• ANALISIS USAHA PENANGKAPAN IKAN DENGAN ALAT TANGKAP JARING INSANG DI SENTRA PERIKANAN
TANGKAP PASAR BAWAH, MANNA, BENGKULU SELATAN
• ABSTRAK
• Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis kelayakan usaha penangkapan ikan dengan alat
tangkap jaring insang berdasarkan segi aspek finansial di Pasar Bawah Kecamatan Pasar Manna Kabupaten
Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Penelitian ini
PENDAHULUHAN
2 orang (Profil Kelurahan Pasar Bawah, 2018). Keberadaan Sentra Perikanan tangkap di Pasar Bawah merupakan salah satu
faktor pendukung untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan sebagai penunjang perekonomian masyarakat setempat. Alat
penangkapan ikan yang digunakan nelayan di Pasar Bawah Bengkulu Selatan adalah jaring insang, jaring hijau atau jaring
millennium, jaring
Metode penelitian DATA penelitian dan variabel penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama, biasanya dapat melalui wawancara, jejak dan lain-lain
(Arikunto, 2010), sedangkan menurut Marzuki (2002), data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang
diamati dan dicatat untuk pertama
UNIT PENANGKAPAN IKAN
Seluruh unit penangkapan ikan di Sentra Perikanan Kelurahan Pasar Bawah terbuat dari kayu. Perahu motor tempel yang di
operasikan di Sentra Perikanan Pasar Bawah memiliki umur teknis ±7 tahun, lebih pendek dibandingkan kapal jaring insang
di Muara Angke dan Muara Baru, Jakarta Utara, yaitu
(Gambar 2). Sebagaimana pendapat Tarigan (2002) dalam Syarifadilah (2009), umumnya kapal ukuran 5 – 10 GT kelompok
kapal kecil, kelompok kapal ukuran 10 - 30 GT sedang dan kelompok kapal ukuran GT > 30 besar.
(Gambar 2). Sebagaimana pendapat Tarigan (2002) dalam Syarifadilah (2009), umumnya kapal ukuran 5 – 10 GT kelompok
kapal kecil, kelompok kapal ukuran 10 - 30 GT sedang dan kelompok kapal ukuran GT > 30 besar.
• Sistem bagi hasil yang berlaku di Sentra Perikanan Kelurahan Pasar Bawah Manna Kabupaten
• satu bagian untuk ABK.
• Jurnal
• KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PESISIR DAN STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI PERIKANAN
TANGKAP DI KABUPATEN BULELENG, PROVINSI BALI
• Masyarakat nelayan mempunyai karakteristik sosial tersendiri di dalam kehidupan masyarakat seperti
nelayan mempunyai solidaritas dan etos kerja yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
• PENDAHULUAN Kerusakan
lingkungan dan penurunan sumber daya perairan laut salah satunya akibat eksploitasi yang berlebihan oleh
oleh mayarakat pesisir. Masyarakat yang secara umum mendiami wilayah pesisir adalah masyarakat yang
sebagian besar bermatapencarian sebagai nelayan yang
• Metode penelitian
• adalah melakukan identifikasi IFAS dan EFAS dengan pembobotan. Kemudian tahapan selanjutnya adalah
menyusun Matrik SWOT agar dapat menggambarkan bagaimana kegiatan usaha penangkapan
• HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Tabel
1 disajikan rentang umum nelayan penuh yang diperoleh selama penelitian. Nelayan penuh didominasi oleh
rentang umur 41 sampai dengan 50 yaitu sebesar 37,86 dan yang terendah
• Jurnal
• ANALISIS HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE DI PERAIRAN TELUK KUPANG
• Abstrak
• Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam masyarakat Suku Bajo
utamanya pada perubahan sistem teknologi penangkapan ikan dan
untuk mengetahui faktor
• PENDAHULUAN Perubahan sosial dialami oleh setiap
masyarakat yang padaa dasarnya tidak dapat dipisahkan dengan perubahan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Perubahan sosial
dapat meliputi semua segi
• Faktor Pendorong Perubahan a. Bencana Alam bencana alam tercatat
sebagai salah satu faktor terjadinya perubahan sosial di kalangan masyarakat secara umum. Salah satu contohnya yaitu bencana alam
tsunami aceh yang terjadi
• Jurnal Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP BERBASIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN
PERAIRAN DI WPPNRI