Anda di halaman 1dari 11

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2010, hlm 39-47 Vol 38 No.

1
ISSN 0126-6265

39
Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2010, hlm 39-47 Vol 38 No.1
ISSN 0126-6265

IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI IKAN-IKAN DARI WADUK


PLTA KOTO PANJANG KABUPATEN KAMPAR, RIAU

BY

Sampe Harahap1), Syafriadiman1) dan Erian Huri1)

Diterima: 15 Januari 2010 / Disetujui: 25 Januari 2010

ABSTRACT

This research was conducted on October to Desember 2009 at PLTA


Koto Panjang reservoir an Fisheries Biology Laboratory, Fisheries and Marine
Science Faculty University of Riau. The objective of this research was to
indentify, find out varieties and economics value of fish occured at the reservoir.
The method applied in this research was survey method by applying 7 stations for
fish collection. Sample identification generated 44 varieties, these sorts included 6
Ordos, 17 Familyes and 30 Genus. From 44 varietes collected could be identified
that 30 ot them were ornamental fishes, 33 kinds were consumed fishes and 7
kinds were aquaculture fishes. These fishes may occur in the dam because they
escape from the cages or because the PLN distributed the fishes in the dam by
2001 and now they reproduced.

Keywords: Identification, Inventarization, fish, reservoir.

PENDAHULUAN 1 Sementara itu Pulungan et al. (1986)


Waduk merupakan suatu menyatakan sebelum dibangun
perairan tergenang yang dibuat oleh waduk, pada penelitiannya
manusia melalui pembendungan ditemukan ikan-ikan yang hidup di
aliran sungai. Pembangunan waduk Sungai Kampar Kanan sebanyak 25
bertujuan untuk memenuhi jenis. Setelah 4 tahun waduk berdiri,
keperluan, sebagai pembangkit Pulungan (2000) menyatakan bahwa
tenaga listrik, pengendali banjir, ikan-ikan yang terdapat pada waduk
pengairan, perikanan dan pariwisata. PLTA Koto Panjang jumlahnya 22
Perairan waduk pada umumnya jenis. Jenis ikan setelah menjadi
mempunyai kedalaman dan luas waduk lebih sedikit jika
permukaan air yang berfluktuasi dibandingkan dengan jenis-jenis ikan
kecil. sebelum waduk dibangun, dimana
Proses perubahan lingkungan tidak dijumpainya lagi beberapa jenis
perairan dari perairan yang memiliki ikan seperti tali-tali (Botia
ukuran kecil, berarus dan berbatu hymenophysa Blkr), tali-tali
menjadi perairan tergenang luas dan (Nemachilus fasciatus CV), buntal
dalam, jelas akan dapat berpengaruh (Tetraodon leiurus Blkr), Ongan
terhadap komposisi spesies flora dan (Osteochilus borneensis Blkr),
fauna yang hidup di dalamnya. pantau kulibi (Rasbora vaillanti
Popta), Seluang (Dangila fasciata
Blkr), tetapi ada jenis-jenis ikan yang
1)
Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu tidak dijumpai ketika waduk belum
Kelautan Universitas Riau Pekanbaru

39
Identifikasi dan Inventarisasi Ikan-ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 38 No.1 Februari 2010

terbentuk dan dijumpai setelah identifikasi dan inventarisasi ikan-


waduk terbentuk seperti ikan motan ikan dari Waduk PLTA Koto
motan (Thynnicthys polylepis CV), Panjang dengan menggunakan alat
julung-julung (Hemirhampus sp), tangkap yang bervariasi dan lokasi
toman (Chana micropeltes) baung tempat penangkapan yang dapat
tundik (M. nigriceps CV), baung mewakili seluruh kondisi perairan
senggal (M. planiceps), tapah waduk, sehingga dapat diketahui
(Wallago leeri Blkr), juaro masih ada atau tidaknya ikan-ikan
(Pangasius polyuronodon), kalang yang telah ditemukan pada penelitian
(Clarias tyesmani Blkr), bawal air terdahulu, serta kemungkinan
tawar (Monodactylus argenteus). dijumpainya ikan-ikan yang pada
Pekanbaru POS (2001) penelitian terdahulu tidak ditemukan
memberitahukan bahwa Perusahan
Listrik Nasional (PLN) PLTA Koto METODE PENELITIAN
Panjang melakukan penebaran benih
Waktu dan Tempat
ikan mas (Cyprinus carpio), tawes
(Puntius javanicus), gurami Penelitian ini dilaksanakan
(Osphronemus gouramy), patin dari bulan Oktober sampai Desember
(Pangasius sucthi) sebanyak 10.000 2008 di Waduk PLTA Koto Panjang,
per jenis, penebaran ini dilakukan Laboratorium Pengelolaan Kualitas
langsung oleh Kepala PLN Sektor Air dan Tanah FAPERIKA, UR.
Pekanbaru dan delapan Kepala Desa
dari sepuluh desa yang terdapat di Bahan dan Alat
Kecamatan XIII Koto Kampar ke Bahan yang digunakan dalam
perairan Waduk PLTA Koto penelitian ini adalah formalin 4 %
Panjang. yang digunakan untuk mengawetkan
Ikan-ikan yang diperoleh ikan koleksi agar tidak membusuk.
pada penelitian-penelitian terdahulu Ikan koleksi diperoleh dari Waduk
umumnya bersifat ekonomis, hal ini PLTA Koto Panjang selama
dikarenakan penelitian yang telah penelitian berlangsung.
dilakukan menggunakan alat tangkap Alat-alat yang digunakan
yang dimiliki nelayan. Alat tangkap terdiri dari berbagai jenis alat
yang dimiliki nelayan tidak dapat tangkap seperti: jaring (Gill-net)
menangkap ikan-ikan yang dengan ukuran mata jaring yaitu 2,5
berukuran kecil, ikan yang hidup di dan 7 inchi, pancing dengan ukuran
daerah bebatuan dan vegetasi, oleh mata pancing yaitu no 3-12, jala,
karena itu perlu digunakan alat bubu, lukah, tangguk, rawai, alat
tangkap seperti alat tangkap setrum, tangkap setrum, jala serok. Wadah
tangguk, jala serok. Selain itu dengan ikan digunakan ember plastik dengan
berkembangnya usaha budidaya yang ukuran volume 10 liter, aerator
dilakukan masyarakat disekitar baterai, aquarium ukuran 30 x 20 x
waduk dan restoking yang dilakukan 30 cm yang telah dikasih pembatas
PLN, dapat menambah yang bisa diatur posisinya untuk
keanekaragaman jenis ikan yang ada digunakan sebagai media dalam
di waduk, jika ikan-ikan yang masuk mengambil foto ikan-ikan koleksi
ke waduk dapat berkembang. yang masih hidup, kamera untuk
Berdasarkan hal tersebut memfoto ikan koleksi, serta perahu
maka penulis ingin melakukan yang memiliki panjang 4 m dan

40
Identifikasi dan Inventarisasi Ikan-ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 38 No.1 Februari 2010

lebarnya 1 m digunakan pada saat galan, daro putih, repason, lelan,


pengoperasian alat tangkap dan alat- sunau, dokum, seluang, pantau,
alat tulis. pantau seluang, pantau, ciling-ciling,
selopu, lele lokal, kalang, tapah,
Metode Penelitian betok, tilan, dan belida, kemudian
Lokasi penelitian ditetapkan ikan koleksi yang telah diperoleh
tujuh stasiun. Penentuan stasiun ini Ikan sampel yang diperoleh
diambil dengan melihat karakteristik diawetkan dengan formalin 4 % yaitu
yang berbeda, kegiatan budidaya dan ikan dimasukkan kedalam kantong
lokasi restoking yang dilakukan oleh plastik yang telah dilubangi agar
PLN yang dianggap sudah mewakili formalin dapat masuk kedalamnya
kondisi waduk PLTA Koto Panjang. dan dimasukkan dalam stoples atau
Lokasi yang dipilih sebagai lokasi botol besar yang berisi formalin dan
penelitian adalah; Stasiun I Tanjung diberi label berisi keterangan tentang
Alai, Stasiun II Batu Bersurat stasiun dan ulangan yang keberapa
(Waduk, Sungai Gulamo dan Sungai ikan sampel tersebut diambil.
Osang), Stasiun III Pongkai Identifikasi dilakukan di lapangan
Istiqomah, Stasiun IV Koto Tuo, dan di laboratorium Biologi
Stasiun V Muara Takus, Stasiun VI Perikanan Fakultas Perikanan dan
Gunung Bungsu dan Stasiun VII Ilmu Kelautan Universitas Riau
Tanjung Balit. dengan menggunakan buku panduan
Ikan koleksi diperoleh dari identifikasi karangan Saanin 1984
nelayan yang telah diarahkan untuk dan Kottelat et.al 1993.
menangkap ikan di daerah yang Individu ikan yang terkoleksi
sudah ditentukan dan hasil tangkapan di catat ciri-ciri morfometrik dan
yang dilakukan oleh peneliti. meristik yang dimiliki oleh masing-
Pengambilan ikan koleksi dilakukan masing individu ikan. Menurut
3 kali dengan selang waktu dua Saanin (1984) dan Kottelat et.al
minggu sekali. Pengambilan ikan (1993) adapun sifat-sifat ikan yang
koleksi dibutuhkan waktu sekitar 4 penting bagi identifikasi ialah
hari, dimana setiap stasiun dibedakan sebagai berikut :
setiap kali pengambilan yang terdiri Data meristika yang penting
dari pagi dan sore hari. antara lain :
Metode pengumpulan ikan 1. Rumus sirip, yaitu suatu rumus
koleksi digunakan metode sampling yang menggambarkan bentuk dan
strata digunakan untuk jenis-jenis jumlahnya jari-jari sirip, dan
ikan yang jumlahnya lebih dari 5 bentuk sirip.
perjenisnya seperti ikan motan, 2. Bentuk garis rusuk dan jumlah
kapiek, sipaku, mansai, malih, mas, sisik yang membentuk garis
barau, dungan, pulau buja, rusuk itu.
sepimping, timah-timah, subahan, 3. Jumlah sisik diatas garis rusuk
pantau, baung, ingir-ingir, julung- dan dibawah garis rusuk serta
julung, kepala timah, sepat rawa, jumlah sisik keliling batang ekor.
laga, nila, toman, gabus, gurami, 4. Jumlah sisik keliling badan, sisik
tambakan, katung dan buntal. pipi dan sisik di depan sirip
Metode sensus digunakan untuk punggung.
ikan-ikan yang jumlahnya kurang 5. Jumlah sungut dan lubang hidung
dari 5 perjenisnya seperti ikan Tabin

41
Identifikasi dan Inventarisasi Ikan-ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 38 No.1 Februari 2010

6. Bentuk sisik dan gigi beserta Data morfometrik yang perlu


susunan dan tempatnya. diukur mengikuti petunjuk Kottelat
7. Tulang-tulang insang. et al. (1993), seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Skema pengambilan data meristik dan morfometrik pada ikan untuk
keperluan identifikasi (Kottelat et.al, 1993).

(Genus). Keempatpuluhempat
Keterangan : spesies ikan itu antara lain: daro
putih (Albulichtys albuloides), Tabin
(A) sirip punggung, (B) sirip ekor, galan (Amblyrhynchichtys truncates),
(C) gurat sisi, (D) lubang hidung, (E) sipaku (Cyclochelichthys apogon),
sungut, (F) sirip dada, (G) sirip mansai (C. heteronema), puyau (C.
perut, (H) sirip dubur, (a) panjang repason), mas (Cyprinus carpio),
total, (b) panjang standar, (c) malih (Labiobarbus festifus/ Dangila
panjang kepala, (d) panjang batang festiva), dungan (Hampala
ekor, (e) panjang moncong, (f) tinggi bimaculata), barau (H.
sirip punggung, (g) panjang pangkal macrolepidota), pulau buja
sirip punggung, (h) diameter mata, (Osteochilus kahajanensis), lelan (O.
(i) tinggi batang ekor, (j) tinggi pleurotaenia/ Labeo pleurotaenia),
badan, (k) panjang sirip dada, (l) sepimping (Oxygaster anomarula),
panjang sirip perut. timah-timah (Parachela
hypophthalmus), sunau / tewaring
Selain itu untuk (Puntius binotatus), subahan (P.
mempermudah dalam identifikasi bulu), dokum (P. lateristriga),
ikan yang masih dalam keadaan kapiek (P. schwanefeldi), seluang
segar maka digunakan metode (Rasbora argyrotaenia), pantau (R.
pencocokan warna ikan dengan cephalotaenia), pantau seluang (R.
warna-warna yang terdapat pada cat elegans), pantau kulibi (R.
merek Asoka. sumaterana), pantau (R. triliniata),
motan (Thynnichtys polylepis), tali-
HASIL DAN PEMBAHASAN tali (Nemachilus selangoricus),
Hasil koleksi teridentifikasi selopu (Leiocassis leiacanthus),
sekitar 44 spesies. Jenis-jenis ikan ini baung (Mystus nemurus), ingir-ingir
termasuk ke dalam 6 bangsa (Ordo), (M. nigriceps), lele lokal (Clarias
17 suku (Famili), dan 30 marga batrachus), kalang (C. teijesmani),

42
Identifikasi dan Inventarisasi Ikan-ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 38 No.1 Februari 2010

tapah (Wallago leerii), julung-julung laga (Trichopsis vittata), nila


(Strongylura strongylura), kepala (Oreochromis niloticus), toman
timah (Aphlocheilus panchax), betok (Channa micropeltes), gurami
(Anabas testudineus), sepat rawa (Osphronemus goramy), belida
(Trichogaster trichopterus), laga (Notopterus borneensis), buntal
(Trichopsis vittata), nila (Tetraodon leiurus), kepala timah
(Oreochromis niloticus), toman (Aphlocheilus panchax), lele lokal (
(Channa micropeltes), gabus (C. Clarias batrachus). Hal ini
striata), gurami (Osphronemus dikarenakan lokasi pengambilan ikan
gouramy), tambakan (Helostoma yang lebih luas dibandingkan dengan
temminchkii), tilan (Mastacembelus penelitian terdahulu, kemudian pada
unicolor), katung (Peristolepis penelitian terdahulu menggunkan
grooti), buntal (Tetraodon leiurus), alat tangkap yang dimiliki nelayan
belida (Notopterus borneensis). yang berada di sekitar waduk antara
Pada penelitian terdahulu lain jaring, rawai, dan pengilar,
hanya diperoleh 22 spesies sementara itu pada penelitian ini
sedangkan pada penelitian ini di selain menggunakan alat tangkap
peroleh 44 spesies. Ikan-ikan yang yang dimiliki oleh nelayan juga
pada penelitian terdahulu diperoleh menggunakan alat tangkap jenis lain
tetapi pada penelitian ini tidak sehingga dapat menangkap jenis-
diperoleh antara lain: Pitulu jenis yang memiliki ukuran kecil.
(Epalzeorhynchuc kallopterus), Tidak ditemukannya lagi ikan-ikan
gadih/garing (Tor tambroides), bawal seperti pitulu, bawal air tawar, bujuk,
air tawar (Monodactylus argenteus), paweh, gadih garing
bujuk (Channa lucius) dan paweh berkemungkinan disebabkan oleh
(Osteochilus hasselti), selain itu ada terbatasnya waktu pengumpulan ikan
beberapa spesies pada penelitian koleksi, yang dilakukan pada satu
terdahulu tidak ditemukan tetapi musim yaitu musim kemarau. Selain
ditemukan pada penelitian ini antara itu informasi yang diperoleh dari
lain : daro putih (Albulichthys nelayan bahwa ikan pitulu dan gadih
albuloides), mansai garing tidak terdapat lagi di waduk,
(Cyclocheilichthys hetronema), kemungkinan disebabkan telah
repason/puyau (C. repason), mas terjadi perubahan kondisi lingkungan
(Cyprinus carpio), dungan (Hampala periran dari perairan mengalir atau
bimaculata), pulau buja (Osteochilus berarus dengan kedalaman yang
kahajanensis), lelan (O. tidak terlalu dalam menjadi perairan
pleurotaenia), timah-timah yang tergenang dengan kedalaman
(Parachela hypothalamus), puluhan meter. Hal ini sesuai dengan
sunau/tewaring (Puntius binotatus), Kottelat et. al. (1993).
dokum (P. lateristriga), seluang Jenis-jenis ikan yang
(Rasbora argyrotaenia), pantau (R. ditemukan, 30 jenis diantaranya
cephahalotaenia), pantau seluang (R. tergolong sebagai ikan hias, 33 jenis
elegans), pantau kulibi (R. tergolong ikan konsumsi dan 7 jenis
sumaterana), selopu (Leiocassis tegolong ikan budidaya. Jenis yang
leiacanthus), tali-tali (Nemachilus dapat digolongkan sebagai ikan hias,
selangoricus), julung-julung beberapa diantaranya ada yang
(Strongylura strongylura), sepat mempunyai nilai ekonomis seperti
rawa (Trichogaster trichopterus), dari marga Rasbora, Puntius,

43
Identifikasi dan Inventarisasi Ikan-ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 38 No.1 Februari 2010

Nemachilus, Trichogaster dan dan mas (C. carpio), tetapi untuk


Notopterus, selain itu juga masih ada ikan mas penyebarannya belum
jenis ikan yang tergolong sebagai merata.
ikan hias tetapi belum populer seperti
dari marga Leiocassis, Anabas, KESIMPULAN
Helostoma, Peristolepis,
Mastacembelus, Tetraodon, Ikan yang berhasil terkoleksi
Osphronemus, Oreochromis, di Waduk PLTA Koto Panjang
Channa, Trichopsis, Strongylura sebanyak 44 jenis. Jenis-jenis ikan
Cyclocheilichthys, Hampala, ini termasuk ke dalam 6 bangsa
Osteochilus dan Aphlocheilus. (Ordo), 17 suku (Famili) dan 30
Rifai et.al (1988) dan marga (Genus). Jenis-jenis ikan yang
Kottelat et.al (1993) menyatakan ditemukan, 30 jenis diantaranya
jenis ikan hias yang umum tergolong sebagai ikan hias, 33 jenis
diperdagangkan adalah Botia tergolong ikan konsumsi dan 7 jenis
macracanthus, Acoantopsis sp, tegolong ikan budidaya. Jenis yang
Pangio sp, Mastacembelus sp, dapat digolongkan sebagai ikan hias
Brachygobius sp, Channa seperti :sipaku (Cyglocheilichthys
micropeltes, Scleropages formosus, apogon), puyau (C. repason), dungan
Epalzeorhynchus kalopterus, (Hampala bimaculata), barau (H.
Balantiocheilos melanopterus, macrolepidota), pulau buja
Rasbora sp, Barbodes schwanefeldi, (Osteochilus kahajanensis),
Puntius sp, Dermogenys pusillus, sunau/tewaring (Puntius binotatus),
Bagrichthys hypselopterus, Chaca subahan (P. bulu), dokum (P.
bankanensis, Chaca chaca, lateristriga), kapiek (P.
Krytopterus bicirrhis (atau K. schwanefeldi), pantau (Rasbora
minor), Ompok bimaculatus, cephalotaenia), pantau seluang (R.
Leiocassis sp, Telmatherina ladigesi, elegans), pantau kulibi (R.
Oryzias celebensis, Aplocheilus sumaterana), pantau (R. triliniata),
panchax, Betta sp, Leptobarbus tali-tali (Nemachilus selangoricus),
hoeneveldi, Macrones sp, selopu (Leiocassis leiacanthus),
Barbichthys laevis, Cryptopterus sp, julung-julung (Strongylura
Sphaerichthys ospheromonoides, strongylura), kepala timah
Oxyeleotris sp, Labeo (Aphlocheilus panchax), betok
chrysophekadion. (Anabas testudineus), sepat rawa
Ikan-ikan yang (Trichogaster trichopterus), laga
dibudidayakan masyarakat yang (Trichopsis vittata), toman (Channa
masuk ke waduk adalah ikan mas micropeltes), nila (Oreochromis
(Cyprinus carpio) tetapi belum niloticus), gurami (Osphronemus
berkembang, karena yang tertangkap gouramy), tambakan (Helostoma
selama penelitian ukurannya hampir temminchkii), tilan (Mastacembelus
sama dengan yang ada di dalam unicolor), katung (Peristolepis
keramba dan penyebarannya hanya grootii), buntal (Tetraodon leiurus),
disekitar keramba. Ikan-ikan yang belida (Notopterus borneensis).
direstoking oleh PLN pada tahun Ikan-ikan yang
2001 ada yang berkembang, hal ini dibudidayakan masyarakat yang
dikarenakan terkoleksinya anak-anak masuk ke waduk adalah ikan mas
ikan gurami (Osphronemus goramy) (Cyprinus carpio) telah berkembang,
begitu pula ikan-ikan yang

44
Identifikasi dan Inventarisasi Ikan-ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 38 No.1 Februari 2010

direstoking oleh PLN pada tahun Kecamatan XIII Koto


2001 ada yang berkembang, hal ini Kampar Kabupaten Kampar
dikarenakan terkoleksinya anak-anak Propinsi Riau. Laporan
ikan gurami (Osphronemus goramy) Praktek Lapang, Fakultas
dan mas (C. carpio), tetapi untuk Perikanan dan Ilmu Kelautan
ikan mas penyebarannya belum Universitas Riau, Pekanbaru.
merata. 44 halaman (tidak
Dari semua jenis yang diterbitkan).
terkoleksi jumlahnya tidak semuanya
mencapai 5 ekor per spesies, hal ini Departemen Pertambangan dan
dikarenakan ada beberapa spesies Energi, 1995. Proyek Induk
ikan yang telah sulit ditemukan di Pembangkitan dan Jaringan
Waduk PLTA Koto Panjang antara Sumatera Berat dan Riau
lain : daro putih (Albulichtys (tidak diterbitkan).
albuloides), Tabin galan
(Amblyrhynchichtys truncates), lelan Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan.
(O. pleurotaenia/ Labeo Armico. Bandung. 190
pleurotaenia), tali-tali (Nemachilus Halaman.
selangoricus).
Hamidy, R. dan H. Alawi. 1981.
Inventarisasi jenis-jenis ikan
DAFTAR PUSTAKA di Sungai Sail, Kotamadya
Pekanbaru. Fakultas
Alamsyah, Z., 1974. Ikhtyologi Perikanan Universitas Riau,
Sistematika (Ichthyologi I). Pekanbaru. 49 halaman
PPM. PT. ITB, Bogor. 183 (Tidak diterbitkan).
halaman.
Hamidy, Y, M. Ahmad, H. Alawi, T.
Badan Penelitian dan Pengembangan Dahril, C.P. Pulungan dan
Pengelolaan Sumberdaya M.M. Siregar. 1983.
Perairan dan Lingkungan Identifikasi dan inventarisasi
(BPP-PSPL) dan PT. PLN jenis-jenis ikan di Sungai
(Persero) Pembangkit dan Siak, Riau. Pusat Penelitian
Penyalur Sumatera Bagian Universitas Riau, Pekanbaru.
Utara (KITLUR 63 halaman. (Tidak
SUMBAGUT). 2005. diterbitkan).
Pemantauan Pelaksanaan
Rencana Pengelolaan Ilyas, S., H. Atmadja, S.K. Endi, P.
Lingkungan (RKL) dan Kunto dan S. Disi. 1989.
Rencana Pemantauan Petumjuk Teknis
Lingkungan (RPL) PLTA Pengelolaan Perairan Waduk
Koto Panjang, Pekanbaru bagi Pembangungan
halaman 4.2-31 (Tidak Perikanan. Dirjen Perikanan,
diiterbitkan). Jakarta. 19 halaman.
Damanik, N. 2001. Inventarisasi Jorgensen, S.E. 1980. Lake
Ikan Ordo Cypriniformes Management. Pergaman
yang terdapat di Waduk Press. Oxford. 167 halaman.
PLTA Koto Panjang

45
Identifikasi dan Inventarisasi Ikan-ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 38 No.1 Februari 2010

Kottellat, M., A.J. Whitten, M.s. Lukistyowati dan A.A.


Kartika dan S. Wiroatmodjo. Siregar. 1986. Diskripsi Ikan-
1993. Ikan Air Tawar di ikan dari Hulu Sungai
Perairan Indonesia bagian Kampar Kanan. Riau. Puslit
Barat dan Sulawesi. Seriplius Universitas Riau, Pekanbaru.
Edition (HK), Ltd. 37 halaman. (Tidak
Kerjasama dengan Proyek diterbitkan).
EMDI, Kantor Menteri
Negara Kependudukan dan Pulungan, C.P. 1987. Jenis-jenis
Lingkungan Hidup RI. Ikan Cyprinid Daerah Riau.
Jakarta 293 hal. Bulletin Estuaria. VII (21) :
10-13.
Lembaga Penelitian UNPAD. 1996.
Laporan Akhir Studi Zonasi Pulungan, C.P. 2000. Diskripsi Ikan-
Daerah Genangan Proyek ikan Air Tawar dari Waduk
PLTA Koto Panjang. Buku PLTA Koto Panjang, Riau.
Pertama. Lembaga Penelitian Puslit Universitas Riau.
Universitas Padjajaran, Pekanbaru 34 halaman (tidak
Bandung. 75 halaman. diterbitkan).

Lukistyowati, I. 1992. Re- Rambe, N. S. 2002. Studi Distribusi


Inventarisasi dan Identifikasi Ikan Secara Horizontal di
Ikan-ikan Cobitidae, Lapisan Permukaan Waduk
Notopteridae dan PLTA Koto Panjang
Osteoglossidae di Perairan Kecamatan XIII Koto
Umum Daerah Riau, Kampar Kabupaten Kampar
Pekanbaru. 23 halaman Propinsi Riau Skripsi
(Tidak diterbitkan). Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Riau,
Nelson, J.S. 1984. Fishes of the Pekanbaru. 76 halaman
World. John Wiley an Sons. (Tidak diterbitkan).
New York. 523 p.
Rifai, A, S. Nurdawati, S dan
Odum, 1993. Dasar-dasar Ekologi. Nasution, Z. 1988. Survai
Diterjemahkan Oleh Ikan Hias di Perairan Umum
Samingan, T FMIPA Institut Jambi, Sumatera. Bulletin
Pertanian Bogor. Gajah Penelitian Perikanan Darat
Mada University, Press. 574 Vol. 7 No. 2, Bogor.
halaman. Halaman 47-52.

Pekanbaru POS. 2001. Pembersihan Saanin, H. 1984. Taksonomi dan


Waduk PLTA Koto Panjang Kunci Identifikasi Ikan Jilid
Dilanjutkan. 30 Oktober 1 dan 2. Binacipta, Jakarta.
2001. Pekanbaru. Halaman 520 halaman.
13.
Sihotang, C. 1998. Limnologi I.
Pulungan, C.P., Pardinan, A. Fakultas Perikanan
Sianturi, M. Siagian. I. Universitas Riau, Pekanbaru.

46
Identifikasi dan Inventarisasi Ikan-ikan Berkala Perikanan Terubuk Vol 38 No.1 Februari 2010

64 halaman (tidak Berdasarkan Kedalaman


diterbitkan). Secchi di Perairan Waduk
PLTA Koto Panjang
Siregar, S., Y. Hamidy, M. Kadir Kecamatan XIII Koto
dan H. Alawi. 1979. Kampar Kabupaten Kampar
Inventarisasi Jenis-jenis Ikan Propinsi Riau. Skripsi
di Sungai Rokan, Riau. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Fakultas Perikanan Kelautan Universitas Riau,
Universitas Riau, Pekanbaru. Pekanbaru. 44 halaman
59 halaman (Tidak (Tidak diterbitkan).
diterbitkan).
Soesanto. 1974. Sumber Perikanan
Siska, M. 2002. Distribusi Ikan dan Perlindungan :
Kapiek (Barbodes Correspondence Course
schwanefeldi Blkr) di Waduk Center. Dirjen Perikanan
PLTA Koto Panjang Propinsi Departemen Pertanian,
Riau dan Propinsi Sumatera Jakarta. 17 halaman.
Barat.Skripsi Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Swingel, A.S. 1968. Standardization
Universitas Riau, Pekanbaru of Chimical and Analisys for
48 halaman (Tidak Water and Pond Muds. FAO
diterbitkan). World a Symposium on
Warm Water Pond Fish
Sitanggang, H. 2001. Distriubusi dan Culture. Fishery Report 44
Kemlimpahan Fitoplankton (4) 397-421 p.

47

Anda mungkin juga menyukai