Anda di halaman 1dari 26

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KLINIK KOPETENSI BIDANG

Oleh

Nama : Eka Purnama Sari

NIM : 16160019P

Jurusan : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Disetujui Oleh :

Pembimbing Jurusan Pembimbing Lapangan

Agus Naufal,SE, M.Si Subhan, ST


NIDN. 1317088701 NIP. 23091980

Mengetahui,
Ketua Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Fakultas Perikanan
Universitas Abulyatama

Aliman Selian,S.Pi,M.Si
NIP.197502102003121005

NIP.
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas dengan Rahmat dan Karunia-Nya
berupa kesehatan, kesempatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan
Laporan Klinik Kopetensi Bidang (KKB) ini yang berjudul tentang “Kajian Hasil
Tangkapan Ikan Di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja pada bulan
Oktober 2018” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa terlaksananya kegiatan praktek kerja lapangan
ini tidak lepas dari dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, sehingga penulis
dapat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dengan baik dan benar, oleh karena
itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada :
1. Bapak Aliman Selian, S.Pi, M.Si selaku Ketua Jurusan Pemanfaaatan
Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Abulyatama;
2. Bapak Agus Naufal, SE,. M.Si selaku pembimbing jurusan dan Bapak
Subhan, ST. selaku pembimbing lapangan yang telah membimbing dalam
pembuatan laporan Klinik Kopetensi Bidang (KKB) di UPTD PPS Kutaraja,
Banda Aceh sehingga laporan dapat terselesaikan dengan baik dan benar;
3. Bapak Teuku Nurmahdi, S.Pi, M.Si selaku Kepala UPTD PPS Kutaraja,
Banda Aceh;
4. Ibu Dwi Yulia Ningrum, S.Pi, M.Si selaku Kepala Bidang Kasubag Tata
Usaha di UPTD PPS Kutaraja, Banda Aceh;
5. Kepada seluruh karyawan di UPTD PPS Lampulo, Banda Aceh yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa hasil penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan atau
kekeliruan dalam laporan ini. Kemudian penulis sangat mengharapkan saran-saran
dan kritik dari berbagai pihak demi memperbaiki laporan KKB ini menjadi lebih
baik.

Aceh Besar, 13 Januari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan masalah .......................................................................... 2

1.3 Tujuan ............................................................................................ 3

1.4 Manfaat .......................................................................................... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 4

2.1 Perikanan Tangkap ........................................................................ 4

2.2 Produksi Hasil Tangkapan............................................................. 5

2.2.1 Pengertian produksi hasil tangkapan ....................................... 5

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi .......................... 5

2.3 Jenis Jenis Ikan .............................................................................. 7

2.3.1 Kelompok Ikan Demersal ........................................................ 7

2.3.2 Kelompok Ikan pelagis besar .................................................. 8

2.3.3 Kelompok Ikan Pelagis Kecil .................................................. 9

BAB III METODOLOGI .......................................................................... 10

3.1 Waktu dan Tempat ...................................................................... 10

3.2 Ruang Lingkup Kerja .................................................................. 11

3.3 Alat dan Bahan ............................................................................ 11

iii
3.4 Prosedur Kerja ............................................................................. 11

3.5 Survei........................................................................................... 12

3.6 Pendataan Ikan dan Mengentri Data............................................ 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 13

4.1 produksi perikanan tangkap di PPS Kutaraja. ............................ 13

4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Perikanan Tangkap.


..................................................................................................... 14

4.3 Jenis Ikan Yang Dominan Di PPS Kutaraja ................................ 14

BAB V PENUTUP .................................................................................... 18

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 18

5.2 Saran ............................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 19

LAMPIRAN .............................................................................................. 20

iv
DAFTAR TABEL

Tabel.1 Jenis-Jenis Ikan Damersal ...........................................................................8

Tabel.2 Jenis-Jenis Ikan Pelagis Besar ....................................................................9

Tabel.3 Jenis-Jenis Ikan Pelagis Kecil .....................................................................9

Tabel.5 Jadwal Kegiatan ........................................................................................10

Tabel 4. Alat dan Bahan .........................................................................................11

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran.1 Absensi lapangan harian mahasiswa KKB .........................................21

Lampiran.2 surat keterangan menyelesaikan KKB ................................................22

Lampiran.3 Data hasil produksi harian ..................................................................23

vi
1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki pulau terbanyak yang
mencapai 17,50 pulau, dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan luas sekitar
3.100.000 Km2. Sebagai Negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi
Sumberdaya Ikan melimpah yang terdapat dari garis pantai hingga batas Zona
Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia, namun sumberdaya ikan yang melimpah ini
belum mampu di manfaatkan secara optimal. hal ini disebabkan karena
penggunaan alat-alat teknologi yang canggih belum mampu dikuasai sepenuhnya
oleh nelayan, seperti penggunaan Fish Finder dan penentuan daerah penangkapan
ikan secara tradisional.
Berdasarkan letak geografis Provinsi Aceh terletak pada koordinat 01º 58’
37,2” - 06º 04’ 33,6” LU dan 94o 57’ 57,6” – 98º 17’ 13,2” BT, yang terdiri dari
119 Pulau. Bagian utara berbatasan dengan Selat Benggala, bagian Timur
berbatasan dengan Selat Malaka dan bagian barat berbatasan dengan Samudera
Hindia. Panjang Wilayah pesisir mancapai 1.660 km dengan luas wilayah perairan
laut seluas 295.370 km² dan terdiri dari perairan kepulauan seluas 56.563 km² dan
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 238.807 km².
Lampulo merupakan suatu kawasan pelabuhan yang berada di kota Banda
Aceh dan merupakan pelabuhan yang baru berkembang dari Pelabuhan Perikanan
Pantai (PPP) menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS). Pada umumnya
kapal yang berlabuh atau mendaratkan hasil tangkapan di Pelabuhan tersebut
adalah kapal-kapal yang menggunakan alat tangkap Purse Seine, rawai, dan
Pancing Ulur.
Pelabuhan perikanan merupakan wilayah dimana semua aktivitas bisnis
perikanan dilakukan yang menyediakan multi pelayanan terhadap aktifitas
perikanan, menyerap tenaga kerja yang sangat besar, sektor industri dan ekonomi.
Pelabuhan perikanan berfungsi untuk mendukung pengelolaan dan pemanfaatan
sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,
pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem
bisnis perikanan.

1
Bisnis pada sektor perikanan tidak lepas dari informasi yang didapatkan
yang mana informasi yang didapatkan dari pendataan hasil tangkapan, merupakan
salah satu hal yang sangat penting dalam kegiatan penangkapan ikan antara lain
dapat digunakan untuk mengetahui potensi dan pemanfaatan sumberdaya ikan
pada suatu wilayah perairan, jumlah hasil tangkapan yang didaratkan di suatu
pelabuhan yang berasal dari satu atau beberapa wilayah perairan, dan lain-lain.
Data perikanan tangkap berguna sebagai dasar perencanaan, pengembangan dan
pengambilan keputusan/kebijakan. Data yang ada akan diolah menjadi informasi.
lnformasi sangat berguna untuk membuat perencanaan yang detail dan
menyeluruh. Perencanaan inilah yang akan dapat menghasilkan suatu
keputusan/kebijakan.
Data hasil tangkapan yang dapat dipercaya dan tersedia secara
berkelanjutan dan tepat waktu merupakan salah satu pertimbangan untuk
pemanfaatan sumberdaya perikanan yang tepat dan bijaksana. Oleh karena itu
perlu, dilakukannya pendataan hasil tangkapan dengan benar, tepat dan akurat.
Selanjutnya data hasil tangkapan yang benar, tepat dan akurat tersebut juga
berguna dalam menyusun perencanaan pengembangan program-program dan
penentuan kebijakan yang mendukung pengembangan perikanan tangkap. Lalu
dalam Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja teknik pengambilan data masih
secara manual oleh petugas harian dengan melakukan observasi/pengamatan
kegiatan bongkar muat yang sedang berlangsung di dermaga PPS Kutaraja.
1.2 Rumusan masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam praktik ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana kondisi hasil perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan
Samudera (PPS) Kutaraja ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi perikanan
tangkap di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja ?
3. Jenis-jenis ikan apa saja yang dominan tertangkap di Pelabuhan
Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja ?

2
1.3 Tujuan
Adapun tujuan laporan PKL kali ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kondisi hasil perikanan tangkap di Pelabuhan


Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja pada bulan Oktober.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
penangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis ikan yang tertangkap di Pelabuhan
Perikanan Samudera Kutaraja
1.4 Manfaat
Praktik ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah dipelajari dalam jenjang
pendidikan dan mahasiswa dapat mengetahui kondisi dilapangan dalam
pengambilan data.

3
2 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Perikanan Tangkap


Perikanan adalah semua usaha penangkapan budidaya ikan dan kegiatan
pengelolaan hingga pemasaran hasilnya, Sedangkan sumberdaya perikanan adalah
seluruh binatang dan tumbuhan yang hidup di perairan (baik di darat maupun di
laut) oleh karena itu perikanan dapat dibedakan atas perikanan darat dan
perikanan laut. (Zubair dan Yasin 2011)

Perikanan darat adalah semua usaha perikanan yang tidak dilakukan di laut
luas seperti perikanan air tawar, tambak, kolam dan sebagainya. Khusus perikanan
di laut ahli biologi kelautan membedakan perikanan laut kedalam dua kelompok
yaitu kelompok ikan pelagis (ikan yang hidup pada bagian permukaan) dan jenis
ikan demersal (ikan yang hidup di dasar laut). Kelompok ikan pelagis diantaranya
ikan cakalang, tuna, layang, kembung, lamun dan lain-lain. Sedangkan jenis
demersal seperti udang, kepiting, kakap merah dan lain-lain.

(Zubair dan Yasin 2011) mengemukakan bahwa usaha perikanan dapat


dipandang sebagai suatu perpaduan faktor produksi atau suatu barang antara yang
dihasilkan faktor-faktor produksi klasik tenaga kerja dan barang-barang modal
atau apapun yang dianggap sejenisnya, defenisi ini mencakup semua kegiatan
yang berkaitan dengan upaya memperoleh hasil yang laku dijual dan tidak terbatas
hanya pada kegiatan-kegiatan yang langsung dengan menangkap ikan.

Menurut Zubair dan Yasin (2011) bahwa usaha penangkapan adalah


kegiatan menangkap atau mengumpulkan binatang atau tumbuhan yang hidup di
laut untuk memperoleh penghasilan dengan melakukan pengorbanan tertentu.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha


penangkapan merupakan segala pengorbanan yang ditujukan untuk memperoleh
hasil laut dengan maksud untuk meningkatkan pendapatan nelayan ataupun
nelayan ikan. Nelayan adalah orang-orang yang aktif dalam melakukan kegiatan
pada sub sektor perikanan dan ini dilakukan dalam usaha ekonomi, oleh karena itu
indikator yang digunakan untuk menentukan bahwa seseorang termasuk nelayan

4
apabila seluruh atau sebagian besar penghasilan pendapatan rumah tangganya
merupakan konstribusi dari pendapatan yang diperoleh dari sub sektor perikanan.

Selain itu pengetahuan dan keterampilan sangat menentukan produktivitas


nelayan seperti yang katakan (Zubair dan Yasin 2011) bahwa kekurangan
pengetahuan merupakan faktor lain yang menyebabkan rendahnya tingkat
produktivitas dan yang lebih penting adalah faktor ini yang menjadi penyebab
tingkat produktivitas sejak berabad-abad yang lalu tidak mencapai perubahan
yang berarti.

2.2 Produksi Hasil Tangkapan


2.2.1 Pengertian produksi hasil tangkapan

Dalam pengertian ekonomi, produksi dan distribusi (marketing) adalah


kegiatan yang berkaitan dengan penciptaan atau penambahan kegunaan daripada
barang dan jasa . Produksi hasil tangkapan merupakan aspek penting di pelabuhan
perikanan yang harus diperhatikan karena produksi sebagai salah satu indikasi
tingkat fungsionalisasi suatu pelabuhan perikanan (PP) atau pangkalan pendaratan
ikan (PPI). Hal-hal yang harus diperhatikan oleh pengelola PP/PPI dari aspek
produksi perikanan adalah jumlah, jenis dan ukuran, serta kualitasnya (Septanty,
2011)

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi

Menurut Septanty (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ikan


di pelabuhan perikanan atau pangkalan pendaratan ikan adalah:

 Ikan yang didaratkan, antara lain:


1. Jenis ikan, yaitu pelagis atau demersal dan ikan dikelompokkan
menurut kelompok sumber daya ikan. Jenis ikan mempengaruhi
penangkapan, seleksi, dan cara penanganan, harga ikan, serta kegiatan
jenis pengolahan di pelabuhan perikanan atau pangkalan pendaratan
ikan (pabrik yang dibangun).
2. Ukuran ikan, yang akan mempengaruhi penanganan ikan, yaitu pada
seleksi, bentuk penanganan (ukuran keranjang), jumlah es dan garam
yang dipakai, harga ikan, pengaturan tata ruang cool room, serta

5
transportasi ikan (ukuran dan pengaturan ruang transportasi).
3. Volume pendaratan, yaitu mempengaruhi fasilitas, aktivitas, dan
manajemen pelabuhan perikanan atau pangkalan pendaratan ikan.
 Faktor kepelabuhanan perikanan, yang mempengaruhi produksi:
1. Kondisi, jumlah, dan jenis fasilitas yang ada.
2. Kemampuan pengelolaan pelabuhan perikanan, yaitu: pelabuhan
perikanan (Perum, UPT); tempat pelelangan ikan (TPI); fasilitas
komersial dan non komersial; serta kebijakan.
3. Pengelolaan unit-unit kegiatan dan transportasi.
4. Organisasi dan penunjang lainnya seperti perbankan, serta asosiasi
buruh dan nahkoda.
 Faktor penangkapan ikan, yang mempengaruhi produksi :
1. Kondisi kenelayanan atau usaha penangkapan ikan;
2. Kondisi armada (unit penangkapan);
3. Kondisi alam perairan;
4. Kemampuan pengelolaan operasi penangkapan: nelayan dan
pengusaha atau perusahaan.
 Persaingan antar pelabuhan perikanan
1. Harga yang lebih tinggi;
2. Pelayanan pelabuhan perikanan atau pangkalan pendaratan ikan;
3. Kebutuhan jenis ikan tertentu di suatu pelabuhan perikanan;
4. Fasilitas yang lebih baik dan lengkap;
5. Keterkaitan hubungan dengan pemilik modal.
 Kebijakan pemerintah tentang :
1. Peraturan sumber daya ikan;
2. Peraturan penangkapan;
3. Lain-lainnya: fasilitas pelabuhan perikanan, harga ikan, pengolahan
pelabuhan perikanan dan TPI.
Menurut Septanty (2011), usaha-usaha pengolahan/industri perikanan akan
kekurangan bahan baku ikan bila produksi sedikit atau volume produksi yang
didaratkan belum mencapai target klasifikasi pelabuhan, sehingga usaha-usaha
pengolahan/industri perikanan harus mencari ikan ke tempat lain di luar PP/PPI

6
tersebut. Oleh karena itu pihak pengelola pelabuhan harus dapat menyediakan
produksi ikan secara kontinyu untuk menarik masyarakat perikanan dalam
memanfaatkan pelabuhan. Sebaliknya apabila produksi banyak/melimpah, maka
dapat terjadi ketidak seimbangan antara volume produksi dengan jumlah pembeli
sehingga harga ikan turun.
Hal-hal yang harus diantisipasi oleh pengelola suatu PP/PPI bila produksi
hasil tangkapan yang didaratkan sedikit antara lain pihak pelabuhan harus cepat
tanggap dengan cara menganalisis penyebab produksi sedikit dan/atau menurun,
dari mana produk bisa didapatkan kembali, serta usaha-usaha apa yang harus
dilakukan agar kapal mau datang ke PP/PPI. Sebaliknya apabila produksi hasil
tangkapan yang didaratkan banyak, maka pengelola pelabuhan harus mencari ide
untuk dapat memanfaatkan produksi yang melimpah dalam bentuk olahan atau
menyimpannya dalam Cold Storage.
Produksi perikanan yang didaratkan di suatu pelabuhan menurun, antara
lain karena harga ikan di PP/PPI tidak layak, lokasi PP/PPI berjauhan dengan
lokasi perumahan nelayan (untuk perikanan skala kecil), daerah pemasarannya
jauh atau terdapat permasalahan dalam pendistribusian ikan setelah didaratkan di
PP/PPI, potensi perikanan di Fishing Ground-nya sudah menurun, tidak
terdapatnya fasilitas yang diperlukan dan atau beberapa fasilitas yang ada sudah
rusak, serta tidak terdapatnya pengorganisasian aktivitas yang baik di PP/PPI
(Septanty, 2011).
Peningkatan produksi secara tidak langsung dapat meningkatkan
kesejahteraan nelayan. Hal ini tergantung pada mekanisme pasar apakah dapat
mewujudkan harga yang menguntungkan bagi nelayan dan masih berada dalam
jangkauan pembeli (Septanty, 2011).
2.3 Jenis Jenis Ikan
2.3.1 Kelompok Ikan Demersal

Ikan demersal adalah jenis ikan yang habitatnya berada di bagian dasar
perairan, alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan demersal adalah
trawl dasar (Bottom Trawl), jaring insang dasar (Bottom Gillnet), rawai dasar
(Bottom Long Line), bubu dan lain sebagainya. Beberapa Contoh Ikan demersal
yang ada di PPS Kuaraja adalah :

7
Tabel.1 jenis-jenis ikan Damersal
No Nama Indonesia Nama Ilmiah Nama Umum
1 Ikan sebelah Isettodes irumei Indian halibut
2 Ikan Peperek Leiognathus equulus Ponyfish
3 Ikan Manyung Arius thalassinus Marine catfish
4 Ikan beloso Saurida tumbil Lizard-fish
5 Ikan biji nangka Openeus tragula Goat-fish
6 Ikan Merah Latjunus malabaricus Red snapper
Baramundi, giant seap
7 Ikan kakap Lates calcarifer
erch
8 Ikan kerapu Epinephelus merra Grouper, honey-combgrouper
9 Ikan Lencam Lethrinus lentjam Emperor
10 Ikan kurisi Nemitarus nematophorus Threadfin brean
Ikan swangi,
11 Priacanthus tayanus Purple spotted bigeye
mata besar
12 Ikan ekor kuning Caesio erythrogaster Yellowtail fusilier
Ikan Gulamah,
13 Pseudociena amoyensis Croaker
semgeh
14 Ikan cucut hiu Hemigaleus balfouri Balfourus sharks
15 Ikan cucut totol Stegostama tigrinum Spotted-shark
16 Ikan bawal hitam Formio niger Black pomfret
17 Ikan bawal putih Pampus argenteus Silver pomfret
Giant theadfin, four
18 Ikan kuro, senangin Eletheronematetradactylum
fingertheardfin
19 Ikan layur Trichiurus savala Hairtail
20 Ikan lidah Cynoglossus lingua Tong sole
2.3.2 Kelompok Ikan pelagis besar

Kelompok ikan pelagis besar biasanya ditangkap dengan cara dipancing


menggunakan pancing trolling atau tonda (Pole And Line), rawai (Longline).
Beberapa contoh jenis-jenis Ikan pelagis besar yang ada di PPS Kutaraja :

8
Tabel.2 jenis-jenis ikan Pelagis Besar

No Nama Ikan Nama international Nama latin

1 Cakalang Skipjack Tuna Katsuwonus Pelamis


2 Alu-Alu Barracuda Sphyrena Barracuda
3 Tuna Sirip Kuning Yellowfin Tuna Thunnus Albacores
4 Tuna Mata Besar Bigeyes Tuna Thunnus Obesus
5 Layaran Sailfish Istiophorus Orientalis
6 Marlin Marlin Istiophoridae
7 Tenggiri Barre Spanish Mackerel Scomberomorus Comersoni
8 Tongkol Krai Bluespotted Ribbontail Auxis thazard
Ray
2.3.3 Kelompok Ikan Pelagis Kecil

Kelompok ikan pelagis kecil ditangkap menggunakan alat penangkap


berupa jaring, seperti jaring insang (Gillnet), jaring lingkar, pukat cincin (Purse
Seine), payang, dan bagan dan sebagainya. Beberapa contoh jenis-jenis Ikan
pelagis kecil :
Tabel.3 Jenis-Jenis Ikan Pelagis Kecil
No Nama Ikan Nama internasional Nama latin
1 Kembung Lelaki Mackeral Rastrelliger kanagurta
2 Kembung Perempuan Mackeral Rastrelliger brachysoma
3 Teri Anchovy Stolephorus commersonii
4 Ekor Kuning Yellow And Blueback Caesio teres
Fiusilier
5 Lemuru Sardines Sardinella lemuru
6 Tongkol Eastern Little Tuna Euthynnus affinis
7 Layang Mackerel Scad Selaroides leptocepis
8 Ikan Selar Bentong Bigeye Scad Selar crumenopthalmus
9 Julung-Julung Barred Garfish Hemirhamphus var

9
3 BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Klinik Kopetensi Bidang (KKB) yang berjudul “Kajian Hasil Tangkapan
Ikan Di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja” yang dilaksanakan dari
tanggal 08 Oktober - 08 November 2018 pukul 06.00 – 12.00 WIB dan 14.00 -
18.00 WIB yang bertempat di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja.
Tabel.4 Jadwal Kegiatan
Minggu
No Jenis Kegiatan
I II III IV
Perkenalan dengan pembimbing dan
staf-staf di Pelabuhan Perikanan
Samudera (PPS) Kutaraja Banda
Aceh
1 Pengarahan dari pembimbing dan
staf-staf Pelabuhan Perikanan (PPS)
Kutaraja, Banda Aceh, serta
pengenalan lingkungan di sekitar
Pelabuhan

Mengumpulkan informasi tentang


aktivitas perikanan di pelabuhan

2 Mengikuti trip nelayan

Pengambilan data hasil tangkap


nelayan
Pengimputan dan penulisan laporan
data harian
3
Studi literatur

10
3.2 Ruang Lingkup Kerja
Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Perikanan
Samudera (PPS) Kutaraja sendiri memiliki 3 bagian penting yaitu yang terdiri dari
Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan Teknis, Seksi Penataan dan Pengembang
Pelabuhan Perikanan. Selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan kurang lebih 30
hari pada UPTD Pelabuhan Perikanan Kutaraja. Penulis ditempatkan pada bagian
Seksi Pelayanan Teknis selama 30 hari dilapangan, tempat tersebut merupakan
mengelola data ikan Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja.

3.3 Alat dan Bahan


Adapun beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam Praktek Kerja
Lapangan ini adalah sebagai berikut
Tabel 5. Alat dan Bahan
No Alat dan Bahan Jumlah
1 Laptop 1 Unit
2 Soft copy format tabel 1 Unit
data
3 Alat Tulis 1 Unit
4 Kertas 1 Unit
5 Printer 1 Unit
6 Data yang belum di Dari tgl 08 Oktober 2018
Input sampai tgl 08 November
2018

3.4 Prosedur Kerja


Adapun prosedur dalam kegiatan KKB di Pelabuhan Perikanan Samudera
Kutaraja yang dilakukan adalah pendataan hasil produksi ikan di Pelabuhan
Perikanan Samudera Kutaraja yaitu mencatat data ikan yang didaratkan di
pelabuhan dari armada penangkapan ke TPI di PPS Kutaraja dengan turun
langsung kelapangan dan selanjutnya data ikan yang di peroleh tiap hari nya
diolah di Kantor Pendataan Hasil Produksi, sehingga menghasilkan data hasil
penangkapan yang akurat.

11
3.5 Survei
Survei dilakukan secara langsung dilapangan dengan proses interaksi
(tanya-jawab) dengan nelayan. Survei dilakukan agar memperoleh jumlah hasil
tangkapan, jenis ikan, harga ikan dan mengenai aktivitas perikanan yang ada di
PPS Kutaraja. Sehingga, memudahkan untuk menginput data di bagian statistik.
Sebelum dilakukan survei terlebih dahulu pembimbing lapangan
memberikan gambaran mengenai kenerja yang perlu dilakukan pada waktu
pendataan jenis-jenis ikan dan jumlah ikan yang didaratkan di PPS Kutaraja
sehingga memudahkan untuk mendata jumlah tangkapan, jenis-jenis ikan dan
hargta ikan. Survei dilakukan pada hari kerja yaitu pada hari senin sampai
minggu, dimulai dari jam 06.00 – 12.00 WIB dan jam 14.00 – 18:00 WIB.

3.6 Pendataan Ikan dan Mengentri Data


Aktivitas bongkar ikan dilakukan pada dua waktu yaitu pagi jam 05.00-
10.00 WIB dan jam 16.00-21.00 WIB. Ikan yang sudah dibongkar setiap hari
dicatat, lalu data hasil produksi tangkapan di input di kantor UPTD bagian
pengembangan dan pendataan ikan atau bagian statistik. Pencatatan tersebut
berupa nama kapal, ukuran GT, alat tangkap yang di gunakan, hasil tangkapan
(ton) berupa jumlah hasil tangkapan, jenis ikan, harga ikan serta wilayah
penangkapan

12
4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 produksi perikanan tangkap di PPS Kutaraja.


250,000
jumlah tangkapan (Kg)

200,000

150,000

100,000

50,000 Series1

23-Oct-18
01-Oct-18
03-Oct-18
05-Oct-18
07-Oct-18
09-Oct-18
11-Oct-18
13-Oct-18
15-Oct-18
17-Oct-18
19-Oct-18
21-Oct-18

25-Oct-18
27-Oct-18
29-Oct-18
31-Oct-18
waktu (tgl)

Pada grafik di atas menunjukan bahwa hasil produksi tertinggi pada bulan
Oktober adalah pada tanggal 25 Oktober 2018 dengan jumlah hasil 216.807 Kg.
Titik terendah hasil produksi pada bulan Oktober adalah pada tanggal 07 Oktober
2018 dengan jumlah hasil 18.870 Kg. Sedangkan pada grafik yang memiliki nilai
produksi 0 adalah pada hari jum’at, dikarenakan pada setiap hari jum’at tidak
boleh ada kegiatan bongkar muat kapal di Pelabuhan Perikanan Samudera
Kutaraja, dengan jumlah produksi keseluhan 2.205.490 Kg.

Dilihat dari grafik di atas, pada bulan Oktober jumlah nilai produksi
mengalami kenaikan dan penurunan setiap hari nya, peningkatan nilai produksi
mulai terjadi pada pertengahan bulan Oktober, dimana nilai produksi pada
petenghan bulan Oktober rata-rata diatas 100.000 Kg, sedangkan pada awal bulan
Oktober nilai produksi perikanan masih sangat rendah rata-rata di bawah 100.000
Kg kebawah, hal ini terjadi disebabkan beberapa faktor seperti faktor sarana dan
prasarana penangkapan, faktor alam, dan fakto-faktor lain nya.

Pada dasar nya hasil produksi perikanan tangkap di PPS Kutaraja masih
belum optimal di karenakan sarana dan prasarana penangkapan ikan serta
pengelolaan hasil tangkap masih kurang maksimal. Sehingga, hasil tangkap
nelayan terkadang tidak terkelola dengan baik.

13
4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Perikanan Tangkap
Produksi perikanan tangkap tidak terlepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhinya yaitu :

1. Kondisi kenelayanan atau usaha penangkapan ikan;


2. Kondisi armada (unit penangkapan);
3. Kondisi alam dan perairan;
4. Kemampuan pengelolaan operasi penangkapan: nelayan dan pengusaha
atau perusahaan.
Dari faktor diatas, faktor yang sangat berpengaruh terhadap nilai produksi
perikanan tangkap adalah faktor kondisi alam dan perairan dan kondisi armada
(unit penangkapan), karena kondisi perairan sangat menentukan hasil tangkapan
dilaut, jika kondisi cuaca buruk maka nelayan akan suit untuk menangkap ikan,
begitu juga dengan kondisi unit penangkapan.

Apabila hasil produksi menurun Hal-hal yang harus diantisipasi oleh


pengelola suatu PPS bila produksi hasil tangkapan yang didaratkan sedikit antara lain
pihak pelabuhan harus cepat tanggap dengan cara menganalisis penyebab produksi sedikit
dan/atau menurun, dari mana produk bisa didapatkan kembali, serta usaha-usaha apa yang
harus dilakukan agar kapal mau datang ke Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)
Kutaraja.. Sebaliknya apabila produksi hasil tangkapan yang didaratkan banyak, maka
pengelola pelabuhan harus mencari ide untuk dapat memanfaatkan produksi yang
melimpah dalam bentuk olahan atau menyimpannya dalam Cold Storage.

4.3 Jenis Ikan Yang Dominan Di PPS Kutaraja


Hasil tangkapan yang dominan tertangkap di Pelabuhan Perikanan
Samudera Kutaraja antara lain: ikan Cakalang, ikan Tuna sirip kuning (Yellowfin
Tuna), ikan Layang, layang deles, ikan Kambing-kambing, salam dan ikan
Tongkol. Ikan tersebut dominan ditangkap dengan menggunakan alat tangkap
Purse Seine, rawai dan Pancing Ulur. Berikaut beberapa ikan yang tertangkap di
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja :

14
No Gambar Nama Inggris/Latin/Lokal

1 Inggris : Parrot Fish


Latin : Scarus Croicensis
Indo : Ikan Kaka Tua
Lokal : Bayeun

2 Inggris : Trigger Fish


Latin : Canthidermis
Maculatus
Indo : Kambing-Kambing
Lokal : Leubim

3 Inggris : Roughear Scad


Latin : Decapterus
Macarellus
Indo : Layang Malalugis
Lokal : Dencis

4 Inggris : Skipjack Tuna


Latin : Katsuwonus
Pelamis
Indo : Cakalang
Lokal : Ame-Ame

5 Inggris : Stot Longtom


Latin :
Tylosurusgavialoides
Indo : Ikan Todak
Lokal : Enggeuk-Enggeuk

15
6 Inggris : Frigate Tuna
Latin : Auxis Thazard
Indo : Tongkol Krai
Lokal : Eungkot Seure

7 Inggris : Rainbow Runner


Latin : Elagatis Bipinnulata
Indo : Salem/Sunglir
Lokal : Salam

8 Inggris : Banana Fish


Latin : Ptercaesio Tile
Indo : Lolosi
Lokal : Pisang-Pisang

9 Inggris : Barre Spanish


Makarel
Latin : Scomberomorus
Comersoni
Indo : Tenggiri
Lokal : Tenggiri

10 Inggris : Black Marline


Latin :
Indo : Stuhuk Hitam
Lokal : Stuhuk

16
11 Yellowfin Tuna / /
Inggris : Yellowfin Tuna
Latin : Thunus Albacores
Indo : Mandidihang
Lokal : Tuna Sirip Kuning

12 Inggris : Brown Marbled


Grouper
Latin : Epinephelus
Furcoguttatus
Indo : Kerapu Macan
Lokal : Karapu

17
5 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Produksi perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja
pada bulan oktober mengalami kenaikan dan penurunan nilai produksi.
nilai produksi tertinggi pada bulan Oktober adalah pada tanggal 25 dengan
jumlah nilai produksi sebesar 216.807 Kg. Sedangkan nilai produksi
terendah pada tanggal 7 dengan nilai produksi 18.870 Kg.
2. Kenaikan dan penurunan nilai produksi tidak lepas dari faktor faktor yang
mempengaruhi, yaitu kondisi kenelayanan atau usaha penangkapan ikan,
Kondisi armada (unit penangkapan), kondisi alam perairan, kemampuan
pengelolaan operasi penangkapan: nelayan dan pengusaha atau
perusahaan.
3. Jenis – jenis ikan yang dominan terdapat di Pelabuhan Perikanan
Samudera Kutaraja antara lain: ikan Cakalang, Tuna sirip kuning (yellow
fin tuna), Layang, Kambing- kambing, Tongkol dll.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat
memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Pemerintah hendaknya lebih meningkatkan peranan dalam pembinaan


dan pengawasan pada nelayan dan industri pengolahan ikan terhadap
penanganan mutu ikan di PPS Kutaraja agar produksi perikanan
tangkap di PPS dapat meningkat.
2. Bagi nelayan diharapkan untuk lebih memperhatikan lagi faktor-faktor
yang dapat menurunkan hasil penangkapan ikan di kapal.

18
6 DAFTAR PUSTAKA

Acehprov, 17 Mei 16. Geografis Aceh, Seramoe pemerintah aceh [internet].


[diunduh 2019 Januari 24]. Tersedia pada
https://acehprov.go.id/profil/read/2014/01/30/11/geografis-aceh.html.

Brown Arthur et all.2015. Analisis Hasil Tangkapan Ikan Di Daerah Penangkapan


Dengan Rumpon Dan Tanpa Rumpon Menggunakan Rawai Dan Pancing
Ulur . Jurnal IPTEKS PSP [Internet]. [Di Unduh Pada Tanggal 21
Desember 18] Vol.2 (4) : 330-344. Tersedia Pada
http://journal.unhas.ac.id/index.php/iptekspsp/article/view/1923
Dinas Kelautan dan Perikanan, 19 Mei 17. Profil Pelabuhan Perikanan Lampulo,
Dinas Kelautan dan Perikanan [internet]. [diunduh 2019 Januari 24].
Tersedia pada www.dkp.acehprov.go.id

[PPS Kutaraja] Pelabuhan Perikanan Samudra Kutaraja.2018.Laporan Produksi


Ikan Harian Bulan September Dan Oktober 2017.Banda Aceh (ID): PPS
Kutaraja

Septanty DBW. 2017. Kajian Produksi Hasil Tangkapan Didaratkan Di Pelabuhan


Perikanan Pantai Muncar Kabupaten Banyuwangi Sebagai Bahan Baku
Industri Pengolahan.[skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 118 Halaman

Sofyan Zubair ,Muhammad Yasin. 2011. Analisis Pendapatan Nelayan PadaUnit


Alat Tangkap Payang Di Desa Pabbaressang Kec. Bua Kab. Luwu.
[Skripsi]. Makassar: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas
Hasanudin. 58 Halaman.

19
7 LAMPIRAN

20

Anda mungkin juga menyukai