Dosen Pengampu :
Arbaul Fauziah, M.Si
A. Latar Belakang
Desa Karangasem adalah desa yang terletak di ujung utara kecamatan kutorejo. Yang
memiliki perbatasan utara dengan desa ngrowo kecamatan bangsal, sebelah selatan berbatasan
dengan desa kepuhpandak kecamatan kutorejo, sebelah timur berbatasan dengan desa kaligoro
kecamatan kutorejo dan sebelah barat berbatasan dengan desa ngastemi kecamatan bangsal.
1
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya
terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa
negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan
sedimen dan polutan. Sungai adalah jalan air alami yang mengalir menuju samudra, danau, laut
atau ke sungai yang lain. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap
kedalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara
yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang
besar seperti danau. Sungai terdiri dari dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir
ke anak sungai, beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk untuk membentuk
sungai utama. Aliran air biasanya bebrbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di
sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai dmana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara
sungai. Di bawah ini dijelaskan mengenai jenis sungai menurut jumlah air dan jenis sungai
menurut genetiknya serta pola aliran sungainya,
Sungai desa Karangasem memiliki keanekaragaman biota perairannya seperti ikan wader
dan ikan cucut. Ada beberapa jenis keong, udang dan kepiting. Biota perairan ini dimanfaatkan
masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti mencuci baju dan untuk irigasi ke
sawah. Namun seperti yang dilakukan oleh beberapa masyarakat yang dalam memanfaatkan
sumberdaya sungai dan perikanan sering kali terjadi eksploitasi secara besar-besaran namun tidak
mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan. Persoalannya adalah cara-cara yang dilakukan
selama ini seringkali bertentangan dengan prinsip-prinsip tata laksana per sungaian yang
bertanggungjawab, konkritnya sebagai masyarakat tradisional telah membuat pencemaran
disungai dengan cara-cara yang dilarang di dalam undang-undang. Salah satu bagian dari
larangan yang ada di dalam undang-undang yaitu kegiatan membuang sampah sembarangan
dengan cara merusak sumberdaya ikan dan ekosistemnya.
Tujuan dari observasi ini ingin menguraikan tentang kondisi keanekaragaman flora dan
fauna serta biota perairan di aliran sungai desa Karangasem Kecamatan Kutorejo Kab Mojokerto.
1
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15029/BAB%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y Hal 4-5
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
PEMBAHASAN
2
Susilo Hadi, Ratna Susandarini, dkk. 2016. Keanekaragaman Flora dan Fauna Daerah Aliran Sungai Pakerisan
Kabupaten Gianyar. Hal 27
A. Kondisi Aliran Sungai Desa Karangasem Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto
Sungai desa Karangasem merupakan salah satau aliran sungai yang terletak di perbatasan
desa dan sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan irigasi
sawah, tetapi banyak masyarakat yang masih minim kesadaran akan kelestarian sungai ini.
Banyak masyarakat yang masih membuang sampah sembarang seperti sampah plastik bekas
detergen dan sampah popok bayi. Bisa dilihat gambar dibawah banyak sekali sampah bekas
plastik detergen berceceran di pinggir-pinggir sungai. Sebagai masyarakat seharusnya sadar akan
manfaaat sungai yang besar sehingga dibutuhkan kesadaran dalam menjagan kelestarian sungai
ini.
Sungai yang sudah cukup lama berfungsi belum sepenuhnya mendapat perhatian dari
pemerintah desa karangasem, meskipun dengan kondisi yang sangat alami tetapi tetap memberikan
manfaat yang sangat melimpah bagi masyarakat setempat. Banyak dijumpai ikan-ikan dan kepiting
disungai ini. Namun saat musim penghujan sungai ini cukup keruh dan dangkal karena lumpur yang
mengalir dari daerah persawahan disekitarnya. Berbeda pada saat musim kemarau air di sungai ini
sangat jernih. Melihat dari segi maanfaat sungai ini layak mendapat perhatian dari pemerintah desa
untuk menunjang perbaikan tempat supaya lebih layak pemanfaatannya untuk masyarakat setempat.
1. Ikan Cucut
3
Ikan cucut merupakan ikan bertulang rawan yang termasuk ke dalam kelas Chondrichthyes.
Tercatat setidaknya 900 sampai 1100 jenis cucut dan pari di dunia yang termasuk ke dalam
kelompok ini (DEMSKI & WOURMS, 1993). Bahkan menurut COMPAGNO (2002), kini
tercatat sekitar 1200 jenis ikan cucut dan pari (Chondrichthyes) yang ada di dunia, baik yang
sudah teridentifikasi maupun yang belum teridentifikasi. Kelas Chondrichthyes ini terbagi
menjadi dua sub kelas yaitu sub kelas Holocephalii dan sub kelas Elasmobranchii. Ikan cucut
termasuk ke dalam sub kelas Elasmobranchii, yang merupakan kelompok yang dominan dan
ikan-ikan bertulang rawan (DEMSKI & WOURMS, 1993). Selama ini orang awam selalu
mendeskripsikan ikan cucut sebagai ikan laut dengan ukuran tubuh yang besar dan cenderung
sepenuhnya benar, karena temyata ikan cucut tidak hanya hidup di laut.
2. Ikan Wader
3
Fahmi, 2019. Beberapa Aspek Biologi Ikan Cucut. http://www.oseanografi.lipi.go.id/. Hal 21-22
Sebenarnya banyak sekali populasi ikan wader di sungai ini, pada saat waktu observasi
keadaan sungai keruh jadi tidak bisa mengambil gambarnya. 4Ikan Wader merupakan Famili
Cyprinidea pada umumnya pemakan segala (omnivora). Makanannya berupa jasad hewan
atau tumbuhan yang biasanya hidup di dasar perairan. Hewan dasar tersebut seperti Cacing,
Siput, dan lain-lain. Ikan Wader makan dengan cara mengambil lumpur, menghisap bagian
bagian yang dapat dicerna dan sisanya akan dikeluarkan (Suseno, 2003). Kebiasaan makan
ikan Wader adalah dengan mangaduk-ngaduk dasar kolam, termasuk dasar pematang untuk
mencari jasad-jasad organik, oleh karena itu dijuluki sebagai bottom feeder atau pemakan
dasar. Di alam, danau atau sungai tempat hidupnya, ikan ini hidup menepi sambil mengincar
makanan berupa binatang-binatang kecil yang biasanya hidup dilapisan lumpur tepi danau
3. Kepiting
Populasi kepiting disungai ini menurun pada saat musim penghujan jadi tida memungkinan
untuk mengambil gambar. 5Kepiting adalah crustacea berkaki sepuluh, mempunyai "ekor"
yang sangat pendek (bahasa Yunani: brachy = pendek, ura = ekor). Tubuh kepiting umumnya
ditutupi dengan exoskeleton (kerangka luar) yang sangat keras dan memiliki sepasang
capit.Kepiting merupakan fauna yang habitat dan penyebarannya terdapat di air tawar, payau
dan laut(Ruppert et al., 2003). Kepiting air tawar merupakan kepiting yang menghabiskan
seluruh siklus hidupnya diperairan tawar. Makro-invertebrata ini memiliki peranan penting
pada ekologi perairan tawar sebagai omnivor dan detritivordalam jejaring makanan, selain itu
Kepiting air tawar juga dapat dijadikan sebagai bioindikator polusi karena beberapa kepiting
air tawar hanya ditemukan pada perairan bersih (Cumberlidge et al., 2009). Kepiting air tawar
mempunyai potensi ekonomi karena dapat digunakan sebagai pakan ternak dan obat penyakit
4
http://eprints.umm.ac.id/56911/4/BAB%20II.pdf Hal 6-7
5
Rikhi Riady, Radith Mahatma, dkk. 2014. Invetarisasi Kepiting Aitr Tawar di kecamatan Kampar Utara
Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Hal 472
4. Ada beberapa flora yang hidup disekitar sungai tapi salah satu spesies yang sangat banyak
ditemukan adalah spesies tumbuhan pacing. 6Pacing banyak ditemukan di Pulau Jawa dan
umumnya tumbuh di wilayah beriklim tropis dengan kelembapan tinggi. Habitat pacing
berada di tempat yang subur, kaya organik, lembap, dan teduh. Tanaman ini juga juga
tumbuh liar di bawah tanaman yang tinggi seperti di hutan primer, hutan sekunder, dan hutan
jati. Atau di dataran rendah sampai ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut.
Melihat dari kondisi tempat permasalahan yang paling utama adalah tercemarnya sampah
plastik dan bekas popok bayi di daerah aliran sungai Karangasem. Permasalahn tersebut
menyebabkan tersumbatnya aliran sungai. Ketidak nyamanan juga pasti dirasakan oleh
6
https://www.greeners.co/flora-fauna/rimpang-pacing-bermanfaat-untuk-segala-pengobatan/ Hal 9-10
masyarakat karena tempatnya yang mulai tercemar. Tetapi melihat dari segi manfaatmya masih
D. Pemecahan Masalah
Oleh karena itu melihat pencemaran plastik didaerah aliran sungai dibutuhkan kesadaran
masyarakat untuk menjaganya supaya tetap bisa menikmati manfaat sungai tersebut.
Kenyamanan tempat yang masih jauh dari kata nyaman dan layak juga butuh perhatian dari
pemerintah desa untuk diperbaiki dan dibangun tanpa menggaanggu maupun merusak ekosisten
disungai supaya masyarakat nyaman dalam melakukan aktivitasnya. Selain itu utuk menjaga dari
pencemaran sampah palstik detergen maupun popok bayi perlu di beri tempat sampah dan
peraturan-peraturan tertulis tentang pembuangan sampah di sungai tersebut untuk tetap menjaga
kelestarian sungainya. Seperti contoh peraturan daerah tertulis tentang pembuangan sampah :
7
Perda Nomor 8 Tahun 2007
Pasal 21 huruf b perda tersebut berbunyi, "Setiap orang atau badan dilarang membuang dan
menumpuk sampah di jalan, jalur hijau, taman, sungai dan tempat-tempat lain yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
7
Nursita sari, 2019. Buang Sampah Sembarangan, Warga Bisa Didenda hingga Rp 20 Juta. Hal 3
Fahmi, 2019. Beberapa Aspek Biologi Ikan Cucut. http://www.oseanografi.lipi.go.id/ .
https://www.greeners.co/flora-fauna/rimpang-pacing-bermanfaat-untuk-segala-pengobatan/ ,
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15029/BAB%20II.pdf?
Nursita sari, 2019. Buang Sampah Sembarangan, Warga Bisa Didenda hingga Rp 20 Juta.
Rikhi R, Radith Mahatma, dkk. 2014. Invetarisasi Kepiting Aitr Tawar di kecamatan Kampar
Utara Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Riau: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Riau.
Susilo H, Ratna Susandarini, dkk. 2016. Keanekaragaman Flora dan Fauna Daerah Aliran