1 Oktober 2020
p-ISSN: 2774-2601
(Testing of Oil-Palm Plant Fruits As Baits in Catching Slender Walking Catfish (Clarias
niehofii) at Swamps of Sukamaju Village, Tebo Regency – Jambi)
Abstrak
Bubu menjadi salah satu alat tangkap yang umum digunakan untuk menangkap ikan di rawa dan
sungai di Jambi. Penggunaan alat tangkap ini seringkali disertai dengan umpan untuk memikat
ikan target untuk masuk ke dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji coba buah sawit
sebagai umpan dalam menangkap ikan limbat (Clarias nieuhofii) di Kabupaten Tebo, Jambi.
Pengambilan data dilakukan selama tiga bulan yang dimulai pada Juni sampai Agustus 2020 di
perairan rawa Desa Sukamaju, Kabupaten Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Metode yang digunakan adalah survey dengan menerapkan teknik penangkapan eksperimen
(experimental fishing). Sebanyak tiga unit bubu kawat yang telah dipasangi dengan umpan buah
sawit dengan 30 kali ulangan. Ikan yang tertangkap diidentifikasi dan ditabulasi serta
selanjutnya dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 145 ekor ikan yang tertangkap
dengan didominasi oleh ikan limbat (C. niehofii), kemudian diikuti oleh empat spesies lainnya
seperti ikan sepat (Trigchogaster trichopterus), bujuk (Channa lucius cuvier), betok (Anabas
testudineus) dan (kepiting) yuyu (Parathelphusa convexa). Jumlah tangkapan tertinggi dan
terendah terjadi pada bulan Juli dan Juni. Ikan limbat (C. niehofii) yang tertangkap memiliki
variasi ukuran dengan kisaran panjang 8,70 cm – 38,00 cm (rata-rata 19,27 cm) dan kisaran
berat 8,90 gram – 213,60 gram (rata-rata 74,33 gram). Pemanfaatan buah sawit sebagai umpan
dapat menarik perhatian ikan-ikan target pada alat tangkap bubu yang digunakan.
Abstract
A fish trap becoming one of fishing gears commonly utilized to catch fish in swamps and rivers
in Jambi. Using this kind of gears is frequently accompanied by baits to interest the target fish
to getting in this trap. This research was aimed at testing the fruits of oil-palm as baits in
capturing the slender walking catfish (Clarias nieuhofiii) in Tebo Regency, Jambi. Collecting
data was carried out for three months starting from June to August 2020 in the swamp waters of
Sukamaju Village, Rimbo Ulu Sub-district, Tebo Regency – Jambi. The method used was a
survey by applying an experimental fishing. Amounts of three wire traps accompanied with oil-
palm fruits as baits had been applied to catch the fish with 30 times of replications. The catch
fish were identified, tabulated and analysed. The results of this research indicate about the 145
fish captured using the fishing gear are dominated by the slender walking catfish (C. niehofii),
followed by four other fish species such as three spot gourami (Trigchogaster trichopterus),
forest snakehead fish (Channa lucius cuvier), climbing perch (Anabas testudineus), and (crab)
yuyu (Parathelphusa convexa). The highest and lowest catch occur on July and June,
respectively. The catch slender walking catfish possesses size variations such as length range of
8.70 cm – 38.00 cm (in average of 19.27 cm), and weight range of 8.90 grams – 213.60 grams
(in average of 73.33 grams). The utilization of oil-palm plant fruits as baits of wire-traps is able
to attract the target fish into the applied traps.
Keywords— bait, fish trap, oil-palm plant fruit, Tebo Regency, wetlands.
Tanjung Redeb, Sambas, Bengkayeng, adalah umpan harus dapat memikat biota
Semitau, dan Meliau). perairan yang akan dijadikan target
Bubu (traps) telah menjadi alat tangkapan, tahan lama di perairan dan
tangkap yang umum ditemukan pada praktek harganya yang murah [16] [15]. Jenis umpan
perikanan tradisional baik pada daerah laut, yang digunakan disesuaikan dengan ikan
pesisir, sungai, maupun rawa. Alat tangkap yang menjadi target tangkapan. Umpan yang
ini sifatnya pasif yang diletakkan pada murah, tersedia sepanjang waktu, dan dapat
kedalaman atau tempat tertentu dengan meningkatkan hasil tangkapan adalah jenis
durasi waktu tertentu berdasarkan pada jenis umpan yang ideal untuk digunakan dalam
sumberdaya target. Prakteknya, berbagai pengoperasian alat tangkap bubu. Percobaan
jenis dan model alat tangkap ini telah terkait dengan berbagai jenis umpan yang
dimodifikasi dan dikembangkan serta efektif baik secara langsung maupun tidak
disesuikan dengan karakteristik lingkungan langsung telah dipraktekkan oleh para
perairan dan jenis ikan target. Bahan dasar nelayan. Pemanfaatan buah sawit sebagai
bubu bervariasi, ada yang terbuat dari bahan umpan ikan dalam kegiatan penangkapan
alam seperti rotan, bambu, akar maupun menggunakan alat tangkap bubu telah lama
kayu. Ada juga yang terbuat dari bahan yang digunakan oleh masyarakat di masyarakat
lebih keras seperti besi dan plastik, serta ada adat Batin Sembilan untuk menangkap ikan
kombinasi antara rangka besi yang ditutupi berbagai jenis ikan [17]. Umpan buah sawit
plastik dan terbuat dari jaring Polyethylene juga digunakan untuk menangkap ikan air
(PE) [14]. Ukuran, bahan dasar, teknik tawar di Danau Sipogas Kabupaten Rokan
pemasangan dan umpan sangat berperan Hulu, Riau dengan menggunakan alat
terhadap efektifitas operasional alat tangkap tangkap bubu [18]. Peggunaan buah sawit
tersebut. Bagian yang terakhir tersebut sebagai umpan juga ditemukan di
digunakan untuk menarik ikan-ikan target Kalimantan Barat [19]. Secara spesifik
degan tujuan meningkatkan hasil tangkapan. ujicoba penggunaan buah sawit untuk
Umpan digunakan dalam menangkap ikan Limbat (C. niehofii) belum
pengoperasian bubu berfungsi sebagai pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan
pemikat (attractor) dengan tujuan agar ikan untuk melakukan ujicoba penggunaan buah
yang sifatnya bersembunyi dapat keluar dan sawit sebagai umpan dalam menangkap ikan
tertarik untuk masuk ke dalam bubu [15]. Limbat dengan menggunakan alat tangkap
Jenis umpan yang dipakai sangat bubu pada perairan rawa di Desa Suka Maju,
beranekaragam, ada yang memakai umpan Kabupaten Tebo – Jambi. Hasil yang
hidup, ikan rucah dengan kualitas baik, ikan diperoleh dalam pelaksanaan penelitian ini
asin petek atau sejenisnya. Hal penting yang kiranya dapat digunakan sebagai referensi
harus dipertikan dalam pemakaian umpan bagi para nelayan dalam penangkapan ikan
menggunakan bubu dengan menggunakan label sebagai penanda ikan, kain lap untuk
umpan yang murah dan tersedia sepanjang membersihkan peralatan dan kamera yang
waktu dalam usaha meningkatkan hasil berfungsi sebagai alat dokumentasi di
tangkapannya. lapangan. Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah umpan dan ikan hasil
II. METODOLOGI PENELITIAN tangkapan. Umpan bubu berasal dari buah
Ujicoba umpan buah sawit dalam sawit matang dengan jumlah sepuluh biji
penangkapan ikan dengan menggunakan alat yang ditaruh pada setiap unit alat tangkap,
tangkap bubu dimulai dari Juni sampai dan ikan hasil tangkapan.
Agustus 2020. Tempat pelaksanaannya pada Metode yang digunakan dalam
Perairan Rawa Desa Sukamaju Kecamatan penelitian ini adalah experimental fishing.
Rimbu Ulu, Kabupaten Tebo, Provinsi Data terdiri atas dua yaitu primer dan
Jambi (Gambar 1). sekunder. Data primer berupa hasil
Alat yang digunakan dalam penelitian pengumpulan data di lapangan dengan
ini terdiri atas jerigen berjumlah satu unit menggunakan alat tangkap bubu, dan data
yang berfungsi untuk menaruh (menyimpan) sekunder berasal dari telaah laporan dan
ikan hasil tangkapan di lokasi pengambilan publikasi ilmiah terkait yang mendukung
data untuk dibawa ke tempat pengukuran, pelaksanaan penelitian ini.
tiga unit alat tangkap bubu terbuat dari Sebanyak 10 biji buah sawit sebagai
kawat (0.5 mm) dengan ukuran panjang 62 umpan dimasukkan ke dalam setiap unit
cm, lebar 20 cm, bukaan mulut 15 cm. Alat bubu. Tiga unit bubu kawat diletakkan
ukur berupa penggaris dengan ukuran dengan kedalaman tertentu pada perairan
maximum 30 cm panjang yang berfungsi rawa di Desa Sukamaju. Metode
untuk mengukur panjang ikan, timbangan pengoperasian bubu meliputi persiapan,
digital platform scale digunakan untuk pemasangan umpan, pemasangan bubu
mengukur berat ikan yang tertangkap, kertas (setting), perendaman bubu (soaking), dan
Juli dan terendah pada bulan Juni dengan kelas di atas 34,4 cm yaitu hanya sebanyak 2
jumlahnya masing-masingnya adalah 70 dan individu.
35 individu. Persentasi jumlah hasil Berdasarkan ukuran berat, terdapat
tangkapan per jenisnya didominasi oleh ikan delapan kelas interval berat total ikan ini.
limbat (C. niehofiee) yaitu sebanyak 68,9% Ukuran berat terkecil dan terbesarnya
dan ikan dengan persentasi terendah adalah masing-masing adalah 8,90 dan 213,60 gram
ikan Bujuk (Channa lucius cuvier) yaitu dengan rata-rata berat adalah 74,33 gram.
3,83%. Hasil tangkapan ikan dengan Ukuran berat dengan frekuensi tertinggi
menggunakan alat tangkap bubu yang terdapat pada interval kelas 8,9-34,5 gram
dilengkapi umpan buah sawit ditampilkan yaitu sebanyak 27 ekor. Tertinggi kedua dan
dalam Tabel 1. ketiga ditempati oleh interval kelas 34,6-
Berdasarkan hasil tangkapan yang 60,1 dan 85,8-111,3 gram dengan jumlah
diperoleh pada Tabel 1, sebanyak 100 ekor masing-masing adalah 20 dan 16 individu.
ikan Limbat (C. niehofii) pada perairan rawa Frekuensi individu terendah ditempati oleh
Desa Sukamaju dijadikan sebagai sampel interval kelas 162,5-188,0 gram dengan
penelitian. Ikan tersebut tertangkap dengan jumlah individu sebanyak 3 ekor.
ukuran panjang yang bervariasi. Terdapat Pemanfaatan buah sawit sebagai
delapan kelas ukuran panjang total ikan ini. umpan pada penelitian ini menunjukkan
Ukuran panjang terkecil dan terbesarnya hasil tangkapan yang fluaktuatif berdasarkan
masing-masing adalah 8,7 cm dan 38 cm bulan tangkapan khususnya pada ikan
dengan rata-rata panjang total adalah 19,27 Limbat (C. nieuhofii) (Tabel 1). Penggunaan
cm (Gambar 3). Ukuran panjang dengan buah sawit sebagai umpan yang bertujuan
frekuensi tertinggi terdapat pada interval meningkatkan hasil tangkapan ikan air tawar
kelas 12,5-16,0 cm yakni sebanyak 22 juga dilakukan pada kegiatan penangkapan
individu, selanjutnya tertinggi kedua dan ikan di sungai Dong Sandar dan Sungai
Family Cyrinidae dengan dominansi tinggi [22] berukuran 18-48 cm. Alat tangkap yang
di kedua sungai tersebut [19]. digunakannya adalah bubu kawat dengan
Sedangkan pada penelitian Fauziah et posisi bubu saat penangkapan mengarah ke
al.[18] menunjukkan ikan yang paling daratan dimana lokasi pemasangan bubunya
banyak tertangkap adalah ikan yang berasal berada di tepi sungai.
dari Cyprinidae dengan spesies dominannya Penelitian sekarang menunjukkan
adalah ikan Lamasai (Barbodes gonionotus) bahwa ikan Limbat (C. nieuhofii) yang juga
dan ikan Tunggulubuk (Puntius lateristiga) termasuk dalam bagian dari ikan lele secara
di perairan danau Sipogas Provinsi Riau. umum yang di tangkap pada perairan rawa
Penggunaan umpan buah sawit juga Desa Sukamaju Kabupaten Tebo berada
ditemukan dalam penelitian yang dilakukan pada kisaran rata-rata panjang 19,27 cm.
oleh Nopriyanti [22] yaitu dengan Ukuran ini merupakan ukuran yang layak
membandingkan umpan buah sawit dengan tangkap seperti pada penelitian Nopriyanti
umpan ikan rucah. Hasil penelitiannya [22] yang menunjukkan ikan lele layak
menunjukkan bahwa jumlah ikan lele tangkap dengan panjang rata-rata 18 cm.
(Clarias batrachus) yang tertangkap Banyaknya ikan Limbat (C. nieuhofii)
sebanyak 48 ekor menggunakan umpan buah yang tertangkap di perairan rawa Desa
sawit, 9 ekor tanpa umpan, dan 30 ekor Sukamaju menunjukkan bahwa perairan
menggunakan umpan ikan rucah. Ikan lele tersebut merupakan habitat alami ikan
ini merupakan hasil tangkapan sampingan. tersebut. Dilihat dari aspek komposisi hasil
Hasil tangkapan utamanya adalah ikan tangkapan, penelitian ini menunjukkan
Baung (Trichogaster sp) kemudian ikan bahwa wilayah pemasangan bubu (fishing
Tawes (Barbonymus gonionotus), dan ikan ground of traps) merupakan tempat hidup
Sepatung (Pristolepis fasciata). Ikan lele ikan ini yang termasuk dari famili claridae
Gambar 3. Sebaran Ukuran Panjang dan Berat Ikan Limbat (C. niehofii) di Rawa Desa
Sukamaju Kabupaten Tebo – Provinsi Jambi
yang tertangkap pada penelitian Nopriyanti dari 3 populasi liar hutan rawa dan gambut