Anda di halaman 1dari 9

BIOLOGI LAUT

STUDI KEANEKARAGAMAN FLORA DAN FAUNA DI ALIRAN SUNGAI DESA


KARANGASEM KECAMATAN KUTOREJO KABUPATEN MOJOKERTO

Dosen Pengampu :
Arbaul Fauziah, M.Si

Disusun Oleh : Anis Restu Nanda F (12208183002)

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
APRIL 2021
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Desa Karangasem adalah desa yang terletak di ujung utara kecamatan kutorejo. Yang
memiliki perbatasan utara dengan desa ngrowo kecamatan bangsal, sebelah selatan berbatasan
dengan desa kepuhpandak kecamatan kutorejo, sebelah timur berbatasan dengan desa kaligoro
kecamatan kutorejo dan sebelah barat berbatasan dengan desa ngastemi kecamatan bangsal.
1
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya
terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa
negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan
sedimen dan polutan. Sungai adalah jalan air alami yang mengalir menuju samudra, danau, laut
atau ke sungai yang lain. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap
kedalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara
yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang
besar seperti danau. Sungai terdiri dari dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir
ke anak sungai, beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk untuk membentuk
sungai utama. Aliran air biasanya bebrbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di
sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai dmana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara
sungai. Di bawah ini dijelaskan mengenai jenis sungai menurut jumlah air dan jenis sungai
menurut genetiknya serta pola aliran sungainya,
Sungai desa Karangasem memiliki keanekaragaman biota perairannya seperti ikan wader
dan ikan cucut. Ada beberapa jenis keong, udang dan kepiting. Biota perairan ini dimanfaatkan
masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti mencuci baju dan untuk irigasi ke
sawah. Namun seperti yang dilakukan oleh beberapa masyarakat yang dalam memanfaatkan
sumberdaya sungai dan perikanan sering kali terjadi eksploitasi secara besar-besaran namun tidak
mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan. Persoalannya adalah cara-cara yang dilakukan
selama ini seringkali bertentangan dengan prinsip-prinsip tata laksana per sungaian yang
bertanggungjawab, konkritnya sebagai masyarakat tradisional telah membuat pencemaran
disungai dengan cara-cara yang dilarang di dalam undang-undang. Salah satu bagian dari
larangan yang ada di dalam undang-undang yaitu kegiatan membuang sampah sembarangan
dengan cara merusak sumberdaya ikan dan ekosistemnya.
Tujuan dari observasi ini ingin menguraikan tentang kondisi keanekaragaman flora dan
fauna serta biota perairan di aliran sungai desa Karangasem Kecamatan Kutorejo Kab Mojokerto.

1
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15029/BAB%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y Hal 4-5
KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Kajian penelitian terdahulu ini dimaksudkan untuk mencari informasi-informasi


yang berhubungan dengan masalah yang dipilih sebelum melakukan penelitian.
Berikut ini merupakan beberapa penelitian yang relevan:
1. 2Susilo Hadi, Ratna Susandarini, dkk (2016)
Keanekaragaman Flora dan Fauna Daerah Aliran Sungai Pakerisan
Kabupaten Gianyar. Hasil penelitian dari sepanjang DAS Pakerisan
menunjukkan hasil yang cukup bagus. Perwakilan fauna perairan darat antara lain
adalah udang, kepiting, dan ikan. Jumlah udang dan kepiting (Crustacea) yang
dijumpai tidak begitu banyak namun cukup mewakili keanekaragaman udang dan
kepiting di lokasi penelitian. Dua jenis kepiting yang dijumpai mewakili wilayah
perairan tawar dan payau. Parathelphusa convexa dikenal sebagai kepiting sawah
atau yuyu yang dapat dijumpai di sepanjang aliran sungai. Sedangkan perwakilan
daerah perairan payau adalah Episesarma versicolor yang dijumpai di daerah
penelitian dekat dengan muara DAS Pakerisan di Pantai Lebih.

PEMBAHASAN
2
Susilo Hadi, Ratna Susandarini, dkk. 2016. Keanekaragaman Flora dan Fauna Daerah Aliran Sungai Pakerisan
Kabupaten Gianyar. Hal 27
A. Kondisi Aliran Sungai Desa Karangasem Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto

Sungai desa Karangasem merupakan salah satau aliran sungai yang terletak di perbatasan

desa dan sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan irigasi

sawah, tetapi banyak masyarakat yang masih minim kesadaran akan kelestarian sungai ini.

Banyak masyarakat yang masih membuang sampah sembarang seperti sampah plastik bekas

detergen dan sampah popok bayi. Bisa dilihat gambar dibawah banyak sekali sampah bekas

plastik detergen berceceran di pinggir-pinggir sungai. Sebagai masyarakat seharusnya sadar akan

manfaaat sungai yang besar sehingga dibutuhkan kesadaran dalam menjagan kelestarian sungai

ini.

Gambar.1. Kondisi Sungai Desa Karangasem

Sungai yang sudah cukup lama berfungsi belum sepenuhnya mendapat perhatian dari

pemerintah desa karangasem, meskipun dengan kondisi yang sangat alami tetapi tetap memberikan

manfaat yang sangat melimpah bagi masyarakat setempat. Banyak dijumpai ikan-ikan dan kepiting

disungai ini. Namun saat musim penghujan sungai ini cukup keruh dan dangkal karena lumpur yang

mengalir dari daerah persawahan disekitarnya. Berbeda pada saat musim kemarau air di sungai ini

sangat jernih. Melihat dari segi maanfaat sungai ini layak mendapat perhatian dari pemerintah desa

untuk menunjang perbaikan tempat supaya lebih layak pemanfaatannya untuk masyarakat setempat.

B. Flora dan Fauna di Aliran Sungai Karangasem Kecamatan Kutorejo


Terdapat beberapa flora dan fauna yang dapat kita jumpai di sungai karangasem ini :

1. Ikan Cucut
3
Ikan cucut merupakan ikan bertulang rawan yang termasuk ke dalam kelas Chondrichthyes.

Tercatat setidaknya 900 sampai 1100 jenis cucut dan pari di dunia yang termasuk ke dalam

kelompok ini (DEMSKI & WOURMS, 1993). Bahkan menurut COMPAGNO (2002), kini

tercatat sekitar 1200 jenis ikan cucut dan pari (Chondrichthyes) yang ada di dunia, baik yang

sudah teridentifikasi maupun yang belum teridentifikasi. Kelas Chondrichthyes ini terbagi

menjadi dua sub kelas yaitu sub kelas Holocephalii dan sub kelas Elasmobranchii. Ikan cucut

termasuk ke dalam sub kelas Elasmobranchii, yang merupakan kelompok yang dominan dan

ikan-ikan bertulang rawan (DEMSKI & WOURMS, 1993). Selama ini orang awam selalu

mendeskripsikan ikan cucut sebagai ikan laut dengan ukuran tubuh yang besar dan cenderung

membahayakan hidup manusia apabila kita menjumpainya. Anggapan tersebut tidak

sepenuhnya benar, karena temyata ikan cucut tidak hanya hidup di laut.

Gambar 2. Ikan cucut disungai karangasem

2. Ikan Wader

3
Fahmi, 2019. Beberapa Aspek Biologi Ikan Cucut. http://www.oseanografi.lipi.go.id/. Hal 21-22
Sebenarnya banyak sekali populasi ikan wader di sungai ini, pada saat waktu observasi

keadaan sungai keruh jadi tidak bisa mengambil gambarnya. 4Ikan Wader merupakan Famili

Cyprinidea pada umumnya pemakan segala (omnivora). Makanannya berupa jasad hewan

atau tumbuhan yang biasanya hidup di dasar perairan. Hewan dasar tersebut seperti Cacing,

Siput, dan lain-lain. Ikan Wader makan dengan cara mengambil lumpur, menghisap bagian

bagian yang dapat dicerna dan sisanya akan dikeluarkan (Suseno, 2003). Kebiasaan makan

ikan Wader adalah dengan mangaduk-ngaduk dasar kolam, termasuk dasar pematang untuk

mencari jasad-jasad organik, oleh karena itu dijuluki sebagai bottom feeder atau pemakan

dasar. Di alam, danau atau sungai tempat hidupnya, ikan ini hidup menepi sambil mengincar

makanan berupa binatang-binatang kecil yang biasanya hidup dilapisan lumpur tepi danau

atau sungai (Suseno, 2003).

3. Kepiting

Populasi kepiting disungai ini menurun pada saat musim penghujan jadi tida memungkinan

untuk mengambil gambar. 5Kepiting adalah crustacea berkaki sepuluh, mempunyai "ekor"

yang sangat pendek (bahasa Yunani: brachy = pendek, ura = ekor). Tubuh kepiting umumnya

ditutupi dengan exoskeleton (kerangka luar) yang sangat keras dan memiliki sepasang

capit.Kepiting merupakan fauna yang habitat dan penyebarannya terdapat di air tawar, payau

dan laut(Ruppert et al., 2003). Kepiting air tawar merupakan kepiting yang menghabiskan

seluruh siklus hidupnya diperairan tawar. Makro-invertebrata ini memiliki peranan penting

pada ekologi perairan tawar sebagai omnivor dan detritivordalam jejaring makanan, selain itu

Kepiting air tawar juga dapat dijadikan sebagai bioindikator polusi karena beberapa kepiting

air tawar hanya ditemukan pada perairan bersih (Cumberlidge et al., 2009). Kepiting air tawar

mempunyai potensi ekonomi karena dapat digunakan sebagai pakan ternak dan obat penyakit

hati pada ayam pedaging (Wibisono, 2008).

4
http://eprints.umm.ac.id/56911/4/BAB%20II.pdf Hal 6-7
5
Rikhi Riady, Radith Mahatma, dkk. 2014. Invetarisasi Kepiting Aitr Tawar di kecamatan Kampar Utara
Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Hal 472
4. Ada beberapa flora yang hidup disekitar sungai tapi salah satu spesies yang sangat banyak

ditemukan adalah spesies tumbuhan pacing. 6Pacing banyak ditemukan di Pulau Jawa dan

umumnya tumbuh di wilayah beriklim tropis dengan kelembapan tinggi. Habitat pacing

berada di tempat yang subur, kaya organik, lembap, dan teduh. Tanaman ini juga juga

tumbuh liar di bawah tanaman yang tinggi seperti di hutan primer, hutan sekunder, dan hutan

jati. Atau di dataran rendah sampai ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut.

Gambar 3. Tanaman pacing

C. Permasalahan Yang Ada di Sun gai Karangasen Kecamatan Kutorejo

Gambar. 4 Pencemaran sungai Karangasem

Melihat dari kondisi tempat permasalahan yang paling utama adalah tercemarnya sampah

plastik dan bekas popok bayi di daerah aliran sungai Karangasem. Permasalahn tersebut

menyebabkan tersumbatnya aliran sungai. Ketidak nyamanan juga pasti dirasakan oleh

6
https://www.greeners.co/flora-fauna/rimpang-pacing-bermanfaat-untuk-segala-pengobatan/ Hal 9-10
masyarakat karena tempatnya yang mulai tercemar. Tetapi melihat dari segi manfaatmya masih

banyak masyarakat yang menggunakan manfaat sungai tersebut.

D. Pemecahan Masalah

Oleh karena itu melihat pencemaran plastik didaerah aliran sungai dibutuhkan kesadaran

masyarakat untuk menjaganya supaya tetap bisa menikmati manfaat sungai tersebut.

Kenyamanan tempat yang masih jauh dari kata nyaman dan layak juga butuh perhatian dari

pemerintah desa untuk diperbaiki dan dibangun tanpa menggaanggu maupun merusak ekosisten

disungai supaya masyarakat nyaman dalam melakukan aktivitasnya. Selain itu utuk menjaga dari

pencemaran sampah palstik detergen maupun popok bayi perlu di beri tempat sampah dan

peraturan-peraturan tertulis tentang pembuangan sampah di sungai tersebut untuk tetap menjaga

kelestarian sungainya. Seperti contoh peraturan daerah tertulis tentang pembuangan sampah :
7
Perda Nomor 8 Tahun 2007

Pasal 21 huruf b perda tersebut berbunyi, "Setiap orang atau badan dilarang membuang dan

menumpuk sampah di jalan, jalur hijau, taman, sungai dan tempat-tempat lain yang dapat

merusak keindahan dan kebersihan lingkungan."

DAFTAR PUSTAKA

7
Nursita sari, 2019. Buang Sampah Sembarangan, Warga Bisa Didenda hingga Rp 20 Juta. Hal 3
Fahmi, 2019. Beberapa Aspek Biologi Ikan Cucut. http://www.oseanografi.lipi.go.id/ .

Diakses pada tanggal 19 april 2021.

http://eprints.umm.ac.id/56911/4/BAB%20II.pdf . Diakses pada tanggal 19 april 2021

https://www.greeners.co/flora-fauna/rimpang-pacing-bermanfaat-untuk-segala-pengobatan/ ,

Diakses pada tanggal 19 April 2021

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15029/BAB%20II.pdf?

sequence=6&isAllowed=y ,Diakses pada tanggal 19 April 2021

Nursita sari, 2019. Buang Sampah Sembarangan, Warga Bisa Didenda hingga Rp 20 Juta.

https://megapolitan.kompas.com/ Diakses pada tanggal 19 April 2021.

Rikhi R, Radith Mahatma, dkk. 2014. Invetarisasi Kepiting Aitr Tawar di kecamatan Kampar

Utara Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Riau: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Riau.

Susilo H, Ratna Susandarini, dkk. 2016. Keanekaragaman Flora dan Fauna Daerah Aliran

Sungai Pakerisan Kabupaten Gianyar. Yogyajakarta:Universitas Gajah Mada

Anda mungkin juga menyukai