Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN SURVEY PEMBANGUNAN PERUMAHAN

BUKIT ELANG RESIDENCE

Studi Lapangan

DOSEN : HENDRO WIDARTO, S.T, M.T

Oleh :

KELOMPOK 5B

FEBI SYAWIANA (216 190 081)

AHMADIL FITRAH (216 190 082)

MUH. RISWAL (216 190 122)

MUH. FADRIYANSA (1216 190 124)

TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

2018
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................................... 3

BAB 1 Pendahuluan ............................................................................................................... 4

BAB 2 Tujuan dan Fungsi Proyek ......................................................................................... 8

BAB 3 Manajemen Konstruksi Proyek.................................................................................. 11

BAB 4 Proses Pelaksanaan Proyek ....................................................................................... 14

BAB 5 Kesimpulan ................................................................................................................ 34

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat


yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah
Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul ”LAPORAN
PEMBANGUNAN PERUMAHAN BUKIT ELANG RESIDENCE”. Dalam penyusunannya,
penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar
penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari
sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi
dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat
lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.

Semarang, 28 Juni 2015

Penyusun

3
BAB 1

LATAR BELAKANG DAN DESKRIPSI PROYEK

1.1. Latar Belakang


Rumah merupakan salah satu macam bangunan yang digunakan sebagai
tempat tinggal dalam jangka waktu tertentu. Rumah merupakan salah satu kebutuhan
primer dalam kehidupan manusia,karena manusia memerlukan papan ( rumah) untuk
tinggal. Rumah merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan,oleh
karena itu sangatlah penting dalam memilih rumah yang nyaman dan sesuai dengan
keluarga yang akan tinggal. Dalam menentukan rumah tersebut nyaman atau tidak
dapat dilihat dari berbagai aspek seperti aspek lokasi dan konstruksi bangunan itu
sendiri. Pada aspek lokasi,tentu akan sangat baik jika dapat memilih lokasi yang
nyaman dalam membangun rumah,seperti sejuk,jauh dari kebisingan,keamanan
terjaga,dekat dengan infrastruktur dan sebagainya. Sedangkan dalam aspek
infrastruktur,seperti ventilasi yang cukup,pencahayaan yang cukup,ruangan tidak
terlalu lembab dan kering, material bangunan tidak menganggu kesehatan,atap rumah
yang memadai sehingga tidak bocor,dan lain sebagainya.
Sebagai suatu bangunan, rumah memiliki ruangan-ruangan yang dibatasi oleh
dinding dan atap, dimana dinding dibuat dengan menyusun batu bata dan direkatkan
menggunakan perekat semen,dan atap menggunakan struktur kuda kuda yang terbuat
dari kayu,baja ringan dan material lainnya yang biasanya ditutup menggunakan
genteng tanah, beton, asbes dan lainnya. Rumah menggunakan pintu sebagai jalan
masuk utama dan ditambah dengan jendela, pintu dan jendela biasanya terbuat dari
kayu, tetapi ada juga yang menggunakan material lain seperti aluminium. Lantai yang
digunakan menggunakan tanah,ubin,keramik,batu alam, dan material-material
lainnya. Rumah biasanya memiliki berbagai model dan tipe yang berbeda,
sepertirumah tradisional dan rumah modern,dalam rumah modern biasanya cenderung
pada rumah minimalis seperti type 36, type 45, type 54 dan lainnya. Demi memenuhi
kebutuhan akan rumah yang nyaman sesuai dengan kebutuhan konsumen,maka solusi
yang ditawarkan adalah dengan membangun sebuah perumahan.
Perumahan dianggap menguntungkan karena selain lokasi yang
nyaman,keamanan juga terjaga, selain itu juga konsumen tidak perlu pusing
memikirkan hal yang berkaitan dengan konstruksi karena perumahan yang ditawarkan
telah siap huni. Karena permintaan perumahan yang semakin meningkat, maka para

4
pengembang pun semakin meningkatkan kualitas perumahan dengan harga murah
sehingga semakin menguntungkan konsumen. Akan tetapi, karena semakin banyak
permintaan perumahan yang murah dan menguntungkan, para pengembang sering
tidak memperhatikan aspek material yang digunakan atau material yang digunakan
tidak berkualitas sehingga rumah menjadi tidak tahan lama dan tidak sehat, oleh
karena itu survey sangatlah penting sebelum memilih perumahan yang akan dibeli.
Survey yang kami lakukan pada Perumahan Bukit Elang diperlukan agar
mengetahui kondisi pengerjaan yang sebenar benarnya agar konsumen tidak merasa
kecewa. Survey yang telah dilakukan membuktikan bahwa di Perumahan Bukit Elang,
pengembang telah menggunakan bahan bahan yang berkualitas yang akan dijelaskan
pada Bab 4 proses pengerjaan perumahan.

1.2. Data-Data Proyek


 Data-data umum proyek
Nama Proyek : Proyek Perumahan Bukit Elang Residence.
Lokasi Proyek : JL. Elang Raya Mangunharjo, Tembalang – Semarang.
Pemilik : PT. Warna Alam Indonesia.
Kontraktor : PT. Warna Alam Indonesia.
Biaya/harga rumah : Rp. 466.240.000.
 Spesifikasi Bangunan
1. Luas bangunan : Type 45
2. Pondasi : Pondasi pasangan batu kali
3. Struktur Bangunan : Beton bertulang
4. Dinding : Bata diplester,diaci,dan dicat Ex
Mowilex,tampak depan kombinasi batu alam
5. Lantai : Teras dan lantai utama : Granite Tile 60 x 60
6. Konstruksi Atap : Rangka atap baja ringan
7. Penutup Atap : Penutup atap genteng beton flat
8. Kusen Pintu & Daun Jendela : Alumunium, Kaca bening
9. Pintu : Daun pintu double takewood
10. Plafond : Rangka plafon hollow,penutup plafon
gypsum board
11. Sanitair : Kloset duduk, washtafel, shower

5
12. Daya listrik dan air : PLN 1300 watt, air setara PDAM

1.3. Ruang Lingkup Proyek


Pekerjaan penyusunan laporan Struktur Bangunan 1 dalam pengamatan proyek
perumahan Bukit Elang Residence meliputi :
A. Pekerjaan persiapan,meliputi pembersihan lahan, pengadaan dan
penyimpanan peralatan dan bahan bangunan yang diperlukan.
B. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank.
C. Pekerjaan pondasi.
D. Perkerjaan struktur bangunan, beton bertulang, sloof, kolom, plat lantai,
balok, dan tangga.
E. Perkerjaan struktur atap menggunakan rangka baja ringan galvalum.
1.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam persiapan laporan ini, data-data yang ada didapatkan dengan cara
sebagai berikut :
A. Observasi
Yaitu salah satu cara tuntuk mendapatkan data yang dilakukan secara
langsung di lapangan. Observasi merupakan metode pengumpulan data
yang paling mudah dilakukan,karena dilakukan dengan melihat kondisi
lapangan. Data tersebut dapat menunjang pemahaman tentang data tertulis
proyek, dan dapat diperoleh pula hal-hal yang tidak diperoleh melalui teori
karena kondisi lapangan terkadang berbeda dengan teori sehingga
memerlukan strategi yang dapat memudahkan dan menunjang kelancaraan
pekerjaan yang sedang dilakukan, selain itu dilapangan diperlukan strategi
mengatasi permasalah secara praktis untuk mengatasi berbagai macam
masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek.
B. Wawancara
Proses yang selanjutnya dilakukan setelah observasi adalah wawancara.
Wawancara dilakukan sebagai upaya lanjutan dari pengamatan secara
langsung (observasi ). Data pengamatan yang dilakukan secara observasi
tentu saja belum cukup, oleh karena itu perlu adanya penjelasan dari pihak
PT.Warna Alam Indonesia, ditambah dengan data lain yang diperoleh

6
melalui wawancara dengan pekerja yang ada. Dengan adanya data melalui
observasi dan wawancara, diharapkan data dapat memadai sehingga dapat
mendukung proses penyusunan laporan.
C. Gambar Kerja dan Data Tertulis
Merupakan data yang berisi keterangan keterangan teknis mengenai
proyek yang sedang dilaksanakan, dimana dari data ini dapat diketahui
rancana pembangunan suatu konstruksi dan dapat pula digunakan untuk
menyusun langkah-langkah dari proses pengerjaan proyek, dengan adanya
data tersebut maka dapat digunakan sebagai acuan, proyek telah
dilaksanakan dengan benar atau belum. Selain itu, data kerja juga
diperlukan guna mempermudah proses pengawasan dari proyek, sehingga
diharapkan pekerjaan pembangunan dapat dilaksanakan dengan semudah
mungkin.

7
BAB 2
TUJUAN DAN FUNGSI PROYEK
2.1 Uraian Umum
Semua pekerjaan selalu diikuti dengan hal dan tujuan yang diinginkan ketika
pekerjaan itu selesai,mulai dari urusan pekerjaan, bisnis ataupun untuk tujuan
lainnya,karena tujuan inilah maka muncul keinginan kita untuk melakukan suatu
pekerjaan, dengan terwujudnya pekerjaan maka tujuan kita juga akan terwujud yang
menyebabkan adanya hubungan timbal balik antara pekerjaan yang kita lakukan
dengan tujuan hasil yang kita inginkan.
Begitu juga dengan pekerjaan pembangunan proyek gedung. Tujuannya dapat
bermacam macam, seperti gedung yang dijadikan sebagai rumah sakit, kantor,
ataupun gedung pertemuan, akan tetapi juga ada gedung yang dibangun guna
memenuhi kebutuhan penduduk, seperti pembangunan gedung untuk hotel, ruko, dan
juga lainnya, akan tetapi bangunan penduduk lebih cenderung pada bangunan yang
dapat dihuni seperti rumah, apartemen, dan lainnya.
Biasanya pembangunan gedung yang demikian itu dibangun bersifat permanen
artinya untuk jangka waktu penggunaan yang panjang. Sesuai dengan definisi gedung
yang merupakan suatu konstruksi yang disusun secara sistematis yang bersiftat tetap
dan tidak dapat dipindah pindahkan. Oleh karena itu pengerjaan gedung harus sesuai
dengan ketentuan yang ada karena melihat jangka waktu yang digunakna secara
permanen.
3.3.3 Tujuan Proyek
A. Tujuan Umum Proyek
Rumah tinggal merupakan tempat untuk melakukan segala macam rutinitas
dan aktivitas sehari-hari dalam kehidupan manusia. Kebutuhan akan rumah
tinggal merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia dengan semakin
meningkatnya kebutuhan dan aktivitas manusia. Oleh karena itu keinginan
masyarakat untuk membangun rumah pun semakin tinggi karena fungsinya yang
sangatlah penting dan merupakan kebutuhan pokok.
Perencanaan anggaran dan persiapan yang dilakukan sebelum pembangunan
perlu dipikirkan secara matang agar bisa lebih ekonomis dan dapat menekan biaya
yang harus dikeluarkan dalam pembangunan bangunan rumah tinggal.
B. Tujuan Khusus Proyek

8
Pada perumahan Bukit Elang Regency, developer memberikan bangunan
rumah yang digunakan sebagai tempat bagi para konsumen. Pihak developer
menyediakan beberapa macam tipe rumah,mulai dari tipe 36, type 45, type 47, dan
type 50 yang dapat dipilih sesuai dengan keperluan keluarga yang akan
menempati.
Pihak developer Bukit Elang Regency mengusung konsep perumahan
hijau,oleh karena Perumahan Bukit Elang Regency ditempatkan pada daerah
perbukitan yang menjadikan perumahan tersebut menjadi sejuk dan dekat dengan
alam,selain itu Perumahan Bukit Elang Regency juga berada pada lokasi yang
strategis dan tidak jauh dari kota semarang, sehingga memungkinkan pembeli
mendapatkan fasilitas umum perkotaan yang berada didekat perumahan, selain itu
juga lokasi perumahan berada pada daerah bebas banjir. Karena faktor faktor
tersebut, maka diharapkan dapat menarik minat masyarakat dan juga para investor
yang berniat mengembangkan investasinya dengan memiliki rumah dikawasan ini.
Proyek pembangunan perumahan Bukit Elang Regency bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal masyarakat di kota Semarang dan
sekitarnya yang mengiginkan lokasi yang nyaman dan tidak jauh dari jantung kota
Semarang. Selain itu juga sangat penting bagi para investor yang ingin memiliki
rumah dikawasan Perumahan Bukit Elang Regency.

2.1 Fungsi Proyek


A. Fungsi Umum Proyek
Pada era yang sekarang, masyarakat cenderung ingin mendapatkan sesuatu
dengan instan dan cepat, oleh karena itu maka para developer pun menjawab
keinginan para masyarakat yang menginginkan hunian yang siap pakai dengan
situasi yang nyaman. Hunian yang ditawarkan pun berbagai macam, mulai dari
perumahan mewah untuk golongan menengah keatas, ataupun perumahan
sederhana untuk golongan menengah kebawah, salah satu contohnya adalah
pembangunan perumahan Bukit Elang Regency yang terletak di JL. Elang Raya
Mangunharjo, Tembalang – Semarang.
Perumahan di Bukit Elang Regency cenderung pada model minimalis mulai
dari type 36 hingga type 50. Perumahan seperti ini banyak diminati oleh berbagai

9
golongan yang mengiginkan hunian yang bagus untuk keluarga kecil dan pas
dengan baudget yang dimiliki. Perumahan di Bukit Elang Regency dijual mulai
dari harga 400 juta hingga 500 juta.
B. Tujuan Khusus Proyek
Dengan lokasi proyek yang berada pada daerah perbukitan dengan luas
puluhan hektar, juga berada dekat dengan infrastruktur jantung kota Semarang
dapat memberikan kesan yang berbeda mengenai perumahan perkotaan yang
maju, yang dapat menggabungkan antara hiruk pikuk jantung kota Semarang,
dengan kenyamanan tinggal di daerah perbukitan yang sejuk dan nyaman.

10
BAB 3
MANAJEMEN KONSTRUKSI PROYEK
3.1 Uraian Umum
Proyek adalah suatu rangkaian aktifitas yang bersifat khusus dan
diorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan
sumber daya. Rangkaian aktivitas ini dibatasi oleh waktu, mutu dan harga. Kegiatan-
kegiatan ini menghasilkan suatu output berupa desain dan pelaksanaan fisik.
3.2 Managemen Proyek
Manajemen proyek adalah proses pengkoordinasian dari perencanaan dan
pengawasan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan,keahlian agar efisiensi dan
efektivitas kerja terpenuhi, oleh karena itu dalam suatu proyek pekerjaan diperlukan
adanya manajemen proyek agar proyek dapat berjalan dengan lancar. Manajemen
konstruksi adalah suatu cara yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang di batasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas, sehingga pengertian proyek
konstruksi adalah suatu cara untuk mendapatkan suatu hasil seperti bangunan atau
infrastruktur lain. Tata cara tersebut harus memenuhi syarat diantaranya :
 Tepat waktu dalam pengerjaan
 Tepat bentuk proyek yang diinginkan
 Tepat dalam hal kualitas dan standard mutu yang telah ditetapkan
 Biaya sesuai dengan yang telah direncanakan
3.3 Unsur-unsur proyek
Dalam menjalankan proyek di perumahan Bukit Elang Regency ini dibentuk
organisasi pelaksana proyek yang melibatkan banyak pihak agar dapat saling bekerja
sama dan saling mempunya rasa tanggung jawab terhadap tugas dan wewenang yang
telah diberikan sesuai dengan bidang dan keahlian dari pihak masing-masing.
Berikut ini adalah pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan Bukit Elang
Regency

Owner / Pemilik Drafter Drafter Drafter

PT. Warna Alam Bapak Anton Bapak Anton Bapak Anton


Indonesia

11
3.3.1 Owner

Pelaksanaan proyek perumahan di Bukit Elang Regency dikerjakan


oleh PT. Warna Alam Indonesia yang merangkap sebagai kontraktor
pelaksana, konsultan perencana, konsultan pengawas dan menjadi owner.
Sehingga tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai owner, kontraktor
pelaksana, konsultan perencana, dan konsultan pengawas dijalankan oleh PT.
Warna Alam Indonesia sendiri.

Tugas dan wewenang PT. Warna Alam Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Menyediakan lahan lokasi pembangunan proyek.


b. Menyediakan dan mengusahakan pendanaan bagi pekerjaan proyek.
c. Mengurus dan menyelesaikan izin-izin berikut persyaratan yang harus
dipenuhi yang berkaitan dengan pembangunan proyek tersebut.
d. Membuat gambar perencana proyek secara keseluruhan meliputi
gambar struktur, arsitektur serta mekanikal dan elektrikal.
e. Membuat gambar-gambar detail / penjelasan, lengkap dengan
perhitungan konstruksinya.
f. Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)

g. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual yang telah disepakati.


h. Melindungi semua perlengkapan, bahan, dan pekerjaan terhadap
kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan.
i. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan,
dan alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi
dan gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan waktu,
biaya, kualitas dan keamanan pekerjaan.

12
3.3.2 Drafter
Drafter adalah pihak yang bertugas dalam hal menyiapkan segala
macam keperluan gambar gambar teknik dan perencanaan seperti bagian
tampak,potongan dan lainnya dibawah perintah dari seorang arsitek dan sarjana
teknik. Drafter biasanya bekerja menggunakan software bernama Autocad.
Tugas tugas dari seorang Drafter adalah :
a. Membuat gambar pelaksanaan / gambar shop drawing
b. Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata lapangan
c. Menjelaskan kepada pelaksana lapangan / surveyor
d. Membuat gambar akhir pekerjaan
3.3.3 Kepala Tukang / Mandor
Kepala tukang atau yang biasa disebut dengan mandor adalah pihak
atau orang yang bertugas mendatangkan tukang atau tenaga kerja yang sesuai
dengan kualifikasi yang diperlukan seperti kelompok tukang kayu, tukang besi ,
tukang batu. Selain itu juga mandor memiliki tugas untuk memimpin serta
mengawasi pekerjaan dari tiap tiap tukang agar sesuai dengan rencana.
Tugas tugas dari seorang mandor adalah :
a. Mengawasi jalannya pembangunan dilapangan
b. Memberikan instruksi secara langsung kepada tukang tukang
mengenai apa yang akan dikerjakan
c. Mengevaluasi hasil kerja para tukang di lapangan bila terjadi
kesalahahan
d. Melaporkan perkembangan pekerjaan yang telah dilaksanakan setiap
minggunya
2.2 Pekerja Bangunan / Tukang
Pekerja bangunan / tukang adalah pihak atau orang yang melakukan
pekerjaan dari tingkat yang paling rendah yaitu kuli bangunan. Dalam proyek
Bukit Elang Regency, rata-rata tukang diambil dari daerah sekitar, tetapi ada
juga yang diambil dari luar daerah.
Data-data pekerja proyek :
 Jumlah pekerja ( dalam satu rumah) : 7 orang pekerja
 Jam Kerja : 08.00 s/d 16.00 WIB
 Upah Pekerja : Mingguan

13
BAB 4

PROSES PELAKSANAAN PROYEK

4.1 Pekerjaan Persiapan


Pekerjaan persiapan merupakan faktor utama yang harus dilakukan terlebih
dahulu sebelum memulai pekerjaan lain mulai dari awal hingga akhir pekerjaan yang
akan dilakukan.
4.1.1. Pekerjaan Persiapan Lahan dan Pembersihan Lokasi
Lokasi yang akan dibangun perumahan Bukit Elang Regency diratakan
dan dibersihkan dari rumput liar, pohon-pohon, akar pohon, pemotongan bukit
lereng bukit dan jenis sampah yang dapat mengganggu kestabilan tanah,
sehingga tidak terjadi penurunan tanah akibat pembebanan, kemudian
dilanjutkan dengan perataan tanah di lokasi yang akan dibangun.
4.1.2. Pekerjaan Persiapan Pembuatan Gudang
Gudang adalah suatu bangunan yang digunakan untuk menyimpan
berbagai macam material yang digunakan dalam proses pembuatan proyek yang
dilaksanakan, biasanya material yang disimpan digudang adalah material yang
memakan ruang sedikit seperti semen, keramik dan barang barang lainnya.
Lokasi gudang pada perumahan Bukit Elang Regency terletak pada
daerah lahan yang tidak menganggu tata letak ruangan, diharapkan agar para
pekerja dapat bekerja dengan leluasa dan tidak terganggu serta memudahkan
dalam pengambilan material material yang dibutuhkan. Dinding dari gudang
tersebut terbuat dari kayu dan genteng menggunakan seng karena bangunan
gudang merupakan bangunan sementara sehingga bahan yang digunakan pun
seadanya agar dapat menghemat biaya yang dikeluarkan.
4.4.3. Pekerjaan Persiapan Alat dan Bahan
A. Persiapan Alat
Alat yang digunakan dalam proyek pembangunan proyek perumahan di
Bukit Elang Regency adalah mixer dan stamper yang digunakan untuk
pembangunan proyek, sedangkan alat yang dibawa oleh pekerja antara lain
adalah : cangkul, cetok, alat pemotong besi,gergaji, tang, ember, sekop, dan
alat-alat lain yang dibutuhkan lainya. Dalam proses pekerjaan, sangatlah
mungkin diperlukannya alat alat lain yang tidak tercantumkan karena
keadaan lapangan akan berbeda dengan yang telah direncanakan.

14
B. Persiapan Bahan
Bahan adalah salah satu perangkat material yang sangat penting karena
bila tidak adanya bahan dan material-material yang diperlukan maka tidak
akan dapat dibangun suatu bangunan.
Material-material yang digunakan dalam proyek ini adalah material-
material yang biasa digunakan dalam pembuatan suatu rumah, yaitu antara
lain :
1. Air
Air merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu proyek,
dimana kualitas air akan ikut menetukan mutu bangunan tersebut
terutama dalam pekerjaan beton. Air dan pembuatan dan perawatan
beton tidak boleh mengandung Minyak, asam, alkali, garam-garam,
bahan organis atau bahan lain yang bisa merusak beton atau baja
tulangan. Dalam hal ini air yang di pakai adalah air yang dapat
diminum. Air yang digunakan, secara teori harus memiliki tingkat
kejernihan yang sama dengan air minum agar diharapkan campuran
semen dapat tercampur dengan baik dan tidak tercampur dengan
material material lain. Sumber penyediaan air dalam proses
pembangunan perumahan Bukit Elang Regency ini melaui sumur yang
sengaja dibuat untuk membantu penyediaan air dalam pembangunan
proyek.

Gambar 4.1.3.1. Sumber Air Proyek

15
2. Semen
Semen adalah bahan bangunan yang sangat peka terhadap
pengaruh air, yang di buat campuran dengan material lain dalam
pembangunan perumahan ini. Pada proyek pembangunan Bukit Elang
Regency ini menggunakan semen Indosement Tiga Roda yang
merupakan semen buatan dalam negeri.
Kesalahan penyimpanan semen mengakibatkan pemborosan biaya,
karena apabila semen mengeras maka semen tidak dapat dipergunakan.
Untuk menjamin agar semen tidak cepat rusak maka semen disimpan di
dalam gudang yang telah dibangun dan peletakan semen dialasi dengan
papan – papan kayu. Dalam penumpukan semen pun ada aturannya,
maksimal tumpukan semen yang diperbolehkan adalah 10 sak, lebih
dari 10 sak ditakutkan akan membuat semen menjadi keras dan tidak
dapat digunakan lagi.

Gambar 4.1.3.2. Indocement Tiga Roda

16
3. Agregat Halus ( Pasir )
Aggregat halus atau pasir merupakan salah satu bahan isian pada
suatu adukan campuran beton. Untuk menghasilkan hasil yang
memuaskan maka dibutuhkan kualitas pasir yang baik. Oleh sebab itu
pasir yang digunakan dalam proyek pembangunan Bukit Elang
Regency ini adalah pasir muntilan karena pasir muntilan merupakan
pasir dengan kualitas yang sangat baik.

Gambar 4.1.3.3. Agregat Halus (pasir)

17
4. Agregat Kasar
Split atau Kerikil adalah salah satu bahan yang digunakan untuk
membuat campuran beton, dalam campuran beton diperlukan air,
semen, agregat halus ( pasir ) , dan agregat kasar ( split dan kerikil ).
Pemilihan kerikil juga disesuaikan dengan konstruksi tulangannya
dengan maksud untuk menghindari terjadinya selang kerikil sebagai
hasil disentregrasi alam dari batu-batu pecah yang diperoleh dari
pecahan batu. Dalam proyek pembangunan perumahan ini
menggunakan aggregat kasar yang berasal dari batu pecah hasil dari
batu alam yang dipecah dengan alat berat (Crusher).

Gambar 4.1.3.4. Agregat Kasar (kerikil)

5. Kayu dan Multiplek


Kayu dan multiplek mempunyai peran yang penting sebagai
cetakan (bekisting) dalam pekerjaan beton guna membentuk konstruksi
yang di inginkan. Yang digunakan dalam proyek ini adalah
menggunakan bambu dan kayu papan sengon dengan tebal 30 mm
untuk bekisting balok, dan kolom. Selain itu kayu juga dapat digunakan
untuk keperluan lain seperti pada saat pemasangan Bouw Plank dan
lain sebagainya

18
Gambar 4.1.3.5. Kayu

6. Batu Bata
Batu bata merupakan bahan yang umu digunakan sebagai bahan
pasangan, biasanya terbuat dari tanah liat namun ada juga inovasi lain
yang menggunakan bahan selain tanah liat.
Batu bata biasanya digunakan untuk membuat tembok dari
bangunan, selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan pondasi,
namun penggunaan batu bata sebagai bahan pondasi telah lama
ditinggalkan. Dalam pembangunan perumahan Bukit Elang Regency,
batu bata diambil dari penyedia batu bata lokal yang ada disekitar
daerah Semarang.

Gambar 4.1.3.5. Batu bata

19
7. Besi Tulangan
Besi tulangan merupakan salah satu material yang digunakan
dalam pembuatan beton, besi tulangan berfungsi untuk menahan gaya
tarik karena sifat beton yang tidak dapat menahan gaya tarik, tapi kuat
tehadap gaya tekan.
Pada pembangunan Perumahan Bukit Elang Regency, besi
tulangan yang digunakan adalah besi tulangan dengan ukuran Ø10,
Ø12, Ø8. Besi tulangan dengan campuran semen, aggregat dan air akan
menjadi Beton Bertulang, untuk pembangunan rumah sering di
gunakan pada pembuatan Sloof, Kolom, balok, dst, sesuai yang di
inginkan.

Gambar 4.1.3.7. Besi Tulangan

4.2. Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bouw Plank


Tujuan utama dari pekerjaan pengukuran ini adalah untuk mengetahui batas-
batas tampak, ketinggian tanah (titik 0,00) serta menentukan posisi dari bagunan dan
komponen-komponennya yang meliputi pondasi, kolom dan balok agar sesuai dengan
perencanaan. Pekerjaan ini dilakukan dengan teliti, karena sangat menetukan
kelancarannya pekerjaan selanjutnya, oleh karena itu diperlukan orang yang telah

20
berpengalaman dalam pemasangan Bouw Plank agar pemasangan dapat sesuai dan
tidak menganggu pekerjaan lain.
Setelah pekerjaan pengukuran selesai, maka pemasangan bouw plank segera
dilaksanakan. Bouw plank merupakan dasar ukuran dari sumbu-sumbu bangunan.
Bouw plank dibuat dengan jarak sesuai dengan gambar dan as-asnya. Pekerjaan
pemasangan Bouw Plank haruslah teliti dan tepat karena jika terjadi kesalahan dalam
pemasangan Bouw Plank maka dapat mengacaukan pekerjaan selanjutnya, karena
Bouw Plank merupakan faktor yang penting dalam proses pembangunan.

Gambar 4.2. Bouwplank

4.3. Pekerjaan Pondasi


Fondasi termasuk struktur inti bangunan karena fondasi berfungsi untuk
menerima beban dan menyalurkannya ke tanah di sekitarnya. Jenis dan tipe fondasi
sangat beragam, di antaranya fondasi menerus, fondasi lajur, fondasi sumuran, dan
fondasi footplat. Dalam pembangunan perumahan ini fondasi yang digunakan adalah
fondasi lajur, fondasi sumuran, dan fondasi Footplat.
4.3.1. Pondasi Footplate
Dalam proses pemasangan pondasi Foot Plate, ada beberapa tahapan pekerjaan
yang dilakukan, yaitu :
1. Penggalian Tanah
Langkah pertama yang dilukan adalah proses penggalian tanah. Dalam
Perumahan Bukit Elang Regency, tanah digali sedalam 70 cm

21
2. Membuat Lantai Kerja
Proses selanjutnya adalah pembuatan lantai kerja. Pembuatan lantai kerja
bertujuan agar besi tulangan tidak kotor, dengan perbandingan 1Pc : 2Psr :
3Kr.
3. Perletakkan Besi
Proses perletakan besi dilakaukan setelah lantai kerja kering. Biasanya
proses pengeringan lantai kerja memerlukan waktu satu hari. Setelah itu
footplate diletakkan sedemikian rupa sehingga tepat pada bouwplank.
4. Proses Pengecoran
Proses pengecoran dilakukan setelah besi dan komponen lainnya
diletakkan pada posisinya. Pengecoran footplate dibagian bawah
menggunakan bekisting pengeringannya memerlukan waktu satu hari.
Proses pengecoran footplate bagian atas (kolom) dengan menggunakan
bekisting. Pelepasan cetakan dilakukan setelah 2 hari. Pada saat pengecoran
tidak dilakukan pemadatan dengan alat karena sudah terdapat banyak split
dalam campuran. Pemadatan hanya dengan memukul-mukul cetakan dan
menusuk bagian dalam dengan menggunakan tongkat sehingga tidak terdapat
rongga.

Gambar 4.3.1. Pekerjaan Footplate

22
4.3.2. Pondasi Batu Belah
1. Pekerjaan Penggalian Tanah
Penggalian tanah berdasarkan ukuran dan garis lurus benang pada
pemasangan bouwplank. Pondasi batu belah pada pembangunan perumahan
Bukit Elang Regency ini memiliki kedalaman 70 cm.

Gambar 4.3.2.1. Pekerjaan Penggalian Tanah

2. Urugan Pasir
Untuk keperluan pembuatan pondasi batu belah, setelah tanah digali,
dilakukan pengurugan dengan pasir setinggi
5-10 cm.
Pondasi batu belah berfungsi untuk menahan beban yang bekerja diatasnya,
baik beban vertikal maupun horizontal. Batu kali harus ditata dengan rapi dan
tidak boleh ada siar yang satu garis lurus agar ruang geraknya kecil dan
rongga-rongga yang kosong diisi dengan adukan atau pasta.
3. Pasangan Anstamping
Setelah selesai melakukan proses pengurugan, proses selanjutnya adalah
proses pemasangan aanstamping, yaitu dengan menyusun pasangan batu
berdiri (anstamping) dengan ketinggian 15 – 20 cm.
4. Pasangan Batu Belah
Pasangan batu belah disusun tanpa ada siar yang satu garis lurus,
pemasangan batu belas setelah pasangan Aanstamping terpasang. Dalam

23
tahap pemasangan batu belah lebih baik disertai dengan menanam tulangan
kolom dan tulangan kait sloof di dalam pondasi agar kolom dan sloof kuat
dan tidak mudah bergeser.

Gambar 4.3.2.4. Pasangan Batu Belah


4.4. Pekerjaan Sloof
Setelah selesai pekerjaan pondasi dengan pemasangan batu belah dilanjutkan
pembuatan sloof di atas pondasi dengan menggunakan campuran material yaitu : air,
semen, pasir, dan batu split. Langkah langkahnya yaitu :
 Pemasangan Tulangan
Pada pekerjaan pembesiaan sloof mula-mula dipasang tulangan pokok
sesuai dengan gambar rencana, dimana tulangan sloof dikaitkan dengan
tulangan kolom yang tertanam di pondasi. proses merangkai tulangannya
dikerjakan pada tempat perletakan sloofnya. Pada pekerjaan sloof di proyek
ini
Sloof berukuran 20x30, cm dengan tulangan besi polos 6Ø12 mm dan
beugel Ø8-15 mm dengan jarak selang

Gambar 4.4 Detail Sloof

24
 Proses Bekisting
Setelah penulangan selesai,maka dilanjutkan dengan pekerjaan
bekesting. Sebelum bekesting yang sudah dibuat dipasang, terlebih dahulu
tulangan kolom didirikan atau dibuat. Tulangan sloof pada tulangan, agar
tulangan sloof terselimuti oleh beton pada saat proses pengecoran dan
bekesting ini disesuaikan dengan bentuk sloof yang ada dengan
menggunakan kayu multiplek.
 Proses Pengecoran Sloof
Setelah pekerjaan bekesting selesai, maka dilanjutkan dengan
penuangan mortar atau pasta ke dalam bakesting yang terpasang pada besi
tulangan sloof.
 Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekesting pada sloof lebih cepat dan mudah
dibandingkan dengan pembongkaran pada pekerjaan kolom,balok.
Pembongkaran pada sloof dilakukan setelah beton itu mengering. Setelah
dilakukan pembongkaran lakukan penyemprotan serta menimbun atau
mengurug kembali dengan tanah pada lubang di antara perletakan sloof.

Gambar 4.4 Pembongkaran Bekisting Sloof

4.5. Pekerjaan Pengurugan Tanah


Setelah pemsangan batu belah, dan sloof pekerjaan selanjutnya adalah
mengurug kembali tanah galian di sela-sela pasangan batu belah. Pemadatan tanah
urug dilakukan secara bertahap lapis demi lapis.

25
4.6. Pekerjaan Dinding
4.6.1. Pekerjaan Kolom
Kolom adalah bagian dari bangunan yang berfungsi untuk menahan
beban di atasnya dan menyalurkannya ke pondasi. Kolom yang digunakan
dalam proyek pembangunan rumah ini menggunakan 4 ukuran kolom yang
berbeda yaitu :
 K1 ukuran 15x20 cm dengan tulangan besi polos 4Ø10 mm dan
beugel Ø6-150 mm.
 K2 ukuran 15x25 cm dengan tulangan besi polos 4Ø12 mm dan
beugel Ø8-150 mm.
 K3 ukuran 15x30 cm dengan tulangan besi polos 6Ø12 mm dan
beugel Ø6-150 mm.
 Kp Ukuran 15x15 cm dengan tulangan besi polos 4Ø8 mm dan
Beugel Ø6-150 mm

Hal yang pertama dilakukan adalah menyetel tulangan kolom. Setelah


penyetelan kolom dilakukan pembuatan bekesting atau cetakan untuk
kolom. Kemudian diteruskan dengan Pemasangan bekesting dan beton tahu,
diteruskan dengan melakukan pengecoran. Setelah 3 hari bekesting dibuka,
kemudian lakukan perawatan beton dengan penyemprotan agar beton tetap
jenuh dan lebih kuat.

Gambar 4.6.1 Pekerjaan Kolom

26
4.6.2. Pekerjaan Pasangan Dinding
Material untuk pekerjaan dinding dalam proyek pembangunan
perumahan ini bata merah menjadi pilihan karena harganya terjangkau dan
memiliki keunggulan, yakni membuat dinding jauh berkualitas
dibandingkan dengan material yang lain.
Pada pekerjaan dinding, sebelum bata merah di pasang di lakukan
dengan menrik benang supaya pemasangan bata merah bisa rapi atau lurus,
di lanjutkan dengan pemasangan bata merah pertama kira-kira setinggi 1-
1,5 m supaya tidak mudah rubuh.
Dinding bata merah berfungsi membatasi tata letak antara ruangan
dalam rumah dan bagian luar rumah, sebagai penyekat dan perekat antar
bata merah adalah adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 6
Pasangan bata merah terletak diatas beton (sloof). Untuk trasram
perbandingan semen dan pasir 1 : 4

Gambar 4.6.2 Pekerjaan Pemasangan Bata

4.6.3. Pekerjaan Pemasangan Kusen


Pada pembangunan rumah ini menggunakan kusen alumunium.
Pemasangan kusen alumunium dikerjakan setelah pekerjaan dinding selesai,
dengan cara pembatuan menggunakan alat khusus untuk menyatukan kusen
alumunium dengan dinding.

27
4.8. Pemasangan Keramik
Keramik merupakan salah satu material yang sering digunakan untuk lantai
dan dinding rumah. Beberapa jenis ukuran keramik yang digunakan dalam pekerjaan
lantai adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai Utama
Keramik 60x60 digunakan hampir seluruh ruangan, Keramik lantai
dipasang pada permukaan pasir urug diatas permukaan tanah padat
menggunakan adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3
Keramik lantai merupakan pekerjaan interior yang berfungsi untuk
memperindah tampilan rumah. Satuan dalam perhitungan pemasangan
lantai keramik adalah m².

b. Pekerjaan Pemasangan Keramik Kamar Mandi


c. Pekerjaan Pemasangan Keramik Dinding Kamar Mandi
4.7. Pekerjaan Atap
Pembangunan proyek perumahan Bukit Elang Regency ini menggunakan
genteng beton dengan kuda-kuda baja ringan sebagai rangka atap dan menggunakan
penutup atap dari fiber bening pada ruang jemur dengan menggunkan rangka baja.
Langkah kerjanya pekerjaan atap baja ringan dengan genteng beton :
1. Menyiapkan dudukan kuda-kuda baja yang terbuat dari beton.
2. Pemasangan kuda – kuda baja ringan
3. Memasang gording, usuk, reng baja ringan secara berurutan
4. Menutup atap dengan genteng keramik
5. Menutup hubungan genteng keramik paling atas pada nok dengan
campuran 1Pc : 3Psr agar air hujan tidak meresap dan bocor.

28
Gambar 4.7 Pekerjaan Atap

4.8. Pekerjaan Pemasangan Plafon


Dalam pembangunan rumah di proyek ini material yang digunakan dalam
pembuatan plafon adalah papan gypsum dengan rangka hollow dan penggantung besi
root. Plafon berfungsi melidungi perabotan rumah dari debu-debu yang masuk
melalui atap genting. Selain fungsi utamanya tersebut, plafond juga memperindah
langit-langit rumah. Pekerjaan plafon bagian dari pekerjaan interior yang bisa
didesain sesuai dengan pola yang diinginkan.
Langkah- langkah dalam pekerjaan plafon antara lain :

29
1. Pekerjaan Pembuatan dan Pemasangan Rangka Plafon
Rangka plafon berfungsi sebagai penggantung papan gypsum
yang yang dipasang menggunakan sekrup. Rangka plafon yang
digunakan adalah besi hollow.
2. Pemasangan Plafon Gypsum
Material yang digunakan untuk membuat plafon adalah papan
gypsum 9 mm. Selain memudahkan dalam pekerjaan, papan gysumm
juga dapat dibentuk sesuai dengan pola yang diinginkan.
3. Pemasangan Lis Gypsum
Lis gypsum terletak pada sudut pertemuan antara hollow dengan
acian dinding bata. Lis gypsum juga digunakan untuk membuat plafon
terlihat lebih indah dan tidak terlihat kaku.
4.9.Pekerjaan Instalasi Listrik
Pekerjaan instalasi listrik ini untuk menunjukan letak lampu dan garis lampu
yang di pakai di setiap ruangan. Selain itu, pekerjaan instalasi listrik ini untuk
mengetahui letak saklar dan panel-panel listrik beserta jaringan-jaringan dari kabel di
setiap lantainya. Sumber listrik ini diperoleh dari listrik negara (PLN)
Pada pembangunan perumahan ini menggunakan lampu downlight yang
terpasang di ruang utama, seperti ruang keluarga, ruang tamu, ruang tidur, ruang
makan, dan teras, sedangkan lampu pijar terpasang pada ruang tidur service, kamar
mandi utama dan kamar mandi service.
Stop kontak dan saklar terpasang pada setiap ruangan untuk mengoprasikan
lampu disetiap ruangan tersebut, saklar yang terpasang pada setiap ruangan
menggunakan double saklar, double saklar lebih sering digunakan karena saklar ini
bersifat lebih efisien daripadi single saklar.

30
Gambar 4.9. Pekerjaan Instalasi Listrik

4.10. Pekerjaan Instalasi Air


Pekerjaan instalasi air ini untuk menunjukan alur instalasi air bersih dan air
kotor yang direncanakan seefektif munkin yang dipasang dari lantai bawah dan lantai
atas.
4.10.1. Pekerjaan Instalasi Air Bersih
Instalasi air bersih pada pembangunan perumahan ini dimulai dari
sumber air yang kemudian di alirkan oleh pompa air dan di tampung pada bak
penampungan air yang terdapat pada tower air yang kemudian disalurkan
menuju kamar mandi dan dapur melalui pipa – pipa yang disalurkan menuju

31
kran air – kran air yang terdapat pada ruang-ruang tersebut untuk keperluan
pemakaian air bersih dalam rumah tangga.
Instalasi air bersih pada kamar mandi terdapat pada shower, washtafel
dan kran air. Instalasi air pada dapur terdapat pada washbak.

Gambar 4.10 Instalasi Air Bersih

4.10.2. Pekerjaan Instalasi Air Kotor


Instalasi air kotor pada pembangunan perumahan ini berakhir pada
saptictank. Pembuangan air kotor menuju saptictank berasal dari ruang kamar
mandi dan dapur.
Instalasi air kotor pada kamar mandi terdapat pada toilet, washtafel, dan
saluran pembuangan kamar mandi. Instalasi air pada dapur terdapat pada
washbak.
4.11. Pekerjaan Pengecatan
Pelaksanaan pekerjaan pengecatan ini meliputi pengecatan tembok
dan plafond. Dalam proses pengecatan tembok menggunakan cat tembok merk Dulux
dan dalam pengecatan plafond menggunakan cat merk Decolith
Dalam proses pekerjaan pengecetan dinding diawali dengan pelaksanaan
pemlesteran dinding bata secara menyeluruh, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan
pengacian yaitu pekerjaan yang bertujuan untuk menghaluskan permukaan dinding
yang telah diplester. Setelah pekerjaan pengacian ini selesai dilanjutkan dengan
pekerjaan pemberian lapisan dasar pada dinding yang sudah diaci agar dinding dapat
dicat tanpa menghabiskan banyak cat dinding yang digunakan dan permukaan dinidng
yang sudah di cat permukaanya halus..

32
Dalam proses pengecetan plafon diawali dengan pemberian lapisan dasar cat
pada plafon yang bertujuan untuk menutupi celah-celah pertemuan antar plafon yang
telah terpasang dan untuk menghemat penggunaan cat plafon yang tersedia.

Gambar 4.11. Pekerjaan Pengecatan

33
BAB 5
KESIMPULAN
Perumahan Bukit Elang Regency menggunakan konsep ruang usaha yang
modern dan tepat, letaknya yang strategis dan bebas dari banjir untuk memenuhi
kebutuhan konsumennya.
Seperti halnya bangunan gedung, maka proyek pembangunan perumahan juga
mempunyai ruang lingkup pekerjaan seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan
pengukuran dan pemasangan bouwplank, pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur beton
bertulang, pekerjaan struktur atap dari rangka baja, pekerjaan pasangan batu bata,
pekerjaan kusen, pekerjaan plafond, pekerjaan penutup lantai, instalasi air, instalasi
listrik, dan pekerjaan pengecetan.
Pembangunan perumahan dalam proyek ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen akan rumah tinggal yang nyaman dan berkualitas . Selain itu
pembangunan perumahan ini dengan model terbaru juga bertujuan untuk keperluan
bisnis perusahaan yang mengelola pengembangan proyek ini.
Pelaksanaan proyek Perumahan Bukit Elang Regency di kerjakan oleh PT
WARNA ALAM INDONESIA yang merangkap sebagai kontraktor pelaksana,
konsultan perencana, konsultan pengawas dan menjadi owner. Sehingga tugas,
swewenang dan tanggung jawab sebagai owner, kontraktor pelaksana, konsultan
perencana, dan konsultan pengawas dijalankan oleh PT WARNA ALAM
INDONESIA sendiri. Dalam pelaksanaan Proyek Perumahan Bukit Elang Regency
ini melibatkan kepala tukang dan tukang, selain itu juga melibatkan subkontraktor
pekerjaan atap, subkontraktor pekerjaan plafond dan subkontraktor pekerjaan kusen
pintu dan jendela.
Dalam proses pelaksanaan proyek ruko tersebut diawali dengan pekerjaan
persipan yang terdiri dari persiapan dan pembersihan lahan, pembuatan gudang, dan
mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembangunan rumah.
Setelah pekerjaan persiapan selesai maka pekerjaan pengukuran dan pemasangan
bouw plank dapat dilakukan kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pondasi. Pondasi
yang digunakan dalam pembangunan rumah ini menggunakan pondasi footplate
dengan kedalaman 70 cm dan pondasi batu belah dengan kedalaman 50 cm.
Pemasangan dan pengecoran sloof dilakukan setelah pondasi kering. Pada
pekerjaan sloof di proyek ini menggunakan sloof berukuran 20x30 cm dengan
tulangan besi polos 3Ø12 mm dan beugel S=Ø6-15 mm. Setelah pemasangan pondasi

34
dan pemasangan sloof selesai, selanjutnya mengurug tanah galian dan melakukan
pemadatan urugan. Pekerjaan dinding seperti pemasangan kolom, batu bata, kusen
dilakukan setelah pekerjaan pengecoran sloof selesai dan kering. Kolom yang
digunakan pada pembangunan rumah ini menggunakan 4 ukuran kolom, yaitu kolom
K1, K2, K3, dan Kp yang masing-masing dimensianya telah dijelaskan di bab 4 pada
pembahasan “Pekerjaan Kolom” . Pekerjaan ring balk dan balok lantai pada pekerjaan
plat lantai dilakukan setelah pekerjaan dinding selesai. Sedangkan pemasangan
keramik dilakukan setelah pekerjaan atap selesai dikerjakan. Pekerjaan atap seperti
pemasangan kuda-kuda baja ringan, pemasangan genting keramik dan pemasangan
plafond pada pembangunan rumah ini di laksanakan oleh sub kontraktor yang di
ditunjuk oleh PT WARNA ALAM INDONESIA.
Pekerjaan instalasi listrik bertujuan untuk mengetahui jaringan-jaringan listrik
pada bangunan ini, sumber listrik diperoleh dari listrik negara (PLN)
Pekerjaan instalasi air pada pembangunan ini terdiri dari instalasi air bersih
dan air kotor. Instalasi air bersih berasal dari sumber air yang dialirkan menuju tower
air kemudian dialirkan menuju kamar mandi dan dapur, sedangkan instalasi air kotor
berakhir pada saptictank.
Pekerjaan pengecatan atau finishing menggunakan cat merk Dulux untuk
pengecatan pada tembok dan pengecatan plafond menggunakan cat merk Decolith.
Setelah kami melakukan kunjungan proyek pembangunan Perumahan Bukit
Elang Regency ini kami mendapatkan banyak pengetahuan tentang prosedur dan
urutan pelaksanaan pembanguan Perumahan sederhana.

35
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ilmusipil.com/kepala-tenaga-kerja-proyek-bangunan.

http://www.ilmusipil.com/tenaga-kerja-proyek-bangunan.

http://www.ilmusipil.com/sub-kontraktor-proyek.

http://www.ilmusipil.com/contoh-laporan-mingguan-proyek-kontraktor

http://file-laporan-proyek.blogspot.com/2012/09/kumpulan-file-contoh-laporan-proyek.html

Data-data dari PT WARNA ALAM INDONESIA

36

Anda mungkin juga menyukai