Anda di halaman 1dari 32

PEMADATAN

TANAH
A. Umum POKOK
BAHASAN

A. Umum
1. Kegunaan pemadatan.
B. Test
Meningkatkan berat volume tanah, yang berarti : pemadatan di
laboratorium
• Meningkatkan kekuatan tanah untuk mendukung beban.
• Standard
• Menaikkan stabilitas lereng. Proctor
• Mengurangi pemampatan tanah. • Modified
Proctor
2. Pengaruh kadar air ( Wc ) terhadap pemadatan : C. Perubahan
 Kepadatan tanah meningkat dengan meningkatnya kadar air sifat tanah
akibat
 air berfungsi sebagai “pelumas”. pemadatan
Tapi :penambahan air yang berlebihan  kepadatan menurun. D. Pemadatan
Karena :air mengambil alih tempat-tempat yang semula tanah di
lapangan
ditempati oleh butiran.
E. Test
 Kadar air dimana kepadatan tanah maksimum dinamakan kepadatan
 Kadar air optimum ( wc-opt ). lapangan
B. Test Pemadatan di Laboratorium POKOK
BAHASAN

A. Umum
1. Kegunaan Test Pemadatan B. Test
Test pemadatan dilakukan untuk menentukan kepadatan pemadatan di
laboratorium
maksimum (γd-max) dan kadar air optimum (wc-opt).
• Standard
Proctor
2. Jenis test pemadatan ( lihat Gambar 4.1a dan 4.1b ) • Modified
a. Standard Proctor Test. Proctor
b. Modified Proctor Test. C. Perubahan
sifat tanah
akibat
3. Energy Pemadatan. pemadatan
D. Pemadatan
 Jml.tumb.  Berat  Ting .Jatuh  tanah di
@ lapis  x  Jml.lapis  x  Pemukul x  Penumbuk  lapangan

E      E. Test
kepadatan
(Volume Cetakan) lapangan
POKOK
BAHASAN

A. Umum
B. Test
pemadatan di
laboratorium
• Standard
Proctor
• Modified
Proctor
C. Perubahan
sifat tanah
akibat
pemadatan
D. Pemadatan
tanah di
lapangan
Gambar 4.1a Photo alat pemadatan Proctor
E. Test
kepadatan
lapangan
POKOK
BAHASAN
Handle
A. Umum
B. Test
collar pemadatan di
(mould laboratorium
extension) • Standard
Sleeve guide Proctor
• Modified
Proctor
Cylindrical C. Perubahan
soil mould sifat tanah
akibat
Hammer for pemadatan
compacting
D. Pemadatan
soil tanah di
Base plate lapangan
E. Test
kepadatan
Gambar 4.1b Sketsa alat pemadatan Proctor lapangan
Laboratory Compaction
tests

Mould Hammer mass Hammer drop


volume
Standard 1/30 ft3 = 5,5 lbs 12 inches
943,3 cm3 (=2,5 kg) (=30,5 cm)
Modified 1/30 ft3 = 10 lbs 18 inches
943,3 cm3 (= 4,54 kg) (=45,7 cm)
POKOK
a. Standard Proctor Test. BAHASAN

A. Umum
B. Test
• Cara pelaksanaan test : pemadatan di
laboratorium
- ASTM Test D-698 • Standard
- AASHTO Test T-99 Proctor
• Modified
• Volume cetakan : 1/30 ft3 = 943.3 cm3 Proctor
• Diameter cetakan = 4” = 101.6 mm. C. Perubahan
sifat tanah
• Berat palu pemukul = 5.5 Lb = 2.5 Kg. akibat
pemadatan
• Tinggi jatuh palu = 12” = 304.8mm D. Pemadatan
• tanah di
Tanah diletakkan didalam cetakan = 3 Lapis. lapangan
• Jumlah tumbukan @ lapis = 25 pukulan. E. Test
kepadatan
lapangan
POKOK
b. Modified Proctor Test.
BAHASAN

A. Umum
B. Test
• Cara pelaksanaan test : pemadatan di
laboratorium
– ASTM test D-1557. • Standard
Proctor
– AASHTO test T-180
• Modified
• Volume cetakan : /30 ft = 943.3 cm
1 3 3 Proctor
C. Perubahan
• Berat palu pemukul = 10 lb = 4.54 kg sifat tanah
akibat
• Tinggi jatuh palu = 18” = 457.2 mm. pemadatan
• Tanah diletakkan didalam cetakan = 5 lapis. D. Pemadatan
tanah di
• Jumlah tumbuhkan @ lapis = 25 pukulan. lapangan
E. Test
kepadatan
lapangan
B. Test Pemadatan di Laboratorium (lanjutan) POKOK
BAHASAN

A. Umum
4. Cara menggambar kurva hasil test pemadatan. B. Test
pemadatan di
• Data yang didapatkan dari test pemadatan : laboratorium
– Kadar air, wc • Standard
Proctor
– Berat volume, . • Modified
• Hitung kepadatan (d) untuk masing-masing wc Proctor
C. Perubahan
 sifat tanah
d  akibat
1  wc pemadatan
D. Pemadatan
tanah di
• Gambar kurva hubungan antara d dengan wc lapangan

(Gambar 4.2) E. Test


kepadatan
• Dari kurva (Gambar 4.2), tentukan kepadatan tanah lapangan
maksimum, (d-max) dan kadar air optimum (wc-opt)
POKOK
BAHASAN

(dry)
A. Umum
B. Test
Dry unit weight

max pemadatan di
laboratorium
• Standard
Proctor
• Modified
Proctor
C. Perubahan
sifat tanah
akibat
wc opt pemadatan
D. Pemadatan
tanah di
Moisture content lapangan
E. Test
kepadatan
Gambar 4.2 : Kurva hubungan antara berat volume lapangan
kering ( dry) dengan kadar air (wc).
B. Test Pemadatan di Laboratorium (lanjutan) POKOK
BAHASAN

5. Menggambar kurva ZAV (zero air void) A. Umum


– Zero Air Void  Saturated (Jenuh) B. Test
pemadatan di
– Menghitung : laboratorium
• Standard
Gs  w Proctor
 d ( zav ) 
1 e • Modified
Proctor
SR.e = Gs.wc  SR = 100%  e = Gs wc C. Perubahan
sifat tanah
akibat
Gs  w pemadatan
 d ( zav ) 
1  Gs wc D. Pemadatan
tanah di
lapangan
 Hitung d(zav) untuk wc tertentu E. Test
– Gambar kurva antara wc dan d(zav) yang kepadatan
lapangan
saling bersesuaian (Gambar 4.3)
POKOK
BAHASAN

A. Umum
B. Test
pemadatan di
laboratorium
• Standard
Proctor
• Modified
Proctor
C. Perubahan
sifat tanah
akibat
pemadatan
D. Pemadatan
tanah di
lapangan
Gambar 4.3 E. Test
Kurva “Zero Air Voids” yang di plot bersama hasil pemadatan kepadatan
lapangan
dengan Standard Proctor dan Modified Proctor
POKOK
B. Test Pemadatan di Laboratorium (lanjutan) BAHASAN

A. Umum
B. Test
pemadatan di
6. Dry side Wc-opt. dan wet side wc-opt : laboratorium
• Standard
a. Dry side wc-opt bila wc < wc-opt Proctor
b. Wet side wc-opt bila wc > wc-opt • Modified
Proctor
C. Perubahan
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan. sifat tanah
akibat
pemadatan
 Jenis tanah yang dipadatkan
D. Pemadatan
 Distribusi ukuran butiran tanah di
lapangan
 Kadar air E. Test
kepadatan
 Energi yang dipakai untuk memadatkan lapangan
POKOK
C. Perubahan Sifat Tanah Akibat Pemadatan BAHASAN

A. Umum
B. Test
1. Perubahan struktur butiran akibat pemadatan pemadatan di
laboratorium
( Lihat Gambar 4.4 ).
• Standard
a. Pada titik a  struktur butiran : “flocculate”(acak). Proctor
Karena : wc rendah  diffuse double layer tidak • Modified
Proctor
berkembang sepenuhnya.
Akibatnya : gaya tolak menolak antar butir kecil. C. Perubahan
sifat tanah
b. Pada titik b  diffuse double layer bertambah. akibat
pemadatan
c. Pada titik c  gaya tolak-menolak antar butir besar D. Pemadatan
tanah di
 susunan partikel  “dispersed”. lapangan
E. Test
kepadatan
lapangan
POKOK
BAHASAN

A. Umum
B. Test
pemadatan di
laboratorium
• Standard
Proctor
• Modified
Proctor
C. Perubahan
sifat tanah
akibat
pemadatan
D. Pemadatan
tanah di
lapangan
Gambar 4.4 E. Test
Pengaruh pemadatan terhadap struktur tanah kepadatan
lapangan
2. Sifat tanah POKOK
lempung yang BAHASAN
dipadatkan.
A. Umum

Parameter tanah B. Test


pemadatan di
yang berubah laboratorium
akibat pemadatan
• Standard
(Gambar 4.5): Proctor
• Daya rembes. • Modified
• Kekuatan tanah Proctor

• Kompressibilitas. C. Perubahan
sifat tanah
akibat
pemadatan
Gambar 4.5a D. Pemadatan
tanah di
Perubahan daya lapangan
rembes tanah E. Test
dengan kadar air kepadatan
saat pemadatan lapangan
POKOK
BAHASAN

A. Umum
B. Test
pemadatan di
laboratorium
• Standard
Proctor
• Modified
Proctor
C. Perubahan
sifat tanah
akibat
pemadatan
Gambar 4.5b D. Pemadatan
tanah di
Perubahan lapangan
kemampumampatan E. Test
tanah dengan kadar kepadatan
air saat pemadatan lapangan
POKOK
D. Pemadatan Tanah di Lapangan BAHASAN

A. Umum
B. Test
1. Alat yang umum digunakan : pemadatan di
a. Smooth-wheel roller (Gambar 4.6) laboratorium
b. Rubber-tired roller (Gambar 4.7) • Standard
Proctor
c. Sheepfoot roller (Gambar 4.8)
• Modified
d. Dynamic compaction (Gambar 4.9) Proctor
e. Vibratory roller (Gambar 4.10) C. Perubahan
sifat tanah
2. Spesifikasi pemadatan lapangan akibat
pemadatan
a. End Product Specification (EPS).
D. Pemadatan
b. Method Specification (MS). tanah di
lapangan
E. Test
kepadatan
lapangan
POKOK
D. Pemadatan Tanah di Lapangan (lanjutan) BAHASAN

A. Umum
B. Test
pemadatan di
laboratorium
• Standard
Proctor
• Modified
Proctor
C. Perubahan
sifat tanah
akibat
pemadatan
D. Pemadatan
tanah di
lapangan
E. Test
Gambar 4.6 Photo smooth wheel roller kepadatan
lapangan
POKOK
BAHASAN

A. Umum
B. Test
pemadatan di
laboratorium
• Standard
Proctor
Gambar 4.7 Gambar 4.8a • Modified
Photo rubber tired Photo sheepfoot Proctor
roller roller C. Perubahan
sifat tanah
akibat
pemadatan
Gambar 4.8b D. Pemadatan
Photo tanah di
lapangan
sheepfoot roller type
lain E. Test
kepadatan
lapangan
POKOK
BAHASAN

A. Umum
B. Test
pemadatan di
laboratorium
• Standard
Proctor
• Modified
Proctor
C. Perubahan
sifat tanah
akibat
pemadatan
D. Pemadatan
tanah di
lapangan
E. Test
Gambar 4.9 Photo vibro compaction dan dynamic compaction kepadatan
lapangan
POKOK
BAHASAN

A. Umum
B. Test
pemadatan di
laboratorium
• Standard
Proctor
• Modified
Proctor
C. Perubahan
sifat tanah
akibat
pemadatan
D. Pemadatan
tanah di
lapangan
Gambar 4.10
E. Test
Photo vibratory roller / alat pemadat dengan getaran kepadatan
lapangan
POKOK
D. Pemadatan Tanah di Lapangan (lanjutan) BAHASAN

A. Umum
a. End Product Specification.
B. Test
Yang Ditentukan : pemadatan di
laboratorium
- Prosentase Kepadatan Akhir Yang Dicapai Dilapangan :
• Standard
Relative Compaction Atau Kepadatan Relative (R ). Proctor
• Modified
 d lapang Proctor
R (%)  x 100% Atau :
 d max lab C. Perubahan
sifat tanah
akibat
pemadatan
  d lapang   d  min    d  max  D. Pemadatan
DR    x 
   
 d max d min   d lapang 
tanah di
lapangan
Ro  E. Test
R  Ro  d  min kepadatan
1  DR (1  Ro )  d lapang lapangan
POKOK
D. Pemadatan Tanah di Lapangan (lanjutan) BAHASAN

A. Umum
B. Test
b. Method Specification. pemadatan di
laboratorium
Yang ditentukan : • Standard
- Type dan berat alat pemadat. Proctor
• Modified
- Jumlah lintasan alat pemadat.
Proctor
- Ketebalan lapisan tanah yang dipadatkan. C. Perubahan
sifat tanah
akibat
Kontraktor hanya menjalankan “SPESIFIKASI” pemadatan
D. Pemadatan
Hasil akhir  bukan tanggung jawab kontraktor. tanah di
lapangan
E. Test
kepadatan
lapangan
POKOK
E. Test Pemadatan Lapangan BAHASAN

A. Umum
B. Test
pemadatan di
laboratorium
1. Jenis Test Kepadatan Lapangan • Standard
Proctor
• Modified
Kepadatan di Lapangan dapat Proctor
ditentukan dengan Melakukan Test:
C. Perubahan
a. Sand Cone ( Gambar 4.11). sifat tanah
akibat
b. Rubber Balloon (Gambar 4.12). pemadatan
c. Nuclear Density Meter (Gambar 4.13). D. Pemadatan
tanah di
lapangan
E. Test
kepadatan
lapangan
POKOK
E. Test Pemadatan Lapangan (lanjutan) BAHASAN

A. Umum
B. Test
a. Sand Cone (Gambar 4.11) pemadatan di
laboratorium
Kepadatan lapangan dapat dihitung dengan cara: • Standard
Proctor
• Menentukan berat tanah yang digali, dengan urutan:
• Modified
- Tentukan berat botol + corong + pasir ottawa = W1. Proctor
- Tentukan berat tanah galian = W2 C. Perubahan
- Tentukan kadar air tanah galian = wc sifat tanah
akibat
- Hitung berat kering tanah galian = W3, pemadatan
dengan formula sebagai berikut: D. Pemadatan
tanah di
lapangan
W2
W3  E. Test
1  wc kepadatan
lapangan
POKOK
Sand Cone (lanjutan) BAHASAN

A. Umum
• Menentukan volume tanah yang digali, dengan cara: B. Test
Tentukan berat botol + corong + sisa pasir Ottawa = W 4. pemadatan di
laboratorium
Tentukan berat pasir yg mengisi lubang & corong = W 5
• Standard
W5 = W 1 – W 4 Proctor
• Modified
Proctor
W6 = Berat pasir pengisi corong
C. Perubahan
W7 = Berat pasir pengisi lubang sifat tanah
W7 = W 5 – W 6 akibat
pemadatan
D. Pemadatan
Hitung volume galian dengan formula : tanah di
W7 lapangan
V 
 d  pasir E. Test
kepadatan
lapangan
POKOK
Sand Cone (lanjutan) BAHASAN

A. Umum
B. Test
pemadatan di
laboratorium
• Standard
Proctor
• Modified
Proctor
C. Perubahan
sifat tanah
akibat
pemadatan
D. Pemadatan
tanah di
lapangan
Gambar 4.11 E. Test
Sketsa alat Sand Cone kepadatan
lapangan
POKOK
E. Test Pemadatan Lapangan (lanjutan) BAHASAN

A. Umum
b. Rubber Balloon (Gambar 4.12) B. Test
pemadatan di
Sama seperti sand cone. laboratorium
• Standard
Hanya : volume galian ditentukan dengan cara : Proctor
memasukkan karet dalam lubang galian
• Modified
dan diisi dengan cairan yang sudah Proctor
diketahui berat volumenya.
C. Perubahan
sifat tanah
c. Nuclear Density Meter (Gambar 4.13) akibat
pemadatan
Dioperasikan dipermukaan tanah atau didasar
lubang galian. D. Pemadatan
tanah di
Yang diukur : lapangan
– Berat tanah basah per-sat. volume. E. Test
– Berat air yang dikandung per-sat volume. kepadatan
lapangan
POKOK
E. Test Pemadatan Lapangan (lanjutan)
BAHASAN

A. Umum
B. Test
pemadatan di
laboratorium
• Standard
Proctor
• Modified
Proctor
C. Perubahan
sifat tanah
akibat
pemadatan
D. Pemadatan
tanah di
lapangan
E. Test
Gambar 4.12 Water Gambar 4.13 kepadatan
Displacement-Rubber Balloon Nuclear densitymeter lapangan
POKOK
E. Test Pemadatan Lapangan (lanjutan) BAHASAN

A. Umum
B. Test
pemadatan di
2. Faktor Yang Mempengaruhi Kepadatan Lapangan laboratorium
• Standard
Proctor
- Jenis Tanah. • Modified
- Distribusi Ukuran Butiran Proctor
- Kadar Air. C. Perubahan
sifat tanah
- Energi Untuk Memadatkan. akibat
- Tebal Lapisan Yang Dipadatkan. pemadatan
- Intensitas Tekanan Pada Permukaan. D. Pemadatan
tanah di
- Luas Daerah Yang Dipadatkan. lapangan
E. Test
kepadatan
lapangan
POKOK
E. Test Pemadatan Lapangan (lanjutan) BAHASAN

A. Umum
B. Test
pemadatan di
laboratorium
3. Pepadatan Spesial di Lapangan
• Standard
Proctor
a. Tanah berbutir kasar • Modified
- Dynamic compaction Proctor
- Vibro floatation C. Perubahan
sifat tanah
- Blasting. akibat
b. Tanah berbutir halus : pemadatan
- Preloading D. Pemadatan
tanah di
- Dewatering. lapangan
E. Test
kepadatan
lapangan

Anda mungkin juga menyukai