DOI: https://doi.org/10.29244/HAJ.2.1.1
Habitus Aquatica
Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Journal homepage:
http://journal.ipb.ac.id/index.php/habitusaquatica
Distribusi Scylla spp. di perairan estuari Sungai Donan Segara Anakan Bagian Timur,
Cilacap
Distribution Scylla spp. in estuarine of Donan River, Eastern Segara Anakan,
Cilacap
Sulistiono1,*, Nurul M. Yahya1, Etty Riani1
1
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan, IPB University. Jl. Agatis Kampus IPB
Dramaga, Bogor, Indonesia
Received 18 November 2020 Received in revised 8 Desember 2020 Accepted 26 Januari 2021
ABSTRAK
Hutan mangrove merupakan ekosistem yang turut menjadi penyusun wilayah pesisir maupun muara sungai. Contoh
ekosistem mangrove yang terdapat di Indonesia terdapat di Segara Anakan Jawa Tengah. Salah satu biota perairan
dengan nilai ekonomis yang terdapat di ekosistem hutan mangrove adalah kepiting bakau (Scylla spp.). Tujuan
penelitian ini adalah mengkaji distribusi kepiting bakau (Scylla spp.) terhadap keberadaan jenis mangrove di muara
Sungai Donan, Segara Anakan. Pengambilan contoh kepiting dan pengamatan vegetasi mangrove dilakukan di lima
stasiun yang tersebar dari arah sungai hingga mendekati laut. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga jenis kepiting
bakau yang tertangkap di sekitar lokasi penelitian, yaitu Scylla tranquebarica, S. olivacea, dan S. serrata. Jenis
mangrove yang ditemukan meliputi Rhizophora apiculata, R. mucronata, Avicennia rumphiana, A. alba, A. officinalis,
dan Nypa. Analisis regresi menunjukkan bahwa kerapatan mangrove berkorelasi dengan kelimpahan Scylla
tranquebarica dan Scylla olivacea, namun bertolak belakang dengan kelimpahan Scylla serrata. Analisis PCA
memperlihatkan bahwa kepiting jenis Scylla tranquebarica dan Scylla olivacea berasosiasi dengan mangrove jenis
Avicennia alba, Avicennia rumphiana, dan Rhizophora apiculata. Sedangkan kepiting jenis Scylla serrata berasosiasi
dengan Avicennia officinalis.
ABSTRACT
Mangrove forests are ecosystems that compiler coastal areas and river estuaries. The examples of mangrove
ecosystems found in Indonesia are in Segara Anakan, Central Java. One of the aquatic biotas with the economic value
found in the mangrove forest ecosystem is the mud crab (Scylla spp.). The purpose of this study was to assess the
distribution of mangrove crabs (Scylla spp.) to the presence of mangrove species in the mouth of the Donan River,
Segara Anakan. A sampling of crabs and observations of mangrove vegetation were carried out at five stations spread
from the river to the sea. The results showed that there were three types of mud crabs caught in the vicinity of the study,
namely Scylla tranquebarica, S. olivacea, and S. serrata. The types of mangroves found include Rhizophora apiculata,
R. mucronata, Avicennia rumphiana, A. alba, A. officinalis, and Nypa. Regression analysis showed that mangrove
density correlated with the abundance of Scylla tranquebarica and Scylla olivacea, but contradicts the abundance of
Scylla serrata. PCA analysis showed that the crab species Scylla tranquebarica and Scylla olivacea were associated
with mangroves of Avicennia alba, Avicennia rumphiana, and Rhizophora apiculata. Meanwhile, Scylla serrata crabs
are associated with Avicennia officinalis.
2
Sulistiono et al. / Habitus Aquatica 1(2):1–11
1 0 1 Km
Legenda
Pertamina
Darat
Perairan
Stasiun pengamatan
3
Sulistiono et al. / Habitus Aquatica 1(2):1–11
4
Sulistiono et al. / Habitus Aquatica 1(2):1–11
3.1.2. Jumlah Individu dan Penyebaran tangkapan terbanyak pada empat bulan
Kepiting Bakau Berdasarkan Stasiun pengamatan, yakni pada November, Januari,
Pengamatan Februari, dan Maret. Akan tetapi di bulan
Jumlah individu dan penyebaran kepiting November dan Januari, S. tranquebarica dan
bakau bervariasi di lima stasiun amatan. S. olivacea yang tertangkap memiliki jumlah
Berdasarkan jumlah hasil tangkapan secara yang sama. Sebaran jumlah hasil tangkapan
keseluruhan, S. tranquebarica merupakan kepiting bakau selama enam bulan waktu
spesies yang paling banyak tertangkap pengamatan tersaji di Gambar 5 dan Gambar
dibandingkan dengan S. olivacea dan S. 6.
serrata. Jumlah sebaran tiap jenis kepiting 3.1.4. Pola Pertumbuhan Kepiting Bakau
bakau tersaji di Gambar 3 dan Gambar 4. S. transquebarica jantan dan betina yang
tertangkap memiliki persamaan hubungan
3.1.3. Jumlah Individu dan Penyebaran
lebar karapas terhadap bobot masing-masing
Kepiting Bakau Selama Enam Bulan
W=0,117L2,036 dan W=0,055L2,142. S.
Pengamatan
transquebarica jantan maupun betina
Selama enam bulan pengamatan dari total
memiliki pola pertumbuhan alometrik negatif.
tangkapan masing-masing spesies, S.
Grafik hubungan lebar karapas terhadap bobot
tranquebarica merupakan spesies dengan
S. transquebarica dapat dilihat di Gambar 7.
jumlah total yang paling banyak dibandingkan
S. olivacea jantan dan betina memiliki
dengan S. serrata dan S. olivacea. Dari ketiga
persamaan hubungan lebar kerapas terhadap
spesies dengan jenis kelamin jantan, S.
bobot masing-masing W=0,679L1,795 dan
tranquebarica menjadi spesies dengan
W=0,001L2,646. S. olivacea jantan dan betina
tangkapan terbanyak pada hampir setiap
memiliki pola pertumbuhan alometrik negatif.
bulannya, kecuali di bulan Oktober.
Grafik hubungan lebar karapas terhadap bobot
Sedangkan untuk jenis kelamin betina, S.
S. olivacea dapat dilihat di Gambar 8.
tranquebarica menjadi spesies dengan
25 S. Serrata 25 S. serrata
S. olivacea
20 20 S. olivacea
S. tranquebarica
Individu
Individu
S. tranquebarica
15 15
10 10
5 5
0 0
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Stasiun pengamatan Stasiun pengamatan
Gambar 3. Hasil tangkapan Scylla spp. jantan Gambar 4. Hasil tangkapan Scylla spp. betina
di setiap stasium amatan. di setiap stasium amatan.
25 S. tranquebarica 25
S. tranquebarica
20 S. serrata 20 S. serrata
Individu
Individu
S. olivacea S. olivacea
15 15
10 10
5 5
0 0
Gambar 5. Hasil tangkapan Scylla spp. jantan Gambar 6. Hasil tangkapan Scylla spp. betina
selama enam bulan pengamatan. selama enam bulan pengamatan.
5
Sulistiono et al. / Habitus Aquatica 1(2):1–11
S. serrata jantan memiliki persamaan nilai bobot yang diperoleh di ukuran lebar
hubungan lebar karapas terhadap bobot karapas yang sama. Hal yang berbeda didapat
W=202,4L0,907, dan S. serrata betina memiliki pada S. serrata betina, karena S. serrata betina
persamaan W=0,034L2,248. Pertumbuhan S. memiliki pola pertumbuhan yang bersifat
serrata jantan tidak dapat terdefinisi alometrik negatif. Grafik hubungan lebar
berdasarkan data yang diperoleh, karena nilai karapas terhadap bobot S. serrata dapat dilihat
korelasi yang terlalu kecil. Kondisi ini di Gambar 9.
dikarenakan terdapat batas kisaran ekstrim dari
290000 290000 (b)
(a) W = 0,055L2.142
250000 250000 R² =74,7%
Bobot (mg)
210000 210000 n=23
Bobot (mg)
410000 410000
(a) (b)
360000 360000
310000 W = 0,001L2.646
Bobot (mg)
Bobot (mg)
310000
260000 W= 0,679L1.795 R² =70,9%
260000
R² = 53,7% n=24
210000 210000
n=24
160000 160000
110000 110000
60000 60000
10000 10000
200 400 600 800 1000 1200 1400 200 400 600 800 1000 1200 1400
Lebar karapas Lebar karapas
(mm) (mm)
Gambar 8. Pola pertumbuhan S. olivacea jantan (a) dan betina (b) di Muara Sungai Donan,
Segara Anakan.
410000 410000
(a) (b)
360000 360000
310000 310000
Bobot (mg)
Bobot (mg)
260000 260000
210000 210000
W = 202,4L0.907
160000 R² = 17,6% 160000 W = 0,034L2.248
110000 n=26 110000 R² =93,1%
60000 60000 n=8
10000 10000
200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Lebar karapas Lebar karapas
(mm)
Gambar 9. Pola pertumbuhan S. serrata jantan (a) dan betina (b) di Muara Sungai Donan,
Segara Anakan.
6
Sulistiono et al. / Habitus Aquatica 1(2):1–11
20 Anakan
16 16
(ind/m2)
15 12
8 9
10 6 5
5 2 1 1 1 1
0
1 2 3 4 5
Stasiun pengamatan
Gambar 10. Komposisi vegetasi mangrove di lima stasiun pengamatan.
300
Indeks Nillai Penting (%)
200
80.9659
84.592
66.3449
150
40.1213
39.7507
38.6065
35.8768
22.5135
22.2906
18.0474
17.1445
100
50
0
0
0
0
0
0
0
Rhizophora Rhizophora Avicennia Avicennia Avicennia Nypa
apiculata mucronata rumphiana officinalis alba
Spesies mangrove
7
Sulistiono et al. / Habitus Aquatica 1(2):1–11
2 St. 4 salinitas
Scylla olivacea
Nypa Scylla tranquebarica
1 Rhizophora mucronata Rhizphora apiculata St. 1
St.2 Avicennia alba
Avicennia rumphiana
0 Suhu
Komponen Dua
St. 3
-1 pH
Scylla serrata
-2 Avicennia officinalis
-3
St. 5
-4
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Komponen Satu
35 y = 0,5343x + 4,8535
30 R² = 0,4244
Kelimpahan (ind)
25 r = 0,6515
20
15
10
5
0
0 10 20 30 40 50
Kerapatan mangrove (ind/m2)
(a)
35 35 y = -0,0409x + 8,1294
y = 0,5752x - 6,2759
30
Kelimpahan (ind)
30 R² = 0,0859
Kelimpahan (ind)
R² = 0,7409
25 r = 0,8607 25 r = 0,2931
20 20
15 15
10 10
5 5
0 0
0 10 20 30 40 50 0 10 20 30 40 50
Kerapatan mangrove (ind/m2) Kerapatan mangrove (ind/m2)
(b) (c)
Gambar 13. Hubungan antara kerapatan mangrove dengan kelimpahan S. tranquebarica
(a), S. olivacea (b), dan S. serrata (c).
8
Sulistiono et al. / Habitus Aquatica 1(2):1–11
9
Sulistiono et al. / Habitus Aquatica 1(2):1–11
10
Sulistiono et al. / Habitus Aquatica 1(2):1–11
[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian spp.) dengan mangrove dan substrat di
Bogor. tambak Silvofishery Eretan, Indramayu.
Marine Fisheries. 6(1):59–68.
Nontji A. 2009. Laut Nusantara. Cetakan
Keempat. Jakarta (ID): Djambatan. Tanod A, Sulistiono, Watanabe S. 2000.
Reproduction and growth of three spesies
Siahainenia L. 2000. Distribusi kelimpahan
mudcrabs (Scylla serrata, S. tranquebarica,
kepiting bakau (Scylla serrata, S. oceanica,
S. oceanica) in Segara Anakan Lagoon.
dan S. tranquebarica) dan hubungannya
Indonesia. Di dalam : Sustainable fisheries
dengan karakteristik habitat pada kawasan
in Asia in the new millenium. Proceedings
hutan mangrove Teluk Pelita Jaya, Seram
of the JSPS-DGHE. International
Barat Maluku [tesis]. Bogor (ID): Institut
Symposium on Fisheries Science in
Pertanian Bogor.
Tropical Area, 21-25 Agustus 2000, Bogor.
Sulistiono, Watanabe S, Tsuchida S. 1994. Indonesia. TUF International JSPS Project
Biology and fisheries of crabs in Segara Tokyo University of Fisheries. Japan. 347–
Anakan Lagoon. Di dalam : Ecological 351 p.
assesment for management planning in
Wijaya NI. 2011. Pengelolaan zona
Segara Anakan Lagoon, Cilacap, Central
pemanaatan ekosistem mangrove melalui
Java. JSPS-DGHE Program. NODAI
optimasi pemanfaatan sumberdaya kepiting
Center for International Program, Tokyo
bakau (Scylla serrata) di Taman Nasional
University of Agriculture. Japan. 65–76 p.
Kutai Provinsi Kalimantan Timur [tesis].
Sunarto, Sulistiono, Setyobudiandi I. 2015. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Hubungan jenis kepiting bakau (Scylla
11