OLEH :
NAMA
NIS
: N200.1.12.060
SEMESTER IV
Judul Praktek : Usaha penangkapan udang menggunakan alat tangkap trawl
pada KM. Laut Arafuru di laut aru.
Nama
Nis
: N200.1.12.060
Pembimbing II
Nip : 197307171996031002
Nip: 198407012008012004
Mengetahui
Kepala sekolah
Harisjon S.Pi.M.Si
Nip :196303301988031005
Nip: 198401102007011001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Alah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNYA. Kepada penulis sehingga dapat melakukan
praktek kerja lapangan ( PKL) pada semester IV selama empat bulan.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil yang penulis peroleh selama
melaksanakan praktek kerja lapangan ( PKL) pada KM Laut Arafura. Selama
penulis melaksanakan praktek kerja lapangan ( PKL) sampai penyusunan laporan
ini, penulis banyak dapat bantuan dan saran dari berbagai pihak, untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :
1.
2.
3.
4.
5.
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Pariaman, 3 Juni 2014
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI...
II
DAFTAR GAMBAR...
III
DAFTAR TABEL
IV
DAFTAR LAMPIRAN
1.PENDAHULUAN.
4,5
3.Pelaksanaan.
6,7
10
13
14
15
16
II
4.Teknik Produksi
17
17
4.1.1 Persiapan..
17
4.1.2 Setting..
17
4.1.3 Towing.
18
4.14 Hauling..
18
19
19
19
20
21
22
5.Analisa Usaha.
23
5.1 Keuntungan..
25
25
25
26
26
6.Kesimpulan
27
6.1 Kesimpulan..
27
6.2 Saran
28
Lampiran-Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
III
DAFTAR TABEL
Tabel 1..
Tabel 2..
Tabel 3..
19
Tabel 4..
19
IV
DAFTAR LAMPIRAN
V
1. PENDAHULUAN
2
Tabel 1. Rencana kegiatan
No
Kegiatan
Pengarah
an
Dari
panitia
Berangka
t
Menuju
Tempat
praktek
Melapor
Ke
perusaha
an
Menungg
u kapal
Naik
kapal
Mencari
data
Di darat
Masuk
kampus
SUPMN
Pariaman
Buat
laporan
Seminar
4
5
6
8
9
Waktu Pelaksanaan
Januari
Februar Maret
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
: Kecamatan Laihitu
: Kecamatan Salahutu
: Kecamatan Hunut
: Kecamatan Hatu
Laki-laki
Perempuan
: 115.354 jiwa
: 124.344 jiwa
21% petani
20% nelayan
32% wiraswasta
20% PNS
7% Jasa
: 20 unit
: 20 unit
: 20 unit
: 20 unit
: 3 unit
: 10 unit
: 12 unit
: 3 unit
: 12 unit
: 12 unit
: 1 unit
4
b. Di laut
Awak seluruh kapal : 221 orang
8. Jumlah armada
: 17 buah
5
3. PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) semester IV dimulai dari
tanggal 13 Januari sampai 13 Mei 2014 dengan lokasi praktek di PT.Sinar Abadi
Tanggal
20 Januari 2014
Posisi
Ambon
22 Janurai 2014
Ambon
25 Januari 2014
Kapal
29 Januari 2014
Kapal
5
6
Kapal
30 Januari 2014
02 Februari 2014 25 Maret 2014
26 Maret 2014
29 Maret 2014
Kapal
9
10
11
05 April 2014
12
11 Mei 2014
Kapal
Mes
Perusahaa
n
Perusahaa
n
SUPM N
Pariaman
Kegiatan
Melapor ke perusahaan, menunggu
kapal selanjutnya.
Melapor
kepelabuhan
perikanan
nusantara Ambon dan Syahbandar
Melakukan
kegiatan
perbaikanperbaikan dikapal
Melakukan pengisian bahan bakar dan
mempersiapkan perbekalan
Berangkat menuju fishing ground
Tiba di fishing ground dan melakukan
operasi penangkapan
Perjalanan
menuju
pelabuhan
perikanan nusantara Ambon
Tiba di pelabuhan perikanan nusantara
ambon
Kegiatan bongkar dari kapal
Turun kapal dan tinggal di mes
perusahaan
Kapal
6
3.2.1 Spesifikasi kapal
Nama Kapal
: KM. Laut Arafuru
Nama Panggilan
Jenis Kapal
Tahun Pembuatan
Galangan Pembuatan
Gross Tonage
Mesin Induk
Jenis Alat tangkap
Tempat Pembuatan
Ukuran Kapal
Panjang
Lebar
Dalam
Jenis baling-baling
Jumlah palkah
Jumlah freezer
Kapasitas tangki bahan bakar
Kapasitas tangki air tawar
3.2.2 Spesifikasi mesin
3.2.2.1 Mesin Utama
Merk
Tipe
Daya
Buatan
Jumlah Silender
Minyak Pelumas
: YE 9065
: Besi
: 1989
: Ocean Ship Yards
: 166 GT
: Catter pillar
: Pukat udang / Trawl
: Australia
:
: 22,56 m
: 7,79 m
: 4,26 m
: fixed pitch propeller (FPP)
: 1 buah
: 1 buah
: 80 Ton
: 10 Ton
: Catter pillar
: 3408 B
: 402 Pk/hp
: Australia
: 8 buah
: Meditran Sae 40
Buatan
Jumalah silinder
Minyak pelumas
Kegunaan
: Amerika
: 6 silinder
: Meditran Sae 40
: Kelistrikan diatas kapal
9
Keterangan :
1. Lazi line
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kantong
Tali penguat
Tali ris bawah
Rantai
Otter board
Tali ris atas
Body (badan jaring)
Wing (sayap)
: 18,5 m
Bahan
: poly ethylene
Diameter
: 9,25 m
Ukuran benang: 16 mm
: 22 m
Bahan
: poly ethylene
Diameter
: 11 m
Ukuran benang: 28 mm
: 22 m
Bahan
: Besi baja
: 26,22 m
Bahan
: poly ethylene
Mesh size
: 2,5 inch
10
5 . Kantong /cod end
Panjang
: 6,7 m
Bahan
: poly ethylene
Lebar
: 6,7 m
Mesh size
Ukuran
: 40 play
: 1,5 inch
: 6,3 m
Bahan
: poly ethylene
Mesh size
: 2,5 inch
: 11,4 m
Bahan
: poly ethylene
Mesh size
: 2,5 inch
: 190 cm
Lebar
: 108 cm
Bahan
: Baja
: Baja
Diameter
: 18 mm
Bahan
: polyvinyl chloride
11
Keterangan :
1. Tali ris atas berfungsi sebagai tempat melekatnya jarring bagian atas
2. Tali ris bawah berfungsi sebagai tempat melekatnya jarring bagian bawah
3. Rantai berfungsi sebagai pemberat agar tali ris bawah sampai didasar
4. Badan jarring berfungsi untuk menggiring ikan agar dapat masuk kedalam
kantomg
5. Kantong berfungsi sebagai tempat mengumpulnya hasil tangkapan
didalam jarring.
6. Sayap atas dan bawah berfungsi sebagai tempat untuk menggiring ikan
agar dapat masuk ke dalam badan jarring
7. Papan pembuka berfungsi sebagai pembuka mulut jarring pada saat
dioperasikan
8. Tali penarik berfungsi untuk menarik jarring pada saat towing maupun
hauling
9. Pelampung berfungsi untuk mengapungkan jarring.
12
3.2.4
Adapun alat bantu yang digunakan pada pengoperasian alat tangkap pukat
udang (trawl) sebagai berikut :
1. Winch berfungsi untuk menarik dan menggulung tali penarik (warp) serta
menarik jarring pada saat towing maupun setting. (lampiran I)
13
3.2.5 Spesifikasi alat navigasi
1. GPS (global positioning system)
Merk
: furuno
Buatan
: jepang
Fungsi
: menentukan posisi kapal pada saat berlayar berdasarkan
lintang dan bujur.(lampiran II)
2. Radar
Merk
Buatan
: furuno
: jepang
Fungsi
(lampiran II)
3. Echosounder
Merk
Buatan
Fungsi
4. Radio SSB
Merk
Buatan
Fungsi
: furuno
: jepang
: mendeteksi benda-benda dibawah kapal
: furuno
: jepang
: untuk berkomunikasi atau mendengarkan informasi dari
3.2.6
14
Spesifikasi alat keselamatan
3.2.7
15
Struksur Organisasi Kapal
NAKHODA
MUALIM
KKM
BOSS MEN
MASINIS I
KA.PROS
MASINIS II
ABK
OILER
KOKY
16
4. TEKNIK PRODUKSI
4.1
Operasi penangkapan
4.1.1
Persiapan
Dalam hal ini bossmen dan abk melakukan pengecekan terhadap alat
tangkap yang akan dioperasikan . Apabila terdapat jarring yang robek maka
langsung aja dijahit jaring yang sobek tersebut. Selain itu juga memeriksa tali
penarik (warp) yang akan digunakan apabila tidak layak digunakan akan diganti
dengan yang baru.
4.1.2
Setting
Proses setting pada pengoperasian trawl pada KM. Laut Arafura
7. Try net (testo) , alat ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
udang di dasar perairan.
17
4.1.3. Towing
Towing adalah proses menghela alat tangkap di dasar perairan yang
dilakukan selama 2-3 jam. Ada beberapa hal yang dilakukan selama towing
diantaranya sebagai berikut :
1. Jika pada kedalaman saat operasi alat tangkap terdapat kapal tenggelam
atau bergunung maka otter board dan jaring akan ditarik naik keatas
permukaan agar jaring tidak hanyut.
2. Jika ada pekerjaan me size udang akan dilanjutkan sampai selsesai.
3. Pada towing kecepatan kapal 2-3 knot saja.
4.1.4. Hauling
Setelah towing 2-3 jam dilanjutkan dengan hauling dengan langkahlangkah sebagai berikut :
1. Nakhoda atau perwira jaga akan memberikan aba-aba stand by..
2. Kemudian nakhoda atau perwira jaga akan memberi perintah jaring ditarik
atau diangkat kecepatan kapal kurang lebih 1 knot, da winch utama
dihidupkan.
3. Kemudian warp ditarik, abk pemegang winch utama mengatur kecepatan
penarikan jaring kiri dan kanan sehingga otter board sampai ke ujung rig
secara bersamaan .
4. Kemudian abk mengait shering yang terhubung dari winch kecil dengan
shering pada bagian kantong.
5. Setelah itu bagian kantong ditarik dengan menggunakan winch kecil
6. Kantong yang sudah di atas deck dibuka dengan cara dibuka tali
pengikatnya dan isi kantong berserak diatas geladak
7. Kantong ditarik kebelakang dan siap diturunkan kembali.
18
4.2.
Hasil Tangkapan
Jumlah
8 ton/trip
4 ton/trip
Keterangan : dalam melakukan pengoperasian alat tangkap pukat udang harus ada
target dari perusahaan minimal 12 ton/2 bulan maka masing-masing udang
tersebut: tiger 8 ton , banana 4 ton.
4.2.2. Hasil Tangkapan Sampingan
Tabel. 4
Hasil Tangkapan Sampingan
Nama ikan
Bawal hitam(formio niger)
Cumi (loligo peali)
Jumlah
Tidak diketahui
Tidak diketahui
19
4.3.
berikut :
1. Udang disortir menurut jenisnya, setelah itu disize menurut ukuran yang
telah ditentukan
2. Udang dicuci dengan air bersih
3. Setelah itu udang dimasukkan kedalam karton yang berat tiap karton
adalah 2,5 kg, lalu karton diberi plastic kaca dan diisi air.
4. Kemudian karton dimasukkan kedalam freezer untuk dibekukan selama
kurang lebih 6 jam.
5. Setelah dibekukan selama 6 jam , udang dikeluarkan dari freezer untuk
dipacking kedalam kardus. Sebelum dimasukkan kedalam kardus harus
diperhatikan bahwa tiap kardus berisi satu jenis udang yang ukurannya
sama.
6. Kemudian kardus-kardus tadi disimpan didalam palkah yang bersuhu
-29oC
4.4.
20
4.4.3. Perawatan alat tangkap
1. Mencuci alat tangkap dan membuang sisa-sisa kotoran pada jaring
2. Menjahit dan menjurai bagian yang rusak
3. Mengganti bagian jaring yang tidak layak pakai.
4.5. Pemasaran Hasil Tangkapan
Pada umumnya pemasaran hasil tangkapan yang dilakukan pada KM. Laut
Arafura ditangani oleh PT. Sinar Abadi Cemerlang dimana udang kualitas terbaik
tersebut diekspor keluar negeri. Berikut adalah proses pemasaran hasil tangkapan
KM. Laut Arafura :
Produsen kapal penangkap (KM.Laut
Arafuru)
Ekspor
Konsumen
21
5. ANALISA USAHA
1. Input
a. Perhitungan komponen biaya tetap (fixed cost) adalah sebagai berikut
N
O
NAMA
KOMPO
NEN
JU
M
LA
H
NILA
I
BAR
U
Kapal
Mesin
Induk
Alat
Tangkap
Mesin
Bantu
Jumlah
1
2
3
500
milyar Jt
500 jt 100
Jt
400 jt 0
300 jt
3
4
NIL
AI
SIS
A
USIA
EKO
NOM
IS
20 thn
10 thn
5 thn
5 thn
4,2 M
BIAYA
PENYUS
UTAN
BUNGA
MODAL
TOTAL
BIAYA
Rp.31.
250.000
RP.10.
000.000
Rp.10.
000.000
RP.15.
000.000
Rp.66.250
.000
Rp.210.
000.000
Rp.36.
000.000
Rp.24.
000.000
Rp.18.
000.000
Rp.241.
000.000
Rp.46.
000.000
Rp.34.
000.000
Rp.33.
000.000
Rp.364.
250.000
22
b.Perhitungan komponen biaya tidak tetap (variable cost)
N
O
NAMA KOMPONEN
JUMLAH
HARGA
SATUAN
JUMLAH
HARGA
A
1
2
3
4
5
6
7
8
B
1
2
3
4
Oil
Es
Bahan makanan
Jumlah B
C
1
2
3
Biaya Komplementer
Tambat labuh
Surat-surat kapal
Sumbangan
Jumlah C
Biaya Total (a+b+c)
1 orang
1 orang
1 orang
2 orang
2 orang
1 orang
3 orang
3 orang
Rp.12.000.000
Rp. 8.000.000
Rp.10.000.000
Rp.7.000.000
Rp.6.000.000
Rp.7.000.000
Rp.4.000.000
Rp.4.000.000
Rp.12.000.000
Rp.8.000.000
Rp.10.000.000
Rp.14.000.000
Rp.12.000.000
Rp.7.000.000
Rp.12.000.000
Rp.12.000.000
Rp.87.000.000
90.000 liter
Rp.6.500
Rp.585.000.00
Rp.18.000
Rp.25.000
---
0
Rp.7.200.000
Rp.2.500.000
Rp.19.200.000
Rp.613.900.00
400 liter
100 batang
---
0
10 hari
1
1
Rp.15.000
Rp.300.000
Rp.100.000
Rp.150.000
Rp.300.000
Rp.100.000
Rp.550.000
Rp.704.450.00
0
23
2. Out Put
No Nama komponen
Jumlah
Harga satuan
Total harga
Udang tiger
8.000 kg
Rp.120.000
Udang banana
4.000 kg
Rp. 80.000
Rp.960.000.00
0
Rp.320.000.00
0
FC
VC
S
1
Rp. 91.062.500
Rp.704.450.000
Rp. 1.280.000.000
Rp. 91.062.500
1- 0,5503
= Rp. 202.496
24
4. Waktu pengembalian (PP)
PP=
investasi
Cash flow
x trip
Rp. 4.200.000.000
Rp. 501.050.500
= 8 trip
5. B/C Ratio
B/C ratio =
out put
FC + VC
x trip
Rp. 1.280.000.000
Rp. 91.062.500 + 704.450.000
Rp. 1.280.000.000
Rp. 795.512.000
= 1,6
25
6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Dalam mengoperasikan alat tangkap pukat udang (trawl) dapat dibedakan
Menjadi dua yaitu stern trawl dan double rig trawl. Adapun jenis yang
dipakai KM. Laut Arafura adalah duble rig trawl
2. Dalam spesifikasi alat tangkap trawl diketahui bahwa alat tangkap trawl
terdiri dari tali ris atas, tali ris bawah, rantai, badan jaring, kantong ,
sayap
alat pemisah ikan, papan pembuka dan tali penarik
3. Dalam pengoperasian alat tangkap trawl banyak terdapat hasil tangkapan
seperti udang, ikan bawal, cumi, ikan kakap, ikan pari dan lain-lain.
namun hanya udang yang diambil untuk diberikan ke perusahaan, udang
yang termasuk seperti udang tiger, banana, krosok
4. Dalam penanganan hasil tangkapan pada KM. Laut Arafura adalah
dengan cara udang dan ikan dipisahkan , kemudian udang di size
Keuntungan
: Rp.484.488.000
Cash flow
: Rp. 501.050.500
Titik impas
: Rp. 202.496
Waktu pengembalian : 8 trip
B/C ratio
: 1,6
Dan penulis dapat menyimpulkan bahwa perusahaan PT. Sinar Abadi
Cemerlang dalam keadaan untung/tidak rugi karena B/C ratio diatas 1, dan usaha
ini layak dilanjutkan.
26
6.2 Saran
Adapun saran saya setelah melakukan praktek kerja lapangan (PKL) pada
KM.laut Arafuru yaitu :
1. Pada saat akan mengoperasikan alat tangkap pukat udang (trawl) kita
harus mengetahui daerah fishing ground tersebut terdapat karang atau
tidak.
2. Pada saat ikan atau hasil tangkapan tertangkap banyak harus segera
dilakukan penanganan dengan cepat agar hasil tangkapan tidak
membusuk.
3. Alat-alat pekerjaan harus diperbanyak agar menunjang pekerjaan salah
satunya jas hujan untuk masing-masing ABK.
4. Sebaiknya hasil tangkapan sampingan dimanfaatkan agar tidak
terbuang sia-sia.
27
Lampiran I. Alat Bantu Penangkapan
1. Winch
2. Basket
3. Sarung Tangan
4. Timbangan
5. Sepatu Boat
6. Coban
7. Blok
8. Pen / Loyang
2. Radar
3. Echo Sounder
4. Radio SSB
5. Radio VHF
6. Kompas Basah
2. Life Jacket
3. Life Bouy
4. Apar
2. Udang Banana
2. Cumi