Anda di halaman 1dari 16

Salford &

Co.

Rangkuman UU No 2
Tahun 2017 Tentang
Jasa Konstruksi Pasal
76-106
Law Firm
Presentation
Anggota Kelompok
1. Arifah Wahyu Nurroso N.M / 200523629333
2. Muhammad Kamil / 200523629276
3. Yanuar Tegar / 200523629234
Salford & Co.
BAB VIII
PEMBINAAN
Penyelenggaraan Pembinaan (Pasal 76)

Tanggung jawab Pemerintahan Pusat/provinsi/kabupaten dan kota terkait pembinaan jasa konstruksi melalui :
• Penetapan kebijakan pengembangan jasa konstruksi nasional, wilayah provinsi, kabupaten/kota.
• Penyelenggaraan kebijakan yang bersifat strategis, lintas Negara/provinsi, dan atau berdampak pada
kepentingan nasional/kabupaten/kota.
• Pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kebijakan nasional/provinsi/kabupaten/kota
• Pengembangan kerjasama dengan pemerintahan daerah provinsi seperti di pasal 7, daerah kabupaten/kota
pasal 8.
• Dukungan kepada gubernur sebagai wakil pemerintah pusat.
• Pembinaan yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dilakukan oleh gubernur dan/atau
walikota/bupati.
Salford & Co.

Penyelenggaraan Pembinaan (Pasal 77)


Dalam pelaksanaan pembinaan pemerintahan pusat dapat
melibatkan masyarakat jasa konstruksi.
Pendanaan (Pasal 78)
• Penyelenggaraan pembinaan dan sub urusan jasa konstruksi
menjadi kewenangan pemerintah pusat sebagaimana
dimaksud di pasal 5 dan 6 didanai dengan APBN.
• Penyelenggaraan pembinaan dan sub urusan jasa konstruksi
menjadi kewenangan pemerintah daerah sebagaimana
dimaksud di pasal 7 dan 8 didanai dengan APBD.
Pelaporan (Pasal 79)
• Gubernur melaporkan penyelenggaraan sub-urusan jasa konstruksi kepada menteri menjadi satu dengan
laporan penyelenggaraan pemerintah daerah provinsi sesuai perundang-undangan.
• Bupati dan walikota melaporkan sub-urusan jasa konstruksi kepada gubernur yang menjadi satu dengan
laporan pemerintah daerah kabupaten/kota sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengawasan pemerintah pusat dan/atau Salford & Co.
daerah terhadap jasa konstruksi meliputi
tertib penyelenggaraan, tertib usaha, tertib
perizinan tata bangunan sesuai UU, tertib
Pelaporan (Pasal 80,
pemanfaatan, dan kinerja penyedia jasa dalam
menyelenggarakan jasa konstruksi.
81, 82)

Selain pasal 80, pemerintahan pusat


melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan jasa konstruksi pada
bangunan perwakilan RI di luar negeri
dan bangunan perwakilan asing di
wilayah Indonesia.
Ketentuan lebih lanjut mengenai
pembinaan sebagaimana dimaksud di
pasal 76- 81 diatur dalam peraturan
pemerintah.
Salford & Co.

BAB IX
SISTEM INFORMASI JASA KONSTRUKSI

PASAL 83
Untuk menyediakan datan dan informasi yang akurat serta terintegrasi dalam penyelenggaraan jasa
konstruksi dibentuk sistem informasi yang terintegrasi dimana data dan informasi yang dimuat
meliputi :
• Tanggung jawab, kewenangan, dan tugas pembinaan di bidang jasa konstruksi yang dilakukan
oleh pemerintah pusat dan daerah.
• Tugas layanan di bidang jasa konstruksi yang dilakukan oleh masyarakat jasa konstruksi.
• Setiap pengguna jasa dan penyedia jasa serta institusi terkait dengan jasa konstruksi harus
memberikan data dan informasi salam rangka tugas pembinaan dan pelayanan.
• Sistem informasi dikelola oleh pemerintah pusat.
• Pembiayaan yang diperlukan dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi yang
terintegrasi dibebankan kepada APBN.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi diatur dalam peraturan menteri
BAB X
PARTISIPASI MASYRAKAT

Pasal 84
• Penyelenggaraan sebagian kewenangan pemerintah pusat sebagaimana dimaksud di pasal 5 mengikutsertakan
masyarakat jasa konstruksi dan dilakukan satu lembaga yang dibentuk oleh menteri.
• Unsur pengurus lembaga dapat diusulkan dari asosiasi perusahaan/profesi yang terakreditasi, institusi pengguna jasa
konstruksi serta perguruan tinggi/pakar yang memenuhi kriteria. Selain itu pengurus lembaga ditetapkan oleh menteri
atas persetujuan DPR.
• Asosiasi yang terakreditasi diberikan oleh menteri harus memenuhi persyaratan jumlah, sebaran, dan pemberdayaan
anggota, pemilihan yg demokratis, sarana dan prasaran serta pelaksanaan kewajiban sesuai UU.
• Biaya penyelenggaraan sebagian kewenangan yang dilakukan oleh lembaga diambil dari APBN, dan/atau sumber lain
yang sah.
• Ketentuan lebih lanjut diatur dalam peraturan menteri.
Pasal 85
• Masyarakat dapat berpatisipasi dalam pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi terkait kepentingan
masyarakat, pengaduan/gugatan/kompensasi akibat kegiatan jasa konstruksi. Selain itu masyarakat dapat
memberikan masukan kepada pemerintah pusat/daerah dalam perumusan kebijakan jasa konstruksi.
• Partisipasi masyarakat dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
• Ketentuan lebih lanjut diatur dalam peraturan pemerintah.

Pasal 86
• Dalam hal pengaduan masyarakat adanya dugaan pelanggaran/kejahatan yang disengaja terhadap
penyelenggaraan jasa konstruksi, proses pemeriksaan terhadap pengguna/penyedia jasa konstruksi tidak
mengganggu/menghentikan proses penyelenggaraan jasa konstruksi.
• Proses pemeriksaan pengaduan terhadap penyelenggaraan jasa konstruksi dapat dilakukan berdasarkan hasil
pemeriksaan dari lembaga yang berwenang.
• Ketentuan yang dimaksud di atas dapat dikecualikan dalam hal terjadi hilangnya nyawa seseorang atau
tertangkap tangan melakukan tindak pidana korupsi.

Pasal 87
Masyarakat Jasa Konstruksi juga dapat melakukan penyelenggaraan partisipasi masyarakat
melalui forum Jasa Konstruksi.
BAB XI
PENYELESAIAN SENGKETA
PASAL 88
• Prinsip dasar musyawarah untuk mencapai mufakat digunakan untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi dalam
Kontrak Kerja Konstruksi.
• Dalam hal musyawarah para pihak tidak dapat mencapai suatu kemufakatan, para pihak menempuh tahapan
upaya penyelesaian sengketa yang tercantum dalam Kontrak Kerja Konstruksi.
• Para pihak yang bersengketa membuat suatu persetujuan tertulis mengenai tata cara penyelesaian sengketa yang
akan dipilih, dalam hal upaya penyelesaian sengketa tidak tercantum dalam Kontrak Kerja Konstruksi.
• Tahapan upaya penyelesaian sengketa meliputi: mediasi; konsiliasi; dan arbitrase.
• Para pihak dapat membentuk dewan sengketa, selain upaya penyelesaian sengketa diatas.
• Dalam hal upaya penyelesaian sengketa dilakukan dengan membentuk dewan sengketa, pemilihan keanggotaan
dewan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalitas dan tidak menjadi bagian dari salah satu pihak.
• Peraturan Pemerintah mengatur ketentuan lebih lanjut mengenai penyelesaian sengketa.
PASAL 89
• Setiap usaha orang perseorangan yang tidak memiliki Tanda Daftar Usaha Perseorangan akan dikenai sanksi
administratif berupa: peringatan tertulis; denda administratif; dan/atau penghentian sementara kegiatan
layanan Jasa Konstruksi.
• Setiap badan usaha dan badan usaha asing yang tidak memenuhi kewajiban memiliki lzin Usaha yang masih
berlaku akan dikenai sanksi administratif berupa: peringatantertulis; denda administratif; dan/atau
penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi.

PASAL 90
• Setiap badan usaha yang mengerjakan Jasa Konstruksi tidak memiliki sertifikat Badan Usaha akan dikenai
sanksi administratif berupa: denda administratif; penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi;
dan/atau pencantuman dalam daftar hitam. Penilai ahli wajib bekerja secara profesional dan tidak menjadi
bagian diri salah satu pihak.
• Setiap asosiasi badan usaha yang tidak melakukan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan akan dikenai sanksi administratif berupa: peringatan tertulis; pembekuan akreditasi; dan/atau
pencabutan akreditasi..
Setiap badan usaha Jasa Konstruksi asing atau
Salford & Co.
usaha orang perseorangan Jasa Konstruksi
asing yang akan melakukan usaha Jasa
Konstruksi tidak memenuhi ketentuan akan
dikenai sanksi administratif berupa:
peringatan tertulis; denda administratif;
dan/atau penghentian sementara kegiatan
Pasal 91, 92, 93
layanan Jasa Konstruksi.

Setiap kantor perwakilan badan usaha asing yang


tidak menjalankan kewajiban akan dikenai sanksi
administratif berupa: peringatan tertulis; denda
administratif; penghentian sementara kegiatan
layanan Jasa Konstruksi; pencantuman dalam
Setiap Pengguna Jasa yang
daftar hitam; pembekuan izin; dan/atau
menggunakan layanan profesional
pencabutan izin.
tenaga kerja konstruksi pada kualifikasi
jenjang jabatan ahli yang tidak
memperhatikan standar remunerasi
minimal akan dikenai sanksi
administratif berupa: peringatan
tertulis; dan/atau denda administratif.
PASAL 94 PASAL 95
Setiap Pengguna Jasa yang menggunakan penyedia Setiap Penyedia Jasa yang melanggar ketentuan
Jasa yang terafiliasi untuk pembangunan kepentingan pemberian pekerjaan utama akan dikenai sanksi
umum tanpa melalui tender atau seleksi, atau administratif berupa: peringatantertulis; denda
pengadaan secara elektronik akan dikenai sanksi administratif; penghentian sementara kegiatan layanan
administratif berupa: peringatan tertulis; dan/atau Jasa Konstruksi;
penghentian sementara kegiatan layanan Jasa dan/atau pembekuan izin.
Konstruksi.

Pasal 96
• Setiap Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa yang tidak memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi akan dikenai sanksi administratif
berupa: peringatan tertulis; denda administratif; penghentian sementara Konstruksi; kegiatan layanan Jasa
Konstruksi; pencantuman dalam daftar hitam; pembekuan izin; dan/atau pencabutan izin.
• Setiap Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa yang dalam memberikan pengesahan atau persetujuan melanggar
ketentuan akan dikenai sanksi administratif berupa: peringatan tertulis; denda administratif; penghentian
sementara Konstruksi; pencantuman dalam daftar hitam; pembekuan izin; dan/atau pencabutan izin.
Pasal 97 & 98
Setiap penilai ahli yang dalam melaksanakan tugasnya tidak menjalankan
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal ayat (2) dikenai sanksi
administrative berupa :
a. Peringatan tertulis
b. Pemberhentian dari tugas, dan/atau
c. Dikeluarkan dari daftar penilai ahli yang teregistrasi.

Penyedia jasa yang tidak memenuhi kewajiban untuk mengganti atau


memperbaiki kegagalan bangunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 63
dikenai sanksi administrative berupa :
a. Peringatan tertulis
b. Denda administrative
c. Penghentian sementara kegiatan layanan jasa konstruksi
d. Pencantuman dalam daftar hitam
e. Pembekuan izin, dan/atau
f. Pencabutan izin
PASAL 99
• Setiaptenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang jasa konstruksi tidak memiliki sertifikat konstruksi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 70 ayat 1 dikenai sanksi administratif berupa pemberhentian dari tempat
kerja.
• Setiap pengguna jasa dan/atau penyedia jasa yang mempekerjakan tenaga kerja konstuksi yang tidak
memiliki sertifikat kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 70 ayat 2 dikenai sanksi
administratif berupa dena dan/atau penghentian sementara kegiatan layanan jaasa konstruksi.
• Setiap lembaga sertifikasi profesi yang tidak mengikuti ketentuan pelaksanaan uji kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam pasal 70 ayat 3 dikenai sanksi administratif berupa peringatan tertulis,denda,pembekuan
lisensi dan/atau pencabutan lisensi.

PASAL 100
Setiap asosiasi profesi yang tidak melakukan kewajiban sesuai dengan ketentuan perundangan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 71 ayat 5 dikenai sanksi administratif berupa peringatan tertulis,pembekuan akreditasi
dan/atau pencabutan akreditasi
Pasal 101
• Setiap pemberi kerja tenaga kerja konstruksi asing yang tidak memiliki renana penggunaan tenaga kerja
konstruksi asing dan izin mempekejakan tenaga kerja konstruksi asing sebagaimana dalam pasal 74ayat 1
dan mempekerjakan pekerja konstruksi asing yang tak teregistrasi dari mentri sebagaimana dalam pasal 74
ayat 3 dikenai sanksi berupa peringatan tertulis, denda, penghentian sementara dari layanan jaskon,
pencantuman dalam daftar hitam
• Setiap tenaga kerja konstruksi asing pada jabatan ahli yang tak melaksanakan kewajiban alih pengetahuan
dan alih teknologi sebagaimana dalam pasal 74 ayat 5 dikenai sanksi berupa peringatan tertulis,denda,
pemberhentian dari pekerjaan, masuk daftar hitam

Pasal 102
• Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam
pasal 89 sampai dengan pasal 101 diatur dalam peraturan pemerintah
BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
PASAL 103
Lembaga yang dibentuk berdasarkan peraturan pelaksanaan dari undang undang No 18 tahun 1999 tentang jasa
konstruksi tetap menjalankan tugas sertifikasi dan registrasi badan usaha dan tenaga kerja konstruksi sampai dengan
terbentuknya lembaga sebagaimana dimaksud dalam undang undang ini.

BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
PASAL 104
Pada saat Undang-undang ini mulai berlaku maka semua peraturan perundang undangan yang merupakan
pelaksanaan dari Undang -Undang No 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

PASAL 105 & 106


Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 2 tahun terhitung sejak Undang-
Undang ini diundangkan dan mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Anda mungkin juga menyukai