Abstrak
Salah satu peran ekologis padang lamun adalah sebagai habitat ikan. Keberadaan lamun dapat mempengaruhi
kelimpahan ikan pada suatu perairan dangkal.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2017 di Perairan
Pulau Hoga Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi
kepadatan lamun dan komposisi jenis ikan yang ada pada ekosistem padang lamun,serta menganalisis
hubunganantara kelimpahan ikan dan kepadatan lamun. Pengambilan data komunitas ikandan lamun dilakukan di
tiga stasiun (sebelah selatan Perairan Pulau Hoga). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
analisis kepadatan lamun, komposisi spesies ikan, kelimpahan ikan, indeks keanekaragaman ikan, indeks
keseragaman ikan, indeks dominansi ikan, dan regresi linear. Kualitas Perairan Pulau Hoga secara umum dalam
kondisi baik untuk menunjang kehidupan sumberdayaikan dan lamun. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 4
jenis lamun yang tersebar di Perairan Pulau Hoga, seperti Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halodule
uninervis, danHalophila ovalis. Jenis-jenis tersebut merupakan jenis yang umum ditemukan di Perairan Pulau
Hoga. Siganus sp. merupakan jenis ikan yang umum ditemukan di Perairan Pulau Hoga. Jenis ikan lainnya yang
ditemukan, sepertiAchanturidae, Apogonidae, Balistidae, Carangidae, Engraulidea, Gerridae, Heamulidae,
Hemiramphidae, Holocentridae, Kyphosidae, Lethrinidae, Lutjanidae, Mullidae, Pomacentridae, Scaridae,
Serranidae, dan Siganidae.Analisis indeks ekologi menunjukkan bahwa komunitas lamun dan ikan berada dalam
kondisi yang stabil. Analisis regresi linear menunjukkan bahwa kepadatan jenis lamun berpengaruh nyata
terhadap kelimpahan dan keanekaragaman ikan.
Abstract
One of the ecological roles of seagrass is as a fish habitat. The existence of seagrasses can affect fish abundance
in a shallow waters. This research was conducted in March-July 2017 in Hoga Island, Kaledupa, Wakatobi. This
study aims to determine the condition of seagrass density and composition of fish species existing in the seagrass
ecosystem,and analyze the relationship between fish abundance and seagrass density. Data collection of fish and
seagrass was conducted at three stations (southern side of Hoga Island Waters).Data analysis used were seagrass
density analysis, fish species composition, fish abundance, fish diversity index, fish uniformity index, fish
dominance index, and linear regression.The waters quality of Hoga Island was generally in good condition to
support the life of fish and seagrass.Based on the results of the research, there were 4 species of seagrass
scattered in the Hoga Island Waters, such as Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halodule uninervis, and
Halophila ovalis. These species were the most common species found in Hoga Island Waters. Siganus sp. was a
fish species commonly found in the waters of Hoga Island as well. Other fish species, such as Achanturidae,
Apogonidae, Balistidae, Carangidae, Engraulidea, Gerridae, Heamulidae, Hemiramphidae, Holocentridae,
Kyphosidae, Lethrinidae, Lutjanidae, Mullidae, Pomacentridae, Scaridae, Serranidae, and Siganidae.The
ecological index analysis showed that the seagrassand fish communitywere in stable condition. Linear regression
analysis showed that seagrass density had a significant effect on fish abundance and diversity.
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JSL
Sapa Laut November 2017. Vol. 2(4): 103-112
Pendahuluan
Lamun merupakan suatu ekosistem Ancaman terhadap ekosistem lamun ini
yang sangat penting dalam wilayah berasal dari kegiatan penambangan karang
pesisir karena memiliki keanekaragaman untuk pembangunan, pencemaran, dan
hayati tinggi, sebagai habitat bagi beberapa aktivitas keseharian di Pulau Hoga.
biota laut dan merupakan ekosistem yang Hasil penelitian Nasution (2003)
tinggi produktivitas organiknya, daerah mendapatkan 33 spesies dari 22 famili ikan
asuhan, tempat mencari makan, dan daerah pada daerah padang lamun perairan Pulau
pembesaran bagi berbagai biota (Kordi, Bintan KePulauan Riau, Rappe (2010)
2011). Secara khusus ikan diartikan sebagai mendapatkan 21 spesies dari 14 famili pada
hewan yang bertulang belakang (vertebrata) ekosistem padang lamun perairan Pulau
yang berdarah dingin (poikilothermal) dimana Barrang Lompo, Makssar, dan Marasabessy
hidupnya di lingkungan air, pergerakan dan (2010) yang mendapatkan 58 spesies dari 30
keseimbangan dengan menggunakan sirip famili pada ekosistem padang lamun perairan
serta pada umumnya bernafas dengan insang KePulauan Derawan, Kalimantan Timur.
(Wahyuningsih dan Barus, 2006). Namun pada pengamatan yang sama
Pulau Hoga merupakan salah satu pulau dilakukan diperairan Pulau Hoga, Kecamatan
kecil yang terletak di perairan sebelah Utara Kaledupa Kabupaten Wakatobi ditemukan 39
Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi. Pulau spesies ikan dari 17 Famili dan 4 jenis lamun
Hoga memiliki keanekaragaman hayati seperti yaitu: Enhalus acoroides, Thalassia
lamun yang tersusun oleh empat spesies, hemprichii, Halodule uninervis, Halophila
yaitu: Enhalus acoroides, Thalassia ovalis.
hemprichii, Halodule uninervis, dan Tujuan Penelitian ini adalah untuk
Halophila ovalis. Ekosistem lamun yang mengetahui kondisi kepadatan lamun,
mengalami degradasi akibat pengaruh mengetahui komposisi jenis ikan yang ada
aktivitas manusia di sekitarnya dapat pada ekosistem padang lamun, serta
mengalami penurunan fungsi ekologis. menganalisis hubungan kelimpahan ikan
Mengingat pentingnya peranan sumberdaya degan kepadatan lamun. Hasil yang diperoleh
lamun bagi keanekaragaman ikan yang hidup diharapkan dapat dijadikan acuan bagi
di ekosistem tersebut, maka perlu dilakukan masyarakat Pulau Hoga Kecamatan Kaledupa,
kajian lebih lanjut tentang studi Kabupaten Wakatobi, dalam melestarikan
keanekaragaman ikan pada berbagai kondisi lingkungan ekologis dan pemanfaatan potensi
kepadatan lamun. Kurangnya perhatian pada padang lamun sebagai salah satu destinasi
padang lamun antara lain disebabkan padang pariwisata yang ada pada pualu Hoga.
lamun sering disalah fahami sebagai
lingkungan yang tidak ada gunanya, tidak Bahan dan Metode
memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Kurangnya perhatian tersebut antara Maret - Juli 2017. Pengambilan sampel
lain karena kondisi dan pemandangan lamun, pengukuran kualitas air dan
ekosistem padang lamun yang kurang identifikasi jenis ikan dilakukan di perairan
menarik, karena umumnya dikarakteristikan Pulau Hoga Kecamatan Kaledupa Kabupaten
oleh kekeruhan, lumpur, pasir berlumpur, Wakatobi.
kerikil dan patahan karang mati. Aktivitas dari Alat dan Bahan yang digunakan dalam
penduduk setempat dapat memberikan penelitian ini antara lain suhu, arus,
pengaruh yang negatif terhadap kondisi kecerahan, kedalaman, pasang surut, salinitas,
ekosistem lamun (Rachman, 2007). Penelitian pH, kepadatan lamun, dan jenis ikan.
Takaendengan dan Azkab (2010), di Perairan Prosedur penelitian meliputi tahap
Kema, Minahasa Utara menunjukkan bahwa persiapan, penentuan stasiun penelitian,
kepadatan pada setiap jenis lamun mengukur parameter perairan, kepadatan
mempunyai variasi yang secara kuantitatif lamun, dan mengetahui keanekaragaman jenis
terdapat perbedaan pada setiap lokasi. ikan yang ada pada ekosistem padang lamun.
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian di Perairan Pulau Hoga Kecamatan Kaledupa,Kabupaten Wakatobi.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini Pengambilan data tentang kondisi lamun
yaitu konsultasi dengan pembimbing, studi diperoleh dengan menggunakan transek
literatur, observasi lapangan untuk mengetahui kuadrat yang berukuran 1 m x 1 m.
kondisi lapangan, penentuan titik stasiun, Pengamatan kepadatan dilakukan dengan
penentuan metode penelitian, survei awal menghitung jumlah tegakan lamun dalam
lapangan dan penyiapan peralatan yang akan transek pada tiap titik pengamatan. Setiap
dipergunakan di lapangan. stasiun ditetapkan transek garis yang
Lokasi penelitian terletak di sebelah selatan diletakkan tegak lurus dari garis pantai ke arah
Pulau Hoga, yang memiliki ekosistem lamun laut sepanjang 100 m. Jarak antara setiap
cukup luas. Ekosistem lamun yang berada kuadrat transek disesuaikan untuk tiap
dibagian selatan Pulau Hoga merupakan stasiun yaitu 10 m, selanjutnya menghitung
keterwakilan dari berbagai jenis lamun yang tegakan lamun pada kuadrat transek.
ada di perairan Pulau Hoga. Berdasarkan hasil Penghitungan tegakan lamun dilakukan
pengamatan terhadap karakteristik yang sebanyak 3 kali ulangan pada tiap stasiun.
berbeda, maka ditetapkan dalam tiga stasiun Pengambilan data ikan di perairan
pengamatan : Pulau Hoga pada ekosistem padang lamun
Stasiun I kepadatan lamun agak rapat, secara dilakukan dengan menggunakan jaring insang.
geografis terletak pada posisi Pemasangan di lakukan satu kali pada saat air
5,4º76’32,6”LS/123º76’10,4”BT (87,09 laut pasang menjelang surut, menggunakan
tegakan/m²) jaring insang memiliki mata jaring yang
Stasiun II kepadatan lamun jarang, secara digunakan di lapangan berukuran 1 inci, 2 inci
geografis berada pada posisi dan 3 inci, panjang jaring setiap mesh size
5,4º74’90,5”LS/123º76’11,5”BT (62,45 yaitu 30 m, tinggi jaring setiap mesh size yaitu
tegakan/m²) 1 m. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak
Stasiun III kepadatan lamun agak rapat, secara 6 kali selama satu bulan. Ikan ditangkap
geografis terletak pada posisi dengan jaring insang yang dipasang selama 4
5,4º73’96,4”LS/123º76’11,8”BT (79,64 jam pada siang hari dengan posisi tegak lurus
tegakan/m²). terhadap arah arus diatas hamparan lamun
Setiap stasiun dilakukan pengambilan pada jarak 50 m, 70 m, dan 90 m dari garis
sampel berupa parameter kualitas perairan, pantai. Ikan-ikan yang tertangkap dilakukan
kepadatan lamun, dan jenis-jenis ikan. tabulasi dan identifikasi jenis dengan
kecerahan air, dan tipe substrat (Kiswara, 1997). bahwa beberapa ikan yang paling sering terlihat
Stasiun I memiliki kepadatan tertinggi yaitu diterumbu karang adalah sub ordo Labroidae
87,09 tegakan/m², stasiun II memiliki kepadatan (Famili Labridae, Scaridae, dan pomacentridae),
rendah yaitu 62,45 tegakan/m², sedangkan untuk sub ordo achanturoidae (Famili achanturidae,
stasiun III memiliki kepadatan Lamun yang Siganidae, dan Zenelidae), sub ordo
sedang yaitu 79,64 tegakan/m². Selain Caetodontoidae (Famili Caetodontidae,
ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan, Pomachentidae).
kepadatan jenis lamun per satuan luas juga Stasiun I jenis ikan yang dominan
dipengaruhi oleh jenisnya (Kiswara, 1997). tertangkap adalah Siganus argenteus dan
Hasil pengukuran karakteristik fisika dan Siganus canaliculatus dari Famili Siganidae
kima perairan pada setiap stasiun penelitian dengan kelimpahan relatif 6,02%, kemudian
dapat dilihat pada Tabel 1. kelimpahan relatif ikan tertinggi kedua yaitu
Komposisi jenis ikan yang paling tinggi Siganus fuscescens dengan kelimpahan relatif
pada setiap staiun penelitian yaitu Famili 5,68%, dan kelimpahan relatif ikan tertinggi
Holocentridae dengan komposisi jenis rata-rata ketiga yaitu Thryssa baelama dari Famili
17,94%-18,42%. Ikan Famili Holocentridae Engraulidea dan Neoniphon sammara dari
termasuk salah satu jenis dari ikan demersal Famili Holocentridae dengan kelimpahan relatif
yang umumnya mencari makan secara nokturnal 4,68%. Tingginya jenis ikan siganus sp. sesuai
dan diurnal dengan sama baiknya (Starnes, dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh
1984). Rahmawati et al., (2012) bahwa jenis ikan yang
Komposisi jenis ikan terendah yaitu paling melimpah dihabitat bervegetasi lamun
Famili Achanturidae, Apogonidae, Balistidae, yaitu Siganus sp. Kelimpahan relatif ikan yang
Engraulidea, Gerridae, Heamulidae, paling sedikit tertangkap pada stasiun I yaitu
Hemiramphidae, Pomacentridae, Kyphosidae, Kyphosus cinerascens dari Famili Kyphosidae
dengan komposisi jenis rata-rata 2,56%-2,63%. dengan komposisi jenis 0,33%. Jenis ikan yang
Hal ini diduga jenis famili ikan tersebut hidup di relatif melimpah merupakan ikan yang hidup
terumbu karang (Hutomo, 1985) menyatakan dengan cara berkoloni.
Tabel 1. Karakteristik Fisika dan Kima perairan pada tiap stasiun penelitian di Perairan Pulau Hoga
Parameter
Stasiun I Stasiun II Stasiun III
Perairan
Suhu 29 oC 29 oC 30 oC
Salinitas 32,5 ppt 32,5 ppt 32,6 ppt
pH 7 7 7
Arus 0,43m/detik 0, 46m/detik 0, 26m/detik
Kecerahan 100% 100% 100%
Kedalaman 120cm 137cm 155cm
Tabel 2. Kepadatan Jenis Lamun pada tiap stasiun penelitian di Perairan Pulau Hoga
Kepadatan Jenis Lamun (Tegakan/m²)
No Jenis lamun
Stasiun I Stasiun II Stasiun III
1 Enhalus acoroides 4,27 4,36 5,82
2 Thalassia hemprichii 28,27 14,18 30,18
3 Halodule uninervis 43,00 35,45 36,91
4 Halophila ovalis 11,55 8,45 6,73
Rata-rata 87,09 62,45 79,64
Kategori Agak rapat Jarang Agak rapat
10
15
20
0
5
10
15
20
0
5
10
15
20
0
5
Achanturidae Achanturidae Achanturidae
Stasiun II
Stasiun I
Carangidae
Stasiun III
Carangidae Carangidae
Kyphosidae Kyphosidae
Kyphosidae
Lethrinidae Lethrinidae
Lethrinidae
Lutjanidae Lutjanidae
Lutjanidae
Mullidae Mullidae
Mullidae
Pomacentridae Pomacentridae
Pomacentridae
Serranidae Serranidae
Serranidae
Siganidae
Siganidae Siganidae
108
Kelimpahan Relatif (%) Kelimpahan Relatif (%)
Kelimpahan Relatif (%)
10
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Acanthurus blochii Acanthurus blochii
Acanthurus blochii Apogon Monochrous
Apogon Monochrous
Apogon Monochrous Balistapus undulatus
Balistapus undulatus
Balistapus undulatus Trachinotus blochii
Trachinotus blochii
Trachinotus blochii Caranx ichthys
Caranx ichthys
Caranx ichthys Thryssa baelama
Stasiun III
Stasiun I
Thryssa baelama
Stasiun II
Thryssa baelama Gerres acinaces
Gerres acinaces
Gerres acinaces Plectorhinchus vittatus
Plectorhinchus vittatus
Plectorhinchus vittatus Hyporhamphus dussumieri
Hyporhamphus dussumieri
Hyporhamphus dussumieri Myripristis hexagona
Myripristis hexagona
Myripristis hexagona Myripristis berndti
Myripristis berndti
Sargocentron tiroides Myripristis berndti Sargocentron tiroides
Sargocentron rubrum Sargocentron tiroides Sargocentron rubrum
Sapa Laut November 2017. Vol. 2(4): 103-112
109
Sapa Laut November 2017. Vol. 2(4): 103-112
Berdasarkan hasil pengamatan Siganus lamun) sebagai habitat dari fauna. Berdasarkan
sp. (Siganus argenteus, Siganus fuscescens, kriteria indeks keanekaragaman (Odum, 1993)
Siganus canaliculatus) merupakan jenis ikan bahwa nilai H’ besar dari 3,0 maka nilai
yang paling banyak ditemukan di perairan keanekaragaman tinggi. Nilai keanekaragaman
Pulau Hoga dengan kelimpahan relatif 5,71%- jenis dari setiap stasiun pengamatan di perairan
7,42%. Tingginya kelimpahan jenis Siganus sp. Pulau Hoga berkisar antara 1,49-1,51 tergolong
karena ikan tersebut memiliki kebiasaan hidup sedang (1 < H’ < 3).
bergerombol di daerah padang lamun (Rappe,
2010). kelimpahan relatif ikan yang paling
12
sedikit tertangkap pada stasiun II yaitu
y = 0.156x - 4.158
Balistapus undulatus dari Famili Balistidae, 10
R² = 0.91