PERTEMUAN KE 12

PEMADATAN TANAH
(TEORI PEMADATAN TANAH DAN
PEMADATAN TANAH DI LAPANGAN)
1. PENGANTAR PEMADATAN TANAH
Definisi :
Proses menaikkan berat jenis tanah dengan
cara mendesak tanah dengan energi mekanis
agar partikel solid pada tanah lebih merapat
dan menjadi kompak serta mengurangi partikel
udara yang mengisi rongga pada massa
tanah.
 Pemadatan:
• Bertambahnya berat volume kering oleh
beban dinamis sehingga butir-2 tanah
akan merapat & Mengurangi rongga
udara
• Yaitu usaha secara mekanik agar butir-
butir tanah merapat. Volume tanah akan
berkurang. Volume pori berkurang
namun volume butir tidak berubah. Hal
ini bisa dilakukan dengan cara
menggilas atau menumbuk.
Definition:

Soil compaction is defined as the method of mechanically increasing the

density of soil by reducing volume of air.

Load
gsoil (2) > gsoil (1)

Air
Air

Water Water
Soil
Matrix Compressed
soil
Solids Solids

WT1
gsoil (1) = VT1 gsoil (2) =
WT1
VT2
 Maksud pemadatan:
• Memperbaiki kuat geser tanah yaitu menaikkan
nilai θ dan C (memperkuat tanah).
• Mengurangi kompresibilitas (Pemampatan) tanah
• Mengurangi permeabilitas yaitu mengurangi nilai k
• Mengurangi perubahan vol akibat perubahan kadar
air
• Mengurangi sifat kembang susut tanah (lempung)
• Meningkatkan Berat Volume Tanah
Pemadatan tanah biasanya digunakan pada:
• pembuatan bendung,
• jalan raya,
• lapangan terbang
• dasar pondasi dsb
GAMBARAN DAMPAK TANAH YANG TIDAK PADAT
2. PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PEMADATAN :
- KEPADATAN TANAH MENINGKAT DENGAN
MENINGKATNYA KADAR AIR  AIR BERFUNGSI SEBAGAI
“PELUMAS”.
TAPI :
PENAMBAHAN AIR YANG BERLEBIHAN 
KEPADATAN MENURUN.
KARENA :
AIR MENGAMBIL ALIH TEMPAT-TEMPAT YANG
SEMULA DITEMPATI OLEH BUTIRAN.
- KADAR AIR DIMANA KEPADATAN TANAH MAX.  KADAR
AIR OPTIMUM (Wc-opt).
 KADAR AIR DIMANA KEPADATAN TANAH MAX.
 KADAR AIR OPTIMUM (Wc-opt)

115
114
113
112
111

gdry max 110

109
108
107
106
105
104
103
102
101
100
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Optimum Water
Content
3. CARA MENENTUKAN KEPADATAN MAX. (gd-max) DAN
KADAR AIR OPTIMUM (Wc-opt).  UJI PEMADATAN TANAH
Tes Pemadatan Tanah di laboratorium

• Tes pemadatan tanah di laboraturium

ditemukan oleh R.R. Proctor pada tahun
1933, dinamakan dengan “Tes
Pemadatan Proctor”. Dilakukan untuk
mendapatkan kurva pemadatan yang
mencerminkan hubungan antara berat
jenis kering (gd) dan kadar air optimum (w).

• Terdapt dua macam tes pemadatan tanah :

1. Proctor Standar
2. Proctor Modifikasi
ALAT UJI PEMADATAN TANAH PROCTOR
Spesifikasi Peralatan Tes Proctor Standar dan
Proctor Modifikasi

Tes Proctor Standar Tes Proctor Modifikasi

(ASTM D698) (ASTM D1557)

Berat Hammer 24.5 N (5.5 lb) 44.5 N (10 lb)

Tinggi Jatuh Hammer 305 mm (12 in) 457 mm (18 in)

Jumlah Layer 3 5

Jumlah Pukulan/Lapis 25 25

Volume Mold 0.000 942 2 m (1/30 ft3)

Energi Kompaksi (CE) 595 kJ/m3 (12400) 2698 kJ/m3 (56250 lb.ft/ft3)

Tanah (-) Saringan No.4

UNTUK TAHAPAN PROSES PENGUJIAN DIBERIKAN PADA

MATA KULIAH UJI TANAH
 Sinar
Matahari

Sampel
Tanah
1 2

5 Mold 1 Mold 2 Mold 3

4
(w1) (w2) (w3)

Mold 4 Mold 5
(w4) (w5)

7
Berat Jenis Kering
(gd)
Zero air voids
Berat Jenis Kering (saturation = 100%)
Maksimum

Proctor
6
Modifikasi

Proctor
Standar

Kurva Kadar Air

Kadar Air (w)
Pemadatan Optimum
• Cara modifikasi digunakan pada pekerjaan-
pekerjaan lapangan terbang dan jalan raya.
• Cara standar Untuk pekerjaan lain misalnya
bendungan, tanggul saluran, pekerjaan
pondasi.
Catatan:
• Perkiraan nilai OMC dan MDD (standar) adl
• OMC : 5% (tanah butir kasar) s/d 35%
(lempung plastis), umumnya 15% sampai
25%. MDD : 9.6 (tanah organik) s/d 23.2
(tanah butir kasar well graded) Tanah biasa
12 s/d 16.
 Gs gw
Soil Compaction in the Lab: gZAV =
Gs g w 1+ WcGs
1- Standard Proctor Test g dry  Sr
1e Dry Density
Zero Air Void Curve
Sr =100%
5.5 pound hammer

g d max
3
H = 12 in
4

2
5
1
25 blows
per layer
Compaction
wc1 wc2 wc3 wc4 wc5 Dry to Wet to Curve
Optimum Optimum

gd1 gd2 gd3 gd4 gd5 (OWC) Water

Content
Optimum
Increasing Water Content Water
Content

gwet
4 inch diameter compaction mold.
(V = 1/30 of a cubic foot)
gdry =
1+ Wc%
100
Soil Compaction in the Lab:
Zero Air Void Curve
Sr = 60%
Dry Density Zero Air Void Curve
1- Standard Proctor Test Sr =100%
ASTM D-698 or AASHTO T-99
g d max
Energy = 12,375 foot-pounds per cubic foot
Zero Air Void Curve
g d max
Sr < 100%

Compaction
Curve for
2- Modified Proctor Test Modified
Proctor
ASTM D-1557 or AASHTO T-180

Energy = 56,520 foot-pounds per cubic foot

Compaction
Curve for Standard
Proctor

(OMC) Moisture
(OMC)
Content

Number of blows per layer x Number of layers x Weight of hammer x Height of drop hammer
Energy =
Volume of mold
Example:
The laboratory test for a standard proctor is shown below. Determine the optimum water content and
maximum dry density. If the Gs of the soil is 2.70, draw the ZAV curve.

Solution:
Volume of Weight of wet Water Volume of Weight of wet Wet Unit Water Dry Unit
Proctor Mold soil in the Content (%) Mold soil in the Weight Content Weight
(ft3) mold (lb) (ft3) mold (lb) (lb/ft3) (%) (lb/ft3)

1/30 3.88 12 1/30 3.88 116.4 12 103.9

1/30 4.09 14 1/30 4.09 122.7 14 107.6
1/30 4.23 16 1/30 4.23 126.9 16 109.4
1/30 4.28 18 1/30 4.28 128.4 18 108.8
1/30 4.24 20 1/30 4.24 127.2 20 106.0
1/30 4.19 22 1/30 4.19 125.7 22 103.0

115
114
113 gwet
112
111
gdry =
Wc %
110 1+
109 100
108

Gs gw
107
106
105 gZAV =
104 1+ WcGs
103 Sr
102
101
100
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
 115
114
113
112
111

gdry max 110

109
108
107
106
105
104
103
102
101
100
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Optimum
Water
Content
 6. USAHA PEMADATAN (ENERGY PEMADATAN).

• Energi pemadatan (E) dinyatakan dalam formula sebagai

berikut :

 Jml.tumb. Berat  Ting.Jatuh

 
@ lapis  x Jml.lapis x Pemukul x Penumbuk
E     
(VolumeCetakan)

Perubahan energi pemadatan akan menyebabkan

perubahan kurva pemadatan. Nilai berat jenis kering
tanah maksimum (gd maks) akan meningkat seiring
dengan penurunan nilai kadar air optimum (woptimum).
7. CARA MENGGAMBAR KURVA PEMADATAN.

• DATA YANG DIDAPATKAN DARI TEST PEMADATAN :

– KADAR AIR, Wc.
– BERAT VOLUME, g.
• HITUNG KEPADATAN (gd) UNTUK MASING-MASING Wc.

g
gd 
1  Wc
• MENGGAMBAR KURVA ZAV (ZERO AIR VOID)
– ZERO AIR VOID  SATURATED (JENUH)
– MENGHITUNG :

Gs g w
g d ( zav) 
1 e
SR.e n= Gs.Wc  SR = 100%  e = Gs Wc

Gs g w
g d ( zav) 
1  GsWc
 HITUNG gd(zav) UNTUK Wc TERTENTU

– GAMBAR KURVA ANTARA Wc DAN gd(zav) YANG SALING

BERSESUAIAN.
8. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPADATAN.
• TIPE TANAH YANG DIPADATKAN
– DISTRIBUSI UKURAN BUTIRAN
– KADAR AIR
– ENERGI YANG DIPAKAI UNTUK
MEMADATKAN
• Menurut Proctor, pemadatan tanah ditentukan oleh
keempat hal berikut :

1. Usaha Pemadatan (energi)

2. Tipe Tanah
3. Kadar Air (w), dan
4. Berat Jenis Kering (gd)
9. PENGARUH PEMADATAN TERHADAP STRUKTUR TANAH
LEMPUNG.

• KADAR AIR (Wc) < Wc opt  DRY SIDE Wc-opt.

• KADAR AIR (Wc) > Wc opt  WET SIDE Wc-opt.
• PADA TITIK A  STRUKTUR BUTIRAN : “FLOCCULATE” (ACAK).
KARENA :
Wc-RENDAH  DIFFUSE DOUBLE LAYER TIDAK
BERKEMBANG SEPENUHNYA.
 AKIBATNYA : GAYA TOLAK-MENOLAK
ANTAR BUTIR KECIL.
• PADA TITIK B  DIFFUSE DOUBLE LAYER BERTAMBAH.
• PADA TITIK C  GAYA TOLAK-MENOLAK ANTAR BUTIR BESAR
 SUSNAN PARTIKEL  “DISPERSED”.
10. SIFAT TANAH YANG DIPADATKAN.

• DAYA REMBES.
• KEKUATAN TANAH
• KOMPRESSIBILITAS.
SIFAT TANAH PASIR YANG DIPADATKAN.

• Paling mudah penanganannya utk

pekerjaan lapangan
• Kuat gesernya tinggi
• Perubahan volume sedikit setelah
dipadatkan
• Permeabilitas tinggi
 SIFAT TANAH PASIR YANG DIPADATKAN.

• Pada tanah pasir, berat jenis kering tanah cenderung

untuk menurun pada saat awal penambahan air.
Kemudian pada saat mencapai kadar air tertentu,
berat jenis kering tanah akan bertambah hingga
mencapai nilai maksimum.
• Penurunan nilai berat jenis kering tanah pada saat
awal pertambahan kadar air disebabkan oleh efek
tarik kapilaritas.
• Pada saat kadar air ditambah tapi masih masih
rendah, gaya tarik kapilaritas pada air akan
menyebabkan partikel tanah cenderung bergerak dan
memadat.
Perilaku Tanah Pasir yang Dipadatkan
Perilaku Tanah Pasir yang Dipadatkan
(di Lapangan)

• Perilaku di lapangan adalah sama

dengan di laboraturium (ditentukan oleh
kepadatan dan confining pressure).
• Cara pemadatan yang berbeda di
lapangan akan menghasilkan struktur
tanah yang berbeda pula (vibratory atau
tamping).
Perilaku Tanah Pasir yang Dipadatkan
Perilaku Tanah Pasir yang Dipadatkan
(di Lapangan)

• Untuk clean cohesionless fills,

pemadatan dengan vibratory rollers
adalah metode yang terbaik dan paling
ekonomis dengan kedalaman efektif
sekitar 2 m. Apabila digunakan the
heaviest vibratory roller, maka
kedalaman efektifnya dapat lebih besar.
 SIFAT TANAH LANAU YANG DIPADATKAN

• Umumnya stabil
• Kuat geser cukup tinggi
• Sedikit berubah volumenya
• Sangat sulit dipadatkan bila basah, karena
permeabilitas rendah
Perilaku Tanah Lempung yang Dipadatkan

• Lempung padat, permeabilitasnya

rendah
• Tanah tdk dpt dipadatkan dgn baik pd
waktu sgt basah/jenuh
• Air sulit mengalir ke luar dari rongga
lempung
• Butiran sulit merapat satu sama lain
Perilaku Tanah Lempung yang Dipadatkan

• Secara umum sifat-sifat mekanis dari

lempung yang dipadatkan bergantung
pada:
- cara pemadatan
- energi (compactive effort)
- kadar air saat pemadatan
- perubahan kadar air dan volume setelah
pemadatan
Perilaku Tanah Lempung yang Dipadatkan

• Pemadatan dengan kadar air lebih rendah

dari kadar air optimum (wopt) akan
menghasilkan struktur tanah yang
flocculated dan aggregate.
• Pemadatan dengan kadar air lebih besar
dari kadar air optimum (wopt) akan
menghasilkan struktur tanah yang
deflocculated dan disperse.
 Perubahan Volume / Kompresibilitas

Dari hasil perbandingan derajat kompresi tanah

lempung yang dipadatkan dengan effort yang
sama terlihat bahwa :
1. Tanah jenuh yang dipadatkan pada kadar dry
of optimum menghasilkan settlement yg lebih
kecil dibandingkan pada kadar wet of optimum.
 Perubahan Volume / Kompresibilitas

2. Settlement tambahan akan terjadi pada tanah

jenuh yang dibebani. Settlement tersebut
dinamakan “collapse” settlement, merupakan
perilaku yang penting pada tanah yang
dipadatkan pada kadar dry of optimum.
3. Total settlement yang terjadi akibat
penjenuhan dan kompresi pada saat kadar air
optimum hampir tercapai adalah sangat kecil,
dimana maximum dry Kepadatan telah
tercapai pada saat kompaksi.
Perilaku Tanah Lempung yang Dipadatkan

4. Shear strain cenderung merusak struktur

flocculated dan menghasilkan partikel yang
berorientasi lebih sejajar (deflocculated)
sehingga struktur deflocculated tersebut lebih
sensitif terhp shearing (kneading compaction).
5. Struktur lempung flocculated cenderung
mempunyai tingkat swelling yang lebih tinggi.
Kekuatan Tanah Lempung
Setelah Terjadi Penjenuhan

• Dipengaruhi oleh :
- kadar air dan kepadatan kering saat
pemadatan
- struktur tanah saat pemadatan
- besarnya pembebanan saat terjadi
penjenuhan
- tipe tanah lempung
11. PEMADATAN TANAH DI LAPANGAN.
ALAT YANG UMUM DIGUNAKAN :
• SMOTH-WHELL ROLLER
• RUBBER-TIRED ROLLER
• SEEPFOOT ROLLER
• TAMPING FOOT ROLLER
• dll
Penerapan Berbagai Tipe Alat Pemadatan untuk Berbagai
Jenis Tanah (Caterpillar Tractor Co., 1977)
smooth wheel roller

•Permukaan halus cocok untuk meratakan permukaan tanah

dasar (subgrades) dan untuk pekerjaan penggilasan akhir
pada timbunan tanah pasir atau lempung.

•Penggilas tipe ini dapat memadatkan 100% luas pemukan

tanah yang dilalui rodanya.

• Penggilas tipe ini tidak cocok untuk untuk pekerjaan yang

menginginkan tingkat pemadatan yang tinggi pada lapisan
yang tebal.
PENGGILAS KAKI KAMBING
• Penggilas kaki kambing
adalah berupa silinder
(drum) yang mempunyai
banyak kaki-kaki yang
menjulur keluar dari drum.
Kaki-kaki ini mempunyai
luas proyeksi penampang
sekitar 25 sampai 85 cm2.
Alat ini sangat efektif untuk
memadatkan tanah
lempung. Tekanan kontak di
ujung kaki-kaki kambing
dapat mencapai antara 200
sampai 1000 psi (1380
sampai 6900 kN/m2).
PENGGILAS GETAR
Sangat bermanfaat untuk
pemadatan tanah berbutir
(pasir, kerikil dsb).

Alat getar dpt saja dipasang

pada penggilas besi
berpermukaan halus,
penggilas ban karet atau pada
penggilas kaki kambing untuk
menghasilkan getaran pada
tanah.

Getaran dihasilkan dari

berputarnya suatu beban
yang tidak sentries
 RUBBER TIRED ROLLER
(PENGGILAS BAN KARET)
Dalam banyak hal masih lebih baik dari pada
penggilas besi berpermukaan halus.

Penggilas ini pada dasarnya merupakan sebuah

kereta bermuatan berat dan beroda karet yang
tersusun dalam beberapa baris.

Memadatkan antara 70 sampai 80% luasan tanah

yang dilalui penggilas.
Dapat digunakan pada pemadatan tanah-tanah
pasir dan lempung.

Pemadatan dicapai dari kombinasi antara tekanan

dan pemadatan dengan meremas-remas (kneading
action).
TINGKAT KEPADATAN DILAPANGAN
Beberapa factor yang mempengaruhi
tingkat kepadatan dilapangan adalah :
• jenis tanah,
• kadar air,
• tebal lapisan tanah yang dipadatkan,
• intensitas tekanan yg dihasilkan oleh
alat pemadat,
• dan besar luasan muka tanah dimana
tekanan tersebut bekerja.
 Effect of Energy on Soil Compaction

Increasing compaction energy Lower OWC and higher dry density

Higher
Dry Density
Energy

In the field
increasing compaction energy
= increasing number of
passes or reducing lift depth

In the lab
increasing compaction energy
= increasing number of blows

Water Content
 Field Soil Compaction
Because of the differences between lab and field compaction methods, the
maximum dry density in the field may reach 90% to 95%.

Dry Density
ZAV

g d max

95% g d max

Moisture
(OMC)
Content
12. SPESIFIKASI PEMDATAN LAPANGAN.

a. END PRODUCT SPECIFICATION (EPS).

b. METHOD SPECIFICATION (MS).
a. END PRODUCT SPECIFICATION.
YANG DITENTUKAN : PROSENTASE KEPADATAN AKHIR
YANG DICAPAI DILAPANGAN : RELATIVE COMPACTION
ATAU : KEPADATAN RELATIVE (RC= Relative Compaction).

g d lapang
RC(%)  x 100%
g d maxlab
ATAU :

Untuk tanah berbutir kasar

 g d lapang  g d min   g d max 

DR    x 
 g d max  g d min   g d lapang 
Ro g d min
R  Ro 
1  DR (1  Ro ) g d lapang
b. METHOD SPECIFICATION.

YANG DITENTUKAN :
- TYPE DAN BERAT ALAT PEMADAT.
- JUMLAH LINTASAN ALAT PEMADAT.
- KETEBALAN LAPISAN TANAH YANG DIPADATKAN.

KONTRAKTOR HANYA MENJALANKAN “SPESIFIKASI”,

SEDANGKAN HASIL AKHIR  BUKAN TANGGUNG JAWAB
KONTRAKTOR.
13. CARA MENENTUKAN KEPADATAN LAPANGAN.
- SAND CONE.
- RUBBER BALLOON.
- NUCLEAR DENSITY METER.
Sand Cone
• RUBBER BALLOON.
 SAMA SEPERTI SAND CONE.
HANYA :
VOLUME GALIAN DITENTUKAN DENGAN CARA :
MEMASUKKAN KARET DALAM LUBANG GALIAN DAN DIISI
DENGAN CARIAN YANG SUDAH DIKETAHUI BERAT VOLUMENYA.
• NUCLEAR DENSITY METER.

DIOPERASIKAN DIPERMUKAAN TANAH ATAU DIDASAR LUBANG

GALIAN.
YANG DIUKUR :
– BERAT TANAH BASAH PER-SAT. VOLUME.
– BERAT AIR YANG DIKANDUNG PER-SAT VOLUME.

Nuclear Density
 Nuclear
Densometer
14. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPADATAN
LAPANGAN
- JENIS TANAH.
- KADAR AIR.
- TENAGA UNTUK MEMADATKAN.
- TEBAL LAPISAN YANG DIPADATKAN.
- INTENSITAS TEKANAN PADA PERMUKAAN.
- LUAS DAERAH YANG DIPADATKAN.
Pemadatan Tanah dapat tercapai bila:

• Pemilihan bahan timbunan

• Cara pemadatan SESUAI
• Pemilihan mesin pemadat
• Jumlah lintasan
PEMADATAN SPESIAL DI LAPANGAN.

• TANAH BERBUTIR KASAR

- DYNAMIC COMPACTION
- VIBRO FLOATATION
- BLASTING.
• TANAH BERBUTIR HALUS :
- PRELOADING
- DEWATERING.
ALAT PEMADATAN SPESIAL DI LAPANGAN
Dynamic Compaction
GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN
PEMADATAN TANAH
Pemadatan