Anda di halaman 1dari 9

Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611

Volume 3 Nomor 1 Halaman 196-204 April 2018 e-ISSN 2623-1980

JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KAWASAN PESISIR PANTAI


TABANIO, KALIMANTAN SELATAN

The Fish Species Caught by Fisherman in Tabanio Coastal Area, Kalimantan


Selatan

Aulia Misniyati *, Yudi Firmanul Arifin, Danang Biyatmoko


Program Studi Magister Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Lambung Mangkurat, Jl. Brigjend. H. Hasan Basry. 70123. Banjarmasin, Indonesia
*Surel: auliamy1510@gmail.com

Abstract
The geographical condition of South Borneo was dominated by wetland. The potential wetland in Tabanio coastal areas
is abundant, one of potential coastal area is the fish species. Most of the local peoples work as fishermen. The existence
of fish to balance the sustainability of coastal ecosystem and become a source of livelihood for fishermen. The objective
of the research is to identify the fish spesies of caught fishermen in Tabanio coastal areas. There is no data before
about the fish species in Tabanio coastal areas. The samples collected were all caught by fishermen using cast net in
zones with a maximum depth of 5 meters. The result of identification found 15 species of coastal fish. The fish spesies is
Syanptura albomaculata, Sardinella fimbriata, Caranx tille, Takifugu oblongus, Lutjanus coeruleolineatus,
Scomberomorus commerson, Lycengraulis grossidens, Megalaspis cordyla, Eleutheronema tetradactylum, Dussumieria
acuta, Hexanematichtys sagor, Plotosus canius, Trichiurus lepturus, Mugil sp., Panna sp.

Keywords: caught, fish species, fisherman, Tabanio

1. PENDAHULUAN lapangan menunjukkan hampir 80% masyarakat


setempat berprofesi sebagai nelayan. Sepanjang
Kondisi geografis Kalimantan Selatan didominasi pantai akan banyak dijumpai aktivitas penangkapan
oleh lahan basah. Menurut Akbar (2014) Kalimantan ikan dan udang oleh nelayan. Nelayan menangkap
Selatan dalam Angka menyebutkan sebesar ikan dan udang menggunakan jala kecil atau dalam
855.717 ha struktur tanah di Kalimantan Selatan bahasa setempat disebut rempa. Setiap hari
adalah tanah basah (alluvial). Lahan basah selepas subuh nelayan berangkat melaut tidak jauh
didefiniskan dalam konvensi Ramsar dari bibir pantai yaitu pada zona pantai yang
(www.ramsar.org, 2017) sebagai daerah yang terus- kedalaman antara 2-5 meter.
menerus digenangi air meliputi daerah rawa, payau, Sebagian besar jenis ikan yang didapat
mangrove, lahan gambut, pesisir pantai dan langsung dimanfaatkan sebagai lauk, sebagian lain
perairan laut dengan kedalaman pada saat surut dijadikan ikan asin, serta bahan dasar pembuatan
terendah tidak lebih dari 6 m. kerupuk dan amplang untuk dijual. Ikan menjadi
Desa Tabanio yang terletak di Kecamatan potensi lokall yang dimanfaatkan masyarakat
Takisung memiliki potensi lahan basah berupa namun belum dikelola dengan baik sebagai biota
kawasan pesisir pantai yang membentang laut yang haru dilestarikan.
sepanjang ± 1 km. Keberadaan kawasan pesisir Ikan di desa Tabanio menjadi sumber daya alam
pantai menyebabkan potensi sumberdaya alamnya utama bagi masyarakat setempat, namun belum
melimpah. Kondisi lingkungan kawasan pesisir yang ada data mengenai jenis-jenis ikan yang tangkapan
khas tidak semua flora dan fauna dapat nelayan yang diidentifikasi secara ilmiah.
beradaptasi, oleh karena itu flora dan fauna yang Berdasarkan hal ini penting kiranya mengidentifikasi
hidup di kawasan pesisir juga tergolong khas. jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan kawasan
Potensi sumberdaya alam dan jasa lingkungan yang pesisir sebagai langkah awal untuk menghitung
disediakan kawasan pesisir menimbulkan daya tarik indeks keanekaragaman jenis ikan sebagai langkah
berbagai pihak untuk memanfaatkannya (Yulius dan awal pengelolaan sumber daya ikan dan sebagai
Arifin 2014). Salah satu potensi lokal kawasan upaya mempertahankan kestabilan sektor
pesisir pantai Tabanio yang dimanfaatkan adalah perekonomian masyarakat setempat.Jenis-jenis
sumber daya ikan yang melimpah.Temuan di ikan kawasan pesisir diidentifikasi berdasarkan ciri

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


196
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 1 Halaman 196-204 April 2018 e-ISSN 2623-1980

morfologinya. Acuan dalam klasifikasi didasarkan Universitas Lambung Mangkurat menggunakan


pada ciri morfologi. Saanin (1986) menyatakan sampel air yang dibawa dari pesisir pantai Tabanio.
bahwa kepala (caput), tubuh (truncus), ekor
(caudal), sisik, sirip, dan linea lateralis merupakan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
bagian penting yang harus diamati dalam identifikasi
jenis-jenis ikan. Terdapat 15 spesies ikan tangkapan nelayan di
Jenis-jenis ikan diklasifikasikan dalam 4 kelas kawasan pesisir pantai Tabanio. Deskripsi ikan-ikan
yaitu ikan tidak memiliki rahang (Agnatha), ikan itu sebagai berikut.
yang mempunyai rahang primitive (Placodermi),
ikan bertulang rawan (Chondrichthyes) dan ikan 3.1 Tapal-tapal nabi (Synaptura
bertulang sejati (Osteichthyes). Kelas Osteichthyes albomaculata)
terbagi menjadi tiga super ordo, yaitu Chondrostei;
Holostei dan Teleostei (Sukiya 2003).Ikan Teleostei Tapal-tapal nabi, ikan yang memiliki bentuk tubuh
dengan sub kelas Actinopterygii adalah jenis ikan pipih memanjang (Gambar 1) ini diklasifikasikan
yang terbanyak ditemukan dalam penelitian ini. dalam (www.fishbase.org)
Keberlangsungan kehidupan jenis-jenis ikan Kingdom : Animalia
kawasan pesisir dipengaruhi oleh kondisi Filum : Chordata
lingkungannya. Kondisi lingkungan berupa sifat fisik Class : Achtinopterygii
dan sifat kimia lingkungan seperti pH air, pasang Ordo : Pleuronectiformes
surut, kadar garam air, oksigen terlarut dalam air, Family : Soleidae
BOD, COD, kecepatan angin, kecerahan, suhu dan Genus : Synaptura
kelembaban udara memengaruhi kehidupan Spesies : Synaptura albomaculata.
organisme di pesisir terutama ikan. Menurut Mas’ud
(2014) parameter lingkungan seperti kualitas air
menjadi komponen utama dalam kelangsungan
makhluk hidup di air. Pengukuran parameter
lingkungan dilakukan dalam penelitian ini untuk
mengetahui kondisi lingkungan kawasan pesisir
pantai Tabanio sebagaihabitat ikan.

2. METODE
Foto: A. Misniyati
Observasi dan wawancara kepada nelayan Gambar 1. Tapal-tapal nabi (Synaptura albomaculata)
dilakukan di pantai Tabanio, Kecamatan Takisung,
Kabupaten Tanah Laut pada bulan Juli 2017. Alat Tubuhnya dilengkapi dengan mata, mulut,
yang digunakan antara lain kamera digital, alat tulis tubuh bersisik hanya pada bagian sebelah dari
lengkap, plastik sampel dan kertas label. Sampel tubuhnya sedangkan sisi lainya tidak ditutupi sisik
yang dikumpulkan merupakan semua jenis ikan sehingga dari sisi ini terlihat tulang-tulang rusuk
hasil tangkapan nelayan menggunakan jala (rempa) ikan. Dari pengukuran di lapangan, panjang tubuh
pada zona pesisir kedalaman antara 2-5 meter. Ikan ikan secara keseluruhan ± 23 cm dengan panjang
yang dikumpulkan kemudian difoto untuk keperluan baku ± 22 cm dan tinggi 3,5 cm. Tipe ekor
dokumentasi dan wawancara mengenai nama lokal meruncing dengan panjang ± 0,4 cm dan tinggi ±
dari setiap ikan, selanjutnya identifikasi morfologi 0,5 cm. Bagian dorsal memiliki sirip punggung yang
untuk keperluan klasifikasi. Panduan identifikasi terdiri atas ± 22 buah sirip keras dan 40 buah sirip
ikan antara lain Saanin (1986), website lemah. Pada bagian ventral terdapat sirip ekor dan
www.fishbase.org, dan referensi lain yang sesuai. sirip perut yang menyatu.
Analisis sampel jenis-jenis ikan dilakukan secara Garis rusuk (linea literaris) ikan ini 3 buah yang
deskriptif kualitatif berdasarkan ciri morfologi. terdiri atas 1 buah melintang dari kepala sampai
Parameter lingkungan diukur pada waktu pagi, batang ekor; 1 buah garis rusuk melintang di
siang, sore dan malam dengan 3 ulangan. sepanjang punggung, 1 garis rusuk melintang di
Parameter lingkungan meliputi intensitas cahaya, pertengahan tubuh, 1 garis rusuk Jumlah sisik di
suhu, pH, kadar garam, kecepatan angin, dan bawah garis rusuk yang melintang di tengah tubuh
kelembapan udara. DO, BOD dan COD diukur di adalah ± 16-20 sisik dan jumlah sisik di atas garis
laboratorium Hidrologi Fakultas Perikanan, rusuk yang melintang di tengah tubuh adalah ± 17-

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


197
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 1 Halaman 196-204 April 2018 e-ISSN 2623-1980

20 sisik. Ikan ini dapat ditemukan di perairan Class : Achtinopterygii


dangkal dan muara. Ordo : Perciformes
Family : Carangidae
3.2 Tembang (Sardinella fimbriata) Genus : Caranx
Spesies : Caranx tille.
Ikan yang bentuk tubuhnya memanjang (Gambar 2)
ini diklasifikasikan dalam (www.fishbase.org)
Kingdom : Animalia
Filum : Vertebrata
Class : Achtinopterygii
Ordo : Clupeiformes
Family : Cluipeidae
Genus : Sardinella
Spesies :Sardinella fimbriata.
Foto: A. Misniyati
Gambar 3. Bau-bau (Caranx tille)

Dari pengukuran di lapangan, bau-bau atau


kuwe memiliki panjang keseluruhan 11,5 cm dan
dapat mencapai 50-75 cm, panjang baku 8,7 cm
dan dapat mencapai 60 cm dengan tinggi tubuh 3,5
cm. Bagian kepala dilengkapi mata dengan lingkar
mata warna merah, bola mata berwarna putih, iris
mata berwarna hitam. Diameter mata ± 0,7 cm. Jika
dilihat dari letak mulut, bentuk kepala bau-bau
adalah terminal.
Foto: A. Misniyati Bagian dorsal tubuh terdapat sirip punggung
Gambar 2. Tembang (Sarginella fimbriata) yang terdiri atas 2-9 buah sirip keras dan 17-22
buah sirip lunak. Jari-jari sirip ekor berjumlah ± 15
Panjang keseluruhan tembang pada hasil buah bagian atas dan ± 16 buah bagian bawah.
pengamatan ± 14,8 cm, panjang baku ± 11 cm dan Sirip ekor berwarna kuning dengan ujung sirip
tinggi tubuh ± 3,5 cm atau lebih besar dari tinggi berangsung menjadi hitam.Bagian ventral terdiri
kepala. Bagian kepala (caput) dilengkapi dengan atas sirip perut berjumlah ± 7 buah, sirip dada
penutup insang (apparatus opercularis), mulut, berjumlah ± 10 buah, sirip dubur berjumlah 13-20
moncong dan mata. Bagian dorsal ikan terdapat buah. Seperti ikan lainnya, bau-bau juga memiliki
sirip punggung yang terdiri atas sirip keras yang garis rusuk (linea lateralis).
jumlahnya ± 3 buah dan sirip lemah ± 18 buah.
Pada bagian ventral terdapat sirip dada yang 3.4 Gulamah (Panna sp)
jumlah jari-jarinya mencapai 12-15 buah, sirip perut
8 buah, sirip dubur 16-19 buah. Tipe ekor ikan Ikan dengan bentuk tubuh pipih memanjang
adalah homocercal dengan panjang 2,7 cm dan (Gambar 4) ini diklasifikasi dalam
tinggi 1 cm. Bagian tubuh ikan terdapat 1 buah (www.fishbase.com)
garis rusuk (linea literalis) melintang di sepanjang Kingdom : Animalia
tengah tubuh dari sirip dada hingga pangkal batang Filum : Chordata
ekor. Seluruh tubuh ditutupi oleh sisik dengan tipe Class : Achtinopterygii
osmoid. Bagian bawah tubuh dilengkapi sisik-sisik Ordo : Perciformes
berduri. Family : Sciaenidae
Genus : Panna
3.3 Bau-bau (Caranx tille) Spesies : Panna sp.
Gulamah yang didapat memiliki panjang
Ikan yang bentuk tubuhnya pipih ini (Gambar 3) keseluruhan 12,3 cm dan panjang maksimal dapat
diklasifikasikan dalam (www.fishbase.org) mencapai 25-50 cm, panjang baku 10,5 cm dengan
Kingdom : Animalia tinggi tubuh 2,7 cm. Bagian kepala dilengkapi mata
Filum : Chordata dengan lingkar mata warna jingga dan bola mata

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


198
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 1 Halaman 196-204 April 2018 e-ISSN 2623-1980

berwarna hitam. Jika dilihat dari letak mulut, bentuk (linea lateralis) yang melintang dari pertengahan
kepala gulamah adalah terminal. punggung sampai pertengahan ekor. Tubuh Buntal
tidak bersisik namun kulitnya berlendir.

Foto: A. Misniyati Foto: A. Misniyati


Gambar 4. Gulamah (Panna sp) Gambar 5. Buntal (Takifugu oblongus)

Bagian dorsal tubuh terdapat sirip punggung 3.6 Tengiri (Scomberomorus commerson)
yang terdiri atas 8-9 buah sirip keras dan 25-27
buah sirip lunak. Jari-jari sirip ekor berjumlah ± 25- Ikan yang tubuhnya memanjang dan berbentuk
30 buah. Bagian ventral terdiri atas sirip perut terpedo ini (Gambar 6) diklasifikasikan dalam
berjumlah ± 17 buah, sirip dada berjumlah ± 18 (www.fishbase.org)
buah, sirip dubur berjumlah 13-20 buah. J ari-jari Kingdom : Animalia
sirip dubur berjumlah 8 buah. Gulamah juga Filum : Chordata
memiliki garis rusuk (linea lateralis). 1 buah garis Class : Achtinopterygii
rusuk yang melintang dari sirip dada hingga Ordo : Perciformes
pangkal batang ekor. Jumlah sisik yang berada di Family : Scombridae
sepanjang garis rusuk mencapai ± 51 sisik. Genus : Scomberomorus
Spesies :Scomberomorus commerson.
3.5 Buntal (Takifugu oblongus)

Ikan yang dapat menggelembungkan perutnya ini


apabila dipegang manusia atau dalam kondisi yang
membahayakan dirinya ini (Gambar 5) dan
menghasilkan toksin tetradoxin dan saxiton di kulit,
gonad dan hati ini diklasifikasikan dalam
(www.fishbase.org)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Achtinopterygii Foto: A. Misniyati
Ordo : Tetraodontiformes Gambar 6. Tengiri (Scomberomorus commerson)
Family : Tetraodontinae
Genus : Takifugu Panjang keseluruhan tengiri pada hasil
Spesies : Takifugu oblongus. pengamatan ±23,5 cm dan panjang maksimal dapat
Hasil pengukuran di lapangan menunjukkan mencapai 200 cm dan biasanya 60-90 cm, panjang
panjang buntal keseluruhan 11 cm (panjang baku ± 19 cm dan tinggi tubuh ± 4,5 cm. Bagian
maksimal dapat mencapai 40 cm), panjang baku 8 kepala (caput) dilengkapi dengan penutup insang
cm dengan tinggi tubuh 2,5 cm. Bagian kepala (apparatus opercularis), mulut, moncong dan mata
dilengkapi mata dengan bola mata hitam pinggiran dengan bola mata hitam dengan lingkar mata putih.
mata jingga. Jika dilihat dari letak mulut, bentuk Pada bagian dorsal terdapat sirip punggung
kepala buntal adalah terminal. yang terdiri atas sirip keras ± 15-18 buah dan sirip
Bagian dorsal tubuh terdapat sirip punggung lemah ± 12-20 buah. Bagian ventral terdapat sirip
yang terdiri 12-14 buah sirip lunak. Jari-jari sirip ekor dada yang jumlah jari-jarinya mencapai 12 buah,
berjumlah ± 6-14 buah buah. Bagian ventral terdiri sirip perut mencapai 4 buah, sirip dubur mencapai
atas sirip dada berjumlah ± 13 buah, sirip dubur 18-19 buah. Tipe ekor ikan adalah homocercal
berjumlah 10-12 buah. Buntal memiliki garis rusuk

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


199
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 1 Halaman 196-204 April 2018 e-ISSN 2623-1980

(bercagak) dengan panjang 3,5 cm dan tinggi 0,7 Kingdom : Animalia


cm. Permukaan tubuh tidak ditutupi sisik. Filum : Chordata
Class : Achtinopterygii
3.7 Bambangan (Lutjanus coeruleolineatus) Ordo : Cluipeformes
Family : Engraulidae
Bambangan yang memiliki tubuh yang memanjang Genus : Lycengraulis
dan pipih (Gambar 7) diklasifikasikan dalam Spesies : Lycengraulis grossidens.
(www.fishbase.org)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Achtinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Lutjanidae
Genus : Lutjanus
Spesies : Lutjanus coeruleolineatus.

Foto: A. Misniyati
Gambar 8. Teri (Lycengraulis grossidens)

Panjang keseluruhan teri hasil pengukuran


±9,2 cm, panjang baku ±7,6 cm dan tinggi tubuh ±
2 cm. Bagian kepala (caput) dilengkapi dengan
penutup insang (apparatus opercularis), mulut,
moncong dan mata. Bentuk kepala jika dilihat dari
Foto: A. Misniyati
letak mulut adalah sub-terminal.
Gambar 7. Bambangan (Lutjanus coeruleolineatus) Bagian dorsal ikan terdapat sirip punggung
yang terdiri atas sirip keras yang jumlahnya ± 2-3
Panjang keseluruhan bambangan pada hasil buah dan sirip lemah berjumlah ± 7 buah. Bagian
pengamatan ± 15 cm, panjang baku ±19 cm dan ventral terdapat sirip perut mencapai 7-8 buah, sirip
tinggi tubuh ± 5,5 cm. Bagian kepala (caput) dubur mencapai 3-6 buah. Tipe ekor ikan adalah
dilengkapi dengan penutup insang (apparatus berpinggiran tegak dengan panjang 3 cm dan tinggi
opercularis), mulut, moncong dan mata dengan bola 1,7 cm. Tubuh di tutupi sisik yang bertipe cranial.
mata hitam lingkar mata putih. Bentuk kepala jika Teri memiliki garis rusuk (linea lateralis) berjumlah 1
dilihat dari letak mulut adalah protracted. buah garis rusuk, melintang dari sirip dada menuju
Pada bagian dorsal terdapat sirip punggung pangkal ekor.
yang terdiri atas sirip keras yang jumlahnya ± 10
buah dan sirip lemah berjumlah ± 12-14 buah. 3.9 Serisi (Megalaspis cordyla)
Bagian ventral terdapat sirip dada yang jumlah jari-
jarinya mencapai 15 buah, sirip perut mencapai 8 Ikan yang memiliki bentuk memanjang ini (Gambar
buah, sirip dubur mencapai 8-11 buah. Tipe ekor 9) diklasifikasikan sebagai berikut
ikan adalah berpinggiran tegak dengan panjang 3 (www.fishbase.org).
cm dan tinggi 1,7 cm. Tubuh di tutupi sisik yang Kingdom : Animalia
bertipe cranial. Bambangan memiliki garis rusuk Filum : Chordata
(linea lateralis) berjumlah 1 buah garis rusuk, Class : Achtinopterygii
melintang dari sirip dada menuju pangkal ekor. Ordo : Perciformes
Jumlah sisik yang dilewati garis rusuk adalah ± 47 Family : Carangidae
sisik. Ciri spesifik bambangan ialah bintik bulat Genus : Megalaspis
berwarna hitam di garis rusuk bagian dorsal. Spesies : Megalaspis cordyla.
Pengukuran di lapangan menunjukkan panjang
3.8 Teri (Lycengraulis grossidens) serisi keseluruhan 16 cm (panjang maksimal dapat
mencapai 80 cm), panjang baku 13,5 cm dengan
Ikan dengan tubuh memanjang dan berukuran tinggi tubuh 18 cm. Bagian kepala dilengkapi mata.
cukup kecil ini (Gambar 8) diklasifikasikan sebagai Jika dilihat dari letak mulut, bentuk kepala serisi
berikut (www.fishbase.org). adalah homocercal.

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


200
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 1 Halaman 196-204 April 2018 e-ISSN 2623-1980

Dari pengukuran di lapangan panjang belanak


keseluruhan 21 cm dan panjang maksimal dapat
mencapai 25-35 cm, panjang baku 18 cm dengan
tinggi tubuh 4,5 cm. Bagian kepala dilengkapi mata,
penutup insang, dan mulut. Jika dilihat dari letak
mulut, bentuk kepala belanak adalah homocercal.
Pada bagian dorsal tubuh terdapat sirip
punggung yang terdiri atas 2 sirip punggung; sirip
punggung depan terdiri atas 3 buah sirip keras dan
2 buah sirip lunak, sterdiri atasedangkan sirip
punggung belakang terdiri atas 1 buah sirip keras
dan 5 buah sirip lunak. Jari-jari sirip ekor berjumlah
± 16-17 buah. Bagian ventral terdiri atas sirip dada
Foto: A. Misniyati berjumlah ± 16-18 buah, sirip perut berjumlah ± 5
Gambar 9. Serisi (Megalaspis cordyla) buah, sirip dubur berjumlah 9 buah. Belanak juga
memiliki garis rusuk (linea lateralis) yang melintang
Pada bagian dorsal tubuh terdapat sirip dari sirip dada menuju pangkal sirip ekor. Tubuh
punggung yang terdiri 9 buah sirip keras dan 18-20 belanak ditutupi sisik dengan tipe cycloid.
buah sirip lunak. Jari-jari sirip ekor berjumlah ± 25
buah. Bagian ventral terdiri atas sirip dada 3.11 Menangin kurau (Eleutheronema
berjumlah ± 23 buah, sirip perut berjumlah 14-16
tetradactylum)
buah, sirip dubur berjumlah 18 buah. Serisi juga
memiliki garis rusuk (linea lateralis) yang melintang
Klasifikasi ikan dengan bentuk tubuh pipih
dari pertengahan punggung sampai pertengahan
memanjang ini (Gambar 11) adalah sebagai berikut
ekor. Tubuh serisi ditutupi sisik dengan tipe ganoid
(www.fishbase.org).
dan terdapat 1 buah garis rusuk melintang dari sirip
Kingdom : Animalia
dada sampai pangkal ekor.
Filum : Chordata
Class : Achtinopterygii
3.10 Belanak (Mugil sp) Ordo : Perciformes
Family : Polynemidae
Klasifikasi ikan dengan bentuk tubuh bulat pipih dan
Genus : Eleutheronema
memanjang ini (Gambar 10) adalah sebagai berikut
Spesies :Eleutheronema tetradactylum
(www.fishbase.org).
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Achtinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Mugilidae
Genus : Mugilidae
Spesies : Mugil sp

Foto: A. Misniyati
Gambar 11. Menangin kurau (Eleutheronema
tetradactylum)

Hasil pengukuran di lapangan menunjukkan


bahwa panjang menangin kurau keseluruhan 14 cm
dan panjang maksimal dapat mencapai 200 cm,
panjang baku 10,5 cm dengan tinggi tubuh 3,5 cm.
Foto: A. Misniyati Bagian kepala dilengkapi mata, mulut dan penutup
Gambar 10. Belanak (Mugil sp.)

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


201
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 1 Halaman 196-204 April 2018 e-ISSN 2623-1980

insang. Jika dilihat dari letak mulut, bentuk kepala batang ekor. Jumlah sisik yang berada di sepanjang
menangin kurau adalah terminal. garis rusuk mencapai ± 49 sisik. Jumlah sisik yang
Bagian dorsal tubuh terdapat 2 sirip punggung, berada di bawah garis rusuk mencapai 10 sisik.
sirip punggung pertama terdiri atas 3-4 buah sirip Jumlah sisik di atas garis rusuk mencapai 3 sisik.
keras dan 4-5 buah sirip lunak. Sedangkan sirip Sisik bertipe ganoid.
punggung yang kedua terdiri atas 4 buah sirip keras
dan sirip lunak 7-8 buah. Jari-jari sirip ekor 3.13 Otek (Hexanematichthys sagor)
berjumlah ± 20-22 buah. Bagian ventral terdiri atas
sirip perut berjumlah ± 6-7 buah, sirip dada Ikan berbentuk tubuh bulat ini (Gambar 13)
berjumlah ± 17-18 buah, sirip dubur berjumlah 15- diklasifikasikan sebagai berikut (www.fishbase.org).
17 buah. Menangin kurau juga memiliki garis rusuk Kingdom : Animalia
(linea lateralis) berjumlah 1 buah garis rusuk yang Filum : Chordata
melintang dari sirip dada hingga pangkal batang Class : Achtinopterygii
ekor. Jumlah sisik yang berada di sepanjang garis Ordo : Siluriformes
rusuk mencapai ±68 sisik. Jumlah sisik yang Family : Ariidae
berada di bawah garis rusuk mencapai 18 sisik. Genus : Hexanematichthys
Jumlah sisik di atas garis rusuk mencapai 17 sisik. Spesies : Hexanematichthys sagor

3.12 Simbolo/japuh (Dussumieria acuta)

Simbolo (Gambar 12) diklasifikasikan dalam


(www.fishbase.org)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Achtinopterygii
Ordo : Clupeiformes
Family : Dussumieriidae
Genus : Dussumieria
Spesies : Dussumieria acuta
Foto: A. Misniyati
Gambar 13. Otek (Hexanematichthys sagor)

Hasil pengukuran di lapangan menunjukkan


bahwa panjang keseluruhan 33,2 cm, panjang baku
28,6 cm dengan tinggi tubuh 4,9 cm. Bagian kepala
dilengkapi mata, mulut dan penutup insang. Jika
dilihat dari letak mulut, bentuk kepala Otek adalah
terminal.
Bagian dorsal tubuh terdapat sirip punggung
yang terdiri dari 1 buah sirip keras dan 10 buah
Foto: A. Misniyati
sirip lemah. Jari-jari sirip ekor berjumlah ±12 buah.
Gambar 12. Simbolo/japuh (Dussumieria acuta)
Bagian ventral terdiri atas sirip perut berjumlah ± 4
buah, sirip dada berjumlah ± 8 buah, sirip dubur
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
berjumlah 10 buah. Otek juga memiliki garis rusuk
simbolo/japuh memiliki panjang keseluruhan 15 cm,
(linea lateralis) berjumlah 1 buah garis rusuk namun
panjang baku 12,5 cm dengan tinggi tubuh 3,2 cm.
tidak terlalu nampak jelas. Tubuh otek tidak ditutupi
Bagian kepala dilengkapi mata, mulut dan penutup
oleh sisik dan berlendir. Pada bagian tubuh terdapat
insang. Jika dilihat dari letak mulut, bentuk kepala
garis-garis tegak berupa bintik-bintik berwarna
simbolo adalah terminal. Bagian dorsal tubuh
kekuningan.
terdapat sirip punggung yang terdiri atas 8 buah
sirip lemah. Jari-jari sirip ekor berjumlah ±20 buah.
Bagian ventral terdiri atas sirip perut berjumlah 3.14 Sembilang (Plotosus canius)
±7-8 buah, sirip dada berjumlah ±5 buah, sirip
dubur berjumlah 14-18 buah. Simbolo juga memiliki Klasifikasi sembilang yang memiliki tubuh
garis rusuk (linea lateralis) berjumlah 1 buah garis memanjang ini (Gambar 14) adalah sebagai berikut
rusuk yang melintang dari sirip dada hingga pangkal (www.fishbase.org).

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


202
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 1 Halaman 196-204 April 2018 e-ISSN 2623-1980

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Achtinopterygii
Ordo : Siluriformes
Family : Plotosidae
Genus : Plotosus
Spesies : Plotosus canius
Foto: A. Misniyati
Gambar 15. Layur (Trichiurus lepturus)

Hasil pengamatan menunjukkan sembilang


yang didapatkan memiliki panjang keseluruhan 40
cm, panjang maksimal dapat mencapai 120 cm,
panjang baku 36 cm dengan tinggi tubuh 3 cm.
Bagian kepala dilengkapi mata, mulut dan penutup
insang. Jika dilihat dari letak mulut, bentuk kepala
ikan adalah superior.
Bagian dorsal tubuh terdapat sirip punggung
yang terdiri atas 13 buah sirip keras dan 100 buah
Foto: A. Misniyati sirip lemah. Pada layur yang sangat panjang, sirip
Gambar 14. Sembilang (Plotosus canius) punggung dapat mencapai 105-134 buah sirip keras
dan 100-105 sirip lemah. Sirip dubur berupa duri-
Hasil pengamatan menunjukkan sembilang duri halus yang mencapai 78-80 buah. Layur
yang didapatkan memiliki panjang keseluruhan 62 memiliki garis rusuk (linea lateralis) berjumlah 1
cm, panjang baku 60 cm dengan tinggi tubuh 7 cm. buah garis rusuk melintang dari operculum sampai
Bagian kepala dilengkapi mata, mulut dan penutup pangkal batang ekor. Tubuh layur tidak ditutupi oleh
insang. sisik. Umumnya hidup di perairan dangkal.
Bagian dorsal tubuh terdapat sirip punggung makanannya euphausiids, crustacean, plantonik
yang terdiri atas 3-5 buah sirip keras dan 5 buah ikan kecil dan pelagis kecil.
sirip lemah. Bagian ventral terdiri atas sirip dada
berjumlah ± 9 buah, sirip dubur berjumlah 11 buah. 4. SIMPULAN
Sembilang juga memiliki garis rusuk (linea lateralis)
berjumlah 1 buah garis rusuk melintang dari sirip Jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan kawasan
dada sampai pangkal batang ekor. Tubuh pesisir pantai Tabanio terdiri atas 15 jenis
Sembilang tidak ditutupi oleh sisik dan berlendir. teridentifikasi. Limabelas jenis ikan kawasan pesisir
Bagian depan kepala memiliki 6 buah sungut dan pantai Tabanio tersebut meliputi Syanptura
bagian atas kepala dilengkapi dengan 1 buah duri albomaculata, Sardinella fimbriata, Caranx tille,
(patil). Duri tersebut sangat berbisa, Jika tertusuk Takifugu oblongus, Lutjanus coeruleolineatus,
duri akan menimbulkan rasa sakit sampai 3 hari Scomberomorus commerson, Lycengraulis
lebih. grossidens, Megalaspis cordyla, Eleutheronema
tetradactylum, Dussumieria acuta, Hexanematichtys
3.15 Layur (Trichiurus lepturus) sagor, Plotosus canius, Trichiurus lepturus, Mugil
sp., Panna sp.
Klasifikasi layur yang bentuk tubuhnya sangat Peneliti menyarankan agar dilakukan
memanjang dan pipih seperti pita ini (Gambar 15) penelitian lebih lanjut mengenai ikan kawasan
sebagai berikut (www.fishbase.org). pesisir. Terutama indeks diversitas, kemelimpahan,
Kingdom : Animalia dan status kelangkaannya agar menanggulangi
Filum : Chordata kepunahannya.
Class : Achtinopterygii
Ordo : Perciformes 5. UCAPAN TERIMA KASIH
Family : Trichiuidae
Genus : Trichius Kami menyampaikan terima kasih kepada kepala
Spesies : Trichiurus lepturus desa beserta jejeran aparat desa, Desa Tabanio
Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut,
Kalimantan Selatan, TNI AL yang bertugas di Desa

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


203
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 1 Halaman 196-204 April 2018 e-ISSN 2623-1980

Tabanio serta seluruh masyarakat Desa Tabanio. of Kreo River Semarang City”. In Proceeding
Terimakasih pula kepada rekan-rekan peneliti yang Biology Education Conference: Biology, Science,
telah membantu mengambil data di pantai Tabanio. Enviromental, and Learning, 12(1), 708-713.
Mas‘Ud F. 2014. Pengaruh kualitas air terhadap
pertumbuhan ikan nila (Oreochromis sp.) di
6. DAFTAR PUSTAKA
Kolam beton dan terpal. Grouper Faperik., 1-6.
Rukminasari N, Nadiarti N, Awaluddin K. 2016. Pengaruh
Akbar J. 2014. Potensi dan Tantangan Budidaya Ikan derajat keasaman (pH) Air laut terhadap
Rawa (Ikan Hitaman dan Ikan Putihan). konsentrasi kalsium dan laju pertumbuhan
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Halimeda sp. Torani: Jurnal Ilmu Kelautan dan
Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Perikanan, 24,1.
Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Saanin H. 1986. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan I.
Kanisius, Yogyakarta. Binacipta, Jakarta.
Fahmi MR, Hias BRBI. 2010. Phenotypic Platisity Kunci Sukiya. 2003. Biologi Vertebrata. Biologi FMIPA UNY,
Sukses Adaptasi Ikan Migrasi: Studi Kasus Ikan Yogyakarta.
Sidat (Anguilla sp.). Balai Riset Budidaya Ikan Yulius Y, Arifin T. 2014. Analisis sistem informasi
Mas, Depok. geografis (SIG) untuk potensi wisata pantai di
Kurnia R, Fahrudin A, Suman A. 2017. Struktur Kota Makasar, Provinsi Sulawesi Selatan.
komunitas sumber daya ikan demersal Tatalpka, 16(3),145-152.
berdasarkan kedalaman perairan di Laut Cina www.fishbase.org diakses pada September 2017
Selatan (WPP-NRI 711). Jurnal Iktiologi www.ramsar.orgdiakses pada Oktober 2017
Indonesia, 17(1), 67-82.
Kurniawati A., Nugroho AS, Kaswinarni F. 2016. The
impact of landfill leachate Jatibarang towards the
diversity and abundance of plankton in the waters
-----

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


204

Anda mungkin juga menyukai