Retak sudut adalah retak yang memotong secara diagonal dari tepi atau
Daya dukung tanah dasar dan lapis pondasi yang tidak cukup besar
rekonstruksi parsial.
2. Kerusakan slab yang terbagi oleh retak (Divided slab)
Terjadinya rocking.
Untuk lebar retak < 5 mm, penanganannya dengan pengisian celah retak
(parsial).
3. Retak akibat beban lalu lintas (Durability cracking)
Adalah retak saling berhubungan yang membentuk rangkaian blok. Pola retak
berkembang dari retak tunggal atau berbentuk terbuka menjadi retak saling
satu slab.
4. Patahan (Faulting)
• Untuk perbedaan elevasi antar slab < 25 mm, dengan pemberian lapis perata
(patching).
bungan. Umumnya, jenis ini adalah aspal karet yang dituangkan secara panas,
rocking
Penurunan bagian tepi perkerasan adalah penurunan yang terjadi pada bahu
• Kesalahan geometrik
Retak memanjang adalah retak yang tidak berhubungan dan merambat kearah
memanjang slab, dimulai sebagai retak tunggal atau serangkaian retak yang
mendekati sejajar.
Kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut :
• Untuk lebar retak < 5 mm, penanganannya dengan pengisian celah retak
(parsial).
penggunaan agregat bulat dan liein. Penurunan tekstur makro terjadi karena
pengausan mortar beton pada perkerasan. Kekesatan yang rendah, meskipun
kadang-kadang dapat dikenali, akan tetapi tidak dapat diukur seeara visual.
• Pengaluran (grooving).
• Retak setempat
yang mengakibatkan aus atau lepasnya mortar beton yang diikuti dengan
Retak susut terjadi akibat dart penyusutan beto sendiri. Retak ini sering terjadi
dengan jarak yang acak, baik dalam arah memanjang dan melintang.
Adalah lepasnya agregat yang umumnya terjadi pada bagian sudut atau pada
mm.
(surfacing).
Adalah lepasnya agregat yang umumnya terjadi pada bagian sambungan atau
(surfacing).