Anda di halaman 1dari 28

PEMADATAN TANAH (SOIL COMPACTION)

o Pemadatan : usaha mekanis  tanah lebih padat atau


lebih kompak  tanah unsaturated
o Usaha mekanis  dipadatkan dengan : mesin gilas
(rollers), penumbuk (rammers), vibrators
o Lebih kompak  butiran lebih rapat, rongga lebih kecil,
 densitas naik
o Konsolidasi  memadatnya lempung jenuh air oleh
beban statis
• Proses : memeras air keluar
• Waktu : lama (permeabilitas kecil)
oManfaat/akibat pemadatan :
1. Kuat geser (kekuatan) naik
2. Penurunan dimasa datang berkurang
3. Permeabilitas tanah turun
4. Pengaruh kembang-susut berkurang
o Derajat kepadatan  dry density, d, dalam gram/cm3
b
d 
1 w
o Kadar air (kandungan air)
Fungsi  pelumas butir 
• jika air kurang  sulit dipadatkan
• jika air berlebih  tidak bisa padat
• jumlah tepat (tertentu)  optimum (wopt, Optimum
moisture content, OMC)  menghasilkan kepadatan
maksimum ( ρd max, Maximum Dry Density, MDD)
o Parameter kepadatan tanah :
Jenis tanah & tenaga pemadat  OMC & MDD  spesifik
Uji pemadatan laboratorium
o Tujuan  mendapatkan OMC & MDD untuk tanah ybs.
Metode : Proctor (1933)  Proctor Test
Alat : - silinder pamadat dan penumbuk
- Timbangan, alat uji kadar air & oven
o Parameters :
- volume silinder
- masa penumbuk (rammer)
- Tinggi jatuh
- Jumlah tumbukan/lapis
Metode test di ASTM
Standard D 698 Modified D 1557
Specification
A B C A B C
Mold dia. mm 101.6 101.6 152.4 101.6 101.6 152.4
Mold height, mm 116.4 116.4 116.4 116.4 116.4 116.4
Material, finer mm 4.75 9.5 19.0 4.75 9.5 19.0
Layer 3 3 3 5 5 5
Blows/layer 25 25 56 25 25 56
Mass of rammer, kg* 2.5 2.5 2.5 4.5 4.5 4.5
Fall height, mm 305 305 305 457 457 457
Compactive effort 600 kN-m/m3 2700 kN-m/m3
o Metode lain  dengan meja getar (tanah granuler)
o British Standard  simplier apparatus :
– volume silinder : 1 Ltr atau ukuran CBR mold
– masa penumbuk : 2.5 kg atau 4.5 kg
– Tinggi jatuh : 300 mm atau 450 mm
– Tanah granuler  Vibrating Hammer
Prosedur pengujian lab.  STANDAR ENERGI A
• Tanah asli  kering udara  gumpalan  dihancurkan
 diayak lolos ayakan no. 4  sample uji
• Sampel uji + sedikit air  dicampur merata  disimpan
dalam kantong plastik kedap udara sekitar 24 jam
• Padatkan  lapis demi lapis  silinder uji penuh/lebih
• Potong rata atas & bawah rata ujung silinder  timbang
 Mb1
• Keluarkan sampel dari silinder  uji kadar air  w1
b1 = Mb1/V d1 = b1/(1+w1)
• Hancurkan tanah padat tsb  kecil-kecil  tambah air
1-3%  ulangi pemadatan   Mb2 & w2  b2,d2
• Ulang dengan kadar air selalu naik (5-6 kali)  wi & di
• Plot  w vs. d
d MDD
1

OMC
w
Catatan :
• Kenaikan kadar air  Mb bertambah
• Uji pemadatan  dihentikan  kenaikan kadar air Mb
tetap atau turun
• Lempung  siapkan 5-6 samples  campur dengan
kadar air berbeda-beda  peram 24 jam  campuran
merata  uji pemadatan
• OMC rendah  biasanya hasil MDD lebih tinggi
 MDD tinggi : granuler well graded
 Grafik jelek : pasir seragam, silt, organic soil

Rentang MDD & OMC terkait penggunaan badan jalan


Soil MDD (gr/cm3) OMC (%) Performance
Granular 1,84 – 2,28 7 – 15 good – excellent
Granular + fines 1,76 – 2,16 9 – 18 fair – excellent
Sands 1,76 – 1,84 9 – 15 fair – good
Sandy silts – silts 1,52 – 2,08 10 – 20 poor – good
Silts - clays 1,52 – 1,92 10 – 30 poor – good
Elastic silts/clays 1,36 – 1,60 20 – 35 Unsatisfactory
Clays 1,44 – 1,84 15 - 30 poor - fair
Jika seluruh udara dapat dikeluarkan (saat pemadatan) 
tanah  jenuh air  zero air void (zav)  (tidak mungkin)
 teoritis  dry density :
Gs
d  w
1  wGs
Umumnya  pada kadar air tertentu  pemadatan tanah
 dry density  mempunyai air content A :
Gs1  A
d  w
1  wGs
Grafik moisture-density relationship (w vs ρd)  selalu
dikiri zav (garis jenuh air)  Penggambaran dengan A =
0% (zav), 5% & 10%
Pengaruh tenaga/energi pemadat

Energi pemadat yang


lebih tinggi  grafik
w vs. ρd. bergeser
ke kiri atas OMC
turun, MDD naik pada
air content sama
Contoh hasil uji pemadatan lab  berbagai tanah

Tanah granuler MDD besar OMC rendah, lempung MDD


rendah OMC tinggi
Contoh soal :
Uji pemadatan tanah standar dengan silinder 1000 cm3 
hasil :
Mass (gr) Water content (%) ρb (gr/cm3) ρd (gr/cm3)
1763 12,3 1,763 1,57
1905 14,1 1,905 1,67
2062 16,5 2,062 1,77
2106 18,3 2,106 1,78
2059 20,4 2,059 1,71
1936 stop 22,5 1,936 1,58

 Dalam praktek di lab  silinder + tanah padat 


ditimbang  massa tanah padat = massa total – massa
silinder 
b 
Mass of soil
d  b

volume 1 w
2.0 ρd max (MDD) = 1.78 gr/cm3
1.9 OMC = 17.0 % (bulat)
pd (gr/cm )
3

1.8

1.7

1.6

1.5
12 16 20 24
w (% )

wsat % ρd (gr/cm3)
For : Gs = 2,7 ; ρw = 1 gr/cm3
16 1,89  zero air void
18 1,82
20 1,75
22 1,69
24 1,64
FIELD COMPACTION :
Aplikasi : timbunan, bendungan tanah, tanggul, subgrade &
pekerjaan jalan, urugan dll
Prosedur :
o Pemilihan material  jenis tanah  berdasar klasifikasi
tanah
o Uji laboratorium  OMC & MDD
o Pelaksanaan lapangan :
• Tanah  di OMC + 2%
• Tanah ditebar dengan ketebalan 20 – 40 (cm)
• Dipadatkan  roller  4-6 lintasan (max. 10 lintasan)
• Cek tingkat kepadatan (d)  bandingkan thd hasil lab
MDD  d/MDD x 100% (biasanya syarat > 90% atau
>100%)  jika ok, lapis berikutnya, jika “tidak” 
diselesaikan !!!
• Permukaan dikasarkan  ditebar tanah lapis
berikutnya
Jika hasil kepadatan tidak memenuhi 
o Jumlah lintasan ditambah (< 10 lintasan  mahal)
o Massa/berat alat pemadat ditambah
o Tebal lapisan dikurangi
Trial compaction :
o Tujuan : mendapatkan hubungan jumlah lintasan dan
tebal lapisan  syarat densitas memenuhi
o Cara :
• Tanah dengan kadar air optimun ditebar dg tebal tertentu
• Dipadatkan dengan alat pemadat 4-6 lintasan
• Diperiksa hasil kepadatan (densitas > % yang disyaratkan)
• Jika sudah memenuhi  digunakan sebagai pedoman
• Jika belum  berat alat pemadat ditambah atau tebal
lapisan dikurangi  dicoba lagi sampai memenuhi
Alat pemadat :
 Stamper (Tamping rammer)
• Dijalankan secara manual
• Pekerjaan/lahan kecil, alat besar tdk dpt masuk
• Ketebalan lapis max. : 15 cm
 Rollers
• Dengan penggerak sendiri atau ditarik traktor
• Suatu alat kadang cocok untuk jenis tanah tertentu
• Kemampuan besar dan areal lebih luas
 Smooth wheeled rollers :
• 2-3 drum metal  permukaan halus  berat dapat
ditambah dengan mengisi drum dg air/pasir
• Cocok untuk berbagai tanah kecuali pasir seragam
• Permukaan tanah yang dihasilkan  halus
• Mesin gilas dapat maju-mundur tanpa perlu berputar
TAMPING RAMMER
SMOOTH WHEELED ROLLERS
SMOOTH WHEELED ROLLERS
 Pneumatic-tyred roller :
• 2 baris ban/roda karet  tekanan tinggi  susunan 
lintasan overlap
• Punya mesin penggerak sendiri + kotak beban di atas
roda
• Efektif untuk tanah berlempung/berlanau
• Permukaan tanah yang terjadi  halus
 Sheepsfoot roller
• Drum baja dengan batang-batang “kaki”  tekanan
pemadat lebih besar
• Kebanyakan ditarik traktor
• Daya tusukan  pengaruh lebih dalam
• Cocok untuk lempung/lanau, gumpalan tanah kering
• Tusukan kaki  memecah gumpalan, mencampur 
meningkatkan homoginitas
• Permukaan kasar  ikatan bagus dg lapis berikutnya
PNEUMATIC-TYRED ROLLERS
SHEEPSFOOT ROLLERS
 Grid roller
• Drum metal dengan grid baja dipermukaan
• Cocok untuk tanah granuler
• Permukaan kasar

 Pemadat getar (vibratory roller)


• Smooth wheeled roller + mesin/mekanisme penggetar
• Cocok untuk tanah granuler
• Kapabilitas  massa + getaran (lambat jalannya 
lebih efektif)
GRID ROLLERS
VIBRATORY ROLLERS
PENGUJIAN KEPADATAN LAPANGAN
(FIELD DENSITY TEST)
 Tujuan : Quality control dari pekerjaan pemadatan
lapangan  mengukur hasil kepadatan  dibandingkan
dengan MDD
 Prosedur :
• Ambil tanah yang dipadatkan  timbang (massa)
• Ukur volume  bulk density, b
• Cari kadar air (w)  biasanya uji cepat
• Densitas lapangan : d = b /(1+w)
 Metoda  in situ volume test
• Sand Cone
• Rubber Balloon
• Drive Cylinder
• Nuclear tester
Sand cone apparatus Rubber Balloon app

 Metode  kadar air di lapangan


• Carbide method (speedy moisture tester)
• Infra red method
• Dibakar langsung
• Oven  lama
 Metode Sand cone :
• Lakukan kalibrasi pasir  dapatkan densitas pasir  sand
• Kalibrasi massa/volume dari pasir dalam kerucut (cone) di
atas bidang/muka-tanah  Msc  Vcone = Msc/sand
• Gali lubang pada tanah yang dipadatkan & kumpulkan
tanahnya  timbang  M1, dan uji kadar airnya  w
• Isi tabung sand cone dg pasir  tabung + isi + kerucut/cone
 timbang  Ma
• Isi lubang  gambar
• Tutup kran  tabung + cone +
sisa pasir  timbang  Mb
• Massa pasir dalam lubang, Msh =
Ma – Mb - Msc
• Volume lubang, V = Msh / sand
• Bulk density tanah padat,  = M1/V
• Dry density tanah padat, d =  /(1+w)  % terhadap MDD ??

Contoh form kalibrasi & hasil uji sandcone  lihat

Anda mungkin juga menyukai