Anda di halaman 1dari 40

USAHA PENANGKAPAN UDANG MENGGUNAKAN

ALAT TANGKAP TRAWL PADA KM.LAUT ARAFURU


DI LAUT ARU
LAPORAN PKL SEMESTER IV

OLEH :
NAMA

: YOGI RAHMAN FERIZA GINTING

NIS

: N200.1.12.060

PROGRAM KEAHLIAN : NAUTIKA PERIKANAN LAUT

KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH NEGERI PARIAMAN
TAHUN AJARAN 2013/2014
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN (PKL)

SEMESTER IV
Judul Praktek : Usaha penangkapan udang menggunakan alat tangkap trawl
pada KM. Laut Arafuru di laut aru.
Nama

: Yogi Rahman Feriza Ginting

Nis

: N200.1.12.060

Program Keahlian : Nautika Perikanan Laut


Menyetujui
Pembimbing I

Pembimbing II

Adnal Yeka S.Pi.M.Si

Yulia Fitria S.Pi

Nip : 197307171996031002

Nip: 198407012008012004

Mengetahui

Kepala sekolah

Kepala Program Keahlian

Harisjon S.Pi.M.Si

Lalu Achmad Jani Q.S.St.Pi

Nip :196303301988031005

Nip: 198401102007011001

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Alah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNYA. Kepada penulis sehingga dapat melakukan
praktek kerja lapangan ( PKL) pada semester IV selama empat bulan.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil yang penulis peroleh selama
melaksanakan praktek kerja lapangan ( PKL) pada KM Laut Arafura. Selama
penulis melaksanakan praktek kerja lapangan ( PKL) sampai penyusunan laporan
ini, penulis banyak dapat bantuan dan saran dari berbagai pihak, untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :
1.
2.
3.
4.
5.

Bapak Harisjon.S.Pi. M.Si selaku Kepala SUPM N Pariaman.


Bapak Adnal Yeka. S.Pi. M.Si selaku pembimbing Intern I.
Ibu Yulia Fitri S.Pi selaku pembimbing Intern II.
Bapak Leo selaku pembimbing Extern.
Semua awak kapal KM. Laut Arafura.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Pariaman, 3 Juni 2014

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI...

II

DAFTAR GAMBAR...

III

DAFTAR TABEL

IV

DAFTAR LAMPIRAN

1.PENDAHULUAN.

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Praktek

1.3 Rencana Kegiatan..

2.Keadaan Umum Lokasi Praktek..

2.1 Letak Geografis..

2.2 Keadaan Penduduk....

2.3 Sarana Umum.

2.4 Kondisi Umum Perusahan.

4,5

3.Pelaksanaan.

3.1 Waktu dan Tempat.

3.2 Kegiatan Praktek.

6,7

3.2.1 Spesifikasi Kapal..

3.2.2 Spesifikasi Mesin.

3.2.2.1 Mesin Utama.

3.2.2.2 Mesin Bantu..

3.2.3 Spesifikasi Alat Tangkap..

10

3.2.4 Alat Bantu Penangkapan..

13

3.2.5 Spesifikasi Alat Navigasi..

14

3.2.6 Spesifikasi alat keselamatan..

15

3.2.7 Struktur Organisasi dikapal...

16

II
4.Teknik Produksi

17

4.1 Operasi Penangkapan.

17

4.1.1 Persiapan..

17

4.1.2 Setting..

17

4.1.3 Towing.

18

4.14 Hauling..

18

4.2 Hasil Tangkapan..

19

4.2.1 Hasil Tangkapan Utama...........................................

19

4.2.2 Hasil Tangkapan Sampingan

19

4.3 Penanganan Hasil Tangkapan..

20

4.4 Perawatan Kapal, Mesin dan Alat Tangkap.

21

4.5 Pemasaran Hasil Tangkapan.

22

5.Analisa Usaha.

23

5.1 Keuntungan..

25

5.2 Aliran Kas (cash flow).

25

5.3 Titik Impas (BEP)

25

5.4 Waktu Pengembalian...

26

5.5 B/C Ratio.

26

6.Kesimpulan

27

6.1 Kesimpulan..

27

6.2 Saran

28

Lampiran-Lampiran

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.

Gambar 2.

III
DAFTAR TABEL

Tabel 1..

Tabel 2..

Tabel 3..

19

Tabel 4..

19

IV
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1......................................... Alat bantu penangkapan


Lampiran 2.Alat-Alat Navigasi
Lampiran 3.Alat-alat Keselamatan
Lampiran 4.Hasil tangkapan Utama
Lampiran 5.Hasil tangkapan sampingan

V
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan luas laut 5,8 juta km dari
garis panjang pantai 8.100 km. sementara potensi sumber daya laut di Indonesia
mencapai 6,2 juta ton per tahun.dengan tingkat pemanfaatanya masih kurang dan
tidak merata.dimana Indonesia bagian timur sudah tinggi pemanfaatannya
dibandingkan dengan Indonesia bagian barat yang masih rendah pemanfaatnya.
(sumber : Profil PPN Ambon).
Pada umumnya mata pencaharian penduduk Indonesia adalah nelayan
namun Indonesia masih kurang bias mengolah maupun memanfaatkan hasil laut
Indonesia seperti mutiara,ikan,udang dan masih banyak lagi. Di Indonesia juga
banyak terdapat macam-macam alat tangkap ikan,digunakan di Indonesia bagian
timur adapun hasil tangkapan dari alat tangkap trawl tersebut seperti ikan-ikan
dasar,udang dan banyak lagi.
1.2 Maksud dan Tujuan Praktek
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) semester IV
adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Untuk mengetahui spesifikasi alat tangkap trawl


Untuk mengetahui cara pengoperasian alat tangkap trawl
Untuk mengetahui hasil tangkapan pada kapal trawl
Untuk mengetahui penanganan hasil tangkapan dikapal trawl
Untuk mengetahui analisa usaha dan tataniaga
1.3 Rencana Kegiatan

Sebelum melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) semester IV terlebih


dahulu membuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dilapangan. Hal ini
agar kegiatan dilapangan dapat berjalan dengan baik. Adapun rencana
kegiatan.yang akan dilakukan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

2
Tabel 1. Rencana kegiatan

No

Kegiatan

Pengarah
an
Dari
panitia
Berangka
t
Menuju
Tempat
praktek
Melapor
Ke
perusaha
an
Menungg
u kapal
Naik
kapal
Mencari
data
Di darat
Masuk
kampus
SUPMN
Pariaman
Buat
laporan
Seminar

4
5
6

8
9

Waktu Pelaksanaan
Januari
Februar Maret
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2. KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTEK / PERUSAHAAN


2.1 Letak Geografis Kota Ambon
Secara koordinat letak kota Ambon terletak pada 030430 LS dan
1283015 BT yang berada pada ketinggian 5m permukaan laut.dengan tofografi
kota Ambon adalah pantai dan pegunungan dimana kota ambon memiliki batas
wilayah yaitu :
-

Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat

: Kecamatan Laihitu
: Kecamatan Salahutu
: Kecamatan Hunut
: Kecamatan Hatu

2.2 Keadaan Penduduk


Penduduk kota Ambon berjumlah 239.697 jiwa dengan rincian sebagai
berikut :
1 . Jenis kelamin
-

Laki-laki
Perempuan

: 115.354 jiwa
: 124.344 jiwa

2 . Data-data penduduk menurut agama


-

50% beragam islam


20% beragama khatolik
20% beragama protestan
10% beragama budha

3 . Data-data penduduk menurut mata pencarian


-

21% petani
20% nelayan
32% wiraswasta
20% PNS
7% Jasa

2.3 Sarana Umum


1. Sarana Pendidikan
- Taman kanak-kanak
- Sekolah dasar
- Sekolah menengah pertama
- Sekolah menengah atas
- Perguruan tinggi
2. Sarana kesehatan
- Puskesmas
- Puskesmas pembantu
- Rumah sakit
3. Sarana ibadah
- Mesjid
- Gereja
- Wihara

: 20 unit
: 20 unit
: 20 unit
: 20 unit
: 3 unit
: 10 unit
: 12 unit
: 3 unit
: 12 unit
: 12 unit
: 1 unit

(sumber : Disdukcapil tahun 2013)


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

2.4 Kondisi Umum Perusahaan


Nama Perusahaan
: PT.Sinar Abadi Cemerlang
Lokasi Perusahaan : Kota Ambon
Alamat Perusahaan : Jl.Dr.Setia Budi 21, ahusen sirimau
Berdiri tahun
: 1989
Pemilik
: Takeshi oyada
Bidang usaha
: Penangkapan Udang
Karyawan
: 241 orang
a. Di darat
- Administrasi
: 2 org
- Tekhnik penangkapan
: 2 org
- Tekhnik permesinan
: 4 org
- Prosesing
: 10 org
- Pemasaran
: 2 org

4
b. Di laut
Awak seluruh kapal : 221 orang
8. Jumlah armada

: 17 buah

Dengan rincian KM. sebagai berikut :


Surya 81
Surya 82
Surya 83
Surya 84
Surya 85
Surya 86
Surya 87
Surya 88
Surya 89
Surya 90
Laut almahera
Laut aru
Laut arafuru
Laut Sulawesi
Laut banda
Laut seram
Laut Maluku

5
3. PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) semester IV dimulai dari
tanggal 13 Januari sampai 13 Mei 2014 dengan lokasi praktek di PT.Sinar Abadi

Cemerlang dan ditempatkan pada KM.laut Arafuru dengan daerah penangkapan di


perairan laut Aru.
3.2 Kegiatan Praktek
Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada praktek kerja lapangan (PKL)
semester IV di PT.Sinar Abadi Cemerlang diantaranya sebagai berikut :
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Praktek
NO
1

Tanggal
20 Januari 2014

Posisi
Ambon

22 Janurai 2014

Ambon

25 Januari 2014

Kapal

29 Januari 2014

Kapal

5
6

Kapal

30 Januari 2014
02 Februari 2014 25 Maret 2014
26 Maret 2014

29 Maret 2014

Kapal

9
10

1-2 April 2014


03 April 2014

11

05 April 2014

12

11 Mei 2014

Kapal
Mes
Perusahaa
n
Perusahaa
n
SUPM N
Pariaman

Kegiatan
Melapor ke perusahaan, menunggu
kapal selanjutnya.
Melapor
kepelabuhan
perikanan
nusantara Ambon dan Syahbandar
Melakukan
kegiatan
perbaikanperbaikan dikapal
Melakukan pengisian bahan bakar dan
mempersiapkan perbekalan
Berangkat menuju fishing ground
Tiba di fishing ground dan melakukan
operasi penangkapan
Perjalanan
menuju
pelabuhan
perikanan nusantara Ambon
Tiba di pelabuhan perikanan nusantara
ambon
Kegiatan bongkar dari kapal
Turun kapal dan tinggal di mes
perusahaan

Kapal

Melapor ke perusahaan dan mengambil


buku pelaut serta mencari data didarat
Kembali ke kampus SUPM N
Pariaman dan mulai membuat laporan

6
3.2.1 Spesifikasi kapal
Nama Kapal
: KM. Laut Arafuru

Nama Panggilan
Jenis Kapal
Tahun Pembuatan
Galangan Pembuatan
Gross Tonage
Mesin Induk
Jenis Alat tangkap
Tempat Pembuatan
Ukuran Kapal
Panjang
Lebar
Dalam
Jenis baling-baling
Jumlah palkah
Jumlah freezer
Kapasitas tangki bahan bakar
Kapasitas tangki air tawar
3.2.2 Spesifikasi mesin
3.2.2.1 Mesin Utama
Merk
Tipe
Daya
Buatan
Jumlah Silender
Minyak Pelumas

: YE 9065
: Besi
: 1989
: Ocean Ship Yards
: 166 GT
: Catter pillar
: Pukat udang / Trawl
: Australia
:
: 22,56 m
: 7,79 m
: 4,26 m
: fixed pitch propeller (FPP)
: 1 buah
: 1 buah
: 80 Ton
: 10 Ton

: Catter pillar
: 3408 B
: 402 Pk/hp
: Australia
: 8 buah
: Meditran Sae 40

Gambar 1 Mesin Induk


8
3.2.2.2 Mesin Bantu (Auxilary Engine)
Merk
: Catter pillar
Tipe
: 3304 B

Buatan
Jumalah silinder
Minyak pelumas
Kegunaan

: Amerika
: 6 silinder
: Meditran Sae 40
: Kelistrikan diatas kapal

Gambar 2 Mesin bantu


3.2.3

Spesifikasi Alat Tangkap

Gambar .Alat Tangkap Trawl

9
Keterangan :
1. Lazi line

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kantong
Tali penguat
Tali ris bawah
Rantai
Otter board
Tali ris atas
Body (badan jaring)
Wing (sayap)

1 . Tali Ris atas / Head rope


Panjang

: 18,5 m

Bahan

: poly ethylene

Diameter

: 9,25 m

Ukuran benang: 16 mm

2 . Tali Ris bawah / Ground rope


Panjang

: 22 m

Bahan

: poly ethylene

Diameter

: 11 m

Ukuran benang: 28 mm

3 . Rantai / tackle chain


Panjang

: 22 m

Bahan

: Besi baja

4 . Badan jarring keseluruhan


Panjang

: 26,22 m

Bahan

: poly ethylene

Mesh size

: 2,5 inch

Ukuran benang: 30 play

10
5 . Kantong /cod end
Panjang

: 6,7 m

Bahan

: poly ethylene

Lebar

: 6,7 m

Mesh size

Ukuran

: 40 play

: 1,5 inch

6 . Sayap atas / wing


Panjang

: 6,3 m

Bahan

: poly ethylene

Mesh size

: 2,5 inch

7 . Sayap bawah / wing


Panjang

: 11,4 m

Bahan

: poly ethylene

Mesh size

: 2,5 inch

8 . Papan pembuka / otter board


Panjang

: 190 cm

Lebar

: 108 cm

Bahan

: Baja

9 . Tali Penarik / warp


Panjang keseluruhan : 500 m
Bahan

: Baja

Diameter

: 18 mm

Panjang rata-rata saat dioperasikan : 4-5 kali kedalaman


10 . Pelampung
Panjang

: 200 m/m , 180 m/m

Bahan

: polyvinyl chloride
11

Keterangan :
1. Tali ris atas berfungsi sebagai tempat melekatnya jarring bagian atas
2. Tali ris bawah berfungsi sebagai tempat melekatnya jarring bagian bawah

3. Rantai berfungsi sebagai pemberat agar tali ris bawah sampai didasar
4. Badan jarring berfungsi untuk menggiring ikan agar dapat masuk kedalam
kantomg
5. Kantong berfungsi sebagai tempat mengumpulnya hasil tangkapan
didalam jarring.
6. Sayap atas dan bawah berfungsi sebagai tempat untuk menggiring ikan
agar dapat masuk ke dalam badan jarring
7. Papan pembuka berfungsi sebagai pembuka mulut jarring pada saat
dioperasikan
8. Tali penarik berfungsi untuk menarik jarring pada saat towing maupun
hauling
9. Pelampung berfungsi untuk mengapungkan jarring.

12
3.2.4

Alat bantu penangkapan

Adapun alat bantu yang digunakan pada pengoperasian alat tangkap pukat
udang (trawl) sebagai berikut :
1. Winch berfungsi untuk menarik dan menggulung tali penarik (warp) serta
menarik jarring pada saat towing maupun setting. (lampiran I)

2. Basket berfungsi sebagai tempat meletakan udang hasil tangkapan


(lampiran I)
3. Sarung tangan berfungsi sebagai perlindungan tangan pada saat kerja dari
benda berbahaya. (lampiran I)
4. Timbangan berfungsi untuk menimbang udang sebelum dimasukan
kedalam inner / karton (lampiran I)
5. Sepatu boat berfungsi sebagai pelindung kaki pada saat bekerja
(lampiran I)
6. Coban berfungsi sebagai alat yang digunakan pada saat menjahit jarring
(lampiran I)
7. Blok berfungsi sebagai tempat tergantungnya otter board sekaligus sebagai
tempat jalannya tali penarik (lampiran I)
8. Pen sebagai tempat atau wadah iner / karton yang akan disusun
(lampiran I)
9. Try net adalah alat bantu yang berfungsi untuk mengetes daerah fishing
ground apakah ditempat tersebut ada atau tidak tangkapan yang kita cari

13
3.2.5 Spesifikasi alat navigasi
1. GPS (global positioning system)
Merk
: furuno
Buatan
: jepang
Fungsi
: menentukan posisi kapal pada saat berlayar berdasarkan
lintang dan bujur.(lampiran II)
2. Radar
Merk
Buatan

: furuno
: jepang

Fungsi

: melihat benda-benda yang berada diatas permukaan laut

(lampiran II)
3. Echosounder
Merk
Buatan
Fungsi
4. Radio SSB
Merk
Buatan
Fungsi

: furuno
: jepang
: mendeteksi benda-benda dibawah kapal
: furuno
: jepang
: untuk berkomunikasi atau mendengarkan informasi dari

kapal lain(lampiran II)


5. VHF (radio telephone)
Merk
: icom
Buatan
: jepang
Fungsi
: untuk berkomunikasi dengan kapal lain (lampiran II)
6. Kompas basah
Merk
: saura
Fungsi
: menunjukan arah mata angin

3.2.6

14
Spesifikasi alat keselamatan

Alat keselamatan sangatlah penting diatas kapal karena berfungsi


menyelamatkan jiwa awak kapal ketika kapal sedang dalam keadaan darurat
berikut jenis jenis alat keselamatan yang ada di KM. Laut Arafuru :
1. Life craft adalah alat keselamatan jiwa saat kapal dalam keadaan darurat
yang berbentuk kapsul.
2. Life jacket adalah alat keselamatan jiwa saat kapal dalam keadaan darurat
yang berfungsi mengapungkan pengguna dan berbentuk seperti jacket.
3. Life bouy adalah alat keselamatan jiwa saat kapal dalam keadaan darurat
yang berfungsi untuk mengapungkan pengguna dan berbentuk lingkaran
4. Apar adalah alat keselamatan jiwa saat kapal dalam keadaan darurat yang
berfungsi untuk memadamkan kebakaran.(lampiran III)

3.2.7

15
Struksur Organisasi Kapal

NAKHODA

MUALIM

KKM

BOSS MEN

MASINIS I

KA.PROS

MASINIS II

ABK

OILER

KOKY

16
4. TEKNIK PRODUKSI
4.1

Operasi penangkapan

4.1.1

Persiapan
Dalam hal ini bossmen dan abk melakukan pengecekan terhadap alat

tangkap yang akan dioperasikan . Apabila terdapat jarring yang robek maka
langsung aja dijahit jaring yang sobek tersebut. Selain itu juga memeriksa tali
penarik (warp) yang akan digunakan apabila tidak layak digunakan akan diganti
dengan yang baru.
4.1.2

Setting
Proses setting pada pengoperasian trawl pada KM. Laut Arafura

diantaranya sebagai beikut :


1. Abk menempati posisi masing-masing setelah mendapat perintah setting
dimulai dari nakhoda atau perwira
2. Kapal melaju dengan kecepatan 4-5 knotan.
3. Setelah diperintahkan lego jaring, maka abk yang bertugas menurunkan
kantong tersebut , ini dilakukan bersamaan antara jaring kiri dan kanan.
4. Warp diharea sehingga jaring beserta otter board berada di dalam air,
kemudian jaring kiri dan kanan diharea secara bersamaan dan panjang
warp yang diharea juga sama .
5. Kemudian warp sesuai dengan kedalaman , biasanya panjang warp 4-5
kali kedalaman.
6. Warp dikencangkan pengikatnya dan kecepatan kapal disesuaikan
sehingga 2,5-3 knot.

7. Try net (testo) , alat ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
udang di dasar perairan.

17
4.1.3. Towing
Towing adalah proses menghela alat tangkap di dasar perairan yang
dilakukan selama 2-3 jam. Ada beberapa hal yang dilakukan selama towing
diantaranya sebagai berikut :
1. Jika pada kedalaman saat operasi alat tangkap terdapat kapal tenggelam
atau bergunung maka otter board dan jaring akan ditarik naik keatas
permukaan agar jaring tidak hanyut.
2. Jika ada pekerjaan me size udang akan dilanjutkan sampai selsesai.
3. Pada towing kecepatan kapal 2-3 knot saja.
4.1.4. Hauling
Setelah towing 2-3 jam dilanjutkan dengan hauling dengan langkahlangkah sebagai berikut :
1. Nakhoda atau perwira jaga akan memberikan aba-aba stand by..
2. Kemudian nakhoda atau perwira jaga akan memberi perintah jaring ditarik
atau diangkat kecepatan kapal kurang lebih 1 knot, da winch utama
dihidupkan.
3. Kemudian warp ditarik, abk pemegang winch utama mengatur kecepatan
penarikan jaring kiri dan kanan sehingga otter board sampai ke ujung rig
secara bersamaan .
4. Kemudian abk mengait shering yang terhubung dari winch kecil dengan
shering pada bagian kantong.
5. Setelah itu bagian kantong ditarik dengan menggunakan winch kecil
6. Kantong yang sudah di atas deck dibuka dengan cara dibuka tali
pengikatnya dan isi kantong berserak diatas geladak
7. Kantong ditarik kebelakang dan siap diturunkan kembali.

18
4.2.

Hasil Tangkapan

4.2.1. Hasil Tangkapan Utama


Tabel. 3
Hasil tangkapan utama
Nama udang
Tiger (penaeus semisulrotus)
Banana (penaeus mergurensis)

Jumlah
8 ton/trip
4 ton/trip

Keterangan : dalam melakukan pengoperasian alat tangkap pukat udang harus ada
target dari perusahaan minimal 12 ton/2 bulan maka masing-masing udang
tersebut: tiger 8 ton , banana 4 ton.
4.2.2. Hasil Tangkapan Sampingan
Tabel. 4
Hasil Tangkapan Sampingan
Nama ikan
Bawal hitam(formio niger)
Cumi (loligo peali)

Jumlah
Tidak diketahui
Tidak diketahui

Keterangan : dalam penganbilan hasil tangkapan sampingan tidak dihitung, karena


hasil tangkapan sampingan itu tidak diketahui oleh perusahaan (rahasia)

19
4.3.

Penanganan Hasil Tangkapan


Adapun penanganan hasil tangkapan pada KM. Laut Arafura sebagai

berikut :
1. Udang disortir menurut jenisnya, setelah itu disize menurut ukuran yang
telah ditentukan
2. Udang dicuci dengan air bersih
3. Setelah itu udang dimasukkan kedalam karton yang berat tiap karton
adalah 2,5 kg, lalu karton diberi plastic kaca dan diisi air.
4. Kemudian karton dimasukkan kedalam freezer untuk dibekukan selama
kurang lebih 6 jam.
5. Setelah dibekukan selama 6 jam , udang dikeluarkan dari freezer untuk
dipacking kedalam kardus. Sebelum dimasukkan kedalam kardus harus
diperhatikan bahwa tiap kardus berisi satu jenis udang yang ukurannya
sama.
6. Kemudian kardus-kardus tadi disimpan didalam palkah yang bersuhu
-29oC
4.4.

Perawatan kapal, mesin, dan alat tangkap

4.4.1. Perawatan kapal


1. Perawatan rutin dilakukan dengan cara pencucian deck, dinding kapal,
ruang-ruang kapal setiap paginya
2. Perawatan menyeluruh dilakukan pada saat menjelang masuk ke
Pelabuhan Perikanan Nusantara Ambon. Bagian kapal dicuci dari
Haluan sampai buritan kapal.
4.4.2. Perawatan mesin
1. Membersihkan mesin dan kotoran yang ada pada mesin tersebut
2. Mengganti oli secara rutin
3. Memperbaiki bagian mesin yang rusak

20
4.4.3. Perawatan alat tangkap
1. Mencuci alat tangkap dan membuang sisa-sisa kotoran pada jaring
2. Menjahit dan menjurai bagian yang rusak
3. Mengganti bagian jaring yang tidak layak pakai.
4.5. Pemasaran Hasil Tangkapan
Pada umumnya pemasaran hasil tangkapan yang dilakukan pada KM. Laut
Arafura ditangani oleh PT. Sinar Abadi Cemerlang dimana udang kualitas terbaik
tersebut diekspor keluar negeri. Berikut adalah proses pemasaran hasil tangkapan
KM. Laut Arafura :
Produsen kapal penangkap (KM.Laut
Arafuru)

Perusahaan PT.Sinar Abadi Cemerlang

Ekspor

Konsumen

Struktur Pemasaran Hasil Tangkapan

21
5. ANALISA USAHA
1. Input
a. Perhitungan komponen biaya tetap (fixed cost) adalah sebagai berikut
N
O

NAMA
KOMPO
NEN

JU
M
LA
H

NILA
I
BAR
U

Kapal

Mesin
Induk
Alat
Tangkap
Mesin
Bantu
Jumlah

1
2

3
500
milyar Jt
500 jt 100
Jt
400 jt 0

300 jt

3
4

NIL
AI
SIS
A

USIA
EKO
NOM
IS
20 thn
10 thn
5 thn
5 thn

4,2 M

BIAYA
PENYUS
UTAN

BUNGA
MODAL

TOTAL
BIAYA

Rp.31.
250.000
RP.10.
000.000
Rp.10.
000.000
RP.15.
000.000
Rp.66.250
.000

Rp.210.
000.000
Rp.36.
000.000
Rp.24.
000.000
Rp.18.
000.000

Rp.241.
000.000
Rp.46.
000.000
Rp.34.
000.000
Rp.33.
000.000
Rp.364.
250.000

Nilai penyusutan per trip, 1 tahun 4 trip


= Rp. 66.250.000 : 4 = Rp.16.562.500
Nilai Total biaya per trip, 1 tahun 4 trip
= Rp.364.250.000 : = Rp.91.062.500

22
b.Perhitungan komponen biaya tidak tetap (variable cost)
N
O

NAMA KOMPONEN

JUMLAH

HARGA
SATUAN

JUMLAH
HARGA

A
1
2
3
4
5
6
7
8
B
1

Biaya Tenaga Kerja


Nakhoda
Mualim
KKM
Masinis
Kapros
Bossmen
Oiler
Abk
Jumlah A
Bahan habis terpakai
Solar

2
3
4

Oil
Es
Bahan makanan
Jumlah B

C
1
2
3

Biaya Komplementer
Tambat labuh
Surat-surat kapal
Sumbangan
Jumlah C
Biaya Total (a+b+c)

1 orang
1 orang
1 orang
2 orang
2 orang
1 orang
3 orang
3 orang

Rp.12.000.000
Rp. 8.000.000
Rp.10.000.000
Rp.7.000.000
Rp.6.000.000
Rp.7.000.000
Rp.4.000.000
Rp.4.000.000

Rp.12.000.000
Rp.8.000.000
Rp.10.000.000
Rp.14.000.000
Rp.12.000.000
Rp.7.000.000
Rp.12.000.000
Rp.12.000.000
Rp.87.000.000

90.000 liter

Rp.6.500

Rp.585.000.00

Rp.18.000
Rp.25.000
---

0
Rp.7.200.000
Rp.2.500.000
Rp.19.200.000
Rp.613.900.00

400 liter
100 batang
---

0
10 hari
1
1

Rp.15.000
Rp.300.000
Rp.100.000

Rp.150.000
Rp.300.000
Rp.100.000
Rp.550.000
Rp.704.450.00
0

23
2. Out Put
No Nama komponen

Jumlah

Harga satuan

Total harga

Udang tiger

8.000 kg

Rp.120.000

Udang banana

4.000 kg

Rp. 80.000

Rp.960.000.00
0
Rp.320.000.00
0

Total Out put


3 . Income
Total Out put Total Input

Rp. 1.280.000.000 Rp. 795.512.000


= Rp. 484.488.000

ANALISA BIAYA MANFAAT


1. Keuntungan
Pendapatan pengeluaran
Rp.1.280.000.000 - Rp.795.512.000
= Rp.484.488.000
2. Aliran cash (cash flow)
Keuntungan + penyusutan pertrip
Rp. 484.488.000 + Rp. 16.562.500
= Rp. 501.050.500
3. Titik impas
BEP =
1

FC
VC
S
1

Rp. 91.062.500
Rp.704.450.000
Rp. 1.280.000.000
Rp. 91.062.500
1- 0,5503

= Rp. 202.496
24
4. Waktu pengembalian (PP)
PP=

investasi
Cash flow

x trip

Rp. 4.200.000.000
Rp. 501.050.500
= 8 trip
5. B/C Ratio
B/C ratio =

out put
FC + VC

x trip

Rp. 1.280.000.000
Rp. 91.062.500 + 704.450.000
Rp. 1.280.000.000
Rp. 795.512.000
= 1,6

25
6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Dalam mengoperasikan alat tangkap pukat udang (trawl) dapat dibedakan
Menjadi dua yaitu stern trawl dan double rig trawl. Adapun jenis yang
dipakai KM. Laut Arafura adalah duble rig trawl
2. Dalam spesifikasi alat tangkap trawl diketahui bahwa alat tangkap trawl
terdiri dari tali ris atas, tali ris bawah, rantai, badan jaring, kantong ,
sayap
alat pemisah ikan, papan pembuka dan tali penarik
3. Dalam pengoperasian alat tangkap trawl banyak terdapat hasil tangkapan
seperti udang, ikan bawal, cumi, ikan kakap, ikan pari dan lain-lain.
namun hanya udang yang diambil untuk diberikan ke perusahaan, udang
yang termasuk seperti udang tiger, banana, krosok
4. Dalam penanganan hasil tangkapan pada KM. Laut Arafura adalah
dengan cara udang dan ikan dipisahkan , kemudian udang di size

menurut jenis dan ukurannya lalu kemudian udang dibekukan dalam


karton dan selanjutnya dipacking.
5. Dalam analisa usaha dan tata niaga penulis memperoleh data sebagai
berikut :
a.
b.
c.
d.
e.

Keuntungan
: Rp.484.488.000
Cash flow
: Rp. 501.050.500
Titik impas
: Rp. 202.496
Waktu pengembalian : 8 trip
B/C ratio
: 1,6
Dan penulis dapat menyimpulkan bahwa perusahaan PT. Sinar Abadi

Cemerlang dalam keadaan untung/tidak rugi karena B/C ratio diatas 1, dan usaha
ini layak dilanjutkan.
26

6.2 Saran
Adapun saran saya setelah melakukan praktek kerja lapangan (PKL) pada
KM.laut Arafuru yaitu :
1. Pada saat akan mengoperasikan alat tangkap pukat udang (trawl) kita
harus mengetahui daerah fishing ground tersebut terdapat karang atau
tidak.
2. Pada saat ikan atau hasil tangkapan tertangkap banyak harus segera
dilakukan penanganan dengan cepat agar hasil tangkapan tidak
membusuk.
3. Alat-alat pekerjaan harus diperbanyak agar menunjang pekerjaan salah
satunya jas hujan untuk masing-masing ABK.
4. Sebaiknya hasil tangkapan sampingan dimanfaatkan agar tidak
terbuang sia-sia.

27
Lampiran I. Alat Bantu Penangkapan
1. Winch

2. Basket

3. Sarung Tangan

4. Timbangan

5. Sepatu Boat

6. Coban

7. Blok

8. Pen / Loyang

Lampiran 2. Alat-Alat Navigasi


1. GPS (Global Positioning system)

2. Radar

3. Echo Sounder

4. Radio SSB

5. Radio VHF

6. Kompas Basah

Lampiran 3. Alat-alat kesehatan


1. Life Craft

2. Life Jacket

3. Life Bouy

4. Apar

Lampiran 4. Hasil Tangkapan Utama


1. Udang Tiger

2. Udang Banana

Lampiran 5. Hasil Tangkapan Sampingan


1. Ikan Bawal Hitam

2. Cumi

Anda mungkin juga menyukai