By
Abstract
This research was conducted on 9 May 2015 in Kampar Kanan river, Kampung Panjang
village, Kampar Timur District, Kampar regency, province of Riau. Purpose of this study was
to obtain data on environmental parameters become the benchmark fishing grounds and
fishing activity there. Environmental parameters measured are temperature, current speed,
brightness, depth and acidity (pH). After doing this research is that the condition of the
Kampar Kanan river Kampung Panjang Village still quite good and still support for life of
organisms that were in it and deserves to fishing activities in these waters.
PENDAHULUAN
Para ahli mengatakan bahwa untuk fisika, kimia dan biologi. Parameter ini
mempermudah usaha penangkapan ikan mempengaruhi kehidupan ikan sebagai
perlu diketahui parameter lingkungan baik salah satu untuk mengetahui bagaimana
dan mengapa variasi parameter di perairan Alat-alat yang digunakan untuk
erat hubungannya dengan penyebaran menunjang kelengkapan data penelitian
ikan. Pemanfaatan sumberdaya perikanan adalah:
terutama penangkapan ikan secara optimal
perlu dilengkapi dengan tersedianya data 1. Alat tangkap dan perlengkapannya
dan informasi tentang jenis, ukuran dan yang digunakan untuk penelitian.
jumlah ikan yang tertangkap serta faktor- 2. Termometer, untuk mengukur suhu
faktor lingkungan yang mempengaruhi perairan.
keberadaan ikan pada daerah penangkapan 3. Meteran, untuk menghitung
baik faktor fisika, kimia maupun biologi. kecepatan perairan.
Hal ini dapat digunakan untuk mengetahui 4. Pinggan secchi, untuk mengukur
daerah-daerah distribusi potensial suatu kecerahan perairan.
perairan tersebut. 5. Echosonder, untuk mengukur
Parameter lingkungan merupakan kedalaman perairan.
salah satu faktor yang penting dalam 6. pH meter, untuk mengukur derajat
mengetahui daerah penangkapan ikan keasaman perairan.
untuk kegiatan penangkapan ikan. 7. Meteran, untuk mengukur panjang
Pengetahuan mengenai parameter alat tangkap.
lingkungan perairan sebagai daerah 8. Timbangan, untuk mengukur berat
pengoperasian alat tangkap yang menjadi ikan.
tolak ukur penilaian sangat dibutuhkan 9. Kamera sebagai alat dokumentasi
untuk mendapatkan hasil tangkapan yang penelitian.
optimal diantaranya adalah faktor fisika 10. Alat tulis untuk mencatat data.
dan kimia. Mengingat selama ini nelayan 11. GPS (Global Position System)
menentukan daerah penangkapan hanya sebagai penentu posisi lokasi
berdasarkan kebiasaan dan pengalaman penelitian.
saja. Sehingga diperlukan penelitian Metode yang digunakan dalam
mengenai daerah penangkapan ikan penelitian ini adalah metode survei, dimana
melalui pendekatan parameter lingkungan, data diperoleh dengan cara pengamatan dan
alat tangkap dan hasil tangkapan yang pengukuran langsung dilapangan (insitu).
dapat dijadikan informasi tentang kondisi Data primer yang diukur meliputi suhu,
perairan sungai kampar tersebut. kecepatan arus, kecerahan, kedalaman,
Penelitian ini bertujuan untuk oksigen terlarut, derajat keasaman (PH), dan
mengetahui hasil tangkapan pada daerah jenis ikan hasil tangkapan gillnet. Sedangkan
penangkapan dan mengidentifikasi alat data sekunder akan diperoleh dari instansi
tangkap yang di gunakan di Perairan yang terkait berupa topografi dan monografi
Sungai Kampar Kanan Desa Kampung desa. Hasil pengukuran parameter
Panjang Kecamatan Kampar Utara lingkungan dikumpulkan kemudian
Provinsi Riau. data dasar bagi pihak dianalisis secara deskriptif.
terkait dalam mengambil kebijakan serta Data yang diambil adalah data primer
untuk melakukan penelitian selanjutnya. dan data sekunder. Data primer diambil
dengan melakukan pengamatan,
METODE PENELITIAN pengukuran, dan wawancara langsung
kepada nelayan setempat. Sedangakan data
Penelitian ini telah dilaksanakan pada sekunder diperoleh dari Instansi
Bulan Mei 9 s/d 17 Mei 2015 selama 9 Pemerintah dan literatur-literatur yang
hari di Perairan sungai Kampar Kanan berkaitan dengan penelitian ini.
Desa Kampung Panjang Kecamatan
Kampar Utara Provinsi Riau.
HASIL
yaitu sebanyak 92 ekor, kemudian
Desa Kampung Panjang berdiri ikan Baung (Mystus nemurus) sebanyak
pada Bulan November tahun 1977 27 ekor dan menyusul ikan Pantau
tepatnya setelah berlansungnya pemilu. (Rasbora cephalotaenia) sebanyak 30
Adapun Desa Kampung Panjang ekor. Sedangkan jumlah ikan yang paling
merupakan Desa Pemekaran dari sedikit tertangkap yaitu ikan Lelan
Kenagarian Airtiris. Pada awalnya Desa (Osteochilus pleurotaenia) sebanyak 4
Kampung Panjang ini dipimpin oleh Wali ekor dan ikan Juaro (Pangasius
Muda yang bernama A. dengan masa polyuranodon) sebanyak 3 ekor.
jabatan 1977 s/d 1980, setelah tahun 1980
s/d 1988 jabatan Wali Muda diubah Menunjukkan bahwa ikan Kapiek
menjadi Wali Desa dan dipimpin oleh (Barbodes schwanefeldi) adalah jenis yang
Umar Ja’far. Kemudian pada tahun 1988 paling banyak tertangkap pada saat
s/d 1990 dipimpin oleh kepada Desa Muda penelitian yaitu sebanyak 27 ekor,
yang bernama Muslim A. kemudian menyusul ikan Mali (Dangila
Pada batas wilayah Desa dan letak ocellata) dan ikan Baung (Mystus
geografis Desa Kampung Panjang, terletak nemurus) sebanyak 14 ekor, ikan Pantau
diantara: sebelah utara Desa Naga Beralih, (Rasbora cephalotaenia) sebanyak 10
sebelah selatan Desa Sungai Kampar, ekor, ikan Paweh (Osteochilus hasselthi)
sebelah barat Desa Sawah, dan sebalah Sebanyak 8 ekor, ikan Barau (Hampala
timur Desa Sendayan. macrolepidota) sebanyak 7 ekor, ikan
Adapun alat tangkap yang biasa Toman (Channa micropeltes) sebanyak 5
digunakan oleh nelayan di desa kampung ekor, ikan Lelan (Osteochilus
panjang adalah terdiri dari Rawai, bubu pleurotaenia) 4 ekor. Sedangkan jumlah
(lukah), jaring insang (Gill Net). Metode ikan yang paling sedikit tertangkap yaitu
pengoperasian alat tangkap di Desa ikan Juaro (Pangasius polyuranodon)
Kampung Panjang dilihat dari teknologi sebanyak 3 ekor.Ikan-ikan yang tertangkap
dan peralatan masih tergolong tradisional. selama penelitian bervariatif jenisnya.
Jenis ikan yang tertangkap tersebut juga
tergantung oleh alat tangkap yang
A. Hasil tangkapan digunakan serta dimana daerah
penangkapan yang dijadikan daerah
Data hasil tangkapan di Desa operasi alat tangkap tersebut. Alat tangkap
Kampung Panjang ini dikumpulkan dari yang digunakan pada saat penelitian
hasil tangkapan alat tangkap Rawai, bubu( diantaranya adalah rawai yang dijadikan
Lukah), jaring insang (Gill Net). Jumlah daerah penangkapan/stasiun 1, bubu
tangkapan keseluruhan selama penelitian sebagai daerah penangkapan/stasiun 2,
adalah sekitar 11.740 Kg dengan hasil jaring insang (Gill Net) sebagai daerah
tangkapannya terdiri dari 9 jenis ikan dan penangkapa/stasiun 3.
sebanyak 92 ekor yang di tampilkan pada
Tabel 1.