April 2011
Otniel Pontoh
ABSTRACT
This study was aimed to see the behavior of fishermen who catch fish using
explosives in coral zone.
This research was carried out in Arakan and Wawontulap villages, South
Minahasa.
The results showed that almost 60 percent of coral reef areas were destroyed
by fish bombing.
penulis mencari informasi awal melalui nyelesaikan pendidikan sampai tingkat Se-
tokoh masyarakat atau juga nelayan yang kolah Dasar. Faktor ekonomi berperan da-
sering menangkap ikan dengan panah. lam hal ini dan mendorong mereka melaku-
Setelah responden ditemui, penulis mem- kan kegiatan penangkapan ikan mengguna-
berikan jaminan bahwa apa yang sedang kan bom yang beresiko sangat membaha-
dilakukan hanyalah kegiatan penelitian. yakan nyawa dan lingkungan hidup. Infor-
Populasi dalam penelitian ini adalah masi yang diperoleh bahwa kadang-kadang
nelayan pemakai bom dan termasuk orang masyarakat setempat ikut melibatkan diri
yang mengetahuinya. Pengumpulan data yaitu secara beramai-ramai ke lokasi pem-
dilakukan dengan observasi langsung ter- boman untuk mengambil ikan sisa hasil
hadap obyek penelitian. Data yang dikum- yang tidak sempat diambil oleh pelaku.
pulkan meliputi data primer dan data se-
kunder. Data primer diperoleh langsung Sejarah penggunaan bom
dengan mewawancarai responden. Se- Menurut sejarah bahwa penangkap-
dangkan data sekunder diambil dari kantor an ikan dengan menggunakan bom dimulai
desa yang ada kaitannya dengan status so- pada waktu perang Permesta pada tahun
sial nelayan. Data yang terkumpul dianali- 1957-1959, ketika itu tentara dari pusat di-
sis secara deskriptif. datangkan ke Sulawesi Utara. Untuk mem-
beri makan pasukan yang besar dibutuhkan
HASIL DAN PEMBAHASAN ikan dengan jumlah banyak untuk memenu-
hi kebutuhan lauk-pauk, maka seorang koki
Desa Arakan dan Wawontulap (juru masak) tentara mengajak beberapa
merupakan dua desa yang berada di Keca- nelayan menangkap ikan dengan menggu-
matan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Se- nakan granat tangan yang dia miliki dan
latan. ternyata berhasil mendapatkan ikan yang
Berdasarkan SK Menteri Kehutanan banyak dalam waktu yang singkat. Setelah
no.: 730/Kpts-ll/1991 tanggal 5 Oktober itu, ia mengajarkan cara penggunaannya
1991, kedua desa ini termasuk dalam ka- dan membagikannya kepada nelayan. Se-
wasan Taman Nasional Bunaken bagian jak saat itu mulailah dikenal oleh nelayan
selatan yang pengelolaannya berdasarkan cara menangkap ikan dengan bom.
UU no.: 25/1990, yaitu melalui melalui Tahun 1979, Indonesia sudah aman,
pembagian wilayah fungsional atau disebut warga negara sipil dilarang menyimpan
zonasi. senjata api atau bom dan sekaligus peme-
rintah melarang menangkap ikan dengan
Keadaan penduduk bom atau sejenisnya. Tetapi nelayan beru-
Jumlah penduduk kedua desa terse- paya merakit bom sendiri dengan cara me-
but adalah sebagai berikut: Desa Arakan motong sisa peluru yang tidak terpakai un-
sebanyak 2.124 jiwa dengan perincian tuk diambil mesiunya dijadikan bom ikan
1.087 laki-laki dan 1.037 perempuan se- yang dimasukkan ke dalam botol.
dangkan untuk desa Wawontulap sebanyak Saat ini pembuatan bom ikan telah
618 jiwa dengan perincian 315 laki-laki dan mengalami modifikasi, kalau dulu menggu-
303 perempuan. nakan mesiu dari peluru maka sekarang
Status kependudukan nelayan pe- nelayan menggunakan bahan-bahan seba-
makai bom ikan adalah warga negara gai berikut: botol coca-cola, pupuk urea cap
Indonesia yang berasal dari beberapa suku, Matahari atau obor minyak tanah, korek
yaitu Minahasa, Sangihe, Gorontalo dan api, sandal bekas, kantong plastik, kertas
Bajo. Secara keseluruhan jumlah pemakai timah, kertas kalender, kertas pasir,
bom sebanyak 8 orang. Lamanya nelayan gunting, benang dan lilin.
yang sering menggunakan bom untuk me-
nangkap ikan berkisar antara 5-10 tahun. Cara pembuatan
Pupuk dicampur dengan minyak ta-
Pendidikan nelayan responden nah kemudian disangrai dalam satu wadah
Dari hasil wawancara dengan res- sampai kering, lalu didinginkan. Setelah itu,
ponden, sebagian besar nelayan hanya me- dibuat sumbu dengan menggunakan kertas
58
Vol. VII-1, April 2011
tem terumbu karang bagi kehidupan manu- kan dalam usaha mencapai tujuan
sia. Dalam upaya memperlambat kerusak- COREMAP
an dan menghindari semakin parahnya kon-
disi terumbu karang maka pemerintah telah KESIMPULAN
mencanangkan program Rehabilitasi dan
Pengelolaan Terumbu Karang (Coremap). - Pembuatan bom untuk menangkap ikan
Tujuan utama program ini adalah pengelo- sangat mudah dilakukan oleh para nela-
laan terumbu karang berkelanjutan untuk yan, karena bahan-bahan cukup terse-
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. dia di masyarakat.
Ada lima komponen utama upaya - Menangkap ikan dengan bom sangat
pengelolaan dan rehabilitasi terumbu ka- menarik nelayan karena hasil yang di-
rang yang diterapkan, yaitu: peroleh banyak, waktunya singkat dan
- Peningkatan kesadaran partisipasi mas- biaya bahan murah.
yarakat. - Dampaknya terhadap terumbu karang
- Pengelolaan berbasis masyarakat, anta- dan ikan-ikan kecil sangat luar biasa,
ra lain membina masyarakat untuk me- demikian juga terhadap nyawa manusia.
lakukan kegiatan alternatif, seperti budi-
daya, pemandu wisata dan usaha kera- DAFTAR PUSTAKA
jinan tangan yang akan meningkatkan
pendapatan masyarakat setempat. Anonimous, 1999. Selamatkan Terumbu
- Pengembangan kelembagaan, antara Karang Kita. LIPI-Jakarta.
lain memperkuat koordinasi antara ins-
Anonimous, 2000. Penyelamatan Terumbu
tansi yang berperan dalam penanganan
Karang, Berpacu dengan Waktu. LIPI-
terumbu karang, juga meningkatkan ke-
Jakarta.
mampuan sumberdaya manusia melalui
berbagai pelatihan yang berkaitan de- Arikunto, S. ,2002. Prosedur Penelitian,
ngan pengelolaan terumbu karang. suatu pendekatan. Edisi Revisi, Rineka-
- Penelitian, monitoring dan evaluasi; Cipta, Jakarta.
komponen ini memantau kegiatan mas- Cholik, F., 2000. Prospek Usaha Budidaya
yarakat yang secara langsung dengan dan Penangkapan Ikan. Bulletin
terumbu karang. Penelitian Perikanan.
- Penegak hukum, komponen ini dipan-
dang sangat penting sebagai salah satu Hadi Subroto, L, 1999. Studi tentang
komponen kunci yang harus dilaksana- Terumbu Karang Buatan. Bulletin
Penelitian Perikanan.