Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN PEMBENIHAN IKANKLON (Amphiprion Perculla)

DI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA

LAUT GONDOL, BALI

TUGAS AKHIR

Oleh

ABNAR WIJAYA

12 22 106

JURUSAN AGRIBISNIS PERIKANAN


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
2015
HALAMAN PENGESAHAN

MANAJEMEN PEMBENIHAN IKAN KLON(Amphiprion perculla)


DI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA
LAUT GONDOL,PROVINSI BALI
TUGAS AKHIR

Oleh

ABNAR WIJAYA

12 22 106

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi


pada Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Ilham. SE, M.Si Rahmayati HM. SE, M.Si


Nip.19770429 2003 12 1 001 Nip.19750616 2005 01 2 002

Diketahui,

Direktur Ketua Jurusan

Ir. Andi Asdar Jaya,M.Si Dr. Nur Alam Kasim, S.Pi, M.Si
Nip. 19630610 198803 1 003 Nip.197306202002121 001
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

Judul: Manajemen Pembenihan Ikan Klon(Amphiprion Perculla)

Di Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya

Laut Gondol,Provinsi Bali

Nama : Abnar Wijaya

Nim : 12 22 106

Jurusan : Agribisnis Perikanan

Disahkan Oleh
Tim Penguji

1. Ilham, SE, M.Si (Pembimbing I) (………………………)

2. Rahmayati HM. SE, M.Si(Pembimbing II) (………………………)

3. Ilyas S.Kom. M.Si (Penguji I) (………………………)

4. Arifah SP. Menv. Sc (Penguji II) (………………………)


KATA PENGANTAR

Salam sejahtera.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang

telahmelimpahkan serta memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan baik,

benar, dan tepat waktu. Laporan Tugas Akhir ini berjudul “ Manajemen

Pembenihan Ikan klon(Amphiprion Perculla)di Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Gondol , Provinsi Bali “.Adapun

maksud dan tujuan penulisanlaporan ini adalah salah satu syarat dalam

menyelesaikan studi di Politeknik Pertanian Negeri Pangkep Jurusan

Agribisnis Perikanan.

Penulis memberikan ucapan terima kasih kepada Kedua orang

tua tercinta yaitu Ayah Pampang Bonga dan Ibu Helda serta saudara –

saudariku yang tak henti – hentinya memberikan dukungan dan doa

kepada penulis, hingga dapat terus diberkati dan diberikan kemudahan

dalan penulisannya. Serta bimbingan dari BapakIlham. SE, M.Si selaku

pembimbing 1 dan Rahmayati HM, SE, M.Si selaku pembimbing 2

Penulisan Laporan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan

beberapa pihak yang selalu membantu penulis dalam menyelesaikan

laporan ini. Pada bagian ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih

kepada beberapa pihak, yaitu:


1. Bapak Ir. Andi Asdar Jaya, M.Si, selaku Direktur Politeknik

Pertanian Negeri Pangkep.

2. Bapak Dr. Nur Alam Kasim, S.Pi, M.Si, Selaku Ketua Jurusan

Agribisnis Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

3. Bapak Ilyas S.Kom. M.Si selaku penguji 1, dan Ibu Arifah SP.

Menv. Sc selaku penguji 2

4. Bapak/Ibu Dosen serta Teknisi Jurusan Agribisnis Politeknik

Pertanian Negeri Pangkep

5. Ibu Ir. Ketut Maha Setiawati selaku pembimbing lapangan di

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut

(BBPPBL) Gondol – Bali

6. Rekan – rekan serta Senior di UKM PFC, Himpunan Mahasiswa

Agribisnis ( HIMAGRI ) dan UKM Wirpala

Penulis menyadari bahwa sebagaimana sifat manusia dengan

segala keterbatasan, memiliki banyak kekurangan, begitu pun juga dalam

penulisan laporan ini. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritikan dan

saran, agar penyusunan laporan berikutnya dapat lebih baik lagi. Penulis

sangat berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

secara umum dan dan khusunya bagi penulis.

Februari 2015

Penulis
RINGKASAN

Abnar Wijaya, 12 22 106.Manajemen Pembenihan Ikan klon (amphiprion


perculla) di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut
(BBPPBL) Gondoldi bawah bimbingan Bapak Ilham selaku pembimbing 1
dan Ibu Rahmayati HM selaku pembimbing 2.

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui


manajemen pembenihan Ikan klon (amphiprionperculla)di Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Gondol.
Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan,
wawasan serta keterampilandalam usaha pembenihan Ikan klon
(amphiprion perculla). Materi yang digunakan adalah Ikan klon
(amphiprion perculla), serta pakan larva dan induk. Teknik pengumpulan
data yang dipakai adalah metode observasi, wawancara dan partisipasi
langsung selama kegiatan pembenihan berlangsung dengan
menggunakan metode analisis kualitatif.Manajemen pembenihan Ikan
klon (amphiprion perculla)pada fungsi perencanaan meliputi
PemilihanCalon Induk, Pemasangan Induk, Wadah pemeliharaan,
Pemeliharaan Induk dan Pakan Pemijahan, Penanganan Larva,
Pemeliharaan Benih Ikan Klon
Pada fungsi pengorganisasian yaitu pemberian tugas,
pengalokasian sumber daya, serta pengaturan kegiatan secara
terkooordinir kepada setiap individu dan kelompok. Fungsi penggerakan
yaitu mendorong usaha-usaha yang mendukung tercapainya tujuan serta
mempengaruhi para staf supaya melakukan yang terbaik untuk
kepentingan organisasi. Dan fungsi pengawasan yaitu kepala balai
melakukan kontak secara aktif dengan apa yang dilakukan oleh staf serta
pengawasan dilakukan mulai dari pemeliharaan induk, pemijahan, dan
pemeliharaan larva.
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI................................................ ii

KATA PENGANTAR ........................................................................ .. iii

RINGKASAN ...................................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

C. Tujuan............................................................................. ............... 3

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 5

A. Klasifikasi Ikan klon(Amphiprion Perculla)....................................... 5

B. Morfologi..... ................................................................................... 5

C. Manajemen ................................................................................... 7

D. Pembenihan .................................................................................. 10

BAB III METODOLOGI ...................................................................... 13

A. Waktu dan Tempat ....................................................................... 13

B. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 11

C. Jenis Data .................................................................................... 14


D. Penentuan Sampel ....................................................................... 15

E. Metode Analisis ............................................................................ 15

F. Definisi Operasional ..................................................................... 15

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI ................................................. 16

A. Letak Geografis ............................................................................. 16

B. Sejaah Perkembangan BBPPBL, Gondol,Bali ............................... 17

C. Struktur Organisasi ........................................................................ 17

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 20

A. Manajemen Pembenihan Ikan klon (Amphiprion Perculla) ............ 20

B. Perencanaan Pembenihan ............................................................ 20

C. Pengorganisasian .......................................................................... 33

D. Penggerakan ................................................................................. 35

E. Pengawasan .................................................................................. 36

BAB VI PENUTUP ............................................................................ 37

A. Kesimpulan ................................................................................... 37

B. Saran .............................................................................................. 37

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 39

LAMPIRAN .................................................................................................... 41

RIWAYAT HIDUP........................................................................................... 43
DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

1. Morfologi Ikan klon ......................................................................... 6

2. Perkembangan larva ...................................................................... 28

3. Perkembangan larva dan benih ikan klon hitam (A. percula) umur 5,
10, 15, 30, 60 hari dan 5 bulan setelah menetas. ........................... 28

4. Klon biak yang dipelihara di KJA (A) dan Di Hatcheri (B) ............... 32
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1. Struktur Organisasi Balai Besar Pebelitian dan Pengembangan


Budidaya Laut (BBPPBL) Gondol, Provinsi Bali ............................. 41
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan yang menjadi

komoditas perdagangan yang potensial di dalam maupun di luar negeri.

Ikan hias dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan devisa bagi negara.

Indonesia merupakan salah satu negara terkaya akan keanekaragaman

jenis ikan hias dibandingkan dengan negara penghasil ikan hias lainnya.

Berdasarkan Pusat Data, Statistik dan Informasi Sekretariat Jenderal

Kementerian Kelautan dan Perikanan, kontribusi ikan hias air laut

terhadap nilai ekspor di Indonesia mencapai 61,8% dari US$ 13.262.362

(KKP, 2012).Sudah sekitar 30 tahun usaha perdagangan ikan hias laut

Indonesia berjalan sebagaian besar dijual sebagai produk ekspor dan

sebagian lagi untuk pasar domestik, namun demikian isu cara tangkap

yang ilegal yaitu menggunakan potasium sianida dan banyaknya luasan

terumbu karang yang rusak oleh karenanya (Anonymous, 2008a).

Indonesia merupakan negara yang penting dalam peta

perdagangan dunia untuk biota aquarium laut. Sampai saat ini Indonesia

telah mengekspor biota aquarium laut kelebih dari 50 negara dengan

ekspor terbesar ke Amerika Utara dan Eropa. Nilai perdagangan biota

aquarium laut dunia diperkirakan mencapai 90 – 300 juta dollar pada akhir

tahun 1990. Lokasi pemanfaat karang hias hidup hanya boleh dilakukan
di 11 propinsi di Indonesia, sedangkan ikan hias hidup belum ada

penentuan lokasinya (Hanafi, 2006; Wood, 2001 dalamAnonymous,

2008b).Meskipun potensi ikan hias laut Indonesia cukup besar, tetapi

dengan kondisi terumbu karang saat ini yang semakin rusak akibat

penangkapan ikan dan udang karang dengan cara dan alat yang tidak

ramah lingkungan, maka keberadaan ikan hias dikhawatirkan juga akan

berkurang.

Penangkapan ikan hias yang dilakukan oleh masyarakat biasanya

menggunakan bahan beracun yang dapat membahayakan dan

berdampak pada jumlah populasi yang makin berkurang dan lingkungan

menjadi tercemar. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya untuk menunjang

usaha pembenihan ikan hias laut untuk mengantisipasi kebutuhan akan

ikan hias laut yang berkesinambungan.

Ikan klon sangat digemari oleh para penggemar ikan hias laut baik

lokal maupun mancanegara. Warna tubuh serta bentuk tubuh yang unik

mampu menambah ketertarikan terhadap ikan klon. Pada perdagangan

ikan hias global, Indonesia memiliki pangsa pasar sebesar 20%,

sedangkan Singapura telah mencapai 22,8%. Perlu diketahui, 90% dari

kebutuhan ikan Singapura tersebut disuplai dari Indonesia. (Anonymous,

2008c).

Hal yang dapat dilakukan untuk mempertahankan eksistensi ikan

klon yang berkesinambungan secara terkontrol adalah kegiatan

pembenihan (budidaya). Kegiatan budidaya ikan hias (ikan klon) memiliki


beberapa keunggulan , diantaranya tidak memerlukan modal yang

banyak, dapat dilakukan oleh industri rumah tangga, pasarnya tidak

pernah jenuh, dapat dilakukan pengembangan strain baru yang dilakukan

secara individu, dan kegiatan usaha ini dapat memberdayakan

masyarakat melalui industri kecil yang bermuara pada ekspor. Namun

demikian, kegiatan usaha ikan hias tidak terlepas dari beberapa masalah

teknik dan teknologi, diantaranya penyediaan induk, bibit unggul,

pembenihan, promosi dan distribusi. Teknologi budidaya yang tepat akan

menentukan hasil akhir produksi yang ingin dicapai.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pembenihanikan klon (Amphiprion Perculla) diBalaiBesar

Penelitian dan PengembanganBudidaya Laut (BBPPBL) Gondol – Bali

2. Bagaimana penerapan aspek manajemen yang digunakan untuk

pembenihan ikan klon (Amphiprion Perculla) diBalai Besar Penelitian

dan PengembanganBudidaya Laut (BBPPBL) Gondol – Bali ?

C. Tujuan

Tujuan dari diadakanya penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui pembenihan ikan klon (Amphiprion Perculla) diBalai Besar

Penelitian dan PengembanganBudidaya Laut (BBPPBL) Gondol – Bali


2. Mengetahui penerapan aspek manajemen dalam pembenihan ikan

klon (Amphiprion Perculla) diBalai Besar Penelitian dan

PengembanganBudidaya Laut (BBPPBL) Gondol – Bali

D.Manfaat Penelitian

1. Mahasiswa dapat memadukan antara teori yang didapat saat

perkuliahan dengan keadaan yang sebenarnya. Serta mengetahui

metode atau teknik pembenihan ikan klon (Amphiprion Perculla)

2. Dapat menjadi suatu keahlian yang dimiliki mahasiswa setelah

melakukan kegiatan penelitian

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Ikan klon (Amphiprion Perculla)

Menurut Anonimous (2010b) klasifikasi ikan klon adalah sebagai

berikut :

Ordo : Perciformes

Famili : Pomacentridae

Genus : Amphiprion

Spesies : Amphiprion ocellaris

Spesies : Amphiprion percula

B. Morfologi

Ikan klon atau sering disebut dengan Anemonefish (ikan yang

hidup diantara anemon) ini memiliki badan berwarna dasar oranye dengan

3 setrip berwarna putih di bagian kepala, badan dan pangkal ekor, tulang

di muka dan di bawah mata tidak berduri panjang tetapi bergigi pendek,

jari-jari keras sirip dorsal tidak sama panjang. Ikan A. ocellaris, sering

disebut dengan nama ikan badut, giru, nemo, atau klon. Mempunyai duri

keras sirip dorsal 10 - 11; duri lunak sirip dorsal 13 - 17; duri keras sirip

anal 2, duri lunak sirip anal 11 - 13. Bentuk sirip ekor bulat dan di alam

dapat mencapai panjang 110 mm (Anonymous, 2010a). Famili

Pomacentridae ini cenderung memiliki sisik berukuran besar dan , pipi dan

operkulum bersisik dan sisi memanjang sampai ke belakang dasar sirip

punggung dan dapat berlanjut sampai dekat dasar ekor (Poernomo,et al.,

2003). Disamping itu, ikan klon dikenal sebagai ikan yang berenang
lambat sehingga ikan klon cenderung mengandalkan anemon sebagai

tempat perlindungan dari ikan-ikan pemangsa. Penyebaran ikan klon ini

cukup luas terutama seputar Indo-Pacific barat : Bagian timur lautan

Indian termasuk Andaman dan Kepulauan Nicobar, Thailand, Malaysia,

dan barat laut Australia sampai Singapura, Indonesia, Filipina, Taiwan

dan kepulauan Ryukyu di Jepang.

Ikan klon hitam A. percula juga sering disebut klon biak, secara

keseluruhan berwarna oranyedibatasi dengantigasetrip hitam-putih

vertikal, Siripjuga berwarna oranyedengantepihitam. Duri keras sirip dorsal

9 - 10; duri lunak sirip dorsal 14 - 17; duri keras sirip anal 2; duri lunak sirip

anal 11 - 13. Penyebarannya dari bagian utara Queensland, Australia

sampai Melanesia, termasuk New Britain, New Guinea, New Ireland,

Kepulauan Solomon, dan Vanuatu. (Anonymous, 2010 b)

Gambar 1. Morfologi Ikan klon

C. Manajemen

1. Pengertian dan Fungsi Manajemen


Secara umum, manajemen merupakan cara mengatur satu

atau beberapa faktor yang menunjang jalannya usaha untuk mencapai

tujuan yang diharapkan.Dalam kehidupan sehari-hari, manajemen

sangat diharapkan dan diperlukan agar tidak terjadi benturan antara

masing-masing faktor yang menyebabkan tujuan tidak tercapai. Di

bawah ini pegertian Manajemen menurut beberapa ahli (Ary blogspot ;

2015 )

Ary Parker F.

Mary Parker F mendefinisikan pengertian manajemen sebagai suatu

seni, tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain.

George R. Terry

George Terry memberikan pendapat, Definisi Manajemen merupakan

ilmu sekaligus seni, manajemen adalah wadah didalam ilmu

pengetahuan, sehingga manajemen bisa dibuktikan secara umum

kebenarannya.

Koontz

Manajemen yang didefinisikan oleh Koontz adalah suatu seni yang

produktif yang didasarkan pada suatu pemahaman ilmu.Koontz

menambahkan, ilmu dan seni tidaklah bertentangan, namun masing

masing saling melengkapi.

Stoner

Stoner memiliki pendapat, Ilmu Manajemen merupakan proses dalam


membuat suatu perencanaan, pengorganisisasian, pengendalian serta

memimpin berbagai usahda dari anggota entitas/organisasi dan juga

mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai

tujuan yang ditetapkan.

Wilson

Seorang Wilson berpendapat definisi manajemen sebagai sebuah

rangkaian tindakan tindakan yang dilakukan oleh para anggota

organisasi dalam upaya mencapai sasaran organisasi.prosess

merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dijalankan dengan

sistematis.

Oey Liang Lee

Menurut Oey Liang Lee, Arti Manajemen adalah ilmu dan seni

perencanaan, peng-organisasi-an, penyusunann, pengarahan serta

pengendalian (pengawasan) dari sumber daya perusahaan guna

mencapai goal atau tujuan yang telah diputuskan.

Lawrance A Appley

Menurut Lawrence A Appley, pengertian manajemen adalah sebuah

seni dalam mencapai tujuan yang diinginkan yang dilaksanakan

dengan usaha orang yang lain.

Manajemen juga sangat diperlukandalam bisnis

perikanan,supaya dapat berjalan lancar dan mendapat hasil yang


sesuai harapan. Pada manajemen sendiri terdapat beberapa fungsi

sebagai bagian dari proses manajemen. Semua fungsi- fungsi

manajemen terdapat dalam setiap kegiatan usaha. Dalam bisnis

perikanan, fungsi-fungsi itu mempunyai wujud yang berbeda,

tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi dan jenis komoditas

yang diusahakan.

Adapun fungsi-fungsi manajemen yang terdapat dalam

sebuah usaha perikanan, antara lain sebagai berikut.

a. Perencanaan

Fungsi ini merupakan tindakan untuk menentukan sasaran dan arah

yang dipilih. Didalam perencanaan dituntut adanya kemampuan untuk

meramalkan, mewujudkan, dan melihat kedepan dengan dilandasi

oleh tujuan-tujuan tertentu.

b. Pengorganisasian

Fungsi ini merupakan tindakan mengatur dan membagi-bagi bidang

pekerjaan antara kelompok yang ada. Setelah terbentuk kelompok

yang diperlukan, fungsi pengorganisasian akan menetapkan dan

memperinci hubungan-hubungan yang diperlukan.

c. Penggerakan

Penggerakan merupakan tindakan untuk merangsang anggota-

anggota kelompok agar melaksanakan tugas-tugas yang telah

dibebankan dengan baik dan antusias.

d. Pengawasan
Fungsi ini merupakan tindakan untuk mengawasi aktifitas-aktifitas

yang terkait agar dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan.

Agar manajemen dapat mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya,

diperlukan sarana-sarana pendukung. Sarana- sarana tersebut terdiri dari

men (tenaga kerja manusia), money (uang yang diperlukan dalam usaha),

methods(cara untuk mencapai tujuan), materials (bahan yang diperlukan),

machine (alat yang diperlukan), dan market (pasar, sebagai tempat untuk

menjual hasil produksi). Tanpa adanya sarana-sarana tersebut,

manajemen tidak akan mencapai tujuan ataupun fungsinya.

D. Pembenihan

1. Persiapan Wadah

Wadah yang digunakan untuk induk ialah akuarium dengan ukuran

sekitar 60 x 40 x 40 cm yang dilengkapi dengan instalasi air laut dan

aerasi serta saluran pembuangan. Pencahayaan terhadap akuarium

juga harus baik.

2. Pemilihan Induk yang digunakan

Induk yang digunakan disarankan induk yang telah diseleksi dari segi

kesehatan dan ketahanan. Induk bisa diambil dari alam atau dari

proses pembenihan.

3. Pemasangan Induk/Perjodohan

Pemasangan induk atau perjodohan biasanya dilakukan dengan

memilih betina yang ukurannya lebih besar dari jantan. Lalu kedua
induk dimasukan dalam satu tempat yang memiliki sirkulasi air yang

cukup dan kualitas air yang tetap dijaga. Seabiknya dalam proses ini

tetap diawasi, karena bisa jadi pasangan induk tidak cocok dan akan

melakukan "perkelahian" untuk mendapatkan teritori.

4. Pemberian Pakan dan Pemijahan

Pakan bisa diberikan sesering mungkin untuk mempercepat proses

pemijahan. Pakan yang diberikan juga harus berkualitas.Pemijahan

umumnya terjadi pada siang hari. Induk betina akan meletakan

telurnya pada anemon, lalu induk jantan akan membuahi. Induk jantan

akan menjaga telur. Telur akan menetas menjadi larva setelah sekitar

seminggu.

5. Penanganan larva

Larva pada masa awal, sebaiknya diberikan pakan rotifera yang

dicampur Nanochloropsis karena dapat mengandung zat esensial bagi

pertumbuhan larva. Selain rotifera, bisa juga diberikan pakan larva

udang, Artemia saat larva ikan sudah mencapai umur sekitar

seminggu. Pakan diberikan sesuai dengan kepadatan larva ikan.

Setelah berumur lebih dari 10 hari, larva ikan sudah dapat

dipindahkan ke wadah lain untuk pembesaran.

6. Pembesaran

Pembesaran disarankan dilakukan pada wadah akuarium yang

memiliki sirkulasi air yang baik. Pengontrolan juga harus tetap

dilakukan. Pengontrolan terhadap jumlah pakan, kualitas air,


kebersihan air dan akuarium, dan pengontrolan terhadap penyakit.

Ikan dapat dipindahkan ke wadah yang lebih luas sesuai dengan

ukurannya.

BAB III
METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya kegiatan Penelitian

yaitu di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut

(BBPPBL) Gondol , Provinsi Bali. Kegiatan ini berlangsung mulai pada

tanggal 05 Januari sampai 08 Maret 2015.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode yang akan digunakan kegiatan penelitian ini adalah metode

survey, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,

wawancara, partisipasi aktif, dan studi literatur.

1. Observasi

Metode Observasi suatu proses yang kompleks melalui pengamatan yang

tersusun fari berbagai proses yang di selidiki tanpa mengajukan

pertanyaan ( Sugiyono, 2013:203 )

2. Wawancara

Pada umumnya interview dilakukan oleh dua orang atau lebih, satu pihak

sebagai pencari data (interviwer) dan yang lain sebagai sumber data

(interviewee). Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada

laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidaknya pada

pengetahuan atau keyakinan pribadi (Sugiyono,2013;194)

3. Partisipasi aktif
Partisipasi aktif adalah mengikuti secara aktif atau langsung suatu

kegiatan (Arikunto, 1998). Dalam Praktek Kerja Lapang ini partisipasi aktif

yang akan dilakukan meliputi :, pemberian pakan, , kegiatan pembenihan

dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pembenihan ikan klon

(Amphiprion Perculla)

4. Studi literatur

Studi literatur yaitu pengumpulan data berdasarkan referensi buku-buku

atau literatur yang sudah ada yang berhubungan dengan pembenihan

ikan klon (Amphiprion Perculla)

C. Jenis Data

Jenis data yang yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebagai

berikut :

1. Data Primer

Data yang dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara

langsung di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut

(BBPPBL ) Gondol , Provinsi Bali.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari tugas akhir sebelumnya, buku, laporan,

buku panduan dari teknik pembenihan ikan klon dan literatur dari internet

yang erat kaitannya dengan judul penelitian.


D. Penentuan Sampel

Sampel acak (random sampling) yaitu melakukan sistem acak untuk

sampel yang digunakan dengan melihat cara atau metode pembenihan

yang dilakukan dan mengambil perwakilan dari setiap responden untuk

memperoleh informasinya.

E. Metode Analisis

Metode analisis data yang dilakukan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu

metode analisis kualitatif.Analisis kualitatif yaitu analisis yang didasari dari

kata – kata atau keterangan, tindakan, dan catatan.

F. Defenisi Operasional

1. Manajemen

Secara umum, manajemen merupakan cara mengatur satu atau

beberapa faktor yang menunjang jalannya usaha untuk mencapai

tujuan yang diharapkan.Dalam kehidupan sehari-hari, manajemen

sangat diharapkan dan diperlukan agar tidak terjadi benturan antara

masing-masing faktor yang menyebabkan tujuan tidak tercapai

2. Pembenihan

Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budidaya yang

sangat menentukan tahap kegiatan selanjutnya, yaitu pembesaran

atau suatu kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk menghasilkan

benih.

Anda mungkin juga menyukai