Anda di halaman 1dari 2

Cara Mendulang Intan

Mendulang intan secara tradisional seperti yang banyak ditemukan di


Cempaka Banjarbaru, bukanlah pekerjaan mudah. Para pekerjanya harus berfisik
prima karena bekerja seharian di bawah sinar matahari. Selain itu tidak bisa asal
gali tapi perlu mendeteksi dulu lokasinya. Pendeteksian ini melibatkan ahli di
bidangnya. Dikatakan Syarkawi, pemandu wisata pendulangan, biasanya para
pendulang bertanya dulu titik lokasi untuk mendulang kepada orang alim.
"Setelah mengetahui titik lokasinya, persiapan dilakukan. Kemudian di lokasi itu
digelar selamatan agar pekerjaan membuahkan hasil sesuai harapan," jelasnya.
Meski demikian semua tergantung rezeki dari Tuhan. Bisa saja hasil didapat
lumayan, tapi bisa juga tak ada hasil padahal sudah berminggu-minggu bekerja.

Dengan bantuan sebuah linggangan, para pendulang mengamati pasir yang


diayak apakah ada kemilau intannya atau tidak.

Proses Melinggang Intan

Ya, linggangan alat mirip tudung nasi berbentuk bulat kerucut ini
berfungsi sebagai alat pengayak atau pemisah antara pasir dan intan.
Lokasi pendulangan intan tradisional di Sungai Tiung Cempaka Banjarbaru
(banjarmasinpost.co.id/salmah)

Linggangan ini menurut Syarkawi banyak diproduksi oleh pengrajin linggangan


dari Desa Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut. "Bahan bakunya adalah kayu dari
pohon jingah yang karakteristiknya ringan tapi kuat," jelasnya.

Harga sebuah linggangan ini Rp 300 ribu. Karena harga barunya cukup mahal,
maka para pendulang biasanya tetap memakai linggangan lama meski ditambal-
tambal dengan plat aluminium.

Sumber : http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/05/04/mendulang-intan-tak-asal-
gali-begini-cara-pendulang-di-cempaka-mengetahui-spot-tanah-berinta

Anda mungkin juga menyukai