php/jpgu
*Corresponding Author:
Melianus Salakory
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan IPS FKIP Universitas Pattimurai Ambon
Salakory.Ml@gmail.com
peneliti tanpa adanya pendapat dari orang keseluruhan berjumlah 709 jiwa dengan
lain. jumlah penduduk laki-laki 364 jiwa dan
jumlah penduduk perempuan 345 jiwa.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data tersebut maka dapat
Gambaran Umum Lokasi Penelitian dihitung sexs ratio penduduk desa warbal
Dari data yang diperoleh dari Desa dengan rumus sebagai berikut:
Warbal Kecamatan Kei Kecil Barat Kabupaten 𝑆𝑅 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑙𝑎𝑘𝑖−𝑙𝑎𝑘𝑖
× 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛
Maluku Tenggara, secara geografis batas 364
wilayah Desa Warbal sebagai berikut: terletak 𝑆𝑅 = × 100
345
pada titik koordinat 05’49’37 derajat LU dan 𝑆𝑅 = 105,5 𝐷𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 155
132’34’BT serta memiliki luas 447,74 Ha,
dengan batas-batas wilayah antara lain: Nelayan adalah orang yang sehari-hari
➢ Bagian Timur: Berbatasan dengan Ohoira, bekerja menangkap ikan maupun biota laut
Ohoiren dan Somlain lainnya yang hidup di dasar laut, kolom
➢ Bagian Barat: Berbatasan denga pulau maupun permukaan air. Perairan yang
sepuluh dijadikan kawasan aktivitas nelayan tersebut
➢ Bagian Selatan: Berbatasan dengan Ur bisa berupa perairan tawar, laut maupun
Pulau payau. Sedangkan di negara berkembang pada
➢ Bagian Utara: Berbatasan dengan pulau Asia Tenggara ataupun Afrika masih banyak
Warhu nelayan yang memakai alat sederhana pada
Desa warbal berada dalam wilayah kei saat menangkap ikan. Bagi negara maju,
kecil barat yang memiliki luas wilayah yaitu biasanya nelayan memakai alat modern dan
447,7 Ha. kapal besar yang telah dilengkapi dengan
Iklim yang terdapat di Desa Warbal teknologi canggih.
terdiri dari 2 yaitu hujan dan panas. Selain itu Menurut UU No.9 Tahun 1985, nelayan
terdapat 2 musim yang berada di Desa Warbal maupun kelompok nelayan adalah
yaitu musim Barat dan musim Timur, Musim perorangan atau badan hukum yang
barat dimulai dari bulan Januari-April dan melaksanakan usaha perikanan mencakup,
musim Timur mulai dari bulan April- menangkap serta membudidayakan dan juga
Desember. Kondisi topografi di Desa Warbal mendinginkan atau mangawetkan ikan
tergolong sebagai daerah pesisir dan juga dengan tujuan komersial. Sedangkan
dataran rendah sehingga memudahkan pengertian nelayan kecil menurut UU No.45
aktivitas penduduk dan juga jenis tanah Tahun 2009 adalah nelayan yang mempunyai
humus sehingga tanahnya subur. mata pencaharian menangkap ikan agar
Vegetasi yang ada pada lokasi mencukupi kebutuhan sehari-hari
pnelitian terdapat tanaman singkong beracun menggunakan kapal perikanan berukuran
(Enbal), jagung dan kelapa. Sumber air yang sangat besar.
terdapat pada lokasi penelitian yaitu
bersumber dari air sumur Aktivitas Nelayan Tangkap Ikan
Dari hasil penelitian yang didapatkan Lamanya Penangkapan
jumlah penduduk desa Warbal secara
Masyarakat nelayan di Desa warbal rumah dan pagi hari pukul 06:00 WIB mereka
melakukan aktivitas penangkapan ikan kembali lagi ke lokasi penangkapan untuk
dimulai pada pagi hari dan akan pulang pada melihat hasil tangkapan dan di bawa pulang
sore hari, kemudian pada malam hari mereka ke rumah.
kembali ke lokasi penangkapan ikan untuk
melihat hasil tangkapan kemudian dibawa Alat Tangkap
pulang ke rumah. Nelayan di desa Warbal masih
Ada juga sebagian nelayan yang pergi menggunakan alat tangkap tradisional untuk
melakukan aktivitas tangkapannya pada melakukan aktivitas penangkapan ikan, alat
malam hari kemudian akan kembali lagi pada tangkap yang digunakan sebagai berikut:
pagi harinya untuk melihat hasil tangkapan 1. Jaring
semalam. Jaring yang digunakan oleh nelayan
Lamanya penangkapan bisa sekitar untuk menangkap ikan adalah jaring
satu sampai dua jam, bahkan ada yang sampai model tasi yang berukuran 2,5 inch.
1 hari, karena kebanyakan nelayan di Desa 2. Panah
Warbal ada yang hanya pergi menggantung Panah yang digunakan untuk menangkap
jaring kemudian kembali ke rumah untuk ikan ada banyak jenis, namun hanya satu
menunggu hasil tangkapannya dan akan atau dua yang dipakai nelayan untuk
kembali pada pagi harinya untuk mengambil menangkap ikan.
hasil tangkapan, namun ada juga sebagian
nelayan yang pergi menangkap ikan dengan Kondisi sosial ekonomi merupakan
cara menggantung jaring dan tetap menunggu sebuah kedudukan yang diatur secara sosial
pada lokasi penangkapan selama satu sampai dan menempatkan seseorang di posisi tertentu
dua jam untuk mengambil hasil tangkapan dalam masyarakat, pemberian posisi itu
dan dibawa pulang ke rumah.. disertai pula dengan seperangkat hak dan
Untuk mendapat hasil tangkapan yang kewajiban yang harus dimainkan oleh si
banyak nelayan di Desa Warbal lebih sering pembawa status. (Manaso Malo 2001)
untuk melakukan proses menggantung jaring memberikan batasan mengenai kondisi sosial
pada malam hari agar pagi harinya hasil ekonomi yakni, merupakan sebuah
tangkapan lebih banyak daripada hasil kedudukan yang diatur secara sosial dan
tangkapan yang prosesnya hanya butuh menempatkan seseorang pada posisi tertentu
waktu beberapa jam. dalam sosial masyarakat. Pemberian posisi
disertai juga dengan seperangkat hak serta
Waktu Penangkapan kewajiban yang harus dimainkan pada
Nelayan di Desa Warbal biasanya pergi pembawa status.
melakukan aktivitas penangkapan ikan Kondisi sosial merupakan semua
dimulai pada pagi hari pukul 06:00 WIB dan orang maupun manusia lain yang
akan pulang pada pagi hari pukul 08:00 WIB. mempengaruhi kita. Hal ini berarti bahwa
Ada juga yang pergi hanya untuk lingkungan sosial juga bisa mempengaruhi
menggantung jaring pada malam hari pukul pencapaian pendidikan anak. Secara tidak
08:00 WIB kemudian langsung kembali ke langsung melalui media masa baik cetak,
audio maupun audio visual, selanjutnya Masyarakat nelayan adalah salah satu
dijelaskan bahwa lingkungan sosial juga bagian masyarakat yang hidup untuk
sangat berpengaruh pada proses juga hasil mengelola potensi sumber daya sebagai
pendidikan merupakan teman bergaul, masyarakat yang tinggal di dekat pesisir
lingkungan tetangga serta aktivitas dalam pantai, masyarakat nelayan memiliki karakter
masyarakat. sosial trsendiri yang terdapat perbedaan
dengan masyarakat yang tinggal di daratan.
Pendapatan Terutama yang berada pada wilayah pesisir
Pendapatan masyarakat nelayan di yang tinggal di Desa Warbal, yang menjadi
Desa Warbal sangatlah kecil, karena nelayan lokasi penelitian. Masyarakat Desa Warbal
disana menjual ikan hanya di dalam desa tidak Sebagian besar penduduknya bermata
sampai ke luar desa aau dibawa ke pasar pencaharian sebagai nelayan, terutama
untuk dijual, sehingga pendapatan yang mereka yang hanya tamatan SD serta tidak
mereka dapatkan tidak sampai Rp500.000 memiliki keahlian khusus selain menangkap
sehingga ada nelayan yang juga mempunyai ikan di laut.
pekerjaan sampingan untuk bisa memenuhi Ekonomi adalah bagian yang sangat
kebutuhan keluarga serta memenuhi mempengaruhi pertumbuhan suatau wilayah,
kebutuhan anak dalam menempuh oleh karena itu pada setiap sumber daya alam
pendidikan. yang potensial yang dikategorikan sebagai
Pendapatan yang di dapatkan dari hasil unggulan perlu dikembangkan lebih lanjut.
penjualan ikan sekitar Rp50.000-Rp200.000 per Kondisi sosial ekonomi merupakan
hari, pendapatan yang lebih kecil sekitar sebuah kedudukan yang diatur secara sosial
Rp25.000-Rp50.000 tergantung hasil dan menempatkan seseorang di posisi tertentu
penangkapan dan juga pembeli. dalam masyarakat, pemberian posisi itu
disertai pula dengan seperangkat hak dan
Pengeluaran kewajiban yang harus dimainkan oleh si
Pengeluaran yang dikeluarkan oleh pembawa status.
masyarakat yang bekerja sebagai nelayan di Manaso Malo (2001) memberikan
Desa Warbal lebih banyak daripada batasan mengenai kondisi sosial ekonomi
pendapatan, hal tersebut membuat mereka yakni, merupakan sebuah kedudukan yang
merasa hidupnya susah dikarenakan faktor diatur secara sosial dan menempatkan
ekonomi yang didapatkan tidak mencukupi seseorang pada posisi tertentu dalam sosial
kebutuhan mereka sekaligus setiap harinya. masyarakat. Pemberian posisi disertai juga
Hal tersebut membuat banyak nelayan dengan seperangkat hak serta kewajiban yang
yang tidak pergi beraktivitas karena harus dimainkan pada pembawa status.
kebutuhan yang tidak mencukupi untuk Kondisi sosial merupakan semua orang
melakukan proses penangkapan ikan. maupun manusia lain yang mempengaruhi
kita. Hal ini berarti bahwa lingkungan sosial
KESIMPULAN DAN SARAN juga bisa mempengaruhi pencapaian
Kesimpulan pendidikan anak.
Saran https://doi.org/10.7454/mssh.v16i1.38
Berdasarkan hasil penelitian dan Huberman, & Miles. (1992). Teknik
pembahasan yang telah diuraikan pada bab Pengumpulan dan Analisis Data
sebelumnya, maka peneliti memberikan saran Kualitatif. Jurnal Studi Komunikasi Dan
sebagai berikut: Media, 02(1998).
1. Dibutuhkan pengetahuan lebih dari Kamus Glosarium Bank Indonesia. (2021).
masyarakat nelayan agar dapat bekerja Pengeluaran - Pengertian, Jenis &
selain melaut, untuk kesejahteraan Contohnya | Tokopedia Kamus. In
kehidupan keluarga. Tokopedia/Kamus Keuangan.
2. Pentingnya pemerintah terhadap https://kamus.tokopedia.com/p/peng
masyarakat nelayan kecil agar dapat eluaran/
meningkatkan taraf hidup serta kualitas Nanlohy, H., & Timisela, N. (2017). Tata Kelola
masyarakat nelayan tangkap. Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Di
Kepulauan Kei Kecil, Kabupaten
DAFTAR PUSTAKA Maluku Tenggara. Triton, 13(2), 79–84.
Act, F. W., Act, F. W., & Act, W. R. (2009). Nugroho, E. (2018). Prinsip-prinsip Menyusun
hubungan antara karyawan dan pemberi Kuesioner - Eko Nugroho - Google Buku.
kerja. 1996. In Google Books (p. 49).
Basrowi dan Juariyah, S. (2010). Jurnal https://books.google.co.id/books?hl=i
Ekonomi & Pendidikan, Volume 7 d&lr=&id=YfNqDwAAQBAJ&oi=fnd&
Nomor 1, April 2010. Jurnal Ekonomi & pg=PR5&dq=kuesioner+adalah&ots=ru
Pendidikan, 7(April), 58–81. S Juariyah - ZABPEWUJ&sig=sCwAWQnQskwHzje
Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 2010 - PMQHclbhkaXQ&redir_esc=y#v=onep
journal.uny.ac.id age&q=kuesioner adalah&f=false
Efendi, M. (2016). Variabel Penelitian dan Pengertian, Jenis, Klasifikasi dan Contoh. (n.d.).
Definisi Operasional. Jurnal Ilmiah https://www.seputarpengetahuan.co.i
Akuntansi, 3(6), 61–77. d/2021/04/ras-adalah.html
Gai, A. M. (2020). Konsep Pemberdayaan Perspektif, N., & Kerja, M. (2020). Peran
Nelayan Pesisir Kota Surabaya Sebagai koperasi dalam meningkatkan perekonomian
Bentuk Adaptasi Perubahan Iklim masyarakat nelayan: perspektif modal kerja.
Berbasis Sustainable Livelihood. Jurnal 3(1), 118–132.
Planoearth, 5(1), 45. https://doi.org/10.22219/jaa.v3i1.1166
https://doi.org/10.31764/jpe.v5i1.2153 5
GAMAL THABRONI. (2021). Metode PERTIWI, P. (2015). Analisis Faktor Yang
Penelitian: Pengertian & Jenis menurut Mempengaruhi Pendapatan. Analisis
Para Ahli - serupa.id. In 5 Februari (pp. 1– Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
13). https://serupa.id/metode- Pendapatan Tenaga Kerja Di Daerah
penelitian/ Istimewa Yogyakarta.
Helmi, A., & Satria, A. (2013). Strategi Retnowati, E. (2011). Nelayan Indonesia
Adaptasi Nelayan Terhadap Perubahan Dalam Pusaran Kemiskinan Struktural
Ekologis. Hubs-Asia, 16(1), 68–78. (Perspektif Sosial, Ekonomi Dan
Sumber internet:
https://www-stiepasim-ac-
id.cdn.ampproject.org/v/s/www.stiep
asim.ac.id/pengertian-ilmu-ekonomi-
menurut-para-ahli
https://id.m.wikipedia.org/wiki/nelayan
https://adammuiz.com/nelayan/?amp#pen
gertiannelayan
https://id.m.wikipedia.org/wiki/pekerjaan#
:~:text
https://kamus.tokopedia.com/p/pengeluara
n/