KELAS C
Nirwan Pramana Chandra, Tjan / 21010117120022
8-11-2020/19.25
1. Terkait Kewenangan Pemerintah Daerah Urusan Konkuren Dalam UU No. 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah Terkait UU No.2 Tahun 2017 mengenai Jasa Konstruksi, di
bawah ini pernyataan yang benar mengenai pembagian urusan pemerintahan bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang mengenai sub urusan Jasa Konstruksi di Daerah
Kabupaten/Kota adalah ?
i. Pengembangan sistem informasi jasa konstruksi cakupan nasional.
ii. Penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi cakupan Daerah kabupaten/kota.
iii. Pengembangan pasar dan kerja sama konstruksi luar negeri.
iv. Pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan jasa
konstruksi.
v. Penerbitan izin usaha jasa konstruksi nasional (nonkecil dan kecil).
vi. Penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi cakupan daerah provinsi.
vii. Penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi.
Pilihan Jawaban :
a. i, ii, iii, iv dan vi
b. ii, iv, v dan vii
c. i, ii, iv dan vi
d. iii, v, vi dan vii
e. Semua Benar
Alasan :
Pilihan (A) “Pembentukan, jenis, dan kriteria pemetaan urusan dan beban pemerintah
daerah” merupakan inti/isi dari Dasar hukum pembentukan Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 18 Tahun 2016,
maka dapat disimpulkan Pilihan A “Salah”
Pilihan (B) “Pedoman Nomenklatur Perangkat daerah bidang PUPR” merupakan
inti/isi dari Dasar hukum pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang
mengacu pada Peraturan Menteri dalam Negeri No. 106 Tahun 2017, maka dapat
disimpulkan Pilihan B “Salah”
Pilihan (C) “Hasil Pemetaan urusan dan beban pemerintah daerah” merupakan inti/isi
dari Dasar hukum pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengacu
pada Peraturan Menteri dalam Negeri No. 10 Tahun 2017, maka dapat disimpulkan
Pilihan C “Salah”
Pilihan (E) “Bentuk, Tipe, Nomenklatur dan Pola Bidang Organisasi Perangkat
Daerah” Bukan merupakan inti/isi dari salah satu Dasar hukum pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD), maka dapat langsung disimpulkan bahwa
Pilihan E “Salah”
Oleh Karena itu dapat disimpulkan dari keseluruhan jawaban yang sudah ditinjau diatas
bahwa Dasar hukum pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengacu
pada UU No. 23 Tahun 2014 yaitu tentang :
o Desentralisasi kewenangan antara Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota.
Jawaban : B. Desentralisasi
Pasal 76 Ayat 1 :
Pasal 76 Ayat 2 :
Pembinaan Jasa Konstruksi yang dilaksanakan oleh gubernur- sebagai wakil pemerintah
pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e diselenggarakan meralui:
a. penetapan pedoman teknis pelaksanaan kebijakan Jasa Konstruksi nasional di wilayah
provinsi;
b. penyelenggaraan kebijakan Jasa Konstruksi yang berdampak lintas kabupaten/kota di
wilayah provinsi;
c. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi
nasional di wiiayah provinsi; dan
d. penyelenggaraan pemberdayaan pemerintah Daerah kabupaten/kota dalam
kewenangan.
Pasal 76 Ayat 3 :
Pembinaan yang menjadi tanggung jawab pemerintah Daerah dilakukan oleh gubernur
dan/atau
walikota/bupati.
Pasal 76 Ayat 4 :
Pembinaan Jasa Konstruksi oreh pemerintah Daerah di kabupaten/ kota dilaksanakan
melalui:
a. penyelenggaraan kebijakan Jasa Konstruksi yang berdampak hanya di wilayah
kabupaten/kota;
b. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan kebijakan Jasa Konstruksi nasional di
wilayah kabupaten/kota.
9-11-2020/11.05
10. Berikut merupakan tugas pemerintah pusat dalam pembinaan jasa konstruksi, kecuali…
a. Penetapan kebijakan
b. Penerapan pedoman teknis
c. Penyelenggaraan kebijakan strategis
d. Pemantauan dan evaluasi
e. Pengembangan Kerjasama
Pada Lampiran Undang – Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2014 Tentang Sub
urusan Jasa Konstruksi
Sumber : Lampiran UU Jasa Konstruksi No.23 Tahun 2014 bagian C tentang pembagian
urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang No.10
16. Untuk dapat meningkatnya kompetensi, profesionalitas, dan produktivitas tenaga kerja
konstruksi nasional, Pemerintah Pusat memiliki kewenangan dalam hal, kecuali :
a. Menyelenggaran registasi penilai ahli
b. Mengembangakan standar kompetensi kerja dan pelatihan Jasa Konstruksi
c. Memberdayakan Lembaga Pendidikan dan pelatihan kerja konstruksi nasional
d. Menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja konstruksi strategis dan percontohan
e. Mengembangkan sistem sertifikasi kompetensi tenaga kerja konstruksi
Marselina / 21010118130114
10-11-2020/16.03
17. Untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, ada beberapa
ketentuan yang wajib dipenuhi oleh penyelenggara pekerjaan konstruksi yaitu, kecuali
a. Keteknikan
b. Kelengkapan berkas
c. Keamanan, keselamatan, dan kesehatan tempat kerja konstruksi
d. Perlindungan sosial tenaga kerja
e. Tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup
Pembahasan
Dari penjelasan di atas yang bukan merupakan ketentuan yang wajib dipenuhi oleh
penyelenggara pekerjaan konstruksi yaitu, B. Kelengkapan berkas
18. Dalam strategi tertib penyelenggaraan jasa konstruksi ada istilah monev atau monitoring
dan evaluasi. Monev ini sendiri dibagi menjadi dua yaitu pengguna jasa dan penyedia jasa.
Yang termasuk kedalam pengguna jasa yaitu, kecuali
a. Kepala Satker
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
c. Unit Layanan Pengadaan (ULP)
d. Panitia Penerimaan Hasil Pekerjaan (PPHP)
e. Kepala Daerah Setempat
Jawaban : E. Kepala Daerah Setempat
Pembahasan
a. Bedasarkan PPT materi 8 dan 9 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi di Daerah halaman
26 dijelaskan bahwa dalam Strategi Tertib Penyelenggaraan Jasa Konstruksi ada
istilah monev atau monitoring dan evaluasi, dan dalam monev ini ada pengguna jasa
dan penyedia jasa. Yang termasuk ke dalam penyedia jasa adalah BUJK dan Tim
proyek sedangkan untuk pengguna jasa adalah Kepala Satker, Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) , Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Panitia Penerimaan Hasil
Pekerjaan (PPHP). Bedasarkan penjelasan di atas maka jawaban untuk pertanyaan di
atas adalah E. Kepala Daerah Setempat
Aji Solehfudin / 21010117120036
10-11-2020/17.10
19. Dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan konstruksi, terdapat indikator mobilisasi, dibawah
ini adalah item pengukuran mobilisasi KECUALI:
a. Lingkup
b. Kesesuaian pelaksanaan terhadap rencana
c. Ketepatan waktu
d. Keterlibatan pihak yang terkait
e. Distribusi hasil rapat
Jawaban: E. Distribusi hasil rapat
Mobilisasi merupakan indikator didalam pelaksanaan, item yang terdapat di mobilisasi
hanyalah Lingkup, Kesesuaian pelaksanaan terhadap rencana, Ketepatan waktu dan
Keterlibatan pihak yang terkait, sedangkan distribusi hasil rapat tidak termasuk ke dalam
item mobilisasi.
Referensi: Materi Kuliah ke 9 mata kuliah Kewirausahaan Konstruksi
20. Yang termasuk komponen tahap pemilihan dalam proses penyelenggaraan konstruksi
yaitu:
a. Rencana Umum Pengadaan (RUP)
b. Rencana Pemilihan Penyedia (RPP)
c. Pelaksanaan pekerjaan
d. Pendaftaran dan pengambilan dokumen
e. Serah terima
Jawaban: D. Pendaftaran dan pengambilan dokumen
Dari pilihan diatas yang termasuk ke dalam tahap pemilihan hanya Pendaftaran dan
pengambilan dokumen, untuk RUP dan RPP merupakan bagian dari tahap Persiapan
sedangkan Pelaksanaan pekerjaan dan serah terima termasuk kedalam tahap Pelaksanaan.
Referensi: Materi Kuliah ke 9 mata kuliah Kewirausahaan Konstruksi
Penjelasan:
Dalam UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pada pasal 57 ayat (2), dijelaskan
bahwa:
Penyedia jasa dan/atau sub penyedia jasa yang tidak menyerahkan hasil pekerjaannya
secara tepat biaya, tepat mutu, dan/atau tepat waktu sesuai dengan kesepakatan dalam
kontrak kerja, maka dapat dikenai ganti kerugian sesuai dengan kesepakatan dalam
kontrak kerja konstruksi.
Hal ini tidak dijelaskan sebelumnya dalam peraturan sebelumnya (UU No. 18 Tahun 1999
tentang Jasa Konstruksi).
32. Peran masyarakat merupakan salah satu paradigma yang berubah dalam jasa konstruksi.
Menurut UU No. 2 Tahun 2017, masyarakat dapat berpartisipasi dalam pengawasan
penyelenggaraan jasa konstruksi dengan cara.....
a. Melakukan pengaduan, gugatan, dan upaya mendapatkan ganti kerugian atau
kompensasi terhadap dampak yang ditimbulkan akibat kegiatan jasa konstruksi.
b. Mengakses informasi dan keterangan terkait dengan kegiatan konstruksi yang
berdampak pada kepentingan masyarakat.
c. Memberikan masukan kepada pemerintah pusat atau pemerintah daerah dalam
perumusan kebijakan jasa konstruksi.
d. Membentuk asosiasi profesi dan asosiasi badan usaha dibidang jasa konstruksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Semua benar.
Sedangkan pada UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi pasal 31 ayat (2) dan (3),
dijelaskan bahwa peran masyarakat hanya dapat melalui suatu forum jasa konstruksi
dan/atau suatu lembaga yang independen dan mandiri.
36. Berapa banyak cara yang dapat diambil dalam penyelesaian perselisihan (Dispute)
kontrak…
a. 7
b. 8
c. 9
d. 10
Jawaban : B. 8
Sumber : Modul 08, Modul Pengendalian Pengawasan Pada Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi, Pelatihihan Pengendalian Pengawasan Pekerjaan Konstruksi, Halaman 21-22
Beberapa cara yang dapat diambil dalam penyelesaian perselisihan (Dispute) kontrak,
adalah sebagai berikut:
i. Three Parties Agreement (Kesepakatan Tiga Pihak)
ii. Penghentian kontrak (Determination)
iii. Pemutusan kontrak (Termination)
iv. Penundaan Pekerjaan (Suspension)
v. Arbitrase
vi. Rescheduling
vii. Force Majore
viii. Claim
11-11-2020/06.56
Disebutkan kewenangan gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah pada BAB III
Tanggung Jawab dan Wewenang UUJK No. 2 Tahun 2017 pasal 6.
38. Sertifikat Badan Usaha paling sedikit memuat hal sebagai berikut, kecuali...
a. Jenis usaha;
b. Sifat usaha;
c. Rekam jejak perusahaan
d. Klasifikasi usaha; dan
e. Kualifikasi usaha.
Jawaban ini mengacu pada UU No.2 Jakon tahun 2017 Pasal 14 ayat 1 sampai dengan 3.
Pasala 14 ayat 1 yang berbunyi, “sifat usaha pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud
dalam pasal 12 huruf b meliputi : a. umum; b. spesialis.”
Pasal 14 ayat 2 berbunyi. “klasifikasi usaha pekerjaan konstruksi yang bersifat umum
sebagaimana dimaksudkan pada ayat 1 huruf a meliputi : a. bangunan gedung; dan b.
bangunan sipil.”
Pasal 14 ayat 3 berbunyi, “klasifikasi usaha pekerjaan konstruksi yang bersifat spesialis
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b antara lain : a. instalasi; b. konstruksi khusus;
c. konstruksi prafabrikasi; d. penyelesaian bangunan; e. penyewaan peralatan.”
Jawaban :A. Berbentuk usaha perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan
hukum maupun tidak berbadan hukum
Jawaban ini mengacu pada UU No.2 Jakon Tahun 2017 Pasal 19, berbunyi “Usaha Jasa
Konstruksi berbentuk usaha orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan
hukum maupun tidak berbadan hukum.
42. Diantara pilihan jawaban berikut, manakah yang bukan termasuk standar K4 menurut UU
no.2 Tahun 2017 bab VI ?
a. Keamanan
b. Keyakinan
c. Keselamatan
d. Keberlanjutan
e. Kesehatan
Jawaban : B Keyakinan
Alasan : Menurut judul Bab VI UU no.2 Tahun 2017 dan materi perkuliahan 8-9 , Standar
K4 merupakan singkatan dari Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan
Keberlanjutan. Sehingga “Keyakinan” bukanlah termasuk sebagai standar K4 .
52. Standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan (K4) yang diatur dalam UU
No.2 Tahun 2017 meliputi hal-hal di bawah ini, kecuali…
a. Standar mutu bahan
b. Standar mutu peralatan
c. Detail Engineering Design
d. Standar operasi dan pemeliharaan
e. Pedoman perlindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan jasa konstruksi
Referensi : Menurut UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 59 ayat (3),
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan paling sedikit meliputi :
Sedangkan, dokumen Detail Engineering Design (DED) termasuk kedalam bagian dari
dokumen Kontrak Kerja Konstruksi.
Peraturan Menteri yang menjadi pedoman persyaratan pemberian izin usaha untuk jasa
konstruksi nasional yaitu Permen PU No 04 tahun 2011 yang didalamnya membahas
tentang pedoman persyaratan pemberian izin usaha jasa kontruksi nasional.
60. Dalam perizinan perusahaan asing ada dua jenis, yaitu Izin Usaha Perwakilan Badan
Usaha Jasa Konstruksi Asing (IPBUJKA) dan Izin Usaha Jasa Konstruksi Perusahaan
Penanaman Modal Asing (IUJK PMA). Salah satu peraturan Menteri yang mengatur
pemberian izin tersebut adlah Permen PU No 10 tahun 2014. Dalam pasal tersebut
membahas tentang :
a. Pedoman persyaratan pemberian izin perwakilan badan usaha jasa konstruksi asing
b. Pendelegasian wewenang pemberian izin usaha
c. Perubahan atas peraturan Menteri PUPR
d. Petunjuk teknis pemberian izin usaha jasa konstruksi badan usaha jasa konstruksi
penanaman modal asing
e. Penyelenggaraan pembinaan jasa konstruksi
Beberapa aturan yang mengatur tentang izin usaha konstruksi asing adalah sebagai
berikut:
1. Pemerintah Pusat :
Penetapan kebijakan
Penyelenggaraan kebijakan strategis,
Pemantauan dan evaluasi
Pengembangan kerjasama dan
Dukungan kepada gubernur
2. Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat :
Penerapan pedoman teknis
Penyelenggaraan kebijakan di wilayah provinsi
Pemantauan dan evaluasi, dan
Pemberdayaan
3. Bupati / Walikota :
Penyelenggaraan kebijakan di wilayah kabupaten/kota; dan
Pemantauan dan evaluasi
62. Dalam membuat suatu infrastruktur yang bagus, harus mendapatkan dana dari APBN.
ABPN berasal dari Pajak dan Retribusi yang dibayarkan oleh masyarakat. Siapakah yang
membuat Kebijakan Pembinaan Konstruksi agar tercapainya infrastruktur yang baik ?
a. LPJK
b. Investor Konstruksi
c. Asosiasi Badan Usaha
d. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
e. Pemerintah Daerah
Referensi :
Menurut proses bisnis pembinaan konstruksi, dana yang masuk dari masyarakat yang
terbentuk APBN, sebagian akan disalurkan untuk infrastruktur. Infrastruktur dibuat
berdasarkan sebuah kebijakan pembinaan konstruksi yang dibuat oleh Direktorat Jenderal
Bina Konstruksi
11-11-2020/12.58
65. Terdapat perbedaan Pada UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dengan UU No.
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Perbedaan tersebut dibawah ini yang memudahkan
penyelenggaraan usaha Jasa Konstruksi agar tidak tumpang tindih dan mempersulit adalah
benar, kecuali...
a. Pasal 5 mengenai Kewenangan Pemerintah Pusat pada penyelenggaraan registrasi UU
No. 2 Tahun 2017 : menyelenggarakan registrasi badan usaha Jasa Konstruksi
UU No. 11 Tahun 2020 : menyelenggarakan perizinan, tidak perlu sampai registrasi
b. Pasal 5 mengenai Kewenangan Pemerintah Pusat pada penyelenggaraan akreditasi UU
No. 2 Tahun 2017 : menyelenggarakan akreditasi bagi asosiasi perusahaan Jasa
Konstruksi dan asosiasi yang terkait dengan rantai pasok Jasa Konstruksi UU No. 11
Tahun 2020 : tidak menyelenggarakan akreditasi bagi asosiasi perusahaan Jasa
Konstruksi dan asosiasi yang terkait dengan rantai pasok Jasa Konstruksi
c. Pasal 7 mengenai Kewenangan Pemerintah Daerah Propinsi UU No. 2 Tahun 2017 :
menyelenggarakan pelatihan tenaga ahli konstruksi dan menyelenggarakan sistem
informasi Jasa Konstruksi cakupan daerah provinsi. UU No. 11 Tahun 2020 : tidak
menyelenggarakan pelatihan tenaga ahli konstruksi ataupun sistem informasi Jasa
Konstruksi cakupan daerah provinsi.
d. Pasal 26 mengenai Persyaratan Usaha Jasa Konstruksi UU No. 2 Tahun 2017 :
Setiap usaha orang perseorangan Jasa Konstruksi wajib memiliki Tanda Daftar Usaha
Perseorangan. UU No. 11 Tahun 2020 : Setiap usaha orang perseorangan Jasa
Konstruksi wajib memenuhi Perizinan Berusaha tanpa harus memiliki Tanda Daftar
Usaha Perseorangan
e. Pasal 31 mengenai Tanda Daftar Pengalaman. UU No. 2 Tahun 2017 : Untuk
mendapatkan pengakuan pengalaman usaha, setiap badan usaha Jasa Konstruksi
kualifikasi menengah dan besar harus melakukan registrasi pengalaman kepada
Menteri. UU No. 2 Tahun 2017 : (peraturan tersebut dihapus)
Karena Pada UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Pasal 7, Pemerintah Daerah
Provinsi masih memiliki wewenang untuk menyelenggarakan pelatihan tenaga ahli
konstruksi dan menyelenggarakan sistem informasi Jasa Konstruksi cakupan daerah
provinsi.
Sumber : Matriks Perubahan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Kontruksi dengan
UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
66. Salah satu unsur Rantai Pasok Konstruksi adalah SDM yang kompeten untuk mewujudkan
usaha konstruksi yang handal, kokoh, dan berdaya saing. Pada Pasal 99 tentang Sanksi
Yang Berkaitan dengan Sertifikat Kompetensi Kerja, terdapat Perbedaan antara UU No. 2
Th. 2002 dengan UU No. 11 Tahun 2020 dimana Pada UU No. 11 Th. 2020 Pasal 99
ditambah satu huruf yang mengatur tentang sanksi bagi setiap tenaga kerja konstruksi
yang tidak berpraktek sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar
internasional, dan atau standar khusus. Sanksi-sanki tersebut adalah benar dibawah ini,
kecuali…
a. Peringatan tertulis
b. Denda administratif
c. Pembekuan sertifikat kompetensi kerja
d. Pencabutan sertifikat kompetensi kerja
e. Pembekuan lisensi
Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi yang memiliki
Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (1) yang tidak
berpraktek sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar
internasional, dan atau standar khusus dikenakan sanksi berupa:
a. peringatan tertulis;
b. denda administratif;
c. pembekuan sertifikat kompetensi kerja; dan/atau
d. pencabutan sertifikat kompetensi kerja
Sumber : Matriks Perubahan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Kontruksi dengan
UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
11-11-2020/13.21
67. Terselenggaranya jasa konstruksi yang sesuai dengan standar keamaan, keselamatan,
Kesehatan, dan keberlanjutan dapat diwujudkan melalui kewenangan pemerintah pusat.
Kewenangan pemerintah pusat tersebut antara lain, kecuali..
a. mengembangkan Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi
b. menyelenggarakan pengawasan penerapan Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan Jasa
Konstruksi oleh badan usaha Jasa Konstruksi
c. mengembangkan sistem pemilihan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
d. menyelenggarakan registrasi penilai ahli
e. menetapkan penilai ahli yang teregistrasi dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan
Referensi :UU NO.2 Tahun 2017 tentang jasa konstruksi pasal 5 ayat 3
Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c, Pemerintah
Pusat memiliki kewenangan:
a. mengembangkan Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
b. menyelenggarakan pengawasan penerapan Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan Jasa
Konstruksi oleh badan usaha Jasa Konstruksi;
c. menyelenggarakan registrasi penilai ahli; dan
d. menetapkan penilai ahli yang teregistrasi dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan.
68. Untuk bisa mewujudkan tertib penyelenggaraan Konstruksi berarti para pelaku konstruksi
baik pengguna jasa dan penyedia jasa konstruksi harus menjalankan hak dan
kewajibannya, serta mematuhi peraturan perundang-undangan. Yang termasuk peraturan
perundang-undangan tersebut antara lain, kecuali…
a. Tertib sistem penyelenggaraan
b. Memahami kontrak konstruksi
c. Pemenuhan penerapan keselamatan konstruksi
d. Penerapan manajemen mutu
e. Ketersediaan tenaga kerja konstruksi
http://binakonstruksi.pu.go.id/editor/artikel-berita/955-dirjen-bina-konstruksi-jaga-tertib-
penyelenggaraan-konstruksi-dan-manfaatkan-bim
11-11-2020/13.40
72. Izin usaha jasa konstruksi nasional (IUJKN) dan tanda daftar usaha orang perseorangan
diterbitkan oleh??
a. Pemerintah Pusat
b. Pemerintah Kab/Kota
c. Pemerintah Provinsi
d. Presiden
e. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
11-11-2020/15.42
Pembahasan :
Untuk pilihan A.) Mandor termasuk dalam Penyedia Jasa harusnya PPK
Untuk pilihan C.) BLH salah karena tidak termasuk dalam pihak (Pre Award Meeting)
Untuk pilihan D.) Kontraktor, Konsultan Perencara, Konsultan Pengawas termasuk dalam
Penyedia Jasa
Untuk pilihan E.) menjawab kurang lengkap dan kontraktor termasuk kedalam penyedia
jasa
Sumber :
Alasan : Karena dengan jelas pada materi 8 dan 9 Kewirausahaan Konstruksi tertera di
Tabel Perbandingan UU Jasa Konstruksi bahwa pembinaan pada UU No. 18 Tahun 1999
adalah sentralisasi bukan desentralisasi.
84. Berikut ini yang merupakan sifat,klasifikasi dan layanan usaha Jasa Konstruksi menurut
UU No.2 Tahun 2017 adalah ……………….
a. Usaha perencanaan konstruksi memberikan layanan jasa perencanaan meliputi
rangkaian kegiatan dari studi pengembangan sampai dengan penyusunan document
kontrak kerja konstruksi
b. Usaha pelaksanaan konstruksi memberikan layanan jasa pelaksanaan meliputi
rangkaian kegiatan dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan hasil akhir
pekerjaan konstruksi
c. Usaha pengawasan konstruksi memberikan layanan jasa pengawasan meliputi
pengawasan baik keseluruhan maupun sebagian pekerjaan pelaksanaan muai dari
penyiapan lapangan sampai penyerahan hasil akhir konstruksi
d. Sifat usaha jasa konsultansi konstruksi: umum dan spesialis. Klasifikasi usaha jasa
konsultansi konstruksi meliputi arsitektur, rekayasa, rekayasa terpadu, dan arsitektur
lanskap dan perencanaan wilayah. Layanan usaha jasa konsultansi konstruksi bersifat
umum yaitu pengkajian, perencanaan, perancangan, pengawasan, dan/atau manajemen
penyelenggaraan konstruksi. Layanan usaha jasa konsultansi konstruksi bersifat
spesialis yaitu survey, pengujian teknis, dan/atau analisis.
Alasan : Karena pilihan jawaban a,b dan c merupakan sifat,klasifikasi dan layanan usaha
Jasa Konstruksi menurut UU No. 18 Tahun 1999, hanya pilihan jawaban d yang
merupakan sifat,klasifikasi dan layanan usaha Jasa Konstruksi menurut UU No.2 Tahun
2017.
11-11-2020/16.40
85. Sistem Manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal
mutu,untuk itu menerapkan secara efektif dan memelihara secara konsisten sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi masing-masing Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan,
serta secara terus-menerus meningkatkan keefektifannya, termasuk Penyedia Jasa yang
terikat kontrak pekerjaan konstruksi maupun non-konstruksi wajib melaksanakan kegiatan
tersebut adalah….
a. Sistem Manajemen Mutu
b. Sistem Manajemen Waktu
c. Sistem Manajemen Biaya
d. Sistem Manajemen Lingkungan
e. Sistem Manajemen K3
Penjelasan
Karena menyangkut dengan hal yang berkaitan dengan mutu maka system yang dimaksud
pada pertanyaan diatas adalah Sistem Manajemen Mutu yang ada pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No.4/PRT/M/2009 dan pasal 4 ayat 1 UU No.2 Tahun 2017.
86. 1. Adanya para pihak yaitu pengguna jasa dan penyedia jasa
2. Adanya objek yang diperjanjikan yaitu konstruksi
3. Adanya dokumen yang mengatur hubungan antara pengguna jasa dan penyedia jasa
Ketiga hal tersebut adalah unsur yang terdapat pada?
a. Kontrak Bagi Hasil
b. Kelas Kerja Konstruksi
c. Kontrak Kerja Konstruksi
d. Kontrak Proyek
e. Kontrak Pengadaan Bangunan
Penjelasan
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 Pasal 1 ayat 8 disebutkan bahwa unsur – unsur yang
ada dalam Kontrak Kerja Konstruksi adalah sebagai berikut :
11-11-2020/16.49
87. Menurut Permen PU No. 05/PRT/M/2014, SMK3 Konstruksi Bidang PU harus diterapkan
pada selama siklus proyek pada tahapan …
a. Tahap Pra Konstruksi
b. Tahap Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Procurement)
c. Tahap Pelaksanaan Konstruksi
d. Tahap Penyerahan Hasil Akhir Pekerjaan
e. Jawaban A, B, C, dan D benar semua
Alasan :
SMK3 Konstruksi Bidang PU sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) diterapkan pada
tahapan sebagai berikut:
Alasan :
Dalam Permen PU No. 05/PRT/M/2014 Pasal 5 ayat (2) Poin a disebutkan bahwa :
11-11-2020/17.20
89. Berikut adalah pernyataan yang benar mengenai rapat evaluasi dan koordinasi internal….
a. Dilaksanakan tiga kali seminggu
b. Rutin dengan undangan resmi
c. Dilakukan dengan suasana informal dan terencana
d. Rapat dipimpin oleh owner
e. Semua benar
Rapat internal hanya melibatkan staf dan manajer/pimpinan lapangan internal, sehingga
tidak perlu dilakukan secara formal seperti rapat eksternal yang melibatkan owner.
(Sumber : Modul 8 Pengendalian Pengawasan Pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
Kementrian PUPR, 2018)
90. Dilakukan sekali sebulan, memiliki undangan resmi dan dilakukan di tempat pemilik
proyek atau di kantor proyek adalah ciri dari….
a. Rapat koordinasi eksternal
b. Rapat koordinasi internal
c. Rapat koordinasi internal dan eksternal
d. Rapat internal pelaksanaan pekerjaan
e. Semua benar
Rapat koordinasi melibatkan pihak pertama atau owner, sehingga memerlukan undangan
resmi dan tidak dilakukan sesering rapat internal. (Sumber : Modul 8 Pengendalian
Pengawasan Pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi. Kementrian PUPR, 2018)
11-11-2020/17.42
Pembahasan
Pembahasan
a. Setting out dilaksanakan untuk menentukan posisi/ letak pondasi bangunan, diikuti
pematokan centre point (CP) & interconection point (IP), pemasangan bouwplank
sebagai alat bantu untuk menetapkan elevasi pondasi.
b. Stripping adalah Pekerjaan pengupasan tanah lapis atas yang banyak mengandung
bahan organik: rumput, akar- akaran maupun bahan non-organik: sisa bangunan fondasi
dan lain-lain dan membuang material hasil kupasan tersebut dari lokasi pekerjaan
saluran dan bangunan dan lokasi pengambilan tanah bahan timbun
c. Grubbing adalah Pekerjaan pembersihan dan pembongkaran tanah dari
pangkal/tunggul batang pohon, gelondongan kayu, belukar dan tanaman lain serta
bahan non-organik yang berupa pagar, bangunan, fondasi, puing dan kotoran lainnya
sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar kerja atau dalam batas wilayah garis
sempadan daerah/lokasi pekerjaan.
d. Backfill adalah pekerjaan penimbunan kembali lahan yang memiliki kekurangan tanah
Alasan:
Partisipasi Masyarakat termasuk pada poin Asosiasi yang merupakan tema dari tugas
kelompok 1 yaitu Perubahan Paradigma Tentang Jasa Konstruksi.
100.Berikut adalah poin dari pasal 69 Tenaga Kerja Konstruksi UU no.11 tahun 2020 Tentang
Cipta Kerja yang merupakan perubahan dari pasal 69 Tenaga Kerja Konstruksi UU no,2
tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi. Ayat apa yang merupakan perubahan dari pasal 69
Tenaga Kerja Konstruksi UU no,2 tahun 2017?
a. (1)Pelatihan tenaga kerja konstruksi diselenggarakan dengan metode pelatihan kerja
yang relevan, efektif, dan efisien sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja.
b. (2)Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk meningkatkan
produktivitas kerja.
c. (3)Standar Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (
d. 4)Pelatihan tenaga kerja konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
e. (5)Lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
memenuhi Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.
Jawaban : E. 5)Lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) memenuhi Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.
Referensi:
berikut adalah potongan ulasan dari matriks perbedaan UU no.2 tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi dan UU no. 11 tahun 2020 Tentang Cipta Kerja pada paragraf Tenaga Kerja
Konstruksi.
Alasan:
Tenaga Kerja Konstruksi termasuk pada poin Asosiasi yang merupakan tema dari
tugas kelompok 1 yaitu Perubahan Paradigma Tentang Jasa Konstruksi.
11-11-2020/18.08
101.Berikut yang tidak termasuk dalam penambahan asas dalam Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2017 dari sebelumnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 adalah…
a. Asas Profesionalitas
b. Asas Kesetaraan
c. Asas Kejujuran dan Keadilan
d. Asas Kebebasan
e. Asas Pembangunan Berkelanjutan
Alasan : Berdasarkan Pasal 2 UU Nomor 2 Tahun 2017 terdapat penambahan asas yaitu
asas kesetaraan, profesionalitas, kebebasan, pembangunan berkelanjutan dan wawasan
lingkungan. Sedangkan Asas Kejujuran dan Keadilan sudah terdapat pada Pasal 2 UU
Nomor 18 Tahun 1999 dan tetap melekat pada UU Nomor 2 Tahun 2017.
Dari daftar diatas yang merupakan jenis usaha konstruksi menurut UU No 2 Tahun 2017
adalah…
a. 1,2,3
b. 1,2,4
c. 1,3,5
d. 2,3,5
e. 2,4,5
Jawab : B. 1,2,4
Hedahayu RA / 21010117130157
11-11-2020/18.20
107.Suatu usaha jasa konstruksi dapat dikualifikasikan menengah bila memenuhi syarat?
a. Beresiko kecil, berteknologi sederhana, berbiaya kecil
b. Beresiko sedang, berteknologi sederhana, berbiaya kecil
c. Beresiko sedang, berteknologi madya, berbiaya sedang
d. Beresiko besar, berteknologi madya, berbiaya sedang
e. Beresiko besar, berteknologi tinggi, berbiaya besar
Jawaban: C. Beresiko sedang, berteknologi madya, berbiaya sedang.
Jawaban yang tepat sesuai dengan isi dari UU No. 2 Tahun 2017 Pasal 22 tentang usaha
jasa konstruksi kalifikasi menengah
108.Selain UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, berikut ini merupakan dasar hukum
tertib usaha dan perizinan jasa konstruksi yang berisi tentang Pemerintah Daerah yaitu?
a. UU No. 22 Tahun 2012
b. UU No. 21 Tahun 2014
c. UU No. 20 Tahun 2012
d. UU No. 23 Tahun 2014
e. UU No. 24 Tahun 2012
Jawaban: D. UU No. 23 Tahun 2014.
Undang-undang tersebut berisi tentang Pemerintah Daerah yang disahkan sejak September
2014
Alasan:
Alasan :
1) Tahap Persiapan:
a) Penyiapan dokumen seleksi Perencana dan Pelaksana
b) Membantu masalah teknis konstruksi ULP K/ L dalam persiapan PBJ Jasa
Konstruksi
c) Pengurusan Perijinan; IMB, Ijin Akses Kapling, Air, Listrik, Telepon, Buang
Limbah, dll
2) Tahap Perencanaan Teknis:
a) Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Perencanaan
b) Membuat BA Prestasi Perencanaan
c) Persiapan masalah teknis Pelaksanaan PBJ Pelaksana Konstruksi, (Dok PBJ).
3) Tahap Pelelangan:
a) Membantu masalah teknis bangunan kepada ULP K/ L dalam persiapan PBJ Jasa
Pelaksana Konstruksi Bangunan
4) Tahap Konstruksi:
b) Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik
c) Koordinasi, Evaluasi, dan T3 terhadap penyipangan; Kualitas, Kuantitas, waktu
dan Resiko.
d) Membuat BA Prestasi Pelaksanaan Konstruksi
e) Pengendalian masa pemeliharaan, as built-drawing, mengurus SLF.
Sumber :
Modul 8 Pengendalian Pengawasan Pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
116.Hal-hal yang dapat digolongkan sebagai keadaan kahar adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Revolusi
b. Bencana alam
c. Kelalaian para pihak
d. Pemogokkan
e. Kerusuhan
Alasan :
Dalam acara sosialisasi UU Jasa Konstruksi oleh kementerian PUPR, Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa tantangan konstruksi di masa mendatang sangat
berat, karenanya perlu ada pengaturan yang menyeluruh, seperti rantai pasok, system
delivery dalam system pengadaan barang dan jasa, mutu konstruksi serta kebutuhan dalam
penyelesaian sengketa konstruksi.
Referensi :
http://binakonstruksi.pu.go.id/editor/artikel-berita/555-lahirnya-undang-undang-jasa-
konstruksi-no.2-tahun-2017-menjadi-jawaban-kebutuhan-dinamika-sektor-konstruksi-di-
indonesia%20
118.UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi memiliki substansi penting yang perlu
diketahui, kecuali…
a. Pengaturan hanya dilakukan oleh pemerintah pusat
b. Adanya pembagian peran berupa tanggung jawab dan kewenangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan jasa konstruksi
c. Menjamin terciptanya penyelenggaraan tertib usaha jasa konstruksi yang adil, sehat dan
terbuka
d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan jasa konstruksi
e. Lingkup pengaturan diperluas tidak hanya mengatur usaha jasa konstruksi melainkan
ranta pasok juga
Jawaban : A. Pengaturan hanya dilakukan oleh pemerintah pusat
Alasan :
Dalam acara sosialisasi UU Jasa Konstruksi oleh kementerian PUPR, dijabarkan
bahwasannya UU Jasa Konstruksi ini tidak lagi berorientasi hanya kepada urusan bidang
PUPR tetapi mencakup penyelenggaraan pekerjaan konstruksi di Indonesia secara utuh.
Beberapa substansi penting antara lain:
- Adanya pembagian peran berupa tanggung jawab dan kewenangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan jasa konstruksi;
- Menjamin terciptanya penyelenggaraan tertib usaha jasa konstruksi yang adil, sehat dan
terbuka melalui pola persaingan yang sehat.
- Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan jasa konstruksi melalui,
sebagai bagian kemitraan dan sistem informasi dari pengawasan penyelenggaraan jasa
konstruksi;
- Lingkup pengaturan yang diperluas tidak hanya mengatur usaha jasa konstruksi
melainkan mengatur rantai pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha
penyediaan bangunan.
- Adanya perlindungan hukum terhadap upaya yang menghambat penyelenggaraan jasa
konstruksi bagi pengguna dan penyedia jasa
- Perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia dalam bekerja di bidang jasa konstruksi,
- Jaring pengaman terhadap investasi yang akan masuk di bidang jasa konstruksi; serta
adanya jaminan mutu penyelenggaraan jasa konstruksi yang sejalan dengan nilai-nilai
keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan (K4).
Referensi :
http://binakonstruksi.pu.go.id/editor/artikel-berita/555-lahirnya-undang-undang-jasa-
konstruksi-no.2-tahun-2017-menjadi-jawaban-kebutuhan-dinamika-sektor-konstruksi-di-
indonesia%20
120.Berdasarkan PP 22 Tahun 2020 Pasal 121 huruf b tentang “Pembinaan Jasa Konstruksi”,
pernyataan berikut ini adalah hal yang diatur, manakah yang benar?
a. Segmentasi pasar internasional yang berteknologi kecil
b. Segmentasi pasar yang berisiko sedang, berteknologi sedang, dan/atau berbiaya sangat
kecil
c. Segmentasi pasar yang berisiko besar, berteknologi tinggi, dan/atau berbiaya besar
d. Segmentasi pasar yang berisiko kecil, berteknologi tinggi, dan/atau berbiaya kecil
e. Segmentasi pasar yang berisiko besar, berteknologi tinggi, dan/atau berbiaya kecil
Di dalam PP 22 Tahun 2020 Pasal 121 huruf b tentang “Pembinaan Jasa Konstruksi”;
disebutkan bahwa segmentasi pasar yang dimaksud adalah yang berisiko besar,
berteknologi tinggi, dan/atau berbiaya besar. Karena ketiga hal tersebut merupakan hal
yang saling berhubungan, dimana teknologi tinggi sudah pasti dikaitkan dengan resiko
besar, dan resiko besar sudah pasti berkaitan dengan biaya yang besar pula. Maka dari itu
dari kelima pilihan jawaban, jawaban C adalah jawaban yang tepat.
11-11-2020/19.08
121.Perubahan Kualifikasi Usaha dalam Undang Undang No 2 Tahun 2017 dibagi menjadi
Badan Usaha Kecil, Badan Usaha Menengah, Badan Usaha Besar dengan Kualifikasi yang
dinilai berdasarkan, kecuali …
a. Penjualan Tahunan
b. Kemampuan Keuangan
c. Ketersediaan Tenaga Kerja Konstruksi
d. Tenaga Ahli
e. Penyedian Peralatan Konstruksi
Penetapan kualifikasi usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui
penilaian terhadap:
a. penjualan tahunan;
b. kemampuan keuangan;
c. ketersediaan tenaga kerja konstruksi; dan
d. kemampuan dalam penyediaan peralatan konstruksi.
122.Perubahan pengembangan Usaha Jasa Konstruksi dari Undang Undang No 18 Tahun 1999
ke Undang Undang No 2 Tahun 2017 berupa…
a. Usaha Jasa Konstruksi
b. Usaha penyediaan Bangunan
c. Usaha perencanaan Konstruksi
d. Usaha Pengawasan Konstruksi
e. Usaha Pelaksanaan Konstruksi
Pengembangan jenis usaha Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dapat
dilakukan melalui Usaha Penyediaan Bangunan.
11-11-2020/19.13
125.Sesuai dengan UU No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumsen dalam memenuhi
kebutuhan konsumen jasa konstruksi, hak-hak berikut yang tidak benar adalah …
a. Hak untuk mendapatkan produk barang/jasa yang sesuai dengan nilai tukar yang
diberikan.
b. Hak untuk mendapatkan ganti rugi
c. Hak untuk mendapatkan kekayaan pribadi
d. Hakktuk mendapatkan lingkungan hidup yang sehat
e. Hak untuk mendapatkan pendidikan konsumen
Alasan :
Dalam penyelenggaraan jasa konstruksi diperlukan adanya hubungan timbal balik antara
konsumen dan pelaksana jasa. Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan mengenai hak-
hak yang diterima oleh konsumen untuk memastikan bahwa konsumen tidak merasa
dirugikan dalam pelaksanaan tertib berusaha di bidang konstruksi.
126.Sebutkan apa saja yang termasuk dari tertib penyelenggaraan jasa konstruksi, kecuali …
a. Tahap perencanaan
b. Tahap pengadaan
c. Tahap pelaksanaan
d. Tahap pengawasan
e. Tahap penyelesaian
Alasan :
Perlu diketahui bahwa pemerintah telah menetapkan infrastruktur tetap menjadi prioritas
utama yang diiringi dengan kualitas sumber daya manusia dan investasi. Sehingga tertib
penyelenggaraan konstruksi harus memenuhi aturan-aturan yang berlaku dan semua pihak
di dalam proyek selalu bekerja sama dalam memastikan pembangunan selalu prima dalam
kurun waktu yang lama.
128.Dalam UU Nomor 2 Tahun 2017 telah diatur berbagai macam sanksi mengenai pihak-
pihak yang ada di dalam proses konstruksi yang tidak memenuhi ketentuan keteknikan dan
mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan, sanksi tersebut
diantaranya seperti dibawah ini, kecuali;
a. Sanksi pidana paling lama 10 tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 15%
dari nilai kontrak
b. Pencabutan izin pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
c. Sanksi berupa peringatan tertulis dan denda administratif
d. Pencantuman dalam daftar hitam dan pembekuan akreditasi.
e. Sanksi berupa dikeluarkan dari daftar penilai ahli yang teregistrasi.
Jawaban : A. Sanksi berupa pidana paling lama 10 tahun penjara atau dikenakan
denda paling banyak 15% dari nilai kontrak
Alasan : Dalam UU Nomor 2 Tahun 2017 dijelaskan sanksi-sanksi yang diatur dalam UU
tersebut diantaranya: Peringatan tertulis, Denda administrative, Penghentian sementara
kegiatan layanan Jasa Konstruksi, Pencantuman dalam daftar hitam, Pembekuan
akreditasi, Pencabutan akreditasi, Pembekuan izin, Pencabutan Izin, Dikeluarkan dari
daftar penilai ahli yang teregistrasi, Pemberhentian dari tempat kerja.
Disusun oleh :
Kelas B
Koordinator Kelas :
Soal – Soal :
1. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi melalui Metode Seleksi Umum diumumkan
sekurang-kurangnya di…
a. Website Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi
b. Papan pengumuman resmi untuk masyarakat
c. Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE
d. Semua benar
e. Semua salah
Jawaban :
1. d. Semua benar
Berdasarkan pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Pasal
42 Ayat 2
Referensi : Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) No.11 Tahun
2013
2. e. a,b,c,d benar
Alasannya : Dalam KEPRES No. 29 Tahun 1984 menjelaskan bahwa syarat wajib
berdirinya sebuah lembaga konsultan yang “sehat” itu memenuhi syarat administrasi
diatas, selain itu dalam Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK)
No.11 Tahun 2013 bab 3 pasal 5,6,7,8,9 menjelaskan kembali tentang regulasi
berdirinya sebuah badan usaha (konsultan).
Referensi : Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012
Nama : Annisa Aulianastiti
NIM : 21010117120009
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 8:06:46 AM
Soal – Soal :
1. Nilai tertinggi paket pekerjaan Jasa Konsultansi yang diperuntukkan bagi usaha kecil
adalah…
a. Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
b. Rp 700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah)
c. Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
d. Rp 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah)
e. Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
2. Seleksi Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk Jasa
Konsultansi yang bernilai paling tinggi…
a. Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
b. Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
c. Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
d. Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
e. Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah)
Jawaban :
1. a. Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
Berdasarakan PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 14/PRT/M/2013 pasal 4a ayat 2, tertulis “Nilai paket pekerjaan Jasa
Konsultansi sampai dengan Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
diperuntukkan bagi usaha kecil.”
Referensi : PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012
Soal – Soal :
1. Dalam melakukan evaluasi dokumen usulan panitia pengadaan mengacu kepada
sistem evaluasi apa saja?
a. Metoda evaluasi kualitas dan biaya
b. Metoda evaluasi biaya tertinggi
c. Metoda evaluasi musyawarah
d. Metoda evaluasi kuantitas
e. Metoda evaluasi usulan biaya
Jawaban :
1. a. Metoda evaluasi kualitas dan biaya
Dalam keppres No. 80/2003, pasal 24, Metoda Evaluasi Penawaran Untuk Pemilihan
Penyedia Jasa Konsultansi, dinyatakan sebagai berikut :
(1) Dalam Pemilihan penyedia jasa konsultasi dapat dipiluih salah 1 (satu) dari 5 (lima)
metoda evaluasi penawaran berdasarkan jenis jasa konsultansi yang akan diadakan
dan harus dicantumkan dalam dokumen seleksi, yaitu:
a. metoda evaluasi kualitas
b. metoda evaluasi kualitas dan biaya
c. metoda evaluasi pagu anggaran
d. metoda evaluasi biaya terendah
e. metoda evaluasi penunjukan langsung
Referensi :
http://www.bpkp.go.id/public/upload/unit/maluku/files/Viewer.js/Peraturan/Pengad
aan%20Barang%20dan%20Jasa/Bab-V-Konsultan-Perorangan.pdf
2. c. 50 - 70 %
Evaluasi penawaran teknis bagi pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi, menggunakan
sistem nilai (merit point) terhadap unsurunsur yang dinilai meliputi: pengalaman
perorangan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi tenaga ahli. 1) Acuan yang
digunakan untuk pembobotan teknis sebagai berikut:
a) pengalaman perorangan (10 – 20 %);
b) pendekatan dan metodologi (20 – 40 %);
c) kualifikasi tenaga ahli (50 – 70 %);
d) jumlah (100 %);
e) ) penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam rentang
tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
Referensi : http://www.lkpp.go.id/v2/files/download/3/Paket-4.pdf
Nama : Ilham Kautsar Wijatmiko
NIM : 21010117140135
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 2:48:32 PM
Soal – Soal :
1. Konsultan perencana merupakan suatu badan perorangan atau badan hukum yang
dipilih oleh pemilik proyek ataupun kontraktor pelaksana untuk melakukan
perencanaan, berikut ini yang termasuk macam-macam konsultan perencana,
kecuali................
a. Konsultan Perencana Arsitektur
b. Konsultan Struktur Bangunan
c. Perencana MEP Bangunan
d. Konsultan Landscape
e. Konsultan Pengawas
Jawaban :
1. e. Konsultan Pengawas
Karena, arti dari Konsultan Pengawas adalah badan usaha atau perorangan yang
ditunjuk oleh pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan.
Referensi :
https://www.pengadaanbarang.co.id/2019/07/tugas-konsultan-perencana-konsultan-
pengawas-dan-kontraktor.html
Soal – Soal :
1. Berdasarkan Undang Undang Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 layanan usaha
umum yang dapat diberikan oleh Jasa Konsultan Konstruksi kepada klien adalah
sebagai berikut, kecuali :
a. Perencanaan
b. Perancangan
c. Pengawasan
d. Pengkajian
e. Pemeliharaan
2. Dalam melakukan pemilihan Jasa Konsultansi Konstruksi perlu diadakan proses seleksi
dan evaluasi. Berikut ini adalah metode evaluasi penawaran dalam pemilihan
Penyedia Jasa Konsultansi menurut Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2012:
1. Metode evaluasi berdasarkan kualitas dan biaya
2. Metode evaluasi berdasarkan kuantitas
3. Metode evaluasi berdasarkan biaya terendah
4. Metode evaluasi berdasarkan Pagu Anggaran
Pilihlah pernyataan yang benar dibawah berikut:
a. semua benar
b. semua salah
c. 3 dan 4 benar
d. 1 dan 3 salah
e. 2 dan 4 benar
Jawaban :
1. e. Pemeliharaan
Berdasarkan UU Jakon Nomor 2 Tahun 2017 pasal 13 ayat 4 disebutkan bahwa
layanan usaha jasa yang dapat diberikan oleh Jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat
umum meliputi:
a. Pengkajian
b. Perencanaan
c. Perancangan
d. Pengawasan dan/atau
e. Manajemen Penyelenggaraan Konstruksi
Referensi : Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2012
2. c. 3 dan 4 benar
Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2012 Pasal 49 ayat 1 dijelaskan
bahwa metode evaluasi penawaran yang dapat dilakukan dalam pemelihan Penyedia
Jasa Konsultansi dapat dilakukan dengan menggunakan:
a. metode evaluasi berdasarkan kualitas;
b. metode evaluasi berdasarkan kualitas dan biaya;
c. metode evaluasi berdasarkan Pagu Anggaran; atau
d. metode evaluasi berdasarkan biaya terendah.
Referensi : Undang Undang Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017
Nama : RICARDO PANDIANGAN
NIM : 21010117140081
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 5:22:32 PM
Soal – Soal :
1. Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek ( owner ) untuk
melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas dapat berupa badan
usaha atau perorangan. Salah Satu Wewenang Konsultan Pengawas, kecuali adalah ....
a. Menyediakan Tenaga Kerja, bahan, Tempat demi kelancaran Pelaksanaan
Konstruksi.
b. Meminta kontraktor untuk mengadakan pengetesan terhadap bahan dan peralatan.
c. Melakukan penilaian prestasi kerja kontraktor.
d. Membatalkan contoh bahan apabila tidak sesuai dengan apa yang diminta.
e. Memberitahukan persetujuan, menolak atau mengadakan perubahan terhadap
rencana kerja yang telah dibuat kontraktor.
2. Konsultan adalah Badan yang ditunjuk oleh owner untuk menangani perencanaan
proyek Berikut ini adalah merukpakan hak hak dari konsultan Pengawas
a. Mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang timbul dalam proyek.
b. Menghentikan pekerjaan dan pengadaan proyek terhadap hal yang tidak sesuai
dengan rencana.
c. Membuat berita acara/ dokumen DED yang disepakati.
d. Melakukan pengawasan penggunakan bahan dan alat dalam melaksanakan
kegiatan konstruksi.
e. Melakukan pengkajian terhadap rencana pekerjaan maupun gambar yang
diinginkan
Jawaban :
1. a. Menyediakan Tenaga Kerja, bahan, Tempat demi kelancaran Pelaksanaan
Konstruksi.
Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 13 ayat (3) bahwa tugas
tersebut bukan termasuk tugas konsultan pengawas tetapi merupakan tugas dari
pihak kontraktor
Referensi : UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 13 ayat (3)
2. b. Menghentikan pekerjaan dan pengadaan proyek terhadap hal yang tidak sesuai
dengan rencana.
Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 13 ayat (3), point itu bukan
merupakan kewenangan tugas konsultan pengawas tetapi merupakan hak konsultan
pengawas
Referensi : UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 13 ayat (3)
Nama : Radhitia Muhammad Haris Putra
NIM : 21010117120016
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 7:45:49 PM
Soal – Soal :
1. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam jasa konsultasi spesialis menurut Peraturan
LPJK No.11 Tahun 2013 Tentang Registrasi Usaha Jasa Perencana dan Pengawas
Konstruksi Pasal 7 Ayat 8 adalah.....
a. Jasa survey bawah tanah
b. Jasa inspeksi teknikal
c. Jasa pembuatan peta
d. Jasa survey permukaan tanah
e. Jasa survey volume lalu lintas
2. Yang termasuk Subklasifikasi Jasa Nasehat dan Konsultansi Rekayasa Teknik untuk
Persyaratan Tenaga Ahli Tetap Permohonan Registrasi SBU adalah
a. Geologi
b. Mesin
c. Kimia
d. Fisika
e. Sipil
Jawaban :
1. e. Jasa Survey volume lalu lintas
Dalam Peraturan LPJK No.11 Tahun 2013 Tentang Registrasi Usaha Jasa Perencana dan
Pengawas Konstruksi Pasal 7 Ayat 8 telah di sebutkan bahwa jasa konsultasi spesialis
meliputi subklasifikasi
a. jasa pembuatan prospektus geologi dan geofisika
b. jasa survey bawah tanah;
c. jasa survey permukaan tanah;
d. jasa pembuatan peta;
e. jasa pengujian dan analisa komposisi dan tingkat kemurnian;
f. jasa pengujian dan analisa parameter fisikal;
g. jasa pengujian dan analisa sistem mekanikal dan elektrikal; dan h. jasa inspeksi
teknikal.
Referensi : https://sertifikat-keahlian.com/persyaratan-tenaga-ahli-tetap-sbu-
konsultan/
2. e. Sipil
Dalam Persyaratan Tenaga Ahli Tetap Permohonan Registrasi SBU Subklasifikasi Jasa
Nasehat dan Konsultansi Rekayasa Teknik meliputi
1. Arsitektur
2. Sipil
3. Mekanikal
4. Elektrikal
5. Tata Lingkungan
Referensi : Peraturan LPJK No.11 Tahun 2013
Nama : zainal arifin
NIM : 21010117140137
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 9:39:39 PM
Soal – Soal :
1. Badan Usaha Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi dapat mengajukan
permohonan registrasi SBU untuk?
a. perubahan subklasifikasi
b. perubahan subkualifikasi
c. perubahan klarifikasi
d. a dan b benar
e. semua benar
2. Berkas administrasi yang diteliti dan diproses adalah keabsahan berkas administrasi,
keuangan, dan pengalaman yang bersifat?
a. mutlak
b. praktis
c. dinamis
d. adil
e. semua salah
Jawaban :
1. d. a dan b benar
alasan : Badan Usaha Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi dapat mengajukan
permohonan registrasi SBU untuk perubahan subklasifikasi dan subkualifikasi.
Referensi : LPJKN no. 11 tahun 2013 pasal 33
2. a. mutlak
alasan : Berkas administrasi yang diteliti dan diproses adalah keabsahan berkas
administrasi, keuangan, dan pengalaman sifatnya mutlak.
Referensi : LPJKN no. 11 tahun 2013 pasal 22
Nama : Faldo Baihaqi SN
NIM : 21010117140131
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 11:08:35 PM
Soal – Soal :
1. Berikut ini yang merupakan bagian dari Laporan Rekomendasi Kelayakan Klasifikasi
dan Kualifikasi, yaitu :
a. Cek list verivikasi dan validasi
b. Rekomendasi klasifikasi dan kualifikasi
c. Lembar evaluasi SDM dan badan usaha
d. Lembar pengurus badan usaha
e. semua jawaban benar
2. Pada alur kerja sertifikasi dan registrasi usaha untuk orang perseorangan, mengajukan
permohonan kepada kantor badan :
a. LPJK Nasional
b. LPJK Daerah/Kabupaten
c. LPJK Provinsi
d. SATGAS COVID-19
e. Jawaban (b) benar
Jawaban :
1. e. semua jawaban benar
Perlem LPJKN No.11 tahun 2013 pasal 46 ayat 6
Laporan rekomendasi kelayakan klasifikasi dan kualifikasi diunduh, dicetak dan
ditandatangani, meliputi :
a. Chek List Kelengkapan Dokumen;
b. Chek List Verifikasi Dan Validasi;
c. Lembar Evaluasi Pengurus Badan Usaha;
d. Lembar Evaluasi Pengalaman Badan Usaha;
e. Lembar Evaluasi Keuangan Badan Usaha;
f. Lembar Evaluasi SDM Badan Usaha; dan
g. Rekomendasi Klasifikasi Dan Kualifikasi.
Referensi : Perlem LPJKN No.11 tahun 2013 pasal 38 ayat 1
2. c. LPJK Provinsi
Perlem LPJKN No.11 tahun 2013 pasal 38 ayat 1
Orang perseorangan mengajukan permohonan registrasi TDUP kepada LPJK
Provinsi
Referensi : Perlem LPJKN No.11 tahun 2013 pasal 46 ayat 6
Nama : Hanif Abdul Aziz
NIM : 21010117120042
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 11:21:47 PM
Soal – Soal :
1. Dibawah ini manakah yang termasuk dalam metode pemilihan Penyedia Jasa
Konsultasi?
a. Seleksi, Pengadaan Langsung, dan Penunjukan Langsung
b. Seleksi, Pengadaan Langsung, dan Tender
c. E-Purchasing, Pengadaan Langsung, dan Tender
d. Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung, dan Tender
e. Semua Jawaban Benar
2. Salah satu metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultasi ialah dengan metode seleksi.
Kondisi seperti apa yang membuat pemilihan Penyedia Jasa Konsultasi dilakukan
dengan metode seleksi ?
a. Seleksi dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi bernilai paling banyak di atas
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
b. Seleksi dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi bernilai paling sedikit di atas
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
c. Seleksi dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi bernilai paling banyak di atas
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
d. Seleksi dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi bernilai paling sedikit di atas
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
e. Semua Jawaban Salah
Jawaban :
1. a. Seleksi, Pengadaan Langsung, dan Penunjukan Langsung
Berdasarkan pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, disebutkan dalam Pasal 41 ayat 1
bahwa metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi terdiri atas:
a. Seleksi;
b. Pengadaan Langsung; dan
c. Penunjukan Langsung.
Referensi : Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Soal – Soal :
1. Berikut adalah klasifikasi bidang usaha jasa perencana dan pengawas konstruksi,
kecuali..
a. perencanaan arsitektur
b. perencanaan rekayasa (engineering)
c. perencanaan penataan ruang
d. pengawasan arsitektur
e. penyediaan material konstruksi
2. Masa berlaku SBU (Sertifikasi Badan Usaha) bagi Badan Usaha baru yang mengajukan
permohonan registrasi SBU langsung ke LPJK adalah..
a. 1 tahun
b. 2 tahun
c. 3 tahun
d. 4 tahun
e. 5 tahun
Jawaban :
1. e. penyediaan material konstruksi
Karena menurut Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional nomor
11 tahun 2013 pasal 7 ayat 1, klasifikasi bidang usaha jasa perencana dan pengawas
konstruksi adalah meliputi :
- perencanaan arsitektur
- perencanaan rekayasa (engineering)
- perencanaan penataan ruang
- pengawasan arsitektur
- pengawasan rekayasa (engineering)
- pengawasan penataan ruang;
- konsultansi spesialis
- jasa konsultansi lainnya.
Referensi : Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional nomor 11
tahun 2013 pasal 3 ayat 2 dan 3
2. a. 1 tahun
Untuk badan usaha baru yang mengajukan permohonan registrasi langsung ke LPJK
akan diberikan masa berlaku SBU 1 tahun, sedangkan untuk badan usaha yang
mengajukan permohonan registrasi SBU melalui Asosiasi Perusahaan yang
memperoleh kewenangan menyelenggarakan Verifikasi dan Validasi Awal tingkat
Nasional atau tingkat Provinsi mendapat masa berlaku SBU 3 tahun.
Referensi : Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional nomor 11
tahun 2013 pasal 7 ayat 1
Nama : Matin Alfiansyah
NIM : 21010117130107
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 9:38:51 AM
Soal – Soal :
1. Badan Pelaksana LPJK adalah kesekretariatan LPJK yang merupakan unit kerja yang
mendukung pelaksanaan tugas LPJK yang meliputi :
a. administrasi, teknis, dan keahlian
b. administrasi, manjemen, dan teknis
c. manjemen, teknis, dan keahlian
d. administrasi, pelaksanaan, dan keahlian
e. perencanaan, teknis, manajemen
Jawaban :
1. a. administrasi, teknis, dan keahlian
Berdasarkan Peraturan Lembaga Pegembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor : 11
Tahun 2013 tentang registrasi usaha perencana dan pengawas jasa konstruksi yang
dijelaskan pada bab 1 pasal 1 ayat 5 disebutkan bahwa unit yang mendukung
pelaksanaan tugas LPJK yaitu meliputi : administrasi, teknis, dan keahlian.
Referensi : Peraturan Lembaga Pegembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor : 11
Tahun 2013
2. b. subklasifikasi
Berdasarkan Peraturan Lembaga Pegembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor : 11
Tahun 2013 tentang registrasi usaha perencana dan pengawas jasa konstruksi yang
dijelaskan pada bab 1 pasal 1 ayat 15 dijelaskan bahwa subklasifikasi adalah
pembagian penggolongan usaha jasa perencana dan pengawas konstruksi menurut
klasifikasi pekerjaan konstruksi.
Referensi : Peraturan Lembaga Pegembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor : 11
Tahun 2013
Nama : muhammad saddant purbaya
NIM : 21010117140080
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 3:35:42 PM
Soal – Soal :
1. Dibawah ini merupakan bentuk usaha jasa perencanaan dan pengawasan konstruksi
yaitu :
a. Orang Perseorangan dan Badan Usaha
b. Orang Perseorangan dan Commanditare Vennotschap
c. Usaha Dagang dan Badan Usaha
d. Usaha Dagang dan Commanditare Vennotschap
e. Semua benar
2. Salah satu bentuk usaha jasa perencanaan dan pengawasan konstruksi yaitu Orang
Perorangan. Bentuk usaha tersebut meliputi usaha berikut, kecuali :
a. Orang Perseorangan
b. Usaha Dagang
c. Perusahaan Bangunan
d. Biro Teknik
e. Commanditare Vennotschap
Jawaban :
1. Jawaban : a. Orang Perseorangan dan Badan Usaha
Alasan : Menurut LPJK Bab III Pasal 5 ayat 1, bentuk usaha jasa perencanaan dan
pengawasan konstruksi meliputi Orang Perseorangan dan Badan Usaha
Referensi : jurnal Tugas Akhir
Soal – Soal :
1. Penyelenggaraan proses registrasi usaha Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi
Nasional dilaksanakan paling sedikit
a. Satu kali dalam tiga tahun
b. Satu kali dalam tiga bulan
c. Tiga Kali dalam satu tahun
d. Tiga kali dalam satu bulan
e. Satu kali dalam satu tahun
Jawaban :
1. b. Satu kali dalam tiga bulan
Berdasarkan Peraturan LPJKN No 4 Tahun 2017 Pasal 13 ayat 6 disebutkan bahwa
penyelenggaraan proses registrasi di tingkat nasional sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) huruf a dan ayat (5) dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)
bulan.
Referensi : Peraturan LPJKN No 4 Tahun 2017
2. d. Rp 300.000.000,-
Berdasarkan Peraturan LPJKN No 4 Tahun 2017 Pasal 10 Ayat 1E disebutkan bahwa
subkualifikasi M2, memiliki kekayaan bersih paling sedikit Rp. 300.000.000,- (tiga ratus
juta rupiah).
Referensi : Peraturan LPJKN No 4 Tahun 2017
Nama : Fiorentina Putri S
NIM : 21010117120019
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 8:42:51 PM
Soal – Soal :
1. Apa saja kriteria resiko yang harus ditanggung oleh Badan Usaha Jasa Perencana dan
Pengawas Konstruksi?
a. risiko kecil, mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan
pemanfaatan bangunan-konstruksinya tidak membahayakan keselamatan umum
dan harta benda.
b. risiko sedang, mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan
pemanfaatan bangunan-konstruksinya dapat membahayakan keselamatan
umum,harta benda, dan jiwa manusia.
c. risiko tinggi, mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan
pemanfaatan bangunan-konstruksinya sangat membahayakan keselamatan
umum,harta benda, jiwa manusia, dan lingkungan.
d. jawaban a dan c benar.
e. jawaban a, b, dan c benar.
2. Apa saja berkas pengalaman pekerjaan yang digunakan untuk verifikasi dan validasi
berkas dokumen permohonan registrasi SBU?
a. daftar pengalaman Badan usaha melaksanakan pekerjaan diisi berdasarkan
formulir isian permohonan registrasi yang dikelompokan dalam setiap
subklasifikasi.
b. rekaman kontrak pekerjaan dengan meneliti keabsahan kontrak, jadwal
pelaksanaan, lingkup pekerjaan dan nilai pekerjaan.
c. rekaman berita acara serah terima pekerjaan pertama dan/atau berita acara
serah terima pekerjaan akhir dengan meneliti keabsahan berita acara serah
terima pekerjaan tersebut.
d. Faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan meneliti nilai PPN dengan nilai
pekerjaan.
e. jawaban a, b, c, dan d benar.
Jawaban :
1. e. jawaban a, b, dan c benar.
Pada Perlem LPJKN Nomor 11 Tahun 2013 tentang Registrasi Usaha Jasa
Perencanaan dan Pengawas Konstruksi Pasal 9 ayat 3 disebutkan bahwa kriteria
risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi :
a. risiko kecil, mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan
pemanfaatanbangunan-konstruksinya tidak membahayakan keselamatan umum
dan harta benda;
b. risiko sedang, mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan
pemanfaatan bangunan-konstruksinya dapat membahayakan keselamatan
umum,harta benda, dan jiwa manusia.
c. risiko tinggi, mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan
pemanfaatan bangunan-konstruksinya sangat membahayakan keselamatan
umum, harta benda, jiwa manusia, dan lingkungan.
Soal – Soal :
1. Pelelangan Umum untuk pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya atau Pelelangan Terbatas untuk pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi dengan prakualifikasi, metode dua sampul yang meliputi kegiatan-
kegiatan , KECUALI :
a. Pembuktian Kualifikasi
b. Pembuktian Kuitansi
c. Penetapan Hasil Kualifikasi
d. Pengumuman Hasil Kualifikasi
e. Sanggahan Kualifikasi
2. Sertifikat tanda bukti pengakuan formal atas tingkat / kedalaman kompetensi dan
kemampuan usaha dengan ketetapan klasifikasi dan kualifikasi Badan Usaha, adalah
pengertian dari :
a. Sertifikat Badan Usaha
b. Sertifikat Milik Usaha
c. Sertifikat Badan Negara
d. Sertifikat Bukti Usaha
e. Sertifikat Kemampuan Usaha
Jawaban :
1. b. Pembuktian Kuitansi
Karena, sesuai menurut PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70
TAHUN 2012 Pasal 57 ayat 1
Referensi : PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012
Pasal 57 ayat 1
2. a. Sertifikat Badan Usaha
Sertifikat Badan Usaha yang selanjutnya disebut SBU adalah sertifikat tanda bukti
pengakuan formal atas tingkat / kedalaman kompetensi dan kemampuan usaha
dengan ketetapan klasifikasi dan kualifikasi Badan Usaha.
Referensi : Perlem 10-2013 Bab 1 Pasal 1 ayat 19 (PERATURAN LEMBAGA)
Soal Kelompok 2
Tentang Jasa Konstruksi
Soal – Soal :
1. Dibawah ini yang termasuk wilayah pengaturan dari UU No.2 Tahun 2017 adalah.....
a. Jasa Manufaktur
b. Jasa Komunikasi
c. Jasa Konstruksi
d. Jasa Konsultansi
e. Industri Konstruksi
Jawaban :
1. c. Jasa Konstruksi
Karena UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa konstruksi
Referensi : UU No.2 Tahun 2017
2. c. 3
karena pasal yang berbunyi "Jasa Konstruksi mempunyai peranan penting dan
strategis dalam sistem pembangunan nasional, untuk mendukung berbagai bidang
kehidupan masyarakat dan menumbuhkembangkan berbagai industri barang dan jasa
yang diperlukan dalam penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi" termasuk pasal 3 huruf
a UU no.2 tahun 2017
Referensi : UU No.2 Tahun 2017
Nama : Dhani Fabian
NIM : 21010117140074
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 4:11:01 PM
Soal – Soal :
1. Bentuk usaha jasa pelaksana konstruksi meliputi orang perseorangan, yang dimaksud
orang perseorangan adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Orang perseorangan
b. Usaha Dagang (UD)
c. Firma
d. Perusahaan Bangunan (PB)
e. Biro Teknik (BT)
2. Sebagai materi uji kelayakan klasifikasi dan kualifikasi pemohonan SBU, dokumen apa
saja yang dipergunakan oleh AKBU?
a. Dokumen permohonan registrasi SBU
b. Berita acara verifikasi dan validasi
c. Berkas PDS
d. Database Badan Usaha.
e. LPJK
Jawaban :
1. c. Firma, karena dalam Perlem LPJKN No.11 Tahun 2013 firma merupakan
Badan usaha bukan berbadan hukum
Referensi : LPJKN No. 11 Tahun 2013
Soal – Soal :
1. Dalam memilih penyedia jasa dan penetapan penyedia jasa konstruksi dilakukan
dengan mempertimbangkan beberapa poin, kecuali …
a. Kinerja penyedia jasa
b. Pengalaman menghasilkan produk konstruksi berbagai macam jenis
c. Kesesuaian antara bidang usaha dan ruang lingkup pekerjaan
d. Kesetaraan antara kualifikasi usaha dan beban kerja
e. Pengalaman menghasilkan produk konstruksi sejenis
Jawaban :
1. b. Pengalaman menghasilkan produk konstruksi berbagai macam jenis
Referensi : Berdasarkan Undang-Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017, Bab VIII
mengenai Pembinaan Pasal 75 Ayat (1), dijelaskan bahwa “Pembinaan Jasa Konstruksi
yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat diselenggarakan melalui: a.
Penetapan kebijakan pengembangan
2. d. Dukungan kepada Bupati/Walikota sebagai wakil Pemerintah Pusat
Referensi : Berdasarkan Undang-Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017, Bab V
mengenai Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Pasal 43 Ayat (1), dijelaskan bahwa
“Pemilihan Penyedia Jasa dan penetapan Penyedia Jasa dalam pengikatan hubungan
kerja Jasa Konstruksi dilakukan de
Nama : RIZKY ADRIAN
NIM : 21010117120004
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 4:39:29 PM
Soal – Soal :
1. Tender atau seleksi dalam pemilihan Penyedia Jasa dapat dilakukan melalui tahapan....
a. prakualifikasi, pascakualifikasi, dan tender cepat.
b. Prakualifikasi dan pascakualifikasi
c. Penunjukan langsung & tidak langsung
d. Perencanaan, pelaksanaan, penutupan
e. Pengikatan hubungan Kerjasama
Jawaban :
1. a. Sesuai dengan UU no 27 Tahun 2017, pada pasal 42 ayat 2 “Tender atau seleTender
atau seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui
prakualifikasi, pascakualifikasi, atau tender cepat
Referensi : UU Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017
2. d. Sesuai dengan UU no 27 Tahun 2017, pada pasal 42 ayat 1 “Pemilihan Penyedia Jasa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4l yang menggunakan sumber pembiayaan dari
keuangan Negara dilakukan dengan cara tender atau seleksi, pengadaan secara
elektronik, penunjukan langsung, dan pengadaan langsung sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Referensi : UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
Nama : Farah Aidah Suwarso
NIM : 21010117120021
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 4:48:50 PM
Soal – Soal :
1. Berdasarkan UU No.2 Tahun 2017, jaminan yang dibayarkan oleh penyedia jasa
konstruksi adalah sebagai berikut, kecuali...
a. Jaminan pelaksanaan
b. Jaminan uang muka
c. Jaminan Kesehatan
d. Jaminan pemeliharaan
e. Jaminan sanggah banding
2. Penyedia Jasa dan Subpenyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi harus
memenuhi standar....
a. Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
b. Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan
c. ISO (International Organization for Standardization)
d. Standar Perusahaan
e. ISO & Standar Perusahaan
Jawaban :
1. c. Jaminan Kesehatan
Hal ini sesuai dengan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 57 ayat 2
yang berbunyi “ Jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. jaminan
penawaran; b. jaminan pelaksanaan; c. jaminan uang muka; d. jaminan pemeliharaan;
dan/atau e. jaminan sanggah banding.”
Referensi : UU No. 2 Tahun 2017
Soal – Soal :
1. Kontrak Kerja Konstruksi paling sedikit harus mencakup uraian...
a. Rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai
pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu pelaksanaan
b. Masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan
pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
c. Masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan
pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah
d. Jawaban a dan b benar
e. Semua salah
Jawaban :
1. d. Jawaban a dan b benar
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pasal 47 ayat (1) poin b
"Rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai
pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu pelaksanaan." dan poin c "Masa
pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan pemeliharaan yang
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa".
Referensi : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi
2. e. Jawaban a, b, dan c benar
Berdasarkan UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pasal 54 ayat (1) yang
berbunyi "Dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Penyedia Jasa dan/atau
Subpenyedia Jasa wajib menyerahkan hasil pekerjaannya secara tepat biaya, tepat
mutu, dan tepat waktu sebagaimana tercantum dalam Kontrak Kerja Konstruksi."
Referensi : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi
Nama : Jayati Arum Dyah Pramesti
NIM : 21010117140075
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 5:41:00 PM
Soal – Soal :
1. Sanksi apakah yang diberikan apabila kontraktor melakukan pelanggaran dan atau
kecurangan dalam proses pengadaan barang/jasa?
a. Didiamkan saja
b. Peninjauan ulang dokumen kontrak
c. Dilaporkan secara pidana dan masuk daftar hitam
d. Tidak boleh mengikuti lelang proyek 1 kali
e. Perusahaan di bekukan
Jawaban :
1. b. Dilaporkan secara pidana
Dijelaskan pada Pasal 118 ayat ke-7. Apalabila terjadi pelanggaran dana dan/
kecurangan dalam proses pengadaan barang/jasa, yang harus dilakukan adalah
- Dikenakan sanksi administrasi
- Dituntut ganti rugi
- Dilaporkan secara pidana
Referensi : UU No.2 Tahun 2017
2. a. Sertifikasi
Sertifikasi adalah proses penilaian untuk mendapatkan pengakuan terhadapklasifikasi
dan kualifikasi atas kompetensi dan kemampuan usaha di bidang jasa konstruksi yang
berbentuk usaha orang perseorangan atau dana usaha.
Referensi : PP No 54 Tahun 2010
Nama : Bagas William
NIM : 21010117140079
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 8:24:56 PM
Soal – Soal :
1. Berikut yang merupakan pengertian dari Pekerjaan Konstruksi menurut UU No. 2
Tahun 2017 adalah
a. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan
b. Layanan jasa konstulansi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi
c. Pemberi pekerjaan yang menggunakan layanan jasa konstruksi
d. Layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian,
perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan
konstruksi suatu bangunan
e. Suatu keadaan keruntuhan bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan
setelah penyerahan akhir hasil jasa konstruksi
2. Setiap badan usaha yang mengerjakan Jasa Konstruksi wajib memiliki Sertifikat Badan
Usaha. Sertifikat Badan Usaha diterbitkan melalui suatu proses sertifikasi dan
registrasi oleh....
a. Presiden
b. Pemerintah Daerah Provinsi
c. Bupati
d. Menteri
e. Asosiasi Badan Usaha
Jawaban :
1. a. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan
Pada Bab I Pasal 1 ayat 3 UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi tertulis bahwa
Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan
kembali suatu bangunan.
Referensi : UU No. 2 Tahun 2017
2. d. Menteri
Berdasarkan Bab IV Pasal 30 ayat 2 UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
tertulis bahwa Sertifikat Badan Usaha sebagaiman dimaksud pada ayat (1) diterbitkan
melalui proses sertifikasi dan registrasi oleh Menteri
Referensi : UU No.2 Tahun 2017
Nama : Al Hafidh Ramadhan
NIM : 21010117120017
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 9:57:15 PM
Soal – Soal :
1. Pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dilakukan dengan dibawah ini kecuali :
a. Pekerjaan umum
b. Pemilihan Langsung
c. Kontes
d. Pelelangan terbatas
e. Penunjukan Langsung
2. Lembaga Kontraktor sangatlah penting dalam bidang pengadaan barang atau jasa
khususnya dibidang konstruksi karena kontraktor merupakan penyedia jasa
dilapangan sekaligus. Pilihlah dibawah ini yang merupakan syarat administratif yang
wajib dimiliki untuk bisa menjadi lembaga konsultan yang berdasar hukum yaitu :
a. Memiliki akte notaris berisikan tentang kepemilikan modal, bentuk badan hukum
serta organisasi
b. Memiliki surat ijin usaha konstruksi (SIUJK)
c. Memiliki nomor wajib pajak (NPWP)
d. Terdaftar pada panitia pengadilan dan terdaftar pada badan perencana
e. a, b, c, d benar
Jawaban :
1. Jawaban : c. Kontes
Alasan : Sesuai dengan peraturan presiden no. 70 th. 2012 pasal 35. Kontes
merupakan salah satu cara pemilihan penyedia barang. Bukan penyedia jasa
konstruksi.
Refernsi : Peraturan Presiden no. 70 th. 2012
2. jawaban : e. a, b, c, d benar
Alasan : Dalam KEPRES No. 29 Tahun 1984 menjelaskan bahwa syarat wajib berdirinya
sebuah lembaga konsultan yang “sehat” itu memenuhi syarat administrasi diatas,
selain itu dalam Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) 4No. 11
Tahun 2013 bab 3 pasal 5,6,7,8,9 menjelaskan kembali tentang regulasi berdirinya
sebuah badan usaha (Konsultan).
Referensi : Undang Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
Nama : Asyam Daffa Maulana Zain
NIM : 21010117120003
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 11:11:34 PM
Soal – Soal :
1. Yang termasuk dalam Pelanggaran Ringan yang dilakukan oleh Badan Usaha pemilik
SBU adalah:
a. Melaksanakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan klasifikasi dan atau kualifikasi
usaha yang dimilikinya
b. Terbukti memperoleh SBU dengan cara melanggar hukum
c. Data administrasi identitas Badan Usaha dalam dokumen yang diserahkan kepada
LPJK Nasional atau LPJK Provinsi ternyata tidak benar
d. Terbukti telak memperkerjakan tenaga kerja Pegawai Negeri Sipil, anggota Tentara
Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Republik Indonesia sebagai PJBU, PJT, PJK,
dan tenaga ahli tetap
e. Terbukti memiliki lebih dari satu SBU untuk klasifikasi yang sama dengan kualifikasi
berbeda
2. Berdasarkan peraturan LPJK Nasional No. 10 Tahun 2013 tentang Registrasi Jasa Usaha
Konstruksi Nasional, yang termasuk dalam berkas administrasi yang akan diverifikasi
dan di validasi adalah sebagai berikut, kecuali..
a. Legalitas Perseroan Terbatas, Akte Pendirian, dan Akte Perubahannya yang terakhir
yang dibuat oleh notaris dengan pengesahan akte pendirian dan persetujuan akte
perubahan dari Mentri HUKUM dan HAM
b. Legalitas Koperasi, Akte Pendirian, dam Akte Perubahannya yang terakhir
c. NPWP
d. Faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan meneliti PPN dengan nilai pekerjaan
e. Surat keterangan Domisili yang masih berlaku
Jawaban :
1. c. Data administrasi identitas Badan Usaha dalam dokumen yang diserahkan kepada
LPJK Nasional atau LPJK Provinsi ternyata tidak benar
Menurut Perlem LPJK No.11 Tahun 2013 Pasal 63 Jawaban (A) dan (D) adalah
termasuk pelanggaran sedang, Jawaban (B) dan (E) adalah Pelanggaran berat. Hanya
(C) yang termasuk pelanggaran ringan.
Referensi : peraturan LPJK Nasional No.10 Tahun 2013 Pasal 31 ayat 1
2.
d. Faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan meneliti PPN dengan nilai pekerjaan
Faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) termasuk dalam berkas pengalaman pekerjaan
bukan berkas administrasi yang dimuat dalam peraturan LPJK Nasional No.10 Tahun
2013 Pasal 31 ayat 1
Referensi : Perlem LPJK No.11 Tahun 2013 Pasal 63
Nama : fikri ardyantoro
NIM : 21010117130112
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 12:13:55 AM
Soal – Soal :
1. Dibawah ini dokumen yang dibutuhkan untuk keperluan izin usaha mendirikan
perusahaan jasa konstruksi adalaha sebagai berikut kecuali
a. KTP
b. NPWP
c. SIUJK
d. SIUP
e. KK
2. Dalam peraturan UU jasa Konstruksi, BUJKA (badan usaha jasa konstruksi asing)
berlaku selama
a. 10 tahun (dapat di perpanjang)
b. 5 tahun (dapat di perpanjang)
c. 3 tahun (dapat di perpanjang)
d. 20 tahun (tidak dapat di perpanjang)
e. 50 tahun (tidak dapat diperpanjang
Jawaban :
1. e. KK, dokumen KK (kartu keluarga) tidak di butuhkan untuk syarat keperluan izin
mendirikan perusahaan jasa konstruksi
Referensi : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR
05 / PRT / M / 2011
Soal – Soal :
1. Yang bukan merupakan jenis Sertifikat Badan Usaha (SBU) untuk perusahaan
konstruksi adalah
a. Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Konstruksi
b. Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Perencana
c. Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Pengawas
d. Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Pelaksana Konstruksi
e. Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Perizinan
Jawaban :
1. e. Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Perizinan
Jenis Sertifikat Badan Usaha ada 3 yaitu
- Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Konstruksi
- Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi
- Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Pelaksana Konstruksi
Referensi : https://izin.co.id/indonesia-business-tips/2020/05/29/panduan-mengurus-
izin-usaha-kontraktor-di-indonesia/
Soal – Soal :
1. Penilai ahli yang bertugas untuk meberikan penilaian sebuah bangunan mengalami
kegagalan bangunan harus memenuhi hal-hal sebagai berikut.....
a. memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja pada jenjang jabatan ahli di bidang yang sesuai
dengan klasifikasi produk bangunan yang mengalami Kegagalan Bangunan
b. memiliki pengalaman sebagai perencana, pelaksana, dan/atau pengawas pada Jasa
Konstruksi sesuai dengan klasifikasi produk bangunan yang mengalami Kegagalan
Bangunan
c. terdaftar sebagai penilai ahli di kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dibidang Jasa Konstruksi.
d. Pilihan a dan b benar
e. Pilihan a, b dan c benar.
2. Setiap Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa serta institusi yang terkait dengan Jasa
Konstruksi harus memberikan data dan informasi dalam rangka.....
a. tugas pembinaan dan layanan
b. perencanaan dan layanan
c. monitoring dan evaluasi
d. tugas pembinaan dan evaluasi
e. layanan dan monitoring
Jawaban :
1. e. Pilihan a, b dan c benar.
Mengacu pada UU Jasa Konstruksi No 2 Thn 2017 Pasal 61 Ayat 1
Referensi : UU Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017
Soal – Soal :
1. SALAH SATU persyaratan membuat IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI ?
a. Fotokopi akte pendirian badan usaha (khusus pemohon yang sudah berbentuk
badan usaha)
b. Fotokopi Kartu Keluarga
c. Surat pengalaman kerja Montir
d. Fotokopi NPWD
e. Permohonan pembuatan NKTT
Jawaban :
1. a. Fotokopi akte pendirian badan usaha (khusus pemohon yang sudah berbentuk
badan usaha)
karena yang paling sesuai dengan soal
Referensi : UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Soal – Soal :
1. Berikut yang merupakan lingkup pembinaan dari UU No.2 Tahun 2017, Kecuali.....
a. Penetapan Kebijakan
b. Penyelengaraan Kebijakan
c. Pengawasan, Pemantauan dan Evaluasi
d. Pengembangan Jasa Konstruksi dan Pengembangan Kerja Sama
e. Pengalihan
Jawaban :
1. b. Pengalihan
Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No. 2, Bab VIII mengenai Pembinaan, tertulis bahawa
Pembinaan Jasa Konstruksi yang menjadi tanggung jawab
Pemerintah Pusat diselenggarakan melalui :
a. penetapan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi
nasional;
b. penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa
Konstruksi yang bersifat strategis, lintas negara, lintas
provinsi, dan/atau berdampak pada kepentingan
nasional;
c. pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi nasional;
d. pengembangan kerja sama dengan pemerintah Daerah provinsi dalam
menyelenggarakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7; dan
e. dukungan kepada gubernur sebagai wakil pemerintah
Pusat.
Referensi : Undang - Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
Soal – Soal :
1. Penyedia Jasa yang tidak memenuhi kewajiban untuk mengganti atau memperbaiki
kegagalan
bangunan yang disebabkan kesalahan Penyedia Jasa dikenai sanksi administratif
berupa....
a. Peringatan tertulis
b. Denda administratif
c. Pencantuman dalam daftar hitam
d. Pembekuan izin
e. Semua benar
2. Penyedia jasa wajib bertanggung jawab atas kegagalan bangunan dalam jangka waktu
yang ditentukan selama ?
a. 5 tahun
b. Sampai masa konstruksi berakhir
c. Sampai masa pemeliharaan berakhir
d. Sampai rencana umur konstruksi berakhir
e. Sampai masa operasi berakhir
Jawaban :
1. e. Semua benar
Berdasarkan uu no 2 tahun 2007 tentang jasa konstruksi pasal 63 , penyedia jasa yang
tidak memenuhi kewajiban untuk mengganti atau memperbaiki kegagalan bangunan
dikenai sanksi administratif berupa:
1. Peringatan tertulis
2. Denda administratif
3. Penghentian sementara layanan jasa konstruksi
4. Pencamtuman data hitam
5. Pembekuan izin
6. Pencabutan izin
Referensi : UU NO 2 TH 2007 TTG JASA KONSTRUKSI
Soal – Soal :
1. Semakin kompleks dan besarnya nilai pengadaan barang dan jasa, kondisi pasar dan
lingkungan bisnis yang kian cepat berkembang, dan untuk menjawab tantangan agar
pengadaan pemerintah dapat menjadi instrumen pembangunan. Maka dari itu
pemerintah menerbitkan Peraturan tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
terbaru yaitu ...........
a. Perpres No. 16 Tahun 2018
b. Perpu No.15 Tahun 2017
c. Perpres No. 9 Tahun 2019
d. Perpres No. 10 Tahun 2010
e. Perpres No. 4 tahun 2018
Jawaban :
1. a. Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Peraturan tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sekaligus mencabut Perpres No. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
Referensi : http://berkas.dpr.go.id/setjen/dokumen/ittama-Knowledge-Sharing-
Bahan-Sosialisasi-Peraturan-Presiden-Nomor-16-Tahun-2018-tentang-Pengadaan-
BarangJasa-Pemerintah-1524134653.pdf
Soal – Soal :
1. Ketentuan mengenai Jaminan Penawaran yang harus dipenuhi adalah
a. Besarnya 1% - 3% (tiga persen) dari nilai penawaran untuk pengadaan barang dalam
bentuk nominal
b. Besarnya 1% - 3% (tiga persen) dari nilai kontrak dan diterbitkan oleh bank atau
perusahaan asuransi
c. Besarnya 1% - 3% (tiga persen) dari nilai harga perhitungan sendiri untuk pengadaan
barang
d. Besarnya 1% - 3% (tiga persen) dari nilai penawaran untuk pekerjaan jasa konsultasi
e. Besarnya 1% - 3% (tiga persen) dari nilai kontrak pekerjaan jasa konsultasi
2. Informasi yang perlu dipertimbangkan untuk menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
dilakukan berdasarkan metode pelaksanaan/kerja dan spesifikasi teknis dengan
memperhatikan data harga pasar setempat, yang diperoleh berdasarkan hasil survey
menjelang dilaksanakannya pengadaan adalah sebagai berikut, kecuali
a. Inflasi Tahun Sebelumnya, Suku Bunga Berjalan Dan/Atau Kurs Tengah Bank
Indonesia
b. Hasil Perbandingan Dengan Kontrak Sejenis, Baik Yang Dilakukan Dengan Instansi
Lain Maupun Pihak Lain
c. Daftar Biaya/Tarif Barang/Jasa Yang Dikeluarkan Oleh Pabrikan/Distributor Tunggal
d. Perkiraan Perhitungan Biaya Yang Dilakukan Oleh Konsultan Pengawas
e. Biaya Kontrak Sebelumnya Atau Yang Sedang Berjalan Dengan Mempertimbangkan
Faktor Perubahan Biaya
Jawaban :
1. Jawaban c
Berdasarkan Perpres No.16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
pasal 31 “Jaminan Penawaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) besarnya antara
1% (satu persen) hingga 3% (tiga persen) dari nilai total HPS”.
Referensi : Peraturan Menteri PU No. 7 Tahun 2011
2. Jawaban d
Berdasarkan Peraturan Menteri PU No. 7 Tahun 2011 menyebutkan bahwa Dalam
rangka menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dilakukan berdasarkan metode
pelaksanaan/kerja dan spesifikasi teknis dengan memperhatikan data harga pasar
setempat, yang diperoleh berdasarkan hasil survey menjelang dilaksanakannya
pengadaan dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi:
a. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik
(BPS)
b. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan
sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan
c. daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor tunggal
d. biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan
faktor perubahan biaya
e. inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank Indonesia
f. hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan instansi lain
maupun pihak lain
g. perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana (engineer’s
estimate)
h. norma indeks yaitu tentang nilai harga terendah dan harga tertinggi dari suatu
barang/jasa yang diterbitkan oleh instansi teknis terkait atau Pemerintah Daerah
setempat; dan/atau
i. informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
Referensi : Perpres No. 16 Tahun 2018
Nama : Riko Ariyanto
NIM : 21010117120008
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 4:14:21 PM
Soal – Soal :
1. Dalam Pengadaan barang/jasa terdapat tahapan pemilihan penyedia jasa, berikut ini
yang merupakan tapahan pemilihan penyedia jasa ialah...
a. Tender
b. E-Purchasing
c. Penunjukan Langsung
d. Tender Cepat
e. Semua benar
2. Pengadaan Barang/Jasa seyogyanya dilaksanakan dengan prinsip-prinsip pengadaan.
Dibawah ini yang merupakan prinsip-prinsip peangadaan yaitu…
a. Efisien, Efektif, Transparan, Terbuka, Bersaing, Adil, dan Akuntabel
b. Efisien, Kompetitif, Amanah, Adil, dan Terbuka
c. Kompetitif, Adil, Jujur, Berani, dan Sehat
d. Kompetitif, Adil, Akuntabel, Harmonis, Lancar, Aman, dan Percaya.
e. Adil, Terbuka, Amanah, Loyalitas, dan Jujur
Jawaban :
1. e. Semua benar
Referensi : Perpres no.16 tahun 201
Soal – Soal :
1. Dibawah ini merupakan jenis kontrak pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa,
kecuali .…
a. Lumsum
b. Harga Satuan
c. PHO
d. Turnkey
e. Kontrak Payung
2. Berikut ini adalah bentuk jaminan yang diberikan dalam pengadaan barang/jasa,
kecuali ….
a. Jaminan Penawaran
b. Jaminan Pengembalian
c. Jaminan Pelaksanaan
d. Jaminan Uang Muka
e. Jaminan Pemeliharaan
Jawaban :
1. c. PHO.
Dalam UU No 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 27
ayat (1) disebutkan bahwa jenis kontrak pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa
lainnya terdiri atas : a. Lumsum b. Harga Satuan c. Gabungan Lumsum dan Harga
Satuan d. Terima Jadi (Turnkey); dan e. Kontrak Payung. PHO tidak termasuk kedalam
jenis kontrak
Referensi : UU No 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
2. b. Jaminan Pengembalian
Dalam UU No 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 30
ayat (1) disebutkan bahwa jaminan pengadaan barang/ jasa terdiri atas : a. Jaminan
Penawaran b. Jaminan Sanggah Banding c. Jaminan Pelaksanaan d. jaminan Uang
Muka; dan e. Jaminan Pemeliharaan. Jaminan Pengembalian tidak termasuk
kedalamnya
Referensi : UU No 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nama : Salma Hanifah
NIM : 21010117120068
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 9:07:01 PM
Soal – Soal :
1. Setiap penyedia jasa yang melanggar ketentuan pemberian pekerjaan utama
sebagaimana yang ada dalan undang-undang jasa kontruksi no. 2 tahun 2017 dikenai
sanksi adminitratif seperti berikut, kecuali
a. Peringatan tertulis
b. Denda adminitratif
c. Pencabutan izin
d. Penghentian sementara kegiatan layanan jasa kontruksi
e. Pembekuan izin
Jawaban :
1. c. Pencabutan izin, berdasarkan UU no. 2 tahun 2017 pasal 95 setiap penyedia jasa
yang melanggar ketentuan utama sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 ayat 1
dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis, denda administrasi,
penghentian sementara kegiatan layanan jasa kontruksi, dan pembekuan izin
Referensi : Undang - undang Jasa Kontruksi No. 2 Tahun 2017
Soal – Soal :
1. Salah satu tujuan dalam sistem pengadaan barang/jasa berdasarkan Perpres No. 16
Tahun 2018, kecuali..
a. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri
b. Meningkatkan peran serta usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah
c. Meningkatkan keikursertaan industri kreatif
d. Mendorong pemerataan ekonomi
e. Mengurangi kesenjangan sosial dalam negeri
2. Salah satu pihak yang terlibat dalam proses pengadaan barang dan jasa menurut
Perpres No. 16 Tahun 2018, kecuali..
a. Pengguna Anggaran
b. Kuasa Pengguna Anggaran
c. Pejabat Pembuat Komitmen
d. Pejabat Pengadaan
e. Pejabat Pegadaian
Jawaban :
1. e. Mengurangi kesenjangan sosial dalam negeri
Berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
BAB II Pasal 4 yang bunyinya yaitu Pengadaan Barang/Jasa bertujuan untuk:
a. menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan, diukur
dari aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi, dan Penyedia;
b. meningkatkan penggunaan produk dalam negeri;
c. meningkatkan peran serta Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah;
d. meningkatkan peran pelaku usaha nasional;
e. mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan barang/jasa hasil penelitian;
f. meningkatkan keikutsertaan industri kreatif;
g. mendorong pemerataan ekonomi; dan
h. mendorong Pengadaan Berkelanjutan.
Referensi : Perpres No. 16 Tahun 2018
2. e. Pejabat Pegadaian
Berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
BAB III Pasal 8 yang bunyinya yaitu Pelaku Pengadaan Barang/Jasa terdiri atas:
a. PA;
b. KPA;
c. PPK;
d. Pejabat Pengadaan;
e. Pokja Pemilihan;
f. Agen Pengadaan;
g. PjPHP/PPHP;
h. Penyelenggara Swakelola; dan
i. Penyedia.
Referensi : Perpres No. 16 Tahun 2018
Nama : Sukma Bayu Aji
NIM : 21010117120018
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 12:22:01 AM
Soal – Soal :
1. Dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa, kebutuhan barang/jasa dapat
dikelompokkan menjadi 4 jenis adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Barang
b. Pekerjaan Konstruksi
c. Jasa Konsultansi
d. Jasa Lainnya
e. Pekerjaan K3
2. Yang bukan sumber dana dalam kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah adalah :
a. APBN
b. Hasil Sitaan
c. APBD
d. Pinjaman Luar Negeri
e. Hibah dalam negeri
Jawaban :
1. e. Pekerjaan K3
Berdasarkan Perpres No 16 Tahun 2018 Pasal 3 ayat 1, jenis barang/jasa yang menjadi
bagian dalam kegiatan pengadaan barang/jasa adalah barang, pekerjaan konstruksi,
jasa konstruksi, dan jasa lainnya.
Referensi : No 16 Tahun 2018 Pasal 2
2. b. Hasil Sitaan
Berdasarkan Perpres No 16 Tahun 2018 Pasal 2, yang menjadi ruang lingkup kegiatan
pengadaan barang/jasa pemerintah adalah Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang menggunakan anggaran belanja dari
APBN/APBD, Pinjaman dalam negeri / hibah dalam negeri, Pinjaman luar negeri.
Referensi : Perpres No 16 Tahun 2018 Pasal 3 ayat 1
Nama : Muhammad Andrean
NIM : 21010117120029
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 12:28:37 AM
Soal – Soal :
1. Berikut ini adalah ruang lingkup pengawasan Pengadaan Barang/Jasa menuru Perpres
Nomor 16 tahun 2008, kecuali..
a. Pemenuhan nilai manfaat yang sebesar-besarnya
b. Kepatuhan terhadap peraturan
c. Penggunaan produk dalam negeri
d. Pengadaan Berkelanjutan
e. Meningkatkat ekspor & impor
2. Sanksi apa yang dapat diberikan jika Pelaku Pengadaan Barang/Jasa melakukan
tindakan yang melanggar peraturan ?
a. Sanksii digugurkan dalam pemilihan
b. Sanksi Daftar Hitam
c. Sanksi ganti kerugian
d. Sanksi denda
e. Semua benar
Jawaban :
1. e. Meningkatkat ekspor & impor
Berdasarkan Perpres Nomor 16 tahun 2008 pasal 76 ayat 4 menyebutkan ruang
lingkup pengawasan Pengadaan Barang/Jasa
meliputi: pemenuhan nilai manfaat yang sebesar-besarnya; kepatuhan terhadap
peraturan; pencapaian TKDN; penggunaan produk dalam negeri; pencadangan dan
peruntukan paket untuk usaha kecil; Pengadaan Berkelanjutan.
Referensi : Perpres No16 Tahun 2008 pasal 78 ayat 4
2. e. Semua benar
Berdasarkan Perpres No16 Tahun 2008 pasal 78 ayat 4 menyatakan Perbuatan atau
tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dikenakan :
sanksi digugurkan dalam pemilihan; sanksi pencairan jaminan; Sanksi Daftar Hitam;
sanksi ganti kerugian; dan/atau sanksi denda.
Referensi : Perpres Nomor 16 tahun 2008 pasal 76 ayat 4
Nama : Dinda Alvira
NIM : 21010117130152
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 5:31:04 AM
Soal – Soal :
1. Swakelola dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah memiliki 4 tipe. Hal yang benar mengenai
Swakelola Tipe ke III adalah…
a. Swakelola yang direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh
Kementrian/Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran
b. Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh Kementrian/Lembaga/Perangkat
Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh Ormas penanggung jawab
Swakelola
c. Swakelola yang direncanakan oleh Kementrian/Lembaga/Perangkat Daerah
penanggung jawab anggaran dan/atau berdasarkan usulan Kelompok Masyarakat, dan
dilaksanakan serta diawasi oleh Kelompok Masyarakat pelaksana Swakelola
d. Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh Kementrian/Lembaga/Perangkat
Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh
Kementrian/Lembaga/Perangkat Daerah lain pelaksana Swakelola
e. Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh Kementrian/Lembaga/Perangkat
Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh Ormas pelaksana
Swakelola
Jawaban :
1. e. Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh Kementrian/Lembaga/Perangkat
Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh Ormas pelaksana
Swakelola. Hal ini sesuai dengan pernyataan mengenai Swakelola Tipe III yang
tercantum dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah BAB IV pasal 18 ayat 6 poin c.
Referensi : Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Soal – Soal :
1. Berikut ini merupakan salah satu bentuk pengadaan barang/jasa khusus yang diatur
dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, kecuali …
a. Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka penanganan keadaan darurat
b. Pengadaan Barang/Jasa di luar negeri
c. Pengadaan Barang/Jasa pada badan layanan umum
d. Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka penelitian
e. Pengadaan Barang/Jasa dengan dana pinjaman/hibah luar negeri
2. Dalam hal Pengadaan Barang/Jasa untuk penelitian, pihak-pihak yang dapat berperan
sebagai pelaksana penelitian, kecuali …
a. Seorang Pegawai Aparatur Sipil Negara
b. Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
c. Perguruan Tinggi
d. Pilihan a, b, c salah
e. Pilihan a, b, c benar
Jawaban :
1. c. Pengadaan Barang/Jasa pada badan layanan umum
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 59 – Pasal 64 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang termasuk pengadaan khusus
antara lain:
1. Pengadaan Barang/Jasa dalam Rangka Penanganan Keadaan Darurat (Pasal 59)
2. Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri (Pasal 60)
3. Pengadaan Barang/Jasa dalam Rangka Penelitian (Pasal 62)
4. Tender Internasional dan Dana Pinjaman/Hibah Luar Negeri (Pasal 63-64)
Sedangkan Pengadaan Barang/Jasa pada badan layanan umum merupakan salah satu
bentuk pengadaan barang/jasa yang dikecualikan (tidak diatur) dalam Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Referensi : Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
2. d. Pilihan a, b, c salah
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 62 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, pihak-pihak yang dapat berperan sebagai
pelaksana penelitian, antara lain:
- Individu/kumpulan individu meliputi Pegawai Aparatur Sipil Negara/non-Pegawai
Aparatur Sipil Negara
- Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
- Perguruan Tinggi
- Ormas
- Badan Usaha
Seorang Pegawai Aparatur Sipil Negara, Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah,
dan Perguruan Tinggi merupakan pihak yang dapat berperan sebagai pelaksana
penelitian, sehingga dapat diartikan bahwa tidak tersedia pilihan yang tepat dalam
soal tersebut.
Referensi : Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Pasal 59-Pasal 64)
Nama : Ahmad Afifuddin
NIM : 21010117130087
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 7:43:15 AM
Soal – Soal :
1. Jaminan pengadaan Jasa Konsultasi yang diperlukan adalah...
a. Jaminan Uang Muka
b. Jaminan Penawaran
c. Jaminan Sanggah Banding
d. Jaminan Pelaksanaan
e. Jaminan Pemeliharaan
Jawaban :
1. a. Jaminan Uang Muka
Sesuai Pasal 30 Ayat 5 yang berbunyi "Pengadaan Jasa Konsultansi tidak diperlukan
Jaminan Penawaran, Jaminan Sanggah Banding, Jaminan Pelaksanaan, dan Jaminan
Pemeliharaan", maka hanya Jaminan Uang Muka yang diperlukan pada Jasa
Konsultasi.
Referensi : Perpres RI No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
2. c. Harus dicairkan paling lambat 14 hari kerja setelah surat perintah pencairan
diterima
Berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pasal 30, bentuk jaminan surety bond bersifat tidak bersyarat, mudah dicairkan dan
harus dicairkan oleh penerbit jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah surat perintah pencairan dari Pokja Pemilihan/PPK/Pihak yang diberi kuasa
oleh Pokja Pemilihan/PPK diterima.
Referensi : Perpres No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nama : Maulana Faridh Amin
NIM : 21010117120054
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 12:42:27 PM
Soal – Soal :
1. Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, terdapat pelaku pengadaan barang/jasa
yang terdiri atas...
a. PA,KPA,PPK
b. PA dan PPK
c. PA,KPA,PPK,Pejabat Pengadaan,Pokja Pemilihan, Agen Pengadaan, PjPHP/PPHP,
Penyelenggara Swakelola, dan Penyedia
d. Pejabat Pengadaan,Pokja Pemilihan, Agen Pengadaan, PjPHP/PPHP, Penyelenggara
Swakelola, dan Penyedia
e. PPK saja
2. Siapa yang memiliki tugas untuk menetapkan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dalam
pengadaan barang/jasa pemerintah?
a. PA
b. PjPHP
c. Penyedia Jasa
d. KPA
e. Semua jawaban benar
Jawaban :
1. c. PA,KPA,PPK,Pejabat Pengadaan,Pokja Pemilihan, Agen Pengadaan, PjPHP/PPHP,
Penyelenggara Swakelola, dan Penyedia. Tertera pada Peraturan Presiden No.16
Tahun 2018 pada Bab III pasal 8
Referensi : Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018
2. a. PA, yang berwenang dan bertugas untuk menetapkan PPK yaitu PA (Pengguna
Anggaran) yang telah dijelaskan pada Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 BAB III
pasal 9 tentang Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Referensi : Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018
Nama : Aditia Pangestu
NIM : 21010117120073
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 1:25:29 PM
Soal – Soal :
1. Yang bukan merupakan kebijakan pengadaan Barang/Jasa ialah:
a. meningkatkan kualitas perencanaan Pengadaan Barang/Jasa
b. mengembangkan E-marketplace Pengadaan Barang/Jasa
c. mendorong pelaksanaan penelitian dan industri kreatif
d. mendorong percepatan pembangunan strategis
e. memberikan kesempatan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah
Jawaban :
1. d. mendorong percepatan pembangunan strategis
berdasarkan pasal 5 perpres 16/2018
Pasal 5
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa meliputi:
a. meningkatkan kualitas perencanaan Pengadaan Barang/Jasa;
b. melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang lebih transparan, terbuka, dan
kompetitif;
c. memperkuat kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia Pengadaan
Barang/Jasa;
d. mengembangkan E-marketplace Pengadaan Barang/Jasa;
e. menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, serta transaksi elektronik;
f. mendorong penggunaan barang/jasa dalam negeri dan Standar Nasional Indonesia
(SNI);
g. memberikan kesempatan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah;
h. mendorong pelaksanaan penelitian dan industri kreatif; dan
i. melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan.
Referensi : Pasal 5 perpres 16/2018
Soal – Soal :
1. Berdasarkan Pasal 7 Perpres No. 16 tahun 2018, pengurus atau manajer koperasi
merangkap sebagai
a. PPK/Pokja/PP
b. Konsultan
c. Bendahara Pengeluaran
d. SNVT
e. Owner
Jawaban :
1. a. PPK/Pokja/PP
Sesuai dengan Pasal 7 Perpres No. 16 tahun 2018 yang berbunyi pengurus/manajer
koperasi merangkap sebagai PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan pada
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
Referensi : Perpres No. 16 Tahun 2018
2. a. Pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang direncanakannya/diawasinya, kecuali dalam
pelaksanaan pengadaan pekerjaan terintegrasi
Sesuai dengan Pasal 7 Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa
Referensi : Pasal 6 Peraturan Presiden No 16 Tahun 2018
Nama : Tifani Amelia Safitri
NIM : 21010117120026
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 5:39:46 PM
Soal – Soal :
1. Berikut merupakan dasar hukum sub urusan jasa konstruksi, kecuali..
a. UU No. 23 Tahun 2014
b. Permendagri No. 12 Tahun 2017
c. UU No. 2 Tahun 2017
d. UU No. 23 Tahun 2016
e. PP No. 18 Tahun 2016
Jawaban :
1. d. UU No. 23 Tahun 2016 (karena itu bukan dasar hukum sub jasa konstruksi,
seharusnya UU No. 23 Tahun 2014)
Referensi : Perpres Nomor 16 Tahun 2018
Soal – Soal :
1. Berikut jaminan yang diserahkan Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa untuk
memenuhi kewajiban sebagaimana dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan
Penyedia Jasa, kecuali…
a. jaminan penawaran
b. jaminan pelaksanaan
c. jaminan perencanaan
d. jaminan uang muka
e. jaminan sanggah banding
2. Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa yang tidak memenuhi Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi
akan dikenai sanksi administratif sebagai berikut, kecuali…
a. peringatan tertulis
b. pemutusan kontrak kerja
c. denda administratif
d. pencantuman dalam daftar hitam
e. pembekuan izin atau pencabutan izin
Jawaban :
1. c. jaminan pelaksanaan
Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 Pasal 57 ayat 2, jaminan yang
diserahkan adalah jaminan penawaran, jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka,
jaminan pemeliharaan, dan jaminan sanggah banding. Jaminan perencanaan tidak
termasuk dalam jaminan yang diserahkan.
Referensi : UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 Pasal 96 ayat 1
Soal – Soal :
1. Dalam pasal 4 ayat huruf b UU No. 2 Tahun 2017 disebutkan bahwa Pemerintah Pusat
bertanggung jawab atas terciptanya iklim usaha yang kondusif, penyelenggaraan Jasa
Konstruksi yang transparan, persaingan usaha yang sehat, serta jaminan kesetaraan
hak dan kewajiban antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka manakah yang bukan menjadi kewenangan pemerintah pusat?
a. mengembangkan standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberranjutan
daram penyelenggaraan Jasa Konstruksi
b. menyelenggarakan pengawasan penerapan Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatarr, dan keberranjutan dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan Jasa
Konstruksi oleh badan usaha Jasa Konstruksi
c. memberi hak khusus kepada pengguna jasa tertentu
d. menyelenggarakan registrasi penilai ahli
e. menetapkan penilai ahli yang teregistrasi dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan
2. a. Penyedia Jasa yang terafiliasi pada pembangunan untuk kepentingan umum tanpa
melalui tender atau seleksi, atau pengadaan secara elektronik.
Hal tersebut disebutkan dalam pasal Pasal 44 UU No 2 Tahun 2017
Referensi : UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
Nama : Moch. Nur Faisal
NIM : 21010117130098
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 5:50:30 PM
Soal – Soal :
1. Pengaturan hubungan kerja antara pengguna Jasa dan Penyedia Jasa harus dituangkan
dalam?
a. Kontrak Kerja Konstruksi
b. Dokumen K3
c. Rencana Teknis Proyek
d. Sertifikat Kompetensi Kerja
e. Surat Izin Membangun Bangunan
Jawaban :
1. a. Kontrak Kerja Konstruksi
Berdasarkan pada UU No. 2 tahun 2017 Jasa Konstruksi, Pasal 46 (1) yang berisi
"Pengaturan hubungan kerja antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa harus
dituangkan dalam Kontrak Kerja Konstruksi."
Referensi : Undang - Undang No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Soal – Soal :
1. Penyelenggaraan jasa konstruksi memiliki tujuan yaitu …
a. mengembangkan Kontrak Kerja Konstruksi yang menjamin kesetaraan hak dan
kewajiban antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
b. mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang menjamin
kesetaraan kedudukan antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam menjalankan
hak dan kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
c. mendorong digunakannya alternatif penyelesaian sengketa penyelenggaraan Jasa
Konstruksi di luar pengadilan
d. mengembangkan sistem kinerja Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
e. mengembangkan sistem pemilihan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
2. Pada paasal 4 ayat 1, stakeholder yang memiliki tanggung jawab atas terciptanya iklim
usaha yang kondusif, penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang transparan, persaingan
usaha yang sehat, serta jaminan kesetaraan hak dan kewajiban antara Pengguna Jasa
dan Penyedia Jasa adalah:
a. Konsultan
b. Kontraktor
c. Owner
d. Pemerintah
e. Subkontraktor
Jawaban :
1. b. mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang menjamin
kesetaraan kedudukan antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam menjalankan
hak dan kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan UU NO.2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, penyelenggaraan jasa
konstruksi bertujuan untuk
Berdasarkan UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pasal 3, penyelenggaraan
jasa konstruksi memiliki tujuan yang salah satunya adalah seperti yang tertuang pada
ayat 2 yaitu mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang menjamin
kesetaraan kedudukan antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam menjalankan
hak dan kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Referensi : UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
2. d. Pemerintah
Pada pasal 4 ayat 1 point b, disebutkan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab
atas terciptanya iklim usaha yang kondusif, penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang
transparan, persaingan usaha yang sehat, serta jaminan kesetaraan hak dan kewajiban
antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa.
Referensi : UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Nama : Gaby Larisa Lavenia
NIM : 21010117140098
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 8:02:39 PM
Soal – Soal :
1. Setiap pengguna jasa yang menggunakan layanan profesional tenaga kerja konstruksi
pada kualifikasi jenjang jabatan ahli yang tidak memperhatikan standar remunerasi
akan dikenai sanksi administratif berupa..
a. Peringatan tertulis dan/atau denda administratif
b. Pembekuan izin dan/atau denda administratif
c. Peringatan tertulis dan/atau pencabutan izin
d. Penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi
e. Blacklist dan peringatan tidak tertulis
2. Dalam pemilihan penyedia layanan jasa Konsultansi Konstruksi, Pengguna jasa harus
memperhatikan standar remunerasi minimal. Standar ini ditetapkan oleh..
a. Presiden
b. Pemerintah Daerah
c. Gubernur Daerah
d. Menteri
e. DPRD setempat
Jawaban :
1. a. Peringatan tertulis dan/atau denda administratif
Berdasarkan pasal 93 UU Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017 tentang Sanksi
Administratif, disebutkan bahwa setiap Pengguna Jasa yang menggunakan layanan
profesional tenaga kerja konstruksi pada kualifikasi jenjang jabatan ahli yang tidak
memperhatikan standar remunerasi minimal sebagaimana dimaksud dalam pasal 43
ayat (2) dikenai sanksi administratif berupa:
- peringatan tertulis; dan/atau
- denda administratif.
Referensi : Pasal 43 UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
2. d. Menteri
Berdasarkan pasal 43 ayat 2 tentang Pemilihan Penyedia Jasa disebutkan bahwa
dalam hal pemilihan penyedia layanan jasa Konsultansi Konstruksi yang menggunakan
tenaga kerja konstruksi pada jenjang jabatan ahli, Pengguna Jasa harus
memperhatikan standar remunerasi minimal, dimana pada ayat 3 dijelaskan bahwa
standar remunerasi minimal ditetapkan oleh Menteri
Referensi : UU Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017 pasal 93
Nama : Umi Sa'adah
NIM : 21010117130134
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 8:36:30 PM
Soal – Soal :
1. Pengguna Jasa bertanggung jawab atas biaya Jasa Konstruksi sesuai dengan
kesepakatan dalam...
a. Rencana kerja dan syarat-syarat
b. Kontrak Kerja Konstruksi
c. Surat perjanjian kerja
d. Surat penawaran
e. Berita Acara Penjelasan Pekerjaa
2. Pengguna Jasa yang menggunakan penyedia Jasa yang terafiliasi untuk pembangunan
kepentingan umum tanpa melalui tender atau seleksi, atau pengadaan secara
elektronik akan dikenai sanksi administratif berupa:
a. Peringatan tertulis dan/atau penghentian sementara kegiatan layanan JaKon.
b. Denda dan/atau penghentian selamanya kegiatan layanan JaKon.
c. Peringatan tertulis dan/atau denda
d. Panggilan meja hijau dan/atau penghentian sementara kegiatan layanan JaKon.
e. Panggilan meja hijau dan/atau penghentian selamanya kegiatan layanan JaKon.
Jawaban :
1. b. Kontrak Kerja Konstruksi
Alasan : Berdasarkan UU NO 2 Tahun 2017 Pasal 55 ayat 1 "Pengguna Jasa
bertanggung jawab atas biaya Jasa Konstruksi sesuai dengan kesepakatan dalam
Kontrak Kerja Konstruksi"
Referensi : UU No 2 Tahun 2017
2. a. Peringatan tertulis dan/atau penghentian sementara kegiatan layanan JaKon
Alasan : Berdasarkan UU No 2 Tahun 2017 pasal 94 disebutkan bahwa "Setiap
Pengguna Jasa yang menggunakan penyedia Jasa yang terafiliasi untuk pembangunan
kepentingan umum tanpa melalui tender atau seleksi, atau pengadaan secara
elektronik sebagaimana dimaksud dalam pasal +4 dikenai sanksi administratif berupa:
a. peringatan tertulis; dan/atau
b. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi.
Referensi : UU NO 2 Tahun 2017
Nama : Dania Salsabila
NIM : 21010117140097
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 8:42:06 PM
Soal – Soal :
1. Yang tidak termasuk kriteria penilai ahli dalam kegagalan bangunan adalah?
a. Memiliki SKK pada jabatan ahli di bidang yang sesuai
b. Terdaftar di kementrian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
konstruksi
c. Memiliki pengalaman sebagai perencana jasa konstruksi yang sesuai
d. Memiliki pengalaman sebagai pelaksana dan/atau pengawas pada jasa konstruksi
yang sesuai
e. Dapat memberikan rekomendasi kebijakan pada Menteri dalam mencegah
kegagalan konstruksi
2. Siapa yang berwajib untuk mengganti atau memperbaiki suatu kegagalan bangunan?
a. Penyedia jasa dan/atau pengguna jasa
b. Penilai ahli
c. Pengawas kerja
d. Lembaga sertifikasi kompetensi tenaga ahli
e. Asosiasi profesi
Jawaban :
1. e. Dapat memberikan rekomendasi kebijakan pada Menteri dalam mencegah
kegagalan konstruksi (Berdasarkan Pasal 61 ayat (2) huruf f, Poin ini bukan merupakan
kriteria penilai ahli dalam kegagalan bangunan, melainkan merupakan tugas penilai
ahli dalam kegagalan bangunan)
Referensi : Menurut Undang-Undang Republik Indonesia tentang Jasa Konstruksi
Nomor 2 Tahun 2017 Pasal 65 ayat (1)-(3) dan Pasal 67 ayat (1)
2. a. Penyedia jasa dan/atau pengguna jasa
Berdasarkan Pasal 67 ayat (1), Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa wajib
memberikan ganti kerugian jika terjadi Kegagalan Bangunan dalam jangka waktu yang
disesuaikan dan berdasar rencana umur konstruksi
Referensi : Undang-Undang Republik Indonesia tentang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun
2017 pasal 61 ayat (1) huruf a-c, f
Nama : Daffa Ghafari Amirullah
NIM : 21010117130135
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 8:48:41 PM
Soal – Soal :
1. Definisi pengguna jasa menurut UU No. 2 Tahun 2017 adalah?
a. Layanan jasa konsultansi
konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi
b. Pemberi layanan jasa konstruksi
c. Pemilik atau pemberi pekerjaan yang menggunakan layanan jasa konstruksi
d. Pemilik modal yang ingin membangun hunian
e. Pemberi bantuan modal kepada pemberi layanan jasa konstruksi
2. Pada pasal 39 UU No. 2 Tahun 2017, pihak yang termasuk dalam pengguna jasa terdiri
atas?
a. Korporasi dan Perseroan
b. Orang Perseorangan atau Badan
c. Duo dan Trio
d. Perseorangan dan Kelompok
e. Kelompok dan Korporasi
Jawaban :
1. c. Menurut UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi Pasal 1 (5), tertulis definisi
pengguna jasa, yaitu pemilik atau pemberi pekerjaan yang menggunakan layanan jasa
konstruksi
Referensi : Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
2. b. Berdasarkan Pasal 39 (2) UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi, pihak yang
termasuk dalam pengguna jasa terdiri atas orang perseorangan atau badan
Referensi : Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
Nama : Gianesha Pangihutan
NIM : 21010117130130
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 9:43:40 PM
Soal – Soal :
1. Dalam kasus "Jurasic Park" Taman Nasional Komodo, penyedia Jasa dan Pengguna Jasa
mengatakan bahwa proyek tersebut tidak menggangu lingkungan, kebudayaan,
ataupun pelestarian ekosistem di lingkungan tersebut, namun nyatanya Komodo
merasa terancam dengan adanya Dump Truck, tempat makan Komodo yang hancur
karena dijadikan tempat masuk/ keluarnya alat berat. Menurut UU Jasa Kontruksi
yang berlaku hal ini termasuk melanggar
a. Asas Pencemar Membayar
b. Asas Manfaat
c. Asas Keserasian
d. Asas Lingkungan
e. Asas ekoregion
2. Dalam UU Jasa Kontruksi no. 2 Tahun 2017 disebutkan Pengguna Jasa bertangung
jawab atas biaya kontruksi, dibawah ini berikut sumber dana tersebut menurut UU
Jasa Kontruksi no. Tahun 2017 kecuali…
a. Perseorangan
b. Pemerintah
c. Badan Usaha
d. Masyarakat
e. Pemerintah Daerah
Jawaban :
1. c. Asas keserasian
-) Dalam jawaban yang tersedia yang ada didalam UU Jasa Kontruksi adalah : Asas
Manfaat dan Asas Lingkungan
-) Dalam Penjelasan "Penjelasan Atas UU RI No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
Kontruksi"dijelaskan bahwa asas keserasian adalah harmoni dalam interaksi antara
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Kontruksi yang
"berwawasan lingkungan" untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan
bermanfaat tinggi.
Referensi : UU Jasa Kontruksi no. 2 Tahun 2017
2. a. Perseorangan
Menurut UU Jasa Kontruksi no. 2 Tahun 2017 Pasal 55 ayat 2, sumber dana yang
disebutkan pada ayat 1 dapat berasal dari dana pemerintah pusat, pemerintah
Daerah, badan usaha, dan/atau masyarakat.
Referensi : UU Jasa Kontruksi no. 2 Tahun 2017
Nama : Dinar Nurina
NIM : 21010117140103
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 10:43:58 PM
Soal – Soal :
1. Menurut Pasal 59 ayat 2 , dalam memenuhi standar keamanan , keselamatan ,
kesehatan , dan keberlanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) , pengguna jasa
harus memberikan pengesahan atau persetujuan yaitu , kecuali….
a. Hasil pengkajian , perencanaan , dan/atau perancangan
b. Hasil layanan jasa konstruksi
c. Penggunaan material , peralatan , dan/teknologi
d. Rencana teknis proses pembangunan pemeliharaan , pembongkaran , dan/atau
pembangunan kembali
e. Jenis layanan professional yang diberikan
Jawaban :
1. e. Jenis layanan professional yang diberikan
Karena menurut Pasal 59 ayat 2 , Dalam memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pengguna Jasa
dan/atau penyedia Jasa harus memberikan pengesahan atau persetujuan atas:
a) Hasil pengkajian, perencanaan, dan/atau perancangan;
b) Rencana teknis proses pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau
pembangunan kembali;
c) Pelaksanaan suatu proses pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan/ atau
pembangunan kembali;
d) Penggunaan material, peralatan dan/atau teknologi; dan/atau
e) Hasil layanan Jasa Konstruksi
Sedangakan menurut pasal 72 , jenis layanan professional yang diberikan merupakan
tanda daftar pengalaman professional oleh setiap tenaga kerja yang diregistrasikan
kepada Menteri.
Referensi : Undang-Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017
Soal – Soal :
1. Berdasarkan UU Jakon No 2 2017 pasal 96 Setiap Pengguna Jasa yang tidak memenuhi
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam
penyelenggaraan Jasa Konstruksi dikenai sanksi berupa, Kecuali
a. sanksi pidana dan denda
b. denda administratif
c. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi
d. pencantuman dalam daftar hitam
e. pembekuan izin
Jawaban :
1. a. sanksi pidana dan denda tidak tertulis dalam UU Jakon No. 2 2017, dan sanksi
hukum mengenai layanan konstruksi hanya sampai pencabutan izin dan denda. tidak
ada sampai hukum pidana
Referensi : UU Jakon No 2 2017
Soal – Soal :
1. Untuk melaporkan terjadinya suatu kegagalan bangunan yang dirugikan dalam suatu
proyek konstruksi, pengguna jasa dan/atau pihak lain dapat melaporkan bangunan
kepada ....
a. Menteri
b. Kelurahan
c. Kecamatan
d. Bupati
e. Gubernur
2. jika pengguna jasa tidak menjamin ketersediaan biaya dan tidak melaksanakan
pembayaran atas penyerahan hasil pekerjaaan penyedia jasa secara tepat jumlah dan
waktu, maka akan dikenakan ganti rugi sesuai dengan kesepakatan ....
a. Kontrak Lapangan
b. Kontrak Kerja Konstruksi
c. Kontrak Pekerja
d. Kontrak Bangunan
e. Semua benar
Jawaban :
1. a. Menteri
Menurut pasal 66, Pengguna Jasa dan/atau pihak lain yang dirugikan akibat Kegagalan
Bangunan dapat melaporkan terjadinya suatu Kegagalan Bangunan kepada Menteri.
Referensi : UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 56
2. b. Kontrak Kerja Konstruksi
Alasan : Menurut pasal 56, Pengguna Jasa yang tidak menjamin ketersediaan biaya
dan tidak melaksanakan pembayaran atas penyerahan hasil pekerjaan Penyedia Jasa
secara tepat jumlah dan tepat waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dikenai ganti kerugian sesuai dengan kesepakatan dalam Kontrak Kerja Konstruksi.
Referensi : UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 66
Nama : Muhammad Ardy Prasetyo
NIM : 21010117130099
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 11:35:02 AM
Soal – Soal :
1. Berikut kriteria pengalaman jasa konsultasi, kecuali
a. Pengalaman mengerjakan pekerjaan sejenis, selama 7 tahun terakhir
b. Pengalaman mengerjakan proyek di lokasi pekerjaan
c. Pengalaman manajerial dan fasilitas utama
d. Menguasai aplikasi komputer dalam lingkup dunia konstruksi
e. Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap
Jawaban :
1. d. Menguasai aplikasi komputer dalam lingkup dunia konstruksi
Berdasarkan peraturan menteri Pekerjaan umum dan perumahan rakyat nomor
07/PRT/M/2019 pasal 48 yaitu Pengalaman mengerjakan pekerjaan sejenis, selama 7
tahun terakhir,, Pengalaman mengerjakan proyek di lokasi pekerjaan, Pengalaman
manajerial dan fasilitas utama, dan Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan
jumlah tenaga ahli tetap
Referensi : Materi Jasa Konsultansi
Soal – Soal :
1. Agar pelaksanaan jasa konstruksi berjalan baik. Pengguna jasa harus memilih penyedia
jasa dengan mempertimbangkan hal-hal berikut, kecuali:
a. kesesuaian antara bidang usaha dan ruang lingkup pekerjaan
b. kesetaraan antara kualifikasi usaha dan beban kerja
c. Penyedia jasa yang statusnya BUMN
c. kinerja Penyedia Jasa
d. pengalaman menghasilkan produk konstruksi sejenis
Jawaban :
1. c. Penyedia jasa yang statusnya BUMN
UU JaKon No. 2 Tahun 2017 Pasal 43 menyebutkan bahwa Pemilihan Penyedia Jasa
dan penetapan Penyedia Jasa dalam pengikatan hubungan kerja Jasa Konstruksi
dilakukan dengan mempertimbangkan:
a. kesesuaian antara bidang usaha dan ruang lingkup pekerjaan;
b. kesetaraan antara kualifikasi usaha dan beban kerja;
c. kinerja Penyedia Jasa; dan
d. pengalaman menghasilkan produk konstruksi sejenis.
Referensi : Undang-Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
2. b. Memberikan teguran
Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 Pasal 95 menyebutkan bahwa
setiap Penyedia Jasa yang melanggar ketentuan pemberian pekerjaan utama
sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa:
a. peringatan tertulis;
b. denda administratif;
c. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi; dan/atau
d. pembekuan izin.
Referensi : Undang Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahn 2017
Nama : Rekita Alrindo Millenia Annisa
NIM : 21010117130101
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 10:17:10 PM
Soal – Soal :
1. Jika seseorang ingin membangun apartemen, kemudian orang tersebut meminta
bantuan konsultan untuk mendesain apartemennya. Maka orang tersebut
merupakan...
a. Penyedia jasa
b. Pengguna jasa
c. Sub penyedia jasa
d. Kontraktor
e. Konsultan
2. Kegagalan bangunan yang terjadi setelah lewat dari umur rencana bangunan terhitung
dari penyerahan akhir bangunan, menjadi tanggung jawab...
a. Kontraktor
b. Penyedia jasa
c. Sub penyedia jasa
d. Pengguna jasa
e. Pengawas
Jawaban :
1. b. Pengguna jasa
Berdasarkan UU No. 2 tahun 2017 tentang Jakon, pengguna jasa adalah pemilik atau
pemberi pekerjaan yang menggunakan layanan jasa konstruksi.
Referensi : UU No. 2 Tahun 2017
2. d. Pengguna jasa
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jakon Pasal 65, tanggung jawab penyedia
jasa terhadap kegagalan bangunan hanya sampai umur rencana bangunan, terhitung
dari hari penyerahan akhir bangunan kepada pengguna jasa.
Referensi : UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Nama : Ashrie Nur Ghaisani Wahyono
NIM : 21010117140128
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 10:26:55 PM
Soal – Soal :
1. Pemilihan Penyedia Jasa yang menggunakan sumber pembiayaan dari keuangan
Negara dapat dilakukan dengan cara ...
a. Tender atau seleksi
b. Pengadaan secara langsung
c. Pengadaan secara elektronik
d. Penunjukan langsung
e. Benar semua
Jawaban :
1. e. Benar semua
Berdasarkan Undang - Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017, Bab V mengenai
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Pasal 42 ayat 1 tertulis " Pemilihan Penyedia Jasa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 yang menggunakan sumber pembiayaan dari
keuangan Negara dilakukan dengan cara tender atau seleksi, pengadaan secara
elektronik, penunjukan langsung, dan pengadaan langsung sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan."
Referensi : Undang - Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
2. d. Penilai Ahli
Berdasarkan Undang - Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017, Bab VI mengenai
Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan Konstruksi Pasal 61 ayat 2
tertulis " Penilai ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas antara
lain:
a. Menetapkan tingkat kepatuhan terhadap Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
b. Menetapkan penyebab terjadinya Kegagalan Bangunan;
c. Menetapkan tingkat keruntuhan dan/atau tidak berfungsinya bangunan;
d. Menetapkan pihak yang bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan;
e. Melaporkan hasil penilaiannya kepada Menteri dan instansi yang mengeluarkan izin
membangun, paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal
pelaksanaan tugas; dan
f. Memberikan rekomendasi kebijakan kepada Menteri dalam rangka pencegahan
terjadinya Kegagalan Bangunan."
Referensi : Undang - Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
Soal Kelompok 5
Tentang Panitia Lelang
Soal – Soal :
1. Dalam kegiatan usaha pelaksanaan lelang, Balai Lelang selaku kuasa pemilik barang
dapat bertindak sebagai pemohon lelang atau Penjual hanya untuk jenis Lelang
Noneksekusi Sukarela.
Yang tidak termasuk Jenis Lelang Noneksekusi Sukarela tersebut adalah
a. Lelang barang milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) berbentuk Persero
b. Lelang harta milik bank dalam likuidasi, kecuali ditentukan lain oleh peraturan
perundang-undangan
c. Lelang barang milik perwakilan negara asing
d. Lelang barang milik perorangan atau badan hukum/badan usaha swasta
e. Lelang benda sitaan
2. Balai Lelang dapat melakukan kegiatan usaha selain pelaksanaan lelang yaitu jasa
pralelang dan jasa pascalelang untuk semua jenis lelang.
Yang tidak termasuk jasa pralelang tersebut adalah
a. meneliti kelengkapan dokumen persyaratan lelang dan dokumen barang yang akan
dilelang
b. meneliti legalitas formal subjek dan objek lelang
c. mengurus pengiriman barang
d. menguji kualitas dan menaksir/ menilai harga barang sesuai ketentuan
e. meningkatkan kualitas barang yang akan dilelang
Jawaban :
1. e. Lelang benda sitaan
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 113/PMK.06/2019 Tentang Balai
Lelang, Bab IV Kegiatan Usaha dan Wilayah Kerja, Pasal 10 ayat 1 poin A, B, C dan D
termasuk jenis Lelang Noneksekusi Sukarela.
Referensi : Referensi:
Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 113/PMK.06/2019 Tentang Balai Lelang
Soal – Soal :
1. Pada saat pendirian panitia lelang, suatu perusahaan pertama-tama menyiapkan
anggota direksi panitia lelang, berikut persyaratan anggota direksi panitia lelang,
kecuali…
a. Anggota direksi perlu menyiapkan fotokopi NPWP dan kartu identitas.
b. Anggota direksi dapat WNI atau WNA dan dapat gabungan keduannya.
c. Anggota direksi perlu membuat surat pernyataan DOT, DTTOT, dan SKCK atau
dokumen sejenis dari kepolisian.
d. Anggota perlu bertindak sebagai atas nama rekening koran perusahaan.
e. Tidak pernah menjadi direksi atau dewan komisaris pada Balai Lelang yang pernah
dikenakan sanksi berupa pencabutan izin operasional.
Jawaban :
1. d. Anggota perlu bertindak sebagai atas nama rekening koran perusahaan.
Berdasarkan Permen No 113/PMK.06 Tahun 2019, Pasal 7, menyatakan setiap
anggota direksi perlu memenuhi persyaratan: fotokopi identitas bagi direksi, akta
pendirian, anggaran dasar, dan perubahannya, dalam hal pemegang saham berbentuk
badan hukum, fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat pernyataan
bermeterai dari masingmasing direksi dan dewan komisaris yang menyatakan: DOT,
DTTOT, dan SKCK atau dokumen sejenis dari kepolisian.
Referensi : Permen No 113/PMK.06 Tahun 2019
Soal – Soal :
1. Berikut ini yang bukan merupakan tahap pelaksanaan pemilihan penyedia jasa melalui
tender adalah...
a. Pelaksanaan kualifikasi
b. Pemberian penjelasan
c. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pemilihan
d. Evaluasi Dokumen Penawaran
e. Semua Benar
Jawaban :
1. e. Semua Benar
Berdasarkan Peraturan Presiden No 16 Tahun 2018 Bab VII Mengenai Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia Pasal 50 Ayat 1
"Pelaksanaan pemilihan melalui Tender/Seleksi meliputi:
a. Pelaksanaan Kualifikasi;
b. Pengumuman dan/atau Undangan;
c. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pemilihan;
d. Pemberian Penjelasan;
e. Penyampaian Dokumen Penawaran;
f. Evaluasi Dokumen Penawaran;
g. Penetapan dan Pengumuman Pemenang; dan
h. Sanggah. "
Referensi : Peraturan Presiden No 16 Tahun 2018
2. d. LKPP
Berdasarkan Perpres No 16 Tahun 2018 Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 6
"Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disingkat
LKPP adalah lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan
kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah"
Referensi : Peraturan Presiden No 16 Tahun 2018
Nama : Furqon Bahar Rohaida
NIM : 21010117140100
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 10:32:34 PM
Soal – Soal :
1. Bagaimana status penawaran apabila dalam pemasukan dan evaluasi Dokumen
Penawaran ditemukan 2 perusahaan yang diduduki Komisaris Utama, alamat, no. Fax
yang sama?
a. penawaran dapat diterima atas izin Panitia Lelang
b. perusahaan yang terlebih dahulu melakukan penawaran yang dapat diterima
penawarannya
c. kedua perusahaan diterima penawarannya karena memiliki isi dokumen penawaran
yang berbeda.
d. penawaran wajib digugurkan karena kedua perusahaan berada dalam satu
kepengurusan
e. panitia lelang bebas memilih penawaran mana yang diterima diantara kedua
perusahaan tersebut
2. Apakah badan usaha yang terdaftar di salah satu kabupaten bisa mengikuti tender di
seluruh indonesia?
a. perlu perizinan dari provinsi
b. dapat mengikuti tender
c. tidak dapat mengikuti tender
d. tergantung panitia lelang di daerah masing-masing
e. perlu memiliki pengalaman mengikuti tender minimal 5x
Jawaban :
1. d. penawaran wajib digugurkan karena kedua perusahaan berada dalam satu
kepengurusan
Berdasarkan pasal 17 ayat (6) UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi diatur
sbb : " Badan-badan usaha yg dimiliki oleh satu atau kelompok orang yg sama atau
berada pada kepengurusan yg sama tidak boleh mengikuti pelelangan untuk satu
pekerjaan konstruksi secara bersamaan." Sesuai dengan pasal tersebut, maka kedua
perusahaan tersebut wajib digugurkan karena mereka berada dalam satu
kepengurusan.
Referensi : Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Soal – Soal :
1. Metode pemilihan untuk mendapatkan penyedia Pekerjaan Konstruksi adalah ...
a. Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi
b. Konsiliasi
c. Mediasi
d. Seleksi
e. Tender
2. Pemilihan Penyedia Jasa oleh Pengguna Jasa yang menggunakan sumber pembiayaan
dari keuangan negara dilakukan dengan menggunakan metode di bawah ini, kecuali ...
a. Tender atau Seleksi
b. Penunjukan langsung
c. pengadaan langsung
d. pengadaan melalui katalog elektronik
e. mediasi
Jawaban :
1. e. Tender
Menurut PP Nomor 22 Tahun 2020 Bab I Pasal 1, Tender adalah Metode pemilihan
untuk mendapatkan penyedia Pekerjaan Konstruksi
Referensi : Menurut PP Nomor 22 Tahun 2020 Bab IV Pasal 62 ayat 1, Pemilihan
Penyedia Jasa oleh Pengguna Jasa yang menggunakan sumber pembiayaan dari
keuangan negara dilakukan dengan menggunakan metode:
a. Tender atau Seleksi;
b. penunjukan langsung;
c. pengadaan lan
2.
e. mediasi
Referensi : PP Nomor 22 Tahun 2020
Nama : Oktania Dayanti
NIM : 21010117120027
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 1:34:30 PM
Soal – Soal :
1. Badan hukum indonesia berbentuk perseroan terbatas (PT) yang khusus didirikan
untuk melakukan kegiatan usaha di bidang lelang. Pengertian badan usaha tersebut
terdapat dalam peraruran?
a. Keputusan mentri keuangan No 47/KMK.01/1996
b. Peraturan mentri Keuangan No.118/PMK.07/2005
c. Peraturan Mentri Keuangan No. 150/PMK.06/2007
d. Peraruturan Mentri Keuangan No. 113/PMK.06/2019
e. Peraturan menteri Keuangan No.40/PMK.07/2006
2. Kapankah direktur lelang melakukan peninjauan fasilitas kantor balai lelang jika
salinan keputusan pemberian izin operasional balai lelang telah di sampaikan?
a. Paling lambat 60 hari terhitung sejak tanggal penyampaian salinan keputusan
b. Paling lambat 6 bulan terhitung sejak tanggal penyampaian salinan keputusan
c. Paling lambat 3 bulan terhitung sejak tanggal penyampaian salinan keputusan
d. Paling lambat 6 minggu terhitung sejak tanggal penyampaian salinan keputusan
e. Paling lambat 6 hari terhitung sejak tanggal penyampaian salinan keputusan
Jawaban :
1. d. Peraturan Menteri Keuangan No.113/PMK.06/2019, berdasarkan peraturan mentri
tersebut yang terdapat pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi balai lelang adalah badan
hukum indonesia berbentuk perseroan terbatas PT yang khusus didirikan untuk
melakukan kegiatan usaha di bidang lelang
Referensi : Permen keuangan no113/PMK.06/2019
Soal – Soal :
1. Berapa syarat minimal balai lelang menyelenggarakan lelang dalam setahun?
a. 12 kali dalam setahun
b. 24 kali dalam setahun
c. 36 kali dalam setahun
d. 48 kali dalam setahun
e. 60 kali dalam setahun
2. Dalam kegiatan usaha pelaksanaan lelang, balai lelang selaku kuasa pemilik barang
dapat melakukan lelang berupa ;
a. Lelang barang milik BUMN dan BUMD
b. Lelang harta milik bank dalam likuidasi
c. Lelang barang milik perwakilan Negara asing
d. a dan b benar
e. a,b dan c benar
Jawaban :
1. c. berdasarkan Peraturan mentri Keuangan no 113/PMK.06/2019 pasal 18 ayat 2
menyebutkan bahwa dalam hal ini balai lelang menyelenggarakan lelang paling sedikit
36 kali dalam satu tahun di luar kota/kabupaten tempat kedudukan balai lelang, wajib
membuka kantor perwakilan.
Referensi : peraturan menteri keuangan no 113/PMK.06/2019
2. e. a,b dan c benar berdasarkan peraturan menteri keuangan no 113/PMK.06/2019
pasal 10 ayat 1 menyebutkan dalam kegiatan usaha pelaksanaan lelang, balai lelang
selaku kuasa pemilik barang dapat bertindak sebagai pemohon lelang atau penjual
hanya untuk jenis lelang noneksekusi sukarela yaitu:
1. lelang barang milik BUMN dan BUMD
2. Lelang harta milik bank dalam likuidasi
3. lelang barang milik perwakilan negara asing
4. lelang barang milik perorangan atau badan hukum
5. jenis lelang lainnya
Referensi : Peraturan mentri Keuangan no 113/PMK.06/2019
Nama : Dienda Agustrian
NIM : 21010117130104
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 7:07:09 PM
Soal – Soal :
1. Siapa yang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Balai Lelang?
a. Direktur Kantor Wilayah
b. Kepala Kantor Wilayah
c. Direktur dan Kepala Kantor Wilayah
d. Direktur Lelang
e. Ketua Balai Lelang
Jawaban :
1. c. Direktur dan Kepala Kantor Wilayah
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
113/PMK.06/2019 Tentang Balai Lelang pasal 42 ayat (1) yang berbunyi "Pembinaan
dan Pengawasan terhadap Balai Lelang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf g
dilaksanakan oleh Direktur dan Kepala Kantor
Wilayah."
Referensi : Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 113/PMK.06/2019
Tentang Balai Lelang
2. b. Menetapkan dan menegakan kode etik balai lelang
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
113/PMK.06/2019 Tentang Balai Lelang pasal 60 yang berbunyi "Asosiasi/
perkumpulan Balai Lelang menetapkan dan
menegakkan Kode Etik Balai Lelang. "
Referensi : Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 113/PMK.06/2019
Tentang Balai Lelang
Nama : Rahmat Khalis Bulan
NIM : 21010117130097
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 7:12:11 PM
Soal – Soal :
1. Balai Lelang yang tidak memenuhi kewajiban dan/atau melakukan pelanggaran atas
larangan dalam peraturan menteri ini dikenakan sanksi, kecuali :
a. denda
b. surat peringatan
c. surat peringatan terakhir
d. pencabutan izin operasional
e. hukuman penjara
2. Balai Lelang dilarang menyelenggarakan kegiatan usaha di luar izin yang memberikan.
manakah yang kegiatan usaha yang dilarang dilakukan oleh balai lelang?
a. memungut biaya apapun dari pembeli dan penjual
b. menjual selain dengan cara lelang terhadap barang yang dikuasakan kepadanya
c. melaksanakan lelang tidak dihadapan pejabat lelang
d. membeli sendiri baik langsung maupun tidak langsung barang yang dikuasakan
kepadanya untuk dijual secara lelang
e. semua jawaban benar
Jawaban :
1. jawaban :
e. hukuman penjara
karena tidak termasuk sanksi dalam melakukan pelanggaran balai lelang yang tidak
memenuhi kewajiban .
sesuai pasal 44 bab XI SANKSI
Referensi : Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
113/PMK.06/2019 Tentang BALAI LELANG
2. jawaban :
e. semua jawaban benar
karena pilihan jawaban adalah larangan balai lelang dalam melakukan usahanya yang
tertuang dalam bab VIII Hak, Kewajiban, dan Larangan, bagian ketiga Larangan, pasal
37.
Referensi : Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
113/PMK.06/2019 Tentang BALAI LELANG
Nama : Muhammad Hasan Al Banna
NIM : 21010117120010
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 7:40:30 PM
Soal – Soal :
1. Berdasarkan Permen No 113/PMK.06/2019, Balai Lelang wajib melaksanakan kegiatan
usaha Balai Lelang paling sedikit…
a. 8 kali
b. 9 kali
c. 10 kali
d. 11 kali
e. 12 kali
Jawaban :
1. c. 10 kali
Berdasarkan Permen No 113/PMK.06/2019 Pasal 16 Balai Lelang wajib melaksanakan
kegiatan usaha Balai Lelang paling sedikit 10 (sepuluh) kali Lelang Noneksekus
Sukarela, jasa pralelang, dan/ atau jasa pascalelang dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun.
Referensi : Permen No 113/PMK.06/2019 Pasal 35 dan Pasal 36
2. d. Mengembalikan Jaminan Penawaran Lelang tanpa potongan kepada peserta lelang
yang tidak disahkan
Berdasarkan Permen No 113/PMK.06/2019 Pasal 36 dijelaskan bahwa Mengembalikan
Jaminan Penawaran Lelang tanpa potongan kepada peserta lelang yang tidak disahkan
termasuk kewajiban dari Balai Lelang.
Referensi : Permen No 113/PMK.06/2019 Pasal 16
Nama : Reza Putra Perdanarangkuti
NIM : 21010117120069
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 8:04:22 PM
Soal – Soal :
1. Dalam proses pengadaan melalui lelang dikenal istilah "Aanzwijzing". Yang dimaksud
dengan "Aanzwijzing" adalah ...
a. Pembentukan panitia lelang oleh pengguna jasa
b. Rapat penjelasan RKS oleh panitia lelang
c. Persyaratan administrasi untuk mengikuti lelang
d. Pengumuman pemenang oleh panitia lelang
e. Dokumen penawaran yang dibuat oleh peserta lelang
Jawaban :
1. b. Pemberian penjelasan RKS oleh panitia lelang
Aanzwijzing adalah tahap penjelasan RKS untuk memperjelas ruang lingkup paket
pengadaan serta beberapa syarat dan ketentuan yang telah tercatat dalam dokumen
pemilihan. Pemberian penjelasan RKS dilakukan oleh panitia lelang kepada seluruh
peserta terdaftar, dan dibuat Berita Acara Rapat yang ditanda-tangani panitia dan
wakil rekanan
Referensi : Keppres No. 18 Tahun 2000 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
2. e. Pemenang lelang tidak hadir saat pengumuman lelang
Berdasarkan Kepres No. 18 Tahun 2000, pelelangan dinyatakan gagal bilamana terjadi
hal-hal sebagai berikut : Penawaran yang masuk kurang dari 3, Tidak ada penawaran
yang memenuhi syarat, Pelaksanaan lelang tidak sesuai dengan ketentuan dalam
dokumen lelang, Calon pemenang lelang mengundurkan diri/tidak bersedia ditunjuk,
dll.
Hadir atau tidaknya pemenang saat pengumuman tidak mengakibatkan proses
pelelangan tersebut gagal.
Referensi : Keppres No. 18 Tahun 2000 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Nama : Narendra Aji Negoro
NIM : 21010117140104
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 8:08:32 PM
Soal – Soal :
1. Berikut merupakan Pindah alamat Balai Lelang dapat dilakukan,kecuali
a. di dalam wilayah kerja Kantor Wilayah tempat kedudukan Balai Lelang dalam 1
(satu) zona
b. di dalam wilayah kerja Kantor Wilayah tempat kedudukan Balai Lelang tidak dalam 1
(satu) zona
c. di luar wilayah kerja Kantor Wilayah sebelumnya dalam 1 ( satu) zona
d. di luar wilayah kerja Kantor Wilayah sebelumnya tidak dalam 1 (satu) zona.
e.di dalam wilayah kerja kantor wilayah sebelumnya dalam 2 (dua) zona berbeda
Jawaban :
1. e.di dalam wilayah kerja kantor wilayah sebelumnya dalam 2 (dua) zona
berbeda.karena hal ini tidak tercantum dalam pasal 32 ayat 1 dan bukan merupakan
pindah alamat balai lelang
Referensi : permen no 113/06/2019 pasal 40 ayat 1
2. e. Buku lain sesuai ketentuan perundang-undangan.Karena hal ini bukan merupakan
kewajiban balai lelang melainkan kewajiban penyelenggaran administrasi perkantoran
yang diatur pada pasal 39 ayat 1
Referensi :
permen no 113/06/2019 pasal 32 ayat 1
Nama : Bagus Panji Pamungkas
NIM : 21010117130103
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 11:46:44 PM
Soal – Soal :
1. Selama masa pembekuan izin operasional, Balai Lelang harus…
a. menyelesaikan kewajibannya dan dilarang melakukan kegiatan usaha, pengalihan
saham, dan perubahan manajemen.
b. menyelesaikan kewajibannya dan masa pembekuan izin operasional telah
terlampaui.
c. melakukan peninjauan lapangan untuk memastikan tindak lanjut dari pembekuan
izin operasional Balai Lelang.
d. menyelesaikan kewajibannya sampai dengan jangka waktu pembekuan izin
operasional Balai Lelang
e. mengajukan kembali permohonan izin operasional Balai Lelang.
2. Balai Lelang yang telah mendapatkan izin operasional sebelum berlakunya Peraturan
Menteri ini, namun belum terdaftar dalam asosiasi/perkumpulan, wajib dalam
asosiasi/ perkumpulan paling lambat …. bulan sejak Peraturan Menteri ini
diundangkan.
a. 1 bulan
b. 2 bulan
c. 3 bulan
d. 4 bulan
e. 5 bulan
Jawaban :
1. a. menyelesaikan kewajibannya dan dilarang melakukan kegiatan usaha, pengalihan
saham, dan perubahan manajemen.
Alasan : Berdasar PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 113/PMK.06/2019 Pasal 51 Menyebutkan Bahwa : Selama masa pembekuan
izin operasional, Balai Lelang harus menyelesaikan kewajibannya dan dilarang
melakukan kegiatan usaha, pengalihan saham, dan perubahan manajemen.
Referensi : PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
113/PMK.06/2019
Soal – Soal :
1. Peraturan yang mengatur pelanggaran panitia lelang karena bersekongkol dengan
penyedia jasa yaitu
a. UU No 5 Tahun 1999
b. UU No 2 Tahun 2002
c. UU No 1 Tahun 2013
d. UU No 7 Tahun 2017
e. UUD 1945
Jawaban :
1. a. UU No 5 Tahun 1999
Referensi : UU 5 1999 Pedoman 20
Soal – Soal :
1. Tender atau seleksi Penyedia Jasa dapat dilakukan dengan melalui hal-hal berikut
kecuali.....
a. Prakualifikasi
b. Pascakualifikasi
c. Pengadaan secara Elektronik
d. Tender Cepat
e. Semua pilihan benar
2. Panitia Lelang dibentuk untuk menyeleksi Penyedia Jasa Konstruksi. Namun metode
ini hanya dapat digunakan jika nilai jasanya melebihin nominal tertentu. Berapa
nominal Jasa Konsultansi untuk diseleksi/dilelang?
a. Di atas Rp10.000.000
b. Di atas Rp100.000.000
c. Di atas Rp200.000.000
d. Di atas Rp1.000.000.000
e. Di atas Rp10.000.000.000
Jawaban :
1. c. Pengadaan secara Elektronik
Berdasarkan UU Jasa Konstruksi no. 2 tahun 2017 Pasal 42 Ayat (2), "Tender atau
seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui prakualifikasi,
pascakualifikasi, atau tender cepat."
Referensi : Peraturan Presiden no. 16 tahun 2018
2. b. Di atas Rp100.000.000
Berdasarkan Peraturan Presiden no. 16 tahun 2018 Pasal 41 ayat 2, "Seleksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi
bernilai paling sedikit di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)."
Referensi : UU Jasa Konstruksi no. 2 tahun 2017
2. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa untuk mengikuti pemilihan penyedia
jasa, kecuali
f. Untuk usaha orang perseorangan wajib memiliki Tanda Daftar Usaha Perseorangan.
g. Untuk badan usaha Jasa Konstruksi wajib memiliki izin usaha.
h. Tanda daftar usaha perseorangan dan izin usaha diberikan oleh Pemerintah Daerah
kabupaten/kota, dimana badan usaha tersebut berdomisili sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
i. Untuk badan usaha Jasa Konstruksi asing yang menjalankan kerja sama modal dengan
badan usaha Jasa Konstruksi Indonesia, badan usaha Jasa Konstruksi dari Indonesia
harus memenuhi kualifikasi besar dan harus memiliki izin usaha yang diberikan oleh
Menteri sesuai ketentuan perundang-undangan.
j. Semua salah.
Jawaban: E. Semua salah
Menurut UU No. 2 Tahun 2017 41, syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa
untuk mengikuti pemilihan penyedia jasa antara lain :
a. Untuk usaha orang perseorangan wajib memiliki Tanda Daftar Usaha Perseorangan.
b. Untuk badan usaha Jasa Konstruksi wajib memiliki izin usaha.
c. Tanda daftar usaha perseorangan dan izin usaha diberikan oleh Pemerintah Daerah
kabupaten/kota, dimana badan usaha tersebut berdomisili sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
d. Tanda daftar usaha perseorangan dan izin usaha berlaku di seluruh wilayah Republik
Indonesia.
e. Untuk badan usaha Jasa Konstruksi asing yang menjalankan kerja sama modal dengan
badan usaha Jasa Konstruksi Indonesia, badan usaha Jasa Konstruksi dari Indonesia
harus memenuhi kualifikasi besar dan harus memiliki izin usaha yang diberikan oleh
Menteri sesuai ketentuan perundang-undangan.
Sehingga, semua pilihan diatas merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
penyedia jasa untuk mengikuti pemilihan penyedia jasa. Jadi, pilihan yang benar adalah
semua salah karena yang ditanyakan adalah yang bukan syarat-syarat tersebut.
Jawaban: A. Wajib memiliki rencana penggunaan tenaga kerja asing dan izin
mempkerjakan tenaga kerja asing
Menurut UU No.2 Tahun 2017 Pasal 17 yang merupakan syarat penggunaan Tenaga
Kerja Konstruksi asing adalah :
a. Wajib memiliki rencana penggunaan tenaga kerja asing dan izin mempkerjakan
tenaga kerja asing
b. Tenaga kerja konstruksi asing dapat melakukan pekerjaan konstruksi hanya pada
jabatan tertentu
c. Tenaga kerja kosntruksi asing pada jabatan ahli harus memiliki surat tanda registrasi
dari Menteri
d. Tenaga kerja konstruksi asing pada jabatan ahli wajin melaksanakan alih
pengetahuan dan alih teknologi kepada tenaga kerja pendamping
e. Pengawasan penggunaan tenaga kerja asing diawasi oleh pengawas ketenagakerjaan
14. Yang merupakan kewajiban Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing menurut UU No.2 Tahun
2017 adalah…
Dari Pernyataan Diatas manakah yang sesuai dengan Aspek Strategis Konstruksi
Indonesia Menurut Dirjen Bina Konstruksi?
a. a dan b benar
b. c dan d salah
c. b dan c salah
d. a, c, dan d benar
e. a,b,c dan d benar
Jawaban: B. Pembangunan
Jawaban: B. Perencanaan
Marselina / 21010118130114
31-10-2020/23.35
35. Dalam dunia kontruksi ada yang namanya sertifikasi kompetensi kerja yang dikeluarkan
oleh lembaga sertifikasi profesi. Dalam pelaksanaan nya apabila lembaga sertifikasi
profesi tidak mengikuti ketentuan pelaksanaan uji kompetensi yang ditentukan maka akan
dikenai sanksi administratif berupa, kecuali :
a. peringatan tertulis
b. denda administratif
c. pembekuan lisensi
d. pencabutan lisensi
e. pencantuman dalam daftar hitam
Jawaban: E. pencantuman dalam daftar hitam
Pembahasan
Dalam pasal 99 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 disebutkan bahwa setiap lembaga
sertifikasi profesi yang tidak mengikuti ketentuan pelaksanaan uji kompetensi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3) dikenai sanksi administratif berupa:
a. peringatan tertulis;
b. denda administratif;
c. pembekuan lisensi; dan/atau
d. pencabutan lisensi.
Dari penjelasan diatas yang tidak termasuk kedalam sanksi administratif adalah
pencantuman dalam daftar hitam
36. Dalam dunia konstruksi ada yang dikenal dengan kegagalan bangunan. Dalam pelaporan
kegagalan bangunan hingga tindak lanjut ada alur yang harus dilakukan, yaitu sebagai
berikut
1) Penerimaan Laporan Kegagalan Bangunan oleh Menteri
2) Laporan/Pengaduan
3) Penetapan Penilai Ahli oleh Menteri
4) Penentuan Pihak yang Bertanggungjawab
5) Laporan dari Penilai Ahli
Dari alur di atas, yang merupakan alur yang benar adalah
a. 5-2-3-4-1
b. 5-2-1-3-4
c. 5-1-2-3-4
d. 2-1-3-5-4
e. 2-1-5-3-4
Jawaban: D. 2-1-3-5-4
Pembahasan:
Dalam Undang-undang nomor 2 tahun 2017 pasal 60-67 dijelaskan bahwa kegagalan
bagunan dapat terjadi karena penyelenggaraan jasa konstruksi tidak memenuhi standar
keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan. Dalam proses pelaporan kegagalan
bangunan hingga sampai penentuan pihak yang bertanggung jawab ada beberapa alur
yaitu
1) Laporan/Pengaduan
2) Penerimaan Laporan Kegagalan Bangunan oleh Menteri
3) Penetapan Penilai Ahli oleh Menteri
4) Laporan dari Penilai Ahli
5) Penentuan Pihak yang Bertanggungjawab
Maka jawaban yang benar untuk soal diatas adalah 2-1-3-5-4 (D)
Jawaban: D. Eksperimental
Pembahasan: Beberapa kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang
profesional :
d. Kompetensi konseptual, yaitu kemampuan memahami konsep pekerjaan.
e. Kompetensi teknikal, yaitu kemampuan dalam bentuk keterampilan.
f. Kompetensi integratif, yaitu kemampuan mengintegrasikan kompetensi
konseptual dan kompetensi teknikal.
g. Kompetensi kontekstual, yaitu kemampuan menempatkan pekerjaan
profesional dalam konteks sosial, budaya, dan eknomi.
h. Kompetensi adaptif, yaitu kemampuan menyesuaikan diri.
i. Kompetensi komunikasi, yaitu kemampuan mengkomunikasikan (lisan
maupun tulisan) gagasan secara efektif.
j. Etika profesi, yaitu etika kemanfaatan umum, etika kewajiban, etika
kebenaran, etika keunggulan, dan etika sadaar lingkungan
52. Dalam suatu perencanaan gedung, dibutuhkan jasa konsultasi konstruksi. Guna untuk
membantu dalam pekerjaannya. Berikut yang termasuk layanan jasa konstruksi secara
umum menurut UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 adalah …
e. Pengkajian dan Prencanaan
f. Prancangan dan Analisis
g. Analisis dan Pemasangan
h. Pengujian dan Pengkajian
i. Survei dan Analisis
Alasan :
Kompetensi yang harus dimiliki wirausaha yaitu :
- Kemampuan Teknik
Kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara
menyajikannya.
- Kemampuan Pemasaran
Kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang
tepat.
- Kemampuan Finansial
Kemampuan tentang bagaimana memperoleh sumber-sumber dana dan cara
menggunakannya.
- Kemampuan Hubungan
Kemampuan tentang bagaimana cara mencari, memelihara dan mengembangkan
relasi dan kemampuan komunikasi serta negosiasi
Sumber :
Materi 1 KWU Konstr Agst 2020
54. Dalam pasal 42, Pemilihan Penyedia Jasa yang menggunakan sumber pembiayaan dari
keuangan Negara dapat dilakukan secara penunjukan langsung. Penunjukan langsung yang
dimaksud dapat dilakukan dalam hal, kecuali?
f. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat.
g. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh penyedia jasa yang
sangat terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak.
h. Pekerjaan yang bermodal besar.
i. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan keselamatan
negara.
j. Pekerjaan yang berskala kecil.
Jawaban: C. Pekerjaan yang bermodal besar.
Sumber :
Materi 2 KWU Konstr Agst 2020
UU Jasa Konstruksi pasal 42
58. Lembaga Sertifikasi Profesi dapat dibentuk oleh Asosiasi Profesi yang terakreditasi oleh
Menteri dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut, kecuali . . .
a. Jumlah dan sebaran kantor cabang
b. Pemberdayaan kepada anggota
c. Pemilihan pengurus secara demokratis
d. Sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah
e. Pelaksanaan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Jawaban : A. Jumlah dan sebaran kantor cabang
Persyaratan untuk Asosiasi Profesi agar dapat terakreditasi oleh Menteri yang benar adalah
jumlah dan sebaran anggota beserta dengan keempat jawaban lainnya.
Referensi : UU No. 2 Tahun 2007 Pasal 71 ayat (2), yang berbunyi :
Akreditasi terhadap asosiasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
diberikan oleh Menteri kepada asosiasi profesi yang memenuhi persyaratan :
a. jumlah dan sebaran anggota;
b. pemberdayaan kepada anggota;
c. pemilihan pengurus secara demokratis;
d. sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah; dan
e. pelaksanaan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undang
Alasan dalam memilih soal ini karena menurut Ditjen Bina Konstruksi PUPR perlu adanya
kompetensi dan produktivitas konstruksi yang mengharapkan dari mahasiswa pada
umumnya sebagai pembentukan karakter dalam berfikir khususnya pada kewirausahaan
konstruksi agar mampu melihat realita kesempatan untuk memulai peluang usaha
konstruksi di masa depan.
66. Bagaimana cara menumbuhkan jiwa kewirausahaan sebagai calon sarjana teknik sipil …
a. dengan bakat yang dimiliki sejak lahir
b. dengan mempunyai keinginan saja
c. dengan mempunyai semangat saja
d. dengan menghabiskan modal saja
e. dengan pengetahuan, konsistensi dan manajemen yang baik.
Alasan dalam memilih soal ini adalah memberi informasi kepada mahasiswa sipil untuk
memiliki pengetahuan dan kegigihan yang tinggi dalam memulai usaha. Selain itu perlu
adanya komunikasi dan manajemen yang baik dalam seorang pengusaha untuk bisa
berkolaborasi dan berelasi sebanyak-banyaknya dengan orang/perusahaan lain. Sehingga
diharapkan mahasiswa siap dan terampil dalam menghadapi setiap peluang bisnis terutama
di bidang konstruksi nantinya.
Alasan :
Berdasarkan UU No. 18 Tahun 1999 tentang Profesionalisme dan Kode Etik,untuk
menjadi profesional, maka diperlukan tiga watak kerja yaitu :
• seorang profesional bekerja dengan itikad untuk merealisasikan kebajikan sesuai
profesi yang digelutinya.
• seorang profesional bekerja berlandaskan kemahiran teknis yang berkualitas tinggi,
yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan.
• seorang profesional diukur berdasarkan kualitas teknis dan kualitas moral serta
kepatuhan pada kode etik organisasi profesinya.
Hedahayu RA / 21010117130157
3-11-2020/19.29
81. Penyelenggaraan Jasa Konstruksi memiliki asas dan tujuan. Manakah asas di bawah ini
yang tidak termasuk dalam landasan penyelenggaraan jasa konstruksi?
f. Asas kejujuran dan keadilan
g. Asas kesetaraan dan keseimbangan
h. Asas kemandirian dan kemitraan
i. Asas pembangunan tidak berkelanjutan
j. Asas wawasan lingkungan
Jawaban: D. Asas pembangunan tidak berkelanjutan
Sesuai dengan isi dari UU No. 2 Tahun 2017 Pasal 2
82. Proses pemberian sertifikat atas penilaian untuk mendapat pengakuan terhadap klasifikasi
dan kualifikasi atas kemampuan badan usaha di bidang Jasa Konstruksi adalah?
f. Pembuktian badan usaha
g. Alur akreditasi
h. Pengembangan usaha berkelanjutan
i. Sertifikasi badan usaha
j. Penunjukan penyedia jasa
Jawaban: D. Sertifikasi badan usaha
Sesuai dengan penjelasan pada UU No. 2 Tahun 2017 Pasal 30 ayat 4
a. A dan B benar
b. B dan C benar
c. A dan C benar
d. A,B, dan C benar
Jawaban : A. A dan B benar
Menurut UU No. 2 Tahun 2017 pasal 96, sanksi yang dikenai berupa (Peringatan tertulis,
denda administratif, penghentian sementara kegiatan layanan jasa konstruksi,
pencantuman dalam daftar hitam, dan pembekuan izin.)
104. 1. Terstruktur
2. Tegas
3. menjawab kebutuhan riil di lapangan
Dari 3 poin diatas, poin yang benar mengenai penetapan kebijakan pengembangan jasa
konstruksi nasional adalah nomor
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 3 Saja
e. Semua Benar
Jawaban : E. Semua Benar
Pembahasan
Pada bagian penjelasan Pasal 76 ayat 1 huruf a UU No. 2 Tahun 2017 disebutkan
bahwa Kebijakan pengembangan jasa Konstruksi Nasional ditetapkan secara
terstruktur, tegas, dan dapat menjawab kebutuhan riil di lapangan.
Refensi : Menurut UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 76 ayat (2)
tentang pembinaan Jasa Konstruksi yang dilakukan Gubernur
106. Pembinaan Jasa Konstruksi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat
diselenggarakan melalui, kecuali :
a. Penetapan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi nasional
b. Penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi yang bersifat strategis,
lintas negara, lintas provinsi, dan/atau berdampak pada kepentingan nasional
c. Pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kebijakan pengembangan
Jasa Konstruksi nasional
d. Dukungan kepada para bupati-bupati di seluruh Indonesia
e. Pengembangan kerja sama dengan Pemerintah Daerah provinsi dalam
menyelenggarakan kewenangan
Jawaban: D. Dukungan kepada para bupati-bupati di seluruh Indonesia
Refensinya : Menurut UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 76 ayat
(1) tentang pembinaan Jasa Konstruksi yang dilakukan Pemerintah Pusat
108. Pembinaan Jasa Konstruksi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat
diselenggarakan melalui, Kecuali…
a. penetapan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi nasional;
b. pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa
Konstruksi nasional;
c. dukungan kepada bupati sebagai wakil pemerintah Pusat.
d. penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi yang bersifat strategis,
lintas negara, lintas provinsi, dan/atau berdampak pada kepentingan nasional;
e. pengem.bangan kerja sama dengan pemerintah Daerah provinsi dalam -
menyelenggarakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
Jawaban: C. dukungan kepada bupati sebagai wakil pemerintah Pusat.
Referensi :
Menurut UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 76 ayat (1), Pembinaan
Jasa Konstruksi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat diselenggarakan
melalui:
a. penetapan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi nasional;
b. penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi yang bersifat
strategis, lintas negara, lintas provinsi, dan/atau berdampak pada kepentingan
nasional;
c. pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kebijakan
pengembangan Jasa Konstruksi nasional;
d. pengem.bangan kerja sama dengan pemerintah Daerah provinsi dalam -
menyelenggarakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
e. dukungan kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah Pusat.
Alasan : Pada UU No.2 Tahun 2017 Pasal 85 dan 86 dijelaskan bahwa masyarakat dapat
berpartisipasi dalam pengawasan penyelenggaraan Jasa Konstruksi dan dalam hal
terdapat pengaduan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 ayat (1) huruf b
terkait dengan kerugian negara dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
114.Dalam UU No. 2 tahun 2017 pada pasal 84 ayat (3) menyebutkan unsur pengurus lembaga
dapat diusulkan dari, kecuali;
f. Asosiasi badan usaha yang terakreditasi;
g. Perguruan tinggi atau pakar yang memenuhi kriteria.
h. Asosiasi perusahaan yang terakreditasi:
i. Asosiasi profesi yang terakreditasi:
j. Institusi pengguna Jasa Konstruksi yang memenuhi kriteria.
Alasan : Pada UU No.2 Tahun 2017 pasal 84 ayat 3 dijelaskan bahwa unsur pengurus
lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diusulkan dari: asosiasi perusahaan
yang terakreditasi, asosiasi profesi yang terakreditasi, institusi pengguna Jasa Konstruksi
yang memenuhi kriteria; dan perguruan tinggi atau pakar yang memenuhi kriteria.
Jawaban: E. Pengalihan
Disebutkan di PENJELASAN “Dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi Pemerintah
Pusat melakukan pembinaan yang mencakup penetapan kebijakan, penyelenggaraan
kebijakan, pemantauan dan evaluasi.”
116.Berikut yang merupakan pengertian dari Pekerjaan Konstruksi menurut UU. No. 2 Tahun
2017 adalah…
a. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan Kembali suatu bangunan.
b. Layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi.
c. Yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang jasa konstruksi.
d. Suatu keadaan keruntuhan bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah
penyerahan akhir hasil jasa konstruksi.
e. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian, perencanaan,
perancangan, pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan konstruksi suatu
bangunan.
Pasal 71 ayat 1
(1) Lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (5) dapat
dibentuk oleh:
a. asosiasi profesi terakreditasi; dan
b. lembaga pendidikan dan pelatihan yang memenuhi syarat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.
126.Tender atau seleksi dalam pemilihan Penyedia Jasa dapat dilakukan melalui tahapan....
a. prakualifikasi, pascakualifikasi, dan tender cepat.
b. Prakualifikasi dan pascakualifikasi
c. Penunjukan langsung & tidak langsung
d. Perencanaan, pelaksanaan, penutupan
e. Pengikatan hubungan Kerjasama
Pasal 42 ayat 2
(2) Tender atau seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui
prakualifikasi, pascakualifikasi, dan tender cepat.
Dari UU No.2 Tahun 2017 menjelaskan bahwa sertifikasi merupakan hak dan kewajiban
dari pemerintah pusat.
2. Setiap penyedia Jasa yang melanggar ketentuan pemberian pekerjaan utama sebagaimana
yang ada dalam Undang - Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 dikenai sanksi
administratif seperti berikut ini, kecuali...
a. Peringatan tertulis
b. Denda administratif
c. Pencabutan izin
d. Penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi
e. Pembekuan izin
Jawaban :
1. a. Ganti rugi
Berdasarakan Undang - Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017, Bab V mengenai
Penyelenggaran Jasa Konstruksi Pasal 54 Ayat 2 ”Penyedia Jasa dan/atau Subpenyedia
Jasa yang tidak menyerahkan hasil pekerjaannya secara tepat biaya, tepat mutu, dan/atau
tepat waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikenai ganti kerugian sesuai
dengan kesepakatan dalam Kontrak Kerja Konstruksi.”
2. c. Pencabutan izin
Berdasarkan Undang - Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017, Bab XII mengenai
Sanksi Administratif Pasal 95 “Setiap Penyedia Jasa yang melanggar ketentuan
pemberian pekerjaan utama sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 ayat (1) dikenai
sanksi administratif berupa :
a. peringatan tertulis;
b. denda administratif;
c. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi; dan/atau
d. pembekuan izin.”
Referensi :
Undang - Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017
Referensi :
UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Tyas Surya Herlambang - 21010117120033 - 10/31/2020 18:10:30
1. Badan usaha perseorangan dan badan usaha jasa konstruksi yang hanya dapat
menyelenggarakan jasa konstruksi pada segmen pasar yang beresiko kecil, berteknologi
sederhana, berbiaya kecil adalah ?
A. Badan usaha kualifikasi besar
B. Badan usaha kualifikasi kecil
C. Badan usaha kualifikasi menengah
D. Badan usaha kualifikasi mikro
E. Badan usaha kualifikasi makro
Jawab : B
Badan usaha kualifikasi kecil merupakan badan usaha yang dapat menyelenggarakan jasa
konstruksi pada segmen pasar yang beresiko kecil berteknologi sederhana, berbiaya
kecil, badan usaha kualifikasi menengah adalah badan usaha yang dapat
menyelenggarakan Jasa konstruksi pada segmen pasar yang berisiko sedang,
berteknologi madya, dan berbiaya sedang, sedangkan badan usaha kualifikasi besar
adalah badan usaha yang dapat menyelenggarakan Jasa konstruksi pada segmen pasar
yang berisiko besar, berteknologi tinggi, dan berbiaya besar. Hal ini berdasarkan pada
UU No 2 Jasa Konstruksi Tahun 2017. Untuk Badan usaha kualifikasi mikro dan makro
tidak disebutkan dalam Undang-undang tersebut sehingga jawabannya adalah B.
2. Dalam pemilihan penyedia jasa ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu melalui
tender atau seleksi, pengadaan secara elektronik, penunjukan langsung, dan pengadaan
langsung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pemilihan penyedia
jasa melalui tender ini dilakukan karena ?
A. Kewenangan pemilik proyek
B. Kewajiban yang tidak dapat ditinggalkan
C. Formalitas saja
D. Jumlah penyedia jasa lebih dari 10
E. Ketentuan yang harus dilakukan karena sumber pembiayaan dari keuangan
negara
Jawab : E
Berdasarkan UU No 2 Jasa Konstruksi Tahun 2017 pada BAB V mengenai
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, menyebutkan bahwa “Pemilihan Penyedia Jasa yang
menggunakan sumber pembiayaan dari keuangan Negara dilakukan dengan cara tender
atau seleksi, pengadaan secara elektronik, penunjukan langsung, dan pengadaan langsung
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”. Sehingga jawabannya adalah
E.
Antonius Henry Eka Susanto - 21010117140093 - 10/31/2020 18:11:53
Soal Pertama
1. Penyelenggaraan jasa konstruksi di Indonesia berlandaskan pada asas-asas berikut ini,
kecuali :
a. Keamanan dan keselamatan.
b. Wawasan lingkungan.
c. Keandalan.
d. Kejujuran dan keadilan.
e. Kemitraan.
Jawaban: E
Penjelasan:
Pada UU No. 18 Tahun 1999 BAB I pasal 1 terdapat 11 istilah mengenai jasa konstruksi.
Sedangkan pada UU No. 2 Tahun 2017 BAB I pasal 1 terdapat 18 istilah menganai jasa
konstruksi. Namun, ada beberapa istilah pada undang-undang lama yang sudah tidak
dipakai lagi dan digantikan dengan istilah baru. Istilah-istilah baru yang tidak terdapat
pada undang-undang lama yaitu:
Konsultasi konstruksi
Usaha penyedia bangunan
Sub penyedia jasa
Standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan (K4)
Sertifikat badan usaha
Sertifikasi kompetensi kerja
Sertifikat kompetensi kerja
Tanda daftar usaha perseorangan
Izin usaha jasa konstruksi
Pemerintah pusat
Pemerintah daerah
Menteri
Jawaban A salah karena sertifikat badan usaha adalah tanda bukti pengakuan terhadap
klasifikasi dan kualifikasi atas kemampuan badan usaha jasa konstruksi termasuk hasil
penyetaraan kemampuan badan usaha jasa konstruksi asing.
Jawaban B salah karena istilah kegagalan bangunan juga terdapat pada undang-undang
lama, sehingga bukan merupakan istilah baru
Jawaban C salah karena pengawas konstruksi merupakan istilah di undang-undang lama
yang sudah tidak ada pada BAB I UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
Jawaban D salah karena sertifikat kompetensi kerja adalah tanda bukti pengakuan
kompetensi tenaga kerja konstruksi
Jawaban E benar
2. Apabila terjadi sengketa pada saat konstruksi sedang berlangsung, hal yang harus
dilakukan menurut UU No.2 Tahun 2017 adalah….
a. Membentuk dewan sengketa
b. Selesaikan melalui jalur pengadilan
c. Lapor pihak kepolisian
d. Melakukan musyawarah untuk mufakat
e. Melakukan mediasi antar kedua belah pihak yang bersengketa
Jawaban: D
Penjelasan:
Menurut UU No. 2 Tahun 2017 pasal 88 ayat (1), sengketa yang terjadi dalam kontrak
kerja konstruksi diselesaikan dengan prinsip dasar musyawarah untuk mencapai
kemufakatan. Namun, apabila tidak terjadi suatu kemufakatan para pihak yang
bersengketa harus menempuh tahapan upaya penyelesaian sengketa yang tercantum
dalam kontrak kerja konstruksi. Tahapan upaya penyelesaian sengketa meliputi mediasi,
konsiliasi, dan arbitrase. Selain upaya penyelesaian sengketa para pihak dapat
membentuk dewan sengketa. Artinya, proses penyelesaian sengketa meminimalisir
penyelesaian sengketa melalui pengadilan
Jawaban : B
Sifat pembinaan pada UU No 2 Tahun 2017 diatur oleh pemerintah daerah bukan diatur
lagi oleh pemerintah pusat
2. Dalam sebuah proyek pembangunan terdapat pihak owner, konsultan, kontraktor. Salah
satu fungsi dari owner proyek adalah.......
a. Melakukan pembiayaan dana proyek
b. Membuat dokumen DED
c. Membuat dokumen Amdal
d. Mengeluarkan dokumen IMB
e. Mengecek mutu material proyek
Jawaban : A
Salah satu fungsi dari owner adalah melakukan pembiayaan dana proyek dari awal
sampai proyek selesai dikerjakan
1. Dalam mencapai kesuksesan, Bob Sadino mengutarakan beberapa kiat sukses dan tips
wirausaha. Berikut merupakan kiat sukses ala Bob Sadino ….
A. Jangan habiskan momentum dan waktu hanya untuk analisa untung dan rugi
B. Wujudkan dan jadikan mimpi tersebut motivasi karena kadang motivasi datangnya
bukan dari orang lain, tapi dari sebuah mimpi yang sederhana
C. Berpikirlah positif dalam situasi apa pun.
D. Realisasikan ide-ide dan hilangkan hal-hal negatif yang terpikirkan.
E. Semua benar.
2. Berikut ini merupakan ketentuan yang wajib dipenuhi oleh tenaga kerja konstruksi asing
yang akan menyelenggarakan jasa konstruksi di Indonesia menurut UU No.2 Tahun 1999
Tentang Jasa Konstruksi, kecuali …
A. Wajib memiliki Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dan Ijin
Memperkerjakan Tenaga kerja Asing (IMTA)
B. Wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja.
C. Melakukan alih pengetahuan dan alih teknologi sesuai Peraturan Perundang-
Undangan.
D. Hanya untuk jabatan tertentu sesuai Peraturan Perundangan
E. Harus memiliki surat tanda Registrasi dari Menteri
JAWABAN
1. Dalam mencapai kesuksesan, Bob Sadino mengutarakan beberapa kiat sukses dan tips
wirausaha. Berikut merupakan kiat sukses ala Bob Sadino….
Jawaban : E. Semua benar.
2. Berikut ini merupakan ketentuan yang wajib dipenuhi oleh tenaga kerja konstruksi asing
yang akan menyelenggarakan jasa konstruksi di Indonesia menurut UU No.2 Tahun 1999
Tentang Jasa Konstruksi, kecuali …
Jawaban : B. Wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja.
Jawabannya adalah bahan baku dan bahan penolong. Karena yang merupakan analisis
aspek pemasaran sebagai berikut :
i. Kebutuhan dan Keinginan Konsumen : Barang dan jasa apa yang banyak
dibutuhkan dan diinginkan konsumen? Berapa banyak yang mereka butuhkan?
Bagaimana daya beli mereka? Kapan mereka membutuhkan?
ii. Segmentasi Pasar : Pelanggan dikelompokan dan diidentifikasi, misalnya
berdasarkan geografi, demografi, dan sosial budaya dan demografis.
iii. Target : Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih.
iv. Nilai Tambah : Wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada
setiap rantai pemasaran mulai dari pemasok, agen, sampai pada konsumen akhir.
Nilai tambah barang dan jasa biasanya diukur dengan harga.
v. Masa Hidup Produk : Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa
bertahan lama atau tidak. Apakah ukuran lama masa produk lebih dari waktu
yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba sampai modal kembali atau tidak?
vi. Struktur Pasar : Harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan
termasuk pasar persaingan tidak sempurna seperti pasar monopoli, oligopoli, dan
dan monopolistic competation ataukah termasuk pasar persaingan sempurna.
vii. Persaingan dan Strategi Pesaing : Dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi atau
rendah. Jika tinggi bahkan ketat berarti peluang pasar rendah.
viii. Ukuran Pasar : Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan. Jika volume
penjualan tinggi berarti pasar potensial.
ix. Pertumbuhan Pasar : Dapat dianalisis dari pertumbuhan volume penjualan. Jika
pertumbuhan pasar tinggi (misalnya > 20 %), berarti potensi pasar tinggi.
x. Laba Kotor : Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah? Jika profit
margin kotor > 20 % berarti pasar potensial.
xi. Pangsa Pasar : Dapat dianalisis dari selisih antara jumlah barang dan jasa yang
diminta dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
Sedangkan untuk bahan baku dan bahan penolong termasuk dalam analsis aspek
produksi.
Jawaban : B
Menurut UU No.2 Tahun 2017 Pasal 14 Ayat 2 dan 3, Klasifikasi usaha disesuaikan
dengan perkembangan lapangan usaha saat ini dan lebih kompleks yaitu berdasarkan
central product classification ( CPC ). Artinya, klasifikasi bidang usaha didasarkan pada
produk yaitu pekerjaan yang menghasilkan sebuah bangunan gedung atau bangunan sipil
(klasifikasi umum) dan pekerjaan instalasi, konstruksi khusus, konstruksi pabrikasi,
penyelesaian bangunan, atau penyewaan peralatan (klasifikasi spesialis).
Sumber referensi : UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017, Wikipedia
2. Berikut adalah tanggung jawab dan kewenangan pemerintah pusat dalam UU No.2
Tahun 2017, kecuali :
a. Peningkatan kapasitas usaha
b. Terciptanya kesetaraan hak dan kewajiban pengguna dan penyedia jasa
c. Peningkatan kompetensi
d. Peningkatan pelatihan tenaga ahli dan terampil
e. Peningkatan partisipasi masyarakat
Jawaban : D
Menurut UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 4, menjelaskan tentang peranan
dan tanggung jawab pemerintah pusat di usaha jasa konstruksi yang lebih makro dan
kompleks meliputi:
Meningkatnya kemampuan dan kapasitas usaha jasa konstruksi nasional
Terciptanya iklim usaha yang kondusif
Terselenggaranya jasa konstruksi yang sesuai standar keamanan,kesehatan,
keselamatan,dan berkelanjutan
Meningkatnya kompetensi profesionalitas
Meningkatnya kualitas penggunaan material dan peralatan konstruksi
Meningkatnya partisipasi masyarakat jasa konstruksi
Tersedianya sistem informasi jasa konstruksi
Sedangkan untuk peranan pemerintah daerah diatur dalam UU Jasa Konstruksi No.2
Tahun 2017 Pasal 8 yang menjelaskan peranan pemerintah daerah sebagai pelaksana hal
yang lebih teknis seperti melakukan pemberdayaan, pelatihan tenaga ahli, dan
pengelolaan sistem informasi ( Untuk pemerintah provinsi) dan pelatihan tenaga
terampil,pengelolaan sistem informasi, penerbitan IUJK, dan pengawasan tata tertib
usaha.
Pembahasan :
Jawaban : C
Sumber : UU Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017
Menurut UU Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 BAB III Pasal 4 Menyebutkan :
Pemerintah Pusat bertanggung jawab atas :
a. Meningkatnya kemampuan dan kapasitas usaha Jasa Konstruksi nasional;
b. Terciptanya iklim usaha yang kondusif, penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang
transparan, persaingan usaha yang sehat, serta jaminan kesetaraan hak dan kewajiban
antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa;
c. Terselenggaranya Jasa Konstruksi yang sesuai dengan Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan;
d. Meningkatnya kompetensi, profesionalitas, dan produktivitas tenaga kerja konstruksi
nasional;
e. Meningkatnya kualitas penggunaan material dan peralatan konstruksi serta teknologi
konstruksi dalam negeri;
f. Meningkatnya partisipasi masyarakat Jasa Konstruksi; dan
g. Tersedianya sistem informasi Jasa Kostruksi.
2. Para pihak dalam pengikatan Jasa Konstruksi terdiri atas...
a. Pengguna Jasa dan Subpenyedia Jasa
b. Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
c. Subpenyedia Jasa
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban a,b,c salah
Pembahasan :
Jawaban : B
Sumber : UU Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017
Menurut UU Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 Pasal 39 Ayat 1 Menyebutkan :
Para pihak dalam pengikatan Jasa Konstruksi terdiri atas :
a. Pengguna Jasa; dan
b. Penyedia Jasa.
JAWABAN
1. Beberapa kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang profesional adalah
sebagai berikut, kecuali
a. Kompetensi konseptual
b. Etika profesi
c. Identitas professional
d. Kompetensi kontekstual
e. Kompetensi adaptif
Alasan :
Beberapa kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang profesional adalah :
- Kompetensi konseptual, yaitu kemampuan memahami konsep pekerjaan.
- Kompetensi teknikal, yaitu kemampuan dalam bentuk keterampilan.
- Kompetensi integratif, yaitu kemampuan mengintegrasikan kompetensi konseptual
dan kompetensi teknikal.
- Kompetensi kontekstual, yaitu kemampuan menempatkan pekerjaan profesional
dalam konteks sosial, budaya, dan eknomi.
- Kompetensi adaptif, yaitu kemampuan menyesuaikan diri.
- Kompetensi komunikasi, yaitu kemampuan mengkomunikasikan (lisan maupun
tulisan) gagasan secara efektif.
- Etika profesi, yaitu etika kemanfaatan umum, etika kewajiban, etika kebenaran, etika
keunggulan, dan etika sadar lingkungan
Sedangkan Identitas professional termasuk dalam sikap dan tingkah laku professional.
Dalam menjalankan profesinya seseorang dapat dikatakan profesional apabila memiliki
sikap dan tingkah laku :
- Identitas profesional, yaitu sikap dan tingkah laku yang mencerminkan penerimaan
(acceptance) lulusan pada profesinya.
- Norma dan etika profesional, yaitu sikap dan tingkah laku yang mencerminkan
penghayatan pada norma dan etika profesi.
- Career marketability, yaitu sikap dan tingkah laku yang mendorong diterimanya
lulusan di pasar kerja.
- Scholarly concern for improvement, yaitu penghayatan terhadap kebutuhan untuk
meningkatkan pengetahuan melalui penelitian dan pengembangan.
- Self motivation, yaitu dorongan pribadi untuk terus belajar.
Alasan :
Kewajiban BUJK Asing antara lain:
a. Kerjasama dengan BUJK Nasional kualifikasi besar
b. Menempatkan WNI sebagai PEJABAT TERTINGGI
c. Mempekerjakan lebih banyak TKI
d. Melaksanakan alih teknologi
Selain itu, jawaban tersebut juga tercantum dalam UU JAKON No. 2 Tahun 2017 pasal
33 sebagai berikut, Kantor perwakilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf a
wajib:
a. berbentuk badan usaha dengan kualifikasi yang setara dengan kualifikasi besar;
b. memiliki izin perwakilan badan usaha Jasa Konstruksi asing;
c. membentuk kerja sama operasi dengan badan usaha Jasa Konstruksi nasional
berkualifikasi besar yang memiliki Izin Usaha dalam setiap kegiatan usaha Jasa
Konstruksi di Indonesia;
d. mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja Indonesia daripada tenaga kerja asing;
e. menempatkan warga negara Indonesia sebagai pimpinan tertinggi kantor perwakilan;
f. mengutamakan penggunaan material dan teknologi konstruksi dalam negeri;
g. memiliki teknologi tinggi, mutakhir, efisien, berwawasan lingkungan, serta
memperhatikan kearifan lokal;
h. melaksanakan proses alih teknologi; dan
i. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Sumber : Materi 2 Kuliah Kewirausahaan konstruksi UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017
2. Dalam pemetaan keterampilan berbasis KKNI (Perpres 08/2012), pekerjaan luas dan
spesifik dapat diampu oleh?
a. Teknisi/Analis dan Ahli di atas level 4
b. Ahli level 8
c. Operator level 3
d. Ahli level 7
e. Teknisi/Analis di level 4
JAWABAN
1. a. Ahli
Penjelasan: karena pada KKNI (Perpres 08/2012), teknisi/analis setara dengan jenjang
pendidikan formal S1, operator setara dengan jenjang pendidikan sekolah menengah
umum dan sekolah menengah kejuruan, dan sub spesialis setara dengan jenjang
pendidikan formal S3.
SUMBER
Materi 1 KWU Konstruksi Agustus 2020
Yang merupakan Klasifikasi usaha jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat umum
adalah Arsitektur karena dalam Pasal 13 ayat (2) menyebutkan bahwa : (2) Klasifikasi
usaha jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat umum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a antara lain:
a. arsitektur;
b. rekayasa;
c. rekayasa terpadu; dan
d. arsitektur lanskap dan perencanaan wilayah.
2. Dalam Pemilihan Penyedia Jasa yang menggunakan sumber pembiyaan dari Keuangan
Negara dapat dilakukan dengan cara penunjukan langsung, penunjukkan langsung dapat
dilakukan dalam hal berikut, kecuali….…
a. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang
sangat terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak
b. Pekerjaan yang berskala besar
c. Kondisi tertentu
d. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan keselamatan
Negara
e. Penanganan darurat untuk kearnanan dan keselamatan masyarakat
Yang bukan merupakan hal dalam Penunjukkan langsung adalah pekerjaan yang berskala
besar, karena dalam Pasal 42 ayat (4) Undang - Undang Jasa Kontruksi No.2 Tahun 2017
menjelaskan bahwa Penunjukkan langsung dapat dilakukan dalam hal Pekerjaan yang
berskala kecil. Dalam Pasal 42 ayat (4) Undang - Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun
2017 menyebutkan bahwa :
(4) Penunjukan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dalam
hal:
a. Penanganan darurat untuk kearnanan dan keselamatan masyarakat
b. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang
sangat terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak;
c. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan keselamatan
negara;
d. Pekerjaan yang berskala kecil; dan/atau
e. Kondisi tertentu.
Jawaban adalah E
Alasan dari jawaban pertanyaan nomor 1 tersebut adalah E dikarenakan di telah
dijelaskan pada PPT Kewirausahaan Konstruksi Materi 4 Tentang Studi Kasus
Kewirausahaan Bob Sadino dan pada pilihan opsi E ( jawaban salah ) tidak
mencerminkan kiat - kiat sukses dan tips wirausaha yang dilakukan oleh seorang
wirausahawan, dalam hal ini adalah Bob Sadino
2. Dalam dunia konstruksi di Indonesia, dikenal dengan adanya penyedia jasa konstruksi
dan pengguna jasa konstruksi, dibawah ini yang bukan termasuk contoh penyedia jasa
konstruksi dan pengguna jasa konstruksi di Indonesia adalah ....
A. Konsultan perencana
B. Konsultan pelaksana ( kontraktor )
C. Konsultan pengawas
D. Owner ( pemilik proyek )
E. Mandor
Jawaban adalah E
Jawaban dari pertanyaan yang nomor 2 diatas adalah E, dikarenakan mandor bukanlah
merupakan salah satu dari penyedia jasa konstruksi maupun pengguna jasa konstruksi.
Penyedia jasa konstruksi di Indonesia ada 3, yaitu
a. Konsultan perencana
b. Konsultan pelaksana ( kontraktor )
c. Konsultan pengawas
Sedangkan untuk pengguna jasa konstruksi di Indonesia disebut dengan owner ( pemilik
proyek )
Sumber referensi dari jawaban diatas adalah UU Jasa Konstruksi tahun 2017 pasal 1 tentang
penyedia jasa konstruksi dan pengguna jasa konstruksi
2. Dalam pemilihan Penyedia Jasa sesuai dengan UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017,
Penyedia Jasa menyerahkan jaminan kepada Pengguna Jasa untuk memenuhi kewajiban
sebagaimana dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan Penyedia Jasa. Jaminan yang
dimaksud antara lain, kecuali….
a. Jaminan Perencanaan
b. Jaminan Penawaran
c. Jaminan Pelaksanaan
d. Jaminan Uang Muka
e. Jaminan Pemeliharaan
KUNCI JAWABAN
1. C. Hidup secara inefisien, berfoya-foya dan boros.
Manfaat dari wirausaha adalah :
- Menambah daya tamping tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
- Sebagai generator pembangunan lingkungan di bidang produksi, distribusi,
pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan lain sebagainya.
- Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan
kemampuannya.
- Berusaha mendidik karyawannya menjadi mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam
menghadapi pekerjaan.
- Memberi contoh kepada orang lain, bagaimana kita harus bekerja keras.
- Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
2. A. Jaminan Perencanaan
Sesuai dalam UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 57 Ayat (2), Penyedia Jasa
menyerahkan jaminan kepada Pengguna Jasa untuk memenuhi kewajiban sebagaimana
dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan Penyedia Jasa berupa :
- Jaminan Penawaran;
- Jaminan Pelaksanaan;
- Jaminan Uang Muka;
- Jaminan Pemeliharaan; dan/atau
- Jaminan Sanggah Banding
Rinorah Ahmad Gilbran - 21010117120048 - 11/1/2020 19:26:20
SOAL
1. Salah satu ciri-ciri jiwa seorang wirausaha adalah sebagai berikut, kecuali….
a. Percaya diri
b. Berorientasi pada tugas dan hasil
c. Keberanian mengambil resiko
d. Kepemimpinan
e. Berorientasi ke masa lalu
2. Beberapa kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang professional adalah
kompetensi konseptual, kompetensi teknikal, kompetensi integratif, kompetensi
kontekstual, kompetensi adaptif, kompetensi komunikasi, serta etika profesi. Yang
dimaksud dengan kompetensi kontekstual yaitu….
a. Kemampuan memahami konsep pekerjaan.
b. Kemampuan dalam bentuk keterampilan.
c. Kemampuan mengintegrasikan kompetensi konseptual dan kompetensi teknikal.
d. Kemampuan menempatkan pekerjaan professional dalam konteks sosial, budaya,
dan ekonomi.
e. Kemampuan menyesuaikan diri.
KUNCI JAWABAN
1. E. Berorientasi ke masa lalu
Ciri-ciri jiwa seorang wirausaha adalah :
- Percaya diri
- Berorientasi pada tugas dan hasil
- Keberanian mengambil resiko
- Kepemimpinan
- Berorientasi ke masa depan
- Kreatif inovatif
- Memiliki tenaga dalam
Jawaban : A
Penjelasan : Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017 pada Pasal 11
menjelaskan bahwa Struktur usaha Jasa Konstruksi meliputi Jenis, sifat, klasifikasi, dan
layanan usaha dan bentuk dan kualifikasi usaha.
2. Tanda Daftar Usaha Perseorangan yang diberikan kepada usaha orang perseorangan yang
berdomisili di wilayahnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tanda Daftar Usaha Perseorangan ini diterbitkan oleh....
a. Pemerintah Pusat
b. Pemerintah Daerah Provinsi
c. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
d. LPJK
e. TPJK
Jawaban : C
Penjelasan : Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017 pada Pasal 27
menjelaskan bahwa Tanda Daftar Usaha Perseorangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 26 ayat (1) diberikan oleh pemerintah Daerah kabupaten/kota kepada usaha orang
perseorangan yang berdomisili di wilayahnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Diantara uraian mengenai Kontrak Kerja Konstruksi berikut, cakupan apa yang trerdapat
dalam UU no.2 tahun 2017 namun tidak termasuk dalam UU no. 18 tahun 1999?
a. Para pihak
b. jaminan atas risiko yang timbul dan tanggung jawab hukum kepada pihak lain dalam
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi atau akibat dari Kegagalan Bangunan
c. Penyelesaian perselisihan
d. Pemutusan kontrak kerja konstruksi
e. Rumusan pekerjaan
Jawaban : B
Pada UU no.18 Tahun 1999 tidak dijelaskan bahwa jaminan atas risiko yang timbul dan
tanggung jawab hukum kepada pihak lain dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi atau
akibat dari Kegagalan Bangunan merupakan bagian dari isi kontrak kerja konstruksi.
Sumber : Pelaksana BPK JDIH BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, 2018
Jawab : Menurut UU no. 2 tahun 2017 Bab VII pasal 73 ayat 1 adalah setiap tenaga kerja
konstruksi yang memiliki sertifikat kompetensi kerja berhak mendapat imbalan yang layak
jasa yang diberikan (C )
Soal 2
Apa saja komponen standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan?
A. Standar mutu bahan
B. Standar mutu peralatan
C. Standar keselamatan, dan kesehatan kerja
D. Standar operasi dan pemeliharaan
E. Standar nasional Indonesia
Jawaban : Menurut UU no.2 tahun 2017 Bab VI, Pasal 59 ayat 2, kecuali Standar Naisonal
Indonesia (E )
Ridhwan Abdul Wahid - 21010117140085 - 11/1/2020 21:12:52
1. Lingkup pembinaan usaha jasa kontruksi berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun
2017 adalah, kecuali…
a. Penetapan pembinaan
b. Penyelenggaraan kebijakan
c. Pengawasan, pemantauan, dan evaluasi
d. Pengembangan yang dilaksanakan oleh LPJK
e. Pengembangan jasa konstruksi dan pengembangan kerjasama
2. Ketentuan yang wajib dipenuhi untuk para tenaga kerja konstruksi asing di Indonesia
adalah, kecuali…
a. Kualifikasi tenaga harus sesuai dengan SNI
b. Memiliki RPTKA an IMTA
c. Teregistrasi dari menteri
d. Melakukan alih pengetahuan dan teknologi
e. Hanya diperbolehkan jabatan tertentu
KUNCI JAWABAN
1. D. Pengembangan yang dilaksanakan oleh LPJK
Penjelasan:
Berdasarkan UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi lingkup pembinaan berupa
penetapan pembinaan, penyelenggaraan kebijakan, pengawasan, pemantauan, dan
evaluasi, serta pengembangan jasa konstruksi dan pengembangan kerjasama. Untuk
pengembangan yang dilaksanakan oleh LPJK merupakan ruang lingkup pengembangan
berdasarkan UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
(sumber: UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan UU No. 18 Tahun 1999
tentang Jasa Konstruksi)
2. A. Kualifikasi tenagan harus sesuai dengan SNI
Penjelasan:
Berdasarkan UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pasal 74 ketentuan mengenai
tenaga kerja konstruksi asing yang ingin bekerja di Indonesia adalah memiliki RPTKA
an IMTA, teregistrasi dari menteri, melakukan alih pengetahuan dan teknologi, dan
hanya diperbolehkan jabatan tertentu saja.
(sumber: UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi)
Alfiyyah Yulzain Irnanda - 21010117130122 - 11/1/2020 21:13:23
1. pengembangan jenis usaha jasa konstruksi yang dibiayai sendiri oleh peinerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, badan usaha, atau masyarakat, dan dapat melalui pola kerja sama
untuk mewujudkan, memiliki, menguasai, mengusahakan, dan/atau meningkatkan
kemanfaatan bangunan, disebut….
a. Pengguna Jasa
b. Usaha Penyediaan Bangunan
c. Penyedia Jasa
d. Jasa Konstruk
e. Salah semua
2. Beriku adalah klasifikasi usaha Pekerjaan Konstruksi yang bersifat spesialis kecuali…
a. penyelesaian bangunan
b. konstruksi khusus
c. penyelesaian bangunan
d. instalasi
e. pembangunan
kunci jawaban
1. b
2. e
sumber soal dan jawaban UU JAKON no 2 tahun 2017
KUNCI JAWABAN
KUNCI JAWABAN
1. A. Kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara
menyajikannya
Seorang wirausaha membutuhkan kompetensi sebagai berikut :
a. Kemampuan Teknik, yaitu kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan
jasa serta cara menyajikannya
b. Kemampuan Pemasaran, yaitu kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan
pelanggan serta harga yang tepat
c. Kemampuan Finansial, yaitu kemampuan tentang bagaimana memperoleh sumber-
sumber dana dan cara menggunakannya
d. Kemampuan Hubungan, yaitu kemampuan tentang bagaimana cara mencari,
memelihara, dan mengembangkan relasi dan kemampuan komunikasi serta negosiasi
2. D. Memiliki keberuntungan
Persiapan-persiapan untuk menangkap peluang
a. Menumbuhkan jiwa wirausaha
b. Menentukan ide bisnis yang anda minati
c. Melakukan studi kelayakan
d. Keberanian mengambil resiko
e. Bersedia me-manage usaha
f. Memiliki kecerdasan finansial
1. Berikut yang bukan termasuk metode pemilihan penyedia jasa konstruksi menurut UU
No.2 2017 :
a. Pemilihan langsung
b. Musyawarah
c. Tender
d. Pengadaan langsung
e. Pengadaan secara elektronik
Jawaban :
1. B. Musyawarah
(Menurut pasal 42 UU No.2 2017 tentang jasa konstruksi menjelaskan bahwa metode
pemilihan jasa penyedia jasa dilakukan dengan cara tender/seleksi, pengadaan secara
elektronik, penunjukan langsung, dan pengadaan langsung sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Sehingga yang tidak termasuk dalam keempat metode tersebut yaitu Musyawarah.
2. D. Presiden
(Menurut pasal 36 pasal 3 UU No.2 2017 tentang jasa konstruksi menjelaskan bahwa
usaha penyediaan bangunan dibiayai melalui investasi yang bersumber dari Pemerintah
pusat;pemerintah daerah:badan usaha;dan masyarakat.
Sehingga yang tidak termasuk dalam keempat sumber investasi yaitu Presiden
Alasan : prinsip isi undang-undang jasa konstruksi meliputi jaminan mutu konstruksi,
akuntabilitas dan reformasi, peran pemerintah pusat dan daerah. Peran masyarakat jasa
konstruksi, adanya system informasi terintegrasi dan kesetaraan antara pengguna dan
penyedia jasa. Sehingga peran pihak asing buka merupakan prinsip isi undang-undang
jasa konsruksi.
Alasan : UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 Pasal 75 ayat 2 tentang Tanggung
Jawab Profesi berbunyi “Penanggungjawaban secara professional terhadap hasil
layanan Jasa Konstruksi dapat dilaksanakan memalui mekanisme penjaminan”
Jawaban : a. 88
Alasan :
Pasal 88 terdapat dalam BAB XI dari UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 yang
mengatur tentang penyelesaian sengketa kontrak kerja konstruksi yang berbunyi
“Sengketa yang terjadi dalam Kontrak Kerja Konstruksi diselesaikan dengan prinsip
dasar musyawarah untuk mencapai kemufakatan. Tahapan upaya penyelesaian sengketa
meliputi mediasi, konsiliasi, dan arbitrase. Selain upaya penyelesaian sengketa para
pihak dapat membentuk dewan sengketa dimana pemilihan keanggotaan dewan sengketa
dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalitas dan tidak menjadi bagian dari salah satu
pihak.”
2. Tanda daftar pengalaman yang diajukan oleh Badan Usaha Jasa Konstruksi kualifikasi
menengah dan besar dalam melakukan registrasi pengalaman usaha harus memuat hal
berikut, kecuali :
a. Nama paket pekerjaan
b. Pengguna jasa
c. Tahun pelaksanaan pekerjaan
d. Kinerja penyedia Jasa
e. Tahapan pekerjaan
Jawaban : e. Tahapan pekerjaan
Alasan : Persyaratan isi dari tanda daftar pengalaman badan usaha jasa konstruksi diatur
dalam UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 31 ayat 3 yang berbunyi :
Tanda daftar pengalaman usaha jasa konstruksi harus memuat :
1. Nama paket pekerjaan
2. Pengguna Jasa
3. Tahun pelaksanaan pekerjaan
4. Nilai pekerjaan
5. Kinerja Penyedia Jasa
Dan tahapan pekerjaan tidak termasuk ke dalam persyaratan tersebut.
Pada tahap analisis aspek produksi/ operasi, manakah pernyataan di bawah ini yang
tepat?
A. Hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis bagi pelanggan.
B. Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan yang ada dan harus
disesuaikan pula dengan sasaran produksi agar tidak kelebihan kapasitas.
C. Pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi untuk mempermudah proses operasi.
D. Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan lama atau tidak.
E. Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan.
2. Selaras dengan UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017, yang bukan merupakan
kewenangan gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah dalam rangka
mencapai tujuan meningkatnya kemampuan dan kapasitas usaha Jasa Konstruksi
nasional adalah …
A. Menyelenggarakan pengawasa proses pemberian izin Usaha Nasional
B. Menyelenggarakan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi asing dan Jasa
Konstruksi kualifikasi besar
C. Memfasilitasi kemitraan antar badan usaha Jasa Konstruksi di provinsi dengan
badan usaha dari luar provinsi
D. Menyelenggarakan pengawasan sistem rantai pasok konstruksi di provinsi
E. Memberdayakan badan usaha Jasa Konstruksi
KUNCI JAWABAN
1. E. Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan.
Tahap analisis adalah tahap pengkajian ide bisnis, apakah ide bisnis tersebut akan
dapat mencapai tujuan atau tidak. Salah satu aspek yang dicermati adalah aspek
produksi/ operasi. Analisis aspek teknik produksi/ operasi diantaranya meliputi lokasi,
mesin dan peralatan, bahan baku dan bahan penolong, tenaga kerja, metode produksi,
lokasi dan lay-out pabrik atau tempat usaha.
Pilihan A. Hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis bagi pelanggan. SALAH
karena hendaknya lokasi dipilih yang paling stategis dan paling efisien tidak hanya
bagi pelanggan, tetapi juga bagi perusahaan itu sendiri. Misal dekat ke pemasok,
dekat ke konsumen, dekat ke alat transport atau di antara ketiganya.
Pilihan B. Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan yang ada dan
harus disesuaikan pula dengan sasaran produksi agar tidak kelebihan kapasitas.
SALAH karena agar tidak terjadi kelebihan kapasitas, mesin dan peralatan
disesuaikan dengan luas produksi bukan dengan sasaran produksi.
Pilihan C. Pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi untuk mempermudah proses
operasi. SALAH karena merupakan bagian dari analiss segmentasi pasar yang masuk
kedalam analisis aspek pemasaran.
Pilihan D. Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan lama atau
tidak. SALAH karena merupakan analisis masa hidup proyek yang masuk kedalam
analisis aspek pemasaran.
Pilihan E. Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi
permintaan.
BENAR karena ketika volume operasi relevan dengan potensi pasar dan prediksi
permintaan yang sudah dianalisis sebelumnya pada tahap analisis pasar, maka tidak
akan terjadi kelebihan atau kekurangan kapasitas, juga tidak akan terjadi volume
operasi yang berlebihan yang dapat menimbulkan permasalahan baru dalam
penyimpanan.
2. B. Menyelenggarakan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi asing dan Jasa
Konstruksi kualifikasi besar
Dalam UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 BAB III Tanggung Jawab dan
Kewenangan
Pasal 4 ayat (1) huruf a
Pemerintah Pusat bertanggung jawab atas :
a. meningkatnya kemampuan dan kapasitas usaha Jasa Konstruksi nasional;
Pasal 6 ayat (1)
Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a,
gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah memiliki kewenangan :
a. memberdayakan badan usaha Jasa Konstruksi;
b. menyelenggarakan pengawasa proses pemberian izin Usaha Nasional;
c. menyelenggarakan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi di provinsi;
d. menyelenggarakan pengawasan sistem rantai pasok konstruksi di provinsi; dan
e. memfasilitasi kemitraan antar badan usaha Jasa Konstruksi di provinsi dengan
badan usaha dari luar provinsi.
Pilihan B. pada soal menyebutkan bahwa gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat di
daerah memiliki kewenangan menyelenggarakan pengawasan tertib usaha Jasa
Konstruksi asing dan Jasa Konstruksi kualifikasi besar. SALAH karena itu bukan
kewenangan gubernur tetapi merupakan kewenangan Pemerintah Pusat sebagaimana
disebutkan dalam
Pasal 5 ayat (1) huruf k
Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a,
Pemerintah Pusat memiliki kewenangan :
k. Menyelenggarakan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi asing dan Jasa
Konstruksi kualifikasi besar
Usaha Jasa Konsultasi Terintegrasi, point ini tidak disebutkan dalam UU No.2
Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
2. Yang di maksud dengan layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pengkajian, perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manageman penyelenggaran
konstruksi suatu bangunan adalah
a. Jasa Konstruksi
b. Konsultasi Konstruksi
c. Pekerjaan Konstruksi
d. Usaha Penyediaan Bangunan
e. Pengguna Jasa
Konsultasi Konstruksi, Hal ini terdapat jelas di Pasal 1 UU No.2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi
Fakhrur Roji - 21010117120067 - 11/1/2020 22:43:40
1. Kewenangan Pemerintah Daerah provinsi pada sub-urusan Jasa Konstruksi meliputi:
a. Penyelenggaraan pelatihan tenaga ahli konstruksi
b. Penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi
c. Penerbitan Izin Usaha nasional kualifikasi kecil, menengah, dan besar
d. Pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan, dan tertib pemanfaatan Jasa
Konstruksi
e. Penyelenggaraan sistem informasi Jasa Konstruksi cakupan daerah kabupaten/kota
Jawaban : A
Sumber : Pasal 7 UU No 2 Tahun 2017
2. Yang melakukan pembiayaan dana proyek dari awal sampai proyek selesai dikerjakan
adalah…
a. Konsultan perencana
b. Konsultan pengawas
c. Owner
d. Pelaksana
e. Kontraktor
Jawaban : D
Sumber : UU No 2 Tahun 2017
Soal 1.
Seorang wirausaha tidak akan mengikuti ide orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri serta
kemampuan untuk melaksanakan sesuatu dengan ide yang dimiliki merupakan ciri-ciri jiwa
kewirausahaan berupa:
a. Berani mengambil risiko
b. Percaya diri
c. Kepemimpinan
d. Berorientasi pada masa depan
e. Keorisinalan
Jawaban: e. Keorisinilan
Alasan:
Orang yang mempunyai kepercayaan pada dirinya sendiri akan memiliki ciri-ciri tidak
mementingkan diri sendiri, tidak membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan gembira.
Sedangkan seseorang yang mempunyai percaya diri, akan selalu memiliki keyakinan dan
kemampuan untuk bekerja sendiri dalam mengorganisasikan, mengawasi, dan meraih
kesuksesan. Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan, dan keteladanan. Seorang wirausaha yang memiliki pandangan ke depan maka
individu tersebut selalu berusaha, berkarsa, dan berkarya. Dan juga seorang wirausaha tidak
akan mengikuti ide orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri serta kemampuan untuk
melaksanakan sesuatu dengan ide yang dimiliki.
Sumber:
Tambunan, Formaida, Renika Hasibuan. 2018. Pengaruh Percaya Diri dan Tekad yang Kuat
terhadap Berwirausaha.
Marsellinam, Vonnie Jane, Y. Sugiharto. 2018. Identifikasi Jiwa Kewirausahaan pada
Pemilik Elisabeth Max di Semarang.
Soal 2.
Penilai ahli diitetapkan oleh:
a. Pemerintah pusat
b. Tenaga Kerja
c. Penyedia Jasa
d. Menteri
e. Badan Pengawas
Jawaban: d. Menteri
Alasan:
Sesuai dengan Pasal 60 ayat 3 pada UU No. 2 Tahun 2017 di mana penilai ahli ditetapkan
oleh Menteri dalam hal penyelnggaraan Jasa Konstruksi yang tidak memenuhi Standar
Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan sehingga Pengguna Jasa dan/atau
Penyedia Jasa dapat menjadi pihak yang bertanggung jawab terhadap Kegagalan Bangunan.
Sumber:
Undang Undang No. 2 Pasal 2017 tentang Jasa Konstruksi
Soal 1
Pada UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017, tertulis bahwa Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
berlandaskan pada salah satunya asas …
a. Kejujuran dan keadilan
b. Kebonafitan
c. Pembangunan tanpa henti
d. Dua Pilar
e. Kemajemukan
Jawabannya adalah ‘a. Kejujuran dan keadilan’. Hal tersebut tertulis pada UU Jasa
Konstruksi No.2 Tahun 2017 sebagai salah satu asas Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Hal
tersebut dapat dicek pada BAB II Pasal 2 UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017.
Soal 2
Ada beberapa layanan usaha yang dapat diberikan oleh Jasa Konstultasi Konstruksi yang
bersifat umum. Berikut yang bukan merupakan layanan yang dapat diberikan oleh Jasa
Konstultasi Konstruksi yang bersifat umum sesuai dengan apa yang tertulis pada UU Jasa
Konstruksi No.2 Tahun 2017 adalah …
a. Pengkajian
b. Pengujian Teknis
c. Perencanaan
d. Perancangan
e. Pengawasan
Jawabannya adalah ‘b. Pengujian Teknis’. Pada UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 BAB
IV Pasal 13 point 4 dan 5 tertuang kalimat yang menjelaskan bahwa ‘Pengujian Teknis’
merupakan layanan usaha yang dapat diberikan oleh Jasa Konsultasi Konstruksi yang bersifat
spesialis, bukan umum.
Margiani Yunita Kusuma Putri - 21010117130086 - 11/1/2020 23:00:59
SOAL
1. Berikut yang merupakan pengertian dari Pekerjaan Konstruksi menurut UU. No.2 Tahun
2017 adalah...
a. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan,
pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan.
b. Layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi.
c. Yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang jasa konstruksi.
d. Suatu keadaan keruntuhan bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah
penyerahan akhir hasil jasa konstruksi.
e. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.
2. Sertifikat Badan Usaha paling sedikit memuat hal sebagai berikut, kecuali...
a. Jenis usaha
b. Sifat usaha
c. Rekam jejak perusahaan
d. Klasifikasi usaha
e. Kualifikasi usaha
JAWABAN
1. e. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.
Penjelasan:
Karena menurut UU No. 2 Tahun 2017 pada BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 yang dimaksud
dengan Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali
suatu bangunan.
1. Di bawah ini sikap yang patut dicontoh dari seorang Bob Sadino, kecuali…
a. Memiliki kemauan yang keras
b. Berani mengambil risiko
c. Meniru inspirasi orang lain
d. Tahan banting dan tidak cengeng
e. Ikhlas dan selalu bersyukur
Jawaban : C
Sumber : https://yea-indonesia.com/
Jawaban : B
Sumber : Pasal 1 UU No 2 Tahun 2017
Andy Widyantono - 21010117140092 - 11/1/2020 23:13:04
1. Keterampilan apa yang dimiliki seorang manajer tingkat tinggi atau Top management
supaya dapat memahami kondisi secara keseluruhan dan mengambil tindakan yang tepat
untuk kesuksesan organisasinya?
a. Keterampilan Teknik
b. Keterampilan Kemanusiaan
c. Keterampilan Konseptual
d. Keterampilan Akademis
e. Keterampilan Emosional
Jawaban :
c. Keterampilan Konseptual
Alasan :
Keterampilan manajemen ada 3 yaitu, Keterampilan Teknik, Keterampilan Kemanusiaan dan
Konsempual. Keterampilan Konseptual adalah kemampuan seorang manajer untuk melihat
keseluruhan organisasi sebagai suatu entitas yang lengkap. Keterampilan Konseptual ini
meliputi pemahaman tentang kerjasama setiap unit kerja dalam organisasi beserta
pemahaman tentang ketergantungan satu unit kerja dengan unit kerja lainnya, perubahan pada
suatu unit kerja juga akan mempengaruhi unit kerja atau bagian lainnya. Keterampilan ini
meliputi pemahaman tentang hubungan antar institusi, industri dan masyarakat serta
pemahaman tentang pengaruh faktor-faktor politik, sosial dan kondisi ekonomi suatu negara
terhadap bisnis perusahaannya. Dengan pemahaman-pemahaman tersebut, seorang manajer
tingkat tinggi atau Top Management dapat memahami kondisi bisnis secara keseluruhan dan
mengambil tindakan yang tepat untuk kesuksesan Organisasinya.
Sumber :
Materi 1 KWU Konstr. Agst 2020
https://ilmumanajemenindustri.com/3-keterampilan-manajemen-yang-harus-dimiliki-
oleh-manajer/
2. Yang termasuk tujuan diadakannya Dewan Sengketa dalam upaya penyelesaian
permasalahan sengketa, kecuali?
a. Menyederhanakan proses
b. Mencapai hasil dengan lebih cepat
c. Biaya lebih murah
d. Mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan
e. Menambah biaya
Jawaban :
e. Menambah biaya
Alasan :
Pada pasal 88 ayat 4 Undang-undang No 2 Tahun 2017 menjelaskan pilihan pertama
penyelesaian sengketa kontrak kerja konstruksi adalah musyawarah untuk mufakat baru
kemudian dilanjutkan pada tahap penyelesaian sengketa yang terdiri dari mediasi, konsiliasi
dan arbitrasi. Dua tahap upaya penyelesaian sengketa yaitu mediasi dan konsiliasi dapat
digantikan dengan Dewan Sengketa yang bertujuan untuk meyederhanakan proses agar
mencapai hasil yang lebih cepat, murah dan mengutamakan kesepakatan yang saling
menguntungkan.
Sumber :
Materi 2 KWU Konstr. Agst 2020
https://www.pu.go.id/berita/view/16067/kementerian-pupr-dorong-penyelesaian-
sengketa-kontrak-konstruksi-melalui-dewan-sengketa
1. Hasil kerja apa saja yang dikeluarkan sebagai konsutan perencana, kecuali.
a. Detail Engineering Design
b. Rencana Anggaran Biaya
c. Perizinan IMB
d. Memantau jalannya proyek
e. Dokumen AMDAL
Jawaban : D
Karena memantau jalannya proyek peerjaan sebagai pemilik proyek / owner dijelaskan pada
UU No. 2 JAKON 2017 Pasal 39 ayat 1 adalah pihak yang menginginkan fasilitas proyek.
2. Selisih dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar ditambah penyusutan disebut?
a. Net cash in-flow (aliran kas masuk bersih)
b. Cash outflow (aliran kas keluar)
c. Cash inflow (aliran kas masuk)
d. Cash in and out (aliran kas keluar masuk)
e. Cashback
Jawaban : A
Dari aliran kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajiban
kewajiban keuanganya, selisih dari aliran kas masuk dan keluar adalah net cash in-flow/aliran
kas masuk bersih
1. Dalam sebuah proyek dilakukan pemilihan dan penetapan penyediaan jasa dengan
pertimbang apa? Kecuali.........
a. Kesetaraan antara bidang usaha dan ruang lingkup pekerjaan
b. Kesetaraan antara kualitas usaha dan beban kerja
c. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat
d. Kinerja penyediaan jasa
e. Pengalaman menghasilkan produk kontruksi sejenis
Jawaban : C
Karena penangan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat termasuk
pemilihan penyediaan jasa.
2. Tugas dari penilai ahli dalam suatu proyek Bangunan antara lain. Kecuali........
a. Memiliki Sertifikat kompetensi kerja pada jenjang jabatan ahli di bidang yang sesuai
klasifikasi produk bangunan yang menfalami kegagalan bangunan
b. Menetap kan penyebab terjadinya kegagalan bangunan
c. Menberikan rekomendasi kebijakan kepada menteri untuk mencegah terjadinya kegagalan
bangunan
d. Menetapkan penyebab terjadinya kegagalan bangunan
e. Menetapkan tingkat lepatutan terhadap standar K4
Jawaban : A
Karena A termasuk berisi tentang syarat penilaian ahli dalam suatu proyek bangunan
SOAL
1. Pemilihan Penyedia jasa dengan cara Penunjukan langsung dapat dilakukan dalam keadaan
sebagai berikut...
a. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang sangat
terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak
b. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan keselamatan negara
c. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang sangat
terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang kewajiban
d. Semua benar
e. a dan b
2. Untuk mendapatkan Sertifikat Badan Usaha, badan usaha Jasa Konstruksi mengajukan
permohonan kepada Menteri melalui...
a. Lembaga Sertifikasi Profesi yang dibentuk oleh asosiasi profesi terakreditasi.
b. Lembaga Sertifikasi keahlian yang dibentuk oleh asosiasi profesi terakreditasi.
c. Lembaga Sertifikasi Badan Usaha yang dibentuk oleh asosiasi badan usaha terakreditasi.
d. Lembaga Sertifikasi Badan Usaha yang dibentuk oleh Menteri.
e. Lembaga Sertifikasi Profesi yang dibentuk oleh Menteri.
JAWABAN
1. e. a dan b
Penjelasan:
Karena menurut UU No. 2 Tahun 2017 pada BAB V Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Pasal
42 ayat 4 yang menyebutkan bahwa pemilihan Penyedia jasa dengan cara penunjukan
langsung dapat dilakukan dalam keadaan:
a. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat;
b. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang sangat
terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak;
c. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan keselamatan negara;
d. Pekerjaan yang berskala kecil; dan/atau
e. Kondisi tertentu.
2. c. Lembaga Sertifikasi Badan Usaha yang dibentuk oleh asosiasi badan usaha terakreditasi.
Penjelasan:
Karena menurut UU No. 2 Tahun 2017 pada BAB IV Usaha Jasa Konstruksi Pasal 30 ayat 4
yang menyatakan bahwa untuk mendapatkan Sertifikat Badan Usaha, badan usaha Jasa
Konstruksi mengajukan permohonan kepada Menteri melalui lembaga Sertifikasi Badan
Usaha yang dibentuk oleh asosiasi badan usaha terakreditasi.
2. Penerbitan izin usaha nasional kualifikasi kecil, menengah, dan besar merupakan
kewenangan pemerintah tingkat apa . . .
a. Pemerintah Desa c. Pemerintah Pusat e. Pak RW
b. Pemerintah Daerah Kab/Kota d. Pak RT
Penjelasan : berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 tentang jasa konstruksi, penerbitan izin usaha
tersebut diatur pada pasal 8 huruf c yang menjelaskan bahwa izin tersebut merupakan
kewenangan Pemerintah Daerah kabupaten / kota
Soal 1 :
Badan Pelaksana LPJK adalah kesekretariatan LPJK yang merupakan unit kerja
yangmendukung pelaksanaan tugas LPJK yang meliputi :
a. administrasi, teknis, dan keahlian
b. administrasi, manjemen, dan teknis
c. manjemen, teknis, dan keahlian
d. administrasi, pelaksanaan, dan keahlian
e. perencanaan, teknis, manajemen
1. Sesuai dengan UU Jasa Konstruksi No. 2 tahun 2017 pasal 24 “Dalam hal penyelenggaraan
jasa konstruksi menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah serta memenuhi
criteria beresiko kecil sampai dengan sedang, berteknologi sederhana sampai dengan madya
dan berbiaya kecil sampai dengn sedang, ……. Dapat membuat kebijakan khusus”.
A. Pemerintah Pusat
B. Pemerintah Daerah Provinsi
C. Pemerintah Kabupaten/Kota
D. Pemerintah tingkat Kecamatan
E. Pemerintah tingkat desa
(jawaban : B)
Penjelasan : Bunyi UU Jasa Konstruksi No. 2 tahun 2017 pasal 24 yaitu “Dalam hal
penyelenggaraan jasa konstruksi menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah serta
memenuhi criteria beresiko kecil sampai dengan sedang, berteknologi sederhana sampai
dengan madya dan berbiaya kecil sampai dengn sedang, Pemerintah Daerah Provinsi Dapat
membuat kebijakan khusus”.
Sumber : UU Jasa Konstruksi No. 2 tahun 2017
2. Berikut ini merupakan empat pendekatan dasar dalam menentukan nilai wajar sebuah
bisnis, kecuali…
A. Penilaian berdasarkan aktiva
B. Penilaian berdasarkan pasar
C. Penilaian berdasarkan laba
D. Penilaian berdasarkan minat diri sendiri
E. Penilaian berdasarkan perputaran uang (arus kas)
(jawaban : D)
Penjelasan : Empat pendekatan dasar dalam menentukan nilai wajar sebuah bisnis antara
lain :
1. Penilaian berdasarkan aktiva, mengukur bisnis dengan melihat nilai aktiva-nya. Melibatkan
perhitungan nilai buku aktiva, nilai pengganti aktiva dan nilai likuidasi aktiva.
2. Penilaian berdasarkan pasar, sesuai harga perusahaan yang setara.
3. Penilaian berdasarkan laba, melihat nilai perusahaan berdasarkan laba potensial di masa
mendatang.
4. Penilaian berdasarkan perputaran uang (arus kas), dengan membandingkan antara expected
dan required rate of return dari investasi.
Sumber : PPT materi 1 KWU konstruksi 2020
1. Berdasarkan UU No.2 tahun 2017 pasal 24, Pemerintah Daerah provinsi dapat membuat
kebijakan khusus berupa kerja sama operasi dengan badan usaha konstruksi daerah atau
menggunakan Sub-penyedia jasa daerah apabila dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi....
a. Mengunakan APBD
b. Menggunakan APBD dan memenuhi kriteria kualifikasi kecil sampai menengah (anggaran,
resiko, dan teknologinya).
c. Menggunakan APBD dan memenuhi kriteria kualifikasi menengah sampai besar
(anggaran, resiko, dan teknologinya).
d. Menggunakan APBD dan memenuhi kriteria kualifikasi besar (anggaran, resiko, dan
teknologinya).
e. Semua benar.
JAWABAN: B
Alasan:
Berdasarkan UU JAKON No. 2 Tahun 2017 BAB IV Pasal 24 Ayat 1 yang berbunyi “Dalam
hal penyelenggaraan Jasa Konstruksi menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah
serta memenuhi kriteria berisiko kecil sampai dengan sedang, berteknologi sederhana sampai
dengan madya, dan berbiaya kecil sampai dengan sedang, pemerintah Daerah provinsi dapat
membuat kebijakan khusus.”
2. Menurut UU No. 2 Tahun 2017, Kontrak Kerja Konstruksi paling sedikit harus mencakup
uraian mengenai…
a. rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai
pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu pelaksanaan;
b. masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan pemeliharaan yang
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa;
c. masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan pemeliharaan yang
menjadi tanggung jawab Penyedia Pemerintah;
d. hanya a dan b benar
e. semua Benar
JAWABAN: D
Alasan:
Menurut UU No. 2 Tahun 2017 BAB V Pasal 47 Ayat 1 Kontrak Kerja Konstruksi paling
sedikit harus mencakup uraian mengenai:
a. para pihak, memuat secara jelas identitas para pihak;
b. rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai
pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu pelaksanaan;
c. masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan pemeliharaan yang
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa;
d. hak dan kewajiban yang setara, memuat hak pengguna Jasa untuk memperoleh hasil Jasa
Konstruki dan kewajibannya untuk memenuhi ketentuan yang diperjanjikan, serta hak
penyedia Jasa untuk memperoleh informasi dan imbalan iasa serta kewajibannya
melaksanakan layanan Jasa Klnstruksi;
e. penggunaan tenaga kerja konstruksi, memuat kewajiban mempekerjakan tenaga kerja
konstruksi bersertifikat;
f. cara pembayaran, memuat ketentuan tentang kewajiban Pengguna Jasa dalam melakukan
pembayaran hasil layanan Jasa Konstruksi, termasuk di dalamnya jaminan atas pembayaran;
1. Seorang wirausahawan harus bertanggungjawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak
dicapai, menurut konsep 10D dari Bygrave disebut..
a. Decisiveness
b. Determination
c. Destiny
d. Dedication
e. Devotion
Jawaban: c
Alasan:
Dalam buku Kewirausahaan oleh Prof. Dr. H. Dedy Takdir S.SE.,M.S dan kawan- kawan,
Bygrave menggambarkan wirausaha dengan konsep 10 D, yaitu:
1. Dream:Mempunyai visi terhadap masa depan dan mampu mewujudkannya
2. Decisiveness:Tidakbekerja lambat, membuat keputusan berdasarperhitungan yangtepat.
3. Doers : Membuatkeputusan dan melaksanakannya
4. Determination:Melaksanakankegiatan dengan penuh perhatian
5. Dedication :Mempunyaidedikasi tinggi dalam berusaha
6. Devotion:Mencintaipekerjaan yang dimiliki
7. Details :Memperhatikanfaktor-faktor kritis secara rinci
8. Destiny :Bertanggungjawab terhadap nasib dan tujuan yanghendak dicapai
9. Dollars :Motivasibukan hanya uang
10. Distribute :Mendistribusikankepemilikannya terhadap orang yang dipercayai
Referensi: buku Kewirausahaan oleh Prof. Dr. H. Dedy Takdir S.SE.,M.S dan kawan- kawan
2. Terdapat keuntungan dan kerugian ketika seseorang mengambil pilihan menjadi seorang
wirausahawan. Di bawah ini yang bukan keuntungan menjadi wirausahawan ialah..
a. Otonomi
b. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
c. Beban tanggung jawab
d. Legitimasi moral (mewujudkan kesejahteraan dan menciptakan kesempatan kerja.)
e. Tidak ada jawaban benar
Jawaban: c
Alasan:
Menurut Ilik (2010) dalam buku Kewirausahaan oleh Prof. Dr. H. Dedy Takdir S.SE.,M.S
dan kawan-kawan, terdapat keuntungan dan kerugian ketika seseorang Mengambil pilihan
menjadi seorang wirausahawa di antaranya:
Keuntungan:
- Otonomi
- Tantangan awal dan motif berprestasi
- Pengawasan Keuangan
- Legitimasi moral (mewujudkan kesejahteraan dan menciptakan kesempatan kerja)
Kerugian:
- Pengorbanan personal
- Beban tanggung jawab
- Margin keuntungan yang kecil / resiko kegagalan
Referensi: buku Kewirausahaan oleh Prof. Dr. H. Dedy Takdir S.SE.,M.S dan kawan- kawan
Fernaldi Gradiyanto - 21010117130114 - 11/4/2020 1:40:35
SOAL
1. Manakah di bawah ini yang bukan merupakan ciri-ciri UU No. 2 Tahun 2017 yang
membedakan dengan UU No. 18 Tahun 1999?
a. Wilayah pengaturan = industri konstruksi
b. Pembinaan sentralisasi
c. Klasifikasi usaha CPC (KBLI)
d. Partisipasi masyarakat: satu lembaga, peningkatan peran asosiasi, dan forum dalam
berbagai media
e. Lingkup pembinaan: Penetapan kebijakan, penyelenggaraan kebijakan, monitoring dan
evaluasi, dan pengembangan jasa konstruksi serta kerja sama
2. Manakah di bawah ini yang bukan cakupan uraian di dalam Kontrak Kerja Konstruksi
menurut UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 Pasal 47
a. Para pihak yang menjalin kontrak
b. Rumusan pekerjaan
c. Penggunaan tenaga kerja konstruksi
d. Harga satuan pekerjaan dan batas waktu pelaksanaan
e. Latar belakang proyek
JAWABAN
1. Jawaban B. Pembinaan sentralisasi
Yang merupakan ciri-ciri UU No. 2 Tahun 2017 yang membedakan dengan UU No. 18
Tahun 1999 seharusnya bukan Pembinaan Sentralisasi, melainkan Pembinaan Desentralisasi
2. Jawaban E. Latar Belakang Proyek
- Yang merupakan cakupan uraian di dalam Kontrak Kerja Konstruksi menurut UU
Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 Pasal 47 adalah sebagai berikut: Para pihak,
memuat secara jelas identitas para pihak
- Rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai
pekerjaan, harga satuan, lumpsump, dan batasan waktu pelaksanaan
- Masa pertanggungan
- Penggunaan tenaga kerja konstruksi, memuat kewajiban memperkerjakan tenaga
kerja konstruksi bersertifikasi
SUMBER
Materi 2 KWU Konstruksi 2020
UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
jawaban
1. C. berwirausah dengan strategi dan ilmu
2. E. a & b benar