Anda di halaman 1dari 18

PENELITIAN EKSPERIMEN

Penelitian eksperimen merupakan penelitian laboratorium, walaupun bisa juga dilakukan


diluar laboratorium, tetapi pelaksanaanya menerapkan prinsip-prinsip penelitian
laboratorium,, terutama dalam pengontrolan terhadap hal-hal yang mempengaruhi jalanya
eksperimen. Metode ini bersifat validation atau menguji (Krathwohl 1997, h. 7), yaitu
menguji pengaruh satu atau lebih variable terhadap variable lain. Variable yang memberi
pengaruh dikelompokan sebagai variable bebas (independent variables), dan variable yang
dipengaruhi dikelompokan sebagai variable terikat (dependent variabel)
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian
eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai
pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa secara
langsung terhadap pengaruh suatu variabel ke variabel lain atau menguji hipotesis tentang
ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain atau hipotesis
hubungan sebab akibat.

KARAKTERISTIK PENELITIAN EKSPERIMEN


Ada tiga karakteristik penting dalam penelitian eksperimen, anatara lain:
1. Variabel bebas yang dimanipulasi
Memanipulasi variabel adalah tindakan yang dilakukan oleh peneliti atas dasar
pertimbangan ilmiah. Perlakuan tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara
terbuka untuk memperoleh perbedaan efek dalam variabel yang terkait.
2. Variabel lain yang berpengaruh dikontrol agar tetap konstan
Mengontrol merupakan usaha peneliti untuk memindahkan pengaruh variabel lain
yang mungkin dapat mempengaruhi variabel terkait. Dalam pelaksanaan eksperimen,
group eksperimen dan group kontrol sebaiknya diatur secara intensif agar
karakteristik keduanya mendekati sama.
3. Observasi langsung oleh peneliti
Tujuan dari kegiatan observasi dalam penelitian eksperimen adalah untuk melihat dan
mencatat segala fenomena yang muncul yang menyebabkan adanya perbedaan
diantara dua group.
VARIABEL DALAM PENELITIAN EKSPERIMEN
Dalam penelitian eksperimen dikenal beberapa variabel. Variabel adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi, hal, segi, aspek, keadaan, faktor,
perlakuan, atau tindakan yang diperkirakan dapat memengaruhi hasil eksperimen.
Variabel yang berkaitan secara langsung dan diberlakukan untuk mengetahui suatu
keadaan tertentu dan diharapkan mendapatkan dampak/akibat dari eksperimen sering
disebut variable eksperimental (treatment variable), dan variabel yang tidak dengan
sengaja dilakukan tetapi dapat memengaruhi hasil eksperimen disebut variable
noneksperimental.

- Variabel eksperimental adalah kondisi yang hendak diteliti bagaimana


pengaruhnya terhadap suatu gejala. Untuk mengetahui pengaruh varibel itu, kedua
kelompok, yaitu kelompok eksperimental dan kontrol dikenakan variable
eksperimen yang berbeda atau yang bervariasi.

- Variabel noneksperimental sebagian dapat dikontrol, baik untuk kelompok


eksperimen maupun kelompok kontrol. Ini disebut variabel kontrol atau controlled
variabel. Akan tetapi, sebagian lagi dari variabel non-eksperimen ada di luar
kekuasaan eksperimen untuk dikontrol atau dikendalikan. Jenis variabel ini
disebut variabel ekstrane atau extraneous variable (variable penyela) yaitu
variabelyang apabilatidakdikontrol akan akan berpengaruh terhadap variable
terikat. Dalam setiap eksperimen, hasil yang berbeda pada kelompok eksperimen
dan kontrol sebagian disebabkan oleh variable eksperimental dan sebagian lagi
karena pengaruh variabel ekstrane. Oleh karena itu, setiap peneliti yang akan
melakukan eksperimen harus memprediksi akan munculnya variabel pengganggu
ini.

- Variable Kualitatif (qualitative variable) adalah variable yang bervariasi


kualitasnya.

- Variable kuantitatif (quantitative variable) adalah variable yang jumlah atau


tingkatanya bervariasi.

- Variable kategorial (categorial variable) adalah variable yang bervariasi jenisnya.


- Variable perlakuan (treatment variable) adalah variable yang member
pengaruh.Variable bebas (independent variable) ,Variable eksperimen
(experiment variable), variable intervensi

- Variable Terikat (dependent variabel) adalah variable akibat atau hasil(outcome


variabel). Antara lain : bariabel posttest atau variabelkriteria,

TUJUAN PENELITIAN EKSPERIMEN


Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu
perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain
yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dalam bidang
pendidikan dimaksudkan untuk menilai/membuktikan pengaruh perlakuan pendidikan
(pembelajaran dengan metode problem solving) terhadap prestasi belajar dan kemampuan
komunikasi matematika pada siswa SMP atau untuk menguji hipotesis tentang ada-tidaknya
pengaruh perlakuan tersebut jika dibandingkan dengan metode konvensional.

SYARAT PENELITIAN EKSPERIMEN


Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika
dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian eksperimen,
akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti syarat-syarat yang
ada. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian
eksperimental, yaitu:
1. Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan melakukan
penelitian;
2. Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama;
3. Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti
sesuai dengan yang dikehendakinya;
4. Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi
perlakukan (experimental group)
LANGKAH LANGKAH PENELITIAN EKSPERIMEN
Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama dengan
penelitian lainnya. Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen yang perlu ditekankan
adalah sebagai berikut:
1. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
2. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
3. Pembuatan atau pengembangan instrumen.
4. Pemilihan desain penelitian.
5. Eksekusi prosedur.
6. Melakukan analisis data.
7. Memformulasikan simpulan.

Langkah-langkah pokok penelitian eksperimen meliputi:


1. Lakukan telaah kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan.
2. Identifikasi dan definisikan masalahnya.
3. Rumuskan hipoteisis, tentukan faktor-faktor yang berpengaruh, dan definisikan
istilah-istilah pokok dan variabel-varibel penelitiannya.
4. Susun rencana eksperimennya:
a) Identifikasi seluruh variabel non-eksperimental yang mungkin mengkontaminasi
eksperimen dan tentukan bagaimana untuk mengontrol variabel tersebut.
b) Pilihlah rancangan penelitiannya.
c) Pilihlah sampel dari subyek yang representatif bagi populasi, tentukan subyek
untuk kelompok kontrol dan tentukan kelompok-kelompok perlakuan eksperimen.
d) Pilih atau susun dan validasi instrumen yang akan digunakan untuk mengukur
hasil eksperimen
e) Rancangkan prosedur pengumpulan data dan kemungkinan melakukan pilot atau
uji coba untuk menyempurnakan instrumen atau rancangan.
f) Rumuskan hipotesis statistik atau hipotesis nolnya.
5. Lakukan eksperimen
6. Aturlah/susun data mentah yang diperoleh, dengan tujuan pengaturan data tersebut
akan menghasilkan kesimpulan paling baik terhadap efek yang diperkirakan akan
ada.
7. Terapkan uji signifikansi untuk menentukan taraf kepercayaan terhadap hasil
peneltian .
8. Buatlah interpretasi terhadap hasil pengujian tersebut, berikan diskusi, dan buatlah
laporannya.

VALIDITAS PENELITIAN EKSPERIMEN


Kata validitas berarti dapat diterima atau absah. Istilah ini mengandung pengertian bahwa
sesuatu yang dinyatakan valid atau absah berarti telah sesuai dengan kebenaran yang
diharapkan sehingga dapat diterima dalam suatu kriteria tertentu.
Validitas dalam penelitian eksperimen mengandung beberapa kelemahan yang harus
dipertimbangkan, antara lain:

1. Validitas internal (internal validity)


Dalam setiap penelitian eksperimental yang berkaitan dengan validitas internal
mengandung beberapa kelemahan. Ada beberapa kelemahan dalam validitas internal,
antara lain:
a. History
Banyak kejadian di masa lampau yang dapat mempengaruhi validitas
penelitian eksperimen yang disebabkan oleh adanya interaksi antar individu.
b. Maturation
Maturation atau kematangan adalah perubahan biologis atau psikologis
yang sistematis pada organism dalam waktu tertentu. Beberapa perubahan
dapat terjadi pada dependent variable yang berfungsi dalam kurun waktu dan
bukannya kejadian yang spesifik ataupun kondisi tertentu. Terutama
berkaitan dnegan jangka waktu pengamatan yang memakan waktu lama.
c. Testing
Proses pengujian juga dapat menimbulkan distorsi yang akan
mempengaruhi hasil eksperimen. Pada hal ini testing yang dilakukan dapat
menyebabkan subjek dapat menduga masalah yang sedang diteliti atau
perlakuan yang akan diberikan sehingga mempengaruhi hasil eksperimen.
d. Instrumentation
Instrumen yang digunakan dalam penelitian eksperimen kadang kala
sudah tidak sesuai lagi dengan standar yang berlaku selain itu instrumen
penelitian dapat mempengaruhi hasil penelitian
e. Selection
Peneliti kadang masih menggunakan unsur subjektifitas dalam memilih
orang yang akan dijadikan objek eksperimen yang baik.
f. statistical regretion
Statistical regretion dapat terjadi apabila alat ukur yang digunakan tidak
realible, sehingga menyebabkan ketidakharmonisan skor subjek antara
pretest dengan posttest.
g. Experiment Mortality
Eksperimen mortality dapat terjadi pada penelitiaan eskperimen yang
melibatkan pretest dan posttest dalam jangka waktu lama, sehingga seringkali
subjek pada akhirnya berkurang karena dissebabkan subjek meninggal dunia,
pindah dan lain lain.

2. Validitas Eksternal
Selain dipengaruhi oleh validitas internal, eksperimen juga dipengaruhi oleh
validitas eksternal, antara lain:
a) interaction of treatments and treatments
Kelemahan ini terjadi apabila pengalaman responden lebih dari satu
treatment. Seseorang yang dipilih sebagai objek eksperimen mungkin pernah
mengalami eksperimen yang sama maka pengamatan kedua terhadap si
responden tersebut akan menjadi bias.
b) interaction of testing and treatment
Dalam eksperimen pretest, responden harus dipekekan agar mendorong
eksperimen dengan alternatif yang berbeda.
c) interaction of selection and treatment
Hal ini menimbulkan pertanyaan dalam membuat generalisasi antara
beberapa kategori manusia antar grup. Sebab diantara mereka telah terjadi
hubungan original yang telah terbentuk sebelumnya.
d) interaction of setting and treatment
Antara setting penelitian dengan treatment yang dilakukan akan terjadi
interaksi diantara keduanya. Dengan demikian interaksi keduanya akan
mendukung jalannya proses penelitian yang sedang dilakukan.
e) interaction of history and treatment
Kadangkala terjadi hubungan sebab akibat antara kejadian masa lalu dan
masa sekarang yang merupakan kejadian tak biasa dan berpotensi tidak dapat
diukur dalam penelitian.
Selanjutnya, untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, ada empat strategi
umum yang dapat digunakan untuk memperbaiki validitas eksternal, antara lain:
a. Menggunakan pilihan acak (randomly) untuk memilih orang, setting, atau waktu
yang digunakan dari populasi yangada agar generalisasi menjadi lebih baik.
b. Membuat agar grup individu, manusia ataupun settingnya dibuat heterogen.
Langkah ini ditempuh jika pendekatan random tidak dapat digunakan.
c. Individu, setting, dan waktu dikonsentrasikan agar memperoleh satu grup modal
populasi.
d. Menggunakan terget populasi yang spesifik (individu, seting, waktu) untuk
memenuhi target yang ingin dicapai.

Dalam setiap penelitian eksperimen perlu diketahui persoalan-persoalan tentang


internal maupun eksternal validitas agar subjektifitas dalam penelitian dapat dihindari.

Contohnya:
1. Mencari pengaruh panas muai suatu benda.Dalam hal ini variai panas dan muai
panjang dapat diukur secara teliti,dan penelitian dilakukan di laboratorium,sehingga
pengaruh-pengaruh variable lain dari luar dapat dikontrol.
2. Pengaruh air laut terhadap tingkat korosi logam tertentu.Hal ini juga dapat
dilakukan melalui penelitian dengan desain eksperimen,karena kondisi dapat
dikontrol secara teliti.

Tetapi dalam penelitian-penelitian social,desain eksperimen yang digunakan untuk


penelitian akan sulit mendapatkan hasil yang akurat,karena banyak variable luar
yang berpengaruh dan sulit mengkontrolnya.
Contohnya:
Mencari pengaruh diklat yang diberikan kepada paa pegawai terhadap
prestasi kerjanya.
Untuk mencari seberapa besar pengaruh diklat terhadap prestasi kerja,maka harus
membandingkan prestasi pegawai sebelm dan sesudah mendapat diklat atau membandingkan
orang yang mempunyai kemampuan sama yang tidak mendapat diklat.
Prestari kerja seseorangpun tidak hanya dipengaruhi diklat saja,tetapi oleh variable
lain,misalnya IQ,pengalaman,pengawasan,pendidikan dan lain-lain,sehingga mengukur
sejauh pengaruh diklat terhadap prestasi kerja secara teliti akan sulit dilakukan.

BENTUK BENTUK PENELITIAN EKSPERIMEN

One-shot Case Studi


Pre-
Experimental One Group Pretest-Posttest

Intec- Group Comparison

Posttest only Control Design


True-
Experimental
Pretest – Control group Design
Macam- macam
Design
Eksperimen Single-Subject
Experimental
Time – Series Design

Quasi
Experimental Nonequivalent Control Group
Design

Factorial
experimental

Ada beberapa variasi dari penelitian eksperimen yaitu :


1. Eksperimen Murni (True experiment)
Eksperimen murni merupakan metode yang paling mengikuti prosedur dan
memenuhi syarat-syarat eksperimen. Prosedur dan syarat-syarat yang berkenaan
dalam metode ini adalah dengan pengontrolan variable kelompok kontrol,
pemberian perlakuan atau manipulasi kegiatan serta pengujian hasil. Kecuali
variable independen yang akan diuji pengaruhnya terhadap variable dependen,
semua variable dikontrol atau disamakan karakteristiknya (dicari yang sama).
Dalam eksperimen murni, kelompok control dan sample dipilih secara random.
a. Posttest-Only Control Design

R X O2
R O4

Dalam design ini ada dua kelompok yang masing- masing dipilih secara
random (R).Kelompok pertam diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain
tidak.Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan
kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok control.Pengaruh
adanya prlakuan(treatment ) adalah (O1:O2). Dalam penelitian yang
sesungguhnya,pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda,pakai statistic t-test
misalnya.Kalau terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen
dan kelompok control,maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara
signifikan.

b. Pretest- Posttest Control Group Design


R O1 X O2
R O3 O4

Dalam desain ini terdpat dua kelompok yang dipilih secara random,kemudian
diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok
ekperimen dan kelompok control.Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok
eksperimen tidak berbeda secara signifikan.Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1)
– (O4 - O3).

2. Eksperimen Semu (Quasi experiment)


Pada dasarnya sama dengan eksperimen murni akan tetapi bedanya adalah
dalam pengontrolan variable. Pengontrolan hanya terjadi pada satu variable saja,
yaitu variable yang paling dominan. Bentuk design ini merupakan pengembangan
dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan.Desain ini mempunyai
kelompok control,tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengarui pelaksanaan eksperimental design.
Quasi-experimental design,digunakan pada kenyataannya sulit mendapatkan
kelompok control yang digunakan untuk penelitian.
Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen, sering tidak mungkin
menggunakan sebagian para karyawan untuk eksperimen dan sebagian
tidak.Sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang lain tidak.Oleh karena
itu,untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok control dalam
penelitian,maka dikembangkan desain Quasi Experimental.
a. Time Series Design

O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8

Dalam design ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat
dipilih secara random.Sebelum diberi perlakuan,kelompok di beri pretest
sampai empat kali,dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan
keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan.Bila hasil pretest selama empat
kali ternyata berbeda-beda,berarti kelompok tersebut keadaannya labil,tidak
menentu,dan tidak konsisten.Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat
diketahui dengan jelas,maka baru diberi treatmen.Desai penelitian ini hanya
menggunakan satu kelompok saja,sehingga tidak memerlukan kelompok
control.
Hasil pretest yang baik adalah O1 = O2=O3=O4 dan hasil perlakuan yang
baik adalah O5= O6 =O7=O8.Besarnya pengaruh perlakuan adalah =
(O5+O6+O7+O8)-(O1+O2+O3+O4).

Kemungkinan hasil penelitian yang menggunakan desain time series


Hasil Penelitian yang baik adalah ditunjukan pada Grafik A.Hasil
pretest menunjukan keadaan kelompok stabil dan konsisten (O1 = O2 = O3 =
O4) setelah diberi perlakuan keadaannha meningkat secara konsisten (O5 =
O6 = O7 = O8).
Grafik B memperlihatkan ada pengaruh perlakuan terhadap kelompok
yang sedang dieksperimen,tetapi setelah itu kambali lagi pada posisi
semula.Jadi pengaruh perlakuan hanya sebagai contoh: Pada waktu
penataran,pengetahuan,dan ketrampilan meningkat,tetapi setelah kembali ke
tempat kerja kemampuan kembali seperti semula.
Gafik C memperlihatkan pengaruh luar lebih berperan dari pada
pengaruh perlakuan,sehingga grafik naik terus.
Grafik D menunjukan keadaan kelompok tidak menentu.

b. Nonequivalent Control Group Design


Desain ini hamper sama dengan pretest- posttest control group design,hanya
pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok control tidak dipilih
secara random.

O1 X O2
O3 O4

Contoh:
Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan senam pagi
terhadap derajad kesehatan karyawan.desain penelitian dipilih satu
kelompok karyawan.Selanjutnya dari satu kelompok tersebut yang setengah
diberi perlakuan senam pagi setiap hari dan setengah lagi tidak.O1 dan O3
merupakan derajad kesehatan karyawan sebelum ada perlakuan senam pagi.
O2 adalah derajad kesehatan karyawan setelah senam pagi selama 1
tahun.O4 adalah derajad kesehatan karyawan yang tidak diberi perlakuan
senam pagi.Pengaruh senam pagi terhadap derajad kesehatan karyawan
adalah (O2 – O1) – (O4- O3).
3. Eksperimen Lemah (Pre experiment)
Eksperimen Lemah (Pre experiment) merupakan metode penelitian ekperimen
yang didesain dan diperlakukannya seperti eksperimen tetapi tidakada
pengontrolan variable sama sekali. Dalam pre experiment Tidak ada variable
control dan Sample dipilih tidak random.
a. One-Shot Case Study

X 0
X = treatmen yang diberikan (variable independen)
0 = observasi (variable dependent)
Paradigma itu dapat dibaca sebaai berikut: terdapat suatu kelompok diberi
treatmen/perlakuan,dan selanjutnya diobservasikan hasilnya.(Treatmen adalah
sebagai variable independen,dan hasil adalah sebagai variable dependen).
Contoh:
Pengaruh alat kerja baru diklat (X) terhadap produktivitas kerja
karyawan (O).
Terdapat kelompok pegawai yang menggunakan alat kerja baru kemudian setelah
bulan diukur produktivitas kerjanya. Pengaruh alat kerja baru terhadap
produktivitas kerja diukur dengan membandingkan produktivitas sebelum
menggunakan alat baru dengan produktivitas setelah menggunakan alat baru
(misalnya selalu menggunakan alat baru produktivitasnya 500/jam).Jadi pengaruh
alat baru adalah 500 -150 =350/jam

b. One- Group Pretest-Posttest Design


Untuk desain ini terdapat pretest,sebelum diberi perlakuan.
O1= nilai pretest (sebelum diberi diklat)
O1 X O2
O2= nilai posttest (setelah diberi diklat )

Pengaruh diklat terhadap prestasi pegawai


= (O2-O1)
c. Intact-Group Comparison
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian,tapi
dibagi dua ,yaitu setengah untuk kelompok ekperimen(yang diberi perlakuan)dan
setengah untuk kelompok control(yang tidak diberi perlakuan).dapat digambarkan
sebagai berikut.

O1 = hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi


X O1 perlakuan
O2
O2 = hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi
perlakuan
Contonya:
Terdapat sekelompok karyawan di bidang produksi,yang setengah dalam
melaksanakan pekerjaan menggunakan lampu yang sangat terang (O1), dan
setengahnya lagi dengan lampu yang kurang terang (O2). Setelah beberapa
minggu diukur produktivitas kerjanya.Kelompok mana yang lebih produktif.Jadi
pengaruh cahaya lampu terhadap prokdutivitas kerja adalah
(O1 –O2).
Seperti yang sudah dikemukakan bahwa,ketiga bentuk desain preexperiment itu
bila diterapkan untuk penelitian,akan banyak variable-variabel luar yang masih
berpengaruh dan sulit dikontrol,sehingga validitas internal penelitian rendah.

4. Eksperimen Subjek Tunggal (Single-subject experimental)


Eksperimen subjek-tunggal adalah suatu eksperimen di mana subjek atau
pertisipasinya bersifat tunggal, bisa satu orang, dua orang, atau lebih. Hasil
eksperimen disajikan dan dianalisis berdasarkan subjek secara individual. Prinsip
dasar eksperimen subjek tunggal adalah meneliti individu dalam dua kondisi,
yaitu tanpa perlakuan dan dengan perlakuan. Pengaruh terhadap variabel akibat
diukur dalam kedua kondisi tersebut. Penelitian ini sangat berguna bagi guru yang
sedang melaksanakan penelitian terhadap individual peserta didik. Misalnya,
dalam melakukan penelitian bimbingan dan konseling atau dalam melakukan
rehabilitasi dan terapi fisik yang perlakuannya hanya diberikan pada satu
individu. Desain single-subject umumnya menggunakan pengukuran yang
berulang dan hanya mengimplementasikan variabel bebas tunggal yang
diharapkan dapat mengubah hanya satu variabel terikat. Pengukuran variabel
dilakukan pada kondisi normal yang disebut baseline. Eksperimen subjek tunggal
ini dilakukan dalam bentuk variasi bentuk eksperimen : baik eksperimen murni,
quasi maupun lemah. Minimal menggunakan menggunakan quasi, kalau untuk
latihan dalam kuliah bisa menggunakan eksperimen lemah.
· Agar memiliki validitas internal yg tinggi disain eksperimen tunggal harus
memperhatikan karakteristik :
1) pengukuran yg ajeg;
2) Pengukuran yg berulang-ulang
3) Deskripsi kondisi : garis dasar, kondisi perakuan , rentang waktu relatif
lama dan pada tahap awal eksperimen I individu diamati sampai
menunjukan keadaan stabil baru kemudian diberi perlakuan; rentang
waktu pada tahap awal disebut garis dasar (based line)
4) ketentuan variabel . selama perlakuan eksperimen variabel yg diubah
pada satu subjek hanya satu variabel supaya nampak pengaruhnya

5. Factorial Design
Desain factorial merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan
memperhatikan kemungkinan adanya variable moderator yang mempengaruhi
perlakuan(variable independen) terhadap hasil (variabel dependen).Paradigma design
factorial dapat digambarkan seperti berikut.

R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O5 X Y2 O6
R O7 Y2 O8

Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random,kemudian masing-masing dibei
pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik,bila setiap kelompok nilai pretestnya
sama.
Jadi O1 = O3 = O5 = O7.Dalam hal ini variabel moderatornya adalah Y1 dan Y2.
Contoh:
Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh prosedur kerja baru terhadap kepuasan
pelayanan pada masyarakat.Untuk itu dipilih empat kelompok secara random.Variabel
moderatornya adalah jenis kelamin,yaitu laki-laki (Y1) dan perempuan (Y2).
Treatmen/perlakuan (prosedur kerja) baru dicobakan pada kelompok eksperimen
pertama yang telah diberi pretest ( O1= kelompok laki-laki) dan kelompok eksperimen ke dua
yang telah diberi pretest ( O5 = kelompok perempuan).Pengaruh perlakuan (X) terhadap
kepuasan pelayanan untuk kelompok laki-laki = (O2 –O1) – (O4 – O3).Pengaruh perlakuan
prosedur kerja baru terhadap nilai penjualan barang untuk kelompok perempuan = (O6 –O5)-
(O8 –O7)
Bila terdapat perbedaan pengaruh prosedur kerja baru tehadap kepuasan masyarakat
antara kelompok kerja priya dan wanita, maka penyebab utamanya adalah bukan karena
treatmen yang dibeikan (karena treatmen yang diberikan sama),tetapi karena adanya variabel
moderator,yang dalam hal ini adalah jenis kelamin.Pria dan wanita menggunakanprosedur
kerja baru yang sama,tempat kerja yang sama nyamannya,tetapi pada umumnya,kelompok
wanita lebih ramah dalam memberikan pelayanan,sehingga dapat meningkatkan kepuasan
masyarakat.

Contoh penelitian eksperimen


1. DESAIN PRA EKSPERIMENT
Contoh : Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan Ibu Hamil
Populasi : semua ibu hamil
Pre Test
Intervensi : penyuluhan
Post Test
Pengukuran : Hasil Pre Test dan Post Test dibandingkan dengan uji statistik yang
sesuai

BAGAN DESAIN PRA EKSPERIMEN

Mulai Intervensi Pengukuran

EFEK (+)

Populasi Perlakua
n
EFEK (-)
2. DESIGN QUASY EXPERIMENT

Contoh : Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan Ibu Hamil


Populasi : semua ibu hamil, dibagi dua kelompok, studi dan kontrol
Intervensi : Pada kelompok studi dilakukan intervensi penyuluhan, sedang
pada kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi penyuluhan
Pengukuran : Dilakukan pengambilan data pengetahuan, baik pada kelompok
studi dan kelompok kontrol, hasilnya dianalisa dengan uji statistik
yang sesuai
BAGAN DESAIN QUASY EKSPERIMEN
Mulai Non Random Intervensi Pengukuran

EFEK
(+)
Perlakua EFEK (-)
Populasi
EFEK
Kontrol (+)

EFEK (-)

3. TRUE EXPERIMENT DESIGN

Contoh : Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan Ibu Hamil


Populasi : Semua ibu hamil, dibagi dua kelompok, studi dan kontrol, dimana
pengambilan dilakukan secara randomisasi
Intervensi : Pada kelompok studi dilakukan intervensi penyuluhan, sedang pada
kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi penyuluhan
Pengukuran : Dilakukan pengambilan data pengetahuan, baik pada kelompok studi
dan kelompok kontrol, hasilnya dianalisa dengan uji statistik yang
sesuai
BAGAN DESAIN TRUE EKSPERIMEN

Mulai Random Intervensi Pengukuran

EFEK
(+)
Perlakua EFEK (-)
Populasi
EFEK
Kontrol (+)
EFEK (-)

4. Penelitian Eksperimen subjek Tunggal


Contoh : Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan Ibu Hamil
Populasi : satu atau dua orang ibu hamil
Intervensi : tanpa diberi penyuluhan kemudian dengan diberi penyuluhan
Pengukuran : Dilakukan pengambilan data pengetahuan, dan hasilnya dianalisa
dengan uji statistik yang sesuai

BAGAN DESAIN SINGLE SUBJEK EKSPERIMEN

Mulai Intervensi Pengukuran

EFEK

Tidak Diberi
Populas
diberi perlakua
perlakua n
n
EFEK (-)
KESIMPULAN
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian
eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai
pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa secara
langsung terhadap pengaruh suatu variabel ke variabel lain atau menguji hipotesis tentang
ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain atau hipotesis
hubungan sebab akibat.Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh
dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan
kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai