Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Perikanan darat dan Pesisir (JPDP) Vol. 1, No.

1 Oktober 2020
p-ISSN: 2774-2601

UJI COBA UMPAN BUAH SAWIT PADA PENANGKAPAN IKAN LIMBAT


(Clarias niehofii) DI RAWA DESA SUKAMAJU
KABUPATEN TEBO-JAMBI

(Testing of Oil-Palm Plant Fruits As Baits in Catching Slender Walking Catfish (Clarias
niehofii) at Swamps of Sukamaju Village, Tebo Regency – Jambi)

Muhammad Natsir Kholis1, La Ode Wahidin2, Yudha Maulana Syuhada1


1
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Universitas Muara Bungo - Jambi
2
Program Studi Ilmu Perikanan, Universitas Bina Insan Lubuklinggau, Sumatera Selatan
e-mail: 1kholis2336@gmail.com; *2laodewahidin@univbinainsan.ac.id;
1
syuhadamy19@gmail.com.

Abstrak
Bubu menjadi salah satu alat tangkap yang umum digunakan untuk menangkap ikan di rawa dan
sungai di Jambi. Penggunaan alat tangkap ini seringkali disertai dengan umpan untuk memikat
ikan target untuk masuk ke dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji coba buah sawit
sebagai umpan dalam menangkap ikan limbat (Clarias nieuhofii) di Kabupaten Tebo, Jambi.
Pengambilan data dilakukan selama tiga bulan yang dimulai pada Juni sampai Agustus 2020 di
perairan rawa Desa Sukamaju, Kabupaten Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Metode yang digunakan adalah survey dengan menerapkan teknik penangkapan eksperimen
(experimental fishing). Sebanyak tiga unit bubu kawat yang telah dipasangi dengan umpan buah
sawit dengan 30 kali ulangan. Ikan yang tertangkap diidentifikasi dan ditabulasi serta
selanjutnya dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 145 ekor ikan yang tertangkap
dengan didominasi oleh ikan limbat (C. niehofii), kemudian diikuti oleh empat spesies lainnya
seperti ikan sepat (Trigchogaster trichopterus), bujuk (Channa lucius cuvier), betok (Anabas
testudineus) dan (kepiting) yuyu (Parathelphusa convexa). Jumlah tangkapan tertinggi dan
terendah terjadi pada bulan Juli dan Juni. Ikan limbat (C. niehofii) yang tertangkap memiliki
variasi ukuran dengan kisaran panjang 8,70 cm – 38,00 cm (rata-rata 19,27 cm) dan kisaran
berat 8,90 gram – 213,60 gram (rata-rata 74,33 gram). Pemanfaatan buah sawit sebagai umpan
dapat menarik perhatian ikan-ikan target pada alat tangkap bubu yang digunakan.

Kata kunci— bubu; buah sawit; Kabupaten Tebo; rawa; umpan.

Abstract
A fish trap becoming one of fishing gears commonly utilized to catch fish in swamps and rivers
in Jambi. Using this kind of gears is frequently accompanied by baits to interest the target fish
to getting in this trap. This research was aimed at testing the fruits of oil-palm as baits in
capturing the slender walking catfish (Clarias nieuhofiii) in Tebo Regency, Jambi. Collecting
data was carried out for three months starting from June to August 2020 in the swamp waters of
Sukamaju Village, Rimbo Ulu Sub-district, Tebo Regency – Jambi. The method used was a
survey by applying an experimental fishing. Amounts of three wire traps accompanied with oil-
palm fruits as baits had been applied to catch the fish with 30 times of replications. The catch
fish were identified, tabulated and analysed. The results of this research indicate about the 145
fish captured using the fishing gear are dominated by the slender walking catfish (C. niehofii),
followed by four other fish species such as three spot gourami (Trigchogaster trichopterus),
forest snakehead fish (Channa lucius cuvier), climbing perch (Anabas testudineus), and (crab)
yuyu (Parathelphusa convexa). The highest and lowest catch occur on July and June,
respectively. The catch slender walking catfish possesses size variations such as length range of
8.70 cm – 38.00 cm (in average of 19.27 cm), and weight range of 8.90 grams – 213.60 grams
(in average of 73.33 grams). The utilization of oil-palm plant fruits as baits of wire-traps is able
to attract the target fish into the applied traps.
Keywords— bait, fish trap, oil-palm plant fruit, Tebo Regency, wetlands.

Universitas Bina Insan Lubuklinggau


*Corresponding Author: laodewahidin@univbinainsan.ac.id 19
Jurnal Perikanan darat dan Pesisir (JPDP) Vol. 1, No. 1 Oktober 2020
p-ISSN: 2774-2601

I. PENDAHULUAN insang (gillnet), jala tebar (cast fishing) dan


Memiliki luas wilayah sebesar pancing tajur [2]. Secara alamiah, ikan
11,86% dari keseluruhan Provinsi Jambi, Limbat (C. nieuhofii) lebih menyukai habitat
Kabupaten Tebo mempunyai potensi perairan yang jernih dan bebas pencemaran
produktivitas perikanan yang cukup maju [4]. Ikan ini tersebar luas di Asia Tenggara
dan beragam karena dilalui oleh perairan termasuk Semenanjung Malaysia, Indonesia
sungai dan danau seperti Sungai Batanghari, (Jawa, Sumatera dan Kalimantan),
Batang Tebo, Batang Sumay, Batang Tabir, Singapura, Thailand, dan Filipina [4]. Nama
Danau Tanduk, Sungai Alai, dan anak ikan beragam beragam di berbagai daerah
sungai lainnya [1] [2]. Potensi perikanan ini seperti ikan keli panjang di Desa Jungkal
telah memberikan sumbangsih pada Sektor Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Sumatera Selatan [5], ikan keli lokal di
Kabupaten Tebo sebesar 49,06%. Kontribusi Kepulauan Bangka-Belitung [6], ikan
sektor perikanan tersebut ditopang oleh limbke (Kampar, Riau), Lembat (Jambi dan
kurang lebih 1.567 kepala keluarga (KK) Sumatera Utara), Kaleh (Kalimantan), dan
perikanan di kabupaten ini. Sebagai salah Lindi (Jawa Barat, Jawa Tengah dan
satu kecamatan di Kabupaten Tebo, Rimbo Jakarta), serta nama Inggrisnya adalah
Ulu mempunyai jumlah rumahtangga slender walking catfish [4], dan Keli
perikanan sebanyak 143 KK[1]. Panjang di Jambi [7]. Ikan ini dikenal degan
Rumahtangga perikanan tersebut nama ikan Keli di Kalimatan Barat [8] [9].
menggantungkan hasil tangkapannya pada Ikan ini juga dikenal dengan nama keli
lahan seluas 58 hektar (ha) yang tersebar limbat di Perak-Malaysia [10]. Ikan lele ini
pada enam desa yaitu Desa Sungai Pandan, juga ditetapkan sebagai spesies langka di
Suka Maju, Suka Damai, Wanareja, Sido danau Songkla, Thailand selatan [11], dan
Rukun, dan Sumber Sari [3]. Desa Suka strategi pengelolaan populasinya dijelaskan
Maju merupakan salah satu desa di oleh Pechisi dan Vanichanon [12].
Kecamatan Rimbo ulu dengan perikanan Karakteristik morfologi ikan ini dijelaskan
rawa yang luasnya 6 ha menyimpan potensi lebih mendalam oleh Sudarto et al., [13]
beberapa ikan liar (wild) yang dapat dengan membandingkan sampel ikan yang
menunjang aktivitas penangkapan di desa berasal sembilan wilayah Pulau Sumatera
tersebut seperti ikan Limbat (Clarias (Palembang, Tegineneng, Jambi,
nieuhofii). Ikan ini paling banyak ditemukan Muarabungo, Telukkuantan, Pekanbaru,
di Kabupaten Tebo dengan jumlah individu Bangko, Tembilahan dan Rengat dan
yang ditemukan pada urutan kedua setelah delapan wilayah di Kalimantan (Ketapang,
ikan Kepiat (Pentus belinka) dengan Samarinda, Bereng bengkel, Tanjung Selor,
menggunakan alat tangkap berupa jaring

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 20


Jurnal Perikanan darat dan Pesisir (JPDP) Vol. 1, No. 1 Oktober 2020
p-ISSN: 2774-2601

Tanjung Redeb, Sambas, Bengkayeng, adalah umpan harus dapat memikat biota
Semitau, dan Meliau). perairan yang akan dijadikan target
Bubu (traps) telah menjadi alat tangkapan, tahan lama di perairan dan
tangkap yang umum ditemukan pada praktek harganya yang murah [16] [15]. Jenis umpan
perikanan tradisional baik pada daerah laut, yang digunakan disesuaikan dengan ikan
pesisir, sungai, maupun rawa. Alat tangkap yang menjadi target tangkapan. Umpan yang
ini sifatnya pasif yang diletakkan pada murah, tersedia sepanjang waktu, dan dapat
kedalaman atau tempat tertentu dengan meningkatkan hasil tangkapan adalah jenis
durasi waktu tertentu berdasarkan pada jenis umpan yang ideal untuk digunakan dalam
sumberdaya target. Prakteknya, berbagai pengoperasian alat tangkap bubu. Percobaan
jenis dan model alat tangkap ini telah terkait dengan berbagai jenis umpan yang
dimodifikasi dan dikembangkan serta efektif baik secara langsung maupun tidak
disesuikan dengan karakteristik lingkungan langsung telah dipraktekkan oleh para
perairan dan jenis ikan target. Bahan dasar nelayan. Pemanfaatan buah sawit sebagai
bubu bervariasi, ada yang terbuat dari bahan umpan ikan dalam kegiatan penangkapan
alam seperti rotan, bambu, akar maupun menggunakan alat tangkap bubu telah lama
kayu. Ada juga yang terbuat dari bahan yang digunakan oleh masyarakat di masyarakat
lebih keras seperti besi dan plastik, serta ada adat Batin Sembilan untuk menangkap ikan
kombinasi antara rangka besi yang ditutupi berbagai jenis ikan [17]. Umpan buah sawit
plastik dan terbuat dari jaring Polyethylene juga digunakan untuk menangkap ikan air
(PE) [14]. Ukuran, bahan dasar, teknik tawar di Danau Sipogas Kabupaten Rokan
pemasangan dan umpan sangat berperan Hulu, Riau dengan menggunakan alat
terhadap efektifitas operasional alat tangkap tangkap bubu [18]. Peggunaan buah sawit
tersebut. Bagian yang terakhir tersebut sebagai umpan juga ditemukan di
digunakan untuk menarik ikan-ikan target Kalimantan Barat [19]. Secara spesifik
degan tujuan meningkatkan hasil tangkapan. ujicoba penggunaan buah sawit untuk
Umpan digunakan dalam menangkap ikan Limbat (C. niehofii) belum
pengoperasian bubu berfungsi sebagai pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan
pemikat (attractor) dengan tujuan agar ikan untuk melakukan ujicoba penggunaan buah
yang sifatnya bersembunyi dapat keluar dan sawit sebagai umpan dalam menangkap ikan
tertarik untuk masuk ke dalam bubu [15]. Limbat dengan menggunakan alat tangkap
Jenis umpan yang dipakai sangat bubu pada perairan rawa di Desa Suka Maju,
beranekaragam, ada yang memakai umpan Kabupaten Tebo – Jambi. Hasil yang
hidup, ikan rucah dengan kualitas baik, ikan diperoleh dalam pelaksanaan penelitian ini
asin petek atau sejenisnya. Hal penting yang kiranya dapat digunakan sebagai referensi
harus dipertikan dalam pemakaian umpan bagi para nelayan dalam penangkapan ikan

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 21


Jurnal Perikanan darat dan Pesisir (JPDP) Vol. 1, No. 1 Oktober 2020
p-ISSN: 2774-2601

menggunakan bubu dengan menggunakan label sebagai penanda ikan, kain lap untuk
umpan yang murah dan tersedia sepanjang membersihkan peralatan dan kamera yang
waktu dalam usaha meningkatkan hasil berfungsi sebagai alat dokumentasi di
tangkapannya. lapangan. Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah umpan dan ikan hasil
II. METODOLOGI PENELITIAN tangkapan. Umpan bubu berasal dari buah
Ujicoba umpan buah sawit dalam sawit matang dengan jumlah sepuluh biji
penangkapan ikan dengan menggunakan alat yang ditaruh pada setiap unit alat tangkap,
tangkap bubu dimulai dari Juni sampai dan ikan hasil tangkapan.
Agustus 2020. Tempat pelaksanaannya pada Metode yang digunakan dalam
Perairan Rawa Desa Sukamaju Kecamatan penelitian ini adalah experimental fishing.
Rimbu Ulu, Kabupaten Tebo, Provinsi Data terdiri atas dua yaitu primer dan
Jambi (Gambar 1). sekunder. Data primer berupa hasil
Alat yang digunakan dalam penelitian pengumpulan data di lapangan dengan
ini terdiri atas jerigen berjumlah satu unit menggunakan alat tangkap bubu, dan data
yang berfungsi untuk menaruh (menyimpan) sekunder berasal dari telaah laporan dan
ikan hasil tangkapan di lokasi pengambilan publikasi ilmiah terkait yang mendukung
data untuk dibawa ke tempat pengukuran, pelaksanaan penelitian ini.
tiga unit alat tangkap bubu terbuat dari Sebanyak 10 biji buah sawit sebagai
kawat (0.5 mm) dengan ukuran panjang 62 umpan dimasukkan ke dalam setiap unit
cm, lebar 20 cm, bukaan mulut 15 cm. Alat bubu. Tiga unit bubu kawat diletakkan
ukur berupa penggaris dengan ukuran dengan kedalaman tertentu pada perairan
maximum 30 cm panjang yang berfungsi rawa di Desa Sukamaju. Metode
untuk mengukur panjang ikan, timbangan pengoperasian bubu meliputi persiapan,
digital platform scale digunakan untuk pemasangan umpan, pemasangan bubu
mengukur berat ikan yang tertangkap, kertas (setting), perendaman bubu (soaking), dan

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 22


Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian
Jurnal Perikanan darat dan Pesisir (JPDP) Vol. 1, No. 1 Oktober 2020
p-ISSN: 2774-2601

pengangkatan bubu (handling). Bubu yang Dimana:


dipasang tersebut diperiksa dengan durasi 3 C = Interval kelas;
hari sekali. Setiap ikan yang tertangkap Xn = Nilai data terbesar;
diidentifikasi dan diukur panjang dan Xn = Nilai data terkecil; dan
beratnya. Data yang diperoleh selama proses k = banyaknya kelas.
pekerjaan lapangan (penangkapan) Interval data yang diperoleh disusun
ditabulasi dan dianalisis untuk memberikan berdasarkan pada nilai terkecil sampai
gambaran (deskripsi) hasil penelitian. terbesar dan dikelompokkan ke dalam kelas.
Analisis terhadap hasil tangkapan Histogram dibuat berdasarkan pada sebaran
berupa jenis-jenis bukan ikan target, variasi sampel ukuran ikan hasil tangkapan yang
kelas ukuran ikan dan waktu tangkapan telah dikelaskan tersebut.
tertinggi dan terendah selama durasi Waktu tangkapan tertinggi dan
operasional penangkapan. Sebaran frekuensi terendah ditentukan berdasarkan jumlah
panjang dianalisis dengan menggunakan hasil tangkapan yang paling banyak selama
kaidah Sturges [20] [21] dengan formula pengoperasian alat tangkap di lapangan.
sebagai berikut:
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
k = 1 + 3,3 log n Ikan hasil tangkapan yang diperoleh
dengan: selama proses kegiatan di lapangan
k = banyaknya kelas; dan menemukan 5 spesies yaitu ikan Limbat (C.
n = banyaknya data. niehofii) Sepat (Trigchogaster trichopterus),
Bujuk (Channa lucius cuvier), Betok
Interval kelas ditentukan dengan rumus (Anabas testudineus) dan (kepiting) Yuyu

Gambar 2. Kegiatan Penelitian di Lapangan, Pemasangan Bubu Kawat (Kiri), Pengecekan


Bubu (Tengah) dan Ikan Limbat dan Umpan Buah Sawit dalam Bubu (Kanan)

sebagai berikut: (Parathelphusa convexa). Jumlah individu


ikan yang tertangkap bervariasi dengan total
𝑿𝒏 − 𝑿𝟏 hasil tangkapan sebanyak 145 individu.
𝑪=
𝒌 Hasil tangkapan tertinggi terjadi pada bulan

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 23


Jurnal Perikanan darat dan Pesisir (JPDP) Vol. 1, No. 1 Oktober 2020
p-ISSN: 2774-2601

Juli dan terendah pada bulan Juni dengan kelas di atas 34,4 cm yaitu hanya sebanyak 2
jumlahnya masing-masingnya adalah 70 dan individu.
35 individu. Persentasi jumlah hasil Berdasarkan ukuran berat, terdapat
tangkapan per jenisnya didominasi oleh ikan delapan kelas interval berat total ikan ini.
limbat (C. niehofiee) yaitu sebanyak 68,9% Ukuran berat terkecil dan terbesarnya
dan ikan dengan persentasi terendah adalah masing-masing adalah 8,90 dan 213,60 gram
ikan Bujuk (Channa lucius cuvier) yaitu dengan rata-rata berat adalah 74,33 gram.
3,83%. Hasil tangkapan ikan dengan Ukuran berat dengan frekuensi tertinggi
menggunakan alat tangkap bubu yang terdapat pada interval kelas 8,9-34,5 gram
dilengkapi umpan buah sawit ditampilkan yaitu sebanyak 27 ekor. Tertinggi kedua dan
dalam Tabel 1. ketiga ditempati oleh interval kelas 34,6-
Berdasarkan hasil tangkapan yang 60,1 dan 85,8-111,3 gram dengan jumlah
diperoleh pada Tabel 1, sebanyak 100 ekor masing-masing adalah 20 dan 16 individu.
ikan Limbat (C. niehofii) pada perairan rawa Frekuensi individu terendah ditempati oleh
Desa Sukamaju dijadikan sebagai sampel interval kelas 162,5-188,0 gram dengan
penelitian. Ikan tersebut tertangkap dengan jumlah individu sebanyak 3 ekor.
ukuran panjang yang bervariasi. Terdapat Pemanfaatan buah sawit sebagai
delapan kelas ukuran panjang total ikan ini. umpan pada penelitian ini menunjukkan
Ukuran panjang terkecil dan terbesarnya hasil tangkapan yang fluaktuatif berdasarkan
masing-masing adalah 8,7 cm dan 38 cm bulan tangkapan khususnya pada ikan
dengan rata-rata panjang total adalah 19,27 Limbat (C. nieuhofii) (Tabel 1). Penggunaan
cm (Gambar 3). Ukuran panjang dengan buah sawit sebagai umpan yang bertujuan
frekuensi tertinggi terdapat pada interval meningkatkan hasil tangkapan ikan air tawar
kelas 12,5-16,0 cm yakni sebanyak 22 juga dilakukan pada kegiatan penangkapan
individu, selanjutnya tertinggi kedua dan ikan di sungai Dong Sandar dan Sungai

ketiga berada pada kelas interval 16,1-19,7 Rempangi di Kabupaten Ketapang,


cm dan 19,8-23,4 cm yaitu dengan jumlah Kalimantan Barat. Ikan-ikan air tawar yang
masing-masing 21 dan 19 individu. menyukai buah sawit kebanyakan dari
Frekuensi terendah terdapat pada interval

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 24


Jurnal Perikanan darat dan Pesisir (JPDP) Vol. 1, No. 1 Oktober 2020
p-ISSN: 2774-2601

Family Cyrinidae dengan dominansi tinggi [22] berukuran 18-48 cm. Alat tangkap yang
di kedua sungai tersebut [19]. digunakannya adalah bubu kawat dengan
Sedangkan pada penelitian Fauziah et posisi bubu saat penangkapan mengarah ke
al.[18] menunjukkan ikan yang paling daratan dimana lokasi pemasangan bubunya
banyak tertangkap adalah ikan yang berasal berada di tepi sungai.
dari Cyprinidae dengan spesies dominannya Penelitian sekarang menunjukkan
adalah ikan Lamasai (Barbodes gonionotus) bahwa ikan Limbat (C. nieuhofii) yang juga
dan ikan Tunggulubuk (Puntius lateristiga) termasuk dalam bagian dari ikan lele secara
di perairan danau Sipogas Provinsi Riau. umum yang di tangkap pada perairan rawa
Penggunaan umpan buah sawit juga Desa Sukamaju Kabupaten Tebo berada
ditemukan dalam penelitian yang dilakukan pada kisaran rata-rata panjang 19,27 cm.
oleh Nopriyanti [22] yaitu dengan Ukuran ini merupakan ukuran yang layak
membandingkan umpan buah sawit dengan tangkap seperti pada penelitian Nopriyanti
umpan ikan rucah. Hasil penelitiannya [22] yang menunjukkan ikan lele layak
menunjukkan bahwa jumlah ikan lele tangkap dengan panjang rata-rata 18 cm.
(Clarias batrachus) yang tertangkap Banyaknya ikan Limbat (C. nieuhofii)
sebanyak 48 ekor menggunakan umpan buah yang tertangkap di perairan rawa Desa
sawit, 9 ekor tanpa umpan, dan 30 ekor Sukamaju menunjukkan bahwa perairan
menggunakan umpan ikan rucah. Ikan lele tersebut merupakan habitat alami ikan
ini merupakan hasil tangkapan sampingan. tersebut. Dilihat dari aspek komposisi hasil
Hasil tangkapan utamanya adalah ikan tangkapan, penelitian ini menunjukkan
Baung (Trichogaster sp) kemudian ikan bahwa wilayah pemasangan bubu (fishing
Tawes (Barbonymus gonionotus), dan ikan ground of traps) merupakan tempat hidup
Sepatung (Pristolepis fasciata). Ikan lele ikan ini yang termasuk dari famili claridae

Gambar 3. Sebaran Ukuran Panjang dan Berat Ikan Limbat (C. niehofii) di Rawa Desa
Sukamaju Kabupaten Tebo – Provinsi Jambi

yang tertangkap pada penelitian Nopriyanti dari 3 populasi liar hutan rawa dan gambut

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 25


Jurnal Perikanan darat dan Pesisir (JPDP) Vol. 1, No. 1 Oktober 2020
p-ISSN: 2774-2601

di Thailand Selatan [12]. Tempat tinggal IV. KESIMPULAN


ikan limbat yang berada di perairan tawar Penggunaan buah sawit sebagai
seperti rawa telah dijelaskan oleh Suyanto umpan pada uji coba alat tangkap bubu di
[23] bahwa habitat ikan Limbat terdapat perairan rawa Desa Sukamaju Kabupaten
pada semua perairan tawar dan tidak dapat Tebo telah sukses dilakukan. Jumlah
dijumpai di perairan payau maupun asin. keseluruhan ikan hasil tangkapan sebanyak
Ikan limbat hidup di perairan yang aliran 145 individu yang terdiri atas ikan limbat
airnya tidak terlalu deras atau perairan yang (C. niehofii), sepat (Trigchogaster
tenang seperti danau, waduk, rawa maupun trichopterus), bujuk (Channa lucius cuvier),
suatu genangan kecil. Ikan limbat memiliki betok (Anabas testudineus) dan (kepiting)
organ insang tambahan yang berfungsi untuk yuyu (Parathelphusa convexa). Ikan hasil
pengambilan oksigen dari udara. tangkapan yang paling dominan adalah ikan
Ikan Limbat (C. nieuhofii) Limbat (C. nieuhofii) dan yang paling
mempunyai tingkat penciuman yang berbeda sedikit adalah ikan bujuk (C. lucius cuvier)
dengan ikan air tawar pada umumnya. Ikan dengan persentasi masing-masing 68,96%
lele yang merupakan keluarga dekat ikan dan 3,45%. Komposisi ukuran baik panjang
Limbat mempunyai indra penciuman yang maupun berat bervariasi terdiri dari 8 kelas
mampu mengenal umpan umpan yang ukuran. Rata-rata pajang dan berat ikan
berbeda khususnya yang telah mengalami limbat (C. nieuhofii) yang tertangkap adalah
pembusukan [24]. Adanya indra penciuman 19,27 cm dan 74,33 gram dimana termasuk
ini, memungkinkan ikan Limbat tertangkap ke dalam ikan layak ditangkap. Penggunaan
pada alat tangkap bubu kawat yang telah buah sawit sebagai umpan dapat
diberi umpan buah sawit. Penelitian yang meningkatkan hasil tangkapan dalam
dilakukan oleh Harsandi et al. [25] ujicoba alat tangkap bubu di perairan rawa.
menunjukkan bahwa umpan dari buah sawit
secara berurutan yang paling bagus adalah V. SARAN
biji buah sawit, serabut buah sawit, dan Penelitian selanjutnya kiranya perlu
campuran serabut dan inti kelapa sawit, serta dilakukan dengan membandingkan
inti kelapa sawit. Dengan demikian, penggunaan jenis umpan yang berbeda dan
penggunaan buah sawit sebagai umpan termasuk penggunaan jumlah buah sawit
dalam kegiatan penangkapan ikan yang berbeda. Pemasangan bubu kawat
khususnya ikan Limbat dapat meningkatkan dengan umpan buah sawit pada musim yang
hasil tangkapan. berbeda seperti musim kemarau dan musim
hujan perlu dilakukan untuk memastikan
tingkahlaku makan ikan ini pada dua musim
yang berbeda tersebut.

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 26


Jurnal Perikanan darat dan Pesisir (JPDP) Vol. 1, No. 1 Oktober 2020
p-ISSN: 2774-2601

VI. DAFTAR PUSTAKA and G. Khoo, "Ichtiyofauna checklist


(Chordata: Actinopterygii) for
indicating water quality in Kampar
[1] BPS, "Provinsi Jambi Dalam Angka,"
River catchment, Malaysia,"
2014. Biodiversitas, vol. 19, no. 6, pp. 2252-
[2] H. R. S. Paramudita BJ., "Studi 2274, 2018.
biodiversitas ikan di perairan Sungai
[11] S. Kiriratniko and A. Kiriratnikom,
Batanghari Desa Bedaro Rampak "Growth, feed utilization, survival and
Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten
body composition of fingerlings of
Tebo Provinsi Jambi," Semah: Journal slender walking catfish, Clarias
Pengelolaan Sumberdaya Perairan, nieuhofii, fed diets containing different
vol. 4, no. 2, pp. 103-114, 2020.
protein levels," Songklanakarin, vol.
[3] B. K. Tebo, "Kecamatan Rimbo Ulu 34, no. 1, pp. 37-42, 2012.
Dalam Angka," 2018.
[12] J. Pechsiri and A. Vanichanon,
[4] H. M. Manullang and Khairul., "Genetic diversity in slender walking
"Growth pattern study of slender catfish (Clarias nieuhofii) populations:
walking catfish (Clarias nieuhofii) as implications for population
environmental biology indicator," management," Walailak J. Sci & Tech,
Jurnal Mangifera Edu, vol. 5, no. 1, pp. vol. 13, no. 5, pp. 511-519, 2016.
1-7, 2020.
[13] Sudarto., G. G. Teugels and L.
[5] D. Mutmainnah, "Kegiatan perikanan Pouyaud, "Description of a new clariid
perairan rawa lebak sebagai sumber catfish, Clarias pseudonieuhofii from
pendapatan nelayan di Desa Jungkal," West Borneo (Siluriformes: Clariidae),"
Jurnal Pembangunan Manusia, vol. 7, Zoological Studies, vol. 43, no. 1, pp. 8-
no. 1, pp. 91-104, 2013. 19, 2004.
[6] A. F. Syarif, A. Gustomi and A. S. P. [14] M. R. Ferdiansyah, Asriyanto. and A.
Aji, "Keragaan pertumbuhan dan Rasyid, "Perbandingan hasil tangkapan
sintasan ikan keli lokal (Clarias bubu lipat kotak dengan bubu lipat
nieuhofii) asal Pulau Bangka yang kubah terhadap hasil tangkapan
dipelihara pad sumber air berbeda di rajungan (Portunus pelagicus) di
tahap awal domestikasi," Journal of Perairan Rembang, Jawa Tengah,"
Fisheries and Marine Research, vol. 4, Perta Jurnal Perikanan Tangkap, vol.
no. 1, pp. 66-70, 2020. 1, no. 1, pp. 1-8, 2018.
[7] S. B. Susilo, "Jenis ikan dan perikanan [15] R. M. Norfathronni, Asriyanto. and
di Jambi," in Prosidin Seminar Sardiyatmo., "Pengaruh perbedaan
Nasional Keanekaragaman Hayati transparansi bubu dan umpan terhadap
Ikan, 6 Juni 2000. hasil tangkapan ikan wader (Rasbora
[8] Restu. and P. Nataleo, "Perkawinan argyrotaenia) di Rawa Jombor,
silang antara keli jantan (Clarias Kabupaten Klaten.," Journal of
nieuhofii) dan lele lokal betina (Clarias Fisheries Resources Utilization
batrachus) dengan perbandingan bobot Management and Technology, vol. 3,
induk yang berbeda," Jurnal Ilmu no. 4, pp. 111-119, 2014.
Kewani Tropika, vol. 5, no. 2, pp. 101- [16] S. Martasuganda, Bubu (Traps), Bogor:
104, 2016. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya
[9] Sudarto. and L. Pouyaud, Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
"Identification key base on Kelautan IPB, 2005.
morphological characters of the [17] Musadat., T. Sukmono and A. Satya,
southeast Asian species of the genus "Kearifan lokal Batin Sembilan dalam
Clarias (Pisces: Clariidae)," Jurnal memanfaatkan sumber daya perikanan
Ikhtiologi Indonesia, vol. 5, no. 2, pp. di Aeral Hutan Harapan - Jambi.," in
39-47, 2005. Prosiding Seminar Nasional Ikan Ke-8,
[10] N. G. C. K. Chuan, P. A. Oii, K. Wong Bogor, 3-4 June, 2018.

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 27


Jurnal Perikanan darat dan Pesisir (JPDP) Vol. 1, No. 1 Oktober 2020
p-ISSN: 2774-2601

[18] P. Fauziah, A. A. Purnama and R. K. R.


Yolanda, "Keanekaragaman ikan
(pisces) di Danau Sipogas Kabupaten
Rokan Hulu Provinsi Riau," Jurnal
Biologi Udayana, vol. 21, no. 1, pp. 17-
20, 2017.
[19] O. Saputra, M. S. Anwari and R.
Herawatiningsih, "Keanekaragaman
jenis ikan air tawar di Sungai Dong
Sandar dan Sungai Rempangi di
Kecamatan Sungai Luar Kabupaten
Ketapang," Jurnal Hutan Lestari, vol.
7, no. 1, pp. 21-31, 2018.
[20] H. A. Sturges, "The choice of a class
interval," Journal of the American
Statistical Association, vol. 21, no. 153,
pp. 65-66, 1926.
[21] R. Lempoy, A. B. Rondonuwu and N.
E. Bataragoa, "Ukuran dan hubungan
panjang berat ikan serta faktor kondisi
ikan Capungan Banggai Pteropogon
Kaudernis Koumans, 1933 di Selat
Lembeh Sulawesi Utara," Jurnal Ilmiah
Platax, vol. 8, no. 1, pp. 30-36, 2020.
[22] Nopriyanti, "Perbedaan jenis umpan
terhadap hasil tangkapan ikan baung
(Mystus nemurus CV) menggunakan
bubu di Sungai Batang Kumu," IPB
University, Bogor, 2018.
[23] R. Suyanto, Budidaya ikan lele, Jakarta:
Penebar Swadaya, 2004.
[24] Bustari. and A. Hidriyani, "Tanggapan
ikan patin (Pangasius sutchi) dan ikan
lele (Clarias batrachus) terhadap bau
umpan yang berbeda," Jurnal
Perikanan dan Kelautan, vol. 12, no. 1,
pp. 48-54, 2007.
[25] A. Harsandi, A. Brown and I. Syofyan,
"Pengaruh variasi komponen biji sawit
terhadap hasil tangkapan ikan sepat
rawa (Trichogaster trichopterus) paa
alat tangkap bubu," Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, vol. 2, no. 2, 2015.

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 28

Anda mungkin juga menyukai