Anda di halaman 1dari 7

PEMANFAATAN ECENG GONDOK ROWO JOMBOR SEBAGAI PRODUK KERAJINAN

GUNA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KRAKITAN KABUPATEN KLATEN

DISUSUN OLEH :

Tyas Budiarti (14207241041)

Indri Lis Setyawati (14207241043)

Hairotunisa (14207244013)

Septi Vita Vidyaning (14207241060)

Isti Asoka Dewi (14207241054)

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKART


Rowo Jombor merupakan waduk buatan yang sengaja dibuat untuk menampung air dari
sungai-sungai disekitarnya untuk mengendalikan banjir dan sebagai persediaan air irigasi untuk
sawah-sawah disekelilingnya pada musim kemarau waduk ini mempunyai panjang 7,5 Km.
dengan kedalaman 4,5 m dan mampu menampung air 4.000.000 m3. Waduk ini merupakan
salahsatu destinasi unggulan Kabupaten Klaten dimana didalamnya terdapat pemancingan, dan
juga warung apung. Di sekitar warng Jombor ini terdapat pemandangan alam yang indah, situs
peninggalan zaman dahulu yang diyakini mempunyai nilai sejarah, museum pertanian, dan arena
olahraga sehingga tak salah jika Rowo Jombor ini merupakan destinasi wisata favorit yang
sering dikunjungi oleh masyarakat Klaten maupun masyarakat dari luar kota Klaten.

Kondisi Rowo Jombor sendiri telah mengalami perubahan dari masa-kemasa, sudah
banyak perhatian dari Pemerintah kabupaten Klaten untuk mengembangkan destinasi wisata
waduk Rowo Jombor dengan menambahkan berbagai fasilitas dan dilakukan pengerukan untuk
mencegah terjadinya pendangkalan waduk. Kondisi di dalam waduk sendiri dahulu sangat indah
dengan dihiasi bunga teratai yang jumlahnya sangat banyak, namun sekarang sudah jarang sekali
ditemui bunga teratai di dalam waduk Rowo Jombor, karena keberadaannnya telah digantikan
dengan tanaman air eceng gondok yang jumlahnya sangat banyak.

Eceng gondok merupakan tumbuhan air yang mana terdapat diperairan tawar seperti
disungai maupun waduk atau sumber air tawar lainnya, tumbuhan ini biasanya terlihat
mengapung diatas sungai yang mana menutupi sinar matahari yang akan masuk kedalam air.
Tangkai daun eceng gondok menggelembung atau berongga. Tumbuhan ini masih memiliki akar
layaknya tumbuhan lainnya yang tentu saja mengapung diperairan, pada ujung dari tangkai daun
menggelembung dan juga tangkai tersebut meruncing tanaman ini mudah sekali berkembang
biak sehingga jika dibiarkan lama kelamaan akan semakin tumbuh subur, jumlahnya menjadi
banyak.

Eceng gondok dianggap gulma karena bisa mengancam kehidupan yang ada dibawahnya,
jika semakin banyak eceng gondok yang ada disungai maka cahaya matahari akan susah masuk
kedalam perairan, ikan akan kekurangan vitamin dari matahari dan mempersulit untuk ikan
bernafas karena eceng gondok yang menutupi perairan tidak menyediakan ruang untuk ikan
bernafas secara bebas sehingga akan membuat ikan tersebut mati.
Keberadaan eceng gondok sendiri apabila populasinya tidak segera dikendalikan akan
sangat merugikan warga , selain akan membahayakan ikan-ikan maupun organisme yang ada
diwaduk keberadaan eceng gondok yang berlebihan juga akan menghambat aliran air waduk
yang akan mengaliri sawah-sawah para petani di sekitar waduk Rowo Jombor yang berada di
desa Krakitan, kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Sehingga akan menimbulkan banyak
kerugian bagi para petani.

Melihat ancaman tersebut kami sebagai mahasiswa pendidikan Kriya mencoba mencari
jalan keluar untuk masalah tersebut, dengan kompetensi yang kami miliki maka kami
mempunyai gagasan untuk melakukan pelatihan pemanfaatan eceng gondok dengan membuat
produk kerajinan khas Rowo Jombor kepada masyarakat di desa Krakitan,kecamatan Bayat
kabupaten Klaten.

Dengan melihat potensi pariwisata yang ada di Waduk Rowo Jombor maupun sekitarnya
yang sangat potensial diharapkan produk kerajinan ini akan menjadi oleh-oleh khas yang
diminati para wisatawan yang mengunjungi waduk Rowo Jombor maupun tempat wisata
disekitarnya.

Produk kerajinan dari pemanfaatan eceng gondok ini juga diharapkan akan membantu
menopang penghasilan para warga di desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten yang
mayoritas warganya bermatapencaharian sebagai petani. Berikut cara mengolah eceng gondok
sebelum digunakan untuk membua produk kerajinan.

1. Yang sebagai bahan kerajinan hanya tangkai daunnya saja akar dan daun tunas dan
bunganya dibuang daun eceng gondok bisa dipakai untuk maklanan ternak

2. Pencucian Eceng Gondok

Setelah eceng gondok terkumpul dalam jumlah yang besar, maka langkah selanjutnya
adalah mencucinya agar bersih dan menghilangkan bau tak sedap. Cara mencuci eceng gondok
ini cukup disemprot dengan air bersih dan dirontokkan kotorannya dengan cara dibanting-
banting. Pencucian bisa dilakukan di lokasi pengumpulan enceng gondok agar tidak mengotori
angkutan yang akan membawanya ke tempat produksi .

3. Eceng gondok mulai dipilah-pilah. Pemilahan antara daun dan batang ini diperlukan untuk
mengklasifikasikan bahan yang akan digunakan sebagai pembuat tas atau kerajinan lainnya.
Pemisahan bisa dilakukan dengan cara memotong menggunakan gunting kain yang kuat atau
dengan pisau. Karena keuletan dan kerasnya enceng gondok sulit untuk dipatahkan dengan
tangan biasa.

4. Pengeringan Eceng Gondok

Setelah dipilah-pilah, maka enceng gondok mulai dikeringkan. Apabila sedang musim kemarau


maka pengeringan ini bisa berjalan dengan lancar dan waktunya cukup singkat. Hal ini Berbeda
ketika musim hujan yang pengeringannya berjalan sangat lama dan tidak mudah. pembuatan
kerajinan dari eceng gondok juga dilakukan pengeringan dengan cara diasap atau diletakkan
dalam ruangan pengering.

pengelompokan tangkai eceng gondok berdasarkan panjang dan besar penampangnya

6. Tangkai yang sudah kering dapat dibelah menjadi bagian yang tipis

Eceng gondok yang berupa daun biasanya dikeringkan begitu saja sampai benar-benar hilang
kadar airnya. Sedangkan eceng gondok yang berupa batang biasanya dianyam terlebih dahulu
setelah kering, sebelum digunakan sebagai bahan baku pembuatan tas, sepatu, dan aksesori
lainnya. Penganyaman ini bisa berbentuk lilitan kecil ataupun anyaman sedang.

Tangkai yang sudah kering dapat dibelah menjadi bagian yang tipis

Sebelum memotong dan membentuk anyaman yang telah dibuat, maka terlebih dahulu pengrajin
perlu membuat pola produk yang akan dihasilkan, bisa membuat pola tas ataupun sepatu dan
aksesori lainnya. Pembuatan pola ini diaplikasikan pada kertas koran atau cukup digambar
apabila pola nanti berfungsi untuk membentuk anyaman enceng gondok.

Finishing

Dari pola yang telah dibuat maka lembaran anyaman enceng gondok bisa digunting sesuai pola
tersebut. Untuk pola yang berbentuk aksesori lilit bisa langsung dilihat dan diaplikasikan dalam
anyaman yang tengah dilakukan. Setelah produk sudah terbentuk, maka selanjutnya kita bisa
mewarnai atau melakukan finishing. Beberapa cara melakukan finishing pada kerajinan tangan
dari tanaman enceng gondok yaitu dengan mewarnai produk dengan cat minyak atau pernis. Tas
atau sepatu dari enceng gondok bisa dibiarkan sesuai serat yang dihasilkannya atau bisa juga
dilukis dengan berbagai macam corak. 

Pelatihan tersebut akan kami lakukan dengan bekerjasama kepada perangkat desa
terlebih dahulu setelah itu kami akan melakukan pelatihan dengan warga di desa krakitan,
produk kerajinan dari eceng gondok akan berupa, tas, gantungan kunci, tempat tisu, tempat
pensil hingga kap lampu. Tentunya dengan kreativitas dan pengalaman Mahasiswa pendidikan
kriya akan dihasilkan produk yang layak untuk dipasarkan.

Berikut langkah-langkah dalam pembuatan tas yang akan digunakan saat melakukan
pelatihan kepada warga di desa Krakitan

Bahan dan Alat :

       Eceng gondok


       Gunting 
       Cutter
       Penggiling
       Air
       Baskom
       Bolah jahit dan jarumnya
Langkah kerja :

1. Pilihlah batang eceng gondok yang panjangnya kurang lebih 60 cm.


2. Lalu keringkan di terik matahari yang panas sekitar 1 minggu, usahakan sampai kering.
3. Ambil eceng gondok yang sudah kering.
4. Lalu basahi eceng gondok menggunakan air, usahakan air masuk ke dalam pori-pori
eceng gondok.
5. Tipiskan eceng gondok dengan menggunakan kayu yang di letakkan di atas eceng
gondok, lalu tarik eceng gondok, begitu berulang sampai eceng gondok menjadi tipis.
6. Kemudian anyam eceng gondok sampai membentuk anyaman yang lebar usahakan rapih.
7. Jahit eceng gondok menggunakan benang jahit, dan mengikuti pola yang diinginkan.
8. Setelah proses penjahitan selesai, kemudian buat cangklongan pada tas.
9. Pada pembuatan cangklongan kita ambil 3 buah eceng gondok.
10. Lalu kita kepang eceng gondok sampai ujung.
11. Setelah itu jadikan satu antara tas dan cangklongan menggunakan benang jahit.
12. Tambahkan pernak-pernik pada tas supaya kelihatan menarik.
13. tas siap dipakai,

Didalam pelatihan tesebut juga akan dilakukan sesi tanya jawab untuk menjawab segala
pertanyaan yang akan muncul dari warga yang kami latih dalam sesi pelatihan pembuatan
produk kerajinan dari eceng gondok, selain tanya jawab kami juga akan melakukan diskusi
mengenai kendala apa saja yang dihadapi para warga saat membuat berbagai produk kerajinan
dari eceng gondok tersebut. Pengamatan saat proses pelatihan juga akan dilakukan guna melihat
secara langsung kendala yang ada dilapangan saat pembuatan produk.

Pelatihan untuk pengembangan kreativitas dengan mendemonstrasikan cara pembuatan


karya kriya berupa tas, gantungan kunci, pembatas buku dan lain-lain dihadapan Warga secara
langsung serta mengajarkan cara mengemas produk agar memiliki tampilan yang menarik
sehingga warga juga dapat membuat karya tersebut secara mandiri dalam membuat produk
sehingga kelak mereka akan dapat membuat desain produk sendiri dan akan terus melakukan
inovasi, dalam melakukan pelatihan pengembangan kreativitas ini kami akan memberikan
berbagai referensi produk kepada warga yang kami latih.

Kami juga akan memberi pelatihan untuk proses pemasaran yang baik serta membantu
warga dalam proses promosi. Baik melalui media sosial maupun melalui face to face pelatihan
dalam pemasaran ini sangat penting untuk dilakukan karena biasanya masyarakat di pedesaan
sulit untuk melakukan penjualan produk. Dalam proses pemasaran kami akan bekerjasama
dengan teman-teman kami dari fakultas ekonomi untuk ikut serta dalam proses pelatihan dan
mengajarkan cara pemasaran yang baik kepada masyarakat yang kami klatih.

Didalam program pelatihan ini kami akan melakukan kerjasama dengan pemerintah
kabupaten maupun pemerintah setempat guna kelancaran dalam proses pelatihan dan dukungan
yang akan diberikan oleh pemerintah setempat akan sangat bermanfaat bagi pelatihan ini
kedepannya.

Prospek kedepan produk kerajinan eceng gondok ini sangat baik mengingat potensi
pariwisata di Rowo Jombor dan daerah sekitarnya yang sangat bagus serta semakin gencarnya
Pemerintah kabupaten Klaten dalam mempromosikan potensi pariwisata yang ada. Banyaknya
festival budaya yang sering dilakukan di sekitar Rowo Jombor sehingga banyak wisatawan yang
mengunjungi Rowo Jombor maupun tempat wisata di sekitarnya, ditmbah belum ada cindera
mata yang dipasarkan di lokasi wisata Rowo jombor dan sekitarnya.

Pendamping Prodi Pendidikan Kriya

(Ismadi, S.Pd., M.A.)

NIP. 19770626 200501 1 003

Anda mungkin juga menyukai