Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


Jalan H. Abd. Malik Pattana Endeng, Rangas, Simboro dan Kepulauan, Mamuju 91512
Laman: www.dpupr@gmail.com Website :https:sulbarprov.go.id

KERANGKA ACUAN KERJA


PELATIHAN DAN UJI SERTIFIKASI TENAGA AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN
GEDUNG DAN TENAGA AHLI MUDA TEKNIK SUMBER DAYA AIR

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2573);
b) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 107, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6494) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6626);
c) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategi
Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 108);
d) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2021 tentang Rincian
Anggaran dan Belanja Negara tahun anggaran 2022 Rencana Kerja Pemerintah
Tahun 2022 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 211);
e) Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017;
f) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
24/PRT/M/2014 tentang Pedoman Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Jasa
Konstruksi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 46);
g) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
29/PRT/M/2016 tentang Pembentukan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian
Kerja Sama di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1358);
h) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 473);
i) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun
2

2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Di Kementerian
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 554) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2020 Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Di Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1144);
j) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.02/2021 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2022 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 658);
k) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 8 Tahun
2022 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemenuhan Sertifikat Standar Jasa
Konstruksi dalam rangka Mendukung Kemudahan Perizinan Berusaha Bagi
Pelaku Usaha Jasa Konstruksi;
l) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
713/KPTS/M/2022 Tentang Penetapan Besaran Biaya Sertifikasi Kompetensi
Kerja Konstruksi dan Sertifikasi Badan Usaha Jasa Konstruksi yang Dilaksanakan
oleh Lembaga Sertifikasi Bidang Jasa Konstruksi;
m) Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
21/SE/M/2021 Tentang Tata Cara Pemenuhan Persyaratan Perizinan Berusaha,
Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja Konstruksi, dan Pemberlakuan
Sertifikat Badan Usaha Serta Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi;
n) Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Konstruksi Nomor 59/SE/Dk/2022 tentang
Perubahan Atasa Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Konstruksi Nomor
129/SE/Dk/2020 tentang Pemberian Kompetensi Tambahan dan Sertifikasi
Kompetensi bagi Lulusan dan Calon Lulusan Sekolah Menengah kejuruan,
politeknik dan/atau perguruan tinggi bidang konstruksi;
o) Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 98/SE/Dk/2022 Tentang Pelaksanaan Sertifikasi
Kompetensi Kerja Konstruksi Pada Program Pelatihan dan/atau Sertifikasi di
Balai Jasa Konstruksi Wilayah.

2. Gambaran Umum
Dalam pembangunan nasional umumnya dan khususnya di Provinsi Sulawesi
Barat, jasa konstruksi mempunyai peranan penting dan strategis mengingat jasa
konstruksi menghasilkan produk akhir baik yang berupa prasarana maupun sarana
yang berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan berbagai bidang,
terutama bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Selain berperan mendukung berbagai bidang pembangunan tersebut di atas,
jasa konstruksi berperan pula untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya
berbagai industri barang dan jasa yang diperlukan dalam penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi.
3

Kondisi jasa konstruksi (secara nasional umumnya dan khususnya di Provinsi


Sulawesi Barat) yang terjadi saat ini disebabkan oleh 2 (dua) faktor:
a. Faktor internal, yakni:
1) Umumnya jasa konstruksi masih mempunyai kelemahan dalam manajemen,
penguasaan teknologi, dan permodalan, serta keterbatasan tenaga ahli dan
tenaga terampil;
2) Struktur usaha jasa konstruksi nasional belum tertata secara utuh dan kokoh
yang tercermin dalam kenyataan belum terwujudnya kemitraan yang sinergis
antar penyedia jasa dalam berbagai klasifikasi dan/atau kualifikasi.
b. Faktor eksternal, yakni:
1) Kekurangsetaraan hubungan kerja antara pengguna jasa dan penyedia jasa;
2) Belum mantapnya dukungan berbagai sektor secara langsung maupun tidak
langsung yang mempengaruhi kinerja dan keandalan jasa konstruksi nasional,
antara lain akses kepada permodalan, pengembangan profesi keahlian dan
profesi keterampilan, ketersediaan bahan dan komponen bangunan yang
standar;
3) Belum tertatanya pembinaan jasa konstruksi secara nasional, masih bersifat
parsial dan sektoral.
Untuk menghadapi kedua faktor tersebut di atas, perlu adanya peran aktif
stakeholder Jasa Konstruksi untuk mensinergikan kekuatan nasional dan daerah
dalam menjawab faktor tersebut, agar dapat mempertahankan pasar nasional, dan
merebut pasar kontruksi regional.
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 lampiran C No. 10
disebutkan bahwa Tugas Pemerintah Daerah Provinsi pada Sub Bidang Jasa
Konstruksi adalah Pelaksanaan Kebijakan Pembinaan Jasa Konstruksi yang telah
ditetapkan. Hal ini dilaksanakan melalui pengaturan operasional, pemberdayaan jasa
konstruksi dan pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi di daerah.
Pemerintah Daerah Provinsi juga mempunyai kewajiban untuk membina jasa
konstruksi agar terbangun hubungan yang harmonis antara para pelaku jasa
konstruksi.
Pelaku Jasa Konstruksi dimaksud terdiri dari:
1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
2. Pengguna Jasa Konstruksi;
3. Penyedia Jasa Konstruksi; dan
4. Masyarakat penerima manfaat atas hasil karya jasa konstruksi.
Kewenangan pembinaan terhadap pihak-pihak yang terkait jasa konstruksi
antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota telah diatur di
dalam Pasal 2 PP 30 tahun 2000. Kewenangan pembinaan jasa konstruksi bagi
Pemerintah Provinsi lebih lanjut ditegaskan dalam Surat Mendagri No. 601/476/SJ
tanggal 13 Maret 2006, yang meliputi:
1. Melaksanakan kebijakan pembinaan jasa konstruksi;
2. Menyebarluaskan peraturan perundang-undangan jasa konstruksi;
3. Melaksanakan pelatihan, bimbingan teknis dan penyuluhan; dan
4

4. Melaksanakan pengawasan sesuai dengan kewenangannya untuk terpenuhinya


tertib penyelenggaraan pekerjaan jasa konstruksi.
Salah satu tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah
menyiapkan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
pembinaan kelembagaan jasa konstruksi, kerjasama, pemberdayaan dan
pengembangan sumber daya manusia dan pengaturan dan pengawasan teknis
Bidang Bina Jasa Konstruksi.
Oleh karena itu, perlu dilakukan kerja sama dan pemberdayaan pada bidang
jasa konstruksi antara para stakeholder yang meliputi pengguna dan penyedia jasa
mitra kerja (K/L, OJK, Asosiasi Badan Usaha, dan lain-lain) serta masyarakat
penerima manfaat jasa konstruksi.
Adapun model kerja sama yang dapat dilakukan antara lain:
1. Model kerja sama Manajemen Fasilitasi, Pemasaran dan Keberlanjutan
Kerja sama dilakukan oleh pemerintah dalam rangka penciptaan tenaga kerja
bidang konstruksi dengan indeks capaian tertentu;
2. Model kerja sama Pelatihan Profesi
Kerja sama dilakukan oleh pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan
tenaga kerja berdasarkan usulan pemerintah, pemerintah daerah, badan usaha,
lembaga pelatihan kerja;
3. Model kerja sama Pilihan Kompetensi Program Studi/Jurusan
Kerja sama dilakukan oleh pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan
calon lulusan pendidikan formal untuk siap kerja/menjadi SDM bidang konstruksi
bagi industri konstruksi di Indonesia. Contohnya magang, penyesuaian kurikulum,
atau pendampingan oleh instruktur terlatih.

B. TUJUAN
Tujuan pelaksanaan kegiatan Pelatihan dan Uji Sertifikasi Tenaga Ahli Muda Teknik
Bangunan Gedung dan Tenaga Ahli Muda Teknik Sumber Daya Air adalah untuk :
1. Meningkatkan kompetensi dan keahlian Tenaga Ahli Muda Teknik Bangunan
Gedung dan Tenaga Ahli Muda Teknik Sumber Daya Air adalah untuk;
2. Meningkatkan program pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia di bidang
jasa konstruksi;
3. Meningkatkan keterlibatan dan peran aktif stakeholder terkait dalam tugas
pembinaan jasa konstruksi.

C. SASARAN
Sasaran yang harus dicapai adalah:
1. Meningkatnya profesionalisme sektor jasa konstruksi melalui Tenaga Ahli Muda
Teknik Bangunan Gedung dan Tenaga Ahli Muda Teknik Sumber Daya Air adalah
untuk;
2. Tercapainya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, profesional dan mempunyai
kompetensi serta keahlian di bidang jasa konstruksi;
3. Meningkatnya keterlibatan dan peran aktif para stakeholder terkait dalam tugas
pembinaan jasa konstruksi.
5

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Kegiatan Pelatihan dan Uji Sertifikasi Tenaga Ahli Muda Teknik
Bangunan Gedung dan Tenaga Ahli Muda Teknik Sumber Daya Air sebagai berikut :
1. Melakukan persiapan/koordinasi ke kabupaten lingkup Provinsi Sulawesi Barat serta
menyiapkan lokasi, mekanisme penyelenggaraan dan penjadwalan;
2. Melakukan proses rekrutmen peserta dan kerjasama dengan LSP sesuai dengan
standar mutu pelaksanaan;
3. Melakukan pelatihan jasa konstruksi sesuai dengan KAK yang disusun; dan
4. Menyusun pertanggungjawaban dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelatihan
secara akuntabel dan profesional.

E. PENERIMA MANFAAT
Kegiatan Pelatihan dan Uji Sertifikasi Tenaga Ahli Muda Teknik Bangunan
Gedung dan Tenaga Ahli Muda Teknik Sumber Daya Air adalah untuk ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Lingkup Provinsi
Sulawesi Barat, dalam hal meningkatkan kompetensi dan pemahaman tentang
penyelenggaraan Pelatihan dan Uji Sertifikasi Tenaga Ahli Muda Teknik Bangunan
Gedung dan Tenaga Ahli Muda Teknik Sumber Daya Air di semua aspek pekerjaan
jasa konstruksi.

F. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan Pelatihan dan Uji Sertifikasi Tenaga Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung
dan Tenaga Ahli Muda Teknik Sumber Daya Air ini dilaksanakan melalui metode
kerjasama anatara Bidang Bina Jasa Konstruksi Dinas PUPR Provinsi Sulawesi
Barat dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar.
a. Bentuk kegiatan : pelatihan dan uji sertifikasi offline (tatap muka);
b. Metode kegiatan : ceramah, diskusi/tanya jawab, kunjungan lapangan dan uji
kompetensi;
c. Media kegiatan : laptop, jaringan internet dan bahan ajar.
2. Pola Pelaksanaan
Secara lebih detail, pola pelaksanaan kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut :

PELATIHAN TENAGA AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG DAN AHLI MUDA
TEKNIK SUMBER DAYA AIR

DURASI : 4 (Empat) Hari

TARGET PESERTA : Stakeholder terkait pada lingkup jasa konstruksi


 30 (tiga puluh) peserta untuk Tenaga Ahli Muda Bangunan
Gedung
JUMLAH PESERTA
:  30 (tiga puluh) peserta untuk Tenaga Ahli Muda Sumber
MAKSIMUM
Daya Air
 Diskusi/tanya jawab (offline)
KEGIATAN :  Uji kompetensi peserta (offline/tatap muka)
6

G. KEBUTUHAN PESERTA
1. Kebutuhan jumlah peserta kegiatan sebagai berikut :
30 orang peserta Tenaga Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 30 Orang Tenaga
Ahli muda Teknik Sumber Daya Air yang terdiri dari ASN, Asosiasi dan Swasta.
2. Persyaratan Peserta
 Persyaratan Umum :
1. Memiliki Ijazah Lulusan D3/D4/S1 Teknik Sipil/Teknik Pengairan untuk Ahli
Muda Teknik Sumber Daya Air;
2. Memiliki Ijazah Lulusan D3/D4/S1 Teknik Sipil untuk Tenaga Ahli Muda Teknik
Bangunan Gedung;
3. Memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi untuk jabatan Ahli Muda
Teknik Bangunan Gedung dan Tenaga Ahli Muda Teknik Sumber Daya Air;
4. Curriculum Vitae, Daftar Pengalaman Kerja Pemohon selama 3 (tiga) tahun
terakhir dibuktikan dengan Referensi Kerja (dari pengguna jasa/pemberi
tugas/owner);
5. Membawa surat tugas dari instansi pengutus;
6. Menyerahkan fotocopy KTP dan NPWP;
7. Menyerahkan surat pernyataan bersedia mengikuti seluruh rangkaian acara
pelatihan (terlampir);
8. Menyerahkan pas foto berwarna ukuran 3 x 4 (latar belakang warna merah)
sebanyak 3 (tiga) lembar;
9. Belum pernah mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Bidang Bina Jasa
konstruksi Prov. Sulbar 2 tahun terakhir;
10. Selama kegiatan berlangsung diharapkan mengenakan pakaian rapi dan
sopan.

H. MEKANISME JADWAL PELAKSANAAN


Kegiatan dilaksanakan bekerjasama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI
Makassar dan menyesuaikan pagu anggaran yang tersedia. Jadwal pelaksanaan,
lokasi, jumlah peserta yang dibutuhkan dan rencana anggaran kegiatan diatur dalam
KAK ini.

I. WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu untuk pencapaian keluaran dari kegiatan ini adalah 4 (empat) hari, dari
tanggal 06 s/d 09 September 2023 dengan tatap muka di Grand Maleo Hotel.

J. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Untuk kegiatan Pelatihan dan Uji Sertifikasi Ahli Muda Teknik Bangungan Gedung dan
Ahli Muda Teknik Sumber Daya Air yang dilaksanakan di Kabupaten Mamuju Provinsi
Sulawesi Barat, metode pembayaran kepada LSP dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut :
1. Melakukan pembayaran biaya tahap pertama kepada LSP atas komponen biaya
administrasi dan dibayarkan setelah pendaftaran calon peserta Uji Sertifikasi dengan
rincian Rp 150.000 x 60 peserta;
7

2. Melakukan pembayaran biaya tahap kedua kepada LSP atas sisa biaya Uji Sertifikasi
dan dibayarkan setelah berita acara hasil uji sertifikasi disampaikan kepada Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Barat.

Dibuat di Mamuju,
pada tanggal ${tanggal_naskah}

${jabatan_pengirim},
${ttd_pengirim}
${nama_pengirim}
Pembina Utama Madya, IV/a
NIP. 19730219 199402 1004

Anda mungkin juga menyukai