Anda di halaman 1dari 27

MEDIA PEMBELAJARAN

TEMA 4
BERBAGAI PEKERJAAN
SUBTEMA 2
PEKERJAAN DI SEKITARKU
PEMBELAJARAN 1

Oleh : Any Margiati, S.Pd.SD


Assalamu’alaikum .....

SEMANGAT SISWA KELAS 4!


Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca cerita dan berdiskusi kelompok, siswa dapat memerinci informasi penting dalam cerita
dengan benar. (literasi)
Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menguraikan pendapat tentang sebuah cerita dengan benar.
Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat mengomunikasikan pendapat pribadi tentang isi teks cerita
dengan percaya diri.
Setelah mengamati video dan diskusi, siswa dapat membandingkan penggunaan teknologi tradisional dan
teknologi modern terkait dengan keberadaan sumber daya alam dengan kritis.
Setelah mengamati video, siswa dapat menemukan dampak buruk penggunaan teknologi bagi keberadaan
sumber daya alam dengan teliti.
Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menemukan cara mengatasi dampak buruk dari penggunaan
teknologi dengan teliti.
 Setelah kegiatan diskusi siswa dengan guru, siswa dapat menyusun cara mengatasi dampak
buruk dari penggunaan teknologi secara mandiri.

 Melalui kegiatan pengamatan video, siswa menemukan jenis pekerjaan dalam suatu
kegiatan ekonomi dengan benar.

 Setelah menyebutkan jenis pekerjaan berdasarkan kegiatan ekonomi, siswa dapat memerinci
pekerjaan yang menghasilkan barang dan menghasilkan jasa dengan benar.

 Dengan melihat lingkungan sekitar, siswa dapat memilih contoh jenis pekerjaan yang
menghasilkan barang dan menghasilkan jasa dengan benar.

 Setelah mengamati jenis pekerjaan di lingkungan rumah, siswa dapat mengkategorikan


pekerjaan yang menghasilkan barang dan menghasilkan jasa dengan percaya diri.
Jenis-jenis pekerjaan yang ada di lingkungan
sekitar
1. Apa saja jenis-jenis pekerjaan yang kalian ketahui ?

2. Sebutkan pekerjaan yang ada di wilayah pantai!

1. 1.
3. Kategorikan pekerjaan yang kalian temukan ke dalam jenis pekerjaan
yang menghasilkan jasa!
Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak masyarakat bekerja sebagai nelayan. Nelayan
merupakan orang yang memiliki mata pencaharian utama menangkap ikan di laut. Para nelayan
menggantungkan hidupnya dari hasil melaut. Nelayan akan mengambil sumber daya alam laut untuk
memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Bekerja sebagai seorang nelayan tidak mudah. Nelayan harus
menghadapi ombak yang tidak tentu saat berada di tengah lautan. Nelayan berangkat pada malam hari
memanfaatkan angin darat. Nelayan akan Kembali ke darat pada pagi hari memanfaatkan angin laut.
Berdasarkan teknologi yang digunakan dalam mencari ikan, nelayan dikelompokkan menjadi dua jenis,
yaitu nelayan tradisional dan nelayan modern.

1.Nelayan Tradisional
Nelayan tradisional hanya mengandalkan peralatan sederhana dalam mencari ikan. Pealatan tersebut berupa
pancing, jala, bubu, dan jarring. Umumnya, peralatan penangkapan ikan dioperasikan secara menual dengan
tenaga manusia. Kemampuan jelajah operasional terbatas pada perairan pantai.
2. Nelayan Modern
Nelayan modern menggunakan teknologi penangkapan yang lebih canggih
dibandingkan nelayan tradisional. Ukuran modernitas bukan semata-mata karena
penggunaan mesin untuk menggerakkan perahu, melainkan juga besar kecilnya mesin
yang digunakan serta tingkat eksploitasi dari alat tangkap yang digunakan. Perbedaan
modernitas teknologi alat tangkap juga akan berpengaruh terhadap kemampuan jelajah
operasional mereka.
Pengelompokan nelayan berdasarkan teknologi berdampak pada penggunaan sumber daya alam. Nelayan
tradisional tentunya tidak memerlukan bahan bakar karena menggunakan sampan. Kegiatan melaut nelayan
tradisional tergantung cuaca sehingga jangkauan melautnya tidak terlalu jauh. Kondisi berbeda justru
dialami oleh nelayan modern. Nelayan modern keyika melaut menggunakan kapal besar yang menggunakan
mesin sehingga membutuhkan bahan bakar. Penggunaan kapal besar membuat nelayan tidak mudah
terguncang ombak. Selain itu, mereka bisa berlayar ke laut lepas sehingga tangkapan ikannya banyak. Alat
penangkap ikan mereka berupa jarring dan radar yang bisa mendeteksi kumpulan ikan. Namun, penggunaan
bahan bakar untuk mesin kapal yang berlebihan dapat mencemari lingkungan perairan.
Kenyataan lain yang ditemukan dalam penangkapan ikan di laut adalah penggunaan pukat harimau dan
bom peledak. Penggunaan pukat harimau dan bom peledak tidak ramah lingkungan. Pukat harimau berupa
jarring yang sangat besar yang dapat menjaring semua makhluk hidup di laut.
Ikan besar maupun kecil terjaring sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem laut. Adapun
penggunaan bom peledak dapat menyebabkan hancurnya terumbu karang dan habitat alami ikan.
PERHATIKANLAH!

Apa dampak penggunaan


teknologi modern dalam
pemanfaatan sumber daya
alam ?
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Apa yang digunakan oleh nelayan tradisional untuk menangkap ikan ?

2. Apa yang digunakan oleh nelayan modern untuk menangkap ikan ?

3. Menurutmu apa yang akan terjadi dengan laut jika semua nelayan menggunakan perahu besar dan
perlengkapan modern ?

4. Bagaiman seharusnya para nelayan mencari ikan supaya kelestarian ekosistem terjaga ?
• Si Algaka Panyelamat Terumbu Karang
 
Sore itu, di pojok rumah Pak Po, berpuluh-puluh karang sedang menangis. Mereka merasa tersiksa karena ulah para nelayan
yang sering merusak habitatnya. Merusak tempat hidupnya. Para nelayan sering mencari ikan dengan menggunakan bom.
Akibat ledakan bom nelayan itulah yang mengakibatkan tubuh terumbu karang terpotong-potong. Bahkan, potongan-potongan
tubuh terumbu karang diambil para nelayan untuk dijual. Hal inilah yang membuat para terumbu karang sedih dan senantiasa
menangis.
          "Huhuu..huhu...tubuhku terpotong separuh."
          "Huhuhuhu...iya tanganku juga terpotong."
          "Huhuhuhu...para nelayan memang kejam...tubuhku dipasangi bom...dan tubuhku akhirnya porak poranda akibat
ledakannya."
          "Iya para nelayan sungguh bodoh...mereka tidak mengerti fungsi kita."
          "Benar...para nelayan terlalu ceroboh...terlalu sembrono....dengan merusak terumbu karang maka ikan-ikan akan
kesulitan mendapatkan makanan karena plankton-plankton kabur semua dan produksi oksigen dari si Alga akan berkurang."
          "Memang sungguh bodoh mereka mengambil jalan pintas demi mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya dengan
mengorbankan kepentingan jangka panjangnya."
          "Dengan mengebom dan merusak terumbu karang maka cadangan makanan mereka dalam jangka panjang akan semakin
menipis...akhirnya mereka akan menderita paceklik makanan dari laut."
          "Memang para nelayan itu sungguh TER...LA...LU....!"
          "Lalu bagaimana dengan nasib kita...huhuhuhu..."
          Seorang anak nelayan terharu melihat terumbu karang-terumbu karang sedang menangis. Maka dia berusaha
menghampirinya.
         "Selamat sore, terumbu karang," sapa anak nelayan. "Kenapa kamu menangis? Ada yang bisa aku bantu?"
 "Huhuhuhuhu....selamat sore, anak nelayan," jawab si terumbu karang. "Kami sangat sedih sekali karena para nelayan telah merusak
rumah kami di laut. Mereka mencari ikan dengan menggunakan bom. Akibatnya tubuh-tubuh kami jadi terpotong-potong seperti ini.
Bahkan, mereka mau menjual kami untuk hiasan. Itulah yang membuat kami menangis."
         "Sungguh kasihan kamu. Memang benar. Para orang tua kami selalu menggunakan bom untuk menangkap ikan. Mereka memasang
bom di sela-sela terumbu karang agar.saat bom itu meledak maka  ikan-ikan akan mati. Padahal kata bapak dan ibu guru, kalau kita
menangkap ikan menggunakan bom maka akan merusak terumbu karang dan habibat laut. Padahal terumbu karang sangat dibutuhkan
ikan-ikan untuk berkembang biak dan mencari makanan. Kalau terumbu karang rusak maka ikan-ikan akan pergi ke tempat lain yang masih
banyak makanannya."
         "Wah...benar itu, kawan. Terkadang manusia tidak menyadari akan keberadaan dan manfaat terumbu karang di dalam laut.
Sebenarnya kalau mereka mengerti maka seharusnya terumbu-terumbu karang dilindungi dan dilestarikan. Bila habitat terumbu karang
dijaga maka cadangan oksigen dan cadangan makanan ikan akan berlimpah ruah. Ikan-ikan akan semakin senang berkembangbiak dan
berkumpul di sana. Para nelayan tentunya akan semakin mudah mendapatkan ikan-ikan karang yang besar-besar serta lezat rasanya."
         "Wah Benar, kawan. Akhir-akhir ini orang tua kami semakin putus asa. Sepanjang hari mereka mencari ikan namun selalu tidak
mendapatkan seekor tangkapan sama sekali. Ikan-ikan sepertinya menghilang dan menjauh dari laut sekitar sini."
         "Itulah akibat ulah mereka sendiri akhirnya ikan-ikan pergi menjauh semua." kata terumbu karang.
"Lalu, apa yang bisa aku bantu, kawan?" tanya si anak nelayan..
          "Begini, anak nelayan," kata terumbu karang. "Kami minta bantuanmu agar kamu mengembalikan potongan-potongan tubuhku ke
habitatnya lagi. Aku kasihan kepada sahabatku si Alga yang kesulitan mendapat tempat tinggal karena tubuhku diangkat ke darat oleh para
nelayan. Dan aku berjanji apabila tubuhku dikembalikan ke laut maka tidak berapa lama lagi ikan-ikan akan kembali lagi ke perairan laut
desa sekitar sini. Namun kami berpesan agar para nelayan tidak mencari ikan dengan menggunakan bom atau merusak terumbu karang
tempat kami melangsungkan kehidupan."
Akhirnya, saat malam tiba...si anak nelayan mengembalikan batu karang-batu karang ke habitatnya semula. Si anak nelayan juga
menyampaikan pesan si batu karang kepada para nelayan agar tidak mencari ikan dengan menggunakan bom lagi. Selain itu si anak nelayan
juga melarang para nelayan merusak batu karang yang berada di terumbu karang di pantai mereka, melarang para nelayan mencemari pantai
dengan sampah maupun zat kimia yang  dapat mencemari laut.
        Dan tidak berapa lama kemudian, para nelayan mencoba mencari ikan ke laut lagi.
        "Wah....aku dapat ikan kerapu....wah besar sekali ikan ini...tentu harganya mahal....hahahahhaha...."
        "Hoiiiiii....aku juga mendapat ikan kerapu yang besar...." teriak nelayan yang lain.
        Dan sejak saat itu setiap  hari para nelayan senantiasa mendapatkan hasil tangkapan ikan yang besar-besar. Kehidupan para nelayan
berangsur-angsur membaik. Cadangan makanan mereka mulai tercukupi. Mereka kini menyadari bahwa menangkap ikan menggunakan bom
adalah tindakan yang bodoh dan tidak terpuji yang mengakibatkan malapetakan bagi perairan mereka.  Malapetaka itu terjadi tidak dalam
waktu sehari dua hari, namun berlangsung dalam waktu yang berkepanjangan.
       Si anak nelayan merasa senang dengan perubahan kebiasaan para nelayan. Demikian juga si batu karang dan si alga kini mulai hidup
tenteram lagi di habitatnya tanpa diganggu oleh ulah manusia lagi. Dan untuk menyampaikan rasa terima kasihnya maka si batu karang dan si
alga memberi nama si anak nelayan yang telah menyelamatkan terumbu karang dengan sebutan SI ALGAKA....singkatan dari kata si Alga dan Si
Karang....
Jawablah peetanyaan berikut!

1. Sebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita di atas !

2. Mengapa terumbu karang menangis ?

3. Apa yang dilakukan anak nelayan ?

4. Apa pesan terumbu karang kepada para nelayan ?


Bagaimana cara nelayan
tradisional dan nelayan
modern dalam menangkap
ikan di laut ?
INGAT SELALU MENJAGA KESEHATAN:
• JAGA JARAK
• MEMAKAI MASKER
• MENCUCI TANGAN
• ISTIRAHAT CUKUP
• KONSUMSI MAKANAN SEHAT
Mari kita ingat kembali
• Apa yang sudah kita pelajari bersama-sama?

• Adakah yang mau menyampaikan pendapat atau


pertanyaan?
materi penguatan
Pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa
Tahukah kamu bagaimana ikan yang ditangkap bisa kita makan?
Hasil tangkapan ikan dijual ke pedagang ikan di pelelangan ikan. Dari tempat pelelangan itulah dikirim ke pasar-pasar dan
akhirnya dijual. Oleh penjual ikan dan oleh konsumen. Penjual ikan dan konsumen wajib menjaga kebersihan pangan dengan cara
mencuci ikan dengan bersih.
Terima Kasih anak-anak hebat kelas 4!
Tetap sehat dan semangat!
Wassalammu’alaikum....

Anda mungkin juga menyukai