OLEH
FAKULTAS TEKNIK
2022
1
RESUME PERUBAHAN
UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999
DENGAN
A. PENDAHULUAN
Sektor Jasa Konstruksi merupakan salah satu sektor strategis dalam
mendukung tercapainya pembangunan nasional. Hal tersebut karena Jasa
Konstruksi memiliki keterkaitan dengan sektor lain.
Seiiring dengan pertumbuhan sektor konstruksi di Indonesia maka
terhadap Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
tersebut dilakukan evaluasi dan perbaikan yang kemudian diperbaharui dengan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
Dengan banyaknya perubahan substansi atau materi dan sistematika
perundangan maka berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, dalam lampiran Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 angka 237 disebutkan bahwa: ”Jika suatu Peraturan
Perundang-undangan mengakibatkan:
1. sistematika Peraturan Perundang-undangan berubah;
2. materi Peraturan Perundang-undangan berubah lebih dari 50% (lima puluh
persen); atau
3. esensiny berubah
B. PERMASALAHAN
Dengan diubahnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
2
Konstruksi maka terjadi banyak perubahan baik dari segi sistematika dan materi
peraturan perundangan tersebut. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka
permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan resume ini yaitu bagaimana
perubahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi?
C. PEMBAHASAN
Konstruksi secara umum dipahami sebagai segala bentuk
pembuatan/pembangunan infrastruktur (jalan, jembatan, bendung, jaringan
irigasi, gedung, bandara, pelabuhan, instalasi telekomunikasi, industri proses,
dan sebagainya) serta pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur.
Namun demikian, konstruksi dapat juga dipahami berdasarkan kerangka
perspektif dalam konteks jasa, industri, sektor atau kluster.
Dengan perubahan peundang-undangan tentang Jasa Konstruksi maka
pengertian Jasa Konstruksi mengalami perubahan yang awalnya Jasa Konstruksi
meliputi layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan
jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultansi pengawasan
pekerjaan konstruksi saat ini Jasa Konstruksi hanya meliputi layanan jasa
konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi.
I. Sistematika Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 terdiri dari 12 bab dan 46 pasal
sedangkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 terdiri dari 14 bab dan 106 pasal.
Peubahan dari segi sistematika dapat dilihat pada tabel berikut.
9
Tidak diatur secara spesifik Diatur dengan cukup jelas dan rinci.
tentang Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan, dan
Keberlanjutan konstruksi.
19. Kegagalan Bangunan
a. Pengguna Jasa dan Penyedia a. Dalam hal penyelenggaraan Jasa
Jasa wajib bertanggung jawab Konstruksi tidak memenuhi Standar
atas Kegagalan Bangunan. Keamanan, Keselamatan,
b. Kegagalan Bangunan yang Kesehatan, dan Keberlanjutan,
menjadi tanggung jawab Pengguna Jasa dan/atau Penyedia
Penyedia Jasa ditentukan Jasa dapat menjadi pihak
terhitung sejak penyerahan yang bertanggung jawab
akhir pekerjaan konstruksi dan terhadap Kegagalan Bangunan.
paling lama 10 (sepuluh) b. Kegagalan Bangunan ditetapkan
tahun. oleh penilai ahli.
c. Kegagalan Bangunan
c. Penilai ahli ditetapkan oleh Menteri.
ditetapkan oleh pihak ketiga
selaku penilai ahli.
d. Menteri harus menetapkan penilai
ahli dalam waktu paling lambat 30
(tiga puluh) hari kerja terhitung
sejak diterimanya laporan mengenai
terjadinya Kegagalan Bangunan.
20. Penilai Ahli
Tidak diatur secara spesifik tentang Diatur dengan cukup jelas dan rinci.
penilai ahli.
21. Jangka Waktu dan Pertanggungjawaban Kegagalan Bangunan
Tidak diatur secara spesifik Diatur dengan cukup jelas dan rinci.
tentang jangka waktu dan
pertanggungjawaban Kegagalan
Bangunan.
22. Tenaga Kerja Konstruksi
Tidak diatur secara spesifik Diatur dengan cukup jelas dan rinci.
tentang tenaga kerja konstruksi.
23. Peran Masyarakat
Diatur dengan cukup jelas dan rinci. Menggunakan istilah Partisipasi
Masyarakat.
24. Pembinaan
Pemerintahan melakukan Pemerintahan melakukan pembinaan
pembinaan dalam bentuk dalam bentuk penetapan pedoman,
pengaturan, pemberdayaan, dan penyelenggaraan kebijakan,
pengawasan. pemantauan dan evaluasi,
penyelenggaraan pemberdayaan.
25. Penyelesaian Sengketa
10
Sengketa yang terjadi dalam a. Sengketa yang terjadi dalam Kontrak
Kontrak Kerja Konstruksi Kerja Konstruksi diselesaikan
diselesaikan dengan prinsip dengan prinsip dasar musyawarah
dasar musyawarah untuk untuk mencapai kemufakatan.
mencapai kemufakatan. b. Tahapan upaya penyelesaian
sengketa sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) meliputi:
1) mediasi;
2) konsiliasi; dan
3) arbitrase.
26. Sanksi
a. Tidak diatur secara spesifik a. Mengatur secara spesifik tentang
tentang sanski pihak-pihak sanksi pihak-pihak yang terlibat
yang terlibat dalam pekerjaan dalam pekerjaan konstruksi.
konstruksi. b. Tidak menjelaskan tentang akibat,
b. Menjelaskan tentang akibat, hukuman, dan denda akibat sanksi.
hukuman, dan denda akibat
sanksi
27. Ketentuan Peralihan
a. Ketentuan peraturan Lembaga yang dibentuk berdasarkan
perundang-undangan yang peraturan pelaksanaan dari Undang-
mengatur kegiatan jasa Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang
konstruksi yang telah ada Jasa Konstruksi (Lembaran Negara
sepanjang tidak bertentangan Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
dengan Undang-Undang ini 54, Tambahan Lembaran negara
dinyatakan tetap berlaku Republik Indonesia Nomor 3833), tetap
sampai diadakan Peraturan menjalankan tugas sertifikasi dan
Pelaksanaan yang baru registrasi badan usaha dan tenaga kerja
Undang-Undang ini. konstruksi sampai dengan terbentuknya
b. Penyedia Jasa yang telah lembaga sebagaimana dimaksud dalam
memperoleh perizinan sesuai Undang-Undang ini.
dengan bidang usahanya dalam
waktu 1 (satu) tahun
menyesuaikan dengan
ketentuan Undang-Undang ini,
terhitung sejak diundangkannya.
28. Ketentuan Penutup
a. Penyedia jasa yang telah a. Undang-Undang Nomor 18 Tahun
memperoleh perizinan sesuai 1999 tentang Jasa Konstruksi
dengan bidang usahanya dalam (Lembaran Negara Republik
waktu 1 (satu) tahun Indonesia Tahun 1999 Nomor 54,
menyesuaikan dengan Tambahan Lembaran negara
11
ketentuan dalam Undang- Republik Indonesia Nomor 3833),
Undang ini, terhitung sejak dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
diundangkannya. b. Peraturan pelaksanaan dari Undang-
b. Undang-Undang ini mulai Undang ini harus ditetapkan paling
berlaku 1 (satu) tahun terhitung lama 2 (dua) tahun terhitung sejak
sejak diundangkannya. Undang-Undang ini diundangkan.
Undang-Undang ini mulai berlaku
pada tanggal diundangkan.
12