Anda di halaman 1dari 13

Usaha Kerajinan Kerang di Pantai Pasir Putih Situbondo

Disusun untuk memenuhi tugas Sosiologi Minapolitan yang dibimbing oleh:

“Bapak Drs. Akhmad Ganefo M.Si”

DISUSUN OLEH :

1. Erviana Candrivianitra (200910302023)

2. Evi Diana Sari (200910302047)

3. Putri Maudi Rahayu (200910302025)

4. Sherlyna Rosalia Kusuma Wardani (200910302026)

Kelompok 9/E2

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS JEMBER

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki banyak keanekaragaman sumber


daya alam. Lebih dari setengah wilayah Indonesia terdiri dari lautan. Kekayaan maritim
itulah yang saat ini dimanfaatkan oleh masyarakat indonesia sebagai ladang mata
pencahariannya, mulai dari segi perikanan seperti kerang, lobster dan lain sebagainya.
Pemerintah juga mendukung masyarakat dengan membentuk kota minapolitan atau yang
biasa disebut kota perikanan . Salah satu kota minapolitan yang berada di ujung timur pulau
jawa, pada bagian utara adalah Situbondo. Situbondo memiliki komoditas penghasil
perikanan yang terkenal hingga mancanegara. Misalnya, dalam hal kerajinan hasil laut. Hasil
laut ini diambil dari pantai Pasir Putih yang berada di kecamatan Bungatan, Situbondo.
Berjarak kurang lebih 23 km di sebelah barat Situbondo, Pasir Putih terkenal dengan pasirnya
yang putih dan ombaknya yang tenang.

Pantai ini memiliki daya tarik tersendiri karena berada di jalan pantura yang
menghubungkan Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, dan Situbondo. Selain itu keindahan dan
pemandangan alam di sekitar pantai menjadi faktor pendukung potensi usaha bagi
masyarakat Situbondo. Wisata ini cocok untuk dikunjungi bersama keluarga atau sanak
saudara karena didukung oleh harga tiket masuk yang sangat terjangkau. Ada berbagai
macam wahana yang ditawarkan di pantai ini seperti diving, snorkeling, dan ada beberapa
penyewaan kano. Fasilitas yang terdapat di pantai Pasir Putih yaitu mushola, kamar mandi,
warung makanan, dan juga toko oleh-oleh. Di sebelah toko juga terdapat hotel bagi para
wisatawan yang ingin bermalam menikmati keindahan pantai.

Di daerah sekitar kecamatan Bungatan, banyak ditemui jenis hasil laut yang di jual
oleh beberapa pengepul, kerang menjadi salah satu item favorit yang dipilih oleh pengrajin
karena jumlahnya yang melimpah. Banyak dari mereka yang memproduksi kerajinan kerang
di rumahnya. Mulai dari kerang mentah yang dibersihkan hingga dibentuk menjadi barang
jadi seperti gantungan kunci, kaca hias, bross, hingga tirai kerang. Kemampuan untuk
membuat kerajinan ini mereka dapatkan dengan cara turun temurun yang diwariskan dari
orang tua nya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Informan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua narasumber untuk mendapatkan


informasi yang relevan dengan topik penelitian, yaitu:

1. Ibu Tiara berusia 40 tahun, sebagai pengrajin serta penjual kerajinan cangkang kerang
di Pantai Pasir Putih Situbondo.
2. Ibu Ika berusia 35 tahun, juga sebagai pengrajin serta penjual kerajinan cangkang
kerang di Pantai Pasir Putih Situbondo.

2.2 Sejarah Usaha Kerajinan Kerang

Kerang merupakan salah satu hasil pantai yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan pundi-pundi rupiah, seperti diolah menjadi sebuah kerajinan. Hal tersebut yang
mengantarkan masyarakat sekitar pantai untuk terjun dalam usaha kerajinan kerang. Usaha
kerajinan kerang di Pantai Pasir Putih dirintis dari orang tua Ibu Ika dan Ibu Tiara. Dari usaha
yang dikembangkan oleh orangtua kemudian diturunkan atau dilanjutkan kepada anaknya.
Sebelum menempati toko di daerah pantai, usaha ini dijajakan dengan menggunakan talam.
Singkat cerita pemerintah menyediakan toko di pinggir pantai, kemudian barulah mereka
menempati toko-toko tersebut hingga sekarang. Keterampilan dalam merangkai kerang
menjadi produk yang bagus didapat dari orang tua.

2.3 Proses Produksi

Pengrajin cangkang kerang di Pantai Pasir Putih Situbondo memiliki tempat untuk
memproduksi produknya yaitu berada di rumah mereka sendiri. Produksi handmade ini
dilakukan dengan bantuan tetangga dan kerabat. Dengan menggunakan keterampilan dan alat
seadanya, mereka mampu memproduksi berbagai macam produk dari cangkang kerang.
Kerang-kerang tersebut didapatkan dari pengepul di pelabuhan Panarukan.

Berikut proses pengolahan cangkang kerang:

Kerang yang sudah didapatkan dari pengepul bisa langsung diolah dengan cara :
1. Cangkang kerang bisa mulai dipilah-pilah sesuai dengan ukuran dan bentuknya.
2. Cangkang Kerang dibersihkan lalu dicuci dengan menggunakan air mengalir dan
direndam dalam larutan natrium soda, dengan tujuan sisa-sisa kotoran dari kerang bisa
menghilang dan larut dengan air .
3. Setelah cangkang kerang sudah dibersihkan bisa dikeringkan dengan menggunakan
pengering, hal ini dilakukan karena jika menggunakan sinar matahari secara langsung
maka akan merusak kualitas cangkang kerang yang akan diolah.
4. Jika cangkang kerang sudah kering kita sudah mulai bisa membentuk cangkang
kerang sesuai dengan kebutuhan yang akan kita buat dengan cara dikikir, diamplas,
dan dipotong.
5. Cangkang kerang sudah siap dibuat menjadi produk kerajinan sesuai desain yang
telah kita dibuat.

Itulah beberapa proses awal yang bisa dilakukan dalam membuat kerajinan dari cangkang
kerang, di pasir putih Situbondo sendiri ada beberapa item favorit kerajinan kerang yang
disukai oleh banyak pembeli salah satunya adalah kaca,gelang dan gantungan kunci. berikut
merupakan beberapa cara pembuatannya :

1. Kaca
- Kulit kerang yang sudah bersih kemudian dikeringkan, setelah kering kerang
dicat kemudian keringkan kembali.
- Kayu triplek di ukur sesuai bentuk cermin kemudian dipotong dengan gergaji
- Setelah kayu triplek dipotong kemudian di amplas sampai halus
- Buat gantungan di atas dengan cara dibor kemudian pasang tali, setelah itu cat
bagian belakang kayu agar terlihat bagus dan tunggu sampai catnya kering.
- Kita buat lem dengan cara kanji dimasukkan ke dalam panci kemudian
panaskan di atas kompor, setelah kanji mengental, matikan kompor lalu
campur lem rajawali dan aduk sampai merata.
- Setelah lem jadi, oleskan ke bagian tengah kayu triplek dan tempelkan cermin
nya
- Kemudian tempelkan lem di bagian tepi kayu triplek lalu taburi pasir hingga
merata
- Tempelkan kulit kerang sesuai selera masing masing
- Keringkan bingkai cermin yang sudah jadi dan pastikan benar-benar kering
2. Gantungan Kunci
- Setelah cangkang kerang sudah bersih lalu pilih cangkang kerang mana yang
cocok untuk dijadikan gantungan kunci
- Setelah menemukan cangkang kerang yang cocok lalu Kaitkan cangkang
kerang dan gantungan dengan cara melubangi atau langsung saja
merekatkanya dengan lem.
- Jika menggunakan lem Tunggu gantungan hingga kering.
- Gantungan kunci dari cangkang kerang pun telah siap untuk digunakan
3. Gelang
- Siapkan beberapa cangkang kerang yang jumlahnya menyesuaikan dengan
bentuk gelang yang akan kita buat
- Lalu kerang-erang itu dibersihkan lagi sampai kelihatan mengkilat
- Buat lubang disetiap ujung kerang untuk jalan memasukkan tali gelang
- Susun dan Masukan satu persatu kerang tersebut, dan bentuk tali sesuai
dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan
- Setelah semua kerang sudah selesai dimasukan dan disusun kemudian ujung
tali diikat atau dililit agar lebih rapi.

2.4 Distribusi

Proses pendistribusian hasil kerajinan kerang oleh Ibu Tiara dan Ibu Ika ini biasanya
dilakukan dengan 2 macam proses:

● Distribusi secara langsung

Bukan hanya dengan cara berjualan di toko oleh-oleh yang berada di kawasan wisata
Pasir Putih, namun Bu Ika dan Bu Tiara juga melakukan pendistribusian di rumah mereka
masing-masing. Seperti halnya, mereka menerima pesanan jika ada yang membeli secara
grosir. Namun harga yang dijual sedikit lebih murah dari yang di jual di toko oleh-oleh
miliknya. Karena posisi konsumen memesan secara banyak dan besar-besaran dan biasanya
akan dipasarkan lagi di daerah lain.

● Distribusi secara tidak langsung

Untuk pendistribusian ini dilakukan oleh Bu Ika dengan membuka toko online. Ini
diterapkannya selama masa Covid-19 lalu. Beliau mengaku pernah melakukan
pendistribusian ke luar kota seperti Yogyakarta, Bali, Sumatra, dan daerah lainnya.
Pendapatan dari pendistribusian ini juga bergantung pada pesanan. Namun untuk sekarang
pendistribusian secara tidak langsung sudah tidak lagi beliau lakukan karena lebih laku
pendistribusian secara langsung.

2.5 Jenis Produk

Jenis produk yang dihasilkan oleh Bu Ika dan Bu Tiara hampir semua isi di etalase
mereka sama namun hanya berbeda model. Jenis produk kerang yang dihasilkan ada tirai
pintu kerang yang di jual Rp. 40.000 - Rp. 75.000, kaca hias kerang di bandrol dari harga Rp.
75.000 - Rp. 150.000, gantungan kunci seharga Rp. 5.000, gantungan dinding mulai dari
harga Rp. 30.000 - Rp. 50.000, asbak dengan harga Rp. 20.000, gelang seharga Rp. 5.000,
kalung yang dijual seharga Rp. 10.000 - Rp. 20.000, kotak tisu mulai dari Rp. 20.000 - Rp.
40.000, anting seharga Rp. 10.000 - Rp. 20.000, mentahan kerang dijual per biji ukuran kecil
Rp. 15.000 ukuran sedang Rp. 25.000, dan lain sebagainya. Untuk jenis produk yang bukan
dari bahan dasar kerang mereka juga menjual topi pantai, miniatur perahu layar ikon
Situbondo, kalung serta gelang yang berbahan dasar batu laut, mainan anak kecil, dan lain
sebagainya. Omset yang diperoleh dari hasil jual kerajinan kerang pada ibu Tiara dan Ibu Ita
mencapai Rp: 200.000 per harinya, tergantung dari banyaknya pengunjung yang datang di
pantai pasir putih Situbondo.

2.6 Dampak Bagi Perekonomian

1. Bagi Masyarakat ( tenaga kerja )

Upaya untuk mendirikan usaha kerajinan cangkang kerang, pada kenyataannya bukan
hanya untuk memberikan manfaat bagi pemiliknya saja. Namun, usaha tersebut juga
memberikan manfaat untuk masyarakat lokal maupun non lokal. Hal ini dibuktikan dengan
adanya lapangan pekerjaan yang muncul karena usaha tersebut. Misalnya dalam wawancara
penulis dengan narasumber yakni Ibu Tiara dan Ibu Ika, masing-masing dari mereka memiliki
karyawan atau bahkan dibantu oleh rekan atau kerabatnya dalam membuat kerajinan
cangkang kerang. Selain hal itu, banyak dari masyarakat non lokal yang ingin sekali belajar
dan menikmati keindahan kerajinan cangkang kerang ini, bahkan mereka juga ingin ikut serta
dalam mendistribusikannya ke wilayah-wilayah yang lain. Sehingga dapat disimpulkan
bahwasanya usaha kerajinan kerang ini dapat untuk mengurangi potensi pengangguran yang
ada di Situbondo dan bahkan mampu untuk membantu perekonomian Indonesia, bahkan
konsumen juga memberikan kesan puas karena hasil dari kerajinan ini sangatlah indah dan
identik dengan keindahan hasil laut Indonesia.

2. Bagi Produsen

Usaha kerajinan dari cangkang kerang memberikan dampak positif bagi produsennya
misalnya dalam segi perekonomian tentu mereka turut terbantu dengan adanya usaha
kerajinan cangkang kerang ini, yang nanti dari adanya hal tersebut juga diharapkan para
pengrajin dan penjual kerang bisa lebih mudah dalam memasarkan produk yang mereka jual
tak terkecuali sampai ke mancanegara dan tidak hanya terbatas pada satu daerah saja. untuk
keberlangsungan ekonomi supaya menjadi lebih baik lagi .

2.7 Tantangan dan Hambatan

Setiap usaha selalu memiliki tantangan dan hambatannya masing-masing, seperti hal
nya usaha kerajinan cangkang kerang. Berikut hambatan dan tantangan pengrajin dan penjual
kerajinan cangkang kerang di Pasir Putih Situbondo.

1. Pandemi memberikan dampak yang signifikan terhadap jumlah penjualan produk


cangkang kerang, sehingga kerajinan tidak selaku saat sebelum pandemi.
2. Penjual kerajinan kerang dibatasi hanya bisa membuka 10 toko saja pada tempat
wisata pasir putih Situbondo.
3. Penjualan dilakukan secara offline sehingga menunggu konsumen datang ke toko,
pernah melakukan online tapi enggan melakukan lagi karena dianggap lebih laku pada
penjualan offline.
4. Pengrajin harus menunggu pengepul untuk mendapatkan bahan baku cangkang
kerang.

2.8 Rekomendasi
1. Menggunakan penjualan secara online dan offline. Hal ini dilakukan agar promosi
atau penjualan bisa dijangkau oleh siapa saja
2. Mengikuti perkembangan zaman, karena banyak masyarakat Indonesia yang
menyukai produk kreasi yang sesuai trend.
3. Meningkatkan kualitas produk dan memperbarui jenis produk yang dihasilkan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kerang menjadi salah satu hasil pantai yang banyak dikagumi oleh siapapun.
Kecantikan atau keindahannya dapat memikat hati orang. Oleh sebab itu, masyarakat sekitar
Pantai Pasir Putih Situbondo memanfaatkan peluang tersebut untuk membuka usaha
kerajinan kerang. Usaha ini diawali dari orang tua Ibu Ikan dan Ibu Tiara yang kemudian
diturunkan kepada mereka. Ada berbagai macam produk yang dapat dibuat dari bahan utama
kerang, seperti cermin, gantungan kunci, bros, dan lain sebagainya. Pemanfaatan kerang
untuk menjadi suatu kerajinan dapat memberikan keuntungan dalam segi perekonomian.
Dalam usaha ini, Ibu Ika dan Ibu Tiara sempat mengalami kesulitan karena pandemi
Covid-19. Bentuk kesulitan tersebut adalah berkurangnya jumlah pengunjung Pantai Pasir
Putih yang berimbas pada sepinya pembeli dan toko menjadi ditutup selama pandemi,
diperkirakan sekitar 2 tahun. Penurunan ekonomi yang dirasakan pada saat itu menyebabkan
para penjual atau pengrajin kerang mengalami kerugian cukup besar.

3.2 Saran

Pemerintah Situbondo seharusnya menyediakan kuota tambahan untuk tempat bagi


para pengrajin atau penjual kerajinan kerang, sehingga tidak terbatas hanya pada masyarakat
sekitar namun dapat membuka peluang pihak lain dalam mendirikan usaha di sekitar Pantai
Pasir Putih Situbondo.
Daftar Pustaka

Aprilianto, Jaka, 2017. Aktivitas Ekonomi Pengrajin Kerang di Kawasan Wisata Pasir Putih
Kabupaten Situbondo
Lampiran

gambar 1 : foto narasumber pertama (Ibu Tiara)

gambar 2 : foto produk kerajinan Ibu Tiara


gambar 3 : contoh produk kerajinan Ibu Tiara

gambar 4 : contoh lain produk kerajinan Ibu Tiara


gambar 5 : foto bersama narasumber ke-2 (Ibu Ika)

gambar 6 : contoh produk kerajinan Ibu Ika

Anda mungkin juga menyukai