Anda di halaman 1dari 9

JURNAL

LAJU PERTUMBUHAN DAN MORTALITAS POPULASI IKAN SELAIS


(Ompok hypophthalmus) DI DANAU LUBUK SIAM DESA LUBUK SIAM
KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

OLEH
RINDO ALFAYEAT

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
1

GROWTH RATE AND MORTALITY POPULATION OF Ompok


hypophthalmus IN THE LUBUK SIAM LAKE, LUBUK SIAM VILLAGE,
KAMPAR REGENCY , RIAU PROVINCE

By:
Rindo Alfayeat , M. Fauzi2), Adriman2)
1)

Faculty of Fisheries and Marine, University of Riau


Campus Bina Widya, HR Soebrantas Street Km 12.5, Tampan, Pekanbaru City,
Riau, Indonesia. 28293
Email: Rindo.alfayeat@student.unri.ac.id

Abstract

Ompok hypophthalmus is one of valuable commodity, and it is a native species in


the Riau. High intensity of uncontrolled fishing causes the extinction of that
species. A research aims to understand the growth rate, mortality, and exploitation
rate of the fish in the Lubuk Siam Lake has been conducted in May-July 2019.
The fish was sampled using gill nets. Data were analyzed using FiSAT II
program. Results shown that the Von Bertalanffy growth parameters L∞.= 249.9
mm ; K= 0.57 /year, and t0 = -0.2995/ year. Total mortality (Z) = 2.19 , natural
mortality (M) = 1.32, mortality of catch (F) = 0.87 and level of exploitation (E) =
0.40 and it is slightly below the maximum capture value. Length and weight
relationship of the fish in the Lubuk Siam Lake was 2.711 (negative allometric).

Keywords: Von Bertalanffy, native fish, oxbow lake, Length-weight relationship


1) Student of the Faculty of Fisheries and Marine, University of Riau
2) Lecturer of the Faculty of Fisheries and Marine, University of Riau
2

LAJU PERTUMBUHAN DAN MORTALITAS POPULASI IKAN SELAIS


(Ompok hypophthalmus) DI DANAU LUBUK SIAM DESA LUBUK SIAM
KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

Oleh:

Rindo Alfayeat1), M. Fauzi2), Adriman2)


Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau
Email: Rindo.alfayeat@student.unri.ac.id

ABSTRAK
Ikan selais (Ompok hypophthalmus) merupakan salah satu ikan asli
Provinsi Riau yang bersifat native dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Untuk
pengendalian penangkapan dan pengelolaan ikan selais di Danau Oxbow Lubuk
Siam diperoleh data laju pertumbuhan dan mortalitas populasi ikan selais.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan, mortalitas, dan laju
eksploitasi ikan selais di Danau Lubuk Siam. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Mei sampai Juli tahun 2019. Ikan sampel dikumpulkan dari hasil tangkapan
nelayan menggunakan jaring insang. Data yang diukur adalah panjang total (TL)
dan jumlah individu ikan selais. Untuk analisis data laju pertumbuhan, mortalitas
dan laju eksploitasi dianalisis dengan menggunakan software FISAT II. Hasil
parameter menunjukkan bahwa pertumbuhan Von Bertalanffy ikan selais
mempunyai panjang infinit (L∞) = 249,9 mm dengan laju pertumbuhan (K) =
0,57/tahun dan t0 -0,2995/tahun. Laju mortalitas total (Z) = 2,19 mortalitas alami
(M) = 1,32 laju mortalitas penangkapan (F) = 0,87 serta laju eksploitasi (E) =
0,40. Hubungan panjang dan bobot ikan selais di Danau Lubuk Siam 2,711
(allometrik negatif).
Kata Kunci: Von Bertalanffy, ikan native, danau oxbow, hubungan panjang berat
1) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau
2) Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau
3

PENDAHULUAN Kabupaten Kampar Propinsi Riau


(Gambar 1).
Ikan selais merupakan salah
satu komoditas perikanan air tawar Metode Penelitian
yang memiliki nilai ekonomis tinggi Metode yang digunakan
dan prospektif untuk dikembangkan. dalam penelitian ini adalah survei,
Ikan selais merupakan ikan yang dimana perairan Danau Lubuk Siam
dapat dikonsumsi dan juga dapat sebagai lokasi penelitian. Penelitian
dijadikan sebagai ikan hias. Ikan dilaksanakan selama 3 bulan dengan
selais merupakan ikan native intensitas waktu pengambilan sampel
Provinsi Riau. satu kali dalam 14 hari. Ikan
Ikan selais dapat dijumpai diperoleh dengan bantuan nelayan,
pada beberapa sungai seperti Sungai menggunakan jaring insang yang
Kampar, Sungai Kuantan, Sungai dioperasikan selama 14 jam yang di
Rokan, Sungai Inderagiri, Sungai pasang pada sore hari pukul 16.00
Segati. Sungai Kampar merupakan WIB dan diambil pada pagi hari
salah satu Sungai besar yang ada di pukul 06.00 WIB. Jaring insang yang
Provinsi Riau. Pada aliran Sungai digunakan memiliki mesh size terdiri
Kampar juga terdapat danau oxbow dari 1,5, 2, 2,5 dan 3 inchi yang
atau Danau tapal kuda. Pada danau berjumlah sebanyak 9 unit dengan
tapal kuda yang perairannya panjang 30-50 meter. Ikan yang
bersumber dari Sungai Kampar ini diambil kemudian dimasukan ke
banyak dijumpai beberapa jenis ikan dalam cool box dan selanjutnya
termasuk ikan selais. pengamatan di laboratorium.
Danau Lubuk Siam terletak di HASIL DAN PEMBAHASAN
Desa Lubuk Siam Kecamatan Siak Keadaan Umum Lokasi Penelitian
Hulu dengan luas permukaan Danau Lubuk Siam
± 60.300 m2 (Kasry, 2006). Perairan mempunyai bentuk tapal kuda yang
danau tersebut dimanfaatkan oleh melengkung pada kedua ujungnya.
penduduk untuk kegiatan Danau ini banyak ditumbuhi oleh
penangkapan dan budidaya ikan. tumbuhan air enceng gondok
Kawasan Danau Lubuk Siam (Eichhornia crassipes), kangkung air
dikelilingi oleh kebun kelapa sawit (Ipomoea aquatic), kiambang
dan karet milik warga setempat. (Salvinia natan) dan rumput papaitan
Keberadaan perkebunan ini (Paspalum sp.).
memberikan masukan berupa bahan Ikan-ikan yang tertangkap di
organik dan anorganik ke perairan perairan Danau Lubuk Siam yang
Danau Lubuk Siam. didapat oleh nelayan setempat yaitu
Tujuan dari penelitian ini jenis ikan ingir-ingir (Mystus
adalah untuk megetahui Laju nigriceps), subahan (Puntius bulu),
Pertumbuhan dan Mortalitas populasi sipaku (Cycloheilichtys apogon),
ikan selais di Danau Lubuk Siam tambakan (Helostoma temmincki),
selais ompok (Ompok
METODE PENELITIAN
hypophthalmus), katung (Pristolepis
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan grooti), motan (Thynnichthys
pada bulan Mei-Juli 2019 di perairan thynnoides), barau (Hampala
Danau Lubuk Siam Desa Lubuk macrolepidota), baung (Mystus
Siam Kecamatan Siak Hulu nemurus), toman (Channa
4

micropeltes), kapiek (Barbodes sempirai, dan rawai. Untuk


schwanenfeldi), paweh (Osteochilus memudahkan penangkapan ikan,
hasselti), tapah (Wallago miostoma), nelayan menggunakan sampan.
tabingalan (Puntius bulu) dan jenis Aktivitas sebagian besar penduduk
ikan lainnya (Amanda 2018). yang tinggal di sekitar danau,
Alat tangkap yang digunakan bertani, berkebun dan nelayan.
adalah jaring insang, bubu, pengilar,

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian


Adapun jumlah nelayan yang panjang total (TL). Sebaran frekuensi
masih melakukan kegiatan panjang ikan selais selama
penangkapan di Danau Lubuk Siam pengamatan disajikan pada
yaitu 10 orang dengan jumlah Gambar 2. Ikan selais yang
sampan mencapai 30 unit dan satu ditemukan pada saat pengambikan
orang nelayan bisa memiliki alat sempel berada pada kelas ukuran
tangkap lebih dari satu jenis, alat 160-173 mm sampai 238-251 mm.
tangkap yang sering atau banyak Pada bulan Mei ditemukan
digunakan oleh nelayan di Danau ikan selais dengan selang kelas 173-
Lubuk Siam yaitu jaring insang, 186 mm sampai 212-225 mm dengan
luka/bubu dan pancing. frekuensi tertinggi pada selang kelas
186-199 mm dan 199-212 mm.
Distribusi Frekuensi Panjang
Selanjutnya pada bulan Juni
Jumlah ikan selais yang
ditemukan ikan selai dengan selang
diamati selama penelitian sebanyak
kelas 160-173 mm sampai 238-
55 ekor. Panduan kelompok ukuran
251 mm dengan frekuensi tertinggi
digunakan untuk menentukan
pada selang kelas 186-199 mm. Pada
frekuensi panjang total ikan selais,
bulan Juli ditemukan ikas selais
untuk panjang yang digunakan yaitu
dengan selang kelas 160-173 mm
5

sampai 212-225 mm dengan 186-199 mm. Untuk lebih jelas dapat


frekuensi tertinggi pada selang kelas dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Selang Kelas Ikan Selais Selama 3 Bulan


Parameter Pertumbuhan Hasil analisis meliputi panjang
Pertumbuhan populasi ikan infinit (L∞), koefisien pertumbuhan
selais di Danau Lubuk Siam (K), dan umur ikan pada panjang
diasumsikan mengikuti pertumbuhan ikan sama dengan nol (t0).
Van Bertalanffy. Pengkajian Persamaan pertumbuhan Van
parameter pertumbuhan populasi Bertallanfy ikan selais adalah Lt =
dianalisis berdasarkan data frekuensi 249,9[1-e-0.570(t+0,2995)]. Grafik
panjang total, yang dikumpulkan pertumbuhan Van Bertallanfy
selama waktu 3 bulan dimulai dari disajikan pada Gambar 3.
bulan Mei hingga Juli Tahun 2019.
6

Lt = 249,9 [1-e-0.570(t+0,2995)].

Gambar 3. Kurva Pertumbuhan Ikan Selais


Nilai K sebesar 0,57 per menunjukan hubungan panjang
tahun, nilai K yang diperoleh dari bobot ikan selais. Hasil yang
hasil penelitian termasuk kategori diperoleh untuk hubungan panjang
yang tinggi. Hal ini sesuai dengan dan bobot ikan selais memiliki
pendapat Froese et al. dalam persamaan W = 0.0117 L 2.7119
Bakhtiar et al. (2013) yang dengan koefisien determinasi (R2)
menyatakan nilai K > 0,3 per tahun sebesar 0,7646.
termasuk dalam kategori yang Nilai b ikan selais memiliki
tinggi. pola pertumbuhan alometrik negatif.
Nilai L∞ yang didapatkan Hal ini sama dengan penelitian Putra
saat penelitian yaitu 249,9 mm, (2012) bahwa tipe pertumbuhan ikan
yang artinya ikan selais di Danau selais di perairan Sungai Kampar
Lubuk Siam diperkirakan mampu (1,713) dan Sungai Siak (1,678)
tumbuh hingga mencapai panjang bersifat allometrik negatif. Sesuai
249,9 mm. Nilai L∞ ikan selais di dengan pendapat Effendie (2006)
Danau Lubuk Siam ini tergolong yang menyatakan jika b < 3
kecil dibandingkan dengan ikan menunjukkan bahwa pertambahan
selais yang ditemukan di Sungai panjang lebih dominan dibandingkan
Kampar dan lebih besar pertambahan beratnya (allometrik
dibandingkan dengan ikan selais negatif). Pola pertumbuhan
yang pernah ditemukan di Sungai allometrik negatif menunjukkan
Siak. Hal ini berdasarkan data bentuk tubuh ikan yang cenderung
penelitian Putra et al. (2012) bahwa kurus. Pertumbuhan ikan
panjang ikan selais dari Sungai dipengaruhi oleh faktor biologis
Kampar 251 mm dan di Sungai (pertumbuhan gonad dan jenis
Siak 200 mm. kelamin), lingkungannya (kecukupan
makanan dan kondisi perairan) dan
Hubungan Panjang dan Bobot teknik pelestarian (Effendie, 2006).
Ikan Selais Selanjutnya Jenning et al. dalam
Hubungan panjang dan bobot Giantika (2015) menyatakan secara
diperlukan untuk mengetahui pola umum nilai b bergantung pada
pertumbuhan ikan. Gambar 4
7

kondisi fisiologis dan lingkungan teknik sampling.


seperti suhu, letak geografis dan

Gambar 4. Hubungan Panjang dan Bobot Ikan Selais di Danau Lubuk Siam
Mortalitas yaitu semakin hangat suhu
Laju mortalitas total ikan lingkungan perairan, maka semakin
selais (Z) yaitu sebesar 2,19 per tinggi mortalitas alami.
tahun, laju mortalitas alami (M) 1,32 Laju eksploitasi ikan selais
dan laju mortalitas penangkapan (F) yang didapat yaitu, 0,40 artinya
sebesar 0,87. Nilai mortalitas alami 40% kematian ikan selais
ikan selais di danau Lubuk Siam diakibatkan oleh aktivitas
lebih besar dibandingkan dengan penangkapan. Laju eksploitasi
nilai mortalitas penangkapan hal ini merupakan indeks yang
diduga karena lingkungan perairan menggambarkan tingkat
yang kurang mendukung untuk pemanfaatan stok di suatu perairan
kehidupan ikan selais. Sesuai dengan (Nasution et al. (2008). Dari hasil
pernyataan Pauly (1980) bahwa yang didapatkan selama penelitian
faktor lingkungan yang menunjukkan pemanfaatan stok ikan
mempengaruhi laju mortalitas alami selais di danau Lubuk Siam hampir
yaitu suhu rata-rata perairan, selain mendekati maksimum hal ini sesuai
itu panjang maksimum dan laju dengan pernyataan Sparre &
pertumbuhan (K), dan juga Vennema dalam Nasution et al.
mortalitas alami juga dipengaruhi (2008) yang menyatakan nilai
oleh predator, penyakit, dan usia. E = 0,50 menunjukkan tingkat
Nilai mortalitas alami tidak pemanfaatan stok maksimal dan
selalu sejalan atau berlawanan E > 0,50 menunjukkan tingkat
dengan nilai mortalitas total (Z), hal pemanfaatan stok sudah melebihi
ini disebabkan pengaruh yang kuat tangkap (Over exploitation).
dari temperatur bulanan perairan.
Menurut Pauly (1983), terdapat KESIMPULAN DAN SARAN
hubungan yang erat antara mortalitas Kesimpulan
alami ikan dengan suhu perairan, Panjang maksimum dugaan
ikan selais yang ada di Danau Lubuk
8

Siam adalah 249,9 mm. Nilai Institut Pertanian Bogor.


koefisien pertumbuhan (K) ikan Bogor. (Tidak Diterbitkan).
selais berdasarkan ukuran panjang Kasry, A., I. P. Sedana, Feliatra, B.
total lebih kecil dari nilai Amin, F. Nugroho dan I.
asimtotiknya (L∞) dengan nilai Sofyan. 2002. Pengantar
kurva pertumbuhan ikan selais yaitu Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Lt = 249.9 [1-e-0,570(t-0.2995)]. UNRI Press. Pekanbaru. 66 hal
Dan tingkat mortalitas alami (M) (Tidak Diterbitkan).
sebesar 1,32, mortalitas total (Z) 2,19 Nasution, S. H., I. Muschsin.,
dan mortalitas penangkapan (F) 0,87. Sulistiono., D. Soedharma dan
Tingkat eksploitasi (E) ikan selais di S. Wirjoatmodjo. 2008.
Danau Lubuk Siam mencapai 40% Pertumbuhan Umur dan
hampir mendekati laju eksploitasi Mortalitas Ikan Endemik Bonti
optimum. Bonti (paratherina striata) dari
Danau Tiwoti. Jurnal
Saran
Disarankan untuk penelitian Penelitian Perikanan Indonesia.
selanjutnya tentang laju pertumbuhan 14(2): 205-214.
dan mortalitas ikan selais dengan Pauly, D. 1987. A Review of the
waktu yang lebih lama dan ELEFAN System for Analysis
melakukan penelitian menggunakan of Length-Frequency Data in
alat tangkap yang lebih bervariasi Fish and Aquatic Invertebrates.
serta pada musim yang berbeda yaitu In Length-Based Methods in
musim hujan. Fisheries Research. ICLARM
Conference Proceedings 13,
DAFTAR PUSTAKA 468p. D. Pauly and G.R.
Bakhtiar, N. M., A. Solichin dan S. Morgan (eds). International
W. Saputra. 2013. Center for Living Aquatic
Pertumbuhan dan Laju Resources Management,
Mortalitas Lobster Batu Hijau Manila, Philippines, and
(Panulirus humarus) di Kuwait Institute for Scientific
Perairan Cilacap Jawa Tengah. Research, Safat, Kuwait: 7-
Juournal of Maquares. 2(4): 1- 34p.
10. Putra, R. M., Windarti dan Yanti.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas 2012. Pertumbuhan Relatif
Air: Bagi Pengelolaan Ikan Selais (Ompok sp.) yang
Sumberdaya dan Lingkungan Tertangkap di Sungai Kampar
Perairan. Kanisius. Jakarta. dan Sungai Siak, Riau. Jurnal
Giantika, O. W. 2015. Dinamika Perikanan dan Kelautan.
Populasi Sumberdaya Ikan 17(1):65-74.
Swanggi (Priacanthus Samuel dan S. Makmur. 2012.
Tayenus, Richardson 1846) di Estimasi Parameter
Perairan Selat Sunda. Skripsi. Pertumbuhan, Mortalitas dan
Departemen Manajemen Tingkat Pemanfaatan Ikan
Sumberdaya Perairan Fakultas Taweh dan Nila di Danau
Perikanan dan Ilmu Kelautan Tempe Sulawesi Selatan.
Jurnal Bawal. 4(1): 45-52.

Anda mungkin juga menyukai