Anda di halaman 1dari 34

BAB III

INVENTARISASI DATA SEKUNDER

Yang dimaksud data sekunder adalah segala informasi yang berkaitan dengan studi yang
sedang dilaksanakan, yang diperoleh secara tidak langsung atau oleh pihak lain. Data-data
sekunder dapat berupa catatan, hasil wawancara, hasil analisis yang diperoleh oleh suatu instansi
atau tim studi, juga buku-buku laporan proyek dan peraturan kebijaksanaan daerah. Penyusunan
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan memerlukan tersedianya data sekunder
Jenis data sekunder yang akan dikumpulkan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data
fisik dan data sosial ekonomi. Data fisik yang berkaitan dengan studi ini meliputi prasarana dan
sarana, sumberdaya lahan, hidroklimatologi, geografi fisik, dan lingkungan yang diperlukan pada
lokasi studi. Sedangkan data sosial ekonomi meliputi kelembagaan, kependudukan, sosial, ekonomi,
dan budaya. Data sekunder yang telah dikumpulkan sampai dengan penyusunan Laporan Antara
data sekunder yang telah berhasil dikumpulkan sebagaimana disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3. 1 Data Sekunder yang Terkumpul


No. Jenis Data Sumber Data
1 Peta Rupa Bumi skala 1:25.000 Bakosurtanal
Lembar No. 1408 – 623 Ngandu
Lembar No. 1408 – 641 Juwangi
Lembar No. 1509-213 Sedan
2 Survei Investigasi dan Desain Perbaikan Embung BBWS Pemali-Juana
Lodan
- Laporan Utama
- Laporan Investigasi Bendungan
- Laporan Investigasi Geoteknik
3 Sekilas Pembangunan bendungan di Indonesia Direktorat Jenderal Sumber Daya air,
(2004-2009) Departemen Pekerjaan Umum.
4 Panduan Rencana Tindak Darurat Bendungan BBWS Pemali-Juana
Lodan Tahun 2007
5 Pengkajian dan Evaluasi Tingkat Keamanan Pusat Penelitian dan Pengembangan
Bendungan, Jawa Tengah (2006) Sumber Daya Air.
6 Leaflet Bendungan Lodan BBWS Pemali-Juana
7 Kabupaten Rembang Dalam Angka 2014 BPS Kabupaten Rembang
8 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bappeda Kabupaten Rembang
Rembang
9 Data Hidrologi Balai PSDA Kudus

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3-1


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

3.1 Peta Rupa Bumi dan Catchment Area


Peta rupa bumi digunakan untuk menentukan batas DAS Bendungan Lodan. Penetapan
Daerah Aliran Sungai (DAS) Bendungan Lodan dilakukan berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia
(RBI) yang diperoleh adalah Peta RBI Lembar 1509-213 Sedan skala 1:25.000. Sedangkan peta
Daerah Tangkapan Air (Catchment Area) Bendungan Lodan berupa peta DEM (Digita Elevation
Model) dengan skala 1:20.000.

Gambar 3. 1 Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar Sedan


(Sumber: Bakosurtanal-PPIK UGM)

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3-2


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Gambar 3. 2 Peta Catchment Area Bendungan Lodan

3.2 Data Hujan


Data hujan digunakan sebagai masukan dalam analisis debit banjir rencana. Data hujan
tersebut diperoleh dari Balai PSDA Seluna Kudus. Data hujan yang dikumpulkan adalah data hujan
pada 14 tahun terakhir (2001-2014). Adapun stasiun pencatat kejadian hujan tersebut adalah
Stasiun Hujan Sedan, Stasiun Hujan Mrayun, dan Stasiun Hujan Bonjor (RB 014A) seperti berikut.

RB.011

RB.011a RB.013
RB.001a

R8 Kaliori RB.015Mudal
RB.014 Sedan
RB.002
RB.015a
R4 Sulang

Gambar 3. 3 Peta Stasium Hujan Kabupaten Rembang


(Sumber: Balai PSDA Seluna Kudus)
Tabel 3. 2 Rangkuman Data Curah Hujan DAS Lodan

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3-3


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Tahun
Nama
Data Hujan
Stasiun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Bonjor Hujan Maks. (mm) 0 76 0 0 0 200 0 0 82 77 66 42 77


Jml.Curah Hujan (mm) 0 895 0 0 0 1080 0 0 580 1711 247 330 1746
RB.014A
Jml.Hari Hujan (hari) 0 46 0 0 0 47 0 0 61 133 28 31 92

Mrayun Hujan Maks. (mm) 49 95 110 180 150 110 71 128 47 10 69 72 87


Jml.Curah Hujan (mm) 211 1537 1221 2516 2935 1204 613 1228 1133 2134 1302 1065 1582
RB.010
Jml.Hari Hujan (hari) 14 61 30 67 64 48 34 59 66 132 79 76 94

Sedan Hujan Maks. (mm) 97 0 30 37 95 185 130 114 76 111 54 68 73


Jml.Curah Hujan (mm) 309 0 1344 327 631 1435 686 1048 815 1482 934 1124 1409
RB.014
Jml.Hari Hujan (hari) 7 0 66 22 33 42 24 43 54 80 63 53 78
(Sumber: Balai PSDA Seluna Kudus)

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3-4


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

3.3 Data Monitoring Elevasi Muka Air Waduk


Data elevasi muka air waduk Lodan diperlukan untuk mengetahui kondisi muka air waduk dari
waktu ke waktu. Data elevasi muka air waduk Lodan yang berhasil dikumpulkan adalah data
pembacaaan selama 3 (tiga) tahun terakhir, yaitu tahun 2012 s.d. 2014. Data tersebut diperoleh dari
Balai PSDA Seluna. Grafik elevasi muka air waduk Lodan adalah seperti pada gambar berikut.

GRAFIK PEIL RENCANA-REALISASI


60,000 WADUK LODAN TAHUN 2012

50,000

40,000
PEIL (m)

30,000 Limpas
Rencana

20,000 Realisasi

10,000

0,000
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53
MINGGU

Gambar 3. 4 Grafik Neraca Air Bendungan Lodan Tahun 2012


(Sumber: Balai PSDA Seluna Kudus)

GRAFIK PEIL RENCANA-REALISASI


60,000 WADUK LODAN TAHUN 2013

50,000

40,000
PEIL (m)

30,000 Limpas
Rencana

20,000 Realisasi

10,000

0,000
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53
MINGGU

Gambar 3. 5 Grafik Neraca Air Bendungan Lodan Tahun 2013


(Sumber: Balai PSDA Seluna Kudus)

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3-5


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

GRAFIK PEIL RENCANA-REALISASI


50,000 WADUK LODAN TAHUN 2014

45,000

40,000

35,000
PEIL (m)

30,000

25,000 Limpas

Rencana
20,000
Realisasi
15,000

10,000

5,000

0,000
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53
MINGGU

Gambar 3. 6 Grafik Neraca Air Bendungan Lodan Tahun 2014


(Sumber: Balai PSDA Seluna Kudus)

Berdasarkan data grafik elevasi muka air waduk Lodan di atas dapat diketahui bahwa air pada
waduk Bendungan Lodan dari tahun 2012 s.d. 2014 tidak pernah melimpas ( spill).

3.4 Data Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang


Data Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
rencana tata ruang wilayah pada wilayah studi. Beberapa informasi yang diperoleh dari dokumen
Rencana Tata Ruang Wilayah antara lain :
1. Arahan pemanfaatan ruang dan masalah pembangunan
2. Konsep dan strategi pengembangan wilayah
3. Penjabaran konsep dan strategi pengembangan tata ruang wilayah.

Data dan informasi rencana tata ruang wilayah dapat diwujudkan dalam bentuk peta-peta hasil
rumusan rencana yang diperoleh atas dasar studi kompilasi data dan analisis data wilayah . Beberapa
data peta tata ruang wilayah Kabupaten Rembang tahun 2011-2031 yang diperoleh diantaranya adalah
peta tutupan lahan, peta kelerengan, peta jenis tanah, peta geologi, peta curah hujan, dan peta
ketinggian dengan skala gambar masing-masing 1:50.000.

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3-6


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

3.4.1 Peta Tutupan Lahan


Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang disajikan peta tutupan lahan yang
Bendungan
Lodan
menggambarkan kondisi tataguna lahan pada Kabupaten Rembang. Berdasarkan peta tutupan lahan di
atas terlihat bahwa daerah sekitar tangkapan (catchment area) Bendungan Lodan tutupan lahannya
sebagian besar berupa perkebunan dan sebagian kecil berupa pemukiman, tegalan dan sawah irigasi.

Bendungan
Lodan

Gambar 3. 7 Peta Tutupan Lahan


(Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang)

3.4.2 Peta Kelerengan


Peta kelerengan menunjukkan kemiringan lahan di Kabupaten Rembang. Secara umum
kelerengan lahan di Kabupaten Rembang dapat diklasifikasikan menjadi
 Kemiringan antara 0 - 2%;
 Kemiringan antara 2 - 8 %
 Kemiringan antara 8 - 15%
 Kemiringan antara dan 15 - 25%
 Kemiringan antara 25 - 40%
 Dan Kemiringan antara di atas 40%

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3-7


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

ccKhusus Bendungan Lodan, daerah tangkapannya dan daerah terdampak mempunyai


kelerengan antara 0 - 2% (sebagian Desa Jambangan, Desa Jimbangan, Desa Pelang, Desa Nglojo,
Desa Dadapmulyo, Desa Gunungmulyo, Desa Gonggang, Desa Sumbermulyo, dan Desa Kalipang) ; 2
-8 % (sebagian Desa Lodan Kulon dan Lodan Wetan); dan 15 - 25% (sebagian Desa Bonjor).

Bendungan
Lodan

Bendungan Gambar 3. 8 Peta Kelerengan


Lodan
(Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang)

3.4.3 Peta Jenis Tanah


Dalam lingkup regional yang luas, jenis tanah di Kabupaten Rembang terdiri dari 9 jenis yaitu;
aluvial coklat tua kebuan, aluvial coklat tua kelabuan, asosiasi grumusol coklat kelabuan dan grumusol
kelabu, asosiasi litosol dan mediteran coklat, asosiasi mediteran merah kekuningan dan mediteran,
grumusol kelabu coklat, kompleks mediteran coklat kemerahan dan litosol, kompleks regosol kelabu
dan grumusol kelabu tua, planosol coklat keabuan, dan regosol coklat. Dalam lingkup regional yang
lebih sempit khususnya pada bendungan, catchment area dan daerah terdampak Bendungan Lodan,
jenis tanah sekitar bendungan adalah Grumusol kelabu tua, Asosiasi mediteran merah kekuningan,
mediteran, coklat tua kekelabuan, dan regosol coklat.

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3-8


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Bendungan
Lodan

Gambar 3. 9 Peta Jenis Tanah


(Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang)

3.4.4 Peta Geologi


Secara geologi daerah Kabupaten Rembang tersusun atas batuan berusia Miocene
(sedimentary facies), Pleistocene (sedimentary facies), Pliocene (sedimentary facies), Alluvium, dan
Undifferentiated volcanic product.

Bendungan
Lodan

Gambar 3. 10 Peta Geologi


(Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang)

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3-9


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Dalam lingkup regional yang lebih sempit khususnya pada bendungan, catchment area dan
daerah terdampak Bendungan Lodan secara geologi dareah tersebut tersusun atas batuan berusia
Miocene (sedimentary facies) dan Pliocene (sedimentary facies).

3.4.5 Peta Isohyet Curah Hujan


Kondisi curah hujan tahunan yang terjadi di Kabupaten Rembang dapat dilihat pada peta
isohyet hujan. Berdasarkan peta isohhyet tersebut curah hujan rerata tahunan kabupaten Rembang
berada antara 1400 sd 2200 mm. Bendungan Lodan, Daerah Tangkapan Hujan dan daerah terdampak
berada pada daerah dengan curah hujan rerata tahunan antara 1600 sd 1800 mm. Pada daerah sekitar
catchment area Bendungan Lodan curah hujan yang terjadi sebesar 1600 - 1800 mm/tahun (sekitar
Desa Lodan Wetan) dan 1800 - 2000 mm/tahun (sekitar Desa Lodan Kulon).

Bendungan
Lodan

Gambar 3. 11 Peta Curah Hujan


(Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang)

3.4.6 Peta Ketinggian


Profil dataran di daerah Kabupaten Rembang digambarkan dalam peta Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Rembang mempunyai ketinggian antara 0 sd 500 m di atas permukaan laut rerata.
Daerah sekitar Bendungan Lodan, Daerah Tangkapan Hujan dan daerah terdampak mempunyai profil
dataran dengan ketinggian antara 25 - 100 m di atas permukaan laut.

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 10


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Bendungan
Lodan

Gambar 3. 12 Peta Ketinggian


(Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang)

3.5 Inventarisasi dan Kajian Studi Terdahulu


Studi terdahulu yang tersedia berupa laporan-laporan terkait perencanaan sebelumnya pada
tahap-tahap studi kelayakan (feasibility study) dan detail desain sebelumnya. Beberapa hasil laporan
studi terdahulu yang telah terkumpul antara lain: (1) Survai Investigasi dan Desain Perbaikan Embung
Lodan 1999, (2) Audit Lingkungan Pembangunan Embung Lodan dan Embung Banyukuwung dan (3) O
& P Bendungan Lodan Jawa Tengah

3.5.1. Survai Investigasi dan Desain Perbaikan Embung Lodan 1999


Berdasarkan hasil Survai Investigasi dan Desain Perbaikan Embung Lodan diketahui bahwa
Bendungan Lodan mulai dibangun pada bulan Oktober tahun 1994, namun secara efektif baru dapat
dimulai pada bulan Juli tahun 1995, sedangkan pengisian waduk dilaksanakan pada awal tahun 1996.
Pada tanggal 20 November 1998 terjadi bencana dengan runtuhnya Bendungan Lodan, tepatnya
keruntuhan pada pelimpah dan tergerusnya pondasi bangunan pelimpah dan saluran pengambilan.
Akibat kejadian bencana tersebut, untuk mengembalikan fungsi Bendungan Lodan maka pada tahun
1999 pekerjaan Survai Investigasi dan Desain Perbaikan Bendungan Lodan. Sasaran pokok pekerjaan
adalah meliputi kegiatan survey / inspeksi detail akibat banjir, survei kondisi geologi-hidrologi, dan
desain perbaikan bangunan bendungan. Untuk memberikan gambaran secara singkat dari jenis
pekerjaan tersebut, maka akan diuraikan secara singkat pada tabel berikut.

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 11


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Tabel 3. 3 Ringkasan Hasil Kegiatan Survai, Investigasi dan Desain Perbaikan Embung Lodan
1. Sosial Ekonomi
No Objek Metode Hasil/Data
1 Tataguna Lahan  Mengumpulkan data sekunder/dari referensi (Kecamatan Luas lahan di sekitar kawasan Bendungan Lodan adalah
Dalam Angka, Data Demografi Desa) 2.402,320 Ha
2 Kependudukan  Mengumpulkan data sekunder/dari referensi (Kecamatan Jumlah penduduk dari 4 (empat) desa tersebut adalah 9.174
Dalam Angka, Data Demografi Desa) jiwa dengan kepadatan 2,83 Jiwa/Ha.
 Desa yang ditinjau adalah lodan Wetan, Lodan Kulon,
Jambangan, Pelang.
4 Sosial Ekonomi  Mengumpulkan data sekunder/dari referensi (Kecamatan Sumber pendapatan penduduk di sekitar kawasan
Dalam Angka, Data Demografi Desa). Bendungan Lodan adalah dari sektor pertanian dan sektor
non-pertanian.
Pendapatan perkapita penduduk desa di sekitar Bendungan
Lodan sebesar Rp. 87.500,-
5 Persepsi penduduk  Wawancara/konsultasi dengan warga dan aparat setempat Sebagian besar penduduk setuju terhadap rencana
terhadap perbaikan rehabilitasi Bendungan Lodan, dengan syarat bendungan
Bendungan Lodan dibangun secara baik dan aman, karena sebagian penduduk
masih trauma akibat banjir yang disebabkan oleh runtuhnya
bendungan pada tahun 1998 lalu.

2. Geologi
No Objek Metode Hasil/Data
1 Lokasi Fondasi Embung  Pemboran inti, sumur uji, dan uji sampel di Laboratorium Lapisan batuan terdiri dari jenis batulempung, pasir
gampingan, dan pasir kwarsa.
2 Fondasi saluran pelimpah  Pemboran inti, sumur uji, dan uji sampel di Laboratorium Lapisan batuan terdiri dari jenis batulempung, pasir
gampingan, dan pasir kwarsa.
3 Tanah timunan Tubuh  Pemboran inti dan uji sampel di Laboratorium Jenis tanah lempung, lanau, agak berpasir, dan kondisi
Embung lunak.
4 Pasir dan Kerikil  Uji sampel di Laboratorium Properties pasir: Gs = 2,73-2,85 ; n = 2,00 gr/cm3 ; ω = 1,04-
2,54%; kadar organik = 3%.
5 Bahan Batu  Uji sampel di Laboratorium Jenis Andesit; Gs= 2,26-2,68; Abrasi = 23,75%

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 12


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

3. Hidrologi
No Objek Metode Hasil/Data
1 Daerah Tangkapan Air  Penetapan DTA berdasarkan peta topografi skala 1:50.000 Daerah Tangkapan Air (DTA) Bendungan Lodan seluas
(US Army,1944) 12,04 km2
2 Curah Hujan Rancangan  Analisis probabilitas frekuensi dengan metode E.J Gumbel Nilai hujan PMP terkoreksi sebesar 482 mm.
3 Banjir rancangan  Hidrograf satuan Gamma-1 Puncak hidrograf sebsar 1,2 m3/dt
 Hidrograf banjir rancangan Q-2 s.d. Q-1000 Debit puncak Q-1000 sebesar 240 m3/dt ; Q-PMF sebesar
388 m3/dt

4. Desain Perbaikan
No Objek/Struktur Kondisi Awal Usulan Hasil Desain
1 Pelimpah, peluncur dan  Puncak pelimpah elevasi +46,50; lebar pelimpah = 11,00 m;  Puncak pelimpah elevasi +46,50; lebar pelimpah 40,00 m;
peredam energi lantai hulu elv = +42,50 m. lantai hulu elvasi +37,00.
 Letak pelimpah di sandaran kanan segaris dengan as  Letak pelimpah menjorok ±35 m dari as embung.
embung.  Pelimpah direncanakan untuk kapasitas Q-PMF (388
 Pelimpah direncanakan untuk kapasitas Q-1000 (240 m3/dt). m3/dt).
2 Pondasi pelimpah  Lantai peluncur langsung menumpu pada tanah pondasi.  Pada pondasi ditambahi dinding penahan rembesan
(cutoff wall) dan drainasi bawah peluncur.
3 Puncak embung  Puncak embung elevasi +48,50  Puncak embung elevasi +49,25

5. Instrumentasi
No Objek/Struktur Kondisi Setelah Kejadian Perbaikan
1 Piezometer  Electric Piezometer berjumlah 5 buah, yang terletak di tubuh  Jenis piezometer yang dipasang adalah Stand Pipe
embung. Piezometer.
 Setelah keruntuhan Embung Lodan piezometer tidak  Jumlah piezometer yang dipasang 6 buah.
berfungsi.
2 Monumen Survai (BM)  BM berjumlah 2 buah terletak di sandaran kanan & kiri.  BM yang dipasang berjumlah 2 buah.
 Setelah keruntuhan Embung Lodan BM tidak berfungsi.
3 Titik Monitoring  Jumlah 2 buah terletak di tubuh embung.  Titik Monitoring yang dipasang berjumlah 5 buah yang

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 13


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

No Objek/Struktur Kondisi Setelah Kejadian Perbaikan


 Setelah keruntuhan Embung Lodan Titik Monitoring tidak berada di puncak bendungan.
berfungsi.
4 Alat Pengukur Rembesan  Setelah keruntuhan Embung Lodan Alat Pengukur  Alat Pengukur Rembesan yang dipasang adalah tipe Vee-
Rembesan tidak berfungsi. Notch Weir berbentuk huruf “V”.
5 Sumur Observasi  Setelah keruntuhan Embung Lodan Sumur Observasi tidak  Sumur Observasi berupa pipa PVC.
berfungsi.  Jumlah sumur observasi 15 buah, terletak di hilir
bendungan.
6 Alat Pencatat Permukaan  Setelah keruntuhan Embung Lodan Alat Pencatat  Alat Pencatat Permukaan Air yang dipasang berjumlah 1
Air Permukaan Air tidak berfungsi. buah.
Sumber: Survai, Investigasi dan Desain Perbaikan Embung Lodan;1999

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 14


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

LUAS PERMUKAAN (Ha)


180 170 160 150 140 130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
50

V = -21015 H⁴ + 4871.2833 H³ - 344263 H²


45
+ 9827752.9 H - 99486575
ELEVASI (m)

40

Elevation (m) Area (Ha) Volume (CM)


30 0,45 0,011
35 2,399 0,082
35 40 24,921 0,765
45 78,441 3,349
50 139,925 8,808

30
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

TAMPUNGAN (MCM)

Gambar 3. 13 Lengkung Kapasitas Tampungan Bendungan Lodan


(Sumber: Survai, Investigasi dan Desain Perbaikan Embung Lodan;1999)
3.5.2. Audit Lingkungan Pembangunan Embung Lodan dan Embung Banyukuwung

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 15


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Pelaksanaan Audit Lingkungan dimaksudkan untuk dapat dipakai sebagai alat pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang bersifat internal dan
juga untuk dapat memberikan informasi mengenai upaya selanjutnya untuk memanfaatkan embung bagi kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan Audit
Lingkungan Pembangunan Embung Lodan dilaksanakan pada bulan Juni tahun 1997 oleh C.V. SIDODADI SAKTI. Hasil pelaksanaan pekerjaan audit
tersebut diuraikan secara singkat pada tabel berikut.

1). Data Umum


Lokasi Embung : Desa Lodan Wetan dan Lodan Kulon, Kecamatan
Sarang,Kabupaten Rembang.
Manfaat Proyek : Penyediaan ar baku 100 l/dt untuk Kecamatan Sarang dan
Kragan.
Irigasi seluas 400 Ha.
Pariwisata dan perikanan.

2). Data Teknis


Tipe Embung : Timbunan tanah homogen
Tinggi Embung : 17,5 m
Panjang Embung : 148,5 m
Lebar puncak :5m
Luas genangan : 100 Ha
Volume air : 5 juta m3
Tampungan efektif : 4,6 juta m3
Tampungan mati : 400 ribu m3
Luas daerah tangkapan : 11,66 km2
Elevasi M.A.Banjir : +47,78
Elevasi M.A. Terendah : +37,00
Elevasi M.A.Normal : +46,50

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 16


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Elevasi dasar sungai : +31,00

3). Kondisi Sosial Ekonomi


Survei kondisi sosial dilakukan dengan cara menyebar kuesioner ke daerah yang terkena
dampak proyek Embung Lodan. Desa yang turut dilakukan survei berjumlah 8 (delapan)
desa sebagai berikut:

Desa lodan Wetan : Jumlah penduduk 2300


Jumlah masyarakat ekonomi lemah 50%
Jumlah masyarakat ekonomi sedang 30%
Jumlah masyarakat ekonomi kuat 20%

Desa Jambangan : Jumlah penduduk 1252


Jumlah masyarakat ekonomi lemah 40%
Jumlah masyarakat ekonomi sedang 40%
Jumlah masyarakat ekonomi kuat 20%

Desa Gunung Mulyo : Jumlah penduduk 1830


Jumlah masyarakat ekonomi lemah 30%
Jumlah masyarakat ekonomi sedang 60%
Jumlah masyarakat ekonomi kuat 10%

Desa Sumber Mulyo : Jumlah penduduk 1556


Jumlah masyarakat ekonomi lemah 40%
Jumlah masyarakat ekonomi sedang 40%
Jumlah masyarakat ekonomi kuat 20%

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 17


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Desa Kalipang : Jumlah penduduk 1865


Jumlah masyarakat ekonomi lemah 35%
Jumlah masyarakat ekonomi sedang 40%
Jumlah masyarakat ekonomi kuat 25%

Desa Mojokerto : Jumlah penduduk 1552


Jumlah masyarakat ekonomi lemah 50%
Jumlah masyarakat ekonomi sedang 20%
Jumlah masyarakat ekonomi kuat 30%

Desa Kendal Agung : Jumlah penduduk 1200


Jumlah masyarakat ekonomi lemah 25%
Jumlah masyarakat ekonomi sedang 35%
Jumlah masyarakat ekonomi kuat 40%

Desa Kragan : Jumlah penduduk 1655


Jumlah masyarakat ekonomi lemah 30%
Jumlah masyarakat ekonomi sedang 40%
Jumlah masyarakat ekonomi kuat 30%

3.5.3. Operasi & Pemeliharaan Bendungan Lodan Jawa Tengah


Manual O&P Bendungan Lodan sebelumnya sudah pernah dibuat dengan tujuan untuk memberikan panduan pola operasi dan pemeliharaan
bendungan. Di dalam manual O&P tersebut berisi data teknis bendungan, prosedur pengoperasian dan perawatan pintu intake, Rencana Tindak Darurat,
Satgas pengisian awal Bendugan Lodan, skema pemanfaatan air, dan skema jaringan irigasi. Selain itu juga dapat diketahui kapasitas tampungan
Bendungan Lodan yang ditunjukkan dengan area capacity curve seperti pada gambar di bawah ini.
Tabel 3. 4 Hubungan Elevasi, Area, dan Volume

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 18


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Elevation (m) Area (Ha) Volume (MCM)


47,00 111,00 5,39
46,00 104,10 4,79
45,00 88,40 3,61
44,00 69,69 2,59
43,00 52,95 1,89
42,00 40,43 1,42
41,00 31,36 1,08
40,00 24,00 0,80
39,00 18,24 0,60
38,68 16,69 0,53
35,00 4,53 0,09
Sumber: O&P Bendungan Lodan-Jawa Tengah

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 19


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

AREA CAPACITY CURVE OF LODAN DAM


20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
47 NWL +46.50

46

45

5,384,940 cu.m
4,858,900cu.m
44

43

STORAGE
42

Elevation (m)

EFFECTIVESTORAGE
41

GROSS
40

39 DWL +38.68

530,040 cu.m
38

37

DEAD STORAGE
36

35
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6
RESERVOIR CAPACITY in MCM 12 10 8 6 4 2 0
AREA in 10⁵ sq.m

Gambar 3. 14 Kurva Hubungan Elevasi, Area, dan Volume Bendungan Lodan


(Sumber: O&P Bendungan Lodan-Jawa Tengah)

Berdasarkan area capacity curve Bendungan Lodan di atas dapat diketahui bahwa Bendungan Lodan mempunyai volume tampungan ( gross storage)
5,388,940 m3 (5,388 MCM), volume tampungan efektif 4,858,900 m 3 (4,858 MCM), dan volume tampungan mati ( dead storage) 530,040 m3. Sedangkan
untuk kondisi elevasi muka air di atas mercu bendungan dan besar debit limpasan dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini.

Tabel 3. 5 Tabel Hubungan Tinggi Air di atas Mercu dan Debit Pelimpah

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 20


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Elevasi Tinggi Air Debit Air Elevasi Tinggi Air Debit Air
Muka Air Diatas Melimpah Muka Air Diatas Melimpah
(m) Mercu (m) (m³/det) (m) Mercu (m) (m³/det)
46,50 0 0 47,55 1,05 130,20
46,55 0,05 1,38 47,60 1,10 139,49
46,6 0,10 3,90 47,65 1,15 148,97
46,65 0,15 7,12 47,70 1,20 158,71
46,70 0,20 10,95 47,75 1,25 168,66
46,75 0,25 15,30 47,80 1,30 178,71
46,80 0,30 20,10 47,85 1,35 188,94
46,85 0,35 25,32 47,90 1,40 199,44
46,9 0,40 30,91 47,95 1,45 210,12
46,95 0,45 36,87 48,00 1,50 220,98
47,00 0,50 43,17 48,05 1,55 231,91
47,05 0,55 49,80 48,10 1,60 243,11
47,10 0,60 56,71 48,15 1,65 254,47
47,15 0,65 63,89 48,20 1,70 265,75
47,20 0,70 71,37 48,25 1,75 277,43
47,25 0,75 79,11 48,30 1,80 289,14
47,30 0,80 86,95 48,35 1,85 300,42
47,35 0,85 95,19 48,40 1,90 312,54
47,40 0,90 103,61 48,45 1,95 324,80
47,45 0,95 112,26 48,50 2,00 337,22
47,50 1,00 121,13
Sumber: O&P Bendungan Lodan-Jawa Tengah

Elevasi muka air di atas mercu ditampilkan dengan skala kenaikan elvasi muka setiap 0,05 m dengan elevasi terendah adalah +46,05 dan elevasi
tertinggi +48,50. Apabila elevasi muka air berada pada +46,50 menandakan bahwa tinggi air di atas mercu adalah 0 m dengan debit melimpah 0 m³/det,

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 21


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

sedangkan jika elevasi muka air berada pada +48,50 maka menandakan bahwa tinggi muka air di atas mercu adalah 2 m dengan debit melimpah 337,22
m³/det. Hubungan antara tinggi muka air di atas mercu dengan besaran debit melimpah Bendungan Lodan dapat dilihat pada Gambar 3.15 berikut ini.

Grafik Hubungan Tinggi Air di atas Mercu dan Debit Pelimpah


2

1,8

1,6

Tinggi Muka Air di atas Mercu 1,4

1,2

0,8

0,6

0,4

0,2

0
0 50 100 150 200 250 300 350

Debit Melimpah

Gambar 3. 15 Grafik Hubungan Tinggi Air di atas Mercu dan Debit Pelimpah Bendungan Lodan
(Sumber: O&P Bendungan Lodan-Jawa Tengah)

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 22


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Pemanfaaatan air Bendungan Lodan diatur melalui pintu pengambilan dan valve pada masing-masing pipa pengambilan. Pintu intake yang terdapat
pada Bendungan Lodan ada 3 buah, yaitu pintu intake no.1, pintu intake no.2, dan pintu air baku. Sedangkan katup atau valve ada 6 macam yaitu slide bulk
head valve, butterfly valve no.1, butterfly valve no.2, butterfly valve no.3, check valve no.1, dan check valve no.2. Semua pintu dan valve tersebut
mempunyai fungsi mengatur skema pemanfaatan air Bendungan Lodan seperti yang dapat dilihat pada gambar skema pemanfaatan air di bawah ini.

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 23


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Bendungan Lodan
5,388,940,00 m3

Air Baku/PDAM
20 L/det, 5 jam/hr
Valve
0.863m3/det
House
Impact
Box
0.773
m3/det, Saluran Sekunder Lodan Kiri
340 ha 0.090 m3/det, 40 ha

Sungai
Main Lodan
Canal
Saluran Sekunder Lodan
Kanan
0.416 m3/det, 184 ha Bangunan
Pembagi
BLD.1

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 24


Saluran Sekunder Lodan Wetan
0.357 m3/det, 156 ha
LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Gambar 3. 16 Skema Pemanfaatan Air Bendungan Lodan


(Sumber: O&P Bendungan Lodan-Jawa Tengah)

PPK PKSDA BBWS Pemali-Juana Feed back PTSL-II Jkt Office

Ir. Budi Priyanto, Sp.1


Regional Engineer

KETUA
SATGAS

Suranto, ME

Struktural

Gate operator Pengamat Instrumen Analisa Data


di Intake House (di Instrumen House dan seputar (PTSL-II Konsultan)
di Gate house bendungan)

Gunadi (WIKA) Piezometer :Gunadi (WIKA) Tri Wahyuna


Struktur :Heni N (WIKA) Fudailiy

Gambar 3. 17 Struktur SATGAS Pengisian Awal Bendungan Lodan


(Sumber: O&P Bendungan Lodan-Jawa Tengah)

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 25


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

3.5.4. Panduan Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan 2007


Penyusunan Panduan Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan dilaksanakan pada tahun
2007 oleh Nippon Koei Co.,Ltd bekerja sama dengan beberapa perusahaan dalam negeri seperti
PT Virama Karya, PT Indra Karya, PT Indah Karya, PT Bina Karya, PT Tata Guna Patria, PT.DDC
Consultants, PT Kwarsa Hexsagon, PT Wiratman & Assocates dan PT tricon Jaya yang di danai
melalui kegiatan PTSL-II (Project Type Sector Loan for Water Resources Development II) JBIC Loan
No. IP -505.
Maksud pembuatan Buku Panduan Rencana Tindak Darurat adalah untuk menyiapkan
panduan / petunjuk bagi petugas Pengelola Bendungan dan Instansi Terkait dalam Satlak PBP
untuk mengambil tindakan jika terjadi situasi darurat bendungan. Tujuan pembuatan Panduan
Rencana Tindak Darurat adalah :
1. Sebagai panduan atau petunjuk bagi pemilik / pengelola bendungan dalam melakukan tindakan
saat terjadi keadaan darurat bendungan, sehingga dapat dicegah terjadinya keruntuhan
bendungan.
2. Sebagai panduan bagi instansi terkait untuk melaksanakan tindak darurat maupun evakuasi /
pengungsian penduduk yang terkena resiko bila terjadi keadaan darurat. Dalam hal ini Panduan
RTD berfungsi untuk menyamakan bahasa antara Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
sebagai Pengelola Bendungan Lodan dan pihak Pemerintah Kabupaten Rembang dan
berwenang untuk mengambil tindakan dalam keadaan darurat berupa penyelamatan penduduk
di bagian hilir bendungan yang akan terkena banjir serta untuk mengurangi kerugian harta
benda yang diakibatkan keruntuhan Bendungan Lodan.

Sedangkan ruang lingkup dokumen Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan antara lain adalah:
1. Pengenalan keadaan darurat, pengkajian akibat yang mungkin ditimbulkan dan uraian
pencegahannya.
2. Pemberitahuan kepada pejabat terkait dan koordinasi berdasar tahapan kegiatan yang
dikaitkan dengan tanggung jawab instansi.
3. Penjelasan mengenai tempat memperoleh tenaga listrik, peralatan dan bahan material yang
diperlukan
4. Petunjuk komunikasi.
5. Pengenalan peta genangan dan daerah bahaya.
6. Rencana evakuasi pengungsian dan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pengevakuasian.
7. Kriteria pengakhiran keadaan darurat dan tindak lanjutnya.

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3- 26


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

3.5.1. Perbandingan Hasil Studi Terdahulu


Data studi terdahulu yang diperoleh mempunyai periode/tahun pelaksanaan yang berbeda,
sehingga terdapat kemungkinan adanya perbedaan atau perubahan yang terjadi pada objek yang
ditinjau, oleh karena perlu disandingkan antar data tersebut untuk mengetahui perbedaan dan
perubahan yang terjadi. Dari perbandingan tersebut data yang bisa disandigkan berupa data teknis
bendungan Lodan seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut.

Tabel 3. 6 Perbandingan Antar Data Studi Terdahulu


Laporan Studi Terdahulu
Audit Lingkungan Operasi dan Panduan RTD
SID Perbaikan
Aspek Pembangunan, Pemeliharaan Bendungan Lodan
Embung Lodan
1997 Bendungan Lodan 2007
1999 1) 2)
Jawa Tengah 3) 4)

A. Data Bendungan
1 Volume Tampungan 5,3 juta m3 5 juta m3 5,388 juta m3 5,388 juta m3
2 Luas Genangan 103 Ha 100 Ha 111 Ha 111 Ha
3 Tinggi Bendungan 26,5 m 17,5 m 23,10 m 26,50 m
4 Panjang Bendungan 143 m 148,5 m 179,60 m 179,60 m
5 HWL +48,51 m +47,78 m +47,741 +47,741
B. Kondisi Bendungan
1 Crest Dam Kondisi rusak - -
2 Lereng Kondisi rusak - -
3 Pelimpah Kondisi rusak - -
4 Intake Kondisi rusak - -
C. Pelengkap/Instrument
1 Piezometer 6 buah - - 32 buah
2 V-Notch 3 buah - - 3 buah
3 Patok geser 5 buah - - -
4 BM 2 buah - - -
5 Sumur Observasi 15 buah - - 20 buah
6 Papan Duga 1 buah - - 2 buah
D. Data Pemanfaatan
1 Air Baku 100 l/dt 100 l/dt 20 l/dt 20 l/dt
2 Irigasi 36 l/dt, ±15 Ha 400 Ha 863 l/dt, 380 Ha 863 l/dt, 380 Ha
Keterangan :
1) PT Indra Karya 2) CV Sido Dadi Sakti 3) PT Indra Karya 4)Nippon Koei Co. Ltd
LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Gambar 3. 18 Instrumentation Plan


(Sumber: BBWS Pemali Juana)

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 28


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Gambar 3. 19 Tata Letak Bendungan


(Sumber: BBWS Pemali Juana)
LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Gambar 3. 20 General Facilities Plan


(Sumber: BBWS Pemali Juana)

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 30


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

Gambar 3. 21
Denah Arah
Memanjang
(Sumber: BBWS
Pemali Juana)

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 31


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

3.6 Kondisi Wilayah Administratif Kecamatan Sarang


Kecamatan Sarang terletak kurang lebih 40 km di sebelah timur Kota Rembang. Wilayah
Kecamatan Sarang berbatasan dengan:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Provinsi Jawa Timur
Sebelah Selatan : Kecamatan Sale
Sebelah Barat : Kecamatan Kragan

Luas wilayah Kecamatan Sarang 9.133 Ha Kecamatan Sarang terdiri dari 23 desa yang luas
wilayahnya 9.133 Ha. Daftar Desa, jumlah rumah tangga dan jumlah penduduk di Kecamatan
Sarang dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3. 7 Rumah Tangga dan Jumlah Penduduk Di Kecamatan Sarang


No. Desa Jumlah Rumah Tangga Jumlah Penduduk
(RT) (Jiwa)
1 Lodan Kulon 1.121 3.898
2 Lodan Wetan 849 3.221
3 Bonjor 778 2.733
4 Tawangrejo 524 1.836
5 Sampung 469 1.689
6 Baturno 358 1.223
7 Babakyulang 979 3.659
8 Nglojo 637 2.228
9 Jambangan 493 1.872
10 Pelang 387 1.444
11 Gilis 571 2.084
12 Gunungmulyo 586 2.117
13 Gonggang 326 1.084
14 Sumbermulyo 664 2.432
15 Kalipang 1.279 4.548
16 Dadapmulyo 644 2.047
17 Sendangmulyo 994 3.804
18 Banowan 690 2.416
19 Temperak 659 2431
20 Karangmangu 991 7.640
21 Bajing Lowo 677 2.943
22 Bajing Meduro 450 1.729
23 Sarang Meduro 779 3.391
Jumlah 2013 15.905 62.472
Jumlah 2014 15.740 61.684
Sumber : Kecamatan Sarang Dalam Angka 2014
Jenis penggunaan lahan wilayah Kecamatan Sarang berupa tanah kering (bukan sawah)
seluas 3.903 Ha, lahan sawah seluas 2413 Ha dan lahan bukan pertanian seluas 2.817 Ha. Luas

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 32


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

penggunaan lahan Kecamatan Sarang didominasi Tegalan, sawah (teknis, semi teknis dan tadah
hujan) dan Hutan Negara. Jenis penggunan lahan Kecamatan Sarang sebagaimana dapat dilihat
pada Tabel berikut.
Tabel 3. 8 Penggunaan Lahan Kecamatan Sarang
Luas
No. Jenis penggunaan lahan
(Ha)
1 Permukiman 742
2 Sawah 2.413
3 Tegalan 3.488
4 Hutan Negara 2.068
5 Tambak 97
6 Lainlain 355
Jumlah 9.133
Sumber : Kabupaten Rembang dalam Angka 2014

Kondisi sosial ekonomi Kecamatan Sarang dapat dilihat dari fasilitas umum (sekolah,
fasilitas kesehatan, masjid, musholla, pasar dan fasilitas lainnya) yang ada dan dari tingkat
kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan prasarana pendidikan yang ada, di wilayah Kecamatan
Sarang terdapat 96 sekolah, dengan jumlah kelas sebanyak 392 dan murid sejumlah 12.711 siswa.
Tingkatan pendidikan yang ada di Kecamatan Sarang terdiri berbagai tingkatan, meliputi TK, SD/MI,
SLTP/MTs dan SLTA/MA.
Tabel 3. 9 Prasarana Pendidikan Di Kecamatan Sarang
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Kelas Jumlah Murid
1 Taman Kanakkanak 47 50 2.237
2 Sekolah Dasar 29 212 5.022
3 Madrasah Ibtidaiyah 6 36 715
4 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 3 31 1.471
5 Madrasah Tsanawiyah 8 32 1.791
6 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 1 7 167
7 Madrasah Aliyah 2 24 1.308
Jumlah 96 392 12.711
Sumber : Kecamatan Sarang Dalam Angka 2014

Sarana perekonomian yang terdapat di Kecamatan Sarang berupa pasar, warung, warung
makan, kios dan KUD (Koperasi Unit Desa). Jumlah pasar umum di Kecamatan sarang adalah 2
lokasi berada desa Lodan Wetan dan Sendangmulyo. Pasar ikan TPI 1 buah berada di desa Sarang
Meduro. Pasar tanpa bangunan tetap sebanyak 2 buah di Desa Kalipang dan Nglojo. Sarana olah
raga berupa lapang sepak bola, lapangan volley dan sebagainya. Hampir setiap desa memiliki

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 33


LAPORAN UTAMA
Rencana Tindak Darurat Bendungan Lodan

lapangan sepak bola, kecuali desa Karangmanu, Bajing Meduro dan Sarangmeduro. Sarana
Kesehatan di Kecamatan Sarang berupa puskesmas berada di Desa Sendangmulyo dengan
fasilitas rawat inap sebanyak 28 tempat tidur. Fasilitas Apotik tersedia 1 buah berada di Desa
Sarang Meduro. Jumlah dokter praktek sebanyak 4 orang di Desa Kalipang (1 orang),
Sendangmulyo (2 orang) dan Sarang meduri (1 orang). Jumlah Bidan di Kecamatan Sarang 26
orang. Hampir setiap desa terdapat seorang bidan.
Tingkat kesejahteraan masyarakat Kecamatan Sarang dapat dilihat berdasarkan
pentahapan keluarga sejahtera.

Tabel 3. 10 Pentahapan Keluarga Sejahtera Kecamatan Sarang


No. Kategori Jumlah Prosentase
1 Pra Keluarga Sejahtera 9643 54,19
2 Keluarga Sejahtera 1 2658 14,94
3 Keluarga Sejahtera 2 1810 10,17
4 Keluarga Sejahtera 3 3639 20,45
5 Keluarga Sejahtera 3 Plus 44 0,25
Jumlah 17794 100,00
Sumber : Kecamatan Sarang dalam angka 2014

PT. ARUN PRAKARSA INFORINDO 3 - 34

Anda mungkin juga menyukai