D I R E K TO R AT P E M B A N G U N A N JA L A N
D I R E K TO R AT J E N D E R A L B I N A M A R G A
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Subdirektorat Geoteknik dan Manajemen Lereng
Penyiapan bahan pembinaan teknis perencanaan Penyiapan bahan penyediaan konsultansi teknis
tanah lunak, tanah ekspansif, tanah dasar dan manajemen lereng
timbunan Pembinaan teknis perencanaan mitigasi daerah
Pembinaan pengembangan dan penerapan rawan gempa, patahan, dan manajemen lereng
teknologi tanah dasar pada daerah tanah lunak Pembinaan manajemen mitigasi daerah rawan
dan tanah ekspansif longsor
Penyediaan konsultansi geoteknik
OUTLINE
1 STABILISASI DANGKAL
3 PENYELIDIKAN GEOTEKNIK
Stabilisasi dangkal dengan menggunakan semen Stabilisasi dangkal dengan menggunakan tiang kayu
Karakteristik Kinerja Stabilisasi Dangkal
Dari segi kinerja, stabilisasi dangkal dapat mengurangi penurunan total dan perbedaan
penurunan, deformasi lateral, serta meningkatkan stabilitas fondasi baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
Tipe Stabilisasi Potensi Potensi Potensi Potensi Kecepatan Biaya
Dangkal Penurunan Deformasi Stabilitas Penimbunan
Total Lateral Fondasi
Tanpa stabilisasi Besar Besar Sangat tidak Lambat Rendah
dangkal stabil
Stabilisasi dangkal Sedang Cukup stabil Cukup stabil Sedang Sedang
c) Penurunan timbunan
Untuk memperkirakan penurunan timbunan
jangka panjang menggunakan Teori
Konsolidasi Terzaghi.
d) Stabilitas timbunan
Stabilitas fondasi diperiksa melalui analisis
stabilitas lereng dan dengan menggunakan
Metode Taylor atau Bishop untuk memeriksa
faktor keamanan dari timbunan. Apabila fk
yang didapat ≤ 1,3 maka stabilisasi dangkal Analisis stabilisasi lereng untuk stabilitas dangkal
digunakan untuk meningkatkan batas aman.
Mekanisme Teknik Stabilisasi Dangkal
• Kombinasi semen dan tiang cerucuk dapat
meningkatkan stabilisasi dengan mekanisme
berikut:
Distribusi tegangan
Meningkatkan stabilitas jangka pendek
Memperkecil penurunan dengan cara
menyalurkan tegangan ke lapisan tanah
yang lebih dalam
• Batasan stabilisasi dangkal adalah teknik ini
tidak ditujukan untuk menghilangkan Distribusi tegangan
penurunan keseluruhan tapi hanya untuk
memperkecil penurunan
1. Pengujian sifat indeks: a) Dilakukan pada tahap sebelum konstruksi guna menentukan
- Kepadatan - SNI 03-2828-1992 sifat awal tanah untuk perencanaan stabilisasi dangkal, juga
- Berat jenis - SNI 03-1964-1990 untuk perencanaan campuran lapisan yang distabilisasi
- Kadar air - SNI 03-1965-1990
- Batas-batas Atterberg - SNI 03-1967-1990 b) Dilakukan pada tahap setelah konstruksi untuk menegaskan
SNI 03-1966-1990 peningkatan lapisan yang distabilisasi, juga efektivitas
SNI 03-3422-1994 stabilisasi dangkal dengan membandingkan perubahan sifat
- Distribusi ukuran butir - SNI 03-3423-1994 indeks
2. Pengujian sifat teknik a) Kuat tekan bebas (qu) untuk analisis stabilitas lereng dan daya
- Kuat tekan bebas - SNI 03-3638-1994 dukung tanah
- Konsolidasi - SNI 03-2812-1992 b) Sifat konsolidasi, seperti angka pori awal (e0), indeks
kompresi (Cc), koefisien konsolidasi (cv) dan tegangan pra
konsolidasi (P’c) untuk memperkirakan penurunan tanah
akibat pembebanan pada timbunan yang dimaksud
c) Dilakukan pada tahap sebelum konstruksi untuk menentukan
sifat awal tanah tanah serta dilakukan pada tahap setelah
konstruksi untuk mendapatkan hasil peningkatan dari
stabilisasi dangkal dengan membandingkan perubahan kuat
geser, angka pori dan tegangan pra konsollidasi
PERENCANAAN
STABILISASI DANGKAL
Prosedur Perencanaan Stabilisasi Dangkal
Mulai
Ya
Tentukan rasio
pencampuran lapisan
tanah yang distabilisasi
Prosedur perencanaan teknik stabilisasi dangkal dari hasil percobaan
Dipadatkan dengan
modified proctor
Perawatan di dalam
wadah lembab selama
7 hari
Meningkatkan Periksa
Tidak
perbandingan kekuatan
semen yang lebih tekan yang
besar daripada (a) ditargetkan
Ya
Selesai
Persiapan lokasi
Membuang material yang tidak diperlukan, dan
menambahkan air bila pada kelembapan tanah lebih
rendah daripada kadar optimumnya
Pemasangan Penyebaran
cerucuk kayu bahan stabilisasi
Menggunakan Back-hoe atau secara manual
Pencampuran
Menggunakan Back-hoe atau traktor pertanian
dengan tambahan peralatan
Perataan
Pemadatan
Menggunakan Tire-roller, Tandem-roller, Vibrating-
roller, Vibrating-plate atau compactor
Perawatan
Menutupi dengan lembaran plastic
Pengujian
kualitas
Uji CBR, uji pembebanan pelat dan uji kerucut pasir
1 Pelat penurunan Untuk memantau penurunan total dan Pada permukaan lapisan yang
perbedaan muka tanah distabilisasi di bagian tengah dan
kedua ujung penampang melintang
timbunan
2 Ekstensometer Untuk memantau penurunan total pada tiap Pada lubang bor di bagian tengah
magnetik (magnetic lapisan tanah yang berbeda timbunan dengan kedalaman yang
extensometer) bervariasi
3 Patok geser Untuk memantau pergerakan lateral muka Pada permukaan timbunan atau
tanah tanah yang berdekatan dengan kaki
timbunan
4 Inklinometer Untuk memantau pergerakan lateral pada Pada lubang bor yang berdekatan
lapisan tanah yang berbeda dengan kaki timbunan. Ujung
inklinometer harus masuk di tanah
keras di bawah tanah kompresibel
5 Pisometer Untuk memantau tekanan air pori yang Pada lubang bor yang ditempatkan
berkaitan dengan penempatan timbunan di bagian tengah timbunan pada
dan disipasi air pori terhadap waktu kedalaman yang bervariasi dalam
lapisan tanah kompresibelnya
6. Pipa ukur muka air Untuk mengukur fluktuasi muka air tanah Pada lubang bor ditempatkan di luar
dan sebagai referensi untuk menghitung badan timbunan yang r elatif tidak
kelebihan tekanan pori terpengaruh oleh beban timbunan,
dibawah fluktuasi muka air tanah
yang diharapkan
Pemantauan Instrumen Geoteknik
D I R E K TO R AT P E M B A N G U N A N JA L A N
D I R E K TO R AT J E N D E R A L B I N A M A R G A
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT