Anda di halaman 1dari 3

ISKA SASMITA 1

201811292

Menurut Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional No


10 Tahun 2013 memberikan definisi bahwa Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi
adalah jenis usaha jasa konstruksi yang menyediakan layanan jasa pelaksanaan
pekerjaan konstruksi, yang dibedakan menurut bentuk usaha, klasifikasi
dankualifikasi usaha jasa pelaksana konstruksi. Sedangkan Pekerjaan Konstruksi
menurut Undang-undang No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi adalah
keseluruhan atau sebagian dari rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau
pelaksanaan beserta pengawasan yang menyangkut pekerjaan arsitektural, sipil,
mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan, masing-masing beserta
kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bentuk bangunan atau bentuk fisik.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017


TENTANG JASA KONSTRUKSI
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan
konstruksi.
2. Konsultansi Konstruksi adalah layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan
yang meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan, pengawasan, dan
manajemen penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan.
3. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian,pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan
kembali suatu bangunan.
4. Usaha Penyediaan Bangunan adalah pengembangan jenis usaha jasa konstruksi
yang dibiayai sendiri oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, badan usaha,
atau masyarakat, dan dapat melalui pola kerja sama untuk mewujudkan, memiliki,
menguasai, mengusahakan, dan/ataumeningkatkan kemanfaatan bangunan.
5. Pengguna Jasa adalah pemilik atau pemberi pekerjaan yang menggunakan
layanan Jasa Konstruksi.
6. Penyedia Jasa adalah pemberi layanan Jasa Konstruksi.
7. Subpenyedia Jasa adalah pemberi layanan Jasa Konstruksikepada Penyedia
Jasa.
ISKA SASMITA 2
201811292

 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi berlandaskan pada asas:


a. kejujuran dan keadilan; h. keterbukaan;
b. manfaat; i. kemitraan;
c. kesetaraan; j. keamanan dan keselamatan;
d. keserasian; k. kebebasan;
e. keseimbangan; l. pembangunan berkelanjutan; dan
f. profesionalitas; m. wawasan lingkungan.
g. kemandirian;
 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi bertujuan untuk:
a. memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa Konstruksi untuk
mewujudkan struktur usaha yang kukuh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil
Jasa Konstruksi yang berkualitas;
b. mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang menjamin
kesetaraan kedudukan antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam
menjalankan hak dan kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidangJasa Konstruksi;
d. menata sistem Jasa Konstruksi yang mampu mewujudkan keselamatan publik
dan menciptakan kenyamanan lingkungan terbangun;
e. menjamin tata kelola penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang baik; dan
f. menciptakan integrasi nilai tambah dari seluruh tahapan penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
 Pemerintah Pusat bertanggung jawab atas:

a. meningkatnya kemampuan c. terselenggaranya Jasa


dan kapasitas usaha Jasa Konstruksi yang sesuai
Konstruksi nasional; dengan Standar Keamanan,
b. terciptanya iklim usaha yang Keselamatan, Kesehatan,
kondusif, penyelenggaraan dan Keberlanjutan;
Jasa Konstruksi yang d. meningkatnya partisipasi
transparan. masyarakat Jasa Konstruksi;

Kualifikasi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi


Menurut PerLem LPJK No.10 Tahun 20013 menyatakan bahwa kualifikasi adalah
bagian kegiatan registrasi untuk menetapkan penggolongan usaha di bidang jasa
ISKA SASMITA 3
201811292

konstruksi menurut tingkat atau kedalaman kompetensi dan kemampuan usaha,


atau penggolongan profesi keterampilan dan keahlian kerja orang perseorangan di
bidang jasa konstruksi menurut tingkat/kedalaman kompetensi dan kemampuan
profesi dan keahlian.

Kualifikasi Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi Nasional didasarkan pada


tingkat/kedalaman kompetensi dan kemampuan usahanya yang ditinjau dari :

1. Aspek Penanggung Jawab Badan Usaha (PJBU), adalah pimpinan Badan


Usaha yang ditetapkan sebagai Penanggung Jawab Badan Usaha. PJBU

2. Penanggung Jawab Klasifikasi yang selanjutnya disebut PJK adalah tenaga


ahli tetap yang ditunjuk pimpinan Badan usaha untuk bertanggung jawab
terhadap aspek keteknikan satu klasifikasi tertentu yang dimiliki Badan
usaha sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

3. Penanggung Jawab Teknik selanjutnya disebut PJT adalah tenaga kerja


tetap yang ditunjuk PJBU untuk bertanggungjawab terhadap aspek
keteknikan dalam operasionalisasi Badan usaha jasa konstruksi.

Karakteristik Jasa Pelaksana Pekerjaan Konstruksi


. Menurut Surat Keputusan LPJK No.10 Tahun 2013, diterangkan bahwa
karakteristik jasa pelaksana pekerjaan konstruksi berkaitan dengan kualifikasi
bentuk badan usaha. Kualifikasi merupakan penggolongan usaha di bidang jasa
konstruksi menurut tingkat/kedalaman/kompetensi dan kemampuan usaha yang
dijalankan dapat ditinjau dari beberapa aspek yaitu :

1. Sumber Daya Manusia


merupakan kualifikasi usaha berdasarkan potensikemampuan tenaga kerja sebagai
keunggulan kompetitif dalam melakukan pengelolaan usaha.

2. Kekayaan bersih
merupakan kemampuan modal keuangan yang digunakan
untuk membiayai pengelolaan perusahaan dan pelaksanaan pekerjaan, juga
dapat digunakan sebagai penilaian atas kemampuan badan usaha dalam
menetapkan kualifikasi perusahaan.

3. Kemampuan menangani paket pekerjaan


merupakan batasan kompetensi perusahaan berdasarkan pengalaman yang
dimiliki dalam menangani paket pekerjaan dalam kurun waktu sepuluh tahun
terakhir

4. Peralatan
merupakan teknologi yang digunakan sebagai sarana pendukung dalam
pelaksanaan operasional pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai