Anda di halaman 1dari 7

KEANEKARAGAMAN JENIS GASTROPODA PADA EKOSISTEM

PANTAI
THE DIVERSITY OF GASTROPODS IN THE COASTAL ECOSYSTEM
BEACH
Cindy Ermin1, Endah Nur Mauli Sakynah1, Indah Nurul Amri1, Lilis Dina Nurhajji1,
Muhammad Fiqri Firdaus1, Ramadanti1, Septaria Cindy Azhary1, Iyusanti1, Rosha
Cinintya1, Nandra Alfiana Rizqi1, Agus Pambudi Dharma2
1
Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP UHAMKA
2
Dosen Pendidikan Biologi FKIP UHAMKA
Email: endahnms@gmail.com

ABSTRAK
Gastropoda dapat ditemukan melimpah di ekosistem air laut, daerah air tawar atau muara.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung keanekaragaman gastropoda pada ekosistem
Mangrove pada Pantai Bama di Taman Nasional Baluran. Pengambilan sampel menggunakan
metode line transek dilakukan di pantai Bama pada tiga stasiun penelitian, yaitu habitat
Mangrove, Air Payau, dan Batu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Pantai Bama
Kabupaten Situbondo Jawa Timur ditemukan 24 spesies gastropoda yang terbagi ke dalam 16
famili dengan 829 individu. Jenis gastropoda yang paling melimpah adalah Terebralia
palustris sebanyak 227 individu pada Air Payau dibandingkan habitat lainnya. Indeks
keanekaragaman jenis gastropoda tertinggi terdapat di habitat mangrove sebanyak 1.96.

Kata kunci: Keanekaragaman, Gastropoda, Habitat

ABSTRACT
Gastropods can be found abundantly in seawater, freshwater or estuary ecosystems. This
study aims to calculate gastropods diversity in the mangrove ecosystem on Bama Beach in
Baluran National Park. Sampling using the line transect method was carried out at Bama
beach at three research stations, namely Mangrove habitat, Brackish Water and Rocks. The
results showed that in Bama Beach, Situbondo Regency, East Java, there were 24 types of
gastropods which were divided into 16 families with 829 individuals. The most abundant
type of gastropods is Terebralia palustris with 227 individuals in brackish water compared to
other habitats. The highest diversity index of gastropod species is found in mangrove habitat
as much as 1.96.

Keywords: Diversity,Gastropods, Habitats


PENDAHULUAN dari Littorina scaba 97 individu, Latirus
polygonus 1 individu, Terebralia sulcata 2
Gastropoda yang termasuk dalam individu, Monodonta labio 1 individu,
filum moluska memiliki jenis terbesar Cymatium pileare 2 individu, Nerita undata
mencapai 100.000 jenis dan menyebar di 1 individu, Nerita plicats 1 individu, Engina
hampir semua benua (Ruppert, 2004; zonalis 33 individu, Cypraea Arabica
Strong, 2008),yang dibagi dalam tiga sub 1individu. Ernanto et al (2010) meneliti
kelas yaitu: Prosabranchia, Ophistobranchia struktur komunitas gastropoda pada
dan Pulmonata (Dharma,1988). ekosistem mangrove di Muara Sungai Ogan
Gastropoda dapat ditemukan Komering Ilir Sumatera Selatan yang
melimpah di ekosistem air laut, daerah air mendapatkan 231 individu dengan 10
tawar atau muara (Galan, 2015; Gregoric & spesies gastropoda yang terdiri dari Nerita
de Lucia 2016; Miloslavich, 2013; Maia & articulata 28 individu, Syncera brevicula
Countinho 2013; Ruppert, 2004). Dalam 119 individu, Chicocerus capunicus 17
ekosistem laut, gastropoda dapat ditemukan individu, Columbella scripta 8 individu,
di intertidal zona (O'Dwyer, 2014) serta di Cerithidea cingulata 25 individu,
laut dalam (Ramirez-Llodra & Olabarria Telescopium telescopium 2 individu,
2005; Braga-Henriques, 2011). Cerithidea obtusa 25 individu, Littorina
Pola penyebaran gastropoda secara scabra 3 individu, Littorina melanostoma 2
berkelompok berdasarkan variasi salinitas individu, Cassidula mustelina 2 individu.
lokal dan musiman terdiri dari kelompok Budi et al, (2013) didapatkan total 14
gastropoda yang berada di zona mangrove spesies gastropoda pada VIII stasiun
bagian depan atau di dekat laut yang mampu penelitian. Jenis - jenis gastropoda yang
beradaptasi terhadap salinitas, kelompok ditemukan antara lain terdiri dari
gastropoda yang berada di zona mangrove Architectonica perdix, Busycon
bagian tengah (payau) yang sangat canaliculatum, Conus tenuistriatus, Engina
dipengaruhi oleh fluktuasi salinitas yang zonalis, Fasciolaria salma,Murex trapa,
tinggi dan kelompok gastropoda yang Nassarius javanus, N. pullus,Natica lineata,
beradaptasi terhadap fluktuasi salinitas yang N. tigrina, Pseudoeptunea varicose,
rendah (zona mangrove di belakang atau di Terebralia palustris, Trigonostoma
bagian dalam) dimana terdapat spesies scalariformis, dan Turricula javana.
euryhaline yang hidup berdampingan Diperlukan penelitian terbaru untuk
dengan spesies stenohaline (Nagelkerken memperbaharui data mengenai
dkk., 2008). Meskipun dapat ditemukan di keanekaragaman jenis gastropoda di Pantai
berbagai habitat, penyebaran gastropoda Bama TN Baluran.
sangat tinggi berkorelasi dengan kondisi
tempat organisme hidup (Pyron & Brown, METODE
2016). Waktu dan Tempat Penelitian
Salah satu lokasi yang dapat Penelitian dilakukan pada tanggal 12-13
ditemukannya gastropoda adalah di Pantai April 2019 di Pantai Bama Taman Nasional
Bama Taman Nasional Baluran yang Baluran.
mempunyai habitat mangrove, payau dan
batu. Penelitian gastropoda pernah Penentuan Lokasi penelitian
dilakukan TN baluran oleh Alfiani et al. Penelitian dilakukan secara survei
(2016) yang mendapatkan 139 individu (Soegianto, 1994) untuk menentukan lokasi
dengan 9 spesies gastropoda yang terdiri penelitian yang merupakan habitat
Mangrove, Payau dan Batu di Pantai Bama 2. Indeks Kemerataan Spesies
TN. Baluran. Indeks Kemerataan Spesies dihitung
dengan menggunakan persamaan berikut
Teknik Pengambilan data ini (Odum, 1971)
Pengambilan data penelitian dilakukan
dengan cara menjelajah dilokasi pengamatan
yang sudah ditentukan seperti di habitat Dimana:
mangrove terletak dipinggir pantai, habitat e = indeks keseragaman;
air payau terletak didaratan yang ada H’= Indeks Keragaman Shannon-Wiener
dicekungan pasir dipinggir pantai, dan S= Jumlah spesies yang ditemukan.
habitat batu terletak dipinggir pantai yang 3. Indeks Dominansi
terendam air laut. Setiap habitat dicari dan Nilai Dominansi dihitung dengan
dihitung jumlah individu tiap spesiesnya menggunakan persamaan berikut ini
difoto dan dimasukan kedalam toples untuk (Odum, 1971)
diidentifikasi menggunakan buku.

Identifikasi dan Pendeskripsian


gastropoda
Pengidentifikasian dan pendeskripsian Dimana :
gastropoda dilakukan di Pantai Bama dan C = Indeks dominansi;
Laboratorium FKIP UHAMKA dengan Pi= Perbandingan proporsi individu ke-i
mengacu pada buku petunjuk identifikas S = Jumlah jenis yang ditemukan
buku petunjuk identifikasi dengan judul 4. Indeks Kekayaan Spesies Margalef (R)
“Moluska Padang Lamun Kei/Kecil” yang (Odum 1979),yaitu:
ditulis oleh Kusnadi Kusnadi, dkk pada
tahun 2008, “Siput dan Kerang Indonesia 1
(Indonesian Shells)” dan “Siput Kerang Dimana:
Indonesia II (Indonesian Shells)” oleh S= Jumlah seluruh spesies
Dharma pada tahun 1988 dan 1992 dan N= Jumlah semua individu
jurnal lain yang relevan.
Analisis Data
1. Indeks Keanekaragaman HASIL DAN PEMBAHASAN
Indeks Keanekaragaman gastropoda di Hasil penelitian yang ditemukan
hitung dengan menggunakan persamaan sebanyak 24 spesies dengan 829 individu
Indeks Shannon-Wiener berikut ini gastropoda, ditiga habitat antara lain:
(Ludwig, 2010) : 1) mangrove sebesar 14 spesies dengan 365
H′ = −⅀ Pi ln Pi individu, 2) payau sebesar 5 spesies dengan
Dimana:
Pi= Σni/N 417 individu dan 3) batu sebanyak 5 spesies
H= Indeks Keragaman Shannon-Wiener dengan 46 individu. Data hasil penelitian
Pi=Jumlah individu suatu spesies/jumlah gastropoda di TN. Baluran dapat dilihat
total seluruh spesies pada Tabel 1.
ni= Jumlah individu spesies ke-i Spesies gastropoda di Pantai Bama
N= Jumlah total individu TN. Baluran lebih banyak dibanding
penelitian oleh Badrun (2016) di Pesisir
Keacamatan Rangsang, Kepulauan Meranti
sebanyak 11 pesies dengan 189 individu. dikarenakan kondisi lingkungan perairan
Rini et al, (2017) di Hutan Mangrove Kulon mempengaruhi segala bentuk kehidupan
Progo, Yogyakarta sebanyak 9 spesies yang ada di dalamnya, baik secara langsung
dengan 138 individu. Dan Munirul et al, maupun tidak langsung. Berdasarkan hasil
(2018) di Teluk Pangpang TN. Alas Purwo pengamatan kondisi perairan Pantai Bama
sebanyak 6 spesies dengan 1091 individu. masih dalam keadaan baik untuk menunjang
Perbedaan jumlah spesies tersebut keberlangsungan hidup gastropoda pada
disebabkan kondisi lingkungan perairan habitat Mangrove. Serupa dengan Onrizal
mempengaruhi keanekaragaman dan (2009) (dalam Rahmasari, 2015) yang
kelimpahan gastropoda. Jumlah gastropoda menyatakan bahwa kondisi gastropoda
yang dipengaruhi oleh perbedaan banyak ditemukan pada mangrove
karakteristik substrat dan habitat serta kemungkinan disebakan oleh tingginya
aktivitas manusia (Rahmasari, dkk. bahan organik sebagai sumber makanan
2015:49). bagi gastropoda.
Jumlah spesies di habitat Mangrove
lebih banyak dibandingkan habitat lainnya

Tabel 1. Komposisi Spesies Gastropoda pada Tipe Habitat Berbeda


Habitat
No Family Spesies ∑
Mangrove Payau Batu
1 Ampullaridae Pila scutata 5 5
2 Camaemidae Amphidromus porcellanus 1 1
Rhinoclavis sinensis 8 8
3 Cerithiidae
Clypeomorus subbreviculus 30 30
4 Cypraidea Cypraea caputserpentis 2 2
Littorinidae Littorina scabra 24 24
6 Mitridae Mitra doliolum 21 21
7 Muncidae Blassville 6 6
Morula granulate 47 47
8 Muricidae Purpura panama 18 18
Thais acuieata 2 2
9 Nassariidae Nassarius olivaceus 157 157
Nerita sp 2 2
10 Neritidae
Neritina turrita 7 7
11 Patellidae Cellana 33 33
12 Pleurotomariidae Haliotis ovina 15 15
Terebralia sulcata 114 3 117
Terebralia palustris 227 227
13 Potamididae
Telescopium telescopium 74 74
Cerithidea cingulata 1 1
14 Polinices / Natidae Polinices tumidus 2 2
15 Turbinidae Turbo \reevei 28 28
16 Turbinellidae Vasum ceramicum 1 1
JUMLAH 365 417 46 829
Tabel 2. menunjukkan Indeks Dominansi jenis (C) dimana C < 0,5
Keanekaragaman Jenis (H’) yang berbeda- yang menunjukan bahwa dominansi ketiga
beda pada tiap habitat. Berdasarkan nilai habitat di Pantai Bama TN. Baluran
indeks Menurut Shanon-Wiener (dalam “rendah” (tidak ada yang mendominasi).
Widiyanto, 2016) membagi kategori nilai Indeks dominan pada mangrove terdapat
indeks keanekaragaman menjadi, Nilai H’ > 0,19 pada payau 0,25 sedangkan pada batu
3 keanekaragaman spesies tinggi, Nilai H’ 1 terdapat 0,002. Diantara tiga habitat tersebut
≤ H’ ≥ 3 keanekaragaman spesies sedang, indeks dominan tertinggi dimiliki pada
serta H’ < 1 keanekaragaman spesies habitat payau. Jenis yang terdapat pada
rendah. Dengan demikian keanekaragaman payau yaitu Terebralia sulcata, Terebralia
Pada habitat Mangrove, Payau, Batu palustris, Telescopium telescopium,
masing-masing sebesar 1.96, 1.02 dan 2.94 Cerithidea cingulate, dan Amphidromus
termasuk kategori “sedang”. Hal ini di porcellanus.
pengaruhi oleh dasar substrat pada setiap Pada kekayaan spesies (R) dilihat
habitat yang berbeda-beda. dari Tabel 2 diatas, habitat yang memiliki
Hal ini serupa dengan penelitian kekayaan spesies tertinggi pada habitat
Nurul et al, (2017) di zona litoral Lhok Mangrove. Sedangkan habitat Payau
Seudu Leupung Aceh Besar yang memiliki kekayaan terendah. Menurut
menyatakan bahwa keanekaragaman Widiyanto et al, (2017) kondisi tersebut
gastropoda berbeda-beda setiap stasiunnya menunjukan bahwa Mangrove memiliki
karena dipengaruhi oleh dasar perairan dari kesesuaian kondisi perairan serta bahan
setiap stasiun yang berbeda-beda. organik yang sesuai dengan kelangsungan
Berdasarkan hasil perhitungan hidup gastropoda.
indeks kemerataan diperoleh Mangrove
0.75, Payau 0.6, dan Batu 1,8. Menurut Tabel 3. Indeks Kesamaan Komunitas (CS)
Syari (dalam Widiyanto et al, 2016) jika
No Habitat Mangrove Payau Batu
nilai E > 0,6 maka ekosistem tersebut dalam
kondisi stabil dan mempunyai keseragaman 1. Mangrove 0 0
tinggi. Dengan demikian, kategori 2. Payau 0 0.05
kemerataan spesies gastropoda di Pantai 3. Batu 0 0.05
Bama tergolong dalam kondisi kemerataan
spesies yang “sedang”.
Berdasarkan Tabel 3, diketahui Nilai
Tabel 2. Indeks Keanekaragaman Jenis, indeks kesamaan komunitas (Cs) diperoleh
Dominansi, Kelimpahan dan Kekayaan habitat Mangrove dengan Payau tidak
Spesies adanya spesies yang sama pada kedua
habitat tersebut, sedangkan pada habitat
No Habitat H’ E C R
Payau dan Batu diperoleh nilai 0.05
1. Mangrove 1.96 0.7 0.19 2.20
2. Payau 1.02 0.6 0.25 0.66 menunjukkan adanya spesies yang sama
3. Batu 2.94 1.8 0.002 1.05 yaitu, Terebralia sulcata.

Keterangan: KESIMPULAN
H’= Indeks Keanekaragaman, E= Indeks Kemerataan
Dari pengamatan di Pantai Bama Kabupaten
Spesies, C= Indeks Dominansi Simpson, R= Indeks
Kekayaan Spesies Margalef Situbondo Banyuwangi Jawa Timur
ditemukan 24 jenis gastropoda yang terbagi
dalam 16 family, yang paling melimpah
adalah Terebralia palustris pada habitat air
payau sedangkan di habitat mangrove ada rivers and lakes in Bukidnon.
jenis Nassarius olivaceus dan Terebralia International Journal of
sulcata pada habitat air payau dan Environmental Science and
kelimpahan relative berturut-turut (11,21%), Development 6(8):615-619.
(9,09%), dan (8,03%). Keanekaragaman Gregoric G., de Lucıa M., 2016. Freshwater
jenis gastropoda di ketiga habitat gastropods diversity hotspots:
pengamatan dapat dikategorikan “Sedang”. three new species from the
Uruguay River (South America).
DAFTAR PUSTAKA PeerJ 4:e2138; DOI
10.7717/peerj.2138.
Alfiani, Martha dkk. 2016. Pengaruh Zonasi
Mangrove Terhadap Ludwig, J.A. and Reynolds, J.F. 1988.
Keanekaragaman Gastropoda di Statistical ecology. John Wiley and
Pantai Bama Taman Nasional Sons, New York.
Baluran. Fakultas Ilmu Tarbiyah Maia R. C., Coutinho R., 2013. The
UIN Syraif Hidyatullah Jakarta. influence of mangrove structure
on the spatial distribution of
Badrun, Yeeri. 2016. Kelimpahan
Melampus coffeus (Gastropoda:
Gastropoda di Pesisir
Ellobiidae) in Brazilian estuaries.
Kecamattan Rangsang,
Pan-American Journal of Aquatic
Kabupaten Kepulauan Meranti.
Sciences 8(1):21-29.
Jurnal Photon. 7(1). Hal 142.
Miloslavich P., Cruz-Motta J. J., Klein E.,
Barnes, R.D. Invertebrate Zoology.
Iken K., Weinberger V., 2013.
Saunders Collage. Fourth Edition
Large-scale spatial distribution
Braga-Henriques A., Carreiro-Silva M., patterns of gastropod
Porteiro F. M., de Matos V., assemblages in rocky shores.
Sampaio I., Ocana O., Avila S. P., PLoS ONE 8(8):1- 13.
2011. The association between a
Munirul, M., Fuad, A & Hasyim Asyari.
deep-sea gastropod Pedicularia
2018. Studi Inventarisasi dan
sicula (Caenogastropoda:
Kepadatan Gastropoda Karnivora
Pediculariidae) and its coral host
di Teluk Pangpang Blok Jati
Errina dabneyi (Hydrozoa:
Papak Taman Nasional Alas
Stylasteridae) in the Azores.
Purwo. Biosense. 1(1). Hal 55.
Journal of Marine Science
68(2):399–407. Nagelkerken I, Blaber SJM, Bouillon S,
Green P, Haywood M, Kirton LG,
Dharma , B . 1988. Indonesian Shells .
Metnecke JO, Pawlik J, Penrose
Jakarta : Sarana Graha
HM, Sasekumar A, Somerfield PJ.
Ernanto, R, dkk. (2010). Struktur Komunitas 2008. The Habitat function of
Gastropoda Pada Ekosistem mangrove for terrestrial and
Mangrove di Muara Sungai marine fauna: a Review. Journal
Batang Ogan Komering Ilir Aquatic Botany. 89: 155- 185.
Sumatera Selata. Maspari Journal
Nurul, C.P., M, Ali & Samsul Kamal. 2017.
01 (2010) 73-78.
Keanekaragaman Gastropoda di
Galan G. L., Ediza M. M., Servasques M. Zona Litoral Lhok Seudu Leupung
S., Porquis H. C., 2015. Diversity Aceh Besar. Prosiding Seminar
of Gastropods in the selected
Nasional Biotik 2017. Hal 225- Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif
229 Metode Analisis Populasi dan
Odum, E.P. 1979. Ecology: The Link Komunitas. Surabaya: Usaha
Between the Natural and the Social Nasional
Science. Holt Rinehart and Winston. Strong E. E., Gargominy O., Ponder W. F.,
London. Bouchet P., 2008. Global diversity
O’Dwyer K., Kamiya T., Poulin R., 2014. of gastropods (Gastropoda;
Altered microhabitat use and Mollusca) in freshwater.
movement of littorinid Hydrobiologia 595:149-166.
gastropods: the effects of Widiyanto A., Ita K., R.D. Putra. 2016.
parasites. Marine Biology Keanekaragaman Gastropoda
161:437–445. pada Vegetasi di Desa Bintan
Pyron M., Brown K. M., 2015. Introduction Buyu Kabupaten Intan. Hal 6-7.
to mollusca and the class Diunduh di http://jurnal.umrah.
Gastropoda. Elsevier Inc Chapter ac.id/ (Tanggal 6 Juli 2019).
18. doi: org/10.1016/B978-0-12-
385026-3.00018-8
.
Rahmasari, T., Tarzan, P & Reni, A. 2015.
Keanekaragaman dan
Kelimpahan Gastropoda di Pantai
Selatan Kabupaten Pamekasan,
Madura. Jurnal of Biologi &
Biology Education. 7(1). Hal 41,
49.
Ramirez-Llodra E., Olabarria C. 2005.
Aspects of the distribution,
population structure and
reproduction of the gastropod
Tibia delicatula (Nevill, 1881)
inhabiting the oxygen minimum
zone of the Oman and Pakistan
continental margins. Journal of
Sea Research 54:299–306.
Rini, Rendra. R. C., Siti, R & Suryanti.
2017. Hubungan Substrat
Dominan dengan Kelimpahan
Gastropoda pada Hutan
Mangrove Kulon Progo
Yogyakarta. Indonesian Journal of
Fisheries Science and
Technology. 13(1). Hal 21.
Ruppert E. E., Fox R. S., Barnes R. D. 2004.
Invertebrate zoology. Thomson
Learning, Inc, Belmont,
California.

Anda mungkin juga menyukai