(Identification Of The Type Ordo Anura In The Protected Forest Area Of The Village Of Raut
Muara Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau)
Abstrak
Anura merupakan salah satu ordo dari amfibi pemakan serangga yang hidup didua alam yang
biasa dikenal dengan katak atau kodok. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan identifikasi
ordo Anura yang ada di kawasan Hutan Lindung Bentuang diharapkan agar bisa memberikan
informasi tentang amfibi khususnya ordo anura kepada instansi bidang kehutanan dan
masyarakat. Pengambilan data dilaksanakan di desa Raut Muara kabupaten Sanggau dengan
metode perjumpaan visual / VES (Visual Encounter Survey) dengan 2 tipe habitat yaitu habitat
terestrial dan akuatik setiap habitat memiliki 2 jalur berbeda. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah diperoleh, didokumentasikan dan dijadikan spesimen untuk jenis yang belum diketahui dan
belum teridentifikasi jenisnya, total dari jumlah yang didapat pada saat melakukan penelitian
yaitu 103 individu dari 4 famili yaitu famili Rhachoporidae, Ranidae, Megoprhydae, Bufonidae,
serta spesies yang ditemukan yaitu Staurois gutattus, Oddorana hosii, Pulcharana picturata,
Chalcorana chalconata, Staurois latopalmatua, Phynoidis juxtasfer, Merystogenys phaeomerus,
Ansonia minuta, Ansonia spinulifer, Lebtobrachium abboti, leptolalax hamidi, Polypedates
macrotis, Nyctaxalus pictus.
Kata kunci : Anura, Hutan Lindung, Identifikasi.
Abstract
Anura is an ordo of insect- eating amphibian that lives in two areas commonly knows as frogs
or toads. This study aims to identy the Anura’s ordo in the Bentuang protected forest area and it
was hoped that it would provide information about amphibian, especially the Anura’s ordo, to
forestry agencies and the public. Data was collected by using the visual ecounter survey(VES)
method, in the protected forest of Bentuang carried out for 2 weeks in the village of Raut Muara
sanggau District, with two types of habitats namely aquatic and terrestrial that each habitat has
two different paths with two repetitions. Based on the research result that have been obtained,
it’s already documented and used as specimens for unknown species and unidentified species,the
total number pbtained at the time of conducting the research was 103 individuals from 4 families,
namely the Rhacoporidae, ranidae, Megophridae and Bufonidae families and spesies Staurois
gutattus, Oddorana hosii, Pulcharana picturata, Chalcorana chalconata, Staurois latopalmatud,
Phynoidis juxtasfer, Merystogenys phaeomerus, Ansonia minuta, Ansonia spinulifer,
Lebtobrachium abboti, leptolalax hamidi, Polypedates macrotis, Nyctaxalus pictus.
Tabel Anura di Kawasan hutan lindung Bentuang tipe habitat terestrial dan akuatik
(Table of Anura In The Protected Forest Area Of Terestrial and Aquatik Habitat Types)
No. Spesies Famili Akuatik Terestrial Jalur Jalur Jumlah
1 2
1. Staurois guttatus Ranidae √ − 19 10 29
2. Odorrana hosii Ranidae √ − 9 12 21
3. Pulcharana Ranidae √ − 5 1 6
picturata
4. Pulcharana Ranidae √ − 2 1 3
signata
5. Chlacorana Ranidae √ − 1 2 3
chalconata
6. Staurois Ranidae √ − 3 10 13
latopalmatus
7. Phynoiodis Bufonidae √ − 5 2 7
juxtasfer
8. Merystogenys Ranidae − − 2 1 3
phaeomerus
9. Ansonia minuta Bufonidae − √ 1 0 1
10. Ansonia spinulifer Bufonidae − √ 2 4 6
11. Lebtobrachiun Megophrydae − √ 2 1 3
abboti
12. Leptolalax hamidi Megophrydae − √ 1 1 2
13. Polypedates Rhacoporidae − √ 1 4 5
macrotis
14. Nyctixalus pictus Rhacoporidae − − 0 1 1
Total 53 50 103
Sumber : Data Penelitian, 2021
Deskripsi Spesies Ordo Anura
4. Pulcharana signata
Deskripsi : Spesies jenis merupakan salah satu spesies dari
famili Ranidae. Memiliki berat tubuh yang berkisar antara
11,05-16,19 gram. Warna kulit pada spesies ini hitam dan
memiliki bintik dikulit berwaran kuning cerah serta memiliki
tesktur kulit yang lembab, licin. Panjang tubuh spesies ini
berkisar antara 46-68 mm, memiliki tympanum yang terlihat
jelas serta selaput kaki yang hampir penuh, kelenjar paratoid
tidak terlalu jelas terlihat, untuk lipatan supratimpanik ada dan memiliki SVL atau snout
vent length 49-72 mm daari hasil penelitian dan buku digunakan sebagai perbandingan.
pulcharana signata menyerupai pulcharana signata hanya saja perbedaan terletak pada
bintik atas permukaan kulit, namun sedikit susah dibedakan. Spesies ini hidup di tipe
habitat akuatik dan biasanya dijumpai di dedaunan dekat sungai yang bersih memiliki
arus kecil hingga sedang. Penyebaran spesies biasanya bisa kita jumpai di hutan
Kalimantan, Sarawak dan Sabah.
5.Chalcorana chalconata
Deskripsi : Spesies jenis ini merupakan family dari
Raniade memiliki ukuran kecil hingga sedang dan
memiliki tympanum yang terlihat jelas, memiliki kaki yang
ramping serta selaput kaki yamg penuh. Warna pada tubuh
spesies ini biasanya hijau keabuan hingga coklat
kekuningan. Jenis ini memiliki ukuran berkisar antara 44-
59 mm serta berat tubuh yang berkisar antara 13,56-20,22
gram. Spesies ini juga memiliki tympanum yang terlihat
jelas serta memiliki lipatan supratimpanik dan dorsolateral
dan untuk SVL atau snout vent leght berkisar antara 48-64 mm dari hasil penelitian dan
literatur yang di gunakan sebagai penunjang. Habitat atau tempat hidup ini di akuatik dan
spesies ini bisa dijumpai disekitar hutan primer dan sekunder yang terdapat genangan air
dan hidup didaerah dataran rendah sampai ketinggian 1430 mdpl. Persebaran bagi spesies
ini dijumpai disekitar Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan.
6. Staurois latopalmatus
Deskripsi : Spesies ini merupakan salah satu spesies yang
berasal dari famili ranidae memiliki badan besar tidak
gemuk dan tidak kurus, moncong pendek, bulat serta kaki
belakang yang panjang dan bertotol tebal. Jari tangan
ujung berselaput. Tekstur pada permukaan kulit atas
berbintil halus sedangkan kulit bagian perut halus dan licin
hingga lembab. Bagian permukaan atas berwarna hitam
dan memiliki totol berwarna putih dan kadang-kadang
kuning. Ukuran pada spesies ini berkisar antara 50-70 mm
untuk Panjang tubuh sedangkan beratnya berkisar antara 13,56-20,22 gram. Memiliki
tympanum dan selaput kaki yang jelas dan memiliki lipatan supratimpanik dan dorsateral
SVL atau snout vent leght yaitu 55-74mm dari hasil penelitian dan literatur yang di
gunakan sebagai penunjang. Habitat spesies dijumpai di akuatik atau sungai yang bersih
dan berarus sedang hingga deras berbatu-batu serta biasanya hanya bisa kita temukan di
sekitar hutan primer. Persebaran bagi spesies ini bisa kita temukan di hutan Kalimantan,
Sabah dan Sarawak.
7. Merystogenys phaeomerus
Deskripsi : Spesies ini merupakan salah satu spesies dari
family Ranidea serta jenis ini memiliki badan besar dan
kaki panjang kurus kepala berbentuk segitiga, memiliki
mata yang besar, jari kaki memiliki selaput kecuali jari
ujung. Permukaan atas berwarna coklat atau coklat tua,
biasanya berbintik hitam kecil pada kulit bagian belakang,
kulit bagian tepi memiliki jalur hitam yang halus. Kulit atas
bagian kaki belang gelap melintang, bagian perut memiliki
corak putih, bagian tympanum terlihat jelas dan besar. Ukuran pada jantan berkisar antara
34-43mm sedangkan betina 57-72mm, pada hasil yang didapatkan spesies ini memiliki
panjang tubuh berkisar 43-72 mm sedangkan untuk berat tubuh berkisar antara 15,33-
21,67 gram. Memiliki permukaan kulit yang licin serta lipatan supratimpanik dan lipatan
dorsalateralnya yang terlihat sedangkan SVL atau snout vent leght 48-77 mm dari hasil
penelitian dan literatur yang di gunakan sebagai penunjang. Habitat atau tempat hidup
spesies ini di terestrial bisa ditemukan di hutan primer dan sekunder kadang bisa dijumpai
di tebing sungai yang memiliki air yang bersih dan tidak tercemar serta spesies ini juga
memiliki persebaran biasanya ditemukan disekitar hutan Kalimantan dan Sarawak.
8. Ansonia minuta
Deskripsi : Spesies ini merupakan salah satu spesies dari
family Bufonidae memiliki kaki panjang dan ramping
kebelakang moncong hidung menonjol melebihi mulut.
Permukaan atas pada permukaan spesies ini memiliki warna
agak kemerah-merahan dan coklat dengan coreng
kekuningan atau jingga tua, selain itu memiliki bintil
dipermukaan kulit. Ukuran pada spesies ini berkisar 23-28mm serta ukuran berat spesies
ini berkisar 8,11- 10,33 gram. Memiliki tympanum yang terlihat jelas dan memiliki
kelenjar paratoid serta untuk lipatan supratimpanik dan dorsolateral terlihat sedangkan
ukuran untuk VL atau snout vent leght berkisar 24-28mm dari hasil penelitian dan literatur
yang di gunakan sebagai penunjang. Habitat spesies ini adalah arboreal di daerah tetestrial
sekitar kawasan hutan dan biasanya ditemukan di perbukitan, hutan hujan, dataran rendah
dibawah 700 meter dan pada saat penelitian spesies ini temukan diketinggian 600 meter
dari permukaan laut. Persebaran untuk spesies ini biasanya disekitar hutan Sarawak,
Kalimantan.
9.Phynoidis juxtasfer
Deskripsi : Spesies ini merupakan salah satu spesies dari
family Bufonidae memiliki badan yang besar, anggota
tubuh yang relatif panjang, moncong yang
runcing.Timpanum terlihat jelas, lipatan sumpatimpanik
dan lipatan dorsateralnya terlihat jelas dan memiliki
ukuran 25,32- 30.25 mm serta kelenjar memiliki kelenjar
paratoid besar. Kulit bagian atas kasar, bulat serta kulit
berbentuk butiran kasar. Spesies ini dapat mengeluarkan racun susu dalam jumlah banyak
saat merasa terancam guna untuk melindungi diri dari bahaya. Spesies ini memiliki berat
tubuh sekitar 19,55-24-27 gram serta memiliki panjang tubuh 120-215 mm dan untuk
SVL berkisar 130- 220 mm. Habitat bagi spesies ini adalah akuatik yaitu didaerah hutan
primer dan sekunder, biasanya juga spesies ini sering juga dijumpai di sungai bersih
berbatu-batu. Persebaran untuk spesies ini bisa di temukan di hutan Sumatera,
Kalimantan, Sarawak, Brunei, dan semenanjung Malaysia.
12.Leptolalax hamidi
Alikodra HS, 1990. Pengelolaan Satwa Liar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam, 2008, Informasi Kawasan konservasi Kalimantan
Barat 2008, Kalimantan Barat
Das I. 1997. Conservation problem of tropical Asia’s most threatened turtle, In: Van
Abbema, J. (Ed). Proceeding : Conservation, restro-ration and management of
tortoise and turtle, Kinabalu.
Fachrul MF. 2007. Metode Sampling Bioekologi. BumiAksara. Jakarta. Goin CJ, Goin
OB, Zug GR. 1978. Introduction to Herpetology. W.H. Freeman and Company. San
Fransisco.
Frogs of Borneo. 2014. Frogsof Borneo. The Frogsof East Malaysia and Their Larval
Forms. www.frogsofborneo.org
Iskandar DT. 1998. Amfibi Jawa dan Bali–Seri Panduan Lapangan, Puslitbang LIPI.
Bogor.
Inger dan stuebing, 2005. A field Guide To the Frog Of Borneo. Natural History
Publications (Borneo) Sdn. Bhd . Malaysia.
Kanna I. 2005. Bullfrog Pembenihan dan Pembesaran – Seri Budi Daya. Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.
Indah Novita Sari, Bachrun Nurdjali dan Erianto (2015) keanekaragaman jenis amfibi
(ordo anura) dalam Kawasan Hutan Lindung Ambawang kecamatan Kubu Raya
Kabupaten Kubu Raya.
Ahmad Yani, Syafruddin Said, Erianto (2015) ) keanekaragaman jenis amfibi (ordo
anura) di Kawasan Hutan Lindung Gunung Semahung kecamatan Sengah Temila
kabupaten Landak Kalimantan Barat jurnal hutan lestari.
Komunitas Anura (Amphibia) pada Tiga Tipe Habitat Perairan di Kawasan Hutan
Harapan Jambi Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
Kusrini MD. 2007. Pedoman Penelitian Dan Survei Amfibi Di Alam Fakultas Kehutanan,
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Kusrini MD. 2009. Pedoman Penelitian dan Survei Amfibi di Alam. Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kusrini MD. 2013. Panduan Bergambar Identifikasi Amfibi Jawa Barat. Bogor (ID):
Intitut Pertanian Bogor.
Menzies, J.I 2006. The Frogs of The New Guinea and The Solomon Island. Pensoft.
Mistar. 2008. Panduan Lapangan Amphibia dan Reptil di Areal Mawas Provinsi
Kalimantan Tengah.
Stebbins RC dan Cohen NW. 1997. A Natural History of Amphibians. New Jersey (US):
Princeton Univ Press.