Anda di halaman 1dari 4

Vol. VII-1.

April 2011

PENANGKAPAN IKAN DENGAN BOM DI DAERAH TERUMBU KARANG


DESA ARAKAN DAN WAWONTULAP

Otniel Pontoh

Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan,


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. UNSRAT. Manado 95115.

ABSTRACT

This study was aimed to see the behavior of fishermen who catch fish using
explosives in coral zone.
This research was carried out in Arakan and Wawontulap villages, South
Minahasa.
The results showed that almost 60 percent of coral reef areas were destroyed
by fish bombing.

Keywords: behaviour, fishermen, exploser, corals, Arakan, Wawontulap

PENDAHULUAN farmasi, sebagai daerah rekreasi dengan


nilai alami, menunjang perkembangbiakan,
Campur tangan manusia terhadap pemijahan dan pembuatan sarang biota la-
lingkungan dalam rangka pemanfatan sum- ut serta memiliki mekanisme pengontrol
berdaya alam semakin meningkat sejalan erosi pantai secara alami (Hadisubroto,
dengan tuntutan pemenuhan kebutuhan hi- 1999).
dup yang semakin besar. Keadaan ini akan Saat ini ekosistem terumbu karang
menimbulkan banyak masalah berkenaan mendapat tekanan akibat berbagai aktivitas
dengan lingkungan. Perairan merupakan manusia baik secara langsung maupun ti-
lingkungan hidup bagi manusia, sekaligus dak langsung. Beberapa terumbu karang
sebagai tempat untuk mencari nafkah. yang sudah mendapat tekanan karena akti-
Adanya kegiatan manusia dewasa vitas manusia antara lain di desa Arakan
ini menimbulkan masalah gangguan pada dan Wawontulap.
lingkungan perairan dan menyebabkan ke- Penelitian ini bertujuan melihat peri-
rugian secara ekonomis bagi masyarakar laku nelayan pemakai bom ikan di daerah
(Anonimous, 1999). Penangkapan ikan de- terumbu karang dan dampak yang ditimbul-
ngan bahan kimia beracun, misalnya kalium kannya di desa Arakan dan Wawontulap
oksida dapat menyebabkan ikan mabuk, Kabupaten Minahasa Selatan.
kemudian mati lemas dan di samping itu
juga mempengaruhi pertumbuhan dan per- METODOLOGI PENELITIAN
kembangan metabolisme berbagai biota hi-
dup. Demikian juga penangkapan ikan de- Dasar penelitian ini adalah survei
ngan bom menyebabkan ikan dari semua yang dilakukan dengan cara mengumpul,
kelas umur serta biota lain di sekitarnya menyidik dan menafsir data secara umum
mati dan terumbu karang hancur (Cholik, sebagai apa adanya di lapangan. Prinsip
2000). survei adalah memperoleh keterangan ten-
Terumbu karang merupakan ekosis- tang fakta yang ada di lapangan secara
tem yang khas terdapat di daerah tropis. umum mencakup suatu wilayah tertentu
Ekosistem ini mempunyai produktivitas or- (Arikunto, 2002).
ganik yang sangat tinggi demikian pula ke- Pengambilan sampel hanya dilaku-
ragaman biota yang ada di dalamnya, kan pada wilayah pesisir yang dianggap
misalnya alga, krustasea, moluska dan ikan mewakili, yaitu desa Arakan dan Wawontu-
ekonomis penting (Anonimous, 2000). lap yang termasuk dalam kawasan Taman
Terumbu karang dengan biota yang Nasional Bunaken.
beragam memberi banyak kegunaan seba- Untuk mendapatkan responden pada
gai sumber obat-obatan yang menunjang lokasi penelitian, maka terlebih dahulu

56 Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis


Vol. VII-1, April 2011

penulis mencari informasi awal melalui nyelesaikan pendidikan sampai tingkat Se-
tokoh masyarakat atau juga nelayan yang kolah Dasar. Faktor ekonomi berperan da-
sering menangkap ikan dengan panah. lam hal ini dan mendorong mereka melaku-
Setelah responden ditemui, penulis mem- kan kegiatan penangkapan ikan mengguna-
berikan jaminan bahwa apa yang sedang kan bom yang beresiko sangat membaha-
dilakukan hanyalah kegiatan penelitian. yakan nyawa dan lingkungan hidup. Infor-
Populasi dalam penelitian ini adalah masi yang diperoleh bahwa kadang-kadang
nelayan pemakai bom dan termasuk orang masyarakat setempat ikut melibatkan diri
yang mengetahuinya. Pengumpulan data yaitu secara beramai-ramai ke lokasi pem-
dilakukan dengan observasi langsung ter- boman untuk mengambil ikan sisa hasil
hadap obyek penelitian. Data yang dikum- yang tidak sempat diambil oleh pelaku.
pulkan meliputi data primer dan data se-
kunder. Data primer diperoleh langsung Sejarah penggunaan bom
dengan mewawancarai responden. Se- Menurut sejarah bahwa penangkap-
dangkan data sekunder diambil dari kantor an ikan dengan menggunakan bom dimulai
desa yang ada kaitannya dengan status so- pada waktu perang Permesta pada tahun
sial nelayan. Data yang terkumpul dianali- 1957-1959, ketika itu tentara dari pusat di-
sis secara deskriptif. datangkan ke Sulawesi Utara. Untuk mem-
beri makan pasukan yang besar dibutuhkan
HASIL DAN PEMBAHASAN ikan dengan jumlah banyak untuk memenu-
hi kebutuhan lauk-pauk, maka seorang koki
Desa Arakan dan Wawontulap (juru masak) tentara mengajak beberapa
merupakan dua desa yang berada di Keca- nelayan menangkap ikan dengan menggu-
matan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Se- nakan granat tangan yang dia miliki dan
latan. ternyata berhasil mendapatkan ikan yang
Berdasarkan SK Menteri Kehutanan banyak dalam waktu yang singkat. Setelah
no.: 730/Kpts-ll/1991 tanggal 5 Oktober itu, ia mengajarkan cara penggunaannya
1991, kedua desa ini termasuk dalam ka- dan membagikannya kepada nelayan. Se-
wasan Taman Nasional Bunaken bagian jak saat itu mulailah dikenal oleh nelayan
selatan yang pengelolaannya berdasarkan cara menangkap ikan dengan bom.
UU no.: 25/1990, yaitu melalui melalui Tahun 1979, Indonesia sudah aman,
pembagian wilayah fungsional atau disebut warga negara sipil dilarang menyimpan
zonasi. senjata api atau bom dan sekaligus peme-
rintah melarang menangkap ikan dengan
Keadaan penduduk bom atau sejenisnya. Tetapi nelayan beru-
Jumlah penduduk kedua desa terse- paya merakit bom sendiri dengan cara me-
but adalah sebagai berikut: Desa Arakan motong sisa peluru yang tidak terpakai un-
sebanyak 2.124 jiwa dengan perincian tuk diambil mesiunya dijadikan bom ikan
1.087 laki-laki dan 1.037 perempuan se- yang dimasukkan ke dalam botol.
dangkan untuk desa Wawontulap sebanyak Saat ini pembuatan bom ikan telah
618 jiwa dengan perincian 315 laki-laki dan mengalami modifikasi, kalau dulu menggu-
303 perempuan. nakan mesiu dari peluru maka sekarang
Status kependudukan nelayan pe- nelayan menggunakan bahan-bahan seba-
makai bom ikan adalah warga negara gai berikut: botol coca-cola, pupuk urea cap
Indonesia yang berasal dari beberapa suku, Matahari atau obor minyak tanah, korek
yaitu Minahasa, Sangihe, Gorontalo dan api, sandal bekas, kantong plastik, kertas
Bajo. Secara keseluruhan jumlah pemakai timah, kertas kalender, kertas pasir,
bom sebanyak 8 orang. Lamanya nelayan gunting, benang dan lilin.
yang sering menggunakan bom untuk me-
nangkap ikan berkisar antara 5-10 tahun. Cara pembuatan
Pupuk dicampur dengan minyak ta-
Pendidikan nelayan responden nah kemudian disangrai dalam satu wadah
Dari hasil wawancara dengan res- sampai kering, lalu didinginkan. Setelah itu,
ponden, sebagian besar nelayan hanya me- dibuat sumbu dengan menggunakan kertas

57 Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis


Penangkapan Ikan dengan Bom
korek api yang digulung dengan membuat padahal mereka sendiri menyadari bahwa
lubang di tengahnya. Masukkan belerang ledakan bom berakibat tidak baik pada
pada batang korek api yang sudah lingkungan maupun pada diri sendiri.
dihaluskan dan diayak ke dalam gulungan
kertas korek api sampai padat dan penuh. Dampak terhadap terumbu karang
Kemudian dibuat lagi bagian anak bom dari Dampak penggunaan bom terhadap
kertas timah yang digulung, lalu masukkan terumbu karang di desa Arakan dan
campuran belerang korek api yang dihalus- Wawontulap ialah kerusakan karang diper-
kan ke dalam kertas timah tersebut sampai kirakan seluas 25 persen. Habitat ikan ru-
setengah bagian dari panjang kertas. Sum- sak sehingga ikan berkurang dan sulit di-
bu yang sudah dibuat tadi dimasukkan ke peroleh. Akhirnya, nelayan harus mencari
atas anak bom tersebut dengan mengeluar- ke daerah penangkapan yang lebih jauh.
kan ujung sumbu. Pupuk yang sudah di- Bagi Indonesia, terumbu karang me-
sangrai dimasukkan ke dalam botol sampai rupakan aset negara yang sangat besar ni-
penuh, kemudian dipadatkan. Selanjutnya lainya. Selain nilai estetikanya yang tinggi
dimasukkan belerang dan korek api sampai sebagai daya tarik bagi pengembang indus-
penuh. Botol ditutup dengan karet dari san- tri pariwisata, secara turun temurun terum-
dal bekas sesuai ukuran mulut botol. Pada bu karang juga telah dimanfaatkan produk-
penutup botol ini dibuat lubang sebesar tivitasnya oleh penduduk yang mendiami
anak bom lalu ditutup dengan karet sandal kawasan pantai sebagai lahan mata penca-
dan sumbu serta anak bom pada bagian harian. Juga, terumbu karang berperan be-
tengah. Setelah selesai, tutup bagian atas sar terhadap perlindungan kawasan pantai.
botol dengan kantong plastik dan diikat Anonimous (1999) menyatakan bah-
dengan benang supaya kuat. wa bahan peledak seberat 0,5 Kg dapat
menyebabkan karang pada radius 3 meter
Hasil tangkapan hancur sama sekali. Ujung-ujung karang
Jenis ikan yang sering tertangkap bercabang menjadi patah, sedangkan pada
dengan menggunakan bom adalah jenis- radius 10 meter, ikan-ikan langsung mati.
jenis ikan di perairan karang, antara lain:
Ikan Bobara (Caranx sexfaciatus), Goropa Pencegahan oleh pemerintah
(Epinephelus sp.), Kembung (Rastrelliger Upaya pemerintah untuk melindungi
sp.), Ikan Pisang-pisang (Caesio sp.), dan terumbu karang terhadap penangkapan
Beronang (Siganus sp.). Selain ikan-ikan dengan bom yang merusak ekosistem, se-
berukuran besar mati karena bom, ikan- benarnya sudah ada sejak tahun 1970-an.
ikan kecil juga turut menjadi korban tetapi Berbagai peraturan dikeluarkan, antara
dibiarkan saja tenggelam. lain: UU No. 4 tahun 1982 tentang keten-
Ciri-ciri ikan hasil pemboman, yaitu tuan-ketentuan pokok pengelolaan ling-
dagingnya sudah lembek dan kelihatannya kungan hidup dan UU No. 9 tahun 1985
tidak segar karena tulangnya sudah hancur tentang pengelolaan sumberdaya ikan yang
akibat ledakan bom dan ikan-ikan tersebut melarang melakukan kegiatan penangkap-
mudah menjadi busuk. Ikan hasil pembom- an ikan dengan bahan/alat yang membaha-
an ini selain dikonsumsi sendiri, dijual ke- yakan kelestarian sumberdaya ikan dan
pada Petibo (pedagang ikan) yang datang lingkungan.
membeli dan langsung dijual ke pasar. Menurut informasi dari Satuan Polisi
Jumlah hasil tangkapan setiap kali melaku- Perairan dan Udara (SATPOL-AIRUD) yang
kan pemboman tergantung pada hasil laut berlokasi di Kelurahan Sindulang, mereka
yang ada dan kekuatan bom yang diguna- selalu berupaya mencari pelaku dengan ca-
kan. Cara penangkapan ikan dengan bom ra menyamar menjadi seorang Petibo dan
sangat mendorong nelayan untuk minggu- bilamana terdapat bukti-bukti yang cukup
nakannya karena hasil yang diperoleh ba- maka pelaku ditahan, diproses untuk diadili.
nyak dalam waktu singkat dan biaya opera- Berbagai kegiatan telah dilakukan,
si murah. Keadaan seperti ini sudah menja- seperti adanya proyek pengembangan pesi-
di hal yang biasa bagi nelayan, mereka ti- sir pantai yang melakukan berbagai penyu-
dak merasa takut lagi untuk melakukannya luhan tentang manfaat dan peran ekosis-

58
Vol. VII-1, April 2011

Penangkapan Ikan dengan Bom

tem terumbu karang bagi kehidupan manu- kan dalam usaha mencapai tujuan
sia. Dalam upaya memperlambat kerusak- COREMAP
an dan menghindari semakin parahnya kon-
disi terumbu karang maka pemerintah telah KESIMPULAN
mencanangkan program Rehabilitasi dan
Pengelolaan Terumbu Karang (Coremap). - Pembuatan bom untuk menangkap ikan
Tujuan utama program ini adalah pengelo- sangat mudah dilakukan oleh para nela-
laan terumbu karang berkelanjutan untuk yan, karena bahan-bahan cukup terse-
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. dia di masyarakat.
Ada lima komponen utama upaya - Menangkap ikan dengan bom sangat
pengelolaan dan rehabilitasi terumbu ka- menarik nelayan karena hasil yang di-
rang yang diterapkan, yaitu: peroleh banyak, waktunya singkat dan
- Peningkatan kesadaran partisipasi mas- biaya bahan murah.
yarakat. - Dampaknya terhadap terumbu karang
- Pengelolaan berbasis masyarakat, anta- dan ikan-ikan kecil sangat luar biasa,
ra lain membina masyarakat untuk me- demikian juga terhadap nyawa manusia.
lakukan kegiatan alternatif, seperti budi-
daya, pemandu wisata dan usaha kera- DAFTAR PUSTAKA
jinan tangan yang akan meningkatkan
pendapatan masyarakat setempat. Anonimous, 1999. Selamatkan Terumbu
- Pengembangan kelembagaan, antara Karang Kita. LIPI-Jakarta.
lain memperkuat koordinasi antara ins-
Anonimous, 2000. Penyelamatan Terumbu
tansi yang berperan dalam penanganan
Karang, Berpacu dengan Waktu. LIPI-
terumbu karang, juga meningkatkan ke-
Jakarta.
mampuan sumberdaya manusia melalui
berbagai pelatihan yang berkaitan de- Arikunto, S. ,2002. Prosedur Penelitian,
ngan pengelolaan terumbu karang. suatu pendekatan. Edisi Revisi, Rineka-
- Penelitian, monitoring dan evaluasi; Cipta, Jakarta.
komponen ini memantau kegiatan mas- Cholik, F., 2000. Prospek Usaha Budidaya
yarakat yang secara langsung dengan dan Penangkapan Ikan. Bulletin
terumbu karang. Penelitian Perikanan.
- Penegak hukum, komponen ini dipan-
dang sangat penting sebagai salah satu Hadi Subroto, L, 1999. Studi tentang
komponen kunci yang harus dilaksana- Terumbu Karang Buatan. Bulletin
Penelitian Perikanan.

59 Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis

Anda mungkin juga menyukai