1. Latar Belakang
Perairan umum daratan merupakan habitat yang penting bagi banyak jenis
ikan, sebanyak 1300 jenis ikan air tawar berada di Indonesia (Haryono, et al.,
2017). Ikan air tawar Indonesia di Indonesia tercatat sebanyak 1300 spesies,
spesies ikan air tawar tersebut dapat turun dikarenakan 1) adanya kegiatan
Selatan. Hulu Sungai Kelingi berada di Bukit Barisan, Rejang Lebong Provinsi
Sumatera Selatan (Samitra & Rozi, 2018). Sungai Kelingi saat ini telah
dari rumah tangga, industri dan pertanian sehingga menurunkan kualitas air
kepada struktur komunitas ikan baik secara kualitas maupun kuantitas (Haryono
et al., 2017). Ikan air tawar di Sungai Kelingi bagian hulu teridentifikasi
teridentifikasi di Sungai Musi Sumatera Selatan (Samitra & Rozi, 2018), Sungai
1
2
(Trianto, et al., 2016). Informasi dari masyarakat sekitar bendungan bahwa hasil
tangkapan ikan mengalami penurunan. Sampai saat ini belum ada informasi
& Rozi Z.F, 2019). Oleh sebab itu perlu adanya penelitian mengenai
2. Rumusan Masalah
Purwodadi?
Kecamatan Purwodadi?
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
Kecamatan Purwodadi.
5. Kerangka Pikir
sehingga perlu adanya penelitian. Penelitian ini Adapun gambar kerangka pikir
Bendungan T2
Purwarkaya
Melakukan Sampling
Pengumpulan Data
Identifikasi Morfologi
Rekomendasi
Gambar 1. Kerangka Pikir
4
TINJAUAN PUSTAKA
hubungan dengan jumlah jenis dan jumlah individu dari suatu komunitas
Kekayaan jenis sendiri memiliki hubungan positif dengan area atau daerah
yang ditempati dan tergantung pada dua faktor, yaitu peningkatan jumlah
microhabitat dan variasi habitat dari daerah tersebut. Semakin panjang dan lebar
ukuran sungai atau waduk maka akan semakin banyak pula jumlah jenis ikan
Ada korelasi positif antara kekayaan spesies dan wilayah yang ditempati,
yang bergantung pada dua faktor yaitu pertama peningkatan jumlah habitat
wilayah yang lebih luas biasanya memiliki lebih banyak habitat. Sebab,
semakin panjang dan lebar sungainya, semakin banyak pula spesies ikannya
kenakeragaman yang lebih tinggi daripada bagian oulet. Kawasan inlet dan
5
rendah karena pengaruh penetrasi cahaya dan kecepatan arus seningga dapat
mempengaruhi keanakaragaman jenis ikan yang ada di Waduk Mulur. Ikan yang
yang tinggi. Analisis dendogram menunjukkan bahwa ikan yang hidup di Waduk
2. Karakteristik Ikan
berupa insang. Namun beberapa jenis ikan juga dapat bernapas dengan cara
mengubah cara berenang atau dengan bantuan gelembung udara. Otak ikan
Kepala ikan terdiri atas sepasang mata, mulut ditopang dagu, dan telinga
yang hanya terdiri atas telinga bagian dalam dan berbentuk saluran. Setengah
baik. Sirkulasinya terkait dengan seluruh proses darah mengalir dari jantung ke
seluruh bagian tubuh lainnya melalui bagian lain. Jenis ikan ginjal adalah pred
menjadi salah satu bukti bahwa pola adaptasi dari setiap ikan berbeda-beda
evolusi dari suatu individu yang menyebabkan suatu organisme mampu bertahan
operculum paling belakang. Bagian mulut ini terdapat rahang atas dan rahang
bawah, gigi, hidung, mata, insang, dan alat tambahan lainnya. Menurut (Kottelat
et al., 2013) letak mulut ikan dibagi menjadi empat jenis yaitu; inferior,
kebawah.
Bentuk posisi mulut ikan merupakan hasil adaptasi dari ikan dalam
makan di dasar sungai, missal ikan family Clariidae yang mampu mencari
makanan dari organisme kecil yang ada di dasar sungai. Ikan dengan tipe mulut
sungai maupun dasar tunai. Contoh ikan yang memiliki tipe mulut ini adalah
7
family Cyprinidae. Pada tipe mulut superior ini pada umumnya dimiliki oleh
ikan kecil pemakan planton. Rahang bawah pada ikan juga memiliki beberap
melindungi organ dalam. Pada ikan yang memiliki bentuk tubuh tipis dan kuat
ini memudahkan dalam berenang. Bagian yang disebut badan ini bermula dari
belakang operculum sampai belakang anus. Anggota badan meliputi: sirip, baik
tunggal maupun berpasangan. Sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur disebut
sirip sederhana. Sirip dada dan sirip perut disebut sirip berpasangan. Pada ikan
dengan dua sirip punggung, bagian depan terdiri dari duri dan bagian kedua
terdiri dari duri di bagian depan, diikuti oleh jari-jari lunak dan umumnya
bercabang. Pada individu ikan sirip punggung, bagian depan tidak terisolasi dan
dapat mengeras, sedangkan jari-jari kaki belakang lunak atau terisolasi dan
maupun tunggal. Bagian anggota badan yang lain adalah sisik. Sisik disebut
(exoskeleton). Sisik memiliki sifat yang sangat fleksibel pada ikan-ikan modern,
menurut bentuknya sisik ikan dibedakan atas beberapa tipe yaitu (Kottelat et al.,
2013):
b. Placoid, yaitu sisik yang berbentuk seperti tonjolan kulit, banyak terdapat
e. Ctenoid, memiliki bentuk seperti sisir, biasanya ditemukan pada ikan berjari-
mereka hidup. Secara umum, tubuh ikan simetris atau simetris kiri-kanan, yaitu
jika ikan dibelah di tengah tubuh (sagital cut), maka akan dibagi menjadi dua
bagian yang sama di sisi kiri dan kanan. Selain itu, ada beberapa jenis ikan yang
memiliki bentuk bilateral asimetris. Jika tubuh ikan dibelah secara melintang
maka sisi kanan dan kiri tubuh berbeda, bentuk tubuh simetris ikan dapat
a. Fusiform atau torpedo (berbentuk cerutu), yaitu bentuk yang sangat ramping
badan hampir sama dengan lebar badan, dan panjang badan beberapa kali
b. Compressed atau pipih, ini adalah bentuk tubuh yang rata. Dibandingkan
dengan ketebalan bagian samping (lebar bodi), tingginya jauh lebih tinggi.
d. Anguilliform atau ular atau sidat atau belut, yaitu bentuk tubuh ikan
memanjang, dengan penampang agak silindris dan kerucut atau ujung kecil.
e. Filiform atau berbentuk tali, yaitu bentuk badan yang mirip dengan tali.
f. Taeniform atau pita, yang merupakan bentuk tubuh yang ramping dan tipis,
g. Sagittiform atau panah, yang merupakan bentuk tubuh yang mirip dengan
panah.
i. Ostraciform atau bentuk kotak, yaitu bentuk tubuh ikan yang berbentuk
kotak.
Ekor adalah bagian tubuh yang terdapat di permulaan sirip dubur sampai
ujung sirip ekor terbelakang. Pada bagian ini terdapat anus, sirip dubur dan sirip
biasanya ditemukan pada ikan-ikan yang masih embrio dan ikan Cyclostoma.
arah dorsal namun cauda tidak terbagi secara simetris bila dilihat dari dalam,
cauda sehingga sirip ekor terbagi secara simetris baik dari arah luar maupun
arah dalam.
Adapun tipe-tipe utama sirip ekor ikan jika ditinjau dari bentuk luar sirip
ekor, maka secara morfologis dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk sirip ekor,
antara lain:
11
biasanya karakter ini meliputi: Panjang total atau PT, panjang standar atau PS,
tinggi dan lebar badan atau PB, tinggi dan panjang ekor atau PSE, tinggi dan
panjang sirip, diameter mata dan lain-lain. Pengukuran ini dapat digunakan
Panjang total mengacu pada jarak antara ujung kepala utama dan ujung
belakang sirip ekor. Panjang standar adalah jarak dari ujung kepala utama ke
pangkal sirip ekor. Panjang tubuh adalah jarak antara pangkal kepala dan
pangkal sirip ekor. Panjang kepala adalah jarak antara tepi depan kepala dan
pangkal kepala. Panjang sirip ekor adalah jarak antara jari-jari pertama dan
posisi selaput sirip di belakang jari terakhir (Priyani dan Julita, 2016).
3. Bendungan
kita ketahui pada nama-nama dari beberapa kota yang berada dinegara tersebut.
tingkat air, dikarenakan terdapat pengaruh cuaca di sekitar sungai Eufrat dan
Tigris dimana pengaruh yang bisa sangat tidak terduga. Pembangunan ini yang
baru air untuk memberi pasokan kebutuhan air bagi industri, menghasilkan
pembangkit listrik tenaga air, menciptakan area wisata air, menjadi area
perikanan, , ataupun dapat mencegah aliran dari limbah dari pabrik yang
a. Untuk Menstabilkan aliran air/irigasi: Hal yang utama dari sebuah bendungan
sering digunakan untuk mengontrol dan menstabilkan aliran air, pertanian dan
irigasi. Bendungan dapat membantu menstabilkan tingkat air danau dan laut
b. Sebagai untuk turunan yang lain dari bendungan pembangkit Listrik tenaga
air adalah sumber utama listrik di dunia, dimana negara yang memiliki sungai
4. Penelitian Relevan
ini adalah beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai
1. Dian Samitra, Ivoni Susanti , Evi Tamala Sari (2018). Hasil penelitian ini
Rawas teridentfikasi 9 jenis ikan yang tergolong dalam 5 famili dan 3 ordo.
selama penelitian
2. Sampe Harahap, Syafriadiman dan Erian Huri (2010), Ikan yang berhasil
sebagai ikan hias, 33 jenis tergolong ikan konsumsi dan 7 jenis tegolong
ikan budidaya. Dari semua jenis yang terkoleksi jumlahnya tidak semuanya
mencapai 5 ekor per spesies, hal ini dikarenakan ada beberapa spesies ikan
yang telah sulit ditemukan di Waduk PLTA Koto Panjang antara lain : daro
selangoricus).
Saluran inlet dan outlet perairan Waduk Gajah Mungkur memiliki faktor
(1,87) daripada lokasi inlet I, II, III (1,02, 0,71 dan 1,23). Faktor abiotik
METODOLOGI PENELITIAN
dimulai pada Agustus 2023 selama 1 minggu. Pengamatan dilakukan pada waktu
pagi hari 07.00-10.00 WIB dan sore hari pukul 15.00-17.00 WIB di sekitar
bendungan T2. Kondisi bendungan T2 dapat dilihat pada gambar berikut ini:
LOKASI PENELITIAN
DISUSUN OLEH :
SETIONO
NIM : 1903020011
Adapun waktu penelitian ini sesuai dengan jadwal penelitian yang telah
Seminar
2
Proposal
Perbaikan
3
Proposal
Pelaksanaan
4
Penelitian
a. Alat
tangguk, kantong plastik, mistar, alat tulis, kertas label dan kamera handpone.
b. Bahan
Bahan yang digunakan adalah larutan formalin 10% dan alkohol 70%
3. Metode Penelitian
dilakukan pada pukul 08.00 WIB dan hauling dilakukan pada pukul 17.00 WIB.
18
4. Cara Kerja
yaitu:
d. identifikasi
e. analisis data
5. Parameter Pengamatan
c. Sampel ikan yang telah direndam formalin dicuci bersih dan di rendam ke
1. Analisis Data
meliputi pencatatan secara manual mengenai karakter ikan yang diduga akan
19
Karakter yang diamati meliputi bentuk tubuh, panjang tubuh, tipe sisik, pola
warna, bentuk moncong, bentuk sirip, jumlah sirip, dan bentuk ekor.
ordo, famili, genus dan spesies. Buku panduan yang digunakan adalah
2013).
dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Arga (2021), meliputi: panjang
total (PT), panjang standar (PS), panjang badan (PB), panjang kepala (PK)
dan panjang kepala dan ekor. sirip (PSE). Pengukuran dilakukan dengan
penggaris.