Oleh
NIM : 16160019P
Disetujui Oleh :
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Fakultas Perikanan
Universitas Abulyatama
Aliman Selian,S.Pi,M.Si
NIP.197502102003121005
NIP.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas dengan Rahmat dan Karunia-Nya
berupa kesehatan, kesempatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan
Laporan Klinik Kopetensi Bidang (KKB) ini yang berjudul tentang “Kajian Hasil
Tangkapan Ikan Di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja pada bulan
Oktober 2018” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa terlaksananya kegiatan praktek kerja lapangan
ini tidak lepas dari dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, sehingga penulis
dapat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dengan baik dan benar, oleh karena
itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada :
1. Bapak Aliman Selian, S.Pi, M.Si selaku Ketua Jurusan Pemanfaaatan
Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Abulyatama;
2. Bapak Agus Naufal, SE,. M.Si selaku pembimbing jurusan dan Bapak
Subhan, ST. selaku pembimbing lapangan yang telah membimbing dalam
pembuatan laporan Klinik Kopetensi Bidang (KKB) di UPTD PPS Kutaraja,
Banda Aceh sehingga laporan dapat terselesaikan dengan baik dan benar;
3. Bapak Teuku Nurmahdi, S.Pi, M.Si selaku Kepala UPTD PPS Kutaraja,
Banda Aceh;
4. Ibu Dwi Yulia Ningrum, S.Pi, M.Si selaku Kepala Bidang Kasubag Tata
Usaha di UPTD PPS Kutaraja, Banda Aceh;
5. Kepada seluruh karyawan di UPTD PPS Lampulo, Banda Aceh yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa hasil penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan atau
kekeliruan dalam laporan ini. Kemudian penulis sangat mengharapkan saran-saran
dan kritik dari berbagai pihak demi memperbaiki laporan KKB ini menjadi lebih
baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
3.4 Prosedur Kerja ............................................................................. 11
3.5 Survei........................................................................................... 12
LAMPIRAN .............................................................................................. 20
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
1 BAB I PENDAHULUAN
1
Bisnis pada sektor perikanan tidak lepas dari informasi yang didapatkan
yang mana informasi yang didapatkan dari pendataan hasil tangkapan, merupakan
salah satu hal yang sangat penting dalam kegiatan penangkapan ikan antara lain
dapat digunakan untuk mengetahui potensi dan pemanfaatan sumberdaya ikan
pada suatu wilayah perairan, jumlah hasil tangkapan yang didaratkan di suatu
pelabuhan yang berasal dari satu atau beberapa wilayah perairan, dan lain-lain.
Data perikanan tangkap berguna sebagai dasar perencanaan, pengembangan dan
pengambilan keputusan/kebijakan. Data yang ada akan diolah menjadi informasi.
lnformasi sangat berguna untuk membuat perencanaan yang detail dan
menyeluruh. Perencanaan inilah yang akan dapat menghasilkan suatu
keputusan/kebijakan.
Data hasil tangkapan yang dapat dipercaya dan tersedia secara
berkelanjutan dan tepat waktu merupakan salah satu pertimbangan untuk
pemanfaatan sumberdaya perikanan yang tepat dan bijaksana. Oleh karena itu
perlu, dilakukannya pendataan hasil tangkapan dengan benar, tepat dan akurat.
Selanjutnya data hasil tangkapan yang benar, tepat dan akurat tersebut juga
berguna dalam menyusun perencanaan pengembangan program-program dan
penentuan kebijakan yang mendukung pengembangan perikanan tangkap. Lalu
dalam Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja teknik pengambilan data masih
secara manual oleh petugas harian dengan melakukan observasi/pengamatan
kegiatan bongkar muat yang sedang berlangsung di dermaga PPS Kutaraja.
1.2 Rumusan masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam praktik ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana kondisi hasil perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan
Samudera (PPS) Kutaraja ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi perikanan
tangkap di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja ?
3. Jenis-jenis ikan apa saja yang dominan tertangkap di Pelabuhan
Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja ?
2
1.3 Tujuan
Adapun tujuan laporan PKL kali ini adalah sebagai berikut:
3
2 BAB II KAJIAN PUSTAKA
Perikanan darat adalah semua usaha perikanan yang tidak dilakukan di laut
luas seperti perikanan air tawar, tambak, kolam dan sebagainya. Khusus perikanan
di laut ahli biologi kelautan membedakan perikanan laut kedalam dua kelompok
yaitu kelompok ikan pelagis (ikan yang hidup pada bagian permukaan) dan jenis
ikan demersal (ikan yang hidup di dasar laut). Kelompok ikan pelagis diantaranya
ikan cakalang, tuna, layang, kembung, lamun dan lain-lain. Sedangkan jenis
demersal seperti udang, kepiting, kakap merah dan lain-lain.
4
apabila seluruh atau sebagian besar penghasilan pendapatan rumah tangganya
merupakan konstribusi dari pendapatan yang diperoleh dari sub sektor perikanan.
5
transportasi ikan (ukuran dan pengaturan ruang transportasi).
3. Volume pendaratan, yaitu mempengaruhi fasilitas, aktivitas, dan
manajemen pelabuhan perikanan atau pangkalan pendaratan ikan.
Faktor kepelabuhanan perikanan, yang mempengaruhi produksi:
1. Kondisi, jumlah, dan jenis fasilitas yang ada.
2. Kemampuan pengelolaan pelabuhan perikanan, yaitu: pelabuhan
perikanan (Perum, UPT); tempat pelelangan ikan (TPI); fasilitas
komersial dan non komersial; serta kebijakan.
3. Pengelolaan unit-unit kegiatan dan transportasi.
4. Organisasi dan penunjang lainnya seperti perbankan, serta asosiasi
buruh dan nahkoda.
Faktor penangkapan ikan, yang mempengaruhi produksi :
1. Kondisi kenelayanan atau usaha penangkapan ikan;
2. Kondisi armada (unit penangkapan);
3. Kondisi alam perairan;
4. Kemampuan pengelolaan operasi penangkapan: nelayan dan
pengusaha atau perusahaan.
Persaingan antar pelabuhan perikanan
1. Harga yang lebih tinggi;
2. Pelayanan pelabuhan perikanan atau pangkalan pendaratan ikan;
3. Kebutuhan jenis ikan tertentu di suatu pelabuhan perikanan;
4. Fasilitas yang lebih baik dan lengkap;
5. Keterkaitan hubungan dengan pemilik modal.
Kebijakan pemerintah tentang :
1. Peraturan sumber daya ikan;
2. Peraturan penangkapan;
3. Lain-lainnya: fasilitas pelabuhan perikanan, harga ikan, pengolahan
pelabuhan perikanan dan TPI.
Menurut Septanty (2011), usaha-usaha pengolahan/industri perikanan akan
kekurangan bahan baku ikan bila produksi sedikit atau volume produksi yang
didaratkan belum mencapai target klasifikasi pelabuhan, sehingga usaha-usaha
pengolahan/industri perikanan harus mencari ikan ke tempat lain di luar PP/PPI
6
tersebut. Oleh karena itu pihak pengelola pelabuhan harus dapat menyediakan
produksi ikan secara kontinyu untuk menarik masyarakat perikanan dalam
memanfaatkan pelabuhan. Sebaliknya apabila produksi banyak/melimpah, maka
dapat terjadi ketidak seimbangan antara volume produksi dengan jumlah pembeli
sehingga harga ikan turun.
Hal-hal yang harus diantisipasi oleh pengelola suatu PP/PPI bila produksi
hasil tangkapan yang didaratkan sedikit antara lain pihak pelabuhan harus cepat
tanggap dengan cara menganalisis penyebab produksi sedikit dan/atau menurun,
dari mana produk bisa didapatkan kembali, serta usaha-usaha apa yang harus
dilakukan agar kapal mau datang ke PP/PPI. Sebaliknya apabila produksi hasil
tangkapan yang didaratkan banyak, maka pengelola pelabuhan harus mencari ide
untuk dapat memanfaatkan produksi yang melimpah dalam bentuk olahan atau
menyimpannya dalam Cold Storage.
Produksi perikanan yang didaratkan di suatu pelabuhan menurun, antara
lain karena harga ikan di PP/PPI tidak layak, lokasi PP/PPI berjauhan dengan
lokasi perumahan nelayan (untuk perikanan skala kecil), daerah pemasarannya
jauh atau terdapat permasalahan dalam pendistribusian ikan setelah didaratkan di
PP/PPI, potensi perikanan di Fishing Ground-nya sudah menurun, tidak
terdapatnya fasilitas yang diperlukan dan atau beberapa fasilitas yang ada sudah
rusak, serta tidak terdapatnya pengorganisasian aktivitas yang baik di PP/PPI
(Septanty, 2011).
Peningkatan produksi secara tidak langsung dapat meningkatkan
kesejahteraan nelayan. Hal ini tergantung pada mekanisme pasar apakah dapat
mewujudkan harga yang menguntungkan bagi nelayan dan masih berada dalam
jangkauan pembeli (Septanty, 2011).
2.3 Jenis Jenis Ikan
2.3.1 Kelompok Ikan Demersal
Ikan demersal adalah jenis ikan yang habitatnya berada di bagian dasar
perairan, alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan demersal adalah
trawl dasar (Bottom Trawl), jaring insang dasar (Bottom Gillnet), rawai dasar
(Bottom Long Line), bubu dan lain sebagainya. Beberapa Contoh Ikan demersal
yang ada di PPS Kuaraja adalah :
7
Tabel.1 jenis-jenis ikan Damersal
No Nama Indonesia Nama Ilmiah Nama Umum
1 Ikan sebelah Isettodes irumei Indian halibut
2 Ikan Peperek Leiognathus equulus Ponyfish
3 Ikan Manyung Arius thalassinus Marine catfish
4 Ikan beloso Saurida tumbil Lizard-fish
5 Ikan biji nangka Openeus tragula Goat-fish
6 Ikan Merah Latjunus malabaricus Red snapper
Baramundi, giant seap
7 Ikan kakap Lates calcarifer
erch
8 Ikan kerapu Epinephelus merra Grouper, honey-combgrouper
9 Ikan Lencam Lethrinus lentjam Emperor
10 Ikan kurisi Nemitarus nematophorus Threadfin brean
Ikan swangi,
11 Priacanthus tayanus Purple spotted bigeye
mata besar
12 Ikan ekor kuning Caesio erythrogaster Yellowtail fusilier
Ikan Gulamah,
13 Pseudociena amoyensis Croaker
semgeh
14 Ikan cucut hiu Hemigaleus balfouri Balfourus sharks
15 Ikan cucut totol Stegostama tigrinum Spotted-shark
16 Ikan bawal hitam Formio niger Black pomfret
17 Ikan bawal putih Pampus argenteus Silver pomfret
Giant theadfin, four
18 Ikan kuro, senangin Eletheronematetradactylum
fingertheardfin
19 Ikan layur Trichiurus savala Hairtail
20 Ikan lidah Cynoglossus lingua Tong sole
2.3.2 Kelompok Ikan pelagis besar
8
Tabel.2 jenis-jenis ikan Pelagis Besar
9
3 BAB III METODOLOGI
10
3.2 Ruang Lingkup Kerja
Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Perikanan
Samudera (PPS) Kutaraja sendiri memiliki 3 bagian penting yaitu yang terdiri dari
Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan Teknis, Seksi Penataan dan Pengembang
Pelabuhan Perikanan. Selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan kurang lebih 30
hari pada UPTD Pelabuhan Perikanan Kutaraja. Penulis ditempatkan pada bagian
Seksi Pelayanan Teknis selama 30 hari dilapangan, tempat tersebut merupakan
mengelola data ikan Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja.
11
3.5 Survei
Survei dilakukan secara langsung dilapangan dengan proses interaksi
(tanya-jawab) dengan nelayan. Survei dilakukan agar memperoleh jumlah hasil
tangkapan, jenis ikan, harga ikan dan mengenai aktivitas perikanan yang ada di
PPS Kutaraja. Sehingga, memudahkan untuk menginput data di bagian statistik.
Sebelum dilakukan survei terlebih dahulu pembimbing lapangan
memberikan gambaran mengenai kenerja yang perlu dilakukan pada waktu
pendataan jenis-jenis ikan dan jumlah ikan yang didaratkan di PPS Kutaraja
sehingga memudahkan untuk mendata jumlah tangkapan, jenis-jenis ikan dan
hargta ikan. Survei dilakukan pada hari kerja yaitu pada hari senin sampai
minggu, dimulai dari jam 06.00 – 12.00 WIB dan jam 14.00 – 18:00 WIB.
12
4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
200,000
150,000
100,000
50,000 Series1
23-Oct-18
01-Oct-18
03-Oct-18
05-Oct-18
07-Oct-18
09-Oct-18
11-Oct-18
13-Oct-18
15-Oct-18
17-Oct-18
19-Oct-18
21-Oct-18
25-Oct-18
27-Oct-18
29-Oct-18
31-Oct-18
waktu (tgl)
Pada grafik di atas menunjukan bahwa hasil produksi tertinggi pada bulan
Oktober adalah pada tanggal 25 Oktober 2018 dengan jumlah hasil 216.807 Kg.
Titik terendah hasil produksi pada bulan Oktober adalah pada tanggal 07 Oktober
2018 dengan jumlah hasil 18.870 Kg. Sedangkan pada grafik yang memiliki nilai
produksi 0 adalah pada hari jum’at, dikarenakan pada setiap hari jum’at tidak
boleh ada kegiatan bongkar muat kapal di Pelabuhan Perikanan Samudera
Kutaraja, dengan jumlah produksi keseluhan 2.205.490 Kg.
Dilihat dari grafik di atas, pada bulan Oktober jumlah nilai produksi
mengalami kenaikan dan penurunan setiap hari nya, peningkatan nilai produksi
mulai terjadi pada pertengahan bulan Oktober, dimana nilai produksi pada
petenghan bulan Oktober rata-rata diatas 100.000 Kg, sedangkan pada awal bulan
Oktober nilai produksi perikanan masih sangat rendah rata-rata di bawah 100.000
Kg kebawah, hal ini terjadi disebabkan beberapa faktor seperti faktor sarana dan
prasarana penangkapan, faktor alam, dan fakto-faktor lain nya.
Pada dasar nya hasil produksi perikanan tangkap di PPS Kutaraja masih
belum optimal di karenakan sarana dan prasarana penangkapan ikan serta
pengelolaan hasil tangkap masih kurang maksimal. Sehingga, hasil tangkap
nelayan terkadang tidak terkelola dengan baik.
13
4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Perikanan Tangkap
Produksi perikanan tangkap tidak terlepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhinya yaitu :
14
No Gambar Nama Inggris/Latin/Lokal
15
6 Inggris : Frigate Tuna
Latin : Auxis Thazard
Indo : Tongkol Krai
Lokal : Eungkot Seure
16
11 Yellowfin Tuna / /
Inggris : Yellowfin Tuna
Latin : Thunus Albacores
Indo : Mandidihang
Lokal : Tuna Sirip Kuning
17
5 BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Produksi perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja
pada bulan oktober mengalami kenaikan dan penurunan nilai produksi.
nilai produksi tertinggi pada bulan Oktober adalah pada tanggal 25 dengan
jumlah nilai produksi sebesar 216.807 Kg. Sedangkan nilai produksi
terendah pada tanggal 7 dengan nilai produksi 18.870 Kg.
2. Kenaikan dan penurunan nilai produksi tidak lepas dari faktor faktor yang
mempengaruhi, yaitu kondisi kenelayanan atau usaha penangkapan ikan,
Kondisi armada (unit penangkapan), kondisi alam perairan, kemampuan
pengelolaan operasi penangkapan: nelayan dan pengusaha atau
perusahaan.
3. Jenis – jenis ikan yang dominan terdapat di Pelabuhan Perikanan
Samudera Kutaraja antara lain: ikan Cakalang, Tuna sirip kuning (yellow
fin tuna), Layang, Kambing- kambing, Tongkol dll.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat
memberikan saran-saran sebagai berikut :
18
6 DAFTAR PUSTAKA
19
7 LAMPIRAN
20