+0.00
38.84
-2.00 Pasir 38.84 0
-4.50 25
64.82
89.82
Lempung
180.63 70 110.63
-9.00
p total u p’ (ef)
• pasir : = Gs (1+w) w /(1+e) = 19.42 kN/m3
sat = (Gs + e) w /(1+e) = 20.39 kN/m3
’ = sat - w = 10.39 kN/m3
• lempung : sat =(Gs + e) w /(1+e) = 20.18 kN/m3
’ = sat - w = 10.18 kN/m3
• tekanan total, p = 2 + 2.5 sat1 + 4.5 sat2 = 180.63 kN/m2
• tekanan pori, u = 7 w = 70 kN/m2
• tekanan efektif, p’ = p - u = 110.63 kN/m2
plot
TEGANGAN EFEKTIF PARTLY SATURATED SOIL
• Partly saturated soil rongga terisi air dan udara
dianggap air tidak menerus
• Tegangan total (σ) tekanan : intergranuler, udara pori
dan air pori
• Tegangan efektif (σ’):
' u a (u a u w )
dengan :
ua = tekanan udara pori
uw = tekanan air pori
χ = chi (kai) grafik
tanah jenuh air χ = 1, tanah
kering χ = 0
Kenaikan kapiler dalam tanah
• Rongga pori menerus dalam tanah blok kapiler
• Gaya tarik permukaan (surface tension force) air naik ke
atas phreatic surface (= level muka air tanah)
• Konsep tinggi kenaikan tabung kapiler Gambar
• Tinggi kenaikan air dalam
tabung kapiler jumlah
gaya arah vertikal
2
d hc w dT cos
4
• T = surface tension, α = angle
of contact, d = diameter of
capillary tube, γw = unit
weight of water
• Dengan T, α dan γw
konstan h tergantung 1/d
• Tinggi kenaikan air kapiler yang saturated (h2), diatas h2
partly saturated
• h1 & h2 tgt besar rongga dan jenis tanah
• Tinggi kenaikan kapiler maksimum h1 Gambar
C
h1 (mm)
e D10
D10 = diameter efektif
e = void ratio,
C = konstanta(10 mm2
s/d 50 mm2)
Tipikal kenaikan air kapiler :
Range of capillary rise
Soil type
ft m
Coarse sand 0.4-0.6 0.12-0.18
Fine sand 1-4 0.3-1.2
Silt 2.5-25 0.76-7.6
Clay 25-75 7.6-23
Aliran ke atas
(h x) w x '
u (h x h) w
' x ' xi w
Kondisi khusus pada aliran keatas hidarulik gradien naik
tekanan efektif turun ’ 0
Jika ’ = 0 x.’ - x.i.w = 0
Kondisi ini hidraulik gradien kritis = icr
'
x. ' x.i. w icr
w
Pada kondisi hidraulik gradien kritis ’ = 0 seolah-olah
butir tanah tak punya massa (berhamburan dalam air), tak punya
kekuatan (kemampuan dukung = 0)
mendidih (boiling/quick condition) beban/bangunan
diatasnya tenggelam.
Contoh-contoh
• Sumber-sumber air, rawa tanah mengapung
• Penggalian tanah :
h
i
l
jika terjadi icr tanah
terangkat bisa terbawa pompa
merembet ke bawah seperti
pipa proses “piping” longsor
h icr
i i n 23
l n
l >> i kecil
Pada dinding penahan tanah :
Contoh :
Tanah dengan gradasi tergambar D85 = 0.01 mm, D15 = 0.002 mm
& D50 = 0.004 mm
Desain filter yang cocok.
Penyelesaian :
5(D15)s = 5 x 0.002 = 0.010 mm
5(D85)s = 5 x 0.01 = 0.05 mm 5(D15)s < (D15)f < 5(D85)s
check : 25 x (D50)s = 25 x 0.004
= 0.100 mm OK
Tanah untuk filter diantara 2 gradasi batas tersebut (garis
merah)
FILTER SINTETIS GEOSYNTETICS/GEOTEXTILES
Jenis :
• wovens
• non-wovens (tebal & tipis)
Kemampuan drainasi tergantung dari besarnya lubang diantara
elemen/serat-serat tekstil.
Pengukuran :
o metode optik
o pengayakan pasir
Penggunaan geotekstil sebagai filter dikaitkan dengan ukuran
pori 95% (O95 ukuran pori efektif) diameter rata-rata dari
pasir dengan 5% fraksinya melewati lubang-lubang pada
geotekstil.
Ukuran pori bisa digambarkan sebagai grafik mirip gradasi tanah
• wovens ukuran pori uniform
• non-wovens daerah lebih besar
Mekanisme filter
Kriteria filter
1. O90 < (D90)s
O90 < 10(D50)s
2. O95 < (D90)s
O95 < 10(D50)s