2
Microsoft Visual Basic 6.0 dapat juga dijalankan dengan cara sebagai berikut :
1. Klik tombol Start pada taskbar, kemudian pilih menu Run sehingga akan tampil kotak
dialog Run.
2. Klik Browse untuk menentukan folder dan file program Visual Basic 6.0 sehingga tampil
kotak dialog Browse.
3
Pada kotak dialog tersebut, terdapat tiga pilihan menu dengan keterangan sebagai berikut:
New. Pilihan untuk membuat project baru dengan berbagai macam pilihan.
Existing. Pilihan untuk membuka daftar nama project yang pernah dibuat sebelumnya
Recent. Pilihan untuk membuka daftar nama project yang telah dibuat dan terakhir kali
dibuka.
Untuk menampilkan kotak dialog tersebut pada saat pertama kali menjalankan program Visual
Basic, matikan kotak perikas don’t show this dialog in the future sehingga pada saat anda
menjalankan program Visual Basic berikutnya, langsung ditampilkan project default dengan pilhan
Standard.EXE.
Selanjutnya, Klik tombol Open dan perhatikan tampilan awal jendela Visual Basic 6.0 seperti pada
Gambar 1.5.
Maximize Tool
Gambar 1.6 Title Bar
Bagian title bar terdiri dari beberapa elemen yang berfungsi untuk mengatur tampilan jendela
dengan keterangan sebagai berikut:
4
2. Kontrol Menu
Kontrol Menu merupakan sebuah elemen yang terletak pada bagian sudut kiri atas jendela
Visual Basic 6.0. Dalam sistem operasi Windows, elemen ini tampil dalam bentuk ikon
program.
3. Menu Bar
Menu Bar merupakan batang menu yang terletak dibawah title bar berfungsi untuk menampilkan
pilihan menu atau perintah untuk mengoperasikan program Visual Basic.
4. Toolbar
Toolbar merupakan sebuah batang yang berisi kumpulan tombol yang terletak dibagian bawah
menu bar yang dapat digunakan untuk menjalankan suatu perintah. Pada kondisi default program
Visual Basic hanya menampilkan toolbar Standard. Ilustrasi Gambar 1.9 merupakan tampilan
toolbar standard pada saat jendela Form aktif.
5
Gambar 1.9 Toolbar Standard
5. Toolbox
Toolbox merupakan kotak perangkat yang berisi kumpulan tombol object atau kontrol untuk
mengatur desain dari aplikasi yang akan dibuat. Pada kondisi default, toolbox menampilkan
tabulasi “General” dengan 21 tombol kontrol yang dapat ditampilkan dengan menggunakan
procedur :
Klik tombol Toolbox dibagian toolbar Standard
Pilih perintah View – Toolbox
6
Tabel 1.2 Penjelasan Fungsi Kontrol Objek (lanjutan)
Kontrol Nama Fungsi
Menambahkan kontrol sebagai kontrol pencacah
Timer
waktu
Menambahkan kontrol daftar disk drive pada
DriveListBox
komputer
Menambahkan kontrol daftar Directory pada drive
DirListBox
aktif
6. Project
Project merupakan suatu kumpulan modul atau merupakan program aplikasi itu sendiri. Dalam
Visual Basic, File project disimpan dengan nama file berakhiran .VBP, dimana file ini berfungsi
untuk menyimpan seluruh komponen program.
Apabila kita membuat suatu program aplikasi baru, maka secara otomatis project tersebut akan
diisi dengan object Form1. Dalam jendela Project Explorer ditampilkan suatu struktur hirarki dari
sebuah project itu sendiri yang berisi semua item yang terkandung didalamnya, seperti yang
tampak pada Gambar 1.12.
Jendela Properties merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk menampung nama property
suatu kontrol. Pengaturan property pada program Visual Basic merupakan hal yang sangat
7
penting untuk membedakan object yang satu dengan yang lainnya. Untuk menampilkan jendela
Properties, dapat digunakan salah satu prosedur berikut :
Klik tombol Properties window pada toolbar Standard.
Pilih perintah View – Properties Window.
Tekan Tombol F4.
Jendela Form merupakan jendela desain dari sebuah program aplikasi. Kita dapat mendesain
sebuah program aplikasi dengan menempatkan kontrol – kontrol yang ada dibagian toolbox pada
area form.
Pada Jendela form juga terdapat beberapa elemen yang dapat anda gunakan untuk mengatur
tampilan.Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 1.14. Gambar 1.15 menunjukkan tampilan dari
sebuah Project.
8
Jendela Project
Form P roject
Code Window merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk menuliskan kode program dari
kontrol yang dipasang pada jendela form dengan cara memilih terlebih dahulu kontrol pada kotak
object. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi Gambar 1.16.
9
2. TUTORIAL 2 MENGOLAH PROJECT
Tujuan Tutorial 2 adalah memperkenalkan kepada mahasiswa tentang proses pembuatan program
dengan menggunakan bahasa Visual Basic 6, cara memberi nama project dan form, cara
menyimpan project dan form, cara menyimpan project dalam bentuk file executable dan cara
menutup project.
Pada bagian ini, akan dijelaskan bagaimana cara membuat sebuah project aplikasi atau program
sederhana dengan Visual Basic 6.0 berikut pengolahannya. Pada dasarnya project terdiri dari
beberapa file dengan fungsi yang berbeda, diantaranya :
Project File (.vbp), berfungsi sebagai file induk.
Form file (.frm)
Binary file (.frx),berisi property data dari kontrol yang terpasang pada bagian form. Anda
tidak dapat mengedit isi file binary karena file ini secara otomatis akan menyesuaikan
dengan property kontrol yang ada pada bagian form.
Class Module file (.cls), bersifat opsional.
Standard Module File (.bas), bersifat opsinal.
ActiveX Kontrol File (.ocx), bersifat opsional.
Single Resource file (.res), bersifat opsional.
Ketika file project sudah lengkap dengan semua file pendukung, anda dapat mengkonversi file
project tersebut ke file Executable (.exe). Selain file Executable dengan Visual Basic versi
Profesional Edition dan Enterprise Edition, anda juga dapat membuat file executable yang
berektensi lain, misalnya .ocx dan .dll.
MEMBUAT PROJECT
Untuk membuat sebuah project baru, Anda dapat menggunakan prosedure berikut :
1. Pilih perintah File – New Project atau tekan tombol Ctrl + N sehingga akan tampil sebuah
kotak dialog pilihan dari project yang anda buat seperti ilustrasi Gambar 2.1 .
10
2. Dari Kotak dialog tersebut, pilih Standard EXE untuk membuat sebuah project standard
dan lanjutkan dengan memilih tombol OK. Perhatikan pada program Visual Basic yang
dijalankan akan ditampilkan sebuah jendela project serta jendela form didalamnya.
Setelah prosedur diatas dilakukan, anda sudah dapat membuat sebuah project dengan sebuah
form, tetapi project dan form tersebut masih dalam kondisi kosong karena belum diisi dengan
kontrol.
MENJALANKAN PROJECT
Untuk melihat apakah project yang anda buat sudah sesuai dengan yang diharapkan, langkah
selanjutnya adalah menjalankan project tersebut. Untuk menjalankan sebuah project, dapat
dilakukan dengna menggunakan salah satu prosedur berikut :
Klik tombol Start yang ada pada tombol standard.
Pilih perintah Run – Start.
Tekan tombol F5.
MENYIMPAN PROJECT
Pada saat membuat sebuah project, secara otomatis akan ditampilkan sebuah object form
didalamnya. Apabila anda menyimpan project tersebut, berarti anda juga harus menyimpan object
form nya. Prosedur yang digunakan untuk menyimpan form dan project adalah :
1. Berikan salah satu perintah berikut :
Pilih perintah File – Save Project/Save Form.
Klik tombol Save Project dibagian toolbar Standard.
Tekan tombol Ctrl + S.
Selanjutnya akan tampil sebuah kotak dialog Save File As seperti pada Gambar 2.3
2. Pada Kotak Dialog Save File As, perhatikan Kotak Save as Type terisi dengan pilihan
Form files (*.frm). Dengan demikian kotak dialog Save File As yang pertama digunakan
untuk menyimpan object form yang ada didalam project. Tentukan folder tempat
menyimpan form pada kotak Save In serta nama file pada kotak File Name dan klik
11
tombol Save untuk melanjutkan proses. Apabila tidak diganti secara default kotak File
name terisi dengan Form1, Form2, Form3, dan seterusnya.
12
MENGOMPILASI PROJECT
Project yang yang sudah benar dapat dikompilasi untuk membentuk sebuah file executable (.EXE).
File Project yang sudah dikompilasi dapat dijalankan tanpa harus membuka program Visual Basic
dan File ini merupakan hasil akhir dari sebuah program yang dibuat menggunakan program Visual
Basic.
Prosedur yang dapat dilakukan untuk mengompilasi sebuah file project adalah:
1. Pilih perintah menu File – Make (nama project).exe, dimana nama project yang tampil
tergantung dari nama project yang dikompilasi sehingga akan ditampilkan kotak dialog
Make Project.
2. Pada kotak dialog Make project, tentukan folder tempat menyimpan file serta nama file
hasil kompilasi.
3. Klik tombol OK untuk melanjutkan proses.
MENUTUP PROJECT
Pada dasarnya, sebuah project yang sedang aktif akan ditutup secara otomatis apabila anda
membuka sebuah project baru atau membuka project yang sudah pernah anda buat sebelumnya.
13
Selanjutnya akan tampil kotak dialog untuk menyimpan project dan form yang aktif seperti yang
tampak pada Gambar 2.6.
Click salah satu tombol dengan keterangan berikut :
Yes, untuk menutup project aktif sekaligus menyimpan semua perubahan yang telah di
berikan.
No, untuk menutup project tanpa menyimpan perubahan yang telah anda lakukan
Cancel, untuk membatalkan proses unutk menutup project.
Buatlah project baru dengan nama Tutorial 2. Project ini bertujuan memberikan pengalaman
tentang bagaimana membuat project baru, membuat tampilan form, membuat code, menyimpan
project dan membuat file executable file (.EXE). Buatlah tampilan Form sebagaimana terlihat
pada Gambar 2.7. Form terdiri dari satu textbox dan dua command button.
14
Ubahlah properties dari program atau project Tutorial 2 sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1.
Setelah properties dari program diubah sesuai table tersebut maka penampilan akhir dari form
Tutorial 2 seperti terlihat pada Gambar 2.8.
Double click pada command button tulis dan tuliskan code sebagai berikut:
15
Double click pada command button selesai dan tuliskan code sebagai berikut:
Double click pada halaman formtutorial2 dan tuliskan code sebagai berikut:
Setelah selesai menuliskan dua code yang terletak diantara Private Sub dan End Sub, jalankan
program tersebut dan perhatikan apa hasil dari program Tutorial 2. Click buuton/tombol “Tulis”
perhatikan apa yang muncul pada textbox kemudian clic tombol “Selesai”. Setelah selesai
simpanlah project dengan memilih menu File – Save Project dan isikan nama project “Tutorial
2.vbp” dan kemudian simpanlah Form dari project dengan memilih menu Save Form dan ketiklan
nama form “Tutorial 2.frm”. Setelah program selesai buatlah file executable dengan memilih
menu File – Maketutorial2,exe – ok. Maka pada forlder akan mucul file baru Tutorial 2.Exe.
Setelah pembuatan project dan file executable selesai, kemudian tutuplah project dengan memilih
File – Exit. Click Yes untuk menyimpan project.
16
3. TUTORIAL 3
Tujuan Tutorial 1 adalah memperkenalkan cara pengembangan FORMat program, membuat
CODE dari program dan memahami hubungan antara alur piker program (algoritma) dengan code
program.
Buatlah New Project dan pilih Standard Exe dan click “Open”. Pada Form1 tempatkan control
Label, TextBox dan CommandButton seperti pada Gambar 3.1 di bawah.
Ubahlah isian properti dari tiap objek kontrol sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1. Jika perubahan
isian dari setiap objek kontrol telah dilaksanakan maka tampilan form akan terlihat seperti pada
Gambar 3.2.
Tabel 3.1. Properties program ABC
Nama Properties Jenis
Objek Properti Nilai Baru Yang Width x Objek/Kontrol
Kontrol diisikan Height
Name FormABC
Program Menghitung
Form1 Caption 20000 x 12000 Form
Rumus ABC
Font Tahoma 12 Bold
Caption Nilai A
Label1 1000 x 500 Label
Font Tahoma 12 Bold
Caption Nilai B
Label2 1000 x 500 Label
Font Tahoma 12 Bold
Caption Nilai C
Label3 1000 x 500 Label
Font Tahoma 12 Bold
17
Tabel 3.1. Properties program ABC (lanjutan)
Nama Properties Jenis
Objek Properti Nilai Baru Yang Width x Objek/Kontrol
Kontrol diisikan Height
Caption Nilai X1
Label4 1000 x 500 Label
Font Tahoma 12 Bold
Caption Nilai X2
Label5 1000 x 500 Label
Font Tahoma 12 Bold
Name TextA
Text1 Text <kosong> 1700 x 700 TextBox
Font Tahoma 12 Bold
Name TextB
Text2 Text <kosong> 1700 x 700 TextBox
Font Tahoma 12 Bold
Name TextC
Text3 Text <kosong> 1700 x 700 TextBox
Font Tahoma 12 Bold
Name TextX1
Text4 Text <kosong> 2500 x 700 TextBox
Font Tahoma 12 Bold
Name TextX2
Text5 Text <kosong> 2500 x 700 TextBox
Font Tahoma 12 Bold
Name CmdHitung
Command1 Caption Hitung 3000 x 700 CommandButton
Font Tahoma 12 Bold
Name CmdSelesai
Command2 Caption Selesai 3000 x 700 CommandButton
Font Tahoma 12 Bold
Program ini bertujuan menghitung nilai X1 dan X2 dari persamaan kuadrat AX2 + BX + C = 0.
Nilai X1 dan X2 dapat diperoleh dengan menggunakan Persamaan 1 dan Persamaan 2. Gambar
3.3 menunjukkan algoritma (flowchart) dari program untuk menyelesaikan rumus ABC.
Perhatikan urutan langkah atau urutan perintah yang dituliskan diantara Private Sub
CmdHitung_Click() dan End Sub dengan urutan langkah sesuai flowchart pada Gambar 3.3. Pada
gambar tersebut terdapat tiga (tiga) bentuk dasar dari flowchart: Flowchart sebagaimana
18
terlihat pada Gambar 3.3 juga dikenal sebagai sequential flowchart atau juga dikenal sebagai
flowchart berurutan.
2 B2 4AC
X1
B (1)
2A
2 B2
X2
B 4AC (2)
2A
Setelah format tampilan program sudah disiapkan sesuai Gambar 3.2, click tombol Hitung dengan
mause kiri atau menekan tombol keyboard Alt+H. Kemudian tuliskan code program di bawah ini:
Click tombol Selesai dengan mause kiri kemudian tuliskan code program di bawah ini :
Pada bagian atas dari program buatlah deklarasi data atau variable dengan menuliskan:
Simpanlah File Project ini dengan nama Tutorial 3 kedalam folder saudara.
Jalankan program tersebut dengan perintah RUN-Start atau tekan tombol F5. Masukkan data-
data sebagai berikut :
A = 1, B=4, C=2 kemudian tekan tombol hitung.
Ulangi memasukkan data dengan harga A=0, B=4, C=4
19
Ulangi memasukkan data dengan harga A=1, B=2, C=7
Start
INPUT A, B, C
Hitung D
Hitung X1 dan X2
TULIS X1,X2
Stop
20
4. TUTORIAL 4
Tujuan dari Tutorial 4 adalah mengenalkan kepada mahasiswa tentang konsep perintah bersayarat
(If Then…….. End If dan If Then……… Else………. End If) dan flowchart perintah bersyarat.
Program perhitungan rumus ABC sebagaimana telah diterangkan pada Tutorial 3 akan
menghasilkan output yang kurang baik seandainya ada kesalahan dalam memasukkan nilai A, B
dan C. Komputer akan memberi komentar terjadinya compile error jika terjadi kesalahan
memasukkan ketiga nilai tersebut di atas. Kesalahan yang terjadi juga dikenal sebagai running
error. Untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi perbaikilah program pada Tutorial 3 dengan
menambahkan satu TextBox dan diberi nama “TextKet”. Kembangkan program pada Tutorial 3
dengan mengembangkan CmdHitung_Click() menjadi seperti program di bawah. Simpanlah
perbaikan program ini dengan nama Tutorial 4. Flowchart program Tutorial 4 dapat dilihat pada
Gambar 4.1. Pada gambar tersebut terdapat gambar belahketupat sebagai notasi perintah bersyarat.
Flowchart sebagaimana terlihat pada Gambar 4.1 juga dikenal sebagai flowchart bersyarat atau
conditional flowchart atau selection flowchart.
21
Jalankan program yang baru dan masukkan ketiga contoh masukkan di atas. Perhatikan
apa yang terjadi.
Stop
Pada format dari program Tutorial 4 buatlah semua label dan textbox kedalam Frame dan
menghasilkan format tampilan akhir sebagaimana terlihat pada Gambar 4.2. Pada program ini
format dari properties setiap elemen dibuat secara bebas (programmer deberi kebebasan
merencanakan properties dari Form). Saudara diminta membuat program tanpa diberi penjelasan
tentang properties dari setiap elemen format tampilan supaya menghasilkan format tampilan
sebagaimana terlihat pada Gambar 4.2. Gunakan Toolbox “FRAME” untuk membuat tampilan
seperti pada contoh Gambar 4.2 di bawah Posisi input A, B dan C diletakkan pada Frame 1. Posisi
Output X1, X2 dan Komentar diletakkan pada Frame 2. Caption frame 1 diberi nama “Masukkan
Harga A, B dan C”. Caption Frame 2 diberi nama “Hasil Perhitungan”. Saudara diberi
kebebasan menentukan ukuran dan format tampilan.
22
Gambar 4.1. Form Program Tutorial 4
23
5. TUTORIAL 5
Tujuan dari Tutorial 5 adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa pada pembuatan
Menu Command pada sebuah program.
Pada menu bar dari VB6 pilih Tools kemudian pilih Menu Editor. Tambahkan Caption dan Name
pada Menu Editor sebagaimana terlihat pada Tabel 5.1. Proses pembuatan menu command dapat
dilihat pada Gambar 5.1 dan Gambar 5.2. Penambahan menu Hitung dan menu Selesai dilakukan
dengan melakukan click pada tombol Next. Bentuk isian akhir pada menu editor dapat dilihat pada
Gambar 5.3. Pada format dari program buatlah semua label dan textbox kedalam Frame dan
menghasilkan format tampilan akhir sebagaimana terlihat pada Gambar 5.4.
24
Gambar 5.2. Pembuatan Menu (Pengisian Menu Editor)
Caption: Selesai
Name: mnuselesai
Setelah dua menu selesai dibuat maka tampilan format program Tutorial 5 akan berubah seperti
terlihat pada Gambar 5.4. Double click pada menu hitung dan isikan code program sebagai berikut:
25
Textket.Text = "Harga A tidak boleh = 0, X1 dan X2 tidak dihitung"
Else
D=B*B-4*A*C
If D < 0 Then
TextX1.Text = ""
TextX2.Text = ""
Textket.Text = "Harga D < 0, X1 dan X2 imaginer"
Else
X1 = (-B + (D ^ 0.5)) / (2 * A)
X2 = (-B - (D ^ 0.5)) / (2 * A)
TextX1.Text = X1
TextX2.Text = X2
Textket.Text = "Harga Akar-Akar dapat dihitung"
End If
End If
End Sub
Isi dari code program mnuhitung dapat juga dicopy dari program Tutorial4. Lakukan hal yang
sama pada menu Selesai dan isikan code program sebagai berikut:
Menu Program
26
6. TUTORIAL 6
Tujuan dari Tutorial 6 adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa pada pembuatan
program secara mandiri dan membuat file executable atau .EXE file.
27
a = Val(Angka1.Text)
b = Val(Angka2.Text)
Hasil.Text = a + b
End Sub
Text1
28
7. TUTORIAL 7
Tujuan dari Tutorial 7 adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa pada pembuatan
program secara mandiri untuk menghitung besarnya reaksi perletakan dan nilai momen lentur pada
balok di atas dua tumpuan akibat beban terpusat. Pada tutorial ini juga dikenalkan deklarasi
variabel bertipe Boolean. Variabel bertipe boolean hanya mempunyai dua nilai yaitu benar (TRUE)
dan salah (FALSE). Variabel ini pada umumnya digunakan sebagai hasil dari evaluasi terhadap
satu kondisi.
Buatlah project baru dengan nama Tutorial 7. Isilah Form 1 dengan object control Frame, Label,
Textbox dan Command Button sebagaimana terlihat pada Gambar 7.1. Kemudian ubahlah isian
properti dari setiap object control sehingga berubah menjadi seperti terlihat pada Tabel 7.1.
Gambar 7.2 menunjukkan model balok yang dipakai pada pembuatan program Tutorial5. Untuk
menghitung besarnya reaksi tumpuan dan momen dapat dilakukan dengan menggunakan tiga
persamaan 3 sampai 5.
P*(L A) (3)
VA
P* A (4)
VB
M VA * A (5)
29
RA RB
Gambar 7.2. Model Struktur dan Pembebanan pada Balok di atas Dua Tumpuan
30
Tabel 7.1. Tabel Properties pada Program Tutorial 7 (Lanjutan)
Nama Properties Jenis
Objek Properti Nilai Baru Yang Width x Objek/Kontrol
Kontrol diisikan Height
Name TextVB
Text5 3200 x 600 TextBox
Text <kosong>
Name TextM
Text6 3200 x 600 TextBox
Text <kosong>
Name CmdHitung
Command1 3500 x 800 CommandButton
Caption Hitung
Name CmdSelesai
Command2 3500 x 800 CommandButton
Caption Selesai
Tuliskan code program di bawah dengan melakukan double click button hitung:
31
Perhatikan apa yang terjadi. Dari contoh masukkan L, P dan A tersebut di atas, ternyata ditemukan
kesalahan pada Running Program. Untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi perbaikilah program
di atas menjadi seperti program di bawah ini: Tampilan program diubah dengan menambahkan
dua menu “Hitung” seperti terlihat pada Gambar 7.3. Ubahlah nama project menjadi Tutorial 7A.
Tambahkan format tampilan dengan menambahkan code sebagai berikut:
Jalankan Program yang baru dan perhatikan apa yang terjadi dengan input yang sama seperti di
atas. Jika sudah selesai, simpanlah file program tersebut ke dalam Folder saudara.
32
Gambar 7.2. Format Tampilan Program Tutorial 7A
33
8. TUTORIAL 8
Tujuan dari Tutorial 8 adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa pada pembuatan
program secara mandiri untuk menghitung besarnya reaksi perletakan dan nilai momen lentur pada
balok di atas dua tumpuan akibat beban terpusat.
Untuk melihat bagaimana jalannya program tersebut, jalankan program “Reaksi.exe” dan
perhatikan apa yang terjadi jika input data balok dan beban serta input posisi momen X salah.
.
34
RB = P*A/L
X <= A
MX=RA*X
35
9. TUTORIAL 9
Tujuan dari Tutorial 9 adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa pada pembuatan
program secara mandiri untuk menghitung besarnya reaksi perletakan dan nilai momen lentur pada
balok di atas dua tumpuan akibat tiga beban terpusat.
Buatlah format tampilan program sebagaimana terlihat pada Gambar 9.1. Ubahlah nama project
menjadi Tutorial 9. Penambahan object control ini untuk menghitung Momen pada potongan X
yang berjarak X dari tumpuan A. Perhitungan reaksi perletakan dilakukan sebanyak tiga kali
dengan menggunakan persamaan 8 dan 9. Perhitungan Momen pada potongan X untuk setiap
beban dapat ditentukan dengan memasukkan persyaratan sebagaimana terlihat pada persamaan 6
dan 7. Momen total pada potongan X dapat ditentukan dengan menjumlahkan hasil perhitungan
momen pada potongan X akibat setiap beban sebagaimana terlihat pada persamaan 10.
Pada program tambahkan persyaratan panjang balok “L”, posisi momen “X”, besarnya setiap
beban P1, P2, danP3 serta posisi setiap beban A1, A2 dan A3. Nilai L yang dimasukkan kedalam
program harus positif. Posisi momen X yang akan dihitung harus terletak di dalam balok. Nilai
beban P1, P2 dan P3 harus positif. Posisi beban A1, A2 dan A3 harus terletak di dalam balok.
Untuk melihat bagaimana jalannya program tersebut, jalankan program “Tutorial 9.exe” dan
perhatikan apa yang terjadi jika input data balok dan beban serta input posisi momen X salah.
Perhatikan jalannya program dengan memasukkan input sebagai berikut:
L = -12
L = 10, X = -6
L = 10, X = 12
L = 10, X = 6, P1 = -5, P1 = 4, P1 = 7, A1 = 5, A2 = 6, A3 = 4
L = 10, X = 6, P1 = 5, P1 = 4, P1 = 7, A1 = 5, A2 = 6, A3 = 4
.
36
Gambar 9.1. Format Lengkap Program Tutorial 9
37
Gambar 9.2. Flowchart Program Tutorial 9
38
10. TUTORIAL 10
Tujuan dari Tutorial 10 adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa pada pembuatan
program secara mandiri untuk menghitung besarnya reaksi perletakan dan nilai momen lentur pada
balok di atas dua tumpuan akibat N beban terpusat. Nilai N lebih besar dari satu. Memberikan
pengalaman kepada mahasiswa pada pembuatan table dengan vasilitas object control
MXFLEXGRID. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa pada pembacaan data yang
disimpan pada sebuah FILE.
Karena objek control MSFLEXGRID belum ada didalam objek control standard, maka
tambahkan objek control tersebut dengan cara : Click Project - Components sehingga kotak dialog
Components muncul sebagaimana terlihat pada Gambar 10.1. Pada kotak dialog pilih tab control
yang menyediakan daftar control yang dapat diinstal. Pilih control dengan nama Microsoft
FlexGrid Control 6.0 (SP3) kemudian Click tombol Apply sebagaimana terlihat pada Gambar
10.2. Apabila benar maka pada control toolbox akan muncul ikon control tersebut.
39
Buatlah project baru dengan nama Tutorial 10. Isilah Form 1 dengan objek control 3 (tiga)
Frameyang terdiri dari Frame 1, Frame 2 dan Frame 3. Frame 1 untuk Data balok dan Jumlah
Bebn serta posisi momen X, Frame 2 untuk data beban dan frame 3 untuk ouput reaksi dan momen
pada potongan X. Label dan Textbox untuk frame 1 dan frame 3 dapat dilihat pada Gambar 10.3.
Objek MXFLEXGRID ditempatkan pada frame 2. Terdapat 4 (empat) Command Button atau
perintah yang terdiri dari data “Panjang Balok dan Jumlah Beban”, display “Data Beban Terpusat”,
“Hitung Reaksi dan Momen” serta “Selesai”. Kemudian ubahlah isian properti dari setiap object
control sehingga membentuk format sebagaimana terlihat pada Gambar 10.3 di bawah.
MSFLEXGRID
Pada bagian dari CODE program buatlah deklarasi data sebagai berikut:
Dim L As Single
Dim N As Integer
Dim P(100) As Single
Dim a(100), b(100) As Single
Dim totRA, totRB, Mtot As Single
Double click pada form 1 dan ketiklah CODE sebagaimana terlihat di bawah. Perintah open
digunakan untuk membuka nama file yang telah disiapkan. Pada program ini file yang digunakan
diberi nama “Tutorial 10.Txt”. Perhatikan posisi file reaksi N.txt dapat berubah bergantung
dimana file tersebut ditempatkan.
40
Input #1, L
Input #1, N
For i = 1 To N
Input #1, P(i)
Input #1, a(i)
Next i
For i = 1 To N
b(i) = L - a(i)
Next i
With MSFlexGrid1
.Rows = N + 1
.Cols = 3
.ColWidth(0) = 1100
.RowHeight(-1) = 800
.ColWidth(1) = 2800
.ColWidth(2) = 2800
.TextMatrix(0, 0) = "NO"
.TextMatrix(0, 1) = "Beban P (ton)"
.TextMatrix(0, 2) = "Jarak A (m)"
End With
End Sub
Double Click perintah “Panjang Balok dan Jumlah Beban” dan isikan Code sebagai berikut:
End Sub
Double Click perintah “Panjang Balok dan Jumlah Beban” dan isikan Code sebagai berikut:
41
.TextMatrix(i, 2) = a(i)
Next i
End With
End Sub
Double Click perintah “Hitung Reaksi dan Momen” dan isikan Code sebagai berikut:
totRA = 0
totRB = 0
For i = 1 To N
totRA = totRA + P(i) * b(i) / L
totRB = totRB + P(i) * a(i) / L
Next i
txtra.Text = totRA
txtrb.Text = totRB
Mtot = 0
For i = 1 To N
If X >= a(i) Then
Mtot = Mtot + P(i) * b(i) / L * X - P(i) * (X - a(i))
Else
Mtot = Mtot + P(i) * b(i) / L * X
End If
Next i
txtX.Text = Mtot
End Sub
Sebelum program dijalankan, siapkan file “Reaksi.Text” dengan menggunakan software Notepad
atau software lain dan masukkan data beban dan posisi beban dengan jumlah bebas dan format
data sebagai berikut:
10
5
7
4 2
5 4
6 7
5 4
42
6 2
43
Angka pertama menunjukkan panjang balok. Angka kedua menunjukkan jumlah beban. Angka
ketiga menunjukkan posisi momen yang akan dihitung. Lima pasang angka berikutnya
menunjukkan besarnya beban dan posisi beban terhadap tumpuan A. Angka terakhir menunjukkan
posisi momen X. Gambar 10.4 menunjukkan flowchart dari program Tutorial 10. Flowchart ini
juga dikenal sebagai flowchart berulang atau flowchart iteration. Jumlah perulangan dapat
ditentukan dari jumlah data yang diolah.
I=1
I=1, Mtot=0
44
11. TUTORIAL 11
Tujuan dari Tutorial 11 adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa pada pembuatan
program secara mandiri untuk menghitung nilai rata-rata, nilai maksimum dan nilai minimum dari
sejumlah data atau angka.
Sebelum memulai pembuatan program Tutorial 11 buatlah data sebanyak 50 angka dan disimpan
pada file “Angka.txt” dengan memggunakan fasilitas Notepad. Gambar 11.1 menunjukkan contoh
data yang disimpan pada file “Tutorial 11.txt”. Angka yang dimasukkan bebas dan cara penulisan
angka juga dapat dilakukan secara berurutan dari kiri ke kanan dengan dipisahkan tanda koma.
Ketiklah angka-angka di bawah ini dengan menggunakan fasilitas program Notepad kemudian
simpanlah dalam file “Tutorial.txt”.
Buatlah project baru dengan nama Tutorisl 11. Isilah Form 1 dengan objek control Frame,
Label, Textbox, Command Button dan MSFLEXGRID. Sebagaimana dapat dilihat pada Gambar
11.2. Tabel 11.1 menunjukkan properties dari object control dari program Tutorial 11.
Flowchart
45
Tabel 11.1. Format Lengkap Program Tutorial 11
Nama Properties Jenis
Objek Properties Nilai Baru Yang Width x Objek/Kontrol
Kontrol diisikan Height
Name FormAngka
Form1 19200x 10800 Form
Caption Program Angka
Frame1 Name Frame1
3975x5655 Frame
Caption Data Angka
Frame2 Name Frame2
4695x4575 Frame
Caption Output
Label1 Caption Jumlah Angka 2415 x 945 Label
Label2 Caption Nilai Rata-Rata 2415 x 945 Label
Label3 Caption Angka Terbesar 2415 x 945 Label
Label4 Caption Angka Terkecil 2415 x 945 Label
Name TextN
Text1 1810x 855 TextBox
Text <kosong>
Name TextTot
Text2 1755x 600 TextBox
Text <kosong>
Name TextRata
Text3 1755x 600 TextBox
Text <kosong>
Name TextBesar
Text4 1755x 600 TextBox
Text <kosong>
Name TextKecil
Text5 1755x 600 TextBox
Text <kosong>
Name CmdN
Command1 2175x 885 CommandButton
Caption Jumlah Angka
Name CmdAngka
Command2 4095 x 885 CommandButton
Caption Data Angka
Name CmdHitung
Command3 3975 x 645 CommandButton
Caption Hitung
Name CmdOutput
Command4 3975 x 645 CommandButton
Caption Output
Name CmdSelesai
Command5 3975 x 645 CommandButton
Caption Selesai
Pada bagian atas dari program tuliskan deklarasi data sebagai berikut:
Dim N As Integer
Dim Angka(100) As Single
Dim SumAngka, Angkaterbesar, Angkaterkecil, AngkaRata As Single
46
Double Click tombol Jumlah Angka dan ketiklah program berikut ini :
Double Click tombol Data Angka dan ketiklah program di bawah ini :
AngkaRata = SumAngka / N
Angkaterbesar = Angka(1)
For i = 2 To N
If Angkaterbesar < Angka(i) Then
Angkaterbesar = Angka(i)
End If
Next i
Angkaterkecil = Angka(1)
For i = 2 To N
If Angkaterkecil > Angka(i) Then
Angkaterkecil = Angka(i)
End If
Next i
End Sub
47
Double Click tombol Output dan ketiklah program berikut ini:
Private Sub CmdOutput_Click()
textjumangka.Text = SumAngka
textangkarata.Text = AngkaRata
Textangkabesar.Text = Angkaterbesar
Textangkakecil.Text = Angkaterkecil
End Sub
Click Tombol Selesai dan lakukan penulisan perintah seperti contoh program sebelumnya.
Lengkapi program dengan menuliskan program di bawah ini pada jendela Form :
Private Sub Form_Load()
Open "D:\Praktikum Baskom\Praktikum Baskom 2018\Tutorial 11.txt" For Input As #1
Input #1, N
For i = 1 To N
Input #1, Angka(i)
Next i
With MSFlexGrid1
.Rows = N + 1
.Cols = 2
.ColWidth(0) = 1100
.RowHeight(-1) = 800
.ColWidth(1) = 2300
.TextMatrix(0, 0) = " No"
.TextMatrix(0, 1) = " Angka"
End With
FormAngka.Top = 0
FormAngka.Left = 0
FormAngka.Width = 19200
FormAngka.Height = 12000
End Sub
48
total=0
i=2
tinggi = angka(1)
Tinggi = angka(i)
49
i=2
rendah = angka(1)
i<N i=i+1
Print NR,
tinggi, rendah
STOP
50
12. TUTORIAL 12
Tujuan dari Tutorial 12 adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa pada pembuatan
program secara mandiri untuk menghitung nilai rata-rata, nilai maksimum dan nilai minimum dari
sejumlah data atau angka. Program juga dapat mengeluarkan output tentang frekwensi atau
distribusi angka.
51
13. TUTORIAL 13
Tujuan dari Tutorial 13 adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa pada pembuatan
program secara mandiri untuk menghitung nilai sinus dan cosines suatu sudut dengan pendekatan
deret Taylor dan memperkenalkan penggunaan sayarat batas atau nilai batas (boundary value) pada
sebuah proses iterasi. Tujuan lain dari Tutorial 13 adalah mengenalkan fungsi matematis (Reserve
Fuctions) yang ada pada bahasa pemrograman Visual Basic 6.
Perhitungan sinus dan cosines suatu sudut dapat dilakukan dengan pendekatan deret Taylor.
Bentuk umum deret Taylor untuk menghitung nilai sinus dan cosines satu sudut dapat dilihat pada
persamaan 11 dan 12. Pada kedua persamaan tersebut nilai X merupakan nilai sudut dalam bentuk
“radian”. Untuk menyelesaikan kedua perhitungan sinus dan cosinis maka dapat dilakukan dengan
menggunakan dua flowchart sebagaimana terlihat pada Gambar 13.1 untuk perhitungan sinus dan
Gambar 13.2 untuk perhitungan cosinus. Kedua flowchart tersebut juga dikenal sebagai flowchart
berulang dengan jumlah perulangan tidak tetap.
START
Input X
X = X/180*3.141592654
SIN = X, XK = X2,
i = 3, F=X
F= (-F * XK)/(i*(i-1))
i = i +2
SIN= SIN + F
Tulis SIN
STOP
52
START
Input X
X = X/180*3.141592654
COS = 1, XK = X2,
i = 2, F=1
F= (-F * XK)/(i*(i-1))
COS= COS+ F i = i +2
Tulis SIN
STOP
Pada kedua flowchart tersebut terdapat perintah X = X/180*3.141592654. Perintah ini merupakan
perintah konversi nilai sudut yang dimasukkan dalam “derajat” dikonversi menjadi “radian”. Pada
kedua flowchart tersebut juga terdapat perintah untuk mengevaluasi nilai “F” dalam bentuk abs(F)
> 0.0001. Tujuan dari perintah evaluasi ini adalah meminta kepada komputer untuk mengevaluasi
apakah nilai absolute dari F lebih besar dari 0.0001. Jika benar maka perhitungan F akan diulang
dengan merubah atau meningkatkan atau memperbesar nilai “i”. Selama nilai abs(F) lebih besar
dari 0.0001 maka proses perhitungan nilai F tidak akan berhenti. Nilai akhir sin dan cos dari sudut
X akan diperoleh setelah proses perhitungan nilai F selesai. Nilai 0.0001 merupakan nilai batas
yang dapat diubah susuai tingkat ketelitian yang dikehendaki. Makin kecil nilai batas maka nilai
sinus dan cosinus yang dihitung akan semakin teliti.
Perhitungan nilai sinus dan cosinus juga dapat dilakukan dengan menggunakan reserve functions
yang ada pada bahasa pemrograman Visual Basic 6. Untuk menghitung nilai sinus dan cosinus
dapat dilakukan dengan perintah atau syntax “sin(X)” dan “cos(X)”. Nilai X adalah sudut atau
sering disebut argumen dalam radian. Contoh perintah dalam visual basic 6 untuk menghitung
sinus dan cosinus adalah sebagai berikut:
A = sin(X)
B = cosine(X)
53
Buatlah program Tutorial 13 untuk menghitung nilai sinus dan cosinus satu sudut dengan
menggunakan deret Taylor dan reserve functions pada Visual Basic 6. Format program dapat
dilihat pada Gambar 13.3. Code dari program tidak ditampilkan pada tutorial ini.
54
14. TUTORIAL 14
Tujuan dari Tutorial 14 adalah mengevaluasi pemahaman mahasiswa tentang semua materi
praktikum Pemrograman Komputer yang telah disampaikan pada Tutorial 1 sampai Tutorial 13
dengan memberikan satu persoalan kepada mahasiswa dan meminta kepada mahasiswa untuk
membuat algoritma dan program susuai dengan kreativitas masing-masing mahasiswa. Pada
materi Turorial 14 terdapat 2 (dua) contoh kasus yang harus diselesaikan oleh mahasiswa. Setiap
mahasiswa diminta menyelesaikan satu diantara tiga kasus yang ada. Penentuan kasus mana yang
harus diselesaikan oleh mahasiswa ditentukan oleh masing-masing asisten pembimibing.
Kasus No 1.
Buatlah flowchart dan program yang bertujuan menghitung besarnya reaksi perletakan dan
momen pada balok di atas dua tumpuan sendi dan roll. Pada balok bekerja beberapa beban terpusat
dengan sudut kemiringan masing-masing beban berkisar antara 0o sampai 180o.Program juga
mempunyai kemampuan menghitung nilai momen pada posisi beban-beban terpusat. Semua data
beban ditempatkan pada file “balok.txt”. Gambar 14.1 menunjukkan model struktur balok dan
model pembebanan yang bekerja pada balok. Gambar 14.2 menunjukkan perjanjian arah sudut
kemiringan beban. Sudut kemiringan beban diambil dari arah sumbu X(+). Untuk menghitung
reaksi perletakan VA, VB dan HA dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan 13, 14 dan
15. Semua nilai “sin (i)” dan “cos (i)” dihitung dengan menggunakan deret Taylor sebagaimana
telah disampaikan pada Tutorial 13. Untuk menghitung momen pada setiap posisi beban terpusat
dapat menggunakan persamaan alur piker atau pendekatan sebagaimana sudah diterangkan pada
Tutorial 8 dan Tutorial 9..
α(2) α(Ν)
α(1) α(3)
a(1)
HA
a(2)
VA VB
a(3)
a(N)
55
Gambar 14.2. Perjanjian Arah Sudut Kemiringan Beban
N
VA P(i)*sin (i)*(L a(i)) / L (13)
i 1
N
VB P(i)*sin (i)*a(i) / L (14)
i 1
N (15)
HA P(i)*cos (i)
i 1
56
Contoh input program yang tersimpan pada file “balok.txt” adalah sebagai berikut:
10,5
4,2,30
5,4,60
6,6,90
5,7,120
6,8,135
Angka pertama menunjukkan panjang balok dan jumlah beban. Lima baris angka (terdiri dari tiga
angka) menunjukkan besar beban (kN), posisi beban terhadap tumpuan A (m) dan sudut
kemiringan beban (dalam derajat). Data pada file “balok.txt” dapat diubah, di tambah atau
dikurangi. Perhatikan posisi beban disusun dari jarak terkecil sampai jarak terbesar terhadap
tumpuan A. Jika data sudah benar, masukkan jumlah beban yang dihitung 1,2 sampai 5. Perhatikan
apa yang terjadi dengan program. Perhatikan jalannya program jika jumlah beban yang
dimasukkan negative atau nol atau lebih besar dari 5.
Ubahlah isi data pada file “balok.txt” dan perhatikan output dari program.
10,5
4,2,30
5,4,60
-6,6,90
5,7,120
6,8,135
Ubahlah isi data pada file “balok.txt” dan perhatikan output dari program.
10,5
4,2,30
5,4,60
6,-6,90
5,7,120
6,8,135
Ubahlah isi data pada file “balok.txt” dan perhatikan output dari program.
10,5
4,2,30
5,4,60
6,6,90
5,12,120
6,8,135
Ubahlah isi data pada file “balok.txt” dan perhatikan output dari program.
10,5
57
4,2,30
5,4,60
6,6,190
5,7,120
6,8,135
58
Kasus No 2.
Buatlah flowchart dan program yang bertujuan menghitung besar dan arah resultante gaya-gaya
yang bekerja secara konkurent. Gaya-gaya konkurent adalah gaya-gaya yang garis kerjanya tidak
sama tetapi mempunyai titik potong atau titik tangkap yang sama. Gambar 14.3 menunjukkan
contoh 4 (empat) gaya yang bekerja secara konkurent. P(i), (i) adalah besarnya gaya dan sudut
kemiringan arah garis kerja gaya. Sudut kemiringan garis kerja setiap gaya ditentukan dari sumbu
X positif sebagaimana terlihat pada Gambar14.2. Persyaratan yang harus dipenuhi pada program
adalah sebagai berikut:
1. Program harus mampu membaca data yang disimpan pada file “konkurent.txt”. Gaya P(i)
harus positif. Sudut kemiringan gaya (i) minimum 0o dan maksimum 360o (0o
(i) 360o). File “konkurent.txt” harus dibuat atau disiapkan sebelum menjalankan
program. Perhatikan dimana file tersebut disimpan dan bagaimana membuat perintah untuk
membaca file tersebut. Jika data yang disimpan pada file “konkurent.txt” tidak memenuhi
syarat sebagaimana disampaikan di atas, maka program tidak akan mengeluarkan output
resultante gaya. Sebagai contoh jika ada gaya yang bernilai negative atau sudut gaya
kemiringan garis kerja gaya bernilai negative atau lebih besar dari 360o. Jalankan program
“Tutorial 14 Kasus 2.exe” dan perhatikan jalannya program. Program “Tutorial 14 Kasus
2.exe” hanya dapat dijalankan di komputer yang ada di Laboratorium Komputasi.
2. Jika input gaya yang tersimpan pada file “konkurent.txt” sudah benar, kemudian
masukkan jumlah gaya yang akan dihitung (nilai 1 s/d 5).
Coba dengan jumlah gaya 1 dan perhatikan output dari program.
Coba dengan jumlah gaya 5 dan perhatikan output dari program.
Coba dengan input jumlah gaya yang lain maksimum sama dengan 5. Perhatikan
output dari program.
3. Hasil perhitungan resultante gaya “R” dan sudut kemiringan “ R” harus bernilai positif.
Nilai R dan R dapat dihitung dengan persamaan 16 dan 17. Nilai sin (i) dan cos (i)
diselesaikan dengan pendekatan deret sebagaimana terlihat pada Tutorial 13. Sudut arah
resultante gaya ditentukan dengan reserve functions pada VB6 gunakan fungsi
“ATAN(RY/RX)”. Perhatikan hasil perhitungan arah sudut “ R” harus bernilai positif dan
dalam satuan “derajat” dan 0o R 360o.
R (16)
N
RX P(i)*cos (i)
i 1
N
RY P(i)*sin (i)
i 1
Ry
arctan (17)
Rx
59
4. Contoh input program adalah sebagai berikut:
5
3,45
3,135
8,180
7,225
4,270
Angka pertama menunjukkan jumlah gaya. Lima baris angka berikutnya menunjukkan
besar gaya P(i) dan sudut kemiringan garis kerja gaya (i) dimana “i” adalah nomor urut
gaya.
RY
P(2) αR
α(2)
P(1)
α(3)
α(1)
RX
α(4) P(4)
P(3)
P(i)sinα(i)
α(ι)
X(+)
P(i)cosα(i)
60
5. Ubahlah file input data seperti terlihat pada contoh input di bawah dan perhatikan apa
yang terjadi dengan program.
5
3,45
-3,135
8,180
7,225
4,270
6. Ubahlah file input data seperti terlihat pada contoh input di bawah dan perhatikan apa
yang terjadi dengan program.
5
3,45
3,135
8,-180
7,225
4,270
7. Ubahlah file input data seperti terlihat pada contoh input di bawah dan perhatikan apa
yang terjadi dengan program.
5
3,45
3,135
8,180
7,225
4,375
61
DAFTAR PUSTAKA
1. Wiryanto Dewobroto, “Aplikasi Sain dan Teknik dengan Visual Basic 6.0”, Penerbit PT.
Elex Media Komputindo, 2005.
2. Pamungkas, “Tip & Trik Microsoft Visual Basic 6”, Penerbit Elex Media Komputindo
Jakarta, 2000.
3. Jubilee Enterprise, “Pemrograman Visual Basic 6 cara cepat bagi pemula menguasai VB6”,
Penerbit Elex Media Komputindo Jakarta, 2015.
62
Gambar Flowchart Tutorial 14 Kasus ………….
Nama : ……………………………………………………………..………
NIM : ……………………………………………………………………..
63
64
List Program Tutorial 14 Kasus …………………………….
Nama : ……………………………………………………………..………
NIM : ……………………………………………………………………..
65
66
67
68