Anda di halaman 1dari 351

TUGAS INDIVIDU KEWIRAUSAHAAN KONSTRUKSI

KELAS C
Nirwan Pramana Chandra, Tjan / 21010117120022
8-11-2020/19.25
1. Terkait Kewenangan Pemerintah Daerah Urusan Konkuren Dalam UU No. 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah Terkait UU No.2 Tahun 2017 mengenai Jasa Konstruksi, di
bawah ini pernyataan yang benar mengenai pembagian urusan pemerintahan bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang mengenai sub urusan Jasa Konstruksi di Daerah
Kabupaten/Kota adalah ?
i. Pengembangan sistem informasi jasa konstruksi cakupan nasional.
ii. Penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi cakupan Daerah kabupaten/kota.
iii. Pengembangan pasar dan kerja sama konstruksi luar negeri.
iv. Pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan jasa
konstruksi.
v. Penerbitan izin usaha jasa konstruksi nasional (nonkecil dan kecil).
vi. Penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi cakupan daerah provinsi.
vii. Penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi.
Pilihan Jawaban :
a. i, ii, iii, iv dan vi
b. ii, iv, v dan vii
c. i, ii, iv dan vi
d. iii, v, vi dan vii
e. Semua Benar

Jawaban : B. (ii, iv, v dan vii)

ii. Penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi cakupan Daerah kabupaten/kota.


iv. Pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan jasa
konstruksi.
v. Penerbitan izin usaha jasa konstruksi nasional (nonkecil dan kecil).

vii. Penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi.


Alasan :
Alasan memilih jawaban (B) untuk pembagian urusan pemerintahan bidang pekerjaan
umum dan penataan ruang mengenai sub urusan Jasa Konstruksi di Daerah
Kabupaten/Kota karena :
 Pilihan Jawaban (i & iii) Salah karena :
i. Pengembangan sistem informasi jasa konstruksi cakupan nasional, dan
iii. Pengembangan pasar dan kerja sama konstruksi luar negeri.
Merupakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang mengenai
sub urusan Jasa Konstruksi di Pemerintah Pusat.
 Pilihan Jawaban (vi) Salah karena :
vi. Penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi cakupan daerah provinsi.
Merupakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang mengenai
sub urusan Jasa Konstruksi di Daerah Provinsi.

Referensi : UU No. 23 Tahun 2014 (tentang Pemerintah Daerah), Bagian Lampiran


halaman 14 s/d 15, Sub Bab C tentang (Pembagian Urusan Pemerintahan
Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang)
2. Untuk dapat melaksanakan pembinaan jasa konstruksi di daerah wilayah propinsi,
kabupaten atau kota, maka sudah seharusnya dibentuk Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) sub urusan Jasa Konstruksi, Dasar hukum pembentukan Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) ini salah satunya mengacu pada UU No. 23 Tahun 2014 yaitu tentang apa ?
a. Pembentukan, jenis, dan kriteria pemetaan urusan dan beban pemerintah daerah
b. Pedoman Nomenklatur Perangkat daerah bidang PUPR
c. Hasil Pemetaan urusan dan beban pemerintah daerah
d. Desentralisasi kewenangan antara Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota
e. Bentuk, Tipe, Nomenklatur dan Pola Bidang Organisasi Perangkat Daerah

Jawaban : D (Desentralisasi kewenangan antara Pusat, Provinsi, dan


Kabupaten/Kota)

Alasan :
 Pilihan (A) “Pembentukan, jenis, dan kriteria pemetaan urusan dan beban pemerintah
daerah” merupakan inti/isi dari Dasar hukum pembentukan Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 18 Tahun 2016,
maka dapat disimpulkan Pilihan A “Salah”
 Pilihan (B) “Pedoman Nomenklatur Perangkat daerah bidang PUPR” merupakan
inti/isi dari Dasar hukum pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang
mengacu pada Peraturan Menteri dalam Negeri No. 106 Tahun 2017, maka dapat
disimpulkan Pilihan B “Salah”
 Pilihan (C) “Hasil Pemetaan urusan dan beban pemerintah daerah” merupakan inti/isi
dari Dasar hukum pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengacu
pada Peraturan Menteri dalam Negeri No. 10 Tahun 2017, maka dapat disimpulkan
Pilihan C “Salah”
 Pilihan (E) “Bentuk, Tipe, Nomenklatur dan Pola Bidang Organisasi Perangkat
Daerah” Bukan merupakan inti/isi dari salah satu Dasar hukum pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD), maka dapat langsung disimpulkan bahwa
Pilihan E “Salah”
Oleh Karena itu dapat disimpulkan dari keseluruhan jawaban yang sudah ditinjau diatas
bahwa Dasar hukum pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengacu
pada UU No. 23 Tahun 2014 yaitu tentang :
o Desentralisasi kewenangan antara Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota.

Referensi : Dokumen Sistem Manajemen Pengetahuan (SIMANTU) pustaka Kementerian


PUPR yang berisi ilmu pengetahuan di bidang PUPR mengenai :
“Pembinaan Jasa Konstruksi Dalam Perspektif Undang-undang Nomor
23 Tahun Tentang Pemerintah Daerah Dan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi”. (pada Bab III, Sub Bab (a) Dasar
Hukum pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Halaman 5).
Link Dokumen : https://simantu.pu.go.id/personal/img-
post/196210121989032001/post/20200102115650__F__PEMBINAAN_JASA
_KONSTRUKSI_DLM__PERSEPEKTIF_UU_NO_23.pdf

Abizar Syahdat / 21010117140084


8-11-2020/20.06
3. Pembinaan jasa konstruksi menurut UU No 18 Tahun 1999 adalah....
a. Sentralisasi
b. Desentralisasi
c. Dekonsenterasi
d. Defisiasi
e. Limitasi
Jawaban : A. Sentralisasi

Alasan : Sentralisasi adalah pengaturan kewenangan dari pemerintah daerah kepada


pemerintah pusat untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa
dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.

Menurut UU No 18 Tahun 1999 Pasal 35 Ayat 1 disebutkan Pemerintah melakukan


pembinaan jasa konstruksi dalam bentuk pengaturan,pemberdayaan,dan pengawasan.

Menurut UU No 18 Tahun 1999 Pasal 35 Ayat 5 disebutkan Sebagian tugas pembinaan


dapat dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.

4. Pembinaan jasa konstruksi menurut UU No 2 Tahun 2017 adalah....


a. Sentralisasi
b. Desentralisasi
c. Dekonsenterasi
d. Defisiasi
e. Limitasi

Jawaban : B. Desentralisasi

Alasan : Desentralisasi adalah penyerahan Kekuasaan Pemerintahan oleh Pemerintah


Pusat kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi.

Menurut UU No 2 Tahun 2017 Pasal 76 Ayat 1-4 dijelaskan

Pasal 76 Ayat 1 :

Pembinaan Jasa Konstruksi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat


diselenggarakan melalui:

a. penetapan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi nasional;


b. penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi yang bersifat strategis,
lintas negara, lintasprovinsi, dan/atau berdampak pada kepentingan nasional;
c. pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa
Konstruksi nasional;
d. pengembangan kerja sama dengan pemerintah Daerah provinsi dalam
menyelenggarakan kewenangan
e. dukungan kepada gubernur sebagai wakil pemerintah Pusat.

Pasal 76 Ayat 2 :
Pembinaan Jasa Konstruksi yang dilaksanakan oleh gubernur- sebagai wakil pemerintah
pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e diselenggarakan meralui:
a. penetapan pedoman teknis pelaksanaan kebijakan Jasa Konstruksi nasional di wilayah
provinsi;
b. penyelenggaraan kebijakan Jasa Konstruksi yang berdampak lintas kabupaten/kota di
wilayah provinsi;
c. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi
nasional di wiiayah provinsi; dan
d. penyelenggaraan pemberdayaan pemerintah Daerah kabupaten/kota dalam
kewenangan.

Pasal 76 Ayat 3 :
Pembinaan yang menjadi tanggung jawab pemerintah Daerah dilakukan oleh gubernur
dan/atau
walikota/bupati.
Pasal 76 Ayat 4 :
Pembinaan Jasa Konstruksi oreh pemerintah Daerah di kabupaten/ kota dilaksanakan
melalui:
a. penyelenggaraan kebijakan Jasa Konstruksi yang berdampak hanya di wilayah
kabupaten/kota;
b. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan kebijakan Jasa Konstruksi nasional di
wilayah kabupaten/kota.

Hermawan Eko Prasetyo / 21010117140111


9-11-2020/08.47
5. Berikut merupakan lingkup pembinaan dari undang-undang jasa konstruksi No.2 Tahun
2017, kecuali
a. Penetapan kebijakan
b. Penyelenggaraan kebijakan
c. Pengawasan, pemantauan, dan evaluasi
d. Pemeliharaan dan pembinaan
e. Pengembangan jasa konstruksi dan pengembangan kerjasana
Jawaban : D. Pemeliharaan Dan Pembinaan
Berdasarkan materi perkuliahan “Materi 8 dan 9 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi di
Daerah” Slide 4 yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Dijelaskan bahwa
salah satu perbedaan antara Undang-Undang Jasa Konstruksi No 18 tahun 1999 dengan
No 2 tahun 2017 adalah lingkup pembinaannya. Pada Undang-Undang No.2 Tahun 2017
lingkup pembinaannya antara lain :
 Penetapan Kebijakan
 Penyelenggaraan Kebijakan
 Pengawasan , Pemantauan , dan Evaluasi
 Pengembangan Jasa Konstruksi dan Pengembangan Kerjasama
6. Berikut merupakan asosiasi profesi yang sudah terdaftar dalam LPJK (Lembaga Penyedia
Jasa Konstruksi), kecuali
A. Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI)
B. Ikatan Dosen Sipil Indonesia (IDSI)
C. Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI)
D. Persatuan Insiyur Indonesia (PII)
E. Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI)
Jawaban : B. Ikatan Dosen Sipil Indonesia (IDSI)
Untuk melihat secara lengkap asosiasi yang sudah terdaftar pada LPJK (Lemba Lembaga
Penyedia Jasa Konstruksi) dapat mengakses link berikut :
https://siki.lpjk.net/search-lpjk/Detail_Asosiasi_Profesi.php?asosiasi=

Joshua Candra Setiawan / 21010117120065


9-11-2020/09.04
7. Yang merupakan dasar hukum tertib penyelenggaraan jasa konstruksi adalah :
a. UU No. 23 Tahun 2014.
b. UU No. 2 Tahun 2017.
c. PerMen PU No. 10 Tahun 2014.
d. PerMen PUPR No. 3 Tahun 2016.
e. PP No. 9 Tahun 2000.

Jawaban : E. PP No. 9 Tahun 2000


Yang merupakan dasar hukum tertib usaha dan perizinan jasa konstruksi antara lain :
a. UU No. 23 Tahun 2014.
b. UU No. 2 Tahun 2017.
c. PerMen PU No. 4 Tahun 2011
d. PerMen PU No. 8 Tahun 2011
e. PerMen PU No. 10 Tahun 2014.
f. PerMen PUPR No. 3 Tahun 2016.
Sedangkan PP No. 9 Tahun 2000 merupakan dasar hukum tertib penyelenggaraan jasa
konstruksi, maka jawabannya adalah E
Referensi : Materi Kuliah 8 dan 9 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi di Daerah

8. Yang merupakan tahapan penyelenggaraan jasa konstruksi adalah :


a. Perencanaan kebutuhan, pemilihan penyedia jasa, pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
penerimaan hasil pekerjaan.
b. Perencanaan kebutuhan, pemilihan pengguna jasa, pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
penerimaan hasil pekerjaan.
c. Perencanaan kebutuhan, pemilihan pengguna jasa, pemilihan pemasok, pelaksanaan
pekerjaan konstruksi, penerimaan hasil pekerjaan.
d. Perencanaan kebutuhan, pemilihan penyedia jasa, pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
perawatan hasil pekerjaan, penerimaan hasil pekerjaan.
e. Perencanaan kelayakan, pemilihan penyedia jasa, pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
penerimaan hasil pekerjaan.
Yang merupakan tahapan penyelenggaraan jasa konstruksi adalah perencanaan kebutuhan,
pemilihan penyedia jasa, pelaksanaan pekerjaan konstruksi, penerimaan hasil pekerjaan.
Referensi : Materi Kuliah 8 dan 9 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi di Daerah

Salma Afanin Nabila / 21010117130117

9-11-2020/11.05

9. Berikut merupakan urutan tahapan penyelenggaraan konstruksi yang benar…


a. perencanaan bangunan – pemilihan penyedia jasa – pelaksanaan pekerjaan konstruksi –
penerimaan hasil pekerjaan
b. perencanaan penyedia jasa – pemilihan kebutuhan - pelaksanaan pekerjaan konstruksi –
penerimaan hasil pekerjaan
c. perencanaan kebutuhan – pemilihan penyedia jasa – pelaksanaan pekerjaan konstruksi
– evaluasi hasil pekerjaan
d. perencanaan kebutuhan – pemilihan penyedia jasa – pelaksanaan pekerjaan konstruksi
– penerimaan hasil pekerjaan
e. pemilihan penyedia jasa - perencanaan kebutuhan - pelaksanaan pekerjaan konstruksi –
penerimaan hasil pekerjaan
Jawaban : D. perencanaan kebutuhan – pemilihan penyedia jasa – pelaksanaan
pekerjaan konstruksi – penerimaan hasil pekerjaan

Referensi : Materi kuliah 8 dan 9 slide 20

10. Berikut merupakan tugas pemerintah pusat dalam pembinaan jasa konstruksi, kecuali…
a. Penetapan kebijakan
b. Penerapan pedoman teknis
c. Penyelenggaraan kebijakan strategis
d. Pemantauan dan evaluasi
e. Pengembangan Kerjasama

Jawaban : B. Penerapan pedoman teknis

Referensi : Materi kuliah 8 dan 9 slide 10


Aditya Ilham Prastika / 21010117130139
9-11-2020/11.51
11. Diberikan beberapa sanksi administratif seperti dibawah:
1. Peringatan tertulis
2. Denda administratif
3. Pencabutan izin usaha
4. Penghentian sementara kegiatan layanan jasa konstruksi
5. Pencantuman dalam daftar hitam
Dari daftar diatas, yang merupakan sanksi administratif bagi setiap badan usaha jasa
konstruksi asing atau usaha orang perseorangan jasa konstruksi asing yang akan
melakukan usaha jasa konstruksi namun tidak memenuhi ketentuan sesuai UU No 2 Tahun
2017 adalah ...
a. 2, 3, 5
b. 1, 2, 5
c. 1, 3, 5
d. 1, 2, 4
e. 1, 3, 4
Jawaban : D. (1, 2, 4)
Sanksi administratif bagi setiap badan usaha jasa konstruksi asing atau usaha orang
perseorangan jasa konstruksi asing yang akan melakukan usaha jasa konstruksi namun
tidak memenuhi ketentuan adalah:
1. Peringatan tertulis
2. Denda administratif
3. Penghentian sementara kegiatan layanan jasa konstruksi.
Sehingga jawaban yang benar adalah D (1, 2, 4)
(sumber: Pasal 91 UU No 2 Tahun 2017)
12. Dibawah ini yang bukan merupakan sanksi yang diatur dalam UU No 2 Tahun 2017
adalah ...
a. Pembekuan akreditasi
b. Pencabutan akreditasi
c. Pembekuan izin
d. Pemberhentian dari tempat kerja
e. Pencabutan registrasi
Jawaban : E. (Pencabutan Registrasi)
Sanksi-sanksi yang diatur dalam UU Nomor 2 Tahun 2017 antara lain:
a. Peringatan tertulis;
b. Denda administratif;
c. Penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi;
d. Pencantuman dalam daftar hitam;
e. Pembekuan akreditasi;
f. Pencabutan akreditasi;
g. Pembekuan izin;
h. Pencabutan Izin;
i. Dikeluarkan dari daftar penilai ahli yang teregistrasi;
j. Pemberhentian dari tempat kerja.
Sehingga yang tidak termasuk sanksi berdasar UU No 2 Tahun 2017 adalah E (Pencabutan
registrasi)
(sumber: Bab XII Pasal 89-102 UU No 2 Tahun 2017 )

Luthfiyyah Riswastika Dwipa / 21010117140114


9-11-2020/15.19
13. Perubahan paradigma pembagian urusan pemerintahan antar susunan pemerintahan,
dengan UU no 23/2014 ini terjadi yaitu...........
a. Sentralisasi
b. Desentralisasi
c. Dekonsentrasi
d. Gabungan
e. Semuanya salah
Jawaban : B. Desentralisasi
Seperti diketahui bahwa hingga saat ini telah dikeluarkan kebijakan pengaturan tentang
pemerintah daerah mulai dari UU no 5/74, UU no 22/1999, UU no 32/2004 dan terakhir
UU no 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, dimana terjadi perubahan paradigma
pembagian urusan pemerintahan antar susunan pemerintahan, dengan UU no 23/2014 ini
terjadi desentralisasi berkeseimbangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah
Propinsi dan Kabupaten/Kota.
(Sumber : Pembinaan Jasa Konstruksi Dalam Perspektif Undangundang Nomor 23 Tahun
Tentang Pemerintah Daerah Dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi. Oleh : Ir. Atik Niene Nierani .I, MSi. )
14. Undang-undang no 23/2014 telah mengatur mengenai kewenangan pemerintah daerah
terkait jasa konstruksi. Selain itu juga mengatur tentang 3 kewenangan pemerintah pusat
terkait jasa konstruksi. Kewenangan Pemerintah Pusat , yaitu
(i) Penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja konstruksi percontohan;
(ii) pengembangan sistem informasi jasa konstruksi cakupan nasional
(iii) pengembangan standar kompetensi kerja dan pelatihan jasa konstruksi.
(iv) penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja ahli konstruksi
(v) penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi cakupan daerah propinsi
Manakah kewenangan Pemerintah Pusat yang benar ?
a. (i),(ii),(iii)
b. (ii),(iii),(iv)
c. (i),(iii),(iv)
d. (ii),(iv),(v)
e. (iii),(iv),(v)
Jawaban : A. (i),(ii),(iii)
Karena pemerintah pusat merupakan merupakan pusat percontohan, pengembangan
standar bagi pemerintah provinsi dan daerah.
(Sumber : Pembinaan Jasa Konstruksi Dalam Perspektif Undangundang Nomor 23 Tahun
Tentang Pemerintah Daerah Dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi. Oleh : Ir. Atik Niene Nierani .I, MSi.

Muhamad Endi Aulia Rahman / 21010117140112


10-11-1010/07.36
15. Di bawah ini yang bukan termasuk urusan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota pada UU
No.23 tahun 2014 adalah :
a. Penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi
b. Penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi cakupan Daerah kabupaten/kota
c. Penyelenggaraan pelatihan tenaga ahli konstruksi
d. Penerbitan izin usaha jasa konstruksi nasional (nonkecil dan kecil)
e. Pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan, dan tertib pemanfaatan jasa
konstruksi

Jawaban : C. Penyelenggaraan pelatihan tenaga ahli konstruksi

Pada Lampiran Undang – Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2014 Tentang Sub
urusan Jasa Konstruksi

a. Penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi


b. Penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi cakupan Daerah kabupaten/kota
c. Penerbitan izin usaha jasa konstruksi nasional (nonkecil dan kecil)
d. Pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan, dan tertib pemanfaatan jasa
konstruksi

Sumber : Lampiran UU Jasa Konstruksi No.23 Tahun 2014 bagian C tentang pembagian
urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang No.10

16. Untuk dapat meningkatnya kompetensi, profesionalitas, dan produktivitas tenaga kerja
konstruksi nasional, Pemerintah Pusat memiliki kewenangan dalam hal, kecuali :
a. Menyelenggaran registasi penilai ahli
b. Mengembangakan standar kompetensi kerja dan pelatihan Jasa Konstruksi
c. Memberdayakan Lembaga Pendidikan dan pelatihan kerja konstruksi nasional
d. Menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja konstruksi strategis dan percontohan
e. Mengembangkan sistem sertifikasi kompetensi tenaga kerja konstruksi

Jawaban: A. Menyelenggaran registasi penilai ahli

Untuk mencapai tujuan dalam meningkatnya kompetensi, profesionalitas, dan


produktivitas tenaga kerja konstruksi nasional, Pemerintah Pusat memiliki kewenangan :
a. Mengembangakan standar kompetensi kerja dan pelatihan Jasa Konstruksi
b. Memberdayakan Lembaga Pendidikan dan pelatihan kerja konstruksi nasional
c. Menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja konstruksi strategis dan percontohan
d. Mengembangkan sistem sertifikasi kompetensi tenaga kerja konstruksi
Sumber : UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 5 ayat 4

Marselina / 21010118130114
10-11-2020/16.03
17. Untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, ada beberapa
ketentuan yang wajib dipenuhi oleh penyelenggara pekerjaan konstruksi yaitu, kecuali
a. Keteknikan
b. Kelengkapan berkas
c. Keamanan, keselamatan, dan kesehatan tempat kerja konstruksi
d. Perlindungan sosial tenaga kerja
e. Tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup

Jawaban : B. Kelengkapan berkas

Pembahasan

Pada Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa


Konstruksi pasal 30 ayat 1 dijelaskan bahwa Untuk menjamin terwujudnya tertib
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, penyelenggara pekerjaan konstruksi wajib
memenuhi ketentuan tentang:

a. Keteknikan, meliputi persyaratan keselamatan umum, konstruksi bangunan, mutu hasil


pekerjaan, mutu bahan dan atau komponen bangunan, dan mutu peralatan sesuai
dengan standar atau norma yang berlaku;
b. Keamanan, keselamatan, dan kesehatan tempat kerja konstruksi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Perlindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. Tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan
peraturan perundangundangan yang berlaku

Dari penjelasan di atas yang bukan merupakan ketentuan yang wajib dipenuhi oleh
penyelenggara pekerjaan konstruksi yaitu, B. Kelengkapan berkas
18. Dalam strategi tertib penyelenggaraan jasa konstruksi ada istilah monev atau monitoring
dan evaluasi. Monev ini sendiri dibagi menjadi dua yaitu pengguna jasa dan penyedia jasa.
Yang termasuk kedalam pengguna jasa yaitu, kecuali
a. Kepala Satker
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
c. Unit Layanan Pengadaan (ULP)
d. Panitia Penerimaan Hasil Pekerjaan (PPHP)
e. Kepala Daerah Setempat
Jawaban : E. Kepala Daerah Setempat
Pembahasan
a. Bedasarkan PPT materi 8 dan 9 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi di Daerah halaman
26 dijelaskan bahwa dalam Strategi Tertib Penyelenggaraan Jasa Konstruksi ada
istilah monev atau monitoring dan evaluasi, dan dalam monev ini ada pengguna jasa
dan penyedia jasa. Yang termasuk ke dalam penyedia jasa adalah BUJK dan Tim
proyek sedangkan untuk pengguna jasa adalah Kepala Satker, Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) , Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Panitia Penerimaan Hasil
Pekerjaan (PPHP). Bedasarkan penjelasan di atas maka jawaban untuk pertanyaan di
atas adalah E. Kepala Daerah Setempat
Aji Solehfudin / 21010117120036
10-11-2020/17.10
19. Dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan konstruksi, terdapat indikator mobilisasi, dibawah
ini adalah item pengukuran mobilisasi KECUALI:
a. Lingkup
b. Kesesuaian pelaksanaan terhadap rencana
c. Ketepatan waktu
d. Keterlibatan pihak yang terkait
e. Distribusi hasil rapat
Jawaban: E. Distribusi hasil rapat
Mobilisasi merupakan indikator didalam pelaksanaan, item yang terdapat di mobilisasi
hanyalah Lingkup, Kesesuaian pelaksanaan terhadap rencana, Ketepatan waktu dan
Keterlibatan pihak yang terkait, sedangkan distribusi hasil rapat tidak termasuk ke dalam
item mobilisasi.
Referensi: Materi Kuliah ke 9 mata kuliah Kewirausahaan Konstruksi
20. Yang termasuk komponen tahap pemilihan dalam proses penyelenggaraan konstruksi
yaitu:
a. Rencana Umum Pengadaan (RUP)
b. Rencana Pemilihan Penyedia (RPP)
c. Pelaksanaan pekerjaan
d. Pendaftaran dan pengambilan dokumen
e. Serah terima
Jawaban: D. Pendaftaran dan pengambilan dokumen
Dari pilihan diatas yang termasuk ke dalam tahap pemilihan hanya Pendaftaran dan
pengambilan dokumen, untuk RUP dan RPP merupakan bagian dari tahap Persiapan
sedangkan Pelaksanaan pekerjaan dan serah terima termasuk kedalam tahap Pelaksanaan.
Referensi: Materi Kuliah ke 9 mata kuliah Kewirausahaan Konstruksi

Muhammad Anwari Rizqy / 21010117130144


10-11-2020/20.49
21. Dalam usaha pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi, Menteri melakukan
pengawasan tertib usaha jasa konstruksi yang meliputi hal-hal berikut, kecuali . . .
a. Kesesuaian jenis, sifat, Klasifikasi, dan Layanan Usaha dengan kegiatan usaha Jasa
Konstruksi
b. Kesesuaian bentuk dan Kualifikasi usaha dengan kegiatan usaha Jasa Konstruksi dan
segmentasi pasar Jasa Konstruksi
c. Pemenuhan persyaratan usaha Jasa Konstruksi
d. Pelaksanaan pengembangan usaha berkelanjutan
e. Pemeliharaan produk Jasa Konstruksi
Jawaban : E. Pemeliharaan produk Jasa Konstruksi
Menurut PP No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi Pasal 125, Menteri melakukan pengawasan tertib usaha Jasa
Konstruksi yang meliputi semua jawaban di atas kecuali jawaban e, dimana pemeliharaan
produk Jasa Konstruksi termasuk kedalam pengawasan tertib pemanfaatan produk Jasa
Konstruksi oleh Menteri.
Referensi : PP No. 22 Tahun 2020 pasal 125, yang berbunyi :
Menteri melakukan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 121 huruf b meliputi:
a. kesesuaian jenis, sifat, Klasifikasi, dan Layanan Usaha dengan kegiatan usaha Jasa
Konstruksi;
b. kesesuaian bentuk dan Kualifikasi usaha dengan kegiatan usaha Jasa Konstruksi dan
segmentasi pasar Jasa Konstruksi;
c. pemenuhan persyaratan usaha Jasa Konstruksi; dan
d. pelaksanaan pengembangan usaha berkelanjutan.
22. Segmentasi pasar jasa konstruksi dibagi menjadi beberapa tingkat, antara lain :
A. Segmen pasar yang berisiko besar, berteknologi tinggi, dan/atau berbiaya besar
B. Segmen pasar yang berisiko sedang, berteknologi madya, dan/atau berbiaya sedang;
dan
C. Segmen pasar yang berisiko kecil, berteknologi sederhana, dan/atau berbiaya kecil
Dari beberapa segmen pasar di atas, yang menjadi cakupan pembinaan jasa konstruksi
oleh bupati/walikota melalui pelaksanaan pengawasan tertib usaha adalah . . .
a. B saja
b. A dan B
c. A dan C
d. B dan C
e. Semua benar
Jawaban : D. B dan C
Menurut PP No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi Pasal 132 ayat (3), bupati/walikota melakukan pengawasan tertib
usaha jasa konstruksi terhadap segmentasi pasar yang beresiko sedang dan kecil.
Referensi : PP No. 22 Tahun 2020 Pasal 132 ayat (3), yang berbunyi :
Bupati/walikota melakukan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 121 huruf b dalam rangka Pembinaan Jasa Konstruksi terhadap
segmentasi pasar yang:
a. berisiko sedang, berteknologi madya, dan/atau berbiaya sedang; dan
b. berisiko kecil, berteknologi sederhana, danlatau berbiaya kecil.

Ivan Bayu Prinanda / 21010117130106


10-11-2020/21/19
23. Undang-undang no 23/2014 mengatur mengenai kewenangan pemerintah daerah terkait
jasa konstruksi. Berikut ini yang merupakan kewenangan pemerintah Propinsi, yaitu....
a. Pengembangan sistem informasi jasa konstruksi cakupan nasional
b. Pengembangan standar kompetensi kerja
c. Pengembangan pelatihan jasa kontruksi
d. Penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja ahli konstruksi di propinsi
e. Pengecekan keuangan proyek tingkat propinsi
Jawaban : D. Penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja ahli konstruksi di propinsi
Penjelasan :
Pemerintah pusat dan daerah haruslah memiliki hubungan yang selaras dan tidak saling
tumpang tindih. Dalam pemenuhan tenaga ahli, pemerintah pusat memiliki kewenangan
untuk melakukan pelatihan tanaga kerja kontruksi sebagai percontohan maupun sebagai
pengembangan. Sedangkan pemerintah propinsi berwenang pada daerah propinsinya
untuk menyelenggarakan pelatihan tenaga ahli konstruksi yang telah dicontohkan oleh
pemerintah pusat.
Sumber : UU no.23 tahun 2014
24. Dalam pengawasan jasa kontruksi, bangunan perwakilan republik Indonesia di luar negeri
dan bangunan perwakilan asing di wilayah Indonesia diawasi oleh
a. Pemerintah Pusat
b. Pemerintah Propinsi
c. Pemerintah Kota
d. Semua salah
e. Semua benar
Jawaban : A. Pemerintah Pusat
Penjelasan
Bengunan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dan bangunan perwakilan asing di
wilayah Indonesia merupakan salah satu wujud bentuk hubungan bilateral antar negara
yang mana keweanangan dan kebajikannya diatur oleh pemerintah pusat langsung. Oleh
karena itu pengawasannya hanya oleh pemerintah pusat sebagai bentuk tanggung jawab
negara.
Sumber : Materi 8 dan 9 Kuliah Kewirausahaan Konstruksi

Seno Gabaldo Gavari / 21010117140120


10-11-2020/21.23
25. Peraturan yang berisi tentang Kontrak Kerja Konstruksi terdapat pada :
a. UU no.2 Tahun 2017 Pasal 59
b. UU no.2 Tahun 2017 Pasal 46-47
c. UU no.23 Tahun 2014
d. Permen PUPR no.15 Tahun 2015
e. Permen PUPR no 4 Tahun 2011
Jawaban : B. UU no.2 Tahun 2017 Pasal 46-47
26. Manakah dari pernyataan dibawah ini yang merupakan Kewenangan Bupati/Walikota
sebagai daerah otonom?
a. Penyelenggaraan Pelatihan Tenaga Terampil Konstruksi
b. Penyelenggaraan sistem informasi Jasa Kontruksi daerah
c. Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional
d. Pengawasan tertib usaha,tertib penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi
e. Semua benar
Jawaban : E. Semua benar
Sumber : Powerpoint materi 8-9 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi di Daerah

Apsari Kurnia Dewi / 21010117140124


10-11-2020/22.30
27. Untuk setiap pelaku usaha, UU Jasa Konstruksi memberikan syarat yang berbeda. Untuk
pelaku usaha jasa konstruksi perseorangan apa syarat khusus yang perlu dimiliki agar
seseorang dapat menyelenggarakan kegiatan Jasa Konstruksi?
a. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
b. Surat Keterangan Terdaftar (SKT)
c. Sertifikat Keterampilan Kerja (SKTK)
d. Ijazah
e. Tanda Daftar Usaha Perseorangan (TDUP)
Jawaban : E. Tanda Daftar Usaha Perseorangan (TDUP)
Referensi: TDUP adalah izin yang diberikan kepada usaha orang perseorangan untuk
menyelenggarakan kegiatan Jasa Konstruksi.
28. Sertifikat apa yang diterbitkan LPJK dan diberikan kepada tenaga ahli konstruksi yang
telah memenuhi persyaratan kompetensi berdasarkan disiplin keilmuan, kefungsian
dan/atau keahlian tertentu ?
a. Sertifikat Keahlian Kerja (SKA)
b. Sertifikat Badan Usaha (SBU)
c. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)
d. Surat Keterangan Tenaga Terampil (SKTK)
e. Kartu Tanda Anggota (KTA)
Jawaban : D. Surat Keterangan Tenaga Terampil (SKTK)
Referensi: SKTK adalah bukti kompetensi dan kemampuan profesi keterampilan kerja
bidang ahli konstruksi
Aditya Ranuarta / 21010117140123
10-11-2020/23.26
29. Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional (IUJKN) & Tanda Daftar Usaha Orang Perseorangan
diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. Hal tersebut diatur dalam UU dan Peraturan
dibawah ini kecuali…
a. UU 2/2017
b. Permen PU 04/2011
c. Permen PU 10/2014
d. PP 28/2000
e. PP 30/2000
Jawaban : C. Permen PU 10/2014
Referensi: diambil dari Materi 8 dan 9 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi di Daerah slide
ke-14
30. Kontrak Kerja Konstruksi mencakup hal dibawah ini kecuali…
a. Para pihak, memuat secara jelas identitas para pihak
b. Kegagalan bangunan
c. Pelindungan pekerja
d. Standar pengelolaan lingkungan hidup
e. Pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi
Jawaban : D. Standar pengelolaan lingkungan hidup
Referensi: UU No 2 Tahun 2017 pasal 46-47, jawaban yang di highlight lebih merujuk ke
pasal 59

Ishak Hermanto / 21010117120005


11-11-2020/00.00
31. Salah satu perubahan paradigma pengaturan jasa konstruksi yaitu jaminan mutu produk
konstruksi. Menurut UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, apabila penyedia jasa
tidak menyerahkan hasil pekerjaannya secara tepat biaya, tepat mutu, tepat waktu sesuai
dengan kesepakatan dalam kontrak kerja konstruksi, maka akan dikenakan.....
a. Pidana.
b. Perpanjangan kontrak.
c. Pemutusan hubungan.
d. Ganti rugi.
e. Pidana dan pemutusan hubungan.

Jawaban: D. Ganti rugi.

Penjelasan:
Dalam UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pada pasal 57 ayat (2), dijelaskan
bahwa:
Penyedia jasa dan/atau sub penyedia jasa yang tidak menyerahkan hasil pekerjaannya
secara tepat biaya, tepat mutu, dan/atau tepat waktu sesuai dengan kesepakatan dalam
kontrak kerja, maka dapat dikenai ganti kerugian sesuai dengan kesepakatan dalam
kontrak kerja konstruksi.

Hal ini tidak dijelaskan sebelumnya dalam peraturan sebelumnya (UU No. 18 Tahun 1999
tentang Jasa Konstruksi).

32. Peran masyarakat merupakan salah satu paradigma yang berubah dalam jasa konstruksi.
Menurut UU No. 2 Tahun 2017, masyarakat dapat berpartisipasi dalam pengawasan
penyelenggaraan jasa konstruksi dengan cara.....
a. Melakukan pengaduan, gugatan, dan upaya mendapatkan ganti kerugian atau
kompensasi terhadap dampak yang ditimbulkan akibat kegiatan jasa konstruksi.
b. Mengakses informasi dan keterangan terkait dengan kegiatan konstruksi yang
berdampak pada kepentingan masyarakat.
c. Memberikan masukan kepada pemerintah pusat atau pemerintah daerah dalam
perumusan kebijakan jasa konstruksi.
d. Membentuk asosiasi profesi dan asosiasi badan usaha dibidang jasa konstruksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Semua benar.

Jawaban: E. semua benar


Penjelasan:
Partisipasi masyarakat dalam pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi dijelaskan
dalam UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pada pasal 85 ayat (1) dan (2) yaitu:
Ayat (1)
Masyarakat dapat berpartisipasi dalam pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi
dengan cara:
a. Mengakses informasi dan keterangan terkait dengan kegiatan konstruksi yang
berdampak pada kepentingan masyarakat;
b. Melakukan pengaduan, gugatan, dan upaya mendapatkan ganti kerugian atau
kompensasi terhadap dampak yang ditimbulkan akibat kegiatan jasa konstruksi; dan
c. Membentuk asosiasi profesi dan asosiasi badan usaha dibidang jasa konstruksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ayat (2)
Selain berpartisipasi dalam pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masyarakat
juga dapat memberikan masukan kepada pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah
dalam perumusan kebijakan jasa konstruksi.

Sedangkan pada UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi pasal 31 ayat (2) dan (3),
dijelaskan bahwa peran masyarakat hanya dapat melalui suatu forum jasa konstruksi
dan/atau suatu lembaga yang independen dan mandiri.

Mutiara Hiya Aksollaeli Amri / 21010117130163


11-11-2020/00.17
33. Dalamsetiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib
memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan. Yang tidak
termasuk Standar K4 adalah …
a. Standar prosedur pelaksanaan Jasa Konstruksi
b. Standar mutu bahan
c. Standar keuangan
d. Standar pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
e. Standar operasi dan pemeliharaan
Jawaban : C. Standar Keuangan
Pada UU No. 2 Pasal 59 ayat (3) menyatakan bahwa
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) paling sedikit meliputi:
a. standar mutu bahan;
b. standar mutu peralatan;
c. standar keselamatan dan Kesehatan kerja;
d. standar prosedur pelaksanaan Jasa Konstrr.rksi;
e. standar mutu hasil pelaksanaan Jasa Konstruksi;
f. standar operasi dan pemeliharaan;
g. pedoman pelindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan Jasa Konstruksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. standar pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
34. Dalam proses penyelenggaraan usaha konstruksi, Penandatanganan Kontrak merupakan
salah satu kegiatan pada tahap…
a. Pelaksanaan
b. Perencanaan
c. Pemilihan
d. Persiapan
e. Penetapan
Jawaban : A. Pelaksanaan
Bahan Ajar Mata Kuliah Kewirausahaan Konstruksi
Pada Tahap Pelaksanaan terdapat 3 kegiatan, yaitu :
 Penandatanganan Kontrak
 Pelakasanaan Pekerjaan
 Serah Terima

Nizam Bagus Prabowo / 21010117130162


11-11-2020/01.10
35. Dalam Sistem Pengendalian Penyelenggaran Konstruksi dikenal adanya Kriteria Penilaian
Terhadap Kondisi Keterlambatan Proyek. Manakah pernyataan di bawah ini yang benar…
a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari kontrak), keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan termasuk kategori Terlambat jika lebih besar 5% dari
rencana;
b. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari kontrak), keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan termasuk kategori Kritis jika lebih besar 25% dari rencana;
c. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak), keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan termasuk kategori Kritis jika lebih besar 10% dari rencana;
d. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak), keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan termasuk kategori Terlambat jika lebih besar 5 % dari
rencana;
e. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak), keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan termasuk kategori Terlambat jika lebih besar 15 % dari
rencana;
Jawaban : B. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari kontrak),
keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan termasuk kategori Kritis jika lebih besar
25% dari rencana;
Sumber : Modul 08, Modul Pengendalian Pengawasan Pada Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi, Pelatihihan Pengendalian Pengawasan Pekerjaan Konstruksi, Halaman 23

36. Berapa banyak cara yang dapat diambil dalam penyelesaian perselisihan (Dispute)
kontrak…
a. 7
b. 8
c. 9
d. 10
Jawaban : B. 8
Sumber : Modul 08, Modul Pengendalian Pengawasan Pada Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi, Pelatihihan Pengendalian Pengawasan Pekerjaan Konstruksi, Halaman 21-22
Beberapa cara yang dapat diambil dalam penyelesaian perselisihan (Dispute) kontrak,
adalah sebagai berikut:
i. Three Parties Agreement (Kesepakatan Tiga Pihak)
ii. Penghentian kontrak (Determination)
iii. Pemutusan kontrak (Termination)
iv. Penundaan Pekerjaan (Suspension)
v. Arbitrase
vi. Rescheduling
vii. Force Majore
viii. Claim

Andyan Bhaskara Putra / 21010117130141

11-11-2020/06.56

37. Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah memiliki kewenangan


menyelenggarakan pengawasan dari….
a. Sistem Sertifikasi Kompetensi Kerja;
b. Pelatihan tenaga kerja konstruksi; dan
c. Upah tenaga kerja konstruksi.
d. Pilihan a dan b benar
e. Pilihan a, b, dan c benar

Jawaban: E. Pilihan a, b, dan c benar

Disebutkan kewenangan gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah pada BAB III
Tanggung Jawab dan Wewenang UUJK No. 2 Tahun 2017 pasal 6.

38. Sertifikat Badan Usaha paling sedikit memuat hal sebagai berikut, kecuali...
a. Jenis usaha;
b. Sifat usaha;
c. Rekam jejak perusahaan
d. Klasifikasi usaha; dan
e. Kualifikasi usaha.

Jawaban: C. Rekam jejak perusahaan


Dalam UU Jasa Konstruksi no. 2 Tahun 2017 pasal 30 ayat 3 disebutkan bahwa sertifikasi
badan usaha paling sedikit memuat jenis usaha, sifat usaha, klasifikasi usaha, dan
kualifikasi usaha.

MUHAMMAD SIGIT WAHYUDI / 21010117120044


11-11-2020/07.59
39. Dalam UU No.18 Tahun 1999, bidang usaha jasa konstruksi terdiri dari perencanaan
konstruksi, pelaksanaan konstruksi, dan pengawasan konstruksi. Ketiga bidang tersebut
mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan/atau tata lingkungan
(ASMET). Sementara untuk UU No.2 Jasa Konstruksi disebutkan bahwa bidang usaha
jasa konstruksi didasarkan atas klasifikasi produk konstruksi (Central Porduct
Classification atau CPC). Sebutkan dengan tepat apa saja bidang usaha jasa konstruksi yg
masuk ke dalam CPC?
a. Konstruksi gedung, konstruksi bangunan sipil
b. Konstruksi khusus
c. Konstruksi bangunan gedung, pekerjaan arsitektural, pekerjaan MEP
d. a dan b benar
e. a dan c benar

Jawaban : D. a dan b benar

Jawaban ini mengacu pada UU No.2 Jakon tahun 2017 Pasal 14 ayat 1 sampai dengan 3.
Pasala 14 ayat 1 yang berbunyi, “sifat usaha pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud
dalam pasal 12 huruf b meliputi : a. umum; b. spesialis.”

Pasal 14 ayat 2 berbunyi. “klasifikasi usaha pekerjaan konstruksi yang bersifat umum
sebagaimana dimaksudkan pada ayat 1 huruf a meliputi : a. bangunan gedung; dan b.
bangunan sipil.”

Pasal 14 ayat 3 berbunyi, “klasifikasi usaha pekerjaan konstruksi yang bersifat spesialis
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b antara lain : a. instalasi; b. konstruksi khusus;
c. konstruksi prafabrikasi; d. penyelesaian bangunan; e. penyewaan peralatan.”

Jawaban ini juga di dapatkan dari google. Berikut linknya :


https://www.easybiz.id/rencana-pemerintah-untuk-membentuk-badan-registrasi-dan-
sertifikasi-jasa-konstruksi/
40. Dalam UU No. 18 Tahun 1999 disebutkan bahwa penyedia jasa konstruksi dapat
berbentuk orang perseorangan atau badan usaha. Sedangkan, dalam UU No.2 Jasa
Konstruksi Tahun 2017 memperjelas bentuk usaha jasa konstruksi dan cakupan masing –
masing sebagai penyedia jasa. Bagaimanakah mengenai bentuk badan usaha yg diatur
dalam UU No.2 Jasa Konstruksi Tahun 2017?
a. Berbentuk usaha perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun
tidak berbadan hukum
b. Berbentuk badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum
c. Berbentuk usaha perseorangan atau badan usaha, yang berbadan hukum
d. Berbentuk usaha perseorangan atau badan usaha
e. Salah semua

Jawaban :A. Berbentuk usaha perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan
hukum maupun tidak berbadan hukum

Jawaban ini mengacu pada UU No.2 Jakon Tahun 2017 Pasal 19, berbunyi “Usaha Jasa
Konstruksi berbentuk usaha orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan
hukum maupun tidak berbadan hukum.

Jawaban ini juga di dapatkan dari google. Berikut linknya :


https://www.easybiz.id/rencana-pemerintah-untuk-membentuk-badan-registrasi-dan-
sertifikasi-jasa-konstruksi/

Laurensius Alvin Prima Pratama / 21010117130109


11-11-2020/10.14
41. Salah satu indikasi terlaksananya tertib penyelenggaraan jasa konstruksi adalah dengan
ditaati nya peraturan tentang SMK3 dan keberlanjutan pembangunan. Dibawah ini,
manakah yang bukan termasuk tindakan mematuhi SMK3 ?
a. Menggunakan Helm proyek ter standar
b. Berjalan sesuai arah petunjuk dan Tidak sembarangan melewati tali / pita pembatas
pada proyek
c. Mengoperasikan alat berat tanpa pelatihan sebelumnya
d. Bekerja di lantai 5 dengan menggunakan full body harness
e. Mengelas dengan menggunakan topeng las ter standar
Jawaban : C. Mengoperasikan alat berat tanpa pelatihan sebelumnya

Alasan : Tindakan mengoperasikan alat berat tanpa pelatihan sebelumnya merupakan


tindakan yang jelas membahayakan diri sendiri dan orang – orang di sekitar alat berat.
Tindakan ini sudah jelas tidak dibenarkan karena melanggar aturan keselamatan kerja.

42. Diantara pilihan jawaban berikut, manakah yang bukan termasuk standar K4 menurut UU
no.2 Tahun 2017 bab VI ?
a. Keamanan
b. Keyakinan
c. Keselamatan
d. Keberlanjutan
e. Kesehatan

Jawaban : B Keyakinan

Alasan : Menurut judul Bab VI UU no.2 Tahun 2017 dan materi perkuliahan 8-9 , Standar
K4 merupakan singkatan dari Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan
Keberlanjutan. Sehingga “Keyakinan” bukanlah termasuk sebagai standar K4 .

Obed Adi Kusuma / 21010117140116


11-11-2020/10.31
43. Berkaitan dengan perizinan, Badan Usaha Jasa Konstruksi yang telah memiliki izin atas
usaha jasa konstruksinya berkewajiban untuk, kecuali...
a. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Melaporkan perubahan data BUJK dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari
setelah terjadinya perubahan data BUJK
c. Menyampaikan dokumen yang benar dan asli dalam proses permohonan pemberian
IUJK
d. Menyampaikan laporan akhir tahun yang disampaikan kepada unit kerja/instansi
pemberi IUJK paling lambat bulan Desember tahun berjalan.
e. Memberi sanksi administratif bagi badan usaha yang melanggar peraturan.

Jawaban : E. Memberi sanksi administratif bagi badan usaha yang melanggar


peraturan.
Alasan : Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2011 Tentang
Pedoman Persyaratan Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional pasal 11 ayat (2),
Badan Usaha Jasa Konstuksi memiliki kewajiban untuk a. mentaati ketentuan peraturan
perundang-undangan; b. melaporkan perubahan data BUJK dalam waktu paling lama 14
(empat belas) hari setelah terjadinya perubahan data BUJK; c. menyampaikan dokumen
yang benar dan asli dalam proses permohonan pemberian IUJK; dan d. menyampaikan
laporan akhir tahun yang disampaikan kepada unit kerja/instansi pemberi IUJK paling
lambat bulan Desember tahun berjalan. Sehingga jawaban yang tidak sesuai adalah E.
44. Badan Usaha Jasa Konstruksi yang tidak melaksanakan kewajiban sesuai perundang-
undangan dan persyaratan perizinan , maka akan dikenakan sanksi administratif, berupa...
a. Peringatan tertulis
b. Pembekuan izin usaha
c. Pencabutan izin usaha
d. Sanksi pidana
e. Pilihan a,b,c benar

Jawaban : E. Pilihan A,B,C Benar

Alasan : Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2011 Tentang


Pedoman Persyaratan Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional pasal 15 ayat (1)
dan (2), Badan Usaha Jasa Konstruksi yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) dikenakan sanksi administratif. Sanksi administratif
tersebut berupa a. Peringatan tertulis; atau b. Pembekuan izin usaha; atau c. Pencabutan
Izin Usaha. Sehingga jawaban yang tepat adalah E.

Panca Edi Kurniawan / 21010118140156


11-11-2020/10.33
45. Dalam UU no 23 tahun 2014, urusan pemerintahan di bagi dalam urusan yang bersifat
a. Mengatur
b. Individu
c. Absolut
d. Tegas
e. Konstan
Jawaban : C. Absolut
Penjelasan :
Dalam UU no 23 tahun 2014, urusan pemerintahan di bagi dalam urusan yang bersifat
Absolut.
46. Pengaturan dibidang jasa konstruksi sejauh ini telah dikeluarkan 2 (dua) Undang-undang
yaitu
a. Undang-undang nomor 18 tahun 2000 dan Undang-undang no 2 tahun 2017
b. Undang-undang nomor 18 tahun 1999 dan Undang-undang no 2 tahun 2017
c. Undang-undang nomor 18 tahun 1998 dan Undang-undang no 2 tahun 2017
d. Undang-undang nomor 18 tahun 1997 dan Undang-undang no 2 tahun 2017
e. Undang-undang nomor 18 tahun 1996 dan Undang-undang no 2 tahun 2017
Jawaban : B. Undang-undang nomor 18 tahun 1999 dan Undang-undang no 2 tahun
2017
Penjelasan :
Pengaturan dibidang jasa konstruksi sejauh ini telah dikeluarkan 2 (dua) Undang-undang
yaitu Undang-undang nomor 18 tahun 1999 dan Undang-undang no 2 tahun 2017 tentang
Jasa Konstruksi

Theo Bagus Sanjaya / 21010117130148


11-11-2020/10.46
47. Menurut UU JAKON NO.2 Tahun 2017, Tujuan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi adalah
a. Mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang jasa konstruksi
b. Menata sistem Jasa Konstruksi yang mampu mewujudkan keselamatan publik dan
menciptakan kenyamanan
c. Menjamin tata kelola penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang baik dan
d. Menciptakan integrasi nilai tambah dari seluruh tahapan penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
e. A, B, C, dan D benar
Jawaban : E. A, B, C, dan D benar
Sumber : UU JAKON NO.2 Tahun 2017 Pasal 3
48. Pihak-pihak dalam jasa konstruksi ada dua, yaitu pengguna jasa dan penyedia jasa.
Pemilihan penyedia jasa yang menggunakan sumber pembiayaan dari keuangan Negara
dilakukan dengan cara berikut, kecuali
a. Penunjukan langsung
b. Pengadaan langsung tanpa perlu ketentuan yang berlaku
c. Tender
d. Pengadaan secara elektronik
e. A, B, C, dan D benar
Jawaban : B. Pengadaan langsung tanpa perlu ketentuan yang berlaku
Alasan : Penting untuk diketahui dan masih banyak yang ketukar pengertiannya
Sumber : UU JAKON NO.2 Tahun 2017 Pasal 42 ayat 1

Rusmana Hadi W. / 21010117120045


11-11-2020/11.00
49. Salah satu kegiatan pembinaan pemerintah pusat adalah pemantauan dan evaluasi
penyelenggaraan kebijakan, maksud dari pembinaan tersebut adalah :
a. Pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap efektifitas dan efisiensi pelaksanaan.
b. Menganalisis adanya dampak dari setiap kebijakan terhadap pertumbuhan dan
perkembangan jasa konstruksi daerah.
c. Menganalisis adanya dampak dari setiap kebijakan terhadap pertumbuhan dan
perkembangan jasa konstruksi nasional.
d. Jawaban a, b, c benar.
e. Jawaban a benar.
Jawaban : D. jawaban a, b, c benar.
Berdasarkan UU No 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi pada Pasal 76 Ayat (1) di
jelaskan beberapa kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah pusat sebagai
berikut :
a) Penetapan Kebijakan Pengembangan
b) Penyelenggaraan kebijakan (Fasilitasi, Konsultasi, pendidikan dan Pelatihan, dan
penelitian dan pengembangan)
c) Pemantauan dan Evaluasi
d) Pengembangan kerjasama dalam Pemda Provinsi pada sub –urusan Jakon
e) Dukungan kepada Gubernur sbg Wakil Pemerintah Pusat
Dan pasal tersebut poin c dijelaskan pada penjelasan tambahan yang berisi :
Pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap efektifitas dan efisiensi pelaksanaan
kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi nasional dari serta analisis dampak setiap
kebijakan terhadap pertumbuhan dan perkembangan Jasa Konstruksi daerah maupun
nasional sebagai bahan untuk perbaikan berkelanjutan kebijakan yang sudah berjalan.
Maka sudah jelas ketiga jawaban a, b, c sudah benar karena termuat dalam penjelasan pada
UU No 2 Tahun 2017.
50. Salah satu kegiatan pembinaan pemerintah pusat adalah penetapan kebijakan
pengembangan, maksud dari pembinaan tersebut adalah :
a. Kebijakan pengembangan Jasa Konstrrrksi nasional ditetapkan secara tidak terstruktur,
tegas, dan dapat menjawab kebutuhan riil di lapangan
b. Segala bentuk pembinaan Jasa Konstruksi yang dilakukan memiliki tujuan untuk
mengembangkan kinerja setiap elemen dan proses penyelenggaraan dalam sistem Jasa
Konstruksi nasional.
c. Adanya kebijakan bertujuan untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendirikan
usahanya.
d. Kebijakan pengembangan dapat dirubah sewaktu-waktu.
e. Kebjakan pengembangan mengutamakan tersedianya lapangan pekerjaan yang luas
untuk masyarakat.
Jawaban : B. Segala bentuk pembinaan Jasa Konstruksi yang dilakukan memiliki
tujuan untuk mengembangkan kinerja setiap elemen dan proses penyelenggaraan
dalam sistem Jasa Konstruksi nasional.
Berdasarkan UU No 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi pada Pasal 76 Ayat (1) di
jelaskan beberapa kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah pusat sebagai
berikut :
a) Penetapan Kebijakan Pengembangan
b) Penyelenggaraan kebijakan (Fasilitasi, Konsultasi, pendidikan dan Pelatihan, dan
penelitian dan pengembangan)
c) Pemantauan dan Evaluasi
d) Pengembangan kerjasama dalam Pemda Provinsi pada sub –urusan Jakon
e) Dukungan kepada Gubernur sbg Wakil Pemerintah Pusat
Dan pasal tersebut poin a dijelaskan pada penjelasan tambahan yang berisi :
Kebijakan pengembangan Jasa Konstrrrksi nasional ditetapkan secara terstruktur, tegas,
dan dapat menjawab kebutuhan riil di lapangan. Pembinaan merupakan tugas negara.
Segala bentuk pembinaan Jasa Konstruksi yang dilakukan memiliki tujuan untuk
mengembangkan kinerja setiap elemen dan proses penyelenggaraan dalam sistem Jasa
Konstruksi nasional yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat umum dan
melindungi masyarakat umum.
Maka sudah jelas jawaban b sudah benar karena termuat dalam penjelasan pada UU No 2
Tahun 2017.

Kevin Edgard Tamado / 21010117130111


11-11-2020/11.05
51. Tujuan dari adanya tertib penyelenggaraan konstruksi adalah…
a. Terselenggaranya kegiatan konstruksi yang sesuai dengan regulasi / kebijakan, dan
memenuhi standar mutu
b. Terselenggaranya kegiatan konstruksi yang sesuai dengan regulasi / kebijakan,
memenuhi standar mutu, dan tepat waktu
c. Terselenggaranya kegiatan konstruksi yang sesuai dengan regulasi / kebijakan,
memenuhi standar mutu, dan tepat biaya
d. Terselenggaranya kegiatan konstruksi yang sesuai dengan regulasi / kebijakan,
memenuhi standar mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan memberi perlindungan K3
e. Terselenggaranya kegiatan konstruksi yang sesuai dengan regulasi / kebijakan,
memenuhi standar mutu, dan memberi perlindungan K3

Jawaban : D. Terselenggaranya kegiatan konstruksi yang sesuai dengan regulasi /


kebijakan, memenuhi standar mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan memberi
perlindungan K3

Referensi :Tertib penyelenggaraan konstruksi merupakan pemenuhan segala standar atau


regulasi acuan dalam kegiatan pekerjaan konstruksi, dimulai dari tahapan pra kontruksi,
konstruksi, sampai dengan tahapan penyelesaian akhir konstruksi.

Tujuan tertib penyelenggaraan konstruksi adalah agar terselenggaranya kegiatan


konstruksi yang sesuai dengan regulasi / kebijakan, memenuhi standar mutu, tepat waktu,
tepat biaya, dan memberi perlindungan K3.

52. Standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan (K4) yang diatur dalam UU
No.2 Tahun 2017 meliputi hal-hal di bawah ini, kecuali…
a. Standar mutu bahan
b. Standar mutu peralatan
c. Detail Engineering Design
d. Standar operasi dan pemeliharaan
e. Pedoman perlindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan jasa konstruksi

Jawaban : C. Detail Engineering Design

Referensi : Menurut UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 59 ayat (3),
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan paling sedikit meliputi :

a. standar mutu bahan;


b. standar mutu peralatan;
c. standar keselamatan dan kesehatan kerja;
d. standar prosedur pelaksanaan Jasa Konstruksi;
e. standar mutu hasil pelaksanaan Jasa Konstruksi;
f. standar operasi dan pemeliharaan;
g. pedoman pelindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan Jasa Konstruksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. standar pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Sedangkan, dokumen Detail Engineering Design (DED) termasuk kedalam bagian dari
dokumen Kontrak Kerja Konstruksi.

Anastasia Tyas Ayu Utami / 21010117130102


11-11-2020/11.07
53. Yang bukan merupakan tanggung jawab kewenangan gubernur sebagai wakil pemerintah
pusat adalah
a. Menyelenggarakan pengawasan sistem rantai pasok konstruksi di provinsi.
b. Menyelenggarakan pengawasan proses pemberian Izin Usaha Nasional.
c. Memfasilitasi kemitraan antara badan usaha Jasa Konstruksi di provins dengan badan
usaha dari luar provinsi
d. Memberdayakan badan usaha Jasa Konstruksi
e. penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi
Jawaban: E. Penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi
Referensi: Pasal 6 Ayat 1 UU No.2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a, gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah memiliki kewenangan:
a. Memberdayakan badan usaha Jasa Konstruksi;
b. Menyelenggarakan pengawasan proses pemberian Izin Usaha nasional;
c. Menyelenggarakan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi di provinsi;
d. Menyelenggarakan pengawasan sistem rantai pasok konstruksi di provinsi; dan
e. Memfasilitasi kemitraan antara badan usaha Jasa Konstruksi di provinsi dengan badan
usaha dari luar provinsi.
Sementara opsi E. Penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi merupakan
Kewenangan Pemerintah Daerah kabupaten/kota pada suburusan Jasa Konstruksi yang
tercantum pada Pasal 8 UU tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
54. Penyebab tidak adanya data pasti mengenai kineja perusahaan – perusahaan kontraktor
nasional pada tingkatan kualifikasi adalah
a. Meningkatnya jumlah perusahaan konstruksi
b. Belum adanya bakuan ukuran kinerja (produktifitas) maupun ketiadaan data yang
lengkap dan akurat
c. Studi terbatas mengenai nilai produktifitas pelaku usaha jasa konstruksi
d. Keterbukaan data keuangan perusahaan
e. Perubahan kinerja ekonomi sector konstruksi dari tahun ke tahun
Jawaban: B. Belum adanya bakuan ukuran kinerja (produktifitas) maupun
ketiadaan data yang lengkap dan akurat
Referensi: BAB II Modul Perancangan Rantai Pasok Pelatihan Manajemen Rantai Pasok
Konstruksi.
Pada bab ini dijelaskan mengenai Kinerja Kontraktor Nasional. Untuk memperoleh
gambaran kinerja konstruksi yang lebih tepat, diperlukan mekanisme penilaian dan
indikator-indikator capaian kinerja konstruksi yang bersifat teknis, baik di tingkat industri
secara keseluruhan, tingkat perusahaan (kontraktor dan konsultan) dan tingkat proyek,
bahkan hingga di tingkat operasional. Sayangnya mekanisme penilaian kinerja sektor
konstruksi di Indonesia secara formal belum tersedia, dan kurangnya atau ketiadaan
informasi tentang kinerja konstruksi menjadikan sulitnya melakukan penilaian terhadap
kapasitas dan daya saing sektor penting ini. Dalam beberapa tahun terakhir iklim usaha
konstruksi nasional telah berkembang dengan pesat, yang paling tidak terindikasi dari
meningkatnya jumlah kontraktor nasional. Meningkatnya jumlah perusahaan konstruksi
ini tentunya diharapkan juga disertai dengan peningkatan kinerja yang berkontribusi pada
peningkatan produktifitas sektor konstruksi di tataran nasional. Produktifitas perusahaan
konstruksi (kontraktor), selain dapat dinilai dari kinerja keuangannya juga dapat diukur
dari agregasi produktifitas di tingkat proyek dan pekerjaan. Sayangnya sejauh ini belum
dapat diketahui dengan pasti bagaimana kinerja perusahaan-perusahaan kontraktor
nasional tersebut pada berbagai tingkatan kualifikasi. Hal ini disebabkan oleh, antara lain,
belum adanya bakuan ukuran kinerja (produktifitas) maupun ketiadaan data yang lengkap
dan akurat.

Adho Triananta Saputra / 21010118130208


11-11-2020/11.12
55. Tujuan dibuatnya pedoman sistem pengendalian penyelenggaraan konstruksi adalah
a. Memberikan kemudahan dalam melaksanakan penyelenggaraan konstruksi terutama
didalam negeri
b. Menjadi pedoman penyelenggaraan konstruksi
c. Memberikan arahan untuk penyelenggara proyek sehingga dapat menyelesaikan
tugasnya sesuai peraturan dan memperoleh hasil yang tepat mutu, tepat waktu, dan
tepat biaya
d. Menyesuaikan keadaan yang ada
e. Memberikan arahan hukum penyelenggaraan konstruksi mengenai standar pelaksanaan
proyek
Jawaban : C. Menjadi pedoman penyelenggaraan konstruksi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.603/PRT/M/2005 Pasal 2
“Peraturan Menteri ini ditetapkan dengan maksud agar para penyelenggara proyek/satuan
kerja di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum dapat melaksanakan tugasnya secara
profesional dengan tidak menyimpang dari peraturan dan ketentuan yang berlaku,
sehingga diperoleh hasil yang tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan tepat manfaat.”
56. Berikut merupakan jenis pembersihan lahan, dibedakan atas 4 kategori, kecuali
a. Tipe - A: Pembersihan dan pembongkaran lapisan penutup permukaan tanah terhadap
rumput dan belukar dan jenis tanaman palawija (ladang, kebun) dan hortikultura
(tanaman perdu, buah2an) pada area yang akan dicetak menjadi areal sawah.
b. Tipe - B: Pembersihan dan pembongkaran lapisan penutup permukaan tanah terhadap
vegetasi hutan ringan/ hutan sekunder, atau borrow area/ lahan bekas perkebunan
dengan dominasi jenis tanaman kelapa sawit berikut bongkaran tunggul dan akarnya.
c. Tipe - C: Pembersihan dan pembongkaran lapisan penutup permukaan tanah borrow
area, dengan dominansi vegetasi hutan primer.
d. Tipe - D: Pembersihan dan pembongkaran lapisan penutup permukaan tanah terhadap
jenis rumput, vegetasi liar, belukar/ perdu dan lapisan kedap air/ pasangan batu untuk
pekerjaan normalisasi saluran.
e. Tipe – E: Pembersihan dan pembongkaran lapisan penutup permukaan tanah terhadap
hutan lindung.
Jawaban : E. Tipe – E: Pembersihan dan pembongkaran lapisan penutup
permukaan tanah terhadap hutan lindung.
Sesuai modul 8 pengendalian pengawasan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi
Kementrian PUPR Tahun 2017 BAB 2 (Kegiatan Awal Pelaksanaan)
2.2 Pembersihan Lapangan
a) Jenis pembersihan lahan, dibedakan atas 4 (empat) kategori, yaitu:
1) Tipe - A: Pembersihan dan pembongkaran lapisan penutup permukaan tanah terhadap
rumput dan belukar dan jenis tanaman palawija (ladang, kebun) dan hortikultura (tanaman
perdu, buah2an) pada area yang akan dicetak menjadi areal sawah.
2) Tipe - B: Pembersihan dan pembongkaran lapisan penutup permukaan tanah terhadap
vegetasi hutan ringan/ hutan sekunder, atau borrow area/ lahan bekas perkebunan dengan
dominasi jenis tanaman kelapa sawit berikut bongkaran tunggul dan akarnya.
3) Tipe - C: Pembersihan dan pembongkaran lapisan penutup permukaan tanah borrow
area, dengan dominansi vegetasi hutan primer.
4) Tipe - D: Pembersihan dan pembongkaran lapisan penutup permukaan tanah terhadap
jenis rumput, vegetasi liar, belukar/ perdu dan lapisan kedap air/ pasangan batu untuk
pekerjaan normalisasi saluran.

Irsyad Fatahuddin Purnama / 21010117130084


11-11-2020/11.31
57. Dalam undang-undang nomor 2 tahun 2017 disebutkan bahwa setiap badan usaha jasa
konstruksi harus melakukan pengembangan usaha berkelanjutan. Pengembangan usaha
berkelanjutan bertujuan untuk :
a. Memenuhi ketentuan tentang perizinan usaha bidang jasa konstruksi.
b. Memiliki tanggung jawab professional termasuk tanggung jawab badan usaha terhadap
masyarakat.
c. Menjamin tata kelola penyelenggaraan yang baik.
d. Menata sistem jasa konstruksi yang mampu mewujudkan keselamatan publik dan
menciptakan kenyamanan lingkungan terbangun.
e. Menciptakan nilai tambah dalam integrasi
Jawaban : B. Memiliki tanggung jawab professional termasuk tanggung jawab
badan usaha terhadap masyarakat.
ALASAN :
Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 disebutkan bahwa setiap badan usaha Jasa
Konstruksi harus melakukan pengembangan usaha berkelanjutan. Pengembangan usaha
berkelanjutan bertujuan untuk :
a. Meningkatkan tata kelola usaha yang baik;
b. Memiliki tanggung jawab professional termasuk tanggung jawab badan usaha terhadap
masyarakat.
SUMBER :
Tulisan-Hukum-Perbandingan-UU-Jasa-Konstruksi-UPLOAD.pdf
58. Apa yang membedakan peraturan kontrak kerja konstruksi antara undang-undang nomor
18 tahun 1999 dengan undang-undang nomor 2 tahun 2017?
a. Dalam undang-undang nomor 2 tahun 2017 pada rumusan pekerjaan selain memuat
uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai pekerjaan, dan batasan waktu
pelaksanaan sebagaimana disebutkan dalam undang-undang nomor 18 tahun 1999 juga
menyebutkan mengenai harga satuan dan lumsum.
b. Dalam undang-undang nomor 2 tahun 2017 tidak mengatur mengenai tenaga ahli, yang
memuat ketentuan tentang jumlah, klasifikasi dan kualifikasi tenaga ahli untuk
melaksanakan pekerjaan konstruksi namun yang diatur adalah penggunaan tenaga
konstruksi bersertifikat.
c. Dalam undang-undang nomor 2 tahun 2017 pada cara pembayaran selain memuat
ketentuan tentang kewajiban pengguna jasa dalam melakukan pembayaran hasil
layanan jasa konstruksi juga memuat tentang jaminan atas pembayaran.
d. Dalam undang-undang nomor 2 tahun 2017 kontrak kerja konstruksi memuat
perlindungan kepada pihak ketiga selain para pihak dan pekerja jaminan atas risiko
yang timbul dan tanggung jawab hukum kepada pihak lain kibat dari kegagalan
bangunan; dan pilihan penyelesaian sengketa konstruksi.
e. Semua benar
Jawaban : E. Semua benar
ALASAN :
Berdasarkan kedua peraturan di atas terdapat perbedaan sebagai berikut : a. Dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 pada rumusan pekerjaan selain memuat uraian
yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai pekerjaan, dan batasan waktu pelaksanaan
sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 juga menyebutkan
mengenai harga satuan dan lumsum. b. Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017
tidak mengatur mengenai tenaga ahli, yang memuat ketentuan tentang jumlah, klasifikasi
dan kualifikasi tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi namun yang diatur
adalah penggunaan tenaga konstruksi bersertifikat. c. Dalam Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2017 pada cara pembayaran selain memuat ketentuan tentang kewajiban Pengguna
Jasa dalam melakukan pembayaran hasil layanan Jasa Konstruksi juga memuat tentang
jaminan atas pembayaran. d. Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Kontrak Kerja
Konstruksi memuat perlindungan kepada pihak ketiga selain para pihak dan pekerja
jaminan atas risiko yang timbul dan tanggung jawab hukum kepada pihak lain kibat dari
Kegagalan Bangunan; dan pilihan penyelesaian sengketa konstruksi.
SUMBER :
Tulisan-Hukum-Perbandingan-UU-Jasa-Konstruksi-UPLOAD.pdf

Bayu Prasetyo Adjie / 21010118140147


11-11-2020/11.37
59. Perizinan usaha jasa kontruksi nasional ada dua jenis yaitu Izin Izin Usaha Jasa Konstruksi
Nasional (IUJKN) dan Tanda Daftar Usaha Orang Perseorangan. Peraturan Menteri yang
menjadi pedoman persyaratan pemberian izin usaha adalah :
a. Permen PU no 10 tahun 2014
b. Permen PU no 22 tahun 2014
c. Permen PU No 04 tahun 2011
d. Permen PUPR No 30 tahun 2016
e. Permen PUPR No 3 tahun 2016

Jawaban : C. Permen PU No.04 tahun 2011

Peraturan Menteri yang menjadi pedoman persyaratan pemberian izin usaha untuk jasa
konstruksi nasional yaitu Permen PU No 04 tahun 2011 yang didalamnya membahas
tentang pedoman persyaratan pemberian izin usaha jasa kontruksi nasional.

60. Dalam perizinan perusahaan asing ada dua jenis, yaitu Izin Usaha Perwakilan Badan
Usaha Jasa Konstruksi Asing (IPBUJKA) dan Izin Usaha Jasa Konstruksi Perusahaan
Penanaman Modal Asing (IUJK PMA). Salah satu peraturan Menteri yang mengatur
pemberian izin tersebut adlah Permen PU No 10 tahun 2014. Dalam pasal tersebut
membahas tentang :
a. Pedoman persyaratan pemberian izin perwakilan badan usaha jasa konstruksi asing
b. Pendelegasian wewenang pemberian izin usaha
c. Perubahan atas peraturan Menteri PUPR
d. Petunjuk teknis pemberian izin usaha jasa konstruksi badan usaha jasa konstruksi
penanaman modal asing
e. Penyelenggaraan pembinaan jasa konstruksi

Jawaban : A. Pedoman persyaratan pemberian izin perwakilan badan usaha jasa


konstruksi asing

Beberapa aturan yang mengatur tentang izin usaha konstruksi asing adalah sebagai
berikut:

 Pedoman persyaratan pemberian izin perwakilan badan usaha jasa konstruksi


asing (Permen PU No 10 tahun 2014)
 Pendelegasian wewenang pemberian izin usaha (Permen PU no 22 tahun 2014)
 Perubahan atas peraturan Menteri PUPR (Permen PUPR No 30 tahun 2016)
 Petunjuk teknis pemberian izin usaha jasa konstruksi badan usaha jasa konstruksi
penanaman modal asing (Permen PUPR No 3 tahun 2016)
 Penyelenggaraan pembinaan jasa konstruksi (PP 30 tahun 2000)

Reynaldo Widyandika / 21010117140113


11-11-2020/12.04
61. Fungsi gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dalam pembinaan jasa konstruksi
adalah…
a. Penerapan pedoman teknis, Penyelenggaraan kebijakan di wilayah provinsi, penetapan
kebijakan dan Pemberdayaan
b. Penerapan pedoman teknis, Penyelenggaraan kebijakan di wilayah provinsi,
Pemantauan dan evaluasi dan Pemberdayaan
c. Penyedia Jasa, Penyelenggaraan kebijakan di wilayah provinsi, Pemantauan dan
evaluasi dan Pemberdayaan
d. Penerapan pedoman teknis, Penyelenggaraan kebijakan strategis, Pemantauan dan
evaluasi dan Pemberdayaan
e. Perwakilan asing, Penyelenggaraan kebijakan di wilayah provinsi, Pemantauan dan
evaluasi dan Pemberdayaan

Jawaban : B. Penerapan pedoman teknis, Penyelenggaraan kebijakan di wilayah


provinsi, Pemantauan dan evaluasi dan Pemberdayaan

Referensi : Pembinaan Jasa Konstruksi Dibagi menjadi 3 :

1. Pemerintah Pusat :
 Penetapan kebijakan
 Penyelenggaraan kebijakan strategis,
 Pemantauan dan evaluasi
 Pengembangan kerjasama dan
 Dukungan kepada gubernur
2. Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat :
 Penerapan pedoman teknis
 Penyelenggaraan kebijakan di wilayah provinsi
 Pemantauan dan evaluasi, dan
 Pemberdayaan
3. Bupati / Walikota :
 Penyelenggaraan kebijakan di wilayah kabupaten/kota; dan
 Pemantauan dan evaluasi
62. Dalam membuat suatu infrastruktur yang bagus, harus mendapatkan dana dari APBN.
ABPN berasal dari Pajak dan Retribusi yang dibayarkan oleh masyarakat. Siapakah yang
membuat Kebijakan Pembinaan Konstruksi agar tercapainya infrastruktur yang baik ?
a. LPJK
b. Investor Konstruksi
c. Asosiasi Badan Usaha
d. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
e. Pemerintah Daerah

Jawaban : D. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi

Referensi :
Menurut proses bisnis pembinaan konstruksi, dana yang masuk dari masyarakat yang
terbentuk APBN, sebagian akan disalurkan untuk infrastruktur. Infrastruktur dibuat
berdasarkan sebuah kebijakan pembinaan konstruksi yang dibuat oleh Direktorat Jenderal
Bina Konstruksi

Yogi Pratama Ginting / 21010117120049


11-11-2020/12.26
63. Berdasarkan PerMen PU No 10 Tahun 2014, BUJKA yang telah membentuk ikatan
kerjasama operasi dengan BUJK berdasarkan prinsip-prinsip kesamaan layanan jasa
konstruksi dan kesetaraan kualifikasi jasa konstruksi dapat melaksanakan pekerjaan
konstruksi dengan pembiayaan sebagai berikut , kecuali….
a. APBD
b. Hibah luar negeri
c. APBN
d. Pinjaman
e. Kredit Perdagangan
Jawaban : E. Kredit Perdagangan
SUMBER : Berdasarkan PerMen PU No 10 Tahun 2014 pad BAB III pasal 12 ayat 1
BUJKA yang telah membentuk ikatan kerjasama operasi dengan BUJK berdasarkan
prinsip-prinsip kesamaan layanan jasa konstruksi dan kesetaraan kualifikasi jasa
konstruksi dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi yang dibiayai dengan: Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; pinjaman;
hibah luar negeri; penanaman modal asing dan dalam negeri; dan/atau dana swasta sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
64. BUJKA yang ingin memperoleh Izin Perwakilan harus mengajukan permohonan kepada
Menteri melalui Kepala Unit Kerja. Ketentuan tersebut terdapat di dalam ?
a. UU No 2 Tahun 2017 Pasal 7 ayat 1
b. PerMen PU No 4 Tahun 2011 Pasal 3 ayat 1
c. PerMen PU No 10 Tahun 2014 Pasal 5 ayat 1
d. PerMen PU No 22 Tahun 2014 Pasal 3 ayat 1
e. PerMen PU No 10 Tahun 2014 Pasal 7 ayat 1
Jawaban : C. Permen Pu No 10 Tahun 2014 Pasal 5 Ayat 1
SUMBER : Berdasarkan PerMen PU No 10 Tahun 2014 Pasal 5 ayat 1, BUJKA yang
ingin memperoleh Izin Perwakilan harus mengajukan permohonan kepada Menteri melalui
Kepala Unit Kerja.

Fina Puspita Rahmadhani / 21010117130119

11-11-2020/12.58

65. Terdapat perbedaan Pada UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dengan UU No.
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Perbedaan tersebut dibawah ini yang memudahkan
penyelenggaraan usaha Jasa Konstruksi agar tidak tumpang tindih dan mempersulit adalah
benar, kecuali...
a. Pasal 5 mengenai Kewenangan Pemerintah Pusat pada penyelenggaraan registrasi UU
No. 2 Tahun 2017 : menyelenggarakan registrasi badan usaha Jasa Konstruksi
UU No. 11 Tahun 2020 : menyelenggarakan perizinan, tidak perlu sampai registrasi
b. Pasal 5 mengenai Kewenangan Pemerintah Pusat pada penyelenggaraan akreditasi UU
No. 2 Tahun 2017 : menyelenggarakan akreditasi bagi asosiasi perusahaan Jasa
Konstruksi dan asosiasi yang terkait dengan rantai pasok Jasa Konstruksi UU No. 11
Tahun 2020 : tidak menyelenggarakan akreditasi bagi asosiasi perusahaan Jasa
Konstruksi dan asosiasi yang terkait dengan rantai pasok Jasa Konstruksi
c. Pasal 7 mengenai Kewenangan Pemerintah Daerah Propinsi UU No. 2 Tahun 2017 :
menyelenggarakan pelatihan tenaga ahli konstruksi dan menyelenggarakan sistem
informasi Jasa Konstruksi cakupan daerah provinsi. UU No. 11 Tahun 2020 : tidak
menyelenggarakan pelatihan tenaga ahli konstruksi ataupun sistem informasi Jasa
Konstruksi cakupan daerah provinsi.
d. Pasal 26 mengenai Persyaratan Usaha Jasa Konstruksi UU No. 2 Tahun 2017 :
Setiap usaha orang perseorangan Jasa Konstruksi wajib memiliki Tanda Daftar Usaha
Perseorangan. UU No. 11 Tahun 2020 : Setiap usaha orang perseorangan Jasa
Konstruksi wajib memenuhi Perizinan Berusaha tanpa harus memiliki Tanda Daftar
Usaha Perseorangan
e. Pasal 31 mengenai Tanda Daftar Pengalaman. UU No. 2 Tahun 2017 : Untuk
mendapatkan pengakuan pengalaman usaha, setiap badan usaha Jasa Konstruksi
kualifikasi menengah dan besar harus melakukan registrasi pengalaman kepada
Menteri. UU No. 2 Tahun 2017 : (peraturan tersebut dihapus)

Jawaban : C. Pasal 7 mengenai Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi. UU No. 2


Tahun 2017 : menyelenggarakan pelatihan tenaga ahli konstruksi dan
menyelenggarakan sistem informasi Jasa Konstruksi cakupan daerah provinsi. UU
No. 11 Tahun 2020 : tidak menyelenggarakan pelatihan tenaga ahli konstruksi
ataupun sistem informasi Jasa Konstruksi cakupan daerah provinsi.

Karena Pada UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Pasal 7, Pemerintah Daerah
Provinsi masih memiliki wewenang untuk menyelenggarakan pelatihan tenaga ahli
konstruksi dan menyelenggarakan sistem informasi Jasa Konstruksi cakupan daerah
provinsi.

Sumber : Matriks Perubahan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Kontruksi dengan
UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

66. Salah satu unsur Rantai Pasok Konstruksi adalah SDM yang kompeten untuk mewujudkan
usaha konstruksi yang handal, kokoh, dan berdaya saing. Pada Pasal 99 tentang Sanksi
Yang Berkaitan dengan Sertifikat Kompetensi Kerja, terdapat Perbedaan antara UU No. 2
Th. 2002 dengan UU No. 11 Tahun 2020 dimana Pada UU No. 11 Th. 2020 Pasal 99
ditambah satu huruf yang mengatur tentang sanksi bagi setiap tenaga kerja konstruksi
yang tidak berpraktek sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar
internasional, dan atau standar khusus. Sanksi-sanki tersebut adalah benar dibawah ini,
kecuali…
a. Peringatan tertulis
b. Denda administratif
c. Pembekuan sertifikat kompetensi kerja
d. Pencabutan sertifikat kompetensi kerja
e. Pembekuan lisensi

Jawaban : E. Pembekuan lisensi


Karena Pada UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Pasal 99, tertulis bahwa :

Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi yang memiliki
Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (1) yang tidak
berpraktek sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar
internasional, dan atau standar khusus dikenakan sanksi berupa:

a. peringatan tertulis;
b. denda administratif;
c. pembekuan sertifikat kompetensi kerja; dan/atau
d. pencabutan sertifikat kompetensi kerja

Sumber : Matriks Perubahan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Kontruksi dengan
UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

Koffi Haryasena Marhayudi / 21010117140108

11-11-2020/13.21

67. Terselenggaranya jasa konstruksi yang sesuai dengan standar keamaan, keselamatan,
Kesehatan, dan keberlanjutan dapat diwujudkan melalui kewenangan pemerintah pusat.
Kewenangan pemerintah pusat tersebut antara lain, kecuali..
a. mengembangkan Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi
b. menyelenggarakan pengawasan penerapan Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan Jasa
Konstruksi oleh badan usaha Jasa Konstruksi
c. mengembangkan sistem pemilihan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
d. menyelenggarakan registrasi penilai ahli
e. menetapkan penilai ahli yang teregistrasi dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan

Jawaban : C. mengembangkan sistem pemilihan Penyedia Jasa dalam


penyelenggaraan Jasa Konstruksi

Referensi :UU NO.2 Tahun 2017 tentang jasa konstruksi pasal 5 ayat 3

Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c, Pemerintah
Pusat memiliki kewenangan:
a. mengembangkan Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
b. menyelenggarakan pengawasan penerapan Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan Jasa
Konstruksi oleh badan usaha Jasa Konstruksi;
c. menyelenggarakan registrasi penilai ahli; dan
d. menetapkan penilai ahli yang teregistrasi dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan.
68. Untuk bisa mewujudkan tertib penyelenggaraan Konstruksi berarti para pelaku konstruksi
baik pengguna jasa dan penyedia jasa konstruksi harus menjalankan hak dan
kewajibannya, serta mematuhi peraturan perundang-undangan. Yang termasuk peraturan
perundang-undangan tersebut antara lain, kecuali…
a. Tertib sistem penyelenggaraan
b. Memahami kontrak konstruksi
c. Pemenuhan penerapan keselamatan konstruksi
d. Penerapan manajemen mutu
e. Ketersediaan tenaga kerja konstruksi

Jawaban : E. Ketersediaan tenaga kerja konstruksi

Referensi : Penyampaian Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif


Burhanuddin saat memberikan arahan dalam kegiatan Workshop Tertib Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi dan Klinik Konstruksi. “Untuk bisa mewujudkan tertib penyelenggaraan
Konstruksi berarti para pelaku konstruksi baik pengguna jasa dan penyedia jasa konstruksi
harus menjalankan hak dan kewajibannya, serta mematuhi peraturan perundang-undangan
yang mencakup tertib sistem penyelenggaraan, memahami kontrak konstruksi, pemenuhan
penerapan keselamatan konstruksi, dan penerapan manajemen mutu” tutur Syarif.

http://binakonstruksi.pu.go.id/editor/artikel-berita/955-dirjen-bina-konstruksi-jaga-tertib-
penyelenggaraan-konstruksi-dan-manfaatkan-bim

Akhmad Khoironi S / 21010117130151


11-11-2020/13.31
69. Manakah pernyataan dibawah ini yang tidak sesuai dengan pembayaran uang muka…
a. Pembayaran uang muka diberikan untuk membiayai mobilisasi personil dan peralatan,
serta pengeluaran pada bulan pertama.
b. Pengambilan uang muka yang diajukan oleh penyedia jasa, harus melalui surat
permohonan dilengkapi kelengkapannya sesuai ketentuan dalam kontrak.
c. Dilakukan penelitian terhadap jaminan uang mukanya.
d. Besaran uang muka setinggi-tingginya 10% dari nilai kontrak dan diberikan setelah
penyedia jasa menyerahkan jaminan uang muka.
Jawaban: D. Besaran uang muka setinggi-tingginya 10% dari nilai kontrak dan
diberikan setelah penyedia jasa menyerahkan jaminan uang muka.

70. Berikut ini adalah kriteria penggunaan Konsultan MK, kecuali


a. Bangunan bertingkat dibawah 4 lantai.
b. Bangunan dengan luas total diatas 5000 meter persegi.
c. Bangunan Khusus.
d. Yang melibatkan lebih dari satu penyedia jasa perencanaan maupun pelaksana
konstruksu; dan atau yang dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran.
e. Semua salah.
Jawaban: A. Bangunan dibawah 4 lantai
Kegiatan Pokok Konsultan MK (Sesuai Perpres 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara).

Muhammad Helmi Falah / 21010117140099

11-11-2020/13.40

71. Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi tenaga terampil konstruksi dalam UU


no.23/2014, merupakan tugas pokok dan fungsi dari??
a. Pemerintah Pusat
b. Pemerintah Provinsi
c. Pemerintah Kab/Kota
d. Pemerintah Nasional
e. Pemerintah Daerah

Jawaban: C. Pemerintah Kab/Kota


Pembahasan : Pada materi ke 8 dan 9 tentang Penyelenggaraan Konstruksi di Daerah,
tugas pokok dan fungsi dari pemerintah Kab/Kota salah satunya adalah mengembangkan
dan meningkatkan kompetensi tenaga terampil konstruksi (UU No. 23/2014)

72. Izin usaha jasa konstruksi nasional (IUJKN) dan tanda daftar usaha orang perseorangan
diterbitkan oleh??
a. Pemerintah Pusat
b. Pemerintah Kab/Kota
c. Pemerintah Provinsi
d. Presiden
e. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Jawaban: B. Pemerintah Kab/Kota

Pembahasan : Pada materi ke 8 dan 9 tentang Penyelenggaraan Konstruksi di Daerah, Izin


usaha jasa konstruksi nasional (IUJKN) dan tanda daftar usaha orang perseorangan
diterbitkan oleh Pemerintah Kab/Kota, karena termasuk kedalam perusahaan nasional
nukan asing, selaras dengan UU 2/2017, PP 28/2000, PP 30/2000, Permen PU 04/2011

Muhammad Iqbal Hadid / 21010117130158


11-11-2020/14.03
73. Permohonan izin kantor perwakilan baru maupun perpanjangan Bidang Jasa Konsultasi
Perencana/Pengawasan Konstruksi dikenakan biaya administrasi resmi yang harus
disetorkan ke kas Negara sebesar
a. US$ 5,000.00
b. US$ 7,500.00
c. US$ 10,000.00
d. US$ 12,500.00
e. US$ 15,000.00
Jawaban : A. US$ 5,000.00
Alasan : Karena sebagaimana diatur dalam Permen PU No. 10 Tahun 2014 Pasal 6 Ayat
(3) Huruf a setiap permohonan izin kantor perwakilan baru maupun perpanjangan bidang
hasa konsultansi perencana/pengawasan konstruksi dikenakan biaya sebesar 5000 USD
Referensi :
Permen PU No. 10 Tahun 2014 Pasal 6 Ayat (3) Huruf a
https://www.ijintender.co.id/izin-usaha-jasa-konstruksi-untuk-representative-office-bujka
74. BUJKA (Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing) Berkewajiban Untuk, Kecuali :
a. hanya melakukan pekerjaan jasa konstruksi yang memenuhi kriteria pekerjaan
teknologi tinggi, risiko besar dan berbiaya tinggi
b. melaksanakan alih pengetahuan
c. menyampaikan perubahan data paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah terjadinya
perubahan data
d. mengangkat dan menetapkan tenaga kerja Warga Negara Indonesia atau warga negara
asing sesuai ketentuan peraturan perundang–undangan
e. melakukan permohonan perpanjangan Izin Perwakilan paling lambat 60 (enam puluh)
hari kalender setelah masa berlaku Izin Perwakilan habis
Jawaban : D. mengangkat dan menetapkan tenaga kerja Warga Negara Indonesia
atau warga negara asing sesuai ketentuan peraturan perundang–undangan
Alasan : opsi D. merupakan bagian dari hak BUJKA, bukan Kewajiban dari BUJKA.
Sehingga jawaban untuk soal diatas adalah opsi D.
Referensi :
Permen PU No. 10 Tahun 2014 Pasal 14 Ayat (1) dan (2)

Faishal Fahmi V / 21010117120052


11-11-2020/14.40
75. Dibawah ini yang termasuk sub urusan pemerintah daerah provinsi dalam urusan jasa
konstruksi adalah..
a. Penerbitan izin usaha jasa kontruksi asing
b. Penyelenggaraan pelatihan tenaga ahli konstruksi
c. Penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi
d. Penerbitan izin usaha konstruksi nasional
e. Pengembangan pasar dan kerja sama konstruksi luar negeri
Jawaban : B. Penyelenggaraan pelatihan tenaga ahli konstruksi
Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah dalam Pembagian Urusan pemerintah konkuren antara pemerintah
pusat dan daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota.
76. BUJKA yang telah membentuk ikatan kerjasama operasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 ayat (1) PUPR 10 Tahun 2014 dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi,
dibawah ini yang tidak termasuk kedalam dana pembiayaan pekerjaan kontruksi adalah..
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah
b. Pinjaman
c. Hibah luar negeri
d. Penanaman modal asing dan dalam negeri
e. Saving bond ritel negara
Jawaban : E. Saving bond ritel negara
Peraturan Menteri pekerjaan umum Republik Indonesia Nomor 10/PRT/M/2014 tentang
pedoman persyaratan pemberian izin perwakilan badan usaha jasa konstruksi Bagian
kedua kriteria pekerjaan pasal 12
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah;
b. pinjaman;
c. hibah luar negeri;
d. penanaman modal asing dan dalam negeri; dan/atau
e. dana swasta sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

Mohd. Aulia Ramadhan / 21010117130143

11-11-2020/15.42

77. Peran Bupati/Walikota dalam Pembinaan Jasa Konstruksi adalah …


a. Dukungan Kepada Gubernur
b. Penyelenggaraan kebijakan di wilayah provinsi
c. Penetapan Kebijakan
d. Penyelenggaraan kebijakan di wilayah Kabupaten/kota
e. Penyelenggaraan kebijakan strategis

Jawaban : D. Penyelenggaraan kebijakan di wilayah Kabupaten/kota

Referensi :Bupati/Walikota memiliki peran dalam pembinaan Jasa Konstruksi sebagai


berikut :

 Penyelenggaraan kebijakan di wilayah Kabupaten/kota; dan


 Pemantauan dan Evaluasi
78. Pada Lampiran Undang Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah daerah,
pemerintah provinsi memiliki peran…
a. Penyelenggaraan pelatihan tenaga ahli konstruksi
b. Pengembangan system informasi jasa konstruksi cakupan nasional
c. Penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi
d. Penyelenggaraan system informasi jasa konstruksi cakupan daerah kabupaten/kota
e. Pengembangan pasar dan kerja sama konstruksi luar negeri.

Jawaban : A. Penyelenggaraan pelatihan tenaga ahli konstruksi


Referensi : Dalam Lampiran Undang Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
daerah, Pemerintah provinsi memiliki peran :

a. Penyelenggaraan pelatihan tenaga ahli konstruksi


b. penyelenggaraaan system indormasi jasa konstruksi cakupan daerah provinsi

Mokh. David Arisandi / 21010117120037


11-11-2020/16.09
79. Pre Award Meeting (PAM) / Persiapan Penandatangan Kontrak yaitu Rapat persiapan
penunjukan penyedia jasa (Pre Award Meeting) dilaksanakan sebelum penerbitan SPPBJ
(Surat Penunjukan Penyedia Barang Jasa). Siapakah pihak-pihak yang terlibat dalam Pre
Award Meeting (PAM) / Persiapan Penandatangan Kontrak ini?
a. Pokja ULP, Mandor,Pengguna Jasa,Penyedia Jasa
b. PPK, pengguna jasa, penyedia jasa, Pokja ULP
c. PPK, pengguna jasa, penyedia jasa, BLH
d. Kontraktor, Konsultan Perencara, Konsultan Pengawas
e. PPK, Pokja ULP, Kontraktor

Jawaban : B. PPK, pengguna jasa, penyedia jasa, Pokja ULP

Pembahasan :

Untuk pilihan A.) Mandor termasuk dalam Penyedia Jasa harusnya PPK

Untuk pilihan C.) BLH salah karena tidak termasuk dalam pihak (Pre Award Meeting)

Untuk pilihan D.) Kontraktor, Konsultan Perencara, Konsultan Pengawas termasuk dalam
Penyedia Jasa

Untuk pilihan E.) menjawab kurang lengkap dan kontraktor termasuk kedalam penyedia
jasa

Sumber :

1. Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi


2. Modul 7 Pengendalian Pengawasan Pada Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
PUPR
80. Daftar Simak Sisdalmen sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang disusun
menurut:
1) Tahap Survei, Investigasi, dan Desain (SID)
2) Tahap Pengadaan Lahan (Land Acquisition/LA)
3) Tahap Pelaksanaan Konstruksi (Construction/C)
4) Tahap Operasi dan Pemeliharaan/O&P (Operation & Maintenance/O&M) yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
Dari Tahapan Diatas, Termasuk kedalam Peraturan....
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:603/PRT/M/2005
b. Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
c. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
d. Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 Tentang Jalan
e. Undang-Undang No. 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan
Jawaban : A. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:603/PRT/M/2005 (Sesuai
dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:603/PRT/M/2005 Pasal 4b )
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:603/PRT/M/2005

Joshua Sihombing- 21010117140132


11-11-2020/16.12
81. Yang termasuk dalam klasifikasi bidang usaha sipil sesuai dengan pasal 8 pada UU
peraturan Lembaga Pengambangan Jasa Konstruksi Nasional No. 10 tahun 2013 adalah
….
a. Bangunan Komersial
b. Bangunan hotel
c. Insulasi dalam bangunan
d. Jalan raya, jalan rel kereta api dan landasan pacu
e. Instalasi jaringan transmisi telekominkasi atau telepon
Jawaban : D. Jalan raya, jalan rel kereta api dan landasan pacu
Bangunan komersial dan bangunan hotel termasuk dalam kalsifikasi bidang usaha
bangunan gedung , sedangkan insulasi dalam bangunan dan instalasi jaringan transmisi
eletrokomunikasi dan telepon termasuk dalam klasifikasi bidang uysaha instalasi
mekanikal dan elektrial.
82. Berikut ini adalah kewenangan Pemerintah Daerah kabupaten/kota pada sub-urusan Jasa
Konstruksi, kecuali.....
a. penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi;
b. penyelenggaraan sistem informasi Jasa Konstruksi cakupan daerah kabupaten/kota;
c. penerbitan Izin Usaha nasional kualifikasi kecil, menengah, dan besar; dan
d. pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan, dan tertib pemanfaatan Jasa
Konstruksi
e. penyelenggaraan sistem informasi Jasa Konstruksi cakupan daerah provinsi.
Jawaban : B. penyelenggaraan sistem informasi Jasa Konstruksi cakupan daerah
kabupaten/kota;
Penjelasan jasa dan konstruksi dilakukan oleh pihak sendiri

Hanna Mutiara Pasaribu / 21010117120064


11-11-2020/16.15
83. Berikut ini merupakan perbandingan Undang-undang Jasa Konstruksi antara UU No.18
Tahun 1999 dengan UU No.2 Tahun 2017 berdasarkan pembinaan, kecuali ……………
a. Dalam UU No.18 Tahun 1999 pembinaan nya sentralisasi
b. Dalam UU No. 18 Tahun 1999 pembinaannya desentralisasi
c. Dalam UU No.2 Tahun 2017 pembinaan nya desentralisasi
d. Dalam UU No. 18 Tahun 1999 pembinaan nya sentralisasi dan dalam UU No.2 Tahun
2017 pembinaan nya desentralisasi

Jawaban : B. Dalam UU No. 18 Tahun 1999 pembinaannya desentralisasi

Alasan : Karena dengan jelas pada materi 8 dan 9 Kewirausahaan Konstruksi tertera di
Tabel Perbandingan UU Jasa Konstruksi bahwa pembinaan pada UU No. 18 Tahun 1999
adalah sentralisasi bukan desentralisasi.

Referensi : Materi 8 dan 9 Kewirausahaan Konstruksi tertera di Tabel Perbandingan UU


Jasa Konstruksi Halaman 4.

84. Berikut ini yang merupakan sifat,klasifikasi dan layanan usaha Jasa Konstruksi menurut
UU No.2 Tahun 2017 adalah ……………….
a. Usaha perencanaan konstruksi memberikan layanan jasa perencanaan meliputi
rangkaian kegiatan dari studi pengembangan sampai dengan penyusunan document
kontrak kerja konstruksi
b. Usaha pelaksanaan konstruksi memberikan layanan jasa pelaksanaan meliputi
rangkaian kegiatan dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan hasil akhir
pekerjaan konstruksi
c. Usaha pengawasan konstruksi memberikan layanan jasa pengawasan meliputi
pengawasan baik keseluruhan maupun sebagian pekerjaan pelaksanaan muai dari
penyiapan lapangan sampai penyerahan hasil akhir konstruksi
d. Sifat usaha jasa konsultansi konstruksi: umum dan spesialis. Klasifikasi usaha jasa
konsultansi konstruksi meliputi arsitektur, rekayasa, rekayasa terpadu, dan arsitektur
lanskap dan perencanaan wilayah. Layanan usaha jasa konsultansi konstruksi bersifat
umum yaitu pengkajian, perencanaan, perancangan, pengawasan, dan/atau manajemen
penyelenggaraan konstruksi. Layanan usaha jasa konsultansi konstruksi bersifat
spesialis yaitu survey, pengujian teknis, dan/atau analisis.

Jawaban : D. Sifat usaha jasa konsultansi konstruksi: umum dan spesialis.


Klasifikasi usaha jasa konsultansi konstruksi meliputi arsitektur, rekayasa, rekayasa
terpadu, dan arsitektur lanskap dan perencanaan wilayah. Layanan usaha jasa
konsultansi konstruksi bersifat umum yaitu pengkajian, perencanaan, perancangan,
pengawasan, dan/atau manajemen penyelenggaraan konstruksi. Layanan usaha jasa
konsultansi konstruksi bersifat spesialis yaitu survey, pengujian teknis, dan/atau
analisis

Alasan : Karena pilihan jawaban a,b dan c merupakan sifat,klasifikasi dan layanan usaha
Jasa Konstruksi menurut UU No. 18 Tahun 1999, hanya pilihan jawaban d yang
merupakan sifat,klasifikasi dan layanan usaha Jasa Konstruksi menurut UU No.2 Tahun
2017.

Referensi : Tulisan Hukum/BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah tentang perbandingan


UU No.18 Tahun 1999 dengan UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pada
Halaman 8 dan 9 bagian VI mengenai sifat,klasifikasi dan layanan usaha.

Dizkila Muhammad Firdaus / 21010117140134

11-11-2020/16.40

85. Sistem Manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal
mutu,untuk itu menerapkan secara efektif dan memelihara secara konsisten sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi masing-masing Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan,
serta secara terus-menerus meningkatkan keefektifannya, termasuk Penyedia Jasa yang
terikat kontrak pekerjaan konstruksi maupun non-konstruksi wajib melaksanakan kegiatan
tersebut adalah….
a. Sistem Manajemen Mutu
b. Sistem Manajemen Waktu
c. Sistem Manajemen Biaya
d. Sistem Manajemen Lingkungan
e. Sistem Manajemen K3

Jawaban : A. Sistem Manajemen Mutu

Penjelasan

Karena menyangkut dengan hal yang berkaitan dengan mutu maka system yang dimaksud
pada pertanyaan diatas adalah Sistem Manajemen Mutu yang ada pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No.4/PRT/M/2009 dan pasal 4 ayat 1 UU No.2 Tahun 2017.

86. 1. Adanya para pihak yaitu pengguna jasa dan penyedia jasa
2. Adanya objek yang diperjanjikan yaitu konstruksi
3. Adanya dokumen yang mengatur hubungan antara pengguna jasa dan penyedia jasa
Ketiga hal tersebut adalah unsur yang terdapat pada?
a. Kontrak Bagi Hasil
b. Kelas Kerja Konstruksi
c. Kontrak Kerja Konstruksi
d. Kontrak Proyek
e. Kontrak Pengadaan Bangunan

Jawaban : C. Kontrak Kerja Konstruksi

Penjelasan

Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 Pasal 1 ayat 8 disebutkan bahwa unsur – unsur yang
ada dalam Kontrak Kerja Konstruksi adalah sebagai berikut :

1. Adanya para pihak yaitu pengguna jasa dan penyedia jasa


2. Adanya objek yang diperjanjikan yaitu konstruksi
3. Adanya dokumen yang mengatur hubungan antara pengguna jasa dan penyedia jasa
Tondo Laksono / 21010117130161

11-11-2020/16.49

87. Menurut Permen PU No. 05/PRT/M/2014, SMK3 Konstruksi Bidang PU harus diterapkan
pada selama siklus proyek pada tahapan …
a. Tahap Pra Konstruksi
b. Tahap Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Procurement)
c. Tahap Pelaksanaan Konstruksi
d. Tahap Penyerahan Hasil Akhir Pekerjaan
e. Jawaban A, B, C, dan D benar semua

Jawaban : E. Jawaban A, B, C, dan D benar semua

Alasan :

Dalam Permen PU No. 05/PRT/M/2014 Pasal 4 ayat (3) disebutkan bahwa :

SMK3 Konstruksi Bidang PU sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) diterapkan pada
tahapan sebagai berikut:

a. Tahap Pra Konstruksi:


1. Rancangan Konseptual, meliputi Studi Kelayakan/Feasibility Study, Survei dan
Investigasi
2. Detailed Enginering Design (DED)
3. Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
b. Tahap Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Procurement);
c. Tahap Pelaksanaan Konstruksi; dan
d. Tahap Penyerahan Hasil Akhir Pekerjaan.

Sumber : Permen PU No. 05/PRT/M/2014

88. Yang dimaksud dengan Potensi Bahaya Tinggi adalah …


a. Apabila pekerjaan bersifat berbahaya dan/atau mempekerjakan tenaga kerja paling
sedikit 200 orang dan/atau nilai kontrak diatas Rp. 100.000.000.000,- (seratus milyar
rupiah)
b. Apabila pekerjaan bersifat berbahaya dan/atau mempekerjakan tenaga kerja kurang dari
100 orang dan/atau nilai kontrak diatas Rp. 100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah)
c. Apabila pekerjaan bersifat berbahaya dan/atau mempekerjakan tenaga kerja paling
sedikit 100 orang dan/atau nilai kontrak diatas Rp. 100.000.000.000,- (seratus milyar
rupiah)
d. Apabila pekerjaan bersifat berbahaya dan/atau mempekerjakan tenaga kerja paling
sedikit 100 orang dan/atau nilai kontrak dibawah Rp. 100.000.000.000,- (seratus milyar
rupiah)
e. Apabila pekerjaan bersifat berbahaya dan/atau mempekerjakan tenaga kerja paling
sedikit 200 orang dan/atau nilai kontrak diatas Rp. 200.000.000.000,- (dua ratus milyar
rupiah)

Jawaban : C. Apabila pekerjaan bersifat berbahaya dan/atau mempekerjakan


tenaga kerja paling sedikit 100 orang dan/atau nilai kontrak diatas Rp.
100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah)

Alasan :

Dalam Permen PU No. 05/PRT/M/2014 Pasal 5 ayat (2) Poin a disebutkan bahwa :

Potensi bahaya tinggi, apabila pekerjaan bersifat berbahaya dan/atau mempekerjakan


tenaga kerja paling sedikit 100 orang dan/atau nilai kontrak diatas Rp.
100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah)

Sumber : Permen PU No. 05/PRT/M/2014

Anindya Nurul Fajrina / 21010117130124

11-11-2020/17.20

89. Berikut adalah pernyataan yang benar mengenai rapat evaluasi dan koordinasi internal….
a. Dilaksanakan tiga kali seminggu
b. Rutin dengan undangan resmi
c. Dilakukan dengan suasana informal dan terencana
d. Rapat dipimpin oleh owner
e. Semua benar

Jawaban : C. Dilakukan dengan suasana informal dan terencana.

Rapat internal hanya melibatkan staf dan manajer/pimpinan lapangan internal, sehingga
tidak perlu dilakukan secara formal seperti rapat eksternal yang melibatkan owner.
(Sumber : Modul 8 Pengendalian Pengawasan Pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
Kementrian PUPR, 2018)

90. Dilakukan sekali sebulan, memiliki undangan resmi dan dilakukan di tempat pemilik
proyek atau di kantor proyek adalah ciri dari….
a. Rapat koordinasi eksternal
b. Rapat koordinasi internal
c. Rapat koordinasi internal dan eksternal
d. Rapat internal pelaksanaan pekerjaan
e. Semua benar

Jawaban : A. Rapat koordinasi eksternal.

Rapat koordinasi melibatkan pihak pertama atau owner, sehingga memerlukan undangan
resmi dan tidak dilakukan sesering rapat internal. (Sumber : Modul 8 Pengendalian
Pengawasan Pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi. Kementrian PUPR, 2018)

Niko Iksanto Wijaya / 21010117130153


11-11-2020/17.21
91. Berdasarkan UU No.18 Tahun 1999 dan UU No. 2 Tahun 2017 terdapat perbedaan dalam
hal Jenis Usaha Konstruksi. Jenis Usaha Konstruksi Berdasarkan UU No.2 Tahun 2017,
meliputi …
a. Usaha Perencanaan Konstruksi dan Usaha Pelaksanaan Konstruksi
b. Usaha Perencanaan Konstruksi dan Usaha Pengawasan Konstruksi
c. Usaha Perencanaan Konstruksi, Usaha Pelaksanaan Konstruksi dan Usaha Pengawasan
Konstruksi
d. Usaha Jasa Konsultansi Konstruksi, Usaha Pekerjaan Konstruksi, dan Usaha Jasa
Pengawasan Konstruksi
e. Usaha Jasa Konsultansi Konstruksi, Usaha Pekerjaan Konstruksi, dan Usaha Pekerjaan
Konstruksi Terintegrasi
Jawaban : E. Usaha Jasa Konsultansi Konstruksi, Usaha Pekerjaan Konstruksi, dan
Usaha Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Alasan :
Dalam UU No. 2 Tahun 2017 Pasal 12 tentang Jasa Konstruksi, berbunyi :
Jenis Usaha Jasa Konstruksi meliputi :
a. Usaha Jasa Konsultansi Konstruksi;
b. Usaha Pekerjaan Konstruksi; dan
c. Usaha Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi.
Berdasarkan UU tersebut jawaban yang sesuai adalah pilihan E
92. 1. Penetapan Kebijakan
2. Penyelenggaraan Kebijakan
3. Pengawasan, Pemantauan, dan Evaluasi
4. Pengembangan Jasa Konstruksi dan Pengembangan Kerjasama
Berdasarkan lingkup pembinaan terdapat perbedaan antara UU No.18 Tahun1999 dan UU
No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Yang merupakan lingkup pembinaan dalam
UU No. 2 tahun 2017 adalah ….
a. 1,2, dan 3
b. 1,2, dan 4
c. 1,2,3 dan 4
d. 3 dan 4
e. 2, 3, dan 4
Jawaban : C. 1,2,3 dan 4
Alasan :
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 Pasal 76 tentang Jasa Konstruksi yang berbunyi :
Pembinaan Jasa Konstruksi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat
diselenggarakan melalui:
a. penetapan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi nasional;
b. penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi yang bersifat strategis,
lintas negara, lintas provinsi, dan/atau berdampak pada kepentingan nasional;
c. pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa
Konstruksi nasional;
d. pengembangan kerja sama dengan pemerintah provinsi Daerah dalam
menyelenggarakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7; dan
e. dukungan kepada gubernur sebagai wakil pemerintah Pusat.
Sehingga semua opsi merupakan lingkup pembinaan berdasarkan UU No.2 Tahun 2017,
jawabannya adalah C.

Adelia Chessy / 21010117140140


11-11-2020/17.23
93. Pengawasan Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah terdiri dari berikut ini,
kecuali:
a. Tertib Penyelenggaraan
b. Tertib Usaha dan Perizinan
c. Tertib Pemanfaatan
d. Tertib Kinerja
e. Tertib Waktu
Jawaban : E. Tertib Waktu
Referensi : Pasal 80 UU No 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi.
94. Sesuai dengan Peraturan Menteri dalam Negeri No 106/2017, 6 Pedoman Nomenklatur
Perangkat daerah bidang PUPR telah ditentukan bentuk, tipe, nomenklatur dan pola
bidang organisasi perangkat daerah sebagai berikut :
a. Tipe A++ untuk beban kerja yang sangat sangat besar (nilai > 976) → 2 Dinas tipe A
b. Tipe A+ untuk beban kerja yang sangat besar (nilai 950 s/d 900) → 2 Dinas tipe B
c. Tipe A untuk beban kerja yang besar (nilai 800-900)
d. Tipe B untuk beban kerja yang sedang (nilai 700-800)
e. Tipe C untuk beban kerja yang kecil (nilai < 700)
Jawaban : A. Tipe A++ untuk beban kerja yang sangat sangat besar (nilai > 976) →
2 Dinas tipe A
Referensi : Nilai-nilai tersebut di atas berdasarkan penilaian yang diberikan oleh Tim
dari Kemendagri terhadap kondisi dan beban tugas dari OPD yang bersangkutan.

Muhamad Syaiful Huda / 21010118130188

11-11-2020/17.42

95. Berikut adalah bagian dari pengadministrasian di lapangan. Kecuali …


a. Catatan/Buku/ Administrasi dan Laporan Harian
b. Pelaporan Kemajuan Pekerjaan
c. Pelaporan dan Foto Dokumentasi
d. Laporan 2 Bulanan

Jawaban : D. Laporan 2 Bulanan

(Modul 8 Pengendalian Pengawasan Pada Pelaksanaan Pekerjaan Kosntruksi Halaman 12)

Pembahasan

Beberapa Pengadministrasian di Lapangan adalah :

a. Catatan/ Buku/ Administrasi dan Laporan Harian.


 Pelaporan dan Foto Dokumentasi.
 Buku Pengendalian.
b. Pelaporan Kemajuan Pekerjaan (Progress Fisik & Keuangan) dan Foto
Dokumentasi, disusun dalam:
 Laporan Mingguan
 Laporan Bulanan
 Laporan Triwulanan
 Laporan Akhir
 Laporan Insidentil/ Khusus
c. Untuk Keperluan Pengendalian & Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
dibuat Buku Pengendalian berupa Buku Perintah Direksi dan Buku Tamu.
96. Dalam suatu perencanaan bangunan, tahap sebelum memulai pekerjaan adalah pematokan
daerah yang akan digunakan sebagai pekerjaan. Cara (Istilah yang diapakai) yang
dilakukan untuk menentukan posisi / letak pondasi bangunan adalah …
a. Setting Out
b. Stripping
c. Grubbing
d. Backfill

Jawaban : A. Setting Out

(Modul 8 Pengendalian Pengawasan Pada Pelaksanaan Pekerjaan Kosntruksi Halaman 5)

Pembahasan

a. Setting out dilaksanakan untuk menentukan posisi/ letak pondasi bangunan, diikuti
pematokan centre point (CP) & interconection point (IP), pemasangan bouwplank
sebagai alat bantu untuk menetapkan elevasi pondasi.
b. Stripping adalah Pekerjaan pengupasan tanah lapis atas yang banyak mengandung
bahan organik: rumput, akar- akaran maupun bahan non-organik: sisa bangunan fondasi
dan lain-lain dan membuang material hasil kupasan tersebut dari lokasi pekerjaan
saluran dan bangunan dan lokasi pengambilan tanah bahan timbun
c. Grubbing adalah Pekerjaan pembersihan dan pembongkaran tanah dari
pangkal/tunggul batang pohon, gelondongan kayu, belukar dan tanaman lain serta
bahan non-organik yang berupa pagar, bangunan, fondasi, puing dan kotoran lainnya
sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar kerja atau dalam batas wilayah garis
sempadan daerah/lokasi pekerjaan.
d. Backfill adalah pekerjaan penimbunan kembali lahan yang memiliki kekurangan tanah

Krisna Utama Cornelius Albers / 21010117130108


11-11-2020/17.54
97. Menteri melakukan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi dalam rangka Pembinaan
Jasa Konstruksi terhadap segmentasi pasar yang :
a. berisiko sedang, berteknologi madya, dan/atau berbiaya sedang
b. berisiko kecil, berteknologi sederhana, danlatau berbiaya kecil
c. berisiko besar, berteknologi tinggi, dan/atau berbiaya besar
d. berisiko besar, berteknologi tinggi, dan/atau berbiaya sedang
e. berisiko kecil, berteknologi tinggi, dan/atau berbiaya kecil
Jawaban : C. Berisiko besar, berteknologi tinggi, dan/atau berbiaya besar.
Referensi : Sebagaimana dimaksud dalam PP 22 Tahun 2020 Pasal 122 ayat (2), Menteri
melakukan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi dalam rangka Pembinaan Jasa
Konstruksi terhadap segmentasi pasar yang berisiko besar, berteknologi tinggi, dan/atau
berbiaya besar
98. Manakah dibawah ini yang meliputi bagian dari pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi
oleh Bupati/Walikota ?
a. Pelaksanaan pengembangan usaha berkelanjutan
b. Usaha Rantai Pasok Sumber Daya Konstruksi pada lingkup wilayah kabupaten/kota
c. Usaha Rantai Pasok Sumber Daya Konstruksi pada lingkup wilayah provinsi
d. A dan B benar
e. A, B, dan C benar
Jawaban : D. A dan B benar
Referensi : Berdasarkan PP 22 Tahun 2020 Pasal 134 ayat (1), Bupati/walikota
melaksanakan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi meliputi:
a) Usaha Rantai Pasok Sumber Daya Konstruksi pada lingkup wilayah kabupaten/kota;
b) kesesuaian jenis, sifat, Klasifikasi, dan Layanan Usaha dengan kegiatan usaha Jasa
Konstruksi;
c) kesesuaian bentuk dan Kualilikasi usaha dengan kegiatan usaha Jasa Konstruksi dan
segmentasi pasar Jasa Konstruksi;
d) pemenuhan persyaratan usaha Jasa Konstruksi; dan
e) pelaksanaan pengembangan usaha berkelanjutan.

Imam Adlan Naufal / 21010117130113


11-11-2020/17.55
99. Berikut adalah bunyi dari ayat (3) dari pasal 84 partisipasi masyarakat dari UU No.11
tahun 2020 Tentang Cipta Kerja: “(3)Unsur pengurus lembaga sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dapat diusulkan dari:
a. asosiasi perusahaan yang terakreditasi;
b. asosiasi profesi yang terakreditasi;
c. institusi pengguna Jasa Konstruksi yang memenuhi kriteria;
d. perguruan tinggi atau pakar yang memenuhi kriteria; dan
e. asosiasi terkait rantai pasok konstruksi yang terakreditasi.”
Ayat (3) pasal 84 UU No.11 tahun 2020 Tentang Cipta Kerja tersebut merupakan
amandemen dari pasal 84 UU no.2 tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi. Pada ayat (3)
tersebut, poin apakah yang merupakan perubahan dari pasal 84 UU No. 2 tahun 2017
Tentang Jasa Konstruksi?
a. asosiasi perusahaan yang terakreditasi;
b. asosiasi profesi yang terakreditasi;
c. institusi pengguna Jasa Konstruksi yang memenuhi kriteria;
d. perguruan tinggi atau pakar yang memenuhi kriteria; dan
e. asosiasi terkait rantai pasok konstruksi yang terakreditasi.
Jawaban : E. asosiasi terkait rantai pasok konstruksi ytang terakreditasi.
Referensi
berikut adalah potongan ulasan dari matriks perbedaan UU no.2 tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi dan UU no. 11 tahun 2020 Tentang Cipta Kerja pada paragraf TPartisipasi
Masyarakat

Alasan:
Partisipasi Masyarakat termasuk pada poin Asosiasi yang merupakan tema dari tugas
kelompok 1 yaitu Perubahan Paradigma Tentang Jasa Konstruksi.

100.Berikut adalah poin dari pasal 69 Tenaga Kerja Konstruksi UU no.11 tahun 2020 Tentang
Cipta Kerja yang merupakan perubahan dari pasal 69 Tenaga Kerja Konstruksi UU no,2
tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi. Ayat apa yang merupakan perubahan dari pasal 69
Tenaga Kerja Konstruksi UU no,2 tahun 2017?
a. (1)Pelatihan tenaga kerja konstruksi diselenggarakan dengan metode pelatihan kerja
yang relevan, efektif, dan efisien sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja.
b. (2)Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk meningkatkan
produktivitas kerja.
c. (3)Standar Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (
d. 4)Pelatihan tenaga kerja konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
e. (5)Lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
memenuhi Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.
Jawaban : E. 5)Lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) memenuhi Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.
Referensi:
berikut adalah potongan ulasan dari matriks perbedaan UU no.2 tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi dan UU no. 11 tahun 2020 Tentang Cipta Kerja pada paragraf Tenaga Kerja
Konstruksi.
Alasan:
Tenaga Kerja Konstruksi termasuk pada poin Asosiasi yang merupakan tema dari
tugas kelompok 1 yaitu Perubahan Paradigma Tentang Jasa Konstruksi.

M Sutan Iskandar Z / 21010118140175

11-11-2020/18.08

101.Berikut yang tidak termasuk dalam penambahan asas dalam Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2017 dari sebelumnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 adalah…
a. Asas Profesionalitas
b. Asas Kesetaraan
c. Asas Kejujuran dan Keadilan
d. Asas Kebebasan
e. Asas Pembangunan Berkelanjutan

Jawaban : C. Asas Kejujuran dan Keadilan

Alasan : Berdasarkan Pasal 2 UU Nomor 2 Tahun 2017 terdapat penambahan asas yaitu
asas kesetaraan, profesionalitas, kebebasan, pembangunan berkelanjutan dan wawasan
lingkungan. Sedangkan Asas Kejujuran dan Keadilan sudah terdapat pada Pasal 2 UU
Nomor 18 Tahun 1999 dan tetap melekat pada UU Nomor 2 Tahun 2017.

102.Berikut merupakan daftar jenis usaha konstruksi


1. Usaha jasa konsultasi konstruksi
2. Usaha pekerjaan konstruksi
3. Usaha perencanaan konstruksi
4. Usaha pekerjaan konstruksi terintegrasi
5. Usaha pengawasan konstruksi

Dari daftar diatas yang merupakan jenis usaha konstruksi menurut UU No 2 Tahun 2017
adalah…

a. 1,2,3
b. 1,2,4
c. 1,3,5
d. 2,3,5
e. 2,4,5

Jawab : B. 1,2,4

Terdapat perubahan pada UU No 18 Tahun 1999 mengenai jenis-jenis usaha konstruksi.


Sebelumnya disebutkan pada Pasal 4 ayat 1 bahwa bahwa jenis usaha konstruksi terdiri
dari usaha perencanaan konstruksi, usaha pelaksanaan konstruksi, dan usaha pengawasan
konstruksi. Sekarang, dalam Pasal 12 UU Nomor 2 Tahun 2017 menyebutkan jenis usaha
konstruksi meliputi usaha jasa konsultansi konstruksi, usaha pekerjaan konstruksi dan
usaha pekerjaan konstruksi terintegrasi.

Reyhan Farhandi M / 21010117130142


11-11-2020/18.09
103.Kewenangan untuk melakukan penyelenggaraan pelatihan tenaga ahli konstruksi dimiliki
oleh:
a. Pemerintah Pusat
b. Pemerintah Provinsi
c. Pemerintah Kabupaten/Kota
d. Menteri
e. Lembaga pelatihan di seluruh Indonesia yang sudah tersertifikasi
Jawaban : B. Pemerintah Provinsi
Menurut Lampiran UU No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah bagian C
Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang nomer 10
dan UU no.2 Tahun 2017 Pasal 7. Daerah Provinsi memiliki wewenang atas
penyelenggaraan pelatihan tenaga ahli konstruksi dan penyelenggaraan system informasi
jasa konstruksi cakupan daerah provinsi.
104.A. UU No.23 Tahun 2014 memiliki pembahasan mengenai Jasa Konstruksi.
B. UU No.23 Tahun 2014 mengatur kewenangan pemerintahan daerah.
C. UU No.23 Tahun 2014 tidak berkesinambungan dengan UU no.2 Tahun 2017.
D. UU No.2 Tahun 2017 mengatur tentang jasa konstruksi.
Menurut keempat pernyataan diatas maka :
a. A dan B salah
b. C dan D benar
c. A dan D benar
d. D salah
e. Tidak ada yang benar
Jawaban : C. A dan D benar
UU No.2 Tahun 2017 = Jasa Konstruksi. UU No.23 Tahun 2014 = Pemerintah Daerah
Keselarasa antara UU No.23 Tahun 2014 dengan UU No.2 Tahun 2017 didapatkan pada
Lampiran UU No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah bagian C Pembagian
Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang nomer 10 dan UU
no.2 Tahun 2017 Pasal 7 mengenai kewenangan pemerintah pusat, provinsi, daerah/kota.

Florencia Kalista / 21010117130116


11-11-2020/18.09
105.Dari peraturan perundang-undangan dibawah ini yang bukan merupakan dasar hukum
tertib usaha dan perizinan jasa kontruksi adalah :
a. UU No. 23 Tahun 2014
b. PerMen No. 22 Tahun 2011
c. PerMen PU No 4 Tahun 2011
d. UU No. 2 Tahun 2017
e. PerMen PU No. 8 Tahun 2011
Jawaban : B. Permen 22 Tahun 2011
Referensi : DASAR HUKUM TERTIB USAHA DAN PERIZINAN JASA
KONSTRUKSI
 UU No. 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah
 UU No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konsruksi
 PP 22 Tahun 2020
 PerMen PU No 4 Tahun 2011 tentang Pedoman Persyaratan Pemberian Izin
Usaha Jasa Konstruksi Nasional
 PerMen PU No 8 Tahun 2011 JO PerMen Pu No 19 Tahun 2014 tentang
Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifikasi Usaha Jakon
 PerMen PU No 10 Tahun 2014 tentang Pedoman Persyaratan Pemberian Izin
Perwakilan Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing
 PerMen PUPR No 3 Tahun 2016 JO PerMen PUPR No 30 Tahun 2016 tentang
Petunjuk Teknis Pemberian IUJK BUJK PMA
106.Selain pemerintah pusat, yang berwenang mengawasi tertib usaha jasa konstruksi adalah :
a. Menteri & Lembaga yang berwenang
b. Bupati/walikota & Lurah setempat
c. Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota
d. Bupati & Lembaga yang berwenang
e. Gubernur, Bupati dan Camat setempat
Jawaban : C. Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota
Referensi : Dalam pengawasan tertib usaha jasa konstruksi Pemerintah Pusat, Menteri
dan/atau Pemerintah Daerah (Gubernur dan Bupati/Walikota) Mengawasi Tertib
penyelenggaraan, Tertib usaha dan perizinan tata bangunan berupa kelengkapan surat izin
mendirikan bangunan, AMDAL dll, dan Tertib pemanfaatan dan kinerja Penyedia Jasa.

Hedahayu RA / 21010117130157
11-11-2020/18.20
107.Suatu usaha jasa konstruksi dapat dikualifikasikan menengah bila memenuhi syarat?
a. Beresiko kecil, berteknologi sederhana, berbiaya kecil
b. Beresiko sedang, berteknologi sederhana, berbiaya kecil
c. Beresiko sedang, berteknologi madya, berbiaya sedang
d. Beresiko besar, berteknologi madya, berbiaya sedang
e. Beresiko besar, berteknologi tinggi, berbiaya besar
Jawaban: C. Beresiko sedang, berteknologi madya, berbiaya sedang.
Jawaban yang tepat sesuai dengan isi dari UU No. 2 Tahun 2017 Pasal 22 tentang usaha
jasa konstruksi kalifikasi menengah
108.Selain UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, berikut ini merupakan dasar hukum
tertib usaha dan perizinan jasa konstruksi yang berisi tentang Pemerintah Daerah yaitu?
a. UU No. 22 Tahun 2012
b. UU No. 21 Tahun 2014
c. UU No. 20 Tahun 2012
d. UU No. 23 Tahun 2014
e. UU No. 24 Tahun 2012
Jawaban: D. UU No. 23 Tahun 2014.
Undang-undang tersebut berisi tentang Pemerintah Daerah yang disahkan sejak September
2014

Alan Bhadrika Adipratama / 21010117130149


11-11-2020/18.29
109.Dalam Perpres 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, berikut
merupakan kriteria dalam penggunaan Konsultan MK, kecuali?
a. Bangunan bertingkat diatas 4 lantai.
b. Bangunan dengan luas total di atas 5.000 m2.
c. Bangunan khusus.
d. Bangunan dengan modal besar.
e. Bangunan yang melibatkan lebih dari satu penyedia jasa perencanaan maupun pelaksan
konstruksi yang dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran.
Jawaban : D. Bangunan dengan modal besar.

Alasan:

Kriteria penggunaan Konsultan MK:

a) bangunan bertingkat diatas 4 lantai; dan/ atau


b) bangunan dengan luas total di atas 5.000 m2; dan/ atau
c) bangunan khusus; dan/ atau
d) yang melibatkan lebih dari satu penyedia jasa perencanaan maupun pelaksana
konstruksi; dan/ atau yang dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran (multiyears
project)
Sumber :
Modul 8 Pengendalian Pengawasan Pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Perpres 73 Tahun 2011
110.Dalam Tugas Konsultan MK terdapat 4 Tahap yaitu Tahap Persiapan, Tahap Perencanaan
Teknis, Tahap Pelelangan, dan Tahap Konstruksi. Berikut merupakan isi dari Tahap
Konstruksi, Kecuali?
a. Penyiapan dokumen seleksi Perencana dan Pelaksana.
b. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik.
c. Koordinasi, Evaluasi, dan T3 terhadap penyimpangan; Kualitas, Kuantitas, waktu dan
Resiko.
d. Membuat BA Prestasi Pelaksanaan Konstruksi.
e. Pengendalian masa pemeliharaan, as built-drawing, mengurus SLF.

Jawaban : A. Penyiapan dokumen seleksi Perencana dan Pelaksana.

Alasan :

Tugas Konsultan MK, sebagai berikut:

1) Tahap Persiapan:
a) Penyiapan dokumen seleksi Perencana dan Pelaksana
b) Membantu masalah teknis konstruksi ULP K/ L dalam persiapan PBJ Jasa
Konstruksi
c) Pengurusan Perijinan; IMB, Ijin Akses Kapling, Air, Listrik, Telepon, Buang
Limbah, dll
2) Tahap Perencanaan Teknis:
a) Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Perencanaan
b) Membuat BA Prestasi Perencanaan
c) Persiapan masalah teknis Pelaksanaan PBJ Pelaksana Konstruksi, (Dok PBJ).
3) Tahap Pelelangan:
a) Membantu masalah teknis bangunan kepada ULP K/ L dalam persiapan PBJ Jasa
Pelaksana Konstruksi Bangunan
4) Tahap Konstruksi:
b) Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik
c) Koordinasi, Evaluasi, dan T3 terhadap penyipangan; Kualitas, Kuantitas, waktu
dan Resiko.
d) Membuat BA Prestasi Pelaksanaan Konstruksi
e) Pengendalian masa pemeliharaan, as built-drawing, mengurus SLF.

Sumber :
Modul 8 Pengendalian Pengawasan Pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

Muhammad Hafidz / 21010117130123


11-11-2020/18.34
111.Sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif merupakan pengertian dari
a. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3)
b. Manajemen konstruksi
c. Keselamatan, Kesehatan Kerja
d. Pekerjaan konstruksi
e. Keselamatan kerja
Jawaban : A Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3)
Referensi
Terdapat dalam PP no 50 tahun 2010 pasal 1 ayat 1 berbunyi Sistem manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat SMK3 adalah bagian dari
sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
112.Mentri yang mengurus masalah Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(SMK3) adalah
a. Menteri PUPR
b. Menteri kesehatan
c. Menteri tenaga kerja
d. Menteri dalam negeri
e. Menteri perdagangan
Jawaban : C. Menteri tenaga kerja
Referensi :
Terdapat dalam PP no 50 tahun 2010 pasal 1 ayat 8 yang berbunyi “Menteri adalah
Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan”
Heri Antonius Saragih / 21010117130118
11-11-2020/18.57
113.Pengawasan tertib jasa konstruksi merupakan tindakan yang diambil untuk
1. meningkatkan kemampuan dan kapasitas usaha Jasa Konstruksi nasional
2. meningkatkan keuntungan dari proyek konstruksi
3. menciptakan iklim usaha yang kondusif
4. penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang transparan
5. menjaga harga agar tetap stabil
Dari 5 poin diatas yang merupakan jawaban yang tepat yaitu…
a. 1,2 dan 3
b. 2,3 dan 5
c. 1,3 dan 4
d. 2,4 dan 5
e. 1,2 dan 4
Jawaban : C. 1,3, dan 4
Sumber : Pasal 4 UU No 2 Tahun 2017 tentang jasa konstruksi
114.Dibawah ini yang bukan tugas dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dalam
Pengawasan jasa konstruksi yaitu…
a. Mengawasi tertib penyelenggaraan
b. Mengawasi tertib usaha dan perizinan tata bangunan
c. Mengawasi tertib pemanfaatan dan kinerja Penyedia Jasa
d. Semua jawaban benar
e. Semua jawaban salah
Jawaban : E. Semua jawaban salah
Sumber : Materi (Pengawasan jasa konstruksi)
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah bertugas mengawasi :
• Tertib penyelenggaraan
• Tertib usaha dan perizinan tata bangunan
• Tertib pemanfaatan dan kinerja Penyedia Jasa
Yang ditanya adalah yang bukan tugas dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah
Maka jawabannya adalah e) semua jawaban salah.

Sheyna Dwiputri P / 21010117140105


11-11-2020/19.00
115.Sanksi yang didapat jika Penyedia Jasa terbukti melakukan kolusi, kecurangan atau
penyimpangan prosedur adalah seperti di bawah ini, kecuali:
a. Jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetor ke Kas Negara.
b. Sisa uang muka harus dilunasi atau jaminan uang muka dicairkan.
c. Penyedia Jasa membayar denda.
d. Dimasukkan dalam daftar hitam untuk jangka waktu selamanya.
e. Semua bahan, perlengkapan, dan peralatan dapat dimanfaatkan seutuhnya oleh
Pengguna Jasa/PPK tanpa kewajiban perawatan.

Jawaban : D. Dimasukkan dalam daftar hitam untuk jangka waktu selamanya.

Alasan : Menurut sumber dari Modul 08 Pengendalian Pengawasan Pada Pekerjaan


Konstruksi 2017 BAB 4 Sub Bab 4.3.3 Poin 6 Pemutusan Kontrak, dijelaskan bahwa
pelanggar akan dimasukkan dalam daftar hitam untuk jangka waktu 2 tahun.

116.Hal-hal yang dapat digolongkan sebagai keadaan kahar adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Revolusi
b. Bencana alam
c. Kelalaian para pihak
d. Pemogokkan
e. Kerusuhan

Jawaban : C. Kelalaian para pihak

Alasan : Menurut sumber dari Modul 08 Pengendalian Pengawasan Pada Pekerjaan


Konstruksi 2017 BAB 4 Sub Bab 4.3.7 Poin (b), dijelaskan bahwa keadaan kahar tidak
termasuk hal-hal yang merugikan dan disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak
(Pengguna Jasa / Penyedia Jasa).

Bella Safira Widya Aryati / 21010117130156


11-11-2020/19.01
117.Dalam menghadapi bidang konstruksi di masa mendatang terdapat beberapa tantangan
sehingga diperlukan pengaturan menyeluruh dalam hal, kecuali…
a. Rantai pasok
b. System delivery pengadaan barang dan jasa
c. Schedule proyek
d. Mutu konstruksi
e. Kebutuhan dalam penyelesaian sengketa produksi
Jawaban : C. Schedule proyek

Alasan :
Dalam acara sosialisasi UU Jasa Konstruksi oleh kementerian PUPR, Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa tantangan konstruksi di masa mendatang sangat
berat, karenanya perlu ada pengaturan yang menyeluruh, seperti rantai pasok, system
delivery dalam system pengadaan barang dan jasa, mutu konstruksi serta kebutuhan dalam
penyelesaian sengketa konstruksi.
Referensi :
http://binakonstruksi.pu.go.id/editor/artikel-berita/555-lahirnya-undang-undang-jasa-
konstruksi-no.2-tahun-2017-menjadi-jawaban-kebutuhan-dinamika-sektor-konstruksi-di-
indonesia%20
118.UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi memiliki substansi penting yang perlu
diketahui, kecuali…
a. Pengaturan hanya dilakukan oleh pemerintah pusat
b. Adanya pembagian peran berupa tanggung jawab dan kewenangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan jasa konstruksi
c. Menjamin terciptanya penyelenggaraan tertib usaha jasa konstruksi yang adil, sehat dan
terbuka
d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan jasa konstruksi
e. Lingkup pengaturan diperluas tidak hanya mengatur usaha jasa konstruksi melainkan
ranta pasok juga
Jawaban : A. Pengaturan hanya dilakukan oleh pemerintah pusat
Alasan :
Dalam acara sosialisasi UU Jasa Konstruksi oleh kementerian PUPR, dijabarkan
bahwasannya UU Jasa Konstruksi ini tidak lagi berorientasi hanya kepada urusan bidang
PUPR tetapi mencakup penyelenggaraan pekerjaan konstruksi di Indonesia secara utuh.
Beberapa substansi penting antara lain:
- Adanya pembagian peran berupa tanggung jawab dan kewenangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan jasa konstruksi;
- Menjamin terciptanya penyelenggaraan tertib usaha jasa konstruksi yang adil, sehat dan
terbuka melalui pola persaingan yang sehat.
- Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan jasa konstruksi melalui,
sebagai bagian kemitraan dan sistem informasi dari pengawasan penyelenggaraan jasa
konstruksi;
- Lingkup pengaturan yang diperluas tidak hanya mengatur usaha jasa konstruksi
melainkan mengatur rantai pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha
penyediaan bangunan.
- Adanya perlindungan hukum terhadap upaya yang menghambat penyelenggaraan jasa
konstruksi bagi pengguna dan penyedia jasa
- Perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia dalam bekerja di bidang jasa konstruksi,
- Jaring pengaman terhadap investasi yang akan masuk di bidang jasa konstruksi; serta
adanya jaminan mutu penyelenggaraan jasa konstruksi yang sejalan dengan nilai-nilai
keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan (K4).
Referensi :
http://binakonstruksi.pu.go.id/editor/artikel-berita/555-lahirnya-undang-undang-jasa-
konstruksi-no.2-tahun-2017-menjadi-jawaban-kebutuhan-dinamika-sektor-konstruksi-di-
indonesia%20

Rendi Ariefta / 21010117120032


11-11-2020/19.02
119.Guna mendukung tertibnya usaha dan perizinan jasa konstruksi di Indonesia, selain
menggunakan UU No 2 Tahun 2017, ada Peraturan Menteri PU tentang pedoman
pemberian izin usaha jasa konstruksi Nasional yang juga mendukung UU Jakon. PerMen
ini tertuang dalam….
a. PerMen PU No 4 Tahun 2011
b. PerMen PU No 8 Tahun 2011
c. PerMen PU No 19 Tahun 2014
d. PerMen PU No 10 Tahun 2014
e. PerMen PUPR No 3 Tahun 2016

Jawaban : A. (PerMen PU No 4 Tahun 2011)

Di dalam PerMen PU No 4 Tahun 2011 mengatur garis besar tentang Pedoman


Persyaratan Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional, yang dimana pedoman ini
harus diikuti dan dipatuhi oleh setiap penyedia jasa di dalam negeri dan berdomisili di
Indonesia guna menjalankan usaha jasa konstruksi yang taat dan tertib hukum.

120.Berdasarkan PP 22 Tahun 2020 Pasal 121 huruf b tentang “Pembinaan Jasa Konstruksi”,
pernyataan berikut ini adalah hal yang diatur, manakah yang benar?
a. Segmentasi pasar internasional yang berteknologi kecil
b. Segmentasi pasar yang berisiko sedang, berteknologi sedang, dan/atau berbiaya sangat
kecil
c. Segmentasi pasar yang berisiko besar, berteknologi tinggi, dan/atau berbiaya besar
d. Segmentasi pasar yang berisiko kecil, berteknologi tinggi, dan/atau berbiaya kecil
e. Segmentasi pasar yang berisiko besar, berteknologi tinggi, dan/atau berbiaya kecil

Jawaban : C (Segmentasi pasar yang berisiko besar, berteknologi tinggi, dan/atau


berbiaya besar)

Di dalam PP 22 Tahun 2020 Pasal 121 huruf b tentang “Pembinaan Jasa Konstruksi”;
disebutkan bahwa segmentasi pasar yang dimaksud adalah yang berisiko besar,
berteknologi tinggi, dan/atau berbiaya besar. Karena ketiga hal tersebut merupakan hal
yang saling berhubungan, dimana teknologi tinggi sudah pasti dikaitkan dengan resiko
besar, dan resiko besar sudah pasti berkaitan dengan biaya yang besar pula. Maka dari itu
dari kelima pilihan jawaban, jawaban C adalah jawaban yang tepat.

Jihan Alda Afchori / 21010117130145

11-11-2020/19.08

121.Perubahan Kualifikasi Usaha dalam Undang Undang No 2 Tahun 2017 dibagi menjadi
Badan Usaha Kecil, Badan Usaha Menengah, Badan Usaha Besar dengan Kualifikasi yang
dinilai berdasarkan, kecuali …
a. Penjualan Tahunan
b. Kemampuan Keuangan
c. Ketersediaan Tenaga Kerja Konstruksi
d. Tenaga Ahli
e. Penyedian Peralatan Konstruksi

Jawaban : D. Tenaga Ahli


Menurut Undang Undang No 2 Tahun 2017 Pasal 20 ayat 2 yang isinya ;

Penetapan kualifikasi usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui
penilaian terhadap:

a. penjualan tahunan;
b. kemampuan keuangan;
c. ketersediaan tenaga kerja konstruksi; dan
d. kemampuan dalam penyediaan peralatan konstruksi.
122.Perubahan pengembangan Usaha Jasa Konstruksi dari Undang Undang No 18 Tahun 1999
ke Undang Undang No 2 Tahun 2017 berupa…
a. Usaha Jasa Konstruksi
b. Usaha penyediaan Bangunan
c. Usaha perencanaan Konstruksi
d. Usaha Pengawasan Konstruksi
e. Usaha Pelaksanaan Konstruksi

Jawaban : B. Usaha penyediaan Bangunan

Menurut Undang Undang No 2 Tahun 2017 pasal 36 ayat 1 yang isinya :

Pengembangan jenis usaha Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dapat
dilakukan melalui Usaha Penyediaan Bangunan.

Vandika Anindya Hutama / 21010117140117


11-11-2020/19.08
123.Apa yang dimaksud dengan Matrik HIRACD?
a. Identifikasi bahaya, Penilaian, dan Pengendalian Resiko.
b. Membuat Peninjauan.
c. Melakukan Pengawasan.
d. Analisa Resiko Proyek
e. Menentukan Tujuan dan Mutu proyek.
Jawaban : A. Identifikasi bahaya, Penilaian, dan Pengendalian Resiko.
124.Dalam Sistem Manajemen Mutu terdapat RMU, RMP, dan RMK, apa yang dimaksud
dengan RMK?
a. Dokumen rencana penetapan kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program
tahunan berjalan yang disusun oleh Unit Kerja Eselon I sampai dengan Eselon II dalam
rangka menjamin mutu.
b. Dokumen yang disusun oleh penyedia barang/jasa untuk setiap pekerjaan dalam rangka
menjamin mutu.
c. Dokumen pelaksanaan yang disusun oleh kepala satker, SNVT, SKS, dan PPK dalam
rangka menjamin mutu
d. Dokumen inspeksi yang disetujui oleh kepala Eselon1
e. Sistem Manajemen Mutu Pelaksanaan kegiatan yang disusun Sistem Manajemen Mutu
Pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh Satuan Kerja dan Unit
Jawaban : B. Dokumen yang disusun oleh penyedia barang/jasa untuk setiap
pekerjaan dalam rangka menjamin mutu.

Ahmad Dhuha Al-Jumu’ah / 21010117130083

11-11-2020/19.13

125.Sesuai dengan UU No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumsen dalam memenuhi
kebutuhan konsumen jasa konstruksi, hak-hak berikut yang tidak benar adalah …
a. Hak untuk mendapatkan produk barang/jasa yang sesuai dengan nilai tukar yang
diberikan.
b. Hak untuk mendapatkan ganti rugi
c. Hak untuk mendapatkan kekayaan pribadi
d. Hakktuk mendapatkan lingkungan hidup yang sehat
e. Hak untuk mendapatkan pendidikan konsumen

Jawaban : C. Hak untuk mendapatkan kekayaan pribadi

Alasan :

Dalam penyelenggaraan jasa konstruksi diperlukan adanya hubungan timbal balik antara
konsumen dan pelaksana jasa. Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan mengenai hak-
hak yang diterima oleh konsumen untuk memastikan bahwa konsumen tidak merasa
dirugikan dalam pelaksanaan tertib berusaha di bidang konstruksi.

Sumber : www.bphn.co.id (Badan Pembinaan Hukum Nasional, tentang analisan dan


evaluasi hukum tentang jasa konstruksi, 2008)

126.Sebutkan apa saja yang termasuk dari tertib penyelenggaraan jasa konstruksi, kecuali …
a. Tahap perencanaan
b. Tahap pengadaan
c. Tahap pelaksanaan
d. Tahap pengawasan
e. Tahap penyelesaian

Jawaban : E. Tahap penyelesaian

Alasan :

Perlu diketahui bahwa pemerintah telah menetapkan infrastruktur tetap menjadi prioritas
utama yang diiringi dengan kualitas sumber daya manusia dan investasi. Sehingga tertib
penyelenggaraan konstruksi harus memenuhi aturan-aturan yang berlaku dan semua pihak
di dalam proyek selalu bekerja sama dalam memastikan pembangunan selalu prima dalam
kurun waktu yang lama.

Sumber : www.binakonstruksi.co.id (Kementrian PUPR. Infrastruktur akan tercapai


dengan tertib penyelenggaraan konstruksi, 2019)

Irzat Roni Wijaya / 21010117140122


11-11-2020/19.15
127.Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 mengatur secara jelas dan rinci mengenai
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Keberlanjutan dalam kegiatan kontruksi,
diantaranya sebagai berikut, kecuali..
a. Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan dan Keberlanjutan.
b. Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa harus memberikan pengesahan atau persetujuan atas
hasil pengkajian, perencanaan, dan/atau perancangan
c. Memberikan pengesahan atau persetujuan atas hasil layanan Jasa Konstruksi
d. Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Keberlanjutan diantaranya meliputi
standar mutu peralatan, standar mutu bahan, standar prosedur pelaksanaan.
e. Kegagalan Bangunan tidak ditetapkan oleh penilai ahli

Jawaban : E. Kegagalan Bangunan tidak ditetapkan oleh penilai ahli

Alasan : Dalam UU Nomor 2 Tahun 2017 dijelaskan mengenai Standar Keamanan,


Keselamatan, Kesehatan dan Keberlanjutan sebagai berikut: Dalam penyelenggaraan Jasa
Konstruksi, Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib memenuhi Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan dan Keberlanjutan. Untuk memenuhi Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan dan Keberlanjutan, Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa harus
memberikan pengesahan atau persetujuan atas hasil pengkajian, perencanaan, dan/atau
perancangan, penggunaan material, peralatan dan/atau teknologi, hasil layanan Jasa
Konstruksi. Dan Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Keberlanjutan
diantaranya meliputi standar mutu peralatan, standar mutu bahan, standar prosedur
pelaksanaan.

Sumber : UU Nomor 2 Tahun 2017

128.Dalam UU Nomor 2 Tahun 2017 telah diatur berbagai macam sanksi mengenai pihak-
pihak yang ada di dalam proses konstruksi yang tidak memenuhi ketentuan keteknikan dan
mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan, sanksi tersebut
diantaranya seperti dibawah ini, kecuali;
a. Sanksi pidana paling lama 10 tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 15%
dari nilai kontrak
b. Pencabutan izin pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
c. Sanksi berupa peringatan tertulis dan denda administratif
d. Pencantuman dalam daftar hitam dan pembekuan akreditasi.
e. Sanksi berupa dikeluarkan dari daftar penilai ahli yang teregistrasi.

Jawaban : A. Sanksi berupa pidana paling lama 10 tahun penjara atau dikenakan
denda paling banyak 15% dari nilai kontrak

Alasan : Dalam UU Nomor 2 Tahun 2017 dijelaskan sanksi-sanksi yang diatur dalam UU
tersebut diantaranya: Peringatan tertulis, Denda administrative, Penghentian sementara
kegiatan layanan Jasa Konstruksi, Pencantuman dalam daftar hitam, Pembekuan
akreditasi, Pencabutan akreditasi, Pembekuan izin, Pencabutan Izin, Dikeluarkan dari
daftar penilai ahli yang teregistrasi, Pemberhentian dari tempat kerja.

Sumber : UU Nomor 2 Tahun 2017

Dareza Muhamad Saputra / 21010117130110


11-11-2020/22.53
129.Pada pengendalian penyelenggaraan Konstruksi ada yang dinamakan Klaim/Kompensasi
antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Hal terkait Klaim/Kompensasi yang ada pada
setiap penyelenggaraan konstruksi tercantum pada?
a. Dokumentasi
b. Dokumen Kontrak
c. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
d. Detail Engineering Design (DED)
e. Surat Perintah Mulai Kerja
Jawaban : B. Dokumen Kontrak
Pada dokumen kontrak berisikan banyak hal tentang penyelenggaraan proyek konstruksi.
Mulai dari ketentuan – ketentuan penyedia dan pengguna jasa, tugas dan wewenang
penguna dan penyedia jasa, hak dan kewajiban pengguna dan penyedia jasa, hingga
ketentuan jika terjadi kahar. Sedangkan klaim termasuk pada hak pengguna dan penyedia
jasa. Ketentuan lebih lanjut tentang apa yang di klaim juga berada pada dokumen kontrak
tersebut.
Sumber: Modul Pengendalian Pengawasan pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PUPR
130.Pada sebuah penyelenggaraan konstruksi penting adanya koordinasi antar anggota tim
penyedia jasa demi pengendalian pekerjaan yang baik. Maka dari itu diperlukan rapat
internal yang biasanya dilakukan setiap minggu sekali. Berkut ini yang benar tentang
tujuan dari diadakannya rapat internal adalah?
a. Sebagai sarana komunikasi
b. Sebagai sarana koordinasi
c. Sebagai sarana konsolidasi dan pembinaan
d. Sebagai sarana strategi dan penyelesaian rencana kerja dan permasalahan pelaksanaan
pekerjaan
e. Semua benar
Jawaban : E. Semua benar
Tujuan dari diadakannya rapat internal pada penyedia jasa yaitu
1. Sebagai sarana komunikasi dan koordinasi
2. Sebagai sarana konsolidasi dan pembinaan
3. Sebagai sarana strategi dan penyelesaian rencana kerja dan permasalahan pelaksanaan
pekerjaan
Maka jawaban yang benar untuk pertanyaan tersebut adalah e. semua benar
Sumber: Modul Pengendalian Pengawasan pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
PUPR

Christian Adi S Hutauruk / 21010117140126


12-11-2020/07.36
131.Dasar hukum pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini mengacu pada
berikut, kecuali :
a. Undang-undang no 23 Tahun 2014 tentang Desentralisasi kewenangan antara Pusat,
Provinsi, dan Kab/Kota
b. Peraturan Pemerintah (PP) no 18/2016 tentang Pembentukan, jenis, dan kriteria
pemetaan urusan dan beban pemerintah daerah
c. Peraturan Menteri dalam Negeri no 10/2017 tentang Hasil Pemetaan urusan dan beban
pemerintah daerah
d. Peraturan Menteri dalam Negeri no 106/2017 tentang Pedoman Nomenklatur
Perangkat daerah bidang PUPR
e. Undang-undng no 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Jawaban : E. Undang-undng no 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Alasan:
Untuk dapat melaksanakan pembinaan jasa konstruksi di daerah wilayah propinsi,
kabupaten atau kota, maka sudah seharusnya dibentuk organisasi perangkat daerah (OPD)
sub urusan jasa konstruksi. Dasar hukum pembentukan Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) ini mengacu pada :
o Undang-undang no 23 Tahun 2014 tentang Desentralisasi kewenangan antara
Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota
o Peraturan Pemerintah (PP) no 18/2016 tentang Pembentukan, jenis, dan kriteria
pemetaan urusan dan beban pemerintah daerah
o Peraturan Menteri dalam Negeri no 10/2017 tentang Hasil Pemetaan urusan dan
beban pemerintah daerah
o Peraturan Menteri dalam Negeri no 106/2017 tentang Pedoman Nomenklatur
Perangkat daerah bidang PUPR
132.Pembinaan Pemerintah Pusat dilakukan terhadap Pemerintah Provinsi dan masyarakat
jasa konstruksi. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dilakukan terhadap
masyarakat jasa konstruksi yaitu, kecuali:
a. Pelaku rantai pasok
b. Pemanfaat Produk Jasa Konstruksi
c. Penyedia Jasa
d. Perguruan tinggi/pakar
e. Pengembangan pasar dan kerjasama konstruksi
Jawaban : E. Pengembangan pasar dan kerjasama konstruksi
Alasan:
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dilakukan terhadap masyarakat jasa
konstruksi yaitu :
1) Asosiasi perusahaan;
2) Asosiasi profesi;
3) Pengguna Jasa;
4) Penyedia Jasa;
5) Perguruan tinggi/pakar;
6) Pelaku rantai pasok;
7) Tenaga Kerja Konstruksi;
8) Pemerhati Konstruksi; dan

9) Pemanfaat Produk Jasa Konstruksi


Dimas Arinton / 21010117130154
12-11-2020/07.40
133.Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menurut UU No. 23 Tahun 2014 terkait
jasa konstruksi ada dibawah ini, kecuali :
a. Penyelenggaraan pelatihan tenaga konstruksi terampil konstruksi;
b. Penyelenggaraan system informasi jasa konstruksi cakupan daerah kabupaten/kota;
c. Penerbitan ijin usaha jasa konstruksi nasional (non kecil dan kecil);
d. Penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja konstruksi percontohan;
e. Pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan jasa
konstruksi.
Jawaban : D. Penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja konstruksi percontohan
Alasan : Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014, Kewenangan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota adalah penyelenggaraan pelatihan tenaga konstruksi terampil konstruksi,
penyelenggaraan system informasi jasa konstruksi cakupan daerah kabupaten/kota,
penerbitan ijin usaha jasa konstruksi nasional (non kecil dan kecil), pengawasan tertib
usaha, tertib penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi.
134.Perhatikan pernyataan dibawah ini !
1. Penyelenggaraan Kebijakan yang berdampak hanya di wilayah Kabupaten/Kota.
2. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan kebijakan.

Pernyataan diatas merupakan kegiatan pembinaan jasa konstruksi Pemerintah Daerah


Kabupaten/Kota yang terdapat pada Pasal 76 ayat 4 …

a. Undang-undang No. 23 Tahun 2004


b. Undang-undang No. 2 Tahun 2017
c. Permendagri No. 106 Tahun 2017
d. Peraturan Pemerintah (PP) No. 18 Tahun 2016
e. Undang-undang No. 23 Tahun 2014
Jawaban : B. Undang-undang No. 2 Tahun 2017
Alasan : Pembinaan jasa konstruksi Pemerintah Daerah yang terdapat pada Pasal 76
Ayat (4) UU No 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi adalah penyelenggaraan
Kebijakan yang berdampak hanya di wilayah Kabupaten/Kota dan pemantauan dan
evaluasi penyelenggaraan kebijakan.
Nadhif Sya’adillah Albaihaqi / 21010117130081
12-11-2020/10.01
135.Proses Penyelenggaraan Konstruksi pada tahap Persiapan kecuali
a. Rencana Umum Pengadaan
b. Rencana Pelaksanaan Pengadaan
c. Rencana Pemilihan Penyedia
d. Penandatangan Kontrak
e. Pilihan ABC benar
Jawaban : D. Penandatangan Kontrak
Penandatanganan kontrak merupakan tahapan pelaksanaan pada proses penyelengaraan
konstruksi
Sumber: Materi Penyelenggaraan Jasa Konstruksi hal 24
136.Proses Penyelenggaraan Konstruksi pada tahap Pelaksanaan kecuali
a. Rencana Umum Pengadaan
b. Serah terima
c. Pelaksanaan Pekerjaan
d. Penandatangan Kontrak
e. Tidak ada yang benar
Jawaban : A. Rencana Umum Pengadaan
Mencana umum pengadaan merupakan tahapan pelaksanaan pada proses penyelengaraan
konstruksi
Sumber: Materi Penyelenggaraan Jasa Konstruksi hal 24
TUGAS KEWIRAUSAHAAN KONSTRUKSI
PILIHAN GANDA
Dosen Pengampu :
Ir. Arif Hidayat, CES, MT.

Disusun oleh :
Kelas B

Koordinator Kelas :

Muhammad Sayyid Musyaffa 21010117130080

Muhammad Zulfikar Adhi Muliawan 21010117130078

PROGRAM STUDI S-1 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
Soal Kelompok 1
Tentang Jasa Konsultansi

Nama : Erni Widiyanti


NIM : 21010117120014
Waktu Pengumpulan : 11/22/2020 6:33:04 PM

Soal – Soal :
1. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi melalui Metode Seleksi Umum diumumkan
sekurang-kurangnya di…
a. Website Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi
b. Papan pengumuman resmi untuk masyarakat
c. Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE
d. Semua benar
e. Semua salah

2. Lembaga konsultan perencana sangatlah penting dalam bidang pengadaan barang


atau jasa khususnya dibidang konstruksi karena konsultan merupakan wakil owner
dilapangan sekaligus pengawas serta perencana terhadap kontraktor. Pilihlah dibawah
ini yang merupakan syarat administratif yang wajib dimiliki untuk bisa menjadi
lembaga konsultan yang berdasar hukum yaitu :
a. Memiliki akte notaris berisikan tentang kepemilikan modal, bentuk badan hukum
serta organisasi
b. Memiliki Surat Ijin Usaha Konstruksi (SIUJK)
c. Memiliki Nomor Wajib Pajak (NPWP)
d. Terdaftar pada panitiapengadilan dan terdaftar pada badan perencana
e. a,b,c,d benar

Jawaban :
1. d. Semua benar
Berdasarkan pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Pasal
42 Ayat 2
Referensi : Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) No.11 Tahun
2013

2. e. a,b,c,d benar
Alasannya : Dalam KEPRES No. 29 Tahun 1984 menjelaskan bahwa syarat wajib
berdirinya sebuah lembaga konsultan yang “sehat” itu memenuhi syarat administrasi
diatas, selain itu dalam Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK)
No.11 Tahun 2013 bab 3 pasal 5,6,7,8,9 menjelaskan kembali tentang regulasi
berdirinya sebuah badan usaha (konsultan).
Referensi : Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012
Nama : Annisa Aulianastiti
NIM : 21010117120009
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 8:06:46 AM

Soal – Soal :
1. Nilai tertinggi paket pekerjaan Jasa Konsultansi yang diperuntukkan bagi usaha kecil
adalah…
a. Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
b. Rp 700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah)
c. Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
d. Rp 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah)
e. Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)

2. Seleksi Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk Jasa
Konsultansi yang bernilai paling tinggi…
a. Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
b. Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
c. Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
d. Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
e. Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah)

Jawaban :
1. a. Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
Berdasarakan PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 14/PRT/M/2013 pasal 4a ayat 2, tertulis “Nilai paket pekerjaan Jasa
Konsultansi sampai dengan Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
diperuntukkan bagi usaha kecil.”
Referensi : PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012

2. b. Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)


Berdasarakan PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012
pasal 1 angka 28, tertulis “Seleksi Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Jasa
Konsultansi untuk Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah).”
Referensi : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
14/PRT/M/2013
Nama : Fadhel Muhammad Yunelv
NIM : 21010117140119
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 10:25:46 AM

Soal – Soal :
1. Dalam melakukan evaluasi dokumen usulan panitia pengadaan mengacu kepada
sistem evaluasi apa saja?
a. Metoda evaluasi kualitas dan biaya
b. Metoda evaluasi biaya tertinggi
c. Metoda evaluasi musyawarah
d. Metoda evaluasi kuantitas
e. Metoda evaluasi usulan biaya

2. Berapakah bobot teknis untuk kualifikasi tenaga ahli?


a. 30 - 50 %
b. 20 - 40 %
c. 50 - 70 %
d. 55 - 65 %
e. 40 - 70 %

Jawaban :
1. a. Metoda evaluasi kualitas dan biaya
Dalam keppres No. 80/2003, pasal 24, Metoda Evaluasi Penawaran Untuk Pemilihan
Penyedia Jasa Konsultansi, dinyatakan sebagai berikut :
(1) Dalam Pemilihan penyedia jasa konsultasi dapat dipiluih salah 1 (satu) dari 5 (lima)
metoda evaluasi penawaran berdasarkan jenis jasa konsultansi yang akan diadakan
dan harus dicantumkan dalam dokumen seleksi, yaitu:
a. metoda evaluasi kualitas
b. metoda evaluasi kualitas dan biaya
c. metoda evaluasi pagu anggaran
d. metoda evaluasi biaya terendah
e. metoda evaluasi penunjukan langsung
Referensi :
http://www.bpkp.go.id/public/upload/unit/maluku/files/Viewer.js/Peraturan/Pengad
aan%20Barang%20dan%20Jasa/Bab-V-Konsultan-Perorangan.pdf

2. c. 50 - 70 %
Evaluasi penawaran teknis bagi pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi, menggunakan
sistem nilai (merit point) terhadap unsurunsur yang dinilai meliputi: pengalaman
perorangan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi tenaga ahli. 1) Acuan yang
digunakan untuk pembobotan teknis sebagai berikut:
a) pengalaman perorangan (10 – 20 %);
b) pendekatan dan metodologi (20 – 40 %);
c) kualifikasi tenaga ahli (50 – 70 %);
d) jumlah (100 %);
e) ) penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam rentang
tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
Referensi : http://www.lkpp.go.id/v2/files/download/3/Paket-4.pdf
Nama : Ilham Kautsar Wijatmiko
NIM : 21010117140135
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 2:48:32 PM

Soal – Soal :
1. Konsultan perencana merupakan suatu badan perorangan atau badan hukum yang
dipilih oleh pemilik proyek ataupun kontraktor pelaksana untuk melakukan
perencanaan, berikut ini yang termasuk macam-macam konsultan perencana,
kecuali................
a. Konsultan Perencana Arsitektur
b. Konsultan Struktur Bangunan
c. Perencana MEP Bangunan
d. Konsultan Landscape
e. Konsultan Pengawas

2. Konsultan perencanaan arsitektur yang ditunjuk oleh owner, berada langsung di


bawah owner karena memegang peranan penting untuk perencanaan awal/konsep
desain dari segi arsitektur dan estetika ruangan. Tugas dari konsultan perencana
arsitektur adalah, Kecuali........
a. Membuat gambar/desain dan dimensi bangunan secara lengkap dengan spesifikasi
teknis, fasilitas dan penempatannya.
b. Menentukan spesifikasi bahan bangunan untuk finishing pada bangunan proyek ini.
c. Membuat gambar-gambar rencana dan syarat-syarat teknis secara administrasi
untuk pelaksanaan proyek.
d. Membuat perencanaan dan gambar-gambar ulang atau revisi bilamana diperlukan.
e. Membuat gambar shop drawing.

Jawaban :
1. e. Konsultan Pengawas
Karena, arti dari Konsultan Pengawas adalah badan usaha atau perorangan yang
ditunjuk oleh pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan.
Referensi :
https://www.pengadaanbarang.co.id/2019/07/tugas-konsultan-perencana-konsultan-
pengawas-dan-kontraktor.html

2. e. Membuat gambar shop drawing


Karena, gambar as built drawing dibuat oleh kontraktor/pelaksana dan fungsinya
untuk menunjukkan adanya perubahan yang terjadi antara gambar rencana, shop
drawing, dan realisasinya.
Referensi : https://www.pengadaanbarang.co.id/2019/07/tugas-konsultan-perencana-
konsultan-pengawas-dan-kontraktor.html
Nama : Aurellius Ansell Reffriandi
NIM : 21010117140130
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 4:39:56 PM

Soal – Soal :
1. Berdasarkan Undang Undang Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 layanan usaha
umum yang dapat diberikan oleh Jasa Konsultan Konstruksi kepada klien adalah
sebagai berikut, kecuali :
a. Perencanaan
b. Perancangan
c. Pengawasan
d. Pengkajian
e. Pemeliharaan

2. Dalam melakukan pemilihan Jasa Konsultansi Konstruksi perlu diadakan proses seleksi
dan evaluasi. Berikut ini adalah metode evaluasi penawaran dalam pemilihan
Penyedia Jasa Konsultansi menurut Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2012:
1. Metode evaluasi berdasarkan kualitas dan biaya
2. Metode evaluasi berdasarkan kuantitas
3. Metode evaluasi berdasarkan biaya terendah
4. Metode evaluasi berdasarkan Pagu Anggaran
Pilihlah pernyataan yang benar dibawah berikut:
a. semua benar
b. semua salah
c. 3 dan 4 benar
d. 1 dan 3 salah
e. 2 dan 4 benar

Jawaban :
1. e. Pemeliharaan
Berdasarkan UU Jakon Nomor 2 Tahun 2017 pasal 13 ayat 4 disebutkan bahwa
layanan usaha jasa yang dapat diberikan oleh Jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat
umum meliputi:
a. Pengkajian
b. Perencanaan
c. Perancangan
d. Pengawasan dan/atau
e. Manajemen Penyelenggaraan Konstruksi
Referensi : Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2012

2. c. 3 dan 4 benar
Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2012 Pasal 49 ayat 1 dijelaskan
bahwa metode evaluasi penawaran yang dapat dilakukan dalam pemelihan Penyedia
Jasa Konsultansi dapat dilakukan dengan menggunakan:
a. metode evaluasi berdasarkan kualitas;
b. metode evaluasi berdasarkan kualitas dan biaya;
c. metode evaluasi berdasarkan Pagu Anggaran; atau
d. metode evaluasi berdasarkan biaya terendah.
Referensi : Undang Undang Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017
Nama : RICARDO PANDIANGAN
NIM : 21010117140081
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 5:22:32 PM

Soal – Soal :
1. Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek ( owner ) untuk
melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas dapat berupa badan
usaha atau perorangan. Salah Satu Wewenang Konsultan Pengawas, kecuali adalah ....
a. Menyediakan Tenaga Kerja, bahan, Tempat demi kelancaran Pelaksanaan
Konstruksi.
b. Meminta kontraktor untuk mengadakan pengetesan terhadap bahan dan peralatan.
c. Melakukan penilaian prestasi kerja kontraktor.
d. Membatalkan contoh bahan apabila tidak sesuai dengan apa yang diminta.
e. Memberitahukan persetujuan, menolak atau mengadakan perubahan terhadap
rencana kerja yang telah dibuat kontraktor.

2. Konsultan adalah Badan yang ditunjuk oleh owner untuk menangani perencanaan
proyek Berikut ini adalah merukpakan hak hak dari konsultan Pengawas
a. Mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang timbul dalam proyek.
b. Menghentikan pekerjaan dan pengadaan proyek terhadap hal yang tidak sesuai
dengan rencana.
c. Membuat berita acara/ dokumen DED yang disepakati.
d. Melakukan pengawasan penggunakan bahan dan alat dalam melaksanakan
kegiatan konstruksi.
e. Melakukan pengkajian terhadap rencana pekerjaan maupun gambar yang
diinginkan

Jawaban :
1. a. Menyediakan Tenaga Kerja, bahan, Tempat demi kelancaran Pelaksanaan
Konstruksi.
Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 13 ayat (3) bahwa tugas
tersebut bukan termasuk tugas konsultan pengawas tetapi merupakan tugas dari
pihak kontraktor
Referensi : UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 13 ayat (3)

2. b. Menghentikan pekerjaan dan pengadaan proyek terhadap hal yang tidak sesuai
dengan rencana.
Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 13 ayat (3), point itu bukan
merupakan kewenangan tugas konsultan pengawas tetapi merupakan hak konsultan
pengawas
Referensi : UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 13 ayat (3)
Nama : Radhitia Muhammad Haris Putra
NIM : 21010117120016
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 7:45:49 PM

Soal – Soal :
1. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam jasa konsultasi spesialis menurut Peraturan
LPJK No.11 Tahun 2013 Tentang Registrasi Usaha Jasa Perencana dan Pengawas
Konstruksi Pasal 7 Ayat 8 adalah.....
a. Jasa survey bawah tanah
b. Jasa inspeksi teknikal
c. Jasa pembuatan peta
d. Jasa survey permukaan tanah
e. Jasa survey volume lalu lintas

2. Yang termasuk Subklasifikasi Jasa Nasehat dan Konsultansi Rekayasa Teknik untuk
Persyaratan Tenaga Ahli Tetap Permohonan Registrasi SBU adalah
a. Geologi
b. Mesin
c. Kimia
d. Fisika
e. Sipil

Jawaban :
1. e. Jasa Survey volume lalu lintas
Dalam Peraturan LPJK No.11 Tahun 2013 Tentang Registrasi Usaha Jasa Perencana dan
Pengawas Konstruksi Pasal 7 Ayat 8 telah di sebutkan bahwa jasa konsultasi spesialis
meliputi subklasifikasi
a. jasa pembuatan prospektus geologi dan geofisika
b. jasa survey bawah tanah;
c. jasa survey permukaan tanah;
d. jasa pembuatan peta;
e. jasa pengujian dan analisa komposisi dan tingkat kemurnian;
f. jasa pengujian dan analisa parameter fisikal;
g. jasa pengujian dan analisa sistem mekanikal dan elektrikal; dan h. jasa inspeksi
teknikal.
Referensi : https://sertifikat-keahlian.com/persyaratan-tenaga-ahli-tetap-sbu-
konsultan/

2. e. Sipil
Dalam Persyaratan Tenaga Ahli Tetap Permohonan Registrasi SBU Subklasifikasi Jasa
Nasehat dan Konsultansi Rekayasa Teknik meliputi
1. Arsitektur
2. Sipil
3. Mekanikal
4. Elektrikal
5. Tata Lingkungan
Referensi : Peraturan LPJK No.11 Tahun 2013
Nama : zainal arifin
NIM : 21010117140137
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 9:39:39 PM

Soal – Soal :
1. Badan Usaha Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi dapat mengajukan
permohonan registrasi SBU untuk?
a. perubahan subklasifikasi
b. perubahan subkualifikasi
c. perubahan klarifikasi
d. a dan b benar
e. semua benar

2. Berkas administrasi yang diteliti dan diproses adalah keabsahan berkas administrasi,
keuangan, dan pengalaman yang bersifat?
a. mutlak
b. praktis
c. dinamis
d. adil
e. semua salah

Jawaban :
1. d. a dan b benar
alasan : Badan Usaha Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi dapat mengajukan
permohonan registrasi SBU untuk perubahan subklasifikasi dan subkualifikasi.
Referensi : LPJKN no. 11 tahun 2013 pasal 33

2. a. mutlak
alasan : Berkas administrasi yang diteliti dan diproses adalah keabsahan berkas
administrasi, keuangan, dan pengalaman sifatnya mutlak.
Referensi : LPJKN no. 11 tahun 2013 pasal 22
Nama : Faldo Baihaqi SN
NIM : 21010117140131
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 11:08:35 PM

Soal – Soal :
1. Berikut ini yang merupakan bagian dari Laporan Rekomendasi Kelayakan Klasifikasi
dan Kualifikasi, yaitu :
a. Cek list verivikasi dan validasi
b. Rekomendasi klasifikasi dan kualifikasi
c. Lembar evaluasi SDM dan badan usaha
d. Lembar pengurus badan usaha
e. semua jawaban benar

2. Pada alur kerja sertifikasi dan registrasi usaha untuk orang perseorangan, mengajukan
permohonan kepada kantor badan :
a. LPJK Nasional
b. LPJK Daerah/Kabupaten
c. LPJK Provinsi
d. SATGAS COVID-19
e. Jawaban (b) benar

Jawaban :
1. e. semua jawaban benar
Perlem LPJKN No.11 tahun 2013 pasal 46 ayat 6
Laporan rekomendasi kelayakan klasifikasi dan kualifikasi diunduh, dicetak dan
ditandatangani, meliputi :
a. Chek List Kelengkapan Dokumen;
b. Chek List Verifikasi Dan Validasi;
c. Lembar Evaluasi Pengurus Badan Usaha;
d. Lembar Evaluasi Pengalaman Badan Usaha;
e. Lembar Evaluasi Keuangan Badan Usaha;
f. Lembar Evaluasi SDM Badan Usaha; dan
g. Rekomendasi Klasifikasi Dan Kualifikasi.
Referensi : Perlem LPJKN No.11 tahun 2013 pasal 38 ayat 1
2. c. LPJK Provinsi
Perlem LPJKN No.11 tahun 2013 pasal 38 ayat 1
Orang perseorangan mengajukan permohonan registrasi TDUP kepada LPJK
Provinsi
Referensi : Perlem LPJKN No.11 tahun 2013 pasal 46 ayat 6
Nama : Hanif Abdul Aziz
NIM : 21010117120042
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 11:21:47 PM

Soal – Soal :
1. Dibawah ini manakah yang termasuk dalam metode pemilihan Penyedia Jasa
Konsultasi?
a. Seleksi, Pengadaan Langsung, dan Penunjukan Langsung
b. Seleksi, Pengadaan Langsung, dan Tender
c. E-Purchasing, Pengadaan Langsung, dan Tender
d. Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung, dan Tender
e. Semua Jawaban Benar

2. Salah satu metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultasi ialah dengan metode seleksi.
Kondisi seperti apa yang membuat pemilihan Penyedia Jasa Konsultasi dilakukan
dengan metode seleksi ?
a. Seleksi dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi bernilai paling banyak di atas
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
b. Seleksi dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi bernilai paling sedikit di atas
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
c. Seleksi dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi bernilai paling banyak di atas
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
d. Seleksi dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi bernilai paling sedikit di atas
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
e. Semua Jawaban Salah

Jawaban :
1. a. Seleksi, Pengadaan Langsung, dan Penunjukan Langsung
Berdasarkan pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, disebutkan dalam Pasal 41 ayat 1
bahwa metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi terdiri atas:
a. Seleksi;
b. Pengadaan Langsung; dan
c. Penunjukan Langsung.
Referensi : Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

2. b. Seleksi dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi bernilai paling sedikit di atas


Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Berdasarkan pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, disebutkan dalam Pasal 41 ayat 2
bahwa metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi menggunakan Seleksi untuk Jasa
Konsultansi bernilai paling sedikit di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Referensi : Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
Nama : Muhammad Faris Izzulhaq
NIM : 21010117140091
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 5:52:16 AM

Soal – Soal :
1. Berikut adalah klasifikasi bidang usaha jasa perencana dan pengawas konstruksi,
kecuali..
a. perencanaan arsitektur
b. perencanaan rekayasa (engineering)
c. perencanaan penataan ruang
d. pengawasan arsitektur
e. penyediaan material konstruksi

2. Masa berlaku SBU (Sertifikasi Badan Usaha) bagi Badan Usaha baru yang mengajukan
permohonan registrasi SBU langsung ke LPJK adalah..
a. 1 tahun
b. 2 tahun
c. 3 tahun
d. 4 tahun
e. 5 tahun

Jawaban :
1. e. penyediaan material konstruksi
Karena menurut Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional nomor
11 tahun 2013 pasal 7 ayat 1, klasifikasi bidang usaha jasa perencana dan pengawas
konstruksi adalah meliputi :
- perencanaan arsitektur
- perencanaan rekayasa (engineering)
- perencanaan penataan ruang
- pengawasan arsitektur
- pengawasan rekayasa (engineering)
- pengawasan penataan ruang;
- konsultansi spesialis
- jasa konsultansi lainnya.
Referensi : Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional nomor 11
tahun 2013 pasal 3 ayat 2 dan 3

2. a. 1 tahun
Untuk badan usaha baru yang mengajukan permohonan registrasi langsung ke LPJK
akan diberikan masa berlaku SBU 1 tahun, sedangkan untuk badan usaha yang
mengajukan permohonan registrasi SBU melalui Asosiasi Perusahaan yang
memperoleh kewenangan menyelenggarakan Verifikasi dan Validasi Awal tingkat
Nasional atau tingkat Provinsi mendapat masa berlaku SBU 3 tahun.
Referensi : Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional nomor 11
tahun 2013 pasal 7 ayat 1
Nama : Matin Alfiansyah
NIM : 21010117130107
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 9:38:51 AM

Soal – Soal :
1. Badan Pelaksana LPJK adalah kesekretariatan LPJK yang merupakan unit kerja yang
mendukung pelaksanaan tugas LPJK yang meliputi :
a. administrasi, teknis, dan keahlian
b. administrasi, manjemen, dan teknis
c. manjemen, teknis, dan keahlian
d. administrasi, pelaksanaan, dan keahlian
e. perencanaan, teknis, manajemen

2. Pembagian penggolongan usaha perencana dan pengawas jasa konstruksi menurut


klasifikasi pekerjaan konstruksi disebut ?
a. klasifikasi
b. subklasifikasi
c. kualifikasi
d. subkualifikasi
e. registrasi

Jawaban :
1. a. administrasi, teknis, dan keahlian
Berdasarkan Peraturan Lembaga Pegembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor : 11
Tahun 2013 tentang registrasi usaha perencana dan pengawas jasa konstruksi yang
dijelaskan pada bab 1 pasal 1 ayat 5 disebutkan bahwa unit yang mendukung
pelaksanaan tugas LPJK yaitu meliputi : administrasi, teknis, dan keahlian.
Referensi : Peraturan Lembaga Pegembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor : 11
Tahun 2013

2. b. subklasifikasi
Berdasarkan Peraturan Lembaga Pegembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor : 11
Tahun 2013 tentang registrasi usaha perencana dan pengawas jasa konstruksi yang
dijelaskan pada bab 1 pasal 1 ayat 15 dijelaskan bahwa subklasifikasi adalah
pembagian penggolongan usaha jasa perencana dan pengawas konstruksi menurut
klasifikasi pekerjaan konstruksi.
Referensi : Peraturan Lembaga Pegembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor : 11
Tahun 2013
Nama : muhammad saddant purbaya
NIM : 21010117140080
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 3:35:42 PM

Soal – Soal :
1. Dibawah ini merupakan bentuk usaha jasa perencanaan dan pengawasan konstruksi
yaitu :
a. Orang Perseorangan dan Badan Usaha
b. Orang Perseorangan dan Commanditare Vennotschap
c. Usaha Dagang dan Badan Usaha
d. Usaha Dagang dan Commanditare Vennotschap
e. Semua benar

2. Salah satu bentuk usaha jasa perencanaan dan pengawasan konstruksi yaitu Orang
Perorangan. Bentuk usaha tersebut meliputi usaha berikut, kecuali :
a. Orang Perseorangan
b. Usaha Dagang
c. Perusahaan Bangunan
d. Biro Teknik
e. Commanditare Vennotschap

Jawaban :
1. Jawaban : a. Orang Perseorangan dan Badan Usaha
Alasan : Menurut LPJK Bab III Pasal 5 ayat 1, bentuk usaha jasa perencanaan dan
pengawasan konstruksi meliputi Orang Perseorangan dan Badan Usaha
Referensi : jurnal Tugas Akhir

2. Jawaban : a. Orang Perseorangan


Alasan : Menurut LPJK Bab III Pasal 5 ayat 2, bentuk usaha jasa perencanaan dan
pengawasan konstruksi Orang Perseorangan meliputi Orang Perseorangan, Usaha
Dagang, Perusahaan Bangunan, dan Biro Teknik
Referensi : jurnal Tugas Akhir
Nama : Muhammad Reza Pramudana
NIM : 21010117130137
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 8:07:12 PM

Soal – Soal :
1. Penyelenggaraan proses registrasi usaha Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi
Nasional dilaksanakan paling sedikit
a. Satu kali dalam tiga tahun
b. Satu kali dalam tiga bulan
c. Tiga Kali dalam satu tahun
d. Tiga kali dalam satu bulan
e. Satu kali dalam satu tahun

2. Kualiffikasi badan usaha menengah subkualifikasi Menengah 2 memiliki persyaratan


kekayaan bersih paling sedikit
a. Rp. 50.000.000,-
b. Rp 100.000.000,-
c. Rp 150.000.000,-
d. Rp 300.000.000,-
e. Rp 500.000.000,-

Jawaban :
1. b. Satu kali dalam tiga bulan
Berdasarkan Peraturan LPJKN No 4 Tahun 2017 Pasal 13 ayat 6 disebutkan bahwa
penyelenggaraan proses registrasi di tingkat nasional sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) huruf a dan ayat (5) dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)
bulan.
Referensi : Peraturan LPJKN No 4 Tahun 2017

2. d. Rp 300.000.000,-
Berdasarkan Peraturan LPJKN No 4 Tahun 2017 Pasal 10 Ayat 1E disebutkan bahwa
subkualifikasi M2, memiliki kekayaan bersih paling sedikit Rp. 300.000.000,- (tiga ratus
juta rupiah).
Referensi : Peraturan LPJKN No 4 Tahun 2017
Nama : Fiorentina Putri S
NIM : 21010117120019
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 8:42:51 PM

Soal – Soal :
1. Apa saja kriteria resiko yang harus ditanggung oleh Badan Usaha Jasa Perencana dan
Pengawas Konstruksi?
a. risiko kecil, mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan
pemanfaatan bangunan-konstruksinya tidak membahayakan keselamatan umum
dan harta benda.
b. risiko sedang, mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan
pemanfaatan bangunan-konstruksinya dapat membahayakan keselamatan
umum,harta benda, dan jiwa manusia.
c. risiko tinggi, mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan
pemanfaatan bangunan-konstruksinya sangat membahayakan keselamatan
umum,harta benda, jiwa manusia, dan lingkungan.
d. jawaban a dan c benar.
e. jawaban a, b, dan c benar.

2. Apa saja berkas pengalaman pekerjaan yang digunakan untuk verifikasi dan validasi
berkas dokumen permohonan registrasi SBU?
a. daftar pengalaman Badan usaha melaksanakan pekerjaan diisi berdasarkan
formulir isian permohonan registrasi yang dikelompokan dalam setiap
subklasifikasi.
b. rekaman kontrak pekerjaan dengan meneliti keabsahan kontrak, jadwal
pelaksanaan, lingkup pekerjaan dan nilai pekerjaan.
c. rekaman berita acara serah terima pekerjaan pertama dan/atau berita acara
serah terima pekerjaan akhir dengan meneliti keabsahan berita acara serah
terima pekerjaan tersebut.
d. Faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan meneliti nilai PPN dengan nilai
pekerjaan.
e. jawaban a, b, c, dan d benar.
Jawaban :
1. e. jawaban a, b, dan c benar.
Pada Perlem LPJKN Nomor 11 Tahun 2013 tentang Registrasi Usaha Jasa
Perencanaan dan Pengawas Konstruksi Pasal 9 ayat 3 disebutkan bahwa kriteria
risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi :
a. risiko kecil, mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan
pemanfaatanbangunan-konstruksinya tidak membahayakan keselamatan umum
dan harta benda;
b. risiko sedang, mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan
pemanfaatan bangunan-konstruksinya dapat membahayakan keselamatan
umum,harta benda, dan jiwa manusia.
c. risiko tinggi, mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dan
pemanfaatan bangunan-konstruksinya sangat membahayakan keselamatan
umum, harta benda, jiwa manusia, dan lingkungan.

2. e. jawaban a, b, c, dan d benar.


Pada Perlem Nomor 10 Tahun 2013 tentang Registrasi Usaha Jasa Pelaksana
Konstruksi Pasal 31 ayat 1 disebutkan bahwa Verifikasi dan validasi berkas dokumen
permohonan registrasi SBU dilakukan terhadap berkas pengalaman pekerjaan
meliputi :
a. daftar pengalaman Badan usaha melaksanakan pekerjaan diisi berdasarkan
formulir isian permohonan registrasi yang dikelompokan dalam setiap
subklasifikasi.
b. rekaman kontrak pekerjaan dengan meneliti keabsahan kontrak, jadwal
pelaksanaan, lingkup pekerjaan dan nilai pekerjaan.
c. rekaman berita acara serah terima pekerjaan pertama dan/atau berita acara
serah terima pekerjaan akhir dengan meneliti keabsahan berita acara serah
terima pekerjaan tersebut.
d. Faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan meneliti nilai PPN dengan nilai
pekerjaan.
Nama : ALFATH HIDAR AL-ACHYAR
NIM : 21010117140125
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 11:11:43 PM

Soal – Soal :
1. Pelelangan Umum untuk pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya atau Pelelangan Terbatas untuk pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi dengan prakualifikasi, metode dua sampul yang meliputi kegiatan-
kegiatan , KECUALI :
a. Pembuktian Kualifikasi
b. Pembuktian Kuitansi
c. Penetapan Hasil Kualifikasi
d. Pengumuman Hasil Kualifikasi
e. Sanggahan Kualifikasi

2. Sertifikat tanda bukti pengakuan formal atas tingkat / kedalaman kompetensi dan
kemampuan usaha dengan ketetapan klasifikasi dan kualifikasi Badan Usaha, adalah
pengertian dari :
a. Sertifikat Badan Usaha
b. Sertifikat Milik Usaha
c. Sertifikat Badan Negara
d. Sertifikat Bukti Usaha
e. Sertifikat Kemampuan Usaha

Jawaban :
1. b. Pembuktian Kuitansi
Karena, sesuai menurut PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70
TAHUN 2012 Pasal 57 ayat 1
Referensi : PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012
Pasal 57 ayat 1
2. a. Sertifikat Badan Usaha
Sertifikat Badan Usaha yang selanjutnya disebut SBU adalah sertifikat tanda bukti
pengakuan formal atas tingkat / kedalaman kompetensi dan kemampuan usaha
dengan ketetapan klasifikasi dan kualifikasi Badan Usaha.
Referensi : Perlem 10-2013 Bab 1 Pasal 1 ayat 19 (PERATURAN LEMBAGA)
Soal Kelompok 2
Tentang Jasa Konstruksi

Nama : Aurelia Yasmin Husna


NIM : 21010117140077
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 4:02:49 PM

Soal – Soal :
1. Dibawah ini yang termasuk wilayah pengaturan dari UU No.2 Tahun 2017 adalah.....
a. Jasa Manufaktur
b. Jasa Komunikasi
c. Jasa Konstruksi
d. Jasa Konsultansi
e. Industri Konstruksi

2. Jasa Konstruksi mempunyai peranan penting dan strategis dalam sistem


pembangunan nasional, untuk mendukung berbagai bidang kehidupan masyarakat
dan menumbuhkembangkan berbagai industri barang dan jasa yang diperlukan dalam
penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi, bunyi pasal tersebut terdapat pada UU No.2
Tahun 2017 pada pasal ke-…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

Jawaban :
1. c. Jasa Konstruksi
Karena UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa konstruksi
Referensi : UU No.2 Tahun 2017
2. c. 3
karena pasal yang berbunyi "Jasa Konstruksi mempunyai peranan penting dan
strategis dalam sistem pembangunan nasional, untuk mendukung berbagai bidang
kehidupan masyarakat dan menumbuhkembangkan berbagai industri barang dan jasa
yang diperlukan dalam penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi" termasuk pasal 3 huruf
a UU no.2 tahun 2017
Referensi : UU No.2 Tahun 2017
Nama : Dhani Fabian
NIM : 21010117140074
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 4:11:01 PM

Soal – Soal :
1. Bentuk usaha jasa pelaksana konstruksi meliputi orang perseorangan, yang dimaksud
orang perseorangan adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Orang perseorangan
b. Usaha Dagang (UD)
c. Firma
d. Perusahaan Bangunan (PB)
e. Biro Teknik (BT)

2. Sebagai materi uji kelayakan klasifikasi dan kualifikasi pemohonan SBU, dokumen apa
saja yang dipergunakan oleh AKBU?
a. Dokumen permohonan registrasi SBU
b. Berita acara verifikasi dan validasi
c. Berkas PDS
d. Database Badan Usaha.
e. LPJK

Jawaban :
1. c. Firma, karena dalam Perlem LPJKN No.11 Tahun 2013 firma merupakan
Badan usaha bukan berbadan hukum
Referensi : LPJKN No. 11 Tahun 2013

2. e. LPJK, LPJK adalah lembaga pengembangan jasa konstruksi bukan


merupakan dokumen untuk uji kelayakan
Referensi : LPJKN No. 11 Tahun 2013
Nama : Nabilla Tasya Salsabila
NIM : 21010117120002
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 4:24:06 PM

Soal – Soal :
1. Dalam memilih penyedia jasa dan penetapan penyedia jasa konstruksi dilakukan
dengan mempertimbangkan beberapa poin, kecuali …
a. Kinerja penyedia jasa
b. Pengalaman menghasilkan produk konstruksi berbagai macam jenis
c. Kesesuaian antara bidang usaha dan ruang lingkup pekerjaan
d. Kesetaraan antara kualifikasi usaha dan beban kerja
e. Pengalaman menghasilkan produk konstruksi sejenis

2. Pembinaan Jasa Konstruksi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat


diselenggarakan melalui kegiatan berikut ini, kecuali....
a. Penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi yang bersifat strategis,
lintas Negara, lintas provinsi, dan/atau berdampak pada kepentingan nasional
Kesesuaian antara bidang usaha dan ruang lingkup pekerjaan
b. Pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa
Konstruksi nasional
c. Penetapan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi nasional
d. Dukungan kepada Bupati/Walikota sebagai wakil Pemerintah Pusat
e. Pengembangan kerja sama dengan Pemerintah Daerah provinsi dalam
menyelenggarakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 UUJK

Jawaban :
1. b. Pengalaman menghasilkan produk konstruksi berbagai macam jenis
Referensi : Berdasarkan Undang-Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017, Bab VIII
mengenai Pembinaan Pasal 75 Ayat (1), dijelaskan bahwa “Pembinaan Jasa Konstruksi
yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat diselenggarakan melalui: a.
Penetapan kebijakan pengembangan
2. d. Dukungan kepada Bupati/Walikota sebagai wakil Pemerintah Pusat
Referensi : Berdasarkan Undang-Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017, Bab V
mengenai Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Pasal 43 Ayat (1), dijelaskan bahwa
“Pemilihan Penyedia Jasa dan penetapan Penyedia Jasa dalam pengikatan hubungan
kerja Jasa Konstruksi dilakukan de
Nama : RIZKY ADRIAN
NIM : 21010117120004
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 4:39:29 PM

Soal – Soal :
1. Tender atau seleksi dalam pemilihan Penyedia Jasa dapat dilakukan melalui tahapan....
a. prakualifikasi, pascakualifikasi, dan tender cepat.
b. Prakualifikasi dan pascakualifikasi
c. Penunjukan langsung & tidak langsung
d. Perencanaan, pelaksanaan, penutupan
e. Pengikatan hubungan Kerjasama

2. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dalam pemilihan Penyedia


Jasa yang menggunakan sumber pembiayaan dari keuangan Negara dilakukan dengan
cara sebagai berikut, kecuali....
a. tender atau seleksi,
b. pengadaan secara elektronik,
c. penunjukan langsung
d. Perwakilan
e. pengadaan langsung

Jawaban :
1. a. Sesuai dengan UU no 27 Tahun 2017, pada pasal 42 ayat 2 “Tender atau seleTender
atau seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui
prakualifikasi, pascakualifikasi, atau tender cepat
Referensi : UU Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017

2. d. Sesuai dengan UU no 27 Tahun 2017, pada pasal 42 ayat 1 “Pemilihan Penyedia Jasa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4l yang menggunakan sumber pembiayaan dari
keuangan Negara dilakukan dengan cara tender atau seleksi, pengadaan secara
elektronik, penunjukan langsung, dan pengadaan langsung sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Referensi : UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
Nama : Farah Aidah Suwarso
NIM : 21010117120021
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 4:48:50 PM

Soal – Soal :
1. Berdasarkan UU No.2 Tahun 2017, jaminan yang dibayarkan oleh penyedia jasa
konstruksi adalah sebagai berikut, kecuali...
a. Jaminan pelaksanaan
b. Jaminan uang muka
c. Jaminan Kesehatan
d. Jaminan pemeliharaan
e. Jaminan sanggah banding

2. Penyedia Jasa dan Subpenyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi harus
memenuhi standar....
a. Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
b. Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan
c. ISO (International Organization for Standardization)
d. Standar Perusahaan
e. ISO & Standar Perusahaan

Jawaban :
1. c. Jaminan Kesehatan
Hal ini sesuai dengan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 57 ayat 2
yang berbunyi “ Jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. jaminan
penawaran; b. jaminan pelaksanaan; c. jaminan uang muka; d. jaminan pemeliharaan;
dan/atau e. jaminan sanggah banding.”
Referensi : UU No. 2 Tahun 2017

2. Jawaban: a. Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan


Hal ini sesuai dengan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 52 point b
yang berbunyi “Penyedia Jasa dan subpenyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa
Konstruksi harus: a. sesuai dengan perjanjian dalam kontrak; b. memenuhi memenuhi
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan; dan mengutamakan
warga negara Indonesia sebagai pimpinan tertinggi organisasi proyek.”
Referensi : UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Nama : Chandra Dwiawanda
NIM : 21010117120060
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 5:34:51 PM

Soal – Soal :
1. Kontrak Kerja Konstruksi paling sedikit harus mencakup uraian...
a. Rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai
pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu pelaksanaan
b. Masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan
pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
c. Masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan
pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah
d. Jawaban a dan b benar
e. Semua salah

2. Dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana tercantum dalam Kontrak Kerja


Konstruksi, Penyedia Jasa wajib menyerahkan hasil pekerjaannya secara...
a. Tepat biaya
b. Tepat mutu
c. Tepat waktu
d. Jawaban b dan c benar
e. Jawaban a, b, dan c benar

Jawaban :
1. d. Jawaban a dan b benar
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pasal 47 ayat (1) poin b
"Rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai
pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu pelaksanaan." dan poin c "Masa
pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan pemeliharaan yang
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa".
Referensi : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi
2. e. Jawaban a, b, dan c benar
Berdasarkan UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pasal 54 ayat (1) yang
berbunyi "Dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Penyedia Jasa dan/atau
Subpenyedia Jasa wajib menyerahkan hasil pekerjaannya secara tepat biaya, tepat
mutu, dan tepat waktu sebagaimana tercantum dalam Kontrak Kerja Konstruksi."
Referensi : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi
Nama : Jayati Arum Dyah Pramesti
NIM : 21010117140075
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 5:41:00 PM

Soal – Soal :
1. Sanksi apakah yang diberikan apabila kontraktor melakukan pelanggaran dan atau
kecurangan dalam proses pengadaan barang/jasa?
a. Didiamkan saja
b. Peninjauan ulang dokumen kontrak
c. Dilaporkan secara pidana dan masuk daftar hitam
d. Tidak boleh mengikuti lelang proyek 1 kali
e. Perusahaan di bekukan

2. Proses penilaian untuk mendapatkan pengakuan terhadap klasifikasi dan kualifikasi


atas kompetensi dan kemampuan usaha di bidang Jasa Konstruksi disebut :
a. Sertifikat
b. Registrasi
c. Sertifikasi
d. Klasifikasi
e. Kualifikasi

Jawaban :
1. b. Dilaporkan secara pidana
Dijelaskan pada Pasal 118 ayat ke-7. Apalabila terjadi pelanggaran dana dan/
kecurangan dalam proses pengadaan barang/jasa, yang harus dilakukan adalah
- Dikenakan sanksi administrasi
- Dituntut ganti rugi
- Dilaporkan secara pidana
Referensi : UU No.2 Tahun 2017
2. a. Sertifikasi
Sertifikasi adalah proses penilaian untuk mendapatkan pengakuan terhadapklasifikasi
dan kualifikasi atas kompetensi dan kemampuan usaha di bidang jasa konstruksi yang
berbentuk usaha orang perseorangan atau dana usaha.
Referensi : PP No 54 Tahun 2010
Nama : Bagas William
NIM : 21010117140079
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 8:24:56 PM

Soal – Soal :
1. Berikut yang merupakan pengertian dari Pekerjaan Konstruksi menurut UU No. 2
Tahun 2017 adalah
a. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan
b. Layanan jasa konstulansi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi
c. Pemberi pekerjaan yang menggunakan layanan jasa konstruksi
d. Layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian,
perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan
konstruksi suatu bangunan
e. Suatu keadaan keruntuhan bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan
setelah penyerahan akhir hasil jasa konstruksi

2. Setiap badan usaha yang mengerjakan Jasa Konstruksi wajib memiliki Sertifikat Badan
Usaha. Sertifikat Badan Usaha diterbitkan melalui suatu proses sertifikasi dan
registrasi oleh....
a. Presiden
b. Pemerintah Daerah Provinsi
c. Bupati
d. Menteri
e. Asosiasi Badan Usaha

Jawaban :
1. a. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan
Pada Bab I Pasal 1 ayat 3 UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi tertulis bahwa
Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan
kembali suatu bangunan.
Referensi : UU No. 2 Tahun 2017

2. d. Menteri
Berdasarkan Bab IV Pasal 30 ayat 2 UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
tertulis bahwa Sertifikat Badan Usaha sebagaiman dimaksud pada ayat (1) diterbitkan
melalui proses sertifikasi dan registrasi oleh Menteri
Referensi : UU No.2 Tahun 2017
Nama : Al Hafidh Ramadhan
NIM : 21010117120017
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 9:57:15 PM

Soal – Soal :
1. Pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dilakukan dengan dibawah ini kecuali :
a. Pekerjaan umum
b. Pemilihan Langsung
c. Kontes
d. Pelelangan terbatas
e. Penunjukan Langsung

2. Lembaga Kontraktor sangatlah penting dalam bidang pengadaan barang atau jasa
khususnya dibidang konstruksi karena kontraktor merupakan penyedia jasa
dilapangan sekaligus. Pilihlah dibawah ini yang merupakan syarat administratif yang
wajib dimiliki untuk bisa menjadi lembaga konsultan yang berdasar hukum yaitu :
a. Memiliki akte notaris berisikan tentang kepemilikan modal, bentuk badan hukum
serta organisasi
b. Memiliki surat ijin usaha konstruksi (SIUJK)
c. Memiliki nomor wajib pajak (NPWP)
d. Terdaftar pada panitia pengadilan dan terdaftar pada badan perencana
e. a, b, c, d benar

Jawaban :
1. Jawaban : c. Kontes
Alasan : Sesuai dengan peraturan presiden no. 70 th. 2012 pasal 35. Kontes
merupakan salah satu cara pemilihan penyedia barang. Bukan penyedia jasa
konstruksi.
Refernsi : Peraturan Presiden no. 70 th. 2012
2. jawaban : e. a, b, c, d benar
Alasan : Dalam KEPRES No. 29 Tahun 1984 menjelaskan bahwa syarat wajib berdirinya
sebuah lembaga konsultan yang “sehat” itu memenuhi syarat administrasi diatas,
selain itu dalam Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) 4No. 11
Tahun 2013 bab 3 pasal 5,6,7,8,9 menjelaskan kembali tentang regulasi berdirinya
sebuah badan usaha (Konsultan).
Referensi : Undang Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
Nama : Asyam Daffa Maulana Zain
NIM : 21010117120003
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 11:11:34 PM

Soal – Soal :
1. Yang termasuk dalam Pelanggaran Ringan yang dilakukan oleh Badan Usaha pemilik
SBU adalah:
a. Melaksanakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan klasifikasi dan atau kualifikasi
usaha yang dimilikinya
b. Terbukti memperoleh SBU dengan cara melanggar hukum
c. Data administrasi identitas Badan Usaha dalam dokumen yang diserahkan kepada
LPJK Nasional atau LPJK Provinsi ternyata tidak benar
d. Terbukti telak memperkerjakan tenaga kerja Pegawai Negeri Sipil, anggota Tentara
Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Republik Indonesia sebagai PJBU, PJT, PJK,
dan tenaga ahli tetap
e. Terbukti memiliki lebih dari satu SBU untuk klasifikasi yang sama dengan kualifikasi
berbeda

2. Berdasarkan peraturan LPJK Nasional No. 10 Tahun 2013 tentang Registrasi Jasa Usaha
Konstruksi Nasional, yang termasuk dalam berkas administrasi yang akan diverifikasi
dan di validasi adalah sebagai berikut, kecuali..
a. Legalitas Perseroan Terbatas, Akte Pendirian, dan Akte Perubahannya yang terakhir
yang dibuat oleh notaris dengan pengesahan akte pendirian dan persetujuan akte
perubahan dari Mentri HUKUM dan HAM
b. Legalitas Koperasi, Akte Pendirian, dam Akte Perubahannya yang terakhir
c. NPWP
d. Faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan meneliti PPN dengan nilai pekerjaan
e. Surat keterangan Domisili yang masih berlaku
Jawaban :
1. c. Data administrasi identitas Badan Usaha dalam dokumen yang diserahkan kepada
LPJK Nasional atau LPJK Provinsi ternyata tidak benar
Menurut Perlem LPJK No.11 Tahun 2013 Pasal 63 Jawaban (A) dan (D) adalah
termasuk pelanggaran sedang, Jawaban (B) dan (E) adalah Pelanggaran berat. Hanya
(C) yang termasuk pelanggaran ringan.
Referensi : peraturan LPJK Nasional No.10 Tahun 2013 Pasal 31 ayat 1

2.
d. Faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan meneliti PPN dengan nilai pekerjaan
Faktur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) termasuk dalam berkas pengalaman pekerjaan
bukan berkas administrasi yang dimuat dalam peraturan LPJK Nasional No.10 Tahun
2013 Pasal 31 ayat 1
Referensi : Perlem LPJK No.11 Tahun 2013 Pasal 63
Nama : fikri ardyantoro
NIM : 21010117130112
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 12:13:55 AM

Soal – Soal :
1. Dibawah ini dokumen yang dibutuhkan untuk keperluan izin usaha mendirikan
perusahaan jasa konstruksi adalaha sebagai berikut kecuali
a. KTP
b. NPWP
c. SIUJK
d. SIUP
e. KK

2. Dalam peraturan UU jasa Konstruksi, BUJKA (badan usaha jasa konstruksi asing)
berlaku selama
a. 10 tahun (dapat di perpanjang)
b. 5 tahun (dapat di perpanjang)
c. 3 tahun (dapat di perpanjang)
d. 20 tahun (tidak dapat di perpanjang)
e. 50 tahun (tidak dapat diperpanjang

Jawaban :
1. e. KK, dokumen KK (kartu keluarga) tidak di butuhkan untuk syarat keperluan izin
mendirikan perusahaan jasa konstruksi
Referensi : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR
05 / PRT / M / 2011

2. c. 3 tahun dan dapat di perpanjang, karena di atur undang undang


Referensi : https://www.pp-presisi.co.id/persyaratan-membuat-izin-usaha-konstruksi-
yang-benar
Nama : Denny Siswaja
NIM : 21010118130118
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 8:51:26 AM

Soal – Soal :
1. Yang bukan merupakan jenis Sertifikat Badan Usaha (SBU) untuk perusahaan
konstruksi adalah
a. Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Konstruksi
b. Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Perencana
c. Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Pengawas
d. Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Pelaksana Konstruksi
e. Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Perizinan

2. Sertifikat Badan Usaha diterbitkan oleh


a. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
b. Pemda Kabupaten/ Kota
c. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
d. Asosiasi Profesi
e. Badan Koordinasi Penanaman Modal

Jawaban :
1. e. Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Perizinan
Jenis Sertifikat Badan Usaha ada 3 yaitu
- Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Konstruksi
- Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi
- Sertifikat Badan Usaha untuk Jasa Pelaksana Konstruksi
Referensi : https://izin.co.id/indonesia-business-tips/2020/05/29/panduan-mengurus-
izin-usaha-kontraktor-di-indonesia/

2. a. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi


SBU diterbitkan oleh LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi)
Referensi : https://izin.co.id/indonesia-business-tips/2020/05/29/panduan-mengurus-
izin-usaha-kontraktor-di-indonesia/
Nama : Matthew Hansel Hinanto
NIM : 21010117140078
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 11:14:43 AM

Soal – Soal :
1. Penilai ahli yang bertugas untuk meberikan penilaian sebuah bangunan mengalami
kegagalan bangunan harus memenuhi hal-hal sebagai berikut.....
a. memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja pada jenjang jabatan ahli di bidang yang sesuai
dengan klasifikasi produk bangunan yang mengalami Kegagalan Bangunan
b. memiliki pengalaman sebagai perencana, pelaksana, dan/atau pengawas pada Jasa
Konstruksi sesuai dengan klasifikasi produk bangunan yang mengalami Kegagalan
Bangunan
c. terdaftar sebagai penilai ahli di kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dibidang Jasa Konstruksi.
d. Pilihan a dan b benar
e. Pilihan a, b dan c benar.

2. Setiap Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa serta institusi yang terkait dengan Jasa
Konstruksi harus memberikan data dan informasi dalam rangka.....
a. tugas pembinaan dan layanan
b. perencanaan dan layanan
c. monitoring dan evaluasi
d. tugas pembinaan dan evaluasi
e. layanan dan monitoring

Jawaban :
1. e. Pilihan a, b dan c benar.
Mengacu pada UU Jasa Konstruksi No 2 Thn 2017 Pasal 61 Ayat 1
Referensi : UU Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017

2. a. tugas pembinaan dan layanan


Mengacu pada UU Jasa Konstruksi No 2 Thn 2017 Pasal 83 Ayat 3
Referensi : UU Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017
Nama : HANIF ARYA BAGASKRA PRAKOSA
NIM : 21010117140082
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 11:46:18 AM

Soal – Soal :
1. SALAH SATU persyaratan membuat IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI ?
a. Fotokopi akte pendirian badan usaha (khusus pemohon yang sudah berbentuk
badan usaha)
b. Fotokopi Kartu Keluarga
c. Surat pengalaman kerja Montir
d. Fotokopi NPWD
e. Permohonan pembuatan NKTT

2. Apa saja jenis jenis SBU untuk perusahaan konstruksi ?


a. SBU untuk Jasa Pelaksanaan Konstruksi
b. SBU untuk Jasa Perencanaan dan Pengawasan Konstruksi
c. SBU untuk Jasa Konstruksi
d. SBU untuk jasa Konsultan
e. A,B dan C benar

Jawaban :
1. a. Fotokopi akte pendirian badan usaha (khusus pemohon yang sudah berbentuk
badan usaha)
karena yang paling sesuai dengan soal
Referensi : UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

2. e. A,B dan C benar


karena memang opsi A,B dan C paling sesuai
Referensi : UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Nama : Sulthan Fariq Andwito
NIM : 21010117120012
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 5:51:20 PM

Soal – Soal :
1. Berikut yang merupakan lingkup pembinaan dari UU No.2 Tahun 2017, Kecuali.....
a. Penetapan Kebijakan
b. Penyelengaraan Kebijakan
c. Pengawasan, Pemantauan dan Evaluasi
d. Pengembangan Jasa Konstruksi dan Pengembangan Kerja Sama
e. Pengalihan

2. Sifat usaha jasa Konsultansi Konstruksi terbagi menjadi 2, yaitu....


a. Umum dan spesialis
b. Besar dan kecil
c. Ahli dan tidak ahli
d. Terpadu dan tidak terpadu
e. Semua salah

Jawaban :
1. b. Pengalihan
Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No. 2, Bab VIII mengenai Pembinaan, tertulis bahawa
Pembinaan Jasa Konstruksi yang menjadi tanggung jawab
Pemerintah Pusat diselenggarakan melalui :
a. penetapan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi
nasional;
b. penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa
Konstruksi yang bersifat strategis, lintas negara, lintas
provinsi, dan/atau berdampak pada kepentingan
nasional;
c. pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi nasional;
d. pengembangan kerja sama dengan pemerintah Daerah provinsi dalam
menyelenggarakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7; dan
e. dukungan kepada gubernur sebagai wakil pemerintah
Pusat.
Referensi : Undang - Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017

2. a. Umum dan spesialis


Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No. 2, Bab IV mengenai Usaha Jasa Konstruksi Pasal
12 dan 13 tertulis bahwa
Pasal 12
Jenis usaha Jasa Konstruksi meliputi:
a. usaha jasa Konsultansi Konstruksi;
b. usaha Pekerjaan Konstruksi; dan
c. usaha Pekerjaan Konstruksi terintegrasi.
Pasal 13
Sifat usaha jasa Konsultansi Konstruksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 huruf a meliputi:
a. umum; dan
b. spesialis.
Referensi : Undang Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017
Nama : Ribka Sherry Tania Dethan
NIM : 21010117120001
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 8:31:04 PM

Soal – Soal :
1. Penyedia Jasa yang tidak memenuhi kewajiban untuk mengganti atau memperbaiki
kegagalan
bangunan yang disebabkan kesalahan Penyedia Jasa dikenai sanksi administratif
berupa....
a. Peringatan tertulis
b. Denda administratif
c. Pencantuman dalam daftar hitam
d. Pembekuan izin
e. Semua benar

2. Penyedia jasa wajib bertanggung jawab atas kegagalan bangunan dalam jangka waktu
yang ditentukan selama ?
a. 5 tahun
b. Sampai masa konstruksi berakhir
c. Sampai masa pemeliharaan berakhir
d. Sampai rencana umur konstruksi berakhir
e. Sampai masa operasi berakhir

Jawaban :
1. e. Semua benar
Berdasarkan uu no 2 tahun 2007 tentang jasa konstruksi pasal 63 , penyedia jasa yang
tidak memenuhi kewajiban untuk mengganti atau memperbaiki kegagalan bangunan
dikenai sanksi administratif berupa:
1. Peringatan tertulis
2. Denda administratif
3. Penghentian sementara layanan jasa konstruksi
4. Pencamtuman data hitam
5. Pembekuan izin
6. Pencabutan izin
Referensi : UU NO 2 TH 2007 TTG JASA KONSTRUKSI

2. d. Sampai rencana umur konstruksi berakhir


Berdasarkan UU no 2 th 2007 ttg jasa konstruksi, pasal 65 ayat 1
"Penyedia jasa wajib bertanggung jawab atas kegagalan bangunan dalam jangka
waktu yanh ditentukan sesuai dengan rencana umur konstruksi
Referensi : UU NO 2 TH 2007 TTG JASA KONSTRUKSI
Soal Kelompok 3
Tentang Jasa Pengadaan Barang

Nama : Nadya Nurul Hudaifah


NIM : 21010117120071
Waktu Pengumpulan : 11/22/2020 9:51:34 AM

Soal – Soal :
1. Semakin kompleks dan besarnya nilai pengadaan barang dan jasa, kondisi pasar dan
lingkungan bisnis yang kian cepat berkembang, dan untuk menjawab tantangan agar
pengadaan pemerintah dapat menjadi instrumen pembangunan. Maka dari itu
pemerintah menerbitkan Peraturan tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
terbaru yaitu ...........
a. Perpres No. 16 Tahun 2018
b. Perpu No.15 Tahun 2017
c. Perpres No. 9 Tahun 2019
d. Perpres No. 10 Tahun 2010
e. Perpres No. 4 tahun 2018

2. Berikut merupakan fungsi UKPBJ (Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa) menurut


peraturan jasa pengadaan barang terbaru yaitu.....
a. Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa
b. Pengelolaan Fungsi Layanan Pengadaan secara elektronik
c. Pembinaan SDM dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa
d. Opsi “a” dan “b” saja yang benar
e. Opsi “a’, “b” dan “c” benar

Jawaban :
1. a. Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Peraturan tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sekaligus mencabut Perpres No. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
Referensi : http://berkas.dpr.go.id/setjen/dokumen/ittama-Knowledge-Sharing-
Bahan-Sosialisasi-Peraturan-Presiden-Nomor-16-Tahun-2018-tentang-Pengadaan-
BarangJasa-Pemerintah-1524134653.pdf

2. e. UKPBJ memiliki fungsi:


-Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa
-Pengelolaan Fungsi Layanan Pengadaan secara elektronik
-Pembinaan SDM dan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa
-Pelaksanaan Pendampingan, Konsultasi, dan/atau Bimbingan Teknis
-Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah
yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya.
Referensi : Internet ( http://berkas.dpr.go.id/setjen/dokumen/ittama-Knowledge-
Sharing-Bahan-Sosialisasi-Peraturan-Presiden-Nomor-16-Tahun-2018-tentang-
Pengadaan-BarangJasa-Pemerintah-1524134653.pdf)
Nama : Achmad Choirun Nadhif
NIM : 21010117120025
Waktu Pengumpulan : 11/22/2020 7:52:17 PM

Soal – Soal :
1. Ketentuan mengenai Jaminan Penawaran yang harus dipenuhi adalah
a. Besarnya 1% - 3% (tiga persen) dari nilai penawaran untuk pengadaan barang dalam
bentuk nominal
b. Besarnya 1% - 3% (tiga persen) dari nilai kontrak dan diterbitkan oleh bank atau
perusahaan asuransi
c. Besarnya 1% - 3% (tiga persen) dari nilai harga perhitungan sendiri untuk pengadaan
barang
d. Besarnya 1% - 3% (tiga persen) dari nilai penawaran untuk pekerjaan jasa konsultasi
e. Besarnya 1% - 3% (tiga persen) dari nilai kontrak pekerjaan jasa konsultasi

2. Informasi yang perlu dipertimbangkan untuk menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
dilakukan berdasarkan metode pelaksanaan/kerja dan spesifikasi teknis dengan
memperhatikan data harga pasar setempat, yang diperoleh berdasarkan hasil survey
menjelang dilaksanakannya pengadaan adalah sebagai berikut, kecuali
a. Inflasi Tahun Sebelumnya, Suku Bunga Berjalan Dan/Atau Kurs Tengah Bank
Indonesia
b. Hasil Perbandingan Dengan Kontrak Sejenis, Baik Yang Dilakukan Dengan Instansi
Lain Maupun Pihak Lain
c. Daftar Biaya/Tarif Barang/Jasa Yang Dikeluarkan Oleh Pabrikan/Distributor Tunggal
d. Perkiraan Perhitungan Biaya Yang Dilakukan Oleh Konsultan Pengawas
e. Biaya Kontrak Sebelumnya Atau Yang Sedang Berjalan Dengan Mempertimbangkan
Faktor Perubahan Biaya

Jawaban :
1. Jawaban c
Berdasarkan Perpres No.16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
pasal 31 “Jaminan Penawaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) besarnya antara
1% (satu persen) hingga 3% (tiga persen) dari nilai total HPS”.
Referensi : Peraturan Menteri PU No. 7 Tahun 2011

2. Jawaban d
Berdasarkan Peraturan Menteri PU No. 7 Tahun 2011 menyebutkan bahwa Dalam
rangka menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dilakukan berdasarkan metode
pelaksanaan/kerja dan spesifikasi teknis dengan memperhatikan data harga pasar
setempat, yang diperoleh berdasarkan hasil survey menjelang dilaksanakannya
pengadaan dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi:
a. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik
(BPS)
b. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan
sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan
c. daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor tunggal
d. biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan
faktor perubahan biaya
e. inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank Indonesia
f. hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan instansi lain
maupun pihak lain
g. perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana (engineer’s
estimate)
h. norma indeks yaitu tentang nilai harga terendah dan harga tertinggi dari suatu
barang/jasa yang diterbitkan oleh instansi teknis terkait atau Pemerintah Daerah
setempat; dan/atau
i. informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
Referensi : Perpres No. 16 Tahun 2018
Nama : Riko Ariyanto
NIM : 21010117120008
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 4:14:21 PM

Soal – Soal :
1. Dalam Pengadaan barang/jasa terdapat tahapan pemilihan penyedia jasa, berikut ini
yang merupakan tapahan pemilihan penyedia jasa ialah...
a. Tender
b. E-Purchasing
c. Penunjukan Langsung
d. Tender Cepat
e. Semua benar
2. Pengadaan Barang/Jasa seyogyanya dilaksanakan dengan prinsip-prinsip pengadaan.
Dibawah ini yang merupakan prinsip-prinsip peangadaan yaitu…
a. Efisien, Efektif, Transparan, Terbuka, Bersaing, Adil, dan Akuntabel
b. Efisien, Kompetitif, Amanah, Adil, dan Terbuka
c. Kompetitif, Adil, Jujur, Berani, dan Sehat
d. Kompetitif, Adil, Akuntabel, Harmonis, Lancar, Aman, dan Percaya.
e. Adil, Terbuka, Amanah, Loyalitas, dan Jujur

Jawaban :
1. e. Semua benar
Referensi : Perpres no.16 tahun 201

2. a. Efisien, Efektif, Transparan, Terbuka, Bersaing, Adil, dan Akuntabel


Referensi : Buletin Konstruksi Edisi 1 Tahun 2020 Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Halaman 9 Disebutkan
"Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (PBJP)"
Nama : Nadiana Helma Salsabila
NIM : 21010117130079
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 5:18:34 PM

Soal – Soal :
1. Dibawah ini merupakan jenis kontrak pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa,
kecuali .…
a. Lumsum
b. Harga Satuan
c. PHO
d. Turnkey
e. Kontrak Payung

2. Berikut ini adalah bentuk jaminan yang diberikan dalam pengadaan barang/jasa,
kecuali ….
a. Jaminan Penawaran
b. Jaminan Pengembalian
c. Jaminan Pelaksanaan
d. Jaminan Uang Muka
e. Jaminan Pemeliharaan

Jawaban :
1. c. PHO.
Dalam UU No 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 27
ayat (1) disebutkan bahwa jenis kontrak pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa
lainnya terdiri atas : a. Lumsum b. Harga Satuan c. Gabungan Lumsum dan Harga
Satuan d. Terima Jadi (Turnkey); dan e. Kontrak Payung. PHO tidak termasuk kedalam
jenis kontrak
Referensi : UU No 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
2. b. Jaminan Pengembalian
Dalam UU No 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 30
ayat (1) disebutkan bahwa jaminan pengadaan barang/ jasa terdiri atas : a. Jaminan
Penawaran b. Jaminan Sanggah Banding c. Jaminan Pelaksanaan d. jaminan Uang
Muka; dan e. Jaminan Pemeliharaan. Jaminan Pengembalian tidak termasuk
kedalamnya
Referensi : UU No 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nama : Salma Hanifah
NIM : 21010117120068
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 9:07:01 PM

Soal – Soal :
1. Setiap penyedia jasa yang melanggar ketentuan pemberian pekerjaan utama
sebagaimana yang ada dalan undang-undang jasa kontruksi no. 2 tahun 2017 dikenai
sanksi adminitratif seperti berikut, kecuali
a. Peringatan tertulis
b. Denda adminitratif
c. Pencabutan izin
d. Penghentian sementara kegiatan layanan jasa kontruksi
e. Pembekuan izin

2. Dalam UU no.2 tahun 2017 pasal 88 pasal 4 menyebutkan tahapan upaya


penyelesaian sengketa meluputi
a. Mediasi, konsiliasi, dan arbitrase
b. Mediasi, komunikasi, dan arbitrase
c. Musyawarah, konsiliasi, arbitrase
d. Semua benar
e. Komunikasi, arbitrase

Jawaban :
1. c. Pencabutan izin, berdasarkan UU no. 2 tahun 2017 pasal 95 setiap penyedia jasa
yang melanggar ketentuan utama sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 ayat 1
dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis, denda administrasi,
penghentian sementara kegiatan layanan jasa kontruksi, dan pembekuan izin
Referensi : Undang - undang Jasa Kontruksi No. 2 Tahun 2017

2. a. Mediasi, konsiliasi, dan arbitrase. Berdasarkan pada UU no 2 tahun 2017 passal 88


ayat 4 tahapan upaya penyelesaian sengketa sebagaimana pada ayat 2 jika tidak
mencapai mufakat meliputi mediasi, konsiliasi, dan arbitrase
Referensi : Undang - undang Jasa Kontruksi No. 2 Tahun 2017
Nama : Didi Kurniawan
NIM : 21010117120015
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 9:54:29 PM

Soal – Soal :
1. Salah satu tujuan dalam sistem pengadaan barang/jasa berdasarkan Perpres No. 16
Tahun 2018, kecuali..
a. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri
b. Meningkatkan peran serta usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah
c. Meningkatkan keikursertaan industri kreatif
d. Mendorong pemerataan ekonomi
e. Mengurangi kesenjangan sosial dalam negeri

2. Salah satu pihak yang terlibat dalam proses pengadaan barang dan jasa menurut
Perpres No. 16 Tahun 2018, kecuali..
a. Pengguna Anggaran
b. Kuasa Pengguna Anggaran
c. Pejabat Pembuat Komitmen
d. Pejabat Pengadaan
e. Pejabat Pegadaian

Jawaban :
1. e. Mengurangi kesenjangan sosial dalam negeri
Berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
BAB II Pasal 4 yang bunyinya yaitu Pengadaan Barang/Jasa bertujuan untuk:
a. menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan, diukur
dari aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi, dan Penyedia;
b. meningkatkan penggunaan produk dalam negeri;
c. meningkatkan peran serta Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah;
d. meningkatkan peran pelaku usaha nasional;
e. mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan barang/jasa hasil penelitian;
f. meningkatkan keikutsertaan industri kreatif;
g. mendorong pemerataan ekonomi; dan
h. mendorong Pengadaan Berkelanjutan.
Referensi : Perpres No. 16 Tahun 2018

2. e. Pejabat Pegadaian
Berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
BAB III Pasal 8 yang bunyinya yaitu Pelaku Pengadaan Barang/Jasa terdiri atas:
a. PA;
b. KPA;
c. PPK;
d. Pejabat Pengadaan;
e. Pokja Pemilihan;
f. Agen Pengadaan;
g. PjPHP/PPHP;
h. Penyelenggara Swakelola; dan
i. Penyedia.
Referensi : Perpres No. 16 Tahun 2018
Nama : Sukma Bayu Aji
NIM : 21010117120018
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 12:22:01 AM

Soal – Soal :
1. Dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa, kebutuhan barang/jasa dapat
dikelompokkan menjadi 4 jenis adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Barang
b. Pekerjaan Konstruksi
c. Jasa Konsultansi
d. Jasa Lainnya
e. Pekerjaan K3

2. Yang bukan sumber dana dalam kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah adalah :
a. APBN
b. Hasil Sitaan
c. APBD
d. Pinjaman Luar Negeri
e. Hibah dalam negeri

Jawaban :
1. e. Pekerjaan K3
Berdasarkan Perpres No 16 Tahun 2018 Pasal 3 ayat 1, jenis barang/jasa yang menjadi
bagian dalam kegiatan pengadaan barang/jasa adalah barang, pekerjaan konstruksi,
jasa konstruksi, dan jasa lainnya.
Referensi : No 16 Tahun 2018 Pasal 2

2. b. Hasil Sitaan
Berdasarkan Perpres No 16 Tahun 2018 Pasal 2, yang menjadi ruang lingkup kegiatan
pengadaan barang/jasa pemerintah adalah Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang menggunakan anggaran belanja dari
APBN/APBD, Pinjaman dalam negeri / hibah dalam negeri, Pinjaman luar negeri.
Referensi : Perpres No 16 Tahun 2018 Pasal 3 ayat 1
Nama : Muhammad Andrean
NIM : 21010117120029
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 12:28:37 AM

Soal – Soal :
1. Berikut ini adalah ruang lingkup pengawasan Pengadaan Barang/Jasa menuru Perpres
Nomor 16 tahun 2008, kecuali..
a. Pemenuhan nilai manfaat yang sebesar-besarnya
b. Kepatuhan terhadap peraturan
c. Penggunaan produk dalam negeri
d. Pengadaan Berkelanjutan
e. Meningkatkat ekspor & impor

2. Sanksi apa yang dapat diberikan jika Pelaku Pengadaan Barang/Jasa melakukan
tindakan yang melanggar peraturan ?
a. Sanksii digugurkan dalam pemilihan
b. Sanksi Daftar Hitam
c. Sanksi ganti kerugian
d. Sanksi denda
e. Semua benar

Jawaban :
1. e. Meningkatkat ekspor & impor
Berdasarkan Perpres Nomor 16 tahun 2008 pasal 76 ayat 4 menyebutkan ruang
lingkup pengawasan Pengadaan Barang/Jasa
meliputi: pemenuhan nilai manfaat yang sebesar-besarnya; kepatuhan terhadap
peraturan; pencapaian TKDN; penggunaan produk dalam negeri; pencadangan dan
peruntukan paket untuk usaha kecil; Pengadaan Berkelanjutan.
Referensi : Perpres No16 Tahun 2008 pasal 78 ayat 4
2. e. Semua benar
Berdasarkan Perpres No16 Tahun 2008 pasal 78 ayat 4 menyatakan Perbuatan atau
tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dikenakan :
sanksi digugurkan dalam pemilihan; sanksi pencairan jaminan; Sanksi Daftar Hitam;
sanksi ganti kerugian; dan/atau sanksi denda.
Referensi : Perpres Nomor 16 tahun 2008 pasal 76 ayat 4
Nama : Dinda Alvira
NIM : 21010117130152
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 5:31:04 AM

Soal – Soal :
1. Swakelola dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah memiliki 4 tipe. Hal yang benar mengenai
Swakelola Tipe ke III adalah…
a. Swakelola yang direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh
Kementrian/Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran
b. Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh Kementrian/Lembaga/Perangkat
Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh Ormas penanggung jawab
Swakelola
c. Swakelola yang direncanakan oleh Kementrian/Lembaga/Perangkat Daerah
penanggung jawab anggaran dan/atau berdasarkan usulan Kelompok Masyarakat, dan
dilaksanakan serta diawasi oleh Kelompok Masyarakat pelaksana Swakelola
d. Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh Kementrian/Lembaga/Perangkat
Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh
Kementrian/Lembaga/Perangkat Daerah lain pelaksana Swakelola
e. Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh Kementrian/Lembaga/Perangkat
Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh Ormas pelaksana
Swakelola

2. Bagaimana urutan yang benar mengenai Perencanaan Pengadaan yang dananya


bersumber dari APBD?
a. Setelah penyusunan RKA Perangkat Daerah dan KUA-PPAS
b. Sebelum penyusunan RKA Perangkat Daerah dan KUA-PPAS
c. Bersamaan dengan penyusunan RKA Perangkat Daerah namun setelah KUA-PPAS
d. Bersamaan dengan penyusunan RKA Perangkat Daerah namun sebelum KUA-PPAS
e. Ketiganya dilakukan bersamaan

Jawaban :
1. e. Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh Kementrian/Lembaga/Perangkat
Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh Ormas pelaksana
Swakelola. Hal ini sesuai dengan pernyataan mengenai Swakelola Tipe III yang
tercantum dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah BAB IV pasal 18 ayat 6 poin c.
Referensi : Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

2. c. Bersamaan dengan penyusunan RKA Perangkat Daerah namun setelah KUA-PPAS.


Hal ini sesuai dengan pernyataan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bab IV Pasal 18 ayat 3
yang berbunyi; "Perencanaan Pengadaan yang dananya bersumber dari APBD
dilakukan bersamaan dengan proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Perangkat Daerah (RKA Perangkat Daerah) setelah nota kesepakatan Kebijakan Umum
APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS)."
Referensi : Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nama : M. Muhtajul Umam
NIM : 21010117120038
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 7:41:57 AM

Soal – Soal :
1. Berikut ini merupakan salah satu bentuk pengadaan barang/jasa khusus yang diatur
dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, kecuali …
a. Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka penanganan keadaan darurat
b. Pengadaan Barang/Jasa di luar negeri
c. Pengadaan Barang/Jasa pada badan layanan umum
d. Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka penelitian
e. Pengadaan Barang/Jasa dengan dana pinjaman/hibah luar negeri

2. Dalam hal Pengadaan Barang/Jasa untuk penelitian, pihak-pihak yang dapat berperan
sebagai pelaksana penelitian, kecuali …
a. Seorang Pegawai Aparatur Sipil Negara
b. Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
c. Perguruan Tinggi
d. Pilihan a, b, c salah
e. Pilihan a, b, c benar

Jawaban :
1. c. Pengadaan Barang/Jasa pada badan layanan umum
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 59 – Pasal 64 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang termasuk pengadaan khusus
antara lain:
1. Pengadaan Barang/Jasa dalam Rangka Penanganan Keadaan Darurat (Pasal 59)
2. Pengadaan Barang/Jasa di Luar Negeri (Pasal 60)
3. Pengadaan Barang/Jasa dalam Rangka Penelitian (Pasal 62)
4. Tender Internasional dan Dana Pinjaman/Hibah Luar Negeri (Pasal 63-64)
Sedangkan Pengadaan Barang/Jasa pada badan layanan umum merupakan salah satu
bentuk pengadaan barang/jasa yang dikecualikan (tidak diatur) dalam Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Referensi : Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah

2. d. Pilihan a, b, c salah
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 62 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, pihak-pihak yang dapat berperan sebagai
pelaksana penelitian, antara lain:
- Individu/kumpulan individu meliputi Pegawai Aparatur Sipil Negara/non-Pegawai
Aparatur Sipil Negara
- Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
- Perguruan Tinggi
- Ormas
- Badan Usaha
Seorang Pegawai Aparatur Sipil Negara, Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah,
dan Perguruan Tinggi merupakan pihak yang dapat berperan sebagai pelaksana
penelitian, sehingga dapat diartikan bahwa tidak tersedia pilihan yang tepat dalam
soal tersebut.
Referensi : Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Pasal 59-Pasal 64)
Nama : Ahmad Afifuddin
NIM : 21010117130087
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 7:43:15 AM

Soal – Soal :
1. Jaminan pengadaan Jasa Konsultasi yang diperlukan adalah...
a. Jaminan Uang Muka
b. Jaminan Penawaran
c. Jaminan Sanggah Banding
d. Jaminan Pelaksanaan
e. Jaminan Pemeliharaan

2. Bentuk Jaminan surety bond bersifat…


a. Bersyarat
b. Tidak mudah dicairkan
c. Harus dicairkan paling lambat 14 hari kerja setelah surat perintah pencairan
diterima
d. Menjamin risiko yang sudah pasti
e. Sebagai perlindungan atas risiko yang akan terjadi

Jawaban :
1. a. Jaminan Uang Muka
Sesuai Pasal 30 Ayat 5 yang berbunyi "Pengadaan Jasa Konsultansi tidak diperlukan
Jaminan Penawaran, Jaminan Sanggah Banding, Jaminan Pelaksanaan, dan Jaminan
Pemeliharaan", maka hanya Jaminan Uang Muka yang diperlukan pada Jasa
Konsultasi.
Referensi : Perpres RI No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

2. c. Harus dicairkan paling lambat 14 hari kerja setelah surat perintah pencairan
diterima
Berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pasal 30, bentuk jaminan surety bond bersifat tidak bersyarat, mudah dicairkan dan
harus dicairkan oleh penerbit jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah surat perintah pencairan dari Pokja Pemilihan/PPK/Pihak yang diberi kuasa
oleh Pokja Pemilihan/PPK diterima.
Referensi : Perpres No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nama : Maulana Faridh Amin
NIM : 21010117120054
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 12:42:27 PM

Soal – Soal :
1. Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, terdapat pelaku pengadaan barang/jasa
yang terdiri atas...
a. PA,KPA,PPK
b. PA dan PPK
c. PA,KPA,PPK,Pejabat Pengadaan,Pokja Pemilihan, Agen Pengadaan, PjPHP/PPHP,
Penyelenggara Swakelola, dan Penyedia
d. Pejabat Pengadaan,Pokja Pemilihan, Agen Pengadaan, PjPHP/PPHP, Penyelenggara
Swakelola, dan Penyedia
e. PPK saja

2. Siapa yang memiliki tugas untuk menetapkan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dalam
pengadaan barang/jasa pemerintah?
a. PA
b. PjPHP
c. Penyedia Jasa
d. KPA
e. Semua jawaban benar

Jawaban :
1. c. PA,KPA,PPK,Pejabat Pengadaan,Pokja Pemilihan, Agen Pengadaan, PjPHP/PPHP,
Penyelenggara Swakelola, dan Penyedia. Tertera pada Peraturan Presiden No.16
Tahun 2018 pada Bab III pasal 8
Referensi : Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018

2. a. PA, yang berwenang dan bertugas untuk menetapkan PPK yaitu PA (Pengguna
Anggaran) yang telah dijelaskan pada Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 BAB III
pasal 9 tentang Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Referensi : Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018
Nama : Aditia Pangestu
NIM : 21010117120073
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 1:25:29 PM

Soal – Soal :
1. Yang bukan merupakan kebijakan pengadaan Barang/Jasa ialah:
a. meningkatkan kualitas perencanaan Pengadaan Barang/Jasa
b. mengembangkan E-marketplace Pengadaan Barang/Jasa
c. mendorong pelaksanaan penelitian dan industri kreatif
d. mendorong percepatan pembangunan strategis
e. memberikan kesempatan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah

2. Persiapan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia oleh PPK meliputi kegiatan,


kecuali:
a. menetapkan uang muka, jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, jaminan
pemeliharaan, sertifikat garansi, dan/ atau penyesuaian harga
b. menetapkan HPS
c. menetapkan Tim Ahli dan Tim Teknis
d. spesifikasi teknis/KAK
e. menetapkan rancangan kontrak

Jawaban :
1. d. mendorong percepatan pembangunan strategis
berdasarkan pasal 5 perpres 16/2018
Pasal 5
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa meliputi:
a. meningkatkan kualitas perencanaan Pengadaan Barang/Jasa;
b. melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang lebih transparan, terbuka, dan
kompetitif;
c. memperkuat kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia Pengadaan
Barang/Jasa;
d. mengembangkan E-marketplace Pengadaan Barang/Jasa;
e. menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, serta transaksi elektronik;
f. mendorong penggunaan barang/jasa dalam negeri dan Standar Nasional Indonesia
(SNI);
g. memberikan kesempatan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah;
h. mendorong pelaksanaan penelitian dan industri kreatif; dan
i. melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan.
Referensi : Pasal 5 perpres 16/2018

2. c. menetapkan Tim Ahli dan Tim Teknis


Disebutkan dalam Pasal 25 Perpres 16/2018
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia oleh PPK
meliputi kegiatan:
a. menetapkan HPS;
b. menetapkan rancangan kontrak;
c. menetapkan spesifikasi teknis/KAK; dan/atau
d. menetapkan uang muka, jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, jaminan
pemeliharaan, sertifikat garansi, dan/atau penyesuaian harga.
Referensi : Pasal 27 ayat 1 Perpres 16/2018
Nama : Faisal Dino Prasetyo
NIM : 21010117120050
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 5:32:57 PM

Soal – Soal :
1. Berdasarkan Pasal 7 Perpres No. 16 tahun 2018, pengurus atau manajer koperasi
merangkap sebagai
a. PPK/Pokja/PP
b. Konsultan
c. Bendahara Pengeluaran
d. SNVT
e. Owner

2. Konsultan perencana/pengawas dalam Pekerjaan Konstruksi bertugas dan


berwewenang sebagai?
a. Pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang direncanakannya/diawasinya, kecuali dalam
pelaksanaan pengadaan pekerjaan terintegrasi
b. Mengendalikan atau menjalankan badan usaha Penyedia
c. Memberi atau menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat, dan apa saja dari atau
kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan dengan Pengadaan
Barang/Jasa
d. Menggantikan project manager
e. Pembina pekerja yang baru

Jawaban :
1. a. PPK/Pokja/PP
Sesuai dengan Pasal 7 Perpres No. 16 tahun 2018 yang berbunyi pengurus/manajer
koperasi merangkap sebagai PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan pada
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
Referensi : Perpres No. 16 Tahun 2018
2. a. Pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang direncanakannya/diawasinya, kecuali dalam
pelaksanaan pengadaan pekerjaan terintegrasi
Sesuai dengan Pasal 7 Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa
Referensi : Pasal 6 Peraturan Presiden No 16 Tahun 2018
Nama : Tifani Amelia Safitri
NIM : 21010117120026
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 5:39:46 PM

Soal – Soal :
1. Berikut merupakan dasar hukum sub urusan jasa konstruksi, kecuali..
a. UU No. 23 Tahun 2014
b. Permendagri No. 12 Tahun 2017
c. UU No. 2 Tahun 2017
d. UU No. 23 Tahun 2016
e. PP No. 18 Tahun 2016

2. Dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah pada bagian Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia,
bahwa pembayaran prestasi pekerjaan diberikan kepada penyedia setelah dikurangi
angsuran pengembalian uang muka, retensi, dan denda. Berapa besar retensi yang
digunakan sebagai jaminan pemeliharaan pembayaran?
a. 2%
b. 5%
c. 10%
d. 15%
e. 25%

Jawaban :
1. d. UU No. 23 Tahun 2016 (karena itu bukan dasar hukum sub jasa konstruksi,
seharusnya UU No. 23 Tahun 2014)
Referensi : Perpres Nomor 16 Tahun 2018

2. b. 5% (sesuai yang tertuang dalam Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Melalui


Penyedia dalam Bab VII Perpres Nomor 16 Tahun 2018, dimana pada pembayaran
prestasi pekerjaan retensi sebesar 5% digunakan sebagai pemeliharaan pembayaran)
Referensi : Materi 8 dan 9 kewirausahaan penyelenggaraan Konstruksi di Daerah
(peningkatan kapasitas)
Soal Kelompok 4
Tentang Pengguna Jasa

Nama : Jihan Shafira Adhalia Tuanaya


NIM : 21010117140109
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 11:42:13 AM

Soal – Soal :
1. Berikut jaminan yang diserahkan Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa untuk
memenuhi kewajiban sebagaimana dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan
Penyedia Jasa, kecuali…
a. jaminan penawaran
b. jaminan pelaksanaan
c. jaminan perencanaan
d. jaminan uang muka
e. jaminan sanggah banding

2. Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa yang tidak memenuhi Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi
akan dikenai sanksi administratif sebagai berikut, kecuali…
a. peringatan tertulis
b. pemutusan kontrak kerja
c. denda administratif
d. pencantuman dalam daftar hitam
e. pembekuan izin atau pencabutan izin

Jawaban :
1. c. jaminan pelaksanaan
Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 Pasal 57 ayat 2, jaminan yang
diserahkan adalah jaminan penawaran, jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka,
jaminan pemeliharaan, dan jaminan sanggah banding. Jaminan perencanaan tidak
termasuk dalam jaminan yang diserahkan.
Referensi : UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 Pasal 96 ayat 1

2. b. pemutusan kontrak kerja


UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 Pasal 96 ayat 1, sanksi administratif yang akan
dikenakan bagi pelanggar yaitu peringatan tertulis, denda administratif, penghentian
sementara Konstruksi, pencantuman dalam daftar hitam, pembekuan izin, dan/atau
pencabutan izin. Pemutusan kontrak kerja tidak tercantum dalam sanksi administratif.
Referensi : UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 Pasal 57 ayat 2
Nama : Muhammad Rivaldi
NIM : 21010117130105
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 3:54:34 PM

Soal – Soal :
1. Dalam pasal 4 ayat huruf b UU No. 2 Tahun 2017 disebutkan bahwa Pemerintah Pusat
bertanggung jawab atas terciptanya iklim usaha yang kondusif, penyelenggaraan Jasa
Konstruksi yang transparan, persaingan usaha yang sehat, serta jaminan kesetaraan
hak dan kewajiban antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka manakah yang bukan menjadi kewenangan pemerintah pusat?
a. mengembangkan standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberranjutan
daram penyelenggaraan Jasa Konstruksi
b. menyelenggarakan pengawasan penerapan Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatarr, dan keberranjutan dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan Jasa
Konstruksi oleh badan usaha Jasa Konstruksi
c. memberi hak khusus kepada pengguna jasa tertentu
d. menyelenggarakan registrasi penilai ahli
e. menetapkan penilai ahli yang teregistrasi dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan

2. Pengguna jasa sebagaimana dimaksud Pasal 39 UU No 2 Tahun 2017, dilarang


menggunakan penyedia jasa yang bagaimana?
a. Penyedia Jasa yang terafiliasi pada pembangunan untuk kepentingan umum tanpa
melalui tender atau seleksi, atau pengadaan secara elektronik.
b. Penyedia Jasa yang terafiliasi pada pembangunan untuk kepentingan individu tanpa
melalui tender atau seleksi, atau pengadaan secara elektronik
c. Penyedia Jasa yang terafiliasi pada pembangunan untuk kepentingan kelompok
tanpa melalui tender atau seleksi, atau pengadaan secara elektronik
d. Penyedia Jasa yang terafiliasi pada pembangunan untuk kepentingan individu tanpa
melalui penunjukan, atau pengadaan secara elektronik
e. Penyedia Jasa yang terafiliasi pada pembangunan untuk kepentingan individu tanpa
melalui tender atau seleksi, atau pengadaan secara manual.
Jawaban :
1. c. memberi hak khusus kepada pengguna jasa tertentu
Kewenangan pemerintah pusat untuk mencapai tujuan sebagaimana yang disebutkan
pada pasal 4 ayat huruf b UU No. 2 Tahun 2017 terdapat pada UU No. 2 Tahun 2017
pasal 5 ayat 2
Referensi : UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017

2. a. Penyedia Jasa yang terafiliasi pada pembangunan untuk kepentingan umum tanpa
melalui tender atau seleksi, atau pengadaan secara elektronik.
Hal tersebut disebutkan dalam pasal Pasal 44 UU No 2 Tahun 2017
Referensi : UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
Nama : Moch. Nur Faisal
NIM : 21010117130098
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 5:50:30 PM

Soal – Soal :
1. Pengaturan hubungan kerja antara pengguna Jasa dan Penyedia Jasa harus dituangkan
dalam?
a. Kontrak Kerja Konstruksi
b. Dokumen K3
c. Rencana Teknis Proyek
d. Sertifikat Kompetensi Kerja
e. Surat Izin Membangun Bangunan

2. Pengguna Jasa dilarang menggunakan Penyedia Jasa yang terafiliasi pada


pembangunan untuk kepentingan umum tanpa melalui
a. Tender atau seleksi,
b. Pengadaan secara elektronik.
c. Memilih secara langsung
d. Jawaban a dan b benar
e. Jawaban a, b, dan c benar

Jawaban :
1. a. Kontrak Kerja Konstruksi
Berdasarkan pada UU No. 2 tahun 2017 Jasa Konstruksi, Pasal 46 (1) yang berisi
"Pengaturan hubungan kerja antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa harus
dituangkan dalam Kontrak Kerja Konstruksi."
Referensi : Undang - Undang No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

2. d. Jawaban a dan b benar


Berdasarakan UU No. 2 tahun 2017 Jasa Konstruksi Pasal 44, Pengguna Jasa dilarang
menggunakan Penyedia Jasa yang terafiliasi pada pembangunan untuk kepentingan
umum tanpa melalui tender atau seleksi, atau pengadaan secara elektronik.
Referensi : Undang - Undang No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Nama : Nicholas
NIM : 21010117140107
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 7:42:02 PM

Soal – Soal :
1. Penyelenggaraan jasa konstruksi memiliki tujuan yaitu …
a. mengembangkan Kontrak Kerja Konstruksi yang menjamin kesetaraan hak dan
kewajiban antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
b. mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang menjamin
kesetaraan kedudukan antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam menjalankan
hak dan kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
c. mendorong digunakannya alternatif penyelesaian sengketa penyelenggaraan Jasa
Konstruksi di luar pengadilan
d. mengembangkan sistem kinerja Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
e. mengembangkan sistem pemilihan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa
Konstruksi

2. Pada paasal 4 ayat 1, stakeholder yang memiliki tanggung jawab atas terciptanya iklim
usaha yang kondusif, penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang transparan, persaingan
usaha yang sehat, serta jaminan kesetaraan hak dan kewajiban antara Pengguna Jasa
dan Penyedia Jasa adalah:
a. Konsultan
b. Kontraktor
c. Owner
d. Pemerintah
e. Subkontraktor
Jawaban :
1. b. mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang menjamin
kesetaraan kedudukan antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam menjalankan
hak dan kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan UU NO.2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, penyelenggaraan jasa
konstruksi bertujuan untuk
Berdasarkan UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pasal 3, penyelenggaraan
jasa konstruksi memiliki tujuan yang salah satunya adalah seperti yang tertuang pada
ayat 2 yaitu mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang menjamin
kesetaraan kedudukan antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam menjalankan
hak dan kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Referensi : UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

2. d. Pemerintah
Pada pasal 4 ayat 1 point b, disebutkan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab
atas terciptanya iklim usaha yang kondusif, penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang
transparan, persaingan usaha yang sehat, serta jaminan kesetaraan hak dan kewajiban
antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa.
Referensi : UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Nama : Gaby Larisa Lavenia
NIM : 21010117140098
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 8:02:39 PM

Soal – Soal :
1. Setiap pengguna jasa yang menggunakan layanan profesional tenaga kerja konstruksi
pada kualifikasi jenjang jabatan ahli yang tidak memperhatikan standar remunerasi
akan dikenai sanksi administratif berupa..
a. Peringatan tertulis dan/atau denda administratif
b. Pembekuan izin dan/atau denda administratif
c. Peringatan tertulis dan/atau pencabutan izin
d. Penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi
e. Blacklist dan peringatan tidak tertulis

2. Dalam pemilihan penyedia layanan jasa Konsultansi Konstruksi, Pengguna jasa harus
memperhatikan standar remunerasi minimal. Standar ini ditetapkan oleh..
a. Presiden
b. Pemerintah Daerah
c. Gubernur Daerah
d. Menteri
e. DPRD setempat

Jawaban :
1. a. Peringatan tertulis dan/atau denda administratif
Berdasarkan pasal 93 UU Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017 tentang Sanksi
Administratif, disebutkan bahwa setiap Pengguna Jasa yang menggunakan layanan
profesional tenaga kerja konstruksi pada kualifikasi jenjang jabatan ahli yang tidak
memperhatikan standar remunerasi minimal sebagaimana dimaksud dalam pasal 43
ayat (2) dikenai sanksi administratif berupa:
- peringatan tertulis; dan/atau
- denda administratif.
Referensi : Pasal 43 UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
2. d. Menteri
Berdasarkan pasal 43 ayat 2 tentang Pemilihan Penyedia Jasa disebutkan bahwa
dalam hal pemilihan penyedia layanan jasa Konsultansi Konstruksi yang menggunakan
tenaga kerja konstruksi pada jenjang jabatan ahli, Pengguna Jasa harus
memperhatikan standar remunerasi minimal, dimana pada ayat 3 dijelaskan bahwa
standar remunerasi minimal ditetapkan oleh Menteri
Referensi : UU Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017 pasal 93
Nama : Umi Sa'adah
NIM : 21010117130134
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 8:36:30 PM

Soal – Soal :
1. Pengguna Jasa bertanggung jawab atas biaya Jasa Konstruksi sesuai dengan
kesepakatan dalam...
a. Rencana kerja dan syarat-syarat
b. Kontrak Kerja Konstruksi
c. Surat perjanjian kerja
d. Surat penawaran
e. Berita Acara Penjelasan Pekerjaa

2. Pengguna Jasa yang menggunakan penyedia Jasa yang terafiliasi untuk pembangunan
kepentingan umum tanpa melalui tender atau seleksi, atau pengadaan secara
elektronik akan dikenai sanksi administratif berupa:
a. Peringatan tertulis dan/atau penghentian sementara kegiatan layanan JaKon.
b. Denda dan/atau penghentian selamanya kegiatan layanan JaKon.
c. Peringatan tertulis dan/atau denda
d. Panggilan meja hijau dan/atau penghentian sementara kegiatan layanan JaKon.
e. Panggilan meja hijau dan/atau penghentian selamanya kegiatan layanan JaKon.

Jawaban :
1. b. Kontrak Kerja Konstruksi
Alasan : Berdasarkan UU NO 2 Tahun 2017 Pasal 55 ayat 1 "Pengguna Jasa
bertanggung jawab atas biaya Jasa Konstruksi sesuai dengan kesepakatan dalam
Kontrak Kerja Konstruksi"
Referensi : UU No 2 Tahun 2017
2. a. Peringatan tertulis dan/atau penghentian sementara kegiatan layanan JaKon
Alasan : Berdasarkan UU No 2 Tahun 2017 pasal 94 disebutkan bahwa "Setiap
Pengguna Jasa yang menggunakan penyedia Jasa yang terafiliasi untuk pembangunan
kepentingan umum tanpa melalui tender atau seleksi, atau pengadaan secara
elektronik sebagaimana dimaksud dalam pasal +4 dikenai sanksi administratif berupa:
a. peringatan tertulis; dan/atau
b. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi.
Referensi : UU NO 2 Tahun 2017
Nama : Dania Salsabila
NIM : 21010117140097
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 8:42:06 PM

Soal – Soal :
1. Yang tidak termasuk kriteria penilai ahli dalam kegagalan bangunan adalah?
a. Memiliki SKK pada jabatan ahli di bidang yang sesuai
b. Terdaftar di kementrian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
konstruksi
c. Memiliki pengalaman sebagai perencana jasa konstruksi yang sesuai
d. Memiliki pengalaman sebagai pelaksana dan/atau pengawas pada jasa konstruksi
yang sesuai
e. Dapat memberikan rekomendasi kebijakan pada Menteri dalam mencegah
kegagalan konstruksi

2. Siapa yang berwajib untuk mengganti atau memperbaiki suatu kegagalan bangunan?
a. Penyedia jasa dan/atau pengguna jasa
b. Penilai ahli
c. Pengawas kerja
d. Lembaga sertifikasi kompetensi tenaga ahli
e. Asosiasi profesi

Jawaban :
1. e. Dapat memberikan rekomendasi kebijakan pada Menteri dalam mencegah
kegagalan konstruksi (Berdasarkan Pasal 61 ayat (2) huruf f, Poin ini bukan merupakan
kriteria penilai ahli dalam kegagalan bangunan, melainkan merupakan tugas penilai
ahli dalam kegagalan bangunan)
Referensi : Menurut Undang-Undang Republik Indonesia tentang Jasa Konstruksi
Nomor 2 Tahun 2017 Pasal 65 ayat (1)-(3) dan Pasal 67 ayat (1)
2. a. Penyedia jasa dan/atau pengguna jasa
Berdasarkan Pasal 67 ayat (1), Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa wajib
memberikan ganti kerugian jika terjadi Kegagalan Bangunan dalam jangka waktu yang
disesuaikan dan berdasar rencana umur konstruksi
Referensi : Undang-Undang Republik Indonesia tentang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun
2017 pasal 61 ayat (1) huruf a-c, f
Nama : Daffa Ghafari Amirullah
NIM : 21010117130135
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 8:48:41 PM

Soal – Soal :
1. Definisi pengguna jasa menurut UU No. 2 Tahun 2017 adalah?
a. Layanan jasa konsultansi
konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi
b. Pemberi layanan jasa konstruksi
c. Pemilik atau pemberi pekerjaan yang menggunakan layanan jasa konstruksi
d. Pemilik modal yang ingin membangun hunian
e. Pemberi bantuan modal kepada pemberi layanan jasa konstruksi

2. Pada pasal 39 UU No. 2 Tahun 2017, pihak yang termasuk dalam pengguna jasa terdiri
atas?
a. Korporasi dan Perseroan
b. Orang Perseorangan atau Badan
c. Duo dan Trio
d. Perseorangan dan Kelompok
e. Kelompok dan Korporasi

Jawaban :
1. c. Menurut UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi Pasal 1 (5), tertulis definisi
pengguna jasa, yaitu pemilik atau pemberi pekerjaan yang menggunakan layanan jasa
konstruksi
Referensi : Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi

2. b. Berdasarkan Pasal 39 (2) UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi, pihak yang
termasuk dalam pengguna jasa terdiri atas orang perseorangan atau badan
Referensi : Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
Nama : Gianesha Pangihutan
NIM : 21010117130130
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 9:43:40 PM

Soal – Soal :
1. Dalam kasus "Jurasic Park" Taman Nasional Komodo, penyedia Jasa dan Pengguna Jasa
mengatakan bahwa proyek tersebut tidak menggangu lingkungan, kebudayaan,
ataupun pelestarian ekosistem di lingkungan tersebut, namun nyatanya Komodo
merasa terancam dengan adanya Dump Truck, tempat makan Komodo yang hancur
karena dijadikan tempat masuk/ keluarnya alat berat. Menurut UU Jasa Kontruksi
yang berlaku hal ini termasuk melanggar
a. Asas Pencemar Membayar
b. Asas Manfaat
c. Asas Keserasian
d. Asas Lingkungan
e. Asas ekoregion

2. Dalam UU Jasa Kontruksi no. 2 Tahun 2017 disebutkan Pengguna Jasa bertangung
jawab atas biaya kontruksi, dibawah ini berikut sumber dana tersebut menurut UU
Jasa Kontruksi no. Tahun 2017 kecuali…
a. Perseorangan
b. Pemerintah
c. Badan Usaha
d. Masyarakat
e. Pemerintah Daerah

Jawaban :
1. c. Asas keserasian
-) Dalam jawaban yang tersedia yang ada didalam UU Jasa Kontruksi adalah : Asas
Manfaat dan Asas Lingkungan
-) Dalam Penjelasan "Penjelasan Atas UU RI No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
Kontruksi"dijelaskan bahwa asas keserasian adalah harmoni dalam interaksi antara
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Kontruksi yang
"berwawasan lingkungan" untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan
bermanfaat tinggi.
Referensi : UU Jasa Kontruksi no. 2 Tahun 2017

2. a. Perseorangan
Menurut UU Jasa Kontruksi no. 2 Tahun 2017 Pasal 55 ayat 2, sumber dana yang
disebutkan pada ayat 1 dapat berasal dari dana pemerintah pusat, pemerintah
Daerah, badan usaha, dan/atau masyarakat.
Referensi : UU Jasa Kontruksi no. 2 Tahun 2017
Nama : Dinar Nurina
NIM : 21010117140103
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 10:43:58 PM

Soal – Soal :
1. Menurut Pasal 59 ayat 2 , dalam memenuhi standar keamanan , keselamatan ,
kesehatan , dan keberlanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) , pengguna jasa
harus memberikan pengesahan atau persetujuan yaitu , kecuali….
a. Hasil pengkajian , perencanaan , dan/atau perancangan
b. Hasil layanan jasa konstruksi
c. Penggunaan material , peralatan , dan/teknologi
d. Rencana teknis proses pembangunan pemeliharaan , pembongkaran , dan/atau
pembangunan kembali
e. Jenis layanan professional yang diberikan

2. Yang termasuk dalam hak pengguna jasa adalah


a. Memperoleh hasil jasa konstruksi
b. Memperoleh informasi dan imbalan jasa
c. Memberikan ganti rugi apabila mengalami kegagalan bangunan
d. Memperkerjakan tenaga kerja konstruksi yang bersetrifikat
e. Memberikan imbalan jasa kepada penyedia jasa

Jawaban :
1. e. Jenis layanan professional yang diberikan
Karena menurut Pasal 59 ayat 2 , Dalam memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pengguna Jasa
dan/atau penyedia Jasa harus memberikan pengesahan atau persetujuan atas:
a) Hasil pengkajian, perencanaan, dan/atau perancangan;
b) Rencana teknis proses pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau
pembangunan kembali;
c) Pelaksanaan suatu proses pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan/ atau
pembangunan kembali;
d) Penggunaan material, peralatan dan/atau teknologi; dan/atau
e) Hasil layanan Jasa Konstruksi
Sedangakan menurut pasal 72 , jenis layanan professional yang diberikan merupakan
tanda daftar pengalaman professional oleh setiap tenaga kerja yang diregistrasikan
kepada Menteri.
Referensi : Undang-Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017

2. a. Memperoleh hasil jasa konstruksi


Berdasarkan pasal 47 ayat 1d disebutkan hak pengguna jasa adalah untuk
memperoleh hasil jasa konstruksi.
Referensi : Undang-Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
Nama : Firnandino Wijaya
NIM : 21010117130100
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 10:44:36 PM

Soal – Soal :
1. Berdasarkan UU Jakon No 2 2017 pasal 96 Setiap Pengguna Jasa yang tidak memenuhi
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam
penyelenggaraan Jasa Konstruksi dikenai sanksi berupa, Kecuali
a. sanksi pidana dan denda
b. denda administratif
c. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi
d. pencantuman dalam daftar hitam
e. pembekuan izin

2. Berdasarkan UU Jakon No 2 2017 Pasal 99 Setiap Pengguna Jasa yang mempekerjakan


tenaga kerja konstruksi yang tidak memiliki sertifikat Kompetensi Kerja dikenai sanksi
berupa:
a. peringatan tertulis
b. ganti rugi biaya tenaga kerja secara keseluruhan
c. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi
d. pencantuman dalam daftar hitam
e. pembekuan izin

Jawaban :
1. a. sanksi pidana dan denda tidak tertulis dalam UU Jakon No. 2 2017, dan sanksi
hukum mengenai layanan konstruksi hanya sampai pencabutan izin dan denda. tidak
ada sampai hukum pidana
Referensi : UU Jakon No 2 2017

2. C. Penghentian sementara kegiatan layanan jasa konstruksi, karena dalam uu jakon


jika ketahuan memperkerjakan tenaga kerja yang tidak memiliki sertifikat kompetensi
maka akan diberhentikan kegiatan dan dikenai denda.
Referensi : UU Jakon No. 2 2017
Nama : Mhd Nadhin Arief
NIM : 21010117140106
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 11:29:11 PM

Soal – Soal :
1. Untuk melaporkan terjadinya suatu kegagalan bangunan yang dirugikan dalam suatu
proyek konstruksi, pengguna jasa dan/atau pihak lain dapat melaporkan bangunan
kepada ....
a. Menteri
b. Kelurahan
c. Kecamatan
d. Bupati
e. Gubernur

2. jika pengguna jasa tidak menjamin ketersediaan biaya dan tidak melaksanakan
pembayaran atas penyerahan hasil pekerjaaan penyedia jasa secara tepat jumlah dan
waktu, maka akan dikenakan ganti rugi sesuai dengan kesepakatan ....
a. Kontrak Lapangan
b. Kontrak Kerja Konstruksi
c. Kontrak Pekerja
d. Kontrak Bangunan
e. Semua benar

Jawaban :
1. a. Menteri
Menurut pasal 66, Pengguna Jasa dan/atau pihak lain yang dirugikan akibat Kegagalan
Bangunan dapat melaporkan terjadinya suatu Kegagalan Bangunan kepada Menteri.
Referensi : UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 56
2. b. Kontrak Kerja Konstruksi
Alasan : Menurut pasal 56, Pengguna Jasa yang tidak menjamin ketersediaan biaya
dan tidak melaksanakan pembayaran atas penyerahan hasil pekerjaan Penyedia Jasa
secara tepat jumlah dan tepat waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dikenai ganti kerugian sesuai dengan kesepakatan dalam Kontrak Kerja Konstruksi.
Referensi : UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 66
Nama : Muhammad Ardy Prasetyo
NIM : 21010117130099
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 11:35:02 AM

Soal – Soal :
1. Berikut kriteria pengalaman jasa konsultasi, kecuali
a. Pengalaman mengerjakan pekerjaan sejenis, selama 7 tahun terakhir
b. Pengalaman mengerjakan proyek di lokasi pekerjaan
c. Pengalaman manajerial dan fasilitas utama
d. Menguasai aplikasi komputer dalam lingkup dunia konstruksi
e. Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap

2. Berikut adalah masalah dalam jasa konsultasi, kecuali


a. Kesulitan dana
b. Peluang korupsi masih besar
c. Persaingan antar jasa
d. Keleluasaan perusahaan asing membuka lahan di Indonesia
e. Kurangnya daya saing

Jawaban :
1. d. Menguasai aplikasi komputer dalam lingkup dunia konstruksi
Berdasarkan peraturan menteri Pekerjaan umum dan perumahan rakyat nomor
07/PRT/M/2019 pasal 48 yaitu Pengalaman mengerjakan pekerjaan sejenis, selama 7
tahun terakhir,, Pengalaman mengerjakan proyek di lokasi pekerjaan, Pengalaman
manajerial dan fasilitas utama, dan Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan
jumlah tenaga ahli tetap
Referensi : Materi Jasa Konsultansi

2. c. Persaingan antar jasa


Berdasarkan materi jasa konsultansi, masalah dalam jasa konsultansi yaitu Kesulitan
dana, Peluang korupsi masih besar, Keleluasaan perusahaan asing membuka lahan di
Indonesia, Kurangnya daya saing dan buruknya mental perilaku
Referensi : Peraturan menteri Pekerjaan umum dan perumahan rakyat nomor
07/PRT/M/2019 pasal 48
Nama : Fajar Ramadhan
NIM : 21010117130128
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 8:18:42 PM

Soal – Soal :
1. Agar pelaksanaan jasa konstruksi berjalan baik. Pengguna jasa harus memilih penyedia
jasa dengan mempertimbangkan hal-hal berikut, kecuali:
a. kesesuaian antara bidang usaha dan ruang lingkup pekerjaan
b. kesetaraan antara kualifikasi usaha dan beban kerja
c. Penyedia jasa yang statusnya BUMN
c. kinerja Penyedia Jasa
d. pengalaman menghasilkan produk konstruksi sejenis

2. Jika dalam proses pelaksanaan konstruksi penyedia jasa melakukan pelanggaran


terkait ketentuan pekerjaan utama. Maka pengguna jasa dapat memberikan sanksi
administratif sebagai berikut, kecuali:
a. peringatan tertulis
b. Memberikan teguran
c. denda administratif
d. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi
e. pembekuan izin

Jawaban :
1. c. Penyedia jasa yang statusnya BUMN
UU JaKon No. 2 Tahun 2017 Pasal 43 menyebutkan bahwa Pemilihan Penyedia Jasa
dan penetapan Penyedia Jasa dalam pengikatan hubungan kerja Jasa Konstruksi
dilakukan dengan mempertimbangkan:
a. kesesuaian antara bidang usaha dan ruang lingkup pekerjaan;
b. kesetaraan antara kualifikasi usaha dan beban kerja;
c. kinerja Penyedia Jasa; dan
d. pengalaman menghasilkan produk konstruksi sejenis.
Referensi : Undang-Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017

2. b. Memberikan teguran
Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 Pasal 95 menyebutkan bahwa
setiap Penyedia Jasa yang melanggar ketentuan pemberian pekerjaan utama
sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa:
a. peringatan tertulis;
b. denda administratif;
c. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi; dan/atau
d. pembekuan izin.
Referensi : Undang Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahn 2017
Nama : Rekita Alrindo Millenia Annisa
NIM : 21010117130101
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 10:17:10 PM

Soal – Soal :
1. Jika seseorang ingin membangun apartemen, kemudian orang tersebut meminta
bantuan konsultan untuk mendesain apartemennya. Maka orang tersebut
merupakan...
a. Penyedia jasa
b. Pengguna jasa
c. Sub penyedia jasa
d. Kontraktor
e. Konsultan

2. Kegagalan bangunan yang terjadi setelah lewat dari umur rencana bangunan terhitung
dari penyerahan akhir bangunan, menjadi tanggung jawab...
a. Kontraktor
b. Penyedia jasa
c. Sub penyedia jasa
d. Pengguna jasa
e. Pengawas

Jawaban :
1. b. Pengguna jasa
Berdasarkan UU No. 2 tahun 2017 tentang Jakon, pengguna jasa adalah pemilik atau
pemberi pekerjaan yang menggunakan layanan jasa konstruksi.
Referensi : UU No. 2 Tahun 2017

2. d. Pengguna jasa
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jakon Pasal 65, tanggung jawab penyedia
jasa terhadap kegagalan bangunan hanya sampai umur rencana bangunan, terhitung
dari hari penyerahan akhir bangunan kepada pengguna jasa.
Referensi : UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Nama : Ashrie Nur Ghaisani Wahyono
NIM : 21010117140128
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 10:26:55 PM

Soal – Soal :
1. Pemilihan Penyedia Jasa yang menggunakan sumber pembiayaan dari keuangan
Negara dapat dilakukan dengan cara ...
a. Tender atau seleksi
b. Pengadaan secara langsung
c. Pengadaan secara elektronik
d. Penunjukan langsung
e. Benar semua

2. Menetapkan pihak yang bertanggung jawab atas kegagalan bangunan merupakan


tugas dari ...
a. Menteri
b. Penyedia Jasa Konstruksi
c. Pengguna Jasa Konstruksi
d. Penilai Ahli
e. Pejabat Pembuat Komitmen

Jawaban :
1. e. Benar semua
Berdasarkan Undang - Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017, Bab V mengenai
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Pasal 42 ayat 1 tertulis " Pemilihan Penyedia Jasa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 yang menggunakan sumber pembiayaan dari
keuangan Negara dilakukan dengan cara tender atau seleksi, pengadaan secara
elektronik, penunjukan langsung, dan pengadaan langsung sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan."
Referensi : Undang - Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
2. d. Penilai Ahli
Berdasarkan Undang - Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017, Bab VI mengenai
Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan Konstruksi Pasal 61 ayat 2
tertulis " Penilai ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas antara
lain:
a. Menetapkan tingkat kepatuhan terhadap Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
b. Menetapkan penyebab terjadinya Kegagalan Bangunan;
c. Menetapkan tingkat keruntuhan dan/atau tidak berfungsinya bangunan;
d. Menetapkan pihak yang bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan;
e. Melaporkan hasil penilaiannya kepada Menteri dan instansi yang mengeluarkan izin
membangun, paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal
pelaksanaan tugas; dan
f. Memberikan rekomendasi kebijakan kepada Menteri dalam rangka pencegahan
terjadinya Kegagalan Bangunan."
Referensi : Undang - Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017
Soal Kelompok 5
Tentang Panitia Lelang

Nama : Yeriko E. Butarbutar


NIM : 21010117120063
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 12:01:03 PM

Soal – Soal :
1. Dalam kegiatan usaha pelaksanaan lelang, Balai Lelang selaku kuasa pemilik barang
dapat bertindak sebagai pemohon lelang atau Penjual hanya untuk jenis Lelang
Noneksekusi Sukarela.
Yang tidak termasuk Jenis Lelang Noneksekusi Sukarela tersebut adalah
a. Lelang barang milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) berbentuk Persero
b. Lelang harta milik bank dalam likuidasi, kecuali ditentukan lain oleh peraturan
perundang-undangan
c. Lelang barang milik perwakilan negara asing
d. Lelang barang milik perorangan atau badan hukum/badan usaha swasta
e. Lelang benda sitaan

2. Balai Lelang dapat melakukan kegiatan usaha selain pelaksanaan lelang yaitu jasa
pralelang dan jasa pascalelang untuk semua jenis lelang.
Yang tidak termasuk jasa pralelang tersebut adalah
a. meneliti kelengkapan dokumen persyaratan lelang dan dokumen barang yang akan
dilelang
b. meneliti legalitas formal subjek dan objek lelang
c. mengurus pengiriman barang
d. menguji kualitas dan menaksir/ menilai harga barang sesuai ketentuan
e. meningkatkan kualitas barang yang akan dilelang
Jawaban :
1. e. Lelang benda sitaan
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 113/PMK.06/2019 Tentang Balai
Lelang, Bab IV Kegiatan Usaha dan Wilayah Kerja, Pasal 10 ayat 1 poin A, B, C dan D
termasuk jenis Lelang Noneksekusi Sukarela.
Referensi : Referensi:
Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 113/PMK.06/2019 Tentang Balai Lelang

2. c. mengurus pengiriman barang


Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 113/PMK.06/2019 Tentang Balai
Lelang, Bab IV Kegiatan Usaha dan Wilayah Kerja, Pasal 12 poin A, B, D dan E termasuk
jasa pralelang.
Referensi : Referensi:
Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 113/PMK.06/2019 Tentang Balai Lelang
Nama : Yosua Kurniawan Santoso Yuwono
NIM : 21010117120007
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 4:25:25 PM

Soal – Soal :
1. Pada saat pendirian panitia lelang, suatu perusahaan pertama-tama menyiapkan
anggota direksi panitia lelang, berikut persyaratan anggota direksi panitia lelang,
kecuali…
a. Anggota direksi perlu menyiapkan fotokopi NPWP dan kartu identitas.
b. Anggota direksi dapat WNI atau WNA dan dapat gabungan keduannya.
c. Anggota direksi perlu membuat surat pernyataan DOT, DTTOT, dan SKCK atau
dokumen sejenis dari kepolisian.
d. Anggota perlu bertindak sebagai atas nama rekening koran perusahaan.
e. Tidak pernah menjadi direksi atau dewan komisaris pada Balai Lelang yang pernah
dikenakan sanksi berupa pencabutan izin operasional.

2. Bagaimana prosedur pendirian panitia lelang?


a. Direksi Balai Lelang mengajukan permohonan izin operasional kepada Direktur
Jendral Kekayaan Negara, Izin operasional Balai Lelang diberikan jika telah memenuhi
persyaratan, dan Direktur Lelang melakukan peninjauan fasilitas kantor Balai Lelang
paling lambat 6 bulan terhitung sejak tanggal penyampaian salinan keputusan
pemberian izin operasional Balai Lelang. Jika terdapat ketidaksesuaian fasilitas kantor
Balai Lelang dengan ketentuan yang ada, Direktur Lelang menyampaikan usulan
pencabutan jin operasional Balai Lelang kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara.
b. Direksi Balai lelang mengajukan peninjauan kepada Direktur lelang, Kemudian
setelah direktur lelang menyatakan panitia lelang layak secara administrasi, maka akan
dikeluarkan surat keputusan untuk Balai lelang dapat mengajukan permohonan izin,
dan permohonan izin dapat diterima, jika tidak ada perubahan.
c. Direksi Balai lelang mengirimkan permohonan izin , kemudian jika telah memenuhi
syarat maka dikeluarkan surat izin operasional,setelah 3 bulan, akan dilakukan
tinjauan oleh Direktur Lelang Jika terdapat ketidaksesuaian fasilitas kantor Balai Lelang
dengan ketentuan yang ada, Direktur Lelang menyampaikan usulan pencabutan jin
operasional Balai Lelang kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara.
d. Direksi Balai lelang mengajukan peninjauan kepada DirekturJendral Kekayaan
Negara, Kemudian setelah DirekturJendral Kekayaan Negara menyatakan panitia
lelang layak secara administrasi, maka akan dikeluarkan surat keputusan untuk Balai
lelang dapat mengajukan permohonan izin, dan permohonan izin dapat diterima, jika
tidak ada perubahan.
e. Direksi Balai Lelang mengajukan permohonan izin operasional kepada Direktur
Lelang, Izin operasional Balai Lelang diberikan jika telah memenuhi persyaratan.

Jawaban :
1. d. Anggota perlu bertindak sebagai atas nama rekening koran perusahaan.
Berdasarkan Permen No 113/PMK.06 Tahun 2019, Pasal 7, menyatakan setiap
anggota direksi perlu memenuhi persyaratan: fotokopi identitas bagi direksi, akta
pendirian, anggaran dasar, dan perubahannya, dalam hal pemegang saham berbentuk
badan hukum, fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat pernyataan
bermeterai dari masingmasing direksi dan dewan komisaris yang menyatakan: DOT,
DTTOT, dan SKCK atau dokumen sejenis dari kepolisian.
Referensi : Permen No 113/PMK.06 Tahun 2019

2. a. Direksi Balai Lelang mengajukan permohonan izin operasional kepada Direktur


Jendral Kekayaan Negara, Izin operasional Balai Lelang diberikan jika telah memenuhi
persyaratan, dan Direktur Lelang melakukan peninjauan fasilitas kantor Balai Lelang
paling lambat 6 bulan terhitung sejak tanggal penyampaian salinan keputusan
pemberian izin operasional Balai Lelang. Jika terdapat ketidaksesuaian fasilitas kantor
Balai Lelang dengan ketentuan yang ada, Direktur Lelang menyampaikan usulan
pencabutan jin operasional Balai Lelang kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara.
Berdasarkan Permen No 113/PMK.06 Tahun 2019, Pasal 7 sampai Pasal 9, menyatakan
prosedur pendirian panitia lelang, sebagai berikut: Direksi Balai Lelang mengajukan
permohonan izin operasional kepada Direktur Jendral Kekayaan Negara, Izin
operasional Balai Lelang diberikan jika telah memenuhi persyaratan, dan Direktur
Lelang melakukan peninjauan fasilitas kantor Balai Lelang paling lambat 6 bulan
terhitung sejak tanggal penyampaian salinan keputusan pemberian izin operasional
Balai Lelang. Jika terdapat ketidaksesuaian fasilitas kantor Balai Lelang dengan
ketentuan yang ada, Direktur Lelang menyampaikan usulan pencabutan jin
operasional Balai Lelang kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara.
Referensi : Permen No 113/PMK.06 Tahun 2019
Nama : Dwi Andra Harmoyo Adhi
NIM : 21010117130138
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 8:20:56 PM

Soal – Soal :
1. Berikut ini yang bukan merupakan tahap pelaksanaan pemilihan penyedia jasa melalui
tender adalah...
a. Pelaksanaan kualifikasi
b. Pemberian penjelasan
c. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pemilihan
d. Evaluasi Dokumen Penawaran
e. Semua Benar

2. Lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah
a. PA
b. KPA
c. PPK
d. LKPP
e. UKPBJ

Jawaban :
1. e. Semua Benar
Berdasarkan Peraturan Presiden No 16 Tahun 2018 Bab VII Mengenai Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia Pasal 50 Ayat 1
"Pelaksanaan pemilihan melalui Tender/Seleksi meliputi:
a. Pelaksanaan Kualifikasi;
b. Pengumuman dan/atau Undangan;
c. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pemilihan;
d. Pemberian Penjelasan;
e. Penyampaian Dokumen Penawaran;
f. Evaluasi Dokumen Penawaran;
g. Penetapan dan Pengumuman Pemenang; dan
h. Sanggah. "
Referensi : Peraturan Presiden No 16 Tahun 2018

2. d. LKPP
Berdasarkan Perpres No 16 Tahun 2018 Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 6
"Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disingkat
LKPP adalah lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan
kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah"
Referensi : Peraturan Presiden No 16 Tahun 2018
Nama : Furqon Bahar Rohaida
NIM : 21010117140100
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 10:32:34 PM

Soal – Soal :
1. Bagaimana status penawaran apabila dalam pemasukan dan evaluasi Dokumen
Penawaran ditemukan 2 perusahaan yang diduduki Komisaris Utama, alamat, no. Fax
yang sama?
a. penawaran dapat diterima atas izin Panitia Lelang
b. perusahaan yang terlebih dahulu melakukan penawaran yang dapat diterima
penawarannya
c. kedua perusahaan diterima penawarannya karena memiliki isi dokumen penawaran
yang berbeda.
d. penawaran wajib digugurkan karena kedua perusahaan berada dalam satu
kepengurusan
e. panitia lelang bebas memilih penawaran mana yang diterima diantara kedua
perusahaan tersebut

2. Apakah badan usaha yang terdaftar di salah satu kabupaten bisa mengikuti tender di
seluruh indonesia?
a. perlu perizinan dari provinsi
b. dapat mengikuti tender
c. tidak dapat mengikuti tender
d. tergantung panitia lelang di daerah masing-masing
e. perlu memiliki pengalaman mengikuti tender minimal 5x

Jawaban :
1. d. penawaran wajib digugurkan karena kedua perusahaan berada dalam satu
kepengurusan
Berdasarkan pasal 17 ayat (6) UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi diatur
sbb : " Badan-badan usaha yg dimiliki oleh satu atau kelompok orang yg sama atau
berada pada kepengurusan yg sama tidak boleh mengikuti pelelangan untuk satu
pekerjaan konstruksi secara bersamaan." Sesuai dengan pasal tersebut, maka kedua
perusahaan tersebut wajib digugurkan karena mereka berada dalam satu
kepengurusan.
Referensi : Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

2. b. dapat mengikuti tender


Berdasarkan Keppres No.80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah pasal 14 ayat (10), "Dalam proses
prakualifikasi/pascakualifikasi panitia/pejabat pengadaan tidak boleh melarang,
menghambat, dan membatasi keikutsertaan calon peserta pengadaan barang/jasa
dari luar propinsi/kabupaten/kota lokasi pengadaan barang/jasa.", maka perusahaan
yang sudah terdaftar pada salah satu kabupaten dapat mengikuti tender di seluruh
Indonesia, karena sesuai dalam pasal tersebut sudah tidak ada lagi pembatasan
wilayah.
Referensi : Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa
Konstruksi
Nama : THOMAS MARCELLINO SANTOSO
NIM : 21010117120024
Waktu Pengumpulan : 11/23/2020 11:01:08 PM

Soal – Soal :
1. Metode pemilihan untuk mendapatkan penyedia Pekerjaan Konstruksi adalah ...
a. Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi
b. Konsiliasi
c. Mediasi
d. Seleksi
e. Tender

2. Pemilihan Penyedia Jasa oleh Pengguna Jasa yang menggunakan sumber pembiayaan
dari keuangan negara dilakukan dengan menggunakan metode di bawah ini, kecuali ...
a. Tender atau Seleksi
b. Penunjukan langsung
c. pengadaan langsung
d. pengadaan melalui katalog elektronik
e. mediasi

Jawaban :
1. e. Tender
Menurut PP Nomor 22 Tahun 2020 Bab I Pasal 1, Tender adalah Metode pemilihan
untuk mendapatkan penyedia Pekerjaan Konstruksi
Referensi : Menurut PP Nomor 22 Tahun 2020 Bab IV Pasal 62 ayat 1, Pemilihan
Penyedia Jasa oleh Pengguna Jasa yang menggunakan sumber pembiayaan dari
keuangan negara dilakukan dengan menggunakan metode:
a. Tender atau Seleksi;
b. penunjukan langsung;
c. pengadaan lan

2.
e. mediasi
Referensi : PP Nomor 22 Tahun 2020
Nama : Oktania Dayanti
NIM : 21010117120027
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 1:34:30 PM

Soal – Soal :
1. Badan hukum indonesia berbentuk perseroan terbatas (PT) yang khusus didirikan
untuk melakukan kegiatan usaha di bidang lelang. Pengertian badan usaha tersebut
terdapat dalam peraruran?
a. Keputusan mentri keuangan No 47/KMK.01/1996
b. Peraturan mentri Keuangan No.118/PMK.07/2005
c. Peraturan Mentri Keuangan No. 150/PMK.06/2007
d. Peraruturan Mentri Keuangan No. 113/PMK.06/2019
e. Peraturan menteri Keuangan No.40/PMK.07/2006

2. Kapankah direktur lelang melakukan peninjauan fasilitas kantor balai lelang jika
salinan keputusan pemberian izin operasional balai lelang telah di sampaikan?
a. Paling lambat 60 hari terhitung sejak tanggal penyampaian salinan keputusan
b. Paling lambat 6 bulan terhitung sejak tanggal penyampaian salinan keputusan
c. Paling lambat 3 bulan terhitung sejak tanggal penyampaian salinan keputusan
d. Paling lambat 6 minggu terhitung sejak tanggal penyampaian salinan keputusan
e. Paling lambat 6 hari terhitung sejak tanggal penyampaian salinan keputusan

Jawaban :
1. d. Peraturan Menteri Keuangan No.113/PMK.06/2019, berdasarkan peraturan mentri
tersebut yang terdapat pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi balai lelang adalah badan
hukum indonesia berbentuk perseroan terbatas PT yang khusus didirikan untuk
melakukan kegiatan usaha di bidang lelang
Referensi : Permen keuangan no113/PMK.06/2019

2. b. Berdasarkan permen keuangan no 113/PMK.06/2019 menyebutkan bahwa direktur


lelang melakukan peninjauan fasilitas kantor balai lelang paling lambat 6 bulan
terhitung sejak tanggal penyampaian salinan keputusan pemberian izin operasional
balai lelang
Referensi : Peraturan Menteri Keuangan No.113/PMK.06/2019
Nama : Ali Hanafi
NIM : 21010117120061
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 2:06:56 PM

Soal – Soal :
1. Berapa syarat minimal balai lelang menyelenggarakan lelang dalam setahun?
a. 12 kali dalam setahun
b. 24 kali dalam setahun
c. 36 kali dalam setahun
d. 48 kali dalam setahun
e. 60 kali dalam setahun

2. Dalam kegiatan usaha pelaksanaan lelang, balai lelang selaku kuasa pemilik barang
dapat melakukan lelang berupa ;
a. Lelang barang milik BUMN dan BUMD
b. Lelang harta milik bank dalam likuidasi
c. Lelang barang milik perwakilan Negara asing
d. a dan b benar
e. a,b dan c benar

Jawaban :
1. c. berdasarkan Peraturan mentri Keuangan no 113/PMK.06/2019 pasal 18 ayat 2
menyebutkan bahwa dalam hal ini balai lelang menyelenggarakan lelang paling sedikit
36 kali dalam satu tahun di luar kota/kabupaten tempat kedudukan balai lelang, wajib
membuka kantor perwakilan.
Referensi : peraturan menteri keuangan no 113/PMK.06/2019
2. e. a,b dan c benar berdasarkan peraturan menteri keuangan no 113/PMK.06/2019
pasal 10 ayat 1 menyebutkan dalam kegiatan usaha pelaksanaan lelang, balai lelang
selaku kuasa pemilik barang dapat bertindak sebagai pemohon lelang atau penjual
hanya untuk jenis lelang noneksekusi sukarela yaitu:
1. lelang barang milik BUMN dan BUMD
2. Lelang harta milik bank dalam likuidasi
3. lelang barang milik perwakilan negara asing
4. lelang barang milik perorangan atau badan hukum
5. jenis lelang lainnya
Referensi : Peraturan mentri Keuangan no 113/PMK.06/2019
Nama : Dienda Agustrian
NIM : 21010117130104
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 7:07:09 PM

Soal – Soal :
1. Siapa yang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Balai Lelang?
a. Direktur Kantor Wilayah
b. Kepala Kantor Wilayah
c. Direktur dan Kepala Kantor Wilayah
d. Direktur Lelang
e. Ketua Balai Lelang

2. Apa yang harus dilakukan oleh asosiasi/perkumpulan Balai Lelang?


a. Mempersiapkan pelelangan dengan matang
b. Menetapkan dan menegakan kode etik balai lelang
c. Mengumpulkan dana untuk kegiatan lelang
d. melakukan pertemuan untuk membahas pelelangan
e. semua benar

Jawaban :
1. c. Direktur dan Kepala Kantor Wilayah
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
113/PMK.06/2019 Tentang Balai Lelang pasal 42 ayat (1) yang berbunyi "Pembinaan
dan Pengawasan terhadap Balai Lelang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf g
dilaksanakan oleh Direktur dan Kepala Kantor
Wilayah."
Referensi : Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 113/PMK.06/2019
Tentang Balai Lelang
2. b. Menetapkan dan menegakan kode etik balai lelang
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
113/PMK.06/2019 Tentang Balai Lelang pasal 60 yang berbunyi "Asosiasi/
perkumpulan Balai Lelang menetapkan dan
menegakkan Kode Etik Balai Lelang. "
Referensi : Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 113/PMK.06/2019
Tentang Balai Lelang
Nama : Rahmat Khalis Bulan
NIM : 21010117130097
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 7:12:11 PM

Soal – Soal :
1. Balai Lelang yang tidak memenuhi kewajiban dan/atau melakukan pelanggaran atas
larangan dalam peraturan menteri ini dikenakan sanksi, kecuali :
a. denda
b. surat peringatan
c. surat peringatan terakhir
d. pencabutan izin operasional
e. hukuman penjara

2. Balai Lelang dilarang menyelenggarakan kegiatan usaha di luar izin yang memberikan.
manakah yang kegiatan usaha yang dilarang dilakukan oleh balai lelang?
a. memungut biaya apapun dari pembeli dan penjual
b. menjual selain dengan cara lelang terhadap barang yang dikuasakan kepadanya
c. melaksanakan lelang tidak dihadapan pejabat lelang
d. membeli sendiri baik langsung maupun tidak langsung barang yang dikuasakan
kepadanya untuk dijual secara lelang
e. semua jawaban benar

Jawaban :
1. jawaban :
e. hukuman penjara
karena tidak termasuk sanksi dalam melakukan pelanggaran balai lelang yang tidak
memenuhi kewajiban .
sesuai pasal 44 bab XI SANKSI
Referensi : Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
113/PMK.06/2019 Tentang BALAI LELANG
2. jawaban :
e. semua jawaban benar
karena pilihan jawaban adalah larangan balai lelang dalam melakukan usahanya yang
tertuang dalam bab VIII Hak, Kewajiban, dan Larangan, bagian ketiga Larangan, pasal
37.
Referensi : Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
113/PMK.06/2019 Tentang BALAI LELANG
Nama : Muhammad Hasan Al Banna
NIM : 21010117120010
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 7:40:30 PM

Soal – Soal :
1. Berdasarkan Permen No 113/PMK.06/2019, Balai Lelang wajib melaksanakan kegiatan
usaha Balai Lelang paling sedikit…
a. 8 kali
b. 9 kali
c. 10 kali
d. 11 kali
e. 12 kali

2. Dalam melakukan kegiatan usahanya, Balai Lelang mempunyai hak, kecuali…


a. Mengadakan perjanjian dengan pemilik barang untuk melaksanakan jasa pralelang
b. Mengadakan kesepakatan dengan Pembeli barang untuk melaksanakan j asa
pascalelang
c. Menentukan cara penawaran lelang
d. Mengembalikan Jaminan Penawaran Lelang tanpa potongan kepada peserta lelang
yang tidak disahkan
e. Sebagai Pembeli mengusulkan Pemandu Lelang (afslager)

Jawaban :
1. c. 10 kali
Berdasarkan Permen No 113/PMK.06/2019 Pasal 16 Balai Lelang wajib melaksanakan
kegiatan usaha Balai Lelang paling sedikit 10 (sepuluh) kali Lelang Noneksekus
Sukarela, jasa pralelang, dan/ atau jasa pascalelang dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun.
Referensi : Permen No 113/PMK.06/2019 Pasal 35 dan Pasal 36
2. d. Mengembalikan Jaminan Penawaran Lelang tanpa potongan kepada peserta lelang
yang tidak disahkan
Berdasarkan Permen No 113/PMK.06/2019 Pasal 36 dijelaskan bahwa Mengembalikan
Jaminan Penawaran Lelang tanpa potongan kepada peserta lelang yang tidak disahkan
termasuk kewajiban dari Balai Lelang.
Referensi : Permen No 113/PMK.06/2019 Pasal 16
Nama : Reza Putra Perdanarangkuti
NIM : 21010117120069
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 8:04:22 PM

Soal – Soal :
1. Dalam proses pengadaan melalui lelang dikenal istilah "Aanzwijzing". Yang dimaksud
dengan "Aanzwijzing" adalah ...
a. Pembentukan panitia lelang oleh pengguna jasa
b. Rapat penjelasan RKS oleh panitia lelang
c. Persyaratan administrasi untuk mengikuti lelang
d. Pengumuman pemenang oleh panitia lelang
e. Dokumen penawaran yang dibuat oleh peserta lelang

2. Pelelangan dinyatakan gagal apabila terjadi hal-hal berikut, KECUALI ...


a. Penawaran yang masuk kurang dari 3
b. Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat
c. Pelaksanaan lelang tidak sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lelang
d. Calon pemenang lelang mengundurkan diri/tidak bersedia ditunjuk
e. Pemenang lelang tidak hadir saat pengumuman lelang

Jawaban :
1. b. Pemberian penjelasan RKS oleh panitia lelang
Aanzwijzing adalah tahap penjelasan RKS untuk memperjelas ruang lingkup paket
pengadaan serta beberapa syarat dan ketentuan yang telah tercatat dalam dokumen
pemilihan. Pemberian penjelasan RKS dilakukan oleh panitia lelang kepada seluruh
peserta terdaftar, dan dibuat Berita Acara Rapat yang ditanda-tangani panitia dan
wakil rekanan
Referensi : Keppres No. 18 Tahun 2000 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
2. e. Pemenang lelang tidak hadir saat pengumuman lelang
Berdasarkan Kepres No. 18 Tahun 2000, pelelangan dinyatakan gagal bilamana terjadi
hal-hal sebagai berikut : Penawaran yang masuk kurang dari 3, Tidak ada penawaran
yang memenuhi syarat, Pelaksanaan lelang tidak sesuai dengan ketentuan dalam
dokumen lelang, Calon pemenang lelang mengundurkan diri/tidak bersedia ditunjuk,
dll.
Hadir atau tidaknya pemenang saat pengumuman tidak mengakibatkan proses
pelelangan tersebut gagal.
Referensi : Keppres No. 18 Tahun 2000 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Nama : Narendra Aji Negoro
NIM : 21010117140104
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 8:08:32 PM

Soal – Soal :
1. Berikut merupakan Pindah alamat Balai Lelang dapat dilakukan,kecuali
a. di dalam wilayah kerja Kantor Wilayah tempat kedudukan Balai Lelang dalam 1
(satu) zona
b. di dalam wilayah kerja Kantor Wilayah tempat kedudukan Balai Lelang tidak dalam 1
(satu) zona
c. di luar wilayah kerja Kantor Wilayah sebelumnya dalam 1 ( satu) zona
d. di luar wilayah kerja Kantor Wilayah sebelumnya tidak dalam 1 (satu) zona.
e.di dalam wilayah kerja kantor wilayah sebelumnya dalam 2 (dua) zona berbeda

2. Balai Lelang wajib menyampaikan,Kecuali :


a. Laporan Realisasi Pelaksanaan Lelang per triwulan kepada Kepala Kantor Wilayah
dengan tembusan Direktur Jenderal c.q. Direktur paling lambat tanggal 10 (sepuluh)
sesudah bulan laporan
b. Laporan Tahunan kepada Direktur Jenderal u.p. Direktur dan Kepala Kantor Wilayah
paling lambat tanggal 10 Januari sesudah tahun laporan
c . Laporan transaksi lelang kepada Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK) sesuai ketentuan peraturan perundangundangan
d. Laporan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
e.Buku lain sesuai ketentuan perundang-undangan.

Jawaban :
1. e.di dalam wilayah kerja kantor wilayah sebelumnya dalam 2 (dua) zona
berbeda.karena hal ini tidak tercantum dalam pasal 32 ayat 1 dan bukan merupakan
pindah alamat balai lelang
Referensi : permen no 113/06/2019 pasal 40 ayat 1
2. e. Buku lain sesuai ketentuan perundang-undangan.Karena hal ini bukan merupakan
kewajiban balai lelang melainkan kewajiban penyelenggaran administrasi perkantoran
yang diatur pada pasal 39 ayat 1
Referensi :
permen no 113/06/2019 pasal 32 ayat 1
Nama : Bagus Panji Pamungkas
NIM : 21010117130103
Waktu Pengumpulan : 11/24/2020 11:46:44 PM

Soal – Soal :
1. Selama masa pembekuan izin operasional, Balai Lelang harus…
a. menyelesaikan kewajibannya dan dilarang melakukan kegiatan usaha, pengalihan
saham, dan perubahan manajemen.
b. menyelesaikan kewajibannya dan masa pembekuan izin operasional telah
terlampaui.
c. melakukan peninjauan lapangan untuk memastikan tindak lanjut dari pembekuan
izin operasional Balai Lelang.
d. menyelesaikan kewajibannya sampai dengan jangka waktu pembekuan izin
operasional Balai Lelang
e. mengajukan kembali permohonan izin operasional Balai Lelang.

2. Balai Lelang yang telah mendapatkan izin operasional sebelum berlakunya Peraturan
Menteri ini, namun belum terdaftar dalam asosiasi/perkumpulan, wajib dalam
asosiasi/ perkumpulan paling lambat …. bulan sejak Peraturan Menteri ini
diundangkan.
a. 1 bulan
b. 2 bulan
c. 3 bulan
d. 4 bulan
e. 5 bulan

Jawaban :
1. a. menyelesaikan kewajibannya dan dilarang melakukan kegiatan usaha, pengalihan
saham, dan perubahan manajemen.
Alasan : Berdasar PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 113/PMK.06/2019 Pasal 51 Menyebutkan Bahwa : Selama masa pembekuan
izin operasional, Balai Lelang harus menyelesaikan kewajibannya dan dilarang
melakukan kegiatan usaha, pengalihan saham, dan perubahan manajemen.
Referensi : PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
113/PMK.06/2019

2. c. 3 bulan, dalam PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 113/PMK.06/2019 pasal 58 berbunyi : Balai Lelang yang telah mendapatkan
izin operasional sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, namun belum terdaftar
dalam asosiasi/perkumpulan, wajib dalam asosiasi/ perkumpulan paling lambat 3
bulan sejak Peraturan Menteri ini diundangkan.
Referensi : PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
113/PMK.06/2019
Nama : Heribertus Krisna
NIM : 21010117120051
Waktu Pengumpulan : 11/25/2020 1:12:43 AM

Soal – Soal :
1. Peraturan yang mengatur pelanggaran panitia lelang karena bersekongkol dengan
penyedia jasa yaitu
a. UU No 5 Tahun 1999
b. UU No 2 Tahun 2002
c. UU No 1 Tahun 2013
d. UU No 7 Tahun 2017
e. UUD 1945

2. Salah satu bentuk pelanggaran panitia lelang yaitu


a. Bersekongkol dengan calon kontraktor
b. Menggunakan fasilitas owner
c. Melakukan KKN
d. Melakukan penekanan harga setinggi-tingginya
e. Melakukan perhitungan yang detail tentang persediaan barang

Jawaban :
1. a. UU No 5 Tahun 1999
Referensi : UU 5 1999 Pedoman 20

2. a. Bersekongkol dengan calon kontraktor (Karena men jadi sarana nepotisme)


Referensi : UU No 5 Tahun 1999 Pedoman 22
Nama : Corina Sekar Ayu Pramesti
NIM : 21010117130131
Waktu Pengumpulan : 11/25/2020 3:08:13 PM

Soal – Soal :
1. Tender atau seleksi Penyedia Jasa dapat dilakukan dengan melalui hal-hal berikut
kecuali.....
a. Prakualifikasi
b. Pascakualifikasi
c. Pengadaan secara Elektronik
d. Tender Cepat
e. Semua pilihan benar

2. Panitia Lelang dibentuk untuk menyeleksi Penyedia Jasa Konstruksi. Namun metode
ini hanya dapat digunakan jika nilai jasanya melebihin nominal tertentu. Berapa
nominal Jasa Konsultansi untuk diseleksi/dilelang?
a. Di atas Rp10.000.000
b. Di atas Rp100.000.000
c. Di atas Rp200.000.000
d. Di atas Rp1.000.000.000
e. Di atas Rp10.000.000.000

Jawaban :
1. c. Pengadaan secara Elektronik
Berdasarkan UU Jasa Konstruksi no. 2 tahun 2017 Pasal 42 Ayat (2), "Tender atau
seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui prakualifikasi,
pascakualifikasi, atau tender cepat."
Referensi : Peraturan Presiden no. 16 tahun 2018
2. b. Di atas Rp100.000.000
Berdasarkan Peraturan Presiden no. 16 tahun 2018 Pasal 41 ayat 2, "Seleksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi
bernilai paling sedikit di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)."
Referensi : UU Jasa Konstruksi no. 2 tahun 2017

SOAL KEWIRAUSAHAAN KONSTRUKSI KELAS C

Joshua Candra Setiawan / 21010117120065


30-10-2020/16.30
1. Yang bukan layanan usaha konsultan perencana adalah
e. Pengkajian
f. Perencanaan
g. Perancangan
h. Pemeliharaan
i. Pengawasan
Jawaban: D. Pemeliharaan
Menurut UU No. 2 Tahun 2017 Pasal 13, layanan usaha jasa konsultansi konstruksi antara
lain:
a. Pengkajian
b. Manajemen Penyelenggaraan Konstruksi
c. Perancangan
d. Pengawasan
e. Perencanaan
Sedangkan, pemeliharaan termasuk ke dalam layanan usaha jasa pekerjaan konstruksi
yang tercantum di dalam UU No. 2 Tahun 20117 Pasal 14.

2. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa untuk mengikuti pemilihan penyedia
jasa, kecuali
f. Untuk usaha orang perseorangan wajib memiliki Tanda Daftar Usaha Perseorangan.
g. Untuk badan usaha Jasa Konstruksi wajib memiliki izin usaha.
h. Tanda daftar usaha perseorangan dan izin usaha diberikan oleh Pemerintah Daerah
kabupaten/kota, dimana badan usaha tersebut berdomisili sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
i. Untuk badan usaha Jasa Konstruksi asing yang menjalankan kerja sama modal dengan
badan usaha Jasa Konstruksi Indonesia, badan usaha Jasa Konstruksi dari Indonesia
harus memenuhi kualifikasi besar dan harus memiliki izin usaha yang diberikan oleh
Menteri sesuai ketentuan perundang-undangan.
j. Semua salah.
Jawaban: E. Semua salah
Menurut UU No. 2 Tahun 2017 41, syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa
untuk mengikuti pemilihan penyedia jasa antara lain :
a. Untuk usaha orang perseorangan wajib memiliki Tanda Daftar Usaha Perseorangan.
b. Untuk badan usaha Jasa Konstruksi wajib memiliki izin usaha.
c. Tanda daftar usaha perseorangan dan izin usaha diberikan oleh Pemerintah Daerah
kabupaten/kota, dimana badan usaha tersebut berdomisili sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
d. Tanda daftar usaha perseorangan dan izin usaha berlaku di seluruh wilayah Republik
Indonesia.
e. Untuk badan usaha Jasa Konstruksi asing yang menjalankan kerja sama modal dengan
badan usaha Jasa Konstruksi Indonesia, badan usaha Jasa Konstruksi dari Indonesia
harus memenuhi kualifikasi besar dan harus memiliki izin usaha yang diberikan oleh
Menteri sesuai ketentuan perundang-undangan.
Sehingga, semua pilihan diatas merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
penyedia jasa untuk mengikuti pemilihan penyedia jasa. Jadi, pilihan yang benar adalah
semua salah karena yang ditanyakan adalah yang bukan syarat-syarat tersebut.

Rendi Ariefta / 21010117120032


30-10-2020/17.42
3. Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017, mana yang bukan termasuk
klasifikasi usaha Pekerjaan Konstruksi yang bersifat spesialis?
a. Konstruksi khusus
b. Instalasi
c. Konstruksi pra pabrikasi
d. Penyewaan bangunan
e. Penyewaan peralatan

Jawaban : D. Penyewaan bangunan


Di dalam UUJK No 2 tahun 2017 Bab IV, Pasal 14 ayat 3; disebutkan bahwa “Klasifikasi
usaha Pekerjaan Konstruksi yang bersifat spesialis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b antara lain: a. instalasi; b. konstruksi khusus; c. konstruksi prapabrikasi; d.
penyelesaian bangunan; dan e. penyewaan peralatan.” Maka dari itu jawaban
penyewaan bangunan bukan termasuk kriteria klasifikasi usaha pekerjaan konstruksi yang
bersifat spelialis, karena bukan dalam ranah pekerjaan konstruksi.
4. Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017, mana yang bukan termasuk
klasifikasi usaha jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat umum?
a. Rekayasa
b. Rekayasa Terpadu (Integrated engineering)
c. Arsitektur
d. Arsitektur Lanskap dan Perencanaan Wilayah
e. Konsultansi Ilmiah dan Teknis

Jawaban : E (konsultansi ilmiah dan teknis)


Di dalam UUJK No 2. Tahun 2017 Bab IV, Pasal 13 ayat 2; disebutkan bahwa
“Klasifikasi usaha jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat umum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a antara lain : arsitektur; rekayasa; rekayasa terpadu; dan
arsitektur lanskap dan perencanaan wilayah.” Maka dari itu jawaban konsultansi ilmiah
dan teknis bukan termasuk kriteria klasifikasi usaha jasa konsultansi konstruksi yang
bersifat umum, dan merupakan bersifat spesialis. Disini

Rusmana Hadi W / 21010117120045


30-10-2020/17.50
5. Badan usaha jasa konstruksi asing yang melakukan usaha di wilayah Indonesia
mempunyai kewajiban membentuk kantor perwakilan, dimana kantor perwakilan ini
mempunyai kewajiban.......
a. Merekrut tenaga kerja asing sebanyak-banyakya
b. Mengutamakan peggunaan material dari negeri nya sendiri
c. Menempatkan warga negara Indonesia sebagai pimpinan tertinggi
d. Memiliki tekologi yang sederhana dan konservatif
e. Berbentuk badan usaha kualifikasi sedang.
Jawaban : C. Menempatkan warga negara Indonesia sebagai pimpinan tertinggi.
Sebagaimana dalam UU Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017, pasal 33 ayat 1 kantor
perwakilan yang wajib dibentuk oleh badan usaha asing yang melakukan usahanya di
wilayah Indonesia mempunyai kewajiban salah satunya “Menempatkan warga negara
Indonesia sebagai pimpinan tertinggi”.
6. Dalam memenuhi standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan pengguna
jasa dan/atau penyedia jasa harus memberikan persetujuan atas apa?
a. Penggunaan material, peralatan dan /atau teknologi
b. Hasil diskusi antara pengguna jasa dan penyedia jasa
c. Biaya yang diperlukan dalam pekerjaan konstruksi
d. Kesepakatan antara pemilik proyek
e. Jawaban a dan b benar.
Jawaban : A. Penggunaan material, peralatan dan /atau teknologi.
Sebagaimana dalam UU Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017, pasal 59 ayat 2, untuk
memenuhi standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan pengguna jasa
dan/atau penyedia jasa harus memberikan persetujuan tertentu, diantaranya “Penggunaan
material, peralatan dan /atau teknologi”.

Bella Safira Widya Aryati / 21010117130156


30-10-2020/17.56
7. Jenis usaha jasa konstruksi apa saja yang ada dalam UU No. 2 tahun 2017?
a. Jasa konsultansi konstruksi
b. Pekerjaan konstruksi
c. Pekerjaan konstruksi terintegrasi
d. a, b, c benar
e. a, b, c salah
Jawaban: D. a, b, c benar
Alasan :
Menurut UU No. 2 tahun 2017 pasal 12, jenis usaha jasa konstruksi meliputi usaha jasa
konsultasni konstruksi, usaha pekerjaan konstruksi dan usaha pekerjaan konstruksi
terintegrasi.
Referensi :
UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
8. Segmentasi pasar yang memiliki biaya kecil dan berteknologi sederhana merupakan
segementasi pasar dari bada usaha berkualifikasi ?
a. Besar
b. Cukup
c. Kecil
d. Sempit
e. Sedang
Jawaban: C. Kecil
Alasan :
Menururt UU No. 2 Tahun 2017 pasal 21 ayat 1, badan usaha jasa konstruksi kualifikasi
kecil dapat menyelenggarakan jasa konstruksi pada segmen pasar yang beresiko kecil,
berteknologi sederhana dan berbiaya kecil.
Referensi :
UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

Yogi Pratama Ginting / 21010117120049


30-10-2020/17.59
9. Berdasarkan UU NO 2 Tahun 2017 Jasa Konstruksi dalam pemilihan Penyedia Jasa,
Penyedia Jasa wajib menyerahkan jaminan kepada Pengguna Jasa untuk memenuhi
kewajiban seperti dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan Penyedia Jasa. Salah satu
jaminan yang dimaksud adalah ….
a. Jaminan Kemewahan
b. Jaminan Kesehatan
c. Jaminan Pemeliharaan
d. Jaminan Keberhasilan
e. Jaminan Kesuksesan
Jawaban : C. Jaminan Pemeliharaan
Berdasarkan UU NO 2 Tahun 2017 Jasa Konstruksi pada Pasal 57 disebutkan beberapa
jaminan yang wajib diserahkan Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa antara lain : Jaminan
Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka, Jaminan Pemeliharaan, dan
Jaminan Sanggah Banding.
10. Berdasarkan UU NO 2 Tahun 2017 Jasa Konstruksi, setiap badan usaha yang menangani
Jasa Konstruksi wajib memiliki Sertifikat Badan Usaha yang paling sedikit memuat isi
sebagai berikut :
a. Pengalaman Badan Usaha
b. Nilai Badan Usaha
c. Tanggal dan tahun berdiri
d. Kualifikasi Usaha
e. Hari berdiri
Jawaban : D. Kualifikasi Usaha
Berdasarkan UU NO 2 Tahun 2017 Jasa Konstruksi pada Pasal 30 disebutkan bahwa
Sertifikat Badan Usaha paling sedikit memuat : Jenis Usaha, Sifat Usaha, Klasifikasi
Usaha, dan Kualifikasi Usaha.

Nadhif Sya’adillah Albaihaqi / 21010117130081


30-10-2020/18.15
11. Ciri-ciri jiwa wirausaha kecuali
a. Percaya diri
b. Berorientasi pada tugas dan hasil
c. Keberanian mengambil resiko
d. Pemalu
e. Berorientasi ke masa depan
Jawaban D. Pemalu
Karena pemalu bukanlah ciri-ciri dari jwa seorang wirausaha
Refrensi : materi 1 kewirausahaan Konstruksi Agustus 2020
12. Kemampuan mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam
memecahkan persoalan dan mencari peluang disebut
a. Kreatifitas
b. Keinovasian
c. Tanggungjawab
d. Kecerdasan
e. Disiplin
Jawaban A. kreatifitas
Karena mengembangkan ide baru itu merupakan definisi dari kreatifitas
Refrensi : materi 1 kewirausahaan Konstruksi Agustus 2020

M Sutan Iskandar Z / 21010118140175


30-10-2020/19.36
13. Berikut yang termasuk persyaratan penggunaan Tenaga Kerja Konstruksi Asing adalah….
a. Wajib memiliki rencana penggunaan tenaga kerja asing dan izin mempkerjakan
tenaga kerja asing
b. Tenaga kerja asing dapat menjabat pada setiap jabatan
c. Tenaga kerja kosntruksi asing pada jabatan ahli harus memiliki surat tanda registrasi
dari Lembaga perijinan
d. Ternaga kerja konstruksi asing tidak wajib melaksanakan alih pengetahuan dan alih
teknologi
e. Pengawasan penggunaan tenaga kerja asing diawasi oleh pemberi kerja

Jawaban: A. Wajib memiliki rencana penggunaan tenaga kerja asing dan izin
mempkerjakan tenaga kerja asing

Menurut UU No.2 Tahun 2017 Pasal 17 yang merupakan syarat penggunaan Tenaga
Kerja Konstruksi asing adalah :

a. Wajib memiliki rencana penggunaan tenaga kerja asing dan izin mempkerjakan
tenaga kerja asing
b. Tenaga kerja konstruksi asing dapat melakukan pekerjaan konstruksi hanya pada
jabatan tertentu
c. Tenaga kerja kosntruksi asing pada jabatan ahli harus memiliki surat tanda registrasi
dari Menteri
d. Tenaga kerja konstruksi asing pada jabatan ahli wajin melaksanakan alih
pengetahuan dan alih teknologi kepada tenaga kerja pendamping
e. Pengawasan penggunaan tenaga kerja asing diawasi oleh pengawas ketenagakerjaan

14. Yang merupakan kewajiban Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing menurut UU No.2 Tahun
2017 adalah…

a. Menempatkan WNA sebagai pejabat tertinggi


b. Mempekerjakan lebih banyak TKA
c. Melaksanakan alih teknologi
d. Melaksanakan kegiatan konstruksi secara independent
e. Menggunakan teknologi lama yang ada dalam negeri
Jawaban: C. Melaksanakan alih teknologi
Menurut UU No.2 Tahun 2017 Pasal 33 yang merupakan kewajiban BUJK Asing adalah
a. Menempatkan WNI sebagai perjabat tertinggi
b. Mempekerjakan lebih banyak TKI dibanding TKA
c. Melaksanakan alih teknologi
d. Membentuk kerja sama operasi dengan BUJK Nasional berskala besar
e. Menggunakan teknologi teinggi, mutakhir, efisien, berwawasan lingkungan, serta
memperhatikan kearifan lokal.

Theo Bagus Sanjaya / 21010117130148


30-10-2020/19.37
15. Bab - bab pada UU JAKON NO.2 Tahun 2017 yang tidak ada pada UU JAKON NO.18
Tahun 1999 adalah
f. Tanggung jawab dan kewenangan
g. Keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan konstruksi
h. Tenaga kerja konstruksi
i. Sistem informasi jasa konstruksi
j. A, B, C, dan D benar
Jawaban: E. A, B, C, dan D benar
Alasan : Bab2 tersebut adalah yang terbaru yang harus diketahui
Sumber : Ppt Materi 2 KWU Konstr Agst 2020 (bahan ajar dari bu Frida)
16. Menurut UU JAKON NO.2 Tahun, Subpenyedia Jasa adalah
f. Pemilik atau pemberi pekerjaan yang menggunakan layanan Jasa Konstruksi
g. Pemberi layanan Jasa Konstruksi kepada Penyedia Jasa
h. Pemberi layanan Jasa Konstruksi
i. Layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi
j. Pemberi layanan Jasa saat konstruksi selesai dibangun
Jawaban: B. Pemberi layanan Jasa Konstruksi kepada Penyedia Jasa
Alasan : Penting untuk diketahui dan masih banyak yang ketukar pengertiannya
Sumber : UU JAKON NO.2 Tahun Pasal 1 nomor 7

Mokh. David Arisandi / 21010117120037


30-10-2020/20.14
17. Aspek - Aspek Strategis Konstruksi Indonesia yaitu :
a.) Kondisi Lingkungan yang berupa negara kepulauan
b.) Pola Demografi
c.) Berada pada jalur pegunungan api (Ring of Fire)
d.) Pengalaman pembangunan dari beberapa fase dan stakeholder

Dari Pernyataan Diatas manakah yang sesuai dengan Aspek Strategis Konstruksi
Indonesia Menurut Dirjen Bina Konstruksi?
a. a dan b benar
b. c dan d salah
c. b dan c salah
d. a, c, dan d benar
e. a,b,c dan d benar

Jawaban : E. a,b,c dan d benar


Pembahasan :
Untuk pilihan A.) hanya menjawab 2 pilihan saja harusnya c dan d juga benar
Untuk pilihan B.) c dan d harusnya jawabannya benar
Untuk pilihan C.) b dan c harusnya jawabannya benar
Untuk pilihan D.) menjawab kurang lengkap karena Pola Demografi termasuk aspek
Sumber :
http://binakonstruksi.pu.go.id/

USGS (2012), BNPB (2015), Hermawan et al. (2015)


18. Contoh Kasus : Dia juga pernah membuka usaha kontraktor, bekerja di perusahaan baja
dan perusahaan rotan, tapi semuanya gagal. Setelah berkali-kali gagal, akhirnya Chairul
Tanjung bersama tiga rekannya berhasi lmembangun bisnis baru di bidang ekspor sepatu
anak. Nama perusahaannya adalah PT Pariarti Shindutama.
Dari Contoh Kasus diatas, kiat apa yang menggambarkan kondisi tersebut?
a. Realisasikan ide-ide Anda dan buang segala pikiran negatif. Ide akan hanya menjadi
sebuah ide jika hanya berbentuk konsep yang ada di dalam kepala. Ketika sudah
mendapatkan sebuah ide bagus, segeralah direalisasikan.
b. Jangan menghabiskan waktuhanya untuk menganalisa untung dan rugi bisnis Anda
karena lingkup dunia bisnis adalah perhitungan. Jangan lupa pula untuk menghitung
jumlah pemasukan dan pengeluarannya.
c. Sukses tidak akan datang secara instan. Keberuntungan itu pasti ada tetapi tidak baik
ketika kita mengandalkan semuanya terhadap keberuntungan semata.
d. Jadikan mimpi sebagai motivasi, karena motivasi dating dari diri sendiri bukan dari
orang lain.
e. Berpikirlah positif dalam situasi apapun, karena pikiran positif dapat membuat
Andamen jadi pribadi dan pengusaha yang lebih baik.
Jawaban : C. Sukses tidak akan datang secara instan. Keberuntungan itu pasti ada
tetapi tidak baik ketika kita mengandalkan semuanya terhadap keberuntungan
semata.
Pembahasan
Dari Contoh Kasus tersebut Menggambarkan bahwa Chairil Tanjung berulang kali
menghadapi kegagalan tapi pada akhirnya mendapatkan keberhasilan sesuai dengan
tujuannya, karena kesuksesan tidak datang secara instan perlu adanya proses.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Chairul_Tanjung
https://id.wikipedia.org/wiki/Bob_Sadino
Materi Kuliah ke-4 ( Studi Kasus Kewirausahaan )

Jubrio Lopiga Ginting / 21010117130125


30-10-2020/20.45
19. Berikut ini adalah Metode Pemilihan Penyedia Jasa oleh Pekerja Konstuksi berdasarkan
UU No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, Kecuali?
a. Tender: Pascakualifikasi, Prakualifikasi, dan Cepat
b. Pengadaan secara eletronik
c. Pengadaan Langsung
d. Penunjukan Langsung
e. Seleksi: Pascakualifikasi dan Prakualifikasi
Jawaban : E. Seleksi: Pascakualifikasi dan Prakualifikasi
Alasan : Seleksi adalah metode pemilihan penyedia jasa yang dilakukan oleh Jasa
Konsultasi Konstruksi
Referensi : UU No 2 Tahun 2017 Pasal 41 - 44, Materi Kuliah Kedua Slide ke-50
20. Manakah dibawah ini yang merupakan Jaminan Penyedia Jasa Konstruksi berdasarkan UU
No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi?
a. Jaminan penawaran
b. Jaminan pelaksanaan
c. Jaminan uang muka
d. Jaminan sanggah banding
e. Semua Benar
Jawaban : E. Semua Benar
Alasan : Karena keempat jaminan tersebut merupakan benar adalah Jaminan Penyedia
Jasa Konstruksi berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Referensi : UU No 2 Tahun 2017 Pasal 57, Materi Kuliah Kedua Slide ke-52

Nirwan Pramana Chandra, Tjan / 21010117120022


30-10-2020/21.30
21. Terkait Pemilihan Penyedia Jasa yang menggunakan sumber pembiayaan dari keuangan
Negara dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya yaitu dengan cara Penunjukan
Langsung, beberapa syarat dibawah ini yang benar jika Pemilihan Jasa menggunakan cara
Penunjukan Langsung yaitu ?
viii. Penanganan biasa/umum untuk keamanan masyarakat
ix. Pekerjaan yang berskala menengah sampai besar
x. Pekerjaan yang dapat diperlihatkan ke umum, menyangkut keamanan dan keselamatan
suatu bangsa
xi. Pekerjaan Kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang sangat
terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak
xii. Kondisi biasa/umum
Jawaban : D. Pekerjaan Kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa yang sangat terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak
Alasan : dalam melakukan Pemilihan Penyedia Jasa dengan menggunakan cara
Penunjukan Langsung dapat dilakukan dalam hal berikut ini :
 Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat;
 Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
yang sangat terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak;
 Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan
keselamatan negara;
 Pekerjaan yang berskala kecil; dan/atau
 Pekerjaan dengan kondisi tertentu/khusus
Referensi : UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017, Bab V, Pasal 42 tentang (Pemilihan
Penyedia Jasa)
22. Usaha Pekerjaan Konstruksi dapat diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan sifatnya yaitu
Umum dan Spesialis, dibawah ini manakah pernyataan yang benar mengenai usaha dan
layanan usaha yang diberikan oleh Pekerjaan Konstruksi yang bersifat Spesialis ?
f. Instalisasi, memberikan pelayanan usaha berupa pemeliharaan dan pembongkaran
g. Konstruksi Prapabrikasi dan Khusus, memberikan pelayanan usaha meliputi pekerjaan
bagian tertentu dari bangunan konstruksi atau bentuk fisik lainnya
h. Bangunan Gedung, memberikan pelayanan usaha berupa pembangunan dan
pembongkaran
i. Bangunan Sipil Keairan, memberikan pelayanan usaha berupa pembangunan dan
pemeliharaan
j. Bangunan Sipil Transport, memberikan pelayanan usaha berupa pekerjaan khusus
konstruksi atau lainnya

Jawaban : B. Konstruksi Prapabrikasi dan Khusus, memberikan pelayanan usaha


meliputi pekerjaan bagian tertentu dari bangunan konstruksi atau bentuk fisik
lainnya
Alasan :
 Pilihan “A” Usaha Pekerjaan Konstruksi yang bersifat Spesialis yang disebutkan
benar namun layanan usaha yang diberikan merupakan layanan Usaha Pekerjaan
Konstruksi yang bersifat Umum, maka dapat disimpulkan Pilihan A “Salah”
 Pilihan “C & D” Usaha dan Layanan Usaha Pekerjaan Konstruksi yang disebutkan
bersifat Umum, maka dapat langsung disimpulkan bahwa Pilihan C & D “Salah”
 Pilihan “E” Untuk Layanan Usaha Konstruksi yang bersifat Spesialis benar, namun
Usaha Pekerjaan Konstruksi yang bersifat Spesialis yang disebutkan bersifat Umum,
maka dapat disimpulkan Pilihan E “Salah”

Klasifikasi Usaha Pekerjaan Konstruksi yang Bersifat Spesialis :


o Instalasi;
o Konstruksi Khusus;
o Konstruksi Prapabrikasi;
o Penyelesaian Bangunan; dan
o Penyewaan Peralatan.
Layanan usaha yang dapat diberikan oleh Pekerjaan Konstruksi yang Bersifat
Spesialis :
o Layanan usaha yang dapat diberikan oleh Pekerjaan Konstruksi yang bersifat
spesialis, meliputi pekerjaan bagian tertentu dari bangunan konstruksi atau bentuk
fisik lainnya.
Referensi : UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017, Bab IV, Pasal 13 & 14 tentang
(Klasifikasi Usaha & Layanan Jasa Konstruksi)

Irsyad Fatahuddin Purnama / 21010117130084


30-10-2020/23.36
23. Berikut ini kiat sukses dan tips wirausaha menurut Bob Sadino, Kecuali
a. Realisasikan ide-ide dan hilangkan hal-hal negatif yang ada di kepala. Ide hanyalah
menjadi sebuah ide jika hanya berbentuk konsep yang tersimpan di dalam kepala.
b. Tidak ada yang namanya sukses datang dengan cara instan, apalagi mengandalkan
keberuntungan. Keberuntungan bisa saja hadir, namun tentunya hal tersebut bukanlah
dandaran untuk terus berharap pada keberuntungan.
c. Belajar dari kegagalan orang lain untuk mengembangkan apa yang Kita miliki.
d. Jangan habiskan momentum dan waktu hanya untuk analisa untung dan rugi.
e. Berpikirlah positif dalam situasi apapun.
Jawaban: C. Belajar dari kegagalan orang lain untuk mengembangkan apa yang
Kita miliki.
Alasan: agar termotivasi kisah sukses wirausaha dari bob sadino dan lebih bersemangat
dalam berwirausaha
Sumber: PPT (bahan ajar bu Frida)
24. Berikut ini contoh peluang Usaha jasa konstruksi menurut UU No. 2 Tahun 2017, Kecuali
a. Pekerjaan Konstruksi.
b. Pengawas Konstruksi.
c. Konsultasi Konstruksi.
d. Penyedia Quarry.
e. Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi.
Jawaban D. Penyedia Quarry.
Alasan: menurut UU No. 2 tahun 2017 peluang usaha konstruksi diantaranya pekerjaan
konstruksi, pengawas konstruksi, konsultasi konstruksi, pekerjaan konstruksi terintegrasi
Sumber: UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

Abizar Syahdat / 21010117140084


30-10-2020/23.55
25. Unsur pengurus Lembaga dalam mengikutsertakan partisipasi masyarakat dapat diusulkan
dari, kecuali…
a. Asosiasi perusahaan yang terakreditasi
b. Asosiasi profesi yang terakreditasi
c. Institusi pengguna Jasa Konstruksi
d. Perguruan tinggu atau pakar yang memenuhi kriteria
e. Asosiasi golongan partai politik
Jawaban: E. Asosiasi golongan partai politik
Alasan: Menurut Pasal 84 UU No.2 Tahun 2017 ayat (3) dijelaskan unsur Pengurus
Lembaga sebagaimana dimaksud dapat diusulkan dari:
a. Asosiasi perusahaan yang terakreditasi
b. Asosiasi profesi yang terakreditasi
c. Institusi pengguna Jasa Konstruksi
d. Perguruan tinggu atau pakar yang memenuhi kriteria
26. Menurut Undang-Undang Jasa Konstruksi Tahun 2017, Dalam pemilihan Penyedia Jasa
Konsuiltansi terdapat 4 pertimbangan, kecuali :
a. kesesuaian antara bidang usaha dan ruang lingkup pekerjaan
b. kesetaraan antara kualifikasi usaha dan beban kerja
c. kinerja Penyedia Jasa
d. kriteria lingkungan proyek
e. pengalaman menghasilkan produk konstruksi sejenis.
Jawaban : D. kriteria lingkungan proyek
Alasan : Menurut Pasal 43 Ayat 1 UU Jasa Konstruksi Tahun 2017 disebutkan, dalam
pemilihan Penyedia Jasa Konsuiltansi terdapat 4 pertimbangan dalam sebagaimana
dimaksud adalah :
a. kesesuaian antara bidang usaha dan ruang lingkup pekerjaan
b. kesetaraan antara kualifikasi usaha dan beban kerja
c. kinerja Penyedia Jasa
d. pengalaman menghasilkan produk konstruksi sejenis.

Dimas Arinton / 21010117130154


31-10-2020/00.00
27. Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ada dibawah ini, kecuali :
a. pelatihan tenaga terampil
b. pengelolaan sistem informasi
c. peningkatan partisipasi masyarakat
d. pengawasan tertib usaha dan penyelenggaraan
e. penerbitan IUJK
Jawaban: C. peningkatan partisipasi masyarakat
Alasan : Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 pasal 8, Kewenangan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota adalah pelatihan tenaga terampil, pengelolaan sistem
informasi, penerbitan IUJK, dan pengawasan tertib usaha dan
penyelenggaraan.
Sumber : UU No. 2 Tahun 2017 Pasal 8
28. Berikut yang merupakan karakteristik profesi menurut Callahan (1988), Firmage (1980),
Schaub & Pavlovic (1983), kecuali :
3. memenuhi persyaratan pendidikan tertentu yang mencakup pengetahuan
(knowledge)dan keterampilan (skill) yang tidak dimiliki oleh masyarakat umum
4. seorang profesional bekerja dengan itikad untuk merealisasikan kebajikan
sesuai profesi yang digelutinya
5. memiliki acuan perilaku kerja (standard of conduct) berupa kode etik profesi
6. suatu profesi memiliki status hukum dan status hukum tersebut mensyaratkan standar
tertentu (pengetahuan dan keterampilan) untuk menjadi anggota suatu profesi
(dibuktikan dengan sertifikat/ lisensi)
7. tanggung jawab pekerjaannya mensyaratkan kebijaksanaan dan penilaian pribadi
yang tidak memiliki acuan hukum baku
Jawaban: C. seorang profesional bekerja dengan itikad untuk merealisasikan
kebajikan sesuai profesi yang digelutinya
Alasan : Karakteristik profesi menurut Callahan (1988), Firmage (1980), Schaub &
Pavlovic (1983) meliputi memenuhi persyaratan pendidikan tertentu yang
mencakup pengetahuan (knowledge)dan keterampilan (skill) yang tidak
dimiliki oleh masyarakat umum, tanggung jawab pekerjaannya mensyaratkan
kebijaksanaan dan penilaian pribadi yang tidak memiliki acuan hukum baku,
suatu profesi memiliki status hukum dan status hukum tersebut mensyaratkan
standar tertentu (pengetahuan dan keterampilan) untuk menjadi anggota suatu
profesi (dibuktikan dengan sertifikat/ lisensi), memiliki acuan perilaku kerja
(standard of conduct) berupa kode etik profesi.
Sumber : Karakteristik profesi menurut Callahan (1988), Firmage (1980), Schaub &
Pavlovic (1983)

Apsari Kurnia Dewi / 21010117140124


31-10-2020/17.05
29. Pada pasal 14 UU jasa konstruksi no 2 tahun 2017, dijelaskan mengenai usaha jasa
pekerjaan konstruksi yg salah satunya adalah kontraktor,Berikut ini merupakan contoh
perusahaan kontraktor di Indonesia kecuali:
a. Waskita karya
b. Adhi karya
c. Airmas Asri
d. Hutama Karya
e. PP
Jawaban : C. Airmas Asri
Karena Airmas Asri merupakan usaha jasa konsultasi arsitektur. Pilihan A,B,D,E
merupakan perusahaan kontraktor di Indonesia.
Referensi: Dicantumkan dalam website resmi, Airmas Asri merupakan penyedia jasa
konsultasi arsitektur terdepan di Indonesia yang didirikan sejak Oktober 1988 di Jakarta,
Indonesia.
30. Dalam UU Jasa Konstruksi no 2 tahun 2017, pada pasal berapakah yang mencantumkan
ketentuan mengenai pelaksanan pemilihan penyedia jasa ?
a. Pasal 12
b. Pasal 7
c. Pasal 52
d. Pasal 55
e. Pasal 41
Jawaban : E. Pasal 41
Karena sesuai dalam UU Jasa Konstruksi no 2 tahun 2017 pasal tersebut mencantumkan
mengenai pemilihan penyedia jasa.
Referensi : Sesuai dalam UU Jasa Konstruksi no 2 tahun 2017, untuk pilihan A pasal 12
membahas jenis usaha jasa kontruksi, pilihan B pasal 7 membahas Kewenangan
Pemerintah Daerah Provinsi , pilihan C pasal 52 membahas Penyedia Jasa dan
subpenyedia Jasa, pilihan D pasal 55 membahas Pembiayaan Jasa Konstruksi.

Panca Edi Kurniawan / 21010118140156


31-10-2020/20.58
31. Tugas dan tanggung jawab pengendali pekerjaan (Manajemen Konstruksi) menurut SE
Menteri PUPR 15/2019 kecuali,
a. Kuantitas
b. Kualitas
c. Penjamin mutu
d. Jadwal dan laporan
e. Rekayasa teknis
Jawaban: B. Kualitas
Penjelasan: Menurut SE Menteri PUPR 15/2019, Tugas dan tanggung jawab pengendaliu
pekerjaan (Manajemen Konstruksi) adalah: Penjamin mutu, Kuantitas, Jadwal, Laporan,
Rekayasa teknis, dan Keselamatan konstruksi.
32. Dalam kegiatan pengendalian mutu pekerjaan konstruksi, terdapat dokumen rencana
pelaksanaan pekerjaan. Yang termasuk dokumen sebagai syarat izin mulai kerja adalah…
a. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan
b. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
c. Dokumen Program Mutu
d. Jawaban A dan C benar
e. Jawaban A dan B benar
Jawaban : E. Jawaban A dan B benar
Penjelasan : Beradasarkan Peraturan Menteri PUPR 15/2019, yang termasuk dokumen
sebagai syarat izin mulai kerja adalah Rencana Pelaksaan Pekerjaan dan Rencana
Pemeriksaan dan Pengujian
Bayu Prasetyo Adjie / 21010118140147
31-10-2020/21.52
33. Menurut UUJK No. 2 Tahun 2017, Pada pasal 13 disebutkan bahwa sifat dari jasa
konsultasi konstruksi dibagi menjadi dua, yaitu bersifat umum dan spesialis. Cakupan
layanan usaha yang diberikan oleh jasa konsultasi konstruksi yang bersifat umum yaitu
sebagai berikut, kecuali :
a. Pengkajian
b. Pembangunan
c. Perancangan
d. Perencanaan
e. Manajemen penyelenggaraan konstruksi

Jawaban: B. Pembangunan

Alasan : Pengetahuan mengenai ranah pekerjaan dari penyedia jasa konsultasi


kontruksi sangat penting untuk diketahui agar tidak salah dalam memilih bidang
pekerjaan. Materi ini didasarkan oleh UUJK No.2 Tahun 2017 pasal 13.
34. Menurut UUJK No. 2 Tahun 2017, Pada pasal 14 disebutkan bahwa sifat dari jasa
pekerjaan konstruksi dibagi menjadi dua, yaitu bersifat umum dan spesialis. Cakupan
layanan usaha yang diberikan oleh jasa pekerjaan konstruksi yang bersifat umum yaitu
sebagai berikut, kecuali :
a. Pembangunan
b. Perencanaan
c. Pemeliharaan
d. Pembangunan kembali
e. Pembongkaran

Jawaban: B. Perencanaan

Alasan : Pengetahuan mengenai ranah pekerjaan dari penyedia jasa pekerjaan


kontruksi sangat penting untuk diketahui agar tidak salah dalam memilih bidang
pekerjaan. Materi ini didasarkan oleh UUJK No.2 Tahun 2017 pasal 14.

Marselina / 21010118130114
31-10-2020/23.35
35. Dalam dunia kontruksi ada yang namanya sertifikasi kompetensi kerja yang dikeluarkan
oleh lembaga sertifikasi profesi. Dalam pelaksanaan nya apabila lembaga sertifikasi
profesi tidak mengikuti ketentuan pelaksanaan uji kompetensi yang ditentukan maka akan
dikenai sanksi administratif berupa, kecuali :
a. peringatan tertulis
b. denda administratif
c. pembekuan lisensi
d. pencabutan lisensi
e. pencantuman dalam daftar hitam
Jawaban: E. pencantuman dalam daftar hitam
Pembahasan
Dalam pasal 99 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 disebutkan bahwa setiap lembaga
sertifikasi profesi yang tidak mengikuti ketentuan pelaksanaan uji kompetensi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3) dikenai sanksi administratif berupa:
a. peringatan tertulis;
b. denda administratif;
c. pembekuan lisensi; dan/atau
d. pencabutan lisensi.
Dari penjelasan diatas yang tidak termasuk kedalam sanksi administratif adalah
pencantuman dalam daftar hitam
36. Dalam dunia konstruksi ada yang dikenal dengan kegagalan bangunan. Dalam pelaporan
kegagalan bangunan hingga tindak lanjut ada alur yang harus dilakukan, yaitu sebagai
berikut
1) Penerimaan Laporan Kegagalan Bangunan oleh Menteri
2) Laporan/Pengaduan
3) Penetapan Penilai Ahli oleh Menteri
4) Penentuan Pihak yang Bertanggungjawab
5) Laporan dari Penilai Ahli
Dari alur di atas, yang merupakan alur yang benar adalah
a. 5-2-3-4-1
b. 5-2-1-3-4
c. 5-1-2-3-4
d. 2-1-3-5-4
e. 2-1-5-3-4
Jawaban: D. 2-1-3-5-4
Pembahasan:
Dalam Undang-undang nomor 2 tahun 2017 pasal 60-67 dijelaskan bahwa kegagalan
bagunan dapat terjadi karena penyelenggaraan jasa konstruksi tidak memenuhi standar
keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan. Dalam proses pelaporan kegagalan
bangunan hingga sampai penentuan pihak yang bertanggung jawab ada beberapa alur
yaitu
1) Laporan/Pengaduan
2) Penerimaan Laporan Kegagalan Bangunan oleh Menteri
3) Penetapan Penilai Ahli oleh Menteri
4) Laporan dari Penilai Ahli
5) Penentuan Pihak yang Bertanggungjawab
Maka jawaban yang benar untuk soal diatas adalah 2-1-3-5-4 (D)

Ishak Hermanto / 21010117120005


1-11-2020/14.59
37. Pengembangan usaha berkelanjutan bertujuan untuk:
f. Mendapatkan sertifikat badan usaha.
g. Registrasi pengalaman.
h. Meningkatkan tata kelola usaha yang baik.
i. Pengujian dan analisis teknis.
j. Menyelesaikan perselisihan.
Jawaban: C. Meningkatkan tata kelola usaha yang baik.
Penjelasan:
Pengembangan usaha berkelanjutan dijelaskan dalam UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi pada pasal 37. Sedangkan tujuan dari pengembangan usaha berkelanjutan
dapat dilihat pada pada pasal 37 ayat (2) yaitu untuk:
a. Meningkatkan tata kelola usaha yang baik; dan
b. Memiliki tanggung jawab profesional termasuk tanggung jawab badan usaha terhadap
masyarakat.
38. Dalam pemilihan penyedia jasa, penyedia jasa menyerahkan jaminan kepada pengguna
jasa untuk memenuhi kewajiban sebagaimana dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan
penyedia jasa. Jaminan tersebut terdiri atas:
f. Jaminan penawaran.
g. Jaminan pelaksanaan.
h. Jaminan uang muka.
i. Jaminan pemeliharaan.
j. Semua benar.
Jawaban: E. semua benar
Penjelasan:
Jaminan yang harus diserahkan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa dijelaskan dalam
UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pada pasal 57 ayat (2) yaitu:
d. Jaminan penawaran;
e. Jaminan pelaksanaan;
f. Jaminan uang muka;
g. Jaminan pemeliharaan; dan/atau
h. Jaminan sanggah banding.

Dareza Muhamad Saputra / 21010117130110


1-11-2020/21.48
39. Kenapa percaya diri masuk dalam ciri – ciri jiwa seorang wirausaha?
a. Karena dengan ada nya percaya diri, seseorang bisa slalu berfikir positif akan apa
yang akan dihadapi dan tidak goyah dengan omongan orang –orang.
b. Karena dengan ada nya percaya diri, sifat kepemimpinan seseorang akan jelas terlihat
c. Karena dengan ada nya percaya diri, seseorang dapat memprediksi masa depan
d. Karena dengan ada nya percaya diri, pekerjaan seseorang dalam berwirausaha akan
lebih mudah
e. Karena percaya diri merupakan sifat yang wajib untuk dimiliki setiap orang
Jawaban: A. Karena dengan ada nya percaya diri, seseorang bisa slalu berfikir
positif akan apa yang akan dihadapi dan tidak goyah dengan omongan orang –
orang.
Hal ini tentu jawaban yang paling tepat, karena dari sebuah kisah inspiratif pendiri Aqua,
Tirto Utomo percaya bahwa nantinya air minum dalam kemasan akan sangat dibutuhkan
oleh masyarakat Indonesia. Bahkan saking percaya dirinya, ia hingga keluar dari tempat
kerjanya untuk sebuah ide air minum kemasan ini.
40. Dalam berwirausaha diperlukan sifat berani. Berani seperti apa yang dibutuhkan sifat
seorang wirausaha?
a. Berani melawan kejahatan
b. Berani berpendapat
c. Berani mengambil resiko
d. Berani membuat janji
e. Berani kepada orang tua
Jawaban: C. Berani mengambil resiko
Hal ini tentu jawaban yang paling tepat, karena setiap keputusan pasti ada resiko yang
harus dihadapi. Maka dari itu, seorang pengusaha harus berani mengambil resiko demi
keberjalanan usaha yang ia rintis

Laurensius Alvin Prima P / 21010117130109


1-11-2020/23.44
41. Di bawah ini, manakah yang termasuk salah satu dari 5 tips & kiat sukses berwirausaha
ala Bob Sadino?
a. Hidup memang tidak adil, jadi biasakanlah dirimu
b. Realisasikan ide-ide anda dan hilangkan hal-hal negatif yang ada di kepala anda
c. Uang bukanlah segalanya, tapi segalanya butuh uang
d. Jangan takut mengambil resiko
e. Jangan bekerja demi uang, namun biarkab uang bekerja untukmu
Jawaban: B. Realisasikan ide-ide anda dan hilangkan hal-hal negatif yang ada di
kepala anda
Penjelasan: menurut materi 4 KWU, 5 kiat sukses Bob Sadino adalah sebagai berikut:
1. Realisasikan ide-ide anda dan hilangkan hal-hal negatif di kepala anda
2. Jangan habiskan momentum dan waktu hanya untuk analisa untung dan rugi
3. Tidak ada yang namanya sukses datang dengan cara instan, apalagi keberuntungan
4. Wujudkan dan jadikan mim;pi sebagai motivasi
5. Berpikir positif dalam situasi apapun
Diantara pilihan jawaban di atas, yang termasuk salah satu dari 5 kiat sukses Bob Sadino
adalah pilihan B. Pilihan jawaban lain hanya kata-kata motivasi dari berbagai sumber
secara acak dan bukan merupakan 5 kiat sukses Bob Sadino.
42. Manakah diantara pilihan jawaban berikut yang bukan termasuk klasifikasi usaha
konsultasi konstruksi yang bersifat umum menurut UU No.2 Tahun 2017 pasal 13 ayat 2 ?
a. Rekayasa
b. Arsitektur lanskap dan perencanaan wilayah
c. Konsultasi ilmiah dan teknis
d. Rekayasa terpadu
e. Arsitektur
Jawaban : C. Konsultasi ilmiah dan teknis
Penjelasan :
1. Berdasarkan UU no.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pasal 13 ayat 2, klasifikasi
usaha konsultasi konstruksi yang bersifat umum terdiri dari 4 jenis. Semuanya
tercantum secara acak di dalam pilihan jawaban kecuali C. Pilihan jawaban C
termasuk klasifikasi usaha konsultasi yang bersifat spesialis berdasarkan ayat 3.

Muhammad Sigit Wahyudi / 21010117120044


2-11-2020/08.52
43. Tanggung jawab biaya konstruksi dapat dibuktikan dengan cara (sesuai UU Jasa
Konstruksi No.2 2017)?
a. Kemampuan membayar
b. Komitmen atas pengusahaan produk Jasa Konstruksi
c. a dan b benar
d. salah semua
Jawaban : C. a dan b benar
Jawaban ini mengacu pada UU Jasa Konstruksi No.2 2017 pasal 55 ayat 3. Pasal ini
berbunyi “Tanggung jawab atas biaya Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksudkan pada
ayat 2 dibuktikan dengan : a. kemampuan membayar; b. komitmen atas pengusahaan
produk Jasa Konstruksi”. Kemampuan membayar dibuktikan dengan dokumen dari
lembaga perbankan dan/atau lembaga keuangan bukan bank, dokumen ketersediaan
anggaran, atau dokumen lain yang disepakati dalam Kontrak Kerja Konstruksi.
Komitmen atas pengusahaan produk Jasa Konstruksi didukung dengan jaminan melalui
perjanjian kerja sama.
44. Pada UU No. 2 Jasa Konstruksi 2017 pasal 69 ayat 5 berbunyi, “Lembaga pendidikan dan
pelatihan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diregistrasi oleh Menteri”. Apa yang
dimaksud diregistrasi?
a. Proses pencatatan untuk pangkalan data lembaga pendidikan dan pelatihan kerja dalam
rangka pengembangan tenaga kerja konstruksi.
b. Proses untuk mendapatkan sertifikat
c. Proses pendaftaran ke Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
d. proses agar lembaga tersebut diakui
e. benar semua
Jawaban: A. Proses pencatatan untuk pangkalan data lembaga pendidikan dan
pelatihan kerja dalam rangka pengembangan tenaga kerja konstruksi.
Jawaban ini mengacu pada penjelasan UU Jasa konstruksi No.2 Tahun 2017. Pada bagian
penjelasan disebutkan bahwa yang dimaksud diregistrasi adalah proses pencatatan Proses
pencatatan untuk pangkalan data lembaga pendidikan dan pelatihan kerja dalam rangka
pengembangan tenaga kerja konstruksi.

Adho Triananta Saputra / 21010118130208


2-11-2020/09.31
45. Dari berikut ini yang merupakan tujuan dari penyelenggaraan jasa konstruksi adalah:
a. Memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan jasa konstruksi untuk mewujudkan
struktur usaha yang kukuh dan andal
b. Mewujudkan peningkatan partisipasi tenaga kerja asing
c. Meningkatkan iklim investasi nasional, yang akan bermanfaat bagi masyarakat
d. Menata sistem ketenagakerjaan di bidang konstruksi yang mampu mewujudkan
kenyamanan lingkungan terbangun
e. Meningkatkan kualitas tenaga kerja konstruksi
Jawaban: A. Memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan jasa konstruksi
untuk mewujudkan struktur usaha yang kukuh dan andal
Sesuai pada pasal 3 Undang Undang Jasa Konstruksi Tahun 2017
Penyelenggaraan Jasa konstruksi bertujuan untuk :
a. Memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan jasa knstruksi untuk mewujudkan
struktur usaha yang kukuh dan andal
b. Mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa konstruksi
c. Mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang Jasa konstruksi
d. Menata sistem jasa konstruksi yang mampu mewujudkan keslamatan public
e. Menjamin tata Kelola penyelenggaraan Jasa konstruksi yang baik
f. Menciptakan integrasi nilai tambah dari seluruh tahapan jasa konstruksis
46. Persyaratan akreditasi asosiasi profesi diberikan oleh Menteri kepada asosiasi profesi yang
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. jumlah anggota, sertifikasi anggota, sarana dan prasarana baik tingkat daerah maupun
pusat
b. jumlah anggota, pemilihan anggota secara demokratis, sarana dan prasarana baik
tingkat daerah maupun pusat
c. sebaran anggota, sertifikasi anggota, sarana dan prasarana baik tingkat daerah maupun
pusat
d. sebaran anggota, pemilihan anggota secara demokratis, pelaksanaan hak sesuai undang
undang
e. jumlah anggota, cara pemilihan anggota, pelaksanaan hak sesuai undang undang
Jawaban: B. jumlah anggota, pemilihan anggota secara demokratis, sarana dan
prasarana baik tingkat daerah maupun pusat
Sesuai pada pasal 71 ayat 2 Undang Undang Jasa Konstruksi Tahun 2017
(2) Akreditasi terhadap asosiasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
diberikan oleh Menteri kepada asosiasi profesi yang memenuhi persyaratan :
a. Jumlah dan sebaran anggota;
b. Pemberdayaan kepada anggota;
c. Pemilihan pengurus secara demokratis
d. Sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah
Pelaksanaan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Tondo Laksono / 21010117130161


2-11-2020/10.23
47. Berikut merupakan pernyataan yang benar mengenai Sertifikasi Kompetensi Kerja,
kecuali…
a. Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi wajib memiliki
Sertifikat Kompetensi Kerja
b. Setiap pengguna Jasa dan/atau penyedia lauyanan Jasa wajib mempekerjakan tenaga
kerja konstruksi yang memiliki Sertifikasi Kompetensi Kerja
c. Setiap Kompetensi Kerja diperoleh dengan uji kompetensi sesuai dengan Standar
Kompetensi Kerja
d. Sertifikat Kompetensi Kerja diregistrasikan oleh Presiden
e. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan oleh Lembaga sertifikasi profesi
Jawaban: C. Sertifikat Kompetensi Kerja diregistrasikan oleh Presiden
Alasan: Pernyataan opsi C salah, karena seharusnya Sertifikat Kompetensi Kerja
diregistrasikan oleh Menteri, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 70 Ayat (4) UU No. 2
Tahun 2017, “Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diregistrasikan oleh Menteri”
Sumber: UU No.2 Tahun 2017
48. Layanan Usaha berupa Perekayasaan, Pengadaan, dan Pelaksanaan (EPC) diberikan oleh
usaha jasa konstruksi yang berjenis …
a. Jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat umum
b. Jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat spesialis
c. Pekerjaan Konstruksi yang bersifat umum
d. Pekerjaan Konstruksi yang bersifat spesialis
e. Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Jawaban : E. Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Alasan: Menurut UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 15 Ayat (2)
disebutkan bahwa :
Layanan usaha yang dapat diberikan oleh Pekerjaaan Konstruksi Terintegrasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. rancang bangun; dan
b. perekayasaan, pengadaan, dan pelaksanaan
Sumber: UU No. 2 Tahun 2017

Obed Adi Kusuma / 21010117140116


2-11-2020/10.15
49. Setiap pengguna jasa dan/atau penyedia jasa wajib mempekerjakan tenaga kerja konstruksi
yang memiliki sertifikat kompetensi kerja. Berikut merupakan beberapa lembaga
sertifikasi profesi yang mengeluarkan Sertifikat Keahlian (SKA), kecuali..
a. Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI)
b. Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)
c. Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI)
d. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
e. Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI)

Jawaban: D. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Alasan : Menurut UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 Bab VII pasal 70, setiap tenaga
kerja konstruksi yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi wajib memiliki Sertifikat
Kompetensi Kerja. Lembaga yang tidak mengeluarkan Sertikat Keahlian adalah Badan
Usaha Milik Negara (BUMN).
50. Setiap lembaga sertifikasi profesi yang tidak mengikuti ketentuan pelaksanaan uji
kompetensi akan dikenai sanksi administratif berupa, kecuali....
a. Peringatan tertulis
b. Dikenai pasal pidana
c. Denda administratif
d. Pembekuan Lisensi
e. Pencabutan Lisensi
Jawaban: B. Dikenai pasal pidana
Alasan : Menurut UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 Bab VII pasal 99, setiap lembaga
sertifikasi profesi yang tidak mengikuti ketentuan pelaksanaan uji kompetensi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3) dikenai sanksi administratif berupa:
peringatan tertulis; denda administratif; pembekuan lisensi; dan/atau pencabutan lisensi.

Muhamad Syaiful Huda / 21010118130188


2-11-2020/11.09
51. Berikut adalah beberapa standar kompetensi yang harus dimiliki oleh professional dalam
bidang kosntruksi. Kecuali …
e. Konseptual
f. Teknikal
g. Komunikasi
h. Eksperimental
i. Adaptif

Jawaban: D. Eksperimental
Pembahasan: Beberapa kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang
profesional :
d. Kompetensi konseptual, yaitu kemampuan memahami konsep pekerjaan.
e. Kompetensi teknikal, yaitu kemampuan dalam bentuk keterampilan.
f. Kompetensi integratif, yaitu kemampuan mengintegrasikan kompetensi
konseptual dan kompetensi teknikal.
g. Kompetensi kontekstual, yaitu kemampuan menempatkan pekerjaan
profesional dalam konteks sosial, budaya, dan eknomi.
h. Kompetensi adaptif, yaitu kemampuan menyesuaikan diri.
i. Kompetensi komunikasi, yaitu kemampuan mengkomunikasikan (lisan
maupun tulisan) gagasan secara efektif.
j. Etika profesi, yaitu etika kemanfaatan umum, etika kewajiban, etika
kebenaran, etika keunggulan, dan etika sadaar lingkungan
52. Dalam suatu perencanaan gedung, dibutuhkan jasa konsultasi konstruksi. Guna untuk
membantu dalam pekerjaannya. Berikut yang termasuk layanan jasa konstruksi secara
umum menurut UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 adalah …
e. Pengkajian dan Prencanaan
f. Prancangan dan Analisis
g. Analisis dan Pemasangan
h. Pengujian dan Pengkajian
i. Survei dan Analisis

Jawaban: A. Pengkajian dan Prencanaan


Pembahasan: Sifat usaha jasa konstruksi menurut UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017
terdapat 2, yaitu : Umum dan Spesialis. Layanan Usaha yang bersifat umum adalah :
a. Pengkajian
b. Perencanaan
c. Perancangan
d. Pengawasan
e. Manajemen Penyelenggaraan Kosntruksi

Layanan yang bersifat spesialis :


a. Survei
b. Pengujian Teknis
c. Analisis

Alan Bhadrika Adipratama / 21010117130149


2-11-2020/20.27
53. Seorang wirausaha membutuhkan kompetensi dalam menjalankan usahanya, salah satu
kompetensi tersebut yaitu kemampuan Finansial, apakah maksudnya?
f. Kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara
menyajikannya.
g. Kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang
tepat.
h. Kemampuan tentang bagaimana memperoleh sumber-sumber dana dan cara
menggunakannya.
i. Kemampuan tentang bagaimana cara mencari, memelihara dan mengembangkan relasi
dan kemampuan komunikasi serta negosiasi.
j. Kemampuan tentang bagaimana mendapatkan kepercayaan pelanggan.

Jawaban: C. Kemampuan tentang bagaimana memperoleh sumber-sumber dana


dan cara menggunakannya.

Alasan :
Kompetensi yang harus dimiliki wirausaha yaitu :
- Kemampuan Teknik
Kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara
menyajikannya.
- Kemampuan Pemasaran
Kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang
tepat.
- Kemampuan Finansial
Kemampuan tentang bagaimana memperoleh sumber-sumber dana dan cara
menggunakannya.
- Kemampuan Hubungan
Kemampuan tentang bagaimana cara mencari, memelihara dan mengembangkan
relasi dan kemampuan komunikasi serta negosiasi
Sumber :
Materi 1 KWU Konstr Agst 2020
54. Dalam pasal 42, Pemilihan Penyedia Jasa yang menggunakan sumber pembiayaan dari
keuangan Negara dapat dilakukan secara penunjukan langsung. Penunjukan langsung yang
dimaksud dapat dilakukan dalam hal, kecuali?
f. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat.
g. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh penyedia jasa yang
sangat terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak.
h. Pekerjaan yang bermodal besar.
i. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan keselamatan
negara.
j. Pekerjaan yang berskala kecil.
Jawaban: C. Pekerjaan yang bermodal besar.
Sumber :
Materi 2 KWU Konstr Agst 2020
UU Jasa Konstruksi pasal 42

Mohd. Aulia Ramadhan / 21010117130143


2-11-2020/22.18
55. Pemilihan Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 yang menggunakan
sumber pembiayaan dari keuangan Negara dilakukan dengan cara tender atau seleksi,
pengadaan secara elektronik, penunjukan langsung, dan pengadaan langsung sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penunjukan Langsung dapat dilakukan
dalam hal, Kecuali:
a. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat
b. Kondisi tertentu
c. Pekerjaan yang berskala besar
d. Pekerjaan yang berskala kecil
e. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan keselamatan
negara.
Jawaban: C. Pekerjaan yang berskala besar
Referensi : UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 42 ayat 4
Penunjukan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
dalam hal:
a. penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat;
b. pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa yang sangat terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak;
c. pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan
keselamatan negara; d. pekerjaan yang berskala kecil; dan/atau
e. kondisi tertentu
56. Pemilihan Penyedia Jasa dan penetapan Penyedia Jasa dalam pengikatan hubungan kerja
Jasa Konstruksi dilakukan dengan mempertimbangkan, Kecuali :
a. Kesesuaian antara bidang usaha dan ruang lingkup pekerjaan;
b. Kesetaraan antara kualifikasi usaha dan beban kerja;
c. Relasi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa
d. Pengalaman menghasilkan produk konstruksi sejenis.
e. Kinerja Penyedia Jasa
Jawaban: C. Relasi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa
Referensi : UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 43 ayat 1
Pemilihan Penyedia Jasa dan penetapan Penyedia Jasa dalam pengikatan hubungan
kerja Jasa Konstruksi dilakukan dengan mempertimbangkan:
a. kesesuaian antara bidang usaha dan ruang lingkup pekerjaan;
b. kesetaraan antara kualifikasi usaha dan beban kerja;
c. kinerja Penyedia Jasa; dan
d. pengalaman menghasilkan produk konstruksi sejenis.

Muhammad Anwari Rizqy / 21010117130144


2-11-2020/23.05
57. Pengaturan hubungan kerja tertuang dalam Kontrak Kerja Konstruksi. Kontrak Kerja
Konstruksi paling sedikit harus mencakup beberapa hal, salah satunya adalah . . .
a. Para pihak, memuat secara jelas identitas para pihak
b. Rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai
pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu pelaksanaan
c. Penggunaan tenaga kerja konstruksi, memuat kewajiban mempekerjakan tenaga kerja
konstruksi bersertifikat
d. Penyelesaian perselisihan, memuat ketentuan tentang tata cara penyelesaian
perselisihan akibat ketidaksepakatan
e. Semua benar
Jawaban: E. Semua benar
Menurut UU No. 2 Tahun 2007 Pasal 47 ayat (1), semua jawaban di atas merupakan
beberapa hal yang harus tercakup dalam Kontrak Kerja Konstruksi.
Referensi : UU No. 2 Tahun 2007 Pasal 47 ayat (1), yang berbunyi :
Kontrak Kerja Konstruksi paling sedikit harus mencakup uraian mengenai :
a. para pihak, memuat secara jelas identitas para pihak;
b. rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja,
nilai pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu pelaksanaan;
c. masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan
pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa;
d. hak dan kewajiban yang setara, memuat hak Pengguna Jasa untuk memperoleh
hasil Jasa Konstruksi dan kewajibannya untuk memenuhi ketentuan yang
diperjanjikan, serta hak Penyedia Jasa untuk memperoleh informasi dan imbalan
jasa serta kewajibannya melaksanakan layanan Jasa Konstruksi
e. penggunaan tenaga kerja konstruksi, memuat kewajiban mempekerjakan tenaga
kerja konstruksi bersertifikat;
f. cara pembayaran, memuat ketentuan tentang kewajiban Pengguna Jasa dalam
melakukan pembayaran hasil layanan Jasa Konstruksi, termasuk di dalamnya
jaminan atas pembayaran;
g. wanprestasi, memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah satu
pihak tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diperjanjikan;
h. penyelesaian perselisihan, memuat ketentuan tentang tata cara penyelesaian
perselisihan akibat ketidaksepakatan;
i. pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi, memuat ketentuan tentang pemutusan
Kontrak Kerja Konstruksi yang timbul akibat tidak dapat dipenuhinya kewajiban
salah satu pihak;
j. keadaan memaksa, memuat ketentuan tentang kejadian yang timbul di luar
kemauan dan kemampuan para pihak yang menimbulkan kerugian bagi salah satu
pihak;
k. Kegagalan Bangunan, memuat ketentuan tentang kewajiban Penyedia Jasa
dan/atau Pengguna Jasa atas Kegagalan Bangunan dan jangka waktu
pertanggungjawaban Kegagalan Bangunan;
l. pelindungan pekerja, memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan sosial;
m. pelindungan terhadap pihak ketiga selain para pihak dan pekerja, memuat
kewajiban para pihak dalam hal terjadi suatu peristiwa yang menimbulkan
kerugian atau menyebabkan kecelakaan dan/atau kematian;
n. aspek lingkungan, memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan ketentuan
tentang lingkungan;
o. jaminan atas risiko yang timbul dan tanggung jawab hukum kepada pihak lain
dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi atau akibat dari Kegagalan Bangunan;
dan
p. pilihan penyelesaian sengketa konstruksi.

58. Lembaga Sertifikasi Profesi dapat dibentuk oleh Asosiasi Profesi yang terakreditasi oleh
Menteri dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut, kecuali . . .
a. Jumlah dan sebaran kantor cabang
b. Pemberdayaan kepada anggota
c. Pemilihan pengurus secara demokratis
d. Sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah
e. Pelaksanaan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Jawaban : A. Jumlah dan sebaran kantor cabang
Persyaratan untuk Asosiasi Profesi agar dapat terakreditasi oleh Menteri yang benar adalah
jumlah dan sebaran anggota beserta dengan keempat jawaban lainnya.
Referensi : UU No. 2 Tahun 2007 Pasal 71 ayat (2), yang berbunyi :
Akreditasi terhadap asosiasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
diberikan oleh Menteri kepada asosiasi profesi yang memenuhi persyaratan :
a. jumlah dan sebaran anggota;
b. pemberdayaan kepada anggota;
c. pemilihan pengurus secara demokratis;
d. sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah; dan
e. pelaksanaan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undang

Hanna Mutiara Pasaribu / 21010117120064


3-11-2020/00.05
59. Setiap badan usaha yang mengerjakan Jasa Konstruksi wajib memiliki Sertifikat Badan
Usaha. Untuk mendapatkan Sertifikat Badan Usaha, maka badan usaha Jasa Konstruksi
perlu mengajukan permohonan kepada :
a. Gubernur
b. Konsultan
c. Kontraktor
d. Walikota
e. Menteri
Jawaban: E. Menteri
Alasan:
Karena sangat jelas tertulis di Pasal 30 ayat 4 UU JAKON NO.2 Tahun 2017 tentang
Sertifikat Badan Usaha.
Referensi : Pasal 30 ayat 4 UU JAKON NO.2 Tahun 2017 tentang Sertifikat Badan
Usaha
60. Berikut beberapa ketentuan yang wajib dipenuhi oleh tenaga kerja asing yaitu, kecuali :
a. Memiliki RPTKA dan IMTA
b. Hanya Jabatan tertentu
c. Mengawasi bangunan perwakilan asing di Indonesia
d. Teregistrasi dari Menteri
e. Melakukan alih pengetahuan dan alih teknologi
Jawaban: C. Mengawasi bangunan perwakilan asing di Indonesia
Alasan:
Karena pada Pasal 74 UU JAKON NO.2 Tahun 2017 tentang Tenaga Kerja Konstruksi
Asing jawaban c (Mengawasi bangunan perwakilan asing di Indonesia) tidak termasuk
ketentuan yang wajib dipenuhi oleh tenaga kerja asing.
Referensi : Pasal 74 UU JAKON NO.2 Tahun 2017 tentang Tenaga Kerja Konstruksi
Asing

Hermawan Eko Prasetyo / 21010117140111


3-11-2020/08.41
61. Sebelum UU No.2 Tahun 2017 disahkan menjadi undang-undang jasa konstruksi, undang-
undang konstruksi yang berlaku adalah
a. UU No.18 1998
b. UU No.19 1998
c. UU No.20 1999
d. UU No.18 1999
e. UU No.20 1998

Jawaban: D. UU No.18 Tahun 1999


Refrensi : peraturan.bpk.go.id/Home/Details/37638
62. Suatu keadaan keruntuhan bangunan dan/ atau tidak berfungsinya bangunan setelah
penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi adalah pengertian dari
a. Kegagalan bangunan
b. Kegagalan struktur
c. Kesalahan pelaksana
d. Kegagalan mutu
e. Kegagalan pengawasan

Jawaban: A. Kegagalan Bangunan


Refrensi, Undang-undang Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 pasal 1 ayat 10

Reynaldo Widyandika / 21010117140113


3-11-2020/08.59
63. Untuk mendapatkan pengakuan pengalaman usaha, setiap badan usaha Jasa Konstruksi
kualifikasi menengah dan besar harus melakukan registrasi pengalaman kepada Menteri.
Registrasi pengalaman dibuktikan dengan tanda daftar pengalaman .Tanda daftar
pengalaman paling sedikit memuat : Kecuali:…
a. Nilai pekerjaan
b. Pengguna jasa
c. Nama Ahli Jasa Konstruksi
d. Kinerja penyedia jasa
e. Nama paket pekerjaan
Jawaban : C. Nama Ahli Jasa Konstruksi
Referensi : UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 31
Dalam Pasal 31 UU No. 2 tahun 2017, Dijelaskan bahwa setiap badan usaha Jasa
Konstruksi menengah dan besar harus melakukan registrasi pengalaman kepada menteri,
tanda daftar pengalaman paling sedikit memuat :
• Nama paket pekerjaan;
• Pengguna jasa;
• Tahun pelaksanaan pekerjaan;
• Nilai pekerjaan; dan
• Kinerja penyedia jasa.
64. Dijelaskan suatu kondisi dimana terjadi suatu perjanjian Kontrak Kerta Konstruksi, antara
PT Sukses Makmur (Indonesia) dan успех (Perusahaan Russia). Dalam hal Kontrak Kerja
Konstruksi dilakukan dengan pihak asing harus dibuat dalam bahasa…
a. Russia
b. Indonesia
c. Inggris
d. Indonesia dan Inggris
e. Indonesia dan Russia
Jawaban : D. Indonesia dan Inggris
Referensi : UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 50
Kontrak Kerja Konstruksi dibuat dalam bahasa Indonesia.
Dalam hal Kontrak Kerja Konstruksi dilakukan dengan pihak asing harus dibuat dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Dalam hal terjadi perselisihan dengan pihak asing sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
digunakan Kontrak Kerja Konstruksi dalam bahasa Indonesia.

Ahmad Dhuha Al-Jumu’ah / 21010117130083


3-11-2020/09.57
65. Dibawah ini yang merupakan aspek-aspek strategis konstruksi di Indonesia, kecuali …
a. Kondisi negara yang berupa negara kepulauan
b. Pola demografi
c. Berada pada ring of fire (jalur pegunungan api)
d. Memiliki banyak pelabuhan laut
e. Pengalaman pembangunan dari beberapa fase dan stakeholder.

Jawaban: D. Memiliki banyak pelabuhan laut

Alasan dalam memilih soal ini karena menurut Ditjen Bina Konstruksi PUPR perlu adanya
kompetensi dan produktivitas konstruksi yang mengharapkan dari mahasiswa pada
umumnya sebagai pembentukan karakter dalam berfikir khususnya pada kewirausahaan
konstruksi agar mampu melihat realita kesempatan untuk memulai peluang usaha
konstruksi di masa depan.

Referensi : ppt Ditjen Bina Konstruksi PUPR

66. Bagaimana cara menumbuhkan jiwa kewirausahaan sebagai calon sarjana teknik sipil …
a. dengan bakat yang dimiliki sejak lahir
b. dengan mempunyai keinginan saja
c. dengan mempunyai semangat saja
d. dengan menghabiskan modal saja
e. dengan pengetahuan, konsistensi dan manajemen yang baik.

Jawaban: E. dengan pengetahuan, konsistensi dan manajemen yang baik.

Alasan dalam memilih soal ini adalah memberi informasi kepada mahasiswa sipil untuk
memiliki pengetahuan dan kegigihan yang tinggi dalam memulai usaha. Selain itu perlu
adanya komunikasi dan manajemen yang baik dalam seorang pengusaha untuk bisa
berkolaborasi dan berelasi sebanyak-banyaknya dengan orang/perusahaan lain. Sehingga
diharapkan mahasiswa siap dan terampil dalam menghadapi setiap peluang bisnis terutama
di bidang konstruksi nantinya.

Referensi : ppt. kewirausahaan konstruksi (UNW00007)

Aditya Ilham Prastika / 21010117130139


3-11-2020/10.12
67. Berikut terdapat beberapa pernyataan
1. Besarnya modal yang diiinvestasikan
2. Stakeholder yang terkait
3. Tingkat ketidakpastian proyek
4. Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi investasi bisnis
5. Besaran biaya yang harus dikeluarkan
Dari beberapa faktor diatas, manakah yang termasuk faktor yang yang mempengaruhi
intensitas (kedalaman) dalam studi kelayakan?
a. 1, 2, 5
b. 2, 4, 5
c. 1, 3, 4
d. 2, 3, 5
e. 1, 2, 4
Jawaban: C. (1, 3, 4)
Faktor yang mempengaruhi intensitas (kedalaman) dalam studi kelayakan ada 3, yaitu:
besarnya modal yang diinvestasikan, tingkat ketidakpastian proyek, dan kompleksitas
elemen-elemen yang mempengaruhi investasi bisnis, sehingga jawaban yang benar adalah
C (1, 3, 4)
68. Berikut beberapa perusahaan jasa konstruksi
1. CV
2. Koperasi
3. Fa
4. Perseroan terbatas (PT)
Dari beberapa perusahaan jasa konstruksi diatas, yang merupakan perusahaan bukan
berbadan hukum adalah ...
a. 1, 2, 3
b. 1, 2, 4
c. 1 dan 4
d. 2 dan 4
e. Semua benar
Jawaban: A (1, 2, 3)
Perusahaan jasa konstruksi yang diperbolehkan berusaha aada 2 macam, yaitu:
a. perusahaan Badan Usaha Nasional berbadan hukum yang dibagi dalam:
b. Perusahaan Nasional berbadan hukum seperti Perseroan Terbatas (PT)
c. Perusahaan bukan berbadan hukum seperti CV, Fa, Pb, koperasi, dsb
d. Badan Usaha asing yang dipersamakan
Sehingga jawaban yang tepat adalah A (1, 2, 3) yaitu CV, koperasi, dan Fa
Referensi: https://sertifikasi.co.id/pengertian-dan-jenis-usaha-jasa-konstruksi/

Kevin Edgard Tamado / 21010117130111


3-11-2020/10.21
69. Pemerintah Pusat memiliki peran dalam kegiatan konstruksi, menurut Undang – Undang
No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi, pemerintah pusat bertanggung jawab atas hal-
hal berikut, kecuali…
a. Meningkatnya kemampuan dan kapasitas usaha Jasa Konstruksi nasional
b. Terciptanya iklim usaha yang kondusif dan penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang
transparan
c. Mengawas jalannya proyek konstruksi
d. Terselenggaranya Jasa Konstruksi yang sesuai dengan Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
e. Meningkatnya partisipasi masyarakat Jasa Konstruksi

Jawaban: C. Mengawas jalannya proyek konstruksi


Referensi : Menurut UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 4 ayat (1),
Pemerintah Pusat bertanggung jawab atas :
a. meningkatnya kemampuan dan kapasitas usaha Jasa Konstruksi nasional
b. terciptanya iklim usaha yang kondusif, penyelenggaraan Jasa Konstruksi
yang transparan, persaingan usaha yang sehat, serta jaminan kesetaraan
hak dan kewajiban antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa;
c. terselenggaranya Jasa Konstruksi yang sesuai dengan Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan;
d. meningkatnya kompetensi, profesionalitas, dan produktivitas tenaga kerja
konstruksi nasional;
e. meningkatnya kualitas penggunaan material dan peralatan konstruksi serta
teknologi konstruksi dalam negeri;
f. meningkatnya partisipasi masyarakat Jasa Konstruksi; dan
g. tersedianya sistem informasi Jasa Konstruksi.
70. Untuk menjalankan usaha di Indonesia, Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing memiliki
kewajiban sebagai berikut, kecuali…
a. Menempatkan WNI sebagai pimpinan tertinggi kantor perwakilan
b. Melakukan alih teknologi
c. Mempekerjakan lebih banyak TNI
d. Menggunakan material dan teknologi konstruksi luar negeri
e. Kerjasama dengan BUJK Nasional kualifikasi besar

Jawaban: D. Menggunakan material dan teknologi konstruksi luar negeri


Referensi : Menurut UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 33 ayat (1),
BUJK Asing wajib :
a. berbentuk badan usaha dengan kualifikasi yang setara dengan kualifikasi
besar;
b. memiliki izin perwakilan badan usaha Jasa Konstruksi asing;
c. membentuk kerja sama operasi dengan badan usaha Jasa Konstruksi
nasional berkualifikasi besar yang memiliki Izin Usaha dalam setiap
kegiatan usaha Jasa Konstruksi di Indonesia;
d. mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja Indonesia daripada tenaga kerja
asing;
e. menempatkan warga negara Indonesia sebagai pimpinan tertinggi kantor
perwakilan;
f. mengutamakan penggunaan material dan teknologi konstruksi dalam
negeri;
g. memiliki teknologi tinggi, mutakhir, efisien, berwawasan lingkungan, serta
memperhatikan kearifan

Salma Afanin Nabila / 21010117130117


3-11-2020/12.07
71. Setiap lembaga sertifikasi profesi yang tidak mengikuti ketentuan pelaksanaan uji
kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3) UU No.2 Tahun 2017 dikenai
sanksi administratif sebagai berikut kecuali:
a. peringatan tertulis
b. peringatan lisan
c. denda administratif
d. pembekuan lisensi
e. pencabutan lisensi.

Jawaban : B. Peringatan Lisan


Referensi : Materi Kuliah Pertemuan Kedua, UU No.2 Tahun 2017 Pasal 99
Alasan :
Setiap lembaga sertifikasi profesi yang tidak mengikuti ketentuan pelaksanaan uji
kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3) dikenai sanksi
administratif berupa:
a. peringatan tertulis;
b. denda administratif;
c. pembekuan lisensi; dan/atau
d. pencabutan lisensi.
72. Berdasarkan UU No. 18 Tahun 1999 tentang Profesionalisme dan Kode Etik, untuk
menjadi profesional, maka diperlukan tiga watak kerja, salah satunya yaitu…
a. seorang profesional bekerja dengan itikad untuk merealisasikan kebajikan sesuai
profesi yang diminatinya.
b. seorang profesional bekerja dengan itikad untuk merealisasikan kebajikan sesuai
profesi yang diinginkan.
c. seorang profesional bekerja dengan itikad untuk merealisasikan kebajikan tidak sesuai
profesi yang digelutinya.
d. seorang profesional bekerja tidak dengan itikad untuk merealisasikan kebajikan sesuai
profesi yang digelutinya.
e. seorang profesional bekerja dengan itikad untuk merealisasikan kebajikan sesuai
profesi yang digelutinya.

Jawaban : E. seorang profesional bekerja dengan itikad untuk merealisasikan


kebajikan sesuai profesi yang digelutinya.
Referensi : Materi Kuliah Pertemuan Ketiga

Alasan :
Berdasarkan UU No. 18 Tahun 1999 tentang Profesionalisme dan Kode Etik,untuk
menjadi profesional, maka diperlukan tiga watak kerja yaitu :
• seorang profesional bekerja dengan itikad untuk merealisasikan kebajikan sesuai
profesi yang digelutinya.
• seorang profesional bekerja berlandaskan kemahiran teknis yang berkualitas tinggi,
yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan.
• seorang profesional diukur berdasarkan kualitas teknis dan kualitas moral serta
kepatuhan pada kode etik organisasi profesinya.

Koffi Haryasena Marhayudi / 21010117140108


3-11-2020/12.46
73. Penetapan kualifikasi usaha sebagaimana diatur dalam undang – undang no.2 tahun 2017
dilaksanakn melalui penilaian terhadap hal – hal sebagai berikut, kecual
a. Kemampuan keuangan
b. Penjualan tahunan
c. Ketersediaan tenaga kerja konstruksi
d. Ketersediaan bahan konstruksi
e. Kemampuan dalam penyediaan bahan peralatan konstruksi

Jawaban: D. Ketersediaan bahan konstruksi


Referensi : UU No.2 tahun 2017 pasal 20 ayat (2)
Penetapan kualifikasi usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui
penilaian terhadap:
a. penjualan tahunan;
b. kemampuan keuangan;
c. ketersediaan tenaga kerja konstrrrksi; dan
d. kemampuan dalam penyediaan peralatan konstruksi.
74. Berikut ini yang merupakan klasifikasi usaha jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat
spesialis adalah...
a. Konsultansi perencanaan
b. Konsultasi arsitektur
c. Pengujian dan analisis teknis.
d. Pilihan a dan c benar
e. Pilihan a,b, dan c benar.
Jawaban: C. Pengujian dan analisis teknis
Referensi : UU No.2 tahun 2017 pasal 13 ayat (3)
Klasifikasi usaha jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat spesialis sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b antara lain:

a. konsultansi ilmiah dan teknis; dan


b. pengujian dan analisis teknis.

Ivan Bayu Prinanda / 21010117130106


3-11-2020/14.58
75. Berikut ini bukanlah salah satu penyebab atau cara menumbuhkan mental wirausaha, yaitu
:
a. Melalui Komitmen Pribadi
b. Melalui Lingkungan dan Pergaulan yang Kondusif
c. Bersenang-senang menghabiskan uang
d. Melalui Pendidikan dan Pelatihan
e. Karena Keadaan Terpaksa
Jawaban: C. bersenang-senang menghabiskan uang
Penjelasan :
Penyebab atau cara menumbuhkan mental wirausaha adalah sebagai berikut:
1. Melalui Komitmen Pribadi
2. Melalui Lingkungan dan Pergaulan yang Kondusif
3. Melalui Pendidikan dan Pelatihan
4. Karena Keadaan Terpaksa
5. Melalui Proses Berkelanjutan
Maka yang bukan cara menumbuhkan mental wirausaha adalah bersenang-senang
menghabiskan uang.
76. Dalam studi kelayakan usaha, pada tahapan analisi terdapat beberapa aspek yang harus
dikaji dan dicermati, aspek yang menyangkut tentang organisasi, tenaga kerja, yuridis,
lingkungan dan sebagainya termasuk ke dalam aspek
f. Aspek pasar
g. Aspek Teknik Produksi
h. Aspek Operasi
i. Aspek Manajemen
j. Aspek Finansial
Jawaban : D. Aspek Manajemen
Penjelasan
Aspek Manajemen / Pengelolaan, menyangkut tentang organisasi, aspek pengelolaan,
aspek tenaga kerja, aspek kepemilikan, aspek yuridis, aspek lingkungan, dan sebagainya.
Aspek yuridis dan lingkungan perlu menjadi bahan analisis sebab perusahaan harus
mendapat pengakuan dari berbagai pihak dan harus ramah lingkungan).

Muhamad Endi Aulia Rahman / 21010117140112


3-11-2020/17.14
77. Salah satu pemilihan penyedia jasa yang menggunakan sumber pembiyaan dari keuangan
negara adalah dilakukan dengan cara penunjukan langsung yang dapat dilakukan dalam
hal, kecuali :
a. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat
b. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapa dilaksanakan oleh penyedia jasa yang
sangat terbatas
c. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan keselamatan negara
d. Pekerjaan yang berskala kecil
e. Pekerjaan yang mudah dan tidak rumit dalam pengerjaannya
Jawaban: E. Pekerjaan yang mudah dan tidak rumit dalam pengerjaannya
Penunjukkan langsung dapan dilakukan dalam hal
 Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat
 Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapa dilaksanakan oleh penyedia jasa yang
sangat terbatas
 Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan keselamatan negara
 Pekerjaan yang berskala kecil
 Pekerjaan yang mudah dan tidak rumit dalam pengerjaannya
 Kondisi tertentu
sumber : UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 42 ayat 4

78. Pekerjaan konstruksi yang bersifat umum adalah


a. Bangunan sipil
b. Instalasi
c. Konstruksi prapabrikasi
d. Penyewaan bangunan
Jawaban: A. Bangunan sipil
Pekerjaan konstruksi yang bersifat umum adalah bangunan gedung dan bangunan sipil
sedangkan bersifat spesialis adalah instalasi, konstruksi khusus, konstruksi prapabrikasi,
penyelesaian bangunan dan penyewaan peralatan (A) sumber : UU Jasa Konstruksi No.2
Tahun 2017 Pasal 14 ayat 2 dan 3

Niko Iksanto Wijaya / 21010117130153


3-11-2020/19.28
Soal :
79. Setiap orang memiliki jiwa berwirausaha. Dalam memulai wirausaha, yang terpenting
adalah, kecuali..
a. Kemauan
b. Uang
c. Komitmen
d. Berani mencari dan menangkap peluang
e. Berdasarkan kesenangan bukan keterpaksaan
Jawaban : B. Uang
Karena berdasarkan pengalaman Bob Sadino dari Materi kuliah ke-4, bahwa uang
bukanlah yang terutama dalam memulai wirausaha tetapi prinsip dalam berwirausaha
adalah kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang, serta, berdasarkan
kesenangan bukan keterpaksaan. Sehingga setiap orang dapat memulai wirausaha.
80. Dalam menjalankan profesinya seseorang dapat dikatakan profesional apabila memiliki
sikap dan tingkah laku…
a. Sikap dan tingkah laku yang mencerminkan penerimaan (acceptance) lulusan pada
profesinya disebut dengan Identitas professional
b. Sikap dan tingkah laku yang mencerminkan penghayatan pada norma dan etika profesi
disebut dengan norma dan etika professional
c. Sikap dan tingkah laku yang mendorong diterimanya lulusan di pasar kerja disebut
dengan Career marketability
d. Dorongan pribadi untuk terus belajar atau self motivation
e. Semua benar.
Jawaban : E. Semua benar
Karena berdasarkan mata kuliah pertemuan 3, seseorang dapat dikatakan profesional
apabila memiliki sikap dan tingkah laku :
A. Sikap dan tingkah laku yang mencerminkan penerimaan (acceptance) lulusan pada
profesinya disebut dengan Identitas professional
B. Sikap dan tingkah laku yang mencerminkan penghayatan pada norma dan etika profesi
disebut dengan norma dan etika professional
C. Sikap dan tingkah laku yang mendorong diterimanya lulusan di pasar kerja disebut
dengan career marketability
D. Penghayatan terhadap kebutuhan untuk meningkatkan pengetahuan melalui penelitian
dan pengembangan
E. Dorongan pribadi untuk terus belajar atau self motivation
Sehingga, berdasarkan pilihan A,B,C,D, dan E semuanya adalah benar.

Hedahayu RA / 21010117130157
3-11-2020/19.29
81. Penyelenggaraan Jasa Konstruksi memiliki asas dan tujuan. Manakah asas di bawah ini
yang tidak termasuk dalam landasan penyelenggaraan jasa konstruksi?
f. Asas kejujuran dan keadilan
g. Asas kesetaraan dan keseimbangan
h. Asas kemandirian dan kemitraan
i. Asas pembangunan tidak berkelanjutan
j. Asas wawasan lingkungan
Jawaban: D. Asas pembangunan tidak berkelanjutan
Sesuai dengan isi dari UU No. 2 Tahun 2017 Pasal 2
82. Proses pemberian sertifikat atas penilaian untuk mendapat pengakuan terhadap klasifikasi
dan kualifikasi atas kemampuan badan usaha di bidang Jasa Konstruksi adalah?
f. Pembuktian badan usaha
g. Alur akreditasi
h. Pengembangan usaha berkelanjutan
i. Sertifikasi badan usaha
j. Penunjukan penyedia jasa
Jawaban: D. Sertifikasi badan usaha
Sesuai dengan penjelasan pada UU No. 2 Tahun 2017 Pasal 30 ayat 4

Aditya Ranuarta / 21010117140123


3-11-2020/19.58
83. Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan adalah paling sedikit
meliputi, kecuali:
a. Standar mutu bahan
b. Pedoman pelindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan Jasa Konstruksi sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan
c. Standar operasi dan pemeliharaan
d. Standar kompetensi kerja
e. Standar pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Jawaban: D. Standar kompetensi kerja
Penjelasan:
Semua Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Keberlanjutan telah dijelaskan di
UU no 2 tahun 2017 pasal 59 ayat (3)
84. Sengketa yang terjadi dalam Kontrak Kerja Konstruksi diselesaikan dengan prinsip dasar
musyawarah untuk mencapai kemufakatan. Dalam hal musyawarah para pihak tidak dapat
mencapai suatu kemufakatan, para pihak menempuh tahapan upaya penyelesaian sengketa
yang tercantum dalam Kontrak Kerja Konstruksi. Tahapan tersebut adalah kecuali
a. Mediasi
b. Konsiliasi
c. Arbitrase
d. Penilaian ahli
e. Pembentukan dewan sengketa
Jawaban: D. Penilaian ahli
Penjelasan:
Penyelesaian sengketa dijelaskan pada UU no 2 tahun 2017 pasal 88 ayat (4) dan (5)

Anindya Nurul F / 21010117130124


3-11-2020/20.04
85. Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 Pasal 42, pemilihan penyedia jasa yang menggunakan
sumber pembiayaan dari keuangan Negara dapat dilakukan dengan cara penunjukan
langsung. Berikut ini syarat agar dapat dilakukan penunjukan langsung, kecuali?
a. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat
b. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang
sangat terbatas
c. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan keselamatan negara
d. Pekerjaan yang berskala sangat besar
e. Kondisi tertentu
Jawaban: D. Pekerjaan yang berskala sangat besar
Jawaban yang tepat seharusnya kecuali pekerjaan yang berskala kecil sesuai dengan isi
dari UU No. 2 Tahun 2017 Pasal 42
86. Penilai ahli di bidang konstruksi dalam hal kegagalan bangunan dapat terdiri atas orang
perseorangan, atau kelompok orang, atau lembaga. Berikut ini yang tidak termasuk dalam
tugas Penilai Ahli adalah?
a. Menetapkan penyebab terjadinya kegagalan bangunan
b. Menetapkan tingkat keruntuhan dan/atau tidak berfungsinya bangunan
c. Melaporkan hasil penilaian kepada Menteri dan Instansi yang mengeluarkan izin
membangun, paling lambar 90 hari kerja terhitung sejak tanggal pelaksanaan tugas
d. Memberikan rekomendasi kebijakan kepada Menteri dalam rangka pencegahan
terjadinya kegagalan bangunan
e. Menyelenggarakan penyetaraan tenaga kerja konstruksi asing
Jawaban: D. Menyelenggarakan penyetaraan tenaga kerja konstruksi asing
Penilai ahli hanya melaksanakan tugas sesuai dengan penjelasan pada UU No. 2 Tahun
2017 Pasal 61 ayat 2

Florencia Kalista M.K / 21010117130116


3-11-2020/20.10
87. Kontrak kerja konstruksi untuk layanan jasa perencanaan harus memuat ketentuan
tentang….
a. Hak dan kewajiban pengguna jasa
b. Ketentuan penyedia jasa
c. Kewajiban alih teknologi
d. Ketentuan subpenyedia jasa
e. Hak kekayaan intelektual
Jawaban: E. Hak kekayaan intelektual
Ketentuan lainnya yang harus dimuat dalam Kontrak kerja konstruksi adalah sebagai
berikut
1. Untuk layanan jasa perencanaan : Memuat ketentuan tentang hak kekayaan intelektual;
2. Untuk kegiatan pelaksanaan layanan Jasa Konstruksi : Memuat ketentuan tentang
Subpenyedia Jasa serta pemasok bahan, komponen bangunan, dan/atau peralatan yang
harus memenuhi standar yang berlaku
3. Yang dilakukan dengan pihak asing : Memuat kewajiban alih teknologi.
Referensi : BAB V UU No. 2 Tahun 2017 pasal 48
88. Pengembangan usaha berkelanjutan bertujuan untuk...
a. Memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa Konstruksi untuk mewujudkan
struktur usaha yang kukuh
b. Mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang menjamin kesetaraan
kedudukan antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
c. Meningkatkan tata kelola usaha yang baik dan memiliki tanggung jawab professional
d. Mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang Jasa Konstruksi
e. Menata sistem Jasa Konstruksi yang mampu mewujudkan keselamatan publik dan
menciptakan kenyamanan lingkungan terbangun
Jawaban: C. Meningkatkan tata kelola usaha yang baik dan memiliki tanggung
jawab professional
Pengembangan usaha berkelanjutan bertujuan untuk:
- Meningkatkan tata kelola usaha yang baik
- Memiliki tanggung jawab profesional termasuk tanggung jawab badan usaha terhadap
masyarakat.
Referensi : BAB IV UU No. 2 Tahun 2017 pasal 37

Nizam Bagus Prabowo / 21010117130162


3-11-2020/20.13
89. Untuk mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan
secara ekonomis, dipergunakan empat kriteria berikut, kecuali…
a. Payback Periode
b. Net Present Value
c. Internal Rate of Return
d. Probability Index
e. Probability Present Value
Jawaban: E. Probability Present Value
Berdasarkan Materi 1 KWU Konstruksi Agustus 2020 Slide 107 :
Untuk mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan
secara ekonomis, dipergunakan empat kriteria yaitu metode Payback Periode, Net Present
Value, Internal Rate of Return dan Probability Index

90. Berikut merupakan jenis Jasa Konstruksi, kecuali…


a. Usaha Jasa Konsultansi Konstruksi
b. Usaha Pekerjaan Konstruksi
c. Usaha Pekerjaan Arsitektural
d. Usaha Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
e. Semua Jawaban Termasuk Jenis Jasa Konstruksi
Jawaban: B. Usaha Pekerjaan Arsitektural
Menurut UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 12, Jenis usaha Jasa
Konstruksi meliputi:
a. Usaha Jasa Konsultansi Konstruksi
b. Usaha Pekerjaan Konstruksi
c. Usaha Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Usaha Pekerjaan Arsitektural tidak termasuk kedalam jenis usaha jasa konstruksi pada
pasal diatas.

Sheyna Dwiputri P / 21010117140105


3-11-2020/20.16
91. Bentuk usaha jasapelaksana konstruksi meliputi orang perseorangan, yang dimaksud orang
perseorangan kecuali:
a. Orang perseorangan
b. Usaha Dagang (UD)
c. Firma
d. Perusahaan Bangunan (PB)
e. Biro Teknik (BT)
Jawaban: C. Firma
Alasan: Karena menurut peraturan UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 yang ada
firma merupakan badan usaha bukan berbadan hukum.
92. Hal berikut adalah termasuk kedalam pelanggaran ringan yaitu:
a. Badan Usaha tidak menerapkan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
b. Melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan klasifikasi dan/atau kualifikasi usaha
yang dimilikinya
c. Terbukti telah mempekerjakan tenaga Pegawai Negeri Sipil, anggota Tentara Nasional
Indonesia
d. Terbukti memperoleh SBU dengan cara melanggar hukum
e. Telah menerima Surat Peringatan Pelanggaran Sedang yang kedua
Jawaban: A. Badan Usaha tidak menerapkan ketentuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Alasan: karena dalam peraturan pengembangan jasa konstruksi dijelaskan yang
termasuk dalam pelanggaran ringan salah satunya adalah Badan Usaha tidak
menerapkan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berlaku di tempat
kegiatan konstruksi.

Aji Solehfudin / 21010117120036


3-11-2020/20.16
93. Dibawah ini yang tidak termasuk faktor yang terkandung di dalam Sertifikat Badan Usaha
adalah:
a. jenis usaha
b. sifat usaha
c. tata kelola usaha
d. klasifikasi usaha
e. kualifikasi usaha
Jawaban: C. Tata kelola usaha
Berdsarkan UU Jasa Konstruksi No. 2 tahun 2017 pasal 30 ayat 3, dijelaskan bahwa
Sertifikat Badan Usaha paling sedikit memuat: jenis usaha, sifat usaha, klasifikasi usaha,
dan kualifikasi usaha.
Referensi: Undang – Undang Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 pasal 30 ayat
3

94. Keikutsertaan masyarakat Jasa Konstruksi dilakukan melalui satu lembaga


yang dibentuk oleh:
a. Menteri
b. Presiden
c. Gubernur
d. Bupati
e. DPR
Jawaban: A. Menteri
Didalam UU Jasa Konstruksi No. 2 tahun 2017 pasal 84 ayat 2, dijelaskan bahwa
Keikutsertaan masyarakat Jasa Konstruksi dilakukan melalui satu lembaga yang dibentuk
oleh Menteri
Referensi: Undang – Undang Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 pasal 84 ayat 2
Muhammad Hafidz / 21010117130123
3-11-2020/20.17
95. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan merupakan
pengertian :
a. Pekerjaan konstruksi
b. Usaha konstruksi
c. Jasa konstruksi
d. Konsultasi konstruksi
e. Penyedia jasa

Jawaban: A. Pekerjaan konstruksi


Hal tersebut terdapat dalam UU No 2 tahun 2017 pasal 1 ayat 3 yang berbunyi Pekerjaan
Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan,
pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.
Sumber : UU No. 2 Tahun 2017 dan terdapat juga pada “Materi ke 2 Kwu Konstruksi agus
2020 slide ke 7”
96. Berikut ini merupakan azas penyelenggaraan jasa konstruksi, kecuali
a. Kejujuran dan keadilan
b. Manfaat
c. Kesetaraan
d. Keserasian
e. Ketertiban
Jawaban : E. Ketertiban
Pada UU No. 2 Tahun 2017 pasal 2 berbunyi :
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi berlandaskan pada asas:
a. kejujuran dan keadilan;
b. manfaat;
c. kesetaraan;
d. keserasian;
e. keseimbangan;
f. profesionalitas;
g. kemandirian;
h. keterbukaan;
i. kemitraan;
j. keamanan dan keselamatan;
k. kebebasan;
l. pembangunan berkelanjutan; dan
m. wawasan lingkungan
sedangkan opsi ”E. Ketertiban” tidak termasuk kedalam asaz penyelenggaraan jasa
konstruksi

Dizkila Muhammad Firdaus / 21010117140134


3-11-2020/20.17
97. Dalam Bab IV Pasal 14 dikatakan bahwa usaha jasa konstruksi memiliki berbagai
klasifikasi yang berbeda – beda, jika proyek yang akan kita kerjakan adalah proyek yang
berupa jembatan, bendungan, jalan raya, rumah sakit, dan gedung sekolah. Sesuai dengan
pasa; 14 maka proyek tersebut termasuk dalam kategori?
f. Bangunan Konstruksi Khusus
g. Bangunan Bangunan Multifungsi
h. Bangunan Sipil
i. Bangunan Spesialis
j. Bangunan Pemerintah
Jawaban : C. Bangunan Sipil
Penjelasan
Bangunan-bangunan sipil merupakan bangunan-bangunan yang tujuan pembangunannya
ditujukan untuk kepentingan masyarakat luas. Misalnya saja rumah sakit, gedung sekolah,
jalan raya, jembatan, bendung, bendungan, dan lain sebagainya.
98. Dalam Bab IV Pasal 20 dikatakan bahwa kualifikasi badan usaha konstruksi terdiri dari
beberapa kelas. Jika PT. MiniMax Indo Perkasa adalah perusahaan kontraktor yang
bergerak dalam pembangunan kawasan perumahan skala besar dan memiliki rumah
dengan maksimum 3 lantai. Sehingga dalam pembangunannya memiliki resiko yang
sedang karena berada di wilayah yang strategis, berbiaya sedang karena memiliki kas yang
besar dan minim pinjaman, dan berteknologi sedang karena masih memerlukan beberapa
alat berat yang cukup mumpuni untuk menunjang pembangunannya. Maka badan usaha
tersebut adalah badan usaha berkualifikasi?
f. Kelas Kecil
g. Kelas Besar
h. Kelas Semi Besar
i. Kelas Menengah
j. Kelas Umum

Jawaban : D. Kelas Menengah


Penjelasan
Badan usaha Jasa Konstruksi kualifikasi menengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
ayat (1) huruf b hanya dapat menyelenggarakan Jasa Konstruksi pada segmen pasar yang:
 berisiko sedang;
 berteknologi madya; dan/atau
 berbiaya sedang.

Mutiara Hiya Aksollaeli Amri / 21010117130163


3-11-2020/20.24
99. Pengawasan tertib usaha dan penyelenggaraan merupakan kewenangan dari ….
a. Badan Usaha
b. Pemerintah Provinsi
c. Pemerintah Pusat
d. Konsultan Pengawas
e. Pemerintah Kabupaten/Kota
Jawaban: E. Pemerintah Kabupaten/ Kota
Berdasarkan UU No 2 Tahun 2017 Tentang Usaha Jasa Konstruksi Paragraf 3 tentang
Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pasal 8 :
Kewenangan Pemerintah Daerah kabupaten/kota pada sub-uransan Jasa Konstruksi
meliputi:
a. Penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi;
b. penyelenggaraan system informasi Jasa Konstruksi cakupan daerah kabupaten/kota;
c. penerbitan izin usaha nasional kualifikasi kecil, menengah, dan besar; dan
d. pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan, pemanfaatan Jasa Konstruksi
100.Keikutsertaan Masyarakat Jasa Konstruksi dalam penyelenggaraan sebagian kewenangan
Pemerintah Pusat dilakukan melalui suatu lembaga yang dibentuk oleh …
a. Asosiasi Masyarakat Jasa Konstruksi
b. Menteri
c. Pemerintah Pusat
d. Gubernur sebagai Wakil Daerah
e. Pemerintah Kabupaten/Kota
Jawaban: B. Menteri
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Usaha Jasa Konstruksi Bab X Pasal 84 ayat
(2) menyatakan bahwa Keikutsertaan masyarakat Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan melalui satu lembaga yang dibentuk oleh Menteri.

Reyhan Farhandi M / 21010117130142


3-11-2020/20.24
101. Sanksi yang dapat diberikan kepada penyedia jasa atau pengguna jasa yang tidak
memenuhi standar keamanan, keselamatan, kesehatam, dan keberlanjutan dalam
penyelenggaranaan jasa konstruksi dapat berupa :
A. Denda administratif
B. Pembekuan Izin
C. Denda sesuai kontrak

a. A dan B benar
b. B dan C benar
c. A dan C benar
d. A,B, dan C benar
Jawaban : A. A dan B benar
Menurut UU No. 2 Tahun 2017 pasal 96, sanksi yang dikenai berupa (Peringatan tertulis,
denda administratif, penghentian sementara kegiatan layanan jasa konstruksi,
pencantuman dalam daftar hitam, dan pembekuan izin.)

102.Apa yang dimaksud dengan standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan


keberlanjutan?
a. Standar keamanan tenaga, keselamtan, dan kesehatan tenaga kerja dalam keberlanjutan
pekerjaan konstruksi.
b. Pedoman tenaga kerja dalam melaksanakan kegiatan konstruksi sesuai dengan kontrak
kerja
c. Pedoman teknis keamanan, keselamatan, kesehatan tempat kerja konstruksi,
perlindungan sosial tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat dalam
penyelenggaraan jasa konstruksi.
d. A, B, dan C benar
Jawaban : C
Menurut UU No.2 Tahun 2017 pasal 1 ayat 9 (Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan adalah pedoman teknis keamanan, keselamatan, kesehatan
tempat kerja konstruksi, dan perlindungan sosial tenaga kerja, serta tata lingkungan
setempat dan pengelolaan lingkungan hidup dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi.)

Muhammad Iqbal Hadid / 21010117130158


3-11-2020/20.41
103. Penyedia Jasa yang tidak memenuhi kewajiban untuk mengganti atau memperbaiki
kegagalan bangunan dapat dikenai sanksi administratif berupa, Kecuali
a. Peringatan Tertulis
b. Denda Administratif
c. Pencantuman dalam daftar hitam
d. Pembekuan akreditasi
e. Pencabutan Izin
Jawaban : D. Pembekuan Akreditasi
Pembahasan
Dalam pasal 98 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 disebutkan bahwa sanksi
administratif berupa :
1. Peringatan Tertulis
2. Denda Administratif
3. Penghentian Sementara Kegiatan Layanan jasa Konstruksi
4. Pencantuman dalam daftar Hitam
5. Pembekuan Izin
6. Pencabutan Izin
Sehingga Pembekuan Akreditasi tidak termasuk di dalam sanksi tersebut

104. 1. Terstruktur
2. Tegas
3. menjawab kebutuhan riil di lapangan
Dari 3 poin diatas, poin yang benar mengenai penetapan kebijakan pengembangan jasa
konstruksi nasional adalah nomor
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 3 Saja
e. Semua Benar
Jawaban : E. Semua Benar
Pembahasan
Pada bagian penjelasan Pasal 76 ayat 1 huruf a UU No. 2 Tahun 2017 disebutkan
bahwa Kebijakan pengembangan jasa Konstruksi Nasional ditetapkan secara
terstruktur, tegas, dan dapat menjawab kebutuhan riil di lapangan.

Christian Adi S Hutauruk / 21010117140126


3-11-2020/20.43
105. Pembinaan Jasa Konstruksi yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat diselenggarakan melalui, kecuali :
a. Penetapan pedoman teknis pelaksanaan kebijakan Jasa Konstruksi nasional di
wilayah provinsi
b. Penyelenggaraan kebijakan Jasa Konstruksi yang berdampak lintas
kabupaten/kota di wilayah provinsi
c. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa
Konstruksi nasional di wilayah provinsi
d. Penyelenggaraan pemberdayaan Pemerintah Daerah kabupaten/kota dalam
kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.
e. Pengembangan kerja sama dengan Pemerintah Daerah provinsi dalam
menyelenggarakan kewenangan

Jawaban: E. pengembangan kerja sama dengan Pemerintah Daerah provinsi


dalam menyelenggarakan kewenangan

Refensi : Menurut UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 76 ayat (2)
tentang pembinaan Jasa Konstruksi yang dilakukan Gubernur

106. Pembinaan Jasa Konstruksi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat
diselenggarakan melalui, kecuali :
a. Penetapan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi nasional
b. Penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi yang bersifat strategis,
lintas negara, lintas provinsi, dan/atau berdampak pada kepentingan nasional
c. Pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kebijakan pengembangan
Jasa Konstruksi nasional
d. Dukungan kepada para bupati-bupati di seluruh Indonesia
e. Pengembangan kerja sama dengan Pemerintah Daerah provinsi dalam
menyelenggarakan kewenangan
Jawaban: D. Dukungan kepada para bupati-bupati di seluruh Indonesia
Refensinya : Menurut UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 76 ayat
(1) tentang pembinaan Jasa Konstruksi yang dilakukan Pemerintah Pusat

Heri Antonius Saragih / 21010117130118


3-11-2020/20.45
107. Yang meruakan Tahapan upaya penyelesaian sengketa menurut UU Jasa Konstruksi
No. 2 Tahun 2017 adalah, kecuali....
a. Mediasi
b. Konsiliasi
c. Musyawarah
d. Arbitrase
e. Membentuk dewan musyawarah
Jawaban: E. Membentuk dewan musyawarah
Referensi:
UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 88
Sengketa yang terjadi dalam Kontrak Kerja Konstruksi diselesaikan dengan prinsip
dasar musywarah untuk mencapai kemufakatan.
Tahapan upaya penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: a.
mediasi; b. konsiliasi; dan c. arbitrase.

108. Pembinaan Jasa Konstruksi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat
diselenggarakan melalui, Kecuali…
a. penetapan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi nasional;
b. pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa
Konstruksi nasional;
c. dukungan kepada bupati sebagai wakil pemerintah Pusat.
d. penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi yang bersifat strategis,
lintas negara, lintas provinsi, dan/atau berdampak pada kepentingan nasional;
e. pengem.bangan kerja sama dengan pemerintah Daerah provinsi dalam -
menyelenggarakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
Jawaban: C. dukungan kepada bupati sebagai wakil pemerintah Pusat.
Referensi :
Menurut UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 76 ayat (1), Pembinaan
Jasa Konstruksi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat diselenggarakan
melalui:
a. penetapan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi nasional;
b. penyelenggaraan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi yang bersifat
strategis, lintas negara, lintas provinsi, dan/atau berdampak pada kepentingan
nasional;
c. pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kebijakan
pengembangan Jasa Konstruksi nasional;
d. pengem.bangan kerja sama dengan pemerintah Daerah provinsi dalam -
menyelenggarakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
e. dukungan kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah Pusat.

Anastasia Tyas Ayu Utami / 21010117130102


3-11-2020/21.26
109.Biaya jasa konstruksi yang sesuai dalam kontrak kerja konstruksi dapat bersumber dari,
kecuali:
a. Pemerintah Pusat
b. Pemerintah Daerah
c. Badan Usaha
d. Masyarakat
e. Penyedia Jasa
Jawaban: E. Penyedia jasa
Sesuai dengan Bab V Pasal 55 Ayat (1) dijelaskan bahwa yang bertanggung jawab atas
biaya Jasa Konstruksi adalah Pengguna Jasa, dan Ayar (2) yaitu Biaya Jasa Konstruksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bersumber dari dana Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, badan usaha, dan/atau masyarakat.
110.Dalam memenuhi standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan
sebagaimana yang wajib dilaksanakan setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, meliputi
faktor – faktor berikut:
a. Standar mutu bahan, standar mutu peralatan, standar mutu sumber daya manusia
b. Standar keselamatan dan kesehatan kerja, standar kompetensi kerja, standar perbaikan
kegagalan bangunan
c. Standar mutu hasil pelaksanaan Jasa Konstruksi, standar operasi dan pemeliharaan,
standar kondisi geografis
d. Standar mutu bahan, standar mutu peralatan, standar mutu hasil pelaksanaan
e. Standar prosedur pelaksanaan jasa konstruksi, standar peraturan perundang –
undanganan, standar kecelakaan kerja
Jawaban: D. Standar mutu bahan, standar mutu peralatan, standar mutu hasil
pelaksanaan
Berdasarkan Bab VI Pasal 59 Ayat (3) disebutkan bahwa dalam memenuhi Standar
Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) paling sedikit meliputi:
a. standar mutu bahan;
b. standar mutu peralatan;
c. standar keselamatan dan kesehatan kerja;
d. standar prosedur pelaksanaan Jasa Konstruksi;
e. standar mutu hasil pelaksanaan Jasa Konstruksi;
f. standar operasi dan pemeliharaan;
g. pedoman pelindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan Jasa Konstruksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. standar pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Luthfiyyah Riswastika D / 21010117140114


3-11-2020/21.47
111.UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi memiliki perbandingan sistematika dengan
UU No. 18 Tahun 1999. Berikut ini pernyataan yang benar tentang UU No. 2 Tahun 2017
yaitu
a. Terdiri atas 14 Bab dengan 106 pasal
b. Terdiri atas 12 Bab dengan 46 pasal
c. Terdiri atas 14 Bab dengan 86 pasal
d. Terdiri atas 12 Bab dengan 86 pasal
e. Terdiri atas 10 Bab dengan 106 pasal
Jawaban: A. Terdiri atas 14 bab dengan 106 padal
Jawaban sesuai dengan isi dari UU No. 2 Tahun 2017 yang disahkan pada 12 Januari 2020
112.Dalam UU No. 2 Tahun 2017 membahas tentang tanggung jawab dan kewenangan
pemerintah pusat dan kepala daerah. Hal ini selaras dengan undang-undang yang mengatur
tentang Pemerintah Daerah untuk Sub Urusan Jasa Konstruksi, yaitu UU?
a. UU No. 23 Tahun 2014
b. UU No. 23 Tahun 2015
c. UU No. 2 Tahun 2014
d. UU No. 2 Tahun 2015
e. UU No. 32 Tahun 2014
Jawaban: A. UU No. 23 Tahun 2014
Undang-undang tersebut membahas tentang pemerintah daerah untuk sub urusan jasa
konstruksi dan selaras dengan UU No. 2 Tahun 2017

Irzat Roni Wijaya / 21010117140122


3-11-2020/22.21
113.Mengakses informasi dan keterangan terkait dengan kegiatan konstruksi yang berdampak
pada kepentingan masyarakat dan Melakukan pengaduan, gugatan, dan upaya
mendapatkan ganti kerugian atau kompensasi terhadap dampak yang ditimbulkan akibat
kegiatan Jasa Konstruksi adalah beberapa cara masyarakat berpartisipasi dalam….
f. Perencanaan dan pengawasan,
g. Pengawasan dan penyelenggaraan
h. Semua benar
i. Pelaksanaan dan pengawasan
j. Monitoring dan evaluasi

Jawaban : B. Pengawasan dan penyelenggaraan

Alasan : Pada UU No.2 Tahun 2017 Pasal 85 dan 86 dijelaskan bahwa masyarakat dapat
berpartisipasi dalam pengawasan penyelenggaraan Jasa Konstruksi dan dalam hal
terdapat pengaduan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 ayat (1) huruf b
terkait dengan kerugian negara dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

Sumber : UU No.2 Tahun 2017 Tentang Jasa Kontruksi

114.Dalam UU No. 2 tahun 2017 pada pasal 84 ayat (3) menyebutkan unsur pengurus lembaga
dapat diusulkan dari, kecuali;
f. Asosiasi badan usaha yang terakreditasi;
g. Perguruan tinggi atau pakar yang memenuhi kriteria.
h. Asosiasi perusahaan yang terakreditasi:
i. Asosiasi profesi yang terakreditasi:
j. Institusi pengguna Jasa Konstruksi yang memenuhi kriteria.

Jawaban : A. Asosiasi badan usaha yang terakreditasi

Alasan : Pada UU No.2 Tahun 2017 pasal 84 ayat 3 dijelaskan bahwa unsur pengurus
lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diusulkan dari: asosiasi perusahaan
yang terakreditasi, asosiasi profesi yang terakreditasi, institusi pengguna Jasa Konstruksi
yang memenuhi kriteria; dan perguruan tinggi atau pakar yang memenuhi kriteria.

Sumber : UU No.2 Tahun 2017 Tentang Jasa Kontruksi

Andyan Bhaskara Putra / 21010117130141


3-11-2020/22.30
115. Berikut yang merupakan lingkup pembinaan dari UU No. 2 Tahun 2017, kecuali…
a. Penetapan Kebijakan
b. Penyelenggaraan Kebijakan
c. Pengawasan, Pemantauan, dan Evaluasi
d. Pengembangan Jasa Konstruksi dan Pengembangan Kerja Sama
e. Pengalihan

Jawaban: E. Pengalihan
Disebutkan di PENJELASAN “Dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi Pemerintah
Pusat melakukan pembinaan yang mencakup penetapan kebijakan, penyelenggaraan
kebijakan, pemantauan dan evaluasi.”
116.Berikut yang merupakan pengertian dari Pekerjaan Konstruksi menurut UU. No. 2 Tahun
2017 adalah…
a. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan Kembali suatu bangunan.
b. Layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi.
c. Yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang jasa konstruksi.
d. Suatu keadaan keruntuhan bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah
penyerahan akhir hasil jasa konstruksi.
e. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian, perencanaan,
perancangan, pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan konstruksi suatu
bangunan.

Jawaban: A. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan,


pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan Kembali suatu
bangunan.
Dijelaskan di BAB I Ketentuan Umum Pasal 1

Muhammad Helmi Falah/ 21010117140099


3-11-2020/22.41
117.Penyelenggaraan Jasa Konstruksi terdiri atas penyelenggaraan usaha Jasa Konstruksi dan
penyelenggaraan Usaha Penyediaan Bangunan.
Isi diatas merupakan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 Tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi pasal ?
a. Pasal 41
b. Pasal 45
c. Pasal 38
d. Pasal 46
e. Pasal 51
Jawaban: C. pasal 38
Pembahasan: pada pasal 38 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017
Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi isinya adalah Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi terdiri atas penyelenggaraan usaha Jasa Konstruksi dan penyelenggaraan
Usaha Penyediaan Bangunan.
118.Untuk menjadi Asosiasi profesi terakreditasi harus memenuhi persyaratan antara lain,
kecuali..
a. Pelaksanaan kewajiban sesuai perundang-undangan
b. Pemberdayaan anggota
c. Sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah
d. Jenis layanan profesional yang diberikan
e. Jumlah dan sebaran anggota
Jawaban: D Jenis layanan profesional yang diberikan
Pembahasan: untuk menjadi Asosiasi profesi terakreditasi harus memenuhi persyaratan
antara lain:
a. Jumlah dan sebaran anggota
b. Pemberdayaan anggota
c. Pemilihan pengurus secara demokratis
d. Sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah
e. Pelaksanaan kewajiban sesuai perundang-undangan
Dari penjelasan diatas, Jenis layanan propesional yang diberikan tidak termasuk syarat
menjadi Asosiasi profesi terakreditasi.

Vandika Anindya Hutama / 21010117140117


3-11-2020/23.04
119.Setiap tenaga kerja konstruksi wajib memiliki?
a. Sertifikat Kompetensi Kerja
b. Sertifikat Pendidikan
c. Seritifikat Komunikasi
d. Surat Riwayat Kesehatan
e. Surat Kepemilikan
Jawaban: A. Sertifikat Kompetensi Kerja
Sumber : UU no.2 2017 pasal 70 ayat 1, setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di
bidang jasa konstruksi wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja.
120.Pada penyelanggaraan konstruksi tidak memenuhi standar keamanan, keselamatan,
Kesehatan, dan keberlanjutan. Siapakah yang bertanggung jawab?
a. Pengguna & Jasa Konstruksi
b. Konsultan & Jasa Konstruksi
c. Pengguna & Konsultan Konstruksi
d. Subpenyedia & Jasa Konstruksi
e. Subpenyedia & Pengguna Konstruksi
Jawaban: A. Pengguna & Jasa Konstruksi
Sumber : UU no.2 2017 pasal 60 ayat 1, Dalam hal penyelenggaraan Jasa Konstruksi
tidak memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa dapat
menjadi pihak yang bertanggung jawab terhadap Kegagalan Bangunan.

Imam Adlan Naufal / 21010117130113


3-11-2020/23:43
121.Berikut adalah Bunyti dari beberapa ayat pada pasal 53 UU No. 2 tahun 2017, Kecuali:
a. Dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, pekerjaan utama hanya dapat diberikan
kepada Subpenyedia Jasa yang bersifat spesialis sebagaimana dimaksud dalam Pasal
13 dan Pasal 14.
b. Pemberian pekerjaan utama kepada Subpenyedia Jasa yang bersifat spesialis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat persetujuan Pengguna Jasa.
c. Dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Penyedia Jasa dan/atau Subpenyedia Jasa
wajib menyerahkan hasil pekerjaannya secara tepat biaya, tepat mutu, dan tepat waktu
sebagaimana tercantum dalam Kontrak Kerja Konstruksi.
d. Dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Penyedia Jasadengan kualifikasi menengah
dan/atau besar mengutamakan untuk memberikan pekerjaan penunjang kepada
Subpenyedia Jasa dengan kualifikasi kecil.
e. Penyedia Jasa dan Subpenyedia Jasa wajib memenuhi hak dan kewajiban
sebagaimana tercantum dalam Kontrak Kerja Konstruksi.
Jawaban: C. Dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Penyedia Jasa dan/atau
Subpenyedia Jasa wajib menyerahkan hasil pekerjaannya secara tepat biaya, tepat
mutu, dan tepat waktu sebagaimana tercantum dalam Kontrak Kerja Konstruksi.
Penjelasan:
‘’Dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Penyedia Jasa dan/atau Subpenyedia Jasa
wajib menyerahkan hasil pekerjaannya secara tepat biaya, tepat mutu, dan tepat waktu
sebagaimana tercantum dalam Kontrak Kerja Konstruksi.’’ Merupakan bunyi dari Pasal
54 ayat 1 UU No. 2 tahun 2017.
122.Berikut adalah Bunyi dari beberapa ayat pada pasal 58 UU No. 2 tahun 2017, Kecuali:
a. Usaha Penyediaan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) dapat
dikerjakan sendiri atau oleh pihak lain.
b. Pengguna Jasa yang tidak menjamin ketersediaan biaya dan tidak melaksanakan
pembayaran atas penyerahan hasil pekerjaan Penyedia Jasa secara tepat jumlah dan
tepat waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikenai ganti kerugian sesuai
dengan kesepakatan dalam Kontrak Kerja Konstruksi.
c. Penyediaan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui
kerja sama Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dengan badan usaha
dan/atau masyarakat.
d. Dalam perjanjian penyediaan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
penyelenggaraan Jasa Konstruksi harus dilakukan oleh Penyedia Jasa.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai perjanjian penyediaan bangunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Presiden.
Jawaban: B. Pengguna Jasa yang tidak menjamin ketersediaan biaya dan tidak
melaksanakan pembayaran atas penyerahan hasil pekerjaan Penyedia Jasa secara
tepat jumlah dan tepat waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikenai
ganti kerugian sesuai dengan kesepakatan dalam Kontrak Kerja Konstruksi.
Penjelasan:
‘‘Pengguna Jasa yang tidak menjamin ketersediaan biaya dan tidak melaksanakan
pembayaran atas penyerahan hasil pekerjaan Penyedia Jasa secara tepat jumlah dan tepat
waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikenai ganti kerugian sesuai dengan
kesepakatan dalam Kontrak Kerja Konstruksi.’’ Merupakan bunyi dari Pasal 56 ayat 2
UU No. 2 tahun 2017.

Krisna Utama Cornelius Albers / 21010117130108


4-11-2020/00.05
123.Berdasarkan UU No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, ada berbagai Metode yang
digunakan untuk memilih Penyedia Jasa Konsultasi Konstruksi. Yang manakah yang
Bukan merupakan Metode Pemilihan Penyedia Jasa Konsultasi Konstruksi ?
f. Pengadaan Langsung
g. Penunjukan Langsung
h. Tender Cepat
i. Seleksi Pascakualifikasi
j. Seleksi Prakualifikasi
Jawaban : C. Tender Cepat
Referensi : Berdasarkan UU No 2 Tahun 2017 Bab V Pasal 42 tentang penyelenggaraan
Jasa Konstruksi, Tender Cepat merupakan metode yang digunakan untuk memilih
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi.
124.Tidak dapat dipungkiri Kegagalan Bangunan dapat terjadi dalam dunia Konstruksi.
Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa dapat menjadi pihak yang bertanggung jawab
terhadap kegagalan bangunan yang ditetapkan oleh Penilai Ahli yang telah ditetapkan
oleh Mentri. Sejak diterimanya laporan mengenai kegagalan bangunan, Berapa lama
paling lambat Mentri harus menetapkan Penilai Ahli dalam menentukan Kegagalan
Bangunan ?
f. 28 Hari
g. 7 Hari
h. 90 Hari
i. 30 Hari
j. 3 Hari
Jawaban : D. 30 Hari
Referensi : Berdasarkan UU No 2 Tahun 2017 Bab VI Bagian Kedua Pasal 60 (4)
tentang Kegagalan Bangunan, Menteri harus menetapkan penilai ahli dalam waktu paling
lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya laporan mengenai terjadinya
Kegagalan Bangunan.

Jihan Alda A/ 21010117130145/ Kelas C


4-11-2020/07.04
125.Lembaga sertifikasi profesi dapat dibentuk oleh...
a. Asosiasi profesi terakreditasi
b. Asosiasi badan usaha
c. Asosiasi profesi terakreditasi dan lembaga pendidikan dan pelatihan yang memenuhi
syarat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
d. Asosiasi badan usaha dan asosiasi profesi terakreditasi
e. Lembaga pendidikan dan pelatihan yang memenuhi syarat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan

Jawaban: C. Asosiasi profesi terakreditasi dan lembaga pendidikan dan pelatihan


yang memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang-undangan

Pasal 71 ayat 1

(1) Lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (5) dapat
dibentuk oleh:
a. asosiasi profesi terakreditasi; dan
b. lembaga pendidikan dan pelatihan yang memenuhi syarat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.
126.Tender atau seleksi dalam pemilihan Penyedia Jasa dapat dilakukan melalui tahapan....
a. prakualifikasi, pascakualifikasi, dan tender cepat.
b. Prakualifikasi dan pascakualifikasi
c. Penunjukan langsung & tidak langsung
d. Perencanaan, pelaksanaan, penutupan
e. Pengikatan hubungan Kerjasama

Jawaban: A. Prakualifikasi, Pascakualifikasi, dan Tender Cepat

Pasal 42 ayat 2
(2) Tender atau seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui
prakualifikasi, pascakualifikasi, dan tender cepat.

Akhmad Khoironi S / 21010117130151


5-11-2020/06.05
127.Di bawah ini merupakan capaian utama proyek, kecuali
a. No delay
b. Quality
c. Quantity
d. Safety
e. No cost overrun
Jawaban: C. Quantity
Penjelasan: 4 capaian utama proyek adalah: No delay, Quality, Safety (K3L)< dan No
Cost Overrun.
128.Kemampuan mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam
memecahkan persoalan dan mencari peluang disebut
a. Kreatifitas
b. Keinovasian
c. Tanggungjawab
d. Kecerdasan
e. Disiplin
Jawaban A. kreatifitas
Karena mengembangkan ide baru itu merupakan definisi dari kreatifitas
Refrensi : materi 1 kewirausahaan Konstruksi Agustus 2020

Adelia Chessy / 21010117140140


5-11-2020/09.20
129.Berikut ini tugas dari kontraktor:
a. Pihak yang dipilih pemilik proyek untuk merancang suatu bangunan
b. Pihak yang dipilih pemilik proyek untuk mengawasi suatu bangunan
c. Pihak yang memberi pekerjaan pada konsultan dan kontraktor
d. Pihak yang dipilih konsultan untuk mewujudkan rancangan konsultan perencana
e. Pihak yang dipilih pemilik proyek untuk mewujudkan rancangan konsultan perencana
Jawaban: E. Pihak yang dipilih pemilik proyek untuk mewujudkan rancangan konsultan
perencana
Refrensi:
UU No 2 JAKON 2017 Bab 1, Pasal 1
Ayat 2: penyedia jasa konsultasi (konsultan perencana dan konsultan pengawas)
Ayat 5: pengguna jasa (pemilik proyek)
Ayat 3: penyedia jasa konstruksi (kontraktor)
130.Berikut ini tugas dari pemilik proyek:
a. Pihak yang dipilih pemilik proyek untuk merancang suatu bangunan
b. Pihak yang dipilih pemilik proyek untuk mengawasi suatu bangunan
c. Pihak yang memberi pekerjaan pada konsultan dan kontraktor
d. Pihak yang dipilih konsultan untuk mewujudkan rancangan konsultan perencana
e. Pihak yang dipilih pemilik proyek untuk mewujudkan rancangan konsultan perencana
Jawaban: C. Pihak yang memberi pekerjaan pada konsultan dan kontraktor
Refrensi:
UU No 2 JAKON 2017 Bab 1, Pasal 1
Ayat 2: penyedia jasa konsultasi (konsultan perencana dan konsultan pengawas)
Ayat 5: pengguna jasa (pemilik proyek)
Ayat 3: penyedia jasa konstruksi (kontraktor)

Seno Gabaldo Gavari / 21010117140120


5-11-2020/09.40
131.Seseorang dapat dikatakan penilai ahli jika memiliki hal-hal sebagai berikut, KECUALI :
a. Sertifikat Kompetensi Kerja pada jabatan ahli dibidang yang sesuai dengan klasifikasi
produk
b. Memiliki pengalaman sebagai perencana,pelaksana,dan/atau pengawas yang sesuai
dengan klasifikasi produk
c. Terdaftar sebagai penilai ahli di kementerian yang berurusan dengan idang jasa
konstruksi
d. Fresh Graduate dengan tidak ada pengalaman bekerja
e. Semua salah
Jawaban : D. Fresh Graduate dengan tidak ada pengalaman bekerja
Sumber : BAB VI UU No.2 Tahun 2017 Pasal 61 ayat 1
132.Salah satu kualifikasi jabatan dalam Tenaga Kerja Konstruksi adalah :
a. Owner
b. Konsultan
c. Operator
d. Human Resource Departement
e. Pengguna Jasa
Jawaban : C. Operator
Sumber : BAB VII UU No.2 Tahun 2017 Pasal 68 ayat 2

Defananda Noor Pradana - 21010117130085 - 10/30/2020 19:30:13


1. Peluang kegiatan kewirausahaan dari perspektif UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017,
kecuali…
A. Kontraktor
B. Konsultan Pengawas
C. Konsultan Manajemen Konstruksi
D. Kontraktor
E. Lembaga Sertifikasi

Dari UU No.2 Tahun 2017 menjelaskan bahwa sertifikasi merupakan hak dan kewajiban
dari pemerintah pusat.

2. Sifat entrepreneur yang didapat dari Bob Sadino…


A. Optimis
B. Pantang menyerah
C. Rendah diri
D. Berani mengambil resiko
E. Lembaga Pelatihan

Rendah diri merupakan salah satu sifat negatif.

Alfi Nikmatika Syifa - 21010117120028 - 10/31/2020 14:40:20


Soal – Soal:
1. Berdasarkan Undang - Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi, Penyedia Jasa yang tidak menyerahkan hasil pekerjaannya secara tepat
biaya, tepat mutu, tepat waktu sesuai dengan kesepakatan dalam Kontrak Kerja
Konstruksi akan dikenakan...
a. Ganti rugi
b. Pemutusan hubungan
c. Pidana
d. Perpanjangan hubungan
e. Pidana & Pemutusan hubungan

2. Setiap penyedia Jasa yang melanggar ketentuan pemberian pekerjaan utama sebagaimana
yang ada dalam Undang - Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 dikenai sanksi
administratif seperti berikut ini, kecuali...
a. Peringatan tertulis
b. Denda administratif
c. Pencabutan izin
d. Penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi
e. Pembekuan izin

Jawaban :
1. a. Ganti rugi
Berdasarakan Undang - Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017, Bab V mengenai
Penyelenggaran Jasa Konstruksi Pasal 54 Ayat 2 ”Penyedia Jasa dan/atau Subpenyedia
Jasa yang tidak menyerahkan hasil pekerjaannya secara tepat biaya, tepat mutu, dan/atau
tepat waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikenai ganti kerugian sesuai
dengan kesepakatan dalam Kontrak Kerja Konstruksi.”

2. c. Pencabutan izin
Berdasarkan Undang - Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017, Bab XII mengenai
Sanksi Administratif Pasal 95 “Setiap Penyedia Jasa yang melanggar ketentuan
pemberian pekerjaan utama sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 ayat (1) dikenai
sanksi administratif berupa :
a. peringatan tertulis;
b. denda administratif;
c. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi; dan/atau
d. pembekuan izin.”

Referensi :
Undang - Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017

Safinatunnajah Velareja - 21010117120011 - 10/31/2020 14:42:27


Soal :
1. Penyelenggaraan Jasa konstruksi terdiri atas penyelenggaraan usaha Jasa Konstruksi dan
penyelenggaraan usaha penyediaan bangunan. Penyelenggaraan usaha penyediaan
bangunan dapat dikerjakan secara sendiri atau melalui......
a. Pengikatan jasa konstruksi
b. Perjanjian Kerjasama
c. Perjanjian penyediaan bangunan
d. Pengikatan layanan
e. Pengikatan perjanjian

2. Perhatikan hal berikut:


(i) untuk meningkatkan tata kelola usaha yang baik; dan
(ii) memiliki tanggung jawab profesional termasuk tanggung jawab badan usaha
terhadap masyarakat.
Hal diatas merupakan tujuan dari...
a. Pengembangan Usaha Berkelanjutan
b. Pengembangan Lingkungan Berkelanjutan
c. Pengembangan Konstruksi Berkelanjutan
d. Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan
e. Semua salah
Jawab :
1. c. Perjanjian penyediaan bangunan
Sesuai dengan yang tertera pada BAB V PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
pasal 38 ayat (3) UU no. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, dijelaskan bahwa
“Penyelenggaraan Usaha Penyediaan Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dikerjakan sendiri atau melalui perjanjian penyediaan bangunan.”

2. A. Pengembangan Usaha Berkelanjutan


Sesuai dengan yang tertera pada BAB IV USAHA JASA KONSTRUKSI pasal 37 ayat
(2) UU no. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, Pengembangan usaha berkelanjutan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk:
a. meningkatkan tata kelola usaha yang baik; dan
b. memiliki tanggung jawab profesional termasuk tanggung jawab badan usaha
terhadap masyarakat.

Referensi :
UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Tyas Surya Herlambang - 21010117120033 - 10/31/2020 18:10:30
1. Badan usaha perseorangan dan badan usaha jasa konstruksi yang hanya dapat
menyelenggarakan jasa konstruksi pada segmen pasar yang beresiko kecil, berteknologi
sederhana, berbiaya kecil adalah ?
A. Badan usaha kualifikasi besar
B. Badan usaha kualifikasi kecil
C. Badan usaha kualifikasi menengah
D. Badan usaha kualifikasi mikro
E. Badan usaha kualifikasi makro

Jawab : B
Badan usaha kualifikasi kecil merupakan badan usaha yang dapat menyelenggarakan jasa
konstruksi pada segmen pasar yang beresiko kecil berteknologi sederhana, berbiaya
kecil, badan usaha kualifikasi menengah adalah badan usaha yang dapat
menyelenggarakan Jasa konstruksi pada segmen pasar yang berisiko sedang,
berteknologi madya, dan berbiaya sedang, sedangkan badan usaha kualifikasi besar
adalah badan usaha yang dapat menyelenggarakan Jasa konstruksi pada segmen pasar
yang berisiko besar, berteknologi tinggi, dan berbiaya besar. Hal ini berdasarkan pada
UU No 2 Jasa Konstruksi Tahun 2017. Untuk Badan usaha kualifikasi mikro dan makro
tidak disebutkan dalam Undang-undang tersebut sehingga jawabannya adalah B.

2. Dalam pemilihan penyedia jasa ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu melalui
tender atau seleksi, pengadaan secara elektronik, penunjukan langsung, dan pengadaan
langsung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pemilihan penyedia
jasa melalui tender ini dilakukan karena ?
A. Kewenangan pemilik proyek
B. Kewajiban yang tidak dapat ditinggalkan
C. Formalitas saja
D. Jumlah penyedia jasa lebih dari 10
E. Ketentuan yang harus dilakukan karena sumber pembiayaan dari keuangan
negara

Jawab : E
Berdasarkan UU No 2 Jasa Konstruksi Tahun 2017 pada BAB V mengenai
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, menyebutkan bahwa “Pemilihan Penyedia Jasa yang
menggunakan sumber pembiayaan dari keuangan Negara dilakukan dengan cara tender
atau seleksi, pengadaan secara elektronik, penunjukan langsung, dan pengadaan langsung
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”. Sehingga jawabannya adalah
E.
Antonius Henry Eka Susanto - 21010117140093 - 10/31/2020 18:11:53
Soal Pertama
1. Penyelenggaraan jasa konstruksi di Indonesia berlandaskan pada asas-asas berikut ini,
kecuali :
a. Keamanan dan keselamatan.
b. Wawasan lingkungan.
c. Keandalan.
d. Kejujuran dan keadilan.
e. Kemitraan.

Kunci Jawaban dan Penjelasan Jawaban Soal Pertama :


Jawaban yang benar dari pertanyaan diatas adalah Keandalan (Option C), hal
ini dibuktikan dalam Undang-Undang Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017
Bab II tentang Asas dan Tujuan Pasal 2. Dalam pasal tersebut tertulis bahwa :
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi berlandaskan pada asas:
a. kejujuran dan keadilan;
b. manfaat;
c. kesetaraan;
d. keserasian;
e. keseimbangan;
f. profesionalitas;
g. kemandirian;
h. keterbukaan&#39;
i. kemitraan;
j. keamanan dan keselamatan;
k. kebebasan;
l. pembangunan berkelanjutan; dan
m. wawasan lingkungan.
Berdasarkan bukti tersebut, maka yang bukan merupakan asas-asas yang melandasi
penyelenggaraan jasa konstruksi di Indonesia adalah asas keandalan.
Soal Kedua
2. Berikut ini yang bukan merupakan klasifikasi usaha jasa konsultansi konstruksi yang
bersifat umum adalah :
a. Rekayasa.
b. Struktur.
c. Arsitektur lanskap dan perencanaan wilayah.
d. Rekayasa terpadu.
e. Arsitektur.

Kunci Jawaban dan Penjelasan Jawaban Soal Kedua :


Jawaban yang benar dari pertanyaan diatas adalah Struktur (Option B), hal ini
dibuktikan dalam Undang-Undang Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 Bab
IV tentang Usaha Jasa Konstruksi Pasal 13 Ayat 2. Dalam pasal dan ayat
tersebut berbunyi bahwa :
Klasifikasi usaha jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a antara lain:
a. arsitektur;
b. rekayasa;
c. rekayasa terpadu; dan
d. arsitektur lanskap dan perencanaan wilayah.
Berdasarkan bukti tersebut, maka yang bukan merupakan klasifikasi usaha
jasa konsultansi konstruksi yang bersifat umum adalah struktur.

Dandi Dika Saputra - 21010118140166 - 11/1/2020 9:51:53


1. Pada UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi terdapat beberapa istilah baru yang
tidak terdapat pada undang-undang terdahulunya, yaitu UU No. 18 Tahun 1999. Yang
merupakan istilah baru yang tidak terdapat pada ketentuan umum UU No.18 Tahun 1999
adalah….
a. Sertifikat badan usaha, adalah tanda bukti pengakuan terhadap klasifikasi dan
kualifikasi atas kemampuan usaha perseorangan jasa konstruksi termasuk hasil
penyetaraan kemampuan usaha perseorangan jasa konstruksi asing.
b. Kegagalan bangunan, adalah suatu keadaan keruntuhan bangunan dan/atau tidak
berfungsinya bangunan setelah penyerahan akhir hasil jasa konstruksi.
c. Pengawas konstruksi, adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha
yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pengawasan jasa konstruksi yang
mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal pelaksanaan pekerjaan
konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan.
d. Sertifikat kompetensi kerja, adalah tanda bukti pengakuan kompetensi penyedia jasa
konstruksi
e. Pemerintah daerah, adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah
daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah otonom

Jawaban: E
Penjelasan:
Pada UU No. 18 Tahun 1999 BAB I pasal 1 terdapat 11 istilah mengenai jasa konstruksi.
Sedangkan pada UU No. 2 Tahun 2017 BAB I pasal 1 terdapat 18 istilah menganai jasa
konstruksi. Namun, ada beberapa istilah pada undang-undang lama yang sudah tidak
dipakai lagi dan digantikan dengan istilah baru. Istilah-istilah baru yang tidak terdapat
pada undang-undang lama yaitu:
 Konsultasi konstruksi
 Usaha penyedia bangunan
 Sub penyedia jasa
 Standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan (K4)
 Sertifikat badan usaha
 Sertifikasi kompetensi kerja
 Sertifikat kompetensi kerja
 Tanda daftar usaha perseorangan
 Izin usaha jasa konstruksi
 Pemerintah pusat
 Pemerintah daerah
 Menteri

Jawaban A salah karena sertifikat badan usaha adalah tanda bukti pengakuan terhadap
klasifikasi dan kualifikasi atas kemampuan badan usaha jasa konstruksi termasuk hasil
penyetaraan kemampuan badan usaha jasa konstruksi asing.
Jawaban B salah karena istilah kegagalan bangunan juga terdapat pada undang-undang
lama, sehingga bukan merupakan istilah baru
Jawaban C salah karena pengawas konstruksi merupakan istilah di undang-undang lama
yang sudah tidak ada pada BAB I UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
Jawaban D salah karena sertifikat kompetensi kerja adalah tanda bukti pengakuan
kompetensi tenaga kerja konstruksi
Jawaban E benar

2. Apabila terjadi sengketa pada saat konstruksi sedang berlangsung, hal yang harus
dilakukan menurut UU No.2 Tahun 2017 adalah….
a. Membentuk dewan sengketa
b. Selesaikan melalui jalur pengadilan
c. Lapor pihak kepolisian
d. Melakukan musyawarah untuk mufakat
e. Melakukan mediasi antar kedua belah pihak yang bersengketa
Jawaban: D

Penjelasan:
Menurut UU No. 2 Tahun 2017 pasal 88 ayat (1), sengketa yang terjadi dalam kontrak
kerja konstruksi diselesaikan dengan prinsip dasar musyawarah untuk mencapai
kemufakatan. Namun, apabila tidak terjadi suatu kemufakatan para pihak yang
bersengketa harus menempuh tahapan upaya penyelesaian sengketa yang tercantum
dalam kontrak kerja konstruksi. Tahapan upaya penyelesaian sengketa meliputi mediasi,
konsiliasi, dan arbitrase. Selain upaya penyelesaian sengketa para pihak dapat
membentuk dewan sengketa. Artinya, proses penyelesaian sengketa meminimalisir
penyelesaian sengketa melalui pengadilan

Katon Bayu Wicaksono - 21010117120006 - 11/1/2020 11:55:42


1. UU No 2 Tahun 2017 adalah undang – undang yang mengatur segala macam mengenai
industri jasa kontruksi. Bagaimana sifat pembinaan pada UU No 2 Tahun 2017 ?
a. Sentralisasi
b. Desentralisasi
c. Aktualisasi
d. Materialisasi
e. Sistematisasi

Jawaban : B
Sifat pembinaan pada UU No 2 Tahun 2017 diatur oleh pemerintah daerah bukan diatur
lagi oleh pemerintah pusat

2. Dalam sebuah proyek pembangunan terdapat pihak owner, konsultan, kontraktor. Salah
satu fungsi dari owner proyek adalah.......
a. Melakukan pembiayaan dana proyek
b. Membuat dokumen DED
c. Membuat dokumen Amdal
d. Mengeluarkan dokumen IMB
e. Mengecek mutu material proyek

Jawaban : A
Salah satu fungsi dari owner adalah melakukan pembiayaan dana proyek dari awal
sampai proyek selesai dikerjakan

Muhammad Iqbal Ossa Pratama - 21010117130091 - 11/1/2020 12:37:50


SOAL

1. Dalam mencapai kesuksesan, Bob Sadino mengutarakan beberapa kiat sukses dan tips
wirausaha. Berikut merupakan kiat sukses ala Bob Sadino ….
A. Jangan habiskan momentum dan waktu hanya untuk analisa untung dan rugi
B. Wujudkan dan jadikan mimpi tersebut motivasi karena kadang motivasi datangnya
bukan dari orang lain, tapi dari sebuah mimpi yang sederhana
C. Berpikirlah positif dalam situasi apa pun.
D. Realisasikan ide-ide dan hilangkan hal-hal negatif yang terpikirkan.
E. Semua benar.

2. Berikut ini merupakan ketentuan yang wajib dipenuhi oleh tenaga kerja konstruksi asing
yang akan menyelenggarakan jasa konstruksi di Indonesia menurut UU No.2 Tahun 1999
Tentang Jasa Konstruksi, kecuali …
A. Wajib memiliki Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dan Ijin
Memperkerjakan Tenaga kerja Asing (IMTA)
B. Wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja.
C. Melakukan alih pengetahuan dan alih teknologi sesuai Peraturan Perundang-
Undangan.
D. Hanya untuk jabatan tertentu sesuai Peraturan Perundangan
E. Harus memiliki surat tanda Registrasi dari Menteri
JAWABAN

1. Dalam mencapai kesuksesan, Bob Sadino mengutarakan beberapa kiat sukses dan tips
wirausaha. Berikut merupakan kiat sukses ala Bob Sadino….
Jawaban : E. Semua benar.

2. Berikut ini merupakan ketentuan yang wajib dipenuhi oleh tenaga kerja konstruksi asing
yang akan menyelenggarakan jasa konstruksi di Indonesia menurut UU No.2 Tahun 1999
Tentang Jasa Konstruksi, kecuali …
Jawaban : B. Wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja.

Fadhila Sanuhadin - 21010117130094 - 11/1/2020 12:39:20


1. Dalam berwirausaha, diperlukan analisis kelayakan bisnis. Salah satunya yaitu Analisis
Aspek Pemasaran. Hal ini diharapkan memperjelas arah gerak usaha kedepan seperti apa.
Yang termasuk dalam analisis aspek pemasaran dibawah ini, kecuali :
a. Kebutuhan dan keinginan konsumen
b. Segmentasi pasar
c. Masa hidup produk
d. Pesaing dan strategi pesaing
e. Bahan baku dan bahan penolong

Jawabannya adalah bahan baku dan bahan penolong. Karena yang merupakan analisis
aspek pemasaran sebagai berikut :
i. Kebutuhan dan Keinginan Konsumen : Barang dan jasa apa yang banyak
dibutuhkan dan diinginkan konsumen? Berapa banyak yang mereka butuhkan?
Bagaimana daya beli mereka? Kapan mereka membutuhkan?
ii. Segmentasi Pasar : Pelanggan dikelompokan dan diidentifikasi, misalnya
berdasarkan geografi, demografi, dan sosial budaya dan demografis.
iii. Target : Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih.
iv. Nilai Tambah : Wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada
setiap rantai pemasaran mulai dari pemasok, agen, sampai pada konsumen akhir.
Nilai tambah barang dan jasa biasanya diukur dengan harga.
v. Masa Hidup Produk : Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa
bertahan lama atau tidak. Apakah ukuran lama masa produk lebih dari waktu
yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba sampai modal kembali atau tidak?
vi. Struktur Pasar : Harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan
termasuk pasar persaingan tidak sempurna seperti pasar monopoli, oligopoli, dan
dan monopolistic competation ataukah termasuk pasar persaingan sempurna.
vii. Persaingan dan Strategi Pesaing : Dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi atau
rendah. Jika tinggi bahkan ketat berarti peluang pasar rendah.
viii. Ukuran Pasar : Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan. Jika volume
penjualan tinggi berarti pasar potensial.
ix. Pertumbuhan Pasar : Dapat dianalisis dari pertumbuhan volume penjualan. Jika
pertumbuhan pasar tinggi (misalnya &gt; 20 %), berarti potensi pasar tinggi.
x. Laba Kotor : Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah? Jika profit
margin kotor &gt; 20 % berarti pasar potensial.
xi. Pangsa Pasar : Dapat dianalisis dari selisih antara jumlah barang dan jasa yang
diminta dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
Sedangkan untuk bahan baku dan bahan penolong termasuk dalam analsis aspek
produksi.

2. Berwirausaha memerlukan kompetensi yang harus dimiliki. Seorang wirausaha harus


mempunyai kompetensi sebagai berikut, kecuali :
a. Kemampuan teknik
b. Kemampuan pemasaran
c. Kemampuan keberuntungan
d. Kemampuan finansial
e. Kemampuan hubungan

Jawabannya adalah Kemampaun keberuntungan. Karena beruntung bukanlah


kemampuan yang bisa dipelajari dan berkesan sebagai anugerah yang tidak bisa kita atur.
Sedangkan kompetensi seorang wirausaha adalah sebagai berikut :
i. Kemampuan Teknik, yaitu kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang
dan jasa serta cara menyajikannya.
ii. Kemampuan Pemasaran, yaitu kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar
dan pelanggan serta harga yang tepat
iii. Kemampuan Finansial, yaitu kemampuan tentang bagaimana memperoleh
sumber-sumber dana dan cara menggunakannya
iv. Kemampuan Hubungan, yaitu kemampuan tentang bagaimana cara mencari,
memelihara dan mengembangkan relasi dan kemampuan komunikasi serta
negosiasi

*sumber materi dari Materi 1 KWU Konstruksi

Muhammad Ryan Afrizal - 21010117120043 - 11/1/2020 12:53:59


1. Berikut adalah kekurangan dari UU No.18 Tahun 1999 jika dibandingkan dengan UU
No.2 Tahun 2017, kecuali
a. Tidak secara tegas membahas masalah tenaga kerja asing
b. Klasifikasi usaha didasarkan pada produk yaitu klasifikasi umum dan klasifikasi
spesialis
c. UU belum mengatur masalah upah dan remunerasi
d. Penyelesaian sengketa dapat dipilih dengan menempuh jalur pengadilan atau di luar
pengadilan
e. Belum dijelaskan secara gamblang siap penilai ahli yang menyatakan kegagalan
Bangunan

Jawaban : B
Menurut UU No.2 Tahun 2017 Pasal 14 Ayat 2 dan 3, Klasifikasi usaha disesuaikan
dengan perkembangan lapangan usaha saat ini dan lebih kompleks yaitu berdasarkan
central product classification ( CPC ). Artinya, klasifikasi bidang usaha didasarkan pada
produk yaitu pekerjaan yang menghasilkan sebuah bangunan gedung atau bangunan sipil
(klasifikasi umum) dan pekerjaan instalasi, konstruksi khusus, konstruksi pabrikasi,
penyelesaian bangunan, atau penyewaan peralatan (klasifikasi spesialis).
Sumber referensi : UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017, Wikipedia

2. Berikut adalah tanggung jawab dan kewenangan pemerintah pusat dalam UU No.2
Tahun 2017, kecuali :
a. Peningkatan kapasitas usaha
b. Terciptanya kesetaraan hak dan kewajiban pengguna dan penyedia jasa
c. Peningkatan kompetensi
d. Peningkatan pelatihan tenaga ahli dan terampil
e. Peningkatan partisipasi masyarakat

Jawaban : D
Menurut UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 4, menjelaskan tentang peranan
dan tanggung jawab pemerintah pusat di usaha jasa konstruksi yang lebih makro dan
kompleks meliputi:
 Meningkatnya kemampuan dan kapasitas usaha jasa konstruksi nasional
 Terciptanya iklim usaha yang kondusif
 Terselenggaranya jasa konstruksi yang sesuai standar keamanan,kesehatan,
keselamatan,dan berkelanjutan
 Meningkatnya kompetensi profesionalitas
 Meningkatnya kualitas penggunaan material dan peralatan konstruksi
 Meningkatnya partisipasi masyarakat jasa konstruksi
 Tersedianya sistem informasi jasa konstruksi
Sedangkan untuk peranan pemerintah daerah diatur dalam UU Jasa Konstruksi No.2
Tahun 2017 Pasal 8 yang menjelaskan peranan pemerintah daerah sebagai pelaksana hal
yang lebih teknis seperti melakukan pemberdayaan, pelatihan tenaga ahli, dan
pengelolaan sistem informasi ( Untuk pemerintah provinsi) dan pelatihan tenaga
terampil,pengelolaan sistem informasi, penerbitan IUJK, dan pengawasan tata tertib
usaha.

Sumber referensi : UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017

SITI MULYATI - 21010117120013 - 11/1/2020 13:51:03


1. Terciptanya iklim usaha yang kondusif, penyelenggaraan Jasa Konstrusi yang transparan,
persaingan usaha yang sehat, serta jaminan kesetaraan hak dan kewajiban antara
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa merupakan tanggung jawab dari...
a. Pemerintah Daerah
b. Menteri
c. Pemerintah Pusat
d. Badan Usaha Jasa Konstruksi
e. Masyarakat

Pembahasan :
Jawaban : C
Sumber : UU Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017
Menurut UU Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 BAB III Pasal 4 Menyebutkan :
Pemerintah Pusat bertanggung jawab atas :
a. Meningkatnya kemampuan dan kapasitas usaha Jasa Konstruksi nasional;
b. Terciptanya iklim usaha yang kondusif, penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang
transparan, persaingan usaha yang sehat, serta jaminan kesetaraan hak dan kewajiban
antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa;
c. Terselenggaranya Jasa Konstruksi yang sesuai dengan Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan;
d. Meningkatnya kompetensi, profesionalitas, dan produktivitas tenaga kerja konstruksi
nasional;
e. Meningkatnya kualitas penggunaan material dan peralatan konstruksi serta teknologi
konstruksi dalam negeri;
f. Meningkatnya partisipasi masyarakat Jasa Konstruksi; dan
g. Tersedianya sistem informasi Jasa Kostruksi.
2. Para pihak dalam pengikatan Jasa Konstruksi terdiri atas...
a. Pengguna Jasa dan Subpenyedia Jasa
b. Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
c. Subpenyedia Jasa
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban a,b,c salah

Pembahasan :
Jawaban : B
Sumber : UU Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017
Menurut UU Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 Pasal 39 Ayat 1 Menyebutkan :
Para pihak dalam pengikatan Jasa Konstruksi terdiri atas :
a. Pengguna Jasa; dan
b. Penyedia Jasa.

Uki Adi Saputro - 21010117120034 - 11/1/2020 16:28:16


SOAL
1. Beberapa kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang profesional adalah
sebagai berikut, kecuali
a. Kompetensi konseptual
b. Etika profesi
c. Identitas professional
d. Kompetensi kontekstual
e. Kompetensi adaptif

2. Yang bukan kewajiban Badan Usaha Jasa Konstruki Asing adalah


a. Mempekerjakan lebih banyak TKI
b. Kerjasama dengan BUJK Nasional kualifikasi besar
c. Melaksanakan alih teknologi
d. Mengutamakan penggunaan material dan teknologi konstruksi luar negeri
e. Menempatkan WNI sebagai pejabat tertinggi

JAWABAN
1. Beberapa kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang profesional adalah
sebagai berikut, kecuali
a. Kompetensi konseptual
b. Etika profesi
c. Identitas professional
d. Kompetensi kontekstual
e. Kompetensi adaptif

Alasan :
Beberapa kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang profesional adalah :
- Kompetensi konseptual, yaitu kemampuan memahami konsep pekerjaan.
- Kompetensi teknikal, yaitu kemampuan dalam bentuk keterampilan.
- Kompetensi integratif, yaitu kemampuan mengintegrasikan kompetensi konseptual
dan kompetensi teknikal.
- Kompetensi kontekstual, yaitu kemampuan menempatkan pekerjaan profesional
dalam konteks sosial, budaya, dan eknomi.
- Kompetensi adaptif, yaitu kemampuan menyesuaikan diri.
- Kompetensi komunikasi, yaitu kemampuan mengkomunikasikan (lisan maupun
tulisan) gagasan secara efektif.
- Etika profesi, yaitu etika kemanfaatan umum, etika kewajiban, etika kebenaran, etika
keunggulan, dan etika sadar lingkungan
Sedangkan Identitas professional termasuk dalam sikap dan tingkah laku professional.
Dalam menjalankan profesinya seseorang dapat dikatakan profesional apabila memiliki
sikap dan tingkah laku :
- Identitas profesional, yaitu sikap dan tingkah laku yang mencerminkan penerimaan
(acceptance) lulusan pada profesinya.
- Norma dan etika profesional, yaitu sikap dan tingkah laku yang mencerminkan
penghayatan pada norma dan etika profesi.
- Career marketability, yaitu sikap dan tingkah laku yang mendorong diterimanya
lulusan di pasar kerja.
- Scholarly concern for improvement, yaitu penghayatan terhadap kebutuhan untuk
meningkatkan pengetahuan melalui penelitian dan pengembangan.
- Self motivation, yaitu dorongan pribadi untuk terus belajar.

Sumber : Materi 3 EKOWIR 2018 (Pertemuan ketiga kuliah Kewirausahaan Konstruksi)

2. Yang bukan kewajiban Badan Usaha Jasa Konstruki Asing adalah


a. Mempekerjakan lebih banyak TKI
b. Kerjasama dengan BUJK Nasional kualifikasi besar
c. Melaksanakan alih teknologi
d. Mengutamakan penggunaan material dan teknologi konstruksi luar negeri
e. Menempatkan WNI sebagai pejabat tertinggi

Alasan :
Kewajiban BUJK Asing antara lain:
a. Kerjasama dengan BUJK Nasional kualifikasi besar
b. Menempatkan WNI sebagai PEJABAT TERTINGGI
c. Mempekerjakan lebih banyak TKI
d. Melaksanakan alih teknologi
Selain itu, jawaban tersebut juga tercantum dalam UU JAKON No. 2 Tahun 2017 pasal
33 sebagai berikut, Kantor perwakilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf a
wajib:
a. berbentuk badan usaha dengan kualifikasi yang setara dengan kualifikasi besar;
b. memiliki izin perwakilan badan usaha Jasa Konstruksi asing;
c. membentuk kerja sama operasi dengan badan usaha Jasa Konstruksi nasional
berkualifikasi besar yang memiliki Izin Usaha dalam setiap kegiatan usaha Jasa
Konstruksi di Indonesia;
d. mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja Indonesia daripada tenaga kerja asing;
e. menempatkan warga negara Indonesia sebagai pimpinan tertinggi kantor perwakilan;
f. mengutamakan penggunaan material dan teknologi konstruksi dalam negeri;
g. memiliki teknologi tinggi, mutakhir, efisien, berwawasan lingkungan, serta
memperhatikan kearifan lokal;
h. melaksanakan proses alih teknologi; dan
i. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Sumber : Materi 2 Kuliah Kewirausahaan konstruksi UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017

Chazaidhan AlFahd Nizami - 21010117140076 - 11/1/2020 17:07:00


Soal :
1. Dapat dilihat pada UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 pasal 57 yang merupakan
penjamin penyedia jasa konstruksi , berikut mana saja yang merupakan jaminan penyedia
jasa kontruksi
a. Jaminan penawaran
b. Jaminan pelaksanaan
c. Jaminan uang muka
d. Jaminan pemeliharaan
e. Semua jawaban benar
2. Didalam organisasi pelaksana proyek Kepala Proyek termasuk dalam
a. Ahli utama
b. Ahli muda
c. Ahli Madya
d. Teknisi yunior
e. Teknisi senior

Jawaban beserta Alasan & Referensi :


1. Jawaban : E. Semua jawaban benar
Alasan :
Jaminan penyedia jasa konstruksi terdiri atas:
a. Jaminan penawaran;
b. Jaminan pelaksanaan;
c. Jaminan uang muka;
d. Jaminan pemeliharaan;
e. Jaminan sanggah banding.
Dari jawaban A,B,C, dan D, masuk kedalam jaminan penyedia jasa konstruksi, jadi
jawaban yang benar adalah E. Semua jawaban benar.
Referensi : Materi kuliah ke-2 dan UU Jasa Konstruksi NO. 2 -TAHUN 2017

2. Jawaban : A. Ahli utama


Alasan :
Dapat dilihat pada SKKNI No. INA 5220.211.01, 2007 bahwa kepala proyek adalah ahli
utama.
Referensi : Materi kuliah ke-3 dan SKKNI No. INA 5220.211.01, 2007

Giovanni Wira Dirgantara Mado - 21010117140083 - 11/1/2020 18:23:41


SOAL
1. Dalam KKNI (Perpres 08/2012), jenjang pendidikan formal S2, setara dengan jenjang
pendidikan non formal berupa?
a. Ahli
b. Teknisi
c. Operator
d. Sub Spesialis
e. Analis

2. Dalam pemetaan keterampilan berbasis KKNI (Perpres 08/2012), pekerjaan luas dan
spesifik dapat diampu oleh?
a. Teknisi/Analis dan Ahli di atas level 4
b. Ahli level 8
c. Operator level 3
d. Ahli level 7
e. Teknisi/Analis di level 4

JAWABAN
1. a. Ahli
Penjelasan: karena pada KKNI (Perpres 08/2012), teknisi/analis setara dengan jenjang
pendidikan formal S1, operator setara dengan jenjang pendidikan sekolah menengah
umum dan sekolah menengah kejuruan, dan sub spesialis setara dengan jenjang
pendidikan formal S3.

2. a. Teknisi/Analis dan Ahli di atas level 4


Penjelasan: karena menurut pemetaan keterampilan berbasis KKNI, ahli level 7 sampai 9
mampu menyelesaikan suatu masalah, operator level 3 dapat mengampu tugas dengan
rangkaian spesifik, dan teknisi/analis level 4 dapat mengerjakan tugas dengan ruang
lingkup yang luas

SUMBER
Materi 1 KWU Konstruksi Agustus 2020

Andhika Fathan Hamzah - 21010117130089 - 11/1/2020 18:55:39


1. Dalam menganalisis ide bisnis untuk mencapai tujuan, aspek aspak ini perlu
diperhatikan, kecuali..
a. Aspek Finansial
b. Aspek Pasar
c. Aspek Manajemen
d. Aspek Keuntungan
e. Aspek Manajemen

Jawabannya : d. Aspek Keuntungan


Karena dalam memikirkan ide bisnis keuntungan adalah bahasan paling terakhir dan
lebih mementingkan sustainabilitas dari bisnis tersebut.

Sumber : PPT Matkul KWU Pertemuan 1

2. Menurut UU No 2 Tahun 2017 Jasa Konstruksi, Konsultasi Konstruksi adalah…


a. layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian,
perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan
konstruksi suatu bangunan
b. keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan
c. layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi
d. menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang jasa konstruksi
e. adalah pengembangan jenis usaha jasa konstruksi yang dibiayai sendiri oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, badan usaha, atau masyarakat, dan dapat
melalui pola kerjasama untuk mewujudkan, memiliki, menguasai, mengusahakan,
dan/atau meningkatkan kemanfaatan bangunan

Jawabannya adalah : a. layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi


pengkajian, perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan
konstruksi suatu bangunan karena Hal tersebut sudah dijelaskan dala UU No 2 Tahun
2017 Jasa Konstruksi

Sumber : PPT Matkul KWU Pertemuan 2

Ivan Adi Santosa - 21010118140167 - 11/1/2020 19:00:53


Soal :
1. Berikut adalah layanan usaha yang dapat diberikan oleh pekerjaan konstruksi, kecuali…
a. Rancang bangun
b. Pemeliharaan
c. Pembongkaran
d. Pembangunan Kembali
e. Pembangunan
Jawaban dan Penjelasan : a. Rancang bangun
UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 14 menyebutkan bahwa layanan
usaha yang dapat diberikan oleh pekerjaan konstruksi bersifat umum meliputi
pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali. Sedangkan,
menurut Pasal 15, rancang bangun merupakan layanan usaha yang dapat diberikan oleh
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Soal :
2. Dalam pemilihan penyedia jasa, penyedia jasa wajib menyerahkan jaminan kepada
pengguna jasa untuk memenuhi kewajiban sebagaimana dipersyaratkan dalam dokumen
pemilihan Penyedia Jasa. Jaminan dapat dikeluarkan dalam bentuk…
a. Giro
b. Wesel
c. Uang Tunai
d. Bank Garansi
e. Surat Komitmen

Jawaban : d. Bank Garansi


UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Pasal 57 Ayat 4 mengatakan bahwa
Jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dikeluarkan oleh lembaga
perbankan, perusahaan asuransi, dan/atau perusahaan penjaminan dalam bentuk bank
garansi dan/atau perjanjian terikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Bank garansi merupakan pernyataan yang dikeluarkan oleh Bank atas
permintaan nasabah untuk menjamin risiko tertentu yang timbul apabila nasabah tidak
dapat menjalankan kewajibannya kepada pihak yang menerima jaminan

Rizqya Aqida Afifulhaq - 21010117120040 - 11/1/2020 19:03:53


1. Yang merupakan Klasifikasi usaha jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat umum
adalah….
a. Konstruksi Khusus
b. Instalasi
c. Bangunan Sipil
d. Arsitektur
e. Penyewaan Peralatan

Yang merupakan Klasifikasi usaha jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat umum
adalah Arsitektur karena dalam Pasal 13 ayat (2) menyebutkan bahwa : (2) Klasifikasi
usaha jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat umum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a antara lain:
a. arsitektur;
b. rekayasa;
c. rekayasa terpadu; dan
d. arsitektur lanskap dan perencanaan wilayah.

Referensi : Undang - Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017

2. Dalam Pemilihan Penyedia Jasa yang menggunakan sumber pembiyaan dari Keuangan
Negara dapat dilakukan dengan cara penunjukan langsung, penunjukkan langsung dapat
dilakukan dalam hal berikut, kecuali….…
a. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang
sangat terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak
b. Pekerjaan yang berskala besar
c. Kondisi tertentu
d. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan keselamatan
Negara
e. Penanganan darurat untuk kearnanan dan keselamatan masyarakat

Yang bukan merupakan hal dalam Penunjukkan langsung adalah pekerjaan yang berskala
besar, karena dalam Pasal 42 ayat (4) Undang - Undang Jasa Kontruksi No.2 Tahun 2017
menjelaskan bahwa Penunjukkan langsung dapat dilakukan dalam hal Pekerjaan yang
berskala kecil. Dalam Pasal 42 ayat (4) Undang - Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun
2017 menyebutkan bahwa :
(4) Penunjukan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dalam
hal:
a. Penanganan darurat untuk kearnanan dan keselamatan masyarakat
b. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang
sangat terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak;
c. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan keselamatan
negara;
d. Pekerjaan yang berskala kecil; dan/atau
e. Kondisi tertentu.

Referensi : Undang - Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017

Rizaldy Satria Mahardhika - 21010117130146 - 11/1/2020 19:16:26


1. Beberapa kiat - kiat sukses dan tips wirausaha ala Bob Sadino, kecuali ....
A. Merealisasikan ide – ide dan menghilangkan hal – hal negative yang ada di kepala
B. Jangan menghabiskan momentum dan waktu hanya untuk Analisa untung rugi
C. Kesuksesan tidak dating dengan cara instan dan memulai sebuah bisnis memerlukan
pengorbanan tenaga, waktu, pikiran, dan juga biaya
D. Selalu berpikir positif dalam situasi apapun
E. Motivasi tidak diperlukan dalam memulai sebuah bisnis

Jawaban adalah E
Alasan dari jawaban pertanyaan nomor 1 tersebut adalah E dikarenakan di telah
dijelaskan pada PPT Kewirausahaan Konstruksi Materi 4 Tentang Studi Kasus
Kewirausahaan Bob Sadino dan pada pilihan opsi E ( jawaban salah ) tidak
mencerminkan kiat - kiat sukses dan tips wirausaha yang dilakukan oleh seorang
wirausahawan, dalam hal ini adalah Bob Sadino

2. Dalam dunia konstruksi di Indonesia, dikenal dengan adanya penyedia jasa konstruksi
dan pengguna jasa konstruksi, dibawah ini yang bukan termasuk contoh penyedia jasa
konstruksi dan pengguna jasa konstruksi di Indonesia adalah ....
A. Konsultan perencana
B. Konsultan pelaksana ( kontraktor )
C. Konsultan pengawas
D. Owner ( pemilik proyek )
E. Mandor

Jawaban adalah E

Jawaban dari pertanyaan yang nomor 2 diatas adalah E, dikarenakan mandor bukanlah
merupakan salah satu dari penyedia jasa konstruksi maupun pengguna jasa konstruksi.
Penyedia jasa konstruksi di Indonesia ada 3, yaitu
a. Konsultan perencana
b. Konsultan pelaksana ( kontraktor )
c. Konsultan pengawas

Sedangkan untuk pengguna jasa konstruksi di Indonesia disebut dengan owner ( pemilik
proyek )

Sumber referensi dari jawaban diatas adalah UU Jasa Konstruksi tahun 2017 pasal 1 tentang
penyedia jasa konstruksi dan pengguna jasa konstruksi

Farchah - 21010117120053 - 11/1/2020 19:24:54


SOAL
1. Dibawah ini yang bukan termasuk manfaat dari wirausaha adalah….
a. Sebagai generator pembangunan lingkungan di bidang produksi, distribusi,
pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan lain sebagainya.
b. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai
dengan kemampuannya.
c. Hidup secara inefisien, berfoya-foya dan boros.
d. Menambah daya tamping tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
e. Berusaha mendidik karyawannya menjadi mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam
menghadapi pekerjaan.

2. Dalam pemilihan Penyedia Jasa sesuai dengan UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017,
Penyedia Jasa menyerahkan jaminan kepada Pengguna Jasa untuk memenuhi kewajiban
sebagaimana dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan Penyedia Jasa. Jaminan yang
dimaksud antara lain, kecuali….
a. Jaminan Perencanaan
b. Jaminan Penawaran
c. Jaminan Pelaksanaan
d. Jaminan Uang Muka
e. Jaminan Pemeliharaan

KUNCI JAWABAN
1. C. Hidup secara inefisien, berfoya-foya dan boros.
Manfaat dari wirausaha adalah :
- Menambah daya tamping tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
- Sebagai generator pembangunan lingkungan di bidang produksi, distribusi,
pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan lain sebagainya.
- Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan
kemampuannya.
- Berusaha mendidik karyawannya menjadi mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam
menghadapi pekerjaan.
- Memberi contoh kepada orang lain, bagaimana kita harus bekerja keras.
- Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.

2. A. Jaminan Perencanaan
Sesuai dalam UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 57 Ayat (2), Penyedia Jasa
menyerahkan jaminan kepada Pengguna Jasa untuk memenuhi kewajiban sebagaimana
dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan Penyedia Jasa berupa :
- Jaminan Penawaran;
- Jaminan Pelaksanaan;
- Jaminan Uang Muka;
- Jaminan Pemeliharaan; dan/atau
- Jaminan Sanggah Banding
Rinorah Ahmad Gilbran - 21010117120048 - 11/1/2020 19:26:20
SOAL
1. Salah satu ciri-ciri jiwa seorang wirausaha adalah sebagai berikut, kecuali….
a. Percaya diri
b. Berorientasi pada tugas dan hasil
c. Keberanian mengambil resiko
d. Kepemimpinan
e. Berorientasi ke masa lalu

2. Beberapa kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang professional adalah
kompetensi konseptual, kompetensi teknikal, kompetensi integratif, kompetensi
kontekstual, kompetensi adaptif, kompetensi komunikasi, serta etika profesi. Yang
dimaksud dengan kompetensi kontekstual yaitu….
a. Kemampuan memahami konsep pekerjaan.
b. Kemampuan dalam bentuk keterampilan.
c. Kemampuan mengintegrasikan kompetensi konseptual dan kompetensi teknikal.
d. Kemampuan menempatkan pekerjaan professional dalam konteks sosial, budaya,
dan ekonomi.
e. Kemampuan menyesuaikan diri.

KUNCI JAWABAN
1. E. Berorientasi ke masa lalu
Ciri-ciri jiwa seorang wirausaha adalah :
- Percaya diri
- Berorientasi pada tugas dan hasil
- Keberanian mengambil resiko
- Kepemimpinan
- Berorientasi ke masa depan
- Kreatif inovatif
- Memiliki tenaga dalam

2. D. Kemampuan menempatkan pekerjaan professional dalam konteks sosial, budaya, dan


ekonomi.
Beberapa kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang professional adalah :
- Kompetensi Konseptual, yaitu kemampuan memahami konsep pekerjaan.
- Kompetensi Teknikal, kemampuan dalam bentuk keterampilan.
- Kompetensi Integrati, yaitu kemampuan mengintegrasikan kompetensi konseptual
dan kompetensi teknikal.
- Kompetensi Kontekstual, kemampuan menempatkan pekerjaan professional dalam
konteks sosial, budaya, dan ekonomi.
- Kompetensi Adaptif, kemampuan menyesuaikan diri.
- Kompetensi Komunikasi, yaitu kemampuan mengkomunikasikan (lisan maupun
tulisan) gagasan secara efektif.
- Etika Profesi, yaitu etika kemanfaatan umum, etika kewajiban, etika kebenaran, etika
keunggulan, dan etika sadar lingkungan.

Rizki Aulia Sulistyowati - 21010117120047 - 11/1/2020 20:39:17


1. Struktur usaha Jasa Konstruksi meliputi hal berikut....
a. Jenis, sifat, klasifikasi, dan layanan usaha dan bentuk dan kualifikasi usaha.
b. Bentuk, sifat, layanan, kreatifitas, kualitas, jenis, kualifikasi bahan dan kualifikasi
teknis
c. Kualifikasi bahan, Bentuk, sifat, layanan, kreatifitas, kualitas, jenis, kualitas dan
kualifikasi teknis
d. Kualifikasi bahan, Bentuk, kreatifitas, kualitas, jenis, kualitas dan kualifikasi teknis
e. Bentuk, sifat, layanan, kreatifitas, kualitas, jenis, dan kualifikasi teknis

Jawaban : A
Penjelasan : Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017 pada Pasal 11
menjelaskan bahwa Struktur usaha Jasa Konstruksi meliputi Jenis, sifat, klasifikasi, dan
layanan usaha dan bentuk dan kualifikasi usaha.

Sumber : Undang-Undang Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017

2. Tanda Daftar Usaha Perseorangan yang diberikan kepada usaha orang perseorangan yang
berdomisili di wilayahnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tanda Daftar Usaha Perseorangan ini diterbitkan oleh....
a. Pemerintah Pusat
b. Pemerintah Daerah Provinsi
c. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
d. LPJK
e. TPJK

Jawaban : C
Penjelasan : Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017 pada Pasal 27
menjelaskan bahwa Tanda Daftar Usaha Perseorangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 26 ayat (1) diberikan oleh pemerintah Daerah kabupaten/kota kepada usaha orang
perseorangan yang berdomisili di wilayahnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Sumber : Undang-Undang Jasa Konstruksi No 2 Tahun 2017

Putri Ramadhani - 21010117130093 - 11/1/2020 20:48:43


1. Pada tahun 2017 Undang-undang tentang jasa konstruksi di Indonesia diperbaharui
menjadi UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi, apa tujuan diperbaharuinya
undang-undang tersebut? kecuali…
a. Memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan jasa konstruksi
b. Mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang jasa konstruksi
c. mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang menjamin kesetaraan
kedudukan pengguna dan Penyedia Jasa
d. meningkatkan keuntungan bagi investor asing dalam berwirausaha di bidang jasa
konstruksi
e. meningkatkan kepatuhan pada peraturan perundang-undangan
Jawaban : D
Pada 16 november 2018, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Syarif Burhanudin yang
diwakili oleh Kepala Bagian Hukum Data dan Komunikasi Publik Ditjen Bina
Konstruksi Hambali, menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Bidang Jasa Konstruksi
Kementerian PUPR di Surabaya. Beliau menjelaskan tujuan diperbaharuinya Undang-
undang tersebut, diantaranya memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa
Konstruksi; mewujudkan struktur usaha yang kokoh, handal, berdaya saing tinggi;
menghasilkan jasa konstruksi yang berkualitas; mewujudkan ketertiban penyelenggaraan
Jasa Konstruksi yang menjamin kesetaraan kedudukan pengguna dan Penyedia Jasa;
meningkatkan kepatuhan pada peraturan perundang-undangan; mewujudkan peningkatan
partisipasi masyarakat di bidang Jasa Konstruksi; dan seterusnya.
Sumber : Berita Ditjen Bina Konstruksi, pu.go.id

2. Diantara uraian mengenai Kontrak Kerja Konstruksi berikut, cakupan apa yang trerdapat
dalam UU no.2 tahun 2017 namun tidak termasuk dalam UU no. 18 tahun 1999?
a. Para pihak
b. jaminan atas risiko yang timbul dan tanggung jawab hukum kepada pihak lain dalam
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi atau akibat dari Kegagalan Bangunan
c. Penyelesaian perselisihan
d. Pemutusan kontrak kerja konstruksi
e. Rumusan pekerjaan
Jawaban : B
Pada UU no.18 Tahun 1999 tidak dijelaskan bahwa jaminan atas risiko yang timbul dan
tanggung jawab hukum kepada pihak lain dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi atau
akibat dari Kegagalan Bangunan merupakan bagian dari isi kontrak kerja konstruksi.
Sumber : Pelaksana BPK JDIH BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, 2018

M. Naufal Aryasatya - 21010117140127 - 11/1/2020 21:02:39


Soal 1
Apa hak tenaga kerja konstruksi yang memiliki sertifikat kompetensi kerja?
A. Remunerasi jabatan
B. Promosi jabatan
C. Imbalan yang layak atas jasa dan layanan yang diberikan
D. Tunjangan pensiun
E. Jaminan hari tua

Jawab : Menurut UU no. 2 tahun 2017 Bab VII pasal 73 ayat 1 adalah setiap tenaga kerja
konstruksi yang memiliki sertifikat kompetensi kerja berhak mendapat imbalan yang layak
jasa yang diberikan (C )

Soal 2
Apa saja komponen standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan?
A. Standar mutu bahan
B. Standar mutu peralatan
C. Standar keselamatan, dan kesehatan kerja
D. Standar operasi dan pemeliharaan
E. Standar nasional Indonesia

Jawaban : Menurut UU no.2 tahun 2017 Bab VI, Pasal 59 ayat 2, kecuali Standar Naisonal
Indonesia (E )
Ridhwan Abdul Wahid - 21010117140085 - 11/1/2020 21:12:52
1. Lingkup pembinaan usaha jasa kontruksi berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun
2017 adalah, kecuali…
a. Penetapan pembinaan
b. Penyelenggaraan kebijakan
c. Pengawasan, pemantauan, dan evaluasi
d. Pengembangan yang dilaksanakan oleh LPJK
e. Pengembangan jasa konstruksi dan pengembangan kerjasama

2. Ketentuan yang wajib dipenuhi untuk para tenaga kerja konstruksi asing di Indonesia
adalah, kecuali…
a. Kualifikasi tenaga harus sesuai dengan SNI
b. Memiliki RPTKA an IMTA
c. Teregistrasi dari menteri
d. Melakukan alih pengetahuan dan teknologi
e. Hanya diperbolehkan jabatan tertentu

KUNCI JAWABAN
1. D. Pengembangan yang dilaksanakan oleh LPJK
Penjelasan:
Berdasarkan UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi lingkup pembinaan berupa
penetapan pembinaan, penyelenggaraan kebijakan, pengawasan, pemantauan, dan
evaluasi, serta pengembangan jasa konstruksi dan pengembangan kerjasama. Untuk
pengembangan yang dilaksanakan oleh LPJK merupakan ruang lingkup pengembangan
berdasarkan UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
(sumber: UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan UU No. 18 Tahun 1999
tentang Jasa Konstruksi)
2. A. Kualifikasi tenagan harus sesuai dengan SNI
Penjelasan:
Berdasarkan UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pasal 74 ketentuan mengenai
tenaga kerja konstruksi asing yang ingin bekerja di Indonesia adalah memiliki RPTKA
an IMTA, teregistrasi dari menteri, melakukan alih pengetahuan dan teknologi, dan
hanya diperbolehkan jabatan tertentu saja.
(sumber: UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi)
Alfiyyah Yulzain Irnanda - 21010117130122 - 11/1/2020 21:13:23
1. pengembangan jenis usaha jasa konstruksi yang dibiayai sendiri oleh peinerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, badan usaha, atau masyarakat, dan dapat melalui pola kerja sama
untuk mewujudkan, memiliki, menguasai, mengusahakan, dan/atau meningkatkan
kemanfaatan bangunan, disebut….
a. Pengguna Jasa
b. Usaha Penyediaan Bangunan
c. Penyedia Jasa
d. Jasa Konstruk
e. Salah semua
2. Beriku adalah klasifikasi usaha Pekerjaan Konstruksi yang bersifat spesialis kecuali…
a. penyelesaian bangunan
b. konstruksi khusus
c. penyelesaian bangunan
d. instalasi
e. pembangunan
kunci jawaban
1. b
2. e
sumber soal dan jawaban UU JAKON no 2 tahun 2017

Variandi Ardidawa - 21010117130095 - 11/1/2020 21:13:50


1. Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dilakukan oleh ?
A. Presiden
B. Menteri Ketenagakerjaan
C. Walikota / Bupati
D. Camat
E. Ketua RT

2. Penyelenggaraan sebagian kewenangan Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam


pasal 5 mengikutsertakan masyarakat Jasa Konstruksi. Keikutsertaan dapat dilakukan
melalui satu lembaga yang dibentuk oleh Menteri. Unsur pengurus lembaga yang
dimaksud dapat diusulkan dari sebagai berikut, kecuali ?
A. Asosiasi profesi yang terakreditasi
B. Asosiasi perusahaan yang terakreditasi
C. Mahasiswa yang sedang menjalani kuliah S-1 Teknik Sipil
D. Perguruan tinggi atau pakar yang memenuhi kriteria
E. Institusi pengguna Jasa Konstruksi yang memenuhi kriteria

KUNCI JAWABAN

1) Kunci : C. Walikota / Bupati


referensi berasal dari materi 2 KWU konstr Agst 2020 dan UU Jakon No.2 Tahun 2017
Pasal 76 ayat 3 yang menjelaskan tanggung jawab pembinaan pada tingkat Pemetintah
Daerah dilakukan oleh gubernur dan/atau walikota/bupati

2) Kunci : C. Mahasiswa yang sedang menjalani kuliah S-1 Teknik Sipil


referensi berasal dari Materi 2 KWU Konst Agst 2020 dan UU Jakon No.2 Tahun 2017
Pasal 84 Ayat 1, 2, dan 3 yang menjelaskan maksud Partisipasi Masyarakat serta unsur
pengurus lembaga yang bisa diusulkan. Mahasiswa tidak termasuk salah satu diantara
unsur tersebut.

Shita Mayasari - 21010117120055 - 11/1/2020 21:13:59


SOAL

1. Seorang wirausaha membutuhkan kompetensi wirausaha, salah satunya adalah


Kompetensi Teknik, yaitu…
a. Kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara
menyajikannya
b. Kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang
tepat
c. Kemampuan tentang bagaimana memperoleh sumber-sumber dana dan cara
menggunakannya
d. Kemampuan tentang bagaimana cara mencari, memelihara, dan mengembangkan
relasi dan kemampuan komunikasi serta negosiasi
e. Kemampuan tentang melibatkan perhitungan nilai buku aktiva, nilai pengganti dan
nilai likuidasi aktiva
2. Berikut adalah persiapan-persiapan untuk menangkap peluang, kecuali…
a. Menumbuhkan jiwa wirausaha
b. Menentukan ide bisnis yang anda minati
c. Melakukan studi kelayakan
d. Memiliki keberuntungan
e. Keberanian mengambil resiko

KUNCI JAWABAN
1. A. Kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara
menyajikannya
Seorang wirausaha membutuhkan kompetensi sebagai berikut :
a. Kemampuan Teknik, yaitu kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan
jasa serta cara menyajikannya
b. Kemampuan Pemasaran, yaitu kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan
pelanggan serta harga yang tepat
c. Kemampuan Finansial, yaitu kemampuan tentang bagaimana memperoleh sumber-
sumber dana dan cara menggunakannya
d. Kemampuan Hubungan, yaitu kemampuan tentang bagaimana cara mencari,
memelihara, dan mengembangkan relasi dan kemampuan komunikasi serta negosiasi

2. D. Memiliki keberuntungan
Persiapan-persiapan untuk menangkap peluang
a. Menumbuhkan jiwa wirausaha
b. Menentukan ide bisnis yang anda minati
c. Melakukan studi kelayakan
d. Keberanian mengambil resiko
e. Bersedia me-manage usaha
f. Memiliki kecerdasan finansial

Kholila Liez Ramadhani - 21010117140090 - 11/1/2020 21:19:01

1. Berikut yang bukan termasuk metode pemilihan penyedia jasa konstruksi menurut UU
No.2 2017 :
a. Pemilihan langsung
b. Musyawarah
c. Tender
d. Pengadaan langsung
e. Pengadaan secara elektronik

2. Menurut UU No.2 2017,Usaha Penyediaan Bangunan dibiayai melalui investasi yang


bersumber dari,kecuali :
a. Pemerintah Pusat;
b. Pemerintah Daerah;
c. badan usaha; dan/atau
d. Presiden
e. masyarakat.

Jawaban :
1. B. Musyawarah
(Menurut pasal 42 UU No.2 2017 tentang jasa konstruksi menjelaskan bahwa metode
pemilihan jasa penyedia jasa dilakukan dengan cara tender/seleksi, pengadaan secara
elektronik, penunjukan langsung, dan pengadaan langsung sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Sehingga yang tidak termasuk dalam keempat metode tersebut yaitu Musyawarah.

2. D. Presiden
(Menurut pasal 36 pasal 3 UU No.2 2017 tentang jasa konstruksi menjelaskan bahwa
usaha penyediaan bangunan dibiayai melalui investasi yang bersumber dari Pemerintah
pusat;pemerintah daerah:badan usaha;dan masyarakat.
Sehingga yang tidak termasuk dalam keempat sumber investasi yaitu Presiden

Lancana Ikbar Arta Mudianto - 21010117140096 - 11/1/2020 21:38:49


1. Yang bukan merupakan prinsip isi undang-undang jasa konstruksi adalah..
a. Jaminan Mutu Konstruksi
b. Akuntabilitas dan Reformasi
c. Peran pihak asing
d. Peran Pemerintah Pusat dan Daera
e. Peran Masyakat Jasa Konstruksi

Jawaban : c. Peran pihak asing

Alasan : prinsip isi undang-undang jasa konstruksi meliputi jaminan mutu konstruksi,
akuntabilitas dan reformasi, peran pemerintah pusat dan daerah. Peran masyarakat jasa
konstruksi, adanya system informasi terintegrasi dan kesetaraan antara pengguna dan
penyedia jasa. Sehingga peran pihak asing buka merupakan prinsip isi undang-undang
jasa konsruksi.

Sumber : Materi 2 KWU Konstruksi


2. Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017, penanggungjawaban secara
professional terhadap hasil layanan Jasa Konstruksi dapat dilaksanakan memalui…
a. Mekanisme penjaminan
b. Perjanjian tertulis
c. Mekanisme sidang
d. Laporan tertulis
e. Penerapan sanksi

Jawaban : a. Mekanisme penjaminan

Alasan : UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 Pasal 75 ayat 2 tentang Tanggung
Jawab Profesi berbunyi “Penanggungjawaban secara professional terhadap hasil
layanan Jasa Konstruksi dapat dilaksanakan memalui mekanisme penjaminan”

Sumber : UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017

Clara Shinta Ayuningtyas - 21010117130088 - 11/1/2020 21:58:40


1. Apa kompetensi yang dibutuhkan wirausahawan..
a. Kemampuan Berbicara
b. Kemampuan Pemasaran
c. Kemampuan Mempengaruhi orang
d. Kemampuan Investasi
e. Kemampuan Mengatur waktu

Jawaban : b. Kemampuan Pemasaran


yaitu kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang
tepat, dan hal ini sangat dibutuhkan untuk wirausahawan.

Sumber : Materi 1 Matkul KWU

2. Dibawah ini yang merupakan keuntungan dari franchising…


a. Royalti
b. Kebebasan dalam beroprasi
c. Pertumbuhan yang tinggi
d. Jangka waktu permulaan bisnis lebih cepat
e. Pajak Franchise yang rendah
Jawban : d. jangka waktu permulaan bisnis lebih cepat
Karena memang keuntungan franchise adalah demikian akibat dari nama brand yang kita
franchising sudah besar dan memiliki pamong kepada pasar, sehingga hal ini
memudahka permulaan yang sangat cepat.

Sumber : Materi 1 Matkul KWU

Panji Akbar Nugroho - 21010117140095 - 11/1/2020 22:03:53


1. Sistem penyelesaian sengketa pada kontrak kerja konstruksi diatur dalam UU Jasa
Konstruksi No.2 Tahun 2017 pada pasal :
a. 88
b. 89
c. 74
d. 23
e. 32

Jawaban : a. 88
Alasan :
Pasal 88 terdapat dalam BAB XI dari UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 yang
mengatur tentang penyelesaian sengketa kontrak kerja konstruksi yang berbunyi
“Sengketa yang terjadi dalam Kontrak Kerja Konstruksi diselesaikan dengan prinsip
dasar musyawarah untuk mencapai kemufakatan. Tahapan upaya penyelesaian sengketa
meliputi mediasi, konsiliasi, dan arbitrase. Selain upaya penyelesaian sengketa para
pihak dapat membentuk dewan sengketa dimana pemilihan keanggotaan dewan sengketa
dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalitas dan tidak menjadi bagian dari salah satu
pihak.”

2. Tanda daftar pengalaman yang diajukan oleh Badan Usaha Jasa Konstruksi kualifikasi
menengah dan besar dalam melakukan registrasi pengalaman usaha harus memuat hal
berikut, kecuali :
a. Nama paket pekerjaan
b. Pengguna jasa
c. Tahun pelaksanaan pekerjaan
d. Kinerja penyedia Jasa
e. Tahapan pekerjaan
Jawaban : e. Tahapan pekerjaan
Alasan : Persyaratan isi dari tanda daftar pengalaman badan usaha jasa konstruksi diatur
dalam UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 Pasal 31 ayat 3 yang berbunyi :
Tanda daftar pengalaman usaha jasa konstruksi harus memuat :
1. Nama paket pekerjaan
2. Pengguna Jasa
3. Tahun pelaksanaan pekerjaan
4. Nilai pekerjaan
5. Kinerja Penyedia Jasa
Dan tahapan pekerjaan tidak termasuk ke dalam persyaratan tersebut.

Ahmad Ulin Naim - 21010117140129 - 11/1/2020 22:18:12


1. a). Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan
konstruksi.
b). Konsultansi Konstruksi adalah layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manajemen
penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan.
c). Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali
suatu bangunan.
d). Pengguna Jasa adalah pemilik atau pemberi pekerjaan yang menggunakan layanan
Jasa Konstruksi.
e). Penyedia Jasa adalah pemberi layanan Jasa Konstruksi.
Mana dari pernyataan yang benar tentang Undang-Undang No 2 tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi
a. a, d, e
b. a, c, d
c. a, b, c
d. c, d, e
e. Semua benar
Jawaban : E
a b c d e adalah semua pernyataan tentang Undang-Undang No 2 tahun 2017
2. Dalam sebuah proyek pembangunan terdapat pihak owner, konsultan, kontraktor. Salah
satu fungsi dari konsultan adalah
a. Mengelola administrasi dalam kontrak kerja
b. Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek.
c. Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau manajemen
konstruksi (MK).
d. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak dapat
melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.
e. Melakukan pembiayaan dana proyek
Jawaban : A
Salah satu fungsi dari konsultan adalah mengelola administrasi dalam kontrak kerja
Alivia Suryaningrum - 21010117120057 - 11/1/2020 22:30:26
SOAL
1. Proses studi kelayakan bisnis terdiri dari 4 tahapan yakni, penemuan ide atau
perumusan gagasan, memformulasikan tujuan, analisis, dan keputusan, seperti gambar
di bawah ini :

Pada tahap analisis aspek produksi/ operasi, manakah pernyataan di bawah ini yang
tepat?
A. Hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis bagi pelanggan.
B. Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan yang ada dan harus
disesuaikan pula dengan sasaran produksi agar tidak kelebihan kapasitas.
C. Pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi untuk mempermudah proses operasi.
D. Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan lama atau tidak.
E. Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan.

2. Selaras dengan UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017, yang bukan merupakan
kewenangan gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah dalam rangka
mencapai tujuan meningkatnya kemampuan dan kapasitas usaha Jasa Konstruksi
nasional adalah …
A. Menyelenggarakan pengawasa proses pemberian izin Usaha Nasional
B. Menyelenggarakan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi asing dan Jasa
Konstruksi kualifikasi besar
C. Memfasilitasi kemitraan antar badan usaha Jasa Konstruksi di provinsi dengan
badan usaha dari luar provinsi
D. Menyelenggarakan pengawasan sistem rantai pasok konstruksi di provinsi
E. Memberdayakan badan usaha Jasa Konstruksi
KUNCI JAWABAN
1. E. Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan.
Tahap analisis adalah tahap pengkajian ide bisnis, apakah ide bisnis tersebut akan
dapat mencapai tujuan atau tidak. Salah satu aspek yang dicermati adalah aspek
produksi/ operasi. Analisis aspek teknik produksi/ operasi diantaranya meliputi lokasi,
mesin dan peralatan, bahan baku dan bahan penolong, tenaga kerja, metode produksi,
lokasi dan lay-out pabrik atau tempat usaha.
Pilihan A. Hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis bagi pelanggan. SALAH
karena hendaknya lokasi dipilih yang paling stategis dan paling efisien tidak hanya
bagi pelanggan, tetapi juga bagi perusahaan itu sendiri. Misal dekat ke pemasok,
dekat ke konsumen, dekat ke alat transport atau di antara ketiganya.
Pilihan B. Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan yang ada dan
harus disesuaikan pula dengan sasaran produksi agar tidak kelebihan kapasitas.
SALAH karena agar tidak terjadi kelebihan kapasitas, mesin dan peralatan
disesuaikan dengan luas produksi bukan dengan sasaran produksi.
Pilihan C. Pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi untuk mempermudah proses
operasi. SALAH karena merupakan bagian dari analiss segmentasi pasar yang masuk
kedalam analisis aspek pemasaran.
Pilihan D. Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan lama atau
tidak. SALAH karena merupakan analisis masa hidup proyek yang masuk kedalam
analisis aspek pemasaran.

Pilihan E. Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi
permintaan.
BENAR karena ketika volume operasi relevan dengan potensi pasar dan prediksi
permintaan yang sudah dianalisis sebelumnya pada tahap analisis pasar, maka tidak
akan terjadi kelebihan atau kekurangan kapasitas, juga tidak akan terjadi volume
operasi yang berlebihan yang dapat menimbulkan permasalahan baru dalam
penyimpanan.
2. B. Menyelenggarakan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi asing dan Jasa
Konstruksi kualifikasi besar

Dalam UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 BAB III Tanggung Jawab dan
Kewenangan
Pasal 4 ayat (1) huruf a
Pemerintah Pusat bertanggung jawab atas :
a. meningkatnya kemampuan dan kapasitas usaha Jasa Konstruksi nasional;
Pasal 6 ayat (1)
Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a,
gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah memiliki kewenangan :
a. memberdayakan badan usaha Jasa Konstruksi;
b. menyelenggarakan pengawasa proses pemberian izin Usaha Nasional;
c. menyelenggarakan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi di provinsi;
d. menyelenggarakan pengawasan sistem rantai pasok konstruksi di provinsi; dan
e. memfasilitasi kemitraan antar badan usaha Jasa Konstruksi di provinsi dengan
badan usaha dari luar provinsi.
Pilihan B. pada soal menyebutkan bahwa gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat di
daerah memiliki kewenangan menyelenggarakan pengawasan tertib usaha Jasa
Konstruksi asing dan Jasa Konstruksi kualifikasi besar. SALAH karena itu bukan
kewenangan gubernur tetapi merupakan kewenangan Pemerintah Pusat sebagaimana
disebutkan dalam
Pasal 5 ayat (1) huruf k
Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a,
Pemerintah Pusat memiliki kewenangan :
k. Menyelenggarakan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksi asing dan Jasa
Konstruksi kualifikasi besar

M. Yazid Muharorulloh - 21010117130164 - 11/1/2020 22:33:28


1. Hak dan Kewajiban Konsultan Pengawas salah satunya adalah…
a. Menyelenggarakan pelatihan tenaga ahli konstruksi
b. Menyelenggarakan pelatihan tenaga terampil konstruksi
c. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam pelaksanaan
pekerjaan
d. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek
e. Membuat gambar revisibila terjadi perubahan perencanaan
Jawaban : C
UU Tentang Jasa Konstruksi Bab 1 Pasal 1 ayat 11
2. Salah satu fungsi dari konsultan perencana adalah…
a. Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana,rencana
kerja,syarat-syarat,hitungan struktur,dan rencana anggaran biaya
b. Membuat laporan hasil pekerjaan brupa laporan harian,mingguan,dan bulanan
c. Bertanggungjawab langsung kepada pemilik proyek atau kontraktor utama
d. Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan
e. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan
Jawaban : A
UU No 2 Tahun 2017

Hastomo Himawan S. - 21010117140136 - 11/1/2020 22:42:08


1. Dalam UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, jenis usaha Jasa Konstruksi
adalah sebagai berikut, kecuali
a. Usaha Jasa Konsultasi Konstruksi
b. Usaha Pekerjaan Konstruksi
c. Usaha Jasa Konsultasi Terintegrasi
d. Usaha Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
e. Usaha Peyedia pekerjaan konstruksi

Usaha Jasa Konsultasi Terintegrasi, point ini tidak disebutkan dalam UU No.2
Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
2. Yang di maksud dengan layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pengkajian, perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manageman penyelenggaran
konstruksi suatu bangunan adalah
a. Jasa Konstruksi
b. Konsultasi Konstruksi
c. Pekerjaan Konstruksi
d. Usaha Penyediaan Bangunan
e. Pengguna Jasa

Konsultasi Konstruksi, Hal ini terdapat jelas di Pasal 1 UU No.2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi
Fakhrur Roji - 21010117120067 - 11/1/2020 22:43:40
1. Kewenangan Pemerintah Daerah provinsi pada sub-urusan Jasa Konstruksi meliputi:
a. Penyelenggaraan pelatihan tenaga ahli konstruksi
b. Penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi
c. Penerbitan Izin Usaha nasional kualifikasi kecil, menengah, dan besar
d. Pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan, dan tertib pemanfaatan Jasa
Konstruksi
e. Penyelenggaraan sistem informasi Jasa Konstruksi cakupan daerah kabupaten/kota
Jawaban : A
Sumber : Pasal 7 UU No 2 Tahun 2017
2. Yang melakukan pembiayaan dana proyek dari awal sampai proyek selesai dikerjakan
adalah…
a. Konsultan perencana
b. Konsultan pengawas
c. Owner
d. Pelaksana
e. Kontraktor
Jawaban : D
Sumber : UU No 2 Tahun 2017

Muhammad Anan Mahardika - 21010117120030 - 11/1/2020 22:55:58

Soal Pilihan Ganda

Soal 1.
Seorang wirausaha tidak akan mengikuti ide orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri serta
kemampuan untuk melaksanakan sesuatu dengan ide yang dimiliki merupakan ciri-ciri jiwa
kewirausahaan berupa:
a. Berani mengambil risiko
b. Percaya diri
c. Kepemimpinan
d. Berorientasi pada masa depan
e. Keorisinalan
Jawaban: e. Keorisinilan

Alasan:
Orang yang mempunyai kepercayaan pada dirinya sendiri akan memiliki ciri-ciri tidak
mementingkan diri sendiri, tidak membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan gembira.
Sedangkan seseorang yang mempunyai percaya diri, akan selalu memiliki keyakinan dan
kemampuan untuk bekerja sendiri dalam mengorganisasikan, mengawasi, dan meraih
kesuksesan. Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan, dan keteladanan. Seorang wirausaha yang memiliki pandangan ke depan maka
individu tersebut selalu berusaha, berkarsa, dan berkarya. Dan juga seorang wirausaha tidak
akan mengikuti ide orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri serta kemampuan untuk
melaksanakan sesuatu dengan ide yang dimiliki.

Sumber:
Tambunan, Formaida, Renika Hasibuan. 2018. Pengaruh Percaya Diri dan Tekad yang Kuat
terhadap Berwirausaha.
Marsellinam, Vonnie Jane, Y. Sugiharto. 2018. Identifikasi Jiwa Kewirausahaan pada
Pemilik Elisabeth Max di Semarang.

Soal 2.
Penilai ahli diitetapkan oleh:
a. Pemerintah pusat
b. Tenaga Kerja
c. Penyedia Jasa
d. Menteri
e. Badan Pengawas
Jawaban: d. Menteri

Alasan:
Sesuai dengan Pasal 60 ayat 3 pada UU No. 2 Tahun 2017 di mana penilai ahli ditetapkan
oleh Menteri dalam hal penyelnggaraan Jasa Konstruksi yang tidak memenuhi Standar
Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan sehingga Pengguna Jasa dan/atau
Penyedia Jasa dapat menjadi pihak yang bertanggung jawab terhadap Kegagalan Bangunan.

Sumber:
Undang Undang No. 2 Pasal 2017 tentang Jasa Konstruksi

Dalin Junior Murthado - 21010117140138 - 11/1/2020 22:58:33

Soal 1
Pada UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017, tertulis bahwa Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
berlandaskan pada salah satunya asas …
a. Kejujuran dan keadilan
b. Kebonafitan
c. Pembangunan tanpa henti
d. Dua Pilar
e. Kemajemukan

Jawabannya adalah ‘a. Kejujuran dan keadilan’. Hal tersebut tertulis pada UU Jasa
Konstruksi No.2 Tahun 2017 sebagai salah satu asas Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Hal
tersebut dapat dicek pada BAB II Pasal 2 UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017.

Soal 2
Ada beberapa layanan usaha yang dapat diberikan oleh Jasa Konstultasi Konstruksi yang
bersifat umum. Berikut yang bukan merupakan layanan yang dapat diberikan oleh Jasa
Konstultasi Konstruksi yang bersifat umum sesuai dengan apa yang tertulis pada UU Jasa
Konstruksi No.2 Tahun 2017 adalah …
a. Pengkajian
b. Pengujian Teknis
c. Perencanaan
d. Perancangan
e. Pengawasan

Jawabannya adalah ‘b. Pengujian Teknis’. Pada UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 BAB
IV Pasal 13 point 4 dan 5 tertuang kalimat yang menjelaskan bahwa ‘Pengujian Teknis’
merupakan layanan usaha yang dapat diberikan oleh Jasa Konsultasi Konstruksi yang bersifat
spesialis, bukan umum.
Margiani Yunita Kusuma Putri - 21010117130086 - 11/1/2020 23:00:59

SOAL
1. Berikut yang merupakan pengertian dari Pekerjaan Konstruksi menurut UU. No.2 Tahun
2017 adalah...
a. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan,
pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan.
b. Layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi.
c. Yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang jasa konstruksi.
d. Suatu keadaan keruntuhan bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah
penyerahan akhir hasil jasa konstruksi.
e. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.

2. Sertifikat Badan Usaha paling sedikit memuat hal sebagai berikut, kecuali...
a. Jenis usaha
b. Sifat usaha
c. Rekam jejak perusahaan
d. Klasifikasi usaha
e. Kualifikasi usaha

JAWABAN
1. e. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.
Penjelasan:
Karena menurut UU No. 2 Tahun 2017 pada BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 yang dimaksud
dengan Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali
suatu bangunan.

2. c. Rekam jejak perusahaan


Penjelasan:
Karena menurut UU No. 2 Tahun 2017 pada BAB IV Usaha Jasa Konstruksi Pasal 30 ayat 3
yang menyebutkan bahwa Sertifikat Badan Usaha paling sedikit memuat:
a. jenis usaha;
b. sifat usaha;
c. klasifikasi usaha; dan
d. kualifikasi usaha.

Patrick Rico A. - 21010117140089 - 11/1/2020 23:02:19

1. Di bawah ini sikap yang patut dicontoh dari seorang Bob Sadino, kecuali…
a. Memiliki kemauan yang keras
b. Berani mengambil risiko
c. Meniru inspirasi orang lain
d. Tahan banting dan tidak cengeng
e. Ikhlas dan selalu bersyukur

Jawaban : C
Sumber : https://yea-indonesia.com/

2. Layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi.


Merupakan pengertian dari…
a. Konsultasi konstruksi
b. Jasa konstruksi
c. Pekerjaan konstruksi
d. Pengguna jasa konstruksi
e. Penyedia jasa konstruksi

Jawaban : B
Sumber : Pasal 1 UU No 2 Tahun 2017
Andy Widyantono - 21010117140092 - 11/1/2020 23:13:04

1. Keterampilan apa yang dimiliki seorang manajer tingkat tinggi atau Top management
supaya dapat memahami kondisi secara keseluruhan dan mengambil tindakan yang tepat
untuk kesuksesan organisasinya?
a. Keterampilan Teknik
b. Keterampilan Kemanusiaan
c. Keterampilan Konseptual
d. Keterampilan Akademis
e. Keterampilan Emosional

Jawaban :
c. Keterampilan Konseptual
Alasan :
Keterampilan manajemen ada 3 yaitu, Keterampilan Teknik, Keterampilan Kemanusiaan dan
Konsempual. Keterampilan Konseptual adalah kemampuan seorang manajer untuk melihat
keseluruhan organisasi sebagai suatu entitas yang lengkap. Keterampilan Konseptual ini
meliputi pemahaman tentang kerjasama setiap unit kerja dalam organisasi beserta
pemahaman tentang ketergantungan satu unit kerja dengan unit kerja lainnya, perubahan pada
suatu unit kerja juga akan mempengaruhi unit kerja atau bagian lainnya. Keterampilan ini
meliputi pemahaman tentang hubungan antar institusi, industri dan masyarakat serta
pemahaman tentang pengaruh faktor-faktor politik, sosial dan kondisi ekonomi suatu negara
terhadap bisnis perusahaannya. Dengan pemahaman-pemahaman tersebut, seorang manajer
tingkat tinggi atau Top Management dapat memahami kondisi bisnis secara keseluruhan dan
mengambil tindakan yang tepat untuk kesuksesan Organisasinya.

Sumber :
Materi 1 KWU Konstr. Agst 2020
https://ilmumanajemenindustri.com/3-keterampilan-manajemen-yang-harus-dimiliki-
oleh-manajer/
2. Yang termasuk tujuan diadakannya Dewan Sengketa dalam upaya penyelesaian
permasalahan sengketa, kecuali?
a. Menyederhanakan proses
b. Mencapai hasil dengan lebih cepat
c. Biaya lebih murah
d. Mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan
e. Menambah biaya

Jawaban :
e. Menambah biaya
Alasan :
Pada pasal 88 ayat 4 Undang-undang No 2 Tahun 2017 menjelaskan pilihan pertama
penyelesaian sengketa kontrak kerja konstruksi adalah musyawarah untuk mufakat baru
kemudian dilanjutkan pada tahap penyelesaian sengketa yang terdiri dari mediasi, konsiliasi
dan arbitrasi. Dua tahap upaya penyelesaian sengketa yaitu mediasi dan konsiliasi dapat
digantikan dengan Dewan Sengketa yang bertujuan untuk meyederhanakan proses agar
mencapai hasil yang lebih cepat, murah dan mengutamakan kesepakatan yang saling
menguntungkan.

Sumber :
Materi 2 KWU Konstr. Agst 2020
https://www.pu.go.id/berita/view/16067/kementerian-pupr-dorong-penyelesaian-
sengketa-kontrak-konstruksi-melalui-dewan-sengketa

Alven Tsaqif A - 21010117130159 - 11/1/2020 23:22:08

1. Hasil kerja apa saja yang dikeluarkan sebagai konsutan perencana, kecuali.
a. Detail Engineering Design
b. Rencana Anggaran Biaya
c. Perizinan IMB
d. Memantau jalannya proyek
e. Dokumen AMDAL

Jawaban : D
Karena memantau jalannya proyek peerjaan sebagai pemilik proyek / owner dijelaskan pada
UU No. 2 JAKON 2017 Pasal 39 ayat 1 adalah pihak yang menginginkan fasilitas proyek.

2. Selisih dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar ditambah penyusutan disebut?
a. Net cash in-flow (aliran kas masuk bersih)
b. Cash outflow (aliran kas keluar)
c. Cash inflow (aliran kas masuk)
d. Cash in and out (aliran kas keluar masuk)
e. Cashback

Jawaban : A
Dari aliran kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajiban
kewajiban keuanganya, selisih dari aliran kas masuk dan keluar adalah net cash in-flow/aliran
kas masuk bersih

Alfian Luthfi Awafi – 21010117130155 - 11/2/2020 00:09:41

1. Dalam sebuah proyek dilakukan pemilihan dan penetapan penyediaan jasa dengan
pertimbang apa? Kecuali.........
a. Kesetaraan antara bidang usaha dan ruang lingkup pekerjaan
b. Kesetaraan antara kualitas usaha dan beban kerja
c. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat
d. Kinerja penyediaan jasa
e. Pengalaman menghasilkan produk kontruksi sejenis

Jawaban : C
Karena penangan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat termasuk
pemilihan penyediaan jasa.

2. Tugas dari penilai ahli dalam suatu proyek Bangunan antara lain. Kecuali........
a. Memiliki Sertifikat kompetensi kerja pada jenjang jabatan ahli di bidang yang sesuai
klasifikasi produk bangunan yang menfalami kegagalan bangunan
b. Menetap kan penyebab terjadinya kegagalan bangunan
c. Menberikan rekomendasi kebijakan kepada menteri untuk mencegah terjadinya kegagalan
bangunan
d. Menetapkan penyebab terjadinya kegagalan bangunan
e. Menetapkan tingkat lepatutan terhadap standar K4

Jawaban : A
Karena A termasuk berisi tentang syarat penilaian ahli dalam suatu proyek bangunan

Alexander Bagus Adhy Dewanto - 21010117120031 - 11/2/2020 1:59:43

SOAL
1. Pemilihan Penyedia jasa dengan cara Penunjukan langsung dapat dilakukan dalam keadaan
sebagai berikut...
a. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang sangat
terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak
b. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan keselamatan negara
c. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang sangat
terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang kewajiban
d. Semua benar
e. a dan b
2. Untuk mendapatkan Sertifikat Badan Usaha, badan usaha Jasa Konstruksi mengajukan
permohonan kepada Menteri melalui...
a. Lembaga Sertifikasi Profesi yang dibentuk oleh asosiasi profesi terakreditasi.
b. Lembaga Sertifikasi keahlian yang dibentuk oleh asosiasi profesi terakreditasi.
c. Lembaga Sertifikasi Badan Usaha yang dibentuk oleh asosiasi badan usaha terakreditasi.
d. Lembaga Sertifikasi Badan Usaha yang dibentuk oleh Menteri.
e. Lembaga Sertifikasi Profesi yang dibentuk oleh Menteri.

JAWABAN
1. e. a dan b
Penjelasan:
Karena menurut UU No. 2 Tahun 2017 pada BAB V Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Pasal
42 ayat 4 yang menyebutkan bahwa pemilihan Penyedia jasa dengan cara penunjukan
langsung dapat dilakukan dalam keadaan:
a. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat;
b. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang sangat
terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak;
c. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan keselamatan negara;
d. Pekerjaan yang berskala kecil; dan/atau
e. Kondisi tertentu.

2. c. Lembaga Sertifikasi Badan Usaha yang dibentuk oleh asosiasi badan usaha terakreditasi.
Penjelasan:
Karena menurut UU No. 2 Tahun 2017 pada BAB IV Usaha Jasa Konstruksi Pasal 30 ayat 4
yang menyatakan bahwa untuk mendapatkan Sertifikat Badan Usaha, badan usaha Jasa
Konstruksi mengajukan permohonan kepada Menteri melalui lembaga Sertifikasi Badan
Usaha yang dibentuk oleh asosiasi badan usaha terakreditasi.

Dinar Wahyu Hidayat - 21010117130127 - 11/2/2020 2:17:50


1. Tujuan penyelenggaraan jasa konstruksi terdapat pada UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi terdapat pada pasal berapa …
a. pasal 2 c. pasal 4 e. pasal 6
b. pasal 3 d. pasal 5
Penjelasan : Pada UU No. 2 Tahun 2017 sudah tertera jelas bahwa tujuan penyelenggaraan
jasa konstruksi diatur pada pasal 3 dari poin a sampai f

2. Penerbitan izin usaha nasional kualifikasi kecil, menengah, dan besar merupakan
kewenangan pemerintah tingkat apa . . .
a. Pemerintah Desa c. Pemerintah Pusat e. Pak RW
b. Pemerintah Daerah Kab/Kota d. Pak RT
Penjelasan : berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 tentang jasa konstruksi, penerbitan izin usaha
tersebut diatur pada pasal 8 huruf c yang menjelaskan bahwa izin tersebut merupakan
kewenangan Pemerintah Daerah kabupaten / kota

Wandho Ilham Praoga - 21010117130160 - 11/2/2020 20:19:21

Soal 1 :
Badan Pelaksana LPJK adalah kesekretariatan LPJK yang merupakan unit kerja
yangmendukung pelaksanaan tugas LPJK yang meliputi :
a. administrasi, teknis, dan keahlian
b. administrasi, manjemen, dan teknis
c. manjemen, teknis, dan keahlian
d. administrasi, pelaksanaan, dan keahlian
e. perencanaan, teknis, manajemen

jawaban : a karena menurut peraturan lembaga pengembanga n jasa konstruksi nasional


nomor : 11 tahun 2013 tentang registrasi usaha jasa perencana dan pengawas konstruksi bab 1
pasal 1 ayat 5 disebutkan meliputi administrasi, teknis, dan keahlian.
Soal 2 :
Pembagian penggolongan usaha jasa perencana dan pengawas konstruksi menurut klasifikasi
pekerjaan konstruksi disebut :
a. klasifikasi
b.subklasifikasi
c. kualifikasi
d. subkualifikasi
e. registrasi

jawaban : b karena menurut peraturan lembaga pengembangan jasa konstruksi nasionalnomor


: 11 tahun 2013 tentang registrasi usaha jasa perencana dan pengawas konstruksi bab 1 pasal
1 ayat 15 Subklasifikasi adalah pembagian penggolongan usaha jasa perencana da n
pengawas konstruksi menurut klasifikasi pekerjaan konstruksi.

Alfina Rohmaniah - 21010117120070 - 11/3/2020 7:13:21

1. Sesuai dengan UU Jasa Konstruksi No. 2 tahun 2017 pasal 24 “Dalam hal penyelenggaraan
jasa konstruksi menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah serta memenuhi
criteria beresiko kecil sampai dengan sedang, berteknologi sederhana sampai dengan madya
dan berbiaya kecil sampai dengn sedang, ……. Dapat membuat kebijakan khusus”.
A. Pemerintah Pusat
B. Pemerintah Daerah Provinsi
C. Pemerintah Kabupaten/Kota
D. Pemerintah tingkat Kecamatan
E. Pemerintah tingkat desa

(jawaban : B)
Penjelasan : Bunyi UU Jasa Konstruksi No. 2 tahun 2017 pasal 24 yaitu “Dalam hal
penyelenggaraan jasa konstruksi menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah serta
memenuhi criteria beresiko kecil sampai dengan sedang, berteknologi sederhana sampai
dengan madya dan berbiaya kecil sampai dengn sedang, Pemerintah Daerah Provinsi Dapat
membuat kebijakan khusus”.
Sumber : UU Jasa Konstruksi No. 2 tahun 2017

2. Berikut ini merupakan empat pendekatan dasar dalam menentukan nilai wajar sebuah
bisnis, kecuali…
A. Penilaian berdasarkan aktiva
B. Penilaian berdasarkan pasar
C. Penilaian berdasarkan laba
D. Penilaian berdasarkan minat diri sendiri
E. Penilaian berdasarkan perputaran uang (arus kas)

(jawaban : D)
Penjelasan : Empat pendekatan dasar dalam menentukan nilai wajar sebuah bisnis antara
lain :
1. Penilaian berdasarkan aktiva, mengukur bisnis dengan melihat nilai aktiva-nya. Melibatkan
perhitungan nilai buku aktiva, nilai pengganti aktiva dan nilai likuidasi aktiva.
2. Penilaian berdasarkan pasar, sesuai harga perusahaan yang setara.
3. Penilaian berdasarkan laba, melihat nilai perusahaan berdasarkan laba potensial di masa
mendatang.
4. Penilaian berdasarkan perputaran uang (arus kas), dengan membandingkan antara expected
dan required rate of return dari investasi.
Sumber : PPT materi 1 KWU konstruksi 2020

Luthfie Irfani Raza - 21010118140198 - 11/3/2020 12:29:00

1. Berdasarkan UU No.2 tahun 2017 pasal 24, Pemerintah Daerah provinsi dapat membuat
kebijakan khusus berupa kerja sama operasi dengan badan usaha konstruksi daerah atau
menggunakan Sub-penyedia jasa daerah apabila dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi....
a. Mengunakan APBD
b. Menggunakan APBD dan memenuhi kriteria kualifikasi kecil sampai menengah (anggaran,
resiko, dan teknologinya).
c. Menggunakan APBD dan memenuhi kriteria kualifikasi menengah sampai besar
(anggaran, resiko, dan teknologinya).
d. Menggunakan APBD dan memenuhi kriteria kualifikasi besar (anggaran, resiko, dan
teknologinya).
e. Semua benar.

JAWABAN: B
Alasan:
Berdasarkan UU JAKON No. 2 Tahun 2017 BAB IV Pasal 24 Ayat 1 yang berbunyi “Dalam
hal penyelenggaraan Jasa Konstruksi menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah
serta memenuhi kriteria berisiko kecil sampai dengan sedang, berteknologi sederhana sampai
dengan madya, dan berbiaya kecil sampai dengan sedang, pemerintah Daerah provinsi dapat
membuat kebijakan khusus.”

2. Menurut UU No. 2 Tahun 2017, Kontrak Kerja Konstruksi paling sedikit harus mencakup
uraian mengenai…
a. rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai
pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu pelaksanaan;
b. masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan pemeliharaan yang
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa;
c. masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan pemeliharaan yang
menjadi tanggung jawab Penyedia Pemerintah;
d. hanya a dan b benar
e. semua Benar

JAWABAN: D
Alasan:
Menurut UU No. 2 Tahun 2017 BAB V Pasal 47 Ayat 1 Kontrak Kerja Konstruksi paling
sedikit harus mencakup uraian mengenai:
a. para pihak, memuat secara jelas identitas para pihak;
b. rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai
pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu pelaksanaan;
c. masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan pemeliharaan yang
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa;
d. hak dan kewajiban yang setara, memuat hak pengguna Jasa untuk memperoleh hasil Jasa
Konstruki dan kewajibannya untuk memenuhi ketentuan yang diperjanjikan, serta hak
penyedia Jasa untuk memperoleh informasi dan imbalan iasa serta kewajibannya
melaksanakan layanan Jasa Klnstruksi;
e. penggunaan tenaga kerja konstruksi, memuat kewajiban mempekerjakan tenaga kerja
konstruksi bersertifikat;
f. cara pembayaran, memuat ketentuan tentang kewajiban Pengguna Jasa dalam melakukan
pembayaran hasil layanan Jasa Konstruksi, termasuk di dalamnya jaminan atas pembayaran;

Novan Dwi Wirawan - 21010117140121 - 11/3/2020 21:24:20

1. Seorang wirausahawan harus bertanggungjawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak
dicapai, menurut konsep 10D dari Bygrave disebut..
a. Decisiveness
b. Determination
c. Destiny
d. Dedication
e. Devotion

Jawaban: c
Alasan:
Dalam buku Kewirausahaan oleh Prof. Dr. H. Dedy Takdir S.SE.,M.S dan kawan- kawan,
Bygrave menggambarkan wirausaha dengan konsep 10 D, yaitu:
1. Dream:Mempunyai visi terhadap masa depan dan mampu mewujudkannya
2. Decisiveness:Tidakbekerja lambat, membuat keputusan berdasarperhitungan yangtepat.
3. Doers : Membuatkeputusan dan melaksanakannya
4. Determination:Melaksanakankegiatan dengan penuh perhatian
5. Dedication :Mempunyaidedikasi tinggi dalam berusaha
6. Devotion:Mencintaipekerjaan yang dimiliki
7. Details :Memperhatikanfaktor-faktor kritis secara rinci
8. Destiny :Bertanggungjawab terhadap nasib dan tujuan yanghendak dicapai
9. Dollars :Motivasibukan hanya uang
10. Distribute :Mendistribusikankepemilikannya terhadap orang yang dipercayai
Referensi: buku Kewirausahaan oleh Prof. Dr. H. Dedy Takdir S.SE.,M.S dan kawan- kawan

2. Terdapat keuntungan dan kerugian ketika seseorang mengambil pilihan menjadi seorang
wirausahawan. Di bawah ini yang bukan keuntungan menjadi wirausahawan ialah..
a. Otonomi
b. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
c. Beban tanggung jawab
d. Legitimasi moral (mewujudkan kesejahteraan dan menciptakan kesempatan kerja.)
e. Tidak ada jawaban benar

Jawaban: c
Alasan:
Menurut Ilik (2010) dalam buku Kewirausahaan oleh Prof. Dr. H. Dedy Takdir S.SE.,M.S
dan kawan-kawan, terdapat keuntungan dan kerugian ketika seseorang Mengambil pilihan
menjadi seorang wirausahawa di antaranya:
Keuntungan:
- Otonomi
- Tantangan awal dan motif berprestasi
- Pengawasan Keuangan
- Legitimasi moral (mewujudkan kesejahteraan dan menciptakan kesempatan kerja)
Kerugian:
- Pengorbanan personal
- Beban tanggung jawab
- Margin keuntungan yang kecil / resiko kegagalan
Referensi: buku Kewirausahaan oleh Prof. Dr. H. Dedy Takdir S.SE.,M.S dan kawan- kawan
Fernaldi Gradiyanto - 21010117130114 - 11/4/2020 1:40:35

SOAL
1. Manakah di bawah ini yang bukan merupakan ciri-ciri UU No. 2 Tahun 2017 yang
membedakan dengan UU No. 18 Tahun 1999?
a. Wilayah pengaturan = industri konstruksi
b. Pembinaan sentralisasi
c. Klasifikasi usaha CPC (KBLI)
d. Partisipasi masyarakat: satu lembaga, peningkatan peran asosiasi, dan forum dalam
berbagai media
e. Lingkup pembinaan: Penetapan kebijakan, penyelenggaraan kebijakan, monitoring dan
evaluasi, dan pengembangan jasa konstruksi serta kerja sama

2. Manakah di bawah ini yang bukan cakupan uraian di dalam Kontrak Kerja Konstruksi
menurut UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 Pasal 47
a. Para pihak yang menjalin kontrak
b. Rumusan pekerjaan
c. Penggunaan tenaga kerja konstruksi
d. Harga satuan pekerjaan dan batas waktu pelaksanaan
e. Latar belakang proyek

JAWABAN
1. Jawaban B. Pembinaan sentralisasi
Yang merupakan ciri-ciri UU No. 2 Tahun 2017 yang membedakan dengan UU No. 18
Tahun 1999 seharusnya bukan Pembinaan Sentralisasi, melainkan Pembinaan Desentralisasi
2. Jawaban E. Latar Belakang Proyek
- Yang merupakan cakupan uraian di dalam Kontrak Kerja Konstruksi menurut UU
Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 Pasal 47 adalah sebagai berikut: Para pihak,
memuat secara jelas identitas para pihak
- Rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai
pekerjaan, harga satuan, lumpsump, dan batasan waktu pelaksanaan
- Masa pertanggungan
- Penggunaan tenaga kerja konstruksi, memuat kewajiban memperkerjakan tenaga
kerja konstruksi bersertifikasi
SUMBER
Materi 2 KWU Konstruksi 2020
UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017

Fatikh Gustavan Adi – 21010117140087 - 11/4/2020 13:06:43

1. Perkuliahan kewirausahaan mempelajari tentang :


a. kiat sukses mencari barang diskon
b. menutup rejeki orang lain
c. berwirausaha dengan strategi dan ilmu
d. membuat bisnis tanpa memikirkan strategi
e. mencari kesalahan usaha orang

2. Kiat sukses menurut bob sadino


a.berpikir positif
b. realisasikan ide
c. menutup diri dari pesaing bisnis
d. b & c benar
e. a & b benar

jawaban
1. C. berwirausah dengan strategi dan ilmu
2. E. a & b benar

Anda mungkin juga menyukai