Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN TUGAS INDIVIDU KEWIRAUSAHAAN

BISNIS KLINIK KECANTIKAN

(Tugas Ini Disususn Untuk Memenuhi Tugas Kewirausahaan )

Dosen Pengampu : Supardi, SE., M.Kes

Disusun Oleh :

1. Randy Triwanto (1720151043)

STIKES MUHAMMMADIYAH KUDUS


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN 3A
Alamat: Jl.Ganesha 1 Purwosari Telp./faks.(0291)442993/437218 Kudus 59316

Tahun Akademik 2017 / 2018


KATA PENGGANTAR
Puji dan Syukur hanya kepada Allah Swt., karena atas berkat Rahmat dan Hidayah- Nyalah
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Salawat dan Salam selalu
tercurah kepada Baginda Rasulullah Muhammad Saw. Tak lupa pula kami ucapkan terima
kasih kepada Bapak Dosen kita yang telah membantu memberikan arahan dan bimbingannya,
hingga laporan ini dapat diselesaikan. Namun kami menyadari bahwa laporan ini masih sangat
terbatas, baik dari segi metodelogi penulisan, isi dan literatur penulisan makalah ini. Oleh
karena itu kami mengharapkan Saran dan Kritik yang membangun untuk penyempurnaan
makalah ini dan untuk penulisan Laporan berikutnya. Demikian penulisan makalah ini kami
perbuat dengan sebenarnya semoga dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya, kami
Mohon Maaf apabila ada kesalahan atas makalah ini atas Saran yang diberikan kami ucapkan
Terima Kasih. REMBANG, 10 April 2018.
Medina Zein, Calon Bidan yang Sukses Bisnis Klinik
Kecantikan

Usia tak bisa mengukur kesuksesan seseorang dalam berbisnis. Kini banyak anak muda yang
sudah sukses berbisnis, meskipun usia masih di bawah usia 30 tahun. Salah satunya wanita
berhijab asal Bandung, Medina Zein, yang menjadi miliuner di usia 25 tahun.

Medina Zein memiliki omzet miliaran rupiah per bulan berkat bisnis kecantikan. Saat ini ia
sudah merambah ke dunia fashion dan travel. Medina mengaku memulai bisnis dengan modal
Rp 30 juta dan pernah berjualan serabutan secara online. Yuk mengenal lebih dekat dengan
Medina Zein.

Bagaimana awal membangun bisnis?


Sebenarnya sih bisnisnya dari kuliah di Akademi Kebidanan Stikes Budi Luhur, Bandung.
Tapi karena kuliah medis sibuk banget nggak ada waktu. Biarpun sibuk tapi dari sekolah aku
sudah suka jualan online dan jadi reseller. Jadi aku kumpulin modal dari situ.

Jujur, aku nggak terlalu suka dunia kebidanan walaupun ibuku dosen di kampus. Akhirnya
aku memutuskan melanjutkan sekolah estetika medik. Dari situ aku merasa nyaman di bidang
estetika. Singkat cerita lulus sekolah estetika medik aku berjualan produk skincare sendiri
namanya Beauty Lady Care berubah jadi Lazeta. Terus aku mulai membangun klinik kecil
yang awalnya hanya untuk tempat facial dan peeling di 2012 bekerjasama dengan satu dokter
dan dua terapis agar skincare-ku semakin terpercaya. Klinik aku namakan MD Clinic. Aku
kerjasama dengan teman dengan sistem bagi hasil karena dia yang punya tempat, aku alat-
alatnya. Akhirnya terus berkembang dan tahun selanjutnya bisa punya klinik serta tempat
sendiri.
Berapa modal awal?
Aku mulai itu modalnya benar-benar dari hasil jualan online untuk beli alat itu Rp 30 juta,
alatnya juga masih yang murah. Akhirnya bisa berkembang dan jalan sendiri.

Bagaimana strategi promosinya agar bisa berkembang?


Aku awalnya coba sistem endorse yang masih cuma kasih barang doang tapi belum
berpengaruh. Aku sampai bingung gimana ini promosinya ya biar laku. Pernah klinik aku
sepi seminggu nggak ada pasien dan suruh teman-temanku datang cuma buat foto pakai
paperbag.

Aku fokus mengurus marketing-nya karena memang penjualan produk lebih besar dari klinik,
aku beranikan subsidi silang untuk bayar karyawan klinik. Akhirnya aku coba lagi untuk
memberanikan diri membayar selebgram. Selebgram pertama Alia Queen itu bayarnya Rp 5
juta sudah besar banget untuk delapan kali posting dan benar-benar eksklusif nggak terima
barang orang lain. Ternyata berpengaruh dan tambah cari selebgram lain alhamdulillah
semakin dikenal dan berkembang.

Berapa omzet pertama yang didapatkan?


Awalnya dulu jual produk mulai dari Rp 100 ribuan. Omzet awalnya aku dapat Rp 20 juta itu
terjual 3 sampai 4 paket dengan macamnya sekitar 20. Produk aku kayak langsung dipercaya
mungkin karena dasarnya aku sekolah kebidanan, aku ambil short course juga, jadi aku tahu
bahan-bahan yang bagus buat kulit apa dibantu sama om aku juga sebagai tim medisnya. Dari
situ awalnya bisa nabung Rp 6 juta. Bulan berikutnya naik lagi jadi Rp 30 juta aku bisa
nabung Rp 10 juta buat nabung bangun klinik. Setiap tahun alhamdulillah aku bisa bangun
cabang baru.

Ada berapa cabang klinik sekarang dan berapa jumlah karyawan?


Awalnya karyawan cuma tiga sekarang lebih dari 200. Sekarang cabang kliniknya ada lima, 3
Bandung, 1 Makassar, dan 1 baru buka di Jakarta. Aku sekarang tambah kosmetik. Aku juga
ekspansi bisnis ke fashion (MZ Boutique) dan travel (MZ Tour).

Dalam mengembangkan bisnis kecantikan ini, ada pinjam bank atau suntikan dana?
Aku bisnis nggak ada pinjaman bank, tidak ada investor, tidak ada apa pun di dalam, semua
dari cash-flow. Aku menjaga banget cash-flow aku ini karena dia akarnya. Banyak banget
yang menawarkan investasi.

Pernah salah satu dari sepuluh pengusaha terkaya di Indonesia sempat mau membeli brand
MD ini jadi untuk menjadi kompetitor suatu klinik yang terbesar di Indonesia pada 2015.
Penawaran dia membeli saham kurang dari 50% tapi beberapa kali meeting aku ragu. Waktu
itu dia menawarkan nilai di atas Rp 30 miliar untuk membuka beberapa cabang di Indonesia.
Aku pikir angka itu besar banget tapi akhirnya nggak aku ambil karena aku suka tantangan
dan aku suka memilih melakukan semuanya sendiri.

Berapa omzet saat ini?


Kalau klinik satu cabang sekitar Rp 800 juta sampai Rp 1 miliar per bulan. Kalau klinik di
kabupaten paling Rp 500 juta sampai Rp 600 juta. Kalau produk mungkin sekitar Rp 3 miliar
sampai Rp 4 miliar. Kalau travel lagi rugi karena baru ditipu kan, cuma sebelumnya ya
sebulan bisa menerbangkan 250 jamaah dan atu jamaah sekitar Rp 40 juta.

Penghasilan yang besar di usia muda digunakan untuk apa saja?


Walaupun perusahaan ini punya aku, tapi aku juga digaji di sini. Jadi aku nggak bisa
menggunakan uang perusahaan semena-mena. Penghasilan sebagian aku tabung untuk
membesarkan perusahaan, sebagian lagi aku suka belikan tas karena menurut aku tas branded
itu investasi ya. Harganya masih bagus kalau lagi butuh dan dijual. Aku juga mau coba
investasi di properti kayak bikin boutique hotel kecil-kecilan di Bandung tapi masih rencana
ya. (gus/gus

REFRENSI
https://www.cnbcindonesia.com/profil/20180209190600-41-3982/medina-zein-calon-bidan-
yang-sukses-bisnis-klinik-kecantikan

Anda mungkin juga menyukai