Disusun oleh:
Dr. Ir. Windu Partono, MSc.
Laboratorium Komputasi
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
1. TUTORIAL 1 PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0
Tujuan Tutorial 1 adalah memperkenalkan tentang bahasa pemrograman Visual Basic ver 6 dan
fasilitas-fasilitas yang tersedia pada bahasa pemrograman tersebut.
.
Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang cukup popular dan mudah
untuk dipelajari. Dengan Microsoft Visual Basic kita dapat membuat program dengan aplikasi
GUI (Graphical User Interface) atau Program yang memungkinkan pemakai komputer
berkomunikasi dengan komputer tersebut menggunakan modus grafik atau gambar.
Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan fasilitas yang memungkinkan untuk menyusun sebuah
program dengan memasang objek – objek grafis dalam sebuah form. Selain itu Microsoft Visual
Basic juga menawarkan berbagai kemudahan dalam mengelola sebuah database. Kemudahan ini
masih ditambah lagi dengan tersediannya sarana dan piranti yang lengkap.
2. Klik Browse untuk menentukan folder dan file program Visual Basic 6.0 sehingga tampil
kotak dialog Browse.
Maximize Tool
Gambar 1.6 Title Bar
Bagian title bar terdiri dari beberapa elemen yang berfungsi untuk mengatur tampilan jendela
dengan keterangan sebagai berikut:
3. Menu Bar
Menu Bar merupakan batang menu yang terletak dibawah title bar berfungsi untuk menampilkan
pilihan menu atau perintah untuk mengoperasikan program Visual Basic.
4. Toolbar
Toolbar merupakan sebuah batang yang berisi kumpulan tombol yang terletak dibagian bawah
menu bar yang dapat digunakan untuk menjalankan suatu perintah. Pada kondisi default program
Visual Basic hanya menampilkan toolbar Standard. Ilustrasi Gambar 1.9 merupakan tampilan
toolbar standard pada saat jendela Form aktif.
6. Project
Project merupakan suatu kumpulan modul atau merupakan program aplikasi itu sendiri. Dalam
Visual Basic, File project disimpan dengan nama file berakhiran .VBP, dimana file ini berfungsi
untuk menyimpan seluruh komponen program.
Apabila kita membuat suatu program aplikasi baru, maka secara otomatis project tersebut akan
diisi dengan object Form1. Dalam jendela Project Explorer ditampilkan suatu struktur hirarki
dari sebuah project itu sendiri yang berisi semua item yang terkandung didalamnya, seperti yang
tampak pada Gambar 1.12.
Form Project
Pada bagian ini, akan dijelaskan bagaimana cara membuat sebuah project aplikasi atau program
sederhana dengan Visual Basic 6.0 berikut pengolahannya. Pada dasarnya project terdiri dari
beberapa file dengan fungsi yang berbeda, diantaranya :
Project File (.vbp), berfungsi sebagai file induk.
Form file (.frm)
Binary file (.frx),berisi property data dari kontrol yang terpasang pada bagian form. Anda
tidak dapat mengedit isi file binary karena file ini secara otomatis akan menyesuaikan
dengan property kontrol yang ada pada bagian form.
Class Module file (.cls), bersifat opsional.
Standard Module File (.bas), bersifat opsinal.
ActiveX Kontrol File (.ocx), bersifat opsional.
Single Resource file (.res), bersifat opsional.
Ketika file project sudah lengkap dengan semua file pendukung, anda dapat mengkonversi file
project tersebut ke file Executable (.exe). Selain file Executable dengan Visual Basic versi
Profesional Edition dan Enterprise Edition, anda juga dapat membuat file executable yang
berektensi lain, misalnya .ocx dan .dll.
MEMBUAT PROJECT
Untuk membuat sebuah project baru, Anda dapat menggunakan prosedure berikut :
1. Pilih perintah File – New Project atau tekan tombol Ctrl + N sehingga akan tampil
sebuah kotak dialog pilihan dari project yang anda buat seperti ilustrasi Gambar 2.1 .
MENJALANKAN PROJECT
Untuk melihat apakah project yang anda buat sudah sesuai dengan yang diharapkan, langkah
selanjutnya adalah menjalankan project tersebut. Untuk menjalankan sebuah project, dapat
dilakukan dengna menggunakan salah satu prosedur berikut :
Klik tombol Start yang ada pada tombol standard.
Pilih perintah Run – Start.
Tekan tombol F5.
MENYIMPAN PROJECT
Pada saat membuat sebuah project, secara otomatis akan ditampilkan sebuah object form
didalamnya. Apabila anda menyimpan project tersebut, berarti anda juga harus menyimpan
object form nya. Prosedur yang digunakan untuk menyimpan form dan project adalah :
1. Berikan salah satu perintah berikut :
Pilih perintah File – Save Project/Save Form.
Klik tombol Save Project dibagian toolbar Standard.
Tekan tombol Ctrl + S.
Selanjutnya akan tampil sebuah kotak dialog Save File As seperti pada Gambar 2.3
2. Pada Kotak Dialog Save File As, perhatikan Kotak Save as Type terisi dengan pilihan
Form files (*.frm). Dengan demikian kotak dialog Save File As yang pertama digunakan
untuk menyimpan object form yang ada didalam project. Tentukan folder tempat
menyimpan form pada kotak Save In serta nama file pada kotak File Name dan klik
MENUTUP PROJECT
Pada dasarnya, sebuah project yang sedang aktif akan ditutup secara otomatis apabila anda
membuka sebuah project baru atau membuka project yang sudah pernah anda buat sebelumnya.
Buatlah project baru dengan nama Tutorial 2. Project ini bertujuan memberikan pengalaman
tentang bagaimana membuat project baru, membuat tampilan form, membuat code, menyimpan
project dan membuat file executable file (.EXE). Buatlah tampilan Form sebagaimana terlihat
pada Gambar 2.7. Form terdiri dari satu textbox dan dua command button.
Double click pada command button tulis dan tuliskan code sebagai berikut:
Double click pada halaman formtutorial2 dan tuliskan code sebagai berikut:
Setelah selesai menuliskan dua code yang terletak diantara Private Sub dan End Sub, jalankan
program tersebut dan perhatikan apa hasil dari program Tutorial 2. Click buuton/tombol “Tulis”
perhatikan apa yang muncul pada textbox kemudian clic tombol “Selesai”. Setelah selesai
simpanlah project dengan memilih menu File – Save Project dan isikan nama project “Tutorial
2.vbp” dan kemudian simpanlah Form dari project dengan memilih menu Save Form dan
ketiklan nama form “Tutorial 2.frm”. Setelah program selesai buatlah file executable dengan
memilih menu File – Maketutorial2,exe – ok. Maka pada forlder akan mucul file baru Tutorial
2.Exe. Setelah pembuatan project dan file executable selesai, kemudian tutuplah project dengan
memilih File – Exit. Click Yes untuk menyimpan project.
Buatlah New Project dan pilih Standard Exe dan click “Open”. Pada Form1 tempatkan control
Label, TextBox dan CommandButton seperti pada Gambar 3.1 di bawah.
Ubahlah isian properti dari tiap objek kontrol sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1. Jika
perubahan isian dari setiap objek kontrol telah dilaksanakan maka tampilan form akan terlihat
seperti pada Gambar 3.2.
Tabel 3.1. Properties program ABC
Nama Properties Jenis
Objek Properti Nilai Baru Yang Width x Objek/Kontrol
Kontrol diisikan Height
Name FormABC
Program Menghitung
Form1 Caption 20000 x 12000 Form
Rumus ABC
Font Tahoma 12 Bold
Caption Nilai A
Label1 1000 x 500 Label
Font Tahoma 12 Bold
Caption Nilai B
Label2 1000 x 500 Label
Font Tahoma 12 Bold
Caption Nilai C
Label3 1000 x 500 Label
Font Tahoma 12 Bold
Program ini bertujuan menghitung nilai X1 dan X2 dari persamaan kuadrat AX2 + BX + C = 0.
Nilai X1 dan X2 dapat diperoleh dengan menggunakan Persamaan 1 dan Persamaan 2. Gambar
3.3 menunjukkan algoritma (flowchart) dari program untuk menyelesaikan rumus ABC.
Perhatikan urutan langkah atau urutan perintah yang dituliskan diantara Private Sub
CmdHitung_Click() dan End Sub dengan urutan langkah sesuai flowchart pada Gambar 3.3.
Pada gambar tersebut terdapat tiga (tiga) bentuk dasar dari flowchart: Flowchart sebagaimana
B 2 B2 4AC
X1
(1)
2A
2 B2
B 4AC (2)
X2
2A
Setelah format tampilan program sudah disiapkan sesuai Gambar 3.2, click tombol Hitung
dengan mause kiri atau menekan tombol keyboard Alt+H. Kemudian tuliskan code program di
bawah ini:
Click tombol Selesai dengan mause kiri kemudian tuliskan code program di bawah ini :
Pada bagian atas dari program buatlah deklarasi data atau variable dengan menuliskan:
Simpanlah File Project ini dengan nama Tutorial 3 kedalam folder saudara.
Jalankan program tersebut dengan perintah RUN-Start atau tekan tombol F5. Masukkan data-
data sebagai berikut :
A = 1, B=4, C=2 kemudian tekan tombol hitung.
Ulangi memasukkan data dengan harga A=0, B=4, C=4
Start
INPUT A, B, C
Hitung D
Hitung X1 dan X2
TULIS X1,X2
Stop
Program perhitungan rumus ABC sebagaimana telah diterangkan pada Tutorial 3 akan
menghasilkan output yang kurang baik seandainya ada kesalahan dalam memasukkan nilai A, B
dan C. Komputer akan memberi komentar terjadinya compile error jika terjadi kesalahan
memasukkan ketiga nilai tersebut di atas. Kesalahan yang terjadi juga dikenal sebagai running
error. Untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi perbaikilah program pada Tutorial 3 dengan
menambahkan satu TextBox dan diberi nama “TextKet”. Kembangkan program pada Tutorial 3
dengan mengembangkan CmdHitung_Click() menjadi seperti program di bawah. Simpanlah
perbaikan program ini dengan nama Tutorial 4. Flowchart program Tutorial 4 dapat dilihat pada
Gambar 4.1. Pada gambar tersebut terdapat gambar belahketupat sebagai notasi perintah
bersyarat. Flowchart sebagaimana terlihat pada Gambar 4.1 juga dikenal sebagai flowchart
bersyarat atau conditional flowchart atau selection flowchart.
Start
INPUT A, B, C
Y A=0
T
D = B2 – 4 A C
Stop
Pada format dari program Tutorial 4 buatlah semua label dan textbox kedalam Frame dan
menghasilkan format tampilan akhir sebagaimana terlihat pada Gambar 4.2. Pada program ini
format dari properties setiap elemen dibuat secara bebas (programmer deberi kebebasan
merencanakan properties dari Form). Saudara diminta membuat program tanpa diberi penjelasan
tentang properties dari setiap elemen format tampilan supaya menghasilkan format tampilan
sebagaimana terlihat pada Gambar 4.2. Gunakan Toolbox “FRAME” untuk membuat tampilan
seperti pada contoh Gambar 4.2 di bawah Posisi input A, B dan C diletakkan pada Frame 1.
Posisi Output X1, X2 dan Komentar diletakkan pada Frame 2. Caption frame 1 diberi nama
“Masukkan Harga A, B dan C”. Caption Frame 2 diberi nama “Hasil Perhitungan”. Saudara
diberi kebebasan menentukan ukuran dan format tampilan.
Pada menu bar dari VB6 pilih Tools kemudian pilih Menu Editor. Tambahkan Caption dan
Name pada Menu Editor sebagaimana terlihat pada Tabel 5.1. Proses pembuatan menu command
dapat dilihat pada Gambar 5.1 dan Gambar 5.2. Penambahan menu Hitung dan menu Selesai
dilakukan dengan melakukan click pada tombol Next. Bentuk isian akhir pada menu editor dapat
dilihat pada Gambar 5.3. Pada format dari program buatlah semua label dan textbox kedalam
Frame dan menghasilkan format tampilan akhir sebagaimana terlihat pada Gambar 5.4.
Caption: Selesai
Name: mnuselesai
Setelah dua menu selesai dibuat maka tampilan format program Tutorial 5 akan berubah seperti
terlihat pada Gambar 5.4. Double click pada menu hitung dan isikan code program sebagai
berikut:
Isi dari code program mnuhitung dapat juga dicopy dari program Tutorial4. Lakukan hal yang
sama pada menu Selesai dan isikan code program sebagai berikut:
Menu Program
Text1
Buatlah project baru dengan nama Tutorial 7. Isilah Form 1 dengan object control Frame,
Label, Textbox dan Command Button sebagaimana terlihat pada Gambar 7.1. Kemudian ubahlah
isian properti dari setiap object control sehingga berubah menjadi seperti terlihat pada Tabel 7.1.
Gambar 7.2 menunjukkan model balok yang dipakai pada pembuatan program Tutorial5. Untuk
menghitung besarnya reaksi tumpuan dan momen dapat dilakukan dengan menggunakan tiga
persamaan 3 sampai 5.
P * ( L A) (3)
VA
L
P*A (4)
VB
L
M VA * A (5)
A B
RA A RB
L
Gambar 7.2. Model Struktur dan Pembebanan pada Balok di atas Dua Tumpuan
Tuliskan code program di bawah dengan melakukan double click button hitung:
Jalankan Program yang baru dan perhatikan apa yang terjadi dengan input yang sama seperti di
atas. Jika sudah selesai, simpanlah file program tersebut ke dalam Folder saudara.
Untuk melihat bagaimana jalannya program tersebut, jalankan program “Reaksi.exe” dan
perhatikan apa yang terjadi jika input data balok dan beban serta input posisi momen X salah.
. P
A B
RA RB
A
Input L, P, A, X
RA = P*(L-A)/L
RB = P*A/L
T Y
X <= A
MX=RA*X-P*(X-A) MX=RA*X
Stop
Buatlah format tampilan program sebagaimana terlihat pada Gambar 9.1. Ubahlah nama project
menjadi Tutorial 9. Penambahan object control ini untuk menghitung Momen pada potongan X
yang berjarak X dari tumpuan A. Perhitungan reaksi perletakan dilakukan sebanyak tiga kali
dengan menggunakan persamaan 8 dan 9. Perhitungan Momen pada potongan X untuk setiap
beban dapat ditentukan dengan memasukkan persyaratan sebagaimana terlihat pada persamaan 6
dan 7. Momen total pada potongan X dapat ditentukan dengan menjumlahkan hasil perhitungan
momen pada potongan X akibat setiap beban sebagaimana terlihat pada persamaan 10.
Pada program tambahkan persyaratan panjang balok “L”, posisi momen “X”, besarnya setiap
beban P1, P2, danP3 serta posisi setiap beban A1, A2 dan A3. Nilai L yang dimasukkan kedalam
program harus positif. Posisi momen X yang akan dihitung harus terletak di dalam balok. Nilai
beban P1, P2 dan P3 harus positif. Posisi beban A1, A2 dan A3 harus terletak di dalam balok.
Untuk melihat bagaimana jalannya program tersebut, jalankan program “Tutorial 9.exe” dan
perhatikan apa yang terjadi jika input data balok dan beban serta input posisi momen X salah.
Perhatikan jalannya program dengan memasukkan input sebagai berikut:
L = -12
L = 10, X = -6
L = 10, X = 12
L = 10, X = 6, P1 = -5, P1 = 4, P1 = 7, A1 = 5, A2 = 6, A3 = 4
L = 10, X = 6, P1 = 5, P1 = 4, P1 = 7, A1 = 5, A2 = 6, A3 = 4
.
Input L
Y
L<=0
Input X
Y
X<0 OR X>L
Y
P1<=0 OR P2<=0
Y
A1<0 OR A2<0
Y
A1>L OR A2>L
RA = P1*(L-A1)/L + P2*(L-A2)/L
RB = P1*A1/L + P2*A2/L
Y T
X >= A1
M1=P1*(L-A1)/L*X-P*(X-A1) M1=P1*(L-A1)/L*X
Y T
X >= A3
M3=P2*(L-A3)/L*X-P*(X-A3) M3=P2*(L-A3)/L*X
MX = M1+ M2 + M3
Stop
Karena objek control MSFLEXGRID belum ada didalam objek control standard, maka
tambahkan objek control tersebut dengan cara : Click Project - Components sehingga kotak
dialog Components muncul sebagaimana terlihat pada Gambar 10.1. Pada kotak dialog pilih tab
control yang menyediakan daftar control yang dapat diinstal. Pilih control dengan nama
Microsoft FlexGrid Control 6.0 (SP3) kemudian Click tombol Apply sebagaimana terlihat pada
Gambar 10.2. Apabila benar maka pada control toolbox akan muncul ikon control tersebut.
MSFLEXGRID
Pada bagian dari CODE program buatlah deklarasi data sebagai berikut:
Dim L As Single
Dim N As Integer
Dim P(100) As Single
Dim a(100), b(100) As Single
Dim totRA, totRB, Mtot As Single
Double click pada form 1 dan ketiklah CODE sebagaimana terlihat di bawah. Perintah open
digunakan untuk membuka nama file yang telah disiapkan. Pada program ini file yang digunakan
diberi nama “Tutorial 10.Txt”. Perhatikan posisi file reaksi N.txt dapat berubah bergantung
dimana file tersebut ditempatkan.
For i = 1 To N
Input #1, P(i)
Input #1, a(i)
Next i
For i = 1 To N
b(i) = L - a(i)
Next i
With MSFlexGrid1
.Rows = N + 1
.Cols = 3
.ColWidth(0) = 1100
.RowHeight(-1) = 800
.ColWidth(1) = 2800
.ColWidth(2) = 2800
.TextMatrix(0, 0) = "NO"
.TextMatrix(0, 1) = "Beban P (ton)"
.TextMatrix(0, 2) = "Jarak A (m)"
End With
End Sub
Double Click perintah “Panjang Balok dan Jumlah Beban” dan isikan Code sebagai berikut:
End Sub
Double Click perintah “Panjang Balok dan Jumlah Beban” dan isikan Code sebagai berikut:
Double Click perintah “Hitung Reaksi dan Momen” dan isikan Code sebagai berikut:
totRA = 0
totRB = 0
For i = 1 To N
totRA = totRA + P(i) * b(i) / L
totRB = totRB + P(i) * a(i) / L
Next i
txtra.Text = totRA
txtrb.Text = totRB
Mtot = 0
For i = 1 To N
If X >= a(i) Then
Mtot = Mtot + P(i) * b(i) / L * X - P(i) * (X - a(i))
Else
Mtot = Mtot + P(i) * b(i) / L * X
End If
Next i
txtX.Text = Mtot
End Sub
10
5
7
4 2
5 4
6 7
5 4
6 2
Pemrograman Komputer 2018 42
Angka pertama menunjukkan panjang balok. Angka kedua menunjukkan jumlah beban. Angka
ketiga menunjukkan posisi momen yang akan dihitung. Lima pasang angka berikutnya
menunjukkan besarnya beban dan posisi beban terhadap tumpuan A. Angka terakhir
menunjukkan posisi momen X. Gambar 10.4 menunjukkan flowchart dari program Tutorial 10.
Flowchart ini juga dikenal sebagai flowchart berulang atau flowchart iteration. Jumlah
perulangan dapat ditentukan dari jumlah data yang diolah.
Start
Input L, N, X
I=1
B(I)=L-A(I)
Y
I<N
RAtot=RAtot + P(I)*B(I)/L
RBtot=RBtot + P(I)*A(I)/L
I=I+1
Y
I<N
I=1, Mtot=0
Y T
X >= A(I)
I=I+1
Mtot=Mtot + P(I)*B(I)/L*X-P*(X-A(I)) Mtot=Mtot + P(I)*B(I)/L*X
Y
I<N
T
Stop
Sebelum memulai pembuatan program Tutorial 11 buatlah data sebanyak 50 angka dan
disimpan pada file “Angka.txt” dengan memggunakan fasilitas Notepad. Gambar 11.1
menunjukkan contoh data yang disimpan pada file “Tutorial 11.txt”. Angka yang dimasukkan
bebas dan cara penulisan angka juga dapat dilakukan secara berurutan dari kiri ke kanan dengan
dipisahkan tanda koma. Ketiklah angka-angka di bawah ini dengan menggunakan fasilitas
program Notepad kemudian simpanlah dalam file “Tutorial.txt”.
Buatlah project baru dengan nama Tutorisl 11. Isilah Form 1 dengan objek control Frame,
Label, Textbox, Command Button dan MSFLEXGRID. Sebagaimana dapat dilihat pada Gambar
11.2. Tabel 11.1 menunjukkan properties dari object control dari program Tutorial 11. Flowchart
program dapat dilihat pada Gambar 11.3.
Pada bagian atas dari program tuliskan deklarasi data sebagai berikut:
Dim N As Integer
Dim Angka(100) As Single
Dim SumAngka, Angkaterbesar, Angkaterkecil, AngkaRata As Single
Double Click tombol Data Angka dan ketiklah program di bawah ini :
AngkaRata = SumAngka / N
Angkaterbesar = Angka(1)
For i = 2 To N
If Angkaterbesar < Angka(i) Then
Angkaterbesar = Angka(i)
End If
Next i
Angkaterkecil = Angka(1)
For i = 2 To N
If Angkaterkecil > Angka(i) Then
Angkaterkecil = Angka(i)
End If
Next i
End Sub
Click Tombol Selesai dan lakukan penulisan perintah seperti contoh program sebelumnya.
Lengkapi program dengan menuliskan program di bawah ini pada jendela Form :
Private Sub Form_Load()
Open "D:\Praktikum Baskom\Praktikum Baskom 2018\Tutorial 11.txt" For Input As #1
Input #1, N
For i = 1 To N
Input #1, Angka(i)
Next i
With MSFlexGrid1
.Rows = N + 1
.Cols = 2
.ColWidth(0) = 1100
.RowHeight(-1) = 800
.ColWidth(1) = 2300
.TextMatrix(0, 0) = " No"
.TextMatrix(0, 1) = " Angka"
End With
FormAngka.Top = 0
FormAngka.Left = 0
FormAngka.Width = 19200
FormAngka.Height = 12000
End Sub
Input N
i=1
total=0
total=total+angka(i)
Y
i = i +1 i<N
NR=total/N
i=2
tinggi = angka(1)
Y
i<N i=i+1
i=2
rendah = angka(1)
Y
i<N i=i+1
Print NR,
tinggi, rendah
STOP
Tujuan dari Tutorial 13 adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa pada pembuatan
program secara mandiri untuk menghitung nilai sinus dan cosines suatu sudut dengan pendekatan
deret Taylor dan memperkenalkan penggunaan sayarat batas atau nilai batas (boundary value)
pada sebuah proses iterasi. Tujuan lain dari Tutorial 13 adalah mengenalkan fungsi matematis
(Reserve Fuctions) yang ada pada bahasa pemrograman Visual Basic 6.
Perhitungan sinus dan cosines suatu sudut dapat dilakukan dengan pendekatan deret Taylor.
Bentuk umum deret Taylor untuk menghitung nilai sinus dan cosines satu sudut dapat dilihat
pada persamaan 11 dan 12. Pada kedua persamaan tersebut nilai X merupakan nilai sudut dalam
bentuk “radian”. Untuk menyelesaikan kedua perhitungan sinus dan cosinis maka dapat
dilakukan dengan menggunakan dua flowchart sebagaimana terlihat pada Gambar 13.1 untuk
perhitungan sinus dan Gambar 13.2 untuk perhitungan cosinus. Kedua flowchart tersebut juga
dikenal sebagai flowchart berulang dengan jumlah perulangan tidak tetap.
X2 X4 X6 X8 X10 X12
cos inus (X) 1 .............. (12)
2! 4! 6! 8! 10! 12!
START
Input X
X = X/180*3.141592654
SIN = X, XK = X2,
i = 3, F=X
F= (-F * XK)/(i*(i-1))
SIN= SIN + F i = i +2
Y
Abs(F) > 0.0001
Tulis SIN
STOP
Input X
X = X/180*3.141592654
COS = 1, XK = X2,
i = 2, F=1
F= (-F * XK)/(i*(i-1))
COS= COS+ F i = i +2
Y
Abs(F) > 0.0001
Tulis SIN
STOP
Buatlah program Tutorial 14 dan flowchart yang bertujuan menghitung besarnya reaksi
perletakan dan momen pada balok di atas dua tumpuan sendi dan roll. Pada balok bekerja
beberapa beban terpusat dengan sudut kemiringan masing-masing beban berkisar antara 0o
sampai 180o.Program juga mempunyai kemampuan menghitung nilai momen pada posisi beban-
beban terpusat. Semua data beban ditempatkan pada file “balok.txt”. Gambar 14.1 menunjukkan
model struktur balok dan model pembebanan yang bekerja pada balok. Gambar 14.2
menunjukkan perjanjian arah sudut kemiringan beban. Sudut kemiringan beban diambil dari arah
sumbu X(+). Untuk menghitung reaksi perletakan VA, VB dan HA dapat dilakukan dengan
menggunakan persamaan 13, 14 dan 15. Semua nilai “sin (i)” dan “cos (i)” dihitung dengan
menggunakan deret Taylor sebagaimana telah disampaikan pada Tutorial 13. Untuk menghitung
momen pada setiap posisi beban terpusat dapat menggunakan persamaan 6 dan 7.
a(2) a(N)
a(1) a(3)
A B
a(1)
HA
a(2)
VA VB
a(3)
a(N)
P(i)
a(1)
X(+)
N
VB P(i) * sin (i) * a (i) / L (14)
i 1
N (15)
HA P(i) * cos (i)
i 1
Contoh input program yang tersimpan pada file “balok.txt” adalah sebagai berikut:
10
5
4 2 30
5 4 60
6 6 90
5 7 120
6 8 135
Setelah selesai membuat program Tutorial 14, tulislah semua program atau code yang telah
dibuat dan gambarkan flowchart dari program tersebut pada lembar kertas terpisah dan
kumpulkan pada asisten. Format lembar kertas jawaban program Tutorial 14 dapat dilihat pada
bagian belakang dari buku petunjuk praktikum ini. Presentasikan program Tutorial 14 yang telah
dibuat kepada asisten. Kumpulkan program yang telah dibuat pada asisten dan pastikan program
Tutorial 4 yang dibuat dapat dijalankan pada komputer asisten. Program harus diselesaikan
maksimum 7 hari setelah pemberian soal dari asisten.
1. Wiryanto Dewobroto, “Aplikasi Sain dan Teknik dengan Visual Basic 6.0”, Penerbit PT.
Elex Media Komputindo, 2005.
2. Pamungkas, “Tip & Trik Microsoft Visual Basic 6”, Penerbit Elex Media Komputindo
Jakarta, 2000.
3. Jubilee Enterprise, “Pemrograman Visual Basic 6 cara cepat bagi pemula menguasai VB6”,
Penerbit Elex Media Komputindo Jakarta, 2015.
Nama : ……………………………………………………………..………
NIM : ……………………………………………………………………..