Anda di halaman 1dari 2

SYAUQI TSABITAH AUSHAF

D131191047
TENIK LINGKUNGAN

Indonesia adalah negara kepulauan, yang berarti Indonesia adalah negara yang
seluruhnya terdiri dari satu gugus besar atau lebih kepulauan dan dapat mencakup
pulau- pulau lain. Dari hal. Tersebut dapat diketahui bahwa negara Indonesia memiliki
luas lautan yang sangat besar. Dari data yang ditemukan ada sekitar 4720 jenis ikan baik
air tawar maupun laut yang berada di perairan Indonesia. Oleh karena itu kita sebagai
penduduk Indonesia sebenarnya memiliki potensi meningkatkan taraf hidup yang lebih
baik jika hal-hal yang sudah ada disekitar kita dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Namun definisi dari kata semaksimal mungkin ini bukan berarti mengambil sebanyak
banyaknya akan tetapi menganbil dan memanfaatkannya secara bijak dan terukur
sehingga adanya keseimbangan. Karena sebagai manusia apa yang kita lakukan aka
nada pertanggung jawaban, bukan hanya pada ikan ikan yang ada diperairan yang kita
ambil tetapi juga semua lingkungan disekitarnya seperti terumbu karang dan mangrove .
Pada kaksus yang terjadi pada sumber daya perikanan taka pada Pulau Sembilan,
yang dimana disana terdapat nelayan pencari teripang , nelayan bom, dan nelayan bius.
Namun disana dahulu nelayan memanfaatkan suber daya alamnya secara tradisional
yanitu dengan menggunakan tombak, yang dari hal tersebut tentu saja jumlah sumber
daya alam yang dapat dikelola masih sedikit karena alat alat yang digunakan masih
sangat sederhana. Namun dibalik dari pengambilan sumber daya alam dengan cara
tradisional masih terjaganya keseimbangan dengan alam. Memang pada dasarnya
manusia pasti ingin menaikkan taraf perekonomiannya namun kembali lagi bahwasanya
segala sesuatu yang dilakukan itu harus dilakukan secara bijak dan terukur.
Pada era sekarang para nelayan teripang lebih diberi kemudahan dalam proses
penangkapannya dikarenakan diterapkannya sarana selam modern menggunakan tabung
gas. Yang dimana dlulunya para nelayan itu menyelam tanpa bantuan alat pernafasan
dan kini telah menggunakan alat pernafasan. Hal ini tentusaja membuat para nelayan
terbantu dalam penangkapan teripang namun yang terjadi adalah semakin meningkatnya
jumlah nelayan teripang di daerah pulau Sembilan yang memicu penagkapan yang
berlebih, menurut saya hal inilah yang harus di benahi, karena denganterjadinya hal
tersebut akan menyebabkan kelangkaan pada biota laut yang ditangkap oleh nelayan
tersebut. Menurut saya cara agar tidak terjadinya hal ini adalah dengan lebih
dilakukannya lagi pendekatan oleh pemerintah kepada para nelayan yang kemudian
memberikan pengetahuan tentang bagaimana mengambil sambal menjaga sumber daya
alam.
Selain dari pada itu seiring berkembangnya teknologi tericiptanya metode
pnangkapan ikan dengan cara pengeboman, yaitu dengan melemparkan bom kedalam
laut yang akan membuat ikan ikan mati, namun di sisi lain dari hal tersebut pengeboman
ikan berdampak pada ekosistem biota laut terutama pada terumbu karang. Ini akan
menyebabkan kerusakan pada terum bukarang yang pada dasarnya terumbu karang
adalah rumah bagi beberapa spesies ikan di laut dan selain itu laju pertumbuhan
terumbukarang sangat sedikit, yaitu berkisar sekitar 0.5 cm-1 cm pertahunnya. Dari
adanya hal tersebut telah ada kebijakan yang di terbitkan dari mentri kelautan dan
perikanan yang dimana penggunakan bom ikan akan terancam 5 tahun penjara. Menurut
saya dari perilaku penagkapan ikan dengan cara pengeboman tentusaja sangat
merugikan dan berdapmpak buruk pada ekosistem biota laut salah satunya terumbu
karang, tetapi dengan adanya kebijakan terhadap penggungaan bom tentusaja akan
mempengaruhi namun harus juga dilakukan dengan baik yaitu dengan benar benar
menindak pada orang yang menggunakan bom pada ikan.
Selain dari dua cara diatas terdapat juga cara penangkapan ikan dengan cara bius
yang biasanya digunakan untuk menangkap ikan sunu, kerapu, napoleon, untuk dijual
secara hidup hidup biasanya dikirim ke singapura dan hongkong. Cara kerja dari
penagkapan ikan menggunakan bius ini adalah dengan memantau dan mengejar ikan
secara terus menerus sehingga ikan tersebut kelelahan dan bersembunyi di baru karang
untuk berlindung, setelah itu para nelayan akan menyemprotkan bius kepada ikan yang
bersembuny di baru karang daengan cara menyelam. Namun jika dilihat dari dampak
pada penggunaan bius ikan akan terjadinga kerusakan pada batu karng secara perlahan
lahan dan dapat mentyebabkan patahan pada terumbu kerrang, berubahnya warna pada
terumbu karang dan kematain pada terumbu karang.
Namun jika hal tersebut ditanggapi dengan satu sudut pandang tentu saja tidak
akan menghasilkan sesuatu yang adil, para nelayan pulau Sembilan tentunya memiliki
alasan dan tujuan dari dilakukannya pemburuan ikan dengan bom dan bius. Tentunya
setiap masusia ingin meningkatkan taraf perekonomiannya dan juga ter dapat unsur
budaya yang terdapat, seperti pada halnya kasus pemburuan ikan paus sperma dipulau
lamalera, yang dimana mereka memburu ikan paus sperma yang merupakan hewan
dilindungi dan sudah jelas itu adalah perbuatan yabg dilarang secara global, akan teapi
para nelayan di lamalera tetap mealkukan hal tersebut. Namun hal tersebut dilakukan
karena itu adalah satu satunya cara agar mereka dapat bertahan hidup, dikaranakan
disaana keaa\daan tanahnya sangat tidak cocok untuk ber cocok tanam.
Kegiatan nelayan bom dan nelayan bius memanglah salah dikaranakan metode
yang dilakukan berdampak buruk pada biota lau sekitarnya, oleh karena itu menurut
saya dibutuhkan sosialisasi terhadap para nelayan mengenai etika dalam berburu ikan
agar tidak terjadi kerusakan pada biota laut.

Anda mungkin juga menyukai