjang, pencairan dana cadangan, sisa lebih perhitungan anggaran dan kenaikan
kewajiban.

Analisis berdasarkan pos-pos aset menunjukkan bahwa jumlah nilai aset yang dimiliki
Kabupaten Sijunjung mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu dari Rp1.182.530.730.000
pada tahun 2010 meningkat menjadi Rp1.779.754.290.000 pada tahun 2014 dan kemudian menurun
menjadi Rp1.001.769.820.000 pada tahun 2015. Penurunan yang terjadi pada tahun 2015 ini
disebabkan diperlakukannya Sistem Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual sehingga setiap
daerah harus mengakui piutang, cadangan penghapusan piutang, penyusutan atas aktiva tetap dan
beberapa pos aktiva lainnya. Salah satu contoh di Kabupaten Sijunjung adalah pengakuan atas
penyusutan aktiva tetap yang pada tahun-tahun sebelumnya belum pernah dilakukan sehingga
akumulasi penyusutan aktiva tetap sampai tahun 2015 berjumlah Rp902.027.410.000.

Analisis berdasarkan elemen aset menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah aset lancar
dari Rp64.833.620.000 pada tahun 2010 menjadi Rp131.830.520.000 pada tahun 2015. Hal ini
berarti dalam periode tersebut terjadi pertumbuhan aset lancar rata-rata sebesar 1,13% per tahun.
Peningkatan ini terjadi karena SiLPA yang dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan.

Jumlah investasi jangka panjang mengalami peningkatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan
peningkatan aset lancar. Jika pada tahun 2010 jumlah investasi jangka panjang Kabupaten Sijunjung
hanya berjumlah Rp42.283,14 juta, maka pada tahun 2015 jumlah ini meningkat menjadi
Rp88.041,58 juta. Hal ini berarti dalam periode tersebut terjadi rata-rata pertumbuhan per tahun
sebesar 17,28%.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, jumlah aset tetap Kabupaten Sijunjung mengalami
peningkatan dari tahun 2010 ke tahun 2014, tetapi karena penerapan Akuntansi Berbasis Akrual
mengalami penurunan pada tahun 2015. Sedangkan jumlah aset lainnya mengalami peningkatan
yang juga cukup signifikan dengan tingkat rata-rata pertumbuhan sebesar 27,79% per tahun. Namun
arena komposisi jumlah aset lainnya relatif kecil, maka pengaruh pertumbuhan tersebut tidak terlalu
signifikan terhadap peningatan jumlah aset Kabupaten Sijunjung.

RPJMD PERUBAHAN III-7


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Sesuai dengan konsep keseimbangan, pertumbuhan aset tersebut juga akan sama dengan
jumlah pertumbuhan kewajiban dan ekuitas. Perubahan Sistem Akuntansi Pemerintahan dari Basis
Kas (Cash Basis) menjadi Basis Akrual ( Accrual Basis )juga berpengaruh terhadap jumlah Ekuitas.
Pada tahun 2010, jumlah Ekuitas Kabupaten Sijunjung berjumlah Rp1.289.393,42 juta dan
meningkat menjadi Rp1.975.673,69 juta pada tahun 2014, dan menurun menjadi Rp1.215.260,53
juta pada tahun 2015. Sedangkan perkembangan jumlah utang Kabupaten Sijunjung tidak terlalu
signifikan sehingga tidak banyak berpengaruh terhadap jumlah kewajiban dan ekuitas Kabupaten
Sijunjung. Tabel 3.7 berikut menunjukkan perkembangan Neraca Kabupaten Sijunjung Tahun
2010–2015.

Tabel 3.7
Perkembangan Neraca Kabupaten Sijunjung Tahun 2010 – 2015 (RpJuta)

URAIAN TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015

ASET
ASET LANCAR
Kas di Kas Daerah 6,789.47 12,867.26 3,118.46 4,727.14 3,129.50 18,792.70
Kas di Bendahara Pengeluaran 12.17 74.80 19.12 - 0.70 -
Kas di Bendahara Penerimaan 15.99 121.45 3.15 5.35 16.88 11.32
Setara Kas 52,500.00 53,000.00 65,000.00 69,000.00 99,339.88 100,792.92
Piutang 2,164.19 3,174.41 1,266.65 1,553.92 14,740.27 13,388.58
Penyisihan Piutang - - - (1,069.78) (6,871.04) (8,242.32)
Belanja Dibayar Dimuka - - - 193.67 - 310.64
Persediaan 3,351.79 2,499.92 4,033.19 6,341.78 7,784.88 6,776.69
Jumlah Aset Lancar 64,833.62 71,737.84 73,440.56 80,752.07 118,141.08 131,830.52
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen
Investasi Dana Bergulir Penguat Modal UKM 7,439.56 8,597.10 8,442.59 8,598.26 8,598.26 8,598.26
Penyisihan Investasi Dana Bergulir Penguat
- - - (4,569.18) (4,673.77) (3,935.34)
Modal UKM
Jumlah Investasi Non Permanen 7,439.56 8,597.10 8,442.59 4,029.08 3,924.49 4,662.92

Investasi Permanen
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 32,018.69 29,021.40 38,365.83 57,711.62 72,616.71 83,378.66
Penyertaan Modal dalam Proyek
2,824.89 2,824.89 2,824.89 2,824.89 - -
Pembangunan
Jumlah Investasi Permanen 34,843.58 31,846.28 41,190.72 60,536.51 72,616.71 83,378.66
Jumlah Investasi Jangka Panjang 42,283.14 40,443.38 49,633.30 64,565.59 76,541.20 88,041.58
ASET TETAP
Tanah 73,007.69 72,636.08 72,676.08 69,113.95 172,644.21 172,329.72
Peralatan dan Mesin 103,605.45 132,524.36 149,413.62 170,086.57 203,290.71 225,717.96
Gedung dan Bangunan 327,014.63 423,037.40 439,187.95 530,949.26 575,846.07 630,816.10
Jalan, Jaringan dan Irigasi 576,043.00 625,763.67 673,505.00 733,883.59 774,512.55 830,189.52
Aset Tetap Lainnya 15,146.79 21,168.23 23,221.49 27,387.20 30,592.42 23,433.60
Konstruksi dalam pengerjaan 87,713.18 20,334.05 37,082.47 14,395.98 22,868.33 21,310.34
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (902,027.41)
Jumlah Aset Tetap 1,182,530.73 1,295,463.80 1,395,086.62 1,545,816.56 1,779,754.29 1,001,769.82
ASET LAINNYA
Aset tak berwujud 511.73 511.73 511.73 334.57 465.30 613.28
Aset Lain-lain 26.98 5.26 5.26 5,627.11 1,601.06 1,222.52
Aset Dalam Penelusuran - - - 1,580.49 - -
Jumlah Aset Lainya 538.70 516.99 516.99 7,542.16 2,066.36 1,835.80
JUMLAH ASET 1,290,186.19 1,408,162.01 1,518,677.47 1,698,676.38 1,976,502.93 1,223,477.72
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 15.56 9.17 9.12 9.11 4.41 12.69
Utang Jangka Pendek Lainnya 777.21 25.71 6,204.74 8,241.05 824.82 6,774.03
Pendapatan Diterima Dimuka 1,138.37
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 792.77 34.88 6,213.86 8,250.16 829.23 7,925.09
JUMLAH KEWAJIBAN 792.77 34.88 6,213.86 8,250.16 829.23 7,925.09

III-8 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
URAIAN TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015

EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
Sisa Lebih Pembiayan Anggaran (SILPA) 59,286.09 65,932.89 68,128.45 73,718.03 101,630.20
Selain SiLPA 835.47
Pendapatan yang ditangguhkan 15.99 121.45 3.15 5.35 16.88
Cadangan Piutang 2,164.19 3,174.41 1,266.65 677.80 7,869.23
Cadangan Persediaan 3,351.79 2,499.92 4,033.19 6,341.78 7,784.88
Dana yang Harus Disediakan untuk
-777.21 -25.71 -6,204.74 -8,241.05 (824.82)
Pembayaran Utang Jangka Pendek
Jumlah Ekuitas Dana Lancar 64,040.85 71,702.96 67,226.70 72,501.91 117,311.84
EKUITAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka
42,283.14 40,443.38 49,633.30 64,565.59 76,541.20
Panjang
Diinvestasikan dalam Aset Tetap 1,182,530.73 1,295,463.80 1,395,086.62 1,545,816.56 1,779,754.29
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 538.70 516.99 516.99 7,542.16 2,066.36
Jumlah Ekuitas Dana Investasi 1,225,352.57 1,336,424.16 1,445,236.91 1,617,924.31 1,858,361.85
JUMLAH EKUITAS 1,289,393.42 1,408,127.12 1,512,463.61 1,690,426.22 1,975,673.69 1,215,260.53
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
1,290,186.19 1,408,162.01 1,518,677.47 1,698,676.38 1,976,502.93 1,223,185.63
DANA

Sumber: BKAD, LKPD Kabupaten Sijunjung beberapa tahun (diolah)

Untuk memahami perkembangan kemampuan keuangan Kabupaten Sijunjung dapat


dilakukan berdasarkan analisis rasio keuangan. Secara konseptual ada empat macam analisis rasio
keuangan yang dapat digunakan, meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio leverage, dan rasio
profitabilitas.
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas bertujuan untuk melihat kemampuan organisasi dalam melunasi hutangnya
pada saat jatuh tempo. Semakin tinggi rasio likuiditas berarti semakin tinggi kemampuan organisasi
dalam melunasi hutangnya. Analisi rasio likuiditas dapat dilakukan berdasarkan rasio lancar, rasio
quick, dan rasio kas. Ketiga rasio sama-sama bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan
pemerintah daerah dalam membayar hutang lancarnya pada saat jatuh tempo, tetapi kas rasio lebih
menunjukkan kemampuan riil berdasarkan kas yang dimiliki.
b. Analisis Solvabilitas
Analisis solvabilitas bertujuan untuk melihat kemampuan organisasi dalam melunasi seluruh
hutangnya, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Analisis solvabilitas ini
secara tidak langsung juga dapat dilakukan melalui rasio leverage, dimana rasio leverage ini
bertujuan untuk melihat sejauhmana organisasi menggunakan dana pinjaman (hutang jangka pendek
dan hutang jangka panjang) dalam menjalankan roda organisasinya. Analisis rasio solvabilitas dapat
dihitung berdasarkan perbandingan total hutang dengan total aset, dan atau total hutang dengan
modal. Kedua rasio ini sama-sama bertujuan untuk menilai kemampuan permerintah daerah dalam
melunasi seluruh kewajibannya seandainya seluruh aset dan atau modal digunakan.
c. Analisis Rasio Profitabilitas
Analisis rasio profitabilitas bertujuan menilai kemampuan menghasilkan laba. Karena
organisasi pemerintah daerah tidak bertujuan laba maka rasio ini menjadi tidak relevan dilakukan.
Karena rasio profitabilitas tidak relevan dilakukan pada organisasi pemerintahan, maka dalam
pembahasan berikutnya, analisis rasio keuangan yang digunakan dalam menilai kemampuan
keuangan Kabupaten Sijunjung hanya berdasarkan rasio likuiditas dan rasio solvabilitas saja.

Baik rasio lancar maupun rasio kas menunjukkan kemampuan yang sangat besar. Rasio
lancar mengalami penurunan dari 205.659,17% pada tahun 2010 menjadi 14.247,02% pada tahun
2015. Sedangkan rasio quick turun dari 198.492,37% pada tahun 2010 menjadi 13.308,22% pada
tahun 2015. Hal yang sama ditunjukkan oleh rasio kas yang meningkat dari 189.391,92% pada tahun
2010 menjadi 12.359,24% pada tahun 2015. Ketiga rasio ini menunjukkan bahwa Kabupaten
Sijunjung mempunyai kemampuan untuk melunasi hutang lancar puluhan kali lipat, dan atau jumlah

RPJMD PERUBAHAN III-9


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
hutang yang sangat kecil sekali. Pada masa mendatang, saldo kas pada akhir tahun hanya sebatas
kebutuhan minimal bulanan pelaksanaan kegiatan administrasi rutin tahun berikutnya.

Kondisi jumlah hutang yang sangat kecil itu juga dapat dilihat berdasarkan rasio total hutang
terhadap ekuitas dana dan atau total aset, yaitu berkisar di bawah 1% saja. Artinya, hutang yang
dimiliki Kabupaten Sijunjung hanya kurang 1% dari jumlah aset atau ekuitas dananya. Dengan
demikian, semua rasio keuangan ini menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah Kabupaten
Sijunjung yang sangat baik dalam melunasi seluruh hutangnya. Tabel berikut menyajikan
perkembangan rasio keuangan Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015.

Tabel 3.8
Perkembangan Rasio Keuangan Kabupaten Sijunjung Tahun 2010–2015
RASIO KEUANGAN (%)
KETERANGAN
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Rasio Lancar (current ratio) 195,865.87 205,659.17 1,181.88 978.79 14,247.02 14,318.26
Rasio quick (quick ratio) 189,040.35 198,492.37 1,116.98 901.93 13,308.22 13,374.76
Kas Rasio 180,373.25 189,391.92 1,096.59 893.71 12,359.24 12,421.04
Rasio total hutang terhadap
0.00 0.00 0.41 0.49 0.04 0.04
total aset
Rasio hutang terhadap modal 0.00 0.00 0.41 0.49 0.04 0.04
Sumber : BKAD, LKPD Kabupaten Sijunjung beberapa tahun (diolah)

3.1.3 Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Lainnya
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 menyatakan bahwa tujuan pendirian BUMD adalah
untuk memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian daerah pada umumnya,
menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu bagi
pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai kondisi, karakteristik dan potensi daerah yang
bersangkutan berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik, dan memperoleh laba dan/atau
keuntungan. BUMD di Kabupaten Sijunjung didirikan dengan tujuan untuk dapat memberikan
pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan perekonomian serta untuk dapat memberikan
kontribusi pendapatan bagi Pemerintah Daerah.

Pemerintah Kabupaten Sijunjung memiliki 3 (tiga) BUMD yaitu Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Sanjung Buana yang bergerak di bidang penyediaan dan pelayanan air bersih,
Perusahaan Daerah (PD) Kinantan yang mempunyai unit usaha hotel, SPBU dan Bengkel, dan
PT. Sanjung Husada Mandiri yang bergerak di unit usaha penyelenggaraan jaminan kesehatan
daerah, apotek, air minum dalam kemasan dan distribusi garam beryodium.
Disamping itu Pemerintah Daerah juga telah melakukan investasi atau penyertaan modal
dalam bentuk kerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan kabupaten lainnya yakni pada PT. Bank
Nagari (Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat), PT. Balairung Citra Jaya dan kerjasama
dengan swasta yakni pendirian 9 (sembilan) Bank Perkreditan Rakyat. Sampai dengan tahun 2016
total investasi atau penyertaan modal yang sudah disalurkan adalah sebesar Rp77.280.399.000.

a. PDAM Tirta Sanjung Buana


Tabel 3.9
Jumlah Aset dan Kewajiban PDAM Tirta Sanjung Buana Tahun 2011 – 2015
NO TAHUN TOTAL ASET (RP) TOTAL KEWAJIBAN (RP) TOTAL EQUITAS (RP)
1. 2011 9.872.895.883,79 1.610.531.189,00 8.262.364.694,79
2. 2012 9.328.703.055,58 106.316.019,00 9.222.387.036,58
3. 2013 8.163.734.051,02 173.975.776,00 7.989.758.275,02
4. 2014 9.693.787.757,16 358.025.028.00 9.335.762.729,16
5. 2015 11.455.153.784,00 381.638.258,00 11.073.515.526,00
Sumber : BKAD, Laporan Keuangan Kabupaten Sijunjung, beberapa tahun (diolah)

III-10 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 3.10
Rugi / Laba PDAM Tirta Sanjung Buana Tahun 2011 – 2015
NO TAHUN PENDAPATAN (RP) TOTAL BEBAN (RP) RUGI / LABA (RP)
1. 2011 4.774.228.017 4.505.201.759 269.026.258
2. 2012 5.353.641.853 5.393.608.820 (39.966.967)
3. 2013 5.717.048.345 6.520.329.712 (803.281.367)
4. 2014 6.266.187.688 6.419.566.983 (153.379.295)
5. 2015 7.319.036.835 7.081.284.039 237.752.796
Sumber : BKAD, Laporan Keuangan Kabupaten Sijunjung, beberapa tahun (diolah)

b. PD. Kinantan
Tabel 3.11
Jumlah Aset dan Kewajiban PD. Kinantan Tahun 2011 – 2015
NO TAHUN TOTAL ASET (RP) TOTAL KEWAJIBAN (RP) TOTAL EQUITAS (RP)
1. 2011 7.446.022.864,58 870.131.166,00 6.575.871.698,58
2. 2012 7.445.862.400.,32 390.616.359,00 7.055.246.041,32
3. 2013 7.372.220.088,37 319.448.444,00 7.052.771.644,37
4. 2014 7.691.711.773,97 850.301.602,60 6.841.410.171,37
5. 2015 7.970.395.071,75 1.022.437.589,62 6.947.957.482,13
Sumber : BKAD, Laporan Keuangan Kabupaten Sijunjung, beberapa tahun (diolah)

Tabel 3.12
Rugi / Laba PD. Kinantan Tahun 2011 – 2015
PENDAPATAN PENDAPATAN NON TOTAL BEBAN RUGI / LABA (RP)
NO TAHUN
OPERASIONAL (RP) OPERASIONAL (RP) (RP)
1. 2011 1.558.169.187,00 17.137.048,00 1.826.321.676,80 (251.015.441,80)
2. 2012 2.190.934.685,40 12.050.957,00 2.252.435.941,76 (49.450.299,36)
3. 2013 1.867.843.855,10 19.566.879,00 1.998.400.191,04 (110.989.456,94)
4. 2014 2.150.028.947,80 17.962.780,75 2.43450.376.817, (262.385.088,90)
5. 2015 2.233.741.696,19 6.820.458,00 2.310.401.723,92 (69.839.569,72)
Sumber : BKAD, Laporan Keuangan Kabupaten Sijunjung, beberapa tahun (diolah)

c. PT. Sanjung Husada Mandiri

Tabel 3.13
Jumlah Aset dan Kewajiban PT. Sanjung Husada Mandiri Tahun 2011 – 2015
NO TAHUN TOTAL ASET (RP) TOTAL KEWAJIBAN (RP) TOTAL EQUITAS (RP)
1. 2011 1.967.627.601,00 1.009.246.010,00 958.381.591,00
2. 2012 1.966.683.798,00 730.749.556,00 1.235.934.234,00
3. 2013 1.822.824.278,00 397.789.221,60 1.425.035.056,40
4. 2014 1.638.015.782,30 826.015.782,30 812.000.000,00
5. 2015 1.285.690.570,00 253.310.797,0 1.031.879.773,00
Sumber : BKAD, Laporan Keuangan Kabupaten Sijunjung, beberapa tahun (diolah)

RPJMD PERUBAHAN III-11


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 3.14
Rugi / Laba PT. Sanjung Husada Mandiri Tahun 2011 – 2015
PENDAPATAN DIVIDEN
PENDAPATAN
NON RUGI / LABA YANG
NO TAHUN OPERASIONAL BIAYA (RP)
OPERASIONAL (RP) DIBAGIKAN
(RP)
(RP) (RP)
1. 2011 1.062.047.966,00 79.767.831,00 1.102.466.506,00 39.349.291,00 3.934.929,00
2. 2012 1.178.105.733,00 83.307.284,00 1.170.088.122,00 91.324.895,00 6.949.960,00
3. 2013 1.025.344.538,00 - 881.467.077,60 143.887.460,40 43.166.238,00
4. 2014 1.125.440.302,00 90.293.635,00 1.060.047.035,00 155.686.902,00 46.654.681,00
5. 2015 385.857.438,00 - 370.235.043,00 15.621.495,00 4.686.449,00
Sumber : BKAD, Laporan Keuangan Kabupaten Sijunjung, beberapa tahun (diolah)

d. Investasi pada Badan Usaha Lainnya

Tabel 3.15
Investasi Pemerintah Kabupaten Sijunjung pada Badan Usaha Tahun 2015

NO NAMA PERUSAHAAN JUMLAH INVESTASI (RP)


1. PT. Bank Nagari / BPD Sumbar 61.745.000.000
2. PT. Balairung Citra Jaya 2.824.899.000
3. BPR LPN Sungai Rumbai 77.000.000
4. BPR LPN Tarantang 78.000.000
5. BPR Bukit Cati 165.500.000
6. BPR Pulau Punjung 78.000.000
7. BPR Dharma Nagari-Dharmasraya 56.000.000
8. BPR Dharma Nagari Koto VII 250.000.000
9. BPR Kampung Dalam Lubuk Tarok 302.500.000
10. BPR Batang Palangki 125.000.000
11. BPR Muaro Bodi 178.500.000
Total 65.936.399.000
Sumber : BKAD, Laporan Keuangan Kabupaten Sijunjung, beberapa tahun (diolah)

e. Target Pendapatan Daerah dari BUMD

Tabel 3.16
Target Pendapatan Daerah dari BUMD Tahun 2016 – 2021

Target Pendapatan Daerah (Rp Juta)


NO BUMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. PD. Kinantan 150 150 195 225 250 325
2. PDAM Tirta Sanjung Buana - - - - - -
3. BUMD Migas - - - - 1.000 3.000
JUMLAH 150 150 195 225 1.250 3.325

III-12 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
Kebijakan pengelolaan keuangan di masa lalu diarahkan pada upaya meningkatkan PAD guna
mengurangi ketergantungan keuangan daerah pada bantuan Pemerintah Pusat. Hal ini dapat dilihat
dari data yang ditampilkan pada bagian kinerja keuangan masa lalu di atas, di mana dalam kurun
waktu lima tahun terakhir, terjadi peningkatan kontribusi PAD terhadap total pendapatan Daerah
Kabupaten Sijunjung, sedangkan di sisi lain terjadi penurunan kontribusi pendapatan yang berasal
dari dana perimbangan.

3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran

Dalam perhitungan belanja aparatur digunakan asumsi bahwa sebagian dari belanja barang
dan jasa serta belanja modal digunakan untuk pembelian atau pengeluaran yang dinikmati oleh
aparatur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Dari sisi belanja aparatur, selama kurun waktu
tahun 2011 hingga tahun 2013, telah terjadi penurunan kontribusi belanja aparatur. Pada tahun 2011
belanja aparatur berjumlah 59,86% dari total pengeluaran pemerintah daerah, dan meningkat sedikit
menjadi 62,90% pada tahun 2012, dan kembali mengalami penurunan menjadi 56,79% pada tahun
2013. Walaupun dari sisi jumlah belanja aparatur terjadi peningkatan, namun penurunan kontribusi
tersebut menunjukkan bahwa alokasi pengeluaran pada kebutuhan non-aparatur di dalam APBD
Kabupaten Sijunjung semakin lama semakin naik.

Tabel berikut menunjukkan perkembangan kontribusi belanja aparatur terhadap jumlah


pengeluaran Kabupaten Sijunjung tahun 2010-2015.

Tabel 3.17
Perkembangan Proporsi Jumlah Belanja Aparatur terhadap
Jumlah Pengeluaran Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
Total Belanja Total Pengeluaran
untuk Pemenuhan (Belanja + Pembiayaan
Tahun Persentase
Kebutuhan Aparatur Pengeluaran)
(Rp Juta) (Rp Juta)
2010 285.553 472.370 60,45
2011 315.402 526.934 59,86
2012 353.345 561.754 62,90
2013 384.707 654.410 58,79
2014 424.921 730.002 58,21
2015 469.337 814.325 57,64
Sumber : BKAD, Laporan Keuangan Kabupaten Sijunjung, beberapa tahun (diolah)

Selanjutnya belanja periodik yang wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar
serta tidak dapat ditunda pembayarannya dan dibayar setiap tahun oleh pemerintah daerah seperti
gaji dan tunjangan pegawai serta anggota dewan, bunga, belanja jasa kantor, sewa kantor yang telah
ada kontrak jangka panjang atau belanja sejenis lainnya. Pengeluaran mengikat bermakna
pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar
dalam suatu tahun anggaran. Sedangkan belanja periodik prioritas utama adalah pengeluaran yang
harus dibayar setiap periodik oleh pemerintah daerah dalam rangka keberlangsungan pelayanan
dasar prioritas Pemerintah Daerah yaitu pelayanan pendidikan dan kesehatan, seperti honorarium
guru dan tenaga medis serta belanja sejenis lainnya.

Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama dimaksudkan
untuk menganalisis jumlah kebutuhan dana yang harus dikeluarkan karena kewajiban pemerintah
baik karena peraturan maupun karena ada perjanjian. Semakin tinggi jumlah pengeluaran wajib dan
mengikat serta prioritas utama berarti semakin terbatas dana yang dapat digunakan untuk tujuan
lainnya yang tidak terikat.

RPJMD PERUBAHAN III-13


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Karena selama ini Kabupaten Sijunjung tidak memiliki pinjaman, tidak ada dana cadangan,
dan tidak memiliki kontrak sewa menyewa jangka panjang, maka pengeluaran periodik wajib dan
mengikat serta prioritas utama terbatas pada belanja tidak langsung, gaji dan tunjangan, belanja
Dewan dan belanja Kepala Daerah, belanja bagi hasil, serta belanja langsung, belanja honorarium
PNS khusus untuk guru dan tenaga medis, belanja beasiswa pendidikan ASN, dan belanja jasa
kantor.

Hasil perhitungan pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama menunjukkan
jumlah yang cukup besar, yaitu Rp219.100.970.000 pada tahun 2011 dan meningkat menjadi
Rp257.507.520.000 pada tahun 2013. Hal ini berarti dalam kurun waktu tersebut terjadi rata-rata
pertumbuhan per tahun sebesar 8,41%. Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Sijunjung minimal
harus menyediakan dana sebesar jumlah tersebut di atas karena ikatan kerjasama yang telah
disepakati sebelumnya.

Tabel 3.18
Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
PENGELUARAN (RPJUTA) RATA-
RATA
URAIAN PERTUM-
TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015 BUHAN
(%)
a. Belanja Tidak Langsung 191,087.64 205,540.74 226,562.43 237,809.12 255,796.04 275,143.41 7.56
Belanja Gaji dan Tunjangan 186,260.06 200,081.76 219,990.52 230,878.27 248,010.94 266,414.96 7.42
Belanja Penerimaan Anggota dan
Pimpinan DPRD serta Operasional 4,252.82 4,805.40 5,892.91 6,135.29 6,932.46 7,833.22 12.99
KDH/WKDH
Belanja Bunga - - - - - - 0.00
Belanja Bagi Hasil 592.38 653.57 678.99 795.57 877.74 968.41 10.33
b. Belanja Langsung 11,250.85 13,560.23 17,902.67 19,698.40 23,741.75 28,615.06 20.53
Belanja Honorarium PNS Khusus
- - - - - - 0.00
Untuk Guru dan Tenaga Medis
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 1,548.50 588.50 663.90 85.00 32.30 12.28 -62.00
Belanja Jasa Kantor (Khusus
Tagihan Bulanan Kantor seperti 10,549.22 12,971.73 17,238.77 19,613.40 24,117.39 29,655.67 22.96
Listrik, Air, Telepon dan Sejenisnya)
Belanja Sewa Gedung Kantor (yang
telah Ada Kontrak Jangka - - - - - - 0.00
Panjangnya)
Belanja Sewa Perlengkapan dan
Peralatan Kantor (yang telah ada - - - - - - 0.00
Kontrak Jangka Panjangnya)
c. Pembiayaan Pengeluaran - - - - - - 0.00
Pembentukan Dana Cadangan - - - - - - 0.00
Pembayaran Pokok Utang - - - - - - 0.00
TOTAL (a+b+c) 202,102.41 219,100.97 244,465.10 257,507.52 279,166.13 302,646.42 8.41

Sumber : BKAD, LKPD Kabupaten Sijunjung beberapa tahun (diolah)

Faktor yang melatar belakangi besarnya proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan
aparatur antara lain karena di dalam belanja tidak langsung teralokasi belanja bantuan sosial, belanja
hibah serta belum diterapkannya sistem penganggaran dengan menggunakan Analisa Standar
Belanja, belum efektifnya pola pengintegrasian antara target capaian pada Standar Pelayanan
Minimum dengan penganggarannya. Selain itu, masih belum optimalnya pemanfaatan potensi serta
rendahnya realisasi PAD menyebabkan DAU lebih banyak diserap untuk memenuhi kebutuhan
belanja tidak langsungkhususnya pada belanja wajib, sehingga alokasi belanja langsung menjadi
sangat terbatas.

3.2.2. Analisis Pembiayaan

Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa kebijakan Kabupaten


Sijunjung dalam penyusunan anggaran menggunakan prinsip “anggaran berimbang”. Berdasarkan

III-14 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
prinsip ini, maka SiLPA yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya diupayakan untuk dapat
dibelanjakan pada tahun berikutnya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan
pelayanan, dan meningkatkan daya saing daerah.

Pada tahun 2010, Kabupaten Sijunjung mampu membelanjakan pendapatan yang


diperolehnya secara efektif. Bahkan pada tahun 2010 tersebut terjadi defisit sebesar
Rp60.005.520.000. Tetapi pada tahun-tahun berikutnya, Kabupaten Sijunjung tidak mampu
membelanjakan seluruh pendapatannya pada tahun yang sama. Pada tahun 2011, surplus yang
dihasilkan berjumlah Rp5.627.010.000. Pada tahun 2012 terjadi penurunan surplus, tetapi pada
tahun-tahun berikutnya kembali menunjukkan surplus yang lebih besar bahkan juga dibandingkan
tahun 2010. Puncak surplus yang terjadi adalah pada tahun 2014 dengan jumlah Rp26.616.330.000.
Tetapi pada tahun 2015 surplus anggaran turun kembali menjadi sebesar Rp14.259.500.000.

Tabel berikut memperlihatkan perkembangan surplus dan defisit riil anggaran yang terjadi
dari tahun 2010- 2015.

Tabel 3.19
Defisit Riil Anggaran Kabupaten Sijunjung Tahun 2010-2015
DEFISIT RIIL (RPJUTA) RATA-RATA
URAIAN PERTUM-
TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015 BUHAN (%)
PENDAPATAN 439,095.67 532,560.76 554,996.13 659,999.87 748,241.68 828,391.86 13.54
BELANJA 494,231.20 524,189.76 546,754.50 639,410.29 708,294.35 799,432.36 10.10
PENGELUARAN
4,870.00 2,744.00 6,046.07 15,000.00 13,331.00 14,700.00 24.73
PEMBIAYAAN
DEFISIT RIIL (60,005.52) 5,627.01 2,195.56 5,589.58 26,616.33 14,259.50
Sumber : BKAD, LKPD Kabupaten Sijunjung beberapa tahun (diolah)

Selain disebabkan karena adanya pelampauan realisasi pendapatan dibanding dengan


anggaran yang ditetapkan, surplus riil yang terjadi pada tahun 2010 – 2015 juga disebabkan karena
adanya penghematan belanja dan atau adanya kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan
karena alasan tertentu. Secara umum pelampauan realisasi anggaran pendapatan dihasilkan dari
sumber pendapatan PAD, dana perimbangan, maupun lain-lain pendapatan yang sah. Peningkatan
realisasi tersebut tidak diimbangi oleh kemampuan untuk membelanjakan yang lebih baik, sehingga
jumlah SiLPA dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan.

3.3. Kerangka Pendanaan

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah, kerangka pendanaan adalah analisis pengelolaan keuangan Daerah untuk
menentukan sumber-sumber dana yang digunakan dalam pembangunan, optimalisasi penggunaan
sumber dana dan peningkatan kualitas belanja dalam membiayai penyelenggaraan pemerintahan
Daerah dalam upaya mencapai visi dan misi Kepala Daerah serta target pembangunan nasional.

Bagian ini menganalisis kerangka pendanaan yang bertujuan untuk menghitung kapasitas riil
keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka
menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan yakni tahun 2016-2021. Suatu kapasitas riil
keuangan daerah adalah total penerimaan daerah setelah dikurangi dengan berbagai pos atau
belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. Untuk
mengetahui kapasitas fiscal riil keuangan daerah, maka yang pertama dianalisis adalah seluruh
pengeluaran periodik wajib dan prioritas utama pada masa sebelumnya. Selanjutnya dilakukan
perhitungan dan analisis proyeksi pendapatan daerah dan belanja daerah dengan terlebih dahulu

RPJMD PERUBAHAN III-15


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
melakukan proyeksi asumsi makro ekonomi daerah seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi,
tingkat pengangguran. Tujuan dari perhitungan asumsi makro adalah untuk mengetahui besaran
pendapatan dan belanja yang diperlukan dalam lima tahun ke depan.

3.3.1 Proyeksi Pendapatan dan Belanja


Sesuai dengan perubahan kebijakan alokasi untuk pendanaan pemerintahan Desa dari
pemerintah pusat menjadi Rp1 miliar per tahun maka perhitungan penerimaan Alokasi Dana Desa
yang berasal dari APBN pada tahun 2017 berjumlah sesuai dengan jumlah desa di Kabupaten
Sijunjung, dan pada tahun-tahun berikutnya mengalami pertumbuhan sesuai dengan tingkat
pentumbuhan ekonomi makro Indonesia. Pendapatan bagi hasil pajak provinsi juga diperkirakan
akan sama dengan tingkat pertumbuhan ekonomi makro Indonesia.Berdasarkan penjelasan di atas,
maka dapat dihitung proyeksi pendapatan Kabupaten Sijunjung dari tahun 2016–2021. Dasar
perhitungan proyeksi untuk Pendapatan Asli Daerah adalah pertumbuhan PDRB atas dasar harga
berlaku, dimana secara rata-rata pertumbuhannya mencapai sebesar 11,52% pertahun. Disamping
itu juga diasumsikan adanya pertambahan dana penyertaan modal ke Bank Nagari sebesar
Rp8 milyar pertahun selama lima tahun. Dengan demikian setelah dilakukan perhitungan terhadap
proyeksi penerimaan PAD, maka penerimaan PAD akan mencapai sebesar Rp123.279.790.000
pada tahun 2021. Hasil proyeksi penerimaan pendapatan daerah Kabupaten Sijunjung selama
periode 2016-2021 adalah seperti tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.20
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 (Rp juta)

PROYEKSI PENDAPATAN (RP JUTA)


KETERANGAN
TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019 TA 2020 TA 2021
PENDAPATAN 921.975,90 947.038,70 1.019.177,10 1.084.005,23 1.153.703,78 1.228.707,86
PENDAPATAN ASLI
72.673,50 72.464,40 82.738,68 94.485,51 107.917,87 123.279,79
DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah 9.733,50 10.533,50 11.746,96 13.100,21 14.609,35 16.292,35
Pendapatan Retribusi Daerah 6.375,50 6.575,20 7.332,66 8.177,39 9.119,42 10.169,98
Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan 11.810,60 13.650,00 15.697,50 18.052,13 20.759,94 23.873,94
Daerah Yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli
44.753,90 41.705,70 47.961,56 55.155,79 63.429,16 72.943,53
Daerah yang Sah
PENDAPATAN TRANSFER 849.302,40 874.574,30 936.438,42 989.519,72 1.045.785,91 1.105.428,06
Transfer Pemerintah Pusat -
765.752,20 738.584,80 782.899,89 829.873,88 879.666,31 932.446,29
Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak dan
17.204,50 16.063,60 17.027,42 18.049,06 19.132,00 20.279,92
Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum 558.382,00 558.382,00 591.884,92 627.398,02 665.041,90 704.944,41
Dana Alokasi Khusus 190.165,70 164.139,20 173.987,55 184.426,81 195.492,41 207.221,96
Transfer Pemerintah Pusat
40.677,70 99.096,90 114.537,38 118.409,62 122.514,19 126.865,05
Lainnya
Dana Insentif Daerah 47.467,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00
Alokasi Dana Desa yang
40.677,70 51.629,90 64.537,38 68.409,62 72.514,19 76.865,05
Berasal dari APBN
Transfer Pemerintah
42.872,50 36.892,60 39.001,16 41.236,23 43.605,40 46.116,72
Provinsi
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 35.420,10 35.142,60 37.251,16 39.486,23 41.855,40 44.366,72
Bantuan Keuangan
7.452,40 1.750,00 1.750,00 1.750,00 1.750,00 1.750,00
Pemerintah Propinsi
Jumlah Pendapatan 921.975,90 947.038,70 1.019.177,10 1.084.005,23 1.153.703,78 1.228.707,86
Sumber : BKAD, APBD dan LKPD Kabupaten Sijunjung beberapa tahun (diolah)

III-16 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
3.3.2 Penghitungan Kerangka Pendanaan
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah
yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama
5 (lima) tahun ke depan. Akan tetapi dengan berjalannya waktu, pada tahun 2016 dan 2017 telah
ditetakan APBD Kabupaten Sijunjung. Maka perhitungan kerangka pendanaan dilakukan dengan
mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang dicapai
Kabupaten Sijunjung dalam periode tahun 2016-2021 serta pelaksanaan implementasi Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah khususnya tentang pembagian
keweangan daerah kabupaten dan perkiraan kondisi perekonomian yang mungkin dihadapi pada
masa mendatang.

Dengan adanya perubahan peraturan tentang pajak daerah dan retribusi daerah melalui
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang
menyerahkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dan Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) ke daerah, maka diperkirakan akan mampu meningkatkan
penerimaan pajak daerah. Oleh sebab itu, diperkirakan pajak daerah akan mengalami peningkatan
yang cukup signifikan pada tahun-tahun mendatang, tetapi setelah itu hanya akan mengalami sedikit
peningkatan dibandingkan rata-rata pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 6,46% per tahun.

Retribusi daerah menunjukkan prestasi yang bagus dalam periode 2010-2015, yaitu dengan
rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 41,41%. Prestasi seperti ini harus dipertahankan pada
masa mendatang. Namun karena adanya perubahan status Rumah Sakit Umum Daerah Sijunjung
menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) maka terjadi perubahan klasifikasi pendapatan, yaitu
dari retribusi daerah menjadi lain-lain PAD yang sah.

Secara umum, penerimaan retribusi daerah diupayakan pengalokasian belanjanya pada


program atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan peningkatan layanan di mana retribusi
tersebut dipungut. Dengan demikian, meskipun kemungkinan akan terjadi fluktuasi pertumbuhan
penerimaan retribusi daerah sesuai dengan perkembangan kondisi perekonomian daerah, namun
secara rata-rata diperkirakan akan mampu mempertahankan prestasinya pada tingkat pertumbuhan
10,35% per tahun atau satu per empat dari pertumbuhan yang terjadi antara tahun 2010 - 2015.

Pembenahan manajemen pengelolaan usaha-usaha milik daerah yang ada saat ini
diperkirakan masih mampu memberikan kontribusi yang memadai. Jika pada tahun 2010 sampai
tahun 2015 terjadi rata-rata pertumbuhan pertahun sebesar 13,09%, maka berdasarkan perkiraan
pesimis saja harus mampu menghasilkan pertumbuhan minimal 50,00% dari pertumbuhan
2010-2015, yaitu 6,54% per tahun. Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang
dipisahkan idealnya dialokasikan kembali untuk upaya-upaya peningkatan kapasitas di mana dana
penyertaan dialokasikan sehingga menghasilkan tingkat pengembalian investasi terbaik bagi kas
daerah.

Sedangkan lain-lain PAD yang sah membutuhkan seseorang yang mempunyai kemampuan
pengelolaan keuangan yang baik, sehingga dia mampu menyusun perencanaan kas dengan baik
sehingga kelebihan dana dalam periode tertentu dapat digunakan untuk menghasilkan pendapatan
bagi daerah. Hal seperti ini telah dibuktikan oleh beberapa daerah yang mempunyai seorang
manejer keuangan yang baik. Disamping itu, pada pos pendapatan ini juga terdapat sumber PAD
yang berasal dari Rumah Sakit Umum Daerah yang berstatus BLUD. Oleh sebab itu, setelah
reklasifikasi pendapatan retribusi pelayanan rumah sakit menjadi lain-lain PAD yang sah pada tahun
2016, penerimaan lain-lain PAD yang sah diperkirakan bisa meningkat menjadi Rp37,48 miliar.Pada
tahun-tahun berikutnya diperkirakan pendapatan daerah yang berasal dari Lain-lain PAD yang Sah
ini akan dapat ditingkatkan sebesar 15% pertahun.

Pertumbuhan penerimaan daerah yang berasal dari bagi hasil pajak dan bukan pajak
diperkirakan dapat ditingkatkan sebesar perkiraan pertumbuhan ekonomi makro Indonesia dan
sejalan dengan perkiraan peningkatan pendapatan masyarakat, yaitu sebesar 6,00% per tahun.

RPJMD PERUBAHAN III-17


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Namun dalam perhitungan penerimaan bagi hasil pajak dan bukan pajak ini belum termasuk
penerimaan bagi hasil sumber daya alam baru (migas) yang saat ini masih dalam proses eksplorasi.

Karena semakin banyaknya pemekaran daerah, maka diperkirakan penerimaan daerah yang
berasal dari dana alokasi umum kemungkinan akan mengalami penurunan pertumbuhan sedikit di
bawah rata-rata pertumbuhan yang dicapai pada tahun-tahun sebelumnya. Diperkirakan pada tahun-
tahun mendatang dana alokasi umum dan dana alokasi khusus hanya akan mengalami pertumbuhan
6,00% per tahun sesuai dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi makro Indonesia.

Analisis berikutnya adalah untuk mengetahui kapasitas riil keuangan daerah. Kapasitas riil
keuangan daerah adalah total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau
belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama.

Hasil perhitungan yang dilakukan menunjukkan bahwa kapasitas riil kemampuan keuangan
daerah antara tahun 2016-2021 cukup besar. Pada tahun 2016 jumlah kapasitas riil kemampuan
daerah Rp648.903.150.000 dan meningkat menjadi Rp764.530.870.000 pada tahun 2021. Namun
demikian, apabila dilihat secara relatif, diperkirakan pada tahun-tahun berikutnya tidak terjadi
perubahan kontribusi kapasitas riil kemampuan keuangan Kabupaten Sijunjung yang signifikan. Hal
ini disebabkan peningkatan belanja pegawai sebanding dengan peningkatan pendapatan daerah.

Tabel berikut ini memperlihatkan proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan untuk
memenuhi kebutuhan pembangunan Daerah Kabupaten Sijunjung tahun 2016 – 2021.

Tabel 3.21
Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan untuk Memenuhi Kebutuhan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2016 – 2021

PROYEKSI KAPASITAS RIIL KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH (RP JUTA)


URAIAN
TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019 TA 2020 TA 2021
Pendapatan 921.975,90 947.038,70 1.019.177,10 1.084.005,23 1.153.703,78 1.228.707,86
Sisa Lebih Riil
118.292,60 47.146,00 50.958,85 54.200,26 57.685,19 61.435,39
Perhitungan Anggaran
Total Penerimaan 1.040.268,50 994.184,70 1.070.135,95 1.138.205,49 1.211.388,97 1.290.143,25
Dikurangi :
a. Belanja Pegawai (Gaji
dan Tunjangan 293.129,00 279.735,90 300.716,09 323.269,80 347.515,03 373.578,66
Aparatur)
b. Belanja Transfer
98.236,35 110.785,33 127.336,57 135.082,08 143.304,46 152.033,71
untuk Desa
Kapasitas Riil
Kemampuan Keuangan 648.903,15 603.663,47 642.083,29 679.853,61 720.569,47 764.530,87
Daerah
Sumber : BKAD, APBD dan LKPD Kabupaten Sijunjung beberapa tahun (diolah)

Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperlihatkan kemampuan keuangan daerah untuk
melaksanakan pembangunan di daerah tersebut yaitu dengan memproyeksikan jumlah realisasi
belanja dan tingkat rata-rata pertumbuhan per tahun untuk data lima tahun terakhir seperti yang dapat
dilihat pada tabel di atas. Penggunaan data realisasi belanja dalam perhitungan ini dilakukan dengan
pertimbangan kemampuan riil untuk melaksanakan kegiatan dan peningkatan kinerja yang dapat
dicapai oleh perangkat daerah dalam lima tahun terakhir.

Belanja pegawai tidak langsung diproyeksi dengan menggunakan rata-rata pertumbuhan


sebesar 7,50%, sedangkan untuk belanja tidak langsung lainnya digunakan perkiraan tingkat
pertumbuhan ekonomi makro sebesar 6,00% sebagaidasar perhitungan proyeksi pada tahun-tahun
berikutnya. Belanja pegawai langsung dalam lima tahun terakhir memiliki pertumbuhan relatif tinggi,
tetapi ke depannya hal ini tidak terjadi lagi sehingga diperkirakan hanya akan mengalami peningkatan
sebesar 6,00%.

III-18 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Sedangkan untuk belanja barang dan jasa diproyeksi sesuai dengan tingkat rata-rata
pertumbuhan lima tahun terakhir, yaitu sebesar 20,66%. Pertumbuhan belanja modal dalam lima
tahun terakhir adalah sebesar 2,45%, tetapi kondisi seperti ini mengakitkan proporsi belanja modal
Kabupaten Sijunjung belum menapai kondisi ideal 30% dari total belanja daerah. Oleh sebab itu,
kedepannya belanja modal minimal harus mengalami pertumbuhan sama dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi makro yaitu 6,00%. Tabel berikut menujukkan hasil perhitungan yang
dilakukan, yaitu :

Tabel 3.22
Proyeksi Kemampuan Keuangan untuk Memenuhi Kebutuhan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2016 – 2021

PROYEKSI KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH (RP JUTA)


URAIAN
TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019 TA 2020 TA 2021

Penerimaan Daerah 1.040.268,50 994.184,70 1.070.135,95 1.138.205,49 1.211.388,97 1.290.143,25


a. Pendapatan 921.975,90 947.038,70 1.019.177,10 1.084.005,23 1.153.703,78 1.228.707,86
b. Sisa Lebih Riil
118.292,60 47.146,00 50.958,85 54.200,26 57.685,19 61.435,39
Perhitungan Anggaran
Pengeluaran Daerah 1.040.268,50 994.184,70 1.070.135,95 1.138.205,49 1.211.388,97 1.290.143,25
a. Belanja Pegawai
421.977,04 392.816,58 422.277,82 453.948,66 487.994,81 524.594,42
(Tidak Langsung)
b. Belanja Transfer 102.378,86 113.943,20 128.103,57 135.849,08 144.071,46 152.800,71
c. Belanja Program
Kegiatan dan Belanja 501.512,60 477.424,92 509.754,56 538.407,75 569.322,70 602.748,12
Lainnya
d. Penyertaan Modal 14.400,00 10.000,00 10.000,00 10.000,00 10.000,00 10.000,00
Sumber : BKAD, APBD dan LKPD Kabupaten Sijunjung beberapa tahun (diolah)

Proyeksi sebagaimana tabel di atas dihitung berdasarkan asumsi sebagai berikut :


a. Tidak terjadi perubahan kebijakan yang signifikan oleh Pemerintah Pusat atas alokasi dana
daerah.
b. Kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tidak mengalami perubahan.
c. Pertumbuhan ekonomi baik secara nasional maupun daerah berada pada kisaran 5,2 – 6,5
persen per tahun.
d. Kewenangan Pemerintah Daerah atas pengelolaan Pendapatan Asli Daerah sesuai dengan
Undang-Undang tidak ada perubahan.

RPJMD PERUBAHAN III-19


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Pelebaran Jalan Kandang Baru – Muaro Sijunjung

Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Identifikasi isu yang tepat
dan cukup strategis akan meningkatkan aksestabilitas prioritas pembangunan suatu daerah,
sehingga dapat dioperasionalkan dan dipertanggungjawabkan. Isu strategis merupakan salah satu
pengayaan terhadap analisis lingkungan eksternal dalam proses penyusunan perencanaan. Apabila
dinamika eksternal khususnya selama 5 (lima) tahun yang akan datang diidentifikasi dengan baik,
maka Pemerintah Daerah akan dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan pelayanan yang
berkualitas kepada masyarakat.
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) di
masa mendatang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila
tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya dalam hal tidak
dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik
dalam jangka menengah maupun dalam jangka panjang. Isu-isu strategis diidentifikasi berdasarkan
berbagai permasalahan pembangunan daerah yang sangat mendasar dan memiliki pengaruh yang
kuat terhadap keberhasilan pembangunan serta disusun berdasarkan isu strategis yang dapat
dimanfaatkan sebagai peluang yang akan muncul dalam 5 (lima) tahun mendatang, termasuk
mengantisipasi berbagai ancamannya.
Pernyataan isu-isu strategis memberikan gambaran tentang hal-hal yang menjadi fokus dan
menjadi prioritas penanganan pembangunan dalam jangka menengah. Hal ini dilakukan karena
pengaruhnya yang besar, luas dan signifikan terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada lima
tahun mendatang. Isu-isu strategis adalah isu-isu yang jika diprioritaskan penanganannya, maka
RPJMD PERUBAHAN IV-1
KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
peluang tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan dalam lima tahun mendatang akan lebih
besar dan lebih pasti. Jika isu strategis ini tidak dirumuskan dan ditangani secara baik maka tujuan
dan sasaran menjadi sulit tercapai.

4.1. Permasalahan Pembangunan

Permasalahan mendasar dalam pembangunan daerah adalah terjadinya gap yang besar
antara kinerja pembangunan daerah yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara
apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dilakukan. Untuk
merumuskan pelaksanaan visi dan misi Bupati/Wakil Bupati terpilih yang telah dirumuskan dengan
tepat, maka dibutuhkan analisis yang mendalam tentang kekuatan (strength), kelemahan
(weaknesess), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) yang dihadapi Kabupaten Sijunjung di
masa mendatang.
Identifikasi permasalahan pembangunan diperlukan dalam perumusan tujuan pembangunan
lima tahunan, yang selanjutnya akan dituangkan dalam perumusan sasaran RPJMD Kabupaten
Sijunjung Tahun 2016-2021. Hasil perumusan permasalahan pembangunan dapat diverifikasi dari
informasi pada gambaran umum daerah dan sumber informasi lainnya yang relevan. Berdasarkan
hasil analisis terhadap permasalahan pembangunan untuk masing-masing aspek kesejahteraan
masyarakat dan aspek pelayanan umum serta dilihat dari analisis Kajian Lingkungan Hidup
Strategis, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan pembangunan di Kabupaten Sijunjung.
Permasalahan pembangunan daerah sangat erat kaitannnya dengan perkembangan
kebijakan pembangunan Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, serta RTRW Kabupaten Sijunjung
sendiri. Kebijakan pembangunan nasional dalam tahun terakhir ini adalah dengan ditariknya
beberapa kewenangan pemerintah kabupaten/kota menjadi kewenangan pemerintah provinsi sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014. Kewenangan yang ditarik tersebut adalah Bidang
Pendidikan Menengah, Bidang Pertambangan dan Energi, dan Bidang Kehutanan. Permasalahan
tersebut sudah tentu memiliki pengaruh terhadap kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah
kabupaten sekaligus juga akan berpengaruh terhadap penyusunan RPJMD Kabupaten Sijunjung.
Disamping itu, juga terdapat kebijakan Pemerintah Pusat yang cukup strategis dan diperkirakan
memiliki dampak positif terhadap perkembangan pembangunan di Kabupaten Sijunjung di masa
yang akan datang, karena wilayah Kabupaten Sijunjung masuk sebagai lokasi program
pembangunan dan pengembangan transportasi perkeretaapian yang merupakan salah satu program
prioritas nasional. Dengan dibangun dan dioperasionalkannya jalan kereta api tersebut diharapkan
dapat membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat Kabupaten Sijunjung.
Berkaitan dengan hal itu maka RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 perlu
mengantisipasinya dengan program yang mendukung program nasional tersebut.
Berkaitan dengan strategi dan arah kebijakan pembangunan Provinsi Sumatera Barat di masa
yang akan datang, diharapkan pembangunan tersebut juga akan membawa dampak positif terhadap
perkembangan pembangunan di Kabupaten Sijunjung. Di dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat
dan Masterplan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Sumatera Barat (MP3ESB) dikemukakan
bahwa Kabupaten Sijunjung merupakan salah satu daerah untuk pengembangan komoditi karet dan
sawit. Hal ini sesuai dengan potensi daerah yang dimiliki oleh Kabupaten Sijunjung, sebab selama ini
Kabupaten Sijunjung merupakan salah satu daerah penghasil karet dan sawit yang cukup besar di
Sumatera Barat. Disamping itu untuk pembangunan di bidang peternakan, Kabupaten Sijunjung juga
merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Barat yang memiliki potensi untuk pengembangan
peternakan sapi dan kerbau.
Kabupaten Sijunjung berbatasan dengan Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Dharmasraya,
Kabupaten Solok, Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Sawahlunto. Berkaitan dengan hal itu,
penyusunan RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 juga perlu mengakomodasi beberapa
potensi ekonomi, sosial budaya, adat istiadat, dan potensi lainnya yang perlu direncanakan bersama
dengan beberapa daerah tersebut untuk pengembangannya.

IV-2 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Untuk Kabupaten Tanah Datar, setelah dilakukan Focus Grup Discussion (FGD) dengan
beberapa stakeholder terkait, maka telah disepakati beberapa program pembangunan yang cukup
strategis antara lain; program pembangunan jalan kabupaten, program pembangunan irigasi, dan
program pengembangan pariwisata sejarah dan sosial budaya. Sedangkan dengan Kabupaten Lima
Puluh Kota, program yang disepakati adalah program pembangunan jalan dari Unggan ke Nagari
Pamusian Kabupaten Lima Puluh Kota serta kerjasama dalam pemeliharaan hutan. Kemudian untuk
Kabupaten Solok, juga telah disepakati beberapa program pembangunan yang cukup strategis
antara lain pembangunan jalan Kiliran Jao/Kabupaten Sijunjung - Kabupaten Solok dan kerjasama
pemeliharaan aliran sungai dan hutan di perbatasan serta pembangunan lainnya.
Selanjutnya kerjasama yang dapat dilakukan dengan Kabupaten Dharmasraya adalah
kerjasama pembangunan jalan dari Dharmasraya - Timpeh VI/Kabupaten Sijunjung dan kerjasama
aliran sungai dan hutan yang ada di perbatasan serta pembangunan lainnya. Untuk Kabupaten
Kuantan Singingi sendiri kerjasama yang akan dijalankan adalah kerjasama pembangunan gerbang
perbatasan. Sedangkan sinergisitas program pembangunan yang dapat dilakukan dengan Kota
Sawahlunto antara lain adalah program pembangunan jalan dari Bukit Bual ke Kota Sawahlunto,
jalan dari Kumanis ke Kota Sawahlunto serta pembangunan rest area di daerah perbatasan.
Terkait dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sijunjung maka telah
ditetapkan beberapa kawasan pembangunan yang cukup strategis. Untuk menetapkan kawasan
potensial sebagai kawasan strategis sesuai dengan RTRW Kabupaten Sijunjung, telah ditetapkan 7
(tujuh) kawasan strategis yaitu: (1) Kawasan Strategis Tanah Badantuang, (2) Kawasan Strategis
Kandang Baru, (3) Kawasan Strategis Aie Amo, (4) Kawasan Strategis Palangki, (5) Kawasan
Strategis Istano Jambu Lipo dan Rumah Gadang 13 Ruang (Kecamatan Lubuk Tarok), (6) Kawasan
Strategis Sumpur Kudus, (7) Kawasan Strategis Wisata Musiduga (Muaro-Silokek-Durian Gadang).
Disamping itu, ketujuh kawasan strategis Kabupaten Sijunjung tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu Kawasan Strategis Ekonomi dan Kawasan Strategis Sosio Kultural;
masing-masing kelompok juga memiliki lokasi kawasan strategisnya.

Disamping penetapan lokasi kawasan strategis di atas, maka di dalam RTRW Kabupaten
Sijunjung juga telah ditetapkan prioritas pemanfaatan ruang antara lain: (1) Rencana Perwujudan
Kawasan Pertanian meliputi: a. Pertanian Lahan Pangan, b. Kawasan Perkebunan, c. Kawasan
Peternakan, d. Pertanian Hortikultura; (2) Kawasan Perikanan; (3) Kawasan Pertambangan; (4)
Kawasan Industri; (5) Kawasan Pariwisata; (6) Kawasan Permukiman Perkotaan.

Dalam RTRW Kabupaten Sijunjung juga sudah ditetapkan perwujudan rencana pembangunan
sistem jaringan prasarana wilayah yang meliputi: (1) Sistem jaringan transportasi, (2) Sistem jaringan
prasarana energi, (3) Sistem jaringan prasarana telekomunikasi, (4) Sistem jaringan prasarana
sumber daya air, dan (5) Sistem jaringan prasarana lingkungan permukiman.Kemudian di dalam
RTRW Kabupaten Sijunjung juga telah ditetapkan rencana perwujudan tata ruang hutan yang
meliputi: (1) Perwujudan kawasan lindung, (2) Perwujudan kawasan yang memberikan perlindungan
terhadap kawasan di bawahnya, (3) Perwujudan suaka alam dan cagar budaya, dan (4) Perwujudan
hutan produksi terbatas.

Selanjutnya di dalam RTRW Kabupaten Sijunjung juga telah ditetapkan perwujudan mitigasi
rawan bencana. Penyusunan RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 juga mempedomani
RTRW yang telah ditetapkan tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam penyusunan program prioritas
dan pelaksanaan RPJMD di masa yang akan datang tidak melanggar RTRW yang telah ditetapkan
tersebut.

4.1.1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat


Aspek kesejahteraan merupakan salah satu tujuan pembangunan yang ingin diwujudkan
dalam 5 (lima) tahun mendatang dalam periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021. Adapun beberapa permasalahan yang mendasar dari aspek
kesejahteraan masyarakat adalah sebagai berikut :

RPJMD PERUBAHAN IV-3


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
a. Masih relatif rendahnya ketahanan pangan, sebab produktivitas tanaman pangan relatif rendah.
b. Masih relatif rendahnya produktivitas beberapa komoditi unggulan daerah, seperti karet, kakao,
kopi, dan sawit.
c. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sijunjung masih rendah, bahkan terjadi penurunan
pertumbuhan ekonomi dari tahun 2012-2015 dari 6,15% pada tahun 2012 menjadi 5,66% pada
tahun 2015.
d. Masih relatif tingginya angka pengangguran dan kemiskinan. Hal ini disebabkan rendahnya
kemampuan dan keahlian masyarakat untuk membuka dan mendapatkan lapangan pekerjaan.
e. Masih rendahya kualitas sumber daya manusia Kabupaten Sijunjung dibandingkan dengan rata-
rata Provinsi Sumatera Barat yang ditandai dengan masih rendahnya Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Kabupaten Sijunjung pada tahun 2015 IPM Kabupaten Sijunjung baru mencapai
65,30 sedangkan IPM Provinsi Sumatera Barat sebesar 69,98.
f. Belum optimalnya pembangunan kesetaraan gender dan pemberdayaan gender, yang dilihat dari
nilai Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). IPG dan IDG
Kabupaten Sijunjung tahun 2015 masing-masing sebesar 92,34 dan 56,34. Angka tersebut
berada di bawah IPG dan IDG Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 yang masing-masing sebesar
94,74 dan 62,42.

4.1.2. Aspek Pelayanan Umum


4.1.2.1. Pelayanan Urusan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar

1. Urusan Pendidikan
Beberapa permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan pendidikan
adalah sebagai berikut :
a. Masih rendahnya rata-rata nilai Ujian SD dan nilai UN SMP.
b. Partisipasi pendidikan yang rendah, hal ini terlihat dari rendahnya angka rata-rata lama
sekolah yang masih sebesar 7,33 tahun dan angka ini berada di bawah rata-rata lama
sekolah Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar.
c. Belum optimalnya tata kelola pendidikan dalam menciptakan iklim dan motivasi belajar.
d. Masih rendahnya akses pendidikan SMP yang ditunjukkan oleh rendahnya APM SMP
yaitu sebesar 79,99 % pada tahun 2015.
e. Belum meratanya pendistribusian, pemerataan dan kualitas guru terutama pada jenjang
pendidikan SMP.
f. Belum optimalnya pelaksanaan pendidikan karakter dan pendidikan inklusif.

2. Urusan Kesehatan
Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan kesehatan adalah sebagai
berikut :
a. Masih kurangnya sarana-prasarana kesehatan.
b. Masih adanya kasus gizi buruk, gizi kurang, dan stunting (pendek) pada balita.
c. Masih tingginya angka kematian bayi dan angka kematian ibu.
d. Masih kurangnya SDM pelayanan kesehatan dan tidak meratanya distribusi tenaga
kesehatan.
e. Masih adanya kelahiran bayi yang ditolong oleh tenaga non medis.
f. Masih rendahnya angka harapan hidup.
g. Masih tingginya angka penyakit menular dan tidak menular.
h. Masih rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat.

3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan pekerjaan umum dan
penataan ruang adalah sebagai berikut :
a. Infrastruktur yang belum memadai, hal ini terlihat dari masih banyaknya jalan dan
jembatan dengan kondisi rusak.
b. Masih banyaknya daerah irigasi yang mengalami kerusakan dan banyaknya sawah
yang belum dialiri irigasi.
c. Masih rendahnya pemenuhan air minum dan sanitasi yang layak bagi masyarakat.

IV-4 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
d. Masih kurangnya sarana drainase sehingga kejadian genangan air masih cukup tinggi.
e. Komitmen terhadap implementasi RTRW yang masih rendah.

4. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan perumahan rakyat dan
kawasan permukiman adalah sebagai berikut :
a. Belum maksimalnya pembangunan infrastruktur kawasan perumahan.
b. Belum optimalnya penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat terutama bagi
masyarakat miskin.
c. Masih rendahnya penyediaan sarana dan prasarana lingkungan sehat perumahan.

5. Urusan Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat


Beberapa permasalahan mendasar di bidang ketenteraman dan ketertiban umum serta
perlindungan masyarakat adalah sebagai berikut :
a. Masih tingginya kasus tindak pidana kriminal yang terjadi di Kabupaten Sijunjung.
b. Masih seringnya terjadi pertikaian dan perkelahian antar warga di tingkat nagari dan di
daerah tapal batas kabupaten.
c. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap penegakan peraturan daerah.
d. Masih seringnya terjadi gangguan ketenteraman dan ketertiban masyarakat.
e. Sarana dan prasarana ketenteraman dan ketertiban belum memadai.
f. Belum optimalnya pelaksanaan mitigasi bencana.

6. Urusan Sosial
Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan sosial adalah sebagai berikut :
a. Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial masih tinggi dengan permasalahan
yang semakin komplek.
b. Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan rehabilitasi sosial yang
ditandai dengan masih kecilnya jumlah panti.
c. Belum optimalnya penanganan dan pembinaan terhadap penyandang cacat.

4.1.2.2. Pelayanan Urusan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
1. Urusan Tenaga Kerja
Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan tenaga kerja adalah sebagai
berikut :
a. Masih kecilnya jumlah tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan keterampilan dan
kewirausahaan.
b. Rendahnya kemampuan dan keahlian tenaga kerja.
c. Rendahnya produktivitas tenaga kerja.
d. Masih rendahnya kesempatan kerja dan kesempatan untuk berusaha.

2. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak adalah sebagai berikut :
a. Pengarusutamaan gender (PUG) yang belum optimal.
b. Masih rendahnya partisipasi perempuan dalam mendorong percepatan pembangunan.
c. Masih adanya kekerasan terhadap perempuan dan anak.

3. Urusan Pangan
Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan pangan adalah sebagai
berikut :
a. Masih tingginya tingkat kerawanan pangan.
b. Rendahnya produktivitas lahan tanaman pangan.
c. Belum beragamnya konsumsi pangan masyarakat.
d. Belum terjaminnya tingkat keamanan pangan masyarakat.

RPJMD PERUBAHAN IV-5


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
4. Urusan Lingkungan Hidup
Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan lingkungan hidup adalah :
a. Masih belum optimalnya pengelolaan sampah dan limbah.
b. Masih adanya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup akibat aktivitas usaha yang
tidak berwawasan lingkungan seperti penambangan emas ilegal.
c. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kualitas lingkungan.

5. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil


Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan kependudukan dan catatan
sipil adalah sebagai berikut :
a. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil.
b. Belum optimalnya pengelolaan administrasi kependudukan.
c. Masih rendahnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.

6. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan pemberdayaan masyarakat
dan desa adalah sebagai berikut :
a. Belum optimalnya pengelolaan pemerintahan nagari.
b. Belum optimalnya peran masyarakat dan lembaga nagari dalam pembangunan nagari.
c. Belum optimalnya pengembangan usaha ekonomi produktif di nagari.

7. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan pengendalian penduduk dan
keluarga berencana adalah sebagai berikut :
a. Tingginya angka kelahiran.
b. Masih rendahnya cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) peserta KB aktif.
c. Masih rendahnya kesejahteraan keluarga.

8. Urusan Perhubungan
Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan perhubungan adalah :
a. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana perhubungan dalam meningkatkan
keamanan, keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
b. Masih kurangnya pelayanan angkutan umum yang ditandai masih sedikitnya jumlah
angkutan darat yang tersedia.
c. Terbatasnya cakupan pelayanan angkutan umum.
d. Masih terbatasnya kualitas pelayanan angkutan umum dan pengawasannya.

9. Urusan Komunikasi dan Informatika


Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan komunikasi dan informatika
adalah sebagai berikut :
a. Belum optimalnya penyelenggaraan pemerintah berbasis elektronik (e-government)
dalam menunjang penataan manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah
daerah.
b. Belum tesedianya rencana induk pengembangan e-government.
c. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
meningkatkan kualitas pelayanan publik secara efisien, efektif dan interaktif.
d. Belum optimalnya pegembangan dan pemanfaatan insfrastruktur jaringan komputer
(LAN dan WAN).
e. Belum optimalnya pengelolaan informasi publik.
f. Belum selarasnya kebijakan dan regulasi di bidang komunikasi dan informatika.
g. Belum meratanya ketersediaan sumber daya manusia dalam bidang teknologi informasi.
h. Masih banyaknya nagari yang belum terjangkau infrastruktur komunikasi dan informasi.

IV-6 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
10. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan koperasi dan usaha kecil
menengah adalah sebagai berikut :
a. Masih rendahnya jumlah koperasi yang aktif.
b. Masih rendahnya jumlah KSP/USP dengan kategori kesehatan koperasi “sehat”.
c. Masih lemahnya kelembagaan koperasi, terutama menyangkut aspek legalitas usaha,
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
d. Masih rendahnya kapasitas sumber daya manusia koperasi dalam mengelola koperasi
sesuai dengan manajemen pengelolaan yang baik.
e. Rendahnya semangat kewirausahaan yang ditandai dengan relatif kecilnya jumlah
UMKM.
f. Belum terbangunnya kemitraan dan kerjasama antar UMKM.
g. Daya saing produk UMKM masih rendah.
h. Masih kurangnya ketersediaan penunjang usaha, terutama pemasaran dan informasi
pasar, ketersediaan bahan baku dan sarana teknologi produksi.
i. Masih rendahnya akses UMKM terhadap sumber pendanaan.

11. Urusan Penanaman Modal


Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan penanaman modal adalah
sebagai berikut :
a. Belum optimalnya promosi terhadap peluang dan potensi investasi daerah, baik
penyediaan media promosi, kerjasama promosi maupun strategi pemasaran investasi.
b. Belum optimalnya sinergisitas sistem informasi penanaman modal di Kabupaten
Sijunjung dengan nasional dan provinsi.
c. Belum optimalnya penyelesaian pengurusan lahan atau tanah yang akan menjadi
objek lokasi bagi calon investor.

12. Urusan Kepemudaan dan Olahraga


Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan kepemudaan dan olahraga
adalah sebagai berikut :
a. Belum optimalnya peran pemuda sebagai agen perubahan dalam pembangunan
karakter.
b. Belum optimalnya penguatan kelembagaan organisasi kepemudaan.
c. Belum optimalnya prestasi olahraga daerah.
.
13. Urusan Statistik
Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan statistik adalah sebagai
berikut :
a. Terbatasnya ketersediaan statistik daerah/statistik sektoral untuk memenuhi kebutuhan
data daerah.
b. Data statistik bersifat dinamis yang menyebabkan penentuan data akhir masih sulit
dilakukan secara cepat, tepat dan akurat.

14. Urusan Kebudayaan


Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan kebudayaan adalah :
a. Belum optimalnya pengelolaan, pengembangan dan pelestarian budaya lokal.
b. Belum optimalnya pelestarian warisan budaya.
c. Belum optimalnya pembinaan dan pengelolaan kesenian anak nagari.
d. Masih rendahnya pemahaman terhadap sejarah budaya lokal.
e. Terbatasnya media pengembangan kreativitas kebudayaan masyarakat.
f. Masih kurangnya implementasi budaya dalam kehidupan masyarakat.
g. Kurangnya pendidikan budaya di sekolah.

RPJMD PERUBAHAN IV-7


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
15.Urusan Perpustakaan
Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan perpustakaan adalah :
a. Masih rendahnya minat baca masyrakat.
b. Masih kurangnya pemahaman masyarakat mengenai perpustakaan.
c. Sarana dan prasarana serta fasilitas perpustakaan belum memadai.
d. Belum optimalnya pelayanan perpustakaan bagi masyarakat.

16. Urusan Kearsipan


Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan kearsipan adalah sebagai
berikut :
a. Belum optimalnya penerapan Sistem Kearsipan Pola Baru (SKPB)
b. Masih kurangnya kesadaran aparatur tentang pentingnya arsip.
c. Sarana dan prasarana kearsipan belum memadai.

17. Urusan Persandian


Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan persandian adalah masih
kurangnya penerapan persandian dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

18. Urusan Pertanahan


Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan pertanahan adalah belum
optimalnya penyelesaian permasalahan pertanahan untuk keperluan pembangunan
daerah.

4.1.2.3. Pelayanan Urusan Pilihan


1. Urusan Perikanan
Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan perikanan adalah :
a. Tingginya harga pakan ikan.
b. Belum optimalnya produksi hasil perikanan.
c. Rendahnya daya saing produk perikanan.
d. Belum terjaminnya keamanan pangan produk perikanan, khususnya perikanan
tangkap.
e. Usaha perikanan masih bersifat sambilan/usaha sampingan.
f. Masih rendahnya tingkat kesejahteraan pembudidaya ikan.

2. Urusan Pertanian
Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan pertanian adalah :
a. Lemahnya penguasaan teknologi pertanian dengan aspek-aspek sosial ekonominya,
sehingga tingkat produktivitas pertanian masih rendah.
b. Belum optimalnya ketersediaan sarana dan prasarana untuk usaha pertanian.
c. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan menurunnya minat anak muda di
bidang pertanian.
d. Belum optimalnya penyelenggaraan penyuluhan dalam meningkatkan produktivitas
pertanian.
e. Belum adanya kepastian serapan pasar terhadap produk pertanian dengan tingkat
harga yang menguntungkan petani.
f. Belum terjaminnya keamanan pangan produk pertanian.
g. Belum optimalnya pengembangan kawasan peternakan.
h. Masih kurangnya produksi hasil peternakan untuk mendukung swasembada daging
dan telur, terutama untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan ketahanan
pangan.
i. Adanya berbagai kasus penyakit ternak dan ancaman penyakit ternak dari daerah lain.

IV-8 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
3. Urusan Kehutanan
Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan kehutanan adalah :
a. Masih banyaknya lahan kritis dan lahan rawan longsor yang belum direhabilitasi.
b. Pemanfaatan kawasan hutan produksi belum optimal untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat nagari/desa di dalam dan di luar kawasan hutan.
c. Belum optimalnya pemanfaatan hasil hutan kayu dan non kayu untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat.
d. Masih tingginya penebangan hutan secara liar oleh masyarakat sebagai akibat dari
rendahnya pengawasan.

4. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral


Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan energi dan sumber daya
mineral adalah sebagai berikut :
a. Masih adanya masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan energi listrik.
b. Belum optimalnya pengelolaan dan pengembangan energi yang terbarukan.
c. Terbatasnya sarana dan parasarana untuk mendukung pengembangan energi listrik.
d. Masih belum diketahuinya potensi energi maupun sumber daya mineral secara nyata.
e. Belum dimanfaatkannya potensi energi listrik maupun energi sumber daya mineral
lainnya.

5. Urusan Pariwisata
Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan pariwisata adalah :
a. Belum optimalnya pengembangan destinansi wisata.
b. Belum optimalnya promosi dan pemasaran pariwisata.
c. Belum optimalnya kelembagaan pariwisata.
d. Belum optimalnya pengelolaan industri pariwisata.
e. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mamajukan pariwisata.
f. Kurangnya sinergitas pembangunan pariwisata dengan sektor lainnya (antar sektor
belum saling mendukung).

6. Urusan Perdagangan
Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan perdagangan adalah :
a. Sarana dan prasarana pasar tradisional belum representatif.
b. Belum tersedianya sarana dan prasarana pasar komoditi produk unggulan Kabupaten
Sijunjung.
c. Masih terbatasnya informasi harga komoditi baik bagi petani maupun pedagang lokal.
d. Belum terbangunnya kerjasama antar pedagang lokal maupun antar pedagang
daerah.
e. Belum terbangunnya sistem informasi perdagangan untuk mendukung distribusi
barang kebutuhan masyarakat secara merata.

7. Urusan Perindustrian
Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan perindustrian adalah sebagai
berikut :
a. Masih belum optimalnya penggunaan teknologi tepat guna oleh pelaku usaha industri
kecil dan menengah.
b. Belum optimalnya promosi dan pemasaran produk industri.
c. Belum optimalnya perkembangan sentra industri potensial dalam rangka peningkatan
efisiensi dan produktivitas.
d. Belum berkembangnya industri kecil menengah yang dapat menyerap banyak tenaga
kerja dalam upaya mengurangi pengganguran dan meningkatkan pertumbuhan
perekonomian daerah.

RPJMD PERUBAHAN IV-9


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
8. Urusan Transmigrasi
Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan transmigrasi adalah sebagai
berikut :
a. Belum optimalnya pembangunan lokasi transmigrasi baru yang sampai saat ini baru
pada tahap perencanaan dan pembukaan lahan dan direncanakan pada lima tahun ke
depan akan ditempatkan secara bertahap sebanyak 300 Kepala Keluarga.
b. Belum berkembangnya kawasan transmigrasi.
c. Belum terlaksananya pembangunan kota terpadu mandiri.

4.1.2.4. Pelayanan Lainnya


Permasalahan yang mendasar dari aspek pelayanan urusan otonomi daerah, pemerintahan
umum, perencanaan daerah, administrasi keuangan daerah dan kepegawaian adalah
sebagai berikut :
a. Belum tersusunnya beberapa regulasi daerah yang menjadi kebutuhan daerah dalam
merespon peraturan perundang-undangan yang baru dan masih ditemuinya beberapa
peraturan yang belum sinergis.
b. Belum sesuainya organisasi perangkat daerah dengan kebutuhan dan tuntutan beban
kerja.
c. Belum optimalnya penggunaan teknologi pelayanan informasi pada perangkat daerah dan
pemerintah nagari untuk menunjang kinerja pemerintah daerah dalam meningkatkan
kualitas pelayanan publik.
d. Masih rendahnya kualitas dokumen perencanaan daerah.
e. Belum optimalnya pengawasan internal untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan
transparan, disebabkan karena masih terbatasnya jumlah aparat pengawas/auditor yang
sesuai peraturan perundang-undang yang berlaku.
f. Pendapatan asli daerah yang masih rendah karena belum optimalnya intensifikasi
sumber-sumber pendapatan asli daerah, baik pajak maupun retribusi daerah.
g. Kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah dalam mewujudkan
pelayanan publik yang responsif, transparan dan akuntabel belum optimal, disebabkan
karena terbatasnya kapasitas SDM dan peralatan kerja.
h. Belum optimalnya peran BUMD dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan
peningkatan penerimaan PAD.

4.2. Isu Strategis


Berangkat dari permasalahan pembangunan dan analisis lingkungan tersebut di atas, maka
terdapat isu strategis yang perlu dijadikan prioritas penanganan untuk lima tahun ke depan dan
berkaitan erat dengan isu-isu RPJPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2005-2025. Disamping itu,
beberapa isu Kabupaten Sijunjung yang akan dirumuskan juga sangat erat kaitannya dengan
beberapa isu strategis dalam RPJMD Provinsi Sumatra Barat Tahun 2016-2021.

Beberapa isu strategis Kabupaten Sijunjung dalam RPJMD 2016-2021 mendatang adalah
sebagai berikut :

1. Pembangunan Ekonomi yang Tangguh

Isu strategis ini merupakan prioritas utama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dari segi peningkatan pendapatan. Beberapa aspek daya saing kemampuan ekonomi
Kabupaten Sijunjung dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2010-2015) menunjukkan kecenderung
positif. Hal ini terlihat dari adanya kencederungan meningkatnya PDRB, pendapatan perkapita dan
daya beli masyarakat serta nilai tukar petani. Meningkatnya keempat indikator tersebut, ternyata
belum diikuti dengan meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sijunjung secara
signifikan. Hal ini terlihat dari rata-rata angka pertumbuhan ekonomi masih di bawah 6%. Namun
demikian, angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sijunjung masih berada sedikit di atas rata-rata
pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat. Akan tetapi secara keseluruhan dengan

IV-10 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
menggunakan tahun dasar yang baru (2010) ternyata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sijunjung
terlihat masih melambat.

Masih lambatnya laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sijunjung, disebabkan karena belum
optimalnya pemanfaatan dan pengembangan sektor pertanian, pariwisata dan potensi sumberdaya
alam lainnya, belum berkembangnya industri kecil, menengah dan koperasi. Disamping itu juga
belum optimalnya iklim investasi yang prospektif dan kondusif serta belum berkembangnya jiwa
kewirausahaan ditataran masyarakat, terutama yang berada di nagari/desa. Untuk mengatasi isu-isu
tersebut, Pemerintah Kabupaten Sijunjung perlu membangun sebuah struktur ekonomi yang kuat
melalui pengembangan ekonomi kerakyatan dan menciptakan industri olahan yang menggunakan
bahan bakudari hasil pertanian tanaman pangan, perkebunan maupun perikanan.

Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal, Kabupaten Sijunjung memiliki potensi
dan peluang cukup besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan
ekonomi kerakyatan dan industri rumah tangga. Pengembangan ekonomi kerakyatan dapat
dilakukan melalui; a) merevitalisasi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan,
b) mengembangkan diversifikasi usaha pertanian, c) meningkatkan penggunaan teknologi pertanian,
d) membangun kawasan pertanian terpadu (agropolitan), e) meningkatkan dan memperkuat
kelembagaan petani, f) meningkatkan ketahanan pangan daerah, g) menumbuhkembangkan UMKM
guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berwirausaha, h) mengembangkan lembaga
koperasi secara optimal, i) merevitalisasi pasar tradisional, dan j) mengembangkan potensi wisata
adat dan budaya, wisata sejarah, serta potensi wisata alam lainnya.

Sedangkan peningkatan ekonomi melalui sektor industri olahan sebagai upaya


pengembangan sektor pertanian dan pertambangan dapat dilakukan melalui : a) menciptakan iklim
investasi yang prospektif, b) meningkatkan promosi investasi daerah dan c) menjaga stabilitas
keamanan daerah yang kondusif. Peningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah akan lebih
optimal apabila didukung oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berdaya saing. Oleh karena
itu, peran dan fungsi BUMD perlu dioptimalkan melalui restrukturisasi organisasi yang sesuai dengan
prinsip-prinsip good corporate governance. Berdaya saingnya BUMD akan memberikan kontribusi
terhadap laju pertumbuhan ekonomi daerah secara umum dan meningkatkan pendapatan asli daerah
secara khusus.

2. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Isu strategis ini merupakan isu yang sedang berkembang baik nasional maupun global yang
juga tertuang tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goal’s/SDG’s). Kualitas
sumber daya manusia Kabupaten Sijunjung dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2010-2015)
menunjukkan peningkatan yang cukup baik, hal ini terlihat dari perkembangam IPM Kabupaten
Sijunjung yang cukup positif dalam periode 2010-2015. Terjadinya peningkatan IPM Kabupaten
Sijunjung dalam kurun waktu 2010-2015 menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup
masyarakat Kabupaten Sijunjung dari tahun ke tahun. Namun jika dibandingkan dengan target
SDG’s dan IPM Provinsi Sumatera Barat serta kabupaten/kota daerah tetangga, maka posisi IPM
Kabupaten Sijunjung masih tertinggal.

Masih tertinggalnya kualitas sumber daya manusia Kabupaten Sijunjung dibandingkan


dengan target SDG’s dan IPM Provinsi Sumatera Barat serta kabupaten/kota tetangga, disebabkan
antara lain: a) masih rendahnya angka rata-rata lama sekolah, b) masih rendahnya angka APM untuk
pendidikan SMP dan SMA, dan c) masih rendahnya rata-rata nilai ujian nasional (UN) untuk jenjang
pendidikan SMP dan SMA. d) rendahnya angka umur harapan hidup, e) masih tingginya angka
kematian ibu melahirkan. f) masih tingginya angka balita gizi kurang. Untuk mengatasi isu-isu
tersebut, Kabupaten Sijunjung perlu melakukan peningkatan jangkauan pelayanan di bidang
pendidikan dan kesehatan, serta peningkatan kualitas dan mutu pendidikan.

RPJMD PERUBAHAN IV-11


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Peningkatan jangkauan pelayanan di bidang pendidikan dapat dilakukan melalui :
a) peningkatan akses di setiap jenjang pendidikan baik secara kuantitas maupun kualitas, sehingga
penduduk usia sekolah dapat tertampung. Meningkatnya akses pendidikan dapat dilihat dari angka
rata-rata lama sekolah, APK dan APM serta rasio sekolah terhadap penduduk dan rasio guru terhadap
murid, b) peningkatan mutu pendidikan yang berdaya saing. Meningkatnya mutu pendidikan akan
tercermin dari meningkatnya rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) di setiap tingkatan pendidikan dan
meningkatnya jumlah siswa lulusan SLTA yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang
berkualitas.
Sedangkan di bidang kesehatan, perlu peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan sebagai
upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sesuai dengan dokumen Sistem Kesehatan
Nasional. Derajat kesehatan dapat dilihat dari indikator : meningkatnya Angka Umur Harapan Hidup
(AHH), berkurangnya Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKBA), Angka Kematian
Ibu (AKI) serta prevalensi gizi buruk. Upaya untuk peningkatan pencapaian indikator tersebut dapat
dilakukan melalui : a) peningkatan akses pelayanan kesehatan di setiap nagari dan jorong, sehingga
meningkatnya rasio fasilitas kesehatan per 1.000 penduduk, b) peningkatan kuantitas dan kualitas
dokter dan tenaga para medis, sehingga peningkatan rasio ketersediaan dokter dan tenaga para
medis per 100.000 penduduk, c) pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan lanjutanyang
representatif, d) pengembangan pola hidup sehat dan perilaku sehat serta kesehatan ibu dan anak
berbasis masyarakat, dan e) peningkatan pembiayaan jaminan kesehatan.

Meningkatkan kualitas SDM tidak hanya meliputi pembangunan di bidang pendidikan dan
kesehatan, namun pembangunan di bidang pemuda dan olahraga perlu juga menjadi prioritas.Oleh
sebab itu, pembangunan pemuda diarahkan pada pembangunan karakter kebangsaan (nation
building) dan partisipasi pemuda di berbagai bidang pembangunan, terutama di bidang ekonomi,
sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, politik, serta memiliki wawasan kebangsaan dan
beretika bangsa Indonesia. Disamping itu, pembangunan olahraga diarahkan pada peningkatan
budaya dan prestasi olahraga di kalangan masyarakat.

3. Infrastruktur dan Prasarana Dasar

Isu strategis ini merupakan faktor penting untuk memberikan pelayanan yang berkualitas
bagi masyarakat. Oleh karena itu, keberadaan infrastruktur dan sarana pelayanan dasar tidak hanya
dibutuhkan di wilayah perkotaan saja, tetapi juga sampai ke nagari dan jorong. Penyediaan
infrastruktur dan sarana dasar di Kabupaten Sijunjung dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2010-
2015) belum optimal, hal ini terlihat dari: a) banyaknya ruas jalan dan jembatan yang berkondisi
rusak, b) panjang jalan kabupaten dengan permukaan tanah masih relatif tinggi, c) cukup tingginya
jalan lingkungan/nagari dalam kondisi rusak atau dengan permukaan tanah, d) masih tingginya
jumlah saluran irigasi yang mengalami kerusakan, dan cukup banyaknya lahan pertanian yang belum
teraliri irigasi, e) masih kurangnya saluran drainase yang berkondisi baik, f) masih rendahnya
pengelolaan sampah, g) belum terpenuhinya ketersediaan rumah yang layak bagi masyarakat, h)
masih rendahnya penyediaan sarana dan prasarana lingkungan sehat perumahaan), i) belum seluruh
nagari dan jorong yang dialiri energi listrik, j) belum seluruh nagari dan jorong yang terjangkau oleh
sarana telekomunikasi.

Untuk menyikapi isu-isu tersebut, perlu dilakukan langkah-langkah strategis dalam


memenuhi infrastruktur dan sarana pelayanan dasar bagi masyarakat melalui : a) peningkatan
kuantitas dan kualitas infrastruktur dan sarana pelayanan dasar di nagari yang sesuai dengan
pemanfaatan dan pengendalian ruang, b) peningkatkan progam pembangunan infrastruktur dan
sarana pelayanan dasar berbasis pemberdayaan masyarakat, c) mendorong terciptanya
pembangunan infrastruktur dan sarana pelayanan dasar yang adil dan merata di setiap nagari, d)
memfasilitasi PT. PLN (Persero) dalam menambah jaringan listrik ke nagari dan jorong yang belum
dialiri listrik, e) mendorong dan memfasilitasi pihak operator telepon seluler untuk membangun BTS
di nagari dan jorong yang belum terjangkau sarana telekomunikasi,dan f) peningkatan
pembangunan infrastrukutur untuk mendukung sektor pariwisata.

IV-12 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
4. Mewujudkan Tata Pemerintah yang Baik dan Bersih

Isu strategis ini merupakan hal yang mutlak dilakukan oleh pemerintah daerah dalam
memberikan pelayanan terhadap publik (stakeholder). Oleh karena itu, pemerintah daerah
diharapkan dapat menciptakan tata pemerintahan yang bersih, adil, peduli, transparan, dan
akuntabel. Dalam menyikapi tantangan tersebut, selama ini Pemerintah Kabupaten Sijunjung telah
memiliki upaya untuk mewujudkan tata pemerintah yang baik dan bersih, namun belum optimal.

Belum optimalnya pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sijunjung terhadap
publik dapat dilihat dari capaian kinerja masing-masing urusan, baik urusan wajib maupun urusan
pilihan, hal ini disebabkan antara lain : a) kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah
dalam mewujudkan pelayanan publik yang responsif dan akuntabel belum optimal, b) belum
optimalnya manajemen pemerintahan dan kinerja pelayanan aparatur. c) Masih belum sempurnanya
pelaksanaan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola pemerintahan, d)belum
optimalnya pelaksanaan maturitas Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP).

Untuk mengatasi isu-isu tersebut Pemerintah Kabupaten Sijunjung perlu melakukan


reformasi birokrasi sesuai dengan kewenangan melalui : a) peningkatan kapasitas aparatur yang
profesional sesuai dengan bidangnya, b) peningkatan manajemen pemerintahan, c) melakukan
reorganisasi organisasi perangkat daerah sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan beban kerja, d)
peningkatan sistem penyelenggaraan pemerintahan dan perencanaan pembangunan daerah yang
responsif, partisipatif, transparan, akuntabel dan berkeadilan, sehingga terwujudnya sinkronisasi
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program/kegiatan pemerintahan dan pembangunan,
dan e) peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan ekonomi, sosial budaya,
politik dan lingkungan hidup.

5. Lingkungan Hidup

Isu lingkungan hidup yang terdapat dalam konteks kekinian adalah persoalan lingkungan
yang terkait dengan tekanan akibat aktivitas kegiatan manusia dan kerentanan yang terkait dengan
bencana alam yang lebih disebabkan oleh proses alami bumi. Berkaitan dengan hal itu maka isu
strategis lingkungan hidup di Kabupaten Sijunjung adalah : 1) belum optimalnya kapasitas
masyarakat dalam mengelola sumber daya alam, 2) belum tersedianya data dan informasi tentang
sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkualitas 3) belum optimal pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, 4) belum optimalnya pengendalian kerusakan
lingkungan pada sungai, lahan kering, dan hutan, dan 5) belum optimalnya pengelolaan dan
pemanfaatan kawasan hutan kritis yang berwawasan lingkungan.

Untuk mengatasi isu lingkungan hidup yang terjadi saat ini, Pemerintah Kabupaten Sijunjung
perlu memperhatikan aktivitas penggunaan lahan dan hutan, penambangan emas, penebangan
hutan secara liar, pencemaran lingkungan dan air sungai sehingga tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan hidup di masa mendatang. Oleh karena itu, perlu adanya koordinasi
dengan Pemerintah Provinsi dan perhatian yang lebih terhadap penggunaan lahan tersebut sesuai
dengan kebijakan tata ruang wilayah Kabupaten Sijunjung, sehingga lingkungan hidup tetap terjaga
dan kegiatan ekonomi rakyat tetap meningkat.

6. Pengentasan Kemiskinan

Isu pengentasan kemiskinan dan pembangunan daerah tertinggal merupakan isu global yang
perlu ditangani secara bersama oleh seluruh stakeholders. Selama ini pengentasan kemiskinan dan
pembangunan daerah tertinggal masih menjadi beban tanggung jawab pemerintah, sehingga
pencapaiannya belum optimal karena pemerintah memiliki segala keterbatasan sumber daya
manusia. Sesuai dengan visi Kabupaten Sijunjung, maka penanggulangan kemiskinan merupakan
suatu hal yang sangat penting dalam mewujudkan masyarakat yang maju dan berkeadilan, karena
salah satu indikator masyarakat yang maju adalah tingkat kesejahteraan yang baik.

RPJMD PERUBAHAN IV-13


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 dinyatakan bahwa
penanggulangan kemiskinan merupakan kebijakan dan program pemerintah dan pemerintah daerah
yang dilakukan secara sistematis, terencana dan bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat
untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dalam rangka meningkatkan derajat kesejahteraan
masyarakat.

Berdasarkan beberapa permasalahan di atas maka dapat dirumuskan isu strategis


penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sijunjung secara umum adalah :
a. Menyediakan data kemiskinan yang valid.
b. Peningkatan pelayanan dasar kepada masyarakat terutama keluarga miskin.
c. Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Sijunjung.
d. Peningkatan koordinasi antar perangkat daerah dalam penanggulangan kemiskinan.
e. Peningkatan sinergitas antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam
penanggulangan kemiskinan.
f. Penyusunan karakteristik dan pemetaan kemiskinan daerah.
g. Peningkatan peran dan fungsi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK)

Selanjutnya secara lebih rinci, isu strategis penanggulangan kemiskinan per sektor dapat
disampaikan sebagai berikut :

1. Isu Strategis Bidang Kesehatan

a. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional dan Jaminan Kesehatan Daerah


Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) merupakan program pelayanan
kesehatan masyarakat miskin dan tidak mampu yang diselenggarakan secara nasional
dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat,
sedangkan Program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) merupakan program
pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan tidak mampu diluar kepesertaan Jamkesmas
dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Sijunjung.

b. Penurunan angka kematian ibu dan anak serta penanganan balita gizi buruk
Penurunan angka kematian ibu dan anak menjadi salah satu indikator utama yang harus
dilaksanakan dan diprioritaskan seluruh jajaran kesehatan ke depan. Selanjutnya dalam
rangka penanganan balita gizi buruk dibutuhkan adanya kerjasama yang efektif lintas sektor
seperti Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM, Dinas
Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Ketenagakerjaan dan
Transmigrasi, Dinas Pemberdayaan Masyarkat dan Nagari,dan lain-lain.

c. Peningkatan PHBS di tengah kehidupan masyarakat


Upaya peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilaksanakan melalui program
dan kegiatanpPromosi kesehatan, dan lain-lain.

2. Isu Strategis Bidang Pendidikan

a. Peningkatan APM dan APK pada semua jenjang pendidikan


Peningkatan APK dan APM pada seluruh jenjang pendidikan di Kabupaten Sijunjung akan
dipayakan melalui berbagai program dan strategi seperti pendidikan gratis, beasiswa bagi
masyarakat miskin, dan lain-lain.
b. Peningkatan kualitas tenaga pendidikan dan kependidikan
Guna pencapaian kualitas dan mutu pendidikan yang semakin baik, maka Pemerintah
Kabupaten Sijunjung melaksanakan berbagai program peningkatan sumber daya manusia
pendidikan dan kependidikan.

IV-14 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
3. Isu Strategis Bidang Infrastruktur

a. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur seperti : perumahan, transportasi, pengairan


dan sarana pendukung lainnya.
b. Pemenuhan sanitasi perumahan yang layak bagi masyarakat miskin.
c. Pemenuhan air minum yang layak bagi masyarakat miskin.

4. Isu Strategis Bidang Ketenagakerjaan

a. Peningkatan keterampilan tenaga kerja


Pendidikan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan formal (sekolah) tidak
selamanya sesuai dengan kebutuhan pasar. Disisi lain masih banyak anak sekolah yang
terpaksa berhenti bersekolah karena ketidakmampuan keluarga. Untuk itu peningkatan
kecakapan hidup dan kompetensi angkatan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar akan
sangat mendukung untuk mendapatkan pekerjaan ataupun membuka lapangan usaha
sendiri (wirausaha).

b. Penyediaan lapangan kerja


Penyediaan lapangan kerja tentunya akan membuka peluang bagi angkatan kerja untuk
memperoleh pekerjaan yang pada gilirannya tentunya akan membantu perkonomian
keluarga.

5. Isu Strategis Bidang Sosial dan Kelembagaan

a. Pemberdayaan dan kemitraan sosial


Membangun ketahanan sosial terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial untuk
meningkatkan profesionalisme dan kinerja serta kepercayaan dan peluang kepada
masyarakat, dunia usaha, dan penyandang PMKS didukung oleh penguatan kelembagaan
social yang ada di tengah-tengah masyarakat.

b. Membangun kembali kejasama dan gotong-royong masyarakat


Upaya peningkatan harkat dan martabat hidup manusia yang menyandang masalah sosial
didukung oleh kerjasama, kepedulian, kesetaraan dan kebersamaan. Peningkatan peran
aktif masyarakat dan lembaga sosial, termasuk dalam penanganan bencana alam.

6. Isu Strategis Bidang Ekonomi dan Ketahanan Pangan

a. Peningkatan kesejahteraan petani


Peningkatan kesejahteraan petani terus dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan
pada berbagai sektor seperti tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan.

b. Peningkatan daya saing UMKM


Salah satu upaya membangun kekuatan ekonomi lokal adalah bagaimana kita bisa
menciptakan situasi berusaha yang kondusif, ketersediaan sarana pendukung, dan lain-lain.

c. Pencapaian ketahanan pangan di tengah-tengah masyarakat


Ketersediaan pangan akan mampu menjadi faktor penentu pencapaian ketahanan pangan
masyarakat. Program dan kegiatan yang dilaksanakan juga harus difokuskan kepada upaya
menuju swasembada pangan dan kemandirian pangan.

RPJMD PERUBAHAN IV-15


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
5.1. Visi

Visi merupakan pandangan ke depan terhadap kondisi yang diinginkan. Penyusunan visi
Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 mengacu kepada visi yang telah tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sijunjung Tahun 2005-2025, yakni :
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Sijunjung yang Madani”.
Filosofi visi pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Sijunjung Tahun 2005-2025 memiliki makna bahwa nagari menjadi fokus penempatan untuk basis
pembangunan daerah. Hal ini mengingat nagari merupakan unit kesatuan masyarakat hukum adat
dengan budaya Minangkabau yang multi dimensi dan multi fungsi.
Bertolak dari pemahaman di atas, maka visi Kabupaten Sijunjung untuk lima tahun ke depan
(Visi Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021) yaitu : "Terwujudnya Nagari Madani yang Maju,
Jaya, Adil dan Sejahtera".
Visi tersebut mengandung makna :
a. Nagari Madani : adalah wilayah Kabupaten Sijunjung yang masyarakatnya memiliki peradaban
sosial budaya tinggi, berakhlak mulia, kreatif, memiliki semangat, jiwa kewirausahaan,
keterampilan, kedisiplinan dan bertanggungjawab serta menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi.
b. Maju : kondisi masyarakat dan pemerintah yang dinamis, produktif, kreatif, inovatif dan berdaya
saing secara nasional dan global berdasarkan kemampuan, keterampilan, keunggulan dan
ketangguhan yang didukung oleh potensi dan ketersediaan sumber daya alam.

RPJMD PERUBAHAN V-1


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
c. Jaya : sebuah kondisi yang diharapkan untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan hidup
masyarakat.
d. Adil : suatu kondisi masyarakat yang memiliki kesempatan yang sama untuk berpatisipasi dan
menikmati hasil pembangunan yang sesuai dengan peran dan fungsinya.
e. Sejahtera : suatu kondisi masyarakat yang terpenuhi kebutuhannya secara lahir dan bathin dalam
berbagai aspek dan memiliki rasa aman, damai dan tenteram.

5.2. Misi

Misi pada prinsipnya merupakan upaya dan langkah-langkah yang dilakukan secara umum
dan ditetapkan oleh masyarakat sebagai stakeholder untuk dapat mewujudkan visi pembangunan
daerah Kabupaten Sijunjung. Untuk mewujudkan visi tersebut maka perumusan misi yang dibuat
untuk dipedomani adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan Perekonomian Masyarakat yang Kuat, Berdaya Saing Tinggi dan Sejahtera
2. Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Sehat, Kuat, Cerdas, dan Berakhlak Mulia
3. Mewujudkan Infrastruktur yang Berkualitas dan Merata
4. Mewujudkan Pemerintahan yang Bekerja dan Melayani
5. Mengoptimalkan Pengelolaan Sumberdaya Alam yang Berwawasan Lingkungan
6. Melakukan Revitalisasi Adat dan Budaya Berlandaskan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi
Kitabullah

Misi pertama, mewujudkan perekonomian masyarakat yang kuat, berdaya saing tinggi dan
sejahtera, merupakan unsur yang penting untuk dapat mendorong percepatan pembangunan
ekonomi dan kemakmuran masyarakat terutama dalam menghadapi era globalisasi sekarang ini. Hal
ini dapat diwujudkan melalui pembangunan ekonomi yang berkualitas berbasis ekonomi kerakyatan,
meningkatkan pembangunan, pengembangan dan promosi pariwisata, serta meningkatkan
ketahanan pangan, pengembangan agribisnis dan kesejahteraan petani. Pengembangan usaha
ekonomi yang demikian akan dapat diwujudkan dengan memfasilitasi penyediaan prasarana dan
sarana pembangunan yang berkualitas secara merata ke seluruh pelosok nagari, menciptakan
persaingan yang sehat dalam dunia usaha, mencegah timbulnya ketidak-adilan dalam berusaha,
serta mewujudkan kepastian hukum dan iklim investasi yang kondusif bagi para investor.
Misi kedua, mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, kuat, cerdas, dan
berakhlak mulia, merupakan prasyarat dasar yang penting untuk dapat mewujudkan masyarakat
yang maju dan sejahtera. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia tersebut akan dapat
diwujudkan melalui peningkatan sumber daya manusia yang cerdas, kompetitif, dan berkarakter,
serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, kualitas penduduk dan kesetaraan gender.
Misi ketiga, mewujudkan infrastruktur yang berkualitas dan merata, merupakan faktor yang
penting untuk mendukung percepatan pembangunan di Kabupaten Sijunjung. Hal ini dapat dilakukan
dengan meningkatkan penyediaan infrastruktur untuk pembangunan ekonomi dan wilayah serta
kualitas lingkungan permukiman.
Misi keempat, mewujudkan pemerintahan yang bekerja dan melayani, agar tercapainya
pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) serta profesional untuk mendorong
percepatan pembangunan di Kabupaten Sijunjung. Hal ini sesuai dengan harapan dan keinginan
seluruh masyarakat dengan meningkatkan aparatur pemerintahan yang profesional dan
meningkatkan tata pemerintahan yang baik, bersih, transparan dan akuntabel.
Misi kelima, mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan,
juga tidak kalah pentingnya untuk dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera secara
berkelanjutan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan
meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan.
Misi keenam, melakukan revitalisasi adat dan budaya berlandaskan adat basandi syara’,
syara’ basandi kitabullah. Hal ini dapat diwujudkan dengan meningkatkan pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai agama, adat dan budaya, meningkatkan keselarasan sosial dan penguatan

V-2 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
kelembagaan adat dan budaya, serta meningkatkan pelestarian warisan budaya dan nilai-nilai
kearifan lokal.

5.3. Tujuan dan Sasaran

Perencanaan yang baik haruslah memiliki tujuan dan sasaran secara jelas selama periode
waktu tertentu yang direncanakan. Tujuan jangka menengah dalam RPJMD merupakan sesuatu
yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun ke depan. Sedangkan
sasaran adalah bentuk kongkrit dari tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan pembangunan
yang direncanakan dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur. Tujuan dan sasaran
pembangunan ditetapkan dengan mengacu pada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada
analisis isu-isu strategis.

Tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Sijunjung yang hendak dicapai dalam kurun
waktu lima tahun ke depan berdasarkan Misi Kabupaten Sijunjung adalah sebagaimana tertuang
dalam tabel di bawah ini :

Tabel 5.1
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021

Visi : Terwujudnya Nagari Madani yang Maju, Jaya, Adil dan Sejahtera

Misi Tujuan Sasaran


1. Mewujudkan perekonomian 1. Mewujudkan pembangunan 1. Meningkatnya daya saing
masyarakat yang kuat, ekonomi yang berkualitas daerah dan pertumbuhan
berdaya saing tinggi dan berbasis ekonomi ekonomi
sejahtera kerakyatan 2. Meningkatnya pendapatan
masyarakat
3. Menurunnya kemiskinan dan
pengangguran

2. Meningkatkan 1. Meningkatnya kunjungan


pembangunan, wisata
pengembangan, dan
promosi pariwisata

3. Meningkatkan ketahanan 1. Meningkatnya ketersediaan


pangan, pengembangan pangan
agribisnis dan 2. Tumbuhnya usaha pertanian
kesejahteraan petani dengan agribisnis yang
terintegrasi
3. Meningkatnya
kesejahteraan petani

2. Mewujudkan kualitas 1. Meningkatkan sumber daya 1 . Meningkatnya akses dan


sumber daya manusia yang manusia yang cerdas, mutu pendidikan
sehat, kuat, cerdas, dan kompetitif, dan berkarakter 2 . Meningkatnya budaya dan
berakhlak mulia minat baca masyarakat
3 . Meningkatnya kapasitas
pemuda dan kepemimpinan
pemuda dalam
pembangunan
4 . Meningkatnya prestasi
olahraga daerah
5 . Meningkatnya pendidikan
karakter siswa

RPJMD PERUBAHAN V-3


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Misi Tujuan Sasaran
2. Meningkatkan derajat 1. Meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat, kesehatan masyarakat
kualitas kependudukan dan 2. Meningkatnya kualitas
kesetaraan gender kependudukan, keluarga
berencana dan
pembangunan keluarga
3. Meningkatnya
pembangunan dan
pemberdayaan gender

3. Mewujudkan infrastruktur 1. Meningkatkan penyediaan 1. Meningkatnya kualitas dan


yang berkualitas dan infrastruktur untuk kuantitas jalan
merata pembangunan ekonomi dan 2. Meningkatnya kualitas irigasi
wilayah

2. Meningkatkan kualitas 1. Meningkatnya kawasan


lingkungan perumahan dan permukiman sehat dan
kawasan permukiman menurunnya rumah tidak
layak huni
2. Meningkatnya kualitas
pengelolaan air bersih,
sanitasi dan limbah

4. Mewujudkan pemerintahan 2. Meningkatkan tata 1. Meningkatnya tata kelola,


yang bekerja dan melayani pemerintahan yang baik, transparansi dan
bersih, transparan dan akuntabilitas
akuntabel penyelenggaraan
pemerintahan
2. Meningkatnya kualitas
pelayanan publik

5. Mengoptimalkan 1. Meningkatkan pemanfaatan 1. Meningkatnya pemanfaatan


pengelolaan sumber daya sumber daya alam yang lahan
alam yang berwawasan berwawasan lingkungan 2. Terpeliharanya kualitas
lingkungan lingkungan hidup

6. Melakukan revitalisasi adat 1. Meningkatkan pemahaman 1. Meningkatnya pemahaman


dan budaya berlandaskan dan pengamalan nilai-nilai dan pengamalan nilai-nilai
adat basandi syara’, syara’ agama, adat dan budaya agama, adat dan budaya
basandi kitabullah dalam kehidupan
masyarakat

2. Meningkatkan keselarasan 1. Menguatnya implementasi


sosial dan penguatan adat dan budaya dalam tata
kelembagaan adat dan kehidupan masyarakat
budaya

3. Meningkatkan pelestarian 1. Meningkatnya pengelolaan


warisan budaya dan nilai- dan pelestarian kekayaan
nilai kearifan lokal warisan budaya dan nilai-
nilai kearifan lokal

V-4 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Selanjutnya indikator dan target kinerja RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021
untuk setiap misi dan sasaran yang ingin dicapai dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.2
Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja Sasaran dan Target Kinerja Sasaran
Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021

TARGET KINERJA
INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH
TUJUAN SASARAN SATUAN KONDISI KONDISI
SASARAN PENANGGUNG JAWAB
AWAL AKHIR
(2015) (2021)
Misi 1 : Mewujudkan Perekonomian Masyarakat yang Kuat, Berdaya Saing Tinggi dan Sejahtera
1. Mewujudkan 1. Meningkatnya daya 1. Realisasi Rp. juta 957.631 8.779.875 Dinas PMPTSP, Bapppeda,
pembangunan saing daerah dan Investasi PMDN Setda, Dinas Perkim LH
ekonomi yang pertumbuhan ekonomi 2. Realisasi US $ 0 190.000
berkualitas Investasi PMA
berbasis ekonomi 3. Laju % 5,66 6,10 Bapppeda, Dinas Pertanian,
kerakyatan Pertumbuhan Dinas Paperi, Dinas
Ekonomi Dagperinkop UKM, Dinas
Parpora, Dinas PMPTSP,
Dinas PUPR, BKAD, Dinas
Nakertrans, DPMN,
Dinas Sosial PprPA,
Dinas Perhubungan

2. Meningkatnya 1. PDRB Perkapita Rp. juta/ 31,88 44,72 Dinas Pertanian, Dinas Paperi,
pendapatan tahun Dinas Dagperinkop UKM, Dinas
masyarakat Parpora, Dinas PMPTSP,
Dinas PUPR, Bapppeda,
BKAD, Dinas Nakertrans, Dinas
Sosial PprPA, DPMN,
Dinas Perhubungan

3. Menurunnya 1. Angka kemiskinan % 7,87 6,40 Dinas Pertanian, Dinas Paperi,


kemiskinan dan Dinas Dagperinkop UKM, Dinas
pengangguran 2. Tingkat % 4,26 4,00 Parpora, Dinas PMPTSP,
pengangguran Bapppeda, Dinas Nakertrans,
terbuka Dinas Sosial PPrPA, Dinas
PPKB, DPMN

2. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Jumlah kunjungan orang/ 6.242 11.767 Dinas Parpora, Dinas PUPR,
pembangunan, kunjungan wisata wisatawan tahun Dinas Perkim LH, Dinas
pengembangan, Dagperinkop UKM, Dinas
dan promosi Pertanian, Dinas Kominfo,
pariwisata Dinas Perhubungan, Dinas
PMPTSP, Bapppeda

3. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Skor Pola Pangan nilai 80,70 95,90 Dinas Pertanian, Dinas Paperi,
ketahanan ketersediaan pangan Harapan Dinas Dagperinkop UKM
pangan,
pengembangan 2. Tumbuhnya usaha 1. Jumlah usaha kelompok NA 50 Dinas Pertanian,
agribisnis dan pertanian dengan pertanian dengan usaha Dinas paperi
kesejahteraan agribisnis yang agribisnis yang pertanian
petani terintegrasi terintegrasi

3. Meningkatnya 1. Nilai Tukar Petani % 99,93 100,21 Dinas Pertanian,


kesejahteraan petani (NTP) Dinas Paperi

Misi 2 : Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Sehat, Kuat , Cerdas dan Berakhlak Mulia
1. Meningkatkan 1. Meningkatnya akses 1. APK SD/MI/ % 113,49 114,15 Dinas Pendidikan dan
sumber daya dan mutu pendidikan Paket A Kebudayaan
manusia yang 2. APM % 99,65 99,90
cerdas, SD/MI/Paket A
kompetitif, dan 3. APK SMP/MTs/ % 99,36 107,00
berkarakter Paket B
4. APM SMP/MTs/ % 79,99 82,25
Paket B
5. Rata-rata nilai poin 73,86 75,00
ujian SD
6. Rata-rata nilai poin 50,74 70,00
ujian nasional
SMP/MTs
7. Rata-rata lama tahun 7,72 12,00
sekolah
8. Persentase SD % 67,50 90,00
yang
berakreditasi
minimal B

RPJMD PERUBAHAN V-5


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
TARGET KINERJA
INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH
TUJUAN SASARAN SATUAN KONDISI KONDISI
SASARAN PENANGGUNG JAWAB
AWAL AKHIR
(2015) (2021)
9. Persentase SMP % 70,83 100,00
yang
berakreditasi
minimal B

2. Meningkatnya budaya 1. Jumlah buku eksemplar 8.070 14.580 Dinas Perpustakaan dan
dan minat baca perpustakaan Kearsipan
masyarakat yang dipinjamkan
dalam setahun

2. Jumlah anggota orang 992 39.700


perpustakaan

3. Jumlah orang 17.145 28.000


pengunjung
perpustakaan/
pemustaka
dalam setahun

3. Meningkatnya 1. Jumlah organisasi 19 25 Dinas Parpora


kapasitas pemuda dan organisasi
kepemimpinan pemuda kepemudaan
dalam pembangunan yang aktif

4. Meningkatnya prestasi 1. Peringkat peringkat 18 9 Dinas Parpora


olahraga daerah Kabupaten
Sijunjung pada
Pekan Olahraga
Provinsi
Sumatera Barat

5. Meningkatnya 1. Persentase % 60,00 90,00 Dinas Dikbud


pendidikan karakter siswa yang
siswa mendapatkan
nilai perilaku
minimal baik

2. Meningkatkan 1. Meningkatnya derajat 1. Angka harapan tahun 65,22 67,50 Dinas Kesehatan,
derajat kesehatan masyarakat hidup RSUD
kesehatan
masyarakat,
kualitas
4. Meningkatnya kualitas 1. Angka Kelahiran Anak / 3,12 2,68 Dinas PPKB,
kependudukan
kependudukan, Total / Total WUS Dinas Kesehatan,
dan kesetaraan
keluarga berencana Fertility Rate DPMN
gender
dan pembangunan (TFR)
keluarga
2. Persentase % 72,06 72,24 Dinas PPKB,
Pasangan Usia Dinas Kesehatan
Subur (PUS)
yang menjadi
peserta KB aktif

3. Persentase % 29,02 23,62 Dinas PPKB, Dinas Sosial


Keluarga Pra PprPA, Dinas Dagperinkop
Sejahtera dan UKM, Dinas Nakertrans, Dinas
Keluarga Pertanian, Dinas Paperi, DPMN
Sejahtera I

2. Meningkatnya 1. Indeks % 56,21 56,33


pembangunan dan Pemberdayaan Dinas Sosial PPrPA,
pemberdayaan gender Gender (IDG) Bapppeda, DPMN, Dinas PPKB

2. Indeks % 92,34 92,45


Pembangunan
Gender (IPG)

Misi 3 : Mewujudkan Infrastruktur yang Berkualitas dan Merata


1. Meningkatkan 1. Meningkatnya kualitas 1. Persentase % 39,00 65,00 Dinas PUPR
penyediaan dan kuantitas jalan panjang jalan
infrastruktur kabupaten
untuk dengan kondisi
pembangunan mantap
ekonomi dan
wilayah 2. Meningkatnya kualitas 1. Cakupan luas % 51,26 63,00 Dinas PUPR,
irigasi daerah irigasi Dinas Pertanian
dengan kondisi
baik

V-6 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
TARGET KINERJA
INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH
TUJUAN SASARAN SATUAN KONDISI KONDISI
SASARAN PENANGGUNG JAWAB
AWAL AKHIR
(2015) (2021)
2. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Persentase % 55,00 75,00 Dinas Perkim LH,
kualitas kawasan permukiman kawasan Dinas Kesehatan
lingkungan sehat dan permukiman
perumahan dan menurunnya rumah sehat
kawasan tidak layak huni 2. Penurunan unit / tahun NA 200 Dinas Perkim LH,
permukiman jumlah rumah Dinas Sosial PPrPA
tidak layak huni
per tahun

2. Meningkatnya kualitas 1. Cakupan akses % 63,58 100 Dinas Perkim LH


pengelolaan air air minum aman
bersih, sanitasi dan masyarakat
limbah 2. Cakupan akses % 67,73 100 Dinas Perkim LH,
sanitasi layak Dinas Kesehatan
masyarakat

Misi 4 : Mewujudkan Pemerintahan yang Bekerja dan Melayani


1. Meningkatkan 1. Meningkatnya tata 1. Nilai LPPD predikat Sangat Sangat Sekretariat Daerah
tata kelola, transparansi Tinggi Tinggi
pemerintahan dan akuntabilitas 2. Nilai AKIP predikat C B Sekretariat Daerah
yang baik, penyelenggaraan Pemda
bersih, pemerintahan
transparan dan 3. Leveling level NA 4 Inspektorat Daerah
akuntabel Maturitas SPIP
4. Opini terhadap predikat WDP WTP BKAD
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Daerah

2. Meningkatnya kualitas 1. Rata-rata Indeks nilai 72,86 82,00 Sekretariat Daerah dan SKPD
pelayanan publik Kepuasan yang melaksanakan pelayanan
Masyarakat publik
terhadap
pelayanan
publik

Misi 5 : Mengoptimalkan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan


1. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Luas lahan ha 7.321 4.321 Dinas Pertanian
pemanfaatan pemanfaatan lahan sementara tidak
sumber daya diusahakan
alam yang
berwawasan 2. Terpeliharanya 2. Indeks kualitas % 72,00 73,80 Dinas Perkim LH, Dinas
lingkungan kualitas lingkungan lingkungan PMPTSP, Dinas Parpora,
hidup hidup Dinas Dagperinkop UKM, Dinas
Pertanian, Dinas Paperi

Misi 6 : Melakukan Revitalisasi Adat dan Budaya Berlandaskan Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah
1. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Persentase % kenaikan 5 6 Sekretariat Daerah
pemahaman dan pemahaman dan kenaikan nilai per tahun
pengamalan pengamalan nilai-nilai zakat yang
nilai-nilai agama, agama, adat dan dikelola badan
adat dan budaya budaya dalam amil zakat
kehidupan masyarakat
2. Peringkat peringkat 17 10 Sekretariat Daerah
Kabupaten
Sijunjung pada
MTQ Tingkat
Provinsi
Sumatera Barat

3. Jumlah kasus kasus 7 0 Kantor Kesbangpol, Dinas


konflik sosial Satpol PP dan Damkar

2. Meningkatkan 1. Menguatnya 1. Persentase % 100 100 DPMN


keselarasan implementasi adat dan Kerapatan Adat
sosial dan budaya dalam tata Nagari yang
penguatan kehidupan masyarakat aktif
kelembagaan
adat dan
budaya

RPJMD PERUBAHAN V-7


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
TARGET KINERJA
INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH
TUJUAN SASARAN SATUAN KONDISI KONDISI
SASARAN PENANGGUNG JAWAB
AWAL AKHIR
(2015) (2021)
2. Jumlah lembaga 0 15 Dinas Pendidikan dan
lembaga seni Kebudayaan, Dinas Parpora
dan budaya
yang aktif
mengembang-
kan seni dan
budaya
berbasis
ABS-SBK

3. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Persentase % 40 100 Dinas Pendidikan dan


pelestarian pengelolaan dan warisan budaya Kebudayaan, Dinas Parpora
warisan budaya pelestarian kekayaan yang
dan nilai-nilai warisan budaya dan dilestarikan
kearifan lokal nilai-nilai kearifan
lokal 2. Jumlah sekolah sekolah 0 16 Dinas Pendidikan dan
yang Kebudayaan
mengimple-
mentasikan
muatan lokal ke
dalam
kurikulum
pendidikan

V-8 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
6.1. Strategi dan Arah Kebijakan
Strategi dan arah kebijakan pembangunan merupakan langkah-langkah rinci atau upaya yang
dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah. Strategi dan arah kebijakan dalam
mewujudkan tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 yang dirumuskan secara komprehensif selain untuk
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan, juga dapat digunakan sebagai langkah untuk
melakukan transformasi, reformasi, dan peningkatan kinerja birokrasi pemerintahan. Perencanaan
strategis tidak hanya mengagendakan berbagai aktivitas pada bidang pembangunan saja, tetapi juga
semua program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat agar dapat diselenggarakan
dengan baik dan berkualitas sesuai dengan rencana yang telah disusun. Disamping itu, strategi dan
kebijakan di dalam RPJMD Kabupaten Sijunjung juga diupayakan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kinerja serta kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi
informasi.

Strategi dan arah kebijakan dalam RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dan berkesinambungan dengan RPJPD Kabupaten Sijunjung Tahun
2005-2025. Berdasarkan RPJPD, maka RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 difokuskan
pada pemantapan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di segala bidang. Kesinambungan
fokus pemerintahan tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

RPJMD PERUBAHAN VI-1


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Gambar 6.1
Tahapan Utama Pembangunan RPJPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2005 - 2025

RPJMD 4
(2021-2025)
Perwujudan
RPJMD 3 masyarakat Sijunjung
(2016-2021) yang madani dengan
Pemantapan mengedepankan
kesejahteraan dan terbangunnya sistem
kemandirian ekonomi yang
RPJMD 2 kehidupan masyarakat
(2011-2015) kompetitif dan
di segala bidang berkeunggulan
Pemantapan akselerasi
penataan
RPJMD 1 pembangunan daerah
(2005-2010) dengan kemajuan
Penataan dan kesejahteraan
pembenahan masyarakat dan
sistem dan pola penguatan basis
pembangunan perekonomian daerah
Kabupaten
Sijunjung di segala
bidang

Berikut ini diuraikan kebijakan umum pembangunan daerah Kabupaten Sijunjung yang
menggambarkan upaya yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan
sesuai dengan visi dan misi yang sudah ditetapkan dan dirinci berdasarkan perspektif masyarakat,
proses, kelembagaan, dan pengelolaan keuangan untuk masing-masing misi.
A. Misi 1 : Mewujudkan Perekonomian Masyarakat yang Kuat dan Sejahtera
Kebijakan umum yang ditempuh untuk mewujudkan misi 1 adalah :
1. Perspektif masyarakat; peningkatan produksi dan produktivitas serta mutu hasil pertanian
meliputi tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, perikanan, peningkatan
swasembada pangan, pengembangan tanaman pangan sesuai potensi lokal, revitalisasi dan
pengembangan pasar rakyat, peningkatan distribusi bahan kebutuhanpokok dan barang
strategis, penumbuhan dan pemberdayaan koperasi dan UMKM, peningkatan kemudahan
permodalan bagi UMKM dan koperasi, peningkatan akses permodalan bagi pelaku UMKM,
peningkatan kemitraan bisnis bagi UMKM dan koperasi, peningkatan kualitas dan diversifikasi
produk unggulan daerah, pengembangan industri berbasis sentra dan potensi lokal,
peningkatan penggunaan teknologi tepat guna bagi industri kecil dan menengah (IKM). Selain
menata dan menguatkan ekonomi masyarakat, perlu juga didukung penguatan ekonomi
daerah antara lain : pengembangan destinasi prawisata daerah, pengembangan kawasan
strategis sebagai daya tarik bagi investor, peningkatan produktivitas dan profitabilitas BUMD,
peningkatan promosi dan iklim investasi yang menarik dan kondusif bagi investor serta
terjaganya keamanan di daerah.

2. Perspektif proses; peningkatan kinerja sektor pertanian, perdagangan, perkoperasian, perin-


dustrian, BUMD dan pariwisata didorong melalui pengembangan kelembagaan kelompok tani
secara optimal, penguatan permodalan dan manajemen bagi UMKM dan koperasi,
pengembangan produktivitas industri industri kecil dan menengah, peningkatan keterampilan
dan kompetensi tenaga kerja, penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah
(RIPPDA) yang berbasis potensi lokal, pengembangan nagari/desa wisata, menciptakan
kawasan ekonomi baru dan iklim investasi yang kondusif serta penguatan permodalan dan
perbaikan manajemen BUMD.

VI-2 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
3. Perspektif kelembagaan; optimalisasi kinerja dan peningkatan kualitas pelayanan antar
perangkat daerah di sektor pertanian, perdagangan, perkoperasian dan perindustrian serta
parawisata dan peningkatan kualitas pelayanan perizinan terpadu satu pintu dan peningkatan
kualitas pelayanan Balai Latihan Kerja (BLK) serta restrukturisasi BUMD.

4. Perspektif pengelolaan keuangan; peningkatan kualitas penerapan anggaran berbasis


kinerja dan program prioritas (money follows program) dalam penyusunan rencana kerja,
peningkatan efektivitas dan efisiensi belanja pembangunan daerah dan peningkatan
pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah berupa retribusi dari perizinan dan pasar
komoditi unggulan serta pajak daerah secara transparan dan akuntabel.

B. Misi 2 : Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Sehat, Kuat, Cerdas, dan
Berakhlak Mulia
Kebijakan umum yang ditempuh untuk mewujudkan misi 2 adalah :
1. Perspektif masyarakat; peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
pendidikan, akses pembiayaan pendidikan bagi penduduk miskin, peningkatan mutu dan
daya saing serta penumbuhan keterampilan bagi peserta didik, peningkatan kompetensi
guru, peningkatan pendidikan dan keterampilan pemuda, peningkatan pembinaan atlet dan
organisasi keolahragaan, peningkatan pendidikan karakter di sekolah, peningkatan,
perluasan dan pemerataan pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin, peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, dan peningkatan pelayanan
keluarga berencana serta pemberdayaan gender.

2. Perspektif proses; optimalisasi dukungan pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah


kabupaten dalam penyediaan bantuan operasional satuan pendidikan, penyediaan bantuan
pendidikan bagi anak dari keluarga miskin, pemerataan dalam penyebaran tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan, peningkatan kuantitas dan kualitas sarana pendidikan,
pembangunan karakter siswa di sekolah. Selain itu peningkatan kuantitas dan kualitas
sarana dan prasarana kesehatan, promosi kesehatan, kondisi lingkungan sehat dan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) yang melibatkan tenaga dan kader kesehatan dan revitalisasi
posyandu dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak serta pemantauan status gizi balita
dan optimalisasi kader posyandu dalam komunikasi, informasi dan edukasi program keluarga
berencana.

3. Perspektif kelembagaan; pemerataan dalam penyebaran tenaga pendidik dan tenaga


kependidikan, peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan melalui
perluasan kesempatan studi lanjutan, peningkatan kualitas manajemen sekolah sesuai
dengan standar mutu nasional, peningkatan pembinaan terhadap sekolah swasta dan
pendidikan non formal. Selain itu, peningkatan kualitas manajemen pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan sesuai dengan standar pelayanan prima, peningkatan pemerataan
distribusi tenaga kesehatan dan non kesehatan serta peningkatan peserta KB aktif dengan
mengoptimalkan posyandu serta peningkatan pembinaan organisasi pemuda dan olahraga.

4. Perspektif pengelolaan keuangan; peningkatan kualitas penerapan anggaran berbasis


kinerja dan program prioritas (money follows program) dalam penyusunan rencana kerja
perangkat daerah pelaksana bidang pendidikan, kesehatan, pemuda dan olahraga serta
peningkatan efektivitas dan efisiensi belanja pembangunan daerah terhadap perangkat
daerah penyelengggara. Selain itu, peningkatan pengelolaan retribusi dari bidang kesehatan
secara transparan dan akuntabel, sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah
(PAD).

RPJMD PERUBAHAN VI-3


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
C. Misi 3 : Mewujudkan Infrastruktur yang Berkualitas dan Merata

Kebijakan umum yang ditempuh untuk mewujudkan misi 3 adalah :


1. Perspektif masyarakat; peningkatan pembangunan dan pemeliharaan sarana jalan dan
jembatan, peningkatan pembangunan dan pemeliharaan jaringan irigasi, pembangunan
prasarana dasar kawasan permukiman seperti sarana dan prasarana air bersih,
sanitasi,drainase, dan jalan lingkungan, penataan pembangunan perumahan dan
permukiman yang sehat, fasilitasi pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat, serta
penataan ruang dan sistem jaringan sarana dan prasarana perkotaan kawasan perkotaan
Muaro Sijunjung.

2. Perspektif proses; percepatan pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan untuk


pertumbuhan dan pengembangan wilayah serta penghubung pusat-pusat produksi
masyarakat, peningkatan pembangunan irigasi yang mendorong peningkatan produktivitas
pertanian, peningkatan pembangunan prasarana dasar dan penataan kawasan permukiman
serta percepatan pemulihan fungsi jalan dan jembatan dalam keadaan darurat.

3. Perspektif kelembagaan; peningkatan pengelolaan data base prasarana dasar jalan,


jembatan, dan irigasi, serta data base prasarana kawasan permukiman meliputi air bersih,
sanitasi, drainase, dan listrik yang akurat dan terkini berbasis teknologi untuk memudahkan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

4. Perspektif pengelolaan keuangan; peningkatan pengelolaan retribusi perizinan


pembangunan infrastruktur secara transparan dan akuntabel, sehingga dapat meningkatkan
PAD dan efektivitas serta efisiensi belanja pembangunan daerah untuk peningkatan
kuantitas infrastruktur serta prasarana dasar masyarakat.

D. Misi 4 : Mewujudkan Pemerintahan yang Bekerja dan Melayani

Kebijakan umum yang ditempuh untuk mewujudkan misi 4 adalah :

1. Perspektif masyarakat; peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) agar dapat
memberikan pelayanan prima, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik.

2. Perspektif proses; peningkatan kinerja dan kompetensi ASN,penerapan manajemen ASN


yang transparan, kompetitif, peningkatan SDM pelayanan publik

3. Perspektif kelembagaan; peningkatan kualitas dokumen perencanaan dan penganggaran,


percepatan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis accrual, peningkatan
kualitas laporan kinerja pemerintah daerah, penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP)
perangkat daerah, penetapan indikator kinerja daerah, perangkat daerah, dan aparatur,
penerapan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), penguatan gerakan sadar
arsip, penyederhanaan prosedur pelayanan publik, peningkatan sarana dan prasarana
pelayanan publik, peningkatan pelayanan publik berbasis e-government, peningkatan
monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan publik, peningkatan efektifitas pengawasan
pelayanan publik, peningkatan transparansi melalui pengelolaan dan pelayanan informasi
publik yang akurat dan terkini.

4. Perspektif pengelolaan keuangan; peningkatan pengelolaan keuangan daerah secara


transparan dan akuntabel, sehingga dapat meningkatkan PAD dan peningkatan efektivitas
dan efisiensi belanja pembangunan daerah.

VI-4 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
E. Misi 5 : Mengoptimalkan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan

Kebijakan umum yang ditempuh untuk mewujudkan misi 5 adalah :

1. Perspektif masyarakat; peningkatan pemanfaatan lahan yang sementara tidak diusahakan/


lahan tidak produktif menjadi lahan produktif untuk mendukung perekonomian masyarakat,
peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup, serta peningkatan
akses informasi lingkungan dan peningkatan pengendalian perusakan lingkungan pada
daerah aliran sungai dan lahan kering.

2. Perspektif proses; peningkatan pemahaman masyarakat dan swasta untuk tetap menjaga
kelestarian lingkungan berbasis masyarakat.

3. Perspektif kelembagaan; penyediaan data dan sistem informasi lingkungan hidup serta
profil pengelolaan tutupan vegetasi dan profil keanekaragaman hayati.

F.Misi 6 : Melakukan Revitalisasi Adat dan Budaya Berlandaskan Adat Basandi Syara’,
Syara’ Basandi Kitabullah

Kebijakan umum yang ditempuh untuk mewujudkan misi 6 adalah :

1. Perspektif masyarakat; peningkatan pengelolaan dan pelayanan tempat ibadah,


peningkatan pelaksanaan kegiatan kerukunan beragama dan kerukunan umat antar agama,
pelestarian dan penggalian potensi warisan budaya, dan peningkatan pemahaman dan
implementasi nilai-nilai kearifan lokal.

2. Perspektif proses; optimalisasi pengumpulan zakat, infak, sedekah, dan wakaf serta
sinergitas pendistribusian antar lembaga pengelola zakat, peningkatkan kapasitas dan
kualitas penyuluh agama, tokoh agama, lembaga sosial keagamaan, dan media massa
dalam melakukan bimbingan keagamaan kepada masyarakat, dan peningkatan kompetensi
pemangku adat.

3. Perspektif kelembagaan; peningkatan manajemen lembaga pendidikan terutama


pesantren dan lembaga non formal lainnya sebagai sentra pembangunan masyarakat yang
religius, pengembangan sekolah/lembaga pendidikan untuk menyelenggarakan program
tahfidz qur’an, penguatan peran dan fungsi lembaga adat dan budaya.

4. Perspektif pengelolaan keuangan; peningkatan efektivitas dan efisiensi belanja


pembangunan daerah terhadap revitalisasi adat dan seni budaya anak nagari serta
pelestarian kekayaan warisan budaya.

Selanjutnya, keterkaitan antara tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan Kabupaten
Sijunjung Tahun 2016-2021 yang dirinci untuk setiap misi adalah sebagaimana tercantum
pada tabel di bawah ini :

RPJMD PERUBAHAN VI-5


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 6.1
Keterkaitan antara Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan
Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Misi 1 :Mewujudkan Perekonomian Masyarakat yang Kuat, Berdaya Saing Tinggi danSejahtera
1. Mewujudkan 1. Meningkatnya daya 1. Menciptakan iklim investasi 1. Peningkatan promosi, pelaksanaan
pembangunan saing daerah dan yang kondusif dan dan pengendalian penanaman
ekonomi yang pertumbuhan mendukung pengembangan modal
berkualitas ekonomi potensi lokal 2. Peningkatan kualitas, diversifikasi
berbasis ekonomi 2. Meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk unggulan
kerakyatan produk unggulan daerah daerah
3. Meningkatkan usaha dan 3. Pengembangan perdagangan
standardisasi perdagangan daerah
4. Meningkatkan peran dan 4. Peningkatan pelayanan dan
fungsi BUMD pengawasan kemetrologian
5. Peningkatan peran dan fungsi
BUMD untuk meningkatkan PAD

2. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Penumbuhan dan pemberdayaan


pendapatan pengembangan usaha- koperasi dan UMKM
masyarakat usaha ekonomi berbasis
ekonomi kerakyatan

3. Menurunnya 1. Memberikan perlindungan, 1. Peningkatan usaha masyarakat


kemiskinan dan jaminan, rehabilitasi, dan miskin dan PMKS
pengangguran pemberdayaan sosial bagi 2. Peningkatan pemenuhan hak dasar
PMKS masyarakat miskin dan PMKS
2. Meningkatkan kesempatan 3. Peningkatan keterampilan dan
kerja dan memberikan kompetensi tenaga kerja
perlindungan terhadap 4. Penempatan tenaga kerja
tenaga kerja 5. Pemantapan hubungan industrial

2. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Peningkatan kualitas sarana


pembangunan, kunjungan wisata pembangunan sarana prasarana objek wisata
pengembangan, prasarana objek wisata 2. Peningkatan manajemen
dan promosi 2. Mengembangkan SDM dan pengelolaan wisata
pariwisata kelembagaan pariwisata 3. Peningkatan promosi dan
3. Meningkatkan promosi pengembangan wisata kampung
potensi wisata secara adat, budaya, wisata sejarah serta
terintegrasi potensi wisata alam dan wisata
4. Meningkatkan peran religius
ekonomi kreatif dalam 4. Peningkatan ekonomi kreatif
mendukung pariwisata berbasis seni dan kuliner
3. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Meningkatkan produksi 1. Peningkatan sarana dan prasarana
ketahanan ketersediaan pangan pangan pertanian dan perikanan
pangan, 2. Meningkatkan 2. Peningkatan produksi dan
pengembangan penganekaragaman produktivitas pangan utama (padi,
agribisnis dan konsumsi pangan daging, ikan, telur)
kesejahteraan 3. Peningkatan pola konsumsi pangan
petani yang beragam, bergizi, seimbang,
dan aman
4. Peningkatan keamanan bahan
pangan
2. Tumbuhnya usaha 1. Meningkatkan dan 1. Penguatan sistem dan
pertanian dengan memperkuat kelembagaan kelembagaan
agribisnis petani perbenihan/pembibitan, petani,
terintegrasi teknologi, penyuluhan dan
ketahanan pangan
2. Peningkatan kemitraan antara
kelompok tani/ikan dengan
perusahaan
3. Peningkatan kapasitas SDM
pertanian

3. Meningkatnya 1. Meningkatkan pengolahan 1. Peningkatan usaha penanganan


kesejahteraan dan pemasaran komoditi panen, pasca panen, pengolahan
petani pertanian dan perikanan dan pemasaran hasil pertanian dan
perikanan

VI-6 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Misi 2 :Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Sehat, Kuat, Cerdas, danBerakhlak Mulia
1. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Meningkatkan akses dan 1. Peningkatan mutu,kualitas dan
sumber daya akses dan mutu mutu pendidikan PAUD dan kuantitas sarana dan prasarana
manusia yang pendidikan lembaga non formal yang pendidikan PAUD
cerdas, kompetitif, lebih terjangkau, merata 2. Peningkatan mutu dan kualitas
dan berkarakter dan berkualitas layanan pendidikan non formal
2. Meningkatkan kualitas dan 3. Peningkatan kualitas dan kuantitas
kuantitas sarana dan sarana dan prasarana pendidikan
prasarana pendidikan SD SD
3. Meningkatkan mutu, 4. Peningkatan mutu dan daya saing
relevansi dan daya saing serta penumbuhan keterampilan
pendidikan SD abad 21 berbasis 4C
4. Meningkatkan kualitas dan (Communication, Collaboration,
kuantitas sarana dan Critical Thinking and Problem
prasarana pendidikan SMP Solving, dan Creativity and
5. Meningkatkan mutu, Innovation) di SD
relevansi dan daya saing 5. Peningkatan kualitas dan kuantitas
pendidikan SMP sarana dan prasarana pedidikan
6. Meningkatkan kompetensi SMP
guru dan tenaga 6. Peningkatan mutu dan daya saing
kependidikan serta penumbuhan keterampilan
7. Meningkatkan mutu abad 21 berbasis 4C
layanan pendidikan anak (Communication, Collaboration,
berkebutuhan khusus Critical Thinking and Problem
Solving, dan Creativity and
Innovation) di SMP
7. Peningkatan kompetensi guru
melalui workshop, bimtek,
pelatihan, dan kegiatan lomba-
lomba kependidikan
8. Peningkatan mutu layanan
pendidikan anak berkebutuhan
khusus

2. Meningkatnya 1. Mendorong minat baca 1. Penguatan gerakan


budaya dan minat masyarakat pemasyarakatan minat baca
baca masyarakat 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas
perpustakaan

3. Meningkatnya 1. Meningkatkan peran aktif 1. Peningkatan pendidikan dan


kapasitas pemuda pemuda di bidang keterampilan pemuda
dan kepemimpinan kewirausahaan, 2. Peningkatan partisipasi pemuda
pemuda dalam kepeloporan, dan dalam pembangunan
pembangunan kepemimpinan dalam 3. Penguatan karakter dan jati diri
pembangunan pemuda
2. Meningkatkan kapasitas dan
kompetensi pemuda

4. Meningkatnya 1. Meningkatkan kemampuan 1. Peningkatan sarana dan prasarana


prestasi olah raga atlet untuk berprestasi olah raga
daerah 2. Peningkatan pembinaan dan
pelatihan atlet
3. Penguatan kelembagaan organisasi
keolahragaan

5. Meningkatnya 1. Meningkatkan satuan 1. Peningkatan kuantitas satuan


pendidikan karakter pendidikan yang pendidikan yang menerapkan
siswa mengembangkan budaya karakter
pendidikan karakter 2. Peningkatan kuantitas satuan
2. Meningkatkan kualitas pendidikan yang menerapkan
satuan pendidikan yang budaya sekolah sehat
menerapkan budaya
sekolah sehat

RPJMD PERUBAHAN VI-7


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2. Meningkatkan 1. Meningkatnya derajat 1. Meningkatkan pelayanan 1. Perbaikan tata kelola
derajat kesehatan kesehatan kesehatan yang lebih penyelenggaraan kesehatan
masyarakat, masyarakat merata, berkualitas dan 2. Peningkatan dan pemerataan
kualitas penduduk terjangkau bagi setiap aksesibilitas kesehatan masyarakat
dan kesetaraan lapisan masyarakat 3. Penyelenggaraan pelayanan
gender 2. Mengembangkan kawasan kesehatan yang terjangkau dan
sehat melalui peningkatan berkualitas terutama bagi keluarga
peran serta masyarakat tidak mampu
4. Peningkatan peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan kesehatan
dan pengembangan kawasan sehat

2. Meningkatnya 1. Meningkatkan kualitas 1. Penurunan Angka Kelahiran Total/


kualitas keluarga Total Fertility Rate (TFR)
kependudukan, 2. Mengendalikan laju 2. Peningkatan peserta KB aktif
keluarga berencana pertumbuhan penduduk 3. Peningkatan tahapan Keluarga Pra
dan pembangunan Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
keluarga

3. Meningkatnya 1. Mempercepat 1. Penguatan peran dan fungsi


pembangunan dan Pengarusutamaan Gender kelembagaan pengarustamaan
pemberdayaan (PUG) gender (PUG)
gender 2. Memperkuat peran 2. Penguatan kelembagaan organisasi
organisasi perempuan perempuan
dalam pembangunan

Misi 3 : Mewujudkan Infrastruktur yang Berkualitas dan Merata


1. Meningkatkan 1. Meningkatnya kualitas 1. Melaksanakan 1. Pembangunan jalan dan jembatan
penyediaan dan kuantitas jalan pembangunan jalan dan 2. Rehabilitasi jalan dan jembatan
infrastruktur untuk jembatan secara agresif dan 3. Peningkatan database jalan dan
pembangunan selektif terhadap lokasi vital jembatan
ekonomi dan dan potensial
wilayah
2. Meningkatnya kualitas 1. Meningkatkan pembangunan 1. Pembangunan irigasi
irigasi dan pemeliharaan jaringan 2. Rehabilitasi, operasional dan
irigasi pemeliharaan jaringan irigasi
3. Normalisasi sungai

2. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Pembangunan prasarana dasar


kualitas kawasan permukiman pembangunan sarana kawasan permukiman
lingkungan sehat dan prasarana kawasan 2. Fasilitasi pembangunan rumah layak
perumahan dan menurunnya rumah permukiman huni bagi masyarakat
kawasan tidak layak huni 2. Mengurangi jumlah rumah
permukiman tidak layak huni

2. Meningkatnya kualitas 1. Meningkatkan ketersediaan 1. Peningkatan pembangunan sarana


pengelolaan air sarana dan prasarana air dan prasarana air bersih, sanitasi,
bersih, sanitasi dan bersih, sanitasi, dan limbah dan limbah rumah tangga
limbah rumah tangga

Misi 4 : Mewujudkan Pemerintahan yang Bekerja dan Melayani


1. Meningkatkan 1. Meningkatnya tata 1. Meningkatkan kualitas 1. Peningkatan kualitas dokumen
tata kelola, transparansi perencanaan daerah perencanaan dan penganggaran
pemerintahan dan akuntabilitas 2. Memperkuat prinsip tata 2. Percepatan penerapan standar
yang baik, penyelenggaraan kelola sektor publik dalam akuntansi pemerintahan berbasis
bersih, pemerintahan melaksanakan pekerjaan accrual
transparan dan 3. Mengoptimalkan fungsi 3. Peningkatan kualitas laporan kinerja
akuntabel PPID kabupaten pemerintah daerah
4. Melaksanakan pelaporan 4. Penetapan Standar Operasional
kerja yang transparan dan Prosedur (SOP) perangkat daerah
akuntabel 5. Penetapan indikator kinerja daerah,
5. Memperbaiki tata kelola perangkat daerah, dan aparatur
manajemen kearsipan 6. Penerapan Sistem Pengendalian
daerah Internal Pemerintah (SPIP)
7. Penguatan gerakan sadar arsip

VI-8 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2. Meningkatnya 1. Meningkatkan fungsi dan 1. Penyederhanaan prosedur
kualitas pelayanan kompetensi aparatur pelayanan publik
publik pelayanan publik 2. Peningkatan SDM pelayanan publik
2. Meningkatkan kapasitas 3. Peningkatan sarana dan prasarana
birokrasi dan kualitas pelayanan publik
pelayanan publik 4. Peningkatan pelayanan publik
berbasis e-government
5. Peningkatan monitoring dan
evaluasi kinerja pelayanan publik
6. Peningkatan efektifitas pengawasan
pelayanan publik
7. Peningkatan transparansi melalui
pengelolaan dan pelayanan
informasi publik yang akurat dan
terkini
Misi 5 : Mengoptimalkan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan
1. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Memanfaatkan lahan tidak 1. Pemanfaatan lahan tidak produktif
pemanfaatan pemanfaatan lahan produktif menjadi lahan untuk usaha produktif seperti
sumberdaya alam produktif untuk mendukung pertanian dan perikanan
yang berwawasan perekonomian masyarakat
lingkungan
1. Terpeliharanya 1. Memelihara dan memulihkan 1. Pengendalian kerusakan
kualitas lingkungan sumber air dan ekosistem- ekosistem/pengelolaan daerah aliran
hidup nya sungai (DAS)
2. Mengendalikan pencemaran 2. Peningkatan peran serta masyarakat
dan kerusakan lingkungan dalam pelestarian lingkungan hidup
3. Mengelola limbah dan bahan 3. Peningkatan konservasi daerah
beracun dan berbahaya (B3) tangkapan air dan sumber air
4. Meningkatkan pengelolaan 4. Peningkatan pengawasan kegiatan
sampah yang terpadu yang berdampak negatif terhadap
5. Membina dan meningkatkan lingkungan
kapasitas SDM lingkungan 5. Pelaksanaan pembangunan dengan
hidup memperhatikan aspek ramah
6. Menyediakan dan lingkungan
meningkatkan kualitas data 6. Peningkatan pengawasan limbah,
dan informasi lingkungan limbah B3 dan B3
hidup 7. Pengendalian dan penurunan beban
pencemaran
8. Peningkatan sarana dan prasarana
persampahan dan peran serta
masyarakat dalam pengelolaan
sampah
9. Penyediaan Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA) sampah
10. Pengembangan upaya 3R (reduce,
reuse dan recycle) sampah
11. Penyediaan data dan Sistem
Informasi Lingkungan Hidup (SILH),
profil pengelolaan tutupan vegetasi,
dan profil keanekaragaman hayati

Misi 6 : Melakukan Revitalisasi Adat dan Budaya Berlandaskan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah
1. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Melakukan penguatan 1. Optimalisasi pengumpulan zakat,
pemahaman dan pemahaman dan kelembagaan, transparansi, infak, sedekah, dan wakaf serta
pengamalan nilai- pengamalan nilai- dan akuntabilitas sinergitas pendistribusian antar
nilai agama, adat nilai agama, adat pengelolaan zakat lembaga pengelola zakat
dan budaya dan budaya dalam 2. Memperkuat institusi 2. Peningkatan manajemen lembaga
kehidupan keagamaan pendidikan terutama pesantren dan
masyarakat 3. Meningkatkan pemahaman lembaga non formal lainnya sebagai
ajaran agama sejak usia dini sentra pembangunan masyarakat
4. Meningkatkan akses yang religius
informasi keagamaan 3. Pengembangan sekolah/ lembaga
5. Meningkatkan toleransi pendidikan untuk menyelenggarakan
kehidupan beragama baik program tahfidz qur’an
secara formal maupun non 4. Peningkatkan kapasitas dan kualitas
formal penyuluh agama, tokoh agama,
6. Menekan terjadinya lembaga sosial keagamaan, dan
perbuatan maksiat media massa dalam melakukan
bimbingan keagamaan kepada
masyarakat

RPJMD PERUBAHAN VI-9


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
5. Peningkatan kegiatan keagamaan
sebagai bagian dari syi’ar agama
6. Peningkatan pengelolaan dan
pelayanan tempat ibadah
7. Peningkatan pelaksanaan kegiatan
kerukunan beragama dan kerukunan
umat antar agama
8. Peningkatan pengawasan terhadap
perbuatan maksiat
2. Meningkatkan 1. Menguatnya 1. Meningkatkan kapasitas 1. Peningkatan kompetensi pemangku
keselarasan implementasi adat lembaga adat dan budaya adat
sosial dan dan budaya dalam 2. Meningkatkan peran dan 2. Penguatan peran dan fungsi
penguatan tata kehidupan fungsi lembaga adat dan lembaga adat dan budaya
kelembagaan masyarakat budaya dalam kehidupan
adat dan budaya masyarakat

3. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Meningkatkan pengelolaan 1. Pelestarian dan penggalian potensi


pelestarian pengelolaan dan dan pelestarian kekayaan warisan budaya
warisan budaya pelestarian kekayaan warisan budaya 2. Peningkatan pemahaman dan
dan nilai-nilai warisan budaya dan 2. Meningkatkan pemahaman implementasi nilai-nilai kearifan lokal
kearifan lokal nilai-nilai kearifan tentang nilai-nilai kearifan
lokal lokal

6.2. Program Pembangunan Daerah


Guna terlaksananya agenda pembangunan daerah yang terarah, maka dirumuskan prioritas
pembangunan yang merupakan kumpulan program prioritas yang bersifat lintas sektoral sebagai
penjabaran operasional dari rencana pembangunandaerah dari masing-masing kebijakan
pembangunan. Penentuan prioritas pembangunan daerah tersebut dilakukan dengan mempedomani
ketersediaan sumber daya daerah, sehingga tujuan dan sasaran pembangunan dapat terwujud.

Prioritas pembangunan Daerah Kabupaten Sijunjung tahun 2016-2021 dijabarkan ke dalam


9 (sembilan) prioritas pembangunan sebagai berikut :

1. Ekonomi yang berdaya saing tinggi


Pengembangan dan penguatan ekonomi masyarakat yang berdaya saing tinggi
diprioritaskan kepada : a) peningkatan daya saing ekonomi dalam menghadapi MEA
(Masyarakat Ekonomi ASEAN), b) peningkatan diversifikasi, nilai tambah, kualitas, dan
promosi terhadap produk pertanian terutama yang menjadi komoditi ekspor, c) pelaksanaan
dan pengendalian penanaman modal dengan meningkatkan kualitas pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP), d) penguatan kelembagaan dan kerjasama perdagangan demi
meningkatkan pemasaran produk.
2. Pengembangan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang didukung infrastruktur,
transportasi, industri, perdagangan dan perhotelan serta informasi, komunikasi dan
sektor terkait lainnya
Pengembangan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang didukung infrastruktur,
transportasi, industri, perdagangan dan perhotelan serta informasi dan komunikasi yang
dapat memberikan multiplier efek bagiperekonomian masyarakat. Hal ini akan diprioritaskan
kepada: a) pengembangan industri kecil menengah berbasis potensi lokal untuk mendukung
pariwisata; b) pengembangan UMKM dan diversifikasi produk UMKM untuk mendukung
pengembangan pariwisata; c) peningkatan jaringan dan moda transportasi untuk mendukung
pengembangan pariwsiata; d) peningkatan prasarana dan fasilitas umum yang mendukung
pengembangan pariwisata; e) peningkatan promosidan pengembangan objek wisata alam,
kampung adat dan sejarah; f) peningkatan kelembagaan pariwisata, pemahaman dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya pengembangan pariwisata.

VI-10 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
3. Membangun ketahanan pangan
Pembangunan ketahanan pangan penting untuk meningkatkan kemandirian daerah.
Ketersediaan pangan yang cukup akan memberikan dampak terhadap pertumbuhan
ekonomi masyarakat yang kuat. Untuk mencapainya maka akan diprioritaskan kepada: a)
peningkatan produktifitas tanaman pangan; b) peningkatan cadangan pangan; c)
peningkatan produksi komoditi unggulan; d) pencapaian penganekaragaman konsumsi
pangan untuk mewujudkan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan
aman.

4. Peningkatan kualitas pendidikan


Peningkatan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat,
nantinya akan memberikan efek kepada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang
lebih berkualitas dan berdaya saing. Prioritas yang perlu ditingkatkan dalam mencapai
kualitas pendidikan diantaranya: a) pelaksanaan wajib belajar 12 tahun dengan cara
melanjutkan upaya untuk memenuhi hak seluruh penduduk mendapatkan pelayanan
pendidikan dasar yang berkualitas tanpa terkecuali; b) peningkatan mutu pembelajaran yang
berorientasi pada pendidikan karakter.

5. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat


Peningkatan derejat kesehatan masyarakat akan dilakukan melalui : a) perbaikan tata kelola
penyelenggaraan kesehatan; b) peningkatan dan pemerataan aksesibilitas kesehatan
masyarakat; c) penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas
terutama bagi keluarga tidak mampu d) peningkatan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan kesehatan.

6. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dasar


Peningkatan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sangatlah dibutuhkan.
Maka dari itu nantinya akan disiapkan: a) pembangunan jalan dan jembatan; b) rehabilitasi
jalan dan jembatan; c) pembangunan irigasi; d) rehabilitasi, operasional dan pemeliharaan
jaringan irigasi; e) pengembangan aksesibilitas layanan angkutan umum perintis;
f) pengembangan aksesibilitas layanan transportasi dalam mendukung pengembangan
pariwisata.

7. Peningkatan kinerja dan pelayanan daerah


Kinerja pelayanan yang cepat dan prima, akan mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan
karena akan memberikan efek kepada pelayanan birokrasi yang lebih cepat melalui :a)
peningkatan kualitas dokumen perencanaan dan penganggaran; b) percepatan penerapan
standar akuntansi pemerintahan berbasis accrual; c) peningkatan kualitas laporan kinerja
pemerintah daerah; d) penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) perangkat daerah; e)
penetapan indikator kinerja daerah, perangkat daerah, dan aparatur; f) penerapan Sistem
Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP); g) penguatan gerakan sadar arsip; h)
penyederhanaan prosedur pelayanan publik; i) peningkatan SDM pelayanan publik; j)
peningkatan sarana dan prasarana pelayanan publik; k) peningkatan pelayanan publik
berbasis e-government; l) peningkatan monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan publik; m)
peningkatan efektifitas pengawasan pelayanan publik; peningkatan transparansi melalui
pengelolaan dan pelayanan informasi publik yang akurat dan terkini.

8. Pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan


Dalam upaya meningkatkan pengelolaan sumber daya alam yng berwawasan lingkungan,
maka yang akan dilakukan adalah; a) penerapan persyaratan analisis dampak lingkungan
hidup dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumberdaya alam; b)
peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat; c) peningkatan kerjasama kemitraan
untuk mengelola dan menjaga potensi sumber daya alam; d) peningkatan pemahaman dan
kepedulian masyarakat dan swasta dalam menjaga pencemaran air sungai; e) peningkatan
RPJMD PERUBAHAN VI-11
KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
sarana dan prasarana persampahan dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
persampahan; f) peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap kesiapsiagaan
masyarakat dalam penanggulangan bencana.

9. Peningkatan kualitas kehidupan beragama, adat, dan sosial budaya


Peningkatan kerukunan antar umat beragama, pelestarian adat dan sosial budaya sangat
diperlukan. Oleh karenanya akan dilakukan : a) peningkatan pelaksanaan revolusi mental
dalam kehidupan bermasyarakat guna mewujudkan masyarakat madani yang aman, damai,
tenteram, harmonis, beriman dan bertakwa dengan mengamalkan nilai universal keagamaan
dalam kehidupan; b) peningkatan kesadaran sosial dalam hidup bermasyarakat terutama
dalam mengatasi dan menangani masalah sosial; c) mengoptimalkan fungsi kelembagaan
agama dan adat dalam penanganan sosial dan masyarakat; d) peningkatan pemahaman
dan pengalaman nilai-nilai adat dan budaya daerah di tengah kehidupan masyarakat.

Hubungan antara misi dan prioritas pembangunan daerahdapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 6.2
Hubungan antara Misi dan Prioritas Pembangunan Daerah

Misi Prioritas Pembangunan


1. Mewujudkan perekonomian masyarakat 1. Ekonomi yang berdaya saing tinggi
yang kuat, berdaya saing tinggi dan 2. Pengembangan usaha pariwisata dan
sejahtera ekonomi kreatif yang didukung
infrastruktur, transportasi, industri,
perdagangan dan perhotelan serta
informasi, komunikasi dan sektor terkait
lainnya
3. Membangun ketahanan pangan
2. Mewujudkan kualitas sumber daya 4. Peningkatan kualitas pendidikan,
manusia yang sehat, kuat, cerdas, dan pemuda dan olahraga
berakhlak mulia 5. Peningkatan derajat kesehatan
masyarakat
3. Mewujudkan infrastruktur yang berkualitas 6. Pembangunan dan pemeliharaan
dan merata infrastruktur dasar
4. Mewujudkan pemerintahan yang bekerja 7. Peningkatan kinerja dan pelayanan
dan melayani daerah
5. Mengoptimalkan pengelolaan sumber 8. Pengelolaan sumber daya alam yang
daya alam yang berwawasan lingkungan berwawasan lingkungan
6. Melakukan revitalisasi adat dan budaya 9. Peningkatan kualitas kehidupan
berlandaskan adat basandi syara’, syara’ beragama, adat, dan sosial budaya
basandi kitabullah

Program pembangunan merupakan bentuk instrumen kebijakan yang memuat satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh perangkat daerah atau masyarakat. Pelaksanaan program-program
pembangunan daerah bertujuan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah, sesuai
dengan visi dan misi daerah. Guna mencapai misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang
berpedoman kepada strategi dan arah kebijakan serta agenda dan prioritas pembangunan daerah
yang telah ditetapkan, maka disusun program-program pembangunan Kabupaten Sijunjung untuk
kurun waktu lima tahun ke depan berdasarkan prioritas pembangunan daerah sebagai berikut :

VI-12 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
TABEL 6.3
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2016-2021

CAPAIAN KINERJA
BIDANG
KONDISI KONDISI PERANGKAT DAERAH
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) SATUAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH URUSAN /
AWAL AKHIR PENANGGUNGJAWAB
FUNGSI
(2015) (2021)
Misi 1 : Mewujudkan Perekonomian Masyarakat yang Kuat, Berdaya Saing Tinggi dan Sejahtera
Prioritas Pembangunan 1 : Ekonomi yang Berdaya Saing Tinggi
Tujuan 1 : Mewujudkan Pembangunan Ekonomi yang Berkualitas Berbasis Ekonomi Kerakyatan
1. Meningkatnya daya 1. Menciptakan iklim 1. Peningkatan promosi, 1. Jumlah investor PMDN perusahaan 14 167 1. Program Peningkatan Promosi, Iklim Urusan Dinas PMPTSP
saing daerah dan investasi yang pelaksanaan dan pengendalian 2. Jumlah investor PMA perusahaan 0 16 Investasi dan Realisasi Investasi Penanaman Modal
pertumbuhan kondusif dan penanaman modal 3. Realisasi investasi PMDN Rp juta 957.631 8.779.875 2. Program Pengembangan Industri Kecil Urusan Dinas Dagperinkop UKM
ekonomi mendukung 2. Peningkatan kualitas, 4. Realisasi investasi PMA US $ 0 190.000 dan Menengah Berbasis Potensi Lokal Perindustrian
pengembangan diversifikasi dan nilai tambah 5. Laju pertumbuhan PDRB Sektor % 4,45 4,56 dan Sentra
potensi lokal produk unggulan daerah Perindustrian 3. Program Peningkatan Kapasitas
2. Meningkatkan daya 3. Pengembangan perdagangan 6. Jumlah IKM yang memanfaatkan IKM NA 180 Teknologi Tepat Guna Industri Kecil dan
saing produk daerah Teknologi Tepat Guna Menengah
unggulan daerah 4. Peningkatan pelayanan dan 7. Persentase UTTP wajib tera yang % 25 100 4. Program Perlindungan Konsumen dan Urusan Dinas Dagperinkop UKM
3. Meningkatkan usaha pengawasan kemetrologian memenuhi persyaratan Metrologi Legal Standardisasi Perdagangan Perdagangan
dan standardisasi 5. Peningkatan peran dan fungsi 8. Laju pertumbuhan PDRB Sektor % 6,44 6,49 5. Program Peningkatan Usaha
perdagangan BUMD untuk meningkatkan PAD Perdagangan Perdagangan
4. Meningkatkan peran
dan fungsi BUMD

2. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Penumbuhandan pemberdayaan 1. Persentase peningkatan jumlah UKM dan % 10 50 1. Program Pengembangan Sistem Urusan Koperasi Dinas Dagperinkop UKM
pendapatan pengembangan koperasi dan UMKM koperasi yang mengakses permodalan Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro dan UKM
masyarakat usaha-usaha 2. Rata-rata nilai SHU kperasi Rp juta / th 2.867 12.545 Kecil dan Menengah
ekonomi berbasis 3. Persentase koperasi aktif % 36,70 45,51 2. Program Peningkatan Kualitas
ekonomi kerakyatan 4. Jumlah pelaku UKM yang meningkat orang 0 85 Kelembagaan Koperasi
pengetahuan kewirausahaannya 3. Program Pengembangan Kewirausahaan
5. Persentase koperasi simpan pinjam dan % 0 18 dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil
unit simpan pinjam koperasi dengan dan Menengah
tingkat kesehatan “sehat”

RPJMD PERUBAHAN VI-13


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
CAPAIAN KINERJA
BIDANG
KONDISI KONDISI PERANGKAT DAERAH
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) SATUAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH URUSAN /
AWAL AKHIR PENANGGUNGJAWAB
FUNGSI
(2015) (2021)
3. Menurunnya 1. Memberikan 1. Peningkatan usaha masyarakat 1. Jumlah penyandang diasabilitas, lanjut orang NA 481 1. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Urusan Sosial Dinas Sosial,
kemiskinan dan perlindungan, miskin dan PMKS usia terlantar dan PMKS yang diberi Kesejahteraan Sosial Pemberdayaan
pengangguran jaminan, rehabilitasi, 2. Peningkatan pemenuhan hak bantuan kebutuhan dasar 2. Program Penanganan Fakir Miskin dan Perempuan dan
dan pemberdayaan dasar masyarakat miskin dan 2. Persentase fakir miskin yang % NA 79 Pemberdayaan Sosial Perlindungan Anak
sosial bagi PMKS PMKS mendapatkan bantuan kebutuhan dasar 3. Program Peningkatan Perlindungan dan
2. Meningkatkan 3. Peningkatan keterampilan dan 3. Persentase PMKS yang diberdayakan % NA 100 Jaminan Sosial
kesempatan kerja kompetensi tenaga kerja 4. Persentase PMKS yang mendapat % NA 51 4. Program Peningkatan Kualitas dan Urusan Dinas Ketenagakerjaan
dan memberikan 4. Penempatan tenaga kerja perlindungan dan jaminan sosial Produktivitas Tenaga Kerja Tenaga Kerja dan Transmigrasi
perlindungan 5. Pemantapan hubungan industrial 5. Jumlah anggota Tagana yang mengikuti orang NA 40 5. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
terhadap tenaga pelatihan penanggulangan bencana 6. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan
kerja 6. Persentase korban bencana yang diberi % NA 100 Pengembangan Lembaga
bantuan Ketenagakerjaan
7. Persentase pencari kerja yang telah % 35 38
dilatih
8. Persentase penempatan pencari kerja % NA 35
terdaftar
9. Persentase penyelesaian kasus % 100 100
perselisihan hubungan industrial

Prioritas Pembangunan 2 : Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Didukung Infrastruktur, Transportasi, Industri, Perdagangan dan Perhotelan serta Informasi, Komunikasi dan Sektor Terkait Lainnya

Tujuan 2 : Meningkatkan Pembangunan, Pengembangan, dan Promosi Pariwisata


1. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Peningkatan kualitas sarana 1. Jumlah kemitraan pariwisata kemitraan 2 2 1. Program Pengembangan Kemitraan Urusan Dinas Pariwisata
kunjungan wisata pembangunan prasarana objek wisata 2. Jumlah iven promosi pariwisata yang diikuti iven NA 18 Pariwisata Pariwisata Pemuda dan Olahraga
sarana prasarana 2. Peningkatan manajemen dan diselenggarakan 2. Program Pengembangan Pemasaran
objek wisata pengelolaan wisata 3. Jumlah media promosi pariwisata media NA 5 Pariwisata
2. Mengembangkan 3. Peningkatan promosi dan 4. Jumlah destinasi wisata yang berkembang objek wisata 11 11 3. Program Pengembangan Destinasi
SDM dan pengembangan wisata kampung 5. Jumlah pelaku usaha ekonomi kreatif yang orang NA 30 Pariwisata
kelembagaan adat, budaya, wisata sejarah dibina dan difasilitasi per tahun 4. Program Pengembangan Ekonomi
pariwisata serta potensi wisata alam dan Kreatif
3. Meningkatkan wisata religius
promosi potensi 4. Peningkatan ekonomi kreatif
wisata secara berbasis seni dan kuliner
terintegrasi
4. Meningkatkan peran
ekonomi kreatif
dalam mendukung
pariwisata

RPJMD PERUBAHAN VI-14


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
CAPAIAN KINERJA
BIDANG
KONDISI KONDISI PERANGKAT DAERAH
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) SATUAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH URUSAN /
AWAL AKHIR PENANGGUNGJAWAB
FUNGSI
(2015) (2021)
Prioritas Pembangunan 3 : Membangun Ketahanan Pangan

Tujuan 3 : Meningkatkan Ketahanan Pangan, Pengembangan Agribisnis dan Kesejahteraan Petani


1. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Peningkatan sarana dan 1. Skor Pola Pangan Harapan nilai 80,70 95,90 1. Program Peningkatan Ketahanan Urusan Pangan Dinas Pangan dan
ketersediaan produksi pangan prasarana pertanian dan 2. Produksi perikanan budidaya ton/tahun 12.711 14.000 Pangan Perikanan
pangan 2. Meningkatkan perikanan 3. Persentase peningkatan penyediaan dan % 5 5 2. Program Pengembangan Budidaya Urusan Kelautan Dinas Pangan dan
penganekaragaman 2. Peningkatan produksi dan pengembangan prasarana dan sarana Perikanan dan Perikanan Perikanan
konsumsi pangan produktivitas pangan utama pertanian/ perkebunan per tahun 3. Program Penyediaan dan Pengem- Urusan Pertanian Dinas Pertanian
(padi, daging, ikan, telur) 4. Produktivitas padi ton/ha 5,20 6,00 Bangan Prasarana dan Sarana Pertanian
3. Peningkatan pola konsumsi 5. Produksi karet ton/tahun 27.134 71.600 4. Program Peningkatan Produksi
pangan yang beragam, bergizi, 6. Produksi daging sapi/kerbau ton/tahun 551 720 Pertanian / Perkebunan
seimbang, dan aman 7. Produksi telur ayam ras ton/tahun 287 416 5. Program Peningkatan Produksi Hasil
4. Peningkatan keamanan bahan 8. Persentase ketersediaan dokumen % 100 100 Peternakan
pangan perencanaan pertanian 6. Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Ternak
7. Program Pemantapan Perencanaan
Pembangunan Pertanian

2. Tumbuhnya usaha 1. Meningkatkan dan 1. Penguatan sistem dan 1. Jumlah kelompok usaha pertanian dengan Kel.usaha NA 50 1. Program Pemberdayaan Penyuluh Urusan Pertanian Dinas Pertanian
pertanian dengan memperkuat kelembagaan agribisnis yang terintegrasi pertanian Pertanian / Perkebunan Lapangan
agribisnis yang kelembagaan perbenihan/pembibitan, petani, 2. Program Peningkatan Pemasaran dan Urusan Kelautan Dinas Pangan dan
terintegrasi petani teknologi, penyuluhan dan 2. Jumlah usaha perikanan dengan agribisnis unit usaha 0 9 Agribisnis Perikanan dan Perikanan Perikanan
ketahanan pangan yang terintegrasi
2. Peningkatan kemitraan antara
kelompok tani/ikan dengan
perusahaan
3. Peningkatan kapasitas SDM
pertanian

3. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Peningkatan usaha 1. Jumlah usaha perikanan dengan unit usaha 0 9 1. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Urusan Kelautan Dinas Pangan dan
kesejahteraan pengolahan dan penanganan panen, pasca agribisnis yang terintegrasi Pemasaran Produksi Perikanan dan Perikanan Perikanan
petani pemasaran panen, pengolahan dan 2. Laju pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian % 3,56 3,62 2. Program Peningkatan Nilai Tambah dan Urusan Pertanian Dinas Pertanian
komoditi pertanian pemasaran hasil pertanian dan 3. Tingkat kematian ternak % 5 3 Daya Saing Pemasaran Hasil Pertanian
dan perikanan perikanan 4. Persentase pemotongan hewan yang % 100 100 3. Program Penjaminan Produk Hewan
ASUH di RPU/RPA/RPH yang Asuh dan Berdaya Saing
5. Jumlah ternak yang terjual di pasar ternak ekor / thn 20.000 20.000 4. Program Peningkatan Pemasaran Hasil
6. Nilai Tukar Petani (NTP) % 99,93 100,21 Produksi Peternakan
5. Program Peningkatan Kesejahteraan
Petani

RPJMD PERUBAHAN VI-15


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
CAPAIAN KINERJA
BIDANG
KONDISI KONDISI PERANGKAT DAERAH
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) SATUAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH URUSAN /
AWAL AKHIR PENANGGUNGJAWAB
FUNGSI
(2015) (2021)
Misi 2 : Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Sehat, Kuat, Cerdas dan Berakhlak Mulia

Prioritas Pembangunan 4 : Peningkatan Kualitas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Tujuan 1 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Cerdas, Kompetitif, dan Berkarakter
1. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Peningkatan mutu, kualitas dan 1. APK PAUD % 73,00 79,60 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini Urusan Dinas Pendidikan dan
akses dan mutu akses dan mutu kuantitas sarana dan prasarana 2. Persentase PAUD terakreditasi % 6,73 22,02 2. Program Pendidikan Sekolah Dasar Pendidikan Kebudayaan
pendidikan pendidikan PAUD pendidikan PAUD 3. Persentase jorong yang memiliki PAUD % 65,62 95,00 3. Program Pendidikan Sekolah Menengah
dan lembaga non 2. Peningkatan mutu dan kualitas 4. APK SD/MI/ Paket A % 113,49 114,15 Pertama
formal yang lebih layanan pendidikan non formal 5. APM SD/MI/Paket A % 99,65 99,90 4. Program Pendidikan Non Formal
terjangkau, merata 3. Peningkatan kualitas dan 6. Rasio SD/MI - 135 137 5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan
dan berkualitas kuantitas sarana dan prasarana terhadap penduduk usia sekolah Tenaga Kependidikan
2. Meningkatkan pendidikan SD 7. Angka melanjutkan ke SMP % 93,41 95,00 6. Program Pendidikan Inklusif
kualitas dan 4. Peningkatan mutu dan daya 8. Persentase ruang kelas baik SD % 77,44 90,00
kuantitas sarana saing serta penumbuhan 9. Rata-rata nilai ujian SD poin 73,86 75,00
dan prasarana keterampilan abad 21 berbasis 10. Persentase SD yang mencapai SPM % 20,00 90,00
pendidikan SD 4C (Communication, 11. Persentase SD yg berakreditasi minimal B % 67,50 90,00
3. Meningkatkan mutu, Collaboration, Critical Thinking 12. Jumlah cabang olahraga yang
relevansi dan daya and Problem Solving, dan mendapatkan medali tingkat SD cabor 3 8
saing pendidikan Creativity and Innovation) di SD 13. Jumlah SD yang memenuhi SNP sekolah 0 5
SD 5. Peningkatan kualitas dan 14. APK SMP/MTs/Paket B % 99,36 107,00
4. Meningkatkan kuantitas sarana dan prasarana 15. APM SMP/MTs/Paket B % 79,99 82,25
kualitas dan pedidikan SMP 16. Rasio SMP/MTs thd pddk usia sekolah - 135 137
kuantitas sarana 6. Peningkatan mutu dan daya 17. Persentase ruang kelas baik SMP % 76,00 100,00
dan prasarana saing serta penumbuhan 18. Rata-rata nilai ujian nasional SMP/MTs poin 50,74 70,00
pendidikan SMP keterampilan abad 21 berbasis 19. Persentase SMP yang mencapai SPM % 40,00 90,00
5. Meningkatkan mutu, 4C (Communication, 20. Persentase SMP yang berakreditasi % 70,83 100,00
relevansi dan daya Collaboration, Critical Thinking minimal B
saing pendidikan and Problem Solving, dan 21. Jumlah sekolah rujukan SMP sekolah 0 3
SMP Creativity and Innovation) di 22. Jumlah cabang olahraga yang cabor 3 8
6. Meningkatkan SMP mendapatkan medali tingkat SMP
kompetensi guru 7. Peningkatan kompetensi guru 23. Jumlah SMP yang memenuhi SNP sekolah 0 5
dan tenaga melalui workshop, bimtek, 24. Angka melek huruf % 99,30 99,80
kependidikan pelatihan, dan kegiatan lomba- 25. Jumlah PKBM PKBM 12 18
7. Meningkatkan mutu lomba kependidikan 26. Persentase guru yang bersertifikat % 35 75
layanan pendidikan 8. Peningkatan mutu layanan pendidik
anak berkebutuhan pendidikan anak berkebutuhan 27. Persentase guru yang mendapatkan nilai % 30 75
khusus khusus Uji Kompetensi Guru (UKG) minimal 80
28. Persentase guru berkualifikasi S1 % 89,21 95,00
29. Jumlah sekolah inklusif sekolah 84 273

RPJMD PERUBAHAN VI-16


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
CAPAIAN KINERJA
BIDANG
KONDISI KONDISI PERANGKAT DAERAH
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) SATUAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH URUSAN /
AWAL AKHIR PENANGGUNGJAWAB
FUNGSI
(2015) (2021)
2. Meningkatnya 1. Mendorong minat 1. Penguatan gerakan 1. Jumlah buku perpustakaan yang eksemplar 8.070 14.580 1. Program Pengembangan Budaya Baca Urusan Dinas Perpustakaan
budaya dan minat baca masyarakat pemasyarakatan minat baca dipinjamkan dalam setahun dan Pembinaan Perpustakaan Perpustakaan dan Kearsipan
baca masyarakat 2. Peningkatan kualitas dan 2. Jumlah perpustakaan unit 61 345
kuantitas perpustakaan 3. Jumlah perpustakaan terstandar unit 5 170
4. Jumlah anggota perpustakaan orang 992 39.700
5. Jumlah pengunjung perpustakaan/ orang 17.145 28.000
pemustaka dalam setahun

3. Meningkatnya 1. Meningkatkan peran 1. Peningkatan pendidikan dan 1. Jumlah organisasi kepemudaan yang aktif organisasi 19 25 1. Program Peningkatan Peran Serta Urusan Dinas Pariwisata
kapasitas pemuda aktif pemuda di keterampilan pemuda 2. Jumlah pemuda yang meningkat jiwa % NA 20 Kepemudaan Kepemudaan dan Pemuda dan Olahraga
dan kepemimpinan bidang 2. Peningkatan partisipasi pemuda kewirausahaannya 2. Program Upaya Penumbuhan Olahraga
pemuda dalam kewirausahaan, dalam pembangunan 3. Persentase sarana dan prasarana pemuda % 1 5 Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup
pembangunan kepeloporan, dan 3. Penguatan karakter dan jati diri yang layak Pemuda
kepemimpinan pemuda 3. Program Peningkatan Sarana dan
dalam Prasarana Pemuda
pembangunan
2. Meningkatkan
kapasitas dan
kompetensi pemuda

4. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Peningkatan sarana dan 1. Persentase sarana dan prasarana % NA 70 1. Program Peningkatan Sarana dan Urusan Dinas Pariwisata
prestasi olah raga kemampuan atlet prasarana olah raga olahraga yang layak / terstandarisasi Prasarana Olah Raga Kepemudaan dan Pemuda dan Olahraga
daerah untuk berprestasi 2. Peningkatan pembinaan dan 2. Persentase organisasi olahraga yang aktif % 65 95 2. Program Pengembangan Kebijakan dan Olahraga
pelatihan atlet 3. Peringkat Kabupaten Sijunjung pada peringkat 18 9 Manajemen Olahraga
3. Penguatan kelembagaan Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Barat 3. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan
organisasi keolahragaan Olahraga

5. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Peningkatan kuantitas satuan 1. Persentase satuan pendidikan yang % 1,00 50,00 1. Program Pengembangan dan Urusan Dinas Pendidikan dan
pendidikan karakter satuan pendidikan pendidikan yang menerapkan menyelenggarakan penguatan pendidikan Penguatan Pendidikan Karakter Pendidikan Kebudayaan
siswa yang budaya karakter karakter
mengembangkan 2. Peningkatan kuantitas satuan 2. Persentase siswa yang mendapatkan nilai % 60,00 90,00
pendidikan karakter pendidikan yang menerapkan perilaku minimal baik
2. Meningkatkan budaya sekolah sehat 3. Jumlah satuan pendidikan yang sekolah 8,00 23,00
kualitas satuan menyelenggarakan kegiatan sekolah sehat
pendidikan yang
menerapkan budaya
sekolah sehat

RPJMD PERUBAHAN VI-17


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
CAPAIAN KINERJA
BIDANG
KONDISI KONDISI PERANGKAT DAERAH
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) SATUAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH URUSAN /
AWAL AKHIR PENANGGUNGJAWAB
FUNGSI
(2015) (2021)
Prioritas Pembangunan 5 : Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat

Tujuan 2 : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat, Kualitas Penduduk dan Kesetaraan Gender
1. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Perbaikan tata kelola 1. Persentase UPTD kesehatan yang % 20 100 1. Program Penelitian, Pengembangan dan Urusan Kesehatan Dinas Kesehatan
derajat kesehatan pelayanan penyelenggaraan kesehatan menggunakan sistem informasi kesehatan Pengelolaan Data dan Informasi
masyarakat kesehatan yang 2. Peningkatan dan pemerataan terintegrasi Kesehatan
lebih merata, aksesibilitas kesehatan 2. Persentase pemanfaatan hasil penelitian % 0 80 2. Program Pembinaan Kesehatan Ibu dan
berkualitas dan masyarakat dalam perumusan kebijakan pembangunan Anak
terjangkau bagi 3. Penyelenggaraan pelayanan daerah 3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
setiap lapisan kesehatan yang terjangkau dan 3. Persentase persalinan di fasilitas pelayanan % 85 90 4. Program Upaya Kesehatan
masyarakat berkualitas terutama bagi kesehatan 5. Program Pencapaian Mutu dan Kualitas
2. Mengembangkan keluarga tidak mampu 4. Persentase pelayanan kunjungan neonatal % 81 90 Pelayanan Kesehatan
kawasan sehat 4. Peningkatan peran serta 1 (KN1) sesuai standar 6. Program Peningkatan Sarana dan
melalui peningkatan masyarakat dalam 5. Persentase balita gizi kurang % 13,2 9,0 Prasarana Fasilitas Pelayanan
peran serta penyelenggaraan kesehatan dan 6. Persentase puskesmas dengan indeks % 77 90 Kesehatan
masyarakat pengembangan kawasan sehat kepuasan masyarakat baik 7. Program Pengendalian dan Pencegahan
7. Persentase sarana dan prasarana gedung % 85 100 Penyakit Menular
pelayanan kesehatan dengan kondisi baik 8. Program Pengendalian Penyakit Tidak
8. Persentase puskesmas dengan IR DBD < % 1 1 Menular
49 per 100.000 penduduk 9. Program Peningkatan Pelayanan
9. Persentase puskesmas yang % 10 60 Kefarmasian, Makanan dan Minuman
melaksanakan pengendalian PTM terpadu 10. Program Pengembangan Pembiayaan
10. Persentase puskesmas yang melakukan % 0 75 dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
pelayanan kefarmasian sesuai standar 11. Program Promosi Kesehatan dan
11. Persentase masyarakat miskin yang % 100 100 Pemberdayaan Masyarakat
terlayani jaminan pemeliharaan kesehatan 12. Program Penyehatan Lingkungan
12. Persentase nagari siaga aktif % 55 80 13. Program Peningkatan dan Pemeliharaan Urusan Kesehatan Dinas Kesehatan /
13. Persentase sekolah sehat % 60 85 Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Rumah Sakit Umum
14. Persentase nagari yang melaksanakan % 0 50 14. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Daerah
sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) Kesehatan
15. Persentase kecamatan yang memfasilitasi % 87 100 15. Program Peningkatan Pelayanan
kawasan sehat Kesehatan BLUD
16. Persentase sarana dan prasarana fisik % 100 100
rumah sakit yang memenuhi standar rumah
sakit tipe C
17. Persentase sarana dan prasarana alat % 100 100
kesehatan rumah sakit yang memenuhi
standar rumah sakit tipe C

RPJMD PERUBAHAN VI-18


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
CAPAIAN KINERJA
BIDANG
KONDISI KONDISI PERANGKAT DAERAH
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) SATUAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH URUSAN /
AWAL AKHIR PENANGGUNGJAWAB
FUNGSI
(2015) (2021)
18. Kategori akreditasi rumah sakit kategori lulus paripurna Urusan Kesehatan Dinas Kesehatan /
perdana Rumah Sakit Umum
19. Persentase tingkat hunian rumah sakit (bed % 60,11 75,00 Daerah
occupancy rate)
20. Indeks kepuasan masyarakat terhadap nilai 70,41 82,00
pelayanan di RSUD
21. Persentase pelayanan kesehatan di RSUD % 0 100
yang memenuhi standar pelayanan minimal
22. Persentase peningkatan pendapatan BLUD % 0 20

2. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Penurunan Angka Kelahiran Total/ 1. Angka Kelahiran Total / Total Fertility Rate Anak / WUS 3,12 2,68 1. Program Pengendalian Penduduk Urusan Dinas Pengendalian
kualitas kualitas keluarga Total Fertility Rate (TFR) (TFR) 2. Program Keluarga Berencana Pengendalian Penduduk dan Keluarga
kependudukan, 2. Mengendalikan laju 2. Peningkatan peserta KB aktif 2. Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) % 72,06 72,24 3. Program Pembangunan Keluarga Penduduk dan Berencana
keluarga berencana pertumbuhan 3. Peningkatan tahapan Keluarga yang menjadi peserta KB aktif Keluarga
dan pembangunan penduduk Pra Sejahtera dan Keluarga 3. Persentase Keluarga Pra Sejahtera dan % 29,02 23,62 Berencana
keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera I

3. Meningkatnya 1. Mempercepat 1. Penguatan peran dan fungsi 1. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) % 56,21 56,33 1. Program Peningkatan Peran Serta dan Urusaaan Dinas Sosial,
pembangunan dan Pengarusutamaan kelembagaan pengarustamaan 2. Indeks Pembangunan Gender (IPG) % 92,34 92,45 Kesetaraan Gender dalam Pemberdayaan Pemberdayaan
pemberdayaan Gender (PUG) gender (PUG) 3. Jumlah kasus kekerasan terhadap kasus NA 12 Pembangunan Perempuan dan Perempuan dan
gender 2. Memperkuat peran 2. Penguatan kelembagaan perempuan 2. Program Peningkatan Perlindungan Perlindungan Perlindungan Anak
organisasi organisasi perempuan 4. Jumlah kasus kekerasan terhadap anak kasus NA 6 Perempuan dan Anak Anak
perempuan dalam
pembangunan

Misi 3 : Mewujudkan Infrastruktur yang Berkualitas dan Merata

Prioritas Pembangunan 6 : Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Dasar

Tujuan 1 : Meningkatkan Penyediaan Infrastruktur untuk Pembangunan Ekonomi dan Wilayah


1. Meningkatnya 1. Melaksanakan 1. Pembangunan jalan dan 1. Persentase panjang jalan kabupaten % 39,00 65,00 1. Program Peningkatan Jalan dan Urusan Pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum
kualitas dan pembangunan jalan jembatan dengan kondisi mantap Jembatan Umum dan dan Penataan Ruang
kuantitas jalan dan jembatan secara 2. Rehabilitasi jalan dan jembatan 2. Persentase panjang jembatan pada jalan % 50,00 65,00 2. Program Preservasi Jalan dan Jembatan Penataan Ruang
agresif dan selektif 3. Peningkatan database jalan dan kabupaten dengan kondisi mantap 3. Program Tanggap Darurat Jalan dan
terhadap lokasi vital jembatan 3. Persentase panjang jalan kondisi tanggap % 100 100 Jembatan
dan potensial darurat yang dikembalikan fungsinya 4. Program Peningkatan Sarana dan
4. Persentase tersedianya data/informasi jalan % 0 100 Prasarana Kebinamargaan
dan jembatan untuk perencanaan 5. Program Pemutakhiran Data Base Jalan
pembangunan jalan dan jembatan

RPJMD PERUBAHAN VI-19


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
CAPAIAN KINERJA
BIDANG
KONDISI KONDISI PERANGKAT DAERAH
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) SATUAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH URUSAN /
AWAL AKHIR PENANGGUNGJAWAB
FUNGSI
(2015) (2021)
2. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Pembangunan irigasi 1. Cakupan luas daerah irigasi dengan kondisi % 51,26 60,00 1. Program Pengembangan dan Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum
kualitas irigasi pembangunan dan 2. Rehabilitasi, operasional dan baik Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan dan Penataan dan Penataan Ruang
pemeliharaan pemeliharaan jaringan irigasi 2. Panjang sungai yang dinormalisasi m 0 1.300 Jaringan Pengairan Lainnya Ruang
jaringan irigasi 3. Normalisasi sungai 3. Luas cakupan layanan air baku yang ha 0 2.000 2. Program Penguatan dan Normalisasi
dikelola/ dibangun Sungai
3. Program Penyediaan dan Pengelolaan
Air Baku
Tujuan 2 : Meningkatkan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Kawasan Permukiman
1. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Pembangunan prasarana dasar 1. Persentase prasarana dasar lingkungan % 40 70 1. Program Lingkungan Sehat Perumahan Urusan Perumah- Dinas Perumahan
kawasan pembangunan kawasan permukiman perumahan yang memenuhi kriteria 2. Program Penataan Kawasan Perdesaan an Rakyat dan Kawasan Permukiman
permukiman sehat sarana prasarana 2. Fasilitasi pembangunan rumah lingkungan sehat 3. Program Perencanaan Pengembangan Kawasan dan Lingkungan Hidup
dan menurunnya kawasan layak huni bagi masyarakat 2. Persentase infrastruktur kawasan % 15 55 Infrastruktur Permukiman
rumah tidak layak permukiman perdesaan yang layak
huni 2. Mengurangi jumlah 3. Persentase terpenuhinya kebutuhan % 100 100
rumah tidak layak perencanaan pembangunan infrastruktur
huni

2. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Peningkatan pembangunan 1. Persentase kawasan permukiman dengan % 20 60 1. Program Pembangunan Saluran Urusan Pekerjaan Dinas Perumahan
kualitas pengelolaan ketersediaan sarana sarana dan prasarana air bersih, akses drainase yang layak Drainase dan Gorong-Gorong Umum dan Kawasan Permukiman
air bersih, sanitasi dan prasarana air sanitasi, dan limbah rumah 2. Cakupan akses air minum aman % 63,58 100 2. Program Pengembangan Pengelolaan Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup
dan limbah bersih, sanitasi, dan tangga masyarakat Air Minum
limbah rumah 3. Cakupan akses sanitasi layak masyarakat % 67,73 100 3. Program Pengelolaan Limbah
tangga

Misi 4 : Mewujudkan Pemerintahan yang Bekerja dan Melayani

Prioritas Pembangunan 7 : Peningkatan Kinerja dan Pelayanan Daerah

Tujuan 1 : Meningkatkan Tata Pemerintahan yang Baik, Bersih, Transparan dan Akuntabel
1. Meningkatnya tata 1. Meningkatkan 1. Peningkatan kualitas dokumen 1. Tingkat keselarasan Renstra terhadap % NA 100 1. Program Perencanaan Pembangunan Fungsi Bapppeda
kelola, transparansi kualitas perencanaan dan RPJMD Daerah Perencanaan
dan akuntabilitas perencanaan daerah penganggaran 2. Tingkat keselarasan RKPD terhadap % NA 100 2. Program Peningkatan dan Fungsi Keuangan Badan Keuangan dan
penyelenggaraan 2. Memperkuat prinsip 2. Percepatan penerapan standar RPJMD Pengembangan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah
pemerintahan tata kelola sektor akuntansi pemerintahan berbasis 3. Tingkat keselarasan APBD terhadap % NA 100 Daerah
publik dalam accrual RKPD 3. Program Peningkatan Pengembangan Fungsi Penunjang Sekretariat Daerah
melaksanakan 3. Peningkatan kualitas laporan 4. Opini terhadap Laporan Keuangan predikat WDP WTP Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Lainnya
pekerjaan kinerja pemerintah daerah Pemerintah Daerah Keuangan
3. Mengoptimalkan 4. Penetapan Standar Operasional 5. Nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp juta/th 65.008,4 12.3279,8 4. Program Penataan Kelembagaan
fungsi PPID Prosedur (SOP) perangkat 6. Nilai AKIP Pemda predikat C B Perangkat Daerah
kabupaten daerah

RPJMD PERUBAHAN VI-20


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
CAPAIAN KINERJA
BIDANG
KONDISI KONDISI PERANGKAT DAERAH
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) SATUAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH URUSAN /
AWAL AKHIR PENANGGUNGJAWAB
FUNGSI
(2015) (2021)
4. Melaksanakan 5. Penetapan indikator kinerja 7. Nilai LPPD predikat sangat sangat 5. Program Penguatan Perencanaan dan Fungsi Penunjang Inspektorat Daerah
pelaporan kerja daerah, perangkat daerah, dan tinggi tinggi Pelaporan Akuntabilitas Kinerja dan Lainnya
yang transparan dan aparatur 8. Persentase OPD yang memiliki kinerja % NA 90 Keuangan
akuntabel 6. Penerapan Sistem Pengendalian "baik" 6. Program Peningkatan Sistem
5. Memperbaiki tata Internal Pemerintah (SPIP) 9. Persentase OPD yang mematuhi peraturan % 69 100 Pengawasan Internal dan Pengendalian
kelola manajemen 7. Penguatan gerakan sadar arsip perundang-undangan Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah
kearsipan daerah 10. Leveling Maturitas SPIP level NA 4 7. Program Penyelamatan dan Pelestarian Urusan Kearsipan Dinas Perpustakaan dan
11. Persentase OPD yang menerapkan sistem % 8,57 100 Dokumen/Arsip Daerah Kearsipan
pengelolaan arsip secara baku 8. Program Peningkatan Kualitas
12. Jumlah box arsip yang berada dalam depo/ box 192 3.000 Pelayanan Informasi Kearsipan
lembaga kearsipan daerah 9. Program Perbaikan Sistem Administrasi
13. Jumlah dokumen sumber arsip yang dokumen 0 5 Kearsipan
diterbitkan
14. Jumlah ASN yang meningkat pengetahuan orang / tahun 0 20
kearsipannya per tahun
15. Jumlah dokumen / arsip daerah yang dialih dokumen / 0 120
mediakan per tahun tahun
16. Jumlah arsip konvensional / naskah kuno naskah 0 80
yang dipelihara

2. Meningkatnya 1. Meningkatkan fungsi 1. Penyederhanaan prosedur 1. Persentase unit pelayanan publik yang % NA 100 1. Program Peningkatan Manajemen Fungsi Penunjang Sekretariat Daerah
kualitas pelayanan dan kompetensi pelayanan publik memiliki standar pelayanan Pelayanan Publik Lainnya
publik aparatur pelayanan 2. Peningkatan SDM pelayanan 2. Rata-rata indeks kepuasan masyarakat nilai 72,86 82,00 2. Program pengembangan e-goverment Urusan Dinas Komunikasi dan
publik publik terhadap pelayanan publik pemerintah daerah Komunikasi dan Informatika
2. Meningkatkan 3. Peningkatan sarana dan 3. Persentase OPD yang menerapkan e- % NA 100 3. Program Pengembangan Informasi dan Informatika
kapasitas birokrasi prasarana pelayanan publik government Komunikasi Publik
dan kualitas 4. Peningkatan pelayanan publik 4. Jumlah media elektronik dan tradisional media 4 9 4. Program Peningkatan dan Fungsi Penunjang Dinas PMPTSP
pelayanan publik berbasis e-government pemerintah daerah yang dapat diakses Pengembangan Penyelenggaraan Lainnya
5. Peningkatan monitoring dan publik Pelayanan Perizinan Terpadu
evaluasi kinerja pelayanan publik 5. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap nilai 74,70 84,00
6. Peningkatan efektifitas PTSP
pengawasan pelayanan publik
7. Peningkatan transparansi melalui
pengelolaan dan pelayanan
informasi publik yang akurat dan
terkini

RPJMD PERUBAHAN VI-21


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
CAPAIAN KINERJA
BIDANG
KONDISI KONDISI PERANGKAT DAERAH
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) SATUAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH URUSAN /
AWAL AKHIR PENANGGUNGJAWAB
FUNGSI
(2015) (2021)
Misi 5 : Mengoptimalkan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan

Prioritas Pembangunan 8 : Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan

Tujuan 1 : Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan


1. Meningkatnya 1. Memanfaatkan lahan 1. Pemanfaatan lahan tidak 1. Produktivitas padi ton / ha 5,2 6,0 1. Program Peningkatan Produksi Urusan Pertanian Dinas Pertanian
pemanfaatan lahan tidak produktif men- produktif untuk usaha produktif 2. Produksi karet ton / th 27.134 71.600 Pertanian / Perkebunan
jadi lahan produktif seperti pertanian dan perikanan 3. Produksi perikanan budidaya ton / th 12.711 14.000 2. Program Pengembangan Budidaya Urusan Kelautan Dinas Pangan dan
untuk mendukung Perikanan dan Perikanan Perikanan
perekonomian
masyarakat

3. Terpeliharanya 1. Memelihara dan 1. Pengendalian kerusakan 1. Indeks kualitas lingkungan hidup % 72,00 73,80 1. Program Pengendalian Pencemaran dan Lingkungan Hidup Dinas Perumahan
kualitas lingkungan memulihkan sumber ekosistem/pengelolaan daerah 2. Meningkatnya perlindungan dan konservasi % 75 87 Perusakan Lingkungan Hidup Kawasan Permukiman
hidup air dan ekosistemnya aliran sungai (DAS) SDA 2. Program Perlindungan dan Konservasi dan Lingkungan Hidup
2. Mengendalikan 2. Peningkatan peran serta 3. Cakupan pelayanan persampahan % 10 20 Sumber Daya Alam
pencemaran dan masyarakat dalam pelestarian masyarakat 3. Program Pengembangan Kinerja
kerusakan lingkungan hidup Pengelolaan Persampahan
lingkungan 3. Peningkatan konservasi daerah
3. Mengelola limbah tangkapan air dan sumber air
dan bahan beracun 4. Peningkatan pengawasan
dan berbahaya (B3) kegiatan yang berdampak negatif
4. Meningkatkan terhadap lingkungan
pengelolaan sampah 5. Pelaksanaan pembangunan
yang terpadu dengan memperhatikan aspek
5. Membina dan ramah lingkungan
meningkatkan 6. Peningkatan pengawasan
kapasitas SDM limbah, limbahB3 dan B3
lingkungan hidup 7. Pengendalian dan penurunan
6. Menyediakan dan beban pencemaran
meningkatkan 8. Peningkatan sarana dan
kualitas data dan prasarana persampahan dan
informasi lingkungan peran serta masyarakat dalam
hidup pengelolaan sampah
9. Penyediaan Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA) sampah
10. Pengembangan upaya 3R
(reduce, reuse dan recycle)
sampah

RPJMD PERUBAHAN VI-22


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
CAPAIAN KINERJA
BIDANG
KONDISI KONDISI PERANGKAT DAERAH
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) SATUAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH URUSAN /
AWAL AKHIR PENANGGUNGJAWAB
FUNGSI
(2015) (2021)
11. Penyediaan data dan Sistem
Informasi Lingkungan Hidup
(SILH), Profil Pengelolaan
Tutupan Vegetasi, dan Profil
Keanekaragaman Hayati

Misi 6 : Melakukan Revitalisasi Adat dan Budaya Berlandaskan Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah

Prioritas Pembangunan 9 : Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama, Adat, dan Sosial Budaya

Tujuan 1 : Meningkatkan Pemahaman dan Pengamalan Nilai-Nilai Agama, Adat dan Budaya
1. Meningkatnya 1. Melakukan 1. Optimalisasi pengumpulan zakat, 1. Jumlah kegiatan pelayanan kehidupan kegiatan 9 10 1. Program Pelayanan Kehidupan Beragama Fungsi Penunjang Sekretariat Daerah
pemahaman dan penguatan infak, sedekah, dan wakaf serta beragama yang dilaksanakan 2. Program Peningkatan Keamanan dan Urusan Kantor Kesbangpol
pengamalan nilai- kelembagaan, sinergitas pendistribusian antar 2. Jumlah kasus konflik sosial kasus 7 0 Kenyamanan Lingkungan Ketenteraman,
nilai agama, adat transparansi, dan lembaga pengelola zakat Ketertiban Umum
dan budaya dalam akuntabilitas 2. Peningkatan manajemen dan Perlindungan
kehidupan pengelolaan zakat lembaga pendidikan terutama Masyarakat
masyarakat 2. Memperkuat institusi pesantren dan lembaga non
keagamaan formal lainnya sebagai sentra
3. Meningkatkan pembangunan masyarakat yang
pemahaman ajaran religius
agama sejak usia dini 3. Pengembangan sekolah/
4. Meningkatkan akses lembaga pendidikan untuk
informasi keagamaan menyelenggarakan program
5. Meningkatkan tahfidz qur’an
toleransi kehidupan 4. Peningkatkan kapasitas dan
beragama baik kualitas penyuluh agama, tokoh
secara formal agama, lembaga sosial
maupun non formal keagamaan, dan media massa
6. Menekan terjadinya dalam melakukan bimbingan
perbuatan maksiat keagamaan kepada masyarakat
5. Peningkatan kegiatan
keagamaan sebagai bagian dari
syi’ar agama
6. Peningkatan pengelolaan dan
pelayanan tempat ibadah

RPJMD PERUBAHAN VI-23


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
CAPAIAN KINERJA
BIDANG
KONDISI KONDISI PERANGKAT DAERAH
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) SATUAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH URUSAN /
AWAL AKHIR PENANGGUNGJAWAB
FUNGSI
(2015) (2021)
7. Peningkatan pelaksanaan
kegiatan kerukunan beragama
dan kerukunan umat antar
agama
8. Peningkatan pengawasan
terhadap perbuatan maksiat

Tujuan 2 : Meningkatkan Keselarasan Sosial dan Penguatan Kelembagaan Adat dan Budaya
1. Menguatnya 1. Meningkatkan 1. Peningkatan kompetensi 1. Persentase Kerapatan Adat Nagari yang % 100 100 1. Program Pemberdayaan Masyarakat dan Urusan Pember- Dinas Pemberdayaan
implementasi adat kapasitas lembaga pemangku adat aktif Kelembagaan Nagari dayaan Masyara- Msyarakat dan Nagari
dan budaya dalam adat dan budaya 2. Penguatan peran dan fungsi kat dan Desa
tata kehidupan 2. Meningkatkan peran lembaga adat dan budaya
masyarakat dan fungsi lembaga 2. Jumlah lembaga seni dan budaya yang aktif lembaga 0 15 1. Program Pengembangan Nilai Budaya Urusan Dinas Pendidikan dan
adat dan budaya mengembangkan seni dan budaya berbasis Kebudayaan Kebudayaan
dalam kehidupan ABS-SBK
masyarakat

Tujuan 3 : Meningkatkan Pelestarian Warisan Budaya dan Nilai-Nilai Kearifan Lokal


1. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Pelestarian dan penggalian 1. Persentase warisan budaya yang % 40 100 2. Program Pengelolaan Kekayaan Sejarah Urusan Dinas Pendidikan dan
pengelolaan dan pengelolaan dan potensi warisan budaya dilestarikan dan Budaya Kebudayaan Kebudayaan
pelestarian pelestarian kekayaan 2. Peningkatan pemahaman dan 2. Jumlah SDM seni budaya yang orang 0 258 3. Program Pembinaan dan Pengembangan
kekayaan warisan warisan budaya implementasi nilai-nilai kearifan dikembangkan potensinya Pendidikan Sejarah dan Budaya
budaya dan nilai- 2. Meningkatkan lokal 3. Jumlah SDM sejarah dan kepurbakalaan orang 0 180
nilai kearifan lokal pemahaman tentang yang dikembangkan potensinya
nilai-nilai kearifan 4. Jumlah sekolah yang sekolah 0 16
lokal mengimplementasikan muatan lokal ke
dalam kurikulum pendidikan

RPJMD PERUBAHAN VI-24


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
6.3. Sinkronisasi Antar Dokumen Perencanaan

Tabel 6.4
Sinkronisasi antara Prioritas Nasional, Prioritas Provinsi Sumatera Barat
dan Prioritas Kabupaten Sijunjung

Prioritas Prioritas
Prioritas Nasional
Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Sijunjung
1. Akan menghadirkan kembali 1. Pembangunan mental dan 1. Peningkatan kualitas
negara untuk melindungi pengamalan agama dan kehidupan beragama,
segenap bangsa dan Adat Basandi Syara’- Syara’ adat, dan sosial budaya
memberi rasa aman pada Basandi Kitabullah
seluruh warga negara (ABS-SBK) dalam
kehidupan masyarakat

2. Akan membuat pemerintahan 2. Pelaksanaan reformasi 2. Peningkatan kinerja dan


tidak absen dengan birokrasi dalam pelayanan daerah
membangun tata kelola pemerintahan
pembangunan yang bersih,
efektif, demokratis dan
terpercaya

3. Akan membangun Indonesia 3. Peningkatan pemerataan 3. Peningkatan kualitas


dari pinggiran dengan dan kualitas pendidikan pendidikan
memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka
negara kesatuan

4. Akan menolak negara lemah 4. Peningkatan derajat 4. Peningkatan derajat


dengan melakukan reformasi kesehatan masyarakat kesehatan masyarakat
sistem penegakan hukum
yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya

5. Akan meningkatkan kualitas 5. Kedaulatan pangan dan 5. Membangun ketahanan


hidup manusia Indonesia pengembangan agribisnis pangan
melalui : Indonesia pintar,
Indonesia sehat, Indonesia
kerja dan Indonesia sejahtera

6. Akan meningkatkan 6. Pengembangan pariwisata, 6. Pengembangan usaha


produktifitas rakyat dan daya industri, perdagangan, pariwisata dan ekonomi
saing di pasar international koperasi dan investasi kreatif yang didukung
infrastruktur, transportasi,
industri, perdagangan dan
perhotelan serta inforkom
dan sektor terkait lainnya
7. Akan mewujudkan 7. Pengembangan kemaritiman
kemandirian ekonomi dengan dan kelautan
menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
8. Akan melakukan revolusi 8. Penurunan tingkat 7. Ekonomi yang berdaya
karakter bangsa kemiskinan, pengangguran saing tinggi
dan daerah tertinggal
9. Akan memperteguh 9. Pengembangan energi dan 8. Pembangunan dan
kebinekaan dan memperkuat pembangunan infrastruktur pemeliharaan infrastruktur
restorasi sosial dasar
10. Pelestariaan lingkungan 9. Pengelolaan sumber daya
hidup dan penanggulangan alam yang berwawasan
bencana alam lingkungan

RPJMD PERUBAHAN VI-25


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 6.5
Sinkronisasi Prioritas Pembangunan Nasional, Provinsi Sumatera Barat,
dan Kabupaten Sijunjung

Prioritas Pembangunan
Prioritas Pembangunan Prioritas Pembangunan
No Nasional Berdasarkan Tiga
Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Sijunjung
Dimensi Pembangunan
1 Dimensi pembangunan a. Peningkatan pemerataan a. Peningkatan kualitas
manusia dan masyarakat dan kualitas pendidikan pendidikan
a. Pendidikan b. Peningkatan derajat b. Peningkatan derajat
b. Kesehatan kesehatan masyarakat kesehatan
c. Perumahan c. Pembangunan mental dan c. Peningkatan kualitas
d. Mental dan karakter pengamalan agama dan kehidupan beragama, adat,
Adat Basandi Syara’- Syara’ dan sosial budaya
Basandi Kitabullah d. Peningkatan kinerja dan
(ABS-SBK) dalam pelayanan daerah
kehidupan masyarakat
d. Pelaksanaan reformasi
birokrasi dalam
pemerintahan

2 Dimensi pembangunan sektor a. Peningkatan produksi untuk a. Membangun ketahanan


unggulan mendukung kedaulatan pangan
a. Kedaulatan pangan pangan nasional dan b. Pembangunan dan
b. Kedaulatan energi dan pengembangan agribisnis pemeliharaan infrastruktur
ketenagalistrikan b. Pengembangan sumber dasar
c. Kemaritiman dan kelautan energi baru dan terbarukan c. Pengelolaan sumber daya
d. Pariwisata dan industri serta pembangunan alam yang berwawasan
infrastruktur lingkungan
c. Pengembangan d. Pengembangan usaha
kemaritiman dan kelautan pariwisata dan ekonomi
d. Pengembangan pariwisata kreatif yang didukung
industri, perdagangan, infrastruktur, transportasi,
koperasi dan investasi industri, perdagangan dan
e. Pelestarian lingkungn hidup perhotelan serta inforkom
dan penanggulangan dan sektor terkait lainnya
bencana alam

3 Dimensi pemerataan dan Penurunan tingkat kemiskinan, a. Ekonomi yang berdaya


kewilayahan pengangguran, daerah saing tinggi
a. Antar kelompok tertinggal
pendapatan
b. Antar wilayah : (desa,
pinggiran, luar jawa,
kawasan timur)

VI-26 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
6.4. Kebijakan Pembangunan Berdimensi Kewilayahan
Mempedomani arahan umum pembangunan wilayah pada RPJPD Kabupaten Sijunjung
Tahun 2005-2025 dan prioritas dalam RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021, maka arah
pengembangan wilayah Kabupaten Sijunjung ditujukan untuk (1) mendorong percepatan
pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi sebagai penggerak utama pertumbuhan dengan
memperhatikan potensi, karakterisktik dan keunggulan daerah, (2) memperhatikan aspek
keberlanjutan dengan berpedoman kepada Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis dalam pengembangan dan pembangunan wilayah, (3) mendorong pengembangan
dan pemerataan wilayah secara terpadu untuk mewujudkan kemakmuran, kesejahteraan dan
kemajuan yang adil dan merata di seluruh wilayah, (4) menciptakan keseimbangan pemanfaatan
ruang antara kawasan berfungsi lindung dan budidaya serta antara wilayah darat (5) meningkatkan
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergisitas pelaksanaan pembangunan lintas sektor dan lintas
wilayah dengan kebijakan nasional.

Untuk memanfaatkan potensi keragaman dan kesamaan aspek pembangunan serta


memperhatikan arah pembangunan pengembangan wilayah, maka pembangunan berdimensi
kewilayahan yang dilakukan adalah pengembangan infrastruktur dalam bentuk pembangunan jalan
yang berbatasan langsung dengan kabupaten/kota tetangga yaitu sebagai berikut :
a. Pembangunan jalan Bukit Bual Kecamatan Kupitan menuju Kota Sawahlunto, Jalan dari Nagari
Kumanis menuju Kota Sawahlunto
b. Pemeliharaan jalan dari Nagari Kumanis menuju Kabupaten Tanah Datar
c. Pembangunan jalan dari Nagari Unggan menuju Kabupaten Limapuluh Kota
d. Pemeliharaan jalan dari Nagari Kamang menuju Kabupaten Kuantan Singingi
e. Pembangunan jalan dari Timpeh VI ke Kabupaten Dhamasraya
f. Pembangunan jalan Kiliran Jao menuju Kabupaten Solok
g. Pemanfaatan jaringan irigasi yang telah dibuat oleh Kabupaten Tanah Datar akan
dikembangkan menjadi sumber air yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di Kenagarian
Kumanis
h. Pembuatan dan pemeliharaan pintu gerbang akan dilaksanakan dengan seluruh kabupaten/kota
tetangga

Selain pengembangan infrastruktur, pengembangan pariwisata juga akan dikembangkan


dalam hal ini bekerja sama dengan Kabupaten Tanah Datar dalam pengembangan wisata adat dan
budaya.

6.5. Kebijakan Pembangunan Lintas Perangkat Daerah


Pembangunan lintas perangkat daerah dibutuhkan untuk program-program prioritas yang
memerlukan dukungan yang bersifat holistik dan integratif dengan melibatkan beberapa perangkat
daerah atau lintas bidang pembangunan.

Pelaksanaan prioritas pembangunan Kabupaten Sijunjung dalam RPJMD Tahun 2016-2021


yang memerlukan dukungan dari semua stakeholder terkait, baik antar lintas perangkat daerah,
swasta, perguruan tinggi maupun masyarakat dilaksanakan dalam beberapa kegiatan sebagai
berikut :

RPJMD PERUBAHAN VI-27


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 6.6
Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Program Perangkat Daerah

No Program Perangkat Daerah Urusan

Pengembangan dan Pengelolaan


Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Pekerjaan Umum dan Penataan
1 Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Ruang Ruang
Pengairan Lainnya

Program Pembangunan Infrastruktur Dinas Perumahan Kawasan Perumahan Rakyat dan Kawasan
2
Pedesaan Permukiman dan Lingkungan Hidup Permukiman
Program Pengendalian Pencemaran dan Dinas Perumahan Kawasan
3 Lingkungan Hidup
Perusakan Lingkungan Hidup Permukiman dan Lingkungan Hidup
Program Pemeliharaan Keamanan,
Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan
4 Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
Pemadam Kebakaran Perlindungan Masyarakat
dan Pencegahan Tindak Kriminal
Program Peningkatan Produksi
5 Dinas Pertanian Pertanian
Pertanian / Perkebunan

Program Peningkatan Kesejahteraan


6 Dinas Pertanian Pertanian
Petani
Program Peningkatan Ketahanan
7 Dinas Pangan dan Perikanan Pangan
Pangan
Program Peningkatan Promosi, Iklim Dinas Penanaman Modal dan
8 Penanaman Modal
Investasi dan Realisasi Investasi Pelayanaan Terpadu Satu Pintu
Program Pengembangan Industri Kecil
Dinas Perdagangan Perindustrian
9 dan Menengah Berbasis Potensi Lokal Perindustrian
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
dan Sentra
Dinas Pariwisata Pemuda dan
10 Pengembangan Pemasaran Pariwisata Pariwisata
Olahraga
Dinas Pariwisata Pemuda dan
11 Pengembangan Destinasi Pariwisata Pariwisata
Olahraga

12 Pengelolaan Kekayaan Sejarah dan


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Budaya
Budaya

13 Program Pengembangan Nilai Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Budaya

14 Dinas Pariwisata Pemuda dan


Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Kepemudaan dan Olahraga
Olahraga

15 Program Pembinaan dan Dinas Pariwisata Pemuda dan


Kepemudaan dan Olahraga
Pemasyarakatan Olahraga Olahraga

16 Program Pemberdayaan Masyarakat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan


Pemberdayaan Mayarakat dan Desa
Kelembagaan Nagari Nagari

17 Program Penataan Adminsitrasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Adminsitrasi Kependudukan dan
Kependudukan Sipil Pencatatan Sipil
Program Peningkatan Peran Serta dan
18 Dinas Sosial Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan
Kesetaraan Gender dalam
Perempuan dan Perlindungan Anak Perlindungan Anak
Pembangunan

19 Program Peningkatan Perlindungan Dinas Sosial Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan


Perempuan dan Anak Perempuan dan Perlindungan Anak Perlindungan Anak
Program Perlindungan Tenaga Kerja dan
20 Dinas Ketenagakerjaan dan
Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja
Transmigrasi
Ketenagakerjaan
Program Peningkatan Penanganan
21 Badan Penanggulangan Bencana Ketenteraman, Ketertiban Umum dan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana
Daerah Perlindungan Masyarakat
Alam

22 Program Penanganan Fakir Miskin dan Dinas Sosial Pemberdayaan


Sosial
Pemberdayaan Sosial Perempuan dan Perlindungan Anak

VI-28 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi tanggungjawab daerah,
Pemerintah Kabupaten Sijunjung menyusun berbagai program yang disesuaikan dengan prioritas
dan kebutuhan daerah serta sekaligus memuat penjabaran dari program unggulan daerah dalam
rangka mewujudkan visi dan misi Kabupaten Sijunjung. Program-program tersebut disertai dengan
kebutuhan pendanaan indikatif dan target kinerja terukur yang akan dilaksanakan oleh semua
perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Sijunjung yang akan dilaksanakan dalam periode
tahun 2016-2021.
Rekapitulasi rencana program dan pagu indikatif pada setiap urusan penyelenggaraan
pemerintahan adalah sebagaimana diuraikan pada tabel berikut :

RPJMD PERUBAHAN VII-1


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 7.1
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2016-2021

KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA


BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

BELANJA LANGSUNG 748,968 533,830 768,764 687,409 715,490 788,700 4,243,162

1 URUSAN WAJIB 639,295 405,787 597,089 491,266 501,579 528,313 3,163,328

URUSAN WAJIB YANG BERKAITAN


604,514 352,252 522,621 398,711 406,038 423,366 2,707,501
DENGAN PELAYANAN DASAR

DINAS PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

1 01 URUSAN PENDIDIKAN 72,364 52,135 93,547 102,260 107,021 107,716 535,043

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 01 01 % 97.79 100 6,850 100 7,018 100 7,184 100 8,125 100 8,315 100 8,415 100 45,907
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 01 02 % 100 100 1,354 100 1,165 100 3,754 100 2,765 100 2,765 100 2,765 100 14,568
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Program Peningkatan dan


1 01 03 Persentase sekolah yang terkelola asetnya % - 100 165 100 190 100 250 100 200 100 350 100 350 100 1,505
Pengembangan Pengelolaan Aset

Program Penyusunan Rencana Strategis


1 01 04 Jumlah dokumen renstra yang disusun % 1 15 1 - - - - - - 15
SKPD

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 01 05 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % 4.70 4.70 15 5.00 18.7 31.25 19 45.83 19 62.50 25 83.33 25 83,33 122
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 01 06 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

Program Peningkatan Pengembangan


Persentase pelaporan capaian kinerja dan
1 01 07 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan % 100 - - 100 48 100 50 100 50 100 50 100 50 100 248
keuangan yang dilaksanakan tepat waktu
Keuangan

APK PAUD % 73.00 76.00 77.00 77.50 78.00 79.60 79.60 79.6

1 01 08 Program Pendidikan Anak Usia Dini Persentase PAUD terakreditasi % 6.73 9.73 4,147 12.75 7,488 15.73 14,039 18.02 15,023 20.02 15,050 20.02 15,100 20.02 70,847

VII-2 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Persentase Jorong yang memiliki PAUD % 65.62 68.62 71.62 74.62 77.62 80.62 95.00 95.00

APK SD/MI/Paket A % 113.49 113.49 113.60 - - - -

APM SD/MI/Paket A % 99.65 99.65 99.80 - - - -


1 01 09 Program Wajib Belajar Sembilan Tahun 46,003 31,203 - - - - 77,206
APK SMP/MTs/Paket B % 99.36 98.48 99.45 - - - -

APM SMP/MTs/Paket B % 79.99 80.10 80.15 - - - -

APK SD/MI/Paket A % 113.49 113.49 113.60 113.90 114.09 114.10 114.15 114.15

APM SD/MI/Paket A % 99.65 99.65 99.80 99.80 99.85 99.89 99.90 99.90

Rasio SD/MI terhadap penduduk usia sekolah - 135 135 136 137 137 137 137 137

Angka melanjutkan ke SMP % 93.41 93.41 93.41 94.00 94.41 94.50 95.00 95.00

Persentase ruang kelas baik SD % 77.44 87.48 87.50 88.50 89.50 89.55 90.00 90.00

1 01 10 Program Pendidikan Sekolah Dasar Rata-rata Nilai Ujian SD poin 73.86 73.90 - 74.00 - 74.10 34,457 74.15 39,200 74.20 42,050 75.00 42,050 75.00 157,757

Persentase SD yang mencapai SPM % 20.00 40.00 45.00 50.00 60.00 70.00 90.00 90.00

Persentase SD yang berakreditasi minimal B % 67.50 67.50 70.25 75.25 84,20 85.00 90.00 90.00

Jumlah cabang olahraga yang mendapatkan


cabor 3 3 4 5 6 7 8 8
medali tingkat SD

Jumlah SD yang memenuhi SNP sekolah 0 0 0 1 2 4 5 5

APK SMP/MTs/Paket B % 99.36 98.48 98.50 103.46 106.94 106.95 107.00 107.00

APM SMP/MTs/Paket B % 79.99 79.99 80.10 81.90 82.20 82.23 82.25 82.25
Rasio SMP/MTs terhadap penduduk usia
- 135 135 136 136 136 137 137 137
sekolah

Persentase ruang kelas baik SMP % 76.00 82.02 82.02 85.02 90.00 95.00 100.00 100.00

Rata-rata nilai Ujian Nasional SMP/MTs poin 50.74 55.00 60.00 62.00 65.00 67.00 70.00 70.00
Program Pendidikan Sekolah Menengah
1 01 11 Persentase SMP yang mencapai SPM % 40.00 40.00 - 55.00 - 70.00 26,712 80.00 28,400 90.00 29,500 90.00 29,500 90.00 114,112
Pertama
Persentase SMP yang berakreditasi minimal
% 70.83 75.90 85.25 89.50 90.20 95.05 100.00 100.00
B

Jumlah sekolah rujukan SMP sekolah 0 1 1 1 2 2 3 3

Jumlah cabang olahraga yang mendapatkan


cabor 3 5 6 7 8 8 8 8
medali tingkat SMP

VII-3 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Jumlah SMP yang memenuhi SNP sekolah 0 0 0 1 2 3 5 5

APK SMA/SMK/MA % 87.75 88.25 - - - - -


1 01 12 Program Pendidikan Menengah 9,801 - - - - - 9,801
APM SMA/SMK/MA % 64.96 65.00 - - - - -

Angka Melek Huruf % 99.30 99.38 99.40 99.50 99.55 99.70 99.80 99.80

1 01 13 Program Pendidikan Non Formal Jumlah PKBM PKBM 12 12 1,061 18 1,362 18 1,249 18 1,540 18 1,625 18 1,685 18 8,522.00

Jumlah sekolah inklusi sekolah 84 84 89 - - - - -

Persentase guru yang bersertifikat pendidik % 35.00 35.00 40.00 45.00 50.00 65.00 75.00 75.00

Program Peningkatan Mutu Pendidik Persentase guru yang mendapatkan nilai Uji
1 01 14 % 30.00 30.00 2,953 35.00 3,642 45.00 4,695 55.00 5,356 65.00 5,521 75.00 5,731 75.00 27,898.00
dan Tenaga Kependidikan Kompetensi Guru (UKG) minimal 80

Persentase guru berkualifikasi S1 % 89.21 89.21 89.90 90.00 92.15 93.50 95.00 95.00

Persentase satuan pendidikan yang


menyelenggarakan penguatan pendidikan % 1.00 - - 30.00 30.00 40.00 50.00 50.00
karakter
Program Pengembangan dan
1 01 15 Persentase siswa yang mendapatkan nilai - - 991 1,232 1,370 1,570 5,163
Penguatan Pendidikan Karakter % 60.00 60.00 60.00 65.00 70.00 80.00 90.00 90.00
perilaku minimal baik

Jumlah satuan pendidikan yang


sekolah 8 8 10 15 18 20 23 23
menyelenggarakan kegiatan sekolah sehat

1 01 16 Program Pendidikan Inklusif Jumlah sekolah inklusif sekolah 84 84 - 89 - 110 147 210 350 256 400 273 450 273 1,347

DINAS KESEHATAN

1 02 URUSAN KESEHATAN 56,474 55,364 55,820 50,195 53,884 54,370 326,107

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 02 01 % 100 100 2,672 100 2,779 100 3,041 100 2,972 100 2,998 100 2,998 100 17,460
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 02 02 % 100 100 265 - - 100 168 100 645 100 690 100 690 100 2,458
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 02 03 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % 40 45 565 50 550 60 360 65 615 70 864 75 864 75 3,818
Daya Aparatur
teknis sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

VII-4 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Peningkatan Pengembangan


Persentase pelaporan capaian kinerja dan
1 02 04 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan % 100 100 10 100 10 100 10 100 10 100 10 100 10 100 60
keuangan yang dilaksanakan tepat waktu
Keuangan

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 02 05 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

Persentase UPTD kesehatan yang


Program Penelitian, Pengembangan dan menggunakan sistem informasi kesehatan % 20 40 70 80 85 95 100 100 3,583
1 02 06 Pengelolaan Data dan Informasi terintegrasi 148 460 375 740 900 960
Kesehatan Persentase pemanfaatan hasil penelitian
dalam perumusan kebijakan pembangunan % - 60 60 80 80 80 80 80 -
daerah
Program Obat dan Perbekalan Persentase meningkatnya akses dan mutu
1 02 07 % 80 90 6,888 6,888
Kesehatan sediaan farmasi

Persentase puskesmas dengan indeks


1 02 08 Program Upaya Kesehatan Masyarakat % 77 77 16,794 - - 82 475 - - - - - - 17,269
kepuasan masyarakat baik

Persentase puskesmas dengan indeks


1 02 09 Program Upaya Kesehatan Dasar % - - - 79 20,975 82 20,161 - - - - - - 41,136
kepuasan masyarakat baik

Persentase puskesmas dengan indeks


1 02 10 Program Upaya Pelayanan Kesehatan % - - - 79 158 82 242 90 18,814 90 20,696 90 20,696 90 60,606
kepuasan masyarakat baik

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Persentase menurunnya angka kematian ibu


1 02 11 % NA 30 2,061 - - - - - - - - - - 2,061
Melahirkan dan Anak dan bayi

Persentase persalinan di fasilitas pelayanan


% 85 85 85 85 85 87 90 90
Program Pembinaan Kesehatan Ibu dan kesehatan
1 02 12 1,239.9 1,875 1,443 1,939 1,971 1,971 10,439
Anak
Persentase pelayanan kunjungan neonatal 1
% 81 81 81 81 85 87 90 90
(KN1) sesuai standar

1 02 13 Program Perbaikan Gizi Masyarakat Persentase balita gizi kurang % 13.2 13.2 258 12.3 313 11.4 276 10.5 407 9.6 406.8 9.0 406.8 9.0 2,068

Program Pencapaian Mutu dan


1 02 14 Persentase puskesmas yang terakreditasi % - - - 76,92 1,058 100.00 756 100.00 950 100.00 800 100.00 850 100.00 4,414
Kualitas Pelayanan Kesehatan

Program Pengadaan, Peningkatan dan Persentase sarana dan prasarana gedung


1 02 15 Perbaikan Sarana dan Prasarana % 85 87 19,557 - - - - - - - - - - 19,557
pelayanan kesehatan dengan kondisi baik
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan
Jaringnya

VII-5 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Peningkatan Sarana dan Persentase tersedianya sarana dan prasarana


1 02 16 Prasarana Perkantoran dan Fasilitas perkantoran dan fasilitas pelayanan kesehatan % - - - 90 9,081 - - - - - - - - 9,081
Pelayanan Kesehatan yang memadai

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana gedung


1 02 17 % - - - - - 93 10,819 95 6,180 98 6,270 100 6,270 100 29,539
Prasarana Fasilitas Pelayanan Kesehatan pelayanan kesehatan dengan kondisi baik

Program Pencegahan dan Persentase Puskesmas dengan IR DBD < 49


1 18 % 1 1 1,447 - - - - - - - - - - 1,447
Penanggulangan Penyakit Menular per 100.000 penduduk

Program Pengendalian dan Pencegahan Persentase Puskesmas dengan IR DBD < 49


1 02 19 % - - - 1 880 1 615 1 1,200 1 1,500 1 1,500 1 5,695
Penyakit Menular per 100.000 penduduk

Program Pengendalian Penyakit Tidak Persentase Puskesmas yang melaksanakan


1 02 20 % - - - 20 881 30 2,033 40 508 50 510 60 561 60 4,493
Menular pengendalian PTM terpadu

Program Pengawasan Obat dan Persentase terlaksananya pengawasan obat


1 02 21 % NA 100 229 - - - - - - - - - - 229
Makanan dan makanan

Program Peningkatan Pelayanan


Persentase puskesmas yang melakukan
1 02 22 Kefarmasian dan Pengelolaan Alat % - - - 100 7,221 50 7,365 60 4,065 70 4,175 75 4,175 75 27,001
pelayanan kefarmasian sesuai standar
Kesehatan

Program Pengembangan Pembiayaan Persentase masyarakat miskin yang terlayani


1 02 18 % - - - 100 2,779 100 2,486 100 4,085 100 4,590 100 4,590 100 18,530
dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan jaminan pemeliharaan kesehatan

Program Promosi Kesehatan dan Persentase nagari siaga aktif % 55 55 60 65 70 80 80 80


1 02 23 511 1,492 654 1,852 1,900 2,000 8,409
Pemberdayaan Masyarakat
Persentase sekolah sehat % 60 65 70 75 80 85 85 85
Persentase pelayanan kesehatan yang
Program Kemitraan Peningkatan
1 02 24 ditanggulangi dokter spesialis % NA 30 65
Pelayanan Kesehatan

1 02 25 Program Peningkatan Pelayanan Lansia Persentase lansia yang ber-PHBS % NA 100 68

Program Pengembangan Lingkungan Persentase kecamatan yang memfasilitasi


1 02 26 % 87 100 190 - - - - - - - - - - 190
Sehat kawasan sehat

Persentase nagari yang melaksanakan


% - 10 20 30 40 50 50 50
sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)
1 02 27 Program Penyehatan Lingkungan - 804 396 893 1,103 1,103 4,299
Persentase kecamatan yang memfasilitasi
% - 100 100 100 100 100 100 100
kawasan sehat

DINAS KESEHATAN / RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

VII-6 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

1 02 URUSAN KESEHATAN 34,123 36,387 150,512 63,729 70,573 76,642 431,966

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 02 21 % 100 100 10,805 100 4,529 100 6,223 100 7,073 100 9,495 100 9,495 100 47,620
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 02 22 % 100 100 1,726 - - - - - 1,726
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


lulus diklat peningkatan kompetensi teknis % NA 12.5 15 18 20 22 25 25
yang sesuai dengan tupoksi
Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 02 23 565 465 486 615 864 864 3,859
Daya Aparatur Persentase aparatur yang memiliki sertifikat
mengikuti workshop/bimtek/kursus singkat
% NA 35 35 35 40 50 50 50
peningkatan kompetensi teknis yang sesuai
dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 02 24 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

Program Promosi Kesehatan dan Persentase tersampaikannya informasi


1 02 25 % 100 100 181 100 150 - - - - - - - - 331
Pemberdayaan Masyarakat kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien
Persentase sarana dan prasarana fisik rumah
sakit yang memenuhi standar rumah sakit tipe % 100 100 100 100 - - -
Program Pengadaan, Peningkatan
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ C
1 02 26 Persentase sarana dan prasarana alat 18,723 13,340 122,895 - - - 154,958
Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-
Paru/ Ruah Sakit Mata kesehatan rumah sakit yang memenuhi % 100 100 100 100
standar rumah sakit tipe C

Program Pemeliharaan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana RS yang


1 02 27 % NA 100 965 - - 100 200 - - - - - - 1,165
Prasarana Rumah Sakit berfungsi dengan baik

Persentase sarana dan prasarana fisik rumah


sakit yang memenuhi standar rumah sakit tipe % 100 100 100 100 100 100 100 100
C
Program Peningkatan dan Pemeliharaan
1 02 28 - - - 30,800 31,000 31,000 92,800
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Persentase sarana dan prasarana alat
kesehatan rumah sakit yang memenuhi % 100 100 100 100 100 100 100 100
standar rumah sakit tipe C

VII-7 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Kemitraan Peningkatan Jumlah dokter spesialis yang bekerjasama


1 02 29 orang - 6 1,158 7 1,258 - - - - - - - - 2,416
Pelayanan Kesehatan dengan RSUD Sijunjung

Program Standardisasi Pelayanan Persentase pelayanan kesehatan di RSUD


1 02 30 % NA NA - 60 75 70 75 - - - - - - 150
Kesehatan yang memenuhi standar pelayanan minimal

lulus lulus
Kategori akreditasi rumah sakit kategori lulus perdana paripurna paripurna paripurna paripurna paripurna
perdana perdana

Persentase tingkat hunian rumah sakit (bed


% 60.11 52.00 60.00 65.00 65.00 70.00 75.00 75.00
Program Peningkatan Mutu Pelayanan occupancy rate)
1 02 31 - - 1,577 2,366 2,876 2,258 9,077
Kesehatan
Indeks kepuasan masyarakat terhadap
nilai 70.41 72.00 74.00 76.00 78.00 80.00 82.00 82.00
pelayanan di RSUD

Persentase pelayanan kesehatan di RSUD


% - - - - 80.00 90.00 100.00 100.00
yang memenuhi standar pelayanan minimal

Program Peningkatan Pelayanan


1 02 32 Persentase peningkatan pendapatan BLUD % - - - 10 16,570 15 19,056 15 22,875 15 26,338 20 33,000 20 117,839
Kesehatan BLUD

DINAS PEKERJAAN
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
UMUM

URUSAN PEKERJAAN UMUM DAN


1 03 82,224 165,208 172,587 125,214 112,624 117,193 775,050
PENATAAN RUANG

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 03 01 % 100 100 1,711 100 1,499 100 1,671 100 1,843 100 2,015 100 2,216 100 10,954
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 03 02 % 100 100 1,642 100 75,929 100 37,148 100 37,484 100 23,335 100 25,599 100 201,137
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase tersedianya informasi mengenai


rencana tata ruang wilayah
1 03 03 Program Perencanaan Tata Ruang % 40 50 433 60 683 70 850 80 1,055 90 1,161 100 1,277 100 5,459
kabupaten berserta rencana rincinya
melalui peta analog dan peta digital

Program Pengendalian Pemanfaatan Persentase kesesuaian pembangunan dengan


1 03 04 % 100 100 50 100 6,537 100 128 100 138 100 148 100 160 100 7,161
Ruang rencana peruntukan ruang

Persentase gedung kantor Pemda yang


1 03 05 Program Pembangunan Gedung Kantor % 80 82 85 87 37,410 90 230 95 235 100 240 100 38,115
representatif

Program Pengembangan Utilitas Panjang akses pejalan kaki dan disabilitas m - - - 500 1,000 1,500 2,000 2,000
1 03 06 - - 3,250 1,250 1,250 1,250 7,000
Perkotaan

VII-8 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1 03 06 - - 3,250 1,250 1,250 1,250 7,000
Perkotaan
Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) m² - - - 2,000 2,667 3,334 4,000 4,000

Jumlah rekomendasi penerbitan izin usaha rekomen-


1 03 07 Program Pembinaan Jasa Konstruksi - 50 200 50 375 50 412 50 454 50 499 50 549 300 2,489
jasa konstruksi dasi

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 03 08 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % 50 55 50 60 35 70 60 75 60 80 60 85 60 85 325
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Peningkatan Pengembangan


Persentase pelaporan capaian kinerja dan
1 03 09 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan % 100 100 47 100 35 100 50 100 50 100 50 100 50 100 282
keuangan yang dilaksanakan tepat waktu
Keuangan

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 03 10 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

Persentase panjang jalan kabupaten dengan


% 39.00 49.00 53.34 55.00 60.00 62.00 65.00 65.00
Program Peningkatan Jalan dan kondisi mantap
1 03 11 51,461 39,264 62,217 51,765 51,177 51,002 306,886
Jembatan
Persentase panjang jembatan pada jalan
% 50.00 54.00 57.00 59.00 61.00 63.00 65.00 65.00
kabupaten dengan kondisi mantap

Program Tanggap Darurat Jalan dan Persentase panjang jalan kondisi tanggap
1 03 12 % 100 100 645 100 645 100 645 100 645 100 645 100 710 100 3,935
Jembatan darurat yang dikembalikan fungsinya

Persentase panjang jalan kabupaten dengan


% 39.00 49.00 53.34 55.00 60.00 62.00 65.00 65.00
kondisi mantap
1 03 13 Program Preservasi Jalan dan Jembatan 14,786 14,530 14,811 15,345 15,950 75,422
Persentase panjang jembatan pada jalan
% 50.00 54.00 57.00 59.00 61.00 63.00 65.00 65.00
kabupaten dengan kondisi baik

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana


1 03 14 % 100 100 1,250 100 1,490 100 1,750 100 1,750 100 1,750 100 1,750 600 9,740
Prasarana Kebinamargaan kebinamargaan dengan kondisi baik

Program Tanggap Darurat Jalan dan Persentase panjang jalan kondisi tanggap
1 03 15 % 100 100 645 100 645 100 645 100 645 100 645 100 710 100 3,935
Jembatan darurat yang dikembalikan fungsinya

Persentase tersedianya data/informasi jalan


1 03 16 Program Pemutakhiran Data Base Jalan dan jembatan untuk perencanaan % - - - 70 149 80 150 90 150 100 150 100 150 100 749
pembangunan jalan dan jembatan

Panjang jalan dan jembatan dengan kondisi


1 03 17 Program Pemeliharaan Rutin Jalan % - 323 4,847 323 4,861 - - - - - - - - 9,708
mantap

VII-9 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Pengembangan dan


Cakupan luas daerah irigasi dengan kondisi
1 03 18 Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan % 51.26 53.20 13,843 55.46 14,575 56.50 121 58.00 125 60.00 129 63.00 135.45 63.00 28,929
baik
Jaringan Pengairan Lainnya

Program Penguatan dan Normalisasi


1 03 19 Panjang sungai yang dinormalisasi m - 896 5,400 650 3,700 1,000 6,300 1,100 7,260 1,200 8,280 1,300 9,360 1,300 40,300
Sungai

Program Penyediaan dan Pengelolaan Luas cakupan layanan air baku yang dikelola/
1 03 20 ha - - - - - 500 5,250 1,000 5,500 1,500 5,750 2,000 6,000 2,000 22,500
Air Baku dibangun

DINAS PEKERJAAN
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN LINGKUNGAN HIDUP -
UMUM

URUSAN PEKERJAAN UMUM DAN


1 03 - 18,000 19,997 20,775 21,380 21,780 101,932
PENATAAN RUANG

PROGRAM PRIORITAS

Program Pembangunan Saluran Persentase kawasan permukiman dengan


1 03 21 % 20 20 - 25 3,000 35 3,500 45 3,200 50 3,000 60 3,500 60 16,200
Drainase dan Gorong-gorong akses drainase yang layak

Program Pengembangan Kinerja Cakupan akses air minum aman masyarakat % 54.04 - 57 - - - -
1 03 22 - 15,000 - - - - 15,000
Pengelolaan Air Minum dan Limbah
Cakupan akses sanitasi layak masyarakat % 67.73 - 69 - - - -

Program Pengembangan Pengelolaan Air


1 03 23 Cakupan akses air minum aman masyarakat % 63.58 63.58 - 70.50 - 77.00 11,201 100.00 11,500 100.00 12,300 100.00 12,000 100.00 47,001
Minum

1 03 24 Program Pengelolaan Limbah Cakupan akses sanitasi layak masyarakat % 67.73 67.73 - 75.00 - 82.0 5,296 100.00 6,075 100.00 6,080 100.00 6,280 100.00 23,731

DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

URUSAN PERUMAHAN RAKYAT DAN


1 04 170 13,620 13,769 14,668 17,980 18,075 78,282
KAWASAN PERMUKIMAN

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 04 01 % 100 - - 100 1,050 100 1,000 100 1,025 100 1,500 100 1,500 100 6,075
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 04 02 % 60 - - 70 600 75 600 80 523 85 850 90 950 90 3,523
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 04 03 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % NA - - 10 50 15 50 20 50 25 50 30 50 30 250
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

VII-10 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Peningkatan Pengembangan


Persentase pelaporan capaian kinerja dan
1 04 04 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan % 100 - - 100 50 100 50 100 50 100 50 100 50 100 250
keuangan yang dilaksanakan tepat waktu
Keuangan

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 04 05 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

Persentase prasarana dasar lingkungan


1 04 06 Program Lingkungan Sehat Perumahan perumahan yang memenuhi kriteria lingkungan % 40 - 40 45 6,750 50 7,400 55 7,885 60 7,900 70 8,350 70 38,325
sehat

Persentase infrastruktur kawasan perdesaan


1 04 07 Program Penataan Kawasan Perdesaan % 15 - 15 15 0 20 4,549 35 5,003 40 7,500 55 7,000 55 24,067
yang layak

Program Pembangunan Infrastruktur Persentase terpenuhinya ketersediaan


1 04 08 % 15 - 15 20 5,000 - - - - - - - - 5,015
Pedesaan infrastruktur permukiman perdesaan

Program Perencanaan Pengembangan Persentase terpenuhinya kebutuhan


1 04 09 % 100 - 100 100 120 100 120 100 132 100 130 100 150 100 752
Infrastruktur perencanaan pembangunan infrastruktur

KANTOR SATUAN
POLISI PAMONG DINAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN
PRAJA

URUSAN KETENTERAMAN DAN


1 05 KETERTIBAN UMUM SERTA 1,288 4,395 7,190 8,665 9,789 10,485 41,812
PERLINDUNGAN MASYARAKAT

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 05 01 % 100 100 620 100 2,370 100 2,806 100 3,200 100 3,500 100 3,800 100 16,296
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 05 02 % 100 100 440 100 258 100 284 100 340 100 699 100 750 100 2,771
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Program Pemeliharaan Keamanan,


1 05 03 Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Persentase menurunnya kasus tindak kriminal % NA 2 181 2 482.7 2 655.0 - - - - - - - 1,319
dan Pencegahan Tindak Kriminal

Program Pemeliharaan Keamanan,


Persentase nagari yang terlayani
1 05 04 Ketentraman dan Ketertiban serta % NA - - - - - - 32,26 805 64,52 900 100 1,000 100 2,705
kamtrantiblinmas
Perlindungan Masyarakat

VII-11 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Penegakan Pelanggaran Persentase kasus pelanggaran Perda yang


1 05 05 % NA 100 - 100 223 100 535 100 755 100 870 100 1,050 100 3,433
Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati diselesaikan

Program Peningkatan Keamanan dan


1 05 06 Persentase menurunnya kasus tindak kriminal % NA - - - - 2 200 2 505 2 790 2 550 2 2,045
Kenyamanan Lingkungan

Persentase kejadian kebakaran yang bisa


Program Penanggulangan Bencana
1 05 07 ditangani sesuai standar kapasitas pemadam % 100 100 - 100 814 100 2,450 100 2,185 100 2,630 100 2,830 100 10,909
Kebakaran
kebakaran

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 05 08 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % 76 90 47 90 247 90 260 95 875 95 400 95 480 95 2,309
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 05 08 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

URUSAN KETENTERAMAN DAN


1 05 KETERTIBAN UMUM SERTA 1,912 2,632 2,792 3,363 3,424 6,109 20,229
PERLINDUNGAN MASYARAKAT

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 05 09 % 100 100 367 100 382 100 500 100 500 100 500 100 415 100 2,664
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 05 10 % 100 100 58 100 63 100 68 100 73 100 78 100 80 100 420
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Jumlah SDM Forum Kewaspadaan Dini


Masyarakat yang meningkat pengetahuannya
orang 62 133 62 62 62 62 62 443
tentang deteksi dini, manajemen konflik, dan
Program Pemeliharaan Keamanan,
tanggap darurat, dan penanganan bencana
1 05 11 Ketentraman, Ketertiban Masyarakat dan 210 220 585 600 615 575 2,805
Pencegahan Tindak Kriminal
Jumlah siswa sekolah yang meningkat
pengetahuannya tentang bahaya % 500 - - 600 600 600 600 2400
penyalahgunaan narkoba

VII-12 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Jumlah generasi muda dan tokoh agama


Program Pengembangan Wawasan
1 05 12 yang meningkat wawasannya dalam menjaga orang 800 501 800 530 800 515 800 540 800 565 800 570 4800 3221
Kebangsaan
persatuan dan kesatuan bangsa

Jumlah siswa sekolah yang meningkat


Program Peningkatan Pemberantasan
1 05 13 pengetahuannya tentang bahaya % 500 500 315 600 350 - - - - - - - - 665
Penyakit Masyarakat (Pekat)
penyalahgunaan narkoba

Jumlah Pengurus Parpol, Ormas, dan LSM


yang meningkat pengetahuannya tentang orang 746 746 746 746 746 746 4,476
politik
Tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilu
% 61.05 - - - 70 - - 70
Legislatif

Tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilu


1 05 14 Program Pendidikan Politik Masyarakat % 62.20 - 213 - 249 - 270 70 787 - 803 - 800 70 3,122
Presiden

Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada


% 59.55 - - - - 75 - 75
Provinsi Sumbar

Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada


% 59.90 - - - - 75 - 75
Kabupaten Sijunjung

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 05 15 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % 20 20 7.5 25 7.5 30 7.5 35 7.5 45 7.5 50 7.5 50 45
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 05 16 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

Program Peningkatan Keamanan dan


1 05 17 Jumlah kasus konflik sosial kasus 0 0 240 0 830 0 846 0 855 0 855 0 3636 0 7,262
Kenyamanan Lingkungan

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

URUSAN KETENTERAMAN DAN


1 05 KETERTIBAN UMUM SERTA 2,835 2,375 2,615 4,391 3,474 4,701 20,391
PERLINDUNGAN MASYARAKAT

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 05 18 % 75 80 896 100 1,293 100 950 100 1,160 100 1,297 100 1,331 100 6,927
Perkantoran administrasi perkantoran

VII-13 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 05 19 % 100 100 533 100 267 100 395 100 411 100 453 100 497 100 2,556
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Jumlah dokumen mitigasi bencana (rencana


1 05 20 Program Peningkatan Mitigasi Bencana dokumen NA 2 39 2 117 4 410 2 425 2 435 2 435 14 1,861
penanggulangan kedaruratan bencana)

Jumlah nagari tangguh bencana Nagari - - - 1 1 1 1 4


Program Peningkatan Kesiapsiagaan
1 05 21 39 244 359 370 385 385 1,782
Menghadapi Bencana Jumlah Kelompok Sekolah Siaga Bencana KSSB/
3 3 4 5 6 7 8 8
(KSSB) dan Kelompok Siaga Bencana (KSB) KSB

Persentase kejadian bencana yang bisa


Program Penanganan Tanggap Darurat
1 05 22 ditangani sesuai standar kapasitas % 60 60 - 78 175 80 230 85 248 90 250 100 250 100 1,153
Bencana
penanggulangan bencana

Program Peningkatan Penanganan Persentase daerah pasca bencana yang bisa


1 05 23 Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana dipulihkan sesuai standar kapasitas % 76 76 154 80 143 80 225 85 230 85 230 85 230 100 1,212
Alam penanggulangan bencana

Program Peningkatan sarana dan Persentase terpenuhinya kebutuhan sarana


1 05 24 % 50 - - - - - - 70 1,500 - - 85 1,500 85 3,000
Prasarna Penanggulangan Bencana dan prasarana penanggulangan bencana

Program Kedaruratan dan Penyaluran Persentase terpenuhinya kebutuhan logistik


1 05 25 % NA 100 142 - - - - - - - - - - - 142
Logistik Bencana Alam masyarakat yang tertimpa bencana

Program Pencegahan Dini dan Persentase cakupan penanggulangan


1 05 26 % NA 85 879 - - - - - - - - - - 85 879
Penanggulangan Bencana Alam bencana alam

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 05 27 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % 30 35 154 40 131 45 40 50 40 55 416 60 40 60 821
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Peningkatan Pengembangan


Persentase pelaporan capaian kinerja dan
1 05 28 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan % 100 100 - 100 5 100 6 100 7 100 8 100 8 100 34
keuangan yang dilaksanakan tepat waktu
Keuangan

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 05 29 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

DINAS SOSIAL,
TENAGA KERJA DAN DINAS SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
TRANSMIGRASI

VII-14 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

1 06 URUSAN SOSIAL 872 2,137 3,792 5,451 5,890 6,296 24,438

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 06 01 % NA - - 100 617 100 870 100 990 100 1,059 100 1,133 100 4,669
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 06 02 % NA - - 100 180 100 200 100 230 100 246 100 263 100 1,119
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 06 03 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % NA - - 100 10 100 15 100 20 100 21.4 100 22.9 100 89
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Peningkatan Pengembangan


Persentase pelaporan capaian kinerja dan
1 06 04 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan % NA - - 100 14.20 100 25 100 27 100 28.56 100 29.99 100 125
keuangan yang dilaksanakan tepat waktu
Keuangan

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 06 05 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

Program Perlindungan Sosial Bagi


Persentase RTSM/KSM yang menerima
1 06 06 Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) / % 100 100 250 100 323.79 100 156 - - - - - - 730
bantuan
Keluarga Sangat Miskin (KSM)

Persentase PMKS yang menerima bantuan % 100 100 100 100 - - -


Program Pelayanan dan Rehabilitasi
1 06 07 Jumlah penyandang diasabilitas, lanjut usia 179 232.91 610.94 1,461 1,535 1,615 5,634
Kesejahteraan Sosial
terlantar dan PMKS yang diberi bantuan orang NA - - - 481 481 481 481
kebutuhan dasar

Persentase fakir miskin yang menerima


Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
bantuan melalui mekanisme Usaha Ekonomi
Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
1 06 08 Produktif (UEP), Kelompok Usaha Bersama % NA 26.33 89 26.33 72.06 26.33 400.00 - - - - - - 561
Penyandang Masalah Kesejahteraan
(KUBE) dan bantuan kesejahteraan sosial
Sosial (PMKS) Lainnya
lainnya

Program Pembinaan Panti Asuhan/


1 06 09 Jumlah panti asuhan/panti jompo yang dibina panti 2 - - 2 320.24 2 340 - - - - - - 660
Panti Jompo

Program Pemberdayaan Kelembagaan


1 06 10 Jumlah lembaga sosial yang terakreditasi lembaga NA 6 354 6 367 6 1,075 - - - - - - 1,796
Kesejahteraan Sosial

VII-15 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Persentase fakir miskin yang mendapatkan


Program Penanganan Fakir Miskin dan bantuan kebutuhan dasar % NA - - - 79 79 79 79
1 06 11 - - - 1,710 1,871 1,999 5,580
Pemberdayaan Sosial
Persentase PMKS yang diberdayakan % NA - - - 100 100 100 100

Persentase PMKS yang mendapat


% NA - - 51 51 51 51 51
perlindungan dan jaminan sosial

Program Peningkatan Perlindungan dan Jumlah anggota Tagana yang mengikuti


1 06 12 orang NA - - - - 40 100 40 1,013 40 1,129 40 1,208 40 3,450
Jaminan Sosial pelatihan penanggulangan bencana

Persentase korban bencana yang diberi


% NA - - 100 100 100 100 100
bantuan

URUSAN WAJIB YANG TIDAK


BERKAITAN DENGAN PELAYANAN 34,781 53,535 74,468 92,555 95,541 104,947 455,827
DASAR

DINAS SOSIAL
TENAGA KERJA DAN DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI
TRANSMIGRASI

1 07 URUSAN TENAGA KERJA 3,587 2,734 5,368 5,618 6,055 5,870 29,232

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 07 01 % NA 100 1,600 100 684 100 1,300 100 1,315 100 1,330 100 1,355 100 7,584
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 07 02 % NA 100 600 100 284 100 430 100 450 100 455 100 480 100 2,699
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 07 03 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % NA NA 10 10 10 15 10 20 10 25 10 30 10 30 60
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Peningkatan Pengembangan


Persentase pelaporan capaian kinerja dan
1 07 04 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan % NA - - 100 14 100 15 100 15 100 15 100 15 100 74
keuangan yang dilaksanakan tepat waktu
Keuangan

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 07 05 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

VII-16 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Peningkatan Kualitas dan


1 07 06 Persentase pencari kerja yang telah dilatih % 35 35 845 35 1,017 35 1,428 37 1,465 38 1,470 38 1,525 38 7,750
Produktivitas Tenaga Kerja

Program Peningkatan Kesempatan Persentase penempatan pencari kerja


1 07 07 % NA NA 216 32 547 33 1,630 33 1,785 34 2,185 35 1,860 35 8,223
Kerja terdaftar

Program Perlindungan Tenaga Kerja


Cakupan pelayanan penyelesaian perselisihan
1 07 08 dan Pengembangan Lembaga % 100 100 316 100 178 100 555 100 578 100 590 100 600 100 2,817
hubungan industrial
Ketenagakerjaan

KANTOR
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
DINAS SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
PERLINDUNGAN ANAK
DAN KELUARGA
BERENCANA

URUSAN PEMBERDAYAAN
1 08 PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN 263 344 975 1,590 1,695 1,814 6,680
ANAK

PROGRAM PRIORITAS

Persentase anank yang membutuhkan


Program Keserasian Kebijakan Kualitas
1 08 01 perlindungan yang memperoleh pendampingan % NA 100 37.3 100 57.6 100 70 - - - - - - 165
Anak dan Perempuan
hukum

Program Peningkatan Perlindungan


1 08 02 Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan kasus NA - - - - 18 60 - - - - - - 60
Perempuan

Program Penguatan Kelembagaan


1 08 03 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) % 56.21 56.21 130.2 56.21 228.6 56.25 415 - - - - - - 774
Pengarusutamaan Gender dan Anak

Program Hak Anak dan Perlindungan


1 08 04 Jumlah kasus kekerasan terhadap anak kasus - - - - - 21 370 - - - - - - 370
Anak
Program Peningkatan Peran Serta dan Indeks Pembangunan Gender (IPG) % 92.34 92.34 92.34 92.36 92.38 92.40 92.45 92.45
1 08 05 Kesetaraan Gender dalam 95 57.7 60 320 339 362.7 1,234
Pembangunan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) % 56.21 56.21 56.21 56.25 56.27 56.30 56.33 56.33

Program Peningkatan Perlindungan Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan kasus NA - - - 16 14 12 12


1 08 06 - - - 1,270 1,356 1,450.9 4,077
Perempuan dan Anak
Jumlah kasus kekerasan terhadap anak kasus NA NA 26 21 16 11 6 6

VII-17 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

BADAN PELAKSANA
PENYULUHAN
PERTANIAN
DINAS PANGAN DAN PERIKANAN
PERIKANAN
KEHUTANAN DAN
KETAHANAN PANGAN

1 09 URUSAN PANGAN 4,367 4,711 5,011 5,271 5,531 5,806 30,697

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 09 01 % 100 100 1,235 100 1,245 100 1,255 100 1,255 100 1,265 100 1,265 100 7,520
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 09 02 % 100 100 802 100 936 100 976 100 986 100 986 100 986 100 5,672
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 09 03 mengikuti / lulus diklat peningkatan % 8 12 25 12 25 12 25 12 25 12 25 12 25 12 150
Daya Aparatur
kompetensi teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Peningkatan Pengembangan


Persentase pelaporan capaian kinerja dan
1 09 04 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan % 100 100 5 100 5 100 5 100 5 100 5 100 5 100 30
keuangan yang dilaksanakan tepat waktu
Keuangan

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 09 05 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

Program Peningkatan Ketahanan


1 09 06 Skor Pola Pangan Harapan nilai 80.70 75.20 2,300 79.30 2,500 84.40 2,750 87.80 3,000 91.70 3,250 95.90 3,500 95.90 17,300
Pangan

SEKRETARIAT
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
DAERAH

1 10 URUSAN PERTANAHAN - 2,729 2,900 2,930 2,963 2,999 14,521

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Persentase sengketa lahan dan konflik


pertanahan untuk kepentingan umum dan % - - 100 100 100 100 100 100
Program Penyelesaian Konflik-konflik Pemda yang diselesaikan
1 10 01 - 2,729 2,900 2,930 2,963 2,999 14,521
Pertanahan

VII-18 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Pertanahan
Jumlah pengadaan tanah untuk kepentingan
paket - - 1 1 1 1 1 5
umum

BADAN LINGKUNGAN
HIDUP, PENANAMAN
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
MODAL, DAN
PELAYANAN TERPADU

1 11 URUSAN LINGKUNGAN HIDUP 2,967 5,805 7,865 4,115 3,865 4,465 29,082

PROGRAM PRIORITAS

Program Pengendalian Pencemaran dan


1 11 01 Indeks kualitas lingkungan hidup % 72.00 73.80 2,061 73.80 1,000 73.80 1,290 73.80 1,500 73.80 1,620 73.80 1,720 73.80 9,191
Perusakan Lingkungan Hidup

Program Perlindungan dan Konservasi Meningkatnya perlindungan dan konservasi


1 11 02 % 75 75 244 78 390 80 375 83 465 85 720 87 720 87 2,914
Sumber Daya Alam SDA

Program Pengembangan Kinerja


1 11 03 Cakupan pelayanan persampahan masyarakat % 10 10 615 10 4,325 10 6,200 12 2,150 15 1,525 20 2,025 20 16,840
Pengelolaan Persampahan

Program Peningkatan Kualitas dan


1 11 04 Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Terpenuhinya informasi SDA dan LH % 90 90 47 90 90 - - - - - - - - 137
Lingkungan Hidup

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

URUSAN ADMINISTRASI
1 12 KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN 1,763 2,604 2,893 2,064 2,108 2,272 13,704
SIPIL

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 12 01 % 100 100 530 100 550 100 700 100 700 100 700 100 700 100 3,880
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 12 02 % 75 85 736 95 904 100 1,000 100 133 100 138 100 151 100 3,062
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase penduduk yang memiliki Kartu


% 40 75 75 80 85 90 95 95
Keluarga

VII-19 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Penataan Administrasi Persentase penduduk usia di atas 17 tahun


1 12 03 % 75 89 487 95 1,140 95 1,183 95 1,221 95 1,260 95 1,386 95 6,677
Kependudukan yang memiliki KTP Elektronik

Persentase penduduk yang memiliki Akta


% 40 40 55 60 65 70 75 75
Kelahiran

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 12 04 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % 20 25 10 30 10 35 10 40 10 45 10 50 10 50 60
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 12 05 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

BADAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN
PEMERINTAHAN DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN NAGARI
NAGARI,
SEKRETARIAT
DAERAH

URUSAN PEMBERDAYAAN
1 13 4,758 9,657 11,963 13,492 14,876 16,112 70,858
MASYARAKAT DAN DESA

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 13 01 % 100 12 589 12 733 12 807 12 887 12 976 12 1,074 12 5,065
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 13 02 % 100 100 192 100 385 100 234 100 257 100 283 100 311 100 1,662
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase nagari yang membuat laporan


Program Pengelolaan dan Peningkatan administrasi dan keuangan nagari tepat waktu % 100 100 100 100 100 100 100 100
1 13 03 Administrasi Pemerintahan Nagari dan 770 1,707 1,937 6,020 6,553 7,007 23,994
Keuangan Nagari Jumlah aparatur pemerintah nagari yang
orang 248 248 248 248
meningkat kompetensinya

Program Optimalisasi Pemanfaatan Persentase peningkatan layanan nagari


1 13 04 % - - - 6 65 10 72 - - - - - - 137
Teknologi Informasi berbasis teknologi

Program Peningkatan Kapasitas Jumlah aparatur pemerintah nagari yang telah


1 13 05 orang 248 248 718 248 1,470 248 1,658 - - - - - - 3,846
Aparatur Pemerintah Nagari mengikuti pelatihan sesuai dengan tupoksi

VII-20 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Peningkatan Partisipasi


1 13 06 Masyarakat dalam Membangun Persentase LPM yang kelembagaannya kuat % 100 100 673 100 1,748 100 1,902 4,323
Nagari/Desa

Program Peningkatan Keberdayaan


1 13 07 Jumlah nagari/desa mandiri nagari - 4 1,133 6 2,311 15 2,887 - - - - - - 6,331
Masyarakat Nagari/Pedesaan

Program Pengembangan dan Jumlah sekolah yang terlayani pemberian


1 13 08 sekolah - 14 328 25 365 - - - - - - - - 693
Kesehatan Masyarakat makanan tambahan

Program Peningkatan Pemberdayaan Persentase Kelembagaan Kerapatan Adat


1 13 09 % 100 100 82 100 365 100 563 - - - - - - 1,010
dan Kelembagaan Adat Nagari yang aktif

Program Pengembangan Lembaga Jumlah lembaga usaha kecil dan mikro dan
1 13 10 lembaga 5 12 252 75 456 75 1,844 - - - - - - 2,552
Ekonomi Nagari/Pedesaan BUMNag yang terbentuk

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 13 11 mengikuti diklat peningkatan kompetensi % 3 5 22 7 30 8 34 9 39 10 43 11 47 11 215
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Peningkatan Pengembangan


Persentase pelaporan capaian kinerja dan
1 13 12 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan % 100 100 - 100 22 100 26 100 28 100 31 100 34 100 141
keuangan yang dilaksanakan tepat waktu
Keuangan

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 13 13 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

Program Pemberdayaan Masyarakat Jumlah nagari/desa berkembang nagari 25 25 30 30


1 13 14 - - - 6,260 6,990 7,614 20,864
dan Kelembagaan Nagari
Persentase Kerapatan Adat Nagari yang aktif % 100 100 100 100 100 100 100 100

KANTOR
PEMBERDAYAAN
PEEMPUAN DAN DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KELUARGA
BERENCANA

URUSAN PENGENDALIAN
1 14 PENDUDUK DAN KELUARGA 2,501 2,823 3,017 4,914 5,104 5,488 23,847
BERENCANA

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

VII-21 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 14 01 % 100 100 490 100 549 100 859 100 1,246 100 1,422 100 1,546 100 6,112
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 14 02 % 100 100 124 100 196 100 160 100 302 100 302 100 302 100 1,386
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 14 03 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % NA 6 6 8 15 8 25 8 25 8 25 8 25 8 121
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 14 04 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang


1 14 05 Program Keluarga Berencana % 72.06 72.09 1,803 72.12 1,643 72.15 1,401 72.18 2,458 72.21 2,458 72.24 2,693 72.24 12,456
menjadi peserta KB aktif

Jumlah SDM Tenaga Pengelola


1 14 06 Program SDM Terdidik dan Terlatih % - - 8 40 - - - - - - - - 40
Pembangunan KB yang terdidik dan terlatih

jejaring
1 14 07 Program Kerjasama dengan Mitra Jumlah penguatan jejaring kemitraan - - 5 120 - - - - - - - - 120
kemitraan

Jumlah promosi dan penggerakan


1 14 08 Program Advokasi dan Penggerakan % - - 2 116 2 120 - - - - - - 236
pembangunan KB

Jumlah peserta KB medis operasi yang


1 14 09 Program pelayanan Kontrasepsi orang 70 70 43 110 78 - - - - - - - - 121
dilayani tindakan medis operasi

Program Kesehatan Reproduksi Remaja Jumlah sekolah yang dilakukan penyuluhan


1 14 10 sekolah 5 5 9 20 21 20 165 - - - - - - 195
(KRR) KRR

Jumlah kelompok remaja dan sebaya di luar


Program Pengembangan Pusat
1 14 11 sekolah yang disediakan fasilitasi pelayanan kelompok 2 2 26 2 45 - - - - - - - - 71
Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
KRR

Persentase Keluarga Pra Sejahtera dan


1 14 12 Program Pembinaan Keluarga % 29.02 28.12 - 27.22 - 26.32 287 - - - - - - 287
Keluarga Sejahtera I

Persentase Keluarga Pra Sejahtera dan


1 14 13 Program Pembangunan Keluarga % 29.02 28.12 - 27.22 - 26.32 - 25.42 583 24.52 593 23.62 593 23.62 1,769
Keluarga Sejahtera I

Angka Kelahiran Total / Total Fertility Rate anak /


1 14 14 Program Pengendalian Penduduk 3.12 3.12 - 2.80 - 2.77 - 2.74 300 2.71 304 2.68 304 2.68 908
(TFR) WUS

VII-22 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

DINAS
PERHUBUNGAN,
DINAS PERHUBUNGAN
KOMUNIKASI, DAN
INFORMATIKA

1 15 URUSAN PERHUBUNGAN 2,948 5,780 6,779 14,759 12,439 12,487 55,192

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 15 01 % 100 100 609 100 990 100 1,007 100 1,007 100 1,300 100 1,405 100 6,318
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 15 02 % 60 55 1,020 65 248 60 400 97 2,733 60 580 60 550 97 5,531
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Program Pembangunan Prasarana dan Persentase ketersediaan prasarana dan


1 15 03 % 60 45 377 56 365 61 400 - - - - - - - 1,142
Fasilitas Perhubungan fasilitas perhubungan

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Persentase prasarana dan fasilitas LLAJ


1 15 04 % 25 - 75 688 - - - - - - - - - 688
Prasarana dan Fasilitas LLAJ dengan kondisi baik

Program Peningkatan Pelayanan Jumlah rekomendasi izin trayek yang rekomen-


1 15 05 15 10 303 25 313 60 537 - - - - - - - 1,153
Angkutan dikeluarkan per tahun dasi/ thn

Persentase tersedianya perlengkapan jalan


Program Pengendalian dan
1 15 06 sesuai kebutuhan pada jalan kabupaten dan % 20 30 479 40 209 - - - - - - - - - 688
Pengamanan Lalu Lintas
jalan desa

Program Peningkatan Kelaikan persentase kendaraan bermotor umum yang


1 15 07 % 100 100 134 100 138 100 350 - - - - - - - 622
Pengoperasian Kendaraan Bermotor lolos uji berkala

Program Pembinaan dan persentase penduduk yang menggunakan


2 15 08 % 96.49 - - 97.50 2,809 98.50 4,045 - - - - - - - 6,854
Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan listrik

Persentase tersedianya angkutan umum pada


% 20 22 24 26 28 29 30 30
wilayah yang telah tersedia jaringan jalan

Program Peningkatan Pelayanan


2 15 09 Jumlah rekomendasi izin trayek yang rekomen- - - - 2,363 832 862 4,057
Angkutan Jalan dan Perkeretaapian 15 10 25 25 25 25 25 25
dikeluarkan per tahun dasi/ thn

persentase kendaraan bermotor umum yang


% 100 100 100 100 100 100 100 100
laik jalan

VII-23 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Persentase tersedianya perlengkapan jalan


Program Peningkatan Pelayanan Lalu
2 15 10 sesuai kebutuhan pada jalan kabupaten dan % 20 30 - 40 - 50 - 60 8,561 70 9,627 80 9,545 80 27,733
Lintas
jalan desa

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 15 11 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % NA 5 20 7 20 8 40 10 95 10 100 15 100 15 375
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Peningkatan Pengembangan


Persentase pelaporan capaian kinerja dan
1 15 12 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan % 100 100 6 - 6
keuangan yang dilaksanakan tepat waktu
Keuangan

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 15 13 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

DINAS
PERHUBUNGAN,
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KOMUNIKASI, DAN
INFORMATIKA

URUSAN KOMUNIKASI DAN


1 16 - 2,689 4,733 5,303 5,633 5,926 24,284
INFORMATIKA

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 16 01 % - - - 100 641 100 718 100 816 100 876 100 964 100 4,015
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 16 02 % - - - 50 429 55 345 60 280 65 426 70 474 70 1,954
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 16 03 lulus / mengikuti diklat peningkatan kompetensi % - - - 10 20 15 20 20 40 25 40 30 40 30 160
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Peningkatan Pengembangan


Persentase pelaporan capaian kinerja dan
1 17 04 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan % - - - - - - - 100 10 100 10 100 10 100 30
keuangan yang dilaksanakan tepat waktu
Keuangan

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 16 05 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

VII-24 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Pengembangan Informasi dan Jumlah media elektronik dan tradisional


1 16 06 media - - - 4 509 9 840 9 1,161 9 1,281 9 1,413 9 5,204
Komunikasi Publik Pemerintah Daerah yang dapat diakses publik

Program pengembangan infrastruktur Persentase OPD yang terkoneksi jaringan


1 16 07 % - - - 25 820 50 930 - - - - - - 1,750
komunikasi dan informatika telekomunikasi dan informatika

Program Pengembangan Aplikasi


1 16 08 Jumlah aplikasi yang diadakan dan dikelola aplikasi 2 87 5 1,035
Informatika

Program Faslitasi Peningkatan SDM Persentase OPD yang mengikuti sosialisasi


1 16 09 % - - - 40 53 100 390 - - - - - - 443
Bidang Komunikasi dan Informatika aplikasi

Program Kerjasama Informasi dan


1 16 10 Jumlah bulan kerjasama dengan media online bulan - - - 12 130 12 455 - - - - - - 585
Media Massa

Program Pengembangan e-Goverment Persentase OPD yang menerapkan e-


1 16 11 % - - - - - - - 75 2,996 85 3,000 100 3,000 100 8,996
Pemerintah Daerah government

DINAS KOPERASI
PERINDUSTRIAN DAN DINAS PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN, KOPERASI, DAN USAHA KECIL MENENGAH
PERDAGANGAN

URUSAN KOPERASI, USAHA KECIL


1 17 1,953 2,268 3,309 3,488 3,864 7,104 21,986
DAN MENENGAH

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 17 01 % 100 100 577 100 734 100 910 100 888 100 976 100 3,330 100 7,415
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 17 02 % 100 100 440 100 270 100 297 100 326 100 358 100 891 100 2,582
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 17 03 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % 10.64 10.64 12 10.64 10 12.77 15 14.89 15 7.00 15 59.57 65 59.57 132
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Peningkatan Pengembangan


Persentase pelaporan capaian kinerja dan
1 17 04 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan % 100 - - 100 10 100 10 100 10 100 10 100 40 100 80
keuangan yang dilaksanakan tepat waktu
Keuangan

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 17 05 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

VII-25 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Persentase peningkatan jumlah UMKM dan


Program Pengembangan Sistem % 10 10 10 10 10 10 50 50
koperasi yang mengakses permodalan
1 17 06 Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro 680 533 715 786 865 950 4,529
Kecil dan Menengah
Rp juta /
Rata-rata nilai SHU Koperasi 2.867 10.339 10.339 10.850 11.390 11.950 12.545 12.545
tahun
Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Persentase peningkatan jumlah UMKM yang
1 17 07 % - - - 5 70 - - - - - - - - 70
Menengah yang Kondusif memiliki legalitas usaha

Program Peningkatan Kualitas


1 17 08 Persentase koperasi aktif % 36.70 36.70 244 41.01 409 42.13 410 43.26 452 44.38 530 45.51 583 45.51 2,628
Kelembagaan Koperasi

Jumlah pelaku UKM yang meningkat


orang - - 60 70 75 80 85 85
pengetahuan kewirausahaannya
Program Pengembangan
1 17 09 Kewirausahaan dan Keunggulan - 232 952 1,011 1,110 1,220 4,525
Persentase Koperasi Simpan Pinjam dan Unit
Kompetitif Usaha Kecil dan Menengah
Simpan Pinjam Koperasi dengan tingkat % - - 8.00 10.00 13.00 15.00 18.00 18.00
kesehatan “Sehat”

BADAN LINGKUNGAN
HIDUP, PENANAMAN
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
MODAL, DAN
PELAYANAN TERPADU

1 18 URUSAN PENANAMAN MODAL 4,209 2,504 3,500 5,475 5,825 6,025 27,537

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 18 01 % 100 100 717 100 708 100 775 100 900 100 1,050 100 1,100 100 5,250
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 18 02 % 60 60 2,461 75 175 75 225 75 500 75 600 100 600 100 4,561
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 18 03 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % 17 20 25 24 25 26 40 30 75 34 75 38 75 38 315
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 18 04 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

VII-26 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Peningkatan Promosi dan


1 18 05 Jumlah izin prinsip yang diterbitkan 15 5 679.6 8 977.9 8 1,210 - - - - - - 2,868
Kerjasama Investasi perusahaan

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi investasi PMDN Rp juta 957,631 1,279,875 2,779,875 4,279,875 - - -
1 18 06 325.9 617.7 1,250 - - - 2,194
Realisasi Investasi
Realisasi investasi PMA US $ - - 38,000 76,000 - - -

Jumlah investor PMDN 95 104 114 124 134 144 154 154
perusahaan
Program Peningkatan Promosi, Iklim Jumlah investor PMA 6 7 8 9 10 11 12 12
1 18 07 perusahaan - - - 4,000 4,100 4,225 12,325
Investasi dan Realisasi Investasi
Realisasi investasi PMDN Rp juta 957,631 1,279,875 2,779,875 4,279,875 5,779,875 7,279,875 8,779,875 8,779,875

Realisasi investasi PMA US $ - - 38,000 76,000 114,000 152,000 190,000 190,000

DINAS PARIWISATA,
SENI, BUDAYA,
DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA
PEMUDA DAN
OLAHRAGA

URUSAN KEPEMUDAAN DAN


1 19 3,365 3,984 10,329 17,014 18,784 21,318 74,793
OLAHRAGA

PROGRAM PRIORITAS

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana olahraga


1 19 01 % NA 40 345 45 1,376 55 1,935 60 2,365 65 2,795 70 2,215 70.00 11,030
Prasarana Olahraga yang layak / terstandarisasi

Program Pengembangan Kebijakan dan


1 19 02 Persentase organisasi olahraga yang aktif % 65 65 - 65 - 85 550 90 605 95 665 95 732 95 2,552
Manajemen Olahraga

Program Pembinaan dan Peringkat Kabupaten Sijunjung pada Pekan


1 19 03 peringkat 18 14 2,000 14 1,347 11 5,450 11 9,200 9 10,120 9 12,765 9 40,882
Pemasyarakatan Olahraga Olahraga Provinsi Sumatera Barat

Program Peningkatan Peran Serta


1 19 04 Jumlah organisasi kepemudaan yang aktif organisasi 19 19 76 19 112 25 1,017 25 3,334 25 3,668 25 4,050 25 12,257
Kepemudaan

Program Peningkatan Upaya


Jumlah pemuda yang meningkat jiwa
1 19 05 Penumbuhan Kewirausahaan dan orang NA - - - - 20 200 20 220 20 242 20 266 20 928
kewirausahaannya
Kecakapan Hidup Pemuda

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana pemuda


1 19 06 % 1 1 99 1 - 2 1,177 3 1,290 4 1,294 5 1,290 5 5,150
Prasarana Pemuda yang layak

Program Pengembangan Wawasan Jumlah pemuda yang meningkat wawasan


1 19 07 orang 80 78 845 78 1,149 - - - - - - - - - 1,994
Kebangsaan kebangsaannya

VII-27 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

1 20 URUSAN STATISTIK - 296 176 198 215 235 1,120

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS


Program Pengembangan Data dan
Jumlah dokumen statistik daerah yang
1 20 01 Informasi dokumen - - - 2 296 - - - - - - - - 296
tersedia tepat waktu
Program Pengembangan
Jumlah dokumen statistik daerah yang
1 20 02 Data/Informasi/Statistik Daerah dokumen - - - - - 2 176 - - - - - - 176
tersedia tepat waktu

Program Pengembangan Statistik Jumlah dokumen statistik daerah yang


1 20 03 dokumen - - - - - - - 2 198 2 215 2 235 2 648
Sektoral tersedia tepat waktu

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

1 21 URUSAN PERSANDIAN - - 150 440 484 532 1,606

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pengelolaan dan Persentase OPD yang telah menggunakan


1 21 01 % - - - - - 50 150 75 440 85 484 100 532 100 1,606
Pengembangan Persandian Daerah pengamanan sistem dengan persandian

DINAS PARIWISATA,
SENI, BUDAYA,
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PEMUDA DAN
OLAHRAGA

1 22 URUSAN KEBUDAYAAN 423 2,768 3,139 3,155 3,155 3,355 15,995

PROGRAM PRIORITAS

1 22 01 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Persentase warisan budaya yang dilestarikan % - - - 40 894 - - - - - - - - 894

Program Pengembangan Pendidikan Jumlah sekolah yang mengimplementasikan


1 22 02 sekolah - - - 2 371 4 186 - - - - - - 557
Kebudayaan muatan lokal ke dalam kurikulum pendidikan

Jummlah pelestarian cagar budaya buah 14 - - - - -

Jumlah pergelaran seni dan budaya kegiatan 7 - - - - -


Program Pemberdayaan Lembaga-
1 22 03 Jumlah festival kegiatan - 3 75 - - - - - - - - - 75
Lembaga Adat, Seni dan Budaya

VII-28 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Jumlah lomba karya seni kegiatan 12 - - - - -

Jumlah pameran kegiatan 1 - - - - -

Program Pengelolaan Kekayaan Sejarah


1 22 04 Persentase warisan budaya yang dilestarikan % 40 40 - 40 1,198 50 1,770 60 1,950 80 1,950 100 2,050 100 8,918
dan Budaya

Jumlah lembaga seni dan budaya yang aktif


1 22 05 Program Pengembangan Nilai Budaya mengembangkan seni dan budaya berbasis - - 423 - 230 3 230 8 230 10 230 15 230 15 1,573
ABS-SBK

Jumlah sekolah yang mengimplementasikan


sekolah - - 2 4 10 14 16 16
muatan lokal ke dalam kurikulum pendidikan
Program Pembinaan dan
1 22 06 Pengembangan Pendidikan Sejarah dan Jumlah SDM seni budaya yang - - 803 975 975 1,075 3,828
Budaya orang - - 120 160 200 240 258 258
dikembangkan potensinya

Jumlah SDM sejarah dan kepurbakalaan yang


orang - - 14 54 114 150 180 180
dikembangkan potensinya

Jumlah SDM seni budaya yang


orang - - - 160 - - - -
Program Pengembangan dan dikembangkan potensinya
1 22 07 - - 150 - - - 150
Penguatan Nilai-nilai Sejarah dan Budaya
Jumlah SDM sejarah dan kepurbakalaan yang
orang - - - 54 - - - -
dikembangkan potensinya

KANTOR
PERPUSTAKAAN
DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
KEARSIPAN DAN
DOKUMENTASI

1 23 URUSAN PERPUSTAKAAN 1,459 1,501 1,789 1,884 2,020 2,175 10,827

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


1 23 01 % 99.67 80.00 699 80.00 910 80.00 835 80.00 870 80.00 900 80.00 920 80.00 5,134
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


1 23 02 % 99.91 80.00 453 80.00 346 80.00 214 80.00 250 80.00 350 80.00 450 80.00 2,063
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
1 23 03 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % 10 12 7.5 17 7.5 19 10 21 25 23 25 25 25 25 100
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

VII-29 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

PROGRAM PRIORITAS

Jumlah buku perpustakaan yang dipinjamkan


eksemplar 8,070 8,960 9,964 10,960 12,056 13,260 14,580 14,580
dalam setahun

Jumlah perpustakaan unit 61 61 155 203 250 297 345 345


Program Pengembangan Budaya Baca
1 23 04 Jumlah perpustakaan terstandar unit 5 15 299 40 237 90 730 130 739 150 745 170 755 170 3,505
dan Pembinaan Perpustakaan
Jumlah anggota perpustakaan orang 992 3,500 8,500 16,000 24,500 32,000 39,700 39,700

Jumlah pengunjung perpustakaan/ pemustaka


orang 17,145 17,500 21,000 23,000 25,000 26,500 28,000 28,000
dalam setahun

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


1 23 05 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

KANTOR
PERPUSTAKAAN
DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
KEARSIPAN DAN
DOKUMENTASI

1 24 URUSAN KEARSIPAN 219 339 572 845 925 965 3,865

PROGRAM PRIORITAS

Persentase OPD yang menerapkan sistem


% 8.57 19.00 30.00 45.00 60.00 85.00 100.00 100.00
Program Penyelamatan dan Pelestarian pengelolaan arsip secara baku
1 24 01 219 251 201 250 285 300 1,506
Dokumen/Arsip Daerah
Jumlah box arsip yang berada dalam depo /
box 192 250 600 1,200 1,800 2,400 3,000 3,000
lembaga kearsipan daerah

Program Peningkatan Kualitas Jumlah dokumen sumber arsip yang


1 24 02 dokumen - - - 1 88 2 165 3 180 4 195 5 200 5 828
Pelayanan Informasi Kearsipan diterbitkan

Jumlah ASN yang meningkat pengetahuan orang /


- - - 20 20 20 20 20
kearsipannya per tahun tahun

Program Perbaikan Sistem Administrasi Jumlah dokumen / arsip daerah yang dialih dokumen /
1 24 03 - - - - - 120 206 120 415 120 445 120 465 120 828
Kearsipan mediakan per tahun tahun
Jumlah arsip konvensional / naskah kuno yang
dipelihara naskah - - - 20 40 60 80 80

2 URUSAN PILIHAN 42,523 47,612 74,848 86,194 101,748 141,092 494,017

DINAS PETERNAKAN
DINAS PANGAN DAN PERIKANAN
DAN PERIKANAN

VII-30 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

URUSAN KELAUTAN DAN


2 01 4,280 4,400 4,950 5,150 5,300 5,300 29,380
PERIKANAN

PROGRAM PRIORITAS

Program Pengembangan Budidaya


2 01 01 Produksi perikanan budidaya ton/thn 12,711 13,379 3,500 13,479 3,600 13,579 3,700 13,679 3,800 13,879 3,900 14,000 3,900 14,000 22,400
Perikanan

Program Optimalisasi Pengelolaan dan Jumlah usaha perikanan dengan agribisnis


2 01 02 unit usaha - - 750 2 750 4 1,250 - - - - - - 2,750
Pemasaran Produksi Perikanan yang terintegrasi

Program Peningkatan Pemasaran dan Jumlah usaha perikanan dengan agribisnis


2 01 03 unit usaha - - - - - - - 6 1,350 8 1,400 9 1,400 9 4,150
Agribisnis Perikanan yang terintegrasi

Program Pencegahan dan


2 01 04 Tingkat kematian ternak % 6 5 30 3 50 - - - - - - - - 80
Penanggulangan Penyakit Ternak

DINAS PARIWISATA,
SENI, BUDAYA,
PEMUDA DAN
OLAHRAGA

2 02 URUSAN PARIWISATA 2,233 5,426 5,532 11,985 13,128 14,949 53,253

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


2 02 01 % 100 100 643 100 645 100 934 100 917 100 1,009 100 1,110 100 5,258
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


2 02 02 % 100 100 392 100 232 100 233 100 430 100 473 100 520 100 2,280
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
2 02 03 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % NA 5 10 5 15 5 16 5 25 5 25 5 25 5 116
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


2 02 04 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD
Program Pengembangan Kemitraan
2 02 05 Pariwisata Jumlah kemitraan pariwisata kerjasama 2 2 - 2 145 2 100 2 100 2 150 2 150 2 645

Program Pengembangan Pemasaran Jumlah iven promosi pariwisata yang diikuti


iven NA - 13 16 18 18 18 18
2 02 06 Pariwisata dan diselenggarakan 582 913 649 3,987 4,340 4,853 15,324
Jumlah media promosi pariwisata media NA - - 5 5 5 5 5

VII-31 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program Pengembangan Destinasi
objek
2 02 07 Pariwisata Jumlah destinasi wisata yang berkembang 11 11 606 11 3,476 11 3,280 11 5,500 11 5,305 11 6,085 11 24,252
wisata

Program Pengembangan Ekonomi Jumlah pelaku usaha ekonomi kreatif yang


2 02 08 orang NA - - - - 30 320 30 1,026 30 1,826 30 2,181 30 5,353
Kreatif dibina dan difasilitasi per tahun

DINAS TANAMAN
PANGAN DAN
PERKEBUNAN, DINAS DINAS PERTANIAN
PETERNAKAN DAN
PERIKANAN

2 03 URUSAN PERTANIAN 22,015 25,852 50,169 59,674 71,589 85,912 315,211

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


2 03 01 % 100 100 2,605 100 2,605 100 2,745 100 3,294 100 3,953 100 4,743 100 19,945
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


2 03 02 % 100 100 983 100 983 100 1,779 100 1,415 100 1,698 100 2,038 100 8,896
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
2 03 03 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % 10 12 10 14 10 16 25 18 100 20 100 22 100 22 345
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


2 03 04 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

Program Peningkatan Nilai Tambah dan


2 03 05 Persentase UP3HP yang terbina % NA 20.00 782 20.00 908 40.00 1,618 60.00 1,952 80.00 2,342 100.00 2,810 3.62 10,412
Daya Saing Pemasaran Hasil Pertanian

Program Penyediaan dan Persentase peningkatan penyediaan dan


2 03 06 Pengembangan Prasarana dan Sarana pengembangan prasarana dan sarana % 5 5 6,739 5 8,968 5 21,907 5 26,288 5 31,546 5 37,855 5 133,303
Pertanian pertanian/ perkebunan per tahun

Program Peningkatan Produksi Produktivitas padi ton/ha 5.2 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 6.0 6.0
2 03 07 5,058 6,512 12,162.4 14,595 17,514 21,017 76,857
Pertanian/ Perkebunan
Produksi karet ton/thn 27,134 52,534 52,534 57,787 63,566 69,922 71,600 71,600

Program Peningkatan Produksi Hasil Produksi daging sapi/kerbau ton/thn 551 600 630 661 694 720 720 720
2 03 08 898 898 1,400 1,680 2,016 2,419 9,311
Peternakan
Produksi telur ayam ras ton/thn 287 343 360 378 397 416 416 416

VII-32 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program pencegahan dan


2 03 09 Tingkat kematian ternak % 5 5 570 5 570 4 1,400 4 1,680 4 2,016 3 2,419 3 8,655
penanggulangan penyakit ternak

Program penjaminan produk hewan yang Persentase pemotongan hewan yang ASUH
2 03 10 % 100 100 110 100 110 100 1,700 100 2,040 100 2,448 100 2,938 100 9,346
asuh dan berdaya saing di RPU/RPA/RPH

Program Peningkatan Pemasaran Hasil


2 03 11 Jumlah ternak yang terjual di pasar ternak ekor/thn 20,000 20,000 530 20,000 530 20,000 700 20,000 840 20,000 1,008 20,000 1,210 20,000 4,818
Produksi Peternakan

Program Peningkatan Kesejahteraan


2 03 12 Nilai Tukar Petani (NTP) % 99.93 99.98 739 100.03 739 100.08 1,565 100.12 1,878 100.16 2,254 100.21 2,704 100,21 9,879
Petani

kelompok
Program Pemberdayaan Penyuluh Jumlah kelompok usaha pertanian dengan
2 03 13 usaha NA 5 2,735 10 2,785 20 2,851 30 3,421 40 4,105 50 4,927 50 20,824
Pertanian/ Perkebunan Lapangan agribisnis yang terintegrasi
pertanian

Program Peningkatan Ketahanan Persentase ketersediaan dokumen


2 03 14 % 100 100 257 100 234 100 317 - - - - - - - 808
Pangan Pertanian Perkebunan perencanaan pertanian

Program Pemantapan Perencanaan Persentase ketersediaan dokumen


2 03 15 % 100 - - - - - - 100 491 100 589 100 707 100 1,787
Pembangunan Pertanian perencanaan pertanian

DINAS KEHUTANAN -

2 4 URUSAH KEHUTANAN 3,451 - - - - - 3,451

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


2 04 01 % 100 100 598 - - - - - - - - - - 598
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


2 04 02 % 100 100 141 - - - - - - - - - - 141
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
2 04 03 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % NA NA 9 - - - - - - - - - - 9
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Pemanfaatan Potensi Sumber Meningkatnya pemanfaatan sumber daya


2 04 04 paket 6 6 251 - - - - - - - - - - 251
Daya Hutan hutan di luar kawasan hutan lindung

Terlaksananya rehabilitasi hutan dan lahan


2 04 05 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan paket 7 7 1,930 - - - - - - - - - - 1,930
kritis

VII-33 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Perlidungan dan Konservasi Berkurangnya perambahan hutan dari illegal


2 04 06 paket 5 5 325 - - - - - - - - - - 325
Sumber Daya Hutan looging

Program peningkatan pelayanan dan


Terlaksananya pembinaan penatausahaan
2 04 07 pembinaan pemanfaatan hutan dan izin 5 5 25 - - - - - - - - - - 25
perizinan dibidang kehutanan
industri hasil hutan

Program Perencanaan Dan Meningkatnya produksi pemanfaatan hasil


2 04 08 dok 5 5 172 - - - - - - - - - - 172
Pengembangan Hutan hutan

DINAS
PERTAMBANGAN DAN -
ENERGI

URUSAN ENERGI DAN


2 05 3,988 - - - - - 3,988
SUMBERDAYA MINERAL

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


2 05 01 % 100 100 433 - - - - - - - - - - 433
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


2 05 02 % 100 100 503 - - - - - - - - - - 503
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
2 05 03 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % NA NA 9 - - - - - - - - - - 9
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS
program peningkatan pengembangan
Persentase pelaporan capaian kinerja dan
2 05 04 sistem pelaporan capaian kinerja dan % 100 100 9 - - - - - - - - - - 9
keuangan yang dilaksanakan tepat waktu
keuangan
Program Pembinaan dan Pengawasan
2 05 05 Jumlah pengusaha tambang yang dibina orang 281 - - - - - - - - - - 281
Bidang Pertambangan

Program pengawasan dan penertiban


tersedianya data aktivitas pertambangan dan
2 05 06 kegiatan rakyat yang berpotensi merusak paket 3 3 paket 82 - - - - - - - - - - 82
laporan daerah rawan bencana
lingkungan

Program studi geologi dan sumberdaya


2 05 07 tersedianya data sumberdaya mineral buku 1 1 buku 64 - - - - - - - - - - 64
mineral

Program Pembinaan dan persentase penduduk yang menggunakan


2 05 08 % 96.49 97.00 2,609 - - - - - - - - - - 2,609
Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan listrik

VII-34 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

DINAS KOPERASI
PERINDUSTRIAN DAN DINAS PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN, KOPERASI, DAN USAHA KECIL MENENGAH
PERDAGANGAN

2 06 URUSAN PERDAGANGAN 4,335 3,141 6,910 3,560 5,704 20,937 44,587

PROGRAM PRIORITAS

Persentase pengaduan konsumen yang


% - 100 100 - - - -
Program Perlindungan Konsumen dan diselesaikan
2 06 01 1,596 204 - - - - 1,800
Pengamanan Perdagangan
Persentase UTTP wajib tera yang memenuhi
% 25 100 100 - -
persyaratan Metrologi Legal

Program Peningkatan Efisiensi Laju pertumbuhan PDRB Sektor


2 06 02 % 6.44 6.44 2,739 6.45 2,937 - - - - - - - - 5,676
Perdagangan Dalam Negeri Perdagangan

Program Perlindungan Konsumen dan Persentase UTTP wajib tera yang memenuhi
2 06 03 % 25 100 - 100 - 100 300 100 330 100 363 100 394 100
Standardisasi Perdagangan persyaratan Metrologi Legal

Program Peningkatan Usaha Laju pertumbuhan PDRB Sektor


2 06 04 % 6.44 6.44 - 6.45 - 6.46 6,610 6.47 3,230 6.48 5,341 6.49 20,543 6.49 35,724
Perdagangan Perdagangan

DINAS KOPERASI
PERINDUSTRIAN DAN DINAS PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN, KOPERASI, DAN USAHA KECIL MENENGAH
PERDAGANGAN

2 07 URUSAN PERINDUSTRIAN 2,023 7,277 4,179 2,425 2,542 10,389 28,835

PROGRAM PRIORITAS

Program Pengembangan Industri Kecil Laju Pertumbuhan PDRB Sektor


2 07 01 % 4.45 4.45 2,023 4.46 3,023 - - - - - - - - 5,046
dan Menengah (IKM) Perindustrian

Program Peningkatan Kapasitas Iptek Jumlah IKM yang mendapatkan bantuan


2 07 02 IKM / th - - - 75 1,115 - - - - - - - - 1,115
Sistem Produksi Teknologi Tepat Guna

Laju Pertumbuhan PDRB Sektor


Program Pengembangan Industri Kecil % 4.45 4.45 4.46 4.50 4.52 4.54 4.56 4.56
Perindustrian
2 07 03 dan Menengah Berbasis Potensi Lokal - 3,139 625 1,250 1,342 6,433 12,789
dan Sentra Jumlah sentra industri yang telah ditetapkan
sentra - - 2 2 3 3 4 4
oleh Pemda

Program Peningkatan Kapasitas


Jumlah IKM yang mendapatkan bantuan
2 07 04 Teknologi Tepat Guna Industri Kecil dan IKM / th NA - - - - 45 3,554 50 1,175 50 1,200 180 3,956 180 9,885
Teknologi Tepat Guna
Menengah

VII-35 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

DINAS SOSIAL
TENAGA KERJA DAN DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI
TRANSMIGRASI

2 08 URUSAN TRANSMIGRASI 197 1,516 3,108 3,400 3,485 3,605 15,311

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


2 03 01 % 100 100 - 100 684 100 1,300 100 1,315 100 1,330 100 1,355 100 5,984
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


2 03 02 % 100 100 - 30 284 100 430 100 450 100 455 100 480 100 2,099
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik
Jumlah transmigran yang ditempatkan per KK - 30 - 50 50 70 100 100
Program Pengembangan Wilayah tahun
2 08 03 114 138 1,128 1,335 1,350 1,370 5,435
Transmigrasi
Jumlah transmigran yang dibina KK 30 30 80 130 200 300 300

Program Pembangunan Kawasan Persentase sarana dan prasarana di kawasan


2 08 04 % - 10 83 10 410 27 250 43 300 67 350 100 400 100 1,793
Transmigrasi (PKT) transmigrasi yang dibangun

FUNGSI PENUNJANG URUSAN


3 67,151 80,432 96,827 109,949 112,164 119,296 585,817
PEMERINTAHAN

BADAN
PERENCANAAN
BADAN PERENCANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
PEMBANGUNAN
DAERAH

3 01 FUNGSI PERENCANAAN 5,879 5,693 6,537 5,284 5,617 6,304 35,314

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


3 01 01 % 100 765 100 546 100 717 100 789 100 867 100 954 100 4,638
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


3 01 02 % 100 100 629 100 350 100 400 100 400 100 500 100 500 100 2,779
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
3 01 03 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % 10 12 439 15 98 17 125 19 150 21 200 23 300 23 1,312
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

VII-36 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Peningkatan Pengembangan


Persentase pelaporan capaian kinerja dan
3 01 04 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan % 100 50 100 45 100 50 100 50 100 50 100 50 100 295
keuangan yang dilaksanakan tepat waktu
Keuangan

Persentase terpenuhinya kebutuhan


3 01 05 Program Pengembangan Data/Informasi data/informasi untuk penyusunan perencanaan % 80 755 90 1,515 - - - - - 2,270
pembangunan daerah

Tingkat keselarasan Renstra terhadap


% NA NA NA 100 100 100 100 100
RPJMD

Program Perencanaan Pembangunan


3 01 06 Tingkat keselarasan RKPD terhadap RPJMD % NA NA 1,731 70 952 80 5,245 90 3,895 100 4,000 100 4,500 100 20,323
Daerah

Tingkat keselarasan APBD terhadap RKPD % NA NA 70 80 90 100 100 100

Jumlah bulan terlaksananya koordinasi


Program Perencanaan Pembangunan
3 01 07 perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bulan 12 12 440 12 549 - - - - 989
Ekonomi
bidang ekonomi

Jumlah bulan terlaksananya koordinasi


Program Perencanaan Pembangunan
3 01 08 perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bulan 12 12 342 12 635 - - - - 977
Sosial dan Budaya
bidang sosial budaya

Jumlah bulan terlaksananya koordinasi


Program Perencanaan Prasarana
3 01 09 perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bulan 12 12 150 12 250 - - - - 400
Wilayah dan Sumber Daya Alam
bidang prasarana wilayah dan SDA

Jumlah dokumen RTRW dan RDTR yang


3 01 10 Program Perencanaan Tata Ruang % 1 1 578 2 753 - - - - 1,331
disusun

DINAS PENGELOLAAN
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
KEUANGAN DAERAH

3 02 FUNGSI KEUANGAN 5,590 6,620 7,646 8,818 8,470 8,595 45,739

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

VII-37 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


3 02 01 % 100 100 1,077 100 1,260 100 1,157 100 1,516 100 1,397 100 1,397 100 7,804
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


3 02 02 % 100 100 484 100 909 100 987 100 1,060 100 367 100 367 100 4,174
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
3 02 03 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % 10 15 70 20 428 25 208 30 225 35 659 40 659 40 2,249
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


3 02 04 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

Program Peningkatan Pengembangan


Persentase pelaporan capaian kinerja dan
3 01 05 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan % 100 - 100 - 100 30 100 33 100 - 100 - 100 63
keuangan yang dilaksanakan tepat waktu
Keuangan

Opini terhadap Laporan Keuangan


Program Peningkatan dan Predikat WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Pemerintah Daerah
3 02 06 Pengembangan Pengelolaan Keuangan 3,900 3,943 5,229 5,940 6,000 6,100 31,112
Daerah
Nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp juta/th 65,008.4 72,673.5 72,464.4 82,738.7 94,485.5 107,917.9 123,279.8 123,279.8

Program Peningkatan Sistem


3 02 07 Pengawasan Internal dan Pengendalian Persentase kasus TP-TGR yang diselesaikan % 100 100 59.0 100 80.0 100 35 100 44 100 47 100 47 100 312
Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah

BADAN
KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
DAERAH

FUNGSI KEPEGAWAIAN SERTA


3 03 2,947 3,592 5,411 6,540 6,067 6,116 30,673
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


3 03 01 % 100 100 492 100 446 100 639 100 704 100 774 100 800 100 3,855
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


3 03 02 % 80 82 188 83 221 83 167 86 183 87 202 87 225 87 1,186
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

VII-38 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Persentase pejabat struktural yang memiliki


sertifikat lulus diklat peningkatan kompetensi % NA 4.76 9.66 12.85 20.43 32.07 42.80 42.80
manajerial sesuai jenjang jabatan (eselon)

Persentase aparatur Pemda yang memiliki


sertifikat lulus diklat peningkatan kompetensi % NA 3.54 4.19 5.07 4.24 5.20 5.25 5.25
Program Peningkatan Kapasitas Sumber teknis sesuai dengan tupoksi
3 03 03 1,338 1,361 3,232 4,224 3,624 3,624 17,403
Daya Aparatur

Persentase aparatur Pemda yang memiliki


sertifikat mengikuti diklat peningkatan % NA 4.35 5.07 6.00 4.85 6.08 6.28 6.28
kompetensi teknis sesuai dengan tupoksi

Jumlah aparatur Pemda yang mengikuti tugas orang /


NA - - 250 250 250 250 250
belajar / izin belajar per tahun tahun

Persentase kasus pelanggaran disiplin


% NA - - 85 85 85 85 85
aparatur yang ditindaklanjuti
3 03 04 Program Peningkatan Disiplin Aparatur - - 65 80 80 80 305
Jumlah PNS yang menerima penghargaan orang/
NA - - 150 150 150 150 150
per tahun tahun

Persentase penyelesaian administrasi


% 57 85 100 100 100 100 100 100
kenaikan pangkat tepat waktu

Persentase penyelesaian administrasi pensiun


% 82 82 100 100 100 100 100 100
tepat waktu

Persentase tingkat kelengkapan dalam


% 82 82 85 85 85 85 85 85
penyajian data dan informasi kepegawaian
Program Pembinaan dan
3 03 05 929 1,564 1,308 1,349 1,387 1,387 7,924
Pengembangan Aparatur Persentase jabatan yang diisi sesuai dengan
% 80 80 81 82 83 84 85 85
kompetensi

Persentase kasus pelanggaran disiplin


% NA 85 85 - - - - -
aparatur yang ditindaklanjuti

Persentase PNS yang mengikuti sosialisasi


dan memahami peraturan tentang % - - - 100 100 100 100 100
kepegawaian

PROGRAM PRIORITAS

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


3 03 06 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

VII-39 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

BADAN
PERENCANAAN
BADAN PERENCANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
PEMBANGUNAN
DAERAH

FUNGSI PENELITIAN DAN


3 04 - - 350 500 800 1,000 2,650
PENGEMBANGAN

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Persentase hasil penelitian dan


Program Penelitian dan Pengembangan pengembangan yang dimanfaaatkan /
3 04 01 % NA - - 50 350 60 500 80 800 100 1,000 100 2,650
Daerah dipedomani dalam penyusunan perencanaan
dan perumusan kebijakan daerah

SEKRETARIAT DAERAH

3 05 FUNGSI LAINNYA 25,677 35,836 35,873 44,632 46,235 49,164 237,417

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


3 05 01 % 100 100 12,383 100 16,600 100 12,580 100 18,058 100 19,260 100 20,560 100 99,441
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


3 05 02 % 100 70 5,377 75 10,200 80 10,480 85 10,741 90 11,070 95 11,995 95 59,863
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Program Penyusunan Rencana Strategis


3 05 03 Jumlah dokumen renstra yang disusun dokumen 1 1 13 - - - - - - - - - - - 13
SKPD

Program Peningkatan Pelayanan


Jumlah bulan terpenuhinya kebutuhan
3 05 04 Kedinasan Kepala Daerah / Wakil Kepala bulan 12 12 1,185 12 1,414 12 1,206 12 1,914 12 2,084 12 951 12 8,754
kedinasan bupati dan wakil bupati
Daerah

Program Peningkatan Pelayanan Persentase lelang pengadaan barang dan


3 05 05 % 100 100 464 100 514 100 825 100 880 100 985 100 990 100 4,658
Pengadaan Barang dan Jasa jasa yang memenuhi standar pelayanan

Program Penataan Peraturan Persentase Perda yang ditetapkan sesuai


3 05 06 % NA 100 599 100 647 100 836 100 944 100 965 100 985 100 4,976
Perundang-undangan dengan amanat peraturan di atasnya

Jumlah bulan langganan media massa (koran


bulan 60 12 12 12 12 12 12 12
)

VII-40 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Peningkatan Kualitas Jumlah majalah lansek manih yang disebar


3 05 07 ekspl 900 900 1,608 900 1,546 900 1,855 900 2,389 900 2,721 900 3,261 900 13,380
Pelayanan Informasi luaskan

jumlah bulan publikasi dan promosi melalui


bulan 60 12 12 12 12 12 12 12
baliho, pamflet, spanduk

Program Pengembangan dan Jumlah kegiatan pembinaan dan koordinasi


3 05 08 kegiatan - 1 150 2 235 - - - - - - - - 385
Pembinaan Kesehatan Masyarakat kesejahteraan masyarakat

Program Koordinasi dan Pembinaan Jumlah kegiatan pembinaan dan koordinasi


3 05 09 kegiatan - - - - - 6 374 6 374 6 374 6 412 6 1,534
Kesejahteraan Rakyat kesejahteraan rakyat yang dilaksanakan

Program Mengintensifkan Penanganan Persentase penyelesaian pengaduan


3 05 10 % NA 100 127 100 81 100 235 100 279 100 220 100 260 100 1,202
Pengaduan Masyarakat masyarakat

Program Menyediakan Website dan


Jumlah pelelangan pengadaan barang dan
3 05 11 Penggunaan ICT dalam Peningkatan lelang 175 175 143 - - - - - - - - - - - 143
jasa secara elektronik (e-procurement)
Pelayanan Masyarakat

Program Pengembangan Potensi Jumlah dokumen pengembangan potensi


3 05 12 dokumen - - - - 2 690 2 815 2 790 2 855 2 3,150
Ekonomi ekonomi yang disusun

Program Peningkatan Kerjasama Persentase perjanjian kerjasama pemerintah


3 05 13 % - - - 100 150 100 150 100 160 100 160 100 620
Pemerintah Daerah daerah yang ditindaklanjuti

Program Peningkatan Sistem


3 05 14 Pengawasan Internal dan Pengendalian Jumlah perjanjian kerjasama daerah % NA 10 102 10 128 - - - - - - - - - 230
Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah

Program Peningkatan dan Persentase dipatuhinya pedoman


3 05 15 Pengembangan Pengelolaan Keuangan standardisasi harga barang kebutuhan Pemda % NA 100 87 100 16 100 50 100 80 100 85 100 90 100 408
Daerah dalam pengadaan barang

Jumlah laporan pengendalian pembangunan


laporan 17 17 444.5 16 562.5 23 713 23 830 24 960 23 955 23 4,465
Program Pengendalian Pembangunan daerah
3 05 16
Daerah Ketepatan waktu penyampaian Laporan
tepat tepat tepat tepat tepat tepat tepat
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) - tepat waktu 444.5 562.5 713 830 960 955 4,465
waktu waktu waktu waktu waktu waktu waktu
Bupati
Jumlah perumahan yang dilayani peru-
NA - - 5 5 5 5 5
pengangkutan sampahnnya mahan
Program Peningkatan Pelayanan
3 05 17 - - 1,924 1,741 2,090 2,450 8,205
Kebersihan dan Pertamanan Jumlah RTH yang dikelola RTH - - - 8 9 9 9 9

Jumlah tugu yang dikelola tugu - - - 5 5 5 5 5

VII-41 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
3 05 18 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % 5 7 732 9 437 11 628 13 697 15 711 17 740 19 3,945
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


3 05 19 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

Program Peningkatan Pengembangan Nilai AKIP Pemda predikat C C CC CC CC B B B


3 05 20 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan 93 372 224 255 375 435 1,754
Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
Keuangan Nilai LPPD predikat Sangat Tinggi
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

Program Penataan Kelembagaan


3 05 21 Persentase OPD yang memiliki kinerja "baik" % NA 60 524 70 431 75 419 80 750 85 460 90 470 90 3,054
Perangkat Daerah

Persentase unit pelayanan publik yang


% NA 80 90 100 100 100 100 100
Program Peningkatan Manajemen memiliki standar pelayanan
3 05 22 128 185 390 440 380 425 1,948
Pelayanan Publik
Rata-rata indeks kepuasan masyarakat
nilai 72.86 73.00 74.00 76.00 78.00 80.00 82.00 82.00
terhadap pelayanan publik

Program Pelayanan Kehidupan Jumlah kegiatan pelayanan kehidupan kegiatan /


3 05 23 9 8 1,073 9 1,905 11 1,581 9 2,465 10 1,585 10 2,190 10 10,799
Beragama beragama yang dilaksanakan tahun

INSPEKTORAT DAERAH

3 05 FUNGSI PENUNJANG LAINNYA 1,997 3,158 3,416 4,763 4,729 4,866 22,929

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


3 05 24 % 100 100 504 100 588 100 617 100 740 100 888 100 1,000 100 4,337
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


3 05 25 % 100 100 140 100 318 100 322 100 1,325 100 825 100 825 100 3,755
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Program Peningkatan Profesionalisme


Persentase aparatur yang memiliki sertifikat
3 05 26 Tenaga Pemeriksa dan Aparatur % 30 35 112 40 135 50 162 75 194 85 233 90 233 90 1,069
lulus diklat kompetensi teknis pengawasan
Pengawasan

PROGRAM PRIORITAS

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


3 05 27 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

VII-42 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Peningkatan Pengembangan


Persentase pelaporan capaian kinerja dan
3 05 28 Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan % 100 100 75 100 75 100 75 100 75 100 75 100 75 100 450
keuangan yang dilaksanakan tepat waktu
Keuangan

Tingkat keselarasan RKPD terhadap RPJMD % NA NA 70 80 90 100 100 100

Tingkat keselarasan APBD terhadap RKPD % NA NA 70 80 90 100 100 100


Program Penguatan Perencanaan dan
3 05 29 Pelaporan Akuntabilitas Kinerja dan Opini terhadap Laporan Keuangan 233 385 422 422 460 460 2,382
Keuangan Predikat WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Pemerintah Daerah

Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat


Nilai LPPD Predikat Sangat Tinggi
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

Nilai AKIP Pemda Predikat C C CC CC CC B B B

Persentase OPD yang mematuhi peraturan


Program Peningkatan Sistem % 69 54 70 80 90 100 100 100
perundang-undangan
3 05 30 Pengawasan Internal dan Pengendalian 933 1,657 1,818 2,007 2,248 2,248 10,911
Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah
Leveling Maturitas SPIP level NA 1 1 3 3 4 4 4

SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

3 05 FUNGSI PENUNJANG LAINNYA 15,904 16,299 26,274 23,603 24,120 24,890 131,090

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


3 05 31 % 100 100 3,590 100 3,313 100 4,125 100 4,195 100 4,265 100 4,450 100 23,938
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


3 05 32 % 100 100 2,497 100 1,990 100 5,800 100 2,400 100 2,500 100 2,550 100 17,737
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Persentase aparatur yang disiplin dalam


3 05 33 Program Peningkatan Disiplin Aparatur % 161 80 175 85 170 90 230 90 280 95 290 95 300 95 1,445
berpakaian dinas

Jumlah Ranperda inisiatif DPRD yang


perda / th 1 1 1 1 1 1 1
ditetapkan menjadi Perda

Jumlah Rekomendasi yang diberikan DPRD reko-


Program Peningkatan Kapasitas
3 05 34 untuk perbaikan penyelenggaraan Pemerintah mendasi / 1 9,617 1 10,781 2 13,719 3 16,663 3 17,000 3 17,500 3 85,280
Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Daerah th

tepat tepat tepat tepat tepat tepat tepat


Penetapan APBD tepat waktu - tepat waktu
waktu waktu waktu waktu waktu waktu waktu

VII-43 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Fasilitasi Perumusan Produk


3 05 35 Jumlah Perda yang ditetapkan Perda - - - - - 18 2,340 - - - - - - 2,340
Hukum DPRD

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
3 05 36 mengikuti diklat peningkatan kompetensi % 10 10 25 15 25 20 25 25 30 30 30 35 30 35 165
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Peningkatan pengembangan sistem Persentase pelaporan capaian kinerja dan


3 05 37 % 0 0 0 100 20 100 35 100 35 100 35 100 35 100 160
pelaporan capaian kinerja dan keuangan keuangan yang dilaksanakan tepat waktu

Program Perencanaan Pembangunan Tingkat keselarasan Renstra terhadap


3 05 38 % NA NA - NA - 100 - 100 - 100 - 100 25 100 25
Daerah RPJMD

BADAN LHPMPTSP DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

3 05 FUNGSI PENUNJANG LAINNYA - - - 1,435 1,575 1,650 4,660

PROGRAM PRIORITAS

Program Peningkatan dan


1 05 39 Pengembangan Penyelenggaraan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap PTSP nilai 74.70 75.70 - 76.75 - 78.75 - 80.71 1,435 82.00 1,575 84.00 1,650 84.00 4,660
Pelayanan Perizinan Terpadu

KECAMATAN SUMPUR KUDUS

3 05 FUNGSI PENUNJANG LAINNYA 787 802 1,102 1,057 1,168 1,300 6,216

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


3 05 40 % 100 100 480 100 506 100 555 100 610 100 671 100 700 100 3,522
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


3 05 41 % 100 100 102 100 116 100 127 100 139 100 153 100 200 100 837
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Jumlah bulan terselenggaranya operasional


Program Peningkatan Penyelenggaraan kecamatan bulan 12 12 12 12 12 12 12 12
3 05 42 200 175 397 276 309 335 1,692
Pemerintahan
Jumlah pemerintahan nagari yang difasilitasi nagari 11 11 11 11 11 11 11 11

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
3 05 43 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % NA 5 5 8 5 11 7.5 14 15 17 15 21 15 21 63
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

VII-44 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Tingkat keselarasan Renstra terhadap


% NA NA NA 100 100 100 100 100
Program Perencanaan Pembangunan RPJMD
3 05 44 - - 15 17 20 50 102
Daerah Jumlah dokumen usulan program proiritas
dokumen - - - 1 1 1 1 1
kecamatan

KECAMATAN KUPITAN

3 05 FUNGSI PENUNJANG LAINNYA 619 703 872 916 1,110 1,310 5,530

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


3 05 45 % 100 100 346 100 397 100 429 100 489 100 550 100 650 100 2,861
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


3 05 46 % 100 100 64 100 101 100 110 100 115 100 200 100 225 100 815
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Jumlah bulan terselenggaranya operasional


Program Peningkatan Penyelenggaraan kecamatan bulan 12 12 12 12 12 12 12 12
3 05 47 204 200 310 280 325 370 1,689
Pemerintahan
Jumlah pemerintahan nagari yang difasilitasi nagari 4 4 4 4 4 4 4 4

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
3 05 48 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % NA 5 5 8 5 11 7.5 14 15 17 15 21 15 21 63
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Tingkat keselarasan Renstra terhadap


% NA NA NA 100 100 100 100 100
Program Perencanaan Pembangunan RPJMD
3 05 49 - - 15 17 20 50 102
Daerah
Jumlah dokumen usulan program proiritas
dokumen - - - 1 1 1 1 1
kecamatan

KECAMATAN KOTO VII

3 05 FUNGSI PENUNJANG LAINNYA 934 806 1,340 1,945 2,055 2,135 9,215

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


3 05 50 % 100 100 461 100 466 100 600 100 900 100 950 100 1,000 100 4,377
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


3 05 51 % 100 100 211 100 80 100 292 100 500 100 500 100 500 100 2,083
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Jumlah bulan terlaksananya penyelenggaraan


Program Peningkatan Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan bulan 60 12 12 12 12 12 12 12
3 05 52 257 250 418 508 565 565 2,563
Pemerintahan

VII-45 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Pemerintahan
Jumlah pemerintahan nagari yang difasilitasi nagari 7 7 7 7 7 7 7 7

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
3 05 53 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % NA 5 5 8 10 11 15 14 20 17 20 21 20 21 90
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Tingkat keselarasan Renstra terhadap


% NA NA NA 100 100 100 100 100
Program Perencanaan Pembangunan RPJMD
3 05 54 - - 15 17 20 50 102
Daerah
Jumlah dokumen usulan program proiritas
dokumen - - - 1 1 1 1 1
kecamatan

KECAMATAN IV NAGARI

3 05 FUNGSI PENUNJANG LAINNYA 670 945 1,095 1,169 1,286 1,311 6,476

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


3 05 55 % 100 100 399 100 460 100 509 100 556 100 612 100 612 100 3,148
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


3 05 56 % 100 100 57 100 198 100 210 100 250 100 275 100 275 100 1,265
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Jumlah bulan terlaksananya penyelenggaraan


Program Peningkatan Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan bulan 60 12 12 12 12 12 12 12
3 05 57 209 281 351 338 372 370 1,921
Pemerintahan
Jumlah pemerintahan nagari yang difasilitasi nagari 5 5 5 5 5 5 5 5

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
3 05 58 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % NA 5 5 8 6 11 8.0 14 8 17 9 21 9 21 45
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Tingkat keselarasan Renstra terhadap


% NA NA NA 100 100 100 100 100
Program Perencanaan Pembangunan RPJMD
3 05 59 - - 17 17 18 45 97
Daerah
Jumlah dokumen usulan program proiritas
dokumen - - - 1 1 1 1 1
kecamatan

KECAMATAN SIJUNJUNG

3 05 FUNGSI PENUNJANG LAINNYA 978 1,016 1,220 1,341 1,505 1,617 7,677

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

VII-46 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


3 05 60 % 97.17 100 489 100 485 100 539 100 600 100 660 100 670 100 3,443
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


3 05 61 % 100 100 124 100 156 100 115 100 126 100 180 100 207 100 908
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Jumlah bulan terlaksananya penyelenggaraan


Program Peningkatan Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan bulan 60 12 12 12 12 12 12 12
3 05 62 360 355 538 578 625 675 3,131
Pemerintahan
Jumlah pemerintahan nagari yang difasilitasi nagari 9 9 9 9 9 9 9 9

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
3 05 63 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % NA 5 5 8 20 11 7.5 14 15 17 15 21 15 21 78
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Tingkat keselarasan Renstra terhadap


% NA NA NA 100 100 100 100 100
Program Perencanaan Pembangunan RPJMD
3 05 64 - - 20 22 25 50 117
Daerah
Jumlah dokumen usulan program proiritas
dokumen - - - 1 1 1 1 1
kecamatan

KECAMATAN LUBUK TAROK

3 05 FUNGSI PENUNJANG LAINNYA 716 795 1,093 1,218 1,315 1,520 6,657

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


3 05 65 % 100 100 287 100 377 100 425 100 489 100 550 100 650 100 2,778
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


3 05 66 % 100 100 69 100 126 100 140 100 182 100 200 100 225 100 942
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Jumlah bulan terlaksananya penyelenggaraan


Program Peningkatan Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan bulan 60 12 12 12 12 12 12 12
3 05 67 357 287 505 515 530 580 2,774
Pemerintahan
Jumlah pemerintahan nagari yang difasilitasi nagari 6 6 6 6 6 6 6 6

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
3 05 68 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % NA 5 3 8 5 11 7.5 14 15 17 15 21 15 21 61
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Tingkat keselarasan Renstra terhadap


% NA NA NA 100 100 100 100 100
Program Perencanaan Pembangunan RPJMD
3 05 69 - - 15 17 20 50 102
Daerah

VII-47 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
3 05 69 - - 15 17 20 50 102
Daerah
Jumlah dokumen usulan program proiritas
dokumen - - - 1 1 1 1 1
kecamatan

KECAMATAN TANJUNG GADANG

3 05 FUNGSI PENUNJANG LAINNYA 698 788 914 1,158 1,375 1,405 6,337

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


3 05 70 % 100 100 407 100 407 100 428 100 564 100 665 100 665 100 3,136
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


3 05 71 % 100 100 65.7 100 120.5 100 125 100 160 100 200 100 200 100 871.2
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Jumlah bulan terlaksananya penyelenggaraan


Program Peningkatan Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan bulan 60 12 12 12 12 12 12 12
3 05 72 220 253 337 402 475 475 2,162
Pemerintahan
Jumlah pemerintahan nagari yang difasilitasi nagari 9 9 9 9 9 9 9 9

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
3 05 73 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % NA 5 5 8 7.5 11 8.7 14 15 17 15 21 15 21 66
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Tingkat keselarasan Renstra terhadap


% NA NA NA 100 100 100 100 100
Program Perencanaan Pembangunan RPJMD
3 05 74 - - 15 17 20 50 102
Daerah
Jumlah dokumen usulan program proiritas
dokumen - - - 1 1 1 1 1
kecamatan

KECAMATAN KAMANG BARU

3 05 FUNGSI PENUNJANG LAINNYA 920 1,004 1,071 1,179 1,262 1,412 6,848

PROGRAM PENUNJANG PRIORITAS

Program Pelayanan Administrasi Persentase terpenuhinya pelayanan


3 05 75 % 100 100 554 100 572 100 629 100 691 100 724 100 817 100 3,987
Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana aparatur


3 05 76 % 100 100 87 100 119 100 95 100 104 100 115 100 127 100 647
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik

Jumlah bulan terlaksananya penyelenggaraan


Program Peningkatan Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan bulan 60 12 12 12 12 12 12 12
3 05 77 274 301 317 352 386 401 2,031
Pemerintahan
Jumlah pemerintahan nagari yang difasilitasi nagari 11 11 11 11 11 11 11 11

VII-48 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


KONDISI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KINERJA PENDANAAN KONDISI KINERJA
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM KINERJA AKHIR RPJMD (2021)
NO DAN PROGRAM PROIRITAS SATUAN
(OUTCOME) AWAL RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBANGUNAN
(2015)
Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Persentase aparatur yang memiliki sertifikat


Program Peningkatan Kapasitas Sumber
3 05 78 mengikuti / lulus diklat peningkatan kompetensi % NA 5 5 8 12 11 15.0 14 15 17 17 21 17 21 81
Daya Aparatur
teknis yang sesuai dengan tupoksi

PROGRAM PRIORITAS

Tingkat keselarasan Renstra terhadap


% NA NA NA 100 100 100 100 100
Program Perencanaan Pembangunan RPJMD
3 05 79 - - 15 17 20 50 102
Daerah
Jumlah dokumen usulan program proiritas
dokumen - - - 1 1 1 1 1
kecamatan

VII-49 RPJMD PERUBAHAN KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021


Penetapan indikator kinerja merupakan salah satu faktor penting dalam penyusunan RPJMD
Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021. Hal ini dimaksudkan agar setiap program kerja dan kegiatan
yang dilaksanakan dapat terukur secara jelas, transparan, dan akuntabel. Adapun tujuan penetapan
indikator kinerja ini adalah untuk mengukur keberhasilan pencapaian visi dan misi yang telah
dicanangkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Sijunjung pada akhir periode masa jabatan. Indikator ini
merupakan gambaran dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah
setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun, sehingga kondisi kinerja yang
diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.

8.1. Penentuan Indikator Kinerja


Indikator kinerja daerah dibuat untuk menjadi panduan bagi perangkat daerah dalam
menjalankan program-programnya. Dengan demikian indikator kinerja daerah tidak lain merupakan
akumulasi kinerja perangkat daerah. Indikator kinerja daerah ini merupakan target Bupati dan Wakil
Bupati Sijunjung yang harus dicapai dengan dukungan yang optimal oleh perangkat daerah.
Indikator kinerja daerah akan memberikan gambaran terhadap capaian target setiap perangkat
daerah selama lima tahun yang dicapai secara bertahap setiap tahunnya. Pencapaian target
indikator kinerja daerah selama lima tahun akan menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah Kabupaten
Sijunjung dan DPRD Kabupaten Sijunjung dalam menentukan RPJMD periode berikutnya.

RPJMD PERUBAHAN VIII-1


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Indikator kinerja RPJMD pada dasarnya merupakan kompromi antara apa yang dinginkan
Bupati dan Wakil Bupati Sijunjung dengan kemampuan dan kesanggupan perangkat daerah untuk
mencapainya. Indikator kinerja ini memperhatikan kemampuan SDM, ketersediaan anggaran,
dukungan/partisipasi masyarakat serta memperhatikan tantangan dan hambatan yang ada. Salah
satu rujukan ukuran kemampuan daerah adalah melihat kondisi eksisting pencapaian indikator
kepemimpinan sebelumnya. Pertimbangan demikian perlu dilakukan karena bagaimanapun juga apa
yang diinginkan oleh Bupati dan Wakil Bupati itu tidak akan terlaksana secara baik tanpa dukungan
kemampuan perangkat daerah, partisipasi masyarakat serta potensi yang dimiliki oleh daerah. Oleh
karena itu, indikator kinerja daerah untuk RPJMD ini memiliki karakter yang berbeda sesuai aspek,
fokus dan urusannya. Indikator kinerja daerah sebagian bersifat dampak langsung, tetapi sebagian
lainnya bersifat dampak tidak langsung dari program-program yang dilaksanakan perangkat daerah.

Sementara itu, keseluruhan tahapan penyusunan RPJMD termasuk penentuan indikator


kinerjanya telah diupayakan memenuhi aspek politik dan aspek formal yang disyaratkan. Aspek
politik menyangkut proses yang melibatkan partisipasi masyarakat yang diwujudkan dalam konsultasi
publik dan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) penyusunan RPJMD. Aspek
formal meliputi pemenuhan atas prosedur, tahapan, dan administratif sesuai ketentuan yang ada.

8.2. Indikator dan Target Kinerja

Untuk menjamin aspek akuntabilitas pencapaian kinerja RPJMD sekaligus sebagai acuan
penyusunan rencana strategis dan rencana kerja perangkat daerah, indikator dan target kinerja
dinyatakan dengan jelas pada RPJMD ini. Indikator kinerja RPJMD ditampilkan dengan
menggambarkan kondisi awal dan target tahunan selama periode 2016 sampai 2021. Indikator
kinerja RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 dibagi atas tiga aspek, yaitu : 1) Aspek
Kesejahteraan Masyarakat, 2) Aspek Pelayanan Umum, dan 3) Aspek Daya Saing Daerah,
sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini :

VIII-2 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
Tabel 8.1
Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021
KONDISI
KONDISI TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUNAN KINERJA
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH
NO SATUAN AKHIR
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH AWAL PENANGGUNG JAWAB
2016 2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD
(2015)
(2021)
A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Dinas Pertanian, Dinas Paperi, Dinas
1 Laju pertumbuhan ekonomi % 5,66 5,70 5,75 5,80 5,90 6,00 6,10 6,10 Dagperinkop UKM, Dinas Parpora, Dinas
PMPTSP, Dinas PUPR, Bapppeda, BKAD,
2 PDRB per kapita Rp juta 31,88 33,68 35,60 37,65 39,84 42,19 44,72 44,72 Dinas Nakertrans, DPMN, Dinas Perhubungan
Dinas Dikbud, Dinas Kesehatan, Dinas
Pertanian, Dinas Paperi, Dinas Dagperinkop
3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) % 65,30 66,00 66,05 66,25 66,50 66,80 67,00 67,00 UKM, Dinas Parpora, Dinas PMPTSP,
Bapppeda, Dinas Nakertrans, DPMN

4 Angka kemiskinan % 7,87 7,60 7,40 7,20 7,00 6,80 6,40 6,40 Dinas Pertanian, Dinas Paperi, Dinas
Dagperinkop UKM, Dinas Parpora, Dinas
PMPTSP, Bapppeda, Dinas Nakertrans, Dinas
5 Tingkat pengangguran terbuka % 4,26 4,26 4,20 4,18 4,15 4,10 4,00 4,00 Sosial PPrPA, Dinas PPKB, DPMN

B ASPEK PELAYANAN UMUM


1 URUSAN WAJIB
Urusan Wajib yang Berkaitan dengan
a
Pelayanan Dasar
1.1 Urusan Pendidikan
1.1.1 APK SD/MI/Paket A % 113,49 113,49 113,60 113,90 114,09 114,10 114,15 114,15
1.1.2 APM SD/MI/Paket A % 99,65 99,65 99,75 99,80 99,85 99,89 99,90 99,90
1.1.3 APK SMP/MTs/Paket B % 99,36 98,48 98,50 103,46 106,94 106,95 107,00 107,00
1.1.4 APM SMP/MTs/Paket B % 79,99 79,99 80,10 81,90 82,20 82,23 82,25 82,25 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
1.1.5 APK PAUD % 75,26 76,00 77,00 77,50 78,00 79,60 79,60 79,60
1.1.6 Rata-rata nilai ujian SD poin 73,86 73,90 74,00 74,10 74,15 74,20 75,00 75,00
1.1.7 Rata-rata nilai ujian nasional SMP/MTs poin 50,74 55,00 60,00 62,00 65,00 67,00 70,00 70,00
1.1.8 Persentase SD yang mencapai SPM % 20,00 40,00 45,00 50,00 60,00 70,00 90,00 90,00
1.1.9 Persentase SMP yang mencapai SPM % 40,00 40,00 55,00 70,00 80,00 90,00 90,00 90,00

RPJMD PERUBAHAN VIII-3


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
KONDISI
KONDISI TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUNAN KINERJA
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH
NO SATUAN AKHIR
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH AWAL PENANGGUNG JAWAB
2016 2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD
(2015)
(2021)
1.1.10 Rata-rata lama sekolah tahun 7,72 7,73 7,76 8,00 9,00 10,00 12,00 12,00
1.1.11 Persentase SD yang berakreditasi minimal B % 67,50 67,50 70,25 70,25 84,20 85,00 90,00 90,00
1.1.12 Persentase SMP yang berakreditasi minimal B % 70,83 75,90 85,25 89,50 90,20 95,05 100,00 100,00 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Persentase siswa yang mendapatkan nilai perilaku
1.1.13 % 60,00 60,00 60,00 65,00 70,00 80,00 90,00 90,00
minimal baik
1.2 Urusan Kesehatan
Persentase persalinan di fasilitas pelayanan
1.2.1 % 85 85 85 85 85 87 90 90
kesehatan
1.2.2 Persentase balita gizi kurang % 13,2 13,2 12,3 11,40 10,5 9,6 9,0 9,0
orang/100.000
1.2.3 Angka kematian ibu 145 140 140 135 135 130 125 125
kelahiran hdp
Dinas Kesehatan dan RSUD
orang/1.000
1.2.4 Angka kematian bayi 20 19 19 18 18 17 17 17
kelahiran hdp
1.2.5 Angka harapan hidup tahun 65,22 65,33 65,35 65,40 65,43 65,45 67,50 67,50
Persentase masyarakat miskin yang terlayani
1.2.6 % 100 100 100 100 100 100 100 100
jaminan pemeliharaan kesehatan
lulus lulus lulus
1.2.7 Kategori akreditasi rumah sakit kategori paripurna paripurna paripurna paripurna paripurna
perdana perdana perdana
Persentase tingkat hunian rumah sakit (bed
1.2.8 % 60,11 52,00 60,00 65,00 65,00 70,00 75,00 75,00
occupancy rate)
RSUD
Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
1.2.9 % 70,41 72,00 74,00 76,00 78,00 80,00 82,00 82,00
di RSUD
Persentase pelayanan kesehatan di RSUD yang
1.2.10 % NA - 60 70 75 80 90 100
memenuhi standar pelayanan minimal
1.3 Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Persentase panjang jalan kabupaten dengan
1.3.1 % 39,00 49,00 53,34 55,00 60,00 62,00 65,00 65,00
kondisi mantap
Persentase panjang jembatan pada jalan Dinas PUPR
1.3.2 % 50,00 54,00 57,00 59,00 61,00 63,00 65,00 65,00
kabupaten dengan kondisi mantap
1.3.3 Cakupan luas daerah irigasi dengan kondisi baik % 51,26 53,20 55,46 56,50 58,00 60,00 63,00 63,00
1.3.4 Cakupan akses air minum aman masyarakat % 63,58 63,58 70,50 77,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Dinas Perkim LH
1.3.5 Cakupan akses sanitasi layak masyarakat % 67,73 67,73 75,00 82,00 100,00 100,00 100,00 100,00

RPJMD PERUBAHAN VIII-4


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
KONDISI
KONDISI TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUNAN KINERJA
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH
NO SATUAN AKHIR
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH AWAL PENANGGUNG JAWAB
2016 2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD
(2015)
(2021)
Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan
1.4
Permukiman
1.4.1 Persentase kawasan permukiman sehat % 55,00 55,00 60,00 65,00 70,00 73,00 75,00 75,00
Dinas Perkim LH
1.4.2 Penurunan jumlah rumah tidak layak huni unit / tahun NA 200 200 200 200 200 200 200
Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan
1.5
Perlindungan Masyarakat
Kantor Kesbangpol,
1.5.1 Jumlah kasus konflik sosial kasus 7 2 1 0 0 0 0 0 Dinas Satpol PP dan Damkar

Persentase kasus pelanggaran Perda yang


1.5.2 kasus 100 100 100 100 100 100 100 100
diselesaikan
Persentase kejadian kebakaran yang bisa Dinas Satpol PP dan Damkar
1.5.3 ditangani sesuai standar kapasitas pemadam % 100 100 100 100 100 100 100 100
kebakaran
Persentase kejadian bencana yang bisa ditangani
1.5.4 sesuai standar kapasitas penanggulangan % 60 60 78 80 85 90 100 100 BPBD
bencana
1.6 Urusan Sosial
Persentase fakir miskin yang mendapatkan
1.6.1 % NA - - - 79 79 79 79
bantuan kebutuhan dasar
Persentase PMKS yang mendapat perlindungan Dinas Sosial PPr PA
1.6.2 % NA - - - 51 51 51 51
dan jaminan sosial
1.6.3 Persentase korban bencana yang diberi bantuan % NA - - - 100 100 100 100
Urusan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan
1. b
Pelayanan Dasar
1.7. Urusan Tenaga Kerja
1.7.1 Persentase pencari kerja yang telah dilatih % 35 35 35 35 37 38 38 38
1.7.2 Persentase penempatan pencari kerja terdaftar % NA NA 32 33 33 34 35 35
Dinas Nakertrans
Cakupan pelayanan penyelesaian perselisihan
1.7.3 % 100 100 100 100 100 100 100 100
hubungan industrial

RPJMD PERUBAHAN VIII-5


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
KONDISI
KONDISI TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUNAN KINERJA
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH
NO SATUAN AKHIR
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH AWAL PENANGGUNG JAWAB
2016 2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD
(2015)
(2021)
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan
1.8.
Perlindungan Anak
1.8.1 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) % 56,21 56,21 56,21 56,25 56,27 56,30 56,33 56,33
Dinas Sosial PPr PA
1.8.2 Indeks Pembangunan Gender (IPG) % 92,34 92,34 92,37 92,36 92,38 92,40 92,45 92,45
1.9. Urusan Pangan
1.9.1 Skor Pola Pangan Harapan nilai 80,70 75,20 79,30 84,40 87,80 91,70 95,90 95,90 Dinas Paperi
1.10 Urusan Pertanahan
Persentase sengketa lahan dan konflik pertanahan
1.10.1 untuk kepentingan umum dan Pemda yang % 100 100 100 100 100 100 100 100 Dinas PUPR
diselesaikan
1.11 Urusan Lingkungan Hidup
1.11.1 Indeks kualitas lingkungan hidup % 72,00 73,80 73,80 73,80 73,80 73,80 73,80 73,80
Dinas Perkim LH
1.11.2 Cakupan pelayanan persampahan masyarakat % 10 10 10 10 12 15 20 20
Urusan Administrasi Kependudukan dan
1.12
Pencatatan Sipil
Persentase penduduk yang memiliki Kartu
1.12.1 % 40 75 75 80 85 90 95 95
Keluarga
Persentase penduduk usia di atas 17 tahun yang
1.12.2 % 75 89 95 95 95 95 95 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
memiliki KTP Elektronik 95
Persentase penduduk yang memiliki Akta
1.12.3 % 40 40 55 60 65 70 75 75
Kelahiran
1.13 Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1.13.1 Jumlah nagari cepat berkembang nagari 9 12 17 22 27 32 37 37
Persentase kelembagaan Kerapatan Adat Nagari
1.13.2 % 100 100 100 100 100 100 100 100
yang aktif
Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
1.14
Berencana
1.14.1 Angka Kelahiran Total / Total Fertility Rate (TFR) Anak / WUS 3,12 3,12 2,80 2,77 2,74 2,71 2,68 2,68
Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang
1.14.2 % 72,06 72,09 72,12 72,15 72,18 72,21 72,24 72,24 Dinas Pengendalian Penduduk dan
menjadi peserta KB aktif
Keluarga Berencana
Persentase Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
1.14.3 % 29,02 28,12 27,22 26,32 25,42 24,52 23,62 23,62
Sejahtera I

RPJMD PERUBAHAN VIII-6


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
KONDISI
KONDISI TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUNAN KINERJA
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH
NO SATUAN AKHIR
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH AWAL PENANGGUNG JAWAB
2016 2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD
(2015)
(2021)
1.15 Perhubungan
Persentase tersedianya angkutan umum pada
1.15.1 % 20 22 24 26 28 29 30 30
wilayah yang telah tersedia jaringan jalan
Dinas Perhubungan
Persentase tersedianya perlengkapan jalan sesuai
1.15.2 % 20 30 40 50 60 70 80 80
kebutuhan pada jalan kabupaten dan jalan desa
1.16 Komunikasi dan Informatika
Jumlah media elektronik dan tradisional
1.16.1 % 4 4 4 9 9 9 9 9
Pemerintah Daerah yang dapat diakses publik
Dinas Komunikasi dan Informatika
Persentase SKPD yang menerapkan e-
1.16.2 % 0 0 0 50 75 85 100 100
government
1.17 Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
1.17.1 Persentase koperasi aktif % 36,70 36,70 41,01 42,13 43,26 44,38 45,51 45,51
Persentase Koperasi Simpan Pinjam dan Unit
1.17.2 Simpan Pinjam Koperasi dengan tingkat kesehatan % 0 0 8 10 13 15 18 18 Dinas Dagperinkop UKM
“Sehat”
1.17.3 Rata-rata nilai SHU Koperasi Rp. juta / th 2,867 10,339 10,339 10,850 11,390 11,950 12,545 12,545
1.18 Urusan Penanaman Modal
1.18.1 Realisasi investasi PMDN Rp juta 957.631 1.279.875 2.029.875 2.779.875 4.293 3.529.875 4.279.875 5.029.875
Dinas PMPTSP
1.18.2 Realisasi investasi PMA US $ 0 0 38.000 76.000 114.000 152.000 190.000 190.000
1.19 Urusan Kepemudaan dan Olahraga
1.19.1 Jumlahorganisasi kepemudaan yang aktif organisasi 19 19 19 25 25 25 25 25
Peringkat Kabupaten Sijunjung pada Pekan Dinas Parpora
1.19.2 peringkat 18 14 14 11 11 9 9 9
Olahraga Provinsi Sumatera Barat
1.20 Urusan Statistik
Jumlah dokumen statistik daerah yang tersedia
1.20.1 dokumen 2 2 2 2 2 2 2 2 Dinas Komunikasi dan Informatika
tepat waktu

RPJMD PERUBAHAN VIII-7


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
KONDISI
KONDISI TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUNAN KINERJA
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH
NO SATUAN AKHIR
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH AWAL PENANGGUNG JAWAB
2016 2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD
(2015)
(2021)
1.21 Urusan Persandian
Persentase SKPD yang menggunakan
1.21.1 % 0 0 0 50 75 85 100 100 Dinas Komunikasi dan Informatika
pengamanan sistem dengan persandian
1.22 Urusan Kebudayaan
1.22.1 Persentase warisan budaya yang dilestarikan % 40 40 40 50 60 80 100 100
Jumlah sekolah yang mengimplementasikan
1.22.2 sekolah 0 0 2 4 10 14 16 16
muatan lokal ke dalam kurikulum pendidikan
Jumlah sekolah yang mengembangkan seni dan
1.22.3 budaya berbasis Adat Basandi Sara Sara Basandi sekolah 0 0 2 4 10 14 16 16 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kitabullah (ABS-SBK)
Jumlah lembaga seni dan budaya yang aktif
1.22.4 mengembangkan seni dan budaya berbasis ABS- lembaga 0 0 0 3 8 10 15 15
SBK
1.23 Urusan Perpustakaan
Jumlah buku perpustakaan yang dipinjamkan
1.23.1 eksemplar 8.070 8.960 9.964 10.960 12.056 13.260 14.580 14.580
dalam setahun
1.23.2 Jumlah perpustakaan unit 61 61 155 203 250 297 345 345
1.23.3 Jumlah perpustakaan terstandar unit 5 15 40 90 130 150 170 170 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
1.23.4 Jumlah anggota perpustakaan orang 992 3.500 8.500 16.00 24.500 32.000 39.700 39.700
Jumlah pengunjung perpustakaan / pemustaka
1.23.5 orang 17.145 17.500 21.000 23.000 25.000 26.500 28.000 28.000
dalam setahun
1.24 Urusan Kearsipan
Persentase SKPD yang menerapkan sistem
1.24.1 % 30,00 45,00 60,00 85,00 100,00 100,00
pengelolaan arsip secara baku 8,57 19,00
Jumlah box arsip yang berada dalam depo /
1.24.2 box 600 1.200 1.800 2.400 3.000 3.000
lembaga kearsipan daerah 192 250
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Jumlah dokumen / arsip daerah yang dialih
1.24.3 dokumen 0 0 0 120 120 120 120 120
mediakan
Jumlah arsip konvensional / naskah kuno yang
1.24.4 naskah 0 0 20 20 20 20 20
dipelihara 0

RPJMD PERUBAHAN VIII-8


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
KONDISI
KONDISI TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUNAN KINERJA
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH
NO SATUAN AKHIR
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH AWAL PENANGGUNG JAWAB
2016 2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD
(2015)
(2021)
2 URUSAN PILIHAN
2.1 Urusan Kelautan dan Perikanan
2.1.1 Produksi perikanan budidaya ton/tahun 12.711 13.379 13.479 13.579 13.679 13.879 14.000 14.000
Jumlah usaha perikanan dengan agribisnis yang Dinas Paperi
2.1.2 unit usaha 0 0 2 4 6 8 9 9
terintegrasi
2.2 Urusan Pariwisata
2.2.1 Jumlah destinasi wisata yang berkembang objek wisata 11 11 11 11 11 11 11 11
Dinas Parpora
2.2.2 Jumlah kunjungan wisatawan orang/tahun 6.242 9.220 9.681 10.165 10.673 11.206 11.767 11.767
2.3 Urusan Pertanian
2.3.1 Laju Pertumbuhan PDRB sektor Pertanian % 3,56 3,57 3,58 3,59 3,60 3,61 3,62 3,62
2.3.2 Produktivitas padi ton/ha 5,2 5,4 5,5 5,6 5,7 5,8 6,0 6,0
2.3.3 Produksi karet ton/tahun 27.134 52.534 52.534 57.787 63.566 69.922 71.600 71.600
2.3.4 Produksi daging sapi/kerbau ton/tahun 551 600 630 661 694 720 720 720
Dinas Pertanian
2.3.5 Produksi telur ayam ras ton/tahun 287 343 360 378 397 416 416 416
Jumlah usaha pertanian dengan agribisnis kel. usaha
2.3.6 NA 5 10 20 30 40 50 50
terintegrasi pertanian
2.3.7 Nilai Tukar Petani (NTP) % 99,93 99,98 100,03 100,08 100,12 100,16 100,21 100,21
2.3.8 Luas lahan sementara tidak diusahakan ha 7.321 6.821 6.321 5.821 5.321 4.821 4.321 4.321
2.4 Urusan Perdagangan
Persentase UTTP wajib tera yang memenuhi
2.4.1 % 25 100 100 100 100 100 100 100
persyaratan Metrologi Legal Dinas Dagperinkop UKM
2.4.2 Laju pertumbuhan PDRB sektor Perdagangan % 6,44 6,44 6,45 6,46 6,47 6,48 6,49 6,49
2.5 Urusan Perindustrian
2.5.1 Laju pertumbuhan PDRB Sektor Perindustrian % 4,45 4,45 4,46 4,50 4,52 4,54 4,56 4,56
Jumlah IKM yang memanfaatkan Teknologi Tepat Dinas Dagperinkop UKM
2.5.2 IKM NA 0 35 45 50 50 180 180
Guna
2.6 Urusan Transmigrasi
2.6.1 Jumlah transmigran yang ditempatkan per tahun KK 0 30 0 50 50 70 100 100
Dinas Nakertrans
2.6.2 Jumlah transmigran yang dibina KK 0 30 30 80 130 200 300 300

RPJMD PERUBAHAN VIII-9


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
KONDISI
KONDISI TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUNAN KINERJA
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH
NO SATUAN AKHIR
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH AWAL PENANGGUNG JAWAB
2016 2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD
(2015)
(2021)
FUNGSI PENUNJANG URUSAN
3
PEMERINTAHAN
3.1 Fungsi Perencanaan
3.1.1 Tingkat keselarasan Renstra terhadap RPJMD % NA NA NA 100 100 100 100 100
3.1.2 Tingkat keselarasan RKPD terhadap RPJMD % NA NA 70 80 90 100 100 100 Bapppeda
3.1.3 Tingkat keselarasan APBD terhadap RKPD % NA NA 70 80 90 100 100 100
3.2 Fungsi Keuangan
Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah
3.2.1 predikat WDP WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Daerah BKAD
3.2.2 Nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp juta/tahun 65,008.4 72,673.5 72.464,4 82.738,7 94.485,5 107.917,9 123.279,8 123.279,8
Fungsi Kepegawaian serta Pendidikan dan
3.3
Pelatihan
Persentase jabatan yang diisi sesuai dengan
3.3.1 % 80 80 81 82 83 84 85 85
kompetensi
Persentase kasus pelanggaran disiplin aparatur
3.3.2 % NA 85 85 85 85 85 85 85 BKPSDM
yang ditindaklanjuti
Persentase aparatur dengan nilai SKP minimal
3.3.3 % 95 96 97 98 99 100 100 100
baik
3.4 Fungsi Penelitian dan Pengembangan
Persentase hasil penelitian dan pengembangan
yang dimanfaaatkan / dipedomani dalam
3.4.1 % NA 0 0 50 60 80 100 100 Bapppeda
penyusunan perencanaan dan perumusan
kebijakan daerah

RPJMD PERUBAHAN VIII-10


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
KONDISI
KONDISI TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUNAN KINERJA
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH
NO SATUAN AKHIR
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH AWAL PENANGGUNG JAWAB
2016 2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD
(2015)
(2021)
3.5 Fungsi Penunjang Lainnya
3.5.1 Nilai AKIP Pemda predikat C C CC CC CC B B B
Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sekretariat Daerah
3.5.2 Nilai LPPD predikat
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
3.5.3 Leveling Maturitas SPIP Pemda level NA 1 1 3 3 4 4 4 Inspektorat Daerah
Rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap
3.5.4 nilai 72,86 73,00 74,00 76,00 78,00 80,00 82,00 82,00 Sekretariat Daerah
pelayanan publik
Persentase objek pemeriksaan yang diperiksa
3.5.5 % NA 50 65 70 80 85 85 85
tepat waktu Inspektorat Daerah
3.5.6 Persentase kasus TP-TGR yang diselesaikan % 100 100 100 100 100 100 100 100
Persentase kenaikan nilai zakat yang dikelola % kenaikan
3.5.7 5 5 5 5 6 6 6 6
badan amil zakat per tahun
Sekretariat Daerah
Peringkat Kabupaten Sijunjung pada MTQ Tingkat
3.5.8 peringkat 17 17 16 16 12 12 10 10
Provinsi Sumatera Barat
D.ASPEK DAYA SAING DAERAH
1. Realisasi investasi PMDN Rp juta 957.631 1.279.875 2.779.875 4.779.875 5.779.875 7.279.875 8.779.875 8.779.875
Dinas PMPTSP
2. Realisasi investasi PMA US $ 0 0 38.000 76.000 114.000 152.000 190.000 190.000
3. Nilai Tukar Petani (NTP) % 99,93 99,98 100,03 100,08 100,12 100,16 100,21 100,21 Dinas Pertanian

RPJMD PERUBAHAN VIII-11


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
9.1 Pedoman Transisi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Perubahan (RPJMD Perubahan)
Kabupaten Sijunjung tahun 2016-2021 ini akan menjadi pedoman penyusunan RKPD Kabupaten
Sijunjung sampai dengan tahun 2021 dan tahun 2022 yang merupakan tahun pertama di bawah
kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk masa jabatan tahun 2021-2026. Hal ini penting
untuk menjaga kesinambungan perencanaan daerah setelah periode dokumen RPJMD ini berakhir
dan RPJMD periode berikutnya belum ditetapkan.
Pedoman masa transisi dimaksud bertujuan menyelesaikan masalah-masalah pembangunan
yang belum tertangani sampai periode RPJMD Kabupaten Sijunjung ini berakhir dan masalah-
masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa pemerintahan kepala
daerah yang baru. Selanjutnya RKPD masa transisi tahun pertama periode kepala daerah tahun
2021-2026 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sijunjung ini. Masa transisi tersebut dimaksudkan agar
tidak terdapat ruang kosong dan diskontinuitas bagi proses pembangunan di Kabupaten Sijunjung.
Program transisi ini tetap mengacu pada tujuan dan sasaran pembangunan yang terdapat dalam
dokumen RPJMD ini dalam upaya menuntaskan permasalahan dan isu strategis pembangunan di
Kabupaten Sijunjung.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2911/SJ Tahun 2016 tentang Tindaklanjut Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka daerah akan melakukan

RPJMD PERUBAHAN IX-1


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
penyusunan dan penetapan kembali organisasi perangkat daerah sehingga penyusunan KUA PPAS
dan APBD Tahun 2017 telah megacu pada program organisasi perangkat daerah yang baru.

Dengan adanya pedoman transisi RPJMD Kabupaten Sijunjung ini diharapkan dapat
berfungsi sebagai dokumen perencanaan pembangunan guna mengisi kekosongan dokumen
perencanaan jangka menengah. RPJMD transisi akan berfungsi sebagai pedoman dalam
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sijunjung pada tahun transisi,
juga sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) pembangunan daerah
untuk mewujudkan tujuan bersama. RPJMD transisi semacam ini juga bisa berfungsi sebagai
pedoman dalam penyusunan RKPD Kabupaten Sijunjung dan sebagai acuan dalam penyusunan
Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah dalam tahun transisi.

9.2 Kaidah Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sijunjung Tahun


2016-2021 yang telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah, maka perlu adanya prinsip-prinsip
kaidah pelaksanaan, sebagai berikut :
1. Pelaksanaan RPJMD Tahun 2016-2021 diarahkan dan dikendalikan langsung oleh Bupati
Sijunjung dengan Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kabupaten Siijunjung.
2. Seluruh Perangkat Daerah yang ada di lingkungan Pemerintah kabupaten Sijunjung agar
melaksanakan program-program dalam RPJMD Tahun 2016-2021 dengan sebaik-baiknya.
3. Setiap perangkat daerah berkewajiban untuk menyusun rencana strategis perangkat daerah
(Renstra-PD) dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021.
4. Penjabaran lebih lanjut RPJMD Tahun 2016-2021 setiap tahunnya dilakukan melalui
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sijunjung.
5. RKPD Kabupaten Sijunjung harus menjadi acuan bagi setiap perangkat daerah dalam
menyusun rencana kerja perangkat daerah (Renja-PD) yang disusun dengan pendekatan
berbasis kinerja.
6. Dalam hubungannya dengan keuangan daerah, keberadaan RKPD Kabupaten Sijunjung
merupakan dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD) terutama sebagai rujukan dalam penyusunan kebijakan umum APBD, serta
penyusunan prioritas dan plafon anggaran sementara.
7. Renja-PD yang disusun dengan pendekatan berbasis kinerja harus menjadi pedoman dalam
penyusunan rencana kerja dan anggaran perangkat daerah.

Dalam pelaksanaan RPJMD Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021, setiap perangkat


daerah perlu memperkuat peran pemangku kepentingan dalam mendukung pelaksanaan RPJMD
Kabupaten Sijunjung Tahun 2016-2021 dan melakukan sosialisasi baik kepada aparatur Pemerintah
Kabupaten Sijunjung, maupun kepada perguruan tinggi dan masyarakat sipil.

Pencapaian target indikator kinerja daerah dapat diwujudkan tergantung dari kondisi
tersedianya sumber daya yang memadai serta situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban yang
kondusif.

Selanjutnya dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Kabupaten


Sijunjung Tahun 2016-2021, Bupati melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap
pelaksanaan RPJMD Kabupaten Sijunjung sebagai berikut :
a. Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Sijunjung
menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan pada
masing-masing perangkat daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
b. Kepala perangkat daerah melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan
perangkat daerah periode sebelumnya.

IX-2 RPJMD PERUBAHAN


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021
c. Kepala Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten
Sijunjung menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi perangkat
daerah.
d. Hasil evaluasi tersebut di atas menjadi bahan pertimbangan penyusunan rencana
pembangunan daerah untuk periode berikutnya.

Muaro Sijunjung, 13 Agustus 2018


BUPATI SIJUNJUNG,

dto

YUSWIR ARIFIN

RPJMD PERUBAHAN IX-3


KABUPATEN SIJUNJUNG 2016-2021

Anda mungkin juga menyukai