2. Validitas Eksternal
Selain dipengaruhi oleh validitas internal, eksperimen juga dipengaruhi oleh
validitas eksternal, antara lain:
a) interaction of treatments and treatments
Kelemahan ini terjadi apabila pengalaman responden lebih dari satu
treatment. Seseorang yang dipilih sebagai objek eksperimen mungkin pernah
mengalami eksperimen yang sama maka pengamatan kedua terhadap si
responden tersebut akan menjadi bias.
b) interaction of testing and treatment
Dalam eksperimen pretest, responden harus dipekekan agar mendorong
eksperimen dengan alternatif yang berbeda.
c) interaction of selection and treatment
Hal ini menimbulkan pertanyaan dalam membuat generalisasi antara
beberapa kategori manusia antar grup. Sebab diantara mereka telah terjadi
hubungan original yang telah terbentuk sebelumnya.
d) interaction of setting and treatment
Antara setting penelitian dengan treatment yang dilakukan akan terjadi
interaksi diantara keduanya. Dengan demikian interaksi keduanya akan
mendukung jalannya proses penelitian yang sedang dilakukan.
e) interaction of history and treatment
Kadangkala terjadi hubungan sebab akibat antara kejadian masa lalu dan
masa sekarang yang merupakan kejadian tak biasa dan berpotensi tidak dapat
diukur dalam penelitian.
Selanjutnya, untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, ada empat strategi
umum yang dapat digunakan untuk memperbaiki validitas eksternal, antara lain:
a. Menggunakan pilihan acak (randomly) untuk memilih orang, setting, atau waktu
yang digunakan dari populasi yangada agar generalisasi menjadi lebih baik.
b. Membuat agar grup individu, manusia ataupun settingnya dibuat heterogen.
Langkah ini ditempuh jika pendekatan random tidak dapat digunakan.
c. Individu, setting, dan waktu dikonsentrasikan agar memperoleh satu grup modal
populasi.
d. Menggunakan terget populasi yang spesifik (individu, seting, waktu) untuk
memenuhi target yang ingin dicapai.
Contohnya:
1. Mencari pengaruh panas muai suatu benda.Dalam hal ini variai panas dan muai
panjang dapat diukur secara teliti,dan penelitian dilakukan di laboratorium,sehingga
pengaruh-pengaruh variable lain dari luar dapat dikontrol.
2. Pengaruh air laut terhadap tingkat korosi logam tertentu.Hal ini juga dapat
dilakukan melalui penelitian dengan desain eksperimen,karena kondisi dapat
dikontrol secara teliti.
Quasi
Experimental Nonequivalent Control Group
Design
Factorial
experimental
R X O2
R O4
Dalam design ini ada dua kelompok yang masing- masing dipilih secara
random (R).Kelompok pertam diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain
tidak.Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan
kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok control.Pengaruh
adanya prlakuan(treatment ) adalah (O1:O2). Dalam penelitian yang
sesungguhnya,pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda,pakai statistic t-test
misalnya.Kalau terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen
dan kelompok control,maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara
signifikan.
Dalam desain ini terdpat dua kelompok yang dipilih secara random,kemudian
diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok
ekperimen dan kelompok control.Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok
eksperimen tidak berbeda secara signifikan.Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1)
– (O4 - O3).
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
Dalam design ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat
dipilih secara random.Sebelum diberi perlakuan,kelompok di beri pretest
sampai empat kali,dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan
keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan.Bila hasil pretest selama empat
kali ternyata berbeda-beda,berarti kelompok tersebut keadaannya labil,tidak
menentu,dan tidak konsisten.Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat
diketahui dengan jelas,maka baru diberi treatmen.Desai penelitian ini hanya
menggunakan satu kelompok saja,sehingga tidak memerlukan kelompok
control.
Hasil pretest yang baik adalah O1 = O2=O3=O4 dan hasil perlakuan yang
baik adalah O5= O6 =O7=O8.Besarnya pengaruh perlakuan adalah =
(O5+O6+O7+O8)-(O1+O2+O3+O4).
O1 X O2
O3 O4
Contoh:
Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan senam pagi
terhadap derajad kesehatan karyawan.desain penelitian dipilih satu
kelompok karyawan.Selanjutnya dari satu kelompok tersebut yang setengah
diberi perlakuan senam pagi setiap hari dan setengah lagi tidak.O1 dan O3
merupakan derajad kesehatan karyawan sebelum ada perlakuan senam pagi.
O2 adalah derajad kesehatan karyawan setelah senam pagi selama 1
tahun.O4 adalah derajad kesehatan karyawan yang tidak diberi perlakuan
senam pagi.Pengaruh senam pagi terhadap derajad kesehatan karyawan
adalah (O2 – O1) – (O4- O3).
3. Eksperimen Lemah (Pre experiment)
Eksperimen Lemah (Pre experiment) merupakan metode penelitian ekperimen
yang didesain dan diperlakukannya seperti eksperimen tetapi tidakada
pengontrolan variable sama sekali. Dalam pre experiment Tidak ada variable
control dan Sample dipilih tidak random.
a. One-Shot Case Study
X 0
X = treatmen yang diberikan (variable independen)
0 = observasi (variable dependent)
Paradigma itu dapat dibaca sebaai berikut: terdapat suatu kelompok diberi
treatmen/perlakuan,dan selanjutnya diobservasikan hasilnya.(Treatmen adalah
sebagai variable independen,dan hasil adalah sebagai variable dependen).
Contoh:
Pengaruh alat kerja baru diklat (X) terhadap produktivitas kerja
karyawan (O).
Terdapat kelompok pegawai yang menggunakan alat kerja baru kemudian setelah
bulan diukur produktivitas kerjanya. Pengaruh alat kerja baru terhadap
produktivitas kerja diukur dengan membandingkan produktivitas sebelum
menggunakan alat baru dengan produktivitas setelah menggunakan alat baru
(misalnya selalu menggunakan alat baru produktivitasnya 500/jam).Jadi pengaruh
alat baru adalah 500 -150 =350/jam
5. Factorial Design
Desain factorial merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan
memperhatikan kemungkinan adanya variable moderator yang mempengaruhi
perlakuan(variable independen) terhadap hasil (variabel dependen).Paradigma design
factorial dapat digambarkan seperti berikut.
R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O5 X Y2 O6
R O7 Y2 O8
Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random,kemudian masing-masing dibei
pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik,bila setiap kelompok nilai pretestnya
sama.
Jadi O1 = O3 = O5 = O7.Dalam hal ini variabel moderatornya adalah Y1 dan Y2.
Contoh:
Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh prosedur kerja baru terhadap kepuasan
pelayanan pada masyarakat.Untuk itu dipilih empat kelompok secara random.Variabel
moderatornya adalah jenis kelamin,yaitu laki-laki (Y1) dan perempuan (Y2).
Treatmen/perlakuan (prosedur kerja) baru dicobakan pada kelompok eksperimen
pertama yang telah diberi pretest ( O1= kelompok laki-laki) dan kelompok eksperimen ke dua
yang telah diberi pretest ( O5 = kelompok perempuan).Pengaruh perlakuan (X) terhadap
kepuasan pelayanan untuk kelompok laki-laki = (O2 –O1) – (O4 – O3).Pengaruh perlakuan
prosedur kerja baru terhadap nilai penjualan barang untuk kelompok perempuan = (O6 –O5)-
(O8 –O7)
Bila terdapat perbedaan pengaruh prosedur kerja baru tehadap kepuasan masyarakat
antara kelompok kerja priya dan wanita, maka penyebab utamanya adalah bukan karena
treatmen yang dibeikan (karena treatmen yang diberikan sama),tetapi karena adanya variabel
moderator,yang dalam hal ini adalah jenis kelamin.Pria dan wanita menggunakanprosedur
kerja baru yang sama,tempat kerja yang sama nyamannya,tetapi pada umumnya,kelompok
wanita lebih ramah dalam memberikan pelayanan,sehingga dapat meningkatkan kepuasan
masyarakat.
EFEK (+)
Populasi Perlakua
n
EFEK (-)
2. DESIGN QUASY EXPERIMENT
EFEK
(+)
Perlakua EFEK (-)
Populasi
EFEK
Kontrol (+)
EFEK (-)
EFEK
(+)
Perlakua EFEK (-)
Populasi
EFEK
Kontrol (+)
EFEK (-)
EFEK
Tidak Diberi
Populas
diberi perlakua
perlakua n
n
EFEK (-)
KESIMPULAN
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian
eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai
pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa secara
langsung terhadap pengaruh suatu variabel ke variabel lain atau menguji hipotesis tentang
ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain atau hipotesis
hubungan sebab akibat.Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh
dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan
kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda