STRUKTUR BAJA I
Steel Connection
Arya Rizki Darmawan, S.T., M.T.
Refrensi :
1. Struktur Baja, Wiryanto Dewobroto
2. Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD, Agus Setiawan
3. Steel Design, William T. Segui
4. Struktur Baja, Charles G. Salmon
5. Bahan ajar struktur baja, Achfas Zacoeb
6. SNI 03-1729-2002
7. SNI 1729-2015
Introduction
Di dalam struktur rangka, sambungan pelat ataupun sambungan profil baja
tidak dapat dihindari karena adanya kemungkinan suatu profil baja yang
kurang panjang, tetapi selain itu ada juga kemungkinan diadakan sambungan
karena pertemuan suatu batang dengan batang yang lain pada satu titik
buhul, dengan menggunakan pelat buhul.
Setiap bagian elemen dari strukturnya dihubungkan satu sama lain dengan
menggunakan alat pengikat (fastener)/penyambung. Jenis-jenis alat pengikat
yang sering digunakan adalah paku keling (rivet), baut (bolt), dan las (welded)
seperti pada Gambar 1.
1
8/8/2019
Contoh sambungan
• Sambungan balok-balok • Sambungan pelat-pelat
2
8/8/2019
Las
• Las (welding) jika dilakukan secara benar, merupakan suatu cara penyambung
logam yang relative sempurna. Logam sambungan seakan-akan dapat
menjadi seperti satu kesatuan. Oleh karena itu las adalah satu-satunya cara
yang dapat dipakai menyambung pipa logam seperti gambar berikut.
3
8/8/2019
4
8/8/2019
• Ciri-ciri las tumpul bahwa las dikerjakan pada bagian penampang langsung
sehingga kedua ujung elemen melebur dan tersambung menjadi satu
kesatuan. Untuk maksud tersebut karena penetrasi las pada logam terbatas,
maka tebal pelat lebih dari + 5mm perlu pekerjaan persiapan, pembuatan
alur bentuk V atau U.
• Itu bisa dari satu sisi saja atau dua sisi secara sekaligus, tergantung ketebalan
pelat
• Karena logam pengisi mempunyai kekuatan yang lebih besar dari logam
dasarnya, maka secara teoritis kekuatan sambungan las tumpul adalah sama
seperti penampang aslinya. Karena kuat sambungan lebih besar dari batang
yang disambungnya maka kondisinya dapat dianggap seperti batang utuh
tanpa sambungan
• Karena posisi las sudut adanya diluar penampang, serta ketebalannya bisa
bervariasi, maka kekuatan nominal sambungan dapat bervariasi pula.
• Oleh sebab itu pemilihan sambungan las sudut perlu direncanakan terlebih
dahulu tebalnya.
5
8/8/2019
6
8/8/2019
7
8/8/2019
8
8/8/2019
9
8/8/2019
414
Proof stress untuk A325 = 70%fu Proof stress untuk A490 = 80%fu
Diameter baut yang diulir penuh disebut Diameter Kern (inti) yang ditulis
dengan notasi dk atau d1 pada Tabel Baja tentang Baut, misalnya pada tabel
2.
10
8/8/2019
11
8/8/2019
Diameter nominal baut yang tidak diulir penuh ialah diameter terluar dari
batang baut. Diameter nominal ialah diameter yang tercantum pada nama
perdagangan, misalnya baut M16 berarti diameter nominal baut tersebut = 16
mm.
12
8/8/2019
13
8/8/2019
Kegagalan Sambungan
Kekuatan sambungan dengan baut atau paku keling dievaluasi dengan
meninjau beberapa kemungkinan kegagalan (failure). Kekuatan biasanya
dihitung dengan mempertimbangkan jumlah lapis pelat/batang yang
disambung. Ada 4 (empat) tipe kegagalan yang mungkin terjadi pada
sambungan, yaitu :
1. Pelat robek pada daerah sambungan (tearing failure of plates).
2. Keruntuhan geser pada baut/paku keling (shear failure of bolts/ rivets).
3. Keruntuhan tumpu pada pelat (bearing failure of plate).
4. Kerusakan pada tepi pelat akibat geser (shear failure of plate)
Kegagalan Sambungan
14
8/8/2019
Contoh soal 1
15
8/8/2019
Contoh soal
Contoh soal
16
8/8/2019
Contoh soal 2
Contoh soal 2
17
8/8/2019
Contoh soal 2
Contoh 3
18
8/8/2019
Contoh 3
Contoh 3
19
8/8/2019
Contoh 3
Contoh 3
20